keretakan pada dinding

Upload: melia-oktiva

Post on 16-Jul-2015

211 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

JENIS KERETAKANRetak Rambut 2. Retak Struktur1.

RETAK RAMBUTIalah keretakan yang lebarnya kurang dari 1 mm dan tidak tembus ke sisi dinding lainnya. Seperti yang telah banyak kita jumpai biasanya pola retak tidak beraturan dan celahnya berukuran kecil.

PENYEBAB1. Unsur-unsur pembentuk bahan plesteran tidak homogen, seperti pasir yang tidak bersih dan masih mengandung tanah. 2. Pengacian belum waktunya dilakukan pada plesteran. Pengacian baru bisa dilakukan minimal 2 minggu setelah proses plesteran.

SOLUSI1. Celah retak rambut diperbesar dengan menggunakan kape. 2. Lalu tutup retak rambut yang telah diperbesar tadi dengan plamur tembok. 3. Setelah plamur tembok mengering, ampelas permukaannya. Selanjutnya lakukan pengecatan.

RETAK STRUKTURIalah keretakan yang lebarnya lebih dari 2 mm dan tembus pada sisi dinding lainnya. Pola retak pada dinding membentuk bidang diagonal dan biasanya berukuran besar. Ada juga yang pola retaknya vertikal dengan celah dibagian di bagian bawah berukuran besar.

PENYEBAB1. Pada pola retak yang diagonal, dinding mengalami gaya geser yang biasanya diakibatkan oleh gempa atau salah satu titik pondasi mengalami penurunan. 2. Sedangkan pada pola retak vertikal, biasanya balok sloof tempat bertumpunya dinding mengalami patah.

Penyebab lain4. Penurunan atau pergeseran pondasi akibat daya dukung tanah yang kurang baik atau kurang padat. Hal ini bisa dikarenakan kondisi tanah yang kurang baik atau bisa juga karena perubahan karakterisitik tanah akibat kejadian alam seperti banjir, pergerakan tanah atau gempa. 5. Ukuran pondasi yang tidak sesuai dengan beban yang dipikulnya atau kurang sempurnanya pada saat proses pelaksanaan. 6. Kerusakan pada kolom (tiang) dan balok misalnya retak atau bengkok, akibat kurangnya jumlah atau ukuran tulangan besi utama dan besi pengikat (sengkang) serta rendahnya kualitas/mutu beton yang digunakan atau kurang sempurnanya pada saat proses pengerjaan sehingga kekuatan beton terhadap tekanan berkurang.

SOLUSI1. Lantai digali untuk melihat tingkat kerusakan pada balok sloof. 2. Membuat balok perkuatan pada sloof yang mengalami patahan. 3. Setelah perbaikan pada sloof, menambal retakan yang ada dengan menambah bonding agent. 4. Plamur dan selanjutnya cat ulang dinding yang sudah ditambal.

Solusi .y Untuk pondasi yang turun buatlah pondasi baru di dekatnya dengan mendeteksi keretakan terparah pada dinding di atasnya. Padatkan tanah di bawah pondasi yang baru dan buatlah kolom/tiang baru untuk membantu penyaluran beban dari sloof dan balok lantai di atasnya. y Untuk balok yang retak, jika kondisinya memungkinkan perlu ditambahkan kolom/ tiang di bawahnya sehingga penyaluran beban balok menjadi berkurang . Jika tidak memungkinkan maka balok disuntik/digrouting dengan epoxy yaitu cairan kimia khusus yang sifatnya mengikat dan cepat kering kemudian dilakukan pembesaran ukuran balok dengan perkuatan dari luar.

Solusi lainnya .y Untuk kolom/tiang yang retak, buatlah kolom

tambahan di dekat tiang yang retak untuk membagi pembebanan pada kolom yang rusak atau dengan memperkuat kolom dengan menyuntik/ meng grouting dengan cairan epoxy dan memperlebar ukuran kolom/tiang. y Untuk retak-retak kecil pada kolom dan balok, cukup dilakukan penambahan dengan plesteran agar tulangan besi tidak berhubungan dengan udara luar yang dapat menyebabkan karat.

MENCEGAH RETAK PADA DINDINGUntuk mencegah dinding retak, gunakan bahan penyusun plesteran yang berkualitas baik, yaitu semen berkualitas baik dan pasir tidak bercampur tanah atau dapat juga menggunakan pasir putih. 2. Sebagai alternatif, untuk plesteran yang berkualitas baik dapat menggunakan jenis plester instant yang memiliki campuran lebih homogen/merata dan daya rekat yang tinggi. Walaupun harganya relatif lebih mahal, tetapi sesuai dengan mutu yang diperoleh. 3. Memberi waktu yang cukup antara proses plesteran dan pengacian (kirakira 2 minggu/ 20 hari) dapat mencegah keretakan pada dinding. Hati-hati apabila mengerjakan pada musim hujan, karena diperlukan waktu pengeringan yang lebih lama. 4. Proses pengadukan antara semen, pasir dan air harus homogen/ merata untuk mencegah keretakan. Untuk area basah, campuran semen : pasir adalah 1:2 atau 1:3. Untuk area bukan basah/ kondisi normal, gunakan campuran 1:6 atau 1:8.1.

5. Perubahan suhu yang terus-menerus juga dapat mengakibatkan keretakan. Karena itu dinding eksterior perlu dilindungi oleh teritisan/ overstek dari sorotan matahari atau tampias air hujan. 6. Keretakan juga sering terjadi pada sekeliling kusen pintu atau jendela kayu, karena terjadinya pemuaian dan penyusutan kayu. Karena itu gunakanlah kayu yang benar-benar kering (kayu oven), untuk memperkecil resiko muai-susut. 7. Untuk lubang pintu atau jendela yang besar, gunakan susunan bata sistem rolaag yang berfungsi menopang beban susunan bata di atasnya. Sehingga kayu kusen jendela atau pintu tidak melengkung ketika menerima beban susunan bata di atasnya.

MENGHILANGKAN JAMUR PADA DINDINGy Dinding yang berhubungan dengan udara lembab, apabila

kwalitas cat kurang baik sering ditumbuhi jamur, terjadi pada dinding luar atau dinding kamar mandi, tetapi tidak menutup kemungkinan tumbuhnya jamur pada dinding dalam, ini dapat desebabkan permukaan air tanah naik, sehingga merembes pada plesteran ,karna campuran trasraam kurang baik (trasraam campuaran 1 pc : 3 pasir) yaitu pasangan/plesteran diatas sloof sampai dengan 30 cm.y Apabila jamur tersebut dibiarkan saja dapat merusak pasangan

bata maupun plesteran.

PENGATASIAN1. Bersihkan Jamur dengan menggunakan scrap, kemudian disikat

dengan sikat baja (lakukan penyikatan perlahan jangan sampai merusak acian), kemudian disemprotkan air bersih. 2. Kwaskan cairan kaporit atau cairan pemutih pakaian, dengan perbandingan 1 kg kaporit dicampur dengan air 3 sampai 5 liter. Biarkan selama satu jam agar cairan benar-benar bekerja, kemudian dibilas atau disemprotkan air bersih. 3. Setelah dinding kering pastikan jamur sudah benar-benar hilang dari permukaan dinding, untuk pencegahan beri cairan khusus untuk mematikan jamur seperti fungicidal wahs. Dikwaskan pada permukaan dinding biarkan selama 1 hari, kemudian bilas dengan air bersih. 4. Kemudian biarkan dinding sampai benar-benar benar kering, setelah kering dinding di kwas dengan wall alkali sealer kemudian dicat dengan cat anti jamur.