dinas pemberdayaan masyarakat dan desa provinsi … · 2019-08-17 · d. gambaran umum dinas...

64
Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah DPMD Provinsi Banten 1 L A P O R A N AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 7 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PROVINSI BANTEN

Upload: others

Post on 06-Jan-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 1

L A P O R A N AKUNTABILITAS

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

( LAKIP )

T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 7

DINAS PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT DAN DESA

PROVINSI BANTEN

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

Rahmat dan Hidayahnya sehingga tugas tugas Pemerintahan dan laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa Tahun 2017 dapat diselesaikan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DMPD) Provinsi Banten untuk tahun

2017 ini disusun dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden RI (INPRES)

Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Instruksi Presiden tersebut mewajibkan Instansi Pemerintah sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan Negara untuk mempertanggung jawabkan

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber

daya dengan didasarkan suatu perencanaan stratejik yang ditetapkan oleh

masing-masing instansi.

LAKIP ini disusun sebagai perwujudan bagi terselenggaranya

Pemerintahan yang baik dan merupakan salah satu upaya untuk

mengimformasikan pertanggungjawaban kinerja Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa Provinsi Banten yang telah dilakukan selama Tahun

2017, sebagai konsistensi kami terhadap komitmen untuk menciptakan

transparansi untuk maksud tersebut diatas maka diperlukan pengembangan

penerapan sistim pertanggung jawaban yang tepat dan jelas, agar

penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara

berdaya guna, berhasil guna dan bertanggung jawab.

Sejalan dengan hasil tersebut diatas maka Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa Provinsi Banten menyusun Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2017 yang memuat informasi

tentang penyelenggaraan Pemerintahan, pelaksanaan kebijakan program dan

kegiatan serta pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam

rencanaan tahun 2017 sebagai wujud pertanggungjawaban dalam rangka

mewujudkan Visi dan Misi DMPD Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan

pemerintahan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Banten,

tidak terlepas dari kerjasama semua pihak baik dalam perumusan program

kegiatan, maupun dalam implementasi dan pelaksanaan pengawasannya.

Kami sadari dalam penyusunan Laporan ini, masih jauh dari

kesempurnaan dan belum sesuai dengan yang diharapkan, olehnya itu kami

sangat mengharapkan umpan balik, saran dan masukan dari berbagai pihak

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 3

dalam rangka penyempurnaan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintahan untuk masa depan yang akan datang dapat lebih sempurna lagi.

Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah

memberikan dukungan, bantuan serta partisipasi penyusunan LAKIP ini

sehingga dapat diselesaikan.

KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DAN DESA PROVINSI BANTEN

TTD

Drs. H. SIGIT SUWITARTO, MM NIP. 19600704 198603 1 019

Pembina Utama Madya

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 4

BAB I

P E N D A H U L U A N

A. Latar Belakang

Seiring dengan semangat reformasi dan otonomi daerah,

pemerintah dituntut untuk melakukan perubahan mendasar terhadap

sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama pola manajemennya.

Salah satu perubahan yang dimaksud adalah penerapan paradigma

Pemerintahaan yang baik (Good Governance) yang merupakan syarat

bagi pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai

tujuan serta cita-cita bangsa Indonesia. Tuntutan publik menghendaki

agar pemerintah dapat menerapkan paradigma kepemerintahan yang

baik (Good Governance) yang memberikan nuansa peran dan fungsi

yang seimbang antara pemerintah, swasta dan masyarakat, dengan

prinsip yang mendasarinya yaitu adanya transparansi, partisipasi dan

akuntabilitas.

Pemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang

perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan aspirasi serta cita-cita

masyarakat dalam mencapai masa depan yang lebih baik. Berkaitan

dengan hal itu, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem

pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan terukur sehingga

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung

secara berdaya guna, berhasil guna, serta bebas dari korupsi, kolusi dan

nepotisme sebagaimana diamanatkan dalam Tap MPR RI Nomor

IX/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Undang- Undang Nomor 28 Tahun

1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang

tentang Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), bahwa

penyelenggaraan SAKIP oleh SKPD dilaksanakan oleh entitas

akuntabilitas kinerja SKPD yaitu unit instansi pemerintah daerah selaku

pengguna/kuasa pengguna anggaran yang melakukan pencatatan,

pengolahan dan pelaporan data kinerja.

Akuntabilitas Kinerja, adalah perwujudan kewajiban suatu instansi

pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 5

para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi

secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan

melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

SAKIP adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat

dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran,

pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran dan pelaporan

kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan

peningkatan kinerja instansi pemerintah.

Penyelenggaraan Sistem AKIP terdiri dari komponen-komponen

yang merupakan suatu kesatuan yaitu rencana strategis, perjanjian

kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja,

reviu dan evaluasi kinerja.

Penyusunan pelaporan kinerja adalah salah satu komponen

penyelenggaraan sistim AKIP yang merupakan ikhtisar yang menjelaskan

secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang disusun

berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan

APBD/APBN. Penyusunan laporan kinerja bertujuan untuk memberikan

informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang

telah dan seharusnya dicapai serta sebagai upaya perbaikan

berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan

kinerjanya.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan

sistem manajemen pemerintahan berfokus pada peningkatan

akuntabilitas yang berorientasi pada hasil (outcomes oriented). Sistem

AKIP diimplementasikan secara “self assesment”oleh masing-masing

instansi pemerintah. Self assesment maksudnya, instansi pemerintah

membuat perencanaan dan pelaksanaan, serta mengukur/mengevaluasi

kinerjanya sendiri dan melaporkannya kepada instansi yang lebih tinggi.

Penerapan manajemen pemerintahan berbasis kinerja pada dasarnya

adalah mengubah mind-set para birokrat dari sistem yang birokratis ke

arah sistem yang bertujuan untuk lebih mewirausahakan birokrasi

pemerintah. Dalam bahasa lain, transformasi sektor pemerintahan yang

mengubah fokus akuntabilitas dari orientasi pada masukan-masukan

(inputs oriented accountabillity) dan proses ke arah akuntabilitas pada

hasil (result oriented accountabillity), terutama berupa outcome.

Provinsi Banten yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2000 tanggal 17 Oktober 2000 memiliki berbagai

potensi, baik potensi sumber daya alam maupun potensi sumber daya

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 6

manusianya, sehingga Provinsi Banten memerlukan perhatian dan

penanganan secara seksama dari berbagai aspek, dengan ditunjang oleh

sumber daya manusia yang professional, baik di lingkungan

pemerintahan, dunia usaha maupun masyarakatnya itu sendiri.

Pemerintah Provinsi Banten melalui Peraturan Daerah Nomor: 02

Tahun 2008 membentukDinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa(DPMD) yang merupakan unsur Pelaksana Pemerintah Provinsi

Banten yang diharapkan mampu menyusun dan melaksanakan kegiatan

Pemerintahan dan Kebijakan Kepala Daerah (Gubernur) yang sesuai

dengan Visi dan Misi Provinsi Banten, dalam kaitannya dengan

pembangunan manusia, khususnya dalam pemberdayaan pemberdayaan

masyarakat dan desa (mengingat provinsi banten lebih besar kawasan

perdesaan dengan berbagai potensinya).

DPMD Provinsi Banten dipimpin oleh Kepala Dinas yang

didampingi oleh Sekretaris beserta 3 (Tiga) Kepala Bidang yang

diharapkan mampu melaksanakan Tugas dan Fungsi dengan melakukan

berbagai inovasi dalam mengimplementasikan program dan kegiatan

yang diamanatkan dalam rangka peningkatan Pemberdayaan Masyarakat

dan Desa, sehingga dapat melakukan perubahan sosial dalam arti

merubah kondisi kehidupan masyarakat untuk mencapai suatu kemajuan

yang diinginkan.

Dalam Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 114

disebutkan bahwa Pemerintah Provinsi melakukan pembinaan dan

pengawasan meliputi :

a. Melakukan pembinaan terhadap Kabupaten/Kota dalam rangka

penyusunan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota yang mengatur Desa;

b. Melakukan pembinaan Kabupaten/Kota dalam rangka pemberian

alokasi dana Desa;

c. Melakukan pembinaan peningkatan kapasitas Kepala Desa dan

perangkat Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan lembaga

kemasyarakatan;

d. Melakukan pembinaan manajemen Pemerintahan Desa;

e. Melakukan pembinaan upaya percepatan Pembangunan Desa

melalui bantuan keuangan, bantuan pendampingan, dan bantuan

teknis;

f. Melakukan bimbingan teknis bidang tertentu yang tidak mungkin

dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 7

g. Melakukan inventarisasi kewenangan Provinsi yang dilaksanakan

oleh Desa;

h. Melakukan pembinaan dan pengawasan atas penetapan Rancangan

Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah Kabupaten/Kota dalam

pembiayaan Desa;

i. Melakukan pembinaan terhadap Kabupaten/Kota dalam rangka

penataan wilayah Desa;

j. Membantu Pemerintah dalam rangka penentuan kesatuan

masyarakat hukum adat sebagai Desa; dan

k. Membina dan mengawasi penetapan pengaturan BUM Desa

Kabupaten/Kota dan lembaga kerja sama antar-Desa.

Peran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD)

Provinsi Banten adalah melaksanakan fungsi tersebut sebaik mungkin

sebagai bagian dari Pemerintah Provinsi dalam menjalankan amanat dari

Undang – Undang yang telah ditetapkan.

B. Dasar Hukum

Penyusunan LAKIP berdasarkan atas Inpres Nomor 7 Tahun

1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Keputusan

Kepala Lembaga Administrasi Negara melalui SK Nomor 239/IX/6/8/2003

tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan AKIP dan Tap. MPR

RI Nomor IX/MPR/1998 dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999

tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,

Kolusi dan Nepotisme serta PP Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata

Cara Pertanggung Jawaban Kepala Daerah. Sesuai dengan Keputusan

Kepala LAN Nomor: 239/IX/6/8/2003tetang Perbaikan Pedoman

Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka

setiap tahun dinas, Dinas, biro dan kantor diwajibkan menyusun

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang digunakan untuk

mengukur kinerja instansi tersebut dan juga digunakan sebagai bahan

rujukan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.Penyusunan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

merupakan bagian dari bentuk penerapan prinsip akuntabilitas dan

transparansi dalam penyelenggaraan pemerintah di era otonomi daerah.

Adapun dasar-dasar hukum penyusunan LAKIPDPMD Provinsi

Banten yaitu:

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 8

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan

Provinsi Banten.

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional.

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah.

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang

Desa.

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan

Daerah.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2005 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom.

8. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2005 tentang Tata Cara

Pertanggungjawaban Kepala Daerah.

9. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan

Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2001 tentang

Penyelenggaraan Dekonsentrasi.

11. Peraturan Pemerintah Daerah Nomor 3 Tahun 2013 Tentang

Pembentukan, Susunan Organisasi dan tata Kerja Lembaga Teknis

Provinsi Banten.

12. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah.

13. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara melalui SK Nomor

239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan

AKIP dan Tap. MPR RI Nomor IX/MPR/1998 dan Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

14. Keputusan Gubernur Nomor 83 Tahun 2016 tentang Uraian Tugas

dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten.

C. Tujuan

Tuntutan dan layanan masyarakat di daerah semakin meningkat baik

secara kuantitas maupun kualitas dalam pelayanan kepada masyarakat.

Kondisi tersebut menuntut pola piker yang terukur untuk dapat

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 9

memberdayakan fungsi public agar sesuai dengan tuntutan

perkembangan ekonomi, politik dan budaya.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai 2 (dua)

fungsi utama yaitu :

a. Penyusunan LAKIP bertujuan sebagai sarana penyampaian

pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah dan kepada public

yang diwakili oleh lembaga legislative, dan merupakan sarana

evaluasi atas pencapaian Kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat

dan Desa dalam melakukan Visi dan Misinya sebagai upaya

memperbaiki kinerja di masa mendatang.

b. LAKIP sebagai sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban

kinerja kepada pimpinan yaitu Gubernur sebagai Kepala Daerah

Provinsi Banten

D. Gambaran Umum Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Provinsi BantenTugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Banten Nomor 83

Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Banten. Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagaimana tercantum dalam

Pasal 39 huruf j merupakan perangkat daerah sebagai unsur pelaksana

urusan pemerintahan daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur.

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa diklasifikasi Tipe B.

Dinas Tipe B untuk mewadahi urusan pemberdayaan Masyarakat dan

Desa dengan beban kerja yang sedang, terdiri atas 1 (satu) Sekretariat

dan 3 (tiga) bidang. Sekretariat terdiri atas 2 (dua) sub bagian. Masing-

masing bidang (3) terdiri atas 3 (tiga) seksi.

D.1. Tugas Pokok

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai tugas

membantu gubernur melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta Tugas Pembantuan

yang ditugaskan kepada Daerah provinsi.

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 10

D.2. Fungsi

Untuk Melaksanakan Tugas Pokok tersebut Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desamempunyai fungsi

sebagai berikut :

a. Penetapan susunan kelembagaan, pengisian jabatan, dan

masa jabatan kepala desa adat berdasarkan hukum adat;

b. Penyelenggaraan fasilitasi kerja sama antar Desa dari

Daerah kabupaten/kota yang berbeda dalam 1 (satu)

Daerah provinsi;

c. Pemberdayaan lembaga kemasyarakatan yang bergerak di

bidang pemberdayaan Desa dan lembaga adat tingkat

Daerah provinsi serta pemberdayaan masyarakat hukum

adat yang masyarakat pelakunya hukum adat yang sama

berada di lintas Daerah kabupaten/kota;

d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur

terkait dengan tugas dan fungsinya.

D.3. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Susunan organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

terdiri dari :

1. Kepala Dinas;

2. Sekretaris, membawahkan :

a. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi, Pelaporan

danKeuangan;

b. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

3. Kepala Bidang Penataan dan Kerjasama Desa, membawahkan :

a. Kepala Seksi Penataan dan Pembinaan Desa Adat;

b. Kepala Seksi Pembinaan Kelembagaan Desa;

c. Kepala Seksi Pembinaan Kerjasama Desa.

4. Kepala Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan,

membawahkan :

a. Kepala Seksi Perencanaan Partisipatif;

b. Kepala Seksi Pengembangan Kapasitas Masyarakat;

c. Kepala Seksi Ketahanan Masyarakat.

5. Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa,

membawahkan:

a. Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa;

b. Kepala Seksi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa;

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 11

c. Kepala Seksi Pemberdayaan Lembaga Masyarakat dan

Hukum Adat

Unit Pelaksana Teknis Dinas.

Jabatan Fungsional.

Struktur Organisasi

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Banten

Peraturan Gubernur Banten Nomor 83 tahun 2016

Selanjutnya tugas dari masing-masing bidang adalah :

1. Kepala Dinas

1) Merumuskan program kerja di lingkungan Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa berdasarkan Rencana Strategis Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagai pedoman pelaksanaan

tugas;

2) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di lingkungan Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sesuai dengan program yang

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 12

telah ditetapkan dan kebijakan pimpinan agar target kerja tercapai

sesuai rencana;

3) Membina bawahan di lingkungan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa dengan cara mengadakan rapat/pertemuan dan bimbingan secara

berkala agar diperoleh kinerja yang diharapkan;

4) Mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sesuai dengan tugas, tanggung

jawab, permasalahan dan hambatan serta ketentuan yang berlaku untuk

ketepatan dan kelancaran pelaksanaan tugas;

5) Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan

program dan kegiatan di bidang sekretariat, bidang penataan dan

kerjasama desa, bidang pemberdayaan lembaga kemasyarakatan,

bidang pemberdayaan masyarakat desa sesuai dengan program yang

telah ditetapkan dan kebijakan pimpinan agar target kerja tercapai

sesuai rencana;

6) Merumuskan pelaksanaan pembinaan terhadap unit pelaksana teknis

lingkup dinas berdasarkan Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

7) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dengan cara membandingkan

rencana dengan kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan

laporan kegiatan dan rencana yang akan datang;

8) Menyusun laporan pelaksanaan tugas di lingkungan Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sesuai dengan kegiatan yang

telah dilaksanakan sebagai akuntabilitas kinerja;

9) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan

maupun tertulis.

2. Sekretaris

a. Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam melaksanakan perumusan

rencana program dan kegiatan, mengoordinasikan, monitoring, urusan

administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan aset, serta

perencanaan evaluasi pelaporan.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada huruf

a,Sekretaris mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 13

1) Menyusun rencana operasional di lingkungan Sekretariat

berdasarkan program kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa serta petunjuk pimpinan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

2) Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan Sekretariat

sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan

agar tugas yang diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;

3) Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di lingkungan

Sekretariat sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku agar

tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

4) Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sekretariat

secara berkala sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku

untuk mencapai target kinerja yang diharapkan;

5) merencanakan bahan rumusan kebijakan, pedoman, standarisasi,

pelayanan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, serta

evaluasi dan pelaporan;

6) Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan administrasi

umum dan kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan pelaporan;

7) merencanakan bahan rumusan rancangan kebijakan teknis

penyelenggaraan kearsipan, kerumahtanggaan, pengelolaan barang,

kehumasan, kepustakaan dan efisiensi tatalaksana Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;

8) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sekretariat

dengan cara membandingkan antara rencana operasional dengan

tugas-tugas yang telah dilaksanakan sebagai bahan laporan kegiatan

dan perbaikan kinerja di masa yang akan datang;

9) Menyusun laporan pelaksanaan tugas Sekretariat sesuai dengan

tugas yang telah dilaksanakan secara berkala sebagai bentuk

akuntabilitas kinerja ;

10) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik

lisan maupun tertulis.

2.1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

a. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok

membantu Sekretaris dalam melaksanakan penyiapan administrasi

surat menyurat, kearsipan, perlengkapan, rumah tangga, kepustakaan,

kehumasan, administrasi kepegawaian dan pengelolaan inventaris

barang dan aset Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada huruf a,

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 14

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai rincian tugas

sebagai berikut:

1) Merencanakan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

berdasarkan rencana operasional Sekretariat sebagai pedoman

pelaksanaan tugas;

2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung

jawab masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas Sub Bagian

Umum dan Kepegawaian;

3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub Bagian

Umum dan Kepegawaian sesuai dengan tugas dan tanggung jawab

yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;

4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku agar

terhindar dari kesalahan;

5) melaksanakan administrasi ketatausahaan dan rumah tangga lingkup

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;

6) melaksanakan kegiatan kearsipan dan pengelolaan kepustakaan;

7) melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan barang dan pengelolaan

barang dan aset lingkup Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;

8) melaksanakan pembinaan dan manajemen kepegawaian lingkup Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;

9) melaksanakan fungsi kehumasan;

10) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bagian Umum

dan Kepegawaian dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada

dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;

11) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku

sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang;

12) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan

maupun tertulis.

2.2 Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi, Pelaporan dan Keuangan

a. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi, Pelaporan dan Keuangan

mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam melaksanakan

penyiapan perumusan Program, Evaluasi, Pelaporan dan Pengelolaan

Keuangan.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada huruf a,

Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi, Pelaporan dan

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 15

Keuanganmempunyai rincian tugas sebagai berikut:

1) Merencanakan kegiatan Sub Bagian Program, Evaluasi, Pelaporan

dan Keuangan berdasarkan rencana operasional Sekretariat sebagai

pedoman pelaksanaan tugas;

2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung

jawab masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas Sub

Bagian Program, Evaluasi, Pelaporan dan Keuangan;

3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub Bagian

Program, Evaluasi, Pelaporan dan Keuangan sesuai dengan tugas

dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan

lancar;

4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bagian

Perencanaan Program sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

berlaku agar terhindar dari kesalahan;

5) Mengoordinasikan penyusunan dokumen Rencana Strategis

(Renstra), Rencana Kerja (Renja), Perjanjian Kinerja (Perkin) lingkup

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;

6) Mengoordinasikan penyusunan rencana anggaran kas, program dan

kegiatan lingkup Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;

7) Melaksanakan penatausahaan keuangan lingkup Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang bersumber dari APBD

maupun APBN;

8) Melaksanakan pengelolaan akuntansi dan pajak keuangan lingkup

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;

9) Mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan, laporan kinerja,

Bahan Laporan Pertanggungjawaban Pemerintahan Daerah (LPPD)

dan Bahan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)

Gubernur lingkup Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;

10) Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan program dan

kegiatan lingkup Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;

11) Melaksanakan fasilitasi program dan kegiatan dari pemerintah pusat

untuk Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota serta dari

Pemerintah Provinsi untuk Pemerintah Kabupaten/Kota;

12) Melaksanakan Pengelolaan data dan informasi lingkup Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;

13) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sub Bagian

Perencanaan Program dengan cara mengidentifikasi hambatan yang

ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 16

14) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Sub Bagian

Perencanaan Program sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan

mendatang;

15) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik

lisan maupun tertulis.

3. Kepala Bidang Penataan dan Kerjasama Desa

a. Kepala Bidang Penataan dan Kerjasama Desamempunyai tugas pokok

membantu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam

merencanakan perumusan kebijakan, melaksanakan koordinasi,

monitoring serta pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan Seksi

Penataan dan Pembinaan Desa Adat, Seksi Pembinaan Kelembagaan

Desa serta Seksi Pembinaan Kerjasama Desa.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada huruf a,

Kepala Bidang Penataan dan Kerjasama Desa mempunyai rincian tugas

sebagai berikut:

1) Menyusun rencana kerja operasional di lingkungan Bidang

Penataan dan Kerjasama Desa berdasarkan program kerja Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta petunjuk pimpinan

sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

2) Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan Bidang

Penataan dan Kerjasama Desa sesuai dengan tugas pokok dan

tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat

berjalan efektif dan efisien;

3) Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di

lingkungan Bidang Penataan dan Kerjasama Desa sesuai dengan

peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan

dalam pelaksanaan tugas;

4) Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Bidang

Penataan dan Kerjasama Desa secara berkala sesuai dengan

peraturan dan prosedur yang berlaku untuk mencapai target kinerja

yang diharapkan;

5) Merumuskan pedoman penataan dan pembinaan desa adat sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai

pedoman pelaksanaan tugas;

6) Merumuskan pedoman penetapan susunan kelembagaan, pengisian

jabatan, dan masa jabatan kepala desa adat berdasarkan hukum

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 17

adat sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku agar

kegiatan dapat berjalan dengan baik;

7) Merumuskan pedoman penataan dan pembinaan penyelenggaraan

pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa,

kemasyarakatan desa dan pemberdayaan masyarakat desa sesuai

dengan dengan prosedur dan peraturan yang berlaku agar kegiatan

dapat berjalan dengan baik;

8) Merumuskan pedoman pembinaan peran permusyawaratan dan

musyawarah desa adat sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

berlaku agar kegiatan dapat berjalan dengan baik;

9) Merumuskan pedoman pembinaan kelembagaan desa sesuai

dengan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku sebagai

pedoman pelaksanaan tugas;

10) Merumuskan pedoman kerjasama antar desa antar daerah

Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman pelaksanaan

tugas;

11) Menyelenggarakan fasilitasi dan koordinasi musyawarah antar desa

dalam rangka pembinaan kerjasama desa antar daerah

Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten berdasarkan rencana

operasional Seksi Pembinaan Kerjasama Desa agar kegiatan dapat

berjalan dengan baik;

12) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Bidang

Penataan dan Kerjasama Desa dengan cara membandingkan

anatara rencana operasional dengan tugas-tugas yang telah

dilaksanakan sebagai bahan laporan kegiatan dan perbaikan kinerja

di masa yang akan datang;

13) Menyusun laporan pelaksanaan tugas Bidang Penataan dan

kerjasama Desa sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan

secara berkala sebagai bentuk akuntabilitas kerja;

14) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik

lisan maupun tertulis.

3.1 Kepala Seksi Penataan dan Pembinaan Desa Adat

a. Kepala Seksi Penataan dan Pembinaan Desa Adat mempunyai tugas

pokok membantu Kepala Bidang Penataan dan Kerjasama Desa

dalam penyusunan bahan perumusan kebijakan, melaksanakan

pembinaan, pengawasan, koordinasi serta evaluasi pelaksanaan

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 18

program dan kegiatan pada Seksi Penataan dan Pembinaan Desa

Adat.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada huruf

a, Kepala Seksi Penataan dan Pembinaan Desa Adat mempunyai

rincian tugas sebagai berikut:

1) Merencanakan kegiatan Seksi Penataan dan Pembinaan Desa

Adat berdasarkan rencana operasional Bidang Penataan dan

Kerjasama Desa sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan

tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan

tugas Seksi Penataan dan Pembinaan Desa Adat;

3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi

Penataan dan Pembinaan Desa Adat sesuai dengan tugas dan

tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan

lancar;

4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi Penataan dan

Pembinaan Desa Adat sesuai dengan prosedur dan peraturan

yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;

5) Menyusun bahan perumusan pedoman penataan dan pembinaan

desa adat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

6) Menyusun bahan perumusan penetapan susunan kelembagaan,

pengisian jabatan, dan masa jabatan kepala desa adat

berdasarkan hukum adat sesuai dengan prosedur dan peraturan

yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan dengan baik;

7) Menyusun bahan pembinaan peran permusyawaratan dan

musyawarah desa adat sesuai dengan prosedur dan peraturan

yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan dengan baik;

8) Melaksanakan penataan dan pembinaan penyelenggaraan

pemerintahan desa adat, pelaksanaan pembangunan desa adat,

kemasyarakatan desa adat dan pemberdayaan masyarakat desa

adat sesuai dengan dengan prosedur dan peraturan yang berlaku

agar kegiatan dapat berjalan dengan baik;

9) Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi untuk mewujudkan

efektivitas penyelenggaraan pemerintahan desa adat sesuai

dengan peraturan dan prosedur dan peraturan yang berlaku agar

kegiatan dapat berjalan dengan baik;

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 19

10) Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi untuk mempercepat

peningkatan kesejahteraan masyarakat desa adat sesuai dengan

peraturan dan prosedur dan peraturan yang berlaku agar kegiatan

dapat berjalan dengan baik;

11) Melaksanakan koordinasi dan fasillitasi untuk mempercepat

kualitas pelayanan publik sesuai dengan peraturan dan prosedur

dan peraturan yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan dengan

baik;

12) Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi untuk meningkatkan

kualitas tata kelola pemerintahan desa adat sesuai dengan

peraturan dan prosedur dan peraturan yang berlaku agar kegiatan

dapat berjalan dengan baik;

13) Melaksanakan monitoring dan evaluasi penataan dan pembinaan

desa adat sesuai dengan peraturan dan prosedur dan peraturan

yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan dengan baik;

14) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di Seksi Penataan dan

Pembinaan Desa Adat dengan cara mengidentifikasi hambatan

yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;

15) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi Penataan dan

Pembinaan Desa Adat sesuai dengan prosedur dan peraturan

yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan

mendatang.

16) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan

baik lisan maupun tertulis.

3.2 Kepala Seksi Pembinaan Kelembagaan Desa

a. Kepala Seksi Pembinaan Kelembagaan Desa mempunyai tugas pokok

membantu Kepala Bidang Penataan dan Kerjasama Desa dalam

penyusunan bahan perumusan kebijakan, melaksanakan pembinaan,

pengawasan, koordinasi serta evaluasi pelaksanaan program dan

kegiatan pada Seksi Pembinaan Kelembagaan Desa.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada huruf a,

Kepala Seksi Pembinaan Kelembagaan Desa mempunyai rincian tugas

sebagai berikut:

1) Merencanakan kegiatan Seksi Pembinaan Kelembagaan Desa

berdasarkan rencana operasional Bidang Penataan dan Kerjasama

Desa sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 20

2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan

tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan

tugas Seksi Pembinaan Kelembagaan Desa;

3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi

Pembinaan Kelembagaan Desa sesuai dengan tugas dan tanggung

jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;

4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi Pembinaan

Kelembagaan Desa sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

berlaku agar terhindar dari kesalahan;

5) Menyusun bahan perumusan pedoman pembinaan kelembagaan

desa sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai

pedoman pelaksanaan tugas;

6) Menyusun bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan,

standarisasi, bimbingan teknis dan supervisi pembinaan

kelembagaan desa sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

berlaku sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

7) Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi untuk melaksanakan

pembinaan kelembagaan desa sesuai dengan prosedur dan

peraturan yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan dengan baik;

8) Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan pembinaan

kelembagaan desa sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

berlaku agar kegiatan dapat berjalan dengan baik;

9) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi Pembinaan

Kelembagaan Desa dengan cara mengidentifikasi hambatan yang

ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;

10) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi Pembinaan

Kelembagaan Desa sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan

mendatang;

11) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan

baik lisan maupun tertulis.

3.3 Kepala Seksi Pembinaan Kerjasama Desa

a. Kepala Seksi Pembinaan Kerjasama Desa mempunyai tugas pokok

membantu Kepala Bidang Penataan dan Kerjasama Desa dalam

penyusunan bahan perumusan kebijakan, melaksanakan pembinaan,

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 21

pengawasan, koordinasi serta evaluasi pelaksanaan program dan

kegiatan pada Seksi Pembinaan Kerjasama Desa.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada huruf a,

Kepala Seksi Pembinaan Kerjasama Desa mempunyai rincian tugas

sebagai berikut:

1) Merencanakan kegiatan Seksi Pembinaan Kerjasama Desa

berdasarkan rencana operasional Bidang Penataan dan Kerjasama

Desa sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan

tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan

tugas Seksi Pembinaan Kerjasama Desa;

3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi

Pembinaan Kerjasama Desa sesuai dengan tugas dan tanggung

jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;

4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi Pembinaan

Kerjasama Desa sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

berlaku agar terhindar dari kesalahan;

5) Menyusun bahan perumusan pedoman, norma, standar, kriteria,

dan prosedur kerjasama desa antar daerah Kabupaten/Kota se-

Provinsi Banten sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

6) Melaksanakan fasilitasi dan koordinasi musyawarah antar desa

antar daerah Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten dalam rangka

pembinaan kerjasama desa sesuai dengan prosedur dan peraturan

yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan dengan baik;

7) Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pembentukan

kelompok/lembaga antar desa antar daerah Kabupaten/Kota se-

Provinsi Banten sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

berlaku agar kegiatan dapat berjalan dengan baik ;

8) Melaksanakan pembinaan kelompok/lembaga antar desa antar

daerah Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten sesuai dengan prosedur

dan peraturan yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan dengan

baik;

9) Melaksanakan monitoring pelaksanaan kerjasama antar desa antar

daerah Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten sesuai dengan prosedur

dan peraturan yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan dengan

baik;

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 22

10) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi Pembinaan

Kerjasama Desa dengan cara menidentifikasi hambatan yang ada

dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;

11) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi Pembinaan

Kerjasama Desa sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan

mendatang

12) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan

baik lisan maupun tertulis.

4. Kepala Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan

a. Kepala Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan mempunyai

tugas pokok membantu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa dalam merencanakan perumusan kebijakan, melaksanakan

koordinasi, monitoring serta pengendalian pelaksanaan program dan

kegiatan Seksi Perencanaan Partisipatif, Seksi Pengembangan Kapasitas

Masyarakat dan Seksi Ketahanan Masyarakat.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada huruf a,

Kepala Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan mempunyai

rincian tugas sebagai berikut:

1) Menyusun rencana operasional di lingkungan Bidang Pemberdayaan

Lembaga Kemasyarakatan berdasarkan program kerja Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta petunjuk pimpinan sebagai

pedoman pelaksanaan tugas;

2) Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan Bidang

Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan sesuai dengan tugas pokok

dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat

berjalan efektif dan efisien;

3) Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di lingkungan

Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan sesuai dengan

peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan

dalam pelaksanaan tugas;

4) Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Bidang

Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan secara berkala sesuai

dengan peraturan dan prosedur yang berlaku untuk mencapai target

kinerja yang diharapkan;

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 23

5) Merencanakan bahan pembangunan partisipatif sesuai dengan

program dan kegiatan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

serta petunjuk pimpinan agar kegiatan dapat berjalan dengan baik;

6) Merencanakan bahan pengembangan kapasitas masyarakat sesuai

dengan program dan kegiatan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa serta petunjuk pimpinan agar kegiatan dapat berjalan dengan

baik;

7) Merencanakan bahan pembinaan pengembangan kapasitas

masyarakat sesuai dengan program dan kegiatan Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta petunjuk pimpinan agar

kegiatan dapat berjalan dengan baik;

8) Merencanakan bahan kebijakan penguatan kapasitas masyarakat

sesuai dengan program dan kegiatan Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa serta petunjuk pimpinan agar kegiatan dapat

berjalan dengan baik ;

9) Merencanakan bahan penyusunan ketahanan masyarakat sesuai

dengan program dan kegiatan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa serta petunjuk pimpinan agar kegiatan dapat berjalan dengan

baik;

10) Merencanakan bahan pembinaan ketahanan masyarakat sesuai

dengan program dan kegiatan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa serta petunjuk pimpinan agar kegiatan dapat berjalan dengan

baik;

11) Merencanakan pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pemberdayaan

lembaga kemasyarakatan sesuai dengan program dan kegiatan Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta petunjuk pimpinan agar

kegiatan dapat berjalan dengan baik;

12) Merencanakan pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan

simplikasi dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan program dan

kegiatan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta petunjuk

pimpinan agar kegiatan dapat berjalan dengan baik;

13) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Bidang

Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan dengan cara

membandingkan antara rencana operasional dengan tugas-tugas lain

yang telah dilaksanakan sebagai bahan laporan kegiatan dan

perbaikan kinerja di masa yang akan datang;

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 24

14) Menyusun laporan pelaksanaan tugas di Bidang Pemberdayaan

Lembaga Kemasyarakatan sesuai dengan tugas yang telah

dilaksanakan secara berkala sebagai bentuk akuntabilitas kinerja;

15) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan baik

lisan maupun tertulis.

4.1 Kepala Seksi Perencanaan Partisipatif

a. Kepala Seksi Perencanaan Partisipatif mempunyai tugas pokok

membantu Kepala Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan

dalam penyusunan bahan perumusan kebijakan, melaksanakan

pembinaan, pengawasan, koordinasi serta evaluasi pelaksanaan

program dan kegiatan pada Seksi Perencanaan Partisipatif.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada huruf a,

Kepala Seksi Perencanaan Partisipatif mempunyai rincian tugas sebagai

berikut:

1) Merencanakan kegiatan Seksi Perencanaan Partisipatif berdasarkan

rencana operasional Bidang Pemberdayaan Lembaga

Kemasyarakatan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan

tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan

tugas Seksi Perencanaan Partisipatif;

3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi

Perencanaan Partisipatif sesuai dengan tugas dan tanggung jawab

yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;

4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi Perencanaan

Partisipatif sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku

agar terhindar dari kesalahan;

5) Menyusun bahan perencanaan dan pembangunan partisipatif sesuai

dengan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman

pelaksanaan tugas;

6) Menyusun bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan,

pelaksanaan pembinaan umum dan koordinasi, standarisasi dan

prosedur, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi, bimbingan teknis

dan supervisi pelaksanaan dibidang perencanaan dan

pembangunan partisipatif;

7) Melaksanakan fasilitasi perencanaan partisipatif melalui

pengembangan sistem dan penyelenggaraan perencanaan

pembangunan partisipatif desa, pembinaan Badan

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 25

Permusyawaratan Desa (BPD), dan fasilitasi musyawarah desa,

sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku agar kegiatan

dapat berjalan dengan baik;

8) Melaksanakan fasilitasi pembangunan partisipatif melalui TNI

Manunggal Membangun Desa (TMMD), Bulan Bhakti Gotong

Royong Masyarakat (BBGRM), Santri Bangun Desa (Sabangsa),

Kesatuan Gerak PKK Desa, Pemanfaatan Sumber Daya Alam Desa

dan Teknologi Tepat Guna (TTG) serta kegiatan lainnya dalam

rangka membangun Desa mewujudkan Desa Membangun sesuai

dengan prosedur dan peraturan yang berlaku agar kegiatan dapat

berjalan dengan baik;

9) Melaksanakan koordinasi dalam rangka mengembangkan sistem

perencanaan dan pembangunan partisipatif sesuai dengan prosedur

dan peraturan yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan dengan

baik;

10) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi

Perencanaan Partisipatif dengan cara mengidentifikasi hambatan

yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;

11) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi Perencanaan

Partisipatif sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku

sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang;

12) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan

baik lisan maupun tertulis.

4.2 Kepala Seksi Pengembangan Kapasitas Masyarakat

a. Kepala Seksi Pengembangan Kapasitas Masyarakat mempunyai tugas

pokok membantu Kepala Bidang Pemberdayaan Lembaga

Kemasyarakatan dalam penyusunan bahan perumusan kebijakan,

melaksanakan pembinaan, pengawasan, koordinasi serta evaluasi

pelaksanaan program dan kegiatan pada Seksi Pengembangan

Kapasitas Masyarakat.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada huruf a,

Kepala Seksi Pengembangan Kapasitas Masyarakat mempunyai rincian

tugas sebagai berikut:

1) Merencanakan kegiatan Seksi Pengembangan Kapasitas

Masyarakat berdasarkan rencana operasional Bidang

Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan sebagai pedoman

pelaksanaan tugas;

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 26

2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan

tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan

tugas Seksi Pengembangan Kapasitas Masyarakat;

3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi

Pengembangan Kapasitas Masyarakat sesuai dengan tugas dan

tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan

lancar;

4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi Pengembangan

Kapasitas Masyarakat sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

berlaku agar terhindar dari kesalahan;

5) Menyusun bahan pedoman pengembangan kapasitas masyarakat

sesuai dengan perauran perundang-undangan yang berlaku sebagai

pedoman pelaksanaan tugas;

6) Menyusun bahan perencanaan sebagai bahan pengembangan

kapasitas masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku sebagai pedoman pelaksanaan tugas ;

7) Menyusun bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan,

pelaksanaan pembinaan umum dan koordinasi, standarisasi dan

prosedur, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi, bimbingan teknis

dan supervisi pelaksanaan dibidang pengembangan kapasitas

masyarakat sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan dengan baik ;

8) Melaksanakan fasilitasi penguatan kapasitas masyarakat melalui

fasilitasi ruang pembelajaran masyarakat (RBM) Desa,

pendampingan dan kaderisasi masyarakat desa, sesuai dengan

prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar

kegiatan dapat berjalan dengan baik ;

9) Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi untuk meningkatkan

pengembangan kapasitas masyarakat sesuai dengan prosedur dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku agar kegiatan dapat

berjalan dengan baik;

10) Melaksanakan monitoring dan evaluasi bina pengembangan dan

penguatan kapasitas masyarakat sesuai dengan prosedur dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku agar kegiatan dapat

berjalan dengan baik;

11) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi

Pengembangan Kapasitas Masyarakat dengan cara

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 27

mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan

kinerja di masa mendatang;

12) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi

Pengembangan Kapasitas Masyarakat sesuai dengan prosedur dan

peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana

kegiatan mendatang;

13) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan

baik lisan maupun tertulis.

4.3 Kepala Seksi Ketahanan Masyarakat

a. Kepala Seksi Ketahanan Masyarakat mempunyai tugas pokok

membantu Kepala Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan

dalam penyusunan bahan perumusan kebijakan, melaksanakan

pembinaan, pengawasan, koordinasi serta evaluasi pelaksanaan

program dan kegiatan pada Seksi Ketahanan Masyarakat.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada huruf a,

Kepala Seksi Ketahanan Masyarakat mempunyai rincian tugas sebagai

berikut:

1) Merencanakan kegiatan Seksi Ketahanan Masyarakat berdasarkan

rencana operasional Bidang Pemberdayaan Lembaga

Kemasyarakatan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan

tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran tugas Seksi

Ketahanan Masyarakat;

3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi

Ketahanan Masyarakat sesuai dengan tugas dan tanggung jawab

yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertibn dan lancar;

4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi Ketahanan

Masyarakat sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku

agar terhindar dari kesalahan;

5) Menyusun bahan pedoman ketahanan masyarakat sesuai dengan

perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman pelaksanaan

tugas;

6) Menyusun bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan,

pelaksanaan pembinaan umum dan koordinasi, standarisasi dan

prosedur, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi, bimbingan teknis

dan supervisi pelaksanaan di bidang pembinaan ketahanan

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 28

masyarakat sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku agar

kegiatan dapat berjalan dengan baik

7) Melaksanakan fasilitasi ketahanan masyarakat melalui advokasi

hukum masyarakat desa, peraturan desa dan paralegal sesuai

dengan prosedur dan peraturan yang berlaku agar kegiatan dapat

berjalan dengan baik;

8) Melaksanakan fasilitasi Lembaga ketahanan masyarakat desa

melalui pembinaan lembaga masyarakatan desa, antara lain :

Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW), lembaga ketahanan

masyarakat desa (LKMD)/lembaga pemberdayaan masyarakat

(LPM), Karang Taruna, Posyandu, Tim Penggerak Pemberdayaan

dan Kesejahteraan Desa (TP-PKK Desa) sesuai dengan prosedur

dan peraturan yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan dengan

baik;

9) Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi untuk meningkatkan

ketahanan masyarakat sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

berlaku agar kegiatan dapat berjalan dengan baik;

10) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan ketahanan

masyarakat sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku

agar kegiatan dapat berjalan dengan baik;

11) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi Ketahanan

Masyarakat dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada

dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;

12) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi Katahanan

Masyarakat sesuasi dengan prosedur dan peraturan yang berlaku

sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang;

13) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan

baik lisan maupun tertulis.

5. Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa

a. Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa mempunyai tugas pokok

membantu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam

merencanakan perumusan kebijakan, melaksanakan koordinasi,

monitoring serta pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan Seksi

Pemberdayaan Masyarakat Desa, Seksi Pemberdayaan Ekonomi

Masyarakat Desa serta Seksi Pemberdayaan Lembaga Masyarakat dan

Hukum Adat.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada huruf a,

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 29

Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa mempunyai rincian

tugas sebagai berikut:

1) Menyusun rencana operasional di Bidang Pemberdayaan Masyarakat

Desa berdasarkan program kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat

dan Desa serta petunjuk pimpinan sebagai pedoman pelaksanaan

tugas;

2) Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan Bidang

Pemberdayaan Masyarakat Desa sesuai dengan tugas pokok dan

tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat

berjalan efektif dan efisien;

3) Memberi petunjuk tugas kepada bawahan di lingkungan Bidang

Pemberdayaan Masyarakat Desa sesuai dengan peraturan dan

prosedur yang berlaku agar tidak terjadi k esalahan dalam

pelaksanaan tugas;

4) Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Bidang

Pemberdayaan Masyarakat Desa secara berkala sesuai dengan

peraturan dan prosedur yang berlaku untuk mencapai target kinerja

yang diharapkan;

5) Menyusun rencana bahan perumusan kebijakan pemberdayaan

masyarakat desa sesuai dengan peraturan dan prosedur yang

berlaku sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

6) Menyusun rencana bahan perumusan kebijakan pembinaan

pemberdayaan masyarakat desa sesuai dengan peraturan dan

prosedur yang berlaku sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

7) merencanakan bahan perumusan kebijakan pembentukan Badan

Usaha Milik (BUM) desa, perdagangan desa, permodalan ekonomi

desa serta usaha ekonomi masyarakat desa sebagai pedoman

pelaksanaan tugas;

8) merencanakan bahan perumusan kebijakan pengembangan Badan

Usaha Milik (BUM) desa, perdagangan desa, permodalan ekonomi

desa serta usaha ekonomi masyarakat desa sebagai pedoman

pelaksanaan tugas ;

9) Merencanakan bahan pelaksanaan pemberdayaan lembaga

masyarakat dan hukum adat sesuai dengan prosedur dan peraturan

yang berlaku sebagai pedoman pelaksanaan tuga;

10) Merencanakan pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan

simplikasi dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur dan

peraturan yang berlaku agar kegiatan berjalan dengan baik;

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 30

11) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Bidang

Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan cara membandingkan

antara rencana operasional dengan tugas-tugas yang telah

dilaksanakan sebagai bahan laporan kegiatan dan perbaikan kinerja

di masa yang akan datang;

12) Menyusun laporan pelaksanaan tugas Bidang Pemberdayaan

Masyarakat Desa sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan

secara berkala sebagai bentuk akuntabilitas kinerja;

13) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan

baik lisan maupun tertulis.

5.1 Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa

a. Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa mempunyai tugas pokok

membantu Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam

penyusunan bahan perumusan kebijakan, melaksanakan pembinaan,

pengawasan, koordinasi serta evaluasi pelaksanaan program dan

kegiatan pada Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada huruf a,

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa mempunyai rincian

tugas sebagai berikut:

1) Merencanakan kegiatan Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa

berdasarkan rencana operasional Bidang Pemberdayaan Masyarakat

Desa sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung

jawab masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas Seksi

Pemberdayaan Masyarakat Desa;

3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi

Pemberdayaan Masyarakat Desa sesuai dengan tugas dan tanggung

jawab yang diberikan agar pekrjaan berjalan tertib dan lancar;

4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Desa sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

berlaku agar terhindar dari kesalahan;

5) Menyusun bahan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang

pembinaan pemberdayaan masyarakat desa sesuai dengan prosedur

dan peraturan yang berlaku sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

6) Melaksanakan bimbingan teknis dan supervise di bidang

pemberdayaan masyarakat desa sesuai dengan prosedur dan

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 31

peraturan perundang-undangan yang berlaku agar kegiatan berjalan

dengan baik;

7) melaksanakan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka mendorong

partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pembangunan desa

yang dilaksanakan secara swakelola oleh desa dalam rangka

pemberdayaan masyarakat desa;

8) Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pengembangan program dan

kegiatan pembangunan desa secara berkelanjutan dengan

mendayagunakan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang

ada di Desa dalam rangka pemberdayaan masyarakat desa;

9) Melaksanakan monitoring pelaksanaan pemberdayaan masyarakat

desa apakah sudah sesuai dengan target yang telah direncanakan

untuk mengetahui tingkat keberhasilan program dan kegiatan;

10) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi

Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan cara mengidentifikasi

hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa

mendatang;

11) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi Pemberdayaan

Masyarakat Desa sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

berlaku sebagai akuntabilitas dan rencana kegiatan mendatang;

12) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan

baik lisan maupun tertulis.

5.2 Kepala Seksi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa

a. Kepala Seksi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa mempunyai

tugas pokok membantu Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat

Desa dalam penyusunan bahan perumusan kebijakan, melaksanakan

pembinaan, pengawasan, koordinasi serta evaluasi pelaksanaan

program dan kegiatan pada Seksi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Desa.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada huruf a,

Kepala Seksi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa mempunyai

rincian tugas sebagai berikut:

1) Merencanakan Seksi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa

berdasarkan rencana operasional Bidang Pemberdayaan

Masyarakat Desa sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 32

2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan

tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan

tugas Seksi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa;

3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa sesuai dengan tugas

dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib

dan lancar;

4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi Pemberdayaan

Ekonomi Masyarakat Desa sesuai dengan prosedur dan peraturan

yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;

5) Menyusun bahan perumusan pedoman pembentukan Badan Usaha

Milik (BUM) Desa, perdagangan desa, permodalan ekonomi desa

serta usaha ekonomi masyarakat desa sesuai dengan prosedur dan

peraturan yang berlaku sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

6) Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pembentukan Badan Usaha

Milik (BUM) Desa, perdagangan desa, permodalan ekonomi desa

serta usaha ekonomi masyarakat desa sesuai dengan prosedur dan

peraturan yang berlaku agar kegiatan berjalan dengan baik;

7) Melaksanakan koordinasi, fasilitasi, bimbingan teknis dan supervisi

bina pengelolaan pelaksanaan pengembangan usaha BUM desa,

perdagangan desa, permodalan ekonomi desa serta usaha ekonomi

masyarakat desa sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

berlaku agar kegiatan berjalan dengan baik ;

8) Melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil usaha BUM desa,

perdagangan desa, permodalan ekonomi desa serta usaha ekonomi

masyarakat desa sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

berlaku agar kegiatan berjalan dengan baik;

9) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa dengan cara

mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan

kinerja di masa mendatang;

10) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi Pemberdayaan

Ekonomi Masyarakat Desa sesuai dengan prosedur dan peraturan

yang berlaku sebagai akuntabilitas dan rencana kegiatan

mendatang;

11) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan

baik lisan maupun tertulis;

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 33

5.3 Kepala Seksi Pemberdayaan Lembaga Masyarakat dan Hukum Adat

a. Kepala Seksi Pemberdayaan Lembaga Masyarakat dan Hukum Adat

mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Pemberdayaan

Masyarakat Desa dalam penyusunan bahan perumusan kebijakan,

melaksanakan pembinaan, pengawasan, koordinasi serta evaluasi

pelaksanaan program dan kegiatan pada Seksi Pemberdayaan

Lembaga Masyarakat dan Hukum Adat.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada huruf a,

Kepala Seksi Pemberdayaan Lembaga Masyarakat dan Hukum Adat

mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

1) Menyusun bahan rencana operasional Seksi Pemberdayaan

Lembaga Masyarakat dan Hukum Adat berdasarkan rencana

operasional Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa sebagai

pedoman pelaksanaan tugas;

2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan

tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan

tugas Seksi Pemberdayaan Lembaga Masyarakat dan Hukum Adat;

3) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi

Pemberdayaan Lembaga Masyarakat dan Hukum Adat sesuai

dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan agar pekerjaan

berjalan tertib dan lancar;

4) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi Pemberdayaan

Lembaga Masyarakat dan Hukum Adat sesuai dengan prosedur dan

peraturan yang berlaku agar terhindar dari kesalahan

5) Menyusun bahan pedoman pemberdayaan lembaga masyarakat

dan hukum adat sesuai dengan prosedur dan peraturan yang

berlaku sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

6) Menyusun bahan rencana pelaksanaan pemberdayaan lembaga

masyarakat dan hukum adat sesuai dengan prosedur dan peraturan

yang berlaku sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

7) Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pemberdayaan lembaga

masyarakat dan hukum adat sesuai dengan prosedur dan peraturan

yang berlaku sebagai pedoman pelaksanaan tugas ;

8) Melaksanakan pembinaan untuk pemberdayaan lembaga

masyarakat sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku

sebagai pedoman pelaksanaan tugas ;

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 34

9) Melaksanakan pembinaan pranata hukum adat sesuai dengan

prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai pedoman

pelaksanaan tugas

10) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pemberdayaan lembaga dan

hukum adat untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan sudah

sesuai dengan perencanaa;

11) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi

Pemberdayaan Lembaga Masyarakat dan Hukum Adat dengan cara

mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan

kinerja di masa mendatang;

12) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi Pemberdayaan

Lembaga Masyarakat dan Hukum Adat sesuai dengan prosedur dan

peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana

kegiatan mendatang;

13) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan

baik lisan maupun tertulis.

a. Kondisi Sumber Daya DPMD Provinsi Banten

A. Kondisi Umum Pegawai

Untuk melaksanakan pelayanan kepada masyarakat baik yang

bersifat rutin maupun yang bersifat operasional, jumlah pegawai

keseluruhan yang ada di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Provinsi Banten sebanyak 73 orang yang terdiri dari PNS, tenaga

honorer, keamanan dan kebersihan. Untuk selengkapnya dapat

dilihat sebagai berikut :

No PEGAWAI JUMLAH

( ORANG)

%

1. PNS 50 68,49 %

2. CPNS - 0 %

3. KONTRAK/HONORER 14 19.17 %

4. PETUGAS KEAMANAN 4 5,47 %

5. TENAGA KEBERSIHAN 3 21,90 %

6. PENGEMUDI 2 2,73%

JUMLAH 73 100 %

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 35

Tabel diatas menunjukkan bahwa pegawai DPMD masih ada

yang belum diangkat menjadi pegawai negeri yaitu tenaga honorer

dan petugas keamanan. Sehingga penulisan tentang kondisi pegawai

dibawah ini difokuskan hanya pada PNS sebanyak 50 orang.

Sedangkan kondisi ideal untuk melaksanakan pekerjaan sesuai

dengan Tugas Pokok dan Fungsinya adalah sebesar 120 Pegawai,

sehingga diperlukan dukungan SDM yang memadai pada Badan

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Banten.

B. Jumlah Pegawai Yang Menduduki Jabatan Dan Staf

Sesuai dengan Perda nomor 12 tahun 2008 tentang Pembentukan

Lembaga Teknis Daerah Provinsi Banten, maka pengisian formasi jabatan

struktural di DPMD terdiri dari eselon II,III dan IV yaitu sebanyak 17 orang.

Selengkapnya dapat dilihat sebagai berikut :

N0 Jabatan/Staf Jumlah (orang ) %

1. Eselon II 1 2

2. Eselon III 5 10

3. Eselon IV 11 22

4 Fungsional - -

5 Staf 33 66

Jumlah 50 100

C. Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan/ Pangkat

Dari 50 jumlah Pegawai yang ada di DPMD terdapat 75,69% pegawai

yang berstatus golongan III sedangkan golongan IV sebanyak 15,74 %.

Namun masih ada pegawai yang bersatatus golongan I yaitu 1,44 %.

Selengkapnya dapat dilihat sebagai berikut :

N0 Golongan Jumlah (orang ) %

1. IV 9 18

2. III 33 66

3. II 7 14

4 I 1 2

Jumlah 50 100

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 36

D. Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan

Apabila dilihat dari tingkat Pendidikan pegawai DPMD yang ada,

maka status pendidikan dengan SLTA/SMK lebih mendominasi yaitu

sebesar 49 %, sedangkan yang paling rendah yaitu tingkat Sarjana

Muda/D3 dan SLTP sebesar 3 %. Selengkapnya dapat dilihat sebagai

berikut :

N0 Pendidikan Jumlah (orang ) %

1. Strata-2 ( S2 ) 17 34

2. Strata-1 ( S1 ) 23 46

3. SLTA/SMK 9 18

4. SLTP 1 2

Jumlah 50 100

Data diatas menunjukkan bahwa tenaga di DPMD 47 % tenaga

dengan klasifikasi sarjana muda, sarjana dan magister. Hal ini sebenarnya

sudah merupakan hal yang baik bahwa sumber daya manusia yang ada di

DPMD umumnya tingkat perguruan tinggi, sehingga produk pemberdayaan

masyarakat yang dihasilkan menjadi lebih baik.

E. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kesarjanaan

Apabila dilihat dari jenis kesarjanaan/disiplin ilmu, terdapat 12,43 %

pegawai dengan tingkat strata-2 dengan 4 jenis disiplin ilmu, sedangkan

strata-1 sebesar 21,42 % yang terdiri dari 7 jenis disiplin ilmu. Sedangkan

Perbankan hanya 2,85 % dengan latar belakang sarjana muda.

Selengkapnya dapat dilihat sebagai berikut :

N0 KESARJANAAN/DISIPLIN ILMU JUMLAH (orang )

B. MAGISTER 8

1. Ilmu Pemerintahan 4

2. Administrasi 1

3. Manajemen Hukum 2

4. Manajemen Pembangunan Daerah 1

N0 KESARJANAAN/DISIPLIN ILMU JUMLAH (orang )

C. SARJANA 15

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 37

1. Ilmu Pemerintahan 1

2.Sosial Politik 1

3.Sastra 1

4. Pertanian 1

5. Hukum 2

6. Pendidikan 1

7. Ekonomi 7

8.Geografi 1

D. SARJANA MUDA 2

1.Perbankan 2

E. KEJURUAN 23

F UMUM 22

Jumlah 70

Data diatas menunjukkan bahwa klasifikasi kedisipilnan ilmu pegawai

yang ada di DPMD menunjukkan hal yang bervariasi, hal ini sangat

dibutuhkan dalam perumusan pemberdayaan masyarakat di Provinsi Banten.

Dengan demikian diharapkan kopetensi kedisiplinan ilmuyangada

menjadikanpemberdayaanmasyarakatdi Provinsi Banten semakin berkualitas.

F. Jumlah Pegawai Yang Mengikuti Diklat Penjenjangan

Disamping tingkat pendidikan formal, pegawai yang ada di DPMD,

pegawai juga mendapat pelatihan penjenjangan maupun non penjenjangan.

Dari 79 pegawai DPMD terdapat 11,39 % yang telah mengikuti penjenjangan

Diklat PIM III atau sejenisnya, sedangkan jenis penjenjangan PIM IV atau

sejenisnya sebesar 10,13 % dapat dilihat sebagai berikut :

N0 Jabatan/Staf Jumlah (orang ) %

1. Spama/Diklat PIM III 9 12,86

2. Adum/Adumla/Diklat

PIM IV

8 11,42

Jumlah 17 24,28

G. Kondisi Umum Sarana Kerja

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 38

Sarana kerja yang ada di DPMD Provinsi Banten tergolong cukup

memadai ini bisa terlihat dapat dilihat sebagai berikut :

NO URAIAN JUMLAH SATUAN

1 TANAH - M2

2 GEDUNG - UNIT (2 LANTAI) M2

3 LISTRIK - JARINGAN

4 AIR - JARINGAN

5 TELPON 1 LINE

6 AREA PARKIR - AREA

7 RUANG RAPAT 1 RUANG

8 RUANG ARSIP 2 RUANG

9 KOPERASI 1 BUAH

10 MUSHOLLA - BUAH

11 KENDARAAN RODA 4 8 UNIT

12 KENDARAAN RODA 2 8 UNIT

13 MEJA RAPAT 1 SET

14 AC 24 UNIT

15 KOMPUTER PC 25 UNIT

16 KOMPUTER NOTEBOOK 33 UNIT

17 MEJA KERJA 67 UNIT

18 KURSI KERJA 54 UNIT

19 FILLING KABINET 36 UNIT

20 RAK ARSIP - UNIT

21 INFOKUS 4 UNIT

22 JARINGAN INTERNET 1 JARINGAN

23 BUKU PERPUSTAKAAN 1.616 BUAH

24 AREA TAMAN LUAR - AREA

25 LEMARI ARSIP - UNIT

26 PDAM - JARINGAN

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 39

BAB II

PERENCANAAN DAN STRATEGI (KEBIJAKAN)

DPMD PROVINSI BANTEN

Sesuai Pasal 15 ayat (3) UU Nomor 25 Tahun 2004, Kepala Satuan

Kerja Perangkat Daerah menyiapkan Rencana Strategis ( Renstra ) SKPD

sesuai Tugas Pokok dan Fungsinya dengan berpedoman kepada rancangan

awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah sebagaimana

dimaksud dalam pasal 14 ayat (2). Pada pasal 7 ayat (2) UU yang sama

disebutkan bahwa Renja SKPD disusun dengan berpedoman kepada Renstra

SKPD dan mengacu kepada Rencana Kegiatan Program (RKP) yang memuat

kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan

langsung oleh Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong

partisipasi masyarakat. Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan

Perempuan dan Masyarakat Desa, disusun dalam rangka menghadapi

perubahan dan isu-isu strategis yang akan dihadapi pada saat ini maupun

masa mendatang. Rencana strategis diperlukan sebagai instrumen untuk lebih

mengarahkan tujuan organisasi yang akan dicapai dan cara mencapainya.

Penyusunan rencana strategis menggunakan analisis SWOT dengan

memperhatikan faktor lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal

yaitu faktor kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang

(opportunites), dan tantangan atau kendala (threats) yang ada. Dalam rangka

peningkatan kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

maka telah disusun Rencana Strategis (Renstra) yang memiliki visi dan misi

sebagai berikut :

A. Visi dan Misi

1. Visi

Visi merupakan gambaran masa depan yang dipilih untuk

diwujudkan sampai kurun waktu tertentu. Penentuan visi berdasarkan

kondisi ideal tentang masa depan yang realistik, dapat dipercaya,

meyakinkan dan mengandung daya tarik. Rumusan visi organisasi

merupakan bagian dari komponen organisasi, sehingga berguna dalam

menentukan keberhasilan yang hendak dicapai suatu organisasi, serta

berguna untuk mengembangkan kekuatan organisasi serta orientasi ke

masa depan.

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 40

Berdasarkan pada hasil pengkajian pembangunan sektor

Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa di Provinsi

Banten,serta mengacu kepada Visi Provinsi Bantenpada periode 2012-

2017. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat DesaProvinsi

Bantenmenentukan visi sebagai berikut: “Perempuan dan Masyarakat

sebagai Penggerak Utama Terwujudnya Masyarakat Banten Bersatu

dan Sejahtera”.Dengan demikian BPPMDProvinsi Banten mengemban

tugas dan peran dengan melaksanakan program untuk menjaga

eksistensinyaguna mencapai tujuan pembangunan bidang

Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa di Provinsi Banten.

Konsepsi pemberdayaan perempuan dan masyarakat desa pada

hakekatnya memiliki dua makna pokok, yakni (1) meningkatkan

kemampuan perempuan dan masyarakat desamelalui pelaksanaan

berbagai kebijakan dan pembangunan, agar kondisi kehidupan

perempuan dan masyarakat desa dapat mencapai tingkat kemampuan

yang diharapkan; (2) meningkatkan kemandirian perempuan dan

masyarakat desa melalui pemberian wewenang secara proporsional

kepada perempuan dan masyarakat desa dalam mengambil keputusan

dalam rangka membangun diri dan lingkungannya secara mandiri. Hal ini

menunjukan bahwa upaya pemberdayaan perempuan dan masyarakat

desa berarti memampukan dan memandirikan perempuan dan

masyarakat desa.

Dalam konteks ini, pemberdayaan perempuan dan masyarakat desa

harus dilakukan melalui tiga aspek pokok, yakni: (1) menciptakan

suasana atau iklim yang memungkinkan berkembangnya potensi atau

daya yang dimiliki perempuan dan masyarakat desa; (2) memperkuat

potensi atau daya yang dimiliki perempuan dan masyarakat desa melalui

pemberian input berupa bantuan dana, pembangunan prasarana dan

sarana baik fisik maupun sosial serta pengembangan lembaga

pendanaan, penelitian dan pemasaran di daerah; (3) melindungi

perempuan dan masyarakat melalui pemihakan kepada perempuan dan

masyarakat desa untuk mencegah persaingan yang tidak seimbang dan

bukan berarti mengisolasi atau menutupi dari interaksi.

Khusus dalam rangka meningkatkan kemampuan perempuan dan

masyarakat dibutuhkan empat akses minimal yang diperoleh perempuan

dan masyarakat desa melalui fasilitas pemerintah, yakni akses terhadap

sumber daya; akses terhadap teknologi berdaya guna dan berhasil guna;

akses terhadap informasi pasar dan kemudahan pemasaran hasil usaha;

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 41

dan akses terhadap pembiayaan melalui bantuan dan skim kredit untuk

modal usaha ekonomi produktif. Pemberdayaan perempuan dan

masyarakat desa yang demikian akan membawa implikasi terhadap tugas

dan fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat

DesaProvinsi Banten

Untuk pencapaian visi BPPMD Provinsi Banten, dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya BPPMD Provinsi Banten

menangani dua urusan, yaitu bidang pemberdayaan perempuan dan

pemberdayaan masyarakat. Pada urusan pemberdayaan perempuan,

BPPMD Provinsi Banten mengelola program dan kegiatan yang berkaitan

dengan pengarusutamaan gender dan peningkatan kualitas hidup

perempuan, serta perlindungan perempuan dan anak. Sedangkan pada

urusan pemberdayaan masyarakat, BPPMD Provinsi Banten mengelola

program dan kegiatan yang berhubungan langsung dengan

pemberdayaan lembaga masyarakat dan dunia usaha, pemberdayaan

ekonomi masyarakat serta kelembagaan dan partisipasi masyarakat.

2. Misi

Guna mendukung visi tersebut yang berkaitan dengan Bidang

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa maka DPMD memfokuskan

tujuan dan sasarannya dalam rangka melakukan pembangunan di

bidang pemberdayaan masyarakat di wilayah Provinsi Banten, sebagai

berikut:

1. Meningkatkan kinerja dan profesionalisme Aparatur melalui dukungan

Pelayanan Keuangan, Sarana dan Prasarana Perkantoran, Sistem

Perencanaan, Evaluasi Pengendalian dan Penyediaan Data Informasi

yang Akuntabel.

2. Meningkatkan Kapasitas Pemerintahan Desa, Kelembagaan

Perempuan dan Masyarakat Sebagai Pemersatu Masyarakat

Banten;

3. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan dan

meningkatkan Ekonomi Masyarakat Menuju Masyarakat Banten

Sejahtera;

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 42

B. Strategi dan Arah Kebijakan (Sesuai RPJMD)

Dengan memperhatikan visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk

pencapaian tujuan dan sasaran dengan melakukan beberapa strategi dan

fokus pada arah kebijakan sebagaimana deskripsi berikut:

• Strategi dan arah kebijakanuntuk upaya pencapaian Misi”Meningkatkan

kinerja dan profesionalisme Aparatur melalui dukungan Pelayanan

Keuangan, Sarana dan Prasarana Perkantoran, Sistem Perencanaan,

Evaluasi Pengendalian dan Penyediaan Data Informasi yang Akuntabel”

mempunyai tujuanmeningkatkan kinerja aparatur yang mendukung

tercapainya visi “Perempuan dan Masyarakat Sebagai Penggerak

Utama Terwujudnya Masyarakat Banten Bersatu dan Sejahtera”

• Pada Misi ”Meningkatkan Kapasitas Pemerintahan Desa, Kelembagaan

Masyarakat Sebagai Pemersatu Masyarakat Banten”, yang mempunyai

tujuan meningkatkan status tingkat perkembangan desa dan Kelurahan.

Konsepnya adalah pemerintahan desa dan kelurahan beserta

kelembagaan masyarakat harus mampu dalam mengoptimalkan

penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan dalam rangka

pemberian pelayanan dan peningkatan keberdayaan masyarakat desa.

Sehinggadapattercapai penyelenggaraan pemerintahan desa yang

berlandaskan otonomi desa serta optimalnya kelembagaan masyarakat

LPM beserta KPMnya dan Tim Penggerak PKK beserta kader PKKnya.

• Terhadap upaya pencapaian misi”Meningkatkan Partisipasi Masyarakat

dalam Pembangunan dan meningkatkan Ekonomi Masyarakat Menuju

Masyarakat Banten Sejahtera”, yang memilikitujuanuntuk

menumbuhkembangkan partisipasi dan keswadayaan masyarakat

dalam pembangunan. Konsepnya dan strategi serta arah kebijakannya

adalah bertumpu pada upaya mengembangkan partisipasi masyarakat

dalam pengelolaan sumber daya teknologi tepat guna guna

memantapkan manajemen pembangunan pemberdayaan masyarakat

dan peningkatan ekonomi mikro perdesaan dalam rangka penurunan

angka kemiskinan. Sehingga sasaranyang diinginkan, yakni

pembangunan yang partisipatif, tersedianya BUMDes/Kel, pasar desa,

posyantek/wartek, kelompok masyarakat pengelola lingkungan yang

mudah diakses oleh masyarakat dapat tercapai dengan optimal.

1. Strategi

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 43

Dalam rangka mewujudkan visi dan menjalankan misi Badan

Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa (BPPMD) Provinsi

Banten tergambar dalam Rencana strategis dan kebijakan yang

ditetapkan oleh BPPMD Provinsi Banten merupakan proses untuk

menentukan dan mengatur persoalan-persoalan publik dalam rangka

mencapai kesejahteraan bersama, dan merupakan proses perumusan

keputusan yang diambil untuk mengurus masalah-masalah publik serta

merupakan pengaturan permasalahan umum yang hanya bisa dilakukan

oleh lembaga (organisasi publik) yang sah karena mempunyai kekuatan

memaksa (enforcement right) kepada seluruh masyarakat desa tanpa

pandang bulu dan memiliki dimensi yang luas, oleh karena itu,

perencanaannya harus dilakukan secara baik, matang, terfokus, terarah

dan terorganisir.

2. Kebijakan

Mengacu kepada strategi pokok di atas, langkah kebijakan yang

dilaksanakan oleh DPMD Provinsi Banten adalah:

a. Meningkatkan kapasitas Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa (DPMD)diarahkan kepada:

1) Meningkatkan dan memanfaatkan pengelolaan administrasi dan

sumber daya manusia (SDM).

2) Inventarisasi, perencanaan, pengadaan dan pemeliharaan atau

perawatan serta pengelolaan barang miliki Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa (DPMD).

3) Meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan dalam

melaksanakan tertib administrasi keuangan sesuai dengan prosedur

yang berlaku.

4) Meningkatkan kemampuan perencanaan, pengendalian, evaluasi

dan pelaporan program yang didukung data dan informasi yang

akurat.

b. Meningkatkan Kapasitas Pemerintahan Desa/Kelurahan,

Kelembagaan Perempuan dan Masyarakatdiarahkan kepada :

1) Meningkatkan kemampuan pengelolaan manajemen dan aparatur

pemerintah desa dan kelurahan dengan memperhatikan tata ruang

dan kearifan lokal.

2) Meningkatkan kapasitas BPD dalam menunjang optimalisasi

penyelenggaraan pemerintahan desa.

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 44

3) Meningkatkan fasilitasi pengembangan dan pembangunan desa dan

kelurahan.

4) Meningkatkan kapasitas dan jaringan kerja kelembagaan/organisasi

perempuan.

5) Meningkatkan dan efektifitas TP PKK dan para kader PKK di desa

dan kelurahan.

6) Meningkatkan kapasitas kader pemberdayaan masyarakat dan

kelembagaan masyarakat meliputi LPM, RT/RW, Lembaga Adat

serta lembaga masyarakat lainnya.

7) Meningkatkan kerjasama pemerintah dengan lembaga-lembaga

masyarakat termasuk kerjasama antar desa dalam meningkatkan

pembangunan desa dan kelurahan.

c. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan dan

meningkatkan Ekonomi Masyarakatdiarahkan kepada :

1) Meningkatkan kapasitas dan peran serta partisipasi keswadayaan

masyarakat dalam pembangunan melalui pemasyarakatan kembali

Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM).

2) Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat

guna melalui pengembangan, pemasyarakatan dan pemanfaatan

teknologi tepat guna.

3) Peningkatan kerjasama dalam rangka optimalisasi pembangunan di

desa dan kelurahan yang berbasis kearifan lokal melalui TMMD,

PAMSIMAS/AMPL dan lain-lain.

4) Pembinaan dan pengembangan budaya adat tradisional.

5) Meningkatkan Koordinasi dan fasilitasi program penanggulangan

kemiskinan.

6) Meningkatkan pengelolaan lembaga ekonomi mikro di desa dan

kelurahan seperti UED-SP, BUMDes, BUMKel, pasar desa,

kelompok-kelompok usaha ekonomi masyarakat lainnya.

7) Penguatan pelaksanaan program dan pelaku Program,

Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD).

3. Prioritas DPMD Provinsi Banten

Prioritas Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa(DPMD) Provinsi

Banten adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintah Daerah

2. Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur

3. Pemberdayaan Masyarakat Miskin

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 45

4. Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga Perdesaan

5. Penyediaan Data Pembangunan Daerah

4. Indikator Kinerja

NO

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

1 2 3

1 Meningkatkan Kapasitas Dan

Kelembagaan Masyarakat

Meningkatnya kemampuan

secara perorangan (kemandirian)

maupun kelembagaan untuk

berpartisipasi dalam

pembangunan

2 Meningkatkan kapasitas

sumber daya manusia

aparatur desa

Meningkatnya kemampuan

secara perorangan (kemandirian)

untuk berpartisipasi dalam

pembangunan

3 Peningkatan pemberdayaan

masyarakat Kab/Kota

dengan Provinsi serta

peningkatan pengetahuan

bagi aparatur pemerintahan

desa/kel dalam pengelolaan

administrasi desa/ kelurahan.

- Meningkatnya partisipasi

masyarakatdalam

pengembangan pemerintahan

desa dan kelurahan, serta

pengembangan pembangunan

di Perdesaan.

- Meningkatnya kemampuan

Aparatur Pemerintahan Desa

dan Kelurahan dalam

penyelenggaraan pemerintahan

di Desa dan Kelurahan

4 Pemberdayaan usaha

ekonomi masyarakat

Meningkatnya jumlah BUMDes

5 Pendayagunan dan

pengelolaan potensi sumber

daya alam serta penerapan

teknologi tepat guna Tingkat

pelaksanaan pemanfaatan

SDA & Pendayagunaan dan

penerapan teknologi tepat

guna oleh masyarakat

- Terlaksananya keikutsertaan

dalam pameran/gelar TTG

Nasional

- Terlaksananya

penguatan/pembentukan

Kelembagaan Posyantek di

Kab/Kota

- Peningkatan koordinasi

pengelolaan dan pemanfaatan

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 46

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN

DESA (DPMD)

A. Pencapaian Kinerja

Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa dilakukan dengan cara membandingkan antara

target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam

penetapan kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa tahun

2016 dengan realisasinya. Pengukuran kinerja dilakukan dengan

menggunakan indikator kinerja pada level sasaran dan kegiatan.

Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran

digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran

dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan

rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain

itu, untuk memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator-

indikator outcomes atau minimal output dari kegiatan yang terkait langsung

dengan sasaran yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya, capaian masing-

masing sasaran strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Provinsi Banten tahun 2017, dengan mengacu Renstra Badan

Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa Tahun 2012-2017 akan

diuraikan di bawah ini :

TUJUAN 1Meningkatkan Peran Aktif Masyarakat dan Lembaga

Kemasyarakatan

SASARAN 1.1. Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Masyarakat Dalam

upaya mewujudkan kemandirian masyarakat desa diperlukan peningkatan

kapasitas kelembagaan masyarakat yang ada di desa. Sasaran ini

bertujuan untuk memperkuat lembaga kemasyarakatan yang merupakan

wadah bagi partisipasi aktif masyarakat. Peningkatan kapasitas

kelembagaan masyarakat yang menjadi titik fokus DPMD Provinsi Banten

yakni penguatan lembaga baik dari segi administrasi yang baik maupun

aparatur lembaga masyarakat yang telah terlatih.

Indikator Kerja Target Realisasi Capaian

Rasio Desa/Kel Yang Mengalami

peningkatan kapasitas kelembagaan

masyarakat desa/kelurahan

200

orang

200

Orang

100 %

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 47

DPMD Provinsi Banten melalui Bidang Pemberdayaan Lembaga

Kemasyarakatan melakukan pembinaan kepada lembaga kemasyarakatan

yang ada di desa sebagai salah satu upaya peningkatan kapasitasnya.

Fokus pembinaan dilakukan pada Kader Posyandu, Karang Taruna dan

Badan Koordinasi Antar Desa karena selama ini lembaga lembaga

kemasyarakatan ini turut berperan aktif dalam pembangunan di desa

bekerja sama dengan pemerintah desa. Dengan dikeluarkannya Undang-

Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 maka berdampak pada peran dan

fungsi lembaga tersebut dalam perencanaan dan pembangunan desa.

TUJUAN 2Pengembangan Inovasi dan Pemasyarakatan Teknologi Tepat

Guna

SASARAN 2.1.Penerapan Teknologi Tepat Guna

Keberadaan teknologi tepat guna ikut mendorong kemandirian masyarakat

dimana penggunaan teknologi dapat mempermudah kehidupan

masyarakat sehari-hari. Teknologi tepat guna juga mampu menjadi

penunjang kelancaran pembangunan di tingkat desa dan kelurahan.

Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna yang selanjutnya disebut Posyantek

merupakan lembaga kemasyarakatan di kecamatan yang memberikan

pelayanan teknis, informasi dan orientasi berbagai jenis Teknologi Tepat

Guna (TTG). Maksud pembentukan Posyantek adalah untuk mempercepat

pemanfaaatan TTG oleh masyarakat. Sedangkan tujuan dari pembentukan

Posyantek yakni :

1. Menjembatani masyarakat pemanfaat / pengguna TTG dengan sumber

TTG.

2. Memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh

pelayanan teknis, pelayanan informasi dan promosi berbagai jenis TTG.

3. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar pemangku kepentingan

dalam rangka pemanfaatan TTG.

Indikator Kerja Target Realisasi Capaian

Cakupan Pengembangan Inovasi dan

Pemasyarakatan Teknologi Tepat

Guna

3

Posyantek

10

Posyantek

300 %

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 48

TUJUAN 3pembinaan dan pengembangan Ekonomi masyarakat

SASARAN 3.1.Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat dan

Pengembangan Usaha Mikro

Untuk mencapai kemandirian masyarakat diperlukan pula perekonomian

masyarakat yang baik sehingga masyarakat mampu memenuhi

kebutuhannya sendiri tanpa harus bergantung kepada bantuan dari pihak

lain. Hal ini merupakan esensi dari kemandirian masyarakat.

DPMD Provinsi Banten memfokuskan diri pada peningkatan kapasitas

lembaga ekonomi masyarakat sebagai bagian dari upaya meningkatkan

pendapatan dan ketahanan ekonomi masyarakat. Peningkatan kapasitas

ini tidak hanya dengan memperkuat lembaga ekonomi kemasyarakatan

namun juga mendorong lembaga tersebut sebagai fasilitator bagi majunya

perekonomian desa/kelurahan. Dengan adanya lembaga ekonomi

masyarakat yang kuat dan aktif akan memberikan pengaruh yang baik

pada perekonomian masyarakat.

Indikator Kerja Target Realisasi Capaian

Rasio pembinaan dan pengembangan

Ekonomi masyarakat (BKM)

5 % 5 % 100 %

TUJUAN 4Pembinaan Pemerintah Desa/Kel (Pemerintah Desa dan BPD)

SASARAN 4.1.Terlaksananya Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur

Pemerintah Desa.

Dari segi aparatur pemerintahan desa dan kelurahan juga perlu

mendapatkan perhatian agar kemandirian dalam pemerintahan desa dan

kelurahan dapat tercapai. Peningkatan wawasan dan pengetahuan

dibutuhkan oleh kepala desa agar dalam menjalankan roda pemerintahan

di desa dapat memacu pembangunan dan meningkatkan pelayanan

kepada masyarakat serta dapat mengelola administrasi pemerintahan dan

keuangan secara tertib dan benar. Oleh karena itu DPMD Provinsi Banten

menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Pemerintahan Desa bagi

Aparatur Desa..

Indikator Kerja Target Realisasi Capaian

Cakupan pengembangan Pemerintahan

Desa

6 Desa 8Desa 130 %

Dengan adanya Undang – Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Desa, kebutuhan akan Kepala Desa yang berkualitas semakin dibutuhkan.

Oleh karena itu DPMD Provinsi Banten terus melakukan pelatihan bagi

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 49

Aparatur Desa tidak hanya Kepala Desa, tapi Aparatur Desa lainnyaagar

pelaksanaan pemerintahan desa berjalan secara tertib dan benar.

TUJUAN 5Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam pembangunan

Desa/Kelurahan

SASARAN 5.1.Terwujudnya Peningkatan Jumlah Desa yang menerapkan

Manajemen Pembangunan Partisipatif.

Pendekatan yang digunakan dalam Perencanaan Pembangunan Desa

adalah pendekatan partisipatif. Pendekatan partisipatif digunakan agar

masyarakat dapat menjadi pelaku utama di dalam Perencanaan

Pembangunan Desa. Pendekatan ini juga menempatkan masyarakat

sebagai pengambil keputusan pembangunan desa. Dengan memiliki

rencana pembangunan desa, posisi tawar desa akan meningkat ketika

bersinergi dengan pemangku kepentingan (stake holder) lainnya.

Indikator Kerja Target Realisasi Capaian

Rasio Peningkatan Partisipasi Masyarakat

dalam pembangunan desa/kel

11 % 11 % 100 %

Perencanaan yang partisipatif dan berkelanjutan memiliki peran yang

strategis dalam kerangka otonomi daerah, karena pembangunan desa

merupakan dasar dari pembangunan nasional. Partisipasi masyarakat

merupakan modal utama keberhasilanpembangunan.

TUJUAN 6Penguatan Kemandirian Masyarakat Desa (Lembaga Keuangan

Mikro Desa (BUMDes)

SASARAN 6.1.Terwujudnya Lembaga Keuangan Mikro Desa melalui

BUMDESA sebagai wujud pengelolaan ekonomi produktif desa yang

dilakukan secara kooperatif, partisipatif, emansipatif, transparansi,

akuntabel, dan sustainable.

Badan usaha milik desa yang sering disebut dengan BUMDes adalah

sebuah lembaga usaha desa yang dikelolah oleh pemerintah desa juga

masyarakat desa tersebut dengan tujuan untuk memperkuat perekonomian

desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi yang ada di desa

tersebut. BUMDes merupakan sebuah badan usaha yang mampu

membantu masyarakat dalam segala hal antara lain memenuhi kebutuhan

sehari-hari, menjadi peluang usaha atau lapangan pekerjaan, menambah

wawasan masyarakat desa..

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 50

Indikator Kerja Target Realisasi Capaian

Rasio Penguatan Kemandirian

Masyarakat Desa (BUMDes)

79 % 79 % 100 %

BUMDesa merupakan pilar kegiatan ekonomi di desa yang berfungsi

sebagai lembaga sosial (social institution) dan komersial (commercial

institution). BUMDesa sebagai lembaga sosial berpihak kepada

kepentingan masyarakat melalui kontribusinya dalam penyediaan

pelayanan sosial. Sedangkan sebagai lembaga komersial bertujuan

mencari keuntungan melalui penawaran sumberdaya lokal (barang dan

jasa) ke pasar. Dalam menjalankan usahanya prinsip efisiensi dan

efektifitas harus selalu ditekankan..

TUJUAN 7Jumlah Kelompok Usaha Ekonomi Keluarga Pedesaan setiap

desa terhadap jumlah desa keseluruhan (Pasar Desa, UED-SPP, UPPKS,

Lumbung Desa)

SASARAN 7.1.Sasaran Kelompok Usaha Ekonomi Keluarga adalah rumah

tangga miskin yang produktif yang memerlukan pendanaan kegiatan usaha

ataupun kebutuhan sosial dasar melalui kelompok simpan pinjam

perempuan yang sudah ada di masyarakat..

Pola pelaksanaan Simpan pinjam Kelompok Perempuan baik dari hasil

perguliran maupun dari bantuan langsung setiap tahunnya sangat

bermanfaat dalam usaha mempercepat tercapainya tujuan dari

pembentukan usaha ekonomi di wilayah desa dalam suatu kecamatan,

yang diharapkan mampu menekan bahkan mengurangi kemiskinan,

utamanya bagi pemberdayaan kaum perempuan.

Indikator Kerja Target Realisasi Capaian

Rasio Jumlah Kelompok Usaha

Ekonomi Keluarga Pedesaan setiap

desa terhadap jumlah desa

keseluruhan

3,8 % 3,8 % 100 %

SPP dalam bentuk pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep

pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial.

Program SPP merupakan suatu program pengentasan kemiskinan, dengan

kesesuaian antara output dengan tujuan yang ditetapkan, menggambarkan

kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikan program yang

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 51

direncanakandibandingkan dengan target yang ditetapkan, agar program

tersebut berjalan efektif.

TUJUAN 8Pembinaan dan Pengembangan Ekonomi masyarakat (BKM,

peralihan pengelolaan PNPM )

SASARAN 8.1.Sasaran Pembinaan dan Pengembangan Ekonomi

Masyarakatmelalui BKM adalah Kelompok Usaha Kecil yang disebut

Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).

BKM adalah lembaga masyarakat dengan kedudukan sebagai pimpinan

kolektif dari himpunan masyarakat di tingkat Desa.

Tujuannya adalah untuk memimpin warga masyarakat desa dalam

melakukan upaya penanggulangan kemiskinan agar lebih terorganisir,

terarahdanberkelanjutan, dan sebagai wadah bagi masyarakat dalam

mengelola berbagai program dan dana bantuan penanggulangan

kemiskinan baik dari pemerintah, swasta, dan kelompok yang peduli

terhadap penanggulangan kemiskinan.

Indikator Kerja Target Realisasi Capaian

Rasio pembinaan dan pengembangan

Ekonomi masyarakat (BKM, peralihan

pengelolaan PNPM )

5 % 5 % 100 %

lahirnya UU Desa diharapkan dimanfaatkan oleh pemerintah desa untuk

mendukung pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa.

Bukan hanya aset yang bersifat hasil program (institusi, finansial, aset fisik)

tetapi juga aset SDM (fasilitator) yang telah memiliki pengalaman dalam

melakukan pemberdayan masyarakat.

B. PENGELOLAAN KEUANGANDPMD PROVINSI BANTEN TAHUN 2017

Pengelolaan keuangan daerah sebagaimana Undang Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang Undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah

Pusat dan Pemerintah Daerah merupakan suatu subsistem dari sistem

pengelolaan keuangan negara dan merupakan elemen pokok dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah. Yang melatarbelakangi

ditetapkannya peraturan perundang-undangan di bidang keuangan

negara/daerah adalah adanya keinginan untuk mengelola keuangan

negara dan daerah secara efektif dan efisien, dan tentunya dilaksanakan

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 52

melalui tata kelola pemerintahan yang baik,yang memiliki tiga pilar utama

yaitu transparansi, akuntabilitas, dan partisipatif.

Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan suatu rangkaian siklus

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang pelaksanaannya

dimulai dari perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan

penatausahaan, pengawasan/pemeriksaan sampai dengan

pertanggungjawaban keuangan daerah yang ditetapkan berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pelaksanaan anggaran pada DPMD Provinsi Banten sesuai dengan

DPA sebagaimana tercantum dalam pengesahan Dokumen Pelaksanaan

Anggaran SKPD DPMD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017 yang

ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Banten Nomor 90 Tahun 2016

tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Tahun Anggaran 2017, dan Peraturan Gubernur Banten Nomor 7 Tahun

2017 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017, sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Gubernur Banten Nomor 34 Tahun 2017 tentang Perubahan

Atas Peraturan Gubernur Banten Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penjabaran

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun

Anggaran 2017.

1. Pengelolaan Belanja DPMD Provinsi Banten

Belanja DPMD Provinsi Banten disusun untuk mendanai

pelaksanaan urusan pemerintahan daerah yang bersifatUrusan Wajib

Non Pelayanan Dasar. DPPMD Provinsi Banten menetapkan target

capaian kinerja setiap belanja, baik dalam konteks daerah, satuan

kerja perangkat daerah, maupun program dan kegiatan, yang

bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran

dan memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran.

Dalam Daftar Pelaksanaan Anggaran DPMD Provinsi Banten

yangmenunjukkan alokasi belanja untuk melaksanakan berbagai

program/kegiatan, serta pembiayaan yang digunakan untuk

mendanainya. Program/kegiatan dimaksud dilaksanakan untuk

mendorongpertumbuhan ekonomi daerah, pemerataan pendapatan,

serta pembangunan diberbagai sektor yang ada di masyarakat,

khususnya urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

serta pemberdayaan masyarakat desa.

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 53

2. Kebijakan Umum Keuangan DPMD Provinsi Banten

Arah kebijakan belanja DPMD Provinsi Banten disusun

berdasarkan prinsip-prinsip penganggaran dengan pendekatan

anggaran yang berbasis kinerja, dengan memperhatikan tugas pokok

dan fungsi masing-masing bidang, prioritas pelaksanaan program dan

kegiatan berdasarkan potensi dan permasalahannya, serta perkiraan

situasi dan kondisi pada tahun depan.

Kebijakan Belanja APBD pada DPMD Provinsi Banten secara

deskriptif dapat diuraikan dan dijelaskan sebagai berikut:

1) Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan

tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan

kegiatan;

2) Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait

secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.

3. Target dan Realisasi Belanja

A. Belanja APBD Tahun Anggaran 2017

Belanja Murni APBD DPMD Provinsi Banten pada Tahun

Anggaran 2017 dianggarkan sebesar Rp. 18.532.230.000,00,-pada

Belanja Perubahan APBD menjadi Rp. 14.265.192.800,00,- dapat

direalisasikan sebesar Rp.12.491.731.277,00atau mencapai

87,72%, yang perinciannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Komposisi Realisasi Belanja DPMD Provinsi Banten

Tahun Anggaran 2017

No. Tolok Ukur/

Rincian Tolok Ukur Pagu Anggaran

(Rp)

Rencana Kegiatan

Realisasi Kegiatan s/d Bulan Desember

Fisik Fisik Keuangan

(%) (%) (RP) %

1 Belanja Tidak Langsung

(BTL) 4,488,000,000.00 100 100 4,195,322,478.00 93,48

2

Penyediaan Barang dan

Jasa Perkantoran DPMD

TA. 2017

1,178,904,000.00 100 100 1,123,090,646.00 95,27

3

Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor DPMD

TA. 2017

496,329,100.00 100 100 496,329,100.00 100

4 Pemeliharaan Sarana dan 400,230,000.00 100 100 303,430,300.00 75,81

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 54

Prasarana Kantor

DPMDTA. 2017

5 Peningkatan Kapasitas

Aparatur 125,000,000.00 100 100 102,270,000.00 81,82

6

Koordinasi dan Konsultasi

ke Dalam dank e Luar

Daerah

1.000,000,000.00

100 100 774,949,153.00 77,49

7

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Asset

66,950,000.00 100 100 66,950,000.00 100

8 Perencanaan, Evaluasi

dan Pelaporan

501,385,000.00 100 100 498,325,000.00 99,39

9 Penataan dan Pembinaan

Kelembagaan Desa Adat 358,390,000.00 100 100 265,620,000.00 74,11

10

Peningkatan Kapasitas

Pemerintahan Desa dalam

Perkembangan Desa

830,764,000.00

100 88,81 425,823,000.00 51,26

11

Pemberdayaan

Masyarakat Perdesaan

Provinsi Banten

397,030,000.00

100 100

397,030,000.00 100

12

Peningkatan Keberdayaan

Masyarakat Pedesaan

dalam Pemanfaatan TTG

dan Pendayagunaan SDA

1,029,183,500.00

100 100 920,133,500.00 89,40

13 Penataan dan Pembinaan

Kelembagaan Desa

494,900,000.00 100 100 443,200,000.00 89,55

14

Pelestarian dan

Pengembangan Adat

Istiadat dan Nilai Sosial

Budaya

275,890,000.00

100 100 253,398,000.00 91,85

15

Pengembangan dan

Pembangunan Partisipatif

Pemberdayaan

Masyarakat

469,750.000,00 100 80,25 279,775,400,00 59,56

16

Pemberdayaan dan

Pengembangan

Kelembagaan Masyarakat

327,087,200,00 100 100 327,087,200,00 100

17

Pemberdayaan dan

Peningkatan Organisasi

Kemasyarakatan dalam

Pembangunan Keluarga

725,400.000,00 100 100 725,400.000,00 100

15 Penyediaan Data

Pembangunan Daerah

1,100,000,000.00 100

100

893,597,500.00 81,24

Jumlah Total

14,265,192,800.00 100 95,54 12,491,731,277.00 87,57

a. Permasalahan dan Solusi Dalam Pelaksanaan Penyerapan

Anggaran

a) Permasalahan

Setelah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap

seluruh kegiatan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 55

tahun anggaran 2017 sampai dengan Bulan Desember

terhadap beberapa kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan

secara maksimal, hal tersebut disebabkan karenabeberapa

kendala diantaranya :

Terdapat 2 Kegiatan yang realisasi fisik tidak mencapai 90 %

(Sembilan Puluh Persen), yaitu pada kegiatan :

1. kegiatan peningkatan kapasitas pemerintahan desa

dalam perkembangan desa yaitu pada :

1) pelaksanaan pekan inovasi nasional (pin)

dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan hari

kesatuan gerak (hkg) pkk dan bulan bakti gotong

royong masyarakat (bbgrm) yang pelaksanaannya

sebelum adanya pengesahan apbd perubahan 2017.

2) Tolok Ukur Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa

jumlah peserta 600 orang untuk 4 Kabupaten,

anggaran makanan dan minuman yang dialokasikan

pada kegiatan penyediaan barang dan jasa

perkantoran hanya terfasilitasi sejumlah 167 orang,

sehingga berpengaruh kepada jumlah peserta yang

sudah direncanakan.

2. kegiatan pengembangan dan pembangunan partisipatif

pemberdayaan masyarakat pada pekerjaan fasilitasi

tmmd ke 100 tidak dapat dilaksanakan karena jadwal

tmmd mendahului tanggal pengesahan apbd perubahan

2017

b) Solusi

1. Koordinasi dengan Kementerian terkait perihal

Pelaksanaan Pekan Inovasi Nasional dan Kegiatan

Nasional lainnya.

2. Perencanaan Anggaran akan lebih selektif.

3. Koordinasi dengan Danrem dan Korem terkait

Pelaksanaan Tentara Manunggal Masuk Desa.

C. Belanja Dekonsentrasi APBN Tahun Anggaran 2017

Tabel 3.2 Belanja Dekonstrasi APBN Tahun Anggaran 2017

Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 56

No Uraian

Kegiatan

Pagu Anggaran

Jumlah

Realisasi

RM

PLN RM % PLN %

1

Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.

25.689.252.000

7.331.482.000

33.020.734.000 23.840.796.710 92,80 - -

Kegiatan Dekonsentrasi APBN T.A. 2017Dirjen Pembangunan dan

Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi

Republik Indonesia, sebesar Rp. 33.020.734.000,- (Tiga Puluh Tiga Milyar Dua

Puluh Juta Tujuh Ratus Tiga Puluh Empat Ribu Rupiah) terdiri dari Anggaran

Rupiah Murni sebesar Rp. 25.689.252.000,- (Dua Puluh Lima Milyar Enam

Ratus Delapan Puluh Sembilan Juta Dua Ratus Lima Puluh Dua Ribu Rupiah)

dan Dana Pinjaman Luar Negeri (PLN/LOAN) sebesar Rp. 7.331.482.000,-

(Tujuh Milyar Tiga Ratus Tiga Puluh Satu Juta Empat Ratus Delapan Puluh

Dua Ribu Rupiah), Dengan perincian sebagai berikut :

1) Pagu Anggaran Murni sebesar Rp. 25.689.252.000,-

1. Program Pemberdayaan Masyarakat Desa

c. Tingkat pencapaian target kinerja pada Program Pemberdayaan

Masyarakat Desa dengan indikator Outputnya yaitu :

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 57

JUMLAH %

5482 25.689.252.000 23.822.411.710 92,73 1.866.840.290

RM 25.689.252.000 23.822.411.710 92,73 1.866.840.290

A SEKRETARIAT PROVINSI 1.067.570.000 834.453.100 78,16 233.116.900

B PENDAMPINGAN DESA 19.813.274.000 18.464.474.010 93,19 1.348.799.990

D 1.101.910.000 1.078.740.000 97,90 23.170.000

E 295.400.000 280.390.000 94,92 15.010.000

F 313.313.000 238.090.000 75,99 75.223.000

G 113.840.000 111.700.000 98,12 2.140.000

H 432.380.000 403.510.000 93,32 28.870.000

I 840.740.000 820.950.600 97,65 19.789.400

J 1.546.825.000 1.440.439.000 93,12 106.386.000

K 164.000.000 149.665.000 91,26 14.335.000

25.689.252.000 23.822.411.710 92,73 1.866.840.290

PELATIHAN PENINGKATAN

KAPASITAS PLD

RAPAT KOORDINASI TENAGA

AHLI KABUPATEN

Jumlah

PELATIHAN PENINGKATAN

KAPASITAS TENAGA AHLI

PEMBERDAYAAN

RAPAT KOORDINASI

PEMBINAAN DAN

PENGAWASAN DANA DESA

PELATIHAN PENINGKATAN

KAPASITAS PDP dan PDTI

RAPAT KOORDINASI PROVINSI

PELATIHAN PRA TUGAS PLD

REKRUTMEN TENAGA

PENDAMPING PROFESIONAL

KODE

PROGRAM/KEGIATAN/OUPUT/

SUBOUTPUT/

KOMPONEN/SUB

KOMPONEN/AKUN/DETAIL

PAGU (revisi ke

07)SISA

Pemberdayaan Masyarakat

Desa

2) Pagu Anggaran Pinjaman Luar Negeri sebesar 7.331.482.000,-

Program Inovasi Desa :

Tingkat pencapaian target kinerja pada Program Pemberdayaan Masyarakat

Desa dengan indikator Outputnya yaitu :

JUMLAH %

5482 7.331.482.000 - - 7.331.482.000

PLN 7.331.482.000 - 0,00 7.331.482.000

A 6.101.152.000 - 0,00 6.101.152.000

B 110.000.000 - 0,00 110.000.000

C 170.250.000 - 0,00 170.250.000

D 727.395.000 - 0,00 727.395.000

E 70.000.000 - 0,00 70.000.000

F 152.685.000 - 0,00 152.685.000

7.331.482.000 - - 7.331.482.000

SISA

JUMLAH

PELATIHAN TECHNICAL

SERVICE PROVIDER

OPERASIONAL TECHNICAL

SERVICE PROVIDER DI

KABUPATEN

REKRUTMEN PENDAMPING

PROGRAM INOVASI DESA

PROGRAM INOVASI DESA

PENGUATAN TECHNICAL

SERVICE PROVIDER

SOSIALISASI TECHNICAL

SERVICE PROVIDER

Pemberdayaan Masyarakat

Desa

KODE

PROGRAM/KEGIATAN/OUPUT/

SUBOUTPUT/

KOMPONEN/SUB

KOMPONEN/AKUN/DETAIL

PAGU (revisi ke

07)

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 58

Perjanjian Kinerja DPMD TA. 2017

PERANGKAT DAERAH : DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PROVINSI BANTEN

TAHUN ANGGARAN : 2017

No.

Sasaran

Strategis/Prog

ram

Indikator KinerjaTarget

Kinerja

Pagu

Anggaran

(Rp.)(1) (2) (3) (4) (6)

1 100% 1 66.950.000

11 Dok - Penyusunan Laporan

Keuangan dan SPIP

100% 2 501.385.000

3 Dok 1 Penyusunan Laporan

Kinerja

6 Dok 2 Penyusunan

Perencanaan Program

2 Dok 3 Penyusunan RENSTRA

DPMD Provins i Banten

5 Dok 4 Penyusunan

Pengendal ian Eva luas i

2 100% 3 496.329.100

20 Aset - Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor

100% 4 400.230.000

Komputer,

Laptop,

Printer

30 Komputer,

40 Laptop, 39

Printer

1 Belanja Suku Cadang

Komputer

Mobi l , Motor

16 Mobi l , 18

Motor

2 Belanja Jasa Service

Mobi l , Motor

16 Mobi l , 18

Motor

3 Belanja Penggantian

Suku Cadang

Mobi l , Motor

16 Mobi l , 18

Motor

4 Belanja Pelumas

Mobi l , Motor

16 Mobi l , 18

Motor

5 Belanja Pajak

Kendaraan Bermotor

dan BBNKB

Lembar 6 Belanja Penggandaan

AC 24 AC7 Belanja Pemel iharaan

Pera latan Kantor

PC, Laptop,

Printer 30 PC,

40 Laptop, 39

Printer

8 Belanja Pemel iharaan

Komputer

Meja Kurs i ,

Lemari Bes i ,

Fi l l ing

Kabinet

65 Meja

Kurs i , 40

Lemari Bes i ,

9 Belanja Pemel iharaan

Mebeula i r

Kegiatan dan Tolok Ukur(5)

Rasio Ketersediaan

Dokumen

Perencanaan, Evaluasi

dan Pelaporan

Rasio Ketersediaan

Dokumen

Penatausahaan

Penyusunan Laporan

Kinerja Keuangan dan

Neraca Aset

Peningkatan

Kualitas Tata

Kelola

Pemerintahan

DaerahPerencanaan, Eva luas i dan

Pelaporan

Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor

Peningkatan

Sarana, Prasarana

Perkantoran dan

Kapasitas

Aparatur Rasio Pembangunan,

Pengadaan,

Pemeliharaan dan

Rehabilitasi Prasarana

dan Sarana Aparatur

Rasio Pembangunan,

Pengadaan,

Pemeliharaan dan

Rehabilitasi Sarana

dan Prasarana

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 59

PERANGKAT DAERAH : DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PROVINSI BANTEN

TAHUN ANGGARAN : 2017

No.

Sasaran

Strategis/Prog

ram

Indikator KinerjaTarget

Kinerja

Pagu

Anggaran

(Rp.)(1) (2) (3) (4) (6)

100% 5 1.178.904.000

23 Orang 1 Operas ional Perkantoran

70 Orang 2 Penyediaan Barang Habis

Pakai

70 Orang 3 Penyediaan Bahan Cetak

70 Orang 4 Penyediaan Makan dan

Minum Kantor

70 Orang 5 Penyediaan Jasa Telepon,

Lis trik, Internet dan

PHBI/PHBN

18 Kendaraan 6 Penyediaan BBM

100% 6 125.000.000

70 Pegawai 1 Fas i l i tas i Adminis tras i

Kepegawaian

70 Pegawai 2 Peningkatan Kompetens i

Aparatur

70 Orang 3 Penyusunan Standar

Tekhnis Kegiatan SKP

100% 7 1.000.000.000

70 Orang - Koordinas i dan

Konsultas i Ke Dalam dan

Ke Luar Daerah

3 8 358.390.000

1 Raperda/1

Dokumen

Dokumen

1 Penyusunan Raperda

Penyelenggaraan

Pemerintah Desa Adat

100 Orang 2 Bimtek Pelestarian

Lembaga Adat

100 Orang 3 Sos ia l i sas i tentang

Keari fan Lokal

Cakupan

Pengembangan

Pemerintahan Desa

9 830.764.000

600 Orang 4

Kabupaten

1 Peningkatan Kapas i tas

Aparatur Desa (Sekretaris

Desa) Tahun 2017

3 Desa 2 Evaluas i Perkembangan

Desa Tingkat Provins i

Tahun 2017

1 Desa 3 Pekan Inovas i

Perkembangan (PIN) Desa

Tingkat Nas ional Tahun

2017

80 orang/1

Dokumen

4 Pelatihan Penyusunan

dan Pemutakhiran Data

Profi l Desa Tahun 2017

Rasio Penyediaan

Barang dan Jasa

Administrasi

Perkantoran Serta

Pelayanan Tata

Usaha

Kerumahtanggaan

Rasio Pembinaan

dan Peningkatan

Pelayanan, Tata

Usaha dan

Administrasi

Kepegawaian

Rasio

Penyelenggaraan

Rapat Koordinasi

dan Konsultasi di

Dalam dan Ke Luar

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Lembaga

Perdesaan

Kegiatan dan Tolok Ukur

(5)

Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran

Peningkatan Kapasitas Aparatur

Koordinasi dan Konsultasi Ke

Dalam dan Ke Luar Daerah

Penataan dan Pembinaan

Kelembagaan Desa Adat

Peningkatan Kapasitas

Pemerintahan Desa Dalam

Perkembangan Desa

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 60

PERANGKAT DAERAH : DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PROVINSI BANTEN

TAHUN ANGGARAN : 2017

No.

Sasaran

Strategis/

Program

Indikator

Kinerja

Target

Kinerja

Pagu

Anggaran

(Rp.)(1) (2) (3) (4) (6)

10 397.030.000

150 orang 1 Bimtek Pemberdayaan dan

Peningkatan kepada Kader

Posyandu Desa

75 orang 2 Bimtek Pemberdayaan

Masyarakat Desa Mela lui

kepada Karang Taruna

Desa11. 1.029.183.500

8 kab/kota 1 Inovas i TTG Provins i

Banten16

Posyantek/Kec

amatan

2 Pemberdayaan

Kelembagaan Posyantek

8 Kab/Kota 3 Lomba Karya Inovas i TTG

bagi Pemuda Produkti f

35 Stand 4 Penyelenggaraan Gelar TTG

XIII Tk. Provins i Banten

100% 12 494.900.000

100% 1 Pelatihan Penyusunan

Produk Hukum PERDES/SK

Kades

100% 2 Pengembangan Jaringan

Kerjasama antar lembaga

dengan membentuk

Asos ias i Lembaga

Kemasyarakatan

13 275.890.000

50 orang

1 Dokumen

1 Sos ia l iasas i dan Publ ikas i

dan Ni la i -ni la i Budaya

Daerah Kepada Masyarakat50 orang 2 Rapat Koordinas i Teknis

mela lui Integras i Program

antara Pemerintah Provins i

Kabupaten/ dan Lembaga

Adat

50 orang 3 Bimtek Sumberdaya

Manus ia Pengelola

Organisas i

Kemasyarakatan Bidang

Kebudayaan, Keraton dan

Pemberdayaan Masyarakat

Perdesaan Provinsi Banten

Penataan dan Pembinaan

Kelembagaan Desa

Pelestarian dan Pengembangan

Adat Istiadat dan Nilai Sosial

Budaya Masyarakat

Rasio

Desa/Kelurahan

yang Mengalami

Peningkatan

Kapasitas

Kelembagaan

Masyarakat

Desa/Kelurahan

Kegiatan dan Tolok Ukur

(5)

Peningkatan Keberdayaan

Masyarakat Pedesaan dalam

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 61

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

sebagai bentuk pertanggungjawaban Dinas Pemberdayaan Masyarakat

dan Desa Provinsi Banten berkaitan dengan penyelenggaraan urusan

wajib Non Pelayanan Dasar Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa,

pada tahun 2017 sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa Provinsi Banten. Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Banten

Tahun 2017 ini menyajikan kondisi pencapaian target kinerja yang

tercermin dalam capaian indikator sasaran yang utama dan analisis

kinerjanya.

Berdasarkan pengukuran capaian kinerja dapat disimpulkan bahwa rata-

rata pencapaian kinerja 4 sasaran adalah kategori baik (diatas 95 %),

Realisasi Anggaran pada Pelaksanaan Program dan Kegiatan tahun 2017

menurun apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya dimana rata-rata

tahun 2016 pencapaian kinerja adalah sebesar 98,87 % dan pada tahun

2017 sebesar 95,54%Hal tersebut antara lain oleh pelaksanaan kegiatan

yang tidak dapat dilaksanakan, karena pelaksanaan kegiatan tersebut

tergantung pada pelaksanaan Pemerintah Pusat, koordinasi antar

pemangku kepentingan yang kurang intensif serta pelaksanaan fasilitasi

pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pemberian technical asistance

kepada kelompok sasaran harus lebih ditingkatkan.

B. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Tantangan pada tahun-tahun mendatang tentunya bukan hal yang

mudah bagi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Banten

untuk terus berkomitmen memberdayakan masyarakat di Provinsi Banten.

Penanggulangan kemiskinan tidak hanya mengatasi dengan memberikan

bantuan kebutuhan dasar hidupnya saja, tetapi perlu didukung antara lain

dengan kebijakan yang pro poor, sinkronisasi program yang terpadu,

penguatan kapasitas SDM dan lembaga kemasyarakatan di desa/kel., hal

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 62

ini menjadi hal yang penting dalam upaya memberdayakan masyarakat

miskin menuju keberdayaan dan kemandirian.

Langkah-langkah yang akan diupayakan dalam pemberdayaan perempuan

dan pemberdayaan masyarakat ke depan adalah :

1. Meningkatkan jumlah kelompok usaha ekonomi masyarakat;

2. Memfasilitasi Rumah Tangga Miskin untuk berusaha;

3. Meningkatkan pusat layanan informasi Teknologi Tepat Guna;

4. Meningkatkan kemampuan komunitas masyarakat dalam mengelola

dan memanfaatkan sumber daya alam;

5. Memfasilitasi Lembaga kemasyarakatan (TP PKK dan LPMD/K) agar

aktif berperanserta dalam pemberdayaan masyarakat;

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa,dibuat sebagai umpan balik

kegiatan Tahun Anggaran 2017 untuk dapat memberikan masukan dalam

pelaksanaan kinerja pada tahun anggaran berikutnya.

Serang, 7 Maret 2018 KEPALA DINAS

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PROVINSI BANTEN

TTD

Drs. H. SIGIT SUWITARTO, MM Pembina Utama Madya

NIP. 19600704 198603 1 019

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 63

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 4

1. Latar Belakang ................................................................................ 4

A. Dasar Hukum ............................................................................................ 7

B. TUJUAN ................................................................................................... 8

C. GAMBARAN UMUM DPMD PROVINSI BANTEN ..................................... 9

1. Tugas Pokok...................................................................................... 9

2. Fungsi .............................................................................................. 10

3. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas DPMD .................................... 10

BAB II PERENCANAAN DAN STRATEGI KEBIJAKAN DPMD ........................... 39

A. Visi dan Misi .............................................................................................. 39

1. Visi ................................................................................................... 39

2. Misi ................................................................................................... 41

B. Strategi dan Arah Kebijakan (Sesuai RPJMD) ........................................... 42

1. Strategi ............................................................................................. 43

2. Kebijakan .......................................................................................... 43

3. Prioritas BPPMD Provinsi Banten ..................................................... 44

4. Indikator Kinerja ................................................................................. 45

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DPMD PROVINSI BANTEN TAHUN 2017 .. 46

A. Pencapaian Kinerja ................................................................................... 46

1. Meningkatkan Peran Aktif Masyarakat dan Lembaga Kemasyarakatan... 46

2. Pengembangan Inovasi dan Pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna…47

3. Pembinaan dan pengembangan Ekonomi masyarakat ………………….48

4. Pembinaan Pemerintah Desa/Kel (Pemerintah Desa dan BPD) ………..49

B. Pengelolaan Keuangan DPMD Provinsi Banten Tahun 2017 ..................... 49

1. Pengelolaan Belanja DPMD Provinsi Banten ........................................ 49

2. Kebijakan Umum Keuangan DPMD Provinsi Banten ............................ 50

3. Target dan Realitas Belanja................................................................... 51

3.1 Belanja APBD Tahun Anggaran 2017 ............................................. 51

3.2 Permasalahan dan Solusi dalam Pelaksanaan pencapaian ............ 52

3.3 Belanja Dekonstrasi APBN Tahun Anggaran 2017 ......................... 53

BAB IV PENUTUP ................................................................................................ 58

A. Kesimpulan ............................................................................................... 58

B. Hal – hal yang perlu diperhatikan .............................................................. 59

Laporan Akuntabilitas Kienerja Instansi Pemerintah

DPMD Provinsi Banten 64