1arsip.jdih.blitarkab.go.id/upload/323/perbup_no_75_th_2019.pdf · blitar. 6. kepala dinas adalah...
TRANSCRIPT
- 1 -
BUPATI BLITAR
PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN
PERATURAN BUPATI BLITAR
NOMOR 75 TAHUN 2019
TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS
DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
KABUPATEN BLITAR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BLITAR,
Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya Peraturan Bupati
Blitar Nomor 73 Tahun 2019 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Blitar, maka
Peraturan Bupati Blitar Nomor 52 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan
Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Bupati Blitar Nomor 8
Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati
Nomor 52 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Blitar dipandang sudah tidak sesuai sehingga perlu
dicabut;
- 2 -
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan
Bupati tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian
Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Provinsi Jawa Timur (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41),
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan Batas Wilayah
Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat II Surabaya
dengan mengubah Undang-Undang Nomor 12 Tahun
1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten
dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah,
Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
2730);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6398);
- 3 -
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994
tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 51, Tambahan Lembaran Republik Indonesia
Nomor 5121);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5887) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 187, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6402);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
- 4 -
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 157)
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2019
tentang Pedoman Nomenklatur dan Unit Kerja
Sekretariat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 970);
9. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Tahun
2016 Nomor 10/D, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Blitar Nomor 17);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN
ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA
KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
KABUPATEN BLITAR.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Blitar.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten
Blitar.
3. Bupati adalah Bupati Blitar.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten
Blitar.
- 5 -
5. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa adalah
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Blitar.
6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar.
7. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat
UPTD adalah unsur pelaksana tugas teknis pada Dinas.
8. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang
menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan
hak seseorang Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam
rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian
dan/atau ketrampilan untuk mencapai tujuan
organisasi.
BAB II
KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 2
(1) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa merupakan
unsur pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah di bidang pemberdayaan
masyarakat dan desa serta tugas pembantuan.
(2) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dipimpin
oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.
Pasal 3
(1) Susunan Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa terdiri atas:
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Penyusunan Program dan
Keuangan; dan
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Pemerintahan Desa, membawahi:
1. Seksi Bina Pemerintahan dan Aparatur Desa;
- 6 -
2. Seksi Bina Keuangan Desa; dan
3. Seksi Bina Administrasi dan Aset Desa.
d. Bidang Pembangunan Desa, membawahi :
1. Seksi Kerja Sama Desa dan Pembangunan
Kawasan Perdesaan ;
2. Seksi Perkembangan Desa dan Teknologi Tepat
Guna; dan
3. Seksi Pemberdayaan Lembaga Ekonomi Desa
dan Usaha Ekonomi Masyarakat.
e. Bidang Kelembagaan Masyarakat, membawahi :
1. Seksi Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan;
2. Seksi Pendampingan Masyarakat; dan
3. Seksi Pelestarian Adat, dan Pengembangan Nilai
Sosial Budaya Masyarakat.
f. UPTD.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing bidang dipimpin oleh Kepala Bidang
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas.
(4) Masing-masing sub bagian dipimpin oleh Kepala Sub
Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Sekretaris.
(5) Masing-masing seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang.
Pasal 4
Bagan struktur organisasi Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati
ini.
- 7 -
BAB III
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Kepala Dinas
Pasal 5
(1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (1) huruf a, mempunyai tugas membantu Bupati
memimpin dan melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di
bidang pemberdayaan masyarakat dan desa yang
meliputi pemerintahan desa, pembangunan desa, serta
kelembagaan masyarakat.
(2) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan validasi dan penetapkan kebijakan
teknis di bidang pemberdayaan masyarakat dan
pembinaan desa;
b. penetapan norma, standar, prosedur dan kriteria di
bidang pemberdayaan masyarakat dan pembinaan
desa;
c. pengoordinasian penyusunan bahan, data, serta
perumusan kebijakan dalam rangka pembinaan dan
pengawasan pemerintahan desa;
d. pengoordinasian penyelenggaraan administrasi
pemberdayaan masyarakat dan pembinaan desa;
e. pengoordinasian pelaksanaan kebijakan di bidang
pemberdayaan masyarakat dan pembinaan desa;
f. pengoordinasian pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi di bidang pemberdayaan masyarakat dan
pembinaan desa;
g. pengoordinasian pelaksanaan evaluasi dan
pelaporan di bidang pemberdayaan masyarakat dan
pembinaan desa;
- 8 -
h. pelaksanaan validasi penyusunan laporan kinerja
secara periodik kepada Bupati;
i. pengoordinasian pembinaan UPTD; dan
j. pengoordinasian pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Bupati sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 6
(1) Sekretaris mempunyai tugas mengoordinasi
pelaksanaan tugas, pembinaan, pengendalian, dan
pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
organisasi di lingkungan Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang
dimaksud pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi:
a. pelaksanan verifikasi rancangan kebijakan Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
b. pengoordinasian dalam penyusunan, pelaksanaan,
dan pelaporan program kerja dan pengelolaan
anggaran keuangan Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa;
c. pengoordinasian pembinaan dan pemberian
dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan,
kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan
masyarakat, arsip, dan dokumentasi Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
d. pengoordinasian penyusunan dan pelaksanaan
Standard Operating Prosedure Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa;
e. pengoordinasian pembinaan dan penataan
organisasi dan tata laksana Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa;
- 9 -
f. pengoordinasian penyelenggaraan pengelolaan
barang milik/kekayaan daerah;
g. pengoordinasian pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi kebijakan teknis Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa; dan
h. pengoordinasian pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Kepala Dinas.
Paragraf 1
Sub Bagian Penyusunan Program dan Keuangan
Pasal 7
Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan Keuangan
mempunyai tugas:
a. menyusun perencanaan program dan kegiatan dinas;
b. menghimpun data dan penyiapan bahan koordinasi
terkait dengan penyusunan program kegiatan dan
keuangan;
c. menyusun pelaporan pelaksanaan program dan
kegiatan;
d. mengelola administrasi keuangan dinas;
e. menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan;
f. melaksanakan monitoring dan evaluasi; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Sekretaris.
Paragraf 2
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 8
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai
tugas:
a. melaksanakan urusan administrasi surat-menyurat;
b. menyelenggarakan urusan rumah tangga kantor;
c. melaksanakan tugas di bidang hubungan
kemasyarakatan;
d. melaksanakan administrasi kepegawaian;
e. mengelola barang/kekayaan milik daerah;
- 10 -
f. merancang bahan pembinaan dan penataan
kelembagaan dan ketatalaksanaan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Sekretaris.
Bagian Ketiga
Bidang Pemerintahan Desa
Pasal 9
(1) Kepala Bidang Pemerintahan Desa mempunyai tugas
mengoordinasikan sebagian tugas Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa di bidang pemerintahan desa
yang meliputi pemerintahan dan aparatur desa,
keuangan desa, serta administrasi dan aset desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Kepala Bidang Pemerintahan Desa
menyelenggarakan fungsi :
a. pengoordinasian pelaksanaan verifikasi rencana
kegiatan bidang pemberdayaan pemerintahan desa
berdasarkan program bidang;
b. pengoordinasian perumusan bahan koordinasi
pelaksanaan program/kegiatan bidang
pemerintahan desa;
c. pengoordinasian perumusan pedoman pelaksanaan
pembinaan dan peningkatan pemerintahan dan
aparatur desa, keuangan desa, serta administrasi
dan aset desa;
d. pengoordinasian dan fasilitasi pembinaan
administrasi pemerintahan dan aparatur desa,
keuangan desa, serta administrasi dan aset desa;
e. pengoordinasian pelaksanaan monitoring dan
evaluasi serta pelaporan kinerja pemerintahan dan
aparatur desa, keuangan desa, serta administrasi
dan aset desa;
f. pengoordinasian pelaporan program dan kegiatan di
bidang pemerintahan desa; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas.
- 11 -
Paragraf 1
Seksi Bina Pemerintahan dan Aparatur Desa
Pasal 10
Kepala Seksi Bina Pemerintahan dan Aparatur Desa
mempunyai tugas:
a. merancang rencana kerja dan kegiatan Seksi Bina
Pemerintahan dan Aparatur Desa;
b. menghimpun dan menganalisa peraturan perundang-
undangan terkait dengan pembinaan pemerintahan dan
aparatur desa;
c. menyiapkan dan menganalisa bahan penyusunan
kebijakan teknis (pedoman umum, petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis) terkait dengan
pembinaan aparatur dan pemerintahan desa;
d. melaksanakan pembinaan dan peningkatan kapasitas
aparatur desa;
e. melaksanakan pembinaan badan permusyawaratan
desa;
f. memfasilitasi penyusunan peraturan di desa;
g. mengumpulkan bahan dalam penyusunan pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas dan fungsi
badan permusyawaratan desa;
h. mengumpulkan bahan dalam penyusunan pedoman
dan petunjuk teknis kewenangan desa;
i. mengumpulkan bahan dalam penyusunan pedoman
dan petunjuk teknis penataan desa (pembentukan desa,
penghapusan desa, penggabungan desa, pemecahan
desa, perubahan status desa menjadi kelurahan dan
perubahan kelurahan menjadi desa);
j. memfasilitasi pengesahan, pengangkatan,
pemberhentian dan penggantian antar waktu anggota
badan permusyawaratan desa;
k. memfasilitasi kegiatan pembentukan desa,
penghapusan desa, penggabungan desa, pemecahan
desa, perubahan status desa menjadi kelurahan, dan
perubahan status kelurahan menjadi desa;
- 12 -
l. mengumpulkan bahan dalam penyusunan materi
pembinaan teknis pelaksanaan tugas dan fungsi kepala
kesa, perangkat desa dan badan permusyawaratan
desa;
m. memfasilitasi pelaksanaan pemilihan, pengangkatan,
pelantikan dan pemberhentian kepala desa;
n. memfasilitasi pemilihan kepala desa antar waktu;
o. memfasilitasi dan supervisi dalam proses pengangkatan
dan pemberhentian perangkat desa;
p. menghimpun laporan penyelenggaraan pemerintahan
desa dan laporan kerja pertanggungjawaban kepala
desa;
q. memfasilitasi penyelesaian permasalahan pemerintahan
desa;
r. melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang
Pemerintahan Desa.
Paragraf 2
Seksi Bina Keuangan Desa
Pasal 11
Kepala Seksi Bina Keuangan Desa mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas:
a. menyusun rencana kerja dan kegiatan Seksi Bina
Keuangan Desa;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis, serta
bahan lainnya terkait dengan keuangan desa;
c. mengumpulkan bahan dalam penyusunan pedoman
dan petunjuk teknis pengelolaan keuangan desa;
d. menghimpun dan mengolah data dalam rangka
pembinaan pengelolaan keuangan desa;
e. melaksanakan pembinaan administrasi pengelolaan
keuangan desa;
f. melaksanakan fasilitasi pengelolaan alokasi dana desa,
dana desa dan bantuan keuangan lainnya
- 13 -
g. melaksanakan fasilitasi penyusunan anggaran
pendapatan dan belanja desa;
h. menghimpun laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan;
i. melaksanakan monitoring evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan pengelolaan keuangan desa; dan
j. mengumpulkan bahan dalam penyusunan pedoman
dan petunjuk teknis pengelolaan dan peningkatan
pendapatan dan kekayaan desa;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pemerintahan Desa.
Paragraf 3
Seksi Bina Administrasi dan Aset Desa
Pasal 12
Kepala Seksi Bina Administrasi dan Aset Desa mempunyai
tugas:
a. menyusun rencana kerja dan kegiatan Seksi Bina
Administrasi dan Aset Desa;
b. menghimpun dan mengkaji peraturan perundang-
undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk
teknis, serta mengolah data dan bahan lainnya terkait
dengan pembinaan pengelolaan administrasi dan aset
desa;
c. melaksanakan fasilitasi, pembinaan, monitoring dan
evaluasi pengelolaan administrasi dan aset desa;
d. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan administrasi dan aset desa; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pemerintahan Desa.
- 14 -
Bagian Keempat
Bidang Pembangunan Desa
Pasal 13
(1) Kepala Bidang Pembangunan Desa mempunyai tugas
mengoordinasikan sebagian tugas Kepala Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam bidang
pembangunan desa.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Kepala Bidang Pembangunan Desa
mempunyai fungsi :
a. pengoordinasian verifikasi bahan rencana program
kegiatan bidang pembangunan desa;
b. pengoordinasian verifikasi bahan perumusan
pedoman pelaksanaan dan teknis pembangunan
desa;
c. pengoordinasian verifikasi bahan perumusan bahan
koordinasi rencana program pengembangan bidang
pembangunan desa;
d. pengoordinasian fasilitasi penyelenggaraan bantuan
keuangan pemerintah untuk desa;
e. pengoordinasian pembinaan dan fasilitasi
pemberdayaan lembaga ekonomi desa dan usaha
ekonomi masyarakat;
f. pengoordinasian pengembangan teknologi tepat
guna dan pengembangan kawasan perdesaan;
g. pengoordinasian evaluasi pelaksanaan pemantauan
dan evaluasi pemberdayaan pembangunan desa;
h. pengoordinasian verifikasi laporan program dan
kegiatan di bidang Pembangunan Desa; dan
i. pengoordinasian pelaksanaan fungsi lain yang
diberikan oleh Kepala Dinas.
- 15 -
Paragraf 1
Seksi Kerja Sama Desa dan Pembangunan Kawasan
Perdesaan
Pasal 14
Kepala Seksi Kerja Sama Desa dan Pembangunan Kawasan
Perdesaan mempunyai tugas:
a. menyusun rencana kerja dan kegiatan terkait
penyelenggaraan Kerjasama Desa dan Pembangunan
Kawasan Perdesaan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis, serta
bahan lainnya terkait dengan kerja sama desa dan
pembangunan kawasan perdesaan;
c. melaksanakan fasilitasi penyelenggaraan kerja sama
antar desa dan kerja sama desa dengan pihak ketiga ;
d. melaksanakan fasilitasi dan pembinaan badan kerja
sama antar desa;
e. melaksanakan fasilitasi pembentukan kawasan
perdesaan;
f. melaksanakan fasilitasi penyusunan rencana
pembangunan kawasan perdesaan;
g. melaksanakan fasilitasi kegiatan tim koordinasi
pembangunan kawasan perdesaan;
h. menyiapkan bahan koordinasi pembangunan kawasan
perdesaan ;
i. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan kerja sama desa dan pembangunan
kawasan perdesaan; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
- 16 -
Paragraf 2
Seksi Perkembangan Desa dan Teknologi Tepat Guna
Pasal 15
Kepala Seksi Perkembangan Desa dan Teknologi Tepat
Guna mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan menentukan kegiatan Seksi
Perkembangan Desa dan Teknologi Tepat Guna;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis, serta
bahan-bahan lainnya, terkait perkembangan desa dan
teknologi tepat guna;
c. melaksanakan evaluasi perkembangan desa dan
teknologi tepat guna;
d. melaksanakan inventarisasi data perkembangan desa
dan kelurahan;
e. melaksanakan inventarisasi data dan fasilitasi
pelaksanaan evaluasi perkembangan desa/ kelurahan;
f. melaksanakan fasilitasi pemutakhiran dan
pemeliharaan profil desa dan kelurahan, monografi
desa/kelurahan, pengembangan jaringan dan sistem
administasi desa dan sistem informasi desa;
g. melaksanakan inventarisasi potensi pengembangan
teknologi tepat guna;
h. memfasilitasi pengembangan Teknologi tepat guna
melalui pembentukan pos pelayanan teknologi dan
warung teknologi;
i. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
perkembangan desa dan perkembangan teknologi tepat
guna; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pembangunan Desa.
- 17 -
Paragraf 3
Seksi Pemberdayaan Lembaga Ekonomi Desa dan Usaha
Ekonomi Masyarakat
Pasal 16
Kepala Seksi Teknologi Tepat Guna dan Pengembangan
Kawasan Perdesaan mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan menentukan kegiatan seksi
Pemberdayaan Lembaga Ekonomi Desa dan Usaha
Ekonomi Masyarakat;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis, serta
bahan lainnya terkait dengan pemberdayaan lembaga
ekonomi desa dan usaha ekonomi masyarakat;
c. melaksanakan identifikasi dan inventarisasi lembaga
ekonomi desa dan jenis usaha ekonomi masyarakat
desa;
d. melaksanakan fasilitasi dan pembinaan badan usaha
milik desa, pasar desa, dan lembaga ekonomi desa
lainnya;
e. memfasilitasi pembentukan dan pengembangan badan
usaha milik desa bersama;
f. melaksanakan fasilitasi, pembinaan dan
pengembangan usaha ekonomi masyarakat;
g. melaksanakan fasilitasi penyelenggaraan program-
program pengentasan kemiskinan;
h. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan
perkembangan lembaga ekonomi desa dan usaha
ekonomi masyarakat serta pengentasan kemiskinan;
dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pengembangan Lembaga Ekonomi Desa.
- 18 -
Bagian Kelima
Bidang Kelembagaan Masyarakat
Pasal 17
(1) Kepala Bidang Kelembagaan Masyarakat mempunyai
tugas mengkoordinasikan sebagian tugas Kepala Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam bidang
kelembagaan masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Kepala Bidang Kelembagaan Masyarakat
mempunyai fungsi :
a. pengoordinasian pelaksanan verifikasi rencana
program kegiatan bidang kelembagaan masyarakat;
b. pengoordinasian pelaksanan verifikasi perumusan
pedoman pelaksanaan dan teknis pembinaan
kelembagaan masyarakat;
c. pengoordinasian pelaksanan verifikasi perumusan
bahan koordinasi rencana program pengembangan
bidang kelembagaan masyarakat;
d. pengoordinasian fasilitasi dan pembinaan lembaga
kemasyarakatan yang ada di desa/kelurahan;
e. pengoordinasian fasilitasi dan pembinaan
pendampingan masyarakat;
f. pengoordinasian fasilitasi dan pembinaan
pelestarian adat dan pengembangan nilai sosial
budaya masyarakat;
g. pengoordinasian pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi kelembagaan masyarakat;
h. pengoordinasian laporan program dan kegiatan di
bidang kelembagaan masyarakat; dan
i. pengoordinasian pelaksanaan fungsi lain yang
diberikan oleh Kepala Dinas.
- 19 -
Paragraf 1
Seksi Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan
Pasal 18
Kepala Seksi Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan
mempunyai tugas:
a. menyusun dan menentukan rencana kegiatan seksi
lembaga kemasyarakatan desa;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis, serta
bahan lainnya terkait dengan lembaga
kemasyarakatan desa;
c. menyiapkan bahan pedoman teknis pengembangan
lembaga kemasyarakatan;
d. memfasilitasi pembinaan kapasitas lembaga
kemasyarakatan lembaga pemberdayaan masyarakat
desa/kelurahan, pemberdayaan kesejahteraan
keluarga, pos pelayanan terpadu, dan rukun
tetangga/rukun warga;
e. merencanakan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
perkembangan lembaga kemasyarakatan
desa/kelurahan;
f. menyusun laporan kegiatan di bidang lembaga
kemasyarakatan desa; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Kelembagaan Masyarakat.
Paragraf 2
Seksi Pendampingan Masyarakat
Pasal 19
Kepala Seksi Pendampingan Masyarakat mempunyai tugas:
a. menyiapkan penyusunan rencana kegiatan Seksi
Pendampingan Masyarakat;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis, serta
- 20 -
bahan lainnya terkait dengan pendampingan
masyarakat;
c. menyusun dan membuat konsep pedoman pembinaan
pendampingan masyarakat;
d. menyusun rencana dengan pendamping profesional;
e. memfasilitasi tumbuhnya kader lokal pembangunan
desa (paralegal, kader pemberdayaan masyarakat
desa/kelurahan, dan kader lainnya);
f. menyusun rencana peningkatan kapasitas dan
pembinaan kader lokal pembangunan desa (paralegal,
kader pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan, dan
kader lainnya);
g. menyusun rencana pemantauan dan evaluasi kinerja
pendamping profesional dan kader lokal pembangunan
desa;
h. membuat laporan kegiatan di bidang pendampingan
masyarakat; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Kelembagaan Masyarakat.
Paragraf 3
Seksi Pelestarian Adat dan Pengembangan Nilai Sosial
Budaya Masyarakat
Pasal 20
Kepala Seksi Pelestarian Adat dan Pengembangan Nilai
Sosial Budaya Masyarakat mempunyai tugas:
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pelestarian Adat
dan Pengembangan Nilai Sosial Budaya Masyarakat;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis, serta
bahan lainnya terkait dengan pelestarian adat dan
nilai sosial budaya masyarakat;
c. menyusun pedoman teknis pelestarian adat dan
pengembangan nilai sosial budaya masyarakat;
d. menyusun rencana identifikasi dan inventarisasi adat
istiadat masyarakat desa;
- 21 -
e. merancang pelestarian nilai-nilai adat dan sosial
budaya masyarakat melalui penyelenggaraan bulan
bhakti gotong royong masyarakat, lomba gotong
royong masyarakat dan kegiatan lainnya;
f. memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya adat dan
nilai sosial budaya masyarakat yang mendukung
pembangunan desa;
g. merancang pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
perkembangan pelestarian nilai adat dan sosial
budaya masyarakat;
h. membuat laporan pelaksanaan kegiatan di bidang
pelestarian adat dan nilai sosial budaya masyarakat;
dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Kelembagaan Masyarakat.
BAB IV
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS
Pasal 21
(1) UPTD merupakan unsur pelaksana teknis operasional
dinas.
(2) UPTD dipimpin oleh seorang Kepala yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
Pasal 22
Jumlah, nomenklatur, susunan organisasi dan uraian
tugas dan fungsi UPTD ditetapkan dalam Peraturan Bupati
tersendiri.
- 22 -
BAB V
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 23
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah
tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi
dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang
keahliannya.
(2) Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga
fungsional senior yang diangkat oleh Bupati.
(3) Jenis jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan
oleh Bupati berdasarkan kebutuhan dan beban kerja,
sesuai peraturan perundang-undangan.
BAB VI
TATA KERJA
Pasal 24
(1) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya,
Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub
Bagian, Kepala Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional
harus menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan
sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing
maupun antar satuan organisasi di lingkungan
Pemerintah Daerah serta Instansi lain diluar
Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas pokoknya
mesing-masing.
(2) Setiap pemimpin satuan organisasi harus mengawasi
bawahannya masing-masing dan bila terjadi
penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang
diperlukan.
(3) Setiap pemimpin satuan organisasi bertanggung jawab
memimpin dan mengkoordinasi bawahan masing-
masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi
pelaksanaan tugas bawahannya.
(4) Setiap pemimpin sebuah organisasi harus mengikuti
dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab pada
atasannya masing-masing serta menyampaikan laporan
berkala tepat waktu.
- 23 -
(5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan
organisasi dan bawahannya harus diolah dan
dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan
laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk
kepada bawahannya.
(6) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada
atasan, tembusan laporan harus disampaikan pula
kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional
mempunyai hubungan kerja.
BAB VII
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
DALAM JABATAN
Pasal 25
(1) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Bupati
dari Pegawai Aparatur Sipil Negara yang memenuhi
syarat atas usul Sekretaris Daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
(2) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, dan
Kepala Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Bupati
dari Pegawai Aparatur Sipil Negara yang memenuhi
syarat atas usul Kepala Dinas melalui Sekretaris
Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 26
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan
Bupati Blitar Nomor 52 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Blitar (Berita Daerah Kabupaten Blitar Tahun
2016 Nomor 52/D) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Bupati Blitar Nomor 8 Tahun 2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 52 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas