digital subscriber line(dsl)

14
 Digital Subscriber Line ( DSL ) Pendahuluan Perkembangan internet yang sangat cepat sejak adanya World Wide Web tidak saja membawa perubahan terhadap penyebaran informasi tetapi juga membawa perubahan terhadap infrastruktur telekomunikasi. Tetapi kecepatan pertambahan jumlah pengguna internet serta jumlah aliran data (informasi) lebih cepat dibandingkan dengan perkembangan infrastruktur telekomunikasi. Dengan semakin banyaknya informasi dan data yang akan diakses apalagi dengan bentuk multimed ia s emakin memunculkan tuntutan akan kecepatan akses data dan informsi tersebut. Bagi suatu perusahaan kecepatan akan komunikasi data yang tinggi sangat diperlukan untuk implementasi pada aplikasi multimedia real-time seperti konferensi video, hubungan dengan kantor cabang, dan jasa layanan informasi lainnya. Untuk mendapatkan kualitas yang lebih  baik maka ditawarkanlah solusi dengan ISDN (Integrated Service Digital Network). Dengan teknologi digital kecepatan pengiriman data dapat dilakukan sampai dengan 64kbps untuk setiap kanal, karena basic ISDN dapat menyediakan dua kanal maka secara keseluruhan bisa didapatkan kecepatan akses sampai 128kbps. Akan tetapi kendala utama dari teknologi ISDN ini adalah diperlukannya jaringan telekomunikasi baru. Sehingga tidak semua orang dapat menikmati keunggulan teknologi ini. Di Indonesia terdapat layanan jasa telekomunikasi yang menggunakan teknologi ini,yaitu pasopa ti t etapi layanan jasa ini baru terbatas di bebrapa kota  besar. Banyak ragam yang digunakan oleh operator telekomunikasi untuk memberikan layanan  broadband akses ke pelanggan. Dari sisi media yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua yaitu teknologi wireline (kabel) dan teknologi wireless (tanpa kabel). Dari kategori teknolog i wireline dapat digunakan teknologi DSL (Digital Subscriber Line), kabel modem, HFC ,maupun optik. Sedangkan dari kategori wireless dapat memanfaatkan teknologi wireless LAN, BWA (Broadband Wireless Access) maupun teknologi terbaru WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access). Dengan berbagai solusi di atas, sebagian operator memanfaatkan teknologi DSL (kabel) dan BWA (untuk wireless). Bagi operator telekomunikasi yang incumbent di suatu negara, contoh TELKOM untuk Indonesia dimana telah menggelar kabel sekitar 6 juta line maka akan memanfaatkan teknologi DSL guna meng- enhanced jaringan fisiknya untuk menyalurkan data kecepatan tinggi ke pelanggan. Sedangkan bagi operator baru tentunya sangat sulit dan mahal bila menggelar jaringan broadband dengan DSL. Alternatifnya memanfaatkan teknologi wireless (BWA). Dengan lahirnya teknologi wireless terbaru (WiMAX) maka dapat dijadikan sebagai pengganti atau alternatif untuk menyalurkan layanan broadband ke  pelanggan. Bila dilihat dari segmen pasarnya, maka antara WiMAX dan DSL memiliki kesamaan yaitu sama-sama ditujukan untuk MAN (  Metro Area Network ) dimana jarak ke pelanggan sekitar 10 km. Kemudian muncul pemikiran untuk tetap menggunakan infrastruktur yang ada guna membangun sambungan kecepatan tinggi, ini didasari dengan mahalnya investasi baru dan  besarnya permintaan kebutuhan akan akses yang cepat. Salah satu solusinya adalah dengan teknologi DSL (Digital Subscriber Line) yang merupakan teknologi baru.

Upload: andanuji

Post on 13-Jul-2015

207 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Digital Subscriber Line(DSL)

5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 1/14

Digital Subscriber Line ( DSL )

Pendahuluan

Perkembangan internet yang sangat cepat sejak adanya World Wide Web tidak saja

membawa perubahan terhadap penyebaran informasi tetapi juga membawa perubahanterhadap infrastruktur telekomunikasi. Tetapi kecepatan pertambahan jumlah penggunainternet serta jumlah aliran data (informasi) lebih cepat dibandingkan dengan perkembangan

infrastruktur telekomunikasi. Dengan semakin banyaknya informasi dan data yang akandiakses apalagi dengan bentuk multimedia semakin memunculkan tuntutan akan kecepatan

akses data dan informsi tersebut.

Bagi suatu perusahaan kecepatan akan komunikasi data yang tinggi sangat diperlukan untuk implementasi pada aplikasi multimedia real-time seperti konferensi video, hubungan dengan

kantor cabang, dan jasa layanan informasi lainnya. Untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik maka ditawarkanlah solusi dengan ISDN (Integrated Service Digital Network). Dengan

teknologi digital kecepatan pengiriman data dapat dilakukan sampai dengan 64kbps untuk setiap kanal, karena basic ISDN dapat menyediakan dua kanal maka secara keseluruhan bisa

didapatkan kecepatan akses sampai 128kbps. Akan tetapi kendala utama dari teknologi ISDNini adalah diperlukannya jaringan telekomunikasi baru. Sehingga tidak semua orang dapat

menikmati keunggulan teknologi ini. Di Indonesia terdapat layanan jasa telekomunikasi yang

menggunakan teknologi ini,yaitu pasopati tetapi layanan jasa ini baru terbatas di bebrapa kota

 besar.

Banyak ragam yang digunakan oleh operator telekomunikasi untuk memberikan layanan

 broadband akses ke pelanggan. Dari sisi media yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua

yaitu teknologi wireline (kabel) dan teknologi wireless (tanpa kabel). Dari kategori teknologi

wireline dapat digunakan teknologi DSL (Digital Subscriber Line), kabel modem, HFC

,maupun optik. Sedangkan dari kategori wireless dapat memanfaatkan teknologi wireless

LAN, BWA (Broadband Wireless Access) maupun teknologi terbaru WiMAX (WorldwideInteroperability for Microwave Access).

Dengan berbagai solusi di atas, sebagian operator memanfaatkan teknologi DSL (kabel) dan

BWA (untuk wireless). Bagi operator telekomunikasi yang incumbent di suatu negara, contoh

TELKOM untuk Indonesia dimana telah menggelar kabel sekitar 6 juta line maka akanmemanfaatkan teknologi DSL guna meng-enhanced jaringan fisiknya untuk menyalurkan

data kecepatan tinggi ke pelanggan. Sedangkan bagi operator baru tentunya sangat sulit danmahal bila menggelar jaringan broadband dengan DSL. Alternatifnya memanfaatkan

teknologi wireless (BWA). Dengan lahirnya teknologi wireless terbaru (WiMAX) makadapat dijadikan sebagai pengganti atau alternatif untuk menyalurkan layanan broadband ke

 pelanggan.

Bila dilihat dari segmen pasarnya, maka antara WiMAX dan DSL memiliki kesamaan yaitu

sama-sama ditujukan untuk MAN ( Metro Area Network ) dimana jarak ke pelanggan sekitar 

10 km.

Kemudian muncul pemikiran untuk tetap menggunakan infrastruktur yang ada guna

membangun sambungan kecepatan tinggi, ini didasari dengan mahalnya investasi baru dan

 besarnya permintaan kebutuhan akan akses yang cepat. Salah satu solusinya adalah dengan

teknologi DSL (Digital Subscriber Line) yang merupakan teknologi baru.

Page 2: Digital Subscriber Line(DSL)

5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 2/14

Digital Subsriber Line (DSL) adalah teknologi akses dengan perangkat khusus pada centraloffice dan pelanggan yang memungkinkan transmisi broadband melalui kabel tembaga,

teknologi ini sering disebut juga dengan istilah teknologi suntikan atau injection teknologiContoh operator yang telah menggelar DSL di Indonesia adalah PT TELKOM. Produknya

dinamai  SPEEDY . Sehingga kabel telepon biasa yang telah ada dapat dipakai untuk 

menghantarkan data dalam jumlah yang besar dan dengan kecepatan yang tinggi. Telepon

hanya menggunakan sebagian frekwensi yang mampu dihantarkan oleh kabel tembaga.Sedangkan DSL memanfaatkan lebih banyak frekwensi dengan membaginya (splitting),

frekwensi yang lebih tinggi untuk data dan frekwensi yang lebih rendah untuk suara dan fax.

Jarak pemakai ke CO menentukan kecepatan DSL. Makin jauh jarak pemakai, kecepatan

makin rendah.

Dilihat dari sisi teknis teknologi DSL menggunakan basis data paket sementara komunikasi

suara berbasis sambungan (circuit-switch). Untuk komunikasi data yang berbasis sambungan

, sambungan dengan lebar bandwith tertentu harus tetap dipertahankan walaupun tidak ada

data yang lewat. Untuk komunikasi suara yang singkat waktu yang tidak terpakai tidak begitu

menimbulkan masalah, tetapi untuk komunikasi data yang lama akan memboroskan sumber 

daya yang dimiliki oleh PSTN. Sementara komunikasi data yang berbasis paket akan

memungkinkan penggunaan bandwith yang optimum, karena bisa dimanfaatkan untuk lebihdari satu sambungan secara efisien dan ekonomis.

DSL bekerja menggunakan kabel telepon standar yang terbuat dari tembaga, saat ini kabeltelepon jenis tersebut sudah banyak tersambung dan tersedia luas ke rumah-rumah atau

kantor-kantor. Teknologi DSL ini membawa kedua sinyal analog serta digital pada satukabel. Sinyal digital untuk komunikasi data sementara sinyal analog untuk suara sperti

halanya yang digunakn telepon sekarang yang disebut sebagai POTS (Plain Old TelephoneSystem). Kemampuan untuk memisahkan sinyal suara dan data ini adalah merupakan suatu

keuntungan. DSL akan mengkoneksikan dan membawa sinyal digital untuk komunikasi data

dan bekerja dengan menggunakan modem khusus (disebut modem DSL) untuk membaca

(encode) data tersebut dan kemudian mengirimkannya melalui frekuensi yang tidak terpakai

 pada kabel telepon tersebut. DSL memanfaatkan frekwensi tinggi untuk mengirim data danfrekwensi rendah untuk menyalurkan suara /faximili. DSL menjadi penting dan menjadi

 pilihan, pada saat pengguna mulai mencari kecepatan akses untuk koneksi internet. Tanpa

harus pusing dan bosan menunggu bermenit-menit hanya untuk membuka satu halaman

internet apalagi dapat menikmati layanan multimedia melalui internet, seperti menyaksikan

layanan video, konferensi melalui video (kamera) atau layanan online lainnya dan harganya

 bisa murah Jaringan PSTN (Public Switch Telephone Network) yang ada dirancang untuk 

komunikasi suara yang hanya berlngsung sebentar sekitar tiga sampai lima menit.

Karena hal ini maka sambungan yang sama bisa digunakan secara bergantian sehingga tidak 

diperlukan penyedian sambungan telepon yang sama banyak denga jumlah saluran

teleponnya. Tetapi untuk komunikasi data umumnya para pelanggan menggunakan waktuyang leih lama, terutama dengan adanya intrenet, maka akibatnya tingkat keberhasilan

 penyambungan mengalami penurunan karena sebagian besar saluran telepon terpakai dalam

 jangka waktu yang lama.

Perkembangan lalu lintas data yang sangat cepat ini akan membebani jaringan telepon publik 

(PSTN) yang ada. Ada dua pilihan yang bisa diambil penyelenggara jasa telekomunikasi

untuk mengatasi hal ini yang pertama adalah meningkatkan jaringan PSTN untuk menangani

 permintaan komunikaais data dan suara yang bertambah dan yang kedua memindahkan lalu

litas data ke jaringan yang terpisah yang dirancang khusus untuk komunikasi data. Dilihat

Page 3: Digital Subscriber Line(DSL)

5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 3/14

dari sisi teknis teknologi DSL menggunakan basis data paket sementara komunikasi suara berbasis sambungan (circuit-switch).

Untuk komunikasi data yang berbasis sambungan , sambungan dengan lebar bandwithtertentu harus tetap dipertahankan walaupun tidak ada data yang lewat. Untuk komunikasi

suara yang singkat waktu yang tidak terpakai tidak begitu menimbulkan masalah, tetapi untuk komunikasi data yang lama akan memboroskan sumber daya yang dimiliki oleh PSTN.

Sementara komunikasi data yang berbasis paket akan memungkinkan penggunaan bandwith

yang optimum, karena bisa dimanfaatkan untuk lebih dari satu sambungan secar efisien dan

ekonomis. Yang juga merupakan kelebihan lain dari teknologi DSL adalah pengguanan kabel

tembaga yang sudah ada dimana jaringannya sudah mencapai kantor-kantor dan rumah-

rumah sehingga pembangunan infrastruktur yang diperlukan menjadi tidak terlalu mahal.

Tetapi penggunaan kabel yang sudah ada ini harus memperhatikan beberapa hal yang

 berhubungan dengan sinyal data. Seperti atenuasi, crosstalk, dan derau (noise). Atenuasi

adalah melemahnya sinyal yang diakibatkan oleh adanya jarak yang semakin jauh yang harus

ditempuh oleh suatu sinyal dan juga oleh karena makin tingginya frekuensi sinyal tersebut.

Karena faktor jarak dan frekuensi ini maka jarak terjauh yang masih mungkin adalah sekitar 

5,5 km dengan bandwith sekitar 1 MHz. Crosstalk akan mungkin dtimbulkan oleh adanya pasangan kabel telepon yang digunakan.

Gangguan ini bisa timbul karena sinyal dengan kecepatan yang sama dari masing-masingkabel bisa saling mempengaruhi, bila gangguan ini lebih tinggi dibandingkan dengan sinyal

data maka akna timbul banyak error yang memperlambat kecepatan aliran data. Untuk menghindari efek crosstalk dapat dibuat untuk setiap kabel satu arah, sehingga sinyal pada

masing-masing kabel tidak saling memepengaruhi.

Konfigurasi DSL 

Gambar 1 Konfigurasi DSL Sistem

Jenis-jenis DSL

Page 4: Digital Subscriber Line(DSL)

5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 4/14

Terdapat beberapa jenis teknologi DSL berdasarkan perbedaan kecepatan data dan jarak 

maksimum yang disebabkan usaha untuk meningkatkan kecepatan pengiriman data dengan

menggunakan jaringan telepon yang ada. Jenis DSL yang digunakan tergantung dari

kebutuhan pelanggan serta layanan yang dapat disediakan di daerahnya.

DSL memiliki berbagai macam variasinya. Oleh karena itu didepan kata DSL ditambahkanhuruf x yang merupakan variasi dari teknologi DSL tersebut. Masingmasing teknologi x-DSL

tersebut mempunyai perbedaan dalam kecepatan dan mode operasinya. Variasi teknologi x-

DSL adalah sebagai berikut :

a. Asymmetrical Digital Subscriber Line (ADSL) 

b. Consumer Digital Subscriber Line (CDSL) 

c. ISDN-Digital Subscriber Line (IDSL) 

d. High bit rate Digital Subscriber Line (HDSL) 

e. Symmetric High Speed DSL (SHDSL) 

 f. Rate-adaptive Digital Subscriber Line (RADSL) 

 g. Very High bit-rate Digital Subscriber Line (VDSL) 

h. Single or Symmetric Digital Subscriber Line (SDSL) 

 berikut ini adalah tabel perkembangan x-DSL berdasarkan kecepatan dan mode operasinya

Page 5: Digital Subscriber Line(DSL)

5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 5/14

 

1. IDSL (ISDN Digital Subscriber Line)

Teknologi yang berbasis pada teknologi ISDN BRI (Basic Rate Interface). IDSL menawarkan

layanan seperti BRI dengan kecepatan kirim (uplink) dan terima (downlink) yang samasebesar 144 kbps, tetapi dengan perangkat yang lebih murah. IDSL hanya menawarkan

layanan komunikasi data tidak untuk komunikasi suara pada jalur yang sama. Jika saluran tidak

mampu untuk aplikasi ADSL 4 Mbps dan G.SHDSL maka akan dilihat hasil ukur dari pengukuran ISDN

BRA( Basic Rate Access ). 

2. SDSL (Symmetric Digital Subscriber Line)

Teknologi ini menggunakan kecepatan data 784 kbps, baik untuk kirim (uplink) atau terima

(downlink). Seperti halnya IDSL, SDSL hanya menawarkan komunikaais data saja. SDSL

merupakan solusi yang cocok untuk kalangan bisnis untuk digunakan sebagai komunikasi

antar cabang atau hubungan situs web ke internet. SDSL sangat cocok digunakan untuk 

mengakses internet kecepatan tinggi untuk perumahan karena memberikan kecepatan atau

Page 6: Digital Subscriber Line(DSL)

5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 6/14

lebar pita sampai 2.3 Mbps dan diberikan secara simetris, dengan jarak maksimum sampai

2.4 Km. Sangat cocok untuk akses LAN jarak jauh (remote LAN), layanan VOD (Video On

Demand), residential video converencing dan lain-lain.  Adapun contoh koneksi SDSL dapat

dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2 Konfigurasi Koneksi SDSL 

3. ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line)

Teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah suatu teknologiMODEM yangmemiliki kecepatan transfer data sebesar 1,5 Mbps sampai 8 Mbps untuk mendukung

implementasi layanan multimedia pada jaringan broadband dengan menggunakan satu pair kabel tembaga. Disebut asymmetric karena laju kecepatan transmisi dari dua arah berbeda,

dimana kecepatan dari arah downstream adalah 1,5-8 Mbps sedangkan bit rate upstream 16-

640 Kbps. Perbedaan kecepatan tersebut terjadi karena pada dasarnya kebutuhan koneksi

internet lebih banyak untuk pengambilan data ( download) di bandingkan untuk pengiriman

informasi ( upload). Transmisi ADSL bekerja sampai jarak 5,48 km pada sepasang kawat

tembaga pilin (single twisted pair). Bersama dengan akses Internet, perusahaan

telekomunikasi lebih memungkinkan untuk dapat memberikan layanan akses LAN jarak jauh

(remote LAN) dan layanan VOD (video - on-demand ) melalui ADSL Modem ADSL

digunakan pada frekuensi di atas 4 KHz.ADSL membagi bandwidth menjadi beberapa bagiansebagai berikut :

a. Band frekuensi rendah (0 ~ 4 KHz) untuk voice (POTS) atau fax ( system dial up) 

 b. Band frekuensi tinggi (26 KHz ~ 1.1 MHz) untuk data.

c. Antara 4KHz ± 26KHz digunakan sebagai guard band  

Page 7: Digital Subscriber Line(DSL)

5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 7/14

Dilihat dari bentuk spektrum frekuensinya, digambarkan seperti berikut

Cara kerja ADSL adalah berupa proses dial-up connection. Jika ada permintaan dari user 

untuk akses internet, maka modem ADSL sisi sentral akan langsung memprosesnya(sebelumnya dilakukan pemisahan di splitter informasi yang diminta berupa data atau suara).

Selanjutnya informasi tersebut akan dilewatkan melalui MDF-RK-DP-KTB, kemudian di sisi  pelanggan informasi data tersebut masuk ke splitter lagi, jika informasinya berupa akses

internet (data) maka akan disalurkan ke modem ADSL sisi pelanggan kemudian diteruskanke PC user, jika berupa suara maka dari splitter langsung ke telepon, jika yang diminta video

maka dari splitter masuk ke modem ADSL lalu masuk ke Set Top Box (STB) baru ke layer 

TV. Konfigurasi umum ADSL dengan jaringan kabel tembaga eksisting adalah sebagai

 berikut:

Modem ADSL menggunakan teknik modulasi multicarrier atau lebih dikenal dengan istilahDMT ( Discrete Multitone ) karena mampu mengalokasikan bandwidth untuk transmisi data

sehingga transmisi dari tiap sub kanal lebih maksimal. Teknik multiplexing yang digunakan  pada teknologi ADSL adalah melalui FDM (Frekuensi Division Multiplexing) atau  Echo

Cancellation 

Karena berbagai kelebihan yang dimiliki oleh teknologi ADSL ini maka teknologi ini

 berkembang sangat cepat. Pengiriman data melalui ADSL dilakukan dengan beberapa tahap.

Modem memodulasi dan mengkodekan (encode) data digital dari PC dan kemudian

digabungkan dengan sinyal telepon untuk dikirimkan ke kantor telepon. Di kantor telepon

sinyal telepon dipisahkan dari sinyal digital ADSL untuk kemudian dimodulasikan dan di-

encode. Melalui jaringan komunikasi data sinyal ini dikirimkan ke pihak yang dituju, seperti

ISP atau kantor lain . jaringan data yang digunakan ini tergantung dari penyelenggara jasa

ASDL, bisa frame relay atau ATM (Asynchronous Transfer Mode).

Page 8: Digital Subscriber Line(DSL)

5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 8/14

Sementara sinyal digital dari ISP atau jaringan perusahaan lain dimodulasi dan di-encodemenjadi sinyal ASDL di kantor telepon. Kemudian modem menggabungkan nya dengan

sinyal telepon sebelum dikirimkan ke pelanggan, perangkat pemisah (splitter) memisahkansinyal telepon dari sinyal digital. Sinyal digital dimodulasi dan di-decode kemudian

dikirimkan ke PC. Sinyal telepon yang digabungkan dengan sinyal ASDL dalam satu kabel

tetap di beri daya oleh perusahaan telepon. Meskipun jalur ADSL tidak berfungsi atau PC

tidak dihidupkan jalur telepon tetap dapat berfungsi seperti biasa. Terdapat dua teknik modulasi berbeda yang diterapkan pada ADSL. Teknik modulasi yang pertama adalah

menerapkan teknik modulasi CAP (Carierless Amplitude and Phase). CAP menggabungkan

sinyal data upstream dan downstream, kemudian memisahkannya pada modem penerima

dengan teknik echo cancellation. Teknik modulasi yang lain adalah DMT (Discrete

Multitone), yang memisahkan sinyal upstream dari sinyal downstream dengan pita pembawa

(carrier band) yang terpisah. Di masa yang akan datang produk-produk ADSL akan

menggunakn teknik modulasi DMT.

4. VDSL (Very high-bit-rete Digital Subscriber Line) 

Teknologi VDSL bersifat asimetrik. Rentang operasinya terbatas pada 1.000 sampai 4.500

kaki (304 meter-1,37 Km), tetapi ia dapat menangani lebar pita rata-rata 13Mbps sampai 52Mbps untuk downstream dan 1,5 Mbps sampai 2,3 Mbps untuk upstream-nya melalui

sepasang kawat tembaga pilin. Lebar pita yang tersisa memungkinkan perusahaantelekomunikasi memberikan program layanan HDTV(high-definition television) dengan

menggunakan teknologi VDSL. Teknologi ini dapat pula mengirimkan data dengankecepatan 1,6 Mbps dan menerima data dengan kecepatan 25 Mbps dengan jarak maksimum

sampai 900 meter. Karena kecepatannya yang tinggi maka teknologi imi memerlukan kabelserat optik yang kemampuannya lebih tinggi daripada memakai kabel tembaga yang ada.

5. HDSL (High data rate Digital Subscriber Line) 

HDSL sangat cocok digunakan untuk gedung-gedung perkantoran atau kompleks perkantoran, karena memberikan kecepatan atau lebar data sampai 10 Mbps dan dapat dibagi-

 bagi kepada seluruh pengguna akhir. Infrastruktur yang dibutuhkan untuk koneksi HDSL inidapat menggunakan jalur PBX yang dimiliki gedung, tanpa harus menginvestasi

 pembangunan jaringan komputer. Jarak maksimum cukup panjang mencapai 1 Km. HDSLmemakai dua pasang twisted cable yang akan membawa data dengan kecepatan 1,544Mbps

upstream (dari pelanggan ke jaringan) dan downstream (dari jaringan ke pelanggan). Selainitu teknologi HDSL juga juga menggunakan tiga pasang twisted cable dengan kecepatan

2,048Mbps dengan data rate hingga 12 kaki.Adapun contoh gambar koneksi HDSL sebagai berikut:

Page 9: Digital Subscriber Line(DSL)

5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 9/14

 Gambar 3 Konfigurasi Koneksi HDSL

6. RADSL (Rate Adaptive Digital Subscriber Line) 

RDSL merupakan salah satu teknologi DSL, dimana teknologi ini dapat bekerja pada data

rate yang berbeda tergantung pada panjang kabel dan jaraknya.

7. SHDSL ( Symmetric High-data-rate digital subscriber line) 

SHDSL adalah teknologi x-DSL yang merupakan pengembangan dari HDSL. Dimana dalam

aplikasinya digunakan 1 pair maupun 2 pair tembaga yang memiliki kecepatan upstream dan

downstream yang sama yaitu 2,320 Mbps.Berdasarkan standar ETSI untuk kondisi saluran

 pelanggan yang akan diaplikasikan teknologi G.SHDSL 2 Mbps harus memenuhi beberapa

 parameter berikut :

1. Kontinuitas yang baik 

2. Tahanan isolasi (Rab, Rat, Rbt) : 10 M pada tegangan 90 Vdc

3. Resistance unbalance/difference : 4% (antara urat a dan b)

4. Longitudinal balance : 50 dB

5. Redaman kabel: 51 dB (pada frekuensi 400kHz)

6. Tahanan loop 900

7. S/N 24dB

8. Impedansi untuk semua sistem ADSL : 80 - 170

Page 10: Digital Subscriber Line(DSL)

5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 10/14

K elebihan dan K ekurangan DSL 

K elebihan DSL : 

DSL memberikan banyak keuntungan. Karena memakai jaringan tembaga yang telah tersedia berarti tidak perlu memasang prasarana lagi sehingga DSL menjadi lebih murah. Selain itu

DSL adalah layanan langsung yang selalu terhubung dengan ISP dan tidak membayar per menit.

Adapun keuntungan dari DSL adalah:

1.  Koneksi yang simultan antara internet dengan suara/fax melalui kabel telepon2.  Kecepatan akses yang tinggi dan selalu online

3.  Harga penggunaan murah terutama untuk perumahan4.  Keamanan data terjaga baik 

DSL dapat memenuhi kebutuhan akan transmisi data dengan kecepatan tinggi serta ragam

layanan tapi pengadaan dan pemeliharaan layanan DSL tidak selalu mudah. Masalah yangada antara lain keterbatasan jarak jangkauan, pelayanan serta dukungan teknis purna jual

yang kurang baik untuk pelanggan. Yang juga merupakan kelebihan lain dari teknologi DSLadalah penggunan kabel tembaga yang sudah ada dimana jaringannya sudah mencapai

kantor-kantor dan rumah-rumah sehingga pembangunan infrastruktur yang diperlukan

menjadi tidak terlalu mahal

K ekurangan DSL :

Terdapat tiga hambatan yang dihadapi saat ini yaitu panjang kabel telepon tembaga ke pelanggan, adanya load coils dan bridged taps, serat optik yang digunakan untuk beberapa

 jalur telepon.

Ketiga hambatan tersebut adalah :

1.  Panjang kabel tembaga dari CO ke pelanggan. Contoh : jika panjang kabel tembaga

lebih dari 18.500 feet maka layanan signal to noise ratio terlalu rendah dan penguatansinyal menjadi terlalu besar untuk dapat dibawa ADSL pada kecepatan yang

sewajarnya. Jika pelanggan berada dalam 18.500 feet itu pun belum tentu menjamin

layanan yang baik dan memuaskan karena belum termasuk cabang-cabang kabel

tembaga ke berbagai pelanggan.

2.  Adanya load coils dan bridged taps. Local Exchange Carriers (LEC s) menggunakan

load coil untuk memberikan layanan telepon di daerah-daerah yang memerlukan

 peralatan tambahan atau instalasi loop tembaga. Load coil adalah peralatan induksi

yang menggeser frekwensi pembawa suara ke atas. Ini adalah kompensasi untuk 

kapasitansi kabel khususnya untuk jangkauan lebih dari 18.000 feet. Sayangnya,frekwensi suara tergeser ke frekwensi yang biasa digunakan untuk DSL sehingga

mengakibatkan interferensi yang tidak dapat ditolerir. Sehingga metoda ini membuat

 jalur tersebut tidak cocok untuk ADSL. Bridged tap adalah bagian kabel yang tidak 

 berada pada jalur yang langsung dari pelanggan ke CO. Bridged tap ini memudahkan

LEC untuk menyediakan loop tembaga tanpa membuat jalur yang baru sepanjang

 jarak pelanggan ke CO. Bila jumlahnya sedikit masih memungkinkan jalur tersebut

menggunakan DSL. Namun gema dan noise tambahan yang ditimbulkan karena

adanya bridged tap dapat membuat DSL tidak dapat dipertahankan. Beberapa LEC

Page 11: Digital Subscriber Line(DSL)

5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 11/14

memindahkan peralatan-peralatan ini tapi akan perlu waktu yang cukup lama untuk membersihkan seluruh jalur.

3.  Hambatan ketiga adalah serat optik. DSL adalah layanan digital yang dibuat untuk dibawa dengan saluran analog, yaitu kabel tembaga. Oleh karena itu sinyal tidak dapat

dikirim melalui media yang menggunakan transmisi digital seperti serat optik.

Biasanya serat optik digunakan untuk Digital Loop Carrier (DLC) atau Subscriber 

Loop Carrier (SLC). Daerah yang menggunakan serat optik ini tidak dapat dilayaniDSL. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan telepon menguji serta memakai

sebuah alat yang disebut mini-Remote Access Multiplexers (mini-RAMs) yang akan

memfasilitasi layanan DSL bagi pelanggan di belakang DLC serta dapat menyediakan

delapan saluran dengan layanan DLS. Tapi alat ini juga memiliki keterbatasan

 jangkauan karena panjang kabel tembaga bukan diukur dari pelanggan ke CO tapi

dari mini-RAM ke pelanggan. Selain itu, belum diketahui dengan pasti di mana dan

kapan mini-RAMs harus dipasang.

Teknologi DSL adalah penggunaan kabel tembaga yang telah ada dimana jaringannya sudah

mencapai kantor-kantor dan rumah-rumah sehingga pembangunan infrastruktur yang

diperlukan menjadi tidak terlalu mahal. Tetapi penggunaan kabel yang sudah ada ini harus

memperhatikan beberapa hal yang berhubungan dengan sinyal data. Seperti atenuasi,crosstalk, dan derau (noise). Atenuasi adalah melemahnya sinyal yang diakibatkan oleh

adanya jarak yang semakin jauh yang harus ditempuh oleh suatu sinyal dan juga oleh karenamakin tingginya frekuensi sinyal tersebut.

Karena faktor jarak dan frekuensi ini maka jarak terjauh yang masih mungkin adalah sekitar 5,5 km dengan bandwith sekitar 1 MHz. Crosstalk akan mungkin dtimbulkan oleh adanya

 pasangan kabel telepon yang digunakan. Gangguan ini bisa timbul karena sinyal dengankecepatan yang sama dari masing-masing kabel bisa saling mempengaruhi, bila gangguan ini

lebih tinggi dibandingkan dengan sinyal data maka akna timbul banyak error yang

memperlambat kecepatan aliran data. Untuk menghindari efek crosstalk dapat dibuat untuk 

setiap kabel satu arah, sehingga sinyal pada masing-masing kabel tidak saling

memepengaruhi.

K esukaran Yang Tersembunyi

Layanan DSL disediakan oleh lebih dari satu perusahaan, sehingga kurang efisien.

Pelanggan memesan layanan DSL melalui ISP yang akan meneruskannya ke LEC untuk kelengkapannya. Hal ini akan memakan waktu sekitar enam sampai delapan minggu

sehubungan dengan proposal dan kurangnya komunikasi. Penundaan seringkali disebabkan

oleh sistem kualifikasi telco.

Loop tembaga dinyatakan dapat dipakai DSL dalam Loop Qualification Database (LQD)

yang diindeks dengan nomor telepon dan dipelihara oleh telco bukan ISP. Telco

memperbarui LQD setiap 30 hari. ISP hanya dapat memesan jalur yang terdapat dalam LQD.Maka perubahan nomor telepon atau penambahan jalur telepon baru akan muncul hingga 30

hari kemudian, ini pun jika muncul. Jika jalur yang dipesan ISP dinyatakan dapat dipakai

DSL, ISP menunggu teknisi telco untuk menset-up DSLAM (DSL Access Multiplexer) yang

 berhubungan dengan loop tadi. Jika terjadi kesalahan, akan memerlukan 30 hari lagi untuk 

memperbaikinya.

Masalah Pada Penggunaan DSL

Page 12: Digital Subscriber Line(DSL)

5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 12/14

1.  Panjang saluran telepon ke pelanggan lebih dari 18.000 feet.· Beberapa bagiansaluran telepon menggunakan serat optik 

2.  Terdapat banyak load coil dan bridged taps pada saluran telepon3.  Pelanggan harus berhubungan dengan lebih dari satu perusahaan untuk 

mendapat layanan dan pemecahan masalah berarti birokrasi yang panjang dan

lama.

4.  Informasi teknis sukar diperoleh.· Kurang tenaga terlatih untuk memasang perangkatnya

5.  Instalasinya hanya mendukung OSs tertentu misal Windows dan MacOS tapi

tidak mendukung Linux.

6.  Interupsi layanan sering terjadi

7.  Selalu terhubung dengan LAN sehingga mungkin menimbulkan masalah

keamanan.

G. Implementasi (VoDSL) 

Kebutuhan pasar akan teknologi seperti DSL turut mendukung perkembangan VoDSL.

Kondisi pasar tertentu menjadi penentu perkembangan VoDSL, yaitu : telah ada saluran

akses DSL dan saluran yang dipakai bersama oleh pengiriman data dan suara, harga yang

 bersaing untuk bisnis kecil hingga menengah dan kesempatan bagi Competitive LocalExchange Carriers (CLECs) untuk menyerang pelanggan utama Incumbent Local Exchange

Carriers (ILECs). Artikel ini meninjau enam kategori bagi layanan VoDSL, yaitu:manajemen jaringan, Cistomer Premises Equipment (CPE), pemilihan penyedia jasa, Service

Level Agreements (SLAs), billing dan aplikasi masa yang akan datang.Manajemen Jaringan 

 NorthPoint mempelopori dengan pengamatan yang proaktif dan pendekatan internal untuk mengatasi masalah-masalah, bergantung pada kekuatan kelompok pelanggannya.

Kebanyakan manajer jaringan tidak akan membereskan masalah, maka pelanggan atau juga

vendor harus bisa mengatasi masalahnya sendiri.

Customer Premises Equipment 

Pada arsitektur VoDSL, IAD (Integrated Access Device) memaket suara dan data pada pelanggan ke hubungan DSL berbasis ATM ke pembawa DSLAM yang akan mengirim ke

dalam awan data dan melewatkan trafik suara ke VoDSL gateway yang memaket ulang untuk 

PSTN. Perangkat IAD harus mudah dipasang dan mudah dipahami oleh pemasang yang

awam dan harus cocok dengan perangkat yang lain. Setelah dipasang, perangkat ini harus

dapat memperlengkapi dirinya sendiri dengan segala konfigurasi dan antar muka yang sesuai

dalam jaringannya. Kedua, cari pembawa dengan perangkat SLA intelligence dan memonitor 

suara dan data bersama GUI atau antar muka untuk Web yang akan membawa data ke

 pemakai. Sebagai tambahan yang perlu diperhatikan pemakai termasuk kecepatan DSL, error 

rates, efek layanan suara pada kondisi jaringan dan saluran yang telah tersedia.

Service Level Agreements SLA ( Service Level Agreements ) untuk VoDSL adalah sama seperti pada umumnya,

yaitu 99.999 persen call completion rate, toll quality voice, penundaan yang dapat diterima

dan tidak bergema. Jaringan ATM menjamin kualitas ini tapi perangkat keras jaringan sulit

dijamin.

H. Asal dan jenis standar untuk DSL 

Sekitar 80 partisipan yang bekerja dalam bidang DSL dan jaringan telepon hadir dalam

 pertemuan Question 4, Study Group 15 (Q4/15) of the International Telecommunications

Page 13: Digital Subscriber Line(DSL)

5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 13/14

Union yang dipimpin oleh Dick Stuart dari 3Com. Beberapa kemajuan untuk VDSL (Very-high-rate DSL, berkecepatan sampai dengan 52 Mbit/s) telah dicapai dalam pertemuan ini.

Pertemuan ini memperoleh kesepakatan untuk koreksi error, pengacak, interleaver danstruktur dokumen. Namun kode saluran belum dapat dipilih (serupa modulasi modem). Dua

 pilihan kode saluran yaitu single-carrier dan multi-carrier telah diajukan dan masing-masing

memiliki kelebihan dan kekurangan.

Single carrier line code cocok untuk four band atau kurang. Sedangkan multi-carrier linecode lebih cocok untuk multi-band frequency. Lingkungan multi-band muncul ketika empat

atau lebih pita frekuensi digunakan untuk mengirim atau menerima VDSL untuk menghindari

interferensi dari pita frekwensi radio amatir, G.pnt, T1 atau E1 repeatered carriers, dll.

Rabah Hamdi, Compaq, mewakili J. Magill¶s, Lucent, sebagai editor untuk G.pnt (phone-line

networking transceivers). G.pnt adalah standar ITU-T yang berdasarkan HomePNA

specifications (2.0) yang dikembangkan di konsorsium HomePNA. Interferensi antara sistem

VDSL dan G.pnt menjadi hal penting dalam pertemuan ini. Interferensi ini berkaitan dengan

 pilihan pita frekwensi VDSL dan kode saluran untuk VDSL. Kesulitan dalam hal ini dapat

menjadi hambatan bagi G.pnt untuk mendapat persetujuannya (determination ).

G.shdsl (Single-pair High speed DSL) dengan editor S. Blackwell, Adtran memperolehkemajuan yang berarti, yaitu : pertama, penggunaan pengacak HDSL2, trellis encoder, point

mapper, and precoder ; kedua, penggunaan urutan aktivasi HDSL2 yang sama ; dan ketiga penggunaan G.994.1 (handshake) untuk pertukaran informasi dan aktivasi sinyal hubungan.

Penggunaan G.994.1 ini mungkin tidak langsung cocok untuk T1E1.4 HDSL2 maupun ETSISDSL, namun diharapkan implementasinya akan menghasilkan kesesuaian yang beragam.

PCTel mempresentasikan makalah yang menarik tentang cara meningkatkan jangkauan padalaju data yang lebih rendah. Hal ini berguna bagi pengembangan standar untuk ADSL

(G.992.1, G.dmt dan G.992.2, G.lite) untuk memperbaiki unjuk kerjanya pada jangkauan

yang lebih panjang. Pertemuan ini juga mengembangkan fleksibilitas G.994.1 (handshake)

 bagi perangkat DSL untuk mendukung kinerja terbaik DSL jenis apapun.

Standar baru G.vdsl 

VDSL menjangkau pelanggan secara ekonomis melalui jaringan telepon. Diperkirakan (tapi belum disetujui) laju data downstream dan jarak jangkauan adalah 52 Mbit/s pada 1000ft atau

13 Mbit/s pada 4500ft. Untuk operasi simetrik 26 Mbit/s pada 1000 ft dan 13 Mbit/s pada

3000 ft. Pita frekwensi yang sangat besar bagi VDSL akan tersedia pada aplikasi pita lebar 

generasi yang akan datang.

Teknologi modulasi Single carrier dan multi-carrier telah diajukan untuk G.vdsl. Komite ini

menghadapi kesulitan untuk memilih tekonologi modulasi terbaik dari keduanya ini. G.994.1

(handshake) digunakan G.vdsl agar dapat bekerja sama dengan seri G lainnya yang

direkomendasikan.

Pita upstream yang besar dan simetris membuat G.shdsl sangat sesuai untuk aplikasi yangsedang berkembang dengan pesat.

G.shdsl mendukung akses internet dengan kecepatan tinggi, akses LAN, videoconferencing,

web-site hosting dan gaming. Juga mendukung penggunaan repeater untuk pemakai yang jauh dan remote powering untuk lifeline operation. G.shdsl dapat juga mendukungkomunikasi peer-to-peer dengan kecepatan 2.304 Mbit/s pada kedua arah. Pertemuan ini juga

menyetujui penggunaan Trellis Coded Pulse Amplitude Modulation (TC-PAM) sebagai kodesaluran (modulasi) dan parameter pada format frame.

Penggunaan ADSL untuk perumahan dan akses internet pada kantor kecil juga disetujui

dalam pertemuan ini. Standar ITU-T untuk ADSL berdasarkan T1.413 issue 2

memungkinkan ADSL beroperasi pada jaringan yang berbeda dari Eropa (ADSL over ISDN )

dan Jepang ( ADSL next to TCM-ISDN ).

Page 14: Digital Subscriber Line(DSL)

5/12/2018 Digital Subscriber Line(DSL) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/digital-subscriber-linedsl 14/14

G.992.1, ADSL Transceivers (G.dmt) adalah ADSL untuk akses jaringan pada kecepatan6.144 Mbit/s downstream dan 640 kbit/s upstream memakai Discrete Multitone(DMT) line

code.