peraturan direktur jenderal pos dan · web viewperangkat multi service access gateway ......

33
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR : /DIRJEN/2010 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI MULTI SERVICE ACCESS GATEWAY (MSAG) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 2 ayat (1) Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 29/PER/M.KOMINFO/09/2008 tentang Sertifikasi Alat dan Perangkat Telekomunikasi, setiap alat dan perangkat telekomunikasi yang dibuat, dirakit, dimasukkan untuk diperdagangkan dan atau digunakan di wilayah Negara Republik Indonesia wajib memenuhi persyaratan teknis; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu ditetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi tentang Persyaratan Teknis Alat dan Perangkat Telekomunikasi Multi Service Access Gateway (MSAG); Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3881); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 1

Upload: duongminh

Post on 07-Mar-2018

228 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR : /DIRJEN/2010

TENTANG

PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI MULTI SERVICE ACCESS GATEWAY (MSAG)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI,

Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 2 ayat (1) Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 29/PER/M.KOMINFO/09/2008 tentang Sertifikasi Alat dan Perangkat Telekomunikasi, setiap alat dan perangkat telekomunikasi yang dibuat, dirakit, dimasukkan untuk diperdagangkan dan atau digunakan di wilayah Negara Republik Indonesia wajib memenuhi persyaratan teknis;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu ditetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi tentang Persyaratan Teknis Alat dan Perangkat Telekomunikasi Multi Service Access Gateway (MSAG);

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3881);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3980);

3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi Kementerian Negara;

4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;

1

Page 2: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

5. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM 3 Tahun 2001 tentang Persyaratan Teknis Alat dan Perangkat Telekomunikasi;

6. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 03/PM.Kominfo/5/2005 tentang Penyesuaian Kata Sebutan Pada Beberapa Keputusan/Peraturan Menteri Perhubungan yang Mengatur Materi Muatan Khusus di Bidang Pos dan Telekomunikasi;

7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 25/P/M.Kominfo/7/2008 tentang Organisasi dan Tata Usaha Kerja Departemen Komunikasi dan Informatika;

8. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 29/PER/M.KOMINFO/09/2008 tentang Sertifikasi Alat dan Perangkat Telekomunikasi;

9. Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 129/PER/M.KOMINFO/4/2010 tentang Kewenangan Menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Departemen Komunikasi dan informatika;

10. Peraturan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi No. 313/Dirjen/2010 tentang Kelompok Alat dan Perangkat Telekomunikasi;

M E M U T U S K A N :Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN

TELEKOMUNIKASI TENTANG PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI MULTI SERVICE ACCESS GATEWAY (MSAG).

Pasal 1

Alat dan perangkat telekomunikasi Multi Service Access Gateway (MSAG) wajib memenuhi persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Lampiran yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Pasal 2

Pelaksanaan pengujian alat dan perangkat telekomunikasi Multi Service Access Gateway (MSAG) wajib memenuhi persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Peraturan ini.

2

Page 3: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

Pasal 3

Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : J A K A R T APada tanggal :

Plt. DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI,

MUHAMMAD BUDI SETIAWAN

3

Page 4: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI MULTI SERVICE ACCESS GATEWAY (MSAG)

Ruang lingkup persyaratan teknis alat dan perangkat telekomunikasi Multi Service Access Gateway (MSAG) meliputi :

BAB I : Ketentuan Umum (definisi, konfigurasi, singkatan, dan istilah);BAB II : Persyaratan Teknis (bahan baku dan konstruksi, persyaratan operasi,

persyaratan antarmuka, persyaratan layanan, persyaratan performansi dan kapabilitas sistem);

BAB III : Kelengkapan Alat dan Perangkat (identitas alat dan perangkat dan petunjuk pengoperasian alat dan perangkat);

BAB IV : Pengujian (pelaksanaan pengujian, cara pengambilan contoh uji, metode uji, dan syarat lulus uji).

Lampiran : Peraturan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi

Nomor :Tanggal :

4

Page 5: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

BAB IKETENTUAN UMUM

1. Definisi

Perangkat Multi Service Access Gateway (MSAG) atau biasa juga dikenal sebagai Multi Service Access Node (MSAN) adalah sebuah perangkat ber-platform jaringan akses yang memiliki kemampuan untuk mendukung semua teknologi maupun layanan pada jaringan akses secara menyeluruh serta secara bersamaan menyediakan sebuah gateway ke jaringan core Next-Generation Network (NGN).

2. Konfigurasi

Gambar 1. Konfigurasi Multi Service Access Gateway (MSAG) sebagai access node ke jaringan IP atau ATM.

3. Singkatan

% : Percent, perseratus~ : Sampai dengan± : Lebih kurangµ : Mikroac : alternate currentADSL : Asymetric Digital Subscriber LineAMI : Alternate Mark Inversion

5

Page 6: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

ATM : Asynchronous Transfer ModeBER : Bit Error Ratebit : Binary digitbps : bit per secondBRA : Basic Rate AccessBRAS : Broadband Remote Access ServerCORBA : Common Object Request Broker ArchitectureCPE : Customer Premises EquipmentCSP : Content Service ProviderdB : deci Belldc : direct currentDHCP : Dynamic Host Configuration ProtocolDMT : Discrete Multi ToneDSL : Digital Subscriber LineDSLAM : Digital Subscriber Line Access MultiplexerE1 : European wide-area digital transmission scheme-

level 1EMS : Element Management SystemETSI : European Telecommunication Standard InstituteFE : Fast Ethernetf : frequencyFFTx : Fiber to the XGE : Gigabits EthernetHDB3 : High Density Bipolar 3Hz : HertzIDL : Interface Definition LanguageIEEE : Institute of Electrical and Electronics Engineers, IncIGMP : Internet Group Managemant ProtocolIP : Internet ProtocolIPoE : Internet Protocol over EthernetIPTV : Internet Protocol TelevisionISDN : Integrated Services Digital NetworkISP : Internet Service ProviderITU-T : International Telecommunication Union -

Telecommunication Standardization Sectork : kilokbps : kilo bits per second

6

Page 7: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

kHz : kilo HertzLAN : Local Area NetworkLLC/SNAP : Logical Link Control/ Sub Network Access ProtocolM : MegamA : milli AmpereMEGACO : Media Gateway Control Protocol MIB : Management Information Basems : milli secondn : nanoNAT : Network Address TranslationNE : Network Elementns : nano secondoC : Derajat CelsiusPVC : Path Virtual ConnectionPOTS : Plain Old Telephone ServicePSTN : Public Switched Telephone Networkpp : peak to peakppm : pulse per minute, part per millionPPPoE : Point to Point Protocol over EthernetPRA : Primary Rate AccessRFC : Request For CommentRJ- 45 : Registered Jack 45s : SecondSFP : Small Factor PlugableSS7 : Signalling System no. 7TDM : Time Division Multiplexingui : unit intervalV : VoltageVac : Volt alternating currentVAD : Voice Active DetectionVC : Virtual ChannelVCMUX : Virtual Channel MultiplexerVdc : Volt direct currentVLAN : Virtual Local Access NetworkVoIP : Voice over Internet ProtocolVPN : Virtual Private NetworkxDSL : x Digital Subscriber Line

7

Page 8: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

Ω : Ohm

4. Istilah

Asynchronous : Karakteristik dari skala waktu atau sinyal, dimana significant instant-nya tidak sama dengan kecepatan rata-rata.

Bit Error Rate : Perbandingan banyaknya digit yang salah pada sisi penerima dibandingkan jumlah total digit yang diterima pada selang waktu tertentu.

Bit rate : Kecepatan bit-bit yang ditransmisikan, biasanya diekspresikan dalam bits per second.

BRA ISDN : ISDN dengan kecepatan 144 kbps.

Down Stream : Aliran data dari Core Network ke MSAG dan aliran data dari MSAG ke terminal pelanggan.

Duty Ratio : Perbandingan amplitudo pulsa positip dengan pulsa negatip pada pusat interval pulsa.

Echo Cancellation : Adalah suatu teknik untuk menjamin kualitas layanan voice over packet terutama disebabkan oleh echo karena delay yang terjadi pada jaringan packet.

Ethernet : spesifikasi sistem LAN komputer menggunakan frekuensi base band yang sesuai dengan standar IEEE 802.3.

Frame : Suatu siklus yang berurutan dari beberapa time slot dimana posisi relatif tiap slot dapat dikenali.

ISDN : Jaringan digital yang dapat memberikan layanan secara terpadu.

Jitter : Perubahan sesaat yang tidak komulatif dari suatu significant instant sinyal digital terhadap posisi idealnya

Modul : Adalah card dari perangkat atau sub perangkat yang tujuannya untuk memperbesar kapasitas dan atau kapabilitas dari perangkat atau sub perangkat tersebut

Multicast : Pengiriman data paket dari suatu source ke sekelompok destinasi secara serentak.

Northbound Interface

: Protokol komunikasi dari perangkat telekomunikasi ke perangkat network management system yang lebih tinggi level-nya (NE EMS dan EMS NE).

POTS : Layanan berupa sambungan telepon analog.

PRA ISDN : ISDN dengan kecepatan 2 Mbps.

8

Page 9: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

SDH : Sekumpulan hierarki dari struktur transport digital yang distandarkan sebagai transport untuk payload yang telah disesuaikan dan cocok melalui jaringan transmisi fisik.

Significant instant : Saat dimulainya suatu elemen sinyal diskrit.

STM : Struktur informasi yang digunakan untuk mendukung Section Layer Connection pada SDH. Berisi beban informasi dan informasi Section Over Head (SOH) yang diorganisasikan dalam satu blok struktur frame yang diulang setiap 125 mikrodetik.

Symmetric : Mode transmisi dua arah dimana kecepatan down stream dan up stream sama besar

Synchron : Karakteristik dari skala waktu atau sinyal, dimana significant instant-nya sama dengan kecepatan rata-rata.

Up Stream : Aliran data dari perangkat sisi Subscriber (CPE) ke IP network (ISP, CSP, BRAS, Softswitch).

Wander : Variasi dalam jangka panjang yang tidak kumulatif saat instant signifikan suatu sinyal digital dari posisinya yang ideal pada skala waktu.

9

Page 10: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

BAB IIPERSYARATAN TEKNIS

1. Bahan Baku dan KonstruksiBahan baku dan konstruksi perangkat MSAG harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :a. Perangkat terdiri dari beberapa bagian sub perangkat, yaitu:

1) Sub perangkat aktif MSAG;2) Sub perangkat EMS;3) Sub perangkat sistem catuan dan pengaman;4) Sub perangkat batere (khusus untuk konfigurasi indoor);5) Sub perangkat rak (khusus untuk konfigurasi indoor);6) Sub perangkat kabinet (khusus untuk konfigurasi outdoor);7) Sub perangkat terminal block Voice Distribution Frame (khusus untuk

konfigurasi outdoor);b. Sub perangkat terbuat dari bahan yang kuat dan kokoh sesuai dengan iklim

tropis;c. Komponen sub perangkat terbuat dari bahan berkualitas tinggi, anti korosi,

dan anti kondensasi;d. Bagian-bagian sub perangkat yang bersifat modular harus disusun dengan

baik dan rapi;e. Sistem penyambungan pada terminal penyambung mudah dilaksanakan

dan mempunyai sifat kelistrikan yang baik;f. Sub perangkat MSAG aktif harus memenuhi persyaratan konstruksi

sebagai berikut:1) Dibuat dalam bentuk modular dan dipasang dalam satu backplane untuk

keperluan kemudahan penambahan kapasitas;2) Dilengkapi dengan terminal-terminal pengukuran/pemeliharaan;3) Memiliki sistem pengaman/pengunci modul agar modul terkunci pada

kedudukannya;g. Rectifier pada sub perangkat catuan dan pengaman harus memenuhi

persyaratan yang ditentukan dalam STEL U-007 versi terakhir;h. Sub perangkat batere harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam

STEL U-027 versi terakhir;i. Sub perangkat terminal block harus memenuhi persyaratan yang

ditentukan dalam STEL U-015;j. Sub perangkat kabinet harus memenuhi persyaratan yang ditentukan

dalam STEL L-041;k. Sub perangkat rak harus menggunakan rak standar ETSI 19-inchi.

2. Persyaratan Operasia. Catu Daya

Perangkat harus bekerja baik dengan kondisi sebagai berikut :1) Tegangan arus searah : tegangan nominal -48 Vdc ± 10% atau -24 Vdc

± 10%; dan/atau2) Tegangan arus bolak-balik : 220 Vac ± 10%, 50 Hz ± 6%.

b. Kondisi Lingkungan1) Perangkat harus beroperasi normal pada suhu : 0 ~ 40 C;

Pengujian dilakukan pada kondisi ekstrem yaitu pada suhu 40 C selama 24 jam secara terus menerus;

10

Page 11: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

2) Perangkat harus beroperasi normal pada kelembaban : 5% ~ 95% non condensing;

3) Total noise suara yang dikeluarkan oleh perangkat maksimum 65 dB.Pengukuran dilakukan pada jarak 1 meter dari perangkat yang diuji dengan ketinggian alat ukur 1,5 meter dari dasar perangkat yang diuji.

c. Sistem ProteksiPerangkat harus mempunyai sistem proteksi antara lain :1) Pengaman arus lebih;2) Pengaman tegangan lebih;3) Pengaman petir;4) Sistem pentanahan;5) Sistem pendingin aktif untuk melindungi perangkat aktif terhadap suhu

panas.d. Indikator Alarm

Mempunyai fasilitas alarm yang dapat berfungsi sebagai indikator:1) Terjadinya gangguan pada unit power supply;2) Aktifitas maupun gangguan tiap-tiap antarmuka;3) Gangguan pada modul-modul utama, modul unit processor, modul

power, modul uplink. e. Sistem Redundansi

Perangkat MSAG harus memiliki kemampuan redundansi (proteksi 1 + 1) untuk unit-unit sebagai berikut :a. Common line module : Main Control Board, Power Board, Uplink Board

(termasuk cascading/ subtending);b. File aplikasi sistem manajemen dan file hasil dari pengoperasian sistem

manajemen, selain berada dalam EMS server harus tersedia backup-nya dalam sistem MSAG;

c. Routing Traffic dengan kemampuan mengalihkan rute panggilan ke jaringan data alternatif apabila terjadi kegagalan pada jaringan data utama.

f. Sistem Manajemen Jaringan1) Perangkat MSAG harus dilengkapi port untuk keperluan operasi dan

pemeliharaan melalui sistem manajemen jaringan (EMS).2) Sistem manajemen jaringan harus memenuhi persyaratan, sebagai

berikut :a) Menggunakan protokol Simple Network Management

Protocol/SNMP minimal versi 2 atau CORBA, dan masing-masing memiliki agent specific MIB atau IDL.

b) Mempunyai kemampuan manajemen lokal dan terpusat dan dirancang user friendly menggunakan GUI.

c) Software EMS harus upgradeable dan downloadable untuk pengembangan lebih lanjut tanpa mengganggu operasional sistem MSAG.

d) Mencakup fungsi-fungsi sistem manajemen jaringan, minimal sebagai berikut :(1) Fault (alarm) Management : alarm monitoring, fault detec-

tion and fault localization (block or unblock), root cause analysis, network element testing (contoh user line testing), and trouble ticket;

11

Page 12: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

(2) Configuration Management : network configuration and in-ventory, service configuration and activation (provisioning);

(3) Security Management : user and group access privileges management;

(4) Performance Management : performance data collection, measurement, analysis, performance reporting, and traffic man-agement (minimal support: traffic monitoring).

e) Menyediakan Northbound Interface (NBI) agar dapat diintegrasikan dengan operating system yang lebih tinggi levelnya.

f) Setiap sub-perangkat dari MSAG harus terintegrasi ke satu EMS MSAG (Unified Management System).

g) Mempunyai kemampuan backup dan restore konfigurasi sistem MSAG.

h) Mempunyai data base untuk menyimpan manajemen data.i) Apabila tidak terhubung ke sistem MSAG, operasi sistem MSAG

harus tetap beroperasi normal.j) Menyediakan fungsi pengetesan untuk copper line antara perangkat

MSAG dan pelanggan.k) Mempunyai kemampuan melakukan komunikasi 2 arah

(command/request dan notification/acknowledge/trap).

3. Persyaratan Antarmukaa. Perangkat MSAG menyediakan minimal salah satu atau beberapa

antarmuka sebagai berikut :1) Koneksi ke jaringan (network) :

a) ATM network : E1/STM-1;b) IP core network : FE/GE.

2) Koneksi ke pelanggan :a) 1/xDSL;b) TDM POTS : E1, Lease Line;c) Optik;d) Ethernet.

4. Karateristik antarmuka :Antarmuka yang disediakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :1) Karakteristik Port Interface 64 kbps

a) Pada arah kirim dan terima, antarmuka harus bisa melewatkan :(1)Sinyal informasi 64 kbps;(2)Sinyal timing 64 kHz;(3)Sinyal timing 8 kHz;

b) Bit Rate : 64 kbps 100 ppm ( 6,4 bps);c) Impedansi saluran : 120 (balance);d) Jitter maksimum yang diperbolehkan pada antarmuka trafik : mengacu

pada Tabel 1;

12

Page 13: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

Tabel 1. Jitter maksimum yang diperbolehkan pada antarmuka trafik (Tabel 1/ITU-T Rec. G.823)

e) Persyaratan minimum untuk toleransi jitter dan wander input 64 kbps : mengacu pada Tabel 2 dan Gambar 2;

Tabel 2. Persyaratan minimum untuk toleransi jitter dan wander input 64 kbps (Tabel 15/ ITU-T Rec. G.823).

Gambar 2. Batas toleransi jitter dan wander input 64 kbps (Gambar 12/ITU-T G.823).

f) Ekualisasi redaman saluran : 6 dB;

13

Page 14: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

2) Karakteristik Port Interface 64 kbps Codirectionala) Kode : AMI, dengan duty ratio :

(1) 50% untuk bit ‘1’;(2) 25% untuk bit ‘0’;

b) Bentuk pulsa mengacu pada Gambar 3;

Gambar 3. Bentuk pulsa antarmuka codirectional 64 kbps (Gambar 5/ITU-T Rec. G.703)

c) Tegangan puncak nominal “mark” 1,0 V 0,1 V;d) Tegangan puncak nominal “space” 0 V 0,1 V;e) Lebar pulsa : 3,9 s;f) Perbandingan pulsa amplitudo positif dan negatif pada pusat interval

pulsa : 0,95 – 1,05;g) Perbandingan lebar pulsa positif dan negatif pada setengah amplitudo

nominal : 0,95 – 1,05;

14

Page 15: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

3) Karakteristik Port Interface 64 kbps Centralized Clocka) Sinyal data :

(1)Kode : AMI, dengan duty ratio 100%;(2)Bentuk pulsa : nominal segi empat dengan waktu naik dan turun

kurang dari 1 s;(3)Tegangan puncak “mark” : 3,4 0,5 V;(4)Nilai puncak “space” : 0 0,5 V;(5)Lebar pulsa nominal : 15,6 s;

b) Sinyal timing :(1) Kode : AMI, dengan duty ratio 50% - 70%;(2) Bentuk pulsa : nominal segi empat dengan waktu naik dan turun

kurang dari 1 s;(3) Tegangan puncak “mark” : 3 0,5 V;(4) Nilai puncak “space” : 0 0,5 V;(5) Lebar pulsa nominal : 9,8 s – 10,9 s;

4) Karakteristik Port Interface n x 64 kbps (E1 Fractional)a) Bit rate : N X 64K;b) Code : HDB3;c) Line Impedance : Lihat gambar 120 (balance);d) Pulse mask : Lihat Gambar 4;

(1) Nominal peak voltage of a “mark”

: 3 V 10 %;

(2) Peak voltage of a “space”

: 0 V 0.3V;

(3) Pulse width : 244 ns 25 ns;(4) Ratio of the

amplitudes of positive and negative pulses at the centre of the pulse interval

: 0.95 ~ 1.05;

(5) Ratio of the widths of positive and negative pulses at the nominal half amplitude

: 0.95 ~ 1.05;

e) Maximum permissible jitter at traffic interfaces

: Mengacu pada Tabel 1;

f) Minimum requirements for 2 Mbps input jitter and wander tolerance

: Mengacu pada Tabel 3 dan Gambar 5;

g) Line attenuation equalization

: > 6 dB;

h) Frame structure : Satu frame terdiri dari 32-time slot. Time slot 16 merupakan signalling dan multi frame alignment word/signal, time slot 0 untuk alarm dan frame alignment signal.;

15

Page 16: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

i) Performance : BER Test Maximum 1 x 10-9, untuk tes selama15 menit;

5) Karakteristik Port Interface 2 Mbpsa) Bit rate: 2048 kbps±50 ppm (± 102,4 bps);b) Kode: HDB3;c) Impedansi saluran: 120 Ohm (balance);d) Bentuk pulsa: mengacu pada Gambar 4;

(1) Tegangan puncak nominal “mark”: 3 V;(2) Tegangan puncak “space”: 0 V ± 0,3 V;(3) Lebar pulsa: 244 ns ± 25 ns;(4) Perbandingan amplitudo pulsa positif dan negatif pada pusat interval

pulsa: 0.95 ~ 1.05;(5) Perbandingan lebar pulsa positif dan negatif pada setengah

amplitudo nominal: 0,95 ~ 1,05;e) Jitter maksimum yang diperbolehkan pada antarmuka trafik: mengacu

pada Tabel 1;f) Persyaratan minimum untuk toleransi jitter dan wander input 2 Mbps

mengacu pada Tabel 3 dan gambar 5;g) Ekualisasi redaman saluran: ≥ 6 dB;h) Struktur frame: satu frame terdiri dari 32 time slot. Time slot 16 berisi

signalling dan multiframe alignment word/signal, time slot 0 untuk alarm dan frame alignment sinyal;

269 ns(244 + 25)

194 ns(244 – 50)

244 ns

219 ns(244 – 25)

488 ns(244 + 244)

10%

10%

10%1

0%

0%

50%

10% 1

0%

20%

20%

V = 100%

T1818840-92

20%

Nominal pulse

NOTE – V corresponds to the nominal peak value.

Gambar 4. Bentuk Pulsa Antarmuka 2048 kbps (Gambar 15/G.703)

16

Page 17: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

Tabel 3. Persyaratan Minimum untuk Toleransi Jitter dan Wander Input 2048 kbps (Tabel 16/G.823)

Frequencyf (Hz)

Requirement

(pk-pk phase

amplitude)12 µ f

4.88 m18 µs

4.88 m f 10 m

0.088 f –1

µs10 m f

1.678.8 µs

1.67 f 20 15 f –1 µs20 f 2.4 k

(Note 1)1.5 UI

2.4 k f 18 k (Note 1)

3.6 × 103 f –

1 UI18 k f

100 k (Note 1)

0.2 UI

NOTE 1 UI = 488 ns.

Gambar 5. Batas Toleransi Jitter dan Wander Input 2048 kbps (Gambar 13/G.823)

6) Karakteristik Port Interface 155 Mbpsa) Kode : CMI;b) Bit rate : 155.520 kbps 20,00 ppm;

17

Page 18: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

c) Impedansi : 75 resistiv;d) Bentuk pulsa : Memenuhi Gambar 6 dan 7;

(1) Peak to peak voltage “1” : 1 0.1 V;(2) Peak to peak voltage “0” : 1 0.1 V;(3) Lebar pulsa “ 1 “ : 6,43 ns 0,1 ns;(4) Lebar pulsa “ 0 “ : 6,43 ns 0,1 ns;

e) Jitter Output System500Hz<pass<1,3Mhz

: 1,50 UIpp;

f) Jitter Transfer :STM-1 (A) 130 KHz : ≤ 0.1 dB;STM-1 (B) 30 KHz : ≤ 0.1 dB;

g) Jitter Tolerance Generator A

:

STM-1 500 Hz : ≥ 1.5 UI;STM-1 6,5 KHz : ≥ 1.5 UI;STM-1 65 KHz : ≥ 0.15 UI;

Gambar 6. Bentuk pulsa 155 kbps untuk bit 0

18

Page 19: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

Gambar 7. Bentuk pulsa 155 kbps untuk bit 1

7) Karakteristik Port Interface 155 Mbps (STM 1 Optical)a. Bit rate : 155520 kbps ± 20 ppm;b. Optical interface

characteristic: Wavelength, Application Code,

Source type, Tx Power, Rx Sensitivity, Rx Overload masing-masing harus memenuhi ketentuan dalam Tabel 4, Tabel 5 atau Tabel 6, sesuai dengan klasifikasinya;

c. Output jitter STM-1 :500Hz <pass<1.3 MHz65 kHz <pass< 1.3 MHz

: Maximum 1.5 UI;Maximum 0.15 UI;

d. Input Jitter tolerance STM1 :500 < f ≤ 6.5 kk < f ≤ 65 k65 k < f ≤ 1.3 M

: Minimum 1.5 UI;Minimum 9.8 × 103 f 1 UI;Minimum 0.15 UI;

Tabel 4 : Klasifikasi Antarmuka Optik

Aplikasi Intra Office

(I)

Inter OfficeShort Haul (S) Long Haul (L)

Panjang Gelombang (mm)

1310 1310 1550 1310 1550

Jenis FiberJarak (km) ≤ 2 ≤ 2 ~ 15 ~ 40 ~ 80 ~ 80STM Level I-1 S-1.1 S-1.2 L-1.1 L-1.2 L-1.3

Tabel 5 : Persyaratan Intra Office dan Short Haul STM-1

19

Page 20: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

Digital signal nominal bit rate

Unit Values

kbps STM-1 155.520 kbps

Application Code I-1 S-1.1 S-1.2

Operating Wavelength range

nm 1260~1360 1261~1360 1430~1575 1430~1580

Trasmitter at reference points S: Source type

MLM MLM MLM SLM

- max dBm -8 -8 -8 0- min dBm -15 -15 -15 -15- min. Extinction ratio dB 8.2 8.2 8.2 8.2

Receiver at reference point R :- Minimum sensitivity dBm -23 -28 -28 -28- Minimum Overload dBm -8 -8 -8 -8- Maximum reflectance of receiver measure at R

dB NA NA NA NA

Tabel 6: Persyaratan Intra Office dan Long Haul STM-1

Digital signal nominal bit rate Unit Values

kbps STM-1 155.520 kbps

Application Code L-1.1 L-1.2 L-1.3

Operating Wavelength range nm 1260~1280 1480~1580 1454~1556/1523-1577

1480~1580

Trasmitter at reference points S: Source type

SLM SLM SLM SLM

Mean Launced power- max dBm 0 0 0 0- min dBm -5 -5 -5 -5- min. Side mode suppression ratio (option)

dB 10 10 10 10

Receiver at reference point R :- Minimum sensitivity dBm -34 -34 -34 -34- Minimum Overload dBm -10 -10 -10 -10- Maximum reflectance of receiver measure at R (option)

dB NA NA NA NA

8) Karakteristik Port Interface 144 kbps BRA ISDNa) Bit rate : 144 kbps (informasi 2B + 1D) dan

160 kbps (termasuk FW dan CL);b) Baud rate : 80 kbps ± 100 ppm;c) Kode saluran : 2B1Q;

20

Page 21: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

d) Konversi biner ke 2B1Q

: 1) Kanal B diberi nama B1 dan B2;

2) Kanal D diberi nama D;3) Bit kanal B1, B2 dan D

dibuat berpasangan (pair), tiap pasang 2 bit;

4) Tiap pasang (2 bit) dikodekan menjadi kode q (quat);

5) Pasangan bit 10 menjadi +3, 11 menjadi +1, 01 menjadi -1 dan 00 menjadi –3;

e) Toleransi clock : 100 ppm pada NT1 dan 5 ppm pada LT;

f) Bentuk pulsa : mengacu pada Gambar 7;g) Impedansi nominal : 135 (pada frekuensi 80 kHz)

atau 600 /balance pada frekuensi 1000 Hz;

h) Level kirim : antara 13 dBm ~ 14 dBm pada frekuensi 0 kHz ~ 80 kHz;

i) Ekualisasi redaman saluran

: 6 dB;

j) Return loss : mengacu pada Gambar 9; k) Longitudinal balance : > 60 dB untuk frekuensi hingga 4

kHz;> 55 dB untuk frekuensi hingga 160 kHz;

l) Toleransi jitter input pada NT1

: 1,44 UI p-p per hari bila perubahan fasa maksimum 0,06 UI per jam, mengacu pada Gambar 11;

m) Jitter output NT1 : 0,04 UI p-p;n) Struktur frame dari

sistem transmisi 2B1Q: mengacu pada gambar 8;

21

Page 22: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

Gambar 8. Struktur frame dari system transmisi 2B1Q

Gambar 9. Pulsa Keluaran Ternormalisasi dari NT1 atau LT (Gambar II.11/G.961)

22

Page 23: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

Gambar 10. Return Loss Minimum (Gambar II.14/G.961)

Gambar 11. Jitter Sinyal Input NT1 Sinusoidal yang Diperbolehkan (Gambar II.10/G.961)

23

Page 24: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

9) Karakteristik Port Interface 2 Mbps PRA ISDNSama dengan persyaratan elektris port interface 2 Mbps

10)Karakteristik xDSL Port Intefracea) ADSL Interface

(1) ADSL interface : ITU-T Rec.G.992.1;(2) Line code : DMT; (3) Bandwidth : < 1.5 MHz;(4) Line impedance : 135 Ohm;(5) Transmit power

downstream: +20 dBm;

(6) Transmit power upstream

: +5 dBm;

(7) Connector type : RJ11, RJ45;

b) ADSL 2 / 2+ InterfaceADSL 2 / 2+ Interface : ITU-T Rec.G.992.3;

ITU-T Rec.G.992.4;ITU-T Rec.G.992.5;

c) G.SHDSL InterfaceG.SHDSL Interface : ITU-T G.991.2;

11)Data Channel Speed nx64 Kbps dengan G.SHDSL Modema) Interface : G.703; V.24; V.35; V.36; RS449; RS530;b) Performance : BER Test Maximum 1 x 10-9, untuk tes

selama 15 menit;12)Karakteristik Port Interface Ethernet

a) Karateristik ethernet sesuai dengan standar IEEE 802.3b) Mampu menyediakan antarmuka :

(1) Ethernet 100 BaseT dan 1000 BaseT dengan jenis konektor RJ45;(2) Gigabits ethernet dengan jenis konektor SFP sesuai aplikasinya

(Standar IEEE 802.3z);c) Mendukung fungsi-fungsi :

(1) L2 switching function : VLAN IEEE 802.1q, traffic prioritization in VLAN IEEE802.1p;

(2) Security yang meliputi L2 security, IP security & packet filtering, MAC address dan port binding;

(3) Multicasting (support minimum IGMP Snooping Versi 2 dan IGMP Proxy).

5. Persyaratan LayananPerangkat MSAG mampu memberikan layanan dari terminal pelanggan ke network element dan sebaliknya dengan kemampuan layanan sebagai berikut :a. Jenis Layanan

1) Layanan Leased line:a) Digital channel 64 kbps;b) Digital channel 2 Mbps;c) Digital channel nx64 kbps;

2) Layanan Voice, yang mendukung telepon analog (POTS dan payphone) sesuai standard system softswitch;

24

Page 25: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

3) Layanan akses Broadband, yaitu xDSL network access:a) ADSL;b) ADSL 2+;c) G.SHDSL atau ADSL 2+ Annex M;

4) Layanan IPTV;b. Kemampuan Layanan

1) Layanan Voice:a) Mendukung Transparent fax dan Faximili Group 3 (Group 3 Facimile)

secara real time sesuai dengan rec.ITU-T T.38;b) Transparan terhadap layanan internet dial up;c) Mendukung jenis Codec minimal G.711 dan G.729;d) Mampu melakukan Voice over Internet Protocol/VOIP call processing

secara simultan minimal sebanyak 120 DSP (Digital signal processing) Channel dalam satu sistem;

e) Mempunyai kemampuan Voice Active Detection (VAD);f) Mempunyai kemampuan Comfort noise generation;g) Mempunyai kemampuan Echo Cancellation;h) Mempunyai kemampuan Silent suppression;i) Mempunyai kemampuan Hairpin connection;

2) Layanan akses Broadband:a) Semua jenis xDSL harus mempunyai kemampuan rate adaptive dan

sinkronisasi dengan modem CPE user sampai laju data yang paling rendah (64 kbps untuk ADSL/ADSL2+ dan 192 kbps untuk G.SHDSL);

b) Semua jenis xDSL harus mempunyai kemampuan setting line rate;c) Terminasi ATM VC pada xDSL line card yang mendukung format

enkapsulasi LLC/SNAP dan VCMUX;d) Harus mendukung port binding;e) Setiap xDSL port harus transparan terhadap akses PPPoE,

RFC1483 (RFC2684), dan IPoE;f) Setiap xDSL port harus mendukung multi PVC;

3) Layanan IPTV:a) Mengimplementasikan fungsi minimal IGMP snooping versi 2 atau

IGMP proxy, untuk mendukung layanan multicast kepada pengguna.b) Menyediakan multicast group minimal 256 group;c) Perangkat MSAG harus dapat menyediakan solusi combo yang

mengintegrasikan interface ADSL/ADSL 2+ dan interface 2W analog dengan embedded spliter;

6. Persyaratan Performansi dan Kapabilitas Sistema. Transmission Performance Test

1) BER Test (STM-1Stability test) :BER maksimal untuk pengujian sebuah kanal VC-4 selama 15 menit melalui STM-1 adalah 1.10-9;

2) Protection Switching :Perangkat SDH harus mampu melakukan Automatic Switch Over (APS) dari main channel ke redundancy/ protection channel ketika main channel mengalami kegagalan. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan switch over tidak boleh lebih dari 50 ms;

25

Page 26: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

b. System Performance Broadband Services1) Semua jenis port xDSL harus memiliki kemampuan bekerja

normal dengan modem, dengan fungsi minimal seperti di bawah:a) NAT;b) DHCP dan IP static;c) PPPoE;

2) Semua jenis xDSL harus memiliki kemampuan sebagai aplikasi VPN, dengan fungsi minimal seperti di bawah:a) Support IP-VPN applications (voice, data and video);b) VLAN IEEE 802.1q tagging;c) IP Security;d) Multicasting (support minimum IGMP Snooping & Proxy);

3) IP/Ethernet DSLAM harus dapat menjamin QOS masing-masing modem CPE memenuhi standar IEEE 802.1p;

c. System InteroperabilityPerangkat MSAG harus mempunyai kemampuan interoperabilitas terhadap jaringan minimal salah satu atau beberapa jaringan :1) IP Core dan Softswitch mengacu pada standar protokol Megaco

H.248 atau MGCP; 2) ATM.

BAB IIIKELENGKAPAN PERANGKAT

Alat dan Perangkat Telekomunikasi MSAG yang akan diuji harus dilengkapi dengan :1. Identitas Alat dan Perangkat memuat merk, type/model, negara pembuat, dan

nomer seri;2. Petunjuk Pengoperasian Alat dan Perangkat dalam Bahasa Indonesia dan atau

Bahasa Inggris.

BAB IVPENGUJIAN

1. Pelaksaan PengujianPengujian perangkat telekomunikasi MSAG dilaksanakan oleh Balai Uji yang telah memiliki akreditasi dari lembaga yang berwenang dan ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi.

2. Cara Pengambilan Contoh UjiPengambilan contoh benda uji dilakukan secara random (acak) menurut prosedur uji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

3. Metode UjiMetode uji yang digunakan sesuai dengan Standard Operating Procedure masing-masing Balai Uji.

26

Page 27: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN · Web viewPerangkat Multi Service Access Gateway ... Digital Subscriber Line DSLAM : Digital Subscriber Line Access Multiplexer E1 : European wide-area

4. Syarat Lulus UjiHasil pengujian dinyatakan LULUS UJI, apabila setiap contoh benda uji memenuhi seluruh ketentuan sebagaimana tercantum dalam persyaratan teknis ini.

Plt. DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI

MUHAMMAD BUDI SETIAWAN

27