perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pengaruh model .../pengaruh... · karanganyar, (2) the...

67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI TINGKAT KREATIVITAS SISWA KELAS X SMAN 2 KARANGANYAR SKRIPSI Oleh: AULIA RICHVANA BASTARI K4307020 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: vucong

Post on 08-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI TINGKAT

KREATIVITAS SISWA KELAS X SMAN 2 KARANGANYAR

SKRIPSI

Oleh:

AULIA RICHVANA BASTARI

K4307020

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI TINGKAT

KREATIVITAS SISWA KELAS X SMAN 2 KARANGANYAR

Oleh:

AULIA RICHVANA BASTARI

K4307020

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing 1

Pembimbing 2

Dra. Sri Dwiastuti, M.Si. NIP. 19540626 1981 2 001

Dr. Baskoro Adi Prayitno, M.Pd. NIP. 19770125 200801 1 008

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama terang Tanda tangan

Ketua : Bowo Sugiharto, S.Pd., M.Pd. ......................

Sekretaris : Riezky Maya Probosari, S.Si, M.Si. .........................

Anggota I : Dra. Sri Dwiastuti, M.Si. ......................

Anggota II : Dr. Baskoro Adi Prayitno, M.Pd. .........................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan

Prof. Dr. Muhammad Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK Aulia Richvana B, K4307020. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI TINGKAT KREATIVITAS SISWA KELAS X SMAN 2 KARANGANYAR. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, (1) Pengaruh penggunaan model pembelajaran Group Investigation terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMAN 2 Karanganyar, (2) Pengaruh perbedaaan tingkat kreativitas terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMAN 2 Karanganyar, (3) Interaksi antara penggunaan model pembelajaran Group Investigation dengan tingkat kreativitas terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMAN 2 Karanganyar.

Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Research). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 2 Karanganyar semester I tahun pelajaran 2011/2012. Sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 2 kelas yaitu kelas X2 sebagai kelas kontrol dan kelas X4 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa masing-masing kelas adalah sama 36 siswa. Teknik pengambilan sampel dengan Random Sampling, Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes, angket, dan lembar observasi. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif dan tingkat kreativitas siswa, angket digunakan untuk mengukur ranah afektif, dan lembar observasi digunakan untuk mengukur ranah psikomotorik. Teknik analisis data menggunakan Analisis Varians (ANAVA) dua jalan dan uji lanjut menggunakan uji komparasi ganda metode Scheffe.

Hasil uji lanjut dengan menggunakan metode Scheffe dapat disimpulkan sebagai berikut, (1) Terdapat perbadaan rerata yang signifikan antar kolom (penggunaan model pembelajaran) terhadap hasil belajar siswa, dan (2) Terdapat perbedaan rerata yang signifikan antar baris (tingkat kreativitas) terhadap hasil belajar. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut, (1) Terdapat perbedaan pengaruh terhadap penggunaan model pembelajaran Group Investigation terhadap hasil belajar siswa, (2) Terdapat perbedaan pengaruh terhadap tingkat kreativitas siswa terhadap hasil belajar siswa, (3) Tidak terdapat interaksi antara penggunaan model pembelajaran Group Investigation dengan tingkat kreativitas siswa terhadap hasil belajar siswa. Hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan model pembelajaran Group Investigation pada penelitian agar berjalan secara efektif adalah faktor psikologis siswa diantaranya tingkat kesiapan siswa untuk mampu belajar secara mandiri dan minat siswa terhadap sub topik yang akan diinvestigasikan.

Kata Kunci: Group Investigation, kreativitas, hasil belajar biologi

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Aulia Richvana B, K4307020. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI TINGKAT KREATIVITAS SISWA KELAS X SMAN 2 KARANGANYAR.Skripsi, Surakarta: Teacher Trainer and Education Faculty. Sebelas Maret University, 2012.

This research aimed to know, (1) The existence of significant influence’s Group Investigation model towards the results study of Biology class X SMAN 2 Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of Biology students in class X SMAN 2 Karanganyar, (3) The interaction of significant influence’s between Group Investigation model and creativity level towards the results study of Biology students in class X SMAN 2 Karanganyar.

This research used Quasi Experimental Research. Subject in this research are students class X SMAN 2 Karanganyar semester I academic year 2011/2012. Sample in this research are 2 class there are class X2 as control class and class X4 as experiment class with numbers of each class are same 36 students. Technique of sampling used Random Sampling. Technique of data collection used test, questionnaire and observation sheet. Test is used to measure of cognitif domain and student creativity level, questionnaire is used to measure of afective domain, and observation sheet is used to measure of psicomotoric domain. Technique of data analysis use two ways Varians Analysis (ANAVA) and continuation test use double comparation Scheffe method.

The result of continuation test used Scheffe method can concluded are, (1) there is significant influence inter column (using learning model) towards the results study of Biology, and (2) there is significant influence inter row (level creativity) towards the results study of Biology. Based the result of this research can concluded are, (1) there is significant influence using learning model Group Investigation towards the results study of Biology, (2) there is significant influence creativity level students towards the results study of Biology, (3) there is no interaction of significant influence’s between Group Investigation model and creativity level towards the results study of Biology. The case must be concern in implementation of learning model Group Investigation for research to be effective are students psychological factors like as readiness students capability to learning be autonomous and the students anxienty with sub topic for investigated.

Keywords: Group Investigation, creativity, result study of biologi

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

6. Al An'aam

132. Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. 135. Katakanlah: "Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, sesungguhnya akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui, siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik di dunia ini. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapatkan keberuntungan. Dari Anas r.a. bahwa Nabi saw. bersabda, "Tiga hal yang apabila terdapat pada diri seseorang maka ia mendapat manisnya iman yaitu Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai olehnya daripada selain keduanya, mencintai seseorang hanya karena Allah, dan ia benci untuk kembali ke dalam kekafiran sebagaimana bencinya untuk dicampakkan ke dalam neraka."(HR. Bukhari) Dia berkata tiada Kemulian tanpa Mu dan semua ini tak berarti tanpa Mu

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Allah SWT atas izin dan rahmanNya skripsi ini dapat terselesaikan.

Kedua orang tuaku tercinta; Untuk Ibu atas do’a juga dukungannya, untuk

ayahku atas kerja kerasnya dalam membiayai studi ini, dan adik-adikku

semoga dapat menginspirasi.

Bulek Is dan keluarga yang telah banyak membantu dalam kelancaran

studi ini.

Bapak ibu dosen pendidikan Biologi UNS terimakasih atas pengajarannya.

Keluarga besar Pend. Biologi secara umum dan Pend. Biologi 07 secara

khusus.

Keluarga besar Tanwirul Fikr, Ust Jazuli dan jajarannya serta teman-teman

yang telah saling mengingatkan dalam amar ma’ruf nahi munkar dan

kesabaran.

Almamater Universitas Sebelas Maret

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Tuhan semesta alam yang telah menentukan

takdir yang indah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat

memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan.

Jalan yang mendaki dan terjal telah terlewati dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini, atas bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang ada

dapat teratasi. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Ibu Dra. Sri Widoretno, M.Si selaku pembimbing akademik yang telah

memberikan bimbingannya selama menjadi mahasiswa.

5. Ibu Dra. Sri Dwiastuti, M.Si. selaku Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan.

6. Bapak Dr. Baskoro Adi Prayitno, M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan.

7. Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Karanganyar yang telah memberi ijin untuk

mengadakan penelitian.

8. Bapak Drs. Kuntadi, guru mata pelajaran Biologi Negeri 2 Karanganyar yang

telah membantu kelancaran penelitian.

9. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan semuanya yang telah

membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Semoga amal kebaikan semua pihak mendapatkan pahala dari Tuhan

Yang Maha Pemurah. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh

dari sempurna.

Untuk itu saran dan kritik sangat penulis harapkan demi perbaikan skripsi

ini. Akhirnya, kami berharap semoga karya ini bermanfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan.

Surakarta, Maret 2012

Penulis

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................... v

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv

DAFTAR BAGAN ............................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ...................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 3

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 5

1. Model Pembelajaran Group Investigation ............................. 5

a. Definisi Model Pembelajaran Group Investigation ....... 5

b. Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation

dalam Pembelajaran ....................................................... 6

2. Tingkat Kreativitas ................................................................ 8

a. Definisi Kreativitas ........................................................ 8

b. Komponen Kreativitas ................................................... 8

c. Pengukuran dan Tes Kreativitas..................................... 9

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

3. Hasil Belajar .......................................................................... 10

a. Ranah-ranah Hasil Belajar ............................................ 11

4. Materi Pokok Peranan Bakteri dalam Kehidupan ................ 13

a. Peranan Bakteri dalam Siklus Ekosistem ....................... 13

b. Peranan Bakteri dalam Daur Biogeokimia ..................... 15

c. Kebijakan Manusia terhadap Lingkungan terkait

Peranan Bakteri .............................................................. 17

B. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................... 18

C. Kerangka Berpikir ......................................................................... 19

D. Hipotesis ........................................................................................ 22

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 23

B. Populasi dan Sampel ..................................................................... 24

C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 24

D. Rancangan Penelitian .................................................................... 31

E. Teknis Analisis Data ..................................................................... 32

1. Uji Kesamaan Keadaan Awal ................................................ 32

2. Uji Prasyarat .......................................................................... 34

3. Pengujian Hipotesis ............................................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ............................................................................... 37

1. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa ....................................... 37

2. Deskripsi Data Tingkat Kreativitas Siswa ............................. 38

B. Uji Prasyarat Analisis .................................................................... 40

1. Uji Normalitas ....................................................................... 40

2. Uji Homogenitas .................................................................... 40

C. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 40

1. Analisis Variansi Dua Jalan ................................................... 41

2. Hasil Uji Lanjut Anava .......................................................... 41

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ................................................... 43

1. Uji Hipotesis Pertama ............................................................ 43

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

2. Uji Hipotesis Kedua............................................................... 45

3. Uji Hipotesis Ketiga .............................................................. 47

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................. 49

B. Implikasi ........................................................................................ 49

C. Saran ............................................................................................. 50

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 51

LAMPIRAN ...................................................................................................... 53

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Rangkuman Uji Validitas Instrumen Penelitian ................................. 28

Tabel 2. Rangkuman Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian .............................. 29

Tabel 3. Rangkuman Uji Indek Kesukaran Instrumen Penelitian ..................... 30

Tabel 4. Rangkuman Uji Indek Daya Pembeda Instrumen Penelitian .............. 30

Tabel 5. Rancangan Faktorial 2×2 .................................................................... 32

Tabel 6. Desain Penelitian Pretes-Postes Non Equivalen Control Group

Design .................................................................................................

32

Tabel 7. Desain Anava ...................................................................................... 35

Tabel 8. Rangkuman Analisis Variansi (Anava) ............................................. 35

Tabel 9. Komparasi Ganda Metode Scheffe .................................................... 36

Tabel 10. Perbandingan Rerata Nilai Hasil Belajar .......................................... 37

Tabel 11. Perbandingan Rerata Tingkat Kreativitas ......................................... 38

Tabel 12. Sebaran Tingkat Kreativitas .............................................................. 39

Tabel 13. Rangkuman Hasil Analisis Variansi (Anava) ................................... 41

Tabel 14. Rangkuman Hasil Komparasi Ganda ................................................ 41

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Bintil akar kacang tanah yang mengandung bakteri Rhizobium

yang dapat mengikat nitrogen .........................................................

14

Gambar 2. Rantai Makanan .............................................................................. 14

Gambar 3. Daur Nitrogen ................................................................................................. 15

Gambar 4. Daur Karbon ................................................................................................... 16

Gambar 5. Daur Belerang ................................................................................................ 16

Gambar 6. Daur Fosfor .................................................................................................... 17

Gambar 7. Waktu Penelitian.............................................................................

Gambar 8. Perbandingan Rerata Hasil Belajar berdasarkan Model

Pembelajaran ...................................................................................

23

38

Gambar 9. Perbandingan Rerata Hasil Belajar berdasarkan Tingkat

Kreativitas .......................................................................................

39

Gambar 10. Perbandingan Sebaran Tingkat Kreativitas ........................................ 39

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 1. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 21

Bagan 2. Paradigma Pemikiran ......................................................................... 31

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Instrumen Pembelajaran ............................................................ 53

Lampiran 2. Instrumen Penelitian .................................................................. 72

Lampiran 3. Uji Validitas Instrumen ............................................................. 98

Lampiran 4. Uji Kesetimbangan .................................................................... 117

Lampiran 5. Data Induk Penelitian .............................................................................. 124

Lampiran 6. Uji Prasyarat .............................................................................. 129

Lampiran 7. Uji Hipotesis dan Uji Lanjut .................................................................. 137

Lampiran 8. Daftar Tabel Statistika ............................................................................ 146

Lampiran 9. Daftar Surat Perijinan ................................................................ 156

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pencapaian tujuan pembelajaran yang berupa prestasi belajar merupakan hasil

dari kegiatan pembelajaran. Kualitas kegiatan pembelajaran menjadi faktor penentu

bagi keberhasilan belajar siswa. Kualitas pembelajaran di kelas dipengaruhi oleh

banyak hal yang bersifat kompleks dan saling terkait satu sama lain misalnya metode

pembelajaran, karakteristik materi, keadaan psikologis siswa dan lain sebagainya.

Pendidikan hari ini harus memperbolehkan murid untuk menjumpai tantangan

kedepan dan permintaan dari lingkungan pekerjaan dan kehidupan sehari-hari

sehingga siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan tetapi juga keterampilan

berkomunikasi, memecahkan masalah, kreatif dan berpikir kritis menyambut waktu

yang akan datang (Zakaria,2006).

Pembelajaran yang terjadi saat ini masih banyak menggunakan metode

konvensional dimana sumber pengetahuan berpusat pada guru serta dominasi yang

tinggi pada pembelajaran. Metode konvensional kurang sejalan dengan perkembangan

dunia pendidikan, sehingga untuk mencapai hasil belajar yang maksimal dan

mencakup ranah yang lebih luas diperlukannya inovasi dalam pembelajaran. Inovasi

ini diharapkan mampu memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.

Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik yang digunakan dalam

menyampaikan materi kepada siswa misalnya adalah ceramah, diskusi, tanya jawab,

sosiodrama, dan sebagainya. Pengembangan metode yang digunakan ini mendasari

terbentuklah suatu model pembelajaran yaitu kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur sistematis dalam mengorganisasikan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan

belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan

pengajar dalam merencanakan serta melaksanakan aktivitas.

Pembelajaran berbasis student center menuntut siswa untuk lebih aktif

mampu mencari dan menggali beragam informasi di luar dari yang disampaikan guru

dan menjadikannya suatu konsep pengetahuan yang baru dan lengkap. Pembelajaran

student center di dalamnya diperlukan keterampilan atau kecakapan dari siswa dalam

aktivitas pembelajarannya seperti minat siswa, motivasi intrinsik, keterampilan

berkomunikasi, tingkat kreativitas, dan sebagainya (Nugraheni,2007).

1

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Tingkat kreativitas siswa membantu dalam kegiatan pembelajaran yang dapat

diaplikasikan dalam pengumpulan informasi dari luar, cara belajar, dan pemanfaatan

media tertentu sehingga mempermudah dalam memahami pelajaran sesuai dengan apa

yang dikehendaki setiap individu yang kemudian memberikan dampak positif

terhadap hasil belajar siswa.

Model pembelajaran Group Investigation mendukung level berpikir yang lebih

tinggi, evaluasi dilakukan, sampai berkumpulnya pandangan dari setiap kerja individu

selama kegiatan memasukan sumber daya dalam proyek investigasi (Sharan & Hertz-

Lazarowitz,1980). Group Investigation dalam pelaksanaannya menekankan siswa

untuk aktif yaitu dengan learning by doing atau belajar dengan melakukan,

pembelajaran yang berdasarkan prinsip motivasi dari dalam individu setiap siswa,

sehingga timbulnya niat dan pengalaman yang diperoleh siswa dari pembelajaran

dalam membentuk konsep pengetahuan yang kemudian akan berkembang

memunculkan suatu nilai.

Pembelajaran yang menerapkan model Group Investigation dapat

meningkatkan intelektual siswa karena siswa memperoleh kesempatan

mengembangkan pemikiran dalam diri siswa sendiri dan mempunyai kesempatan

luas untuk mencari juga menemukan sendiri apa yang dibutuhkan serta apa yang ingin

diketahui. Hasil usaha masing-masing siswa yang diolah secara kooperatif dalam

suatu kelompok akan memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan mental

yang positif pada siswa sebagai tujuan pembelajaran (Snygg & Combs,1949).

Model pembelajaran Group Investigation merupakan model pembelajaran

yang memiliki keterkaitan erat dengan unsur instrinsik siswa dimana di dalamnya

terjadi pengembangan proses kreatif menuju suatu kesadaran sebagai alat bantu secara

eksplisit dalam pembelajaran. Tingkat kreativitas membantu dalam mencari informasi

atau pengetahuan baru dan membentuknya menjadi suatu konsep sebagai suatu hasil

kerja siswa dalam kegiatan belajar. Pengembangan proses kreativitas ini tidak dimiliki

oleh metode konvensional dimana pengembangannya masih dibatasi dengan

pemberian konsep yang secara langsung banyak diberikan oleh guru.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka diputuskan penelitian dengan judul

sebagai berikut: “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP

INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI

TINGKAT KREATIVITAS SISWA KELAS X SMAN 2 KARANGANYAR”

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut.

1. Apakah ada pengaruh penggunaaan model Group Investigation terhadap hasil

belajar biologi siswa kelas X SMAN 2 Karanganyar?

2. Apakah ada pengaruh tingkat kreativitas terhadap hasil belajar biologi siswa kelas

X SMAN 2 Karanganyar?

3. Apakah ada interaksi pengaruh antara penggunaaan model Group Investigation

dan tingkat kreativitas terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMAN 2

Karanganyar?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagi berikut.

1. Mengetahui adanya pengaruh penggunaan model pembelajaran Group

Investigation terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMAN 2 Karanganyar.

2. Mengetahui adanya pengaruh tingkat kreativitas siswa terhadap hasil belajar

biologi siswa kelas X SMAN 2 Karanganyar.

3. Mengetahui interaksi antara penggunaan model Group Investigation dengan

tingkat kreativitas siswa terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMAN 2

Karanganyar.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, sebagai berikut.

1. Bagi Siswa

a. Memberikan ruang kebebasan bagi siswa untuk mengeksploitasi kemampuannya

dalam mengumpulkan informasi secara kreatif dan kemampuan belajar kooperatif

dalam kelompok.

b. Meningkatkan keaktifan belajar dan pengembangan kreativitas siswa terhadap

pembelajaran biologi.

c. Memberikan pengalaman secara nyata menggunakan model Group Investigation

dalam pembelajaran biologi.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

2. Bagi Guru

a. Sebagai model pembelajaran alternatif oleh guru dalam meningkatkan

pembelajaran di kelas.

b. Mendorong guru untuk menerapkan dan menciptakan pembelajaran yang aktif,

inovatif, dan kreatif.

c. Sebagai sumbangan informasi tentang pembelajaran biologi dalam rangka

pengembangan daya kreativitas siswa dalam pembelajaran.

3. Bagi Sekolah dan Instansi Pendidikan

a. Sebagai tambahan informasi juga saran dalam upaya penyusunan program

peningkatan keaktifan dan kreativitas siswa dalam pembelajaran biologi pada

tahap berikutnya.

b. Sebagai acuan untuk memperkuat teori pembelajaran dalam penerapannya yang

menggunakan model Group Investigation.

c. Sebagai bahan referensi bagi semua pihak yang bermaksud melakukan penelitian

lebih lanjut.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Model Pembelajaran Group Investigation

a. Definisi Model Pembelajaran Group Investigation

Group Investigation merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif.

Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah pendekatan pembelajaran

yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa yang berkerja sama dalam

memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Teori yang melandasi

pembelajaran kooperatif adalah teori konstruktivisme yaitu suatu pendekatan dimana

siswa harus secara individual menemukan dan mentransformasikan informasi yang

kompleks, memeriksa informasi dengan aturan yang ada dan merevisinya bila

diperlukan (Sugiyanto, 2008).

Menurut Slavin (2007), pembelajaran kooperatif menggalakkan siswa

berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok, yang memperbolehkan

pertukaran informasi dan ide sendiri dalam suasana tidak terancam sesuai dengan

falsafah konstuktivisme. Model pembelajaran kooperatif dipandang sebagai proses

pembelajaran yang aktif sebab siswa akan lebih banyak belajar melalui proses

pembentukan (constructing) dan penciptaan (creating), kerja dalam kelompok dan

berbagi pengetahuan serta tanggungjawab individu tetap merupakan kunci

keberhasilan dalam pembelajaran.

Asumsi penggunaan dalam pengembangan model pembelajaran kooperatif tipe

Group Investigation, yaitu (1) untuk meningkatkan kemampuan kreativitas siswa

yang ditempuh melalui pengembangan proses kreatif menuju suatu kesadaran dan

pengembangan alat bantu secara eksplisit mendukung kreativitas, (2) komponen non

intelektual lebih penting daripada intelektual, yang irasional lebih penting daripada

yang rasional, (3) meningkatkan peluang dalam memecahkan suatu masalah dengan

lebih dahulu memahami komponen emosional dan irasional.

Dasar-dasar model Group Investigation dirancang oleh Herbert Thelen yang

selanjutnya dikembangkan oleh Sholomo Sharan dan Yael Sharan, model Group

Investigation melibatkan siswa sejak perencanaan baik dalam menentukan topik

sampai cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Model ini menutut siswa

5

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

untuk kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun berketerampilan proses

memiliki kelompok (Group Process Skills).

Menurut Slavin (1995), strategi kooperatif Group Investigation sebenarnya

dilandasi oleh filosofi belajar John Dewey, bagi Dewey tujuan dari pendidikan adalah

untuk mengembangkan kepedulian sosial untuk memahami bagaimana bekerja

bersama untuk menyelesaikan masalah dan membentuk pengetahuan (Zingaro,2008).

Pendekatan Group Investigation pada pembelajaran kooperatif adalah usaha

disengaja untuk mewujudkan prinsip dari Dewey dalam kumpulan langkah-langkah

yang dapat digunakan dalam kelas tanpa perancangan kembali secara total dari

lingkungan sekolah sebagai harapan Dewey untuk dicapai.

Dewey (1966), Ide pokok dalam Group Investigation dijabarkan sebagai

berikut.

1. Siswa diharapkan aktif, belajar dengan praktek (learning by doing)

2. Belajar dengan motivasi dari dalam (intrinsic motivation)

3. Ilmu pengetahuan bersifat dinamis, tidak tetap

4. Belajar dengan hubungan saling membutuhkan dan ketertarikan bagi siswa

5. Pendidikan seharusnya dimasukan pembelajaran untuk bekerja dengan rasa

hormat dan mengerti satu sama lain, esensi dari prosedural demokrasi

6. Pembelajaran harus berhubungan dengan dunia di luar kelas dan harus membantu

dalam memperbaiki dunia

Group Investigation menggunakan prinsip kunci dari psikologi humanistik,

konsep penting dalam pendekatan humanistik adalah menghindari evaluasi dengan tes

dan tingkatan, belajar dengan melakukan (learning by doing) dan membangun

motivasi intristik, siswa menentukan pilihan, siswa mencoba dengan mampu dan

bertanggung jawab, pertanyaan terbuka yang berkembang bersifat analisis,

memberikan penghargaan untuk membantu yang lain, membangun konsep positif diri

(George,1996).

b. Penerapan Model Group Investigation (GI) dalam Pembelajaran

Belajar kooperatif dengan model Group Investigation cocok untuk bidang

kajian yang memerlukan kegiatan studi proyek terintegrasi yang mengarah pada

kegiatan perolehan, analisis, dan sintesis informasi dalam upaya untuk memecahkan

masalah (Rusman,2010). Menurut Slavin (1995), strategi pembelajaran Group

Investigation sangat ideal untuk diterapkan dalam pembelajaran Biologi (IPA). Topik

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

materi IPA yang cukup luas dengan desain tugas-tugas atau sub topik yang mengarah

pada kegiatan metode ilmiah, diharapkan setiap siswa mampu memberikan kontribusi

berdasarkan pengalaman sehari-hari dan laporan ilmiah sebagai hasil kelompok.

Secara umum perencanaan pengorganisasian kelas dengan menggunakan

model Group Investigation adalah dengan pembentukan kelompok yang

beranggotakan 2-6 siswa secara heterogen, kemudian setiap kelompok akan memilih

atau diberikan sebuah subtopik dari keseluruhan materi (pokok bahasan) yang akan

diajarkan, dan kemudian membuat laporan kelompok, yang selanjutnya akan

dipresentasikan oleh setiap kelompok di depan kelas, untuk berbagi dan saling tukar

informasi (Sugiyanto, 2008:45-46).

Implementasi pembelajaran kooperatif GI terdiri dari enam langkah, yaitu :

1. Seleksi Topik

Mengidentifikasi topik atau subtopik dan mengorganisasi siswa dalam

kelompok yang berorientasi pada tugas (Task Oriented Group) beranggotakan 2-6

siswa dengan komposisi yang heterogen, guru memfasilitasi dalam memperoleh

informasi.

2. Perencanaan Tugas

Merencanakan tugas bersama para siswa meliputi; tujuan penelitian yang akan

dicapai, objek apa yang diteliti, bagaimana langkah kerja proses penelitian,

pembagian peran siswa dalam kelompok.

3. Investigasi

Implementasi perencanaan tugas sebelumnya meliputi; siswa mencari

informasi (Observe), menganalisa data yang diperoleh (Analyzed), membuat

kesimpulan (Synthesis).

4. Penyusunan Laporan

Pembentukan laporan ilmiah sebagai hasil dari kegiatan yang dilakukan yang

berisi kumpulan berbagai informasi tentang subtopik yang dibahas secara sistematik

dan ilmiah.

5. Presentasi

Penyajian hasil akhir untuk dipresentasikan di dalam kelas kepada seluruh

siswa, pihak penyaji sebagai pihak yang aktif memberikan dan memaparkan berbagai

informasi yang diperoleh dan kelompok yang lain sebagai tim evaluator bersama guru

memberikan masukan, pertanyaan maupun tambahan informasi.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

6. Evaluasi

Guru dan siswa berkolaborasi mengevaluasi pembelajaran yang diarahkan

pada pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis, serta dilakukannya revisi

terhadap laporan awal yang ada setelahnya.

2. Tingkat Kreativitas

a. Definisi Kreativitas

Pentingnya kreativitas tertera dalam Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun

2003 yang intinya antara lain adalah melalui pendidikan diharapkan dapat

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa,

berakhlak mulia, cakap, kreatif, juga mandiri. Hal ini sesuai dengan yang

dikemukakan Utami Munandar (2004:7) yang mengambil dari Guilford (1950) yang

menyatakan bahwa: “Betapa penelitian dalam bidang kreativitas sangat kurang, dan

kreativitas masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan formal.”

Semua teknik kreatif menuntut berfikir divergen, yaitu kemampuan unutk

melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang dan dapat memberikan gagasan

yang bervariasi. Good dan Brophy (1990) mengemukakan bahwa kreativitas adalah

sebuah proses berfikir divergen yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan

orisinalitas dalam berfikir dalam proses berfikir (Mariati,2006).

b. Komponen Kreativitas

Dalam studi faktor analisis seputar ciri-ciri utama kreativitas, Guilford (1959)

membedakan antara aptitude dan non aptitude traits yang berhubungan dengan

kreativitas (Juliantine,2009).

Ciri-ciri aptitude dari kreativitas (berpikir kreatif) meliputi:

1) keterampilan berpikir lancar (kelancaran),

2) keterampilan berpikir luwes (fleksibel),

3) keterampilan berpikir orisinal (orisinalitas),

4) keterampilan memperinci (elaborasi),

5) keterampilan menilai (evaluasi).

Sedangkan ciri-ciri non aptitude yaitu:

1) rasa ingin tahu,

2) bersifat imajinatif,

3) merasa tertantang oleh kemajemukan,

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

4) sifat berani mengambil risiko,

5) sifat menghargai.

Kreativitas dalam perkembangannya sangat terkait dengan empat aspek, yaitu

aspek pribadi, pendorong, proses, dan produk. Definisi pribadi tentang kreativitas

diberikan dalam “three-facet model of creativity” oleh Sternberg (1988), yaitu

kreativitas merupakan pertemuan tiga atribut psikologis yaitu intelegensi, gaya

kognitif, dan kepribadian/motivasi.

Definisi proses antara lain adalah definisi Torrance (1988) tentang kreativitas

yang pada dasarnya menyerupai langkah-langkah pada metode ilmiah yaitu mulai dari

menemukan masalah sampai dengan menyampaikan hasil. Definisi produk

menekankan pada orisinalitas, definisi Barron (1969) menyatakan bahwa ‘kreativitas

adalah kemampuan untuk menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru’, sedangkan

menurut Haefele (1962) ‘kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-

kombinasi baru yang mempunyai makna’.

Definisi pendorong didefinisikan sebagai lingkungan yang mampu

mendukung terciptanya kreativitas dan inovasi baik berasal dari internal pribadi

maupun eksternal lingkungan, serta tidak terlalu menekankan konformitas dan tradisi

juga kurang terbukanya dengan perubahan atau perkembangan baru.

c. Pengukuran dan Tes Kreativitas

Tingkat kreativitas dapat diukur antara lain dengan instrumen berupa test,

angket, dan daftar biografi checklist serta masih banyak macamnya. Selanjutnya untuk

mengukur pengembangan kreativitas berpedoman mengacu pada Guilford yang

menjelaskan bahwa: “Kreativitas berarti aptitude dan non aptitude”. Selain itu juga

mengadopsi atau mengacu pada model penilaian kreativitas yang dikembangkan oleh

Utami Munandar (2004) yang menjelaskan bahwa: “Tes untuk mengukur kreativitas

meliputi aptitude traits atau ciri kognitif dari kreativitas dan non-aptitude traits atau

ciri afektif dari kreativitas.”

Tes kreativitas antara lain sebagai berikut; 1) Tes kemampuan berfikir

divergen (Guilford), 2) Tes Torrance mengenai kemampuan berfikir kreatif, 3) Tes

berfikir kreatif-produksi gambar (Jellen), 4) Tes berfikir kreatif bunyi dan kata, dan

Inventory Khatena-Torrance mengenai persepsi kreatif.

Alat ukur kreativitas ialah tes kreativitas verbal (mengukur kemampuan

berfikir divergen) dan skala kreatif Utami Munandar (1977). Tes kreativitas verbal

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

berlandaskan model struktur intelek dari Guilford sebagai kerangka teoritis yang

mengukur dimensi operasi berfikir divergen, dimensi kontan verbal, dan dimensi

produk. Tes kreativitas vigural yang mengadaptasi dari Circle Test dari Torrance yang

meliputi tiga sub tes yaitu tes bentuk, tes gambar tidak lengkap, dan tes lingkaran.

Skala sikap kreatif berupa pernyataan atau angket yang dijawab dengan “ya”

atau “tidak” disusun untuk dapat menjangkau tingkat kemampuan berfikir kreatif

(kognitif) juga sikap kreatif (afektif). Skala penilaian anak berbakat oleh guru yaitu

dengan bantuan psikolog untuk mengidentifikasi kreativitas anak.

3. Hasil Belajar

Belajar merupakan proses interaksi terhadap situasi disekitar individu. Belajar

dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat

melalui berbagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati,

dan memahami sesuatu. Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung secara

kontinu dari proses itu akan diperoleh sesuatu hasil yang disebut hasil belajar.

Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi yang kemudian

diolah sehingga menghasilkan output yang berupa hasil belajar, pembelajaran

merupakan keluaran dari pemrosesan informasi yang berupa kecakapan manusia

(human capabilities) diantaranya yaitu : (1) strategi kognitif, (2) sikap, (3) kecakapan

motorik, (4) informasi verbal.

Menurut Danim “Proses atau hasil belajar itu dipengaruhi oleh beberapa

faktor meliputi faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik”. Hasil belajar dapat dilihat dari

perubahan pada diri seseorang baik berupa pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Hal

ini sesuai dengan pernyataan Arikunto (1999:19) bahwa ”Belajar diartikan sebagai

suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk melakukan perubahan terhadap

diri manusia, dengan maksud memperoleh perubahan dalam dirinya baik berupa

pengetahuan, ketrampilan, ataupun sikap”.

Perwujudan perubahan perilaku individu (sikap) sebagai hasil pembelajaran

merupakan salah satu fase proses pembelajaran menurut Robert M.Gagne. Orientasi

pengembangan diri individu bertitik tolak dengan teori humanistik dengan perhatian

utama pada emosional untuk mengembangkan hubungan produktif dengan

lingkungannya.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Menurut teori ini guru menciptakan kondisi kelas yang kondusif, agar siswa

merasa bebas belajar mengembangkan dirinya baik emosional maupun intelektual

sebagai gerakan memanusiakan manusia yang berperan sebagai pendorong dan bukan

menahan sensitivitas siswa terhadap perasaannya dengan implikasi; (1) Bertingkah

laku dan belajar dari hasil pengamatan, (2) Sikap yang ada dijalankan sekarang

(learning to do), (3) Timbulnya dorongan untuk mengaktualisasikan diri, (4)

Bertingkah laku sebagai hasil dari konsep diri, (5) Mengajar adalah bukan hal yang

penting tetapi belajar adalah lebih penting (learn how to learn), (6) Membantu

mengembangkan hubungan produktif dengan lingkungannya.

Pembelajaran efektif merupakan pembelajaran yang menekankan pada

keterlibatan aktif, baik siswa maupun guru. Dalam pembelajaran, siswa belajar dan

guru membelajarkan. Kedua proses tersebut harus disadari oleh siswa yang sedang

belajar dan guru yang membelajarkan sehingga antara kedua proses ini terjalin

interaksi yang saling menunjang agar hasil belajar optimal.

a. Ranah-ranah Hasil Belajar

Menurut Gagne (1977), “Hasil belajar merupakan kapabilitas atau kemampuan

yang diperoleh dari proses belajar yang dapat dikategorikan dalam lima macam, yaitu:

(1) informasi verbal (verbal information); (2) kemampuan intelektual (intelectuall

skills); (3) strategi kognitif (cognitive strategies); (4) sikap (attitude), (5) keterampilan

motorik (motoric skills)”.

Berdasarkan taksonomi Bloom hasil belajar dikategorikan dalam tiga ranah

yaitu: (1) Ranah kognitif (cognitive domain); (2) Ranah afektif (Affective Domain);

(3) Ranah Psikomotor (Psychomotor domain). Ranah afektif mencakup penerimaan,

partisipasi, penilaian/penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup; serta

ranah psikomotor terdiri dari: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang

terbiasa, gerakan yang kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas. Dimana

masing-masing aspek didefinisikan sebagai berikut:

1) Ranah Kognitif

Ranah kognitif berkaitan dengan penalaran dan dapat dengan mudah diamati

dengan menggunakan tes. Ranah kognitif terdapat tingkatan yang mulai dari hanya

bersifat pengetahuan tentang fakta-fakta sampai kepada proses intelektual yang tinggi

yaitu create. Kompetensi aspek kognitif (Anderson & Krathwol, 2001) dibagi menjadi

dua dimensi, yaitu dimensi proses kognitif, dan dimensi pengetahuan. Dimensi proses

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

kognitif terdiri atas enam jenjang, dari yang rendah ke yang tinggi yaitu mengingat

(C1); mengerti (C2); mengaplikasi (C3); menganalisis (C4); mengevaluasi (C5); dan

mencipta (C6). Kategori yang sederhana harus dikuasai terlebih dahulu sebelum

meningkat ketingkat kategori yang lebih sulit berikutnya.

2) Ranah Afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap atau nilai. Pembentukan sikap

merupakan salah satu tujuan pembelajaran yaitu masuk dalam domain afektif dimana

menurut Bloom,Krathwolhl dan Maria (dalam Rusman, 2009) menjelaskan domain

afektif yaitu menekankan pada sikap, perasaan, emosi, dan karakteristik moral yang

diperlukan untuk dalam kehidupan di masyarakat, dimana domain afektif memiliki

lima tingkatan yaitu:

1. Penerimaan (receiving), kemampuan siswa menangkap pelajaran dari yang

disampaikan dalam pembelajaran di kelas dengan melibatkan emosi, antusiasme,

dan motivasi dari dalam diri.

2. Responding yaitu kemampuan siswa untuk memberikan timbal balik yang positif

terhadap lingkungan belajar seperti; bertanya dan menanggapi.

3. Penilaian (assesment) yaitu menangkap nilai-nilai yang ditanamkan dalam

pembelajaran yang diyakini kemudian diaplikasikan.

4. Pengorganisasian yaitu kamampuan siswa dalam mengorganisasi nilai-nilai yang

diterima menjadi suatu sistem nilai.

5. Karakterisasi yaitu pengembangan dan internalisasi dari tingkatan

pengorganisasian terhadap representasi kehidupan secara luas.

Menilai tujuan pembelajaran berupa sikap dan nilai dapat diketahui dengan

mengumpulkan data siswa dengan berbagai cara antara lain; (1) Meneliti tingkah laku

siswa, (2) mendengarkan pendapat dan komentar siswa, (3) meneliti hasil kuisioner

yang telah diisi siswa, (4) mengajukan pertanyaan tertulis berbentuk multiple choice,

(5) mengajukan pertanyaan tertulis berbentuk jawaban rentangan (ranting scale)

Rusman (2010).

3) Ranah Psikomotorik

Domain psikomotor mencakup kemampuan dalam mengkoordinasikan

gerakan fisik dan menggunakan motoris. Untuk memperoleh kemampuan tersebut

memerlukan pelatihan dan pembiasaan juga pengukuran yang mencakup tentang

kecepatan, jarak, prosedur, dan teknik pelaksanaan. Domain psikomotor meliputi

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

lima kategori utama yaitu: (1) Meniru; (2) Memanipulasi; (3) Ketepatan

gerakan/presisi; (4) Artikulasi; dan (5) Naturalisasi.

Ranah psikomotoris oleh Nana Sudjana (1991) berkenaan dengan

ketrampilan (skill) dan kemauan bertindak individu. Ada enam tingkatan kategori,

yakni (a) gerakan refleks yaitu ketrampilan pada gerakan yang tidak sadar, (b)

ketrampilan pada gerakan-gerakan dasar, (c) kemampuan perceptual, termasuk

didalamnya membedakan visual, membedakan auditif, membedakan motoris,dll (d)

kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, ketepatan, (e) gerakan-

gerakan skill, mulai dari ketrampilan sederhana sampai pada ketrampilan yang

kompleks, (f) kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti

gerakan ekspresif dan interpretatif.

4. Materi Pokok Peranan Bakteri dalam Kehidupan

Bakteri termasuk kedalam kingdom Monera bersama alga biru (Cyanophyta)

pada sistem lima kingdom oleh R.H Whittaker. Beberapa penggolongan jenis bakteri

yang memiliki keterkaitannya dengan peranaan terhadap lingkungan antara lain yaitu:

(1) Bakteri saprofit adalah bakteri yang hidup pada jasad yang sudah mati, misalnya

sampah, bangkai, atau kotoran.

Bakteri ini sering disebut sebagai bakteri pembersih karena dapat menguraikan

sampah-sampah organik sehingga menguntungkan bagi manusia, (2) Bakteri

kemoautotrof adalah bakteri yang membuat makanannya dengan bantuan energi yang

berasal dari reaksi-reaksi kimia, misalnya, proses oksidasi senyawa tertentu.

Contohnya, bakteri nitrit dengan mengoksidkan NH3, bakteri nitrat dengan

mengoksidkan HNO2, bakteri belerang dengan mengoksidkan senyawa belerang,

Nitosococcus, dan Nitrobacter (Anshori,2009).

a. Peranan Bakteri dalam Siklus Ekosistem

Hubungan saling ketergantungan antar dua komponen penyusun ekosistem

terjadi karena adanya interaksi antar komponen yang saling membutuhkan satu sama

lain, pada bakteri ini terjadi misalnya bintil akar kacang tanah yang mengandung

bakteri Rhizobium yang dapat membantu menangkap nitrogen.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Saling ketergantungan antara produsen, konsumen, dan dekomposer terjadi

dalam suatu ekosistem. Peristiwa ini akan membentuk rantai makanan, jaring-jaring

makanan, dan piramida makanan. Peristiwa ini erat kaitannya dengan pengalihan

energi. Dalam suatu ekosistem, energi mengalir dari matahari hingga ke pengurai.

Bakteri berperan sebagai pengurai yang merombak bahan-bahan dari

organisme yang telah mati dan mengembalikan unsur kimia yang penting, yaitu

senyawa anorganik yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan yang kemudian akan

dikonsumsi manusia dan hewan.

Makhluk hidup kecil ini adalah mikroorganisme pengurai atau sering disebut

dengan dekomposer. Sampah yang menumpuk akan diurai oleh bakteri pembusuk dan

jamur. Setelah diurai oleh bakteri, sisa bahan organik tersebut membusuk menjadi

komponen penyusun tanah. Begitu seterusnya sehingga tanaman sebagai produsen

dikonsumsi oleh konsumen primer dan sampai pada akhirnya konsumen akhir mati

dan diuraikan oleh dekomposer. Untuk mengamati kerja bakteri pembusuk, dapat

Gambar 2. Rantai makanan (Sumber : Biologi I, 2009)

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

dibuat suatu percobaan dengan membuat pupuk kompos yang merupakan hasil kerja

bakteri pembusuk.

b. Peranan Bakteri dalam Daur Biogeokimia

Daur biogeokimia adalah daur materi melalui makhluk hidup, tanah, dan

reaksi kimia. Berfungsinya daur biogeokimia menentukan kelestarian makhluk hidup.

Ada dua siklus abiotik, yaitu fase atmosfer seperti nitrogen dan fase sedimen seperti

fosfor. Daur biogeokimia sangat diperlukan untuk kelestarian makhluk hidup dan

ekosistem. Jika daur ulang ini berhenti, makhluk hidup akan mati dan ekosistem akan

punah. Bakteri berperan dalam beberapa daur biogeokimia diantaranya yaitu:

1 ) Daur Nitrogen

Cadangan nitrogen di atmosfer terdapat dalam bentuk nitrogen molekuler (N2)

yang mulia dan hanya bakteri yang dapat memanfaatkannya. Daur ulang nitrogen

terjadi melalui proses deaminisasi, yaitu rantai makan detritur oleh nitrosoman

menjadi senyawa amino (NH2) dan membebaskan amonia (NH3) yang oleh bakteri

nitrosomonas dioksidasi menjadi nitrit, kemudian oleh bakteri nitrobaktum diubah

menjadi nitrit yang dibutuhkan dan tersedia bagi tanaman.

Proses terbentuknya nitrat disebut dengan nitrifikasi, kemudian nitrat

memasuki rantai makanan. Ketika tumbuhan sudah mulai membusuk, nitrat kembali

dibebaskan. Proses ini disebut denitrifikasi.

2 ) Daur Karbon

Semua karbon memasuki makhluk hidup melalui daun-daun hijau dan keluar

melalui respirasi hingga menjadi siklus yang lengkap. Sumber karbon ada yang

sebagai senyawa anorganik karbonat (CO=3) dan tidak dalam bentuk organik terikat.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Proses ini dapat terjadi pada ekosistem laut, misalnya dalam pembuatan kulit kerang

satwa laut (Kerang, Tiram, beberapa Protozoa, dan Ganggang).

Bakteri berperan dalam rantai pakan detritus sebagai organisme yang

membantu pembusukan dan pelapukan dari limbah bangkai untuk mengubah

kandungan karbon terikat pada mahluk hidup menjadi karbon bebas masuk kedalam

sedimentasi tanah.

3 ) Daur Belerang

Fase sedimen daur ini lebih dominan daripada fase atmosfernya. Seperti pada

daur nitrogen dan daur lainnya, belerang mengikuti rantai makanan secara umum

dengan limbah berupa feses. Pada lingkungan aerobik dan anaerobik sedimen atau

dasar laut, peranan bakteri menjadi sangat besar untuk tersedianya belerang bagi

makhluk hidup lain.

4 ) Daur Fosfor

Di alam, fosfor dapat dijumpai sebagai PO4=, HPO4=, atau H2PO4 berbentuk

ion fosfat anorganik, larutan fosfat organik, fosfat partikulat, atau fosfat mineral

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

dalam batuan atau sedimen. Sumber fosfat utama adalah batuan kristal yang lapuk

atau hanyut karena erosi. Fosfat tersedia di alam sebagai ion fosfat dan masuk ke

dalam tanaman melalui perakaran ke jaringan hidup. Selanjutnya, mengikuti rantai

makanan.

Bakteri yang memiliki peranan terhadap lingkungan manusia, antara lain

sebagai berikut.

1. Rhizobium bersimbiosis pada akar leguminosarum untuk mengikat nitrogen.

2. Azotobacter hidup di dalam tanah dan dapat mengikat nitrogen sehingga dapat

menyuburkan tanah.

3. Beberapa contoh ganggang biru yang menguntungkan antara lain, Gloeocapsa,

Nostoc, dan Anabaena yang dapat menangkap nitrogen di udara. Misalnya,

Anabaena azollae dapat bersimbiosis dengan Azola pinnata sehingga Azola

pinnata banyak mengandung amonia yang dapat menyuburkan tanah dan

menguntungkan petani karena dapat dijadikan pupuk hijau atau nitrogen.

4. Bioremediasi, yaitu sebuah cara alternatif dalam mengolah limbah menggunakan

bakteri biologis. Bakteri-bakteri itu dimanfaatkan untuk memacu proses

penguraian limbah atai Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL).

5. Bakteri dalam daur biogeografi.

6. Bakteri pembersih minyak seperti Bacillus sp, ICBB 7859 yang digunakan IPB

dalam mengurai pencemaran minyak di Dumai. c. Kebijakan Manusia Terhadap Lingkungan Terkait Peranan Bakteri

Dalam suatu ekosistem terdapat suatu keseimbangan yang disebut dengan

homeostatis, yaitu kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai perubahan dalam

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

sistem secara keseluruhan. Bakteri memiliki peran yang penting dalam menjaga

keseimbangan ini fungsinya sebagai pengurai dari bahan organik menjadi bahan

anorganik untuk diregulasikan kembali dalam tanah.

Batas mekanisme homeostatis dapat dengan mudah diterobos oleh kegiatan

manusia. Misalnya, pembuangan sampah beracun yang terlalu banyak di dalam

perairan sungai sehingga melampaui batas homeostatis alami sungai yang

mengakibatkan kerusakan yang parah terhadap ekosistem sungai, selain itu

penggunaan bahan sebagai sampah yang sulit untuk didaur ulang kembali seperti

steroform, plastik, kaca dll.

Manusia memiliki peranan dalam membantu proses dari perombakan bahan

organik yang secara berupa sampah yang dihasilkan manusia agar menjadi mudah

dalam diregulasikan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dapat dilakukan dengan

berbagai cara sebagai pemecahan masalah dalam menjaga siklus kehidupan.

Peranan manusia yang dapat membantu dalam menjaga lingkungan terkait

dengan pemahaman peranan bakteri antar lain sebagai berikut:

1. Mengurangi pengunggunaan bahan sulit daur dalam kehidupan sehari-hari.

2. Melakukan sistem pemilahan sampah secara spesifik.

3. Pengolahan sampah berbahaya lingkungan secara benar.

4. Penggunaan bakteri dalam pengolahan air limbah dalam IPAL.

5. Penggunaan bakteri dalam pembuataan kompos.

6. Penggunaan bakteri dalam meregulasi pencemaran kecelakaan tumpahan

minyak di Laut.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan diantaranya berupa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation untuk mengembangkan kreativitas

(Sutama,2007). Penelitian yang dilakukan berupa penelitian pendekatan dan

pengembangan atau Research and Development (R&D) dimana subjek penelitiannya

adalah mahasiswa semester III yang mengambil mata kuliah Geometri analitik datar,

di Jurusan P. MIPA Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UMS tahun 2006.

Teknik analisis data yang dipakai, yaitu teknik statistik deskriptif sebaran

frekuensi dan analisis kualitatif. Hasil implementasi model pembelajaran kooperatif

tipe Group Investigation dari hasil pengembangan memperlihatkan adanya kemajuan

dari satu implementasi model pembelajaran ke implementasi model pembelajaran

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

berikutnya, dilihat dari sisi kemampuan atau kinerja dosen, dan kemampuan berpikir

kreatif mahasiswa.

Berdasarkan temuan uji coba dan validasi model, terutama yang berkaitan

dengan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa dapat diketahui bahwa penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif mahasiswa. Selain kemampuan berpikir kreatif, prestasi

akademik mahasiswa juga meningkat.

C. Kerangka Berpikir

Peningkatan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam

individu yang bersifat pribadi misalnya motivasi, tingkat kecerdasan, kecakapan

berkomunikasi, kreativitas dan segala bentuk faktor pribadi lainnya. Sedangkan faktor

eksternal adalah segala sesuatu yang sifatnya berasal dari luar individu seperti proses

pembelajaran, sarana prasarana, motivasi sosial dan lain sebagainya.

Keterkaitan kedua faktor ini memberikan pengaruh penting terhadap hasil

belajar siswa. Agar tujuan pembelajaran meningkat dibutuhkan dukungan dari faktor

internal siswa dalam penelitian ini yang akan dikaji yaitu tingkat kreativitas siswa

sedangkan faktor eksternal ditinjau dari penggunaan model pembelajaran yang

digunakan.

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan maka terbentuklah kerangka

pemikiran dari penelitian ini yaitu untuk membandingkan perbedaan dari proses

pembelajaran dikelas berupa model pembelajaran yang digunakan untuk mencapai

hasil belajar, dalam hal ini penggunaan model Group Investigation diperkirakan

memberikan hasil yang baik dikarenakan dalam prosesnya siswa dapat lebih aktif

berpikir dan berbuat serta mendapatkan pengalaman langsung dalam memperoleh

informasi. Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar di kelas akan berimplikasi positif

terhadap hasil belajar berupa ranah psikomotor.

Sintak pembelajaran pada model Group Investigation mendukung dalam

pengembangan daya kreativitas siswa dimana siswa dituntut untuk mampu mencari

dan mengembangkan informasi sebanyak mungkin diluar dari apa yang diperolehnya

dari guru. Selain itu pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok melatih siswa

untuk berorganisasi dan saling bertukar pikiran antar sesama siswa, keterbukaan ini

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

menjadikan pembelajaran menjadi aktif dan menyenangkan yang kemudian

diharapkan dapat memberi dampak positif bagi hasil belajar siswa.

Hasil belajar pada penerapan model Group Investigation memberikan marker

yang kuat bagi siswa terhadap pengetahuan yang diperoleh dalam kegiatan belajar.

Hal ini dikarenakan pengetahuan yang diperoleh berdasarkan pengalaman atas apa

yang sudah dilakukan bukan hasil langsung yang diterima dari guru seperti pada

pembelajaran konvensional.

Keterampilan proses dan keterampilan berpikir dikembangkan dalam

penerapannya untuk mengembangkan keterampilan berupa perkembangan afektif dari

siswa yang dimunculkan dari eksperimen dalam kelompok. Keterampilan proses

digunakan untuk mengembangkan ide dan pengetahuan siswa. Sebagai tambahan

terhadap perkembangan keterampilan berpikir dan sikap ilmiah, siswa melakukan

investigasi dan mentransfer informasi secara individual atau kelompok

(Nasrudin,2010).

Keterampilan berpikir berpengaruh terhadap perkembangan kreativitas siswa

yang berupa kemampuan berfikir divergen. Sedangkan keterampilan proses akan

memberikan dampak terhadap kreativitas secara umum yang dimaknai dengan inovasi

yang berkembang dari hasil proses interaksi antara individu dengan lingkungannya

yang dapat mempengaruhi menunjang dan mengembangkan upaya kreatif

(Setyawan,2006).

Pengaruh tingkat kreativitas siswa terhadap hasil belajar biologi dengan

pembagian secara dikotomi dibedakan menjadi siswa yang mempunyai tingkat

kreativitas tinggi dan tingkat kreativitas rendah yang kemudian akan diberi perlakuan

dengan model yang digunakan setelah itu dievaluasi melalui tes pada masing-masing

ranah untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar. Tingkat kreativitas

berpengaruh terhadap keterampilan berfikir siswa secara lancar dan bebas yang

mampu memperkaya wawasan yang terkait dengan tiga atribut psikologis yaitu

intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian/motivasi. Untuk lebih jelasnya kerangka

pemikiran dapat dilihat pada bagan berikut:

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Bagan 1. Kerangka Pemikiran

PENGARUH

Hasil belajar siswa menjadi maksimal.

PROSEDUR KONVENSIONAL 1. Penjelasan materi pelajaran langsung oleh

guru. 2. Siswa mendengarkan penjelasan guru. 3. Siswa mencatat materi yang diterangkan

oleh guru. 4. Siswa bertanya kepada guru jika materi

kurang jelas. 5. Guru memberikan soal evaluasi diakhir

pelajaran. 6. Siswa menjawab soal sebagai latihan.

AKIBAT

1. Suasana belajar terasa jenuh dan monoton 2. Siswa lebih pasif dalam proses

pembelajaran. 3. Siswa belajar secara individual. 4. Kreativitas belajar siswa tidak berkembang. 5. Materi yang didapat hanya dari guru dan

buku cetak.

MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

MASALAH PENELITIAN

Faktor internal berupa kreativitas siswa perlu dikembangkan dalam pembelajaran. Faktor eksternal berupa model pembelajaran harus mendukung dalam pembelajaran.

MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

AKIBAT

1. Melatih siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran.

2. Melatih siswa untuk berkerja dan berorganisasi dalam kelompok.

3. Melatih siswa untuk menyampaikan ide pikirannya.

4. Kreativitas siswa menjadi berkembang 5. Eksplorasi materi lebih luas.

PROSEDUR GROUP INVESTIGATION 1. Pembagian subtopik berkaitan dengan

materi pelajaran. 2. Siswa berkerja berorganisasi dalam

kelompok. 3. Siswa menginvestigasi bahasan yang ada

memanfaatkan kreativitasnya dalam kegiatannya.

4. Siswa membentuk laporan investigasi untuk dipresentasikan di depan kelas.

5. Siswa sharing baik antar anggota kelompok maupun dengan kelompok lain untuk menjawab pertanyaan .

6. Guru bersama siswa mengulas laporan investigasi menjadi sebuah laporan ilmiah.

HIPOTESIS Group Investigation berpengaruh positif terhadap hasil belajar biologi. Tingkat kreativitas berpengaruh positif terhadap hasil belajar biologi. Ada interaksi Goup Investigation dan kreativitas siswa terhadap hasil belajar.

PENGARUH

Hasil belajar siswa kurang maksimal.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

D. Hipotesis

Dalam penelitian ini diajukan beberapa hipotesis yaitu sebagai berikut.

1. Ada pengaruh penggunaan model Group Investigation terhadap hasil belajar

biologi siswa kelas X SMAN 2 Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.

2. Ada pengaruh tingkat kreativitas terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X

SMAN 2 Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.

3. Ada interaksi antara penggunaan model Group Investigation dengan tingkat

kreativitas siswa terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMAN 2

Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 2 Karanganyar kelas X semester I tahun

pelajaran 2011/2012 bertempat di Jl. Ronggowarsito, Bejen Karanganyar 57716.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun ajaran 2011/2012 yang

pelaksanaannya dibagi menjadi tiga tahap yaitu sebagai berikut.

a. Tahap persiapan

Tahap persiapan meliputi pengajuan judul, penyusunan proposal, seminar proposal

dan perijinan, pelaksanan dimulai bulan Mei sampai bulan Agustus 2011.

b. Tahap penelitian

Tahap penelitian dilakukan sejak uji coba instrumen dan pengambilan data akan

dilakukan pada bulan Oktober sampai selesai penyusunan data.

c. Tahap penyelesaian

Tahap penyelesaian dilakukan sejak perolehan data, analisis data hingga penyusunan

laporan penelitian dalam bentuk skripsi dimulai bulan Oktober hingga selesai.

No Rencana Kegiatan Tahun 2011 Tahun 2012

Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar

1. Persiapan

a. Pengajuan Judul √ √

b. Penyusunan Proposal √ √

c. Pembuatan Instrumen √

d. Seminar Proposal √

2. Penelitian

a. Uji Coba Instrumen √ √

b. Pengumpulan Data √ √

3. Penyelesaian

a. Analisis Data √ √ √

b. Penulisan Laporan √ √

Gambar 7. Waktu Penelitian

23

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Karanganyar

tahun pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari 8 kelas dengan jumlah siswa 286.

2. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian diambil 2 kelas yaitu kelas X2 sebagai kelas kontrol dan

kelas X4 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa masing-masing kelas adalah

sama yaitu 36.

3. Teknik Sampling Penelitian

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling yaitu cara

pengambilan sampel yang bukan hanya setiap individu dalam populasi berhak untuk

dijadikan sampel, melainkan kombinasi individu memungkinkan juga untuk terpilih

sebagai sampel (Amirin,1990).

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Deskripsi

dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut.

a. Variabel Bebas

1) Model pembelajaran meliputi: model konvensional, dan Group Investigation.

2) Tingkat kreativitas siswa dibagi menjadi 2 tingkat yaitu tinggi dan rendah.

b.Variabel Terikat

1) Hasil belajar siswa meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Kajian

dokumen, Tes, Angket, dan Lembar observasi.

a. Kajian Dokumen

Kajian dokumen digunakan sebagai sumber data untuk keperluan uji keadaan

awal siswa dan uji prasyarat serta berbagai informasi mengenai materi pembelajaran yang

membantu dalam penelitian.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

b.Tes

Tes digunakan sebagai instrumen pengukur ranah kognitif siswa dan untuk

mendapatkan data tingkat kreativitas siswa. Instrumen pengukur kemampuan kognitif

berbentuk tes objektif yaitu bentuk pilihan ganda dan alat ukur kreativitas ialah tes

kreativitas verbal (mengukur kemampuan berfikir divergen) model Guilford sebagai

kerangka teoritis yang mengukur dimensi operasi berfikir divergen, dimensi kontan

verbal, dan dimensi produk.

c. Angket

Angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui hasil belajar pada ranah afektif.

Instrumen yang digunakan adalah angket dalam bentuk checklist (√). Alternatif jawaban

tiap item ada lima. Pemberian skor tiap item pernyataan menurut skala Likert dalam

Suharsimi Arikunto (2002) sebagai berikut:

SS : jawaban sangat setuju dengan skor 5

S : jawaban setuju dengan skor 4

TB : jawaban tidak berpendapat dengan skor 3

TS : jawaban tidak setuju dengan skor 2

STS : jawaban sangat tidak setuju dengan skor 1

d.Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan sebagai instrumen untuk mendapatkan data

mengenai ranah psikomotorik (Surakhmad,1989). Lembar observasi berbentuk daftar

skala penilaian dengan pemberian skor pada lembar observasi adalah sebagai berikut:

1 : Sangat kurang (SK)

2 : Kurang (K)

3 : Sedang (S)

4 : Baik (B)

5 : Sangat Baik (SB)

3. Teknik Penyusunan Instrumen

a. Pengukuran Ranah Kognitif

Pengukuran ranah kognitif menggunakan tes dengan langkah-langkah penyusunan

sebagai berikut:

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

1. Pemilihan materi berdasarkan kurikulum

2. Pembuatan alat ukur sesuai indikator

3. Pembuatan kisi-kisi soal sesuai dengan indikator yang diharapkan

4. Soal-soal yang disusun mencakup enam jenjang kemampuan berdasarkan taksonomi

Bloom dalam Cartono (2006:140) yaitu C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman), C3

(aplikasi), C4 (analisis), C5 (sintesis), C6 (evaluasi).

5. Penyusunan item soal ranah kognitif

6. Pengujian kesahihan item dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas.

7. Pengujian analisa butir untuk mengetahui tingkat kesukaran dan daya beda soal.

b.Pengukuran Ranah Afektif

Pengukuran ranah afektif menggunakan tes dengan metode angket skala linkert

menurut Arikunto (2002: 180) sebagai berikut:

SS : jawaban sangat setuju dengan skor 5

S : jawaban setuju dengan skor 4

TB : jawaban tidak berpendapat dengan skor 3

TS : jawaban tidak setuju dengan skor 2

STS : jawaban sangat tidak setuju dengan skor 1

Tingkatan ranah afektif ada lima, meliputi: (A1) Penerimaan; (A2) Memberikan

Respon; (A3) Nilai/Value; (A4) Organisasi; (A5) Pemeranan/Characterisation menurut

taksonomi Bloom dalam Cartono (2006). Uji kesahihan ranah afektif diukur dengan uji

validitas dan reliabilitas.

c. Pengukuran Ranah Psikomotorik.

Pengukuran ranah psikomotorik dengan observasi dilakukan pada saat kegiatan

belajar mengajar. Cara pemberian skor pada lembar observasi adalah sebagai berikut:

1 : Sangat kurang (SK)

2 : Kurang (K)

3 : Sedang (S)

4 : Baik (B)

5 : Sangat Baik (SB)

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Domain psikomotor meliputi lima kategori utama yaitu: (P1) Meniru; (P2)

Memanipulasi; (P3) Ketepatan gerakan/presisi; (P4) Artikulasi; dan (P5) Naturalisasi

Mohan (2007). Uji kesahihan ranah afektif diukur dengan uji validitas dan reliabilitas.

4. Analisis Instrumen

a. Validasi Instrumen

Validasi soal dilakukan dengan menggunakan validasi secara isi (contents

validity). Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana soal yang digunakan dalam

penelitian telah mencerminkan keseluruhan indikator dan kompetensi dasar yang

diinginkan.

Penyusunan instrumen penelitian dilakukan dalam dua tahap. Validasi isi (content

validity) dengan melibatkan penilaian ahli (pembimbing). Penyusunan instrumen

disesuaikan dengan kompetensi dasar yang dipilih dalam penelitian.

Korelasi positif harus terbentuk antara skor masing-masing butir tersebut.

Korelasi internal masing-masing butir dilihat dari korelasi antara skor-skor butir tersebut

dengan skor totalnya. Rumus yang dipakai adalah korelasi momen produk dari Karl

Pearson, sebagai berikut:

Rxy =( )( )

( ) ( ) }}{{ 2222 YYNXXN

YXXYN

∑−∑∑−∑

∑∑−∑

Keterangan :

Rxy : koefisien korelasi antara x dan y

n : cacah subjek yang dikenai tes (instrumen)

X : skor untuk butir ke-i

Y : skor total (dari subjek uji coba)

Jika harga ruv < r tabel, maka korelasi tidak signifikan sehingga item pertanyaan

dikatakan tidak valid. Dan sebaliknya, jika ruv > r tabel maka item petanyaan dinyatakan

valid (Suharsimi Arikunto, 2002: 72). Uji validitas tes hasil belajar dan tingkat kreativitas

siswa disajikan pada Tabel 1 dan secara lengkap dilampirkan pada Lampiran 3.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Tabel 1. Rangkuman Uji Validitas Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian Ranah Jumlah Item Keputusan Uji Validitas Valid Invalid

Hasil Belajar Kognitif 30 21 9 Afektif 20 11 9

Psikomotor 10 Observasi Observasi Kreativitas Siswa Kreativitas 25 21 4

b.Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran dapat

memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali kepada

subyek yang sama. Uji reliabilitas yang digunakan adalah rumus Kuder-Richardson (K-R

20) adalah sebagai berikut :

r11=

−1nn

∑−2

2

SpqS

Dengan :

𝑟11 = indeks reliabilitas instrumen

n = cacah butir instrumen

p = proporsi cacah subyek yang menjawab benar pada butir ke-i

q = 1- pi , i = 1,2,...,n

𝑠𝑡2 = variansi total

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas suatu butir soal yang menghendaki

gradualisasi penilaian digunakan rumus alpha (digunakan untuk mencari reliabilitas yang

skornya bukan 1 atau 0), yaitu sebagai berikut:

𝑟11 = � 𝑛𝑛−1

� �1 − ∑𝜎𝑖2

𝜎𝑡2�

Dengan:

11r : indeks reliabilitas instrumen

n : banyaknya butir instrumen

Σ σi2 : jumlah varians skor tiap-tiap item

σt2 : varians total

𝜎2 = ∑𝑥2 − (∑𝑥)2

𝑁𝑁

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Klasifikasi koefisien korelasi :

0,91 – 1,00 : sangat tinggi

0,71 – 0,90 : tinggi

0,41 – 0,70 : cukup

0,21 – 0,40 : rendah

negatif – 0,20: sangat rendah

Uji reliabilitas tes hasil belajar dan tingkat kreativitas siswa disajikan pada Tabel

2 dan secara lengkap dilampirkan pada Lampiran 3.

Tabel 2. Rangkuman Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian Ranah Jumlah Item Indek Reliabilitas Keputusan Uji

Hasil Belajar Kognitif 30 0,76 Korelasi Tinggi Afektif 20 0,51 Korelasi Cukup

Psikomotor 10 Observasi Observasi Kreativitas Siswa Kreativitas 25 0,79 Korelasi Tinggi

c. Analisis Butir soal

1) Uji Taraf Kesukaran Soal

Taraf kesukaran suatu item diketahui dari jumlah siswa menjawab benar. Taraf

kesukaran suatu item dinyatakan dalam bilangan indeks yang disebut Indeks Kesukaran

(IK), yaitu bilangan yang merupakan hasil perbandingan antara jawaban benar yang

diperoleh dengan jawaban yang seharusnya diperoleh dari suatu item.

P = 𝐵JS

Keterangan :

P : Indeks Kesukaran

B : Jumlah siswa menjawab benar

JS : Jumlah seluruh siswa (Suharsimi Arikunto, 2002:208)

Klasifikasi indeks kesukaran soal menurut skala Witherington sebagai berikut :

0,71 – 1,00 : Mudah

0,31 – 0,70 : Sedang atau Cukup

0,00 – 0,30 : Sulit

Uji indek kesukaran tes hasil belajar disajikan pada Tabel 3 dan secara lengkap

dilampirkan pada Lampiran 3.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Tabel 3. Rangkuman Uji Indek Kesukaran Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian Ranah Jumlah Item

Taraf Kesukaran Jelek Sedang Mudah

Hasil Belajar Kognitif 30 9 16 5 Afektif 20 Angket Angket Angket

Psikomotor 10 Observasi Observasi Observasi 2) Daya Pembeda Soal

Daya pembeda suatu item adalah taraf sampai dimana jumlah jawaban benar dari

siswa. Siswa yang tergolong kelompok atas (pandai) berbeda dari siswa yang tergolong

kelompok bawah (bodoh). Perbedaan jawaban benar dari siswa yang tergolong kelompok

atas dan bawah disebut Indeks Diskriminasi (ID).

ID = 𝐵𝐴𝐽𝐴

− 𝐵𝐵𝐽𝐵

= PA - PB (Suharsimi Arikunto, 2002:214)

Keterangan :

J : Jumlah peserta tes

JA : Jumlah peserta kelompok atas

JB : Jumlah peserta kelompok bawah

BA : Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB : Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Klasifikasi daya pembeda menurut Suharsimi Arikunto adalah sebagai berikut:

D :0.00 – 0.20 : jelek (poor)

D: 0.20 – 0.40 : cukup (satisfactory)

D: 0.40 – 0.70 : baik (good)

D: 0.70 – 1.00 : baik sekali (excellent)

D: Negatif : semua butir soal yang mempunyai D negatif dibuang

Uji indek daya pembeda tes hasil belajar disajikan pada Tabel 4 dan secara

lengkap dilampirkan pada Lampiran 3.

Tabel 4. Rangkuman Uji Indek Daya Pembeda Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian Ranah Jumlah

Item Indek Daya Pembeda

Jelek Cukup Baik Baik Sekali Hasil

Belajar Kognitif 30 13 12 4 1 Afektif 20 Angket Angket Angket Angket

Psikomotor 10 Observasi Observasi Observasi Observasi

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

D. Rancangan Penelitian

Langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian ini mengikuti prosedur secara

umum pada penelitian eksperimental yaitu eksperimen dengan teknik unit paralel

dimana peneliti menghadapi dua unit sekaligus yang “sejodoh”; perbedaan unit A dan

unit B hanya pada manipulasi variabel eksperimental. Unit yang mendapat variabel

tersebut menjadi unit experimental dan unit yang tidak mendapat variabel tersebut

menjadi unit control (Sugiyono,2009).

Keterangan

A1,A0 : Variabel bebas berupa model pembelajaran Group Investigation dan

Konvensional.

B1, B0 : Variabel moderat berupa tingkat kreativitas tinggi dan tingkat kreativitas rendah.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen

paralel dengan faktorial 2×2. Sampel terdiri dari dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan

kelas kontrol dimana kelas eksperimen merupakan kelas yang diberikan perlakuan dalam

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation

sedangkan kelas kontrol adalah kelas tanpa adanya perlakuan dimana kegiatan

pembelajarannya menggunakan model pembelajaran secara konvensional.

A0

A1

B1

B0

B1

B0

Keadaan Awal

Kelas Kontrol (Model Konvensional)

Kelas Exsperiment (Model GI )

Tingkat Kreativitas Rendah

Tingkat Kreativitas Tinggi

Tingkat Kreativitas Rendah

Tingkat Kreativitas Tinggi

Afektif

Psikomotor

Kognitif

Hasil Belajar

Bagan 2. Paradigma Pemikiran

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Dari perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran tersebut maka akan

terbentuk kondisi kelas sehingga diperoleh dua kategori siswa yaitu siswa dengan tingkat

kreativitas tinggi dan tingkat kreativitas rendah dengan menggunakan rancangan faktorial

sebagai berikut:

Tabel 5. Rancangan Faktorial 2×2

Kreativitas (B) Model Pembelajaran (A)

Model Group Investigation (A1)

Model Konvensional (A0)

Tingkat Kreativitas Tinggi (B1) A1B1 A0B1

Tingkat Kreativitas Rendah (B0) A1B0 A0B0

Desain penelitian ini menggunakan pretes-postes Non Equivalen Control Group

Design sehingga diperoleh ketentuan sebagai berikut :

Tabel 6. Desain Penelitian Pretes-Postes Non Equivalen Control Group Design

Ѻ1 A1B1 Ѻ2 Ѻ3 A1B0 Ѻ4 Ѻ5 A0B1 Ѻ6 Ѻ7 A0B0 Ѻ8

Keterangan :

Ѻ1, Ѻ3, Ѻ5, Ѻ7 = Pretes

Ѻ2, Ѻ4, Ѻ6, Ѻ8 = Postes

A1B1 = Model pembelajaran Group Investigation dengan tingkat kreativitas tinggi

A1B0 = Model pembelajaran Group Investigation dengan tingkat kreativitas rendah

A0B1 = Model pembelajaran Konvensional dengan tingkat kreativitas tinggi

A0B0 = Model pembelajaran Konvensional dengan tingkat kreativitas rendah

E. Teknik Analisis Data

Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara statistik menggunakan analisis

variansi dua jalan. Analisis variansi dua jalan memerlukan uji prasyarat analisis yaitu uji

normalitas, dan uji homogenitas.

1. Uji Kesamaan Keadaan Awal

Uji kesamaan keadaan awal dilakukan dengan mengunakan rumus uji t dua pihak,

data yang digunakan diambil dari nilai ujian mid semester 1 kelas X, sebelum dilakukan

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

uji t dua pihak terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji

homogenitas.

Uji normalitas keadaan awal siswa menggunakan rumus Liliefors diperoleh hasil:

a. Untuk kelas kontrol menunjukan harga statistik uji Lobs = 0,1053 dan harga kritik

L0,05;36 = 0,1476.Karena Lobs < L0,05;36 maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal

dari populasi yang terdistribusi normal. (lampiran 4 )

b. Untuk kelas eksperimen menunjukan harga statistik uji Lobs = 0,131 dan harga kritik

L0,05;36 = 0,1476.Karena Lobs < L0,05;36 maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal

dari populasi yang terdistribusi normal. (lampiran 4 )

Hasil uji homogenitas keadaan awal siswa menggunakan uji F dengan SS1 =

474,75 dan SS2= 294,3056 taraf signifikasi 5 % diperoleh Fobs = 1,613 Dk pembilang 35

dan Dk penyebut 35 diperoleh F0,05(35,35) = 1,721,80 karena Fobs < F0,05(35,35) maka dapat

disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. (lampiran 6 )

Uji kesamaan awal menggunakan uji t dua pihak diperoleh Sgab = 3,31459 pada

taraf signifikasi 5% dan Dk =71 diperoleh ttab = 1,982,00 dengan nilai rata-rata kedua

kelas adalah sama sehingga diperoleh harga tobs = 0,00 karena - ttab ≤ tobs ≤ ttab ; -1,98≤

0,00 ≤ 1,98 maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan siswa kelas kontrol dan siswa

kelas eksperimen. (lampiran 4 )

Prosedur uji-t 2 ekor sebagai berikut:

a. Hipotesis

H0 : μ1 = μ2 : tidak ada perbedaaan keadaaan awal antara kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen.

H1 : μ1 = μ2 : tidak ada perbedaaan keadaaan awal antara kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen.

b.Statistik Uji

t =X1 − X2

S� 1n1 + 1

n2

Keterangan :

X1 : rata-rata kelompok eksperimen

X2 : rata-rata kelompok kontrol

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

n1 : jumlah anggota kelompok eksperimen

n2 : jumlah anggota kelompok kontrol

S : varians gabungan

Kriteria :

H0 diterima jika : -t tab ≤ t hit ≤ t tab

H1 ditolak jika : t hit < -t tab atau t hit > -t tab

Pada taraf signifikasi 0,05 ,α = 5%

2. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas Sebaran

Uji normalitas sebaran bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan pada data tes kelas eksperimen

dan kelas kontrol untuk tingkat kreativitas siswa. Dalam penelitian ini perhitungan

dilakukan menggunakan metode Liliefors dengan prosedur sebagai berikut.

1). Statistik uji

Lobs = maks |𝐹(𝑍𝑖) − 𝑆(𝑍𝑖)|

Dk = �𝐿�𝐿𝑜𝑏𝑠 ≥ 𝐿𝛼,𝑛�

2). Keputusan uji

Jika 𝐿𝑜𝑏𝑠 < 𝐿𝑡𝑎𝑏 maka hipotesis H0 diterima sehingga sampel berasal dari populasi

yang berdistribusi normal. (lampiran 6)

b.Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas varians bertujuan mengetahui apakah sampel berasal dari

populasi yang homogen atau tidak. Dalam penelitian ini perhitungan dilakukan dengan

uji F.

1) Statistik uji

Fobs = Fobs = SS1SS2

Keterangan :

SS1 = varians kelas kontrol

SS2 = varians kelas eksperimen

Dk = �𝐹�𝐹𝑜𝑏𝑠 ≥ 𝐹∝(𝑛1−1,𝑛2−2)�

2) Keputusan uji

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Jika Fobs < Ftab maka hipotesis H0 diterima sehingga sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi homogen. (lampiran 6)

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji Anava

Uji anava digunakan untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang diajukan.

Dalam penelitian ini digunakan analisis variansi dua jalan untuk menguji signifikasi

perbedaan dua faktor A dan B serta interaksinya terhadap variabel terikat. Untuk

pengujian hipotesis digunakan desain tabel Anava sebagai berikut :

Tabel 7. Desain Anava

B\A A1 A0 TOTAL B1 A1B1 A0B1 B1’ B0 A1B0 A0B0 B0’

TOTAL A1’ A0’ G Keterangan

A1 : Penerapan pembelajaran dengan model Group Investigation

A0 : Penerapan pembelajaran dengan model Konvensional

B1 : Tingkat kreativitas tinggi (nilai)

B0 : Tingkat kreativitas rendah (nilai)

Analisis variansi dua jalur ini menggunakan SPSS 16.0 Type 1 Sum of Squares kriteria Alpha 0,05 secara lengkap disajikan dalam lampiran 7, berikut adalah tabel rangkuman variansi. Tabel 8. Rangkuman Analisis Variansi (Anava)

Sumber Variansi Jumlah Kuadrat (JK)

Derajat Kebebasan

(dk)

Rerata Kuadrat

(RK) Fhit Ftab

Faktor Baris (A) JKA dkA RKA Fa Fα ;dka,dkr Faktor Kolom (B) JKB dkB RKB Fb Fα ;dkb,dkr Interaksi (AB) JKAB dkAB RKAB Fab Fα ;dkab,dkr Residu (R) JKR N-kakb RKR - - Total (T) JKT N-1 - - -

b.Uji Lanjut Anava

Untuk uji lanjut pasca anava, digunakan uji komparasi ganda metode Scheffe untuk mengetahui perbedaan rerata setiap pasangan baris, setiap pasangan kolom, dan setiap pasangan sel.(Lampiran 7)

Prosedur penelitian dengan menggunakan uji komparasi ganda metode Scheffe

secara sederhana adalah sebagai berikut :

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

1) Komponen Perhitungan

S = |𝑋�𝐴 − 𝑋�𝐵|𝑆𝐸

.........(Soejoeti,Zanzawi :122) 𝑆2𝑅 = 𝑅𝐾𝑅

SE = �𝑆2𝑅 � 1𝑛𝐴

+ 1𝑛𝐵�

Sα = �(𝑘 − 1)𝐹(𝑘 − 1;𝑛 − 𝑘;α)

2) Uji Komparasi Antar Kolom

Perhitungan (A1 dan A0)

SE =�𝑆2𝑅 � 1𝑛𝐴1

+ 1𝑛𝐴0

S = |𝑋�𝐴1− 𝑋�𝐴0|

𝑆𝐸

3) Uji Komparasi Antar Baris

Perhitungan (B1 dan B0)

SE =�15,44 � 1𝑛𝐴1

+ 1𝑛𝐴0

S = |𝑋�𝐵1− 𝑋�𝐵0|

𝑆𝐸

4) Daerah Kritik

DKA10 = {𝑆𝐴10|𝑆𝐴10 > 𝑆𝛼}

DKB10 = {𝑆𝐵10|𝑆𝐵10 > 𝑆𝛼}

5) Tabel Perbandingan Ganda Scheffe

Tabel 9. Komparasi Ganda Metode Scheffe

Komparasi Selisih SE S Sα Kesimpulan

μA1 vs μA0 μB1 vs μB0

�̅�𝐴1 − �̅�𝐴0 �̅�𝐵1 − �̅�𝐵0

SEA SEB

SA SB

Sα Sα

> Sα atau < Sα > Sα atau < Sα

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa

Data nilai hasil belajar siswa diperoleh setelah siswa mendapat perlakuan yang

berupa penggunaan model pembelajaran Group Investigation pada kelas eksperimen dan

model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Hasil belajar terdiri dari tiga ranah

yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor data nilai ketiga ranah ini diperoleh dari nilai test,

angket dan lembar observasi. Data nilai hasil belajar siswa X2 sebagai kelas kontrol dan

kelas X4 sebagai eksperimen secara menyeluruh dapat dilihat pada lampiran 5.

Data nilai kemampuan kognitif kelas kontrol memiliki rentang nilai antara 23,33

sampai dengan 73,33, nilai rata-rata 56,94 dan standar deviasi 9,17. Data ranah afektif

dalam skala numerik memiliki rentang nilai antara 57 sampai dengan 80, nilai rata-rata

68,78 dan standar deviasi 5,31. Data ranah psikomotor dalam sekala numerik memiliki

rentang nilai antara 58 sampai dengan 76, nilai rata-rata 68,89 dan standar deviasi 4,18.

Data hasil belajar siswa kelas eksperimen dijabarkan sebagai berikut, Nilai

kemampuan kognitif memiliki rentang nilai antara 13,33 sampai dengan 76,67, nilai rata-

rata 53,14 dan standar deviasi 13,74. Data ranah afektif dalam sekala numerik memiliki

rentang nilai antara 66 sampai dengan 86, nilai rata-rata 72,94 dan standar deviasi 4,85.

Data ranah psikomotor dalam sekala numerik memiliki rentang nilai antara 54 sampai

dengan 86, nilai rata-rata 70,22 dan standar deviasi 6,59.

Nilai rerata dan gambaran jelas mengenai data tersebut ditampilkan dalam Tabel

10 dan Gambar 8.

Tabel 10. Perbandingan Rerata Nilai Hasil Belajar

No. Kelas Nilai Ranah

Hasil Belajar Koqnitif Afektif Psikomotor

1 Kontrol (X2) 56,94 68,78 65,89 63,87 2 Eksperimen (X4) 53,05 72,68 75,97 67,23

37

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Gambar 8. Perbandingan Rerata Hasil Belajar berdasarkan Model Pembelajaran

2. Deskripsi Data Tingkat Kreativitas Siswa

Deskripsi data tingkat kreativitas siswa merupakan nilai hasil postes yang

diperoleh setelah perlakuan berupa penerapan model pembelajaran Group Investigation

pada kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional pada kelas

kontrol.(Lampiran 5)

Data tingkat kreativitas siswa kelas kontrol memiliki rentang nilai antara 40

sampai dengan 100, nilai rata-rata 79,54 dan standar deviasi 14,71. Dan tingkat

kreativitas siswa memiliki rentang nilai antara 52 sampai dengan 100, nilai rata-rata

85,53 dan standar deviasi 12,26. Distribusi frekuensi dan gambaran jelas mengenai data

tersebut ditampilkan dalam bentuk tabel dan histogram sebagai berikut:

Tabel 11. Perbandingan Rerata Tingkat Kreativitas

No Interval Kelas

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Frekuensi

Mutlak Frekuensi

Relatif Frekuensi

Mutlak Frekuensi

Relatif 1 35-45 2 5,71% 0 0,00% 2 46-56 2 5,71% 1 2,94% 3 57-67 2 5,71% 1 2,94% 4 68-78 6 17,14% 8 23,53% 5 79-89 16 45,71% 7 20,59% 6 90-100 7 20,00% 17 50,00%

Jumlah 35 100% 34 100% SD 14,71 12,26

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Koqnitif Afektif Psikomotor HASIL BELAJAR

56,94

68,78 65,89 63,87

53,05

72,69 75,97 67,23

Rat

a H

asil

Bel

ajar

------------------Nilai Ranah------------------

Model Pembelajaran

Konvensional (Kontrol) Group Invesigation (Eksperimen)

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Gambar 9. Perbandingan Rerata Hasil Belajar berdasarkan Tingkat Kreativitas

Klasifikasi tingkat kreativitas siswa dibagi menjadi dua kelompok yaitu tingkat

kreativitas tinggi dan tingkat kreativitas rendah didasarkan dari perbandingan nilai tengah

yang diperoleh dari rata-rata kedua kelas. Dimana diperoleh nilai tengah 82,535 sehingga

diperoleh data sebaran tingkat kreativitas sebagai berikut.

Tabel 12. Sebaran Tingkat Kreativitas

No Tingkat Kreativitas Nilai Tes Kreativitas

Frekuensi Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

1 Tinggi Nilai > 82,535 19 21 2 Rendah Nilai < 82,535 16 13

Data siswa dengan tingkat kreativitas tinggi pada kelas kontrol sebanyak 19 siswa

dan kelas eksperimen 21 siswa, sedangkan siswa dengan tingkat kreativitas rendah pada

kelas kontrol sebanyak 16 siswa dan kelas eksperimen 13 siswa. Berikut penyajian data

menggunakan histogram.

Gambar 10. Perbandingan Sebaran Tingkat Kreativitas

0

20

40

60

80

100

KONTROL (X2) EKSPERIMEN (X4)

KELAS

89,68 93,71

67,50 72,31

Rat

a H

asil

Bel

ajar

Tingkat Kreativitas

Tinggi Rendah

0

5

10

15

20

25

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

19 21

16 13

Frek

uens

i

Tingkat Kreativitas

Tinggi

Rendah

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

B. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis data yang harus dipenuhi adalah uji normalitas dan uji

homogenitas, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai tes tingkat kreativitas

siswa kelas kontrol dan eksperimen.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas tingkat kreativitas siswa menggunakan

rumus Liliefors diperoleh hasil:

a. Untuk kelas kontrol menunjukan harga statistik uji Lobs = 0,144 dan harga kritik

L0,05;35 = 0,149.Karena Lobs < L0,05;35 maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal

dari populasi yang terdistribusi normal. (lampiran 6 )

b. Untuk kelas eksperimen menunjukan harga statistik uji Lobs = 0,102 dan harga kritik

L0,05;35 = 0,149.Karena Lobs < L0,05;35 maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal

dari populasi yang terdistribusi normal. (lampiran 6 )

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari

populasi yang homogen atau tidak. Hasil uji homogenitas tingkat kreativitas siswa

menggunakan uji F dengan SS1 = 5048,6857 dan SS2= 7352,6857 taraf signifikasi 5 %

diperoleh Fobs = 1,456 Dk pembilang 35 dan Dk penyebut 35 diperoleh F0,05(35,35) =

1,721,80 karena Fobs < F0,05(35,35) ; 1,456 < 1,72 maka dapat disimpulkan bahwa sampel

berasal dari populasi yang homogen. (lampiran 6)

C. Pengujian Hipotesis

Penelitian ini melibatkan variabel bebas berupa model pembelajaran yaitu model

pembelajaran Group Investigation dan model pembelajaran konvensional, selain itu

terdapat variabel moderat berupa tingkat kemampuan kreativitas siswa yang dibedakan

menjadi dua kategori yaitu tinggi dan rendah. Untuk variabel terikatnya adalah hasil

belajar siswa pada pokok bahasan Bakteri. Pengujian hipotesis menggunakan analisis

variansi dua jalan (anava) yang kemudian dilakukan uji lanjut dengan menggunakan

metode Scheffe. (lampiran 7)

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

1. Analisis Variansi Dua Jalan

Analisis variansi dua jalan dengan isi sel tak sama ini dengan menggunakan SPSS

16.0 Type 1 Sum of Squares kriteria Alpha 0,05. Hasil anava dua jalan isi sel tak sama

terhadap hasil belajar siswa berdasarkan model pembelajaran dan tingkat kreativitas

siswa disajikan sebagai berikut.

Tabel 13. Rangkuman Hasil Analisis Variansi (Anava)

Sumber Variansi

Jumlah Kuadrat (JK)

Derajat Kebebasan (dk)

Rerata Kuadrat (RK)

Fhit Ftab (F0,05;1,65)

Model 73,314 1 73,314 4,74712 3,99 Kreativitas 225,602 1 225,602 14,606 3,99 Interaksi (AB) 13,068 1 13,068 0,846 3,99 Residu (R) 1003,957 65 15,445 - - Total (T) 1315,94 68 - - -

Perhitungan anava dua jalan selengkapnya terdapat pada lampiran 7

Berdasarkan Tabel 13 dapat disimpulkan keputusan uji untuk pengujian hipotesis

sebagai berikut :

1. Ada perbedaan pengaruh penggunaan model pembelajaran melalui model Group

Investigation (A1) dan model Konvensional (A2) terhadap hasil belajar siswa, sebab

Fhitung = 4,74712 > Ftabel = 3,99.

2. Ada perbedaan pengaruh tingkat kreativitas siswa kategori tinggi (B1) dan rendah

(B2) terhadap hasil belajar siswa, sebab Fhitung = 14,606 > Ftabel = 3,99.

3. Tidak ada interkasi antara penggunaan model pembelajaran (A) dengan tingkat

kreativitas siswa (B) terhadap hasil belajar siswa, sebab Fhitung = 0,846 < Ftabel =3,99.

2. Hasil Uji Lanjut Anava

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang perbedaan antar rerata pada anava, maka

dilakukan uji komparasi ganda antar kolom dan antar baris dengan metode Scheffe,

dengan rangkuman komparasi ganda sebagai berikut:

Tabel 14. Rangkuman Hasil Komparasi Ganda

Komparasi Ganda Selisih SE Statistik Uji (S) Sα Kesimpulan

μA1 vs μA2 �̅�𝐴1 − �̅�𝐴0 0,9462 2,1348 1,997 H0 ditolak μB1 vs μB2 �̅�𝐵1 − �̅�𝐵0 0,9583 3,7149 1,997 H0 ditolak

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Berdasarkan Tabel 14 dapat disimpulkan keputusan hasil uji rerata sebagai

keputusan uji yaitu :

1. SA12 = 2,1348> Sα = 1,997 maka H0 ditolak. Hal ini menunjukan bahwa terdapat

perbedaan rerata yang signifikan antara kolom A1 (penggunaan model Group

Investigation) dan kolom A2 (penggunaan model pembelajaran konvensional)

terhadap hasil belajar siswa.

2. SB12 = 3,7149 > Sα = 1,997 maka H0 ditolak. Hal ini menunjukan bahwa terdapat

perbedaan rerata yang signifikan antara baris B1 (tingkat kreativitas tinggi) dan baris

B2 (tingkat kreativitas rendah) terhadap hasil belajar siswa.

Dari keputusan uji dapat disimpulkan bahwa :

a. Komparasi Rerata antar Baris

Harga SA12 = 2,1348 > Sα = 1,997, berarti : ada perbedaan pengaruh yang

signifikan antara penggunaan model pembelajaran Group Investigation dengan model

konvensional terhadap hasil belajar siswa. Rerata hasil belajar siswa pada pembelajaran

Biologi dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation XA1 = 65,73 dan

melalui model pembelajaran konvensional XA2 = 63,71. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa, siswa yang diberi pembelajaran Biologi dengan menggunakan model

pembelajaran Group Investigation memiliki hasil belajar lebih baik daripada siswa yang

diberi pembelajaran model pembelajaran konvensional pada pokok bahasan Bakteri.

b.Komparasi Rerata antar Kolom

Harga SB12 = 3,7149 > Sα = 1,997, berarti : ada perbedaan pengaruh yang

signifikan antara tingkat kreativitas siswa terhadap hasil belajar siswa. Rerata hasil

belajar siswa pada pembelajaran Biologi dengan tingkat kreativitas siswa tinggi adalah

XB1 = 66,50 dan pada tingkat kreativitas rendah XB2 = 62,94. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa : siswa dengan tingkat kreativitas tinggi memiliki hasil belajar lebih

baik daripada siswa dengan tingkat kreativitas rendah.

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Berdasarkan analisis variansi dan uji lanjut anava dapat diuraikan hal-hal sebagai

hasil penelitian.

1. Uji Hipotesis Pertama

H1A:∝𝒊 ≠ 0 Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran Group Investigation

terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMAN 2 Karanganyar tahun pelajaran

2010/2011 .

Berdasarkan hasil analisis data dengan perhitungan anava dua jalan dengan

frekuensi sel tak sama, maka dapat diketahui bahwa: Ada pengaruh penggunaan model

pembelajaran Group Investigation terhadap hasil belajar siswa. Hal tersebut diperkuat

oleh uji lanjut anava yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata yang signifikan

antara penggunaan model pembelajaran Group Investigation dan model pembelajaran

Konvensional. Penerapan Group Investigation pada kelas eksperimen (X4) telah sesuai

dengan sintaks yang ada dimana dalam pelaksanaannya peneliti dilengkapi dengan

penggunaan laporan ketercapaian sintaks model pembelajaran Group Investigation.

Dimulai dari siswa diarahkan untuk belajar dalam kelompok dengan melakukan

perencanaan tugas yang terorganisir, melakukan kerja ilmiah melalui investigasi yang

meliputi; pengumpulan informasi (observe), menganalisis data (analyzed) dan membuat

kesimpulan (synthesis), dan melakukan presentasi, diskusi, serta evaluasi.

Model pembelajaran Group Investigation memberikan pengaruh yang signifikan

pada hasil belajar terutama pada ranah psikomotor. Hal ini didukung dari sintaks pada

model pembelajaran Group Investigation dimana siswa dituntut untuk lebih aktif dan

dilatih mampu berkerjasama dalam kelompok secara kooperatif. Pada pembelajaran kelas

eksperimen diketahui bahwa siswa dapat melakukan banyak hal dimulai dari

terbentuknya interaksi antar siswa, kemampuan menginvestigasi subtopik hingga

mensintesisnya menjadi materi dan presentasi masing-masing kelompok untuk saling

bertukar informasi. Hal inilah yang tidak diperoleh dari kelas kontrol yang

pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga kemampuan

siswa pada ranah psikomotor kelas eksperimen lebih berkembang. Dimungkinkan bahwa

pada kelas eksperimen siswa bisa memperoleh nilai tambah yang berupa soft skill seperti

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

keterampilan berkomunikasi yang diperoleh dari kegiatan presentasi hasil investigasi

pada masing-masing subtopik tentang bakteri di depan kelas, keterampilan berorganisasi

berupa pembagian tugas, perencanaan kerja, serta kegiatan aktif dalam mengobservasi

mencari informasi terkait subtopik yang ada terutama pada subtopik dimana bahan

informasinya membutuhkan analisis mendalam dari siswa seperti kelompok yang

mendapatkan subtopik tentang kebijakan manusia terkait peranan bakteri, sikap kritis dan

konsep diri yang positif ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan siswa pada

sesi diskusi di dalam membahas sub topik tertentu seperti peranan bakteri bagi kehidupan

dan struktur fungsi organel pada bakteri, dan keterampilan menyusun makalah ilmiah

sebagai hasil dari investigasi dari masing-masing kelompok. Pada kelas kontrol siswa

hanya mendengarkankan materi yang disampaikan peneliti serta dengan sedikit tanya

jawab dan diskusi.

Pada ranah kognitif dan afektif nilai test kelas eksperimen (X4) tidak berbeda

secara signifikan dengan kelas kontrol (X2), hal ini akan dibahas berdasarkan kondisi

nyata yang peneliti alami disaat melakukan penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Faktor psikologis siswa yang berperan penting dalam pembelajaran berbasis students

center perlu menjadi perhatian khusus untuk penerapannya dimana siswa kelas

eksperimen (X4) terlihat agak sedikit kesulitan dengan tuntutan sintak model

pembelajaran Group Investigation yang cukup kompleks. Pelatihan dan penerapan

yang terus-menerus tentu akan memberikan dampak signifikan yang akan mencakup

semua ranah.

2. Motivasi instrinsik siswa dalam menginvestigasi materi perlu ditingkatkan karena

tidak semua subtopik yang ada dapat menyesuaikan dengan ketertarikan siswa.

Subtopik yang didasarkan oleh motivasi instrinsik sebagai penerapan falsafah

humanistik di dalam Group Investigation belum tercapai optimal karena dibatasi oleh

indikator pembelajaran yang harus dicapai. Terlihat pada kelas eksperimen dari enam

subtopik yang diajukan keberhasilannya 83,33 % karena ada satu subtopik yang

pengeksplorannya masih kurang dan perlu motivasi lebih oleh peneliti.

3. Suasana aktif yang terbentuk masih cenderung eksklusif pada masing-masing

kelompok sehingga muncul suasana yang kurang kondusif. Terutama jika

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

dibandingkan dengan kelas kontrol dimana pembelajaran berjalan tenang dan

kondusif siswa mendengarkan dengan seksama penjelasan dari guru. Peran guru

dalam mengolah keaktifan siswa masih dibutuhkan mengingat objek penelitian masih

dalam taraf bimbingan dan kondisi psikologis yang belum matang dan mandiri.

4. Transfer informasi antar kelompok dipengaruhi oleh kemampuan berkomunikasi yang

masih kurang sebagai modal awal sehingga belum berjalan efektif dan dimungkinkan

terjadi ketimpangan informasi. Hal ini terlihat dari penyampaian presentasi yang 85%

masih terpacu dengan membaca laporan ilmiah hasil investigasi, kurang jelasnya

penyampaian ide-ide yang ada. Tetapi masih merupakan nilai lebih karena termasuk

proses belajar untuk terampil berkomunikasi seperti berdiskusi, menyampaikan

pendapat dan mempresentasikan ide atau gagasan yang tidak diperoleh dari kelas

kontrol. Diketahui dari banyaknya siswa yang mengajukan pertanyaan bahkan sampai

berebut, diskusi cukup baik ditandai banyaknya pembahasan terutama pada subtopik

seperti klasifikasi bakteri dan struktur dan fungsi sel bakteri pada kelas eksperimen.

Sehingga diketahui bias yang terjadi dari penerapan model pembelajaran Group

Investigation untuk kelas eksperimen (X4) adalah pada bias proses yang berpengaruh

terhadap hasil dimana belum pada semua ranah hasil belajar kelas eksperimen (X4) dapat

unggul dari pada kelas kontrol (X2) karena belum berjalan secara sempurna. Sedangkan

pada ranah afektif tidak berpengaruh signifikan karena diketahui periode eksperimen

tidak cukup lama untuk membentuk sikap belajar siswa, hal senada juga dinyatakan oleh

Cheng dalam jurnalnya tentang perbandingan collaborative learning dan traditional

lecturing instruction (Kaohsiung Hospitality College).

Pertimbangan yang perlu dilakukan diantaranya adalah peran guru masih

diperlukan didalam pembelajaran kelas eksperimen yaitu sebagai mediator untuk melatih

dan mendidik mental siswa agar mampu mandiri dalam kegiatan pembelajaran dan

fasilitator yaitu sebagai peran kontrol untuk membantu siswa dalam melaksanakan sintak

pembelajaran yang ada agar dapat berlangsung lancar dan efektif (Horbi,2006). Secara

menyeluruh terhadap hasil belajar dapat disimpulkan bahwa penggunaan model

pembelajaran Group Investigation memiliki pengaruh yang lebih baik terhadap hasil

belajar siswa dibandingkan dengan model pembelajaran Konvensional.

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

2. Uji Hipotesis Kedua

H1B : 𝜷𝒊 ≠ 0 Ada pengaruh perbedaaan tingkat kreativitas terhadap hasil belajar

biologi siswa kelas X SMAN 2 Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.

Berdasarkan hasil analisis data dengan perhitungan anava dua jalan dengan

frekuensi sel tak sama, maka dapat diketahui bahwa: Ada perbedaan pengaruh tingkat

kreativitas terhadap hasil belajar biologi siswa. Dan berdasarkan uji lanjut anava

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara perbedaan

pengaruh tingkat kreativitas siswa tinggi (B1) dan tingkat kreativitas siswa rendah (B0)

terhadap hasil belajar biologi siswa.

Berdasarkan analisis parsial pada masing-masing ranah diketahui bahwa tingkat

kreativitas siswa memiliki pengaruh yang signifikan pada ranah kognitif dan afektif.

Dimana hal ini sesuai dengan definisi kreativitas dalam aspek pribadi yang diberikan

dalam “three-facet model of creativity” oleh sternberg (1988) yang menyebutkan bahwa

kreativitas merupakan pertemuan tiga atribut psikologis yaitu intelegensi, gaya kognitif,

dan kepribadian/motivasi. Hubungan antara tingkat kreativitas dengan kedua ranah

tersebut juga didukung ciri-ciri dari kreativitas itu sendiri yang meliputi ciri aptitude

(berpikir kreatif) dimana didalamnya ditekankan keterampilan berpikir dan ciri non

aptitude yang menekankan pada nilai dan sikap yang terbentuk (Guilford,1959).

Sedangkan pada ranah psikomotor yang merupakan implementasi dari kedua ranah

tersebut tidak terjadi perbedaan yang signifikan karena dalam mengimplementasikannya

siswa masih dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya kemauan dan kesempatan.

Hal ini diketahui pada saat peneliti melakukan observasi pada kelas kontrol (X2),

dimana pembelajaran konvensional kurang memungkinkan siswa untuk beraktualisasi

sehingga hanya sebagian kecil siswa dengan kategori kreativitas tinggi yang aktif seperti

bertanya dan mengungkapkan pendapat serta melakukan hal lain dibanding kelas

eksperimen (X4). Kreativitas berhubungan erat dengan gaya berpikir, berpikir bebas

(divergen thinking), keluwesan dalam berpikir, menemukan sesuatu yang berbeda

(inovasi) dan merupakan potensi yang perlu dikembangkan untuk menggerakkan siswa

terkait kemampuan dalam mengumpulkan dan mengolah informasi yang diperoleh dari

pembelajaran. Kreativitas menjadi unsur instrinksik penting yang membantu siswa untuk

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

terampil dalam belajar sesuai dengan apa yang diinginkan sehingga mempermudah siswa

menyerap informasi yang ada sesuai dengan gaya belajar masing-masing dan tidak

terpaku gaya belajar yang konvensional.

Pengaruh kreativitas terhadap pembelajaran pada kelas eksperimen dapat terlihat

lebih baik dibandingkan kelas kontrol yang diimplementasikan dalam kemampuan

menyajikan data berupa gambar dan bagan alur pada sesi presentasi, bentuk susunan dan

penyajian serta cakupan materi dalam makalah ilmiah hasil investigasi pada masing-

masing kelompok, banyaknya pertanyaan yang diajukan pada sesi diskusi. Pengaruh

kreativitas lain tetapi tidak dapat terpantau secara detail adalah pada saat pembelajaran

diluar kelas seperti kreativitas mengumpulkan informasi (observe), perencanaan dan

pembagian tugas dalam kelompok. Model pembelajaran Group Investigation memang

erat kaitannya dalam membantu mengoptimalisasikan kreativitas dimana berfungsi

sebagai wahana belajar agar siswa bebas dan mampu mewujudkan khasanah pada ranah

kognitf dan afektif mereka menjadi kerja nyata.

Dengan demikian secara menyeluruh dapat disimpulkan bahwa siswa dengan

tingkat kreativitas tinggi memiliki pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar

dibandingkan dengan siswa yang memiliki tingkat kreativitas rendah.

3. Uji Hipotesis Ketiga

H0AB : 𝜶𝜷𝒊=0 Tidak ada interaksi antara penggunaan model pembelajaran Group

Investigation dengan tingkat kreativitas siswa terhadap hasil belajar biologi siswa

kelas X SMAN 2 Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.

Berdasarkan hasil analisis data dengan perhitungan anava dua jalan dengan

frekuensi sel tak sama, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada interaksi antara

penggunaan model pembelajaran Group Investigation dengan tingkat kreativitas siswa

terhadap hasil belajar. Tidak adanya interaksi antara penggunaan model pembelajaran

Group Investigation dengan tingkat kreativitas siswa dikarenakan masing-masing

memiliki pengaruh signifikasi pada ranah yang berbeda.

Faktor ekstrinsik yang berupa model pembelajaran Group Investigation dalam

pembelajaran diketahui lebih berpengaruh signifikan pada ranah psikomotor sedangkan

kreativitas siswa sebagai faktor instrinsik lebih berpengaruh pada ranah kognitif dan

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

afektif. Sehingga penggunaan model pembelajaran Group Investigation dan tingkat

kreativitas siswa memiliki pengaruh tersendiri terhadap hasil belajar siswa, namun secara

menyeluruh keduanya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.

Kreativitas memiliki peranan dalam membantu siswa untuk dapat menerima dan

mengolah informasi agar lebih berkembang dan mudah ditangkap sesuai dengan kondisi

psikologis masing-masing siswa. Kreativitas belajar ini dapat dicontohkan pada kelas

eksperimen (X4) yaitu pembuatan bagan alur untuk menerangkan subtopik tentang

reproduksi bakteri, penggunaan gambar untuk menerangkan subtopik struktur dan fungsi

sel bakteri. Sedangkan model pembelajaran Group Investigation (GI) merupakan suatu

sintaks pembelajaran yang difungsikan untuk mengembangkan pengalaman dan

kerjasama dalam kelompok dalam memperoleh informasi serta mengkonstruksi menjadi

pengetahuan dengan memanfaatkan keaktifan dan motivasi instrinsik siswa. Perbedaan

konsentrasi pengembangan potensi pada siswa tentu akan memberikan pengaruh yang

berbeda pula sehingga minimbulkan perbedaan dominasi terhadap ketercapaian hasil

belajar pada ranah yang berbeda.

Model pembelajaran Group Investigation terkait erat dengan motivasi dan

kreativitas siswa, dimana motivasi berfungsi sebagai dasar pembelajaran sedangkan

kreativitas merupakan unsur instrinsik yang dikembangkan dari penerapannya. Model

pembelajaran ini dipilih untuk digunakan dalam penelitian karena implementasinya

berpengaruh terhadap kreativitas siswa yang kemudian berimplikasi terhadap hasil

belajar sehingga terbentuknya mata rantai untuk memperbaiki hasil belajar siswa.

Kreativitas membantu siswa dalam sintaks pembelajaran sebagai contoh adalah

kegiatan dalam mengumpulkan informasi (observe) semakin tinggi tingkat kreativitas

siswa maka dimungkinkan informasi yang diperoleh semakin lengkap. Pada penelitian ini

model pembelajaran Group Investigation dan kreativitas menghasilkan pengaruh hasil

belajar yang signifikan terhadap ranah yang berbeda dampak yang timbul mungkin hanya

pada perbedaan ranah mana yang lebih besar terpengaruh.

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan hasil penelitian adalah sebagai

berikut.

1. Terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Group Investigation terhadap

hasil belajar siswa, yang menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran Group

Investigation memiliki pengaruh lebih baik terhadap hasil belajar siswa.

2. Terdapat pengaruh tingkat kreativitas siswa terhadap hasil belajar siswa, yang

menunjukan bahwa siswa dengan tingkat kreativitas tinggi mampu menunjang hasil

belajar yang lebih baik.

3. Tidak terdapat interaksi antara penggunaan model pembelajaran Group Investigation

dengan tingkat kreativitas siswa terhadap hasil belajar siswa, hal ini menunjukan

bahwa model pembelajaran yang digunakan dan tingkat kreativitas berpengaruh

tersendiri terhadap ranah yang berbeda dalam hasil belajar siswa.

B. Implikasi

Dampak logis dari kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian mengarah pada

pembenaran secara empirik yaitu: model pembelajaran yang digunakan di dalam kelas

dan juga tingkat kreativitas pada siswa berpengaruh terhadap hasil belajar. Siswa yang

diberi perlakuan dengan model pembelajaran Group Investigation menunjukan hasil

belajar yang lebih baik dan tingkat kreativitas siswa tinggi mampu mendukung dalam

pencapaian hasil belajar siswa yang baik. Optimalisasi unsur intrinsik dan ekstrinsik yang

mendukung dalam pembelajaran memiliki pengaruh signifikan terhadap keberhasilan

pembelajaran baik berupa soft skills atau pun hasil belajar secara langsung sehingga ini

dapat digunakan sebagai rujukan untuk memberi pengaruh positif dalam pembelajaran.

49

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Karanganyar, (2) The existence of significant influence’s creativity level towards the results study of

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi tersebut maka diajukan beberapa saran

yaitu sebagai berikut.

1. Inovasi dalam penggunaan model pembelajaran diperlukan karena berpengaruh dalam

pembelajaran di kelas guna menunjang ketercapainya hasil pembelajaran yang baik.

2. Penggunaan model pembelajaran Group Investigation mampu memberikan ruang

bebas yang cukup kepada siswa untuk mengembangkan dan membentuk pengetahuan

secara mandiri terutama keterampilan psikomotorik siswa.

3. Faktor psikologis siswa perlu diperhatikan dalam penggunaan dalam penerapan

model pembelajaran Group Investigation agar dapat berjalan secara efektif.

4. Dalam pembelajaran perlu juga diperhatikan unsur instrinsik yang terdapat pada

siswa seperti kreativitas agar guru mampu mengembangkan dan mengarahkan dengan

sesuai agar dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik.