difteri aaatonsil
DESCRIPTION
aaaTRANSCRIPT
DIFTERI TONSILSASANTI RATNA DINASTITI SUWARNO
09700152
ETIOLOGI
Penyebab tonsilitis difteri adalah kuman Corynebacterium diphteriae
yaitu, kuman Gram positif yang mampu tinggal di saluran napas bagian atas yaitu
hidung, faring, dan laring.
Tidak semua orang yang terinfeksi kuman Corynebacterium diphteriae
akan sakit, namun tergantung pada titer anti toksin dalam darah seseorang. Titer
anti toksin sebesar 0,03 satuan/cc darah dapat dianggap cukup memberikan
dasar imunitas. Hal inilah yang dipakai pada tes Schick.
Tonsilitis Difteri sering pada anak usia <10thn (2-5thn) walaupun tidak
menutup kemungkinan terjadi pada orang dewasa.
GEJALA & TANDA
Gambaran klinis dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :
1. Gejala Umum, merupakan gejala infeksi seperti kenaikan suhu badan, nyeri
kepala, lemah, nadi lambat, nyeri telan.
2. Gejala Lokal, tampak tonsil oedem, terdapat becak putih kotor yang makin
meluas dan membentuk membran semu. Membran semu ini dapat meluas
sampai palatum mole, uvula, nasofaring, laring, trakea dan bronkus hingga
menyumbat saluran napas. Membran semu ini melekat pada dasarnya
sehingga mudah berdarah waktu diangkat. Bila diteruskan bisa terbentuk Bull
neck ( leher sapi ) atau Burgemeeter’s, karena kelenjar limfe yang
membengkak.
3. Gejala akibat eksotoksin, kuman difteri akan menimbulkan kerusakan
jaringan tubuh yaitu jantung dapat miokarditis sampai
decompensatio cordis, mengenai saraf kranial menyebabkan
kelumpuhan otot palatum dan otot pernapasan serta pada ginjal terjadi
albuminemia.
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinik dan
pemeriksaan preparat langsung kuman diambil dari permukaan bawah
membran semu dan didapatkan kuman Corynebacterium diphteriae.
TERAPI
- Anti Difteri Serum (ADS) diberikan segera tanpa menunggu hasil
kultur, dosis 20.000 – 100.000 unit tergantung umur dan beratnya penyakit.
- Antibiotika Penisilin atau Eritromisin 25-50 mg/kgBB dibagi 3 dosis
selama 14 hari.
- Kortikosteroid 1,2 mg/kgBB/hari.
- Antipiretik untuk simptomatis.
Karena penyakit ini menular, pasien harus diisolasi dan perawatan istirahat di
tempat tidur selama 2-3 minggu.
KOMPLIKASI
Laringitis difteri, karena berlangsung cepat sehingga membran semu sampai
laring. Makin muda usia pasien makin cepat timbul komplikasi ini.
Miokarditis, hal ini dapat mengakibatkan payah jantung atau decompensatio
cordis.
Kelumpuhan otot, otot palatum mole, otot mata untuk akomodasi, otot faring
serta laring sehingga sulit menelan, suara parau, dan kelumpuhan otot
pernapasan.
Albuminemia, sebagai komplikasi pada ginjal.
TERIMAKASIH SASANTI RATNA DINASTITI SUWARNO
09700152