diferensiasi sel
TRANSCRIPT
DIFERENSIASI SEL
DNA sel mengandung instruksi genetik untuk membuat ratusan protein .Tapi suatu
saat sel membuat hanya beberapa protein yang ia perlukan. Berdasarkan pengkodean gen
enzim yang tidak diperlukan dapat dimatikan, jadi dia tidak ditranskipsikan untuk
membentuk mesengger RNA.
Gen di eukariot juga diaktif dan nonaktifkan dalam waktu yang berbeda tergantung
stimulusnya bervariasi.Kebanyakan dari informassi determinasi struktur dan fungsi sel, dan
DNA tersebut di encode dan diekspresikan dengan jalan sintesis protein.
Berdasarkan perkembangan , keidentikan genetik sel diurutkan dari sell originalnya
yang berdiferensiasi.Dan menjadi berbeda dengan yang lain , karena gen yang berbeda di
aktif dan nonaktifkan. Gen tersebut diatur dan diaktif kan sesuai dengan waktu dan fungsinya
dan diekspresikan melalui ekspresi DNA secara berkelanjutan/ berantai.
11.A Informasi Genetik di Zygote dan Sel Dewasa
Sel yang telah mengalami terdiferensiasi , seperti sel hati dan sel otot, menyintesiskan
protein yang berbeda.Sel tidak secara normal berubah dari 1 tipe sel ke sel lain.Karena ada
ekspresi gen secara permanen.Dimulai dari pembagian sel zigot sederhana menjadi 2 sel
masing-masing sel tersebut kembali menjadi 2 sel yang mirip.Dan ini menunjukkan bahwa
sel dewasa berasal dari turunan gen pada zigote.
Bukti Pada Tanaman
Pembuktian pada tanaman dilakukan dengan mengkulturkan sel akar wortel pada
medium yang sederhana, dan percobaan ini sukses menumbuhkan wartel dewasa yang berasal
dari single sel. Dalam hal ini , sel akar wortel yang mengalami diferensiasi telah
mengandung informasi genetik untuk membangun berbagai sel terdiferensiasi lain pada
wortel dewasa. Berbagai tanaman lain juga dapat berkembang dari satu sel melalui cara ini.
Bukti Pada Hewan
Pembuktian ini telah dibuktikan dari eksperimen katak dan tikus putih. Eksperimen
transplantasi inti yang didesain untuk menentukan informasi yang dibawa zigot dari nukleus
dalam diferensiasi sel.transplantasi nukleus dikatakan totipotensi. Artinya dapat
mengekspresikan informasi genetik untuk mendukung perkembangannya.
Bebrapa hewan kromosomnya dihancurkan di sel somatik, tapi tidak di sel pertumbuhan
diberikan suatu rangsangan pertumbuhan.
Mutasi somatik bisa disebabkan perbedaan anatara genum sel yang berbeda karena variasi
penyusunan DNA.
11. B Kontrol gen
Saat ini genum dari semua organisme mengandung kontrol gen diregulasikan untuk
ekspresi gen lain. Kontrol ini menjalankan aktivitas ke target gen yang bekerja secara tidak
langsung dengan mengontrol sintesis dan regulasi protein. Pada prinsipnya sintesis protein
dikontrol melalui bebrapa langkah: pertama yaitu modifikasi DNA, transkripsi DNA menjadi
RNA, memproses RNA menjadi mRNA dan membawa mRNA dari nukleus ke sitoplasma.
11.C Kontrol Transkipsi Pada Prokariota
Prokariotik mengandung gen yang mengkodekan struktur enzim dan metabolisme
enzim. Terdapat pula sejumlah ‘regulatory genes’ yang fungsi utamanya untuk mengatur
aktivitas berbagai macam gen. Setiap gen ini mengikat rangkaian DNA yang spesifik dan
mentranskripsikannya menjadi gen yang spesifik baik dalam keadaan aktif atau tidak.
Adapun mekanisme pengaktifan gen (inducible) maupun penonaktifan (represible) akan
dibahas secara detail
Lac Operon
Merupakan bagian dari gen bakteri yang bertanggung jawab untuk memproduksi
enzim. Enzim laktosa tidak diproduksi sepanjang waktu. Bakteri memproduksi protein yang
dikenal protein gen repressor.
RNA polimerase memulai transkripsi dengan mengikat rangkaian promoter pada DNA.Pada
Lac Operon,protein gen repressor mengikat operator,sebuah rangkaian dari 21 pasangan
dasar,yang disebut ”downstream” pada rangkaian promoter dan saling melengkapi.Sebagai
hasil dari susunan ini,ketika repressor protein mengelilingi operator itu,RNA polimerase tidak
dapat berpindah dari operon promoter dan gen yang berdekatan tidak dapat ditranskripsikan.
Repressor protein dapat dihapus dari operator dengan molekul kecil yang dinamakan
inducer.Inducer adalah molekul gula kecil yang dinamakan allolaktosa.Ketika allolakstosa
mempunyai konsentrasi tinggi di sel,laktosa menginduksi sebuah perubahan allosteric di
repressor protein.Allosterik ini mengubah kehilangan repressor protein yang ditahan di
operator sehingga RNA polimerase dapat diikat pada promoter dengan baik dan bergerak ke
transkripsi struktur gen lakstosa.RNA messenger transkripsi dengan segera menerjemahkan
keenzim laktosa yang mana mebiarkan laktosa masuk ke sel dan mengalami
metabolisme.Ketika lakstosa telah dihidrolisis,konsentrasi allolaktosa turun lagi,repressor
mengikat dengan kuat operator lagi,dan transkripsi berhenti.
Hasilnya bahwa sistem ini enzim yang menghidrolisis lakstosa hanya diproduksi ketika
terdapat laktosa disekitarnya.Ketika terdapat laktosa,gen Lac ditekan,di lain waktu gen Lac
ditahan.
Transkripsi Inducible dan Repressible
Lac operon digambarkan mengontrol enzim inducible ,yang mana salah satunya
diproduksi hanya ketika substrat tersedia.Inducer dalam hal ini adalah allolaktosa,yang
manamenghapus repressor protein dari operator.Sehingga hanya satu kemungkinan yang
protein mengontrol transkripsi.
1. Sistem inducible,transkripsi terjadi ketika repressor protein tidak ada dari operator
atau ketika aktivator pengatur protein menuju operator.Substansi inducer
mengaktifkan gen ketika hadir karena penghapusan lainnya repressor dari
operator(dalam hal ini Lac Operon)atau disebabkan aktivator mengikat operator.
2. Enzim Repressible(penekan) tidak disintesis ketika produk akhir metabolisme hadir
(karena itu,sebuah sel tidak memproduksi substansi ketika substansi telah cukup
tersedia).Dalam hal ini, sebuah inhibitor (penghambat)substansi dapat menonaktifkan
transkripsi.Hal ini dilakukan karena disebabkan repressor protein mengikat operator
atau menghapus aktivator substansi dari operator.
Molekul makanan tidak hanya menstimulus bahwa dapat mengatur transkripsi pada
bakteri.Bahan kimia yang mengandung racun mungkin menginduksi enzim yang
mereka rusak, dan substansi yang belum diketahui dalam sel itu sendiri menstimulus
produksi protein yang dibutuhkan sel.
11.D Kontrol Transkripsi pada eukariotik
Kebanyakan sel eukariotik hanya sekitar 10 % DNA yang ditranskripsikan ke RNA.
90 % sisanya ditahan oleh ribuan protein yang berbeda.
Pengaturan substansi pada eukariotik
Gen protein regulasi, mirip dengan prokariota, telah ditemukan pada eukariota.
Sebagai contoh, protein tersebut diperlukan untuk transkripsi 5s RNA yang membentuk
bagian dari subunit ribosom besar. Protein ini disebut faktor transkripsi harus mengikat 5S
dan urutan dari sekitar 35 pasang basa dekat bagian tengah dari gen 5S sebelum ini gen dapat
di transkripsi.
Pada tahun 1983, penelitian telah menemukan apa yang tampaknya menjadi
persamaan antara gen eukariotik dan prokariotik. Dalam sel-sel pankreas yang memproduksi
insulin. William Rutter dan rekan-rekannya menemukan urutan peningkat nukleotida yang
harus ada jika gen diaktifkan. Para peneliti paling dicari setelah amplifier menggunakan
asumsi bahwa beberapa protein penambah-penambah mengikat rangkaian DNA peraturan
mengaktifkan gen struktural. Pada tahun 1984, sebagai penambah protein ditemukan sel-sel
yang menimbulkan sel-sel darah merah. protein muncul dalam sel hanya jika gen hemoglobin
aktif dan tampaknya diproduksi oleh sel-sel itu sendiri.
Zat yang paling umum dikenal untuk mengubah aktivitas gen mungkin hormon
(seperti estrogen dan progesteron) adalah lipid, disintesis dari kolesterol. Oleh karena itu
mereka larut dan dapat menyeberangi membarane plasma dan masukkan sel. Di sini, mereka
mengikat protein reseptor spesifik dalam sitoplasma, menyebabkan penerima menjalani
berubah bentuk alosterik sehingga akan sekarang mengikat DNA. Ketika kompleks hormon-
reseptor mengikat DNA, akan mengaktifkan gen-gen tertentu. Mungkin mengikat kompleks
hormon-reseptor dengan setara sebuah urutan enhancer, namun tidak ada rincian proses ini
dikenal. Dalam beberapa kasus, sel merespons hormon steroid dalam dua tahap. Tindakan
ecdysone (sebuah hormon steroid serangga [Bagian 11-E] adalah contoh yang dipelajari
dengan baik. Sebagai tanggapan, kompleks reseptor-ecdysone mengaktifkan transkripsi oleh
beberapa gen tertentu. Beberapa protein disintesis sebagai aresult respon primer ini sendiri
adalah protein regulasi. Menyebabkan respon sekunder dengan memasukkan sintesis RNA
dan 100 situs dalam DNA. (Hormon juga dapat mempengaruhi sel-sel dengan cara lain,
beberapa di antaranya dibahas dalam Bab 42).
Hormon ini mempengaruhi beberapa tapi tidak sel lainnya. Hormon steroid
testosteron Male, misalnya, mempengaruhi organ reproduksi laki-laki dan sel yang
bertanggung jawab untuk pertumbuhan jenggot, tetapi tidak usus atau sel ginjal. Sebuah sel
tertentu juga dapat dipengaruhi oleh hormon pada satu waktu tetapi tidak pada orang lain.
Agaknya, situasi kedua muncul karena sel-sel mungkin berisi reseptor untuk hormon pada
satu waktu tetapi tidak yang lain.
Selain itu, hormon dapat mempengaruhi sel yang berbeda-berbeda. Ada dua
penjelasan untuk situasi ini. Salah satu jenis sel yang memiliki reseptor yang berbeda untuk
hormon yang sama, atau reseptor yang sama tetapi mereka berbeda gen aktif. Ada bukti kuat
bahwa ini penjelasan yang terakhir ini benar. Sebuah gen mutan coding untuk reseptor untuk
testosteron dikenal pada tikus. (Semua sel mamalia tumbuh sebagai seorang wanita kecuali
mereka yang terkena testosteron pada tikus mutan. Karena itu, protein yang sama receptore
testosteron biasanya harus mempengaruhi semua sel-sel ini berbeda.
Hal ini jelas, karena itu, bagaimana hormon steroid mempengaruhi trnsciption: (1)
target sel yang akan merespon hanya receptore untuk mensintesis hormon dan (2) kromatin
sel target diatur sedemikian rupa sehingga kompleks hormon-reseptor hanya mengaktifkan
gen yang sesuai dalam setiap sel dari target.
Kita telah melihat bahwa molekul makanan dan hormon dapat mengaktifkan gen-gen
tertentu atau menonaktifkan. Kedua rangsangan yang datang dari luar sel dan mempengaruhi
aktivitas genetik. (Meskipun hormon yang dihasilkan dalam organisme, mereka bertindak
pada sel lain selain yang yang memproduksi mereka). Banyak faktor lain di lingkungan sel
juga dapat mempengaruhi transkripsi DNA. Sebagai contoh, bibit tanaman banyak (misalnya,
beberapa jenis selada) membutuhkan cahaya untuk beralih ke gen yang diperlukan untuk
perkecambahan. Sebagai contoh lain, biru muda diperlukan untuk mengubah sintesis RNA
sebelum tanaman pakis muda akan mulai tumbuh ke atas dari embrio
Kontrol dengan mengubah struktur kromosom
Seperti yang kita ketahui sel eukaryotic bersifat menurun jadi transkripsi sel
mempunyai system regulasi yang sama dengan induknya tapi knapa harus seperti itu?itu
karena diferensiasi sel membutuhkan satu sel yang sudah jadi dan nantinya sel ini yang
berkembang dan bertambah bamyak dan menurunkan sifatnya.jadi system transkripsinya di
turunkan oleh induk sel. transkripsi dna pada eukariotik salah satunya di kontrol oleh
perubahan struktur kromosom.dna pada eukariotik terletak di dalam kromosom di mana
kromosom ini terbentuk dari gabungan dna dengan protein yang di sebut kromatin,dan dalam
sel eukaryotic dna sangat sulit di akses oleh subtansi karena ia terkondensasi sangat erat pada
protein kromosomal.untuk melepaskan ikatan ini di gunakan enzim DNase yang merusak
ikatan DNA .tapi enzim ini hanya sensitive pada dna yang akan di transkripsi.beda dari dna
yang di transkripsi dan yang tidak ,terletak pada susunan kimianya di mana histon lebih
lemah dalam mengikat dna yang aktif daripada yang tidak aktif,
Tapi dalam kasus lain dna bisa di transkripsi tanpa terlepas dari nukleosomnya.dalam
hanya satu kasus kita bisa menemukan bukti yang jelas dna,tapi dalam beberapa kasus sel
kehilangan kemampuan metilasinya dan sampai sekarang penyebabnya belum di ketahui.
Penonaktifan kromosom X
Satu contoh yang paling bagus mengenai penurunan sifat regulasi gen adalah
hetrokromatin fakultatif,yaitu dimana kromatin hanya aktif pada salah satu kromosom sex
saja.
Contohnya ada pada wanita dimana di mana wanita memiliki dua kromosom x dan
salah satunya tidak aktif kromosom yang tidak aktif ini disebut barr body.lalu yang mna dari
dua kromosom yang akan tidak aktif itu tergantung dari kesempatan dan variasi dari satu sel
ke yang lain sehingga dari sel satu ke yang lain berbeda.lalu kenapa satu kromosom x
tidakaktif ,tujuannya adalahuntuk memastikan hanya ada satu kromosom x yang aktif pada
setiap sel.teori ini semakin diperkuat dengan penelitian bahwa pada wanita yang mempunyai
2,3,atau 4 kromosom x tetap hanya satu yang aktif,tapi tidak di ketahui bagaimana proses
tidakaktifnya kromosom x ini
Kromosom Raksasa
Banyak terjadi perubahan struktur dalam kromosom. Karena ukuran sangat kecil
sehingga tidak cukup menggunakan mikroskop saja. Melainkan harus mempelajarinya
dengan menggunakan teori biokimia.
W. Beerman and U. Clever meneliti dua macam insects yaitu ; Chironomus dan larva
terbang yang ada di buah Dorsophila (seperti pada kelenjar saliva, pencernaan dan organ
eksresi pada pembuluh malpigi).
Beberapa dari organ tersebut ditemukan tubuh dari sebuah sel daripada tumbuh dari
beberapa sel. Buktinya adalah sebuah sel ini memiliki materi genetic yang lebih dari pada sel
yang normal. Sel ini memiliki kromosom yang terus mereplikasikan DNAnya sampai 210 =
1024 kali lebih sering dari kromosom lain untuk polytene chromosome. Sehingga
keromosom ini nampak 100 lebih tebal, gelap, dan panjang dari kromosom pada sel yang
lain. Kemudian kondisi ini seolah seperti sebuah ikatan yang lebih tebal dan terdiri atas DNA
serta histon yang memiliki “tonjolan” yang muncul pada ikatan itu.
Tonjolan ini terdiri dari transkripsi RNA yang terjadi. Jika gen yang berbeda memilik
ekspresi berbeda tiap sel dan tiap waktu selama pertumbuhan, jika tonjolan ini mengaktifkan
gen we dapat memprediktsi ikatan yang berbeda dalam satu kromosome akan terdapat
tonjolan pada keadaan tertentu yang berbeda-beda dan waktu yang berbeda.
Pada kelenjar saliva Chironomus pallidivittatus hanya 4 sel dengan kromosom yang
memiliki tonjolan karena terdapat gen yang aktif pada 4 sel ini. Gen aktif lain seperti pada
empat sel tadi dibuktikan dengan hormon ecdysone yang disekresikan karena adanya tonjolan
kromosom. Hormone ecdysone menyebabkan pergantian kulit karena terbentuknya kutikel
(skeleton luar) untuk mengganti sel yang sudah tua.
Pada larva serangga ketika terjadi pergantian kulit tonjolan terkadang terlihat dan
terkadang menghilang sehingga seolah kemunculan tonjolan ini mengidentifikasi apakah
adanya stimulan untuk mensekresikan hormone ecdysone . Jadi efek dari hormone adalah
untuk mengaktifkan gen pada kondisi tertentu. Hal tersebut juga terjadi pada oosit hewan
yang telah diteliti.
11. E Rangkaian Ekspresi Gen Dan Diferensiasinya
Dalam pertumbuhan sel, gen bekerja dengan “turn off” dan “turn on” tergantung dari
sinyal yang diterima. Bekerjanya sel yang satu berkaitan dengan kerja sel yang lain. Misalnya
sel akan merintahkan menghasilkan hormone yang fungsinya untuk menaktifkan sel yang
lain. Diferensiasi yang terjadi adalah pengaruh dari ekpresi gen yang ada. Sehingga untuk
membentuk sebuah embrio saja membutuhkan pembelajaran mengenai diferesiasi yang
sangat komplek. Variasi berbeda di setiap gen tergantung rangsangan dari lingkungan sel dan
rangsangan sensitivitas sel. Perkembangan embrio membutuhkan rangkaian sel yang berbeda.
Adapun contoh peristiwa di kehidupan kita yang prosesnya melalui ekspresi gen dan
difersiasi sel:
Metamorfosis amfibi
Metamorphosis merupakan sutu proses perubahan yang terjadi pada hewan tertentu
dari larva (ulat, belatung, kecebong) menjadi hewan dewasa yang sangat berbeda bentuknya
yang dikontrol oleh hormone. Contohnya: metamorphosis ulat menjadi pupa dan kecebong
menjadi katak. Adapun tahap biologi dari metamorphosis yaitu hewa muda mempunyai
kehidupan yang berbeda pada saat dewasa. Metamorphosis pada amfibi memperlihatkan
bahwa mereka tidak sepenuhnya hidup di darat. Hewan amfibi hanya hidup di darat ketika
telah dewasa dengan memakan serangga. Pada saat masa embrio, embrio amfibi hidup di
tempat lembap karena telurnya tidak bisa bertahan di daerah kering. Sampai menetas dan
menjadi larva berupa kecebong dan makanannya berupa alga. Hormone tiroksin yang
dihasilkan oleh kelenjar tiroid harus ada saat terjadinya metamorphosis. Tiroksin
mempengaruhi perubahan jaringan pada tubuh hewan tersebut. Dalam tabiel dibawah ini
dapat dilihat perubahan yang terjadi pada saat metamorphosis amfibi
Function Larva Dewasa
Pergerakan Dengan ekor yang bersirip Kaki tanpa ekor
Pernafasan Insang eksternal Paru-paru dan kulit
Cara makan Mulut penghisap Mulut yang besar dan lidah yang
lengket
Pencernaan Usus yang bergulung-gulung untuk
mencerna alga
System pencernaan yang pendek,
yang dimakan sejenis serangga
dan mudah dicerna
Penglihatan Mata yang kecil Mata yang besar dengan pigmen
visual yang berlainan.
Ekskresi Ammonia Urea
Pergantian kulit dan metamorphosis serangga
Perubahan dari larva hingga menjadi dewasa juga terjadi pada serangga. Seperti
perubahan pada struktur serangga bisa terjadi saat insekta mengubah kulitnya dan tumbuh
yang baru.
Fungsi pelepasan kulit adalah untuk memperbesar ukuran dan fungsi metamorphosis
adalah menghasilkan perubahan bentuk tubuh. Dalam tubuh serangga terdapat hormone yang
berfungsi dalam proses ini. Hormone itu adalah hormone esdison dan juvenile.
Ketidakhadiran hormone juvenile, hormone esdison meningktkan dan mempengaruhi proses
transkripsi gen yang mengkode cirri-ciri pendewasaan pada serangga. Namun, kehadiran
hormone juvenile membuat hormone esdison non aktif, dan gen untuk tahap larva (muda)
aktif.
Regenerasi dan pembentukan kembali organ yang rusak
Regenerasi adalah proses menyusun kembali organ yang telah dipotong atau
hilang.Regenerasi dapat terjadi pada hewan maupun tumbuhan bahkan manusia.
Pada tumbuhan yang didegenerasi adalah batang utamanya.Disini kita tahu
pembelahan sel dan gen aktif dikontrol oleh hormon-hormon.Bukan tumbuhan saja
melainkan pada hewan misalnya kaki amphibi mengalami regenerasi misalnya pada kadal.
Pada blastema ada dua kemungkinan,yaitu sel yang ditinggalkan dari perkembangan
embrio yang belum dibedakan kedalam sel yang khusus tetapi dijaga hanaya disekitar tubuh
yang siap membentuk blastema.Kemudian yang kedua sel yang tadinya dikhususkan untuk
fungsi yang lain yang dirangsang oleh pemindahan dari organ untuk diubah ke sel
blastema.Kemudian bisa dibedakan ulang ke tipe sel yang dibutuhkan dalam organ yang
baru.Pada kadal air telah ditampakkan sedikitnya sel blastema yang diangkat dari sel khusus
yang telah ada.
11.G Kanker
Proses terbentuknya kanker membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu bertahun-
tahun. karena perkembangan kanker terlihat, dalam banyak hal, seperti kebalikan dari
diferensiasi sel, membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengerti proses lain yang
menjadi pemicu terbentuknya kanker. Pertumbuhan sel kanker ini tidak seperti layaknya sel
normal, dan bila dilihat dari bentuknya cenderung berbentuk bulat dan bisa memyebar
dengan cepat.
Tumor merupakan sekelompok sel yang pertumbuhan dan perkembangannya
abnormal. Beberapa tumor bisa berbahaya, contohnya seperti kista pada uterus. Disisi lain
tumor juga dapat bersifat ganas, pertumbuhan tidak terkontrol, dapat merusak jaringan
disekitarnya dan terkadang dapat berdampak pada kematian. Kanker merupakan bentuk dari
tumor yang bersifat ganas. Kira-kira ada 100 jenis kanker yang diketahui, disebabkan oleh
spesies yang berbeda, pada organ yang berbeda namun spesies sama, namun terkadang
organnya sama namun jalurnya berbeda.
Ada tiga jalur penting yang membedakan sel kanker dengan sel normal. Pertama
pertumbuhannya cepat, kedua terkadang selnya tidak menempel satu sama lain seperti
seharusnya sel-sel normal sehingga terkadang selnya berpindah menuju jaringan yang
berbeda. Ketiga sel kanker tampaknya berdiferensiasi yaitu, mereka terlihat seolah-olah
mereka telah dikembalikan ke tahap awal perkembangan mereka. Ketika sel-sel bersilia di
saluran nafas yang mengarah ke paru-paru berubah menjadi sel ganas, dan secara langsung
mereka akan kehilangan silia mereka, dan segera berdiferensiasi menjadi sel tak berbentuk
yang membelah dengan cepat seperti layaknya sel embrio. Dan jika sel tumor kehilangan
kemampuan normalnya untuk tetap berikatan erat dengan sel-sel disekitarnya maka akibatnya
akan muncul kebuntuan dan bermetastasis, dan akan menakibatkan penyebaran ke bagian
tubuh yang lain sehingga memunculkan yang tumor baru.
Banyak hal yang merupakan penyebab dari kanker, contohnya merokok dapat
menyebabkan kanker paru. Selain itu banyak hal lain yang dapat menyebabkan timbulnya
kanker , seperti virus yang menyerang hewan yang nantinya juga dapat menyebar ke
manusia. Beberapa kanker juga merupakan penyakit keturunan akibat predisposisi genetic.
Dapat disimpulkan bahwa telah terjadi perubahan genetic dari semua jenis kanker.
Banyak factor terkait yang dapat menjadi mutagens yang meningkatkan resiko
terjadinya kanker, agen tersebut disebabkanakibat terjadinya mutasi genetic.untuk
menghindari informasi yang salah dipublik US FDA melakukan serangkaian test untuk
mengetahui substansi genetic yang berperan sebagai mutagen sebelum dipublikasikan.
Mereka menggunakan amest test untuk mendeteksi mutasi kecil dan local pada DNA bakteri.
Beberapa kanker terkait dengan substansi yang disebut karsinogenic ( penyebab kanker)
tanpa menjadi mutagen yang dapat dibaca oleh amest test sehingga diasumsikan pada
beberapa kasus perubahan genetic mungkin merupakan efek sekunder bila dibandingkan
penyebab utama kanker.
Pada sepuluh tahun terakhir, tekhnik untuk analisis kromosom dan sekuensi DNA
telah mengungkapkan satu per satu jenis dari kanker. Banyak orang berfikir bahwa semua
kanker disebabkan oleh perubahan genetic dari sel asalnya, yang nantinya akan terbagi-bagi
menjadi sel klone yang nantinya akan membentuk tumor. Beberapa perubahan genetic dapat
mulai dari yang paling kecil dapat dideteksi oleh ames test, tetapi beberapa mungkin
diakibatkan oleh perubahan genetic yang lebih besar, seperti penyusunan ulang kromosom,
penggabungan gen virus pada genom sel, penyisipan sekuensi control yang menyebabkan gen
mengekspresikan lebih banyak atau lebih sedikit daripada normal, kerusakan kromosom dan
lainnya. Mudahnya, diethylstilbestrol (DES) tidak menyebabkan mutasi pada tes ames, DES
ini terkait dengan gangguan pada distribusi kromosom saat pembelahan sel. Hal ini
menyebabkan terdapat kelebihan atau kromosom yang kurang pada sel yang baru. DES
merupakan implikasi dari penyebab kanker vagina pada wanita muda yang terekspose bahan
kimia saat fetus.
Apabila semua kanker (faktanya) memiliki perubahan genetic seperti pada teori,
formasi dan diferensiasi kanker seharusnya tidak sebanyak yang kiota pikirkan. Diferensiasi
ini tidak melibatkan perubahan genom secara luas tetapi hanya mengakibatkan perubahan
pada ekspresi gen. sesuai dengan perkiraan perubahan genetic yang dihasilkan pada
munculnya kanker melibatkan satu atau lebih dari sekitar dua puluh gen yang dapat
membantu untuk mengatur pembelahan sel.
Masih banyak hal yang belum diketahui untuk merinci penyebab dari kanker mungkin
dapat dijelaskan dengan gambaran yang muncul dari kanker sebagai proses yang melalui
sekurang-kurangnya dua tahapan. Pada awal tahun 1980, transformasi kanker dilaporkan
melibatkan dua perubahan bukan hanya satu yaitu aktivasi atau mutasi dari dua gen normal
yang berbeda menjadi onkogen, atau satu even genetic ditambah dengan satu karsinogen,
contohnya. Hasil akhir dari perubahan yang bervariasi ini adalah sel dengan gen yang
mengontrol pembelahan sel berlangsung salah sehingga menyebabkan kanker.
Beberapa kanker muncul pada keluarga dan diasosiasikan dengan kromosom herediter
yang mengalami kerusakan pada tempat tertentu. Sehingga gen tertentu yang diwariskan ini
merupakan salah satu factor predisposisi timbulnya kanker
Pada kasus yang lain, orang dengan xerolema pigmentosa juga memiliki defect
congenital pada “mesin perbaikan DNA normal” selnya. Mereka juga memiliki insiden yang
tinggi terhadap kanker kulit, karena mutasi akibat sinar UV tidak dapat diperbaiki pada kulit
mereka. Pada orang normal keadaan ini akan cepat diperbaiki sebelum menjadi kanker.
Kanker disebabkan oleh virus yang tidak menyebabkan penyakit dengan cepat, tapi
virus memasukkan materi genetiknya kedalam genom cell hostnya, kemudian gen virus ini
akan menjadi gene host, kemudian akan terjadi duplikasi dan menjadi sel baru. Jarang
ditemukan adanya virus yang laten. Namun pada orang dewasa di Eropa utara US, mereka
memiliki Epstein Bar Virus (EBV) pada beberapa sel tubuhnya. EBV ini merupakan anggota
dari herves group, dan menimbulkan infeksi mononukleasi .
Laten virus dapat hidup “tidak definitive” dan ditransmisikan dari orang tua ke anak
lewat ovum/ sperma, transmisi ini menyebabkan kerentanan genetic terkena kanker,
walaupun demikian belum ada bukti EBV dapat ditransmisikan lewat jalur ini.
Pada herves simplex ini virus distimulus oleh factor-faktor tertentu yang belum
diketahui, dapat hidup pada keadaan “latend state” pada sel saraf, lalu berkembangbiak dan
menyebabkan kerusakan sel yang disebut “cold sore”. Pada beberapa tipe, herves virus
dikaitkan dengan kejadian burkit’s lymphoma dan cervical carcinoma.
Hasil penelitian dari mencit dan tikus mendapatkan bahwa beberapa kanker memicu
virus latent untuk aktif kembali. Hal ini lah yang merupakan penyebab kenapa anak dengan
burkit lymphoma memliki kromosom yang mengalami mutasi, sehingga menghasilkan
protein yang lebih besar daripada biasanya.
Beberapa virus bersifat onkogenik membawa :
1. Gen tambahan yang mirip dengan sel hostnya, rous sarcoma virus yang menyebabkan
tumor pada ayam, menunjukkan code gen untuk protein yang mirip dengan factor
pertumbuhan yang menstimulus.
2. Pembelahan sel dan beberapa yang lain menyebabkan membawa gen yang
menyebabkan fosforilasi protein vincolin pada sel yang mengalami adesi plak palsu
yang dibawah plasma membrane, yang normalnya melekat dengan sel. Perubahan
penyebaran vincolin ini menembus sel dan kemudian sel mengalami trasformasi
sehingga virus tidak lagi melekat pada tetangga (host)nya.
3. Jenis onkogenik virus yang lain yaitu dengan membuat gen sel normal berada
dibawah kendali promoter (pengontrol) virus, sehingga sel mensintesis protein lebih
sering dan lebih banyak dari seharusnya.
Kanker merupakan penyebab kematian ke-2 terbanyak di US, 20% penduduk
meninggal. Kematian akibat kanker meningkat pada abad 20 ini, karena kanker cenderung
muncul saat ini pada orang dengan usia lanjut, berbeda dengan keadaan dulu yang kematiaan
lebih sering karena infeksi, diantaranya umur orang yang biasa terkena di US yaitu 80 tahun,
pada tahun 1980 meningkat menjadi umur 45 tahun, peningkatan kejadian kanker ini
kemungkinan karena karsinogen sudah semakin banyak disekitar kita.
Dewasa ini, penatalaksanaan dengan terapi gen telah ditemukan untuk beberapa tipe
kanker, seperti leukemia anak,dan angka kematian akibat kanker telah menurun. Hal ini
karena ada terapi baru , selain itu ada sebagian orang lebih waspada untuk segera berobat
secepat mungkin ketika mereka diduga memiliki kanker.