diet aterosklerosis

4
Diet Aterosklerosis Aterosklerosis adalah suatu keadaan yang ditandai dengan hilangnya elastisitas (pengerasan) dari arteri karena penebalan dinding pembuluh nadi yang akan menyebabkan penyakit jantung degenerative, stroke, dan penyakit arteri lainnya. Aterosklerosis disebabkan oleh penebalan zat-zat lemak di dalam dan di bawah lapisan intima dinding pembuluh nadi, yang juga terjadi pada arteri koroner. Jadi, arterosklerosis adalah penumpukan endapan jaringan lemak (antheroma) dalam nadi. Insidensi dan keparahan aterosklerosis sangat ditingkatkan oleh faktor risiko lain seperti merokok, hipertensi, diabetes, riwayat penyakit jantung premature pada keluarga atau dirinya sendiri, dan hipertrofi ventrikel kiri. Bagi penderita aterosklerosis, diet merupakan salah satu cara yang tepat untuk mengatasi penyakitnya. Hal ini terkait dengan penyakit ateroskerosis yang berhubungan dengan lemak. Dengan metode diet yang tepat, konsumsi lemak bagi penderita aterosklerosis dapat dibatasi sehingga lemak yang menyumbat pembuluh darah dapat dikurangi. a. penyebab aterosklerosis aterosklerosis adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan adanya endapan lemak (ateroma) yang terbentuk pada dinding

Upload: ira-ajah

Post on 21-Jan-2016

18 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diet Aterosklerosis

Diet Aterosklerosis

Aterosklerosis adalah suatu keadaan yang ditandai dengan hilangnya elastisitas

(pengerasan) dari arteri karena penebalan dinding pembuluh nadi yang akan menyebabkan

penyakit jantung degenerative, stroke, dan penyakit arteri lainnya. Aterosklerosis disebabkan

oleh penebalan zat-zat lemak di dalam dan di bawah lapisan intima dinding pembuluh nadi, yang

juga terjadi pada arteri koroner. Jadi, arterosklerosis adalah penumpukan endapan jaringan lemak

(antheroma) dalam nadi. Insidensi dan keparahan aterosklerosis sangat ditingkatkan oleh faktor

risiko lain seperti merokok, hipertensi, diabetes, riwayat penyakit jantung premature pada

keluarga atau dirinya sendiri, dan hipertrofi ventrikel kiri.

Bagi penderita aterosklerosis, diet merupakan salah satu cara yang tepat untuk mengatasi

penyakitnya. Hal ini terkait dengan penyakit ateroskerosis yang berhubungan dengan lemak.

Dengan metode diet yang tepat, konsumsi lemak bagi penderita aterosklerosis dapat dibatasi

sehingga lemak yang menyumbat pembuluh darah dapat dikurangi.

a. penyebab aterosklerosis

aterosklerosis adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan adanya endapan lemak (ateroma)

yang terbentuk pada dinding lapisan dalam pembuluh arteri. Aterosklerosis sangat berbahaya jika

timbunan lemak sampai menutupi aliran darah dalam pembuluh arteri otot jantung (miokardium),

aorta (arteri utama dari badan), serta mengganggu fungsi otak dan anggota badan.

Sementara itu, faktor risiko terjadinya aterosklerosis terdiri dari faktor risiko primer dan

sekunder. Faktor risiko primer berupa lemak protein darah yang berlebihan

(hiperlipoproteinemia), hipertensi, dan merokok. Sementara itu, faktor sekunder, di antaranya

akibat kegemukan (obesitas), diabetes mellitus, dan kurang berolahraga.

Hiperlipoproteinemia merupakan keadaan yang menunjukkan kadar lipoprotein dalam darah

melampaui batas normal. Lipoprotein itu sendiri merupakan ikatan kompleks yang terdiri dari

gabungan antara protein dengan kolesterol, trigliserida, dan lemak fosfat. Dikenal ada empat

Page 2: Diet Aterosklerosis

jenis lipoprotein, yakni kilomikron, VLDL (Very Low Density Lipoprotein), LDL (Low Density

Lipoprotein) dan HDL (High Density Lipoprotein). Kilomikron dan VLDL mengandung

trigliserida tinggi, sedangkan LDL mengandung kolestrol tinggi dan HDL kandungan protein

yang tinggi.

b. diet lemak terkontrol

diantara faktor risiko terjadinya aterosklerosis, hiperlipoproteinemia merupakan salah satu faktor

risiko yang dapat dikurangi dengan menerapkan diet. Diet yang tepat digunakan oleh penderita

hiperlipoproteinemia adalah diet lemak terkontrol (fat controlled diet). Pada metode diet ini,

jumlah asupan dan tipe lemak yang terkandung dalam makanan harus diperhatikan.

Penerapan diet lemak terkontrol tergantung pada kadar masing-masing lipoprotein dalam darah.

Jika kadar kilomikron meningkat, berarti erat hubungannya dengan kandungan trigliserida dalam

makanan. Pendekatan dari segi diet adalah membatasi asupan lemak total. Makanan yang harus

dihindari adalah otak sapid an kuning telur. Jika VLDL meningkat, ini erat hubungannya dengan

meningkatnya kadar trigliserida darah. Diet yang dilakukan adalah membatasi asupan

karbohidrat sederhana, seperti gula.

Jika LDL yang meningkat, ini erat hubungannya dengan peningkatan kadar kolesterol darah.

Diet dilakukan dengan membatasi konsumsi makanan yang mengandung kolesterol, mengurangi

konsumsi asam lemak jenuh, dan memperbanyak konsumsi asam lemak tidak jenuh ganda (poly

unsaturated fatty acid). Sementara itu, lipoprotein HDL tidak perlu dibatasi karena HDL

merupakan lemak yang baik bagi tubuh.

Kadar lemak darah perlu dijaga supaya tetap berada dalam batas normal. Jika tidak terkontrol,

kadar lemak yang tinggi dapat membahayakan kesehatan tubuh. Berikut ini cara menjaga kadar

lemak darah tetap normal.

1. perhatikan jumlah makanan yang dikonsumsi setiap hari, terutama kandungan gizinya. Jangan

sampai tidak terkontrol.

2. kurangi makanan yang mengandung lemak tinggi.

Page 3: Diet Aterosklerosis

3. kurangi asupan karbohidrat sederhana, seperti gula dan bahan makanan sejenis. Perbanyak

makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti nasi, singkong, jagung, beras merah

dan kentang.

4. usahakan konsumsi makanan yang mengandung kolesterol kurang dari 300 mg.

5. perbanyak konsumsi makanan berserat, seperti sayur dan buah-buahan segar.

6. lakukan olahraga yang bersifat aerobic sesuai dengan takaran secara rutin. Lakukan olahraga

minimum tiga kali seminggu, sekitar satu jam setiap kali latihan.

http://books.google.co.id/books?

id=Sp4fEk8BDQsC&pg=PA147&dq=diet+aterosklerosis&hl=id&sa=X&ei=oHxeUuH-

NcPUigenqYGwBw&redir_esc=y#v=onepage&q=diet%20aterosklerosis&f=false