diare akut et causa virus
TRANSCRIPT
DefinisiDefinisiHippocrates Hippocrates Diare Diare pengeluaran tinja yang tidak pengeluaran tinja yang tidak
normal dan cair normal dan cair Bagian ilmu kesehatan anak FK UI / Bagian ilmu kesehatan anak FK UI /
RSCM RSCM Diare Diare buang air besar yang tidak buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja encer, normal atau bentuk tinja encer,
frekuensi lebih banyak dari frekuensi lebih banyak dari biasanyabiasanya
Diare Diare
(neonatus) (neonatus) frekuensi buang air frekuensi buang air besar besar
> 4 x> 4 x
(bayi >1 bulan dan anak) (bayi >1 bulan dan anak) frekuensinya frekuensinya
> 3 x > 3 x
Bayi (ASI) Bayi (ASI) tidak jarang frekuensi tidak jarang frekuensi
defekasinya > 3-4 X defekasinya > 3-4 X sehari sehari
tidak disebut diare tidak disebut diare
(fisiologis )(fisiologis )
Bila seorang anak defekasinya < 3 x Bila seorang anak defekasinya < 3 x
sehari sehari konsistensi encer konsistensi encer diare diare
Secara umum diare Secara umum diare
defekasi encer > 3 x sehari dengan/tanpa defekasi encer > 3 x sehari dengan/tanpa
darah dan/atau lendir dalam tinja. darah dan/atau lendir dalam tinja.
Diare akutDiare akut diare yang terjadi secara diare yang terjadi secara
mendadak dan berlangsung < 7 hari pada mendadak dan berlangsung < 7 hari pada
bayi dan anak yang sebelumnya sehat.bayi dan anak yang sebelumnya sehat.
EtiologiEtiologi1. Infeksi1. Infeksi
a.a. Infeksi Enteral Infeksi Enteral
(penyebab utama diare pada anak)(penyebab utama diare pada anak)
Meliputi : Meliputi :
-- infeksi bakteri: Vibrio, E. Coli, infeksi bakteri: Vibrio, E. Coli, Salmonella, Salmonella,
Shigella, Bacillus Shigella, Bacillus cereus, cereus, Clostridium Clostridium perfringensperfringens
-- infeksi virus: Enterovirus (virus Echo, infeksi virus: Enterovirus (virus Echo,
Coxsackie), Adenovirus, Coxsackie), Adenovirus,
RotavirusRotavirus
- investasi parasit: cacing - investasi parasit: cacing (Ascaris,Trichiuris, (Ascaris,Trichiuris,
Oxyuris), Protozoa Oxyuris), Protozoa (Entamoeba histolytica), (Entamoeba histolytica),
jamur (candida albicans)jamur (candida albicans)
b. b. Infeksi ParenteralInfeksi Parenteral Infeksi di bagian tubuh lain di luar alat Infeksi di bagian tubuh lain di luar alat
pencernaan (OMA, tonsilofaringitis, pencernaan (OMA, tonsilofaringitis, bronchopneumonia, enchepalitis)bronchopneumonia, enchepalitis) terutama terdapat pada bayi dan anak terutama terdapat pada bayi dan anak < 2 tahun.< 2 tahun.
Etiologi
2.2.MalabsorbsiMalabsorbsia.a. Malabsorbsi karbohidratMalabsorbsi karbohidrat
Pada bayi dan anak yang terpenting Pada bayi dan anak yang terpenting dan dan tersering ialah intoleransi laktosa.tersering ialah intoleransi laktosa.b.b. Malabsorbsi lemakMalabsorbsi lemakc.c. Malabsorbsi ProteinMalabsorbsi Protein
3.3.Makanan (basi, beracun, alergi terhadap Makanan (basi, beracun, alergi terhadap makanan)makanan)
4.4.ImmunodefisiensiImmunodefisiensi5.5.PsikologisPsikologis
Rasa takut dan cemasRasa takut dan cemas
Etiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Di Indonesia, Rotavirus pertama kali Di Indonesia, Rotavirus pertama kali ditemukan pada tahun 1975 dari ditemukan pada tahun 1975 dari penderita Diare yang dirawat di Bgian penderita Diare yang dirawat di Bgian Ilmu Kesehatan Anak FK-UI RSCM Jakarta. Ilmu Kesehatan Anak FK-UI RSCM Jakarta. Prevalensinya pada waktu itu adalah Prevalensinya pada waktu itu adalah sebanyak 47%. Ternyata kemudian sebanyak 47%. Ternyata kemudian Rotavirus ini juga dapat berhasil Rotavirus ini juga dapat berhasil ditemukan di Yogyakarta dan Medan ditemukan di Yogyakarta dan Medan dengan prevalensi berkisar sekitar 40%.dengan prevalensi berkisar sekitar 40%.
Pengenalan RotavirusPengenalan Rotavirus
Famili ReoviridaeFamili Reoviridae 7 grup A-G, Infeksi manusia : A, B, 7 grup A-G, Infeksi manusia : A, B,
CC Pnya 14 serotipe G & 20 serotype Pnya 14 serotipe G & 20 serotype
PP RNA double stranded, kapsid RNA double stranded, kapsid
gandaganda
Patogenesis RotavirusPatogenesis Rotavirus
Rotavirus terikat pada enterosit matur Rotavirus terikat pada enterosit matur pd ujung villi, infeksinya di 2/3 proximal pd ujung villi, infeksinya di 2/3 proximal ileum.ileum.
Sel-sel ileum kmudian mengekspresikan Sel-sel ileum kmudian mengekspresikan disakaridase, peptidase, & enzim lain pd disakaridase, peptidase, & enzim lain pd prmukaan apikal.prmukaan apikal.
Sel-sel kripta diantara villi brpran dlm Sel-sel kripta diantara villi brpran dlm sekresi Cl ke lumen usus, sdngkan sekresi Cl ke lumen usus, sdngkan enterosit u/ absorpsi.enterosit u/ absorpsi.
Sel2 yg terkelupas masuk ke lumen Sel2 yg terkelupas masuk ke lumen usus & mlepas virus di feses.usus & mlepas virus di feses.
Ekskresi virus 2-12 hari pd individu Ekskresi virus 2-12 hari pd individu sehat, dn memanjang jika pasien sehat, dn memanjang jika pasien nutrisi buruk.nutrisi buruk.
Diare causa Rotavirus terjdi karna Diare causa Rotavirus terjdi karna Absorpsi Na & glukosa RUSAK krn sel Absorpsi Na & glukosa RUSAK krn sel pd villi diganti dg sel kripta Immatur yg pd villi diganti dg sel kripta Immatur yg (-) melaksnkn fungsi absorpsi.(-) melaksnkn fungsi absorpsi.
Patogenesis Patogenesis
Mekanisme dasar yang menyebabkanMekanisme dasar yang menyebabkantimbulnya diare:timbulnya diare: 1.Gangguan osmotik1.Gangguan osmotik
Makanan/zat yang tidak dapat diserap Makanan/zat yang tidak dapat diserap tekanan osmotik dalam rongga usus tekanan osmotik dalam rongga usus pergeseran air dan elektrolit ke pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan Isi rongga usus yang berlebihan merangsang usus untuk merangsang usus untuk mengeluarkannya mengeluarkannya diare osmotik diare osmotik
2. Gangguan sekresi2. Gangguan sekresiRangsangan tertentu (toksin) pada Rangsangan tertentu (toksin) pada dinding usus dinding usus peningkatan sekresi air peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan elektrolit ke dalam rongga usus diare sekretorik timbul karena terdapat diare sekretorik timbul karena terdapat peningkatan isi rongga ususpeningkatan isi rongga usus
3. Gangguan motilitas usus3. Gangguan motilitas ususHiperperistaltik Hiperperistaltik berkurangnya berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap kesempatan usus untuk menyerap makanan makanan diare. diare. Bila peristaltik usus menurun Bila peristaltik usus menurun bakteri bakteri tumbuh berlebihan tumbuh berlebihan diare diare
Patogenesis
Patogenesis DiarePatogenesis Diare
Masuknya jasad renik yang masih hidup Masuknya jasad renik yang masih hidup kedalam usus halus setelah berhasil kedalam usus halus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung melewati rintangan asam lambung
Jasad renik tersebut berkembang biak Jasad renik tersebut berkembang biak
(multiplikasi) di dalam usus halus(multiplikasi) di dalam usus halus
Oleh jasad renik dikeluarkan toksin (toksin Oleh jasad renik dikeluarkan toksin (toksin diaregenik)diaregenik)
Diare akutDiare akut
Bila diare melanjut sampai Bila diare melanjut sampai
2 minggu/lebih, kehilangan BB atau tidak 2 minggu/lebih, kehilangan BB atau tidak bertambah selama masa tersebutbertambah selama masa tersebut
Diare kronikDiare kronik
Bila diarenya menetap dalam 2 Bila diarenya menetap dalam 2
minggu/lebih dan disertai gangguan minggu/lebih dan disertai gangguan pertumbuhanpertumbuhan
Diare persistenDiare persisten
MelanjutnyaKerusakanMukosa
PerbaikanMukosayang terlambat
Manifestasi KlinikManifestasi Klinik Cengeng, gelisah, suhu tubuh Cengeng, gelisah, suhu tubuh Nafsu makan biasanya tidak ada Nafsu makan biasanya tidak ada
timbul diaretimbul diare Tinja cair mungkin disertai lendir dan Tinja cair mungkin disertai lendir dan
atau darahatau darah Warna tinja Warna tinja kehijau-hijauan kehijau-hijauan
(tercampur empedu)(tercampur empedu) Anus dan daerah sekitarnya lecet Anus dan daerah sekitarnya lecet
(sering defekasi)(sering defekasi)
Muntah (sebelum/sesudah diare) Muntah (sebelum/sesudah diare) lambung meradang atau lambung meradang atau ketidakseimbangan asam basa dan ketidakseimbangan asam basa dan elektrolitelektrolit
Kehilangan banyak cairan dan Kehilangan banyak cairan dan elektrolit elektrolit dehidrasi (berat badan dehidrasi (berat badan , , turgor kulit berkurang, mata dan turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun besar cekung, selaput ubun-ubun besar cekung, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering)tampak kering)
Manifestasi Klinik
Anamnesa dan Anamnesa dan DiagnosisDiagnosis Keadaan giziKeadaan gizi
Malnutrisi Malnutrisi korelasi positif dengan lama korelasi positif dengan lama dan beratnya diare, dan beratnya diare, aktifitas enzim usus aktifitas enzim usus & hilangnya integritas usus. & hilangnya integritas usus.
Higiene dan sanitasiHigiene dan sanitasi Sosial budayaSosial budaya
Pemberian makanan tambahan yang Pemberian makanan tambahan yang terlalu dini dan tidak tepat (faktor penting) terlalu dini dan tidak tepat (faktor penting) diare diare
Pasien dg Immunodef pada HIVPasien dg Immunodef pada HIV Makan-makanan laut/ makanan cepat sajiMakan-makanan laut/ makanan cepat saji Penggunan obat AntimikrobaPenggunan obat Antimikroba
Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik Keadaan umum klien _Keadaan umum klien _ b. Tanda–tanda vitalb. Tanda–tanda vital c. BBc. BB d. Status hidrasi _ kecekungan ubun-ubun, d. Status hidrasi _ kecekungan ubun-ubun,
Urin Output, Mukosa membran,Turgor kulit, Urin Output, Mukosa membran,Turgor kulit, Kecekungan kelopak mata, Air mataKecekungan kelopak mata, Air mata
e. Tanda2 hipokalemi _Bising usus, distensi e. Tanda2 hipokalemi _Bising usus, distensi usus, Menurunnya kemampuan kontraksi usus, Menurunnya kemampuan kontraksi otototot
f. Pola pernafasanf. Pola pernafasan
Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan tinja1. Pemeriksaan tinja
- - Makroskopis dan mikroskopisMakroskopis dan mikroskopis
-- pHpH dan kadar gula dalam tinja dan kadar gula dalam tinja
-- Kultur dan uji resistensi Kultur dan uji resistensi 2. Pemeriksaan keseimbangan asam2. Pemeriksaan keseimbangan asam
basa basa 3. 3. Pemeriksaan keseimbangan cairan Pemeriksaan keseimbangan cairan
& elektrolit Hb-Ht, Na, K, Ca dan F& elektrolit Hb-Ht, Na, K, Ca dan F
Klasifikasi DehidrasiKlasifikasi Dehidrasi
A.A. Derajat Dehidrasi Menurut Derajat Dehidrasi Menurut
Jumlah Cairan yang HilangJumlah Cairan yang Hilang
1.1.Dehidrasi RinganDehidrasi Ringan
Kehilangan cairan 5% Berat Badan Kehilangan cairan 5% Berat Badan
2.2.Dehidrasi SedangDehidrasi Sedang
Kehilangan cairan 5-10% Berat BadanKehilangan cairan 5-10% Berat Badan
3.3.Dehidrasi BeratDehidrasi Berat
Kehilangan cairan >10% Berat BadanKehilangan cairan >10% Berat Badan
Tanda-tanda Dehidrasi (WHO Tanda-tanda Dehidrasi (WHO 1997)1997)
Dehidrasi ringan/sedangDehidrasi ringan/sedangTerdapat 2 /lebih dari tanda-tanda Terdapat 2 /lebih dari tanda-tanda berikut:berikut: Gelisah, rewel/mudah marahGelisah, rewel/mudah marah Mata cekungMata cekung Haus, minum banyakHaus, minum banyak Cubitan kulit perut kembalinyaCubitan kulit perut kembalinya
lambatlambat
Dehidrasi beratDehidrasi berat
Terdapat 2 /lebih dari tanda-tanda Terdapat 2 /lebih dari tanda-tanda
berikut:berikut: Letargi atau tidak sadarLetargi atau tidak sadar Mata cekungMata cekung Tidak bisa minum/malas minumTidak bisa minum/malas minum Cubitan kulit perut kembalinya Cubitan kulit perut kembalinya
sangat sangat lambatlambat
Pada dehidrasi berat, pasien dapatPada dehidrasi berat, pasien dapatmengalami asidosis metabolik.mengalami asidosis metabolik.Asidosis metabolik terjadi karena :Asidosis metabolik terjadi karena :1.K1.Kehilangan bikarbonat >> melalui ehilangan bikarbonat >> melalui
tinjatinja2.2.Ketosis kelaparanKetosis kelaparan3.3.Produk-produk metabolik asam tidak Produk-produk metabolik asam tidak
dapat dikeluarkan dapat dikeluarkan oliguria / anuria. oliguria / anuria.4.4.Pindahnya ion natrium Pindahnya ion natrium
cairan ekstrasel ke cairan intraselcairan ekstrasel ke cairan intrasel5.5.Penimbunan asam laktatPenimbunan asam laktat
Gambaran Klinik Asidosis MetabolikGambaran Klinik Asidosis Metabolik
Hiperventilasi (pernafasan cepat Hiperventilasi (pernafasan cepat dan dalam / Kussmaul)dan dalam / Kussmaul)
Terkadang diikuti syok, mual, Terkadang diikuti syok, mual, muntah, anoreksiamuntah, anoreksia
Bila asidosis hanya sedikit dan cukup Bila asidosis hanya sedikit dan cukup
cairan & elektrolit (CO2 combining cairan & elektrolit (CO2 combining power power
tidak kurang dari 40 vol % atau 18 tidak kurang dari 40 vol % atau 18
mEq/liter) mEq/liter) dikoreksi oleh homeostasis dikoreksi oleh homeostasis
tubuh sendiri.tubuh sendiri.
Bila dibawah nilai diatas Bila dibawah nilai diatas dikoreksi dikoreksi
dengan natrium laktat atau natrium dengan natrium laktat atau natrium
bikarbonat.bikarbonat.
Kebutuhan NaHCO3 = 0,3 x kgBB x base Kebutuhan NaHCO3 = 0,3 x kgBB x base excess. excess.
Jumlah kalium total tubuh antara 50-55 mEq / Jumlah kalium total tubuh antara 50-55 mEq / kgBB (BB ideal)kgBB (BB ideal)
Diare kronik Diare kronik hipokalemia hipokalemiaBila kadar K Bila kadar K ::
diberikan 1,5 – 3 gr KCl sehari (oral)diberikan 1,5 – 3 gr KCl sehari (oral)atau KCl 2-4 mEq / kgBB / 24 jam (IV)atau KCl 2-4 mEq / kgBB / 24 jam (IV)
Hipokalemia berat :Hipokalemia berat :diberikan KCL 0,5-1 mEq / kgBB /jam melalui diberikan KCL 0,5-1 mEq / kgBB /jam melalui intra venous fluid dripsintra venous fluid drips. .
Hiponatremia berat Hiponatremia berat koma/kejang koma/kejang infus saline hipertonik terkontrolinfus saline hipertonik terkontrol
Penderita Penderita hipoglikemia (glukosa darah hipoglikemia (glukosa darah < 2,2 mmol / liter) < 2,2 mmol / liter) jangan tunda jangan tunda penatalaksanaan penatalaksanaan
Penderita sadar Penderita sadar 20-30 gr karbohidrat (susu) per oral20-30 gr karbohidrat (susu) per oral
Penderita tidak dapat minumPenderita tidak dapat minum glukosa (dekstrosa 50 % = 50mL) IVglukosa (dekstrosa 50 % = 50mL) IV
B. Derajat Dehidrasi Menurut Tonisitas B. Derajat Dehidrasi Menurut Tonisitas Cairan Cairan
1.D1.Dehidrasi isotonikehidrasi isotonik Kadar Na dalam plasma 130-Kadar Na dalam plasma 130-
150mEq/L (dehidrasi isonatremia)150mEq/L (dehidrasi isonatremia)2.D2.Dehidrasi hipotonikehidrasi hipotonik
Kadar Na dalam plasma < 130mEq/L Kadar Na dalam plasma < 130mEq/L (dehidrasi hiponatremia) (dehidrasi hiponatremia)
3.3.Dehidrasi hipertonikDehidrasi hipertonik Kadar Na dalam > 150mEq/L Kadar Na dalam > 150mEq/L
(dehidrasi hipernatremia)(dehidrasi hipernatremia)
Terapi DiareTerapi Diare
Dasar pengobatan diare :Dasar pengobatan diare :
1.1.Pemberian cairanPemberian cairan
2.2.Dietetik (pemberian makanan)Dietetik (pemberian makanan)
3.3.Obat-obatanObat-obatan
Pemberian cairan pada diare Pemberian cairan pada diare dengan dehidrasidengan dehidrasi
1. 1. Jenis CairanJenis Cairan
a.a. Cairan rehidrasi oral (Cairan rehidrasi oral (Oral Oral rehidration saltsrehidration salts))
formula lengkap (NaCl, NaHCOformula lengkap (NaCl, NaHCO3, 3, KCl KCl dan glukosa)dan glukosa)
Kadar Na 90 mEq/L :Kadar Na 90 mEq/L :untuk diare akut pada anak > 6 bulan untuk diare akut pada anak > 6 bulan dengan dehidrasi ringan dan sedang atau dengan dehidrasi ringan dan sedang atau tanpa dehidrasi (pencegahan dehidrasi).tanpa dehidrasi (pencegahan dehidrasi).
Kadar Na 50 – 60 mEq/L :Kadar Na 50 – 60 mEq/L :untuk diare akut pada anak < 6 bulan untuk diare akut pada anak < 6 bulan dengan dehidrasi ringan, sedang, atau dengan dehidrasi ringan, sedang, atau tanpa dehidrasi.tanpa dehidrasi.
Formula lengkap Formula lengkap oralit oralit
ForFormula sederhana (tidak lengkap) mula sederhana (tidak lengkap) hanya mengandung NaCl & sukrosa hanya mengandung NaCl & sukrosa atau karbohidrat lain (larutan gula atau karbohidrat lain (larutan gula garam, larutan air tajin garam, garam, larutan air tajin garam, larutan tepung beras garam) larutan tepung beras garam) pengobatan diare pertama di rumah pengobatan diare pertama di rumah dengan / tanpa dehidrasi ringandengan / tanpa dehidrasi ringan
JIKA AKAN DIBERI LARUTAN ORALIT DI RUMAH, JIKA AKAN DIBERI LARUTAN ORALIT DI RUMAH, TUNJUKKAN KEPADATUNJUKKAN KEPADA IBU JUMLAH ORALIT YANG IBU JUMLAH ORALIT YANG DIBERIKAN SETIAP HABIS BUANG AIR BESARDIBERIKAN SETIAP HABIS BUANG AIR BESAR
DAN DIBERIKAN ORALIT YANG CUKUP UNTUK 2 DAN DIBERIKAN ORALIT YANG CUKUP UNTUK 2 HARIHARI
< 1 Tahun 50 –100 ml 400 ml /hari ( 2 < 1 Tahun 50 –100 ml 400 ml /hari ( 2 bungkus)bungkus)
1-4 Tahun 100 – 2001-4 Tahun 100 – 200 ml ml > 5 Tahun 200 – 300 ml> 5 Tahun 200 – 300 ml Dewasa 300 – 400 ml 1200 –2800 ml / hariDewasa 300 – 400 ml 1200 –2800 ml / hari
Berikan sesendok teh tiap 1-2 menit Berikan sesendok teh tiap 1-2 menit untuk anak dibawah umur 2 tahununtuk anak dibawah umur 2 tahun
Berikan beberapa teguk dari gelas Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak lebih tuauntuk anak lebih tua
Bila anak muntah, tunggulah 10 menit Bila anak muntah, tunggulah 10 menit kemudian berikan cairan lebih lama kemudian berikan cairan lebih lama (misalnya sesendok tiap 2-3 menit)(misalnya sesendok tiap 2-3 menit)
Bila diare berlanjut setelahBila diare berlanjut setelah oralit habis oralit habis beritahu ibu untuk memberikan cairan beritahu ibu untuk memberikan cairan lainlain
b.b. Cairan ParenteralCairan Parenteral-- DG aa DG aa
(1 bgn. Lar Darrow+1 bgn. glukosa 5%)(1 bgn. Lar Darrow+1 bgn. glukosa 5%)-- RL g RL g
(1 bgn. Ringer Laktat+1 bgn glukosa 5%)(1 bgn. Ringer Laktat+1 bgn glukosa 5%)-- RL (ringer laktat)RL (ringer laktat)-- 3@ (1 bgn NaCl 0,9% +1 bgn glukosa 5% +1 3@ (1 bgn NaCl 0,9% +1 bgn glukosa 5% +1
bgn Na Laktat 1/6 mol/L)bgn Na Laktat 1/6 mol/L)- DG 1 : 2 DG 1 : 2
(1 bgn lar Darrow + 2 bgn glukosa 5%)(1 bgn lar Darrow + 2 bgn glukosa 5%)- RL g 1 : 3 - RL g 1 : 3
(1 bgn Ringer Laktat + 3 bgn glukosa 5-10%)(1 bgn Ringer Laktat + 3 bgn glukosa 5-10%)-- Cairan 4 : 1 Cairan 4 : 1
(4 bgn glukosa 5-10% + 1 bgn NaHCO3 1 ½ (4 bgn glukosa 5-10% + 1 bgn NaHCO3 1 ½ % atau 4 bgn glukosa 5-10% 1 bgn NaCl % atau 4 bgn glukosa 5-10% 1 bgn NaCl 0,9%)0,9%)
2. Jalan Pemberian2. Jalan Pemberian
a.a. Per oral Per oral
dehidrasi ringan, sedang dan tanpa dehidrasi ringan, sedang dan tanpa
dehidrasi, anak mau minum serta dehidrasi, anak mau minum serta
kesadaran baikkesadaran baik
b.b. IntragastrikIntragastrik
dehidrasi ringan, sedang atau dehidrasi ringan, sedang atau tanpa tanpa
dehidrasi tetapi anak tidak mau dehidrasi tetapi anak tidak mau
minum, atau kesadaran menurunminum, atau kesadaran menurun
c.c.IntravenaIntravena
dehidrasi beratdehidrasi berat
3.3.Jadwal (kecepatan) pemberian cairanJadwal (kecepatan) pemberian cairan
a.a.Belum ada dehidrasiBelum ada dehidrasiooral : sebanyak anak mau minum ral : sebanyak anak mau minum ((ad libitumad libitum)/1 gelas tiap buang air besar)/1 gelas tiap buang air besarParenteral : dibagi rata dalam 24 jamParenteral : dibagi rata dalam 24 jam
b.b.Dehidrasi ringanDehidrasi ringan1 jam pertama: 25-50 mL/kgBB per oral 1 jam pertama: 25-50 mL/kgBB per oral atau intragastrikatau intragastrikSelanjutnya 125 mL/kgBB/hari atau ad Selanjutnya 125 mL/kgBB/hari atau ad libitum.libitum.
c.c.Dehidrasi sedangDehidrasi sedang-- 1 jam pertama: 50-100 mL/kgBB per 1 jam pertama: 50-100 mL/kgBB per
oral / intragastrikoral / intragastrik-- Selanjutnya 125 mL/kgBB/hari atau ad Selanjutnya 125 mL/kgBB/hari atau ad
libitum.libitum.d. Dehidrasi beratd. Dehidrasi berat
Untuk anak 1 bulan – 2 tahun Untuk anak 1 bulan – 2 tahun dengan BB dengan BB 3-10 kg3-10 kg
1 jam pertama: 40mL/kgBB/jam atau 1 jam pertama: 40mL/kgBB/jam atau 10 10
tetes/kgBB/menit tetes/kgBB/menit (infus berukuran 1 mL = 15 tetes) (infus berukuran 1 mL = 15 tetes)
atau atau 13 13 tetes/kgBB/menit tetes/kgBB/menit
(infus berukuran 1 mL = 20 tetes)(infus berukuran 1 mL = 20 tetes)
7 jam kemudian: 12 mL/kgBB/jam 7 jam kemudian: 12 mL/kgBB/jam atau atau 3 3 tetes/kgBB/menit tetes/kgBB/menit
(infus berukuran 1 mL = 15 tetes) atau(infus berukuran 1 mL = 15 tetes) atau4 4
tetes/kgBB/menittetes/kgBB/menit (infus berukuran 1 mL = 20 tetes)(infus berukuran 1 mL = 20 tetes)
16 jam berikut: 125 mL/kgBB oralit 16 jam berikut: 125 mL/kgBB oralit per per oral atau oral atau intragastrik.intragastrik.
Bila anak tidak mau minum, teruskan Bila anak tidak mau minum, teruskan DG DG aa IV 2 tetes/kgBB/menit (1mL = 15 aa IV 2 tetes/kgBB/menit (1mL = 15
tetes) atau 3 tetes/kgBB/menit (1mL tetes) atau 3 tetes/kgBB/menit (1mL = 20 = 20 tetes)tetes)
Untuk anak > 2-5 tahun dengan berat Untuk anak > 2-5 tahun dengan berat badan 10-15 kgbadan 10-15 kg1 jam pertama: 30mL/kgBB/jam atau 1 jam pertama: 30mL/kgBB/jam atau
8 tetes/kgBB/menit 8 tetes/kgBB/menit (infus berukuran 1 mL = 15 tetes) atau (infus berukuran 1 mL = 15 tetes) atau
10 tetes/kgBB/menit 10 tetes/kgBB/menit (infus berukuran 1 mL = 20 tetes)(infus berukuran 1 mL = 20 tetes)
7 jam kemudian: 10 mL/kgBB/jam atau 7 jam kemudian: 10 mL/kgBB/jam atau 3 tetes/kgBB/menit 3 tetes/kgBB/menit
(infus berukuran 1 mL = 15 tetes) atau (infus berukuran 1 mL = 15 tetes) atau 4 tetes/kgBB/menit4 tetes/kgBB/menit
(infus berukuran 1 mL = 20 tetes)(infus berukuran 1 mL = 20 tetes)16 jam berikut: 105 mL/kgBB oralit per 16 jam berikut: 105 mL/kgBB oralit per oral oral
Bila anak tidak mau minum, teruskan DG aa Bila anak tidak mau minum, teruskan DG aa IV IV
1 tetes/kgBB/menit (1mL = 15 tetes) atau 1 tetes/kgBB/menit (1mL = 15 tetes) atau
1,5 tetes/kgBB/menit (1mL = 20 tetes)1,5 tetes/kgBB/menit (1mL = 20 tetes)
Untuk bayi baru lahir (neonatus) dengan Untuk bayi baru lahir (neonatus) dengan berat badan 2-3 kg.berat badan 2-3 kg.
Kebutuhan cairan = 125 mL + 100 mL + 25 Kebutuhan cairan = 125 mL + 100 mL + 25 mL mL = 250 mL/kgBB/24 jam. = 250 mL/kgBB/24 jam.
Jenis cairan yaitu Cairan 4 : 1 Jenis cairan yaitu Cairan 4 : 1
(4 bagian glukosa 5%) + bagian NaHCO3 (4 bagian glukosa 5%) + bagian NaHCO3 1,5%1,5%
Kecepatan: Kecepatan:
4 jam pertama: 25 mL/kgBB/jam atau 4 jam pertama: 25 mL/kgBB/jam atau
6 tetes/kgBB/menit (1 mL = 15 6 tetes/kgBB/menit (1 mL = 15 tetes) atau 8 tetes/kgBB/menit (1 tetes) atau 8 tetes/kgBB/menit (1 mL = 20 tetes)mL = 20 tetes)
20 jam berikut: 150 mL/kgBB/20 jam 20 jam berikut: 150 mL/kgBB/20 jam atau 2 tetes/kgBB/menit (1 mL = 15 atau 2 tetes/kgBB/menit (1 mL = 15 tetes) atau 2,5 tetes/kgBB/menit (1 tetes) atau 2,5 tetes/kgBB/menit (1 mL = 20 tetes)mL = 20 tetes)
1. Untuk anak < 1 tahun dan anak > 1 1. Untuk anak < 1 tahun dan anak > 1 tahun tahun
dengan BB < 7 kgdengan BB < 7 kg Jenis makanan:Jenis makanan:
SusuSusu Makanan setengah padat (bubur Makanan setengah padat (bubur
susu) atau makanan padat (nasi tim) susu) atau makanan padat (nasi tim) Susu khususSusu khusus
2. 2. Untuk anak > 1 tahun dengan BB > 7 kgUntuk anak > 1 tahun dengan BB > 7 kg Jenis makanan:Jenis makanan: Makanan padat atau makanan cair/susu Makanan padat atau makanan cair/susu
Pengobatan Dietetik pada Diare dengan Dehidrasi
Obat-obatanObat-obatan
Prinsip pengobatan diare Prinsip pengobatan diare
menggantikan cairan yang menggantikan cairan yang hilang melalui tinja dengan atau hilang melalui tinja dengan atau tanpa muntah, dengan cairan yang tanpa muntah, dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lainatau karbohidrat lain
1.1.Obat anti sekresiObat anti sekresi Asetosal Asetosal
Dosis: 25 mg/tahun dengan dosis Dosis: 25 mg/tahun dengan dosis minimum 30 mg.minimum 30 mg.
KlorpromazinKlorpromazinDosis: 0,5-1 mg/kgBB/hariDosis: 0,5-1 mg/kgBB/hari
2. 2. Obat anti spasmolitikObat anti spasmolitik Papaverine, ekstrak beladona, Papaverine, ekstrak beladona, Opium, Opium,
Loperamide Loperamide tidak untuk diare akuttidak untuk diare akut
Obat-obatan
3.3. Obat pengeras tinjaObat pengeras tinja
Kaolin, pektin, charcoal, tabonal Kaolin, pektin, charcoal, tabonal tidak ada manfaatnya untuk mengatasi tidak ada manfaatnya untuk mengatasi diarediare
4.Antibiotika4.Antibiotika
Tidak diperlukan Tidak diperlukan kecualikecuali : : Kolera, diberikan tetrasiklin 25-50 Kolera, diberikan tetrasiklin 25-50
mg/kgBB/harimg/kgBB/hari Campylobacter, diberikan eritromisin Campylobacter, diberikan eritromisin
40-50 mg/kgBB/hari40-50 mg/kgBB/hari
KomplikasiKomplikasi
Dehidrasi (Ringan, sedang, berat, Dehidrasi (Ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik)hipotonik, isotonik atau hipertonik)
Renjatan hipovolemikRenjatan hipovolemik Hipokalemia (meteorismus, hipotoni, Hipokalemia (meteorismus, hipotoni,
bradikardia, perubahan EKG)bradikardia, perubahan EKG) HipoglikemiaHipoglikemia Intoleransi laktosa sekunder Intoleransi laktosa sekunder
defisiensi enzim laktasedefisiensi enzim laktase KejangKejang MEPMEP
Aspek pencegahan diareAspek pencegahan diare Meningkatkan motivasi agar Meningkatkan motivasi agar
masyarakat melaksanakan :masyarakat melaksanakan :
- Pemberian Asi yang baik dan - Pemberian Asi yang baik dan benar : bayi harus disusui secara benar : bayi harus disusui secara penuh selama 4 – 6 bulanpenuh selama 4 – 6 bulan
- Memperbaiki makanan - Memperbaiki makanan pendamping Asi : tambahkan pendamping Asi : tambahkan minyaki, susu ikan/dagingminyaki, susu ikan/daging
- Mengunakan air bersih yang cukup : terlindung - Mengunakan air bersih yang cukup : terlindung dari kontaminasidari kontaminasi
- Mencuci tangan : sebelum makan,sesudah BAB - Mencuci tangan : sebelum makan,sesudah BAB dengan sabundengan sabun
- Menggunakan jamban : memenuhi sarat - Menggunakan jamban : memenuhi sarat kesehatan dan jarak lebih 10 meter dari sumber airkesehatan dan jarak lebih 10 meter dari sumber air
- Membuang tinja bayi yang benar: buang ke jamban - Membuang tinja bayi yang benar: buang ke jamban atau dikubur sebab tinja bayi dapat menularkan atau dikubur sebab tinja bayi dapat menularkan penyakit.penyakit.
- Anak diberi imunisasi campak : salah satu akibat - Anak diberi imunisasi campak : salah satu akibat penyakit campak adalah diarepenyakit campak adalah diare
PROGNOSISPROGNOSIS
Dengan penggantian Cairan yang Dengan penggantian Cairan yang adekuat, perawatan yang adekuat, perawatan yang mendukung, dan terapi mendukung, dan terapi antimikrobial jika diindikasikan, antimikrobial jika diindikasikan, prognosis diare infeksius hasilnya prognosis diare infeksius hasilnya sangat baik dengan morbiditas dan sangat baik dengan morbiditas dan mortalitas yang minimalmortalitas yang minimal