diare 2.rtf

Download Diare 2.rtf

If you can't read please download the document

Upload: widariniharuno

Post on 23-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

diare

TRANSCRIPT

Definisi

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Diare akut adalah buang air besar yang terjadi pada bayi atau anak yang sebelumnya tampaksehat, dengan frekuensi 3 kali ataulebih per hari, disertai perubahan tinja menjadi cairan dengan atau tanpa lendir dan darah (IKA Undip, 2011)

Diare akut menurut Cohen adalah keluarnya buang air besar sekali atau lebih yang berbentuk cair dalam satu hari dan berlangsung kurang 14hari. Menurut Noerasid diare akut ialah diare yang terjadi secara mendakak pada bayi dan anakyang sebelumnya sehat. Sedangkan American Academy of Pediatrics(AAP) mendefinisikan diare dengan karakteristik peningkatan frekuensi dan/atau perubahan konsistensi,dapat disertai atau tanpagejala dan tanda seperti mual, muntah, demam atau sakitperut yang berlangsung selama 3- 7hari.

Etiologi

Ada beberapa faktor yaitu :

1.Faktorinfeksi

Infeksienteral = yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada anak.

.-Infeksibakteri:Vibrio,Ecoli,Salmoella,Shigella,dansebagainya.

-Infeksivirus:Enterovirus(VirusECHO,Coxsackie,Poliomyelitis),Adenovirus,Rotavirus, dan lain lain

-Infeksiparasit:Cacing (Ascaris, Trichiurus, Oxyuris, Strongileides), Protozoa (Entamoeba histolytica, Giardia lambilia, Trichomonas hominis), Jamur (Candidaalbicans).

b.Infeksiparental, yaitu infeksidi bagian tubuh lain di luar alat pencernaan,seperti Otitis Media Akut (OMA), Tonsilofaringitis, Bronkopneumonia, Ensefalitis, dan sebagainya.Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak < 2 tahun.

2.Faktormalabsorbsi

a. Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa),monosakarida (intoleransiglukosa, fruktosa dangalaktosa).Pada bayidan anak yangtersering ialah intoleransi laktosa.

b.Malabsorbsilemakterutamalemakjenuh.

c.Malabsorbsiprotein.

3.Faktormakanan makanan; basi, beracun, alergi terhadap makanan

Klasifikasi

Pada umumnya adalah orofecal melalui :

1.Makanandanminumanyangtelahterkontaminasiolehenteropatogen.

2.Kontaklangsungatautidaklangsung(4F=Food, Feses,Finger,Fly)

Patogenesis

Mekanisme dasar timbulnya diare ialah :

Gangguanosmotik

Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan ostomikdalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dalam elektrolit ke dalam ronggausus.Isirongga ususyangberlebihan iniakan merangsang ususuntukmengeluarkannya sehingga timbul diare.

Gangguansekresi

Akibat rangsangan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.

Gangguanmotilitasusus

Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus menyerap makanan,sehingga timbuldiare.Sebaliknya bila peristaltik usus menurunakan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare.

Manifestasi Klinis

Mula - mula bayi dan anak menjadi cengeng, suhu tubuh biasanya meningkat, nafsu makanberkurang atau tidak ada, kemudiantimbul diare.Tinja cairdan mungkin disertai lendir dan atau darah.Pada diare olehkarena intoleransi, anusdan daerah sekitarnya lecet karena seringnya defekasi dan tinja makin lama makin asam sebagai akibat banyaknya asam laktat yang berasal dari laktosa yang tidak dapatdiabsorbsi usus selama diare.Gejala muntah dapat terjadi sebelum / sesudah diare dan dapat disebabkan oleh lambung yang turut meradangatau akibat gangguankeseimbangan asam basadan elektrolit.Bilapenderita telah kehilangan banyak cairan dan elektrolit, maka gejala dehidrasi mulai tampak, berat badan turun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun - ubun besar menjadi cekung, selaput lendir bibirdan mulut serta kulit tampak kering.

Berdasarkan banyak cairan yang hilang dapat dibagi menjadi :

-Dehidrasiringan

-Dehidrasisedang

-Dehidrasiberat.

Pada dehidrasi berat, volume darah berkurang sehingga dapat terjadi renjatan hipovolemikdengan gejala - gejala yaitu denyut jantung menjadi cepat, denyut nadi cepat dan kecil, tekanan darah menurun, penderita menjadi lemah, kesadaran menurun (apatis, somnolen sampai soporokomatous).Akibat dehidrasi bias menjadi diuresis berkurang(oliguriasampaianuria).Bilasudah ada asidosis metabolik, tampak pucat dengan pernafasan yang cepat dan dalam (pernafasan Kussmaul).

Diagnosis

Cara mendiagnosis pasien diare adalah dengan menentukan 3 hal berikut:

PersistensinyaEtiologiDerajat dehidrasiPersistensi

Sudah berapa lama pasien menderita diare, apakah sudah lebih dari 14 hari/ belum, sehingga dapat menentukan apakah diare pada pasien termasuk diare akut atau diare persisten.

Etiologi

Diagnosis klnis diare akut berdarah berdasarkan adanya darah yang dapat dilihat secara kasat mata pada tinja. Ini dapat langsung ditanyakan pada orang tua. Pada beberapa episode Shigellosis, diare pada awalnya lebih cair dan menjadi berdarah, setelah 1-2 hari. Diare cair ini dapat sangat berat dan menimbulkan dehidrasi. Seringkali disertai demam, nyeri perut, nyeri pada rectum dan tenesmus.

Derajat dehidrasi

Anamnesis terutama tentang asupan peroral, frekuensi miksi/urin, frekuensi serta volume tinja dan muntah yang keluar. Perlu ditanyakan juga apakah pasien sudah pernah berobat dan apakah pasien mengkonsumsi obat tertentu sebelumnya. Amati keadaan umum pasien dan aktivitas anak. Adanya demam menunjukkan proses inflamasi dan dapat timbul karena adanya dehidrasi. Berikut cara dalam menentukan derajat dehidrasi :

Kategori

Tanda dan Gejala

Dehidrasi Berat

Dua atau lebih tanda berikut:

Letargi atau penurunan kesadaranMata cowongTidak bias minum atau malas minumCubitan kulit perut kembali dengan sangat lambat (> 2detik)

Dehidrasi Ringan dan Sedang

Dua atau lebih tanda berikut:

GelisahMata cowongKehausan Cubitan kulit perut kembali cepat/lambat

Tanpa dehidrasi

Tidak ada tanda dan gejala

Keadaan umum baik, sadarTanda vital dalam batas normalTurgor abdomen baik, bising usus normalAkral hangatPasien dapat dirawat dirumah, kecuali bila terdapat komplikasi lain (tidak mau minum, muntah terus-menerus)

Dehidrasi berat (kehilangan cairan > 10% berat badan)Apabila didapatkan 2 tanda utama ditambah dengan 2 atau lebih tanda tambahan.Keadaan umum lemah, letargi atau komaUbun-ubun sangat cekung, mata sangat cekung, air mata tidak ada, mukosa mulut dan bibir sangat kering.Turgor burukAkral dinginPasien harus rawat inapDehidrasi ringan-sedangDidapatkan 2 tanda utama dan 2 tanda tambahanKeadaan umum gelisah atau cengengUbun-ubun besar sedikit cekung, mata sedikit cekung, air mata kurang, mukosa mulut dan bibir sedikt keringTurgor berkurangAkral hangatPasien harus rawat inap

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan tinja tidak rutin dilakukan pada diare akut, kecuali bila ada tanda intoleransi laktosa dan kecurigaan amubiasis Analisis gas darah dan elektrolit bila secara klinis dicurigai adanya gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit.

Penatalaksanaan

Terdapat 5 prinsip tatalaksana, yaitu:

Rehidrasi

Salah satu komplikasi diare yang paling sering terjadi adalah dehidrasi. Bila terjadi dehidrasi, harus segera dibawa ke petugas kesehatan untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan cepat. Cairan Rehidrasi Oral (CRO) yang dianjurkan WHO menggunakan cairan yang mengandung elektrolitdan glukosa.

Dehidrasi berat

Diberikan cairan rehidrasi parenteral dengan RL atau ringer asetat 100ml/kgBB dengan cara pemberian:

Umur < 1 tahun ; 30ml/kgBB dalam 1 jam pertama, dilanjutkan 70ml/kgBB dalam 5 jam berikutnyaUmur > 1 tahun ; 30ml/kgBB dalam 1,5 jam pertama, dilanjutkan 70ml/kgBB dalam 2,5 jam berikutnyaMasukkan cairan peroral diberikan bila pasien sudah mau dan dapat minum, dimulai dengan 5ml/kgBB selama proses rehidrasiDehidrasi ringan-sedangCairan Rehidrasi Oral (CRO) hipoosmolar diberikan sebanyak 75ml/kgBB dalam 3 jam untuk mengganti kehilangan cairan yang terjadi dan sebanyak 5-10 ml/kgBB setiap diare cair.Rehidrasi parenteral (IV) diberikan bila anak muntah setiap diberi minum. Cairan IV yang diberikan adalah RL, KaEn 3B atau NaCl dengan jumlah cairan dihitung berdasarkan berat badanBB 3-10 kg: 200ml/kgBBBB 10-15 kg: 175ml/kgBBBB > 15kg: 135ml/kgBBTanpa dehidrasi

CRO yang diberikan 5-10 ml/kgBB setiap diare cair atau berdasarkan umur.

Umur < 1 tahun sebanyak 50-100 mlUmur 1-5 tahun sebanyak 100-200 mlUmur >5 tahun, sesuai kemauan anak.

Nutrisi

ASI dan makanan dengan menu yang sama saat anak sehat sesuai umur tetap diberikan untuk mencegah kehilangan berat badan dan sebagai pengganti nutrisi yang hilang. Adanya perbaikan nafsu makan menandakan fase kesembuhan. ASI tetap diberikan.

Suplementasi Zink

Zink sudah terbukti secara ilmiah dapat menurunkan frekuensi diare. Zink diberikan selama 10-14 hari berturut-turut dapat mengurangi lama dan beratnya diare dan mencegah berulangnya diare selama 2-3 bulan. Zink juga dapat mengembalikan nafsu makan anak dosisnya:

Umur < 6bulan ; 10mg (1/2 tablet) per hariUmur > 6bulan ; 20 mg (1 tablet) per hari

Cara pemberian zink pada bayi, tablet zink dapat dilarutkan dengan air matang, ASI atau oralit.

Antibiotik selektif

Antibiotik diberikan bila ada indikasi, sesuai dengan uji sensitivitas. Pemberian antibiotic yang tidak rasional akan memperpanjang lamanya diare dan mengganggu keseimbangan flora normal usus. Untuk lini pertama dapat diberikan kotrimoksazol, lini kedua amoxsisilin. Bila kedua antibiotik itu resisten, diberikan sefiksim 5mg/kgBB per oral sebagai lini ketiga.

Bila penyebabnya parasit, diberikan metronidazole 50 mg/kgBB dibagi 3 dosis, obat pilihan untuk amuba vegetatif.

Edukasi orang tua

Orang tua diminta untuk membawa anaknya kembali jika ada demam, tinja berdarah, muntah berulang, makan/minum sedikit, diare makin sering/ belum membaik dalam 3 hari. Langkah preventif:

ASI tetap diberikanKebersihan perorangan, cuci tangan sebelum makanKebersihan lingkunganImunisasiMemberikan makan selalu dimasakAir minum yang bersih

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Ilmu Kesehatan Anak. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. 2011. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hasan R & Alatas H. 2007. Buku Kuliah 3 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Infomedika Jakarta

Hendarto S.K. Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, RSCM, Jakarta. Cermin Dunia Kedokteran No.27.

Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2010). Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter anak Indonesia Jilid 1.

Pusponegoro HD, dkk. 2005. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak Edisi I 2004. Badan Penerbit IDAI

Saharso Darto. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag./SMF Ilmu Kesehatan Anak RSU dr. Soetomo, Surabaya. 2006