dialog simulasi

6
PROLOG Di sebuah SD di pinggiran kota Surabaya, berdasarkan laporan dari pihak Puskesmas daerah sekitar bahwa angka kejadian diare pada anak meningkat di kawasan sekitar SD tersebut. Mengingat adanya kali di sekitar SD yang sering dijadikan tempat pembuangan sampah dan juga sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan mencuci pakaian. Oleh karena itu, Program Alih Jenis B17 Jurusan Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga bermaksud untuk mengadakan penyuluhan dan simulasi mengenai cara mencuci tangan dengan baik dan benar guna untuk mengurangi angka kejadian diare karena faktor lingkungan maupun kebersihan diri. Kurnia: Selamat pagi anak-anak.. Siswa: Pagi... Kurnia: Kami dari jurusan keperawatan Universitas Airlangga datang kesini bermaksud ingin mengajarkan adik-adik bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar. Tapi sebelumnya kita bermain peran.. jadi nanti ada yang jadi anak SD, ada yang jadi guru, ada yang jadi penjual kue, dan lain-lain. Bagaimana? Siapa yang mau jadi artisnya??? Siswa: Saya..saya... Kemudian Role Play dimulai dengan membagikan siswa perannya masing-masing..

Upload: rachmad-handani

Post on 06-Dec-2015

234 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

dialog

TRANSCRIPT

Page 1: Dialog Simulasi

PROLOG

Di sebuah SD di pinggiran kota Surabaya, berdasarkan laporan dari pihak Puskesmas daerah

sekitar bahwa angka kejadian diare pada anak meningkat di kawasan sekitar SD tersebut.

Mengingat adanya kali di sekitar SD yang sering dijadikan tempat pembuangan sampah dan

juga sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan mencuci

pakaian.

Oleh karena itu, Program Alih Jenis B17 Jurusan Keperawatan Fakultas Keperawatan

Universitas Airlangga bermaksud untuk mengadakan penyuluhan dan simulasi mengenai cara

mencuci tangan dengan baik dan benar guna untuk mengurangi angka kejadian diare karena

faktor lingkungan maupun kebersihan diri.

Kurnia: Selamat pagi anak-anak..

Siswa: Pagi...

Kurnia: Kami dari jurusan keperawatan Universitas Airlangga datang kesini bermaksud ingin

mengajarkan adik-adik bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar. Tapi

sebelumnya kita bermain peran.. jadi nanti ada yang jadi anak SD, ada yang jadi guru, ada

yang jadi penjual kue, dan lain-lain. Bagaimana? Siapa yang mau jadi artisnya???

Siswa: Saya..saya...

Kemudian Role Play dimulai dengan membagikan siswa perannya masing-masing..

ROLE PLAY

Di sebuah SD di pinggiran kota Surabaya..

Bel istirahat telah berbunyi. Para siswa berhamburan untuk keluar dari kelas. Di antara para

siswa tersebut, adalah Hita. Seorang siswa kelas 2 SD yang sangat aktif dalam bermain. Saat

itu Hita mengajak beberapa teman-temannya untuk bermain bola di lapangan.

Hita: teman-teman yuk kita maen bola yuk.

Angga : ayok ayok

Hita bermain bola dengan lima temannya.

Page 2: Dialog Simulasi

Kemudian datanglah seorang penjual jajanan di luar sekolah dekat dengan lapangan tempat

Hita dan teman-temannya bermain bola. Ibu penjual jajanan itu tampak lusuh. Ibu itu

memakai selembar kain, kaos dan sandal jepit sambil membawa tempeh di kepalanya berisi

jajanan basah dan beberapa permen. Jajanan itu tidak dibungkus dengan plastik. Hanya

diletakkan di tempeh sambil di bawa di atas kepala. Kemudian..

Ibu : kue kue ayo kuenya dek.. ada lemper, arem-arem, permen juga ada.

Saat itu Hita melihat ibu penjual kue tersebut kemudian mengajak teman-temannya untuk

membeli kue melewati pagar sekolah.

Hita: teman-teman ayo kita jajan. Lapar nih.

Teman-temannya pun mengikuti Hita menghampiri ibu penjual kue.

Hita: ibu aku mau lemper satu berapa?

Ibu: seribuan dek.

Hita langsung mengambil uang di saku bajunya dan memberikannya pada ibu penjual kue

dan langsung mengambil lemper yang dia inginkan tanpa mencuci tangan.

Apakah yang terjadi selanjutnya,....

Saat bermain bola, Hita tidak mencuci tangan. Saat selesai bermain bola, Hita tidak cuci

tangan. Saat makan lemper, Hita tidak cuci tangan. Di tangan Hita banyak menempel kuman-

kuman dan ikut masuk ke mulut Hita melalui lemper yang Hita makan.

Kemudian 2 jam kemudian saat Hita berada di kelas.

Hita tiba-tiba memegang perutnya dan mengeluh sakit perut pada teman-temannya.

Angga: Hita kamu kenapa?

Hita: perut aku sakit (sambil merengek kesakitan dan terus memegang perutnya)

Ibu Guru: Hita kamu kenapa? (sambil menghampiri Hita)

Hita: Perut Hita sakit bu.. (sambil terus menangis)

Kemudian Ibu Guru membawa Hita ke ruang UKS.

Page 3: Dialog Simulasi

Petugas UKS: Tadi Hita habis makan apa?

Hita: Makan lemper, Bu..

Petugas UKS: sudah cuci tangan?

Hita: Belum..

Nah, adek-adek...Lihat kan. Tadi Hita habis main bola. Terus langsung makan lemper.

Kenapa Hita sakit perut?? Karena belum mencuci tangan sebelum makan. Jadi, kalau tadi

Hita mencuci tangan sebelum makan, Hita tidak akan sakit perut. Tentunya cuci tangannya

tidak hanya pakai air saja, tetapi juga menggunakan sabun dengan cara yang baik dan benar.

Adek-adek tidak ingin khan sakit perut seperti Hita, jadi harus rajin cuci tangan terutama

sebelum makan dan sesudah makan. Tentunya selain mencuci tangan, kita juga harus

memperhatikan makanan yang kita makan. Tadi Ibu penjual kue nya bagaimana? Pakaiannya

lusuh terus kemudian kue yang dijual tidak dibungkus. Apa itu bersih?

Jadi, selain karena tidak mencuci tangan, makanan yang Hita makan juga dapat menimbulkan

sakit perut karena tidak terjaga kebersihannya.

Sekarang kakak akan menjelaskan apa itu mencuci tangan, serta cara mencuci tangan yang

baik dan benar dan kapan harus mencuci tangan. Nanti setelah adek-adek sudah tahu tentang

mencuci tangan, kakak akan memperlihatkan videonya dan kita peragakan bersama-sama

iya...

Setelah role play selesai, dilanjutkan dengan penyuluhan mengenai cuci tangan. Penyuluh

menempatkan diri di depan siswa. Observer duduk di antara siswa dan operator berada di

depan laptop.

Penyuluh: nah, adek-adek setelah tadi kita bermain peran, sekarang kakak akan menjelaskan

tentang apa itu mencuci tangan dan cara mencuci tangan yang baik dan benar. Kakak

menjelaskannya 30 menit saja iya

Siswa: Iya....

Penyuluh: Sekarang siapa yang pernah cuci tangan?

Siswa: saya..

Penyuluh: Kapan?

Page 4: Dialog Simulasi

Siswa: Sebelum makan

Penyuluh: Iya pintar.. Sekarang kakak ajarkan bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan

benar iya.

Kemudian Penyuluh menyampaikan materi sesuai SAP.

Setelah itu..

Penyuluh: Bagaimana adek-adek apa sudah paham?

Siswa: Paham kak..

Penyuluh: Tadi kakak sudah janji akan memperlihatkan video tentang cara mencuci tangan,

kita sama-sama nonton iya, setelah itu kita peragakan bersama-sama. Bagaimana?

Siswa: Setuju..

Video diputar..

Penyuluh: Barusan kan sudah nonton videonya, sekarang kita peragakan bersama-sama iya.

(penyuluh dan observer maju ke depan menjadi role model dalam memperagakan cara

mencuci tangan diikuti dengan para siswa)

Penyuluh: Sekarang mengerti kan cara mencuci tangan yang baik dan benar. Ayo sekarang

siapa yang ingin bertanya sebelum giliran kakak yang bertanya. (melakukan evaluasi sesuai

SAP)

Penyuluh: Nah adek-adek selesai sudah kakak-kakak di sini berbagi ilmunya. Bagaimana

perasaan adek-adek apa senang sudah dapat ilmu baru ayoo..

Siswa: Senang kak..

Penyuluh: Kalau begitu sekarang saatnya kakak pamit. Kakak harap adek-adek bisa

menerapkan ilmu yang sudah didapat dengan sebaik mungkin iya. Lakukan cuci tangan setiap

hari iya. Kakak pamit iya, Assalamualaikum..

Siswa: Waalaikum salam...