diajukan untuk memenuhi kewajiban dan syarat guna...
TRANSCRIPT
i
TRANSFORMASI JIWA DALAM METODE ZIKRULLOH
DI PONDOK PESANTREN SURYABUANA PAKIS
MAGELANG TAHUN 2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Muhammad Irfan Hanif
NIM. 11114284
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
تطمئن ٱلقلوب ﴾ ﴿ أل بذكر ٱلله
"Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram"
(QS Ar-Ra’d: 28).
“Bukan tanpa sengaja Allah mengadakanmu, maka terus
dekatilah Allah dan jangan berkecil hati.”
Sirrulloh
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT
skripsi ini telah selesai. Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Guru Mursyid Kanjeng Syekh Ahmad Sirrulloh Muhammad Qodir Dausat
yang senantiasa membimbing lahir dan batin.
2. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Abdul Irfani dan Ibu Siti Tumsiyah
yang selalu memberikan motivasi, mendidik, dan selalu mendoakan
sehingga aku menjadi seperti sekarang.
3. Adik-adikku Muhammad Farkhan Farid, Jalaluddin Ahmad, dan Hariri
Majid yang selalu mendukung dan memberikan semangat.
4. Seluruh keluarga besar yang telah memberikan semangat dan dukungan
sampai saat ini, serta seluruh ikhwan akhwat jamaah TQN Suryabuana.
5. Dosen pembimbing skripsi Bapak Drs. Ahmad Sultoni, M.Pd. yang telah
ikhlas dan senantiasa memberikan ilmu dan meluangkan waktunya untuk
membimbing dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak/ Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah mengajar, mendidik, dan
memberikan begitu banyak ilmu kepada penulis selama dalam
perkuliahan.
7. Seluruh teman-teman PPL (Alwi, Wahid, Fauzi, Ayu, Alfi, Okta, Dayah,
Maratus, Nita, Faizah, Harnia) yang telah memberikan semangat untukku
saat praktek menjadi guru di SMA Islam Sudirman Ambarawa.
8. Teman-teman KKN Posko 93 (Retno, Dewi P, Desi, Harnia, Ainun, Dewi
L, Ayu, Fauzia) yang telah menjadi keluarga selama 45 hari di Desa
Kalimati, Juwangi.
9. Teman-teman PAI angkatan 2014 yang bersama-sama berjuang dari awal
sampai akhir menuntut ilmu di kampus ini.
10. Untuk semua sahabat-sahabatku yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.
viii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang. Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
limpahan rahmat, hidayah serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini, meskipun dalam wujud yang sederhana. Sholawat serta salam
senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang merupakan
sang revolusioner umat manusia yang telah membawa dari zaman
kejahilan menuju zaman keislaman sekarang ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat
diselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
penulis menyampaikan terima kasih dengan ketulusan hati, khususnya
kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.
3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Progrm Studi Pendidikan
Agama Islam.
4. Bapak Drs. Ahmad Sultoni, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah mencurahkan segala tenaga, pikiran dan bimbingannya
dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai
ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
ix
6. Ibu Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I. selaku pembimbing akademik.
7. Bapak Abdul Irfani dan ibu Siti Tumsiyah serta adik Muhammad
Farkhan Farid, Jalaluddin Ahmad, dan Hariri Majid di rumah, yang
telah mendoakan dan mendukung penulis dalam menyelesaikan studi
di IAIN Salatiga dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.
8. Seluruh teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penyelesaian skripsi ini
Demikian ucapan terima kasih penulis sampaikan. Penulis hanya
bisa berdoa kepada Allah SWT semoga jasa dan amal kebaikan yang
tercurahkan dapat diridhoi oleh Allah SWT.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca. Dengan
keterbatasan dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun terbuka luas dan selalu
penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Salatiga, 23 Maret 2019
Penulis
Muhammad Irfan Hanif
NIM.11114284
x
ABSTRAK
Hanif, Muhammad Irfan.2018. Transformasi Jiwa Dalam Metode Zikrulloh
Di Pondok Pesantren Suryabuana Pakis Magelang Tahun
2018.Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu keguruan. Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga. Pembimbing: Drs. Ahmad Sultoni, M.Pd.
Kata Kunci: Transformasi Jiwa dan Zikrulloh
Masalah pokok dalam penelitian ini adalah membahas tentang
transformasi jiwa dalam Metode Zikrulloh di Pondok Pesantren Suryabuana
Pakis Magelang Tahun 2018. Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk
mengetahui bagaimana Metode Zikrulloh yang diterapkan di Pondok Pesantren
Suryabuana bisa membuat transformasi jiwa ke arah positif dan Metode
Zikrulloh dapat menyebabkan terjadinya transformasi jiwa.
Pendekatan penelitian ini ditinjau dari segi tempat penelitiannya dan
termasuk penelitan lapangan. Dalam pelaksanaannya menggunakan pendekatan
kualitatif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan melakukan interview
(wawancara), observasi dan dokumentasi. Karakteristik informan yang diteliti
adalah seseorang yang sudah mengamalkan ajaran Zikrulloh di Pondok
Pesantren Suryabuana Pakis Magelang.
Hasil dari penelitian ini adalah Metode Zikrulloh yang diterapkan di
Pondok Pesantren Suryabuana bisa membuat transformasi jiwa ke arah yang
lebih positif karena diamalkan dengan tata cara yang benar. Metode ini harus
menggunakan adab dan harus mensucikan diri terlebih dahulu. Metode
Zikrulloh dapat menyebabkan terjadinya transformasi jiwa, akan tetapi tidak
terlepas dari adanya Wali Mursyid yang selalu membimbing baik lahir maupun
batin. Dasar dari ibadah mahdhoh maupun ghoiru mahdhoh adalah Zikrulloh.
Zikrulloh (mengingat Allah SWT) adalah salah satu upaya untuk
mentransformasikan jiwa yang rapuh (negatif) menjadi jiwa yang sehat
(positif).
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN BERLOGO .................................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ v
MOTTO .............................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN ............................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
ABSTRAK .......................................................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Fokus Penelitian ................................................................... 4
C. Indikator............................................................................... . 5
D. Tujuan Penelitian .................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian ................................................................ 5
F. Metode Penelitian ................................................................. 6
G. Sistematika Penulisan ........................................................... 6
xii
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ..................................................................... 10
1. Transformasi Jiwa ............................................................ 10
2. Penjelasan Tentang Metode Zikrulloh.............................. 18
3. Pengaruh Zikrulloh terhadap Transformasi Jiwa ............. 24
B. Penelitian Terdahulu ............................................................ 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Profil Pondok Pesantren Suryabuana ................................... 29
B. Biografi Syekh Ahmad Sirulloh ........................................... 31
C. Ajaran, Metode Zikrulloh dan Ritual Tarekat ...................... 33
D. Pengecekan Keabsahan Data ................................................ 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Metode Zikrulloh Yang Diterapkan Di Pondok Pesantren
Suryabuana ........................................................................... 44
1. Kenapa Metode Yang Digunakan adalah Zikrulloh . 44
2. Kenapa Zikir Yang Digunakan adalah Zikir Jahr
Dan Zikir Khofiy....................................................... 45
3. Bacaan Zikir Jahr dan Zikir Khofiy.......................... 51
4. Posisi duduk dalam Zikrulloh .................................. 53
B. Pengaruhnya Zikrulloh Terhadap Transformasi Jiwa .......... 54
C. Tanbih .................................................................................. 58
xiii
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .............................................................................. 72
B. Saran..................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian
Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 3 Lembar Konsultasi
Lampiran 4 Pedoman Wawancara
Lampiran 5 Verbatim Wawancara
Lampiran 6 Dokumentasi
Lampiran 7 SKK
Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia pasti mempunyai keinginan untuk merubah
hidupnya menjadi lebih baik, terutama perubahan yang ada dalam diri
manusia itu sendiri. Karena apabila jiwa manusia itu baik maka output nya
pun juga akan baik, begitu juga sebaliknya apabila jiwa manusia itu buruk
maka output nya pun juga akan buruk. Perubahan dalam diri manusia
didalam istilah tasawuf sering disebut juga dengan istilah transformasi
jiwa.Allah menciptakan jiwa manusia dalam dua sifat, yaitu jiwa positif
(sehat) dan jiwa negatif (rapuh).
Dalam Al-Qur’an Surah As-Syam ayat 7-10 :
اها وقد ( 9)قد أفلح من زكهاها ( 8)فألهمها فجورها وتقواها ( 7)ونفس وما سوه
(01)خاب من دسهاها
Artinya “Dan (demi) jiwa serta penyempurnaan-Nya (ciptaan-Nya). Maka
Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya.
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan
sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya”.
Jadi manusia sendirilah yang akan menentukan jalan hidupnya, kemana ia
akan membawa jiwanya tersebut ke jiwa yang sehat atau jiwa yang rapuh.
Di dalam surah As-Syam ayat ke-9 sudah dijelaskan bahwasannya
orang yang beruntung adalah orang-orang yang mensucikan jiwa, orang-
orang yang mengarahkan jiwanya ke arah yang positif (sehat). Sedangkan
2
ayat ke-10 menjelaskan bahwasannya orang yang mengotori jiwa termasuk
dalam golongan orang-orang yang merugi, karena orang tersebut
mengarahkan jiwanya ke arah yang negatif (rapuh).
Setiap manusia pasti mempunyai cara dan ilmu yang berbeda-beda
didalam usahanya agar menjadi manusia yang berkualitas. Salah satu ilmu
yang dapat membantu terwujudnya manusia yang berkualitas adalah ilmu
tasawuf (Sahabuddin, 1996:5). Ilmu tasawuf adalah ilmu yang telah
diamalkan oleh para ulama sufi.Apabila manusia mengamalkannya maka
akan menghasilkan manusia yang berkualitas yang memiliki akhlak yang
tinggi yang disebut dengan insanul kamil.
Allah SWT berfirman didalam Al-Qur’an Surah Adz-Dzaariyaat
ayat 56:
نس إله ليعبدون (65) وما خلقت الجنه وال
Artinya “Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah
kepada-Ku”.
Tugas utama manusia adalah untuk beribadah kepada Allah, dan
didalam beribadah manusia harus selalu mengingat Allah. Didalam dunia
tarekat ada banyak metode atau cara yang dapat digunakan, yang inti dari
semua metode tersebut terangkum dalam Zikrulloh (senantiasa dan terus
menerus mengingat Allah). Hal tersebut merupakan metode paling efektif
untuk membersihkan hati dan mencapai kehadirat Illahi. Objek segenap
ibadah ialah mengingat Allah, dan hanya terus-menerus mengingat Allah
sajalah yang bisa melahirkan cinta kepada Allah SWT, serta
3
mengosongkan hati dari kecintaan dan keterikatan pada dunia fana ini (Mir
Valiuddin, 1996:84).
Penulis akan berusaha memberikan sebuah pertanyaan dan mencari
jawaban atas keingintahuan peneliti tentang suatu perubahan-perubahan
yang terjadi didalam diri seseorang yang dimotivasi oleh praktik zikir yang
diamalkan dalam tasawuf atau tarekat, sehingga orang tersebut
mendapatkan dua kesadaran, yaitu kesadaran hubungannya dengan Allah
(hablun min Allah) dan kesadaran hubungan dengan sesamanya manusia
(hablun min al-nas). Untuk melaksanakan tujuan tersebut, penulis
mengambil lokasi penelitian di dusun Balak, Losari, Pakis, Magelang,
sebagai salah satu pusat kegiatan Tarekat Qodiriyyah Wa
Naqsyabandiyyah (yang dibina di Pondok Pesantren Suryabuana).
Pondok Pesantren Suryabuana ini diresmikan pada tahun 1999 dan
dipelopori oleh pengasuhnya Kanjeng Syekh Sirrulloh Syekh Sirrulloh
Muhammad Qodir Dausat, diawali dengan dibangunnya Masjid Surya
Mustika Rahmat sebagai pusat kegiatan tarekat ini, Pendopo Balai Agung
sebagai tempat berdiskusi tentang ilmu-ilmu yang berkaitan dengan
ketuhanan, serta proyek-proyek Pondok Pesantren Suryabuana yang masih
berjalan sampai saat ini. Ketika tarekat ini dibuka pada tahun 1999 jumlah
pengikutnya hanya 25 orang dan pada tahun 2006 jumlah pengikutnya
sudah mencapai 6116. Hingga saat ini pengikutnya sudah memiliki
perwakilan hingga puluhan kabupaten dan kota, bahkan sudah tersebar
sampai ke Sumatera.
4
Di era globalisasi saat ini kebanyakan manusia sedang menuju
kearah kehancuran moral yang disebabkan oleh jiwanya yang rapuh.
Kehancuran moral itu misalnya zaman sekarang banyak terjadi orang-
orang mengkonsumsi obat-obat terlarang (narkoba) dan minum minuman
keras yang berakibat terjadinya pembunuhan, pemerkosaan,
penyelewengan seks bebas, perampokan, perjudian dimana-mana dan lain
sebagainya. Hal tersebut tidak hanya terjadi dikalangan orang dewasa saja,
bahkan dikalangan remaja dan anak di bawah umur, pengaruh tersebut
sudah banyak terjadi di sekitar kita. Oleh karena itu merupakan tugas kita
semua untuk mengentaskan pengaruh negatif tersebut dari diri manusia
dan digantikan ke arah jiwa yang sehat dengan metode zikrulloh di Pondok
Pesantren Suryabuana.
Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk membuat skripsi
dengan judul “Transformasi Jiwa Dalam Metode Zikrullah Di Pondok
Pesantren Suryabuana Pakis Magelang Tahun 2018”.
B. Fokus Penelitian
Berangkat dari mengacu kepada latar belakang masalah,
identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka fokus penelitian
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana metode zikrulloh yang diterapkan di Pondok Pesantren
Suryabuana untuk membuat transformasi jiwa ke arah positif?
2. Bagaimana metode zikrulloh dapat menjadikan syarat-syarat terjadinya
transformasi jiwa?
5
C. Indikator
Indikator dari zikrulloh yang diterapkan di Pondok Pesantren
Suryabuana ini adalah untuk mentransformasikan manusia yang berjiwa
rapuh (negatif) menjadi jiwa yang sehat (positif).
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian yang telah ditetapkan, maka tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana metode zikrulloh yang diterapkan di
Pondok Pesantren Suryabuana untuk membuat transformasi jiwa ke arah
positif.
2. Untuk mengetahui bagaimana metode zikrulloh dapat menyebabkan
terjadinya transformasi jiwa.
E. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis
maupun secara praktis:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian dapat memberikan masukan berupa konsep-konsep
sebagai upaya untuk peningkatan dan pengembangan ilmu.
b. Hasil penelitian dapat dijadikan sumber bahan yang penting bagi
para peneliti di bidang pendidikan.
c. Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi ilmu bagi
peneliti, seluruh pembaca dan bagi masyarakat pada umumnya.
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pembaca, untuk menambah wawasan tentang perilaku akhlak
yang bersumber dari jiwa yang sehat.
b. Bagi peneliti, untuk menambah ilmu pengetahuan yang dapat
dijadikan bekal pada waktu terjun ke masyarakat.
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik
pengumpulan data, diantaranya adalah interview (wawancara),
observasi dan dokumentasi.
2. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Dusun Balak Desa
Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Jawa Tengah,
sebagai salah satu tempat kegiatan tarekat yang akan diteliti.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai pada tanggal 1 Oktober 2018 sampai
dengan 4 Febuari 2019.
c. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah beberapa
orang yang benar-benar mengalami dan merasakan bagaimana
tarekat zikrulloh ini menuntun mereka ke dalam sebuah nilai-nilai
positif.
7
3. Pengumpulan Data
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik
pengumpulan data diantaranya adalah interview (wawancara),
observasi, dan dokumentasi.Untuk mengumpulkan data digunakan
teknik:
1. Interview (wawancara)
Ditujukan kepada informan yang dianggap relevan atau
dapat memberikan data-data yang diperlukan untuk kepentingan
penelitian. Jumlah informan dalam penelitian ini mengambil waktu
selama 2 bulan dan tidak memfokuskan sebanyak apa jumlahnya
karena di lokasi sudah terdapat kegiatan diskusi, informanpun juga
dari latar belakang yang berbeda-beda. Wawancara dilakukan
untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan objek penelitian.
2. Observasi
Observasi yang dilakukan yaitu observasi partisipatoris.
Observasi partisipatoris diartikan bahwa peneliti ikut terlibat
langsung dalam kegiatan objek penelitian, ini dikarenakan penulis
telah sering mengikuti kegiatan-kegiatan tarekat ini, seperti
Manaqib, Zikir berjamaah, Khataman serta Mujahaddah. Dalam
hal ini penulis menggunakan observasi partisipatoris yaitu peneliti
ikut ambil bagian lapangan yang diteliti, untuk memperoleh data
yang diperoleh secara langsung dengan pengamatan langsung.
8
3. Dokumentasi
Pengumpulan data dengan dokumentasi adalah
pengumpulan data yang diperoleh dengan dokumen yang
bermanfaat untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk
meramalkan. Selain itu dokumen juga bermanfaat sebagai bukti
untuk suatu pengujian.
Teknik pengumpulan data kami peroleh dari wawancara,
catatan pengamatan, pengambilan foto, rekaman audio dan lain-
lain.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai gambaran
yang akan menjadi pembahasan dalam penulisan skripsi sehingga dapat
memudahkan dalam memahami atau mencerna masalah-masalah yang
akan dibahas. Maka akan disusun sistematika sebagai berikut:
1. Bagian Awal
Bagian awal yang terdiri dari: halaman sampul, lembar logo,
halaman judul, lembar persetujuan, pernyataan keaslian tulisan, motto,
persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isidan daftar lampiran.
2. Bagian Inti
Bab I berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan
penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
9
BAB II berisi tentang Landasan teori, penjelasan tentang a)
transformasi jiwa b) penjelasan tentang metode zikrulloh c) pengaruh
Zikrullohterhadap transformasi jiwa.
BAB III berisi tentangmodel Zikrulloh yang diajarkan di
Pondok Pesantren Suryabuana, Biografi Kanjeng Syekh Sirrulloh
Muhammad Qodir Dausat (Pendiri Pondok Pesantren Suryabuana),
Ajaran dan Ritual Tarekat Qodiriyyah wa Naqsyabandiyyah di
Suryabuana.
BAB IV berisi tentang studi analisis terhadap: a) metode
Zikrulloh yang diterapkan di Pondok Pesantren Suryabuana b)
pengaruhnya terhadap transformasi jiwa.
BAB V berisi tentang Kesimpulan, Saran, dan Penutup.
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir terdiri dari: daftar pustaka, lampiran-
lampiran, dan daftar riwayat penulis.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Transformasi Jiwa
a. Pengertian Transformasi Jiwa
Salah satu penyebab utama dari hidup yang kurang sukses dan
tidak bahagia ternyata bukan karena kurangnya pendidikan atau
kelemahan fisiknya, namun karena mereka mempunyai jiwa yang
rapuh. Pengertian jiwa yang rapuh di sini adalah jiwa yang tidak tahan
menghadapi kerasnya tekanan hidup, tidak matang, tidak mampu
belajar dari kesalahan dan tidak mampu memecahkan masalah
kehidupan secara optimal.
Transformasi Jiwa mengubah jiwa rapuh menjadi sehat dan tahan
banting melalui penerapan psikologi positif menguraikan secara ilmiah
populer berbagai aspek dari jiwa yang rapuh serta strategi dan teknik
dalam mengubah jiwa yang rapuh menjadi jiwa yang sehat, matang,
dan tahan banting. (Gunawan Setiadi, 2017)
Untuk menuju hidup sukses dan bahagia diperlukan jiwa yang
sehat, matang dan tahan banting. Ada 5 metode untuk mengubah
secara mendasar jiwa yang rapuh menjadi matang dan tahan banting,
yaitu dengan menerapkan altruisme, antisipasi, supresi, sublimasi dan
asketikisme.
11
Mengubah diri dari seorang berjiwa rapuh menjadi seorang yang
berjiwa sehat dan tahan banting bukan perkara mudah. Oleh karena itu,
terdapat beberapa hambatan yang biasa ditemui dalam proses
perubahan diri dan strategi untuk mengatasi berbagai hambatan
tersebut menuju ke kehidupan jiwa yang sukses dan bahagia.
Sedangkan ciri-ciri orang yang mengalami transformasi jiwa di
antaranya adalah orang yang dahulunya belum baik menjadi baik,
dahulu dia adalah orang yang senang berbuat maksiat akan tetapi
sekarang dia takut jika berbuat maksiat dan selalu ingin berbuat
kebaikan. Orang yang sudah baik menjadi lebih baik lagi, dahulu dia
sudah rajin sholat 5 waktu sekarang ditambah dengan sholat sunah
yang dulunya belum dia kerjakan. Dulu bekerja siang malam tanpa
memperhatikan waktu sholat sekarang dia sadar bahwasannya hidup
bukan hanya sekedar untuk bekerja, akan tetapi ada yang lebih utama
yaitu beribadah.
b. Gambaran tentang Jiwa yang Rapuh dan Jiwa yang Sehat
Jiwa yang rapuh bukanlah suatu jenis gangguan kepribadian atau
gangguan jiwa tertentu. Ia merupakan suatu kondisi kejiwaan yang
tumbuh sebagai hasil dari strategi mengatasi masalah yang tidak
efektif dan adaptasi yang tidak optimal. (Gunawan Setiadi, 2017:20).
Jiwa yang rapuh di sini adalah misalnya mengkonsumsi obat-obat
terlarang (narkoba) dan minum-minuman keras yang berakibat
terjadinya pembunuhan, pemerkosaan, penyelewengan seks bebas,
12
perampokan, perjudian dimana-mana, dan lain sebagainya.Ciri-ciri
jiwa yang rapuh, diantaranya adalah jiwa selalu merasa tidak tenang,
gelisah, dan gersang. Untuk melampiaskannya seseorang yang jiwanya
rapuh tersebut selalu ingin mencari kepuasan dalam dirinya dengan
melakukan hal-hal negatif tersebut, tetapi juga belum bisa menemukan
kepuasan jiwa yang hakiki.
Sedangkan jiwa yang sehat adalah jiwa yang sudah terlepas dari
jerat hal-hal negatif. Kehidupan yang bermanfaat bagi diri sendiri,
keluarga, dan orang-orang sekitarnya. Jiwa yang sehat tersebut
diantaranya memiliki ciri-ciri, yaitu: hatinya merasa tenang bersama
Allah dan selalu diawasi oleh Allah, sehingga dia tidak akan
melakukan hal-hal yang negatifkarena merasa malu dan takut kepada
Allah.
Sebagai seorang manusia biasa, kita semua pernah merasakan
betapa sempitnya dada ini saat menjalani berbagai ujian hidup. Merasa
gelisah saat menatap betapa buramnya perjalanan hidup yang kita
alami. Kehidupan yang dijalani hampir tidak pernah sepi dari ujian-
ujian. Jalan yang dilalui pun hampir tidak pernah berjalan seperti yang
kita harapkan. Saat jiwa mulai rapuh, pasti dalam hati kita bertanya
tentang mengapa manusia harus diberi ujian oleh Allah SWT. Maka di
saat itu pula kita harus mengarahkan jiwa kita untuk merenungi
beberapa kisah yang terdapat dalam Al-Qur’an tentang ujian-ujian
13
yang diberikan Allah kepada orang-orang yang beriman. Supaya kita
semua menjadikan Al-Qur’an sebagai obat bagi jiwa yang rapuh.
Setelah kita dapat benar-benar memahami kandungan Al-Qur’an
tersebut, kita akan sadar bahwa musibah yang menimpa kita tidak
sebanding dengan musibah yang dialami oleh para Nabi dan orang-
orang beriman yang dikisahkan di dalam Al-Qur’an.
Puji syukur kehadirat Allah yang telah memberi kemudahan
kepada kita terhadap musibah tersebut dan menjadikan kita bukan
termasuk ke dalam golongan orang-orang yang berjiwa rapuh. Karena
sesungguhnya Allah tidak akan memberikan ujian di luar kemampuan
hamba-Nya. Maka, selalu berbaik sangka-lah kepada Allah, yakin-lah
bahwa Allah akan memberi kita jalan keluar atas musibah yang sedang
menimpa kita.
c. Ayat dan Daliltentang Transformasi Jiwa
Segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia harus mempunyai
landasan teori. Begitu juga dengan transformasi jiwa yang di dalamnya
meliputi proses perubahan dari jiwa yang rapuh menjadi jiwa yang
sehat.
Dalam hal ini yang akan kita bahas adalah landasan teori yang
bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits:
1) Q.S. Al-Ankabut: 2-3
ولقد فتنها الهذين من ( 2)يفتنون أحسب النهاس أن يتركوا أن يقولوا آمنها وهم ل
الهذين صدقوا وليعلمنه الكاذبين (3)قبلهم فليعلمنه الله
14
Artinya: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka
akandibiarkan untuk mengatakan, ‘kami telah beriman’ tanpa
diuji? Sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum
mereka, sehingga Allah benar-benar tahu orang-orang yang
tulus dan orang-orang yang dusta.“ (Q.S. Al-Ankabut: 2-3).
Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa salah satu
konsekuensi pernyataan iman kita.Kita harus siap menghadapi
ujian yang diberikan Allah SWT kepada kita, untuk membuktikan
sejauh mana kebenaran dan kesungguhan iman kita.Apakah betul-
betul bersumber dari keyakinan dan kemantapan hati atau sekedar
ikut-ikutan serta tidak tahu arah dan tujuan atau karena didorong
oleh kepentingan sesaat, ingin mendapatkan kemenangan dan tidak
mau menghadapi kesulitan.
Banyak orang merasa cukup ketika menyatakan diri
sebagai mukmin. Seolah pengakuan iman tidak mengandung
konsekuensi bagi pelakunya. Padahal, pengakuan iman itu masih
harus dibuktikan dalam bentuk sikap dan tindakan ketika
menghadapi ujian dan cobaan. Ayat di atas memberitakan
keniscayaan adanya ujian bagi pengakuan iman untuk
membuktikan kebenarannya.
Allah SWT memberi ujian untuk mengetahui apakah kita
bersabar atau tidak. Selain itu, ujian diberikan kepada manusia
adalah untuk mengangkat derajat kita dan Allah SWT ingin
mengetahui apakah iman kita tulus atau tidak kepada-Nya.
15
Dari penjelasan tersbut dapat kita simpulkan, bahwa
semakin tinggi agama kita semakin kita butuh berdoa untuk
keteguhan iman kita. Syeikh Abdul Qodir Jaelani juga pernah
berkata: “Wahai anak kecilku, sungguh musibah itu datang
bukan untuk membinasakanmu, namun dia datang untuk
menguji kesabaran dan imanmu. Wahai anak kecilku, cobaan
itu (ibarat) hewan buas, dan hewan buas itu tidak akan
memangsa bangkai”. (Zadul Ma’ad, Ibnul Qoyyim, 4/178).
2) Q.S. Al-Baqarah: 155-157 :
ن األموال واألنفس ن الخوف والجوع ونقص م ولنبلونهكم بشيء م
ابرين ر الصه صيبة قالوا إنها ( 066)والثهمرات وبش الهذين إذا أصابتهم م
ا إليه راجعون وإنـه ب هم ورحمة ( 065)لل ن ره أولـئك عليهم صلوات م
(067)وأولـئك هم المهتدون
Artinya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada
kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan
harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar (yaitu) orang-
orang yang apabila ditimpa musibah, mereka
mengucapkan, “Inna lillahi wainna ilaihi raji’un.” Mereka
itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan
rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang
yang mendapat petunjuk.” (Q.S. Al-Baqarah: 155-157)
Ayat ini memberikan kabar bahwa Allah Ta’ala
pasti memberikan ujian kepada hamba-Nya. Terkadang Dia
memberikan ujian berupa kebahagiaan dan pada saat yang
16
lain Dia juga memberikan ujian berupa kesusahan, seperti
rasa takut dan kelaparan. Karena orang yang sedang dalam
keadaan lapar dan takut, ujian pada keduanya akan sangat
terlihat jelas.
Semua hal di atas dan yang semisalnya adalah
bagian dari ujian Allah SWT kepada hamba-Nya.
Barangsiapa bersabar, maka Dia akan memberikan pahala
baginya dan barangsiapa berputus asa karenanya maka Dia
akan menimpakan siksaan terhadapnya.
Setelah itu Allah SWT menjelaskan tentang orang-
orang yang sabar yang dipuji-Nya dengan “Yaitu orang-
orang yang apaabila ditimpa musibah mereka
mengucapkan: Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’un.
[Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-
Nya kami kembali].” Artinya mereka menghibur diri
dengan ucapan ini atas apa yang menimpa mereka dan
mereka mengetahui bahwa diri mereka adalah milik Allah
SWT, Dia memperlakukan hamba-Nya sesuai dengan
kehendak-Nya. Selain itu, mereka juga mengetahui bahwa
Dia tidak akan menyia-nyiakan amalan mereka meski
hanya sebesar biji sawi pada hari kiamat kelak. Dan hal itu
menjadikan mereka mengakui dirinya hanyalah seorang
hamba di hadapan-Nya, dan mereka akan kembali kepada-
17
Nya kelak di akhirat. Oleh karena itu, Allah SWT
memberitahukan mengenai apa yang diberikan kepada
mereka itu, di mana Dia berfirman: yang artinya “Mereka
itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan
rahmat dari Rabb mereka.”Maksudnya, pujian dari Allah
SWT atas mereka.
3) Hadits Nabi
اإذا أحبه هللا قوما إبتال هم
Artinya:”Jika Allah mencintai suatu kaum maka mereka akan
diuji“ (H.R. Ath-Thabrani)
Sebagian orang beranggapan bahwa orang yang ditimpa
musibah seperti sakit dan semisalnya adalah orang yang
dimurkai Allah SWT, padahal tidaklah demikian
kenyataannya. Terkadang seseorang diuji dengan penyakit dan
musibah padahal ia seorang yang mulia di sisi-Nya seperti
para nabi, rasul dan orang shalih. Musibah yang menimpa
mereka tidak lain adalah untuk mengangkat kedudukan
mereka dan dibesarkannya pahala serta sebagai
contoh kesabaran bagi orang yang datang setelah mereka.
Terkadang seorang diuji dengan kesenangan seperti harta
yang banyak, anak-anak, istri dan lainnya, akan tetapi tidak
sepantasnya dikatakan orang yang dicintai Allah SWT jika
18
tidak melakukan ketaatan kepada-Nya atau justru terlena
karenanya. Orang yang mendapat berbagai kenikmatan bisa
jadi memang termasuk orang yang dicintai Allah SWT atau
bahkan sebaliknya.
Seorang mukmin hendaknya yakin bahwa apa yang
ditakdirkan Allah SWT niscaya akan menimpanya dan tidak
meleset sedikitpun. Sedangkan apa yang tidak ditakdirkan
oleh-Nya pasti tidak akan menimpanya. Cobaan dan penyakit
merupakan tanda kecintaan Allah SWT kepada hamba-Nya.
Sesungguhnya musibah yang menimpa, tak lain adalah sarana
penggugur dosa seorang hamba.
Allah SWT Maha Bijaksana, tiada keputusan dan
ketentuan-Nya yang lepas dari hikmah. Tak terkecuali dengan
perkara musibah ini. Kalaulah seandainya tidak ada faedah
dari musibah ini kecuali sebagai penghapus dosa saja sudah
mencukupi.
2. Penjelasan tentang Metode Zikrulloh
a. Pengertian Metode Zikrulloh
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti metode adalah
cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar
tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem
untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan
yang ditentukan.
19
Sedangkan arti zikrulloh secara bahasa berasal dari kata dzakara
yadzkuru dan dzikran yang diartikan dengan menyebut, yakni
mengucapkan sesuatu dengan lisan secara berulang-ulang dalam
kondisi dan waktu tertentu yang bertujuan untuk mengingat,
memelihara dan memohon kehadiran atau menghadirkan sesuatu yang
tersimpan dalam pikiran dan hati. Secara istilah mengingat Allah SWT
tidak hanya sekedar duduk tafakur sambil mengucapkan Asma Allah
SWT semata akan tetapi mengingat Allah secara berkesinambungan,
secara istiqomah, setiap gerak-gerik kita, tingkah laku kita senantiasa
ingat kepada Allah SWT yang mengawasi dan menyaksikan gerak-
gerik perbuatan kita. Dengan demikian perilaku dan nafsu kita akan
menjadi terkendali.
Metode zikrulloh adalah metode paling efektif untuk
membersihkan hati dan mencapai kehadirat illahi(Mir Valiuddin,
1980:84).Objek segenap ibadah ialah mengingat Allah dan hanya terus
menerus mengingat Allah SWT (zikrulloh) sajalah yang bisa
melahirkan cinta kepada Allah SWT serta mengosongkan hati dari
kecintaan dan keterikatan pada dunia fana ini.
Ajaran Islam paling dasar dan paling penting tersirat dalam
Syahadah atau pengakuan keimanan Laa Ilaaha Illallah yang berarti
tidak ada Tuhan selain Allah SWT atau tidak ada objek yang layak dan
pantas disembah kecuali Allah SWT. Segenap bentuk ibadah lainnya
20
menekankan kepada kita, bahwa kita harus senantiasa mengingat Allah
SWT.
Jadi, dengan zikrulloh hati kita dipenuhi dengan rasa cinta kepada
Allah SWT sehingga tidak ada lagi tempat bagi yang lainnya (selain
Allah SWT). Hubungan cinta kepada yang lainnya terputus dan yang
tersisa hannyalah kecintaan kepada Allah SWT.
b. Ayat dan dalil tentang Zikrulloh
Penulisakan menunjukkan landasan teori tentang perintah berzikir
kepada Allah SWT (zikrulloh),baik dalam Al-Qur’an maupun Hadist:
1) Q.S. Al-Ahzab: 41-42
ذكرا كثيرا يا أيها الهذين آمنوا (12)وسب حوه بكرة وأصيال ( 10)اذكروا الله
Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah
(dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-
banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi
dan petang.”(Q.S. Al Ahzab 41-42)
Pada ayat ini Allah SWT menganjurkan kepada
orang-orang yang beriman yang membenarkan Allah SWT
dan Rasul-Nya supaya banyak zikir mengingat Allah SWT
dengan menyebut Nama-Nya sebanyak-banyaknya dengan
hati dan lidahnya pada setiap keadaan dan setiap waktu.
Karena Allah-lah yang melimpahkan segala nikmat kepada
mereka yang tidak terhingga banyaknya, maka
diperintahkan bertasbih kepada-Nya dengan pengertian
21
membersihkan dan menyucikan Allah SWT dari segala
sesuatu yang tidak pantas baginya.
Berzikir dan bertasbih ini dilakukan di pagi hari
ketika baru bangun dari tidur sebab bangun dari tidur ini
seakan-akan seseorang hidup lagi setelah ia mati, untuk
menghadapi masa hidup yang baru. Dan diperintahkan
bertasbih pada sore hari karena pada saat itu seseorang
telah selesai mengerjakan bermacam-macam pekerjaan
sepanjang hari dan zikir pada waktu itu merupakan tanda
syukur kepada Allah SWT atas limpahan taufik dan
hidayah-Nya sehingga dapat melaksanakan amal
perbuatannya dengan baik, dan dapat memperoleh rezeki-
Nya untuk keperluan hidupnya dan nafkah bagi
keluarganya.
Dengan banyak zikir itu ia dapat menghambakan
diri kepada Allah SWT dan untuk menghadapi alam
akhirat. Di samping itu ia dapat pula meneliti amal
perbuatannya yang sudah dilaksanakan sehingga dapat
mengusahakan perbaikan-perbaikan yang diperlukan bagi
hari-hari yang akan datang.
2) Q.S. Ar-Ra’d: 28:
تطمئن القلوب الهذين آمنوا وتطمئن قلوبهم بذكر أل بذكر الل (28) الل
22
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah SWT.
Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram.” (Q.S. Ar-Ra’du: 28)
Zikir kepada Allah SWT ialah zikirnya seorang
hamba ketika menyebut-nyebut Rabb-nya dengan bertahlil
(membaca Laa Ilaaha Illallaah) hati akan menjadi baik dan
menjadi senang ketika menuju Allah SWT. Hati menjadi
tenang ketika mengingat Allah SWT dan hati merasa puas
ketika merasa bahwa Allah SWT adalah Pelindung dan
Penolongnya. Hanya dengan berzikir mengingat Allah
SWT (hati menjadi tenteram) dan sewajarnyalah hati tidak
akan tenteram terhadap sesuatupun kecuali dengan
mengingat Allah SWT. Sebab, sesungguhnya tidak ada
sesuatupun yang lebih lezat dan lebih manis bagi hati
dibandingkan rasa cinta, kedekatan serta pengetahuan yang
benar kepada Pencipta-Nya. Sesuai dengan kadar
pengetahuan serta kecintaan seseorang pada Pencipta-Nya,
maka sebesar itu pula kadar zikir yang akan dilakukannya.
Pembahasan kami yang lain, yang dimaksudkan
dengan zikrulloh (zikir pada ayat di atas) ialah Kitab-Nya
Al-Qur`an yang diturunkan sebagai pengingat bagi kaum
Mukminin. Berdasarkan pembahasan ini, maka makna “hati
menjadi tenteram dengan zikrulloh”adalah manakala hati
memahami makna-makna Al-Qur`an serta hukum-
23
hukumnya, hati akan menjadi tenteram. Sesungguhnya
makna-makna serta hukum-hukum Al-Qur`an memberikan
bukti tentang kebenaran yang nyata, didukung dengan dalil-
dalil dan petunjuk-petunjuk yang jelas. Dengan cara
demikianlah hati menjadi tenteram. Sesungguhnya hati
tidak akan tenteram, kecuali ketika mendapatkan keyakinan
dan ilmu. Itu semua hanya ada dalam Kitab Allah SWT
yang tertuang secara sempurna. Adapun kitab-kitab lain
selain Kitab Allah SWT yang tidak bisa dijadikan rujukan,
maka tidak akan menjadikan hati tenteram. Bahkan kitab-
kitab lain itu akan senantiasa menimbulkan kebingungan-
kebingungan, karena dalil-dalil serta hukum-hukumnya
saling bertentangan”
Dari dua keterangan di atas, ketenteraman hati yang
hakiki hanya diperoleh ketika seseorang berzikir kepada
Allah SWT secara benar dan memahami makna-makna
serta hukum-hukum yang ada dalam Al-Qur`an secara
benar pula. Itulah ketenteraman hati yang sesungguhnya.
3) Hadist Nabi
أسعد النهاس بشفاعتى يوم القيامة من قال ل إلهإله هللا، خالصا من قلبه
أو نفسه
Artinya:”Orang yang paling bahagia mendapatkan syafa’atku
pada hari kiamat adalah orang yang mengatakan Laa
Ilaaha Illallah murni dari hatinya.” (HR. Bukhari)
24
Setiap muslim pasti mengharapkan syafaat di akhirat
nanti. Dia berharap agar pada hari tersebut syafaat bermanfaat
baginya. Sungguh, alangkah sengsaranya seorang yang pada
hari tersebut terhalang untuk mendapatkan syafaat. Memang
tidak semua orang pantas mendapatkan syafaat. Hanya orang
yang memenuhi syarat yang bisa mendapatkan syafaat di
akhirat.
Syafaat adalah karunia dan keutamaan yang Allah
SWT berikan bagi yang diberi syafaat.Adapun yang memberi
syafaat, Allah SWT ingin memuliakannya dan menampakkan
keutamaannya di hadapan hamba Allah SWT yang lain. Dan
yang berhak memberikan syafaat adalah Nabi Muhammad
SAW.
Lalu Nabi menjelaskan dalam hadis tersebut, bahwa
jika kita ingin mendapatkan syafaat dari Nabi, maka kita harus
mengamalkan Laa Ilaaha Illallahyang murni dari hati. Dalam
artian yang murni dari Nabi melalui penerus-penerusnya.
3. Pengaruh Zikrulloh terhadap Transformasi Jiwa
Setelah kita membahas tentang penjelasan zikrulloh dan penjelasan
tentang transformasi jiwa, maka sekarang kita membahas tentang
“Pengaruh Zikrulloh terhadap Transformasi Jiwa”.
Ketika kita melafalkan kalimat Laa Ilaaha Illallah baik itu dengan
diam mapun dengan suara keras, hal tersebut akan berpengaruh pada
25
pribadi kita secara psikis dan hati kita pun akan menjadi bersih seperti
beningnya air. Kalau terus menerus melakukan praktik zikir, tentu saja
akan mempengaruhi proses yang terus berlangsung dengan memusatkan
perhatian pada satu titik dan berkonsentrasi yang akan bergema dalam
hati. Hati merupakan wahana kesadaran, bila dilakukan terus-menerus,
zikir akan masuk menembus hati, dan hati akan menjadi bersih cemerlang,
yang akan membawa pada sifat-sifat yang dikehendaki Allah SWT serta
dapat terhindar dari kerapuhan jiwa kita.
Selain jiwa kita yang akan menjadi sehat, berzikir juga dapat
menyehatkan fisik.Ketika melantunkan kalimat Laa Ilaaha Illallah bisa
menimbulkan energi panas yang dikeluarkan dari Asma Allah, karena itu
tubuh akan mengeluarkan sinar aura. Dari sinar aura itulah kotoran atau
penyakit pada tubuh kita akan hilang dengan perlahan-lahan, metode
berzikir dapat membantu dalam menyehatkan jiwa kita yang (pada
kehidupan sehari-hari) tubuh perlu dijaga dari masalah-masalah yang akan
membelenggu, sehingga kesehatan fisik dan kesehatan jiwakita akan selalu
seimbang.Melalui latihan-latihan ajaran tasawuf terutama dengan
melakukan zikrulloh. (Zainal Muttaqien)
Ketahuilah, bahwa manusia tidak akan lepas dari bahagia dan
celaka (Kitab Sirrul Asror: 1996,94). Bahagia dan celaka terdapat pada
setiap manusia. Bila kebaikan dan keikhlasannya lebih banyak itu
menandakan kesehatan jiwanya telah terpatri dalam diri seserorang
26
tersebut, artinya dia telah dapat mengalahkan kerapuhan jiwa yang selama
ini membelenggunya.
Begitu pula sebaliknya jika keburukannya semakin banyak dan
keikhlasannya semakin sedikit, itu menandakan kerapuhan jiwanya masih
bersemayam dalam diri seseorang tersebut, sehingga dapat dikatakan
seseorang tersebut jauh dari kesehatan jiwa.
Maka dari itu, zikrulloh sangat berpengaruh terhadap kondisi
kejiwaan (keruhanian) seseorang. Karena dengan zikrulloh dapat merubah
kondisi kejiwaan yang rapuh menjadi jiwa yang sehat.
Amalan-amalan lain yang membantu mempercepat proses
transformasi jiwa yaitu dengan mujahaddah diantaranya adalah zikir
harian di malam hari, Khataman setiap seminggu sekali dan Manaqib
setiap sebulan sekali di Pondok Pesantren Suryabuana. Hal tersebut
dilakukan dengan tujuan supaya seseorang sedikit demi sedikit dapat
mengekang hawa nafsu keduniawiannya dengan dialihkan melalui
mujahaddah dan juga sesuai dengan tujuan utama yaitu selalu merasa
diawasi oleh Allah SWT.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka semakin jelas bahwa
pantangan yang tidak boleh dilakukan oleh seseorang yang sedang dalam
proses transformasi jiwa adalah cinta kepada dunia (hubbuddunya), sesuai
kutipan sabda Rasulullah SAW tentang kondisi kehidupan umat di akhir
zaman yaitu: “...... hubbuddunya wakarohiyatul maut” (H.R. Abu Daud
no.4297 dan H.R. Ahmad: 278), yang maksudnya adalah cinta dunia dan
27
takut mati tersebutlah yang ditakutkan Rasulullah dan akan banyak terjadi
di akhir zaman ini.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ialah teoritik yang relevan dengan masalah yang
diteliti.Ada skripsi mahasiswa yang hampir serupa dengan penelitian yang sedang
dilakukan oleh penulis yaitu skripsi yang ditulis oleh Taufik Rahman (2011,
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta) yang berjudul “Zikir dan
Relasi Sosial Ajaran Tauhid Sosial Dalam Doktrin Tarekat Qadiriyah
Naqsabandiyah Di Dusun Balak Kabupaten Magelang”.Penulis menggunakan
sebuah teori yaitu representasi kolektif sebagai acuan teori dalam
penyusunannya.Oleh karena itu penulis menyesuaikan bahwa tauhid dijadikan
sebagai pegangan untuk mengiringi seluruh pengamal tarekat ini dalam
berinteraksi dan menjalin relasi sosial mereka.Penelitian ini menemukan fakta
bahwa tarekat ini mengurangi intensitas menyepi (khalwat/ uzlah) sebagai salah
satu ritual tetapi lebih memperbanyak kegiatan di masyarakat.Oleh karena itu,
penulis menuangkan dua jenis amalan dalam penelitian ini yaitu amalan dasar dan
amalan bentuk aplikasi.
Dari penelitian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian yang
dilakukan penulis memiliki perbedaan dengan hasil penelitian di atas. Penelitian
ini lebih menyoroti tentang metode yang tepat untuk meningkatkan kedekatan dan
kita dengan Allah SWT dengan melalui metode zikrulloh.
28
Adapun spesifikasi skripsi ini pada dasarnya adalah tentang bagaimana
penggunaan metode zikrulloh dapat menyebabkan terjadinya transformasi jiwa
dari jiwa yang rapuh (negatif) menjadi jiwa yang sehat (positif).
29
BAB III
Model Zikrulloh Pondok Pesantren Suryabuana
A. Profil Pondok Pesantren Suryabuana
Dusun Balak adalah sebuah dusun terpencil yang jauh dari
keramaian dan hiruk-pikuk kota.Terletak di lereng Gunung Balak (sebuah
bukit kecil) yang berada di daerah Desa Losari, Kecamatan Pakis,
Kabupaten Magelang. Gunung Balak tersebut berketinggian 1.500 M dari
permukaan laut dengan suhu udara 330
C, sekitar 15 KM arah timur dari
Kota Magelang. (Biografi Pondok Pesantren Suryabuana: 2004,1)
Secara tipologis, Dusun Balak terletak pada bentang wilayah
berbukit dan letaknya dikelilingi oleh empat gunung besar, yaitu: Gunung
Andong, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, dan Gunung Sumbing. Luas
wilayah dusun ini adalah 17 ha. Adapun batas-batas dusun ini adalah:
1. Sebelah Utara :Desa Daseh
2. Sebelah Selatan :Dusun Jengkol, Dusun Losari, Dusun
Klenteng dan Desa Surodadi
3. Sebelah Timur : Desa Rejosari
4. Sebelah Barat : Desa Pakis
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Pondok Pesantren
Suryabuana diantaranya adalah: Pondok Putra, Pondok Putri, Masjid Surya
Mustika Rahmat, Pendopo Balai Agung, Gapura (Sasana Gapuraning
Swarga) dan lain-lain.
30
Dusun ini tidak jauh berbeda dengan dusun-dusun di sekitarnya,
yang rata-rata penduduknya mempunyai mata pencaharian sebagai petani.
Untuk memasuki dusun ini dari jalan raya Kopeng-Magelang kurang lebih
1 KM. Sebelum memasuki daerah Dusun Balak, kita akan disuguhkan
dengan pemandangan alam berupa hamparan persawahan dan Gunung
Balak. Menurut pandangan orang-orang di daerah perkotaan, dusun ini
termasuk dalam salah satu dusun yang terpencil, di sinilah Pondok
Pesantren Suryabuana berdiri. (Wawancara Saiful Anshori: 2018)
Sejak berdirinya Pondok Pesantren Suryabuana pada tanggal 14
April 1999. Pondok Pesantren Suryabuana telah memiliki komitmen untuk
mempraktikkan dan menyebar-luaskan ajaran Tarekat Qodiriyyah wan
Naqsyabandiyyah sebagai benteng untuk mengatasi kondisi moral dan
jiwa masyarakat yang semakin menurun. Pondok Pesantren ini memiliki
hubungan erat dengan Pondok Pesantren Suryalaya yang berada di
Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Karena pendiri Pondok Pesantren
Suryabuana (Syekh Ahmad Sirrulloh) merupakan murid dari Syekh
Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin atau yang akrab di sebut Abah Anom
(Pengasuh Pondok Pesantren Suryalaya).
Dalam bab ini, penulis menuliskan biografi singkat pendiri Pondok
Pesantren Suryabuana, kemudian membahas tentang ajaran, metode
Zikrulloh, dan ritual Tarekat Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah.
31
B. Biografi Syekh Ahmad Sirrulloh: Pendiri Pondok Pesantren
Suryabuana
Suryabuana terdiri dari dua suku kata, Surya yang berarti
“Matahari” dan Buana yang berarti “Bumi atau Dunia”, sehingga
Suryabuana kira-kira berarti “Mataharinya Dunia”. Pondok Pesantren ini
didirikan oleh Syekh Ahmad Sirrulloh pada tanggal 27 Dzulhijjah 1419 H
bertepatan dengan 14 April 1999 M. Syekh Ahmad Sirrulloh yang
sebelum diubah namanya oleh Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin
(Guru Mursyidnya), bernama Fauzun (Fauzun Mahzun) lahir dari rahim
seorang ibu yang bernama Mariana binti Ahmad dan ayah yang bernama
Sa’id bin Muhtar, di Magelang tanggal 29 Desember 1968. Pondok
Pesantren Suryabuana memiliki cita-cita luhur untuk menghidupkan dan
mengembangkan “Nilai-Nilai ajaran Islam” yang saat ini dianggap
“Asing” sebagai upaya pembenahan moral bangsa.
Syekh Ahmad Sirrulloh menerima pendidikan sampai jenjang yang
cukup. Tingkat dasar pendidikannya Beliau selesaikan di Balak, yaitu di
MI Losari 01, tingkat menengah pertama Beliau tamat dari SMP N 01
Pakis, dan tingkat atas di SMA N 02 Magelang. Di masa remaja, Beliau
dan remaja lain bersama-sama mempelajari ilmu Fiqh dan tata Bahasa
Arab (Nahwu dan Shorof) kepada Kyai Ahmad. Setelah Sholat Maghrib
sampai Sholat Isya’ (selain malam Jum’at dan Ahad). Belum benar-benar
paham akan ilmu tersebut Beliau harus pindah ke Jogjakarta diperintah
orang tuanya untuk melanjutkan studi di IAIN Sunan Kalijogo dan
32
akhirnya pada tahun 1993 Beliau menyelesaikan program sarjana (S1)
pada Fakultas Ushuluddin jurusan Perbandingan Agama.
Setelah menyelesaikan program sarjana, Beliau bertemu teman
yang sama-sama berasal dari IAIN Jogjakarta bernama Musta’in yang
sebelumnya ia merupakan salah satu santri di Pondok Pesantren Suryalaya.
Kemudian Musta’in memperkenalkan Syekh Ahmad Sirrulloh kepada
Mursyid Tarekat Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren
Suryalaya yang bernama Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin
sekaligus Mentalqin Beliau untuk menjadi muridnya. Pada saat itu Beliau
masih berumur 25 tahun.
Dari pertemuannya dengan Abah Anom di Suryalaya, Abah Anom
memberikan inspirasi untuk menata kembali kondisi keberagamaan
masyarakat Gunung Balak khusunya. Mulailah Beliau
mengenalkanZikirTarekat Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyahkepada
kerabat dan anggota keluarganya. Beliau juga mencari kesamaan-
kesamaan antara Tarekat yang berjalan sekian lama di Dusun Balak dan
Tarekat yang baru diterimanya dan juga mencari sebab mengapa Tarekat
yang telah berjalan sekian lama tidak ampuh lagi menjadi benteng
kemrosotan moral dan terkesan tidak memberi kontribusi dalam
membangun pola pikir dan sikap dalam hidup bermasyarakat.
Beliau juga mengajak anak-anak kecildan rekan-rekan sebayanya
untuk melakukan ZikirTarekat Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyahsebagai
wirid, walaupun belum di Talqin dari muridnya. Karena gairah masyarakat
33
yang kuat dalam bertarikat, maka Syekh Ahmad Sirrulloh bersama
Musta’in dan tokoh masyarakat merencanakan dibukanya perwakilan
Suryalaya di Magelang dan akhirnya pada tanggal 19 April 1998 telah
resmi menjadi perwakilan Suryalaya. Beliau memahami mengapa tarekat
dahulu begitu lamban untuk mewujudkan suatu hasil, ini dikarenakan
masyarakat kurang mengenal seluk-beluk tarekat sehingga dalam
praktiknya tidak mengindahkan adab (adab terhadap diri sendiri, orang
lain, Guru, mengamalkan wirid, dalam berhubungan dengan Allah).
C. Ajaran, Metode Zikrulloh dan Ritual Tarekat Qodiriyyah wan
Naqsyabandiyyahdi Pondok Pesantren Suryabuana
Doktrin Tarekat Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyahyang diajarkan
oleh Pondok Pesantren Suryabuana pada dasarnya merupakan ajaran dari
Pondok Pesantren Suryalaya yang masih asli sebagaimana yang diajarkan
oleh pendirinya Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin. Pemimpin
Pondok Pesantren Suryabuana ini menegaskan bahwa Tarekat sufinya di
dasarkan atas Al-Qur’an dan hadits, dua sumber dasar Islam yang secara
konsekuen berasal dari pondasi ajaran Tarekat Qodiriyyah wan
Naqsyabandiyyah.
Dalam buku Bidayatus Salihin(petunjuk orang saleh), mengutip
banyak ayat Al-Qur’an dan Hadits sebagai dasar Tarekat sufi. Mereka
mengacu pada materi-materi semisal Zikir, Talqin, dan Silsilah. Untuk
mendukung ajaran Tarekat Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyahjuga
mengacu pada pemikiran beberapa sufi ternama seperti Syekh Abdul
34
Qodir Al-Jaelani, Syeikh Bahauddin An-Naqsyabandi dan Imam Al-
Ghazali. (Syihabuddin Sukhrawardi:1971,7)
Bagi para pengikut Tarekat sufi di Indonesia, Tarekat Qodiriyyah
wan Naqsyabandiyyahsama sekali tidak bertentangan dengan ajaran-ajaran
dasar Islam, tidak juga merupakan unsur tambahan padanya. Tarekat ini
memiliki akar-akar yang mendalam pada doktrin Islam. Di samping Al-
Qur’an dan Hadits, para pengikut Tarekat sufi ini juga menganut dua dasar
hukum Islam lainnya yang berbeda dalam wilayah ortodoksi. Kedua
sumber ini adalah Ijma’ dan Qiyas. Ini digunakan dalam upaya
menerangkan hal-hal yang tidak di jelaskan oleh Al-Qur’an dan Hadits.
Praktik-praktik Tarekat Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah
diamalkan setidaknya dengan tiga tujuan yang diungkapkan dalam sebuah
do’a harian yang dilakukan setidaknya dua kali sehari setelah Sholat
wajib. Do’a tersebut berbunyi: ”Illahii Anta Maqsudii Waridhoka
Mathlubi A’thinii Mahabbataka Wa Ma’rifataka” (Ya Allah SWT,
Engkau adalah tujuanku, dan Ridho-Mu yang ku cari, berikanlah aku rasa
mencintai-Mu, dan Ma’rifat kepada-Mu). Do’a tersebut adalah amalan
yang harus dilakukan oleh setiap murid dari Tarekat Qodiriyyah wan
Naqsyabandiyyah yang harus dilakukan setelah Sholat wajib.(Uquudul
Jumaan: 2014,5)
Jika secara menyeluruh dinalisis, do’a ini memuat tiga tujuan:
tujuan pertama adalah Taqorrub Illallah atau mendekatkan diri kepada
Allah SWT sedekat mungkin sehingga tidak ada pemisah antara Allah dan
35
makhluk-Nya. Tujuan kedua adalah mengikuti jalan yang diridhoi oleh
Allah SWT dengan menghindarkan diri dari perbuatan yang melanggar
segala larangan-Nya. Tujuan ketiga adalah Mahabbah (cinta) dan Ma’rifat
(Mengenal Allah SWT) yang diperoleh melalui ketaatan pada jalan yang
diridhoi. Dipahami bahwa Mahabbah (cinta) dan Ma’rifat (Mengenal
Allah SWT) dapat dicapai melalui ketabahan dan ikhlas. Ketika seseorang
mencintai dan mengenal Allah SWT, suatu hikmah (kebijaksanaan) akan
berakar dalam jiwanya. Kemudian hikmah itu menjadi hakikat kedua bagi
sang pakar untuk menjalankan penyembahan lahir dan batin yang akan
termanifestasikan dalam keadilan pada sikap dan perilaku.Di samping ini,
refleksi Mahabbah dan Ma’rifatdalam sufisme menghasilkan cinta dan
kasih sayang terhadap sesama makhluk Allah SWT dan lebih luas lagi,
termasuk cinta tanah air.
Tiga tujuan ini berada pada inti ajaran Islam. Seperti tarekat-tarekat
sufi lain dalam Islam, ritual dasar yang dipraktikkan oleh para pengikut
Tarekat Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah adalah zikir yang dilakukan
secara konsisten, baik secara individual maupun secara berjamaah. Dalam
Tarekat Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren
Suryabuanazikir dipandang inti ibadah yang dapat dipahami sebagai
peringatan akan Allah SWT dengan menghilangkan selain Allah
SWTkarena Allah SWT adalah satu-satunya yang memiliki semua sifat
yang baik.
36
Melaksanakan zikir secara terus menerus berarti selalu mengingat
Allah SWT. Kalimat zikir terbaik adalah “Laa Ilaaha Illallah” (Tiada
Tuhan Selain Allah SWT) karena kalimat tersebut menegaskan bahwa
tiada Tuhan yang wajib kita sembah kecuali Allah SWT. Para pengikut
Tarekat Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah diharapkan membaca kalimat
tayyibah ini dalam setiap selesai sholat wajib limawaktu. Hal ini dilakukan
karena kalimat tayyibah memiliki beberapa fungsi yaitu dapat
membersihkan hati seseorang (yang membacanya) dari syirik besar
maupun kecil dan menjadikannya seorang manusia yang tulus dan suci.
Kalimat tersebut juga dapat menghubungkan antara hati manusia dengan
Allah SWT, dapat membersihkan jiwanya dari segala kotoran hati. Dan
juga memberi seseorang kasyf (penglihatan spiritual). Disamping sifat
sejati dan tulus, kalimat ini juga dapat memberikan ilmu laduni (Ilmu yang
tidak dapat dipelajari dan hanya bisa diberikan oleh Allah SWT) dan
Musyahaddah (menyaksikan Allah SWT). (Mahsun)
Tarekat Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren
Suryabuana terdapat dua macam zikir yang dipraktikkan, yaitu zikir Jahr
dan zikir Khofiy.Zikir pertama awalnya diajarkan oleh Tarekat Qodiriyyah
sedangkan yang kedua diajarkan oleh Tarekat Naqsyabandiyyah. Di
Pondok Pesantren SuryabuanaZikir Jahr diucapkan dengan suara yang
keras. Sedangkan Zikir Khofiy di-lafalkan dalam hati setiap detik atau
setiap saat kita melakukan aktifitas. Hal tersebut sesuai yang diajarkan
oleh Pondok Pesantren Suryalaya.
37
Sesuai yang diajarkan oleh Syekh Khotib Sambas, Zikir jahr harus
dilakukan dengan cara tertentu. Kata Laa diawali dari bawah pusar dan
naik ke otak di kepala, setelah itu Ilaaha dari otak turun ke pundak kanan.
Kemudian Illa Allah dilakukan dengah merendahkan kepala dari pundak
kanan ke dasar dada diatas sisi tangan kiri yang berakhir pada hati
terdalam di bawah tulang rusuk dan menghembuskan nafas ketika
mengucap nama Allah SWT sekuat mungkin sampai getaran terasa
melalui setiap orangan tubuh, seolah-olah di seluruh tubuh perbuatan-
perbuatan jahat dihantam dan cahaya bersinar sampai semua bagian tubuh
disucikan dengan Cahaya Allah.
Dalam ajaran TQN Suryabuana, gerakan-gerakan yang dimaksud
harus melewati 7 latifah, yaitu: Lathifatul-Qolby, Lathifatur-Ruh,
Lathifatus-Sirri, Lathifatul-Khafi, Lathifatul-Akhfa, Lathifatun-Nafs
(Nafsun-Natiqo), Lathifatul-Qolabiyyah (Kullu-Jasad).
Penjelasan masing-masing latifah (7 latifah) tersebut yaitu sebagai
berikut:
1. Lathifatul-Qolby: Disini letaknya sifat-sifat syetan, iblis,
kekufuran, kemusyrikan, ketahayulan dan lain – lain.Letaknya
dua jari dibawah dadasebelah kiri. Kita buat zikir sebanyak-
banyaknya, Insya Allah pada tingkat Ini diganti dengan Iman,
Islam, Ihsan, Tauhid dan Ma’rifat.
2. Lathifatur-Ruh: Disini letaknya sifat bahimiyah (binatang jinak)
menuruti hawa nafsu, letaknya dua jari dibawah dada sebelah
38
kanan. Kita buat zikir sebanyak-banyaknya Insya Alah diisi
dengan khusyu’ dan tawadhu’.
3. Lathifatus-Sirri: Disini letaknya sifat-sifat syabiyah (binatang
buas) yaitu sifat zalim atau aniaya, pemarah dan pendendam.
Letaknya dua jari diatas dada sebelah kiri. Kita buat
zikirsebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat
kasih sayang dan ramahtamah.
4. Lathifatul-Khafi: Disini letaknya sifat-sifat pendengki, khianat
dan sifat-sifat syaitoniyah.Letaknya dua jari diatas dada
sebelah kanan. Kita buat zikir sebanyak-banyaknya Insya
Allah diganti dengan sifat-sifat syukur dan sabar.
5. Lathifatul-Akhfa: Disini letaknya sifat- sifat robbaniyah yaitu
riya’, takabbur, ujub, suma’ dan lain- lain.Letaknya ditengah-
tengah dada. Kita buat zikir sebanyak-banyaknya Insya Allah
diganti dengan sifat -sifat Ikhlas , khusyu’, tadarru dan
tafakur.
6. Lathifatun-Nafs (Nafsun-Natiqo): Disini letaknya sifat-sifat
nafsu amarrah banyak khayalan dan panjang anganangan.
Letaknya tepat diantara dua kening. Kita buat zikir sebanyak-
banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat tenteram dan
pikiran tenang.
7. Lathifatul-Qolabiyyah (Kullu-Jasad): Disini letaknya sifat-sifat
jahil “ghaflah” kebendaan dan kelalaian.Letaknya diseluruh
39
tubuh mengendarai semua aliran darah kita yang letak titik
pusatnya tepat ditengah-tengah ubun-ubun kepala kita. Kita
buat zikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan
sifat-sifat ilmu dan amal. (Saiful Anshori)
Ritme zikir jahrjuga dilagukan dengan cara tertentu, dimulai dari
ritme lamban kemudian semakin lama dilafalkan semakin
cepat.Zikirberhenti ketika intensitasnya berada pada titik puncak yang
biasa ditandai dengan ritme lamban. Dikatakan bahwa gerakan-gerakan
tubuh yang dihubungkan dengan zikir jahr memiliki dua fungsi, yang
pertama untuk mengimbangi gerak iblis dalam upaya untuk menggoda
manusia, yang kedua sekedar semangat para pengikut yang mustahil
diperoleh jika dijalankan pada posisi diam.
Zikir Jahr biasa dilakukan sebanyak 165x atau lebih, tetapi selalu
harus berjumlah ganjil. Dalam situasi-situasi sibuk tertentu diizinkan
untuk melakukannya tiga kali. Jumlah 165 didasarkan suatu qiyas
(analogi) yang berasal dari sabda Nabi Muhammad SAW yang
mengajarkan umat muslim untuk membaca subhanallah, alhamdulillah,
Allah akbar, maing-masing tiga puluh tiga kali. Karena manusia
mempunyai latifah (kelembutan) dan setiap kelembutan mendapat tiga
puluh tiga kali dari kalimat toyyibah, yakni Laa Ilaaha Illa Allah.
Para pengikut Tarekat Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah di
Suryabuana diharapkan membaca kalimat Tayyibah ini dalam setiap waktu
40
dan di bawah semua kondisi, khususnya sesudah melakukan Sholat wajib.
(Miftahus Shudur: 1970,9)
Tata cara yang diterapkan di Pondok Pesantren Suryabuana
sebelum melakukan Zikir yaitu mandi taubat, wudlu, membaca sholawat,
membaca do’a, kemudian baru melaksanakan Zikir.
Selain Zikir tersebut, masih ada metode lain yang diajarkan di
Pondok Pesantren Suryabuana yaitu Khataman setiap seminggu sekali,
Manaqib setiap bulannya, baik Manaqib yang dilakukan di pusat yaitu di
Pondok Pesantren Suryabuana maupun Manaqib di daerah masing-masing.
D. Pengecekan Keabsahan Data
Penelitian kualitatif dinyatakan absah apabila memiliki derajat
kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan
(dependability) dan kepastian (confirmability).(Satori dan Komariah,
2017:164).
Keabsahan data yang akan peneliti lakukan yaitu dengan menggunakan
kriteria kepercayaan (credibility). Kriteria kepercayaan berfungsi untuk
melakukan penelaahan data secara akurat agar tingkat kepercayaan penemuan
dapat dicapai. Peneliti melakukan pengamatan secara detail bagaimana metode
zikrulloh dapat menyebabkan terjadinya transformasi jiwa dari jiwa yang rapuh
menjadi jiwa yang sehat dengan melakukan observasi sampai data yang
dibutuhkan cukup. Kemudian peneliti menggunakan teknik triangulasi untuk
memeriksa keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain. Dalam
41
menerapkan teknik pemeriksaan data peneliti melakukan dengan cara sebagai
berikut:
1. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan berarti mencari secara konsisten interprestasi
dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan atau
tentatif. Mencari suatu usaha membatasi berbagai pengaruh. Mencari apa
yang dapat diperhitungkan dan apa yang tidak dapat diperhitungkan.
(Moleong, 2009:329). Dengan meningkatkan ketekunan berarti peneliti
melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan, maka
akan diperoleh kepastian data dan urutan peristiwa secara pasti dan
sistematis (Satori dan Komariah, 2017:169).
Kekurangtekunan pengamatan terletak pada pengamatan terhadap
pokok persoalan yang dilakukan secara terlalu awal. Hal ini mungkin dapat
disebabkan oleh tekanan subjek, sponsor atau berangkali juga karena
ketidaktoleransian subjek atau sebaliknya peneliti terlalu cepat mengarahkan
fokus penelitiannya walaupun tampaknya belum patut dilakukan (Moleong,
2009:330).
2. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemerikasaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong,
2009:330).
42
Kerena yang dicari adalah kata-kata, maka tidak mustahil ada kata-
kata yang keliru yang tidak sesuai antara yang dibicarakan dengan
kenyataan sesungguhnya. Hal ini bisa dipengaruhi oleh kredibilitas
informannya, waktu pengungkapan, kondisi yang dialami dan sebagainya.
Maka dari itu peneliti perlu melakukan berbagai triaungalasi, seperti yang
dipaparkan di bawah ini:
a. Triangulasi sumber
Cara meingkatkan kepercayaan penelitian adalah dengan mencari data
dari sumber yang beragam yang masih terkait satu sama lain. Peneliti
perlu melakukan eksplorasi untuk mengecek kebenaran data dari
berbagai sumber. Peneliti mengumpulkan data dan pengujiannya dari
berbagai sumber yang diantaranya adalah wakil talqin Pondok Pesantren
Suryabuana, Ustadz (Kyai) Pondok Pesantren Suryabuana, santri di
Pondok Pesantren Suryabuana dan sumber lainnya yang berkaitan
dengan tema penelitian ini. Data yang diperoleh dari berbagai sumber
tersebut dideskripsikan, dikategorisasikan.Mana pandangan yang sama,
mana pendangan yang berbeda dan mana yang spesifik dari sumber data
tersebut. Data yang telah dianalisis oleh peneliti menghasilkan suatu
kesimpulan.
b. Triangulasi teknik
Triangulasi teknik adalah penggunaan beragam teknik pengungkapan
data yang dilakukan kepada sumber data. Menguji kredibilitas data
dengan triengulasi teknik yaitu mengecek data kepada sumber yang sama
43
dengan teknik yang berbeda. Penelitian ini akan menemukan bagaimana
metode zikrulloh di Pondok Pesantren Suryabuana Pakis Magelang dapat
menyebabkan terjadinya transformasi jiwa. Teknik wawancara,
kemudian dicek dengan observasi, kemudian dengan dokumentasi. Bila
ternyata diperoleh situasi yang berbeda maka peneliti perlu melakukan
diskusi lebih lanjut dengan sumber data atau yang lain untuk memastikan
data yang diangap benar.
c. Triangulasi waktu
Peneliti dapat mengecek konsistensi, kedalaman dan ketepatan atau
kebenaran suatu data dengan melakukan triangulasi waktu. Menguji
kredibilitas data dengan triangulasi waktu dilakukan dengan cara
mengumpulkan data pada waktu yang berbeda. Penelitian ini dilakukan
dengan waktu yang berbeda-beda peda saat meneliti.
44
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Metode Zikrulloh yang diterapkan di Pondok Pesantren Suryabuana
1. Kenapa Metode yang digunakan adalah Zikrulloh?
Dalam perjalanan hidupnya sejak dahulu kala, manusia hidup
berdampingan dengan alam sekitarnya.dia berinteraksi dengan berbagai
macam makhluk hidup yang ada di dunia ini. Namun terjadi peristiwa-
peristiwa yang dia tidak mampu untuk menundukan dan
mengendalikannya sehingga sehingga timbullah dalam hatinya rasa takut,
gelisah tidak tenang atau dalam istilah remaja sekarang hatinya selalu
diliputi kegalauan yang merongrong hatinya.
Di zaman sekarang ini dikenal dengan zaman sains dan teknologi
pun demikian.Dimana muncul manusia-manusia yang memuja sains
sehingga muncul pula slogan bahwa “Dengan sains kita bisa memperoleh
kebahagiaan dan ketenangan”.Namun sejarah membuktikan bahwa kata-
kata mereka adalah omong kosong belaka.Hingga manusia menyadari
bahwa dia adalah makhluk yang kecil, lemah dan serba kekurangan.Ia
tidak mampu mendatangkan manfaat bagi dirinya sendiri dan menepis
bahaya dari hidupnya. Tidak diragukan lagi bahwa manusia dalam
mengarungi kehidpannya selalu merindukan dan mendambakan suatu
suatu kekuatan absolut, tidak terbatas.Dzat yang memiliki keindahan,
kesucian dan kesempurnaan yang mutlak. Dengan cara mengingat dan
45
menyebut-Nya (zikir) yang membawa pada ketentraman hati dan
ketenangan pikiran.
Zikrulloh adalah metode yang digunakan di Pondok pesantren
Suryabuana. Pada hakikatnya, dalam ajaran tasawuf atau tarekat, seluruh
ibadah baik mahdhoh maupun ghoiru mahdhoh harus didasarkan pada
Zikrulloh yaitu mengingat Allah. Jadi seluruh ibadah yang dilaksanakan
beriringan dengan selalu mengingat Allah.
Janganlah kau lalai dari Zikir(mengingat) kepada Allah Ta’ala!
Ulama’ tarekat berkata: “Barang siapa melupakan Allah Ta’ala, maka
benar-benar ia telah kufur kepada Allah. (Minahus Saniyah halaman 73)
Dalam Al-Qur’an Surah At-Thaha ayat 14 disebutkan:
الة لذكري ل إله إله أنا فاعبدني وأقم الصه (01) إنهني أنا الله
Artinya: “Sesungguhnya Aku ini adalah Allâh, tidak ada Illah (yang hak)
selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat
Aku.” (Q.S. At-Thaha ayat 14)
Dari Al-Qur’an Surah Thaha tersebut dapat disimpulkan bahwa
ibadah apapun termasuk Shalat harus dilaksanakan dengan mengingat
Allah.
2. Kenapa Zikir yang digunakan adalah Zikir Jahr dan Zikir Khofiy
Terdapat banyak riwayat hadits-hadits yang menunjukkan
disunnahkannya berzikir secara jahr, selain itu terdapat pula hadits-hadits
yang menunjukkan disunnahkannya berzikir secara khofiy sehingga perlu
dikompromikan kedua cara berzikir tersebut, yang mana hal tersebut
dilaksanakan berbeda-beda menurut keadaan dan masing-masing pribadi.
46
a. Zikir Jahr secara bahasa adalah zikir keras. Maksudnya adalah
mengeraskan bacaanLaa Ilaaha Illallah. Dengan zikir keras tersebut
diharapkan dapat memancing supaya hati kita akan terpaut untuk selalu
mengingat Allah SWTkarena dengan banyak dan terus menerus zikir jahr
akan membiasakan hati kita untuk selalu mengingat Allah SWT dan
melafalkannya dalam hati. (Ahmad Fauzi)
Zikir jahr silsilahnya sampai kepada Rasulullah melalui Sayidina
Ali bin Abi Tholib.Dalam hadits shohihnya, dari Yusuf Al-Kaorani:
“Sesungguhnya Sayyidina ‘Ali telah bertanya pada Nabi: Wahai
Rosulullah, tunjukkanlah kepadaku macam-macam tarekat (jalan) yang
paling dekat menuju Allah SWT dan yang paling mudah bagi hamba-
hamba-Nya dan yang paling utama di sisi Allah SWT, maka Nabi Saw
menjawab: wajiblah atas kamu mendawamkan Zikkrullah: Sayyidina ‘Ali
bertanya lagi: Bagaimana cara berzikirnya ya Rosulallah? Maka Nabi
menjawab: pejamkan kedua matamu, dan dengarkan (ucapan) dariku tiga
kali, kemudian ucapkan olehmu tiga kali, dan aku akan mendengarkannya.
Maka Nabi Mengucapkan Laa Ilaaha Illallah tiga kali sambil
memejamkan kedua matanya dan mengeraskan suaranya, sedangkan
Sayyidina ‘Ali mengucapkanLaa Ilaaha Illallah tiga kali, sedangkan Nabi
memdengarkannya”. (Hadits dengan sanad sahih, dalam kitab Jami’ul
Ushul Auliya)
Zikir jahr adalah zikir dengan suara yang keras, dengan tujuan
supaya dengan kerasnya ucapan tadi dapat melunakkan hati kita yang
47
sekeras batu. Syarat-syarat zikir jahr diantaranya adalah: Dalam wudhu
yang sempurna, berzikir dengan pukulan gema yang kuat dan suara keras
yang dapat menghasilkan nur zikir dalam rongga batin mereka yang
berzikir, sehingga hati mereka itu hidup dengan nur yang abadi yang
bersifat keakhiratan. (Miftahus Sudur halaman 17).
Imam Bukhori Berkata dalam kitab shahihnya dalam bab
zikirsesudah shalat fadhu: “Diceritakan dari Ishak bin Abdurrahman dari
Jura’id dari Amir, bahwa Ma’bud Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa
mengangkat suara dalam zikir dikala manusia sesudah selesai mengerjakan
shalat fadhu, betul-betul terjadi dalam masa Nabi Muhammad SAW.
Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dari Zaid ibn Aslam berkata:
Berkata ibn Adra’: “Pada suatu malam aku pergi bersama Rasulullaah
SAWkemudian beliau melewati seorang lelaki di dalam masjid sedang
mengangkat suaranya tinggi-tinggi. Ibn Adra’ berkata: “Wahai
Rasulullaah, barangkali lelaki ini sedang riya’ (memamerkan ibadahnya)?”
Beliau bersabda: “Bukan, dia sedang berdo’a dan mengadu”.
Al-Baihaqi meriwayatkan pula dari Uqbah ibn Amir: Bahwasanya
Rasulullaah bersabda kepada seorang lelaki bernama Dzul Bajadain:
“Sesungguhnya dia banyak berdo’a dan mengadu, itu semua karena dia
selalu berzikir kepada Allah SWT.
Al-Baihaqi juga meriwayatkan dari Jabir ibn Abdullah bahwasanya
ada seorang lelaki yang meninggikan suaranya ketika berzikir sehingga
lelaki yang lainnya berkata, “Seandainya saja orang ini merendahkan
48
suaranya.” Rasulullah bersabda: “Biarkanlah dia, sesungguhnya dia
sedang berdoa dan mengadu”.
Di TQN Pondok Pesantren Suryabuana, zikir jahr yang diajarkan
adalah setelah sholat fardhu minimal membaca Laa Ilaaha Illallah
sebanyak 165 kali. Dan untuk kriteria maksimalnya tidak terbatas dengan
kata lain sebanyak-banyaknya. Semakin banyak maka akan semakin baik
dan lebih mempercepat tujuan zikir yaitu transformasi jiwa. Tentu saja tata
cara sebelum zikir jahr diwajibkan berwudhu terlebih dahulu karena dalam
menghadap Allah SWT yang pertama adalah badan kita harus suci,
kemudian pakaian dan tempat juga harus suci. Baru setelah itu kita
menenangkan diri dan menjauhkan pikiran dan hati kita dari duniawi,
dengan tujuan mensucikan hati dan jiwa kita kepada Allah SWT. (Ahmad
Fauzi)
Dari pemaparan di atas, kesimpulannya adalah bahwa gerakan zikir
jahr yang dipelajari dan diamalkan di Pondok Pesantren Suryabuana
mengambil gerakan itu dari Wali Mursyid Syekh Ahmad Sirrulloh
Muhammad Qodir Dausat (yang disebut Talqin), Syekh Sirrulloh
mengambilnya dari Gurunya yang berada di Suryalaya, yaitu Syekh
Ahmad Shohibul Wafa Ta’jul ‘Arifin(Abah Anom) dan Syekh Abdulloh
Mubarok bin Nur Muhammad (Abah Sepuh).
b. Zikir Khofiysecara singkat adalah zikir dalam hati dan lebih mendalam
lagi adalah sirr kita yang berzikir. Zikir Khofiy dapat dilaksanakan terus
menerus di dalam hati (selalu mengingat-Nya) harus dilatih terlebih dahulu
49
dengan Zikir Jahr yang sebanyak-banyaknya atau bisa dikatakan selalu
berlatih, dengan tujuan supaya hasilnya hati dan sirr kita juga akan terbiasa
mengingat-Nya. Sehingga kita tidak akan lagi berbuat negatif atau
memiliki jiwa yang rapuh, dan secara otomatis jiwa kita akan
bertransformasi menuju ke jiwa yang sehat (hati yang bersih dan
perilaku/budi pekerti yang luhur). (Ahmad Fauzi)
Zikir Khofi silsilahnya sampai kepada RasulullahSallallu ‘Alaihi
wa Sallam melalui Sayidina Abu Bakar Ash-Shidiq. Ketika Nabi
Muhammad dan Sayyidina Abu Bakar bersembunyi di Gua Hiro, kaum
Quraisy yang Kafir memburu Nabi ke gua itu, dan mereka mencari berada
di mulut gua itu.Sayyidina Abu Bakar sangat bimbang, khawatir mereka
mengetahui bahwa Nabi berada didalam gua.
Kemudian Nabi Muhammad bersabda sebagaimana termaktub dalam Surat
At-Taubah ayat 40 معنا yang artinya"Janganlah kamu ل تحزن إنه الل
berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita" (QS.9 At-Taubah : 40).
Sayyidina Abu Bakar berkata :"Ya Rasulullah, mohon anda
memberi petunjuk, agar hati hamba tenteram jangan merasa bimbang
seperti sekarang". Sabda Nabi: "Ucapkan olehmu Asma Allah".
"Bagaimana caranya mengucapkan kalimah itu dan dimana
menempatkannya, Ya Rasulullah" kata Sayyidina Abu Bakar. “Harus ingat
kamu kepada Tuhanmu di dalam hati dengan merendah. merasa malu dan
takut, tidak usah dengan ucapan yang keras (tidak dilisankan), cukup
dengan getarnya hati, detaknya jantung. Cara berzikir seperti itu harus
50
dari pagi sampai petang serta ingat terus jangan ada lupanya", sabda
Nabi "Bagaimana kalau lupa Ya Rasulullah?" tanya Sayyidina Abu Bakar.
"Harus ingat kamu kepada Allah. Dimana lupa usahakan untuk ingat
lagi", sabda Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Setelah Sayyidlna Abu Bakar mendapat petunjuk berzikir dari Nabi
Muhammad hatinya merasa tenteram, tidak bimbang dan takut melihat
rombongan kaum kafir yang akan membunuh Nabi, sebagaimana Firman
Allah dalam Q.S. Al-Fath :
سكينته على رسوله وعلى المؤمنين وألزمهم كلمة التهقوى وكانوا أ حقه فأنزل الله
بها وأهلها
"Lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan
kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka
kalimat takwa dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan
patut memilikintya”. (Q.S. Al-Fath: 26).
Setelah Sayyidina Abu Bakar diberi wirid itu dari Rasulullah
beliau sangat takut kepada Allah sampai para Sahabat
menerangkan: "Apabila kita mendekati Sayyidina Abu Bakar, tercium dari
mulutnya seperti telah memakan goreng hati domba, dan terdengar dari
hatinya seperti suara mendidihnya minyak kelapa dalam penggorengan."
Keterangan seperti itu dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam
Ahmad dan Tabrani yang berbunyi "Tidak semata-mata Allah
mengucurkan suatu rahasia ke dalam dadaku, akan tetapi aku juga
mengucurkan rahasia itu ke dalam dada Sayyidina Abu Bakar".Yang
dimaksud dengan rahasia ialah Zikir Khofiy. Rasulullah bersabda kepada
51
para Sahabat :"Apabila ditimbang iman Abu Bakar dengan iman jin dan
manusia. selain para Nabi dan Mursalin. tentu akan lebih berat imannya
Abu Bakar.”
"Apa sebabnya Sayyidina Abu Bakar sedemikian tinggi imannya
melebihi para Sahabat yang lain, Ya Rasulullah, padahal shalatnya,
puasanya dan sedekahnya sama?" tanya para Sahabat.
Sabda Rasulullah S.A.W. "Kamu sekalian tidak akan mengungguli
Abu Bakar dalam hal banyaknya sholat, puasanya dan sedekahnya. Akan
tetapi keunggulan dari Abu Bakar adalah karena dalam dirinya ada satu
rahasia, yang tetap tinggal dalam qalbunya".
Kesimpulannya Zikir Khofiyadalah zikir yang tidak terdengar, zikir
tanpa huruf dan tanpa suara, hanya di dengar dengan indra dan gerakan
dalam batin. Adapun Zikir Khofiyadalah terus menerus pada hati ke dalam
hati dengan jalaliyah dan jamaliyah. Hasil daripada Zikir Khofiy adalah
menyaksikan Cahaya Allah, mengintai terbukanya rahasia Illahiyah, dan
terarah pada Cahaya keindahan Dzat Yang Maha Tunggal.Jadi dengan
Zikir Khofiy, seluruh aktifitas kehidupan kita sehari-hari akan selalu
diiringi dengan mengingat-Nya (walaupun tidak diucapkan oleh lisan).
Tetapi hati kita selalu terpaut kepada Allah Ta’ala.
3. Bacaan Zikir Jahr dan Zikir Khofiy
a) Zikir Jahr
Cara melakukan Zikir Jahr (zikir dengan suara yang keras) ialah
bahwa orang yang berzikir itu memulai dengan ucapan Laa dari bawah
52
pusar dan diangkatnya sampai ke otak dalam kepala, sesudah itu
diucapkan Ilaaha dari otak dengan menurunkannya perlahan-lahan ke
bahu kanan. Lalu mengucapkan Illalloh dari bahu kanan denghan
menurunkan kepala ke pangkal dada sebelah kiri dan berkesudahan
pada hati sanubari di bawah tulang rusuk lambung dengan
menghembuskan lafadz nama Allah sekuat mungkin, sehingga terasa
geraknya pada seluruh badan seakan-akan di seluruh bagian badan amal
yang rusak itu terbakar dan memancarkan Nur Tuhan. Getaran itu
meliputi seluruh bidang latifah sehingga dengan demikian tercapai
makna tahlil yang artinya: “Tidak ada yang dimaksudkan selain Allah.”
Kalimat Nafi melenyapkan seluruh wujud sesuatu yang baru daripada
pandangan dan ibarat, lalu berubah menjadi pandangan fana dari
kalimat isbat ditegakkanlah dengan tegak di dalam hati dan kepada
Dzat Yang Maha Besar, lalu memandang Wujud Dzat Allah dengan
pandangan yang Baqa’. Setelah selesai Zikir Jahrdiakhiri dengan
mengucapkan “Sayyiduna Muhammadur Rasulullah”. (Miftahus
Shudur halaman 17)
b) Zikir Khofiy
Zikir Khofiy dilakukan dengan dua cara, yaitu setelah Shalat Fardlu
dan zikir yang dilakukan dalam seluruh aktifitas yang dilakukan setiap
hari. Yang pertama, Zikir Khofiy yang dilakukan setelah Shalat dalam
amalan TQN di Pondok Pesantren Suryabuana yaitu dilaksanakan
setelah melaksanakan amalan Zikir Jahr,dengan cara memejamkan
53
mata, bibir dikatupkan, posisi gigi menggigit(dirapatkan) dan lidah
dilipatkan kelangit-langit mulut dengan posisi menundukkan kepala ke
arah hati sanubari yang terletak di bawah tulang rusuk lambung dengan
melafadzkan lafadz nama Allah di dalam hati dalam tempo satu kali
nafas (boleh lebih).
Yang kedua, Zikir khofiy dilakukan dengan melatih hati agar
selalu mengucapkan lafal-lafal Allah SWT dalam setiap melakukan
aktifitas sehari-hari dengan tujuan setiap aktifitas yang kita lakukan
selalu teringat dan hati kita terikat kepada Allah.
4. Posisi Duduk dalam Zikrulloh
Posisi duduk yang diajarkan TQN di Pondok Pesantren Suryabuana
yaitu dengan posisi duduk yang hampir sama dengan posisi duduk
ifftirasy atau tasyahud awal tetapi kedua kaki dilipatkan di bawah
pantat. Hal ini dimaksudkan karena posisi duduk yang paling sopan
dalam menghadap Allah adalah dengan duduk seperti yang
disebuntukan di atas.
Ath-thoriqotu hiyal adab, ibadah manusia itu bisa menyampaikan
manusia ke surga dan juga bisa menyampaikan manusia ke neraka, dan
tanpa adab tidak akan sampai kepada Allah. Duduk tersopan di hadapan
Allah adalah duduk sewaktu Shalat, Nabi Muhammad ketika ditanya
Sahabat “Duduk yang terbaik dan tersopan apa Ya Rosulallah,Beliau
menjawab “Duduk Shalat (ifftirasy atau tasyahud awal) itu adalah
duduk tersopan”. Kalo dilihat dari Nabi ketika Isra’ Mi’raj juga duduk
54
Shalat di hadapan Allah, maka didalam Shalat diajarkan duduknya
seperti itu karena sedang berhadapan dengan Allah, dan dalam Bahasa
Jawa disebut “duduk timpoh”. Duduk itu juga termasuk adab. (Zainal
Muttaqien)
Sedangkan manfaat dalam kesehatan, duduk seperti yang
disbuntukan di atas memiliki manfaat, yaitu: posisi iftirasy
menghasilkan “tekanan refleksi” yang lengkap. Tetapi bagi mereka
yang tidak meluruskan kaki kanan mereka secara vertikal, mereka tidak
akan mendapatkan “tekanan refleksiologi” untuk bagian-bagian tertentu
dari tubuh saja.
Saat duduk iftirasy, kita bertumpu pada pangkal paha yang dilewati
saraf skiatik (nervus ischiadicus), hal ini dapat memelihara fungsi saraf
skiatik. Hal ini dapat mencegah penyakit skiatika (ischialgia), yaitu
gangguan di sepanjang daerah yang dilalui saraf skiatik yang
menyebabkan nyeri dari punggung bagian bawah sampai kaki yang luar
biasa sehingga menyebabkan penderitanya tidak mampu berjalan.
B. Pengaruhnya ZikrullohTerhadap Transformasi Jiwa.
Secara teori, tujuan utama dari metode zikir yang diajarkan di PP.
Suryabuana, baik Zikir Jahr maupun Zikir Khofiy, yaitu supaya hati kita selalu
mengingat Allah kapanpun dan dimanapun kita berada, baik pagi, siang, sore,
maupun malam hari, bahkan juga saat kita duduk, terbaring, maupun berdiri.
Dan juga dalam kondisi apapun, walaupun sedang dalam keramaian hiruk-
pikuk duniawi, namun kita tetap merasakan nikmatnya mengingat Allah.
55
Sehingga dengan begitu secara otomatis kita akan malu kepada Allah jika kita
melakukan sesuatu hal yang negatif, dengan kata lain dengan selalu berzikir
tersebut akan menjadikan kontrol dalam diri kita untuk tidak melakukan hal-hal
negatif karena kita selalu merasa dipantau oleh Allah kapanpun dan
dimanapun, sehingga jiwa kita akan bertransformasi dari jiwa yang rapuh
menjadi jiwa yang sehat. Dan hasil yang dapat dilihat adalah akhlakul karimah
atau akhlak yang baik serta budi pekrti yang luhur. (Ahmad Fauzi)
Zikir sebagai metode mencapai transformasi jiwa ke arah yang baik
dilakukan dengan tata-cara tertentu. Sesuai yang telah kami paparkan di atas
tentang metode zikir yang diamalkan di Pondok Pesantren Suryabuana yaitu
Zikir Jahr dan Zikir Khofiy.
Metode tersebut terbukti dapat merubah transformasi jiwa dari buruk
(rapuh) menjadi jiwa yang baik (sehat). Hal tersebut tidak terlepas dari peran
seorang Wali Mursyid.Dalam Manaqib Syekh Abdul Qodir disebutkan: “Pola
pikir manusia diibaratkan para penyelam, menyelam ke dasar segara (lautan)
untuk mencari mutiara makrifat, setelah diperoleh lalu muncul ke permukaan
tepi pantai lautan samudera hati, lalu para pialang melalui penerjemahnya
menawarkan dagangannya dan mereka membeli dengan nilai ketaatan,
ketakwaan yang baik” (Terjemahan Manaqib Syekh Abdul Qodir halaman 19).
Jadi misalkan menyelam mendapatkan mutiara. Penyelam ingin menjual
mutiara tersebut kepada saudagar luar negeri (gambarannya). Penyelam itu
tidak bisa menjual karena tidak tahu bahasannya. Maka dibutuhkan penerjemah
56
(Wali Mursyid). Maksudnya, segagah-gagahnya orang jika tidak ada yang
menyampaikan tidak akan sampai kepada Allah. Tidak mudah untuk
mempengaruhi jiwa, jadi ketika kita zikir dan beribadah berdasarkan
bimbingan Wali Mursyid otomatis (secara alami) ibadah kita itu dibawa oleh
Wali Mursyid untuk disampaikan kepada Allah. Sesuai Firman Allah dalam
Al-Qur’an Surat AT-Taubah ayat 111:
تلون فى سبيل ٱلهم بأنه لهم ٱلجنهة يق ٱشترى من ٱلمؤمنين أنفسهم وأمو إنه ٱلله لله
نجيل وٱلقرءان ومن أوفى بعهدهۦ من فيقتلون ويقتلون وعدا عليه حقا فى ٱلتهورىة وٱل
لك هو ٱلفوز ٱلعظيم فٱستبشروا ببيعكم ٱلهذى بايعتم بهۦ وذ ٱلله
Artinya:“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri
dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang
pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi)
janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah
yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah
dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang
besar.” (Q.S. At-Taubah:111)
Yang dimaksud Syekh Abdul Qodir saudagar luar negeri itu adalah Allah
dan penerjemahnya adalah Wali Mursyid, tawasulnya Wali Mursyid. Setelah
itu Allah akan membeli mutiara tersebut dengan khusni to’ah (kebaikan taat)
maka bisa berubahnya jiwa dengan adanya itu. Zikir bisa merubah karena zikir
kita dibawa Wali Mursyid dan disampaikan kepada Allah lalu Allah membeli
zikir itu dengan kebaikan taat. Kebaikan taat adalah perubahan jiwa yang
tadinya rapuh menjadi sehat.
57
Intinya adalah, semua itu harus ada yang menjadi perantara, karena jika
kita tidak tahu pembahasan atau bahasa dari orang yang akan membeli tersebut,
kita tidak akan bisa menjual mutiara yang telah kita dapatkan tersebut, dan
yang bisa menjadi perantara amal adalah Wali Mursyid. Kalo tidak ada Wali
Mursyid tidak akan bisa. (ZainalMuttaqien)
Dengan demikian maka tujuan dari zikir adalah taskiyatun
nafsi(membersihkan jiwa), tujuan utama zikir itu untuk membersihkan jiwa
kita, karena penyakit manusia itu ada dua yaitu penyakit lahir dan penyakit
batin. Penyakit lahir hanya akan berujung pada sebuah kematian. Namun jika
penyakit batin akan kita pertanggung jawabkan sampai di akhirat. Karena
sebenarnya yang kita cari adalah supaya nanti diakhirat sudah tidak ada lagi
pertanyaan ataupun pertanggung jawaban. (Zainal Muttaqien)
Kebanyakan manusia itu hanya berobat untuk mengobati penyakit lahir,
dan jarang sekali orang yang mengobati penyakit batinnya. Dan yang bisa
mengobati penyakit batin adalah Wali Mursyid dengan Zikrulloh itu. Tetapi
zikir tanpa Wali Mursyid tidak akan bisa. Karena Wali Mursyid-lah yang akan
melaporkan atau menyampaikannya kepada Allah. Dan itu akan menjadikan
hatinya bersih dan dijaga dari sesuatu yang mencegah musyahadah kepada
Allah. Orang-orang yang bertarekat tidak mencari surga semata, akan tetapi
setelah ia mendapatkan Allah baru mengejar surga. Karena kita harus menuju
ke Allah terlebih dulu. Ketika sudah musyahadah dia akan tahu surga dan
neraka dialam malakut. Bukan kenikmatan surga yang ia cari tapi dia melihat
surga ini adalah tajaliyat sifat Rohim-Nya Allah dan neraka adalah tajaliyat
58
sifat Godhob-Nya Allah. Dia takut dibenci Allah sehingga dia takut kepada
neraka. Dia ingin disayang Allah sehingga dia ingin surga. Akan tetapi harus
kita ingat bahwa cinta dan kasih sayang memerlukan bukti, begitupun cinta dan
kasih sayang kita kepada Allah juga harus kita yakini dalam jiwa dan kita
aplikasikan didalam tindakan. Begitu hatinya bersih, dengan sendirinya (secara
alami) amaliyah (tindakan)juga akan menjadi baik. (K. Zainal Muttaqien)
Dalam TQN Suryabuana juga mengamalkan Tanbih yang juga diamalkan
oleh Guru dari Syekh Ahmad Sirrulloh Muhammad Qodir Dausat yaitu
Pengarsa Syekh Ahmad Shohibul Wafa Ta’jul ‘Arifin (Abah Anom).
C. TANBIH
Tanbih ini dari Syaekhuna Almarhum Syaikh Abdullah Mubarok bin Nur
Muhammad yang bersemayam di Patapan Suryalaya Kajembaran
Rahmaniyah.Sabda beliau kepada khususnya segenap murid-murid baik pria
maupun wanita, tua maupun muda. Semoga ada dalam kebahagiaan, dikaruniai
Allah SWT kebahagiaan yang kekal dan abadi dan semoga tak akan timbul
keretakan lingkunganhidup manusia, semoga Pimpinan Negara bertambah
kemuliaan dan keagungannya supaya dapat melindungi dan membimbing
seluruh rakyat dalam keadaan aman adil dan makmur dhohir maupun bathin.
Beliau tempat orang bertanya tentang Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah,
menghaturkan dengan tulus ikhlas wasiat kepada segenap murid-murid:
berhati-hatilah dalam segala hal jangan sampai berbuat yang bertentangan
dengan peraturan agama maupun negara.Taatilah kedua-duanya tadi
59
sepantasnya, demikianlah sikap manusia yang tetap dalam keimanan.Tegasnya
dapat mewujudkan kerelaan terhadap Hadlirat Illahi Robbi yang membuktikan
perintah dalam agama maupun negara.Insyafilah hai murid-murid sekalian,
janganlah terpaut oleh bujukan nafsu, terpengaruh oleh godaan setan,
waspadalah akan jalan penyelewengan terhadap perintah agama maupun
negara agar dapat meneliti diri, kalau kalau tertarik oleh bisikan iblis yang
selalu menyelinap dalam hati sanubari kita.
Lebih baik buktikan kebajikan yang timbul dari kesucian terhadap orang-
orang yang lebih tinggi daripada kita, baik dhohir maupun batin harus kita
hormati, begitulah seharusnya hidup rukun dan saling menghargai.
1. Terhadap sesama yang sederajat dengan kita dalam segala-galanya, jangan
sampai terjadi persengketaan.Sebaliknya harus bersikap rendah hati,
bergotong royong dalam melaksanakan perintah agama maupun negara,
jangan sampai terjadi perselisihan dan persengketaan.Jikalau kita terkena
kitabnya “Adzabun Alim”, yang berarti duka-nestapa untuk selama-
lamanya dari dunia sampai dengan akhirat (badan payah hati susah).
2. Terhadap oarang-orang yang keadaannya di bawah kita, janganlah hendak
menghinakannya atau berbuat tidak senonoh, bersikap angkuh sebaliknya
harus belas kasihan dengan kesadaran agar mereka merasa senang dan
gembira hatinya.Jangan sampai merasa takut dan liar bagaikan tersayat
hatinya. Sebaliknya harus dituntun dibimbing dengan nasehat yahng
lemah-lembut yang akan memberi keinsyafan dalam menginjak jalan
kebaikan.
60
3. Terhadap fakir-miskin, harus kasih sayang, ramah tamah serta bermanis
budi, bersikap murah tangan dan mencerminkan bahwa hati kita sadar.
Coba rasakan diri kita pribadi, betapa pedihnya jika dalam keadaan
kekurangan, oleh karena itu janganlah acuh tak acuh, hanya diri sendirilah
yang senang karena mereka jadi fakir-miskin itu bukannya kehendak
sendiri namun itulah kodrat Tuhan.
Demikanlah sesungguhnya sikap manusia yang penuh kesadaran,
meskipun terhadap orang-orang asing karena mereka itu masih keturunan Nabi
Adam a. s. mengingat ayat 70 SurahAl-Isra
لناهم ن الطهي بات وفضه منا بني آدم وحملناهم في البر والبحر ورزقناهم م على كثير ولقد كره
ن خلقنا مه تفضيال م
yang artinya:“Sangat kami mulyakan keturunan Adam dan kami sebarkan
segala yang berada di darat dan di lautan, juga kami mengutamakan mereka
lebih utama dari makhluk lainnya.”
Kesimpulan dari ayat ini, bahwa kita sekalian seharusnya saling
menghargai, jangan timbul kekecewaan, mengingat Surat Al-Maidah ayat 2
ش إنه الل ديد العقاب وتعاونوا على البر والتهقوى ول تعاونوا على الثم والعدوان واتهقوا الل
yang artinya: “Hendaklah tolong menolong dengan sesama dalam melaksanakan
kebajikan dan ketaqwaan dengan sungguh-sungguh terhadap agama maupun
negara, sebaliknya janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
permusuhan terhadap perintah agama maupun negaradan pelanggaran. Dan
bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.".
Adapun soal keagamaan itu adalah terserah agamanya masing-masing,
mengingat Surat Al-Kafirun ayat 6: لكم دينكم ولي دينyang artinya“Agamamu untuk
61
kamu, agamaku untuk aku”, maksudnya adalah jangan terjadi perselisihan,
wajiblah kita hidup rukun dan damai, saling harga menghargai tetapi janganlah
sekali-kali ikut campur.Cobalah renungakan pepatah leluhur kita:“Hendaklah kita
bersikap budiman, tertib dan damai andaikan tidak demikian, pasti sesal dahulu
pendapatan, sesal kemudian tak berguna” karena yang menyebabkan penderitaan
diri pribadi itu adalah akibat dari amal perbuatan diri sendiri.
Dalam surat An-Nahl ayat 112 diterangkan bahwa:
مثال وضرب الل ن كل مكان فكفرت بأنعم الل يأتيها رزقها رددا م طمئنهة قرية كانت آمنة م
لباس الجوع والخوف بما كانوا يصنعون فأذاقها الل
“Tuhan yang Maha Esa telah memberikan contoh, yakni tempat maupun
kampung, desa maupun negara yang dahulunya aman dan tenteram, gemah ripah
loh jinawi, namun penduduknya/penghuninya mengingkari nikmat-nikmat Allah
SWT maka lalu berkecamuklah bencana kelaparan, penderitaan dan ketakutan
yang disebabkan sikap dan perbuatan mereka sendiri”
Oleh karena itu hendaklah segenap murid-murid bertindak teliti dalam
segala jalan yang ditempuh untuk kebaikan dhohirbathin, dunia maupun akhirat
agar hati tenteram, jasad nyaman, jangan sekali-kali timbul persengketaan, tidak
lain tujuannya “Budi UtamaJasmani Sempurna “ (Cageur-Bageur).Tiada lain
amalan kita, Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah amalkan sebaik-baiknya guna
mencapai segala kebaikan, menjauhi segala kejahatan dhohir batin yang bertalian
dengan jasmani maupun rohani, yang selalu diselimuti bujukan nafsu, digoda oleh
perdaya syetan.Wasiat ini harus dilaksanakan dengan seksama oleh segenap
murid-murid agar mencapai keselamatan dunia dan akhirat. Amin.
62
Tanbih tersebut adalah wasiat yang disampaikan oleh Syekh Shohibul
Wafa Ta’jul Arifin di Suralaya pada tanggal 13 Febuari 1956.(Buku Manaqib
TQN Suralaya: 1956, 63).
Selain tanbih, di Suryabuana juga diajarkan adab berupa larangan-larangan
yang terdapat dalam “Untaian Mutiara”, diantaranya adalah jangan membenci
kepada ulama yang sezaman, jangan menyalahkan kepada pengajaran orang lain,
jangan memeriksa murid orang lain, jangan mengubah sikap walau disakiti orang
lain dan harus menyayangi orang yang membenci kepadamu. (Buku Manaqib
TQN Suralaya: 1956, 65)
Amalan TQN Pondok Pesantren Suryabuana juga menganjurkan untuk
tidak meminum air dingin setelah melakukan Zikir Jahr, hal tersebut dikarenakan
setelah berzikir semua badan bergerak dan seluruh anggota tubuh beraktifitas,
maka organ tubuh akan terasa panas. Dan dari sisi kesehatan dilarang minum air
dingin setelah beraktifitas karena hal tersebut akan menimbulkan banyak dampak
negatif bagi tubuh kita hingga menyebabkan melemahnya detak jantung, karena
air dingin akan mempengaruhi kinerja sarafvagus (pada tenggorokan) dalam
mengontrol berbagai aktifitas yang dilakukan. (Ahmad Fauzi)
Hasil positif dari transformasi jiwa sangat banyak, diantaranya yaitu hati
menjadi tenang dan tentram. Apabila dalam kehidupan berkeluarga akan
menambah keharmonisan. Hal tersebut kami peroleh dari hasil wawancara kepada
jamaah Pondok Pesantren Suryabuana.
63
Hati menjadi tenang dan tentram dicontohkan oleh salah satu ikhwan yang
berasal dari Kedungjati yang bernama Samsuri. Dahulu Samsuri adalah seorang
yang bisa dikatakan sebagai preman jalanan. Didalam kesehariannya Samsuri
senang sekali bermabuk-mabukan dan melakukan hal-hal yang berbau maksiat. Ia
mempunyai seorang teman yang bernama Fadholi, mereka berdua sudah berteman
sejak lama. Pada suatu ketika mereka bertemu dan asyik membicarakan
keseharian mereka masing-masing karena sudah lama tidak bertemu. Di tengah
pembicaraan Fadholi tiba-tiba mengajak Samsuri untuk pergi jalan-jalan ke suatu
tempat tetapi Fadholi tidak memberitahu terlebih dahulu tempat tujuannya kepada
Samsuri, tetapi Samsuri tetap mau diajak walaupun tidak diberitahu tujuan
tempatnya oleh Fadholi. Apa faktor yang membuat Samsuribersedia begitu saja
ketika diajak oleh Fadholi? entah itu karena kedekatan mereka sehingga Samsuri
bersedia diajak jalan-jalan oleh Fadholi atau memang itu semua sudah menjadi
kehendak Allah? Akhirnya mereka berdua bersepakat untuk berangkat berjalan-
jalan pada malam hari. Setelah itu Samsuri izin untuk pulang ke rumahnya dahulu
untuk bersiap-siap. Pada malam harinya, ketika Samsuri berangkat kerumah
Fadholi, tiba-tiba turunlah hujan yang sangat deras karena saat itu sedang musim
penghujan tetapi hujan deras yang disertai angin kencang tidak menyuruntukan
niat Samsuri untuk tetap pergi kerumah temannya tersebut. Entah apa yang
membuatnya tetap berniat pergi kerumah temannya tersebut, hatinya pada saat itu
tidak merasakan keberatan walaupun harus menerjang hujan deras yang disertai
angin padahal kita semua tau bahwa ketika hujan deras kita akan merasa malas
untuk berpergian apalagi hujannya disertai angin kencang kecuali kalau acara
64
penting memang kita mau tidak mau harus tetap menerjang derasnya hujan
akantetapi ini adalah ajakan jalan-jalan saja dan bisa diganti lain waktu.
Entah ini semua karena ia sudah berjanji pada temannya tersebut untuk
mau diajak pergi jalan-jalan atau ini hanya kebetulankah atau ini memang sudah
kehendak Allah sendiri? Tanpa berfikir panjang ia langsung memakai jas hujan
dan mengendarai motornya pergi kerumah Fadholi. Sesampainya dirumah
temannya tersebut, temannya terheran-heran dan salut karena Samsuri tidak
mengurungkan niatnya hanya karena kondisi cuaca yang terjadi pada saat itu.
Mereka berdua langsung berangkat, ditengah perjalanan Mas Samsuri
bertanya-tanya dalam hati hendak diajak ke mana dia oleh temannya tersebut,
karena perjalanan saat itu melewati lahan persawahan yang luas dan jalannya pun
sangat sepi tanpa ada penerangan. Selang beberapa saat mereka sampai ditempat
tujuan. Ternyata tempatnya adalah Pondok Pesantren Suryabuana.
Disana samsuri dikenalkan dengan amalan-amalan yang ada disana
sekaligus diajarkan tata caranya. Sebelum berzikir ia disuruh untuk melakukan
mandi taubat terlebih dahulu dengan niat untuk menghilangkan kotoran-kotoran
lahir maupun batin. Setelah itu mereka berlatih berzikir di Masjid Surya Mustika
Rahmat. Ketika sedang berzikir samsuri merasakan adanya sesuatu yang belum
pernah ia rasakan sebelumnya, dan entah mengapa tiba-tiba air matanya mengalir
dengan sendirinya. Kemudian Samsuri berkata dalam hati “kenapa saya dulu
harus mabuk-mabukan? kenapa saya dulu harus melakukan maksiat? Andai saja
dari dulu saya tau tempat seindah ini, dan andai saja saja mengenal zikrulloh
65
sudah dari dulu, pasti saya tidak akan melakukan maksiat ataupun mabuk-
mabukan karena dengan zikrulloh ia menjadi sadar bahwa ternyata yang
dilakukannya selama ini adalah maksiat dan dosa.
Dari kisah Samsuri di atas, dapat disimpulkan bahwa metode zikrulloh
yang diterapkan di Pondok Pesantren Suryabuana dapat mengubah (transformasi)
jiwa Samsuri yang dahulunya berkehidupan kelam dengan berbagai jenis maksiat
yang dijalaninya menjadi pribadi baru yang berkepribadian dan berjiwa positif
(sehat).
Kisah selanjutnya adalah kisah dari pasangan suami-istri yang
kehidupannya menjadi semakin harmonis setelah mengikuti TQN di Pondok
Pesantren Suryabuana yaitu Hendro dan Reni. Hendro adalah seseorang yang bisa
dikatakan juga dari dunia gelap, karena dulu dalam kesehariannya ia adalah
seorang yang senang meminum minuman terlarang dan juga senang berjudi. Ia
adalah anak pertama dari tiga bersaudara.Sedangkan Reni anak terakhir dari enam
bersaudara. Beda dengan Hendro, reni adalah seorang wanita yang bisa dikatakan
sudah mengenal ilmu agama sejak ia masih kecil. Mereka berdua menikah pada
tahun 2006.Seiring berjalannya waktu, Hendro sedikit demi sedikit mulai berubah
menjadi orang yang lebih baik. Ia juga mulai senang untuk menghadiri acara
pengajian bahkan ia juga sering mengajak teman-temannya untuk menghadiri
pengajian. Sekitar tahun 2009, Hendro didatangi salah seorang temannya yang
pernah ia ajak menghadiri pengajian. Tanpa berfikir panjang, Hendro langsung
mengiyakan ajakan temannya terebut.
66
Selang beberapa waktu, Hendro bersama temannya tadi berangkat untuk
menghadiri pengajian yang ternyata ada di Dusun Balak, Pakis, Kab. Magelang
tepatnya di Pondok Pesantren Suryabuana. Saat itu jadwal acara di Suryabuana
adalah Talqin Zikir. Hendro pun mau tidak mau juga ikut Talqin di Suryabuana.
Pada saat ia mengamalkan zikrullohdisana dan iamerasakan ketentraman hati yang
belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Seiring berjalannya waktu, ketika Hendro sedang berzikir dirumahnya
dengan cara ajaran yang ada di Suryabuana (berzikir Laa Ilaaha Illallah dengan
nada keras dan gerakan tubuh sesuai yang diajarkan), suatu ketika istrinya
bertanya “mengapa zikir kok suaranya keras-keras? zikir kok menggeleng-
gelengkan kepala?”. Dengan adanya pertanyaan dari istrinya tersebut Hendro
berniat untuk mengajak istrinya untuk menghadiri acara Manaqib di Suryabuana.
Reni sebagai seorang istri harus berbakti kepada suami, ia pun mengiyakan ajakan
suaminya tersebut.
Ada sebuah cerita di zaman Simbah Kyai Siroj Payaman, Magelang. Suatu
hari beberapa santri sedang berdiskusi tentang berzikir LaaIlaahaIllallah, saat itu
salah seorang santri bertanya “kenapa ya ada orang yang berzikir Laa Ilaaha
Illallah dengan menggeleng-gelengkan kepala? Apa hukumnya?”. Dengan adanya
pertanyaan tersebut suasana menjadi ramai karena ada beberapa santri yang setuju
dan ada yang tidak setuju, ditengah-tengah keramaian tersebut simbah Kyai Siraj
datang dan duduk bersama kumpulan santri tersebut. Karena adabnya seorang
santri kepada Gurunya, ketika Beliau datang semua santri diam dan tidak berani
ada yang berbicara. Tiba-tiba Mbah Siraj berkata “buatkan aku segelas kopi
67
panas”, salah seorang santri bergegas meninggalkan kumpulan tersebut untuk
pergi membuatkan kopi. Setelah kopi disuguhkan kepada mbah Siraj, Beliau
meminum kopi tersebut, setelah meminum kopi mbah siraj berkata “Subhanallah
nikmatnya” sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, sampai tiga kali mbah siraj
mengulanginya. Tanpa berkata-kata lagi Beliau langsung pergi meninggalkan
kumpulan santri tersebut. Kemudian semua santri diam sejenak dan berfikir,
begitu bijaksananya seorang simbah Kyai Siraj didalam memberikan sebuah
jawaban. Jadi ketika simbah Kyai Siraj meminum kopi, saking nikmatnya ia
menggeleng-gelengkan kepalanya, bisa diartikan bahwasanya ketika berzikir Laa
Ilaaha Illallah sambil menggeleng-gelengkan kepala itu berarti juga saking
nikmatnya merasai zikirLaa Ilaaha Illallah bahwa tidak ada Tuhan selain Allah
SWT.
Keadaannya berubah setelah mereka mengamalkan zikrulloh, mereka
berdua menjadi pribadi yang lebih sabar dan tabah didalam menjalani kehidupan
sehari-hari. Ketika dulu mengeluh karena terhimpit ekonomi sekarang tidak lagi
mengeluh karena mereka lebih banyak bersyukur dengan apa yang telah Allah
SWT berikan kepada mereka. Itulah pentingnya bersyukur karena dengan
bersyukur berapapun rejeki yang telah Allah berikan kepada kita pasti bisa
mencukupi kebutuhan kita sehari-hari.
Dahulu sebelum mengamalkan zikrulloh, Hendro dan Reni merasa sangat
berat dan sulit jika mengeluarkan sebagian hartanya untuk bersodaqoh. Tetapi
mengamalkannya mereka menyadari bahwasanya, semua yang mereka miliki
68
berasal dari Allah SWT dan akan kembali kepada Allah SWT. Sekarang mereka
berdua merasa senang jika mereka bisa bersodaqoh dijalan Allah SWT.
Hendro dan Reni adalah sepasang suami istri yang saling melengkapi,
mereka berdua mempunyai keyakinan bahwa Syekh Ahmad Sirrulloh adalah Guru
yang membimbingnya baik lahir maupun batin. Mereka percaya bahwa Kanjeng
Syekh Sirrulloh lah yang akan menyampaikan mereka berdua kepada Allah SWT.
Hendro dan Reni berdoa kepada Allah SWT agar mereka berdua tetap disatukan
oleh Allah SWT di dunia sampai di akhirat kelak atas bimbingan dan ridho
Kanjeng Syeikh Ahmad Sirrulloh.
Dahulu sebelum kenal zikir yang dari guru, bahwa kehidupan seolah-olah
tiada hentinya. Orang akan mengejar sesuatu yang diyakini dan mentiadakan yang
lain, bekerja siang malam, berambisi dengan berbagai macam faktor, bahwa hidup
adl mengejar impian, menggapai impian, dan impian itu haruis jdi nyata bagi
pecinta materi. Setelah bertemu dan mengambil zikir talqin, mengalami
perubahan dalam hidup yang luar biasa, mengalami fase yang mungkin tidak bisa
digambarkan dan dulu didalam berkeluarga sering ada masalah. Namun sekarang
kehidupan berkeluarga mereka menjadi semakin harmonis dengan adanya
zikrulloh tersebut.
Suatu ketika penulis pernah melihat ada seorang preman yang bertato
diseluruh badannya, saat itu ia hendak diajak oleh temannya ke Pondok Pesantren
Suryabuana untuk menemui Syekh Ahmad Sirrulloh dengan maksud agar
temannya yang preman tersebut bisa sadar dan berhenti melakukan kemaksiatan.
69
Ketika mereka bertemu dengan Syekh Ahmad Sirrulloh, ia menceritakan semua
kebiasaan yang dilakukan si preman kepada Beliau.
Dari cerita tersebut Syeikh Ahmad Sirrulloh mengetahui bahwa preman ini
ketika diperintahkan untuk mengerjakan sholat pasti amatlah sulit karena itu
bukan kebiasaan yang ia lakukan. Selang beberapa saat beliau menyuruh preman
tersebut untuk mandi taubat terlebih dahulu dengan tujuan untuk membersihkan
tubuh dari seluruh kotoran-kotoran lahir maupun batin, selesai mandi taubat
preman tersebut langsung diperintahkan untuk berwudlu sebelum dilanjutkan
dengan zikir. Zikir dilakukan di Masjid Surya Mustika Rahmat sendirian
bertujuan agar bisa sadar dengan apa yang ia lakukan selama ini ternyata adalah
kemaksiatan yang seharusnya tidak ia lakukan.
Benarlah rahmat dan hidayah Allah SWT itu bisa datang kapan saja,
dimana saja dan kepada siapa saja. Saat itu juga preman tersebut didalam zikirnya
tiba-tiba matanya dapat meneteskan air mata, entah apa yang ia rasakan saat itu.
Mungkin saat itu ia sudah menyadari kesalahannya dan ingin merubah
kebiasaannya yang buruk menjadi baik.
Dan setelah itu secara otomatis (alami) preman tersebut bersedia untuk
melakukan sholat dan berjanji akan merubah tingkah lakunya yang dahulu sering
berbuat kemaksiatan menjadi tingkah laku yang baik.
Di sini penulis juga akan menjelaskan tentang fase-fase yang dilalui para
salik (pengamal zikir). Fase awal berubah jiwa yang luar biasa, bisa galau, kosong
bahkan bahasadalam bahasa tarekat dikenal dengan istilahjadzab. Pada saat itu
70
orang terkadang ingin menyendiri, menutup diri dan orangtersebut tidak bisa
mengendalikan perasaannya dalam artian dia sering merenung dalam
kesendiriannya itu secara alami.
Pada perjalanaan selanjutnya dengan pengamalan zikrulloh yang rutin,
suatu saat seseorang akan mengalami fase yang berbeda, menjadi keterbalikan
dari yang diuraikan di atas. Dari kesehariannya orang tetap mengalami rutinitas
seperti orang pada umumnyatetapi dalam sebuah perasaan yang paling dalam ada
sebuah ketenangan jiwa dari pengamal zikrulloh. Artinya ada sebuah perasaan
yang dimana ia hanya mengharap Ridho dari Allah SWT, kasih sayang Allah
SWT dan merasa bahwa ia selalu diawasi oleh Allah SWT. Perbedaan selanjutnya
seseorang yang mengamalkan zikrulloh akan merasakan bahwa dalam
kehidupannya setiap saat merasa adanya kedekatan dengan Allah SWT, itulah
awal sesorang untuk meraih ketengan jiwa. Memang tidak mudah unttuk meraih
itutetapi dengan metode zikrulloh yang diamalkan secara rutin sesuai dengan janji
Allah SWT, “Barang siapa mengingat-Ku, niscaya Aku akan mengingatmu”.
Dengan itu bisa diharapkan supaya berimbas pada amalan-amalan yang lain
bahwa apapun yang dilakukan seseorang tidak akanlepas dari kehendak dan
kuasa-Nya, itulah yang dinamakan lebur dalam dunia tarekat.
Dia mentransplantasikan dirinya sebagai wujud adanya perwujudan Allah
SWT. Ringkasnya bahwa kehidupan yang terjadi saat ini dalam dunia fana bagi
seorang pengamal zikrulloh bukan jadi penghalang untuk selalu merasai
keberadaan Allah SWT tapi justu dunia ini ia jadikan sarana untuk bisa sampai
kepada Allah SWT.
71
Ciri-ciri orang yang mengalami transformasi jiwa adalahia akan selalu
ingin berbuat kebaikan. Baik dalam hal berbicara ataupun tingkah laku. Ia akan
mencontoh tingkah laku Rasulullah SAW (suri tauladan yang baik) dan pasti ia
merasa takut berbuat maksiat karena dengan zikrullohia selalu merasa diawasi
oleh Allah SWT. Dan juga seorang pengamal zikrulloh pasti akan menjaga
kesucian diri dalam kesehariannya yaitu dengan melanggengkan wudlu.
72
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti tentang
Transformasi Jiwa Dalam Metode zikrulloh Di Pondok Pesantren
Suryabuana Pakis Magelang Tahun 2018 kesimpulannya adalah
Metode Zikrulloh yang diterapkan di Pondok Pesantren Suryabuana
bisa membuat transformasi jiwa ke arah yang lebih positif karena
diamalkan dengan tata cara yang benar. Metode ini harus
menggunakan adab dan harus mensucikan diri terlebih dahulu. Metode
Zikrulloh dapat menyebabkan terjadinya transformasi jiwa, akan tetapi
tidak terlepas dari adanya Wali Mursyid yang selalu membimbing baik
lahir maupun batin. Dasar dari ibadah mahdhoh maupun ghoiru
mahdhoh adalah Zikrulloh. Zikrulloh (mengingat Allah SWT) adalah
salah satu upaya untuk mentransformasikan jiwa yang rapuh (negatif)
menjadi jiwa yang sehat (positif).
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut: Zikrulloh adalah salah satu metode
untuk mentranformasikan jiwa yang rapuh menjadi jiwa yang sehat.
Maka dari itu Zikrulloh perlu diperdalam penelitiannya di zaman ini
73
agar berperan sebagai upaya untuk mengatasi kehancuran moral yang
sudah banyak terjadi di masyarakat saat ini.
74
Daftar Pustaka
Al-Jailani, As-Syeikh Abdul Qadir.1996. Terjemah Sirrul Asror K.H. Zezen
Zainal Abidin Zayadi Bazul Asyab. Kabupaten Tasikmalaya: PT.
Mudawwamah Warohmah.
Al-Palembani, Abdusshomad. 1971. Terjemah Hidayatus Salihin: Mengarungi
Samudra Ma’rifat. Surabaya: Pustaka Hikmah Perdana.
Asy-Sya’rani, Abdul Wahab. 1995. Terjemah Minahus Saniyah. Jakarta: Pustaka
Amani.
Labib, Mughni. 2013. Lautan Ilmu dan CahayaTerjemahKitab Jami’ul Ushul Fi
Auliya. Lampung: Nabiel Groupindo.
Moleong, Lexy J. 2009. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sahabuddin. 1996. Metode Mempelajari Ilmu Tasawuf. Surabaya: Media Varia
Ilmu.
Setiadi, Gunawan. 2017. Transformasi Jiwa. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Sirrullah, Ahmad. 2004. Biografi Pondok Pesantren Suryabuana. Magelang:
Pondok Pesantren Surya Buana.
Satori, Djam’an dan Aan Komariah. 2017. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Cet.
7. Bandung: Alfabeta.
Valiuddin, Mir. 1996. Zikir Dan Kontemplasi Dalam Tasawuf. Bandung: Pustaka
Hidayah.
Wafa’ Tajul ‘Arifin, Ahmad Shohibul. 1970. Terjemah Miftahus Shudur.
Tasikmalaya: PT. Mudawwamah Warohmah.
Wafa’ Tajul ‘Arifin, Ahmad Shohibul. 1988. Terjemah Manaqib Syekh Abdul
Qodir Jaelani. Bandung: Wahana Karya Grafika.
Wafa’ Tajul ‘Arifin, Ahmad Shohibul. 2014. Uquudul Jumaan. Tasikmalaya: PT.
Mudawwamah Warohmah.
Zadul Ma’ad, Ibnul Qoyyim. 4/ 17.
PEDOMAN WAWANCARA
Untuk Wakil Talqin Pondok Pesantren Suryabuana Pakis Magelang
A. Identitas Informan
1. Nama : K. Zainal Muttaqien
2. Usia : 45 Tahun
3. Pekerjaan : Wiraswasta
4. Hari/tanggal wawancara : Rabu, 12 Desember 2018
5. Waktu : 18.30
6. Jabatan : Wakil Talqin Pondok Pesantren
Suryabuana
B. Sasaran Wawancara
1. Metode Zikrulloh yang ada di di Pondok Pesantren Suryabuana.
2. Posisi duduk (adab) dalam melakukan Zikrulloh di Pondok Pesantren
Suryabuana.
3. Tujuan Zikrulloh di Pondok Pesantren Suryabuana.
4. Pengaruh metode Zikrulloh terhadap transformasi jiwa di Pondok
Pesantren Suryabuana.
C. Butir-butir pertanyaan
1. Bagaimana metode Zikrulloh yang diajarkan oleh Pondok Pesantren
Suryabuana?
2. Bagaimana posisi duduk (adab) yang baik ketika melakukan Zikrulloh?
3. Apa tujuan dalam melakukan Zikrulloh?
4. Bagaimana metode Zikrulloh dapat menyebabkan terjadinya
transformasi jiwa?
PEDOMAN WAWANCARA
Untuk Pengurus Pondok Pesantren Suryabuana Pakis Magelang
A. Identitas Informan
1. Nama : Saiful Anshori
2. Usia : 39 Tahun
3. Pekerjaan : Wiraswasta
4. Hari/tanggal wawancara : Rabu, 12 Desember 2018
5. Waktu : 16.30
6. Jabatan : Pengurus Pondok Pesantren Suryabuana
B. Sasaran Wawancara
1. Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Suryabuana Pakis Magelang.
2. Letak geografis Pondok Pesantren Suryabuana Pakis Magelang.
3. Sarana dan prasarana Pondok Pesantren Suryabuana Pakis Magelang.
4. Jumlah jamaah yang mengikuti TQN di Pondok Pesantren Suryabuana.
C. Butir-butir pertanyaan
1. Bagaimana latar belakang awal berdirinya Pondok Pesantren
Suryabuana?
2. Bagaimana gambaran letak geografis Pondok Pesantren Suryabuana?
3. Apa saja sarana dan prasarana di Pondok Pesantren Suryabuana?
4. Berapa jumlah jamaah yang mengikuti TQN di Pondok Pesantren
Suryabuana?
PEDOMAN WAWANCARA
Untuk Ustadz (Kyai) Pondok Pesantren Suryabuana Pakis Magelang
A. Identitas Informan
1. Nama : K. Mahsun
2.Usia : 69 Tahun
3. Pekerjaan : Wiraswasta
4. Hari/tanggal wawancara : Rabu, 12 Desember 2018
5. Waktu : 13.30
6. Jabatan : Ustadz (Kyai) Pondok Pesantren
Suryabuana
B. Sasaran Wawancara
1. Tujuan Zikrulloh dalam TQN di Pondok Pesantren Suryabuana
2. Inti ibadah yang diajarkan dalam TQN di Pondok Pesantren Suryabuana
C. Butir-butir pertanyaan
1. Apa saja tujuan-tujuan Zikrulloh dalam TQN di Pondok Pesantren
Suryabuana?
2. Apa inti ibadah yang diajarkan dalam TQN di Pondok Pesantren
Suryabuana?
PEDOMAN WAWANCARA
Untuk Santri Pondok Pesantren Suryabuana Pakis Magelang
A. Identitas Informan
1. Nama : Ahmad Fauzi
2. Usia : 28 Tahun
3. Pekerjaan : -
4. Hari/tanggal wawancara : Rabu, 12 Desember 2018
5. Waktu : 09.00
6. Jabatan : Santri Pondok Pesantren Suryabuana
B. Sasaran Wawancara
1. Tata cara Zikir Jahr
2. Ketentuan jumlah hitungan Zikir Jahr
3. Tata cara Zikir Khofiy
4. Ketentuan jumlah hitungan Zikir Khofiy
C. Butir-butir pertanyaan
1. Bagaimana cara melaksanakan Zikir Jahr?
2. Berapa jumlah hitungan dalam melaksanakan Zikir Jahr?
3. Bagaimana cara melaksanakan Zikir Khofiy?
4. Berapa jumlah hitungan dalam melaksanakan Zikir Khofiy?
PEDOMAN WAWANCARA
Untuk Ikhwan (Jamaah) TQN Pondok Pesantren Suryabuana Pakis
Magelang
A. Identitas Informan
1. Nama : Samsuri
2. Usia : 38 Tahun
3. Pekerjaan : Wiraswasta
4. Hari/tanggal wawancara : Kamis, 13 Desember 2018
5. Waktu : 16.30
6. Jabatan : Jamaah TQN Pondok Pesantren
Suryabuana
B. Sasaran Wawancara
1. Pengaruh Zikrulloh terhadap transformasi jiwa.
C. Butir-butir pertanyaan
1. Bagaimana proses metode Zikrulloh dapat menyebabkan transformasi
jiwa?
PEDOMAN WAWANCARA
Untuk Ikhwan dan Akhwat (Jamaah) TQN Pondok Pesantren Suryabuana
Pakis Magelang
A. Identitas Informan
1. Nama : Hendro dan Reni
2. Usia : 34 Tahun dan 38 Tahun
3. Pekerjaan : Wiraswasta dan Ibu Rumah Tangga
4. Hari/tanggal wawancara : Kamis, 13 Desember 2018
5. Waktu : 19.00
6. Jabatan : Jamaah TQN Pondok Pesantren
Suryabuana
B. Sasaran Wawancara
1. Pengaruh Zikrulloh terhadap transformasi jiwa.
C. Butir-butir pertanyaan
1. Bagaimana proses metode Zikrulloh dapat menyebabkan transformasi
jiwa?
VERBATIM WAWANCARA
Identitas Informan :
1. Nama : K. Zainal Muttaqien
2. Usia : 45 Tahun
3. Pekerjaan : Wiraswasta
4. Hari/Tanggal Wawancara : Rabu, 12 Desember 2018
5. Waktu : 18.30
6. Jabatan : Wakil Talqin Pondok Pesantren Suryabuana
No Pertanyaan
Hasil wawancara
1. Bagaimana metode Zikrulloh
yang diajarkan oleh Pondok
Pesantren Suryabuana?
Tarekat Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah di
Pondok Pesantren Suryabuana terdapat dua macam
Zikir yang dipraktikkan, yaitu Zikir Jahr dan Zikir
Khofiy.Zikir pertama awalnya diajarkan oleh
Tarekat Qodiriyyah sedangkan yang kedua
diajarkan oleh Tarekat Naqsyabandiyyah. Di
Pondok Pesantren SuryabuanaZikir Jahr diucapkan
dengan suara yang keras. Sedangkan Zikir Khofiy
di-lafaldzkan dalam hati setiap detik atau setiap
saat kita melakukan aktifitas. Hal tersebut sesuai
yang diajarkan oleh Pondok Pesantren Suryalaya.
2. Bagaimana posisi duduk (adab)
yang baik ketika melakukan
Zikrulloh?
Posisi duduk yang diajarkan TQN di Pondok
Pesantren Suryabuana yaitu dengan posisi duduk
yang hampir sama dengan posisi duduk ifftirasy
atau tasyahud awal tetapi kedua kaki dilipatkan di
bawah pantat. Hal ini dimaksudkan karena posisi
duduk yang paling sopan dalam menghadap Allah
adalah dengan duduk seperti yang disebuntukan di
atas.
Ath-thoriqotu hiyal adab, ibadah manusia
itu bisa menyampaikan manusia ke surga dan juga
bisa menyampaikan manusia ke neraka, dan tanpa
adab tidak akan sampai kepada Allah. Duduk
tersopan di hadapan Allah adalah duduk sewaktu
Shalat, Nabi Muhammad ketika ditanya Sahabat
“Duduk yang terbaik dan tersopan apa Ya
Rosulallah,Beliau menjawab “Duduk Shalat
(ifftirasy atau tasyahud awal) itu adalah duduk
tersopan”. Kalo dilihat dari Nabi ketika Isra’ Mi’raj
juga duduk Shalat di hadapan Allah, maka didalam
Shalat diajarkan duduknya seperti itu karena
sedang berhadapan dengan Allah, dan dalam
Bahasa Jawa disebut “duduk timpoh”. Duduk itu
juga termasuk adab.
3 Apa tujuan dalam melakukan
Zikrulloh?
Kalau terus menerus melakukan praktik zikir, tentu
saja akan mempengaruhi proses yang terus
berlangsung dengan memusatkan perhatian pada
satu titik dan berkonsentrasi, yang akan bergema
dalam hati. Hati merupakan wahana kesadaran, bila
dilakukan terus-menerus, zikir akan masuk
menembus hati, dan hati akan menjadi bersih
cemerlang, yang akan membawa pada sifat-sifat
yang dikehendaki Allah, serta dapat terhindar dari
kerapuhan jiwa kita.
4 Bagaimana metode Zikrulloh
dapat menyebabkan terjadinya
transformasi jiwa?
Selain jiwa kita yang akan menjadi sehat, berzikir
juga dapat menyehatkan fisik, ketika melantunkan
kalimat Laa Ilaaha Illallah, bisa menimbulkan
energi panas yang dikeluarkan dari Asma Allah,
karena itu tubuh akan mengeluarkan sinar aura.
Dari sinar aura itulah kotoran atau penyakit pada
tubuh kita akan hilang dengan perlahan-lahan,
metode berzikir dapat membantu dalam
menyehatkan jiwa kita yang (pada kehidupan
sehari-hari) tubuh perlu dijaga dari masalah-
masalah yang akan membelenggu, sehingga
kesehatan fisik dan kesehatan jiwakita akan selalu
seimbang, melalui latihan-latihan ajaran tasawuf
terutama dengan melakukan Zikrulloh.
VERBATIM WAWANCARA
Identitas Informan :
1. Nama : Saiful Anshori
2. Usia : 39 Tahun
3. Pekerjaan : Wiraswasta
4. Hari/Tanggal Wawancara : Rabu, 12 Desember 2018
5. Waktu : 16.30
6. Jabatan : Pengurus Pondok Pesantren Suryabuana
No Pertanyaan
Hasil wawancara
1. Bagaimana latar belakang awal
berdirinya Pondok Pesantren
Suryabuana?
Pondok Pesantren Suryabuana ini diresmikan pada
tahun 1999 dan dipelopori oleh pengasuhnya
Kanjeng Syekh Sirrulloh Syekh Sirrulloh
Muhammad Qodir Dausat, diawali dengan
dibangunnya Masjid Surya Mustika Rahmat
sebagai pusat kegiatan tarekat ini, Pendopo Balai
Agung sebagai tempat berdiskusi tentang ilmu-ilmu
yang berkaitan dengan ketuhanan, serta proyek-
proyek Pondok Pesantren Suryabuana yang masih
berjalan sampai saat ini.Sejak berdirinya Pondok
Pesantren Suryabuana pada tanggal 14 April 1999,
Pondok Pesantren Suryabuana telah memiliki
komitmen untuk mempraktikkan dan menyebar-
luaskan ajaran Tarekat Qodiriyyah wan
Naqsyabandiyyah sebagai benteng untuk mengatasi
kondisi moral dan jiwa masyarakat yang semakin
menurun. Pondok Pesantren ini memiliki hubungan
erat dengan Pondok Pesantren Suryalaya yang
berada di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Karena pendiri Pondok Pesantren Suryabuana
(Syekh Ahmad Sirrulloh) merupakan murid dari
Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin atau
yang akrab di sebut Abah Anom (Pengasuh Pondok
Pesantren Suryalaya).
2. Bagaimana gambaran letak
geografis Pondok Pesantren
Suryabuana?
Dusun Balak terletak pada bentang wilayah
berbukit dan letaknya dikelilingi oleh empat
gunung besar, yaitu: Gunung Andong, Gunung
Merapi, Gunung Merbabu, dan Gunung Sumbing.
Luas wilayah dusun ini adalah 17 ha. Adapun
batas-batas dusun ini adalah:
Sebelah Utara : Desa Daseh
Sebelah Selatan : Dusun Jengkol, Dusun
Losari, Dusun Klenteng, dan Desa Surodadi
Sebelah Timur : Desa Rejosari
Sebelah Barat : Desa Pakis
3 Apa saja sarana dan prasarana di
Pondok Pesantren Suryabuana?
Sarana dan prasarana yang ada di Pondok
Pesantren Suryabuana antara lain: Masjid Surya
Mustika Rahmat, Pendopo Balai Agung, Gapura
(Sasana Gapuraning Suarga), Proyek Menara
Kalimasada, Pondok Putra, Pondok Putri, dan lain-
lain.
4 Berapa jumlah jamaah yang
mengikuti TQN di Pondok
Pesantren Suryabuana?
Ketika tarekat ini dibuka pada tahun 1999 jumlah
pengikutnya hanya 25 orang dan pada tahun 2006
jumlah pengikutnya sudah mencapai 6116. Hingga
saat ini pengikutnya sudah memiliki perwakilan
hingga puluhan kabupaten dan kota, bahkan sudah
tersebar sampai ke Sumatera.
VERBATIM WAWANCARA
Identitas Informan :
1. Nama : K. Mahsun
2. Usia : 69 Tahun
3. Pekerjaan : Wiraswasta
4. Hari/Tanggal Wawancara : Rabu, 12 Desember 2018
5. Waktu : 13.30
6. Jabatan : Ustadz (Kyai) Pondok Pesantren
Suryabuana
No Pertanyaan
Hasil wawancara
1. Apa saja tujuan-tujuan Zikrulloh
dalam TQN di Pondok Pesantren
Suryabuana?
Jika secara menyeluruh dinalisis, do’a ini memuat
tiga tujuan: tujuan pertama adalah Taqorrub
Illallah atau mendekatkan diri kepada Allah
sedekat mungkin sehingga tidak ada pemisah antara
Allah dan makhluk-Nya. Tujuan kedua adalah
mengikuti jalan yang diridhoi oleh Allah dengan
menghindarkan diri dari perbuatan yang melanggar
segala larangan-Nya. Tujuan ketiga adalah
Mahabbah (cinta) dan Ma’rifat (Mengenal Allah)
yang diperoleh melalui ketaatan pada jalan yang
diridhoi. Dipahami bahwa Mahabbah (cinta) dan
Ma’rifat (Mengenal Allah) dapat dicapai melalui
ketabahan dan ikhlas. Ketika seseorang mencintai
dan mengenal Allah, suatu hikmah (kebijaksanaan)
akan berakar dalam jiwanya. Kemudian hikmah itu
menjadi hakikat kedua bagi sang pakar untuk
menjalankan penyembahan lahir dan batin yang
akan termanifestasikan dalam keadilan pada sikap
dan perilaku.Di samping ini, refleksi Mahabbah
dan Ma’rifatdalam sufisme menghasilkan cinta dan
kasih sayang terhadap sesama makhluk Allah, dan
lebih luas lagi, termasuk cinta tanah air.
2. Apa inti ibadah yang diajarkan
dalam TQN di Pondok Pesantren
Suryabuana?
Dalam Tarekat Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah
Pondok Pesantren Suryabuana Zikir dipandang inti
ibadah yang dapat dipahami sebagai peringatan
akan Allah dengan menghilangkan selain Allah.
Karena Allah adalah satu-satunya yang memiliki
semua sifat yang baik.
Melaksanakan Zikir secara terus menerus, berarti
selalu mengingat Allah. Kalimat Zikir terbaik
adalah “Laa Ilaaha Illallah” (Tiada Tuhan Selain
Allah). Karena kalimat tersebut menegaskan bahwa
tiada Tuhan yang wajib kita sembah kecuali Allah.
Para pengikut Tarekat Qodiriyyah wan
Naqsyabandiyyah diharapkan membaca kalimat
tayyibah ini dalam setiap selesai Sholat wajib lima
waktu. Hal ini dilakukan karena kalimat tayyibah
memiliki beberapa fungsi: dapat membersihkan
hati seseorang (yang membacanya) dari syirik besar
maupun kecil dan menjadikannya seorang manusia
yang tulus dan suci. Kalimat tersebut juga dapat
menghubungkan antara hati manusia dengan Allah,
dapat membersihkan jiwanya dari segala kotoran
hati. Dan juga memberi seseorang kasyf
(penglihatan spiritual). Disamping sifat sejati dan
tulus, kalimat ini juga dapat memberikan ilmu
laduni (Ilmu yang tidak dapat dipelajari dan hanya
bisa diberikan oleh Allah), dan Musyahaddah
(menyaksikan Allah).
VERBATIM WAWANCARA
Identitas Informan :
1. Nama : Ahmad Fauzi
2. Usia : 28 Tahun
3. Pekerjaan : -
4. Hari/Tanggal Wawancara : Rabu, 12 Desember 2018
5. Waktu : 09.00
6. Jabatan : Santri Pondok Pesantren Suryabuana
No Pertanyaan
Hasil wawancara
1. Bagaimana cara melakukan Zikir
Jahr?
Zikir Jahr secara bahasa adalah Zikir keras.
Maksudnya adalah mengeraskan bacaan (lafadz)
Laa Ilaaha Illallah. Dengan Zikir keras tersebut
diharapkan dapat memancing supaya hati kita akan
terpaut untuk selalu mengingat Allah. Karena
dengan banyak dan terus menerus Zikir Jahr akan
membiasakan hati kita untuk selalu mengingat
Allah dan melafadzkannya dalam hati. Tentu saja
tata cara sebelum Zikir Jahr diwajibkan berwudhu
terlebih dahulu, karena dalam menghadap Allah
yang pertama adalah badan kita harus suci, lalu
pakaian dan tempat juga harus suci. Baru setelah
itu kita menenangkan diri dan menjauhkan pikiran
dan hati kita dari duniawi, dengan tujuan
mensucikan hati dan jiwa kita kepada selain Allah.
2. Berapa jumlah hitungan dalam
melaksanakan Zikir Jahr?
Di TQN PP.Suryabuana, Zikir Jahr yang diajarkan
adalah setelah Sholat Fardhu minimal membaca
Laa Ilaaha Illallah sebanyak 165x. Dan untuk
kriteria maksimalnya tidak terbatas, dengan kata
lain sebanyak-banyaknya. Semakin banyak maka
akan semakin baik dan lebih mempercepat tujuan
zikir yaitu transformasi jiwa. Tentu saja tata cara
sebelum Zikir Jahr diwajibkan berwudhu terlebih
dahulu, karena dalam menghadap Allah yang
pertama adalah badan kita harus suci, lalu pakaian
dan tempat juga harus suci. Baru setelah itu kita
menenangkan diri dan menjauhkan pikiran dan hati
kita dari duniawi, dengan tujuan mensucikan hati
dan jiwa kita kepada selain Allah.
3 Bagaimana cara melaksanakan
Zikir Khofiy?
Zikir Khofiy dapat dilaksanakan terus menerus di
dalam hati (selalu mengingat-Nya) harus dilatih
terlebih dahulu dengan Zikir Jahr yang sebanyak-
banyaknya atau bisa dikatakan selalu berlatih,
dengan tujuan supaya hasilnya hati dan sirr kita
juga akan terbiasa mengingat-Nya. Sehingga kita
tidak akan lagi berbuat negatif atau memiliki jiwa
yang rapuh, dan secara otomatis jiwa kita akan
bertransformasi menuju ke jiwa yang sehat (hati
yang bersih dan perilaku/budi pekerti yang luhur).
4 Berapa jumlah hitungan dalam
melaksanakan Zikir Khofiy?
Zikir Khofiy adalah terus menerus pada hati ke
dalam hati dengan jalaliyah dan jamaliyah.
VERBATIM WAWANCARA
Identitas Informan :
1. Nama : Samsuri
2. Usia : 38 Tahun
3. Pekerjaan : Wiraswasta
4. Hari/Tanggal Wawancara : Kamis, 13 Desember 2018
5. Waktu : 16.30
6. Jabatan : Jamaah TQN Pondok Pesantren
Suryabuana
No Pertanyaan
Hasil wawancara
1. Bagaimana proses metode
Zikrulloh dapat menyebabkan
transformasi jiwa?
Sebelum berzikir ia disuruh untuk melakukan
mandi taubat terlebih dahulu dengan niat untuk
menghilangkan kotoran-kotoran lahir maupun
batin. Setelah itu mereka berlatih berzikir di Masjid
Surya Mustika Rahmat. Ketika sedang berzikir
samsuri merasakan adanya sesuatu yang belum
pernah ia rasakan sebelumnya, dan entah mengapa
tiba-tiba air matanya mengalir dengan sendirinya.
Kemudian Samsuri berkata dalam hati “kenapa
saya dulu harus mabuk-mabukan? kenapa saya dulu
harus melakukan maksiat? Andai saja dari dulu
saya tau tempat seindah ini, dan andai saja saja
mengenal Zikrulloh sudah dari dulu, pasti saya
tidak akan melakukan maksiat ataupun mabuk-
mabukan. Karena dengan Zikrulloh ia menjadi
sadar bahwa ternyata yang dilakukannya selama ini
adalah maksiat dan dosa.
VERBATIM WAWANCARA
Identitas Informan :
1. Nama : Hendro dan Reni
2. Usia : 34 Tahun dan 38 Tahun
3. Pekerjaan : Wiraswasta dan Ibu Rumah Tangga
4. Hari/Tanggal Wawancara : Kamis, 13 Desember 2018
5. Waktu : 19.00
6. Jabatan : Jamaah TQN Pondok Pesantren
Suryabuana
No Pertanyaan
Hasil wawancara
1. Bagaimana proses metode
Zikrulloh dapat menyebabkan
transformasi jiwa?
Keadaannya berubah setelah mereka mengamalkan
Zikrulloh, mereka berdua menjadi pribadi yang
lebih sabar dan tabah didalam menjalani kehidupan
sehari-hari. Ketika dulu mengeluh karena terhimpit
ekonomi, sekarang tidak lagi mengeluh karena
mereka lebih banyak bersyukur dengan apa yang
telah Allah berikan kepada mereka. Itulah
pentingnya bersyukur, karena dengan bersyukur
berapapun rejeki yang telah Allah berikan kepada
kita pasti bisa mencukupi kebutuhan kita sehari-
hari.
Dahulu sebelum mengamalkan Zikrulloh,
Hendro dan Reni merasa sangat berat dan sulit jika
mengeluarkan sebagian hartanya untuk bersodaqoh.
Tetapi mengamalkannya mereka menyadari
bahwasanya, semua yang mereka miliki berasal
dari Allah dan akan kembali kepada Allah.
Sekarang mereka berdua merasa senang jika
mereka bisa bersodaqoh dijalan Allah.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Muhammad Irfan Hanif
Tempat, Tanggal Lahir : Salatiga, 04 Maret 1997
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Kalilondo Rt 02/ Rw.04 Kelurahan Sidorejo Kidul
Kecamatan Tingkir Salatiga
Email : [email protected]
No. Hp : 085741541656
Riwayat Pendidikan :
1. SDN Sidorejo Kidul 02 Salatiga
2. SMP N 2 Salatiga
3. SMK N 3 Salatiga
4. IAIN Salatiga
DOKUMENTASI
Kanjeng Syekh Ahmad Sirrulloh (Pendiri Pondok Pesantren Suryabuana)
Perayaan Potong Tumpeng
Masjid Surya Mustika Rahmat
Pendopo Balai Agung
Pondok Putra
Pondok Putri
Gapura (Sasana Gapuraning Swarga)
Wawancara Mas Samsuri
Wawancara Mas Hendro Dan Mbak Reni