tqn news bulletin 2014 02 bencana

8
SAJIAN: Memahami Tuhan di Tengah Bencana 1/5 Warga Jakarta, Banyak-banyaklah Berdoa 1 Musibah: Cermin bagi Diri Sendiri 2 Sang Pendiri TQN 3 Belajar dari Bencana Kaum Saba 4 Runtuhnya Ben- dungan Ma’rib 4 Safari Dakwah Januari 2014 6-7 Dengan Hujan Kita Dipanggil 8 Merawat Mobil Kala Musim Hujan 3 FEBRUARI 2014 NO. 2 VOL. 2 Bencana dalam terminolo- gi Islam disebut dengan musibah. Bencana atau musibah itu tidak selamanya dapat diartikan sebagai alamat murka Allah. Begitu pula dengan nikmat, tidak selama- nya sebagai pertanda mendapat keridhaan Allah. Tetapi, baha- gia dan musibah keduanya merupakan sunnatullah ter- hadap makhluknya. Allah SWT bermaksud menguji iman seorang mukmin dengan ke- baikan dan kejelekan, agar dengannya Allah dapat menge- tahui sampai di mana kebe- naran imannya. Hal ini telah dituturkan oleh Allah dalam firman-Nya: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang- orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”. (QS. 29 : 2 – 3). Manusia tidak hanya cukup mengatakan iman di mulut, kemudian menjadi orang yang terdekat dengan Allah sebelum mengalami ujian terlebih dahulu. Sebagai su- natullah, Allah menguji orang- orang terdahulu dengan beban- beban dan berbagai macam ujian untuk menguji kadar iman mereka. Untuk itu Allah SWT telah berfirman: “Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan se- bagai cobaan (yang sebenar- benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu kembalikan”. (QS. 21 : 35). (Bersambung ke hal 5) Memahami Tuhan di Tengah Bencana Memahami Tuhan di Tengah Bencana banyaklah berdoa, sabar- sabarlah menerima bencana ini. Memang pemerintah pusat sangat terlambat menangani masalah Ibu Kota, tidak pernah belajar dari banjir 2002, 2007, 2013,” kata pria yang mengajar di Universitas Indonesia (UI) ini. Jika Firdaus Ali sebagai pakar dibidang Tata Air saja sudah menghimbau warga Jakarta untuk banyak-banyak berdoa menghadapi bencana banjir yang akan terus terulang, apalagi kita yang orang awam. Mungkin Firdaus Ali ada- lah satu-satunya pakar Tata Air di Indonesia yang mengimbau agar warga Jakarta banyak-banyak berdoa dalam menghadapi banjir. Bukan ha- nya pada bencana banjir di awal tahun 2014 ini saja ia mengimbau seperti itu. Pada tahun 2013 pun, ketika DKI Jakarta mengalami banjir besar, ia menyarankan hal yang sama. Pria kelahiran Pasir Pangi- raian, Riau, 21 April 1962 yang memilki nama lengkap beserta gelar Firdaus Ali, M.Sc., Ph.D., seperti dikutip dari detik.com menilai pemerintah masih terlalu lam- ban menangani banjir. Sejumlah program yang kini dilakukan, seperti pembangunan waduk Ciawi, dan Sukamahi baru bisa dirasakan paling cepat lima tahun lagi. “Sampai 2018 banyak- Warga Jakarta, Banyak Warga Jakarta, Banyak Warga Jakarta, Banyak- banyaklah Berdoa banyaklah Berdoa banyaklah Berdoa Rasulullah SAW bersabda : “Orang-orang beriman itu memang sangat mengherankan semua perkaranya serba baik, dan tak ada seorang pun yang seperti orang yang mukmin. Apabila dianugerahi kesenangan ia bersyukur, dan apabila tertimpa musibah, ia berlaku sabar. Hal inilah yang menjadikan dia selalu dalam keadaan baik” ( Hadits riwayat Muslim). “There are no greater treasures than the highest human qualities such as compassion, courage and hope. Not even tragic accident or disaster can destroy such treasures of the heart.” (Daisaku Ikeda)

Upload: tqn-news

Post on 10-Mar-2016

247 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: TQN News Bulletin 2014 02 Bencana

S A J I A N :

Memahami Tuhan di Tengah Bencana

1/5

Warga Jakarta, Banyak-banyaklah Berdoa

1

Musibah: Cermin bagi Diri Sendiri

2

Sang Pendiri TQN 3

Belajar dari Bencana Kaum Saba

4

Runtuhnya Ben-dungan Ma’rib

4

Safari Dakwah Januari 2014

6-7

Dengan Hujan Kita Dipanggil

8

Merawat Mobil Kala Musim Hujan

3

F E B R U A R I 2 0 1 4 N O . 2 V O L . 2

Bencana dalam terminolo-gi Islam disebut dengan musibah. Bencana atau musibah itu tidak selamanya dapat diartikan sebagai alamat murka Allah. Begitu pula dengan nikmat, tidak selama-nya sebagai pertanda mendapat keridhaan Allah. Tetapi, baha-gia dan musibah keduanya merupakan sunnatullah ter-hadap makhluknya. Allah SWT bermaksud menguji iman

seorang mukmin dengan ke-baikan dan kejelekan, agar dengannya Allah dapat menge-tahui sampai di mana kebe-naran imannya.

Hal ini telah dituturkan oleh Allah dalam firman-Nya: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya

Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”. (QS. 29 : 2 – 3).

Manusia tidak hanya cukup mengatakan iman di mulut, kemudian menjadi orang yang terdekat dengan Allah sebelum mengalami ujian terlebih dahulu. Sebagai su-natullah, Allah menguji orang-orang terdahulu dengan beban-beban dan berbagai macam ujian untuk menguji kadar iman mereka.

Untuk itu Allah SWT telah berfirman: “Kami akan mengu j i kamu dengan keburukan dan kebaikan se-bagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu kembalikan”. (QS. 21 : 35).

(Bersambung ke hal 5)

Memahami Tuhan di Tengah BencanaMemahami Tuhan di Tengah Bencana

banyaklah berdoa, sabar-sabarlah menerima bencana ini. Memang pemerintah pusat sangat terlambat menangani masalah Ibu Kota, tidak pernah belajar dari banjir 2002, 2007, 2013,” kata pria yang mengajar di Universitas Indonesia (UI) ini.

Jika Firdaus Ali sebagai pakar dibidang Tata Air saja sudah menghimbau warga Jakarta untuk banyak-banyak berdoa menghadapi bencana banjir yang akan terus terulang, apalagi kita yang orang awam.

Mungkin Firdaus Ali ada-lah satu-satunya pakar Tata Air di Indonesia yang mengimbau agar warga Jakarta banyak-banyak berdoa dalam menghadapi banjir. Bukan ha-nya pada bencana banjir di awal tahun 2014 ini saja ia mengimbau seperti itu. Pada tahun 2013 pun, ketika DKI Jakarta mengalami banjir besar, ia menyarankan hal yang sama.

Pria kelahiran Pasir Pangi-raian, Riau, 21 April 1962 yang memilki nama lengkap beserta gelar Firdaus Ali, M.Sc., Ph.D., seperti dikutip dari det ik .com meni la i pemerintah masih terlalu lam-ban menangani banjir. Sejumlah program yang kini dilakukan, seperti pembangunan waduk Ciawi, dan Sukamahi baru bisa dirasakan paling cepat lima tahun lagi.

“Sampai 2018 banyak-

Warga Jakarta, BanyakWarga Jakarta, BanyakWarga Jakarta, Banyak---banyaklah Berdoabanyaklah Berdoabanyaklah Berdoa

Rasulullah SAW bersabda :

“Orang-orang beriman itu memang sangat

mengherankan semua perkaranya serba baik,

dan tak ada seorang pun yang seperti orang yang

mukmin. Apabila dianugerahi kesenangan ia bersyukur, dan apabila

tertimpa musibah, ia berlaku sabar. Hal inilah

yang menjadikan dia selalu dalam keadaan

baik”

( Hadits riwayat Muslim).

“There are no

greater treasures

than the highest

human qualities

such as compassion,

courage and hope.

Not even tragic

accident or disaster

can destroy such

treasures of the

heart.”

(Daisaku Ikeda)

Page 2: TQN News Bulletin 2014 02 Bencana

H A L A M A N 2

 

Doa dan Bencana Pada awal tahun 2014 ini,

bangsa Indonesia ditimpa bencana alam dalam berbagai bentuk; mulai banjir hingga gempa bumi, menelan korban jiwa dan harta benda. Banjir melanda tidak han-ya Jakarta, tetapi juga Jawa Barat, Jawa Terngah, Jawa Timur, sam-pai Manado, Sulawesi Utara. Pa-dahal, Manado dikenal sebagai wilayah aman bencana,

Belum usai diterpa hujan lebat dan banjir bandang, gempa bumi terjadi di Jawa Tengah dengan pusat gempa di wilayah Kebumen. Gempa ini bahkan terasa sampai Jakarta.

Sementara itu, Gunung Sinabung di Sumatera Utara be-lum juga berhenti beraktivitas menumpahkan material dan awan panasnya. Belasan orang pun telah menjadi korban.

Tidak ada yang tahu persis apa yang sedang Allah SWT rencanakan untuk bangsa Indone-sia dengan bencana yang datang silih berganti dalam berbagai bentuk ini. Terlebih tahun 2014 merupakan tahun politik, tahun Suksesi Kepemimpinan Nasional. Suksesi ini menurut Prof. Ahmad Syafi`i Mufid dalam sebuah kessempatan, bisa saja men-imbulkan pertumpahan darah karena adanya “Sindrom Mata-ram”: Pergantian kepemimpinan nasional di Indonesia seperti pergantian raja-raja di Kerajaan Mataram Jawa yang sering berdarah-darah.

Maka, sepanjang tahun 2014 ini, diprediksi bencana akan te-rus menimpa bangsa ini. Namun, kita semua tentu tidak menghen-daki hal ini terjadi. Walau kemungkinan tersebut jelas ada.

Jika semua upaya sudah dilakukan untuk mencegahnya, maka perbanyaklah berdoa kare-na tetaplah Allah SWT sebaik-baiknya pembuat rencana dan pembuat keputusan untuk se-luruh makhluknya.

Pada edisi kali ini, redaksi menjadikan doa dan bencana sebagai topik utama, tentunya diulas dengan pendekatan spiritu-alitas Islam yang dapat menambah wawasan dan mencerahkan Anda.

Selamat membaca!

Setiap musibah datang dari Allah dalam dua kemung-kinan, sebagai azab atau ujian. Jika itu ujian, maka kita wajib bersabar dan ikhlas dalam menjalaninya. Bagi yang tidak terkena, maka wajib bersabar dan ikhlas dalam membantu meringankan beban korban bencara, serta ikut membesar-kan hati mereka. Musibah ini ialah ujian. Ujian ini ialah cara Allah menaikkan derajat kita di hadapan-Nya, jika kita mampu melewatinya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Bukankah se t i ap yang menginginkan kenaikan tingkat harus melalui proses ujian?

Musibah bisa juga berarti azab. Hukuman atas sikap dan tindakan kita selama ini yang sering menyalahi aturan Allah. Ironisnya, azab ini tak jarang jus tru d is ikap i dengan kemungkaran. Kita merasa kecewa dan dendam kepada Allah atas musibah-musibah itu. Semakin dalam kita ter-perosok. Na’ûdzu billâh min dzâlik.

Hidup itu adalah untuk belajar dan menjadi ahli ilmu. Bukan ilmu untuk mengejar dunia, tapi mengenal Allah. Jika pun tak ada kesempatan ba-nyak belajar dan ilmu yang dimiliki hanya sekedarnya, yang pertama dan utama ialah men-jadi orang yang banyak dzikir dan bergulat dengan apapun yang terkait dzikrullâh.

Seorang ahli dzikir, qol-bunya benar-benar menjadi raja yang kuat dalam dirinya. Qolbunya menggerakkan ba-dan untuk bekerja dan mengarahkan pikiran untuk berpikir apapun, bukan untuk

dunia tapi untuk Allah SWT. Ia akan selalu sadar bahwa segala sesuatu, gerak badan dan pikirannya, digerakkan oleh Allah. Allah-lah yang menjadi sebab dirinya bersedekah, sebab datangnya ide-ide dan rencana, sebagai sebab air matanya mengalir, dan se-terusnya. Yang demikian, lanta-ran dzikirnya telah tembus menghujam ke dalam sang qolbu. Kecuali kemaksiatan, yang timbul hanya dari ke-lalaian dan kelemahannya.

Pelan tapi pasti, tum-buhlah cinta kepada Allah yang kian hari kian besar. Semakin hari, semakin takut menge-cewakan Allah dengan keing-karan dan kemaksiatan. Se-makin ia tak sanggup berlama-lama terpisah/lupa dari kekasihnya, Allah SWT.

Qolbu adalah raja. Masa-

lahnya, raja dalam diri banyak manusia ini menjauh dari Allah. Inilah awal dari berbagai keru-sakan oleh umat manusia, ter-hadap sesamanya maupun terhadap alam. Qolbu yang jauh dari Allah senantiasa me-merintahkan jasad untuk ingkar kepada-Nya.

Inilah yang banyak terjadi di negeri ini. Qolbu terikat dengan dunia. dengan kekuatan duniawi yang dimiliki, pohon-pohon ditebang. Bangunan-bangunan tinggi dan villa dibangun. Sementara keseim-bangan dan kelestarian alam diabaikan. Semuanya hanya demi memenuhkan pundi-pundi hartanya.

Maka, Allah pun mengirim musibah banjir. Dengan banjir, Dia memangil kita untuk men-dekat. Setiap kejadian hen-daklah menjadikan setiap ham-ba Allah justru semakin dekat kepada-Nya.

Bersabarkah kita men-jalaninya atau justru berputus asa? Jika telah terisi penuh dengan dzikir, qolbu akan bersabar dan berpasrah diri kepada setiap kehendak-Nya. Al-Quran telah menjamin orang-orang bersabar: (QS Ali Imran (3): 146), (QS al-Baqarah (2): 153), (QS al-Anfal (8): 46 dan 66).

Dengan dzikir yang berkumandang tiada henti dalam qolbu, akan timbul sikap santun, budiman, tertib dan damai kepada sesama manusia dan alam semesta. Sekaranglah waktunya. Allah telah meng-ingatkan kita. Banjir menge-pung kita. Karena Andaikan tidak demikian, pasti sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna.

Bagaimana dengan Anda? (Hamzah A.)

Musibah: Cermin Bagi Diri SendiriMusibah: Cermin Bagi Diri SendiriMusibah: Cermin Bagi Diri Sendiri

Semua agama dan ke-percayaan memiliki ajaran berdoa. Kata doa berasal dari bahasa Arab yang memiliki banyak arti, yaitu: memohon, menyeru, memanggil, meminta kepada Tuhan.

Dalam al-Qur’an terdapat 203 ayat yang memuat kata doa dengan arti yang beragam.

Sedangkan di dalam khazanah Islam, doa berarti memohon kepa-da Allah SWT secara langsung untuk memperoleh karunia dan segala yang diridhai-Nya dan untuk menjauhkan diri dari kejahatan atau bencana.

DOADOA

SALAM REDAKSI

Page 3: TQN News Bulletin 2014 02 Bencana

T Q N N E W S N O . 2 V O L . 2 E D I S I F E B R U A R I 2 0 1 4

 

Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN). Thariqah yang didirikannya itu kini menjadi anutan jutaan umat Islam di Indone-sia, bahkan hingga seantero dunia Islam Asia Tenggara. (CCP)

institusi-institusi pendidikan keagamaan. Dalam suasana masyarakat dan keagamaan seperti inilah Syekh Ahmad Khatib dilahirkan pada 1803 M.

Syekh Ahmad Khatib dilahirkan di Kam-pung Dagang, Sambas, dari ayah bernama Abdul Ghaffar bin Abdullah bin Muhammad bin Jalaluddin. Sejak kecil beliau sudah menunjukkan bakat keagamaan yang tinggi, sehingga oleh orangtuanya beliau dikirim ke Makkah untuk melanjutkan studi agama. Berkat keunggulan intelektual dan ruhaninya, beliau diangkat menjadi imam di Masjidil Haram. Beliau tak pernah kembali ke Sambas hingga akhir hayatnya dan wafat di Makkah pada 1875.

Syekh Ahmad Khatib masuk jajaran ulama nusantara yang kiprahnya cemerlang di Timur Tengah. Namun kisah hidup dan kar-yanya tidak banyak terekam sejarah. Satu karya monumentalnya adalah kitab Fath al-‘Ārifîn yang merupakan kompilasi ceramah-ceramahnya terkait Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah.

Yang terkenang hingga kini di hati jutaan umat Islam nusantara adalah, beliau pendiri

Propinsi Kalimantan Barat adalah daerah kelahiran seorang ulama besar awal abad ke-19, Syekh Ahmad Khatib al-Sambasi.

Nama al-Sambasi dinisbatkan kepada tempat kelahirannya, Sambas, saat ini meru-pakan salah satu kabupaten di propinsi Kali-mantan Barat.

Kabupaten ini terletak di ujung barat pulau Kalimantan dan berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia Timur. Kabupaten Sambas berdiri di atas bekas wilayah kekuasaan Kerajaan Sambas.

Semula Sambas adalah sebuah kerajaan Hindu. Pengaruh Islam datang dari Kesultan-an Brunei Darussalam. Akhirnya pada paruh pertama abad ke-17 berdirilah Kesultanan Sambas Islam di bawah pimpinan Raden Sulaiman, putra sulung Sultan Tengah yang merupakan salah seorang pangeran dari Kesultanan Brunei. Sejak itu, Islam mulai mengakar dan mewarnai budaya masyarakat Sambas.

Seiring dengan penyebaran Islam di Sambas, semangat keilmuan dan keagamaan semakin meningkat. Pada paruh kedua abad ke-19 dibangunlah Masjid Agung Sambas dan

Suatu kali Rabi’ah al-Adawiyah ber-temu seorang pria dengan perban terbalut di kepalanya.

“Mengapa kau balut kepalamu?” tanya Rabi’ah.

“Aku sakit kepala,” jawab pria itu.

“Berapa umurmu?” tanya Rabi’ah.

“Tiga puluh,” jawabnya. “Apakah engkau telah merasakan

sakit dan penderitaan di sebagian besar hidupmu?” tanya Rabi’ah sekali lagi.

“Tidak,” jawab pria itu. “Sudah tiga puluh tahun engkau

menikmati kesehatan yang baik,” ungkap Rabi’ah, “tapi engkau tidak pernah mem-balut dirimu dengan perban syukur. Sekarang, hanya karena satu malam sakit kepala, engkau sudah membalut dirimu dengan perban keluh-kesah!” (CCP)

Selalu BersyukurSelalu BersyukurSelalu Bersyukur

PROFIL

Rabi’ah al-Adawiyah adalah sufi perempuan terkemuka di dunia

Islam. Ia memiliki nama asli Rabi’ah al-Adawiyah binti Ismail al-

Adawiyah al Bashriyah. Ia lahir di kota Basrah tahun 95 H/174 M dan meninggal sekitar tahun 185 H/801 M dan dimakamkan di tempat itu

juga.

Sang Pendiri TQNSang Pendiri TQNSang Pendiri TQN

Hujan terus mengguyur. Perumahan, perkantoran maupun jalan dikepung air yang semakin meninggi. Sementara itu, aktivitas harus tetap berjalan. Mobilisasi antar tempat tak mungkin dihindari. Oleh karena itu, kita harus pintar-pintar me-rawat kendaraan, bukan hanya karena alasan efisiensi tetapi agar tetap dapat dian-dalkan saat diperlukan.

Sebaiknya tidak memaksakan diri melewati genangan air atau banjir

Mau cepat sampai tujuan dan tidak terkena banjir? Saat ini informasi semakin mudah diperoleh, termasuk mengenai titik-titik genangan air. Sebaiknya, sebelum berangkat carilah info terlebih dahulu kondisi jalan dan lalu lintas jalur yang akan Anda lewati. Biasanya, berita terkini dapat diperoleh melalui situs berita online, twitter atau mobile apps. Tidak ada s a l a h n y a j u g a menggunakan jalur alternatif jika jalur yang biasa dilewati terkendala.

Jika terpaksa menerobos titik banjir, mengemudilah dengan hati-hati

Pastikan Anda mengetahui ketinggian air yang akan dilalui. Sebaiknya lewati bagi-an tengah jalan karena biasanya genangan-nya lebih rendah. Apabila tinggi air telah melampaui knalpot, lebih baik berhenti di tempat yang aman dan menunggu surut atau putar balik dan cari jalan lain.

Kendaraan harus dilajukan secara

TIPS

perlahan dan stabil. Kemudikan mobil pada gigi terendah, “1” atau “L” untuk mensta-bilkan putaran mesin. Pada transmisi manu-al, mainkan kopling untuk meminimalkan air yang masuk melalui knalpot atau lubang filter udara.

Setelah melewati genangan air atau banjir, pastikan mobil berada dalam kondisi baik

Mengeringkan permukaan di sekitar rem dan mengembalikan kinerjanya dapat dilakukan dengan melakukan pengereman halus beberapa kali setelah bebas dari ge-nangan.

Jangan lupa me-ngeringkan bagian-bagian lain dan me-meriksa apakah ken-d a r a an be r f ung s i dengan baik. Bau apek dan pencegahan karat harus segera ditangani Ini dapat Anda lakukan sendiri, namun akan lebih baik jika dibawa ke bengkel atau salon

kepercayaan Anda.

Apabila mobil mogok saat melintasi banjir, tangani dengan aman

Sebaiknya hindari menghidupkan kem-bali mobil yang mogok di tengah genangan. Lebih baik Anda mendorongnya ke tempat aman, buka kap dan keringkan bagian-bagian yang basah, baru kemudian coba hidupakan mesin kembali. Jika perlu, Anda dapat menggunakan jasa derek resmi untuk membawa mobil ke bengkel terdekat.

Selamat berkendara!

Merawat Mobil Kala Musim Hujan

Page 4: TQN News Bulletin 2014 02 Bencana

H A L A M A N 4

 

Chief Editor Rakhmad Zailani Kiki

Editor Handri Ramadian

Reporter Cecep Zakarias El-Bilad

Informasi dan iklan: [email protected]

Pengiriman naskah: [email protected]

http://tqnnews.com

Jalan Albesia V D-17 Cipinang, Jakarta 13240

Penanganan bencana tidak cukup hanya dengan perbaikan dan pem-bangunan fisik atau infrastruktur: menyodet sungai, membangun waduk, menormalisasi sungai serta kali dan sebagainya. Alangkah lebih baik jika ada perbaikan akhlak masyarakat, baik akhlak kepada Allah SWT, kepada sesama manusia, kepada makhluk hidup lainnya dan juga kepada alam.

Ada satu kisah di dalam Al-Qur`an yang terkait dengan hal ini, yaitu kisah Kaum Saba. Kisah ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua, terutama pemerintah, bahwa pe-nanganan bencana dengan perbaikan

dan pembangunan infrastruktur ti-daklah cukup. Jika masyarakatnya kufur kepada Allah SWT, maka murka-Nya tetap saja turun. Sekuat apapun bendungan dan waduk yang dibangun manusia, jika Allah SWT sudah murka, maka tetap saja jebol.

Begitu besarnya pelajaran yang dapat dipetik dari bencana Kaum Saba ini, sampai diabadikan sebagai salah satu nama surat dari Al-Qur`an, yaitu surat Saba, surat ke-34. Mereka di-hancurkan karena sudah sangat-sangat kafir kepada Allah SWT.

Nama Saba' digunakan sebagai nama kaum dan kerajaan yang diambil dari nama raja pertamanya, yaitu Saba' bin Yasjib bin Ya'rib bin Qahthận.

Kaum Saba' disebut juga Sabæ (bahasa Ar-ab: السبأيين ) atau disebut juga sebagai Kaum Tubba). Mereka adalah masyarakat kuno yang berbicara bahasa Arab Selatan Lama yang bemukim di tempat yang sekarang disebut Yaman, di barat daya Semenanjung Arab; dari 2000 SM hingga abad ke-8 SM. Sebagian kaum Saba’ juga tinggal di D'mt, yang terletak di utara Ethiopia dan Eritrea, karena hegemoni mereka mereka melampaui Laut Merah.

Mereka tadinya merupakan kaum yang bertau-hid, namun kemudian kufur dengan berpaling me-nyembah selain Allah SWT, seperti menyembah benda-benda langit, dan menjadikannya dewa.

Gambar di samping adalah prasasti penduduk Saba, bukti kekufuran mereka. Prasasti itu ditujukan kepada dewa bulan Almaqah, menyebutkan lima de-wa bangsa Arab Selatan, dua penguasa yang me-merintah dan gubernur pada abad ke-7 SM Prasasti penduduk Saba yang ditujukan kepada dewa bu-lan Almaqah, menyebutkan lima dewa bangsa A-rab Selatan, dua penguasa yang memerintah dan gu-bernur pada abad ke-7 SM.

Di dalam buku-buku tafsir disebutkan, seekor tikus yang lebih besar dari kucing se-bagai penyebab runtuhnya bendungan Ma’rib atau dikenal juga dengan nama bendungan `Arim sehingga menimbulkan banjir bandang yang menghancurkan kebun-kebun mereka.

Sebab lain yang disebutkan oleh sejarawan adalah terjadinya perang saudara di kalangan rakyat Saba’ sementara bendungan mereka butuh pemugaran karena dirusak oleh musuh-musuh mereka (at-Tahrir wa at-Tanwir, 22: 169). Perang saudara tersebut mengalihkan mereka dari memperbaiki bendungan Ma’rib.

Bendungan ini hancur sekitar tahun 542 M. Setelah itu, masyarakat Saba’ hidup dalam kesu-litan, tumbuhan-tumbuhan yang tumbuh subur di tanah mereka tidak lagi menghasilkan buah seperti sebelum-sebelumnya dan Yaman saat ini termasuk salah satu negeri termiskin dan terkering di Jazirah Arab.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Tetapi mereka berpaling, maka Kami

datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr. Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan

Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir.” (QS. Saba’: 16-17).

Dalam firman-Nya yang lain: “Dan Allah telah membuat suatu perumpa-

maan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadan-ya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mere-ka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka seorang rasul dari mereka sendiri, tetapi mere-ka mendustakannya; karena itu mereka di-musnahkan azab dan mereka adalah orang-orang yang zalim.” (QS. An-Nahl: 112 – 113).

“Kekufuran dapat mengundang murka

Allah SWT, mengundang bencana dari-

Nya”

Belajar dari Bencana Kaum SabaBelajar dari Bencana Kaum SabaBelajar dari Bencana Kaum Saba

Runtuhnya Runtuhnya Runtuhnya Bendungan Bendungan Bendungan Ma’ribMa’ribMa’rib

SABASABA

REDAKSI

Page 5: TQN News Bulletin 2014 02 Bencana

T Q N N E W S N O . 2 V O L . 2 E D I S I F E B R U A R I 2 0 1 4

 

(Sambungan dari hal 1)

Umat Islam memahami bencana ber-

dasarkan tiga pemahaman yang bersifat teo-logis; pendapat pertama mengatakan bahwa bencana adalah “kebetulan”, pendapat kedua mengatakan bahwa hal itu adalah “kebenaran” dan pendapat ketiga adalah “kebenaran yang terjadi karena kebetulan”. Ketiga pendapat tersebut, disadari atau ti-dak, ternyata bersandar kepada pemahaman teologi tertentu di dalam Islam.

Teologi “Kebetulan” Teologi “kebetulan” adalah teolo-

gi Mu`tazilah. Menurut penganut teologi ini, Allah SWT memang telah menciptakan kondisi rawan bencana di tanah air. Jadi, tidak ada campur tangan-Nya lagi ketika bencana terjadi, apalagi dikait-kaitkan dengan murka-Nya. Kesalahan manusialah biang keladinya, baik kesalahan irigasi, konstruksi, kesalahan tata ruang, kesalahan karena merusak ekosistem serta alam dan se-bagainya.

Menurut penganut teologi ini, Allah SWT tidak menyukai kerusakan dan tidak menciptakan perbuatan hamba, tetapi ham-balah yang melakukan apa yang diperintahkan dan yang dilarang dengan qudrah (daya) yang diberikan dan diletakkan Allah SWT. Kepada mereka Allah SWT mengayomi segala ke-baikan yang diperintahkan dan berlepas diri dari segala kejahatan yang dilarang-Nya.

Kesalahan ada pada bangsa Indonesia yang tetap saja menghuni tanah airnya yang rawan bencana, jadi segala risiko harus mereka tanggung. Tidak perlu mengkait-kaitkan bencana dengan murka-Nya yang kebetulan cocok dengan surat dan ayat tertentu di dalam Al-Qur`an, karena sekali lagi, Allah SWT selalu menghendaki kebaikan kepada makhluk-Nya.

Teologi”Kebenaran” Menurut penganut teologi ini, yang

dikenal sebagai Asy`ariyyah, di muka bumi ini tidak terjadi suatu kejahatan maupun ke-

baikan kecuali d i k e h e n d a k i Al lah SWT. Segala sesuatu terjadi berdasar-kan kehendak-Nya. Seseorang t i d a k a k a n s a n g g u p m e l a k u k a n sesuatu sebelum A l l a h S WT melakukannya. Manusia tidak bisa melepaskan diri dari Allah SWT dan ti-dak mampu ke luar dar i penge t ahuan -Nya. Penganut t e o l o g i i n i m e n g i m a n a qadha dan qadar

Memahami Tuhan di Tengah BencanaMemahami Tuhan di Tengah Bencana

Allah SWT, yang baik maupun yang buruk, yang manis maupun yang pahit. Jadi, bencana tetap dalam kehendak-Nya yang buruk.

Teologi”Kebenaran yang terjadi kare-na Kebetulan”

Kebetulan Indonesia merupakan daerah rawan bencana. Namun, bencana yang terjadi sebenarnya dapat dihindari oleh para korban jika jauh-jauh hari melakukan ikhtiar untuk memperbaiki lingkungan dan perilaku, jika bencana itu seperti banjir dan tanah longsor. Atau hijrah dari daerah yang memang rawan bencana ke daerah yang tidak rawan bencana, sehingga manusia dapat melepaskan diri dari takdir Allah SWT yang buruk un-tuknya kepada takdir Allah SWT yang baik untuknya. Teologi ini dikenal dengan nama Maturidiyyah.

Kita penganut yang mana? Dari tiga teologi di atas, yang moderat

adalah Maturidiyyah, salah satu paham yang membentuk Ahlussunnah Wal Jama`ah, disamping Asy`ariyyah. Maka paham ini perlu kita pegang dan anut agar tidak tersesat secara pemikiran dan dalam menyikapi bencana yang tengah dan akan sering terjadi. Karena sekali lagi, nenek moyang kita telah memilih tanah air yang rawan bencana ini, sebagai tempat untuk bermukim dan men-jalankan kehidupannya, sebagaimana kita telah memilihnya juga. Jika tidak berkenan, kita dapat pindah, karena bumi Allah SWT masih luas untuk hamba-hamba-Nya yang sholih. Wallaahu`alam bishowab. (QQ)

Page 6: TQN News Bulletin 2014 02 Bencana

H A L A M A N 6

 

Hujan dan bencana banjir serta longsor pada bulan Januari 2014 tidak menyurutkan langkah Tim Muballigh TQN Suryalaya Korwil DKI Jakarta, bekerja sama dengan Radiks Training & Consulting di bawah pimpinan KH. Wahfiudin

Sakam, untuk berdakwah. Menanamkan bibit dzikir dan menyebarkan Islam rahmatan lil `alamin ke berbagai daerah di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, Jambi dan Sumatera Selatan adalah amanah yang mereka emban.

Surya l aya bag i ponpes-ponpes di Jawa Tengah.

Di Gunung K i d u l , D I Yogyakarta, KT diselenggarakan di kediaman orang tua Ustadz Eko di Kel. Rejosari, Kec. Semin, Kab. Gunung Kidul, Minggu (5/1). Ratusan orang; ibu, bapak, remaja putra dan putri sampai anak-anak, hadir mengikuti acara ini. Luar biasa, dukungan bukan hanya dari masyarakat, tetapi juga pejabat dan tokoh setempat; Lurah Rejosari Bapak Paliyo yang menyampaikan sambutan, Wakil Talqin Semarang KH. Anhari serta shohibul bait KH. M.Thoha SPd.

KT di Ponpes Bening Hati, Menteseh, Semarang, Senin (6/1) diperuntukkan bagi manula.

Tabligh peringatan Maulid Nabi SAW dengan penceramah KH. Wahfiudin Sakam di Universitas Semarang (USM) berlangsung

sejak pagi hingga siang hari, Selasa (7/1). Usai maghrib diadakan Pe lat ihan Media Online Islam untuk m a h a s i s w a d a n mahasiswi USM yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Forum Komunikasi Mahasiswa Islam (FOKMI) USM. Acara dilakukan di Masjid USM.

Pada Rabu (8/1), tim memberikan KT di Ponpes Al-Ikhlas, Bawang, Batang, Jawa Tengah yang merupakan kegiatan terakhir dalam rangkaian safari dakwah di Jawa Tengah pada Januari 2014.

Selama perjalanan, KH. Wahfiudin Sakam dan tim juga bersilaturrahim dengan para ikhwan Pekalongan. Silaturrahim dengan pimpinan Ponpes Sabilul Huda, Wonosalam, Demak berbuah pembicaraan mengenai penyelenggaraan KT di Demak.(QQ)

Safari Dakwah (SD) di Jawa Tengah dan Yogyakarta pada 3-9 Januari 2014 ada-lah hasil kerja sama tim dengan TQN Suryalaya Korwil Jawa Tengah dan Korwil DI Yogyakarta. Daerah yang dikunjungi mencakup Semarang, Gunung Kidul, dan Batang, Di berbagai lokasi ini, tim melaksanakan Kursus Tasawuf (KT) dan tabligh.

Jumat (3/1), KT dengan nama Kajian Ilmu Tasawuf diselenggarakan di Pondok Pesantren Mahirul Hikam Assalafi di Payudan, suatu wilayah di Semarang yang berbatasan dengan Salatiga. Para peserta berasal dari wilayah Semboga (Semarang, Boyolali dan Salatiga). Istimewanya, sebagian peserta adalah para kyai yang memiliki ponpes dan mereka mengikuti kursus ini dengan tekun dan sungguh-sungguh. Pimpinan ponpes dan tuan rumah KH. M.Thoha S.Pd., M.Pd. memiliki komitmen tinggi untuk mensyiarkan TQN Suryalaya. Maka wajar jika KH. Wahfiudin Sakam berharap Ponpes Mahirul Hikam Assalafi dapat menjadi pusat dakwah TQN

SYIAR

Page 7: TQN News Bulletin 2014 02 Bencana

T Q N N E W S N O . 2 V O L . 2 E D I S I F E B R U A R I 2 0 1 4

 

Prop ins i Ser ibu Sungai. Demikian Kalimantan Barat d i ju luk i , banyak sungai besar maupun kecil mengisi seluk beluk wilayahnya. D a e r a h y a n g berbatasan langsung dengan Sarawak Malaysia ini adalah

tempat lahirnya ulama besar nusantara di Mekkah, Syekh Ahmad Khatib al-Sambasi (1803-1875), pendiri TQN.

Ke tanah kelahiran Syekh Ahmad Khatib inilah KH. Wahfiudin dan timnya mengadakan SD sejak 19 hingga 27 Januari 2014. Dalam rangkaian dakwah di Pulau Borneo ini, tim SD berkeliling ke dua kota: Singkawang dan Pontianak.

Singkawang, yang sebelum 2001 adalah bagian dari Kabupaten Sambas, menjadi tujuan pertama tim SD di Kalimantan Barat. Pelatihan Pendidikan Tranformatif (PPT) dimulai Senin (20/1) dan berlangsung selama 3 hari. PPT yang diperuntukkan bagi ratusan guru agama dan Bimbingan & Konsultasi (BK) se-Kota Singkawang dilaksanakan di Kantor Dinas Pendidikan Kota Singkawang. Peserta yang hadir mencapai 104 peserta orang, 30 orang di antaranya beragama Katolik, Protestan, Budha dan Hindu.

Para peserta lintas agama itu disuguhi materi-materi spiritualitas Islam yang dikemas dalam bahasa universal. KH. Wahfiudin sendiri membawakan materi Learning Ability, Mengubah Paradigma Materialisme, Sekulerisme dan Hedonisme serta Global Trend dan Mengenal Diri Menggapai Ilahi (MDMI).

Mendapatkan materi-materi ke-Islam-an, para peserta non-Muslim tidak lantas acuh, justru nampak khusyu mendengarkan. Sebagian peserta Katolik juga memperagakan cara berdzikir dalam agama mereka.

Seusai pelatihan, kesan positif yang didapatkan dari PPT membuat Kepala Dinas Drs. H. M. Nadjib meminta tim SD mem-berikan pencerahan serupa kepada para kepala sekolah SD, SMP, SMA dan SMK se-Kota Singkawang pada malam hari, Rabu (22/1).

Menurut H. M. Najib, diharapkan para kepala sekolah memiliki paradigma yang sejalan dengan para guru agama dan BK yang

dipimpinnya. “Pendidikan yang didasari oleh peningkatan karakter spiritual melalui dzikrullah akan melahirkan keberkahan dari Allah SWT,” ungkapnya.

Kamis (23/1), tim SD menyeberangi Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Kalimantan, beralih Singkawang ke Pontianak. Sesampainya di Kota Katulistiwa itu, tim langsung menuju Masjid Raya Mujahidin Pontianak untuk mengisi Tabligh Akbar memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Masjid Raya Mujahidin sudah terbilang cukup maju karena telah memiliki sarana dakwah modern. Acara tersebut disiarkan langsung melalui Mujahidin Madani Televisi (M2TV) dan Radio Dakwah Al-Mujahidin. Dalam ceramahnya, KH.Wahfiudin menyampaikan materi MDMI.

Perjalanan dakwah di Kalimantan Barat belum selesai. Pelatihan Dakwah Trans-formatif (PDT) dilakukan di rumah seorang ikhwan, Bapak Jay pada akhir minggu (24-26/1). Diharapkan para aktivis di Pontianak dapat merangkul globalisasi dalam menyiar-kan Islam, bukan menjadikannya hambatan. Melalui pelatihan ini mereka dibekali wawa-san global dan keterampilan-keterampilan yang aplikatif.

Tak lupa pula tim SD bersilaturrahim dengan berbagai majelis pengajian di sekitar Pontianak dan berbagi berita ibukota dengan masyarakat setempat, suatu kesempatan yang mungkin jarang mereka dapatkan. (HAN, CCP)

Tim beralih ke Jambi pada Senin (27/1) untuk m e n g i s i p e r i n g a t an Maulid di Masjid Mifta-hul Jannah Pondok Pe-santren Nu-

rul Hikam, Desa Purwodadi, Kec. Tan-jung Jabung Barat.

Selama di Jambi, tim mengadakan KT dan mengisi peringatan Maulid di beberapa masjid. KH. Wahfiudin Sakam juga memberikan talqin dzikir kepada sekitar 100 orang jamaah.

Perjalanan di Jambi berakhir pada Rabu (29/1) dan tim melanjutkan perja-lanan ke Sumatera Selatan. Selama 2 hari diadakanlah KT kepada 100 penyadap karet PTPN VII di Betung, diikuti dengan ceramah kepada 200 orang ikhwan dan akhwat di Sungai Lilin - Musi Banyuasin, Jumat (31/1).

Sumatera Selatan merupakan per-singgahan terakhir dalam rangkaian kegiatan Safari Dakwah ke be-berapa wilayah di Indonesia yang dilakukan oleh Tim SD di bawah pimpinan KH. Wahfiudin Sakam di bulan Januari 2014.

“Kami sangat senang mengikuti

pelatihan 3 hari ini. Uraian pak kyai

banyak memberikan pencerahan.

Kami juga menjadi lebih banyak tahu

tentang Islam. Ada banyak kesamaan

dalam hal ritual mendekatkan diri

kepada Tuhan dengan kami di

Katolik.”

(Imelda, peserta PPT)

Alhamdulillah, kegiatan Safari Dakwah Januari 2014 mendapat tangga-pan positif. Semoga bisa bermanfaat bagi banyak pihak. Sebenarnya, masih banyak wilayah yang perlu dikunjungi, namun dengan berbagai keterbatasan belum bisa dilaksanakan. Semoga Allah SWT memberikan kesehatan dan kesem-patan kepada Tim SD untuk melakukan dakwah ke wilayah lainnya di lain wak-tu. Aamiin Yaa Rabbal`aalamiin. (HAN)

Page 8: TQN News Bulletin 2014 02 Bencana

H A L A M A N 8

 

Musibah tahunan ini patut dianggap sebagai peringatan Allah untuk kita semua. Selama ini banyak di antara kita semua lupa atau melupakan tuntunan-tuntunan hidup dari Allah. Hanya sedikit yang peduli dan patuh.

Semua kemudahan hidup ada di Jakarta. Semua kemewahan hidup ada di Jakarta. Namun semua anugerah Allah tersebut justru menjadi sebab menjauhnya kita semua dari Allah. Adzan berkumandang di mana-mana, tapi hanya segelintir yang menyahut panggilan-Nya. Lebih sedikit lagi mereka yang menyahutnya dengan ketulusan lahir dan batin, bukan sekedar datang ke mas-jid dan melakukan gerakan shalat.

Allah sayang kepada kita semua di Jakarta yang sudah jauh dari-Nya. Sementara jauh dari-Nya berarti kesengsaraan dunia dan akhirat. Maka, sering Dia memanggil kita semua. Ternyata dengan segala kelapangan dan kenyamanan hidup, kita tak juga mau kembali. “Terpaksa”, karena kasih sayang-Nya, Dia memanggil kita dengan kesulitan hidup yang bertubi-tubi.

د إليه بسالسل اإلمتحان من لم يقبل على هللا بمالطفات االحسان قي “Barangsiapa tidak menghampiri Allah dengan segala kenyamanan hidup yang Dia anuge-

rahkan, ia akan diseret kembali kepada-Nya dengan ujian yang bertubi-tubi.” (Syekh Ibn ‘Ataillah as-Sakandari, dalam kitab Al-Hikam). (CCP)

Dengan Hujan Kita DipanggilDengan Hujan Kita DipanggilDengan Hujan Kita Dipanggil

Menurut kamus bahasa Arab,

hikmah adalah

kebijaksanaan, pendapat atau

pikiran yang bagus,

pengetahuan, filsafat,

kenabian, keadilan,

peribahasa (kata-kata bijak),

dan al-Qur’anul karim.

Hikmah juga bermakna :

kumpulan keutamaan dan

kemuliaan yang mampu

membuat pemiliknya

menempatkan sesuatu pada

tempatnya (proporsional/adi)

AL-HIKMAH juga merupakan

ungkapan dari perbuatan seseorang yang dilakukan pada waktu yang tepat dan

dengan cara yang tepat pula. 

HIKMAH

TQN Center adalah pusat pembelajaran, penga‐malan dan informasi Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyah (TQN) Ponpes Suryalaya di DKI Jakarta. Di TQN Center, kini telah dibuka Pondok Pesantren Lathifah Mubarakiyah (PPLM) Li Tah‐zh al‐Qurân. Pondok Pesantren ini bertujuan  

melahirkan para kader muballigh yang hafal al‐Qurân, cerdas intelektual dan spiritual serta be‐rakhlaqul karimah. Diharapkan para santri akan menjadi calon‐calon pemimpin dan pembimbing masyarakat di masa depan yang mumpuni. 

BEASISWABEASISWA Tahfîzh alTahfîzh alTahfîzh al---QurânQurânQurân Dirâsah IslâmiyyahDirâsah IslâmiyyahDirâsah Islâmiyyah LeadershipLeadershipLeadership

Fasilitas 

Kamar  dur AC, ruang belajar mul ‐media, masjid, perpustakaan, wifi dan lain‐lain 

Makan 2 kali sehari  Bimbingan & pelajaran: Al‐Qurân , 

Bahasa Arab, Fikih, Tauhid, Tasawuf, dan sebagainya 

Pela han: spiritualitas, keteram‐pilan umum dan leadership  

 

Syarat 

Pria  Beragama Islam  Umur  dak lebih dari 23 tahun pada 

saat penda aran 

Belum menikah  Tidak merokok  Pendidikan minimal SMA/sederajat  Bagi mahasiswa, maksimal semester 

3 S1  Disiplin dan sungguh‐sungguh  Taat beribadah  Bisa baca al‐Qurân dengan baik  

Penda aran 

Mengisi berkas‐berkas: formulir, Surat Pernyataan Kesiapan & Surat Persetujuan Orangtua/Wali 

Menyerahkan fotocopy Ijazah ter‐akhir, KTP/KTM dan foto 3x4 

Wawancara dan tes baca al‐Qurân 

Sekretariat Masjid Al‐Mubarok Jl. Balai Pustaka Baru (belakang RS. Dharma Nugraha) Rawamangun, Jakarta Timur Telp: 0856 4781 1808 / 0812 2647 6210