diagnosis holistik punya orang

50
STUDI KASUS PASIEN PENANGANAN DIABETES MELLITUS PADA IBU HAMIL DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI KELUARGA INTI (NUCLEAR FAMILY) PUSKESMAS KECAMATAN JOHAR BARU Oleh : DEWI RATNA SARI 1102010072 Kelompok 5 Pembimbing : Rifda Wulansari, SP, M.Kes KEPANITERAAN KEDOKTERAAN KELUARGA BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Upload: pratama-aditya-biantoro

Post on 15-Dec-2015

87 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

punya orang buat bahan

TRANSCRIPT

Page 1: Diagnosis Holistik punya orang

STUDI KASUS PASIEN

PENANGANAN DIABETES MELLITUS PADA IBU HAMIL

DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA

DI KELUARGA INTI (NUCLEAR FAMILY)

PUSKESMAS KECAMATAN JOHAR BARU

Oleh :

DEWI RATNA SARI

1102010072

Kelompok 5

Pembimbing :

Rifda Wulansari, SP, M.Kes

KEPANITERAAN KEDOKTERAAN KELUARGA

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS YARSI

2015

Page 2: Diagnosis Holistik punya orang

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “PENANGANAN DIABETES

MELLITUS PADA IBU HAMIL DENGAN PENDEKATAN

KEDOKTERAN KELUARGA DI KELUARGA INTI (NUCLEAR FAMILY)

PUSKESMAS KECAMATAN JOHAR BARU” ini telah disetujui oleh

pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas

dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, Juli 2015

Pembimbing,

Rifda Wulansari, SP, M.Kes

Page 3: Diagnosis Holistik punya orang

KATA PENGANTAR

Assalammua`alaikum wr. wb.

Alhamdulillahirabbil’aalamiin, puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan

atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada

penulis sehingga Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul

“PENANGANAN DIABETES MELLITUS PADA IBU HAMIL DENGAN

PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI KELUARGA INTI

(NUCLEAR FAMILY) PUSKESMAS KECAMATAN JOHAR BARU” ini

dapat diselesaikan dengan baik.

Penyusunan laporan hasil studi kasus pasien ini bertujuan untuk memenuhi

salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu

Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, periode 29 Juni–

31 Juli 2015. Penulis juga berharap agar laporan ini dapat berguna sebagai salah

satu sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan tentang Ilmu

Kesehatan Masyarakat mengenai penanganan penyakit dengan pendekatan secara

holistik. Pasien dalam laporan hasil studi kasus ini adalah salah satu pasien dari

Puskesmas Kecamatan Johar Baru ketika penulis ditugaskan di puskesmas

tersebut pada periode 29 Juni–10 Juli 2015.

Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen

pembimbing, staf pengajar, serta orang-orang sekitar penulis yang terkait. Oleh

karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rifda Wulansari, SP, M.Kes selaku dosen pembimbing

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Universitas YARSI yang

telah membimbing dan memberi masukan yang bermanfaat, serta

selaku staf pengajar dan Koordinator Kepaniteraan Ilmu Kedokteran

Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.

2. dr. Sugma Agung Purbowo, MARS selaku Kepala Bagian Ilmu

Kesehatan Masyarakat dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu

Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Page 4: Diagnosis Holistik punya orang

3. DR. dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas YARSI dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu

Kedokteran Keluarga Universitas YARSI.

4. dr. Erlina, M.Kes selaku sekretaris dan staf pengajar Kepaniteraan

Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

5. dr. M. Budiman Panjaitan selaku Kepala Puskesmas Kecamatan

Johar Baru.

6. dr. Ambar selaku Kepala pelayanan Puskesmas Kecamatan Johar

Baru.

7. dr. Dian Mardhiyah, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu

Kedokteran Keluarga Universitas YARSI.

8. dr. Yusnita, M.Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu

Kedokteran Keluarga Universitas YARSI.

9. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes sebagai staf pengajar

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran

Universitas YARSI.

10. dr. H. Sumedi Sudarsono, M.PH selaku staf pengajar bagaian Ilmu

Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

11. dr. Dini Widianti, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu

Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

12. Orang tua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan do’a, restu,

semangat, dan motivasi.

13. Seluruh teman-teman sejawat Fakultas Kedokteran Universitas

YARSI yang telah bekerja sama dalam menyusun laporan ini.

Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan

hasil studi kasus pasien ini dirasakan oleh penulis. Oleh karena itu, kritik dan

saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan di masa

mendatang. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak.

Wassalammu'alaikum wr. wb

Jakarta, 27 Juli 2015

Penulis

Page 5: Diagnosis Holistik punya orang

BERKAS PASIEN

A. Identitas Pasien

Nama : Ny. E

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 28 tahun

Anak ke : 2 dari 4 bersaudara

Status : Menikah

Alamat : Jl. Johar Baru Rt 04/Rw 08 Johar Baru Jakarta Pusat

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan : SMA

Agama : Islam

Suku : Jawa

Puskesmas : Puskesmas Kecamatan Johar Baru

Tanggal berobat : 7 Juli 2015

No. RM : 24.186XXX

B. Anamnesa

Autoanamnesa dilakukan pada tanggal 7 Juli 2015 :

1. Keluhan Utama

Pasien G2P1A0 hamil 30 minggu datang untuk kontrol kehamilan.

2. Keluhan Tambahan

Pasien mengeluh badan terasa lemas

3. Riwayat Penyakit Sekarang

G2P1A0 hamil 30 minggu datang ke Puskesmas Kecamatan Johar

Baru untuk kontrol kehamilan. Pasien mengeluh badan terasa sering lemas

sejak 1 minggu yang lalu sehingga pasien sulit untuk melakukan aktivitas.

Keluhan lemas badan dirasakan setiap saat. Keluhan lemas badan tidak

disertai dengan keringat dingin, badan terlihat pucat ataupun nafsu makan

yang berkurang melainkan nafsu makan pasien jadi meningkat, sehari

makan 3-5 kali per hari, lebih sering mengkonsumsi makan-makanan yang

Page 6: Diagnosis Holistik punya orang

manis dan bersantan seperti donat, kolak pisang, gulai, opor ayam dan

sering merasa haus. Sehari pasien bisa minum 8-10 gelas tiap hari. Sehari

pasien dapat minum 5 gelas air putih, 2 gelas teh manis pagi dan sore, 1

gelas es sirup, dan 1 gelas susu ibu hamil. Pasien juga merasa sering BAK

pada malam hari sebanyak 4-5x tiap malam. BAK tidak disertai nyeri,

warna urin bening kekuningan, tidak berbusa dan tidak keruh.

Keluhan lemas badan pasien mengakibatkan aktivitas pasien

terganggu. Pasien sehari-hari melakukan aktivitas seperti menyapu lantai,

mengepel lantai, mencuci baju, memasak, menyiapkan masakan untuk

berjualan pagi hari dan mengurus anaknya yang masih kecil berusia 5

tahun. Sejak 1 minggu terakhir pasien jadi lebih sering beristirahat dahulu

sebelum melakukan aktivitas dan sesudah melakukan aktivitas. Anak

pasien juga sering rewel apabila pasien tidak mau menemani anaknya

bermain di luar rumah.

Keluhan selama kehamilan muda maupun tua tidak ada seperti mual-

mual disertai muntah-muntah selama kehamilan, perdarahan dari jalan

lahir, ataupun keluar cairan dari jalan lahir.

Selama kehamilan pasien rutin kontrol di bidan Puskesmas Kecamatan

Johar baru. Pasien khawatir keluhan ini menjadi semakin berat. Pasien

juga khawatir dia seperti ibunya menderita diabetes mellitus dan akan

meninggal karena penyakit tersebut. Pasien merasa sakit yang diderita saat

ini tidaklah berat dan dapat sembuh dengan pertolongan dokter.

Pasien berharap dapat sembuh sempurna dari penyakit yang

dideritanya serta mendapat informasi yang cukup tentang penanganan dan

pencegahan terhadap penyakitnya.

Riwayat Obstetri : 1. ♀ / hidup/ 5 tahun/ 4000 gr/ Normal di bidan

Riwayat Pernikahan : ♀ : 28 th, SMP, IRT

♂ : 29 th, SMP, Karyawan swasta

HPHT : 23 November 2014

TP : 30 Agustus 2015

TUK : 30-31 minggu

Page 7: Diagnosis Holistik punya orang

4. Riwayat Penyakit Dahulu

a. Riwayat gastritis : disangkal

b. Riwayat hipertensi : disangkal

c. Riwayat DM : disangkal

d. Riwayat penyakit TBC : disangkal

e. Riwayat penyakit Ginjal : disangkal

f. Riwayat asma : disangkal

g. Riwayat penyakit jantung : disangkal

h. Riwayat alergi obat : disangkal

5. Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien mengaku di keluarga yaitu Ibu pasien menderita DM tipe 2.

6. Riwayat Sosial Ekonomi

Biaya hidup pasien dan anggota keluarga diperoleh dari penghasilan

suaminya yang bekerja sebagai Karyawan swasta. Penghasilan suaminya

Rp.2.500.000,- /bulan. Jumlah tersebut dirasakan cukup untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Pasien juga mempunyai usaha kecil-kecilan dengan

berjualan nasi uduk setiap pagi untuk membantu ekonomi keluarga.

7. Riwayat Kebiasaan

a. PNC : Di bidan Puskesmas Kecamatan Johar Baru

b. Vaksin : TT 2x di bidan, TT1 pada usia kehamilan 20 minggu, TT2

28 minggu

c. KB : pil 28 hari

C. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik tanggal 7 Juli 2015 :

1. Keadaan Umum : Tampak sakit ringan

Kesadaran : Compos Mentis

Page 8: Diagnosis Holistik punya orang

2. Vital Sign

- Tekanan darah : 110/70 mmHg

- Nadi : 76 x/menit

- Respirasi : 20 x/menit

- Suhu : 36,5 0 C

3. Status Generalis

- Berat badan saat hamil : 78 kg

- Berat badan sebelum hamil : 68 kg

- Tinggi badan : 160 cm

- IMT : 26,56 kg/m2

- Lila : 27 cm

- Kepala : Bentuk oval, simetris

- Rambut : Hitam, tumbuh lebat

- Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil

bulat, isokor

- Hidung : Septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret

- Telinga : tidak terdapat sekret

- Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, tonsil T1-T1

- Leher : tidak teraba pembesaran KGB

- Paru-paru

Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri

Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiri

Perkusi : Sonor seluruh paru

Auskultasi : Vesikuler kanan dan kiri, rhonki (-), wheezing (-)

- Jantung

Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat

Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikula

sinistra

Perkusi : Batas jantung normal, tidak terdapat pembesaran

jantung

Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat

Page 9: Diagnosis Holistik punya orang

murmur

- Abdomen

Inspeksi : Cembung gravida, kelainan kulit (-), Pelebaran

vena (-)

Auskultasi : Bising usus normal

Palpasi : Hepar dan Lien sulit dinilai

- Genitalia : Tidak diperiksa

- Ekstrimitas : Akral hangat, edema (- ), sianosis (-)

4. Status Obstetrik

• Pemeriksaan Luar

Kepala/Muka : Chloasma gravidarum (+)

Thorax : Hiperpigmentasi areola mamae dan papilla mamae

(+)

Papila mammae menonjol, colustrum (+)

Abdomen : Membesar, striae gravidarum

Leopold I : TFU 30 cm, bagian teratas teraba massa lunak,

kesan bokong

Leopold II : letak memanjang, teraba lengkung kontinu dan

tahanan terbesar di sebelah kiri. Kesan punggung

janin di sebelah kiri.

Leopold III : bagian terbawah janin bulat, terasa keras presentasi

kepala masih bisa digerakan

Leopold IV : kepala belum masuk PAP, teraba 5 jari di atas

simpisis.

DJJ : 130 - 135x/menit

His : (-)

• Inspekulo

Tidak dilakukan

Page 10: Diagnosis Holistik punya orang

• Pemeriksaan fornises

Tidak dilakukan

• Pemeriksaan dalam

Vulva : Tidak ada kelainan

Vagina : Tidak ada kelainan

Vaginal Thoucher : Tidak dilakukan

• Pemeriksaan panggul

Tidak dilakukan

D. Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium :

Hb : 10,5 mg/dl

Leukosit : 9.400/mm3

Trombosit : 396.000/mm3

Hematokrit : 29 %

Eritrosit : 4,40 juta/µl

GDS : 240 mg/dl

E. Pemeriksaan Penunjang yang Dianjurkan

GDP

GD2PP

F. Diagnosis

Diagnosis Banding :

- G2P1A0 Gravida 30-31 Minggu dengan Diabetes Gestasional

- G2P1A0 Gravida 30-31 Minggu dengan Anemia pada Kehamilan

Diagnosis Kerja :

- G2P1A0 Gravida 30-31 Minggu dengan Diabetes Gestasional

BERKAS KELUARGA

Page 11: Diagnosis Holistik punya orang

A. Profil Keluarga

1. Karakteristik Keluarga

a. Identitas Kepala Keluarga

Nama : Tn. R

Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 29 tahun

Status : Menikah

Alamat : Jl. Johar Baru Rt 04/Rw 08 Johar Baru Jakarta

Pusat

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Karyawan Swasta

b. Identitas Pasangan

Nama : Ny. E

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 28 tahun

Status : Menikah

Alamat : Jl. Johar Baru Rt 04/Rw 08 Johar Baru Jakarta

Pusat

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan : SMP

Agama : Islam

c. Struktur Komposisi Keluarga : The nuclear family

Keluarga terdiri atas Tn. R sebagai kepala keluarga dan Ny. E sebagai

istri, sudah menikah sejak 6 tahun yang lalu. Ny. E saat ini sedang

mengandung anak kedua mereka. Anak pertama bernama Anita usia 5

tahun. Keluarga Tn. R hanya tinggal bersama istri dan satu orang

anaknya di kontrakannya. Penghasilan Tn. R sebesar Rp. 2.500.000 /

bulan. Ny. E juga turut membantu kebutuhan keluarga sehari-hari

dengan jualan nasi uduk setiap pagi di rumahnya. Biasanya hasil

Page 12: Diagnosis Holistik punya orang

dagangannya sehari bisa habis terjual 100.000 sehari sehingga sebulan

± Rp 3.000.000,00. Total penghasilan keluarga Ny. E dan Tn. R

adalah ± Rp 5.500.000,00 yang digunakan untuk kebutuhan sehari-

hari dan setiap bulannya Ny. E menabung sebesar Rp 1.000.000,00.

Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal serumah

No Nama Status

keluarga

Gender Umur Pendidikan Pekerjaan

1 Tn. R Kepala

Keluarga

L 29 thn SMP Karyawan

swasta

2 Ny. E Istri P 28 thn SMP Ibu rumah

tangga

3 An. Anita Anak

pertama

P 5 thn Belum

sekolah

-

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup

Page 13: Diagnosis Holistik punya orang

a. Lingkungan tempat tinggal

Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal

Status kepemilikan rumah: Milik Sendiri

Daerah perumahan: Padat

Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan

Luas rumah : 5 x 7 m2

Keluarga tinggal di rumah

yang terletak di lingkungan

padat penduduk. Rumah

tersebut kurang cukup

nyaman untuk ditempati oleh

anggota keluarga serta tidak

memenuhi syarat - syarat

rumah sehat.

Jumlah penghuni dalam satu rumah : 3 orang

Luas halaman rumah : tidak ada

Bertingkat/tidak bertingkat : tidak bertingkat

Lantai rumah terbuat dari : ubin

Dinding rumah terbuat dari : tembok

Jamban keluarga : ada

Tempat bermain : tidak ada

Penerangan listrik : 1300 watt

Air bersih : ada (PAM)

Tempat pembuangan sampah : ada

a. Kepemilikan Barang-Barang Berharga

Ny. E memiliki beberapa barang elektronik di rumahnya antara lain

yaitu, satu buah televisi berwarna, satu buah kipas angin, satu buah

penghangat nasi, satu buah kompor gas dan satu buah kulkas.

Kemudian, keluarga Tn. R juga memiliki satu buah sepeda motor yang

biasa digunakan oleh Tn. R untuk bekerja. Barang-barang elektronik

yang dimiliki keluarga ini sesuai dengan penghasilan mereka setiap

bulan dan juga tergolong keluarga dengan ekonomi yang cukup.

b. Denah Rumah

Page 14: Diagnosis Holistik punya orang

Pintu 1

Jendela 1

Jendela 1

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga

a. Perilaku terhadap sakit dan penyakit

Jika ada salah satu anggota keluarga Tn. R yang sakit, maka Tn. R

akan membeli obat warung terlebih dahulu

b. Perilaku terhadap pelayanan kesehatan

Keluarga Tn. R memiliki jaminan kesehatan (BPJS)

c. Perilaku terhadap makanan

Keluarga Tn. R mempunyai kebiasaan makan sebanyak dua sampai tiga

kali sehari. Makanan yang dimakan oleh keluarga Tn. R didapatkan dari

membeli lauk di warung, terkadang dimasak sendiri oleh Istrinya.

d. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan

Apabila tidak membaik, maka Tn. R akan membawa keluarganya yang

sakit tersebut ke Puskesmas.

4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

DEPAN

U

BELAKANG

Ruang Tamu

Dapur

Kamar 1

7 Meter

5 Meter

Kamar

Mandi

Kamar 2

Page 15: Diagnosis Holistik punya orang

Tabel 3. Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan

Cara mencapai pusat

pelayanan kesehatan

Kendaraan pribadi

atau angkutan

umum

Keluarga Tn. R berobat ke

puskesmas dengan

menggunakan kendaraan

pribadi miliknya (motor) atau

angkutan umum. Menurut Tn.

R tarif berobat di puskesmas

murah dan pasien puas

dengan pelayanannya.

Tarif pelayanan

kesehatanMurah

Kualitas pelayanan

kesehatanMemuaskan

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga

a.Kebiasaan makanan

Keluarga Tn. R mempunyai kebiasaan makan sebanyak 2–3x

sehari. Biasanya mereka makan pada pagi, siang dan malam hari. Tetapi

pada siang hari, saat Tn. R bekerja, Ny. E makan siang berdua dengan

anaknya di rumah. Makanan yang dimakan oleh keluarga Tn. R

didapatkan dari membeli lauk di warung, terkadang dimasak sendiri

oleh Istrinya. Namun sejak 1 minggu terakhir nafsu makan Ny. E

menjadi meningkat 2 kali lipat dibandingkan sebelumnya yaitu 3-5 kali

per hari. Biasanya Ny. E sering memasak indomie disela-sela antara

jam makan pagi dengan siang jika merasa sangat lapar ataupun membeli

donat di warung dekat rumahnya. Keluarga tersebut juga memiliki

kebiasaan makan-makanan yang bersantan dan manis ataupun minum-

minuman yang manis seperti donat, kolak pisang, gulai dan opor ayam.

Dalam sehari Ny. E terkadang dapat menghabiskan donat sebanyak 2-3

buah dengan bervariasi rasa donat, 1-2 mangkuk kolak pisang dan 1-2

gelas teh manis setiap hari. Gula yang dipakai untuk minum teh

biasanya digunakan sebanyak 2-3 sendok teh berupa gula pasir yang

sering dia beli di warung.

Page 16: Diagnosis Holistik punya orang

Tn. R juga memiliki kebiasaan yang sama dengan istrinya namun

Tn. R tidak suka minum teh manis melainkan minum kopi. Keluarga

tersebut membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah

makan serta merapikan dan membersihkan peralatan makan mereka

setelah selesai makan.

b. Penerapan Pola Gizi Seimbang

Ny. E dan keluarga belum menerapkan pola gizi seimbang sesuai

dengan pedoman gizi karena walaupun mereka sehari-hari telah

membiasakan untuk sarapan namun kalori makanan yang mereka

konsumsi tidak sesuai dengan kebutuhan kalori basal. Makanan yang

dimakan juga tidak sesuai dengan menu makanan sehat 4 sehat 5

sempurna, tidak membatasi konsumsi makanan yang berlemak dan

berminyak, masih mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan

pengawet seperti mie instan, dan tidak melakukan aktivitas fisik seperti

berolahraga secara teratur. Karena menurut Ny. E aktivitas sehari-

harinya sudah termasuk berolahraga.

Adapun menu makanan sehari-hari yang sering dibeli oleh Ny. L

antara lain nasi, tahu, tempe, telur, ayam goreng, sayur-mayur, dan mie

instan. Menu lainnya seperti daging dan ikan jarang sekali dikonsumsi.

Pola gizi seimbang belum diterapkan pada keluarga Ny. E. Ny. E

jarang memakan buah-buahan karena Ny. E tidak terlalu suka makan

buah.

Pola makan pasien selama 3 hari terakhir sebagai berikut :

Tanggal : 4 Juli 2015

Pagi :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Bubur ayam 225 kkal 8 gr 40 gr 2 gr

Jumlah : 225 kalori

Page 17: Diagnosis Holistik punya orang

Siang :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Mie instan 360 kkal 8 gr 45 gr 16 gr

Nasi 435,9 kkal 6,8 gr 78,9 gr 0,7 gr

Jumlah : 795,9 kalori

Makanan camilan :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Keripik 80 kkal 1 gr 8 gr 3 gr

Donat coklat 150 kkal 3 gr 10 gr 5 gr

Jumlah : 230 kalori

Malam

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Nasi putih 435,9 kkal 6,8 gr 78,9 gr 0,7 gr

Ayam goreng 83,36 kkal 21,11 gr 0 gr 62,25 gr

Tumis capcay 92 kkal 2,2 gr 2 gr 9,2 gr

Jumlah : 611,26 kalori

Tanggal 5 Juli 2015

Pagi :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Nasi Uduk 232 kkal 3 gr 28 gr 12 gr

Telor rebus 162 kkal 12,8 gr 11,5 gr 0,7 gr

Page 18: Diagnosis Holistik punya orang

Jumlah : 394 kalori

Jam 10.00 :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Mie instan 360 kkal 8 gr 45 gr 16 gr

Telor rebus 162 kkal 12,8 gr 11,5 gr 0,7 gr

Jumlah : 522 kalori

Siang :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Nasi putih 435,9 kkal 6,8 gr 78,9 gr 0,7 gr

Ayam goreng 83,36 kkal 21,11 gr 0 gr 62,25 gr

Sayur asem 75 kkal 0 gr 3,5 gr 0 gr

Jumlah : 594,26 kalori

Malam :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Nasi 360 kkal 8 gr 45 gr 16 gr

Telor ceplok 240 kkal 11 gr 0 gr 0 gr

Sayur asem 75 kkal 0 gr 3,5 gr 0 gr

Jumlah : 675 kalori

Page 19: Diagnosis Holistik punya orang

Tanggal : 6 Juli 2015

Pagi :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Bubur

Ayam

175 kkal

50 kkal

4 gr

7 gr

40 gr

0 gr

0 gr

2 gr

Jumlah : 225 kalori

Jam 10.00

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Mie instan 360 kkal 8 gr 45 gr 16 gr

Telor rebus 162 kkal 12,8 gr 11,5 gr 0,7 gr

Jumlah : 522 kalori

Siang :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Nasi putih 435,9 kkal 6,8 gr 78,9 gr 0,7 gr

Ayam goring 83,36 kkal 21,11 gr 0 gr 62,25 gr

Tumis kangkung

92 kkal 2,2 gr 2 gr 9,2 gr

Jumlah : 611,26 kalori

Page 20: Diagnosis Holistik punya orang

Malam :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Nasi putih 435,9 kkal 6,8 gr 78,9 gr 0,7 gr

Martabak

telor

212 kkal 14,2 gr 9,8 gr 12,6 gr

Tumis kangkung

92 kal 2,2 gr 2 gr 9,2 gr

Jumlah : 739,9 kalori

Cara untuk menghitung berat badan ideal saat hamil, menurut Arsyad Rahim

Ali (2009) adalah:

BBIH = BBI + ( UH x 0,35 )

BBI = (TB – 100 ) = 160 – 100 = 60 kg, maka:

BBIH = 60 + ( 30 x 0,35 ) = 70.5 kg

Kebutuhan Kalori Basal (BEE) berdasarkan rumusan Harris Bennedict

adalah:

BEE= 655 + (9,6 x BBIH) + (1,8 x TB) - (4,7 x U)

BEE= 655 + (9,6 x 70,5) + (1,8 x 160) – (4,7 x 27)

BEE= 655 + 676,8 + 288 – 126,9 = 1492,9 kalori = 1500 kalori

Kebutuhan Zat Gizi :

a . Protein 10% dari total kalori

= ( 15% X 1500) : 4 = 56 gr

b. Lemak 20% dari total kalori

Page 21: Diagnosis Holistik punya orang

= ( 35% X 1500) : 9 = 58 gr

c. Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentasi protein dan lemak

= ( 60% X 1500) : 4 = 225 gr

Interpretasi terhadap food recall pasien:

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Ny. E mendapat total kalori per hari :

Tanggal 4 Juli 2015 : 1712,16 kkal

Tanggal 5 Juli 2015 : 2185,26 kkal

Tanggal 6 Juli 2015 : 2098,16 kkal

Total kalori : 1712,16 + 2185,26 + 2098,16 / 3 = 2000 kalori

Setelah menghitung jumlah BBI, kebutuhan energi/kalori serta kebutuhan zat gizi pada pasien, juga dengan melihat food recall pasien selama 3 hari sebelum datang ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap harinya menu makan pasien melebihi jumlah energi/kalori yang dibutuhkan setiap harinya dan belum mencakup gizi yang seimbang untuk kehamilannya.

6. Pola Dukungan Keluarga

a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga

Tn. R selalu memberikan perhatian yang baik terhadap Ny. E. Setiap

kali Ny. E mengeluhkan tentang kehamilannya, Tn. R selalu

menyarankan istrinya tersebut untuk segera memeriksakan diri ke bidan

di Puskesmas. Tn. R sesekali meluangkan waktu untuk mengantarkan

Ny. E ke Puskesmas walaupun terkadang Ny. E pulang ke rumahnya

sendiri dengan menggunakan angkutan umum dikarenakan Tn. R harus

segera memulai pekerjaannya. Perhatian yang diberikan Tn. R bukan

hanya tentang kesehatan namun pola makan keluarganya terkadang Tn.

R juga mengingatkan istrinya untuk tidak sering memakan makanan

yang manis karena takut seperti ayah mertuanya terkena diabetes

mellitus.

b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga

Kesibukan suami yang tidak bisa selalu menemani istrinya saat berobat

untuk kontrol kehamilan sehinnga Ny. E takut jika nanti dia akan

Page 22: Diagnosis Holistik punya orang

mengalami persalinan tetapi suaminya tidak bisa berada di sampingnya.

Kebiasaan suami juga sama dengan istrinya senang dengan makanan

yang bersantan dan manis sehingga walaupun sering mengingatkan

istrinya untuk tidak makan yang manis Tn. R juga sering melanggar

aturan yang dia buat sendiri. Anak perempuan Ny. E akhir-akhir ini

menjadi lebih rewel dari sebelumnya karena merasa lebih cemburu

ibunya akan mempunyai anak lagi dan perhatian kedua orang tuanya

jadi berkurang, terlebih Ny. E akhir-akhir ini lebih gampang capek

sehingga tidak mau menemani anaknya untuk bermain.

Biaya pendidikan yang semakin mahal dari tahun ke tahun membuat

Ny. E cemas karena sebentar lagi anak perempuannya akan memasuki

pendidikan Sekolah Dasar.

B. Genogram

1. Bentuk Keluarga: Keluarga inti (Nuclear Family)

Bentuk keluarga ini adalah keluarga Nuclear, dimana dalam keluarga ini

hanya terdapat suami dan istri dan satu anak.

2. Tahapan Siklus Keluarga

Menurut Duvall (1967), keluarga Tn. R berada pada tahapan siklus

keluarga yang ketiga, yaitu tahap ini dimulai ketika pasien dan suami

menikah dan telah memiliki satu anak berusia 5 tahun. Pernikahan dari

sepasang insan menandai dimulainya keluarga baru. Ketika dua orang

diikat dalam satu pernikahan, maka mereka membangun satu kehidupan

bersama yang baru. Membangun perkawinan yang saling memuaskan juga

berarti menyesuaikan diri dengan perbedaan-perbedaan yang ada, jangan

sampai terjadi konflik. Untuk mencegah konflik, perlu dikembangkan sikap

empati, saling mendukung, serta komunikasi secara terbuka dan sopan.

Page 23: Diagnosis Holistik punya orang

3. Family Map

Tn. J/78 th Ny. M/75 th Tn. D/70 th Ny. J/58 th

DM

Tn. H/40 th Tn.F/34 th Tn. R/29 th Ny. E/28 th Tn. S/30 th

An. A/5 th

= Laki-laki telah meninggal

= Wanita telah meninggal

= Laki-laki

= Wanita

= Pasien Wanita hamil

= Tinggal serumah

4. Dinamika Keluarga ;

Page 24: Diagnosis Holistik punya orang

Masalah dalam keluarga ini adalah kurangnya waktu berkumpul

bersama karena Tn. R sibuk dengan pekerjaannya, terkadang hari libur

dipakai untuk lembur sehingga komunikasi antar anggota keluarga juga

kurang berjalan dengan baik.

Walaupun Tn. R tidak selalu ada bersama keluarga namun beliau

selalu memberikan perhatian kepada pasien maupun anaknya mengenai

kesehatan keluarganya seperti mengingatkan untuk meminum obat secara

teratur dan kontrol sesuai jadwal.

Hubungan pasien dengan tetangga atau masyarakat sekitar cukup

baik. Pasien senang bergaul dengan masyarakat disekitarnya. Jika tidak

ada yang bisa membantu untuk menemani pasien berobat maka pasien

mengajak tetangga sebelah rumahnya untuk menemaninya.

5. Fungsi Keluarga

a. Biologis :

Secara aspek biologis keluarga Tn. R telah menjalankan fungsinya

dengan baik. Karena Tn. R dan Ny. E memiliki telah memiliki satu

orang anak perempuan yang berusia 5 tahun dengan sehat tanpa

memiliki kecacatan dan Ny. E sedang mengandung putra kedua dari

pernikahan mereka.

b. Psikologis :

Secara psikologis keluarga tersebut saling menyayangi satu sama lain.

Tn. R dan Ny. E sangat menyayangi dan memanjakan anak perempuan

mereka.

c. Sosial :

Tn. R dan Ny. E sudah mulai mengajarkan norma-norma agama dan

sopan santun terhadap orang lain sejak kecil kepada anak

perempuannya, memberikan pemahaman bahwa dirinya akan memiliki

seorang adik sehingga nantinya anak perempuannya dapat menyayangi

adiknya tanpa ada rasa kecemburuan.

d. Ekonomi :

Tn. R bekerja sebagai karyawan swasta penghasilan yang diperoleh

terkadang pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga

Page 25: Diagnosis Holistik punya orang

Ny. E membantu ekonomi keluarganya dengan berjualan nasi uduk

setiap pagi hari. Keluarga tersebut juga menabung setiap bualan di bank

untuk masa depan anak-anaknya dan juga sebagai investasi di masa tua

kelak.

e. Pendidikan :

Tn. R dan Ny. E mulai mengajarkan anak perempuannya ke sekolah

TPA di dekat rumahnya. Tn. R juga mulai mengikuti asuransi

pendidikan untuk biaya pendidikan anak-anaknya kelak.

C. Identifikasi Permasalahan yang Didapat dalam Keluarga

Ada beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini yaitu :

- Kurangnya waktu berkumpul bersama di dalam keluarga karena

kesibukan dari Tn. R yang bekerja sebagai karyawan swasta sehinnga Ny.

E takut jika nanti dia akan mengalami persalinan tetapi suaminya tidak

bisa berada di sampingnya.

- Kebiasaan suami juga sama dengan istrinya senang dengan makanan yang

bersantan dan manis sehingga walaupun sering mengingatkan istrinya

untuk tidak makan yang manis Tn. R juga sering melanggar aturan yang

dia buat sendiri.

- Anak perempuan Ny. E akhir-akhir ini menjadi lebih rewel dari

sebelumnya karena merasa lebih cemburu ibunya akan mempunyai anak

lagi dan perhatian kedua orang tuanya jadi berkurang.

- An. Anita yang berusia 5 tahun tahun ini akan memasuki jenjang

pendidikan SD walaupun keluarga sudah memiliki asuransi pendidikan

namun Ny. E merasa khawatir dengan biaya pendidikan yang semakin

mahal terlebih lagi kondisi Ny. E yang sudah memasuki usia kehamilan 7

bulan yang sebentar lagi akan melahirkan sehingga membutuhkan biaya

yang besar.

D. Diagnosis Holistik

1. Aspek Personal

- Alasan Datang :

Page 26: Diagnosis Holistik punya orang

Pasien datang berobat ke puskesmas karena keinginan dari diri sendiri

yang menginginkan pemeriksaan terhadap kehamilan keduanya.

- Kekhawatiran :

Pasien sangat mengkhawatirkan pengaruh nafsu makannya yang

meningkat dari biasanya dan juga takut seperti ayahnya terkena diabetes

sehingga dapat berpengaruh terhadap kehamilannya. Suami pasien juga

memiliki kekhawatiran yang sama melihat faktor keturunan dari ayah

mertuanya yang memiliki DM dan juga nafsu makan istrinya yang

semakin meningkat.

- Harapan :

Pasien berharap dapat mengetahui bahwa dirinya tidak terkena diabetes,

serta pasien ingin mengetahui kondisi kehamilannya tersebut.

- Persepsi Penyakit :

Pasien merasa sakit yang diderita pasien tidaklah berat dan dapat sembuh

dengan pertolongan dokter.

2. Aspek Klinik

Berdasarkan hasil anamnesa, pasien datang dengan keluhan sering merasa

lemas badan, BAK pada malam hari, dan nafsu makan dirasakan bertambah.

Saat ini pasien hamil trimester ke III, sehingga harus mendapat perhatian

khusus terhadap bayi dalam kandungannya.

Sedangkan dari Pemeriksaan Fisik tidak didapatkan kelainan. Dari hasil

laboratorium, didapatkan kadar gula darah sewaktu yang tinggi, (diatas

normal) yaitu 240 mg/dl. Sehingga dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik

dan pemeriksaan penunjang dapat disimpulkan bahwa :

- Diagnosis Kerja : G2P1A0 Gravida 30-31 minggu dengan diabetes

Gestasional.

- Diagnosis Banding : G2P1A0 Gravida 30-31 minggu dengan anemia

dalam kehamilan.

Page 27: Diagnosis Holistik punya orang

3. Aspek Resiko Internal

Pola makan Ny. E yang kurang baik. Ny. E memiliki kebiasaan hanya

memasak mie instan hampir setiap hari. Ny. E cenderung lebih sering

makan dan makanan yang manis dan bersantan seperti donat 2-3 buah

sehari, kolak pisang 1-2 mangkok, gulai ayam, opor ayam dan juga minum-

minuman yang manis seperti teh manis, sirup, es campur. Ny. E jarang

mengkonsumsi buah-buahan karena kurang suka mengkonsumsi buah-

buahan. Selain itu, Ny. E tidak pernah berolahraga selama kehamilannya.

Dalam riwayat penyakit dahulu, pada kehamilan pertama Ny. E memiliki

riwayat melahirkan dengan berat badan bayi lebih dari 4000 gr. Riwayat

penyakit keluarga ibu kandung Ny. E memiliki penyakit diabetes mellitus

dan sudah meninggal.

4. Aspek Psikososial Keluarga

Ny. E tinggal bertiga dengan suaminya dan anak pertamanya. Suaminya

sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak bisa selalu bersama keluarga

sehinnga Ny. E takut jika nanti dia akan mengalami persalinan tetapi

suaminya tidak bisa berada di sampingnya. Kebiasaan suami juga sama

dengan istrinya senang dengan makanan yang bersantan dan manis

sehingga walaupun sering mengingatkan istrinya untuk tidak makan yang

manis Tn. R juga sering melanggar aturan yang dia buat sendiri. Anak

perempuan Ny. E akhir-akhir ini menjadi lebih rewel dari sebelumnya

karena merasa lebih cemburu ibunya akan mempunyai anak lagi dan

perhatian kedua orang tuanya jadi berkurang, terlebih Ny. E akhir-akhir ini

lebih gampang capek sehingga tidak mau menemani anaknya untuk

bermain. Biaya pendidikan yang semakin mahal dari tahun ke tahun

membuat Ny. E cemas karena sebentar lagi anak perempuannya akan

memasuki pendidikan Sekolah Dasar.

Sedangkan faktor yang dapat mendukung kesembuhan pasien yaitu, adanya

usaha dari pasien dan keluarga pasien baik secara moral dan materi untuk

kesembuhan Ny. E.

Page 28: Diagnosis Holistik punya orang

5. Aspek Fungsional

Secara aspek fungsional, pasien dapat digolongkan pada tingkat ke 4

berdasarkan urutan Ecog, yaitu pasien masih dapat melakukan aktivitas

sehari-harinya namun sudah tidak seperti sebelumnya.

Page 29: Diagnosis Holistik punya orang

E. Rencana Pelaksanaan

Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan Biaya Keterangan

Aspek

Personal

Mengedukasi pasien dan keluarga

tentang penyakit yang dideritanya

yakni Diabetes Mellitus dalam

kehamilan (definisi, penyebab,

gejala,serta cara penanganannya)

Pasien dan

keluarga

pasien

Pada saat

kunjungan

ke rumah

Pasien dapat memahami

dengan baik tentang penyakit

yang sedang dideritanya

sehingga dapat

mengupayakan penanganan

yang tepat untuk

menghindari komplikasi yang

berat bagi ibu dan janinnya di

kemudian hari.

Pasien rutin memeriksakan

kehamilannya.

Pasien menjaga pola makan.

Pasien bersedia

Aspek

Klinik

Melakukan pemeriksaan

laboratorium lanjutan berupa GDP

Pasien Puskesmas Pasien melakukan

pemeriksaan laboratorium

Pasien bersedia

Page 30: Diagnosis Holistik punya orang

dan GD2PP

Merujuk pasien untuk konsultasi

dengan dokter spesialis kandungan

dan spesialis penyakit dalam untuk

penanganan lebih lanjut.

lanjutan.

Pasien bersedia untuk dirujuk

ke dokter spesialis kandungan

dan penyakit dalam.

Pasien kontrol kembali ke

puskesmas dengan membawa

rujukan balik dari dokter

spesialis.

Aspek

Risiko

Internal

Mengedukasi pasien tentang

makanan bergizi yang diperlukan

selama kehamilan.

Mengajarkan pasien untuk

menghitung kebutuhan kalori

sehari-hari sehingga pasien dapat

merencanakan pola makan sehari-

hari sesuai dengan kebutuhan

kalori.

Pasien dapat menjalankan pola

makan yang baik sesuai

dengan anjuran dokter.

Pasien

bersedia

Page 31: Diagnosis Holistik punya orang

Aspek

Psikososial

Keluarga

Mengedukasi suami dan keluarga

pasien agar mendampingi atau

mengingatkan pasien untuk berobat

ke dokter dan periksa kesehatan

dan kehamilan secara rutin.

Mengingatkan suami dan keluarga

dapat selalu memperhatikan pasien

dan kehamilannya.

Meemberikan pandangan kepada

suami pasien untuk menjadi suami

siaga ketika menjelang waktu

persalinan.

Pasien dan

keluarga

pasien

Pada saat

kunjungan

ke rumah

Keluarga memberi perhatian

lebih kepada pasien dan

mendampingi pasien ketika

kontrol berobat.

Suami dapat memberikan

waktu luang untuk berkumpul

bersama dengan keluarga.

Suami dapat menjadi suami

siaga ketika menjelang proses

persalinan pasien.

Pasien dan

keluarga

bersedia

Aspek

Fungsional

Mengurangi aktivitas sehari-hari

dengan meminta tolong orang lain

untuk membantu pekerjaan

rumahnya.

Mengingatkan pasien agar istirahat

yang cukup setiap harinya.

Pasien Puskesmas Aktivitas pasien dapat seperti

dahulu dapat tetap dilakukan

dan kehamilan pasien terjaga

dengan baik.

Pasien

bersedia

Page 32: Diagnosis Holistik punya orang

Melakukan olahraga ringan seperti

jalan sehat ataupun senam hamil.

Page 33: Diagnosis Holistik punya orang

F. Prognosis

1. Ad vitam : dubia ad malam2. Ad sanationam : dubia ad bonam3. Ad fungtionam : dubia ad bonam

Page 34: Diagnosis Holistik punya orang

Lampiran 1

Contoh menu makanan diet pada penderita diabetes mellitus :

Waktu Menu Jumlah

Gram *URT

PAGI Nasi 100 ¾ gls

Omelet 55 1 btr

Salad

tomat+ketimun

Sekehendak Sekehendak

Kacang polong 10 1 sdm

Minyak 5 1 sdt

Pk 10:00 Buah jeruk 110 1 ptg bsr

SIANG Nasi 100 1 1/2 gls

Ikan 40 1ptg sdg

Sup Tahu 110

Cah Sawi 100 1 gls

Melon 190 1 ptg

Pk 16:00 Buah pisang 50 1 buah

MALAM Nasi 100 3/4 gls

Ayam laksa 40 1 ptg sdg

Sayur kimlo 110 1 gls

Jeruk 5 1 sdt

*URT = Ukuran Rumah Tangga ; sdm = sendok makan; ptg = potong; gls = gelas;

sdg = sedang

Nilai gizi energy ±1500 kalori; protein 58,5 gr; lemak 41,5 gr; karbohidrat 225 gr