di wilayah ip3opt pinrang mt.2011/2012 · instalasi pengamatan peramalan dan pengendalian opt...
TRANSCRIPT
KEMAMPUAN TANAMAN PERANGKAP MENANGKAP TIKUS
DI Wilayah IP3OPT PINRANG MT.2011/2012
(Kelurahan Marawi, Kec.Tiroang, Kab.Pinrang)
INSTALASI PENGAMATAN PERAMALAN DAN PENGENDALIAN OPT (IP3OPT) TIROANG - PINRANG
UPTD.BALAI PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROPINSI SULAWESI SELATAN
i
Kata Pengantar
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT , atas limpahan Rahmat
dan Taufik – Nya, sehingga laporan kegiatan tanaman perangkap untuk OPT Tikus
Musim Tanam 2011/2012 yang merupakan hasil dari kegiatan yang dilaksanakan di
Instalasi Pengamatan Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (IP3OPT)
Tiroang – Pinrang dapat di selesaikan dengan baik.
Pada Laporan ini berisi Jumlah tikus yang tertangkap setiap fase
pertumbuhan tanaman dengan tingkat kerusakan yang relatif berkurang dibanding
dengan hamparan yang lebih jauh dari petak/plot Tanamapan perangkap.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, kritikan
dan saran yang sifatnya melengkapi laporan ini diucapkan banyak terima kasih.
Namun demikian kami mengharap agar data ini dapat dijadikan dasar dan sumber
informasi bagi pengembangan kegiatan perlindungan tanaman pangan dimasa yang
akan datang. Amin
Tiroang, 2 April 2012
Pimp. IP3OPT Pinrang
Ir. H.RUSLAN PATIHONG
NIP. 19580925 198303 1 009
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ………………………………………….… …… i
DAFTAR ISI …………………………………………………… .……. ii
DAFTAR TABEL …………………………………………………...….. iii
I. PENDAHULUAN ………………………………………………......…….. 1
1. Latar Belakang …………...………………………………………..… 1
2. Tujuan ..............…………...………….…………………………...... 2
3. Keluaran ...............................………………………………….….... 2
II. BAHAN DAN METODE ………….…………………………….....…….. 3
1. Tempat dan Waktu ……………………………………..………........ 3
2. Bahan dan Alat ……………………………………………..……….. 3
3. Metode Pelaksanaan ……………………………………..…………. 4
III. HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………..…… 6
1. Jumlah tikus yang tertangkap …………………..……………….…. 6
2. Keadaan Serangan Tikus disekitar Trap…..……………………….. 7
3. Hasil Ubinan ………………………………………………………. 8
IV. KESIMPULAN ………………………………………………………… 10
V. DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………. 11
iii
DAFTAR TABEL
Nomor Teks Halaman
1. Hasilpengamatan jumlah tikus tertangkap setiap dekade
pada tanaman perangkap MT.2011/2012 di Kelurahan Marawi
Kab. Pinrang MT.2011/2012 …..…………………………….… 7
2. Hasil produksi ubinan setiap jenis varietas dan ulangan
yang dikonversi menjadi Kg/Ha MT.2011/2012 di sekitar
tanaman Perangakap…………………………………….……….. 8
DAFTAR GAMBAR
Nomor Teks Halaman
1. Letak perangkap bubu didalam pagar plastik dan
bubu yang berisi tikus…………………………………..……. 3.
2. Memasang bubu perangkap didalam pagar plastik
tanaman perangkap………………………………………..…… 5
. 3. Perkembangan populasi tikus terperangkap setiap dekade
pada tanaman perangkap MT.2011/2012 di Kelurahan Marawi,
Kec. Tiroang, Kab.Pinrang………………………………………… 7
4. Satu tanaman perangkap ukuran 10 x 10 dapat
Mengamankan pertanaman padi radius 200 meter….….……… 8
5. Situasi lokasi tanaman perangkap tanam Tanggal
12 Desember 2011 di Kelurahan Marawi Kab.Pinrang....……… 9
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Teks Halaman
1. Hasil Pengamatan harian jumlah tikus tertangkap pada
8 buah bubu perangkap di Kelurahan Marawi MT.2011/2012.... 12
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Hama tikus telah lama dikenal sebagai hama penting di Indonesia karena
kerusakan yang diakibatkannya cukup luas dan hampir terjadi pada setiap musim. Pada
tahun 1998 di Sulawesi Selatan serangan tikus mencapai luas 48.568 hektar (BPTPH,
1999). Luas serangan ini sekitar di atas 5 % dari luas panen padi di Sulawesi Selatan dan
kehilangan hasil di Lapangan rata-rata mencapai 17 %.
Berbagai cara dan usaha yang telah dilakukan untuk menekan serangan dan
kehilangan hasil tapi di beberapa tempat terkadang relative kurang berhasil disebabkan
karena petani tidak mampu melakukan pengendalian secara serempak dan berulang.
Disamping itu tikus merupakan binatang yang mempunyai sifat curiga yang lebih
sensitive sehingga pengendalian pestisida yang sifatnya akurat kadang tidak mampu
mengatasi serangan selanjutnya.
Dalam skala pengumpanan, satu malam tikus mampu bergerak 200 m dan tikus
mampu bermigrasi sejauh 1-2 km. Oleh karena itu untuk mengamankan areal seluas 2 ha,
minimal harus mengendalikan areal seluas 12,56 ha. Untuk menghindari terjadinya
migrasi di suatu areal, maka minimal harus mengendalikan seluas 314 ha.
Di saat ini telah direkayasa suatu cara pengendalian tikus yang mampu menarik
agar populasi tikus mendatangi tanaman padi yang disebut sekarang tanaman perangkap
tikus. Cara ini menggunakan tanaman padi dengan jenis varietas yang berbeda dengan
tanaman disekitarnya atau tanaman yang dipersiapkan adalah tanaman yang jadwal
tanamnya lebih awal 20 – 30 hari dari areal tanaman padi yang ditanam disekitar trap
agar ada perbedaan yang berbeda sehingga tikus lebih menyenangi.
2
Tanaman perangkap tersebut dipadukan dengan Bubu perangkap yang terbuat di Rang
kawat agar dapat menagkap tikus yang sudah dipersiapkan lewat pada jalan tertentu.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka perlu dicoba untuk dikaji sampai seberapa
kemampuan tanaman perangkap menangkap populasi tikus yang ada di lokasi tersebut
dan sejauh berapa pertanaman yang mampu diamankan terhadap serangan tikus disetiap
satuan luas perangkap.
2. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan darikegiatan ini adalah
a. Untuk mengetahui sampai seberapa daya tarik populasi tikus ( Jumlah yang
tertangkap perangkap bubu) setiap satuan luas tanaman perangkap.
b. Untuk mengetahui arah datangnya populasi tikus yang banyak tertangkap dengan
pertimbangan keadaan sekitar lokasi dan arah angin.
c. Untuk mengetahui sampai seberapa luas pertanaman padi yang mampu diamankan
setiap luas 10 x 10 meter tanaman perangkap.
3. Keluaran
- Dapat menekan kerusakan tanaman padi akibat serangan tikus di lahan sawah.
- Menurunkan ketergantungan pada penggunaan rodentisida yang berbahaya
- Sebagai bahan pertimbangan dan bahan informasi untuk tindakan selanjutnya.
II. BAHAN DAN METODE
1. Tempat dan Waktu
Pengujian ini dilaksanakan di Kelurahan Marawi, Kecamatan Tiroang, Kabupaten
Pinrang dalam bentuk petakan/plot tanaman perangkap dengan luas 10 x 12 meter yang
ditempatkan ditengah hamparan sawah. Kegiatan ini dialokasikan di Kelurahan Marawi
sekitar 200 KM di arah utara kota Makassar, berlangsung mulai Desember 2011 sampai
April 2012.
2. Bahan dan Alat
- Bahan-bahan yang digunakan terdiri dari : Bibit padi varietas Genjah, Pagar
plastic, kawat, paku dan bambu.
- Alat-alat yang digunakan adalah : Bubu perangkap dan alat tulis.
Plastik untuk pagar (lebih kuat lebih bagus), Bambu atau tongkat kayu untuk
enegakkan pagar, Tali atau kawat sebagai pengikat untuk menegakkan pagar, Stapler
untuk memasang plastik pada tali atau kawat
Gambar 1. Letak perangkap bubu didalam pagar plastic dan bubu yang berisi tikus.
4
3. Metode Pelaksanaan
a. Memasang pagar plastic dan bubu perangkap/trap
- Siapkan petakan tanaman perangkap/plot ukuran 10 x10 m dalam petakan
sawah Gunakan tongkat dan tali/kawat untuk menegakkan dan melindungi
pagar yang mengelilingi petakan/plot tanaman prangkap,
- Tanam/masukkan plastik 10 cm kedalam tanah dan buatlah parit selebar 50 Cm
mengelilingi plot/petakan agar tikus tidak memanjat dipagar plastik.
- Pasang minimal 2 trap/bubu pada setiap sisi plot/petakan sehingga dalam satu
unit prangkap terpasang 10 buah trap dan buatlah jalan tanah didepan masing-
masing trap agar tikus lebih mudah masuk bubuperangkap/trap atau letakkan
bubu perangkap/trap sepanjang sisi dalam pagar plastik
- Tanaman perangkap (didalam pagar) ditanam 28 hari lebih awal sebelum
tanam diareal pertanaman sekitarnya
b. Pengamatan bubu perangkap/trap
- Periksa dan hitung/ jumlah tikus yang ditangkap bubu perangkap/trap setiap sisi
petakan/plot setiap hari.
- Setelah dihitung bubu perangkap/trap dikosongkan setiap pagi hari.
- Periksa pagar plastik apabila dijumpai bocor/lubang segera diperbaiki/ditutup
- Hindarkan parit dari pertumbuhan rumput/gulma
- Tutup trap dengan jerami dan sediakan umpan dalam trap
- Jika tidak dapat memeriksa trap tiap hari, letakkan jerami di pintu masuk
perangkap
5
Gambar 2. Memasang bubu perangkap didalam pagar plastic tanaman perangkar
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasar hasil pengamatan yang dilakukan setiap hari dalam selama musim tanam
Oktober - November (MT.2011/2012), mengenai jumlah populasi tikus yang tertangkap
bubu perangkap/trap dan keadaan serangan tikus pada tanaman padi disekitar lokasi
tanaman perangkap/trap dijelaskan sebagai berikut.
1. Jumlah tikus yang tertangkap
Pemagaran tanaman perangkap (Trap) pada umur 7 Hst tanaman dalam Trap,
pengamatan jumlah tikus yang terrperangkap dimulai pada umur 21 Hst Trap.
Dari hasil pengamatan jumlah tangkapan tikus dalam satu Musim pertanaman
padi (MT.2011/2012) sebesar 146 ekor. Pengamatan umur tanaman 32 - 42 Hst
dalam Trap lebih banyak tikus tertangkap pada waktu itu umur tanaman diluar
trap 4 - 14 Hst. Keadaan pertanaman didalam Trap fase anakan maksimum
sampai Premordia. Karena tanaman diluar Trap baru selesai tanam, masih proses
pemulihan dari pencabutan benih, sehingga daya tari tikus lebih banyak masuk
kedalam tanaman perangkap (Trap). Untuk jelasnya hasil pengamatan dapat
dilihat pada Tabel 1.
Jumlah tangkapan tikus yang paling banyak terdapat pada bubu perangkap sisi
sebelah barat yang dapat memberi alasan bahwa arah angin menuju arah Timur,
sehingga aroma padi bunting dapat tercium oleh populasi tikus yang berada di
sebelah Timur tetapi pematang/pinggiran sawah terletak pada sisi barat trap yang
memberi kemudahan dan keadaan aman dilalui tikus.
7
Tabel 1. Hasil pengamatan jumlah tikus terperangkap setiap dekade pada tanaman
perangkap MT.2011/2012 di Kelurahan Marawi, Kec. Tiroang, Kab.Pinrang
Tanggal
pengamatan
Umur Tan.(Hst) Jumlah Tikus tertangkap (Ekor) tiap sisi
Total
(Ekor) Luar
Trap
Dalam
Trap
Utara Barat Selatan Barat
1 2 1 2 1 2 1 2
1 – 10 Des 2011 - 21 - 2 - 1 - 1 3 - 7 11 – 20 Des 2011 3 31 - - - - 1 - - 1 2 20 – 31 Des 2011 14 42 - 1 3 2 - 7 7 8 28 1 – 10 Jan.2012 24 52 - 1 3 - 2 1 1 6 14 11 – 20 Jan.2012 34 62 1 - 1 3 - - 5 7 17 21 – 31 Jan.2012 45 73 1 1 2 1 4 - 3 7 19 1 – 10 Feb.2012 55 83 1 2 6 5 - - 1 4 19 11 – 20 Feb.2012 65 93 - - 3 - 1 2 1 5 12 21 – 31 Feb.2012 74 102 - - 1 3 - 1 3 4 12 1 – 10 Mar.2012 84 112 - - 1 2 2 1 2 5 13 11 – 20 Mar.2012 94 122 - - 1 1 - - - - 2 21 – 31 Mar.2012 99 127 - - - - - 1 - - 1
Jumlah tikus tertangkap 10 39 24 73 146
Keterangan ; Jumlah secara keseluruhan tertangkap = 146 Ekor untuk MT.2011/2012
Gambar 3. Perkembangan populasi tikus terperangkap setiap dekade pada tanaman
perangkap MT.2011/2012 di Kelurahan Marawi, Kec. Tiroang, Kab.Pinrang
0
5
10
15
20
25
30
21 31 42 52 62 73 83 93 102 112 122 127
Po
p. (
Eko
r)
Umur tanaman perangkap (Hst)
Perkembangan jumlah populasi tikus terperangkap pada bubu setiap pase pertumbuhan tanaman MT.2011/2012
8
2. Keadaan serangan tikus disekitar Tanaman Perangkap (Trap)
Dari pemantauan lapang yang dilakukan secara visual kelihatan mulai bulan
Desember 2011 sampai akhir Maret 2012 gejala serangan tikus tidak ditemukan radius
200 meter dari Trap, pada waktu itu tanaman didalam Trap masa bunting dan mau keluar
malai, sedangkan tanaman di luar trap masih fase vegetative awal, sehingga tikus lebih
tertarik masuk dalam Trap yang tanamannya fase bunting sampai mau keluar malai.
Pada pertengahan Juni sampai akhir bulan bulan Juli 2011 gejala serangan tikus
mulai kelihatan tetapi tingkat serangannya jauh lebih rendah dibanding tahun tahun
sebelumnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh banyaknya tikus yang tertangkap Trap
sehingga populasi yang ada diluar trap yang belum tertangkap sangat terbatas
(Pengamatan terhadap gejala serangan tikus diluar Trap tidak dilakukan secara
sistimatis), sehingga tidak dapat memberi informasi data dalam bentuk angka. .
Penempatan TBS kelompok
TBS
200 m
proteksi
“halo effect”
Gambar 4. Satu (1) Tanaman perangkap ukuran 10 x 10 dapat mengamankan
pertanaman padi radius 200 meter
2. Hasil Ubinan diluar Trap.
Lokasi/tempat dilaksanakan kegiatan tanaman perangkap Tikus (Plot Trap) yaitu
berdampingan dengan kegiatan Rice garden ( Uji lapang beberapa jenis varietas
padi MT.2011/2012) sesuai hasil pengamatan selama satu musim ternyata tidak
pernah ditemukan ada gejala serangan tikus. Hasil ubinan yang di dapat pada
9
kegiatan Rice garden MT.2011/2012 untuk masing masin jenis varietas (diluar
Trap) dapat dilihat pada table 2 (data scunder)
Tabel 2. Hasil produksi ubinan setiap jenis varietas dan ulangan yang dikonversi
menjadi Kg/Hektar MT.2011/2012
No. Jenis Varietas Hasil ubinan Kg/6.25 m Konversi Kg/Ha
1. Inpari I 3.89 6.223 2. Inpari 9 6.84 10.958 3. Inpari 6 6.99 11.195 4. Inpari 10 5.10 8.161 5. Inpari 8 7.57 12.114 6. Inpari 13 6.38 10.206 7. Mekongga 5.66 9.047 8. Ciherang 6.42 10.287 9. Cigelius 6.80 10.861 10. Way Apoburu 6.38 10.216 11. Cisantana 7.37 11.792 12. Membramo 6.27 10.032 13. Ciliwung 5.41 8.661 14. Bondoyudo 7.43 11.897
Keterangan: Data hasil ubinan ini hanya Data penunjang.
Dari hasil kegiatan dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa kegiatan Tanaman
perangkap tikus (Trap) sangat baik dilakukan dalam pengendalian tikus dihamparan
pertanaman padi.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
1. Penggunaan tanaman perangkap dalam mengendalikan tikus pada tanaman padi sangat
cocok dilakukan pada lokasi yang rawan serangan tikus.
2. Tanaman perangkap yang ditanam sebaiknya lebih awal 20 – 30 hari sebelum tanaman
disekitar/diluar tanaman perangkat ditanam.
3. Jumlah tikus tertangkap cukup memadai (146 ekor/MT.2011/2012) sehingga dapat
mengamankan pertanaman dari kerusakan yang biasanya disebabkan oleh OPT Tikus.
4. Lebih banyak tikus tertarik masuk Trap mengikuti aroma angin yang tercium dan
mencari jalan yang mudah dan aman untuk dilalui.
5. Dengan menggunakan tanaman perangkap sebagai salah satu teknik pengendalian
tikus berarti mengamankan pertanaman dengan sistim pengendalian tikus lebih efektif
tidak membahayakan lingkungan
2. Saran
Perlu diadakan kajian lebih lanjut mengenai intensitas serangan dan luas serangan
diluar tanaman perangkap sampai radius berapa mampu diamankan dengan luasan
tanaman perangkap.
11
Gambar 5 & 6. Situasi lokasi tanaman perangkap tanam tanggal 16 Januari 2012
di Kelurahan Marawi Kab. Pinrang