di pagi hari ketika umurku dua puluh sembilan.doc

2
5/17/2018 DiPagiHariKetikaUmurkuDuaPuluhSembilan.doc-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/di-pagi-hari-ketika-umurku-dua-puluh-sembilandoc 1/2 Di Pagi Hari Ketika Umurku Dua Puluh Sembilan… Ya Allah Alhamdulillah, umurku beranjak ke angka dua puluh sembilan pagi ini. Tiap kali berulang tahun, renungan demi renungan aku lakukan. Tahun ini, aku terima semua yang mencintaiku sungguh-sungguh hingga ingin menikahiku. Kadang di tengah keputus-asaan aku mengadu kepada Allah, Ya Allah aku hanya ingin berumah tangga untuk menjalankan sunnah Rasul, untuk menjaga hati dari zina, untuk menyempurnakan ibadahku. Mengapa untuk hal yang begitu sakral dan mulia Rabb belum juga memberikan “arjunaku! Ketika semuanya menjadi buntu, Rabb memberikan hidayah"ya, aku memberanikan diri menggunakan jilbab, hampir setahun yang lalu, ketika aku baru saja berpisah dengan lelaki yang sangat aku cintai. Keputusan yang berat harus aku ambil demi mujahadah menegakkan syariah #slam untuk tidak pacaran, karena lelaki itu belum siap untuk menikah. Aku begitu yakin Allah akan memberikan jalan keluar untukku mendapatkan “arjuna yang akan meminang dan menikahiku. Aku menc$ba untuk membuka hatiku untuk lelaki-lelaki lain. Kemudian beberapa $rang ka%an berbaik hati mengenalkanku dengan beberapa lelaki tetapi hingga detik ini Allah belum memberikan “arjuna yang melamarku. &eberapa lelaki kenalan baruku itu ada yang mundur teratur ketika melihatku menggunakan jilbab. Ya Allah ternyata sampai detik ini aku masih dic$ba dengan keinginanku ini. Aku dic$ba untuk menjadi Muslimah yang sh$lehah yang teguh menggunakan jilbab di tengah-tengah pencarianku untuk mendapatkan “arjunaku. 'alaupun begitu aku menc$ba untuk menangkap hikmah dari semua ini, bah%a Rabb ingin aku memperbaiki diriku sebelum “arjunaku datang dan Allah akan memberikan yang terbaik untuk hidupku. Ya Allah aku senang dan bangga (ngkau menyayangiku, (ngkau akan memberikan yang terbaik untukku. )ntuk itu, aku berusaha untuk selalu berlapang dada, pasrah dan berta%akal, bahkan jika (ngkau belum mengizinkan aku menikah dalam %aktu dekat ini. *+' /0/12

Upload: resturizkiani

Post on 04-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

di pagi hari ketika umurku dua puluh

TRANSCRIPT

Di Pagi Hari Ketika Umurku Dua Puluh Sembilan

Di Pagi Hari Ketika Umurku Dua Puluh Sembilan

Ya Allah Alhamdulillah, umurku beranjak ke angka dua puluh sembilan pagi ini. Tiap kali berulang tahun, renungan demi renungan aku lakukan. Tahun ini, aku terima semua yang mencintaiku sungguh-sungguh hingga ingin menikahiku. Kadang di tengah keputus-asaan aku mengadu kepada Allah, Ya Allah aku hanya ingin berumah tangga untuk menjalankan sunnah Rasul, untuk menjaga hati dari zina, untuk menyempurnakan ibadahku. Mengapa untuk hal yang begitu sakral dan mulia Rabb belum juga memberikan arjunaku?

Ketika semuanya menjadi buntu, Rabb memberikan hidayahNya, aku memberanikan diri menggunakan jilbab, hampir setahun yang lalu, ketika aku baru saja berpisah dengan lelaki yang sangat aku cintai. Keputusan yang berat harus aku ambil demi mujahadah menegakkan syariah Islam untuk tidak pacaran, karena lelaki itu belum siap untuk menikah. Aku begitu yakin Allah akan memberikan jalan keluar untukku mendapatkan arjuna yang akan meminang dan menikahiku. Aku mencoba untuk membuka hatiku untuk lelaki-lelaki lain. Kemudian beberapa orang kawan berbaik hati mengenalkanku dengan beberapa lelaki tetapi hingga detik ini Allah belum memberikan arjuna yang melamarku. Beberapa lelaki kenalan baruku itu ada yang mundur teratur ketika melihatku menggunakan jilbab. Ya Allah ternyata sampai detik ini aku masih dicoba dengan keinginanku ini. Aku dicoba untuk menjadi Muslimah yang sholehah yang teguh menggunakan jilbab di tengah-tengah pencarianku untuk mendapatkan arjunaku.

Walaupun begitu aku mencoba untuk menangkap hikmah dari semua ini, bahwa Rabb ingin aku memperbaiki diriku sebelum arjunaku datang dan Allah akan memberikan yang terbaik untuk hidupku. Ya Allah aku senang dan bangga Engkau menyayangiku, Engkau akan memberikan yang terbaik untukku. Untuk itu, aku berusaha untuk selalu berlapang dada, pasrah dan bertawakal, bahkan jika Engkau belum mengizinkan aku menikah dalam waktu dekat ini. (SW 31071974)