di bawah payung slankers: studi kasus kelompok slankers ... · di dalam skripsi/karya tulis/makalah...

174
i Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers Yogyakarta dalam Pembentukan Fantasi Kolektif Tesis Untuk Memenuhi Persyaratan Mendapat Gelar Magister Humaniora (M. Hum.) di Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Oleh: Bayu Citra Raharja 146322001 PROGRAM MAGISTER ILMU RELIGI DAN BUDAYA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: lamnhan

Post on 13-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

i

Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers Yogyakarta

dalam Pembentukan Fantasi Kolektif

Tesis

Untuk Memenuhi Persyaratan Mendapat Gelar Magister Humaniora (M. Hum.)

di Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

Oleh:

Bayu Citra Raharja

146322001

PROGRAM MAGISTER ILMU RELIGI DAN BUDAYA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

LENIBAR PERSETUJUAN

Tesis

Di Bawah Payung Slanhers: Studi Kasrs Keloryok Slankerc Yogyakarta

.S'ail*m',&

6 runi 201?

Dr. St. SumrdiPernbinSing 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

LEMBAR PENGESAHAN

Tesis

Di Bawah Payrrng slankerc: studi Kasus Kelompok slankers Yogyakarta

Dalam Pernbentukan Fantasi Kolektif

: i,, ..

Tehh' dipertahankan;@an Dewan Fsngqii T€sb

Pada a@l 6tni 2or7' Dan dinlelakagl LUn,ry**rb.uhi sygmt

l.

' Tim Pengqii ,:)

Ketua

Sekretarb

Anggota

Dr. St. [.]u4rdi' ji]t' '1,. ::r. r.t

Dr. Y. Tri Subagh,i'..ii- " "*"

'',i,

"

l. Dr**h,&di,Suqqfi

2.Prof Dr. Augustinus Supratilcrqa

3. Dr. St. Surardi

Program Pascasarjanaitas Sanata Dharrna

ilt

Yoryakarta, 6hfu 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

LBMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Yang bertandatangan di bawah ini,

Nama

NIM

Program

Universitas

Bayu Citra Raharja

t46322001

Pascasarjana Ilmu Religi dan Budaya

Sanata Dharma

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis

Judul : Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers

Yo gyakarta dalam P emb entukan Fantasi Kolektif

Pembimbing : Prof. Dr. Augustinus Supratiknya

Tanggal diuji : 6 JuJi20l7

Adalah benar-benar hasil karya saya.

Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian

tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau

meniru dalam rangkaian kilimat atau simbol yang sayang seolah-olah sebagai

tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan kepada penulis aslinya.

Apabila kemudian terbukti bahwa melakukan tindakan menyalin atau meniru

tuiisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Program Pascasarjana

Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma, termasuk pencabutan gelas

Magister Humaniora (M.Hum.) yang telah saya peroleh'

Yogyakarta, 6 J:uJi 20L7

Yang memberi perrrYataan

iv

Bayu Citra Raharja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASIKARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

Nama : Bayu Citra Raharja

NIM :146322001

Program : Magister Ilmu Religi dan Budaya

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers Yogyakarta

dalam Pembentukan Fantasi Kolektif

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan narna saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di YogyakartaPada tanggal:6 JuJi2}li

N

-afbVBayu Citra Raharja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

vi

MOTO

Salah adalah anugerah, benar adalah karunia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

vii

KATA PENGANTAR

Musik menjadi hal yang sudah umum ditemukan di berbagai daerah.

Dengan segala bentuk kelebihan yang ditemukan di dalamnya, ada satu fenomena

yang dirasa menggelitik pikiran penulis. Slankers, satu nama yang menggelitik

pikiran penulis untuk menjadikan dasar dari penulisan ini. Banyak sekali

anggapan yang mengantarkan kelomok ini menjadi bagian yang tidak dapat

dipisahkan dalam fenomena musik di Indonesia di era 90an hingga sekarang. Titik

awal yang menjadi dasar ketertarikan pada objek penelitian Slankers karena

kelompok ini dianggap sebagai kelompok yang suka rusuh, tidak beraturan dan

nekat menumpang kendaraan. Tetapi, dalam kenyataannya, kelompok ini juga

muncul dengan wajah yang berbeda dari padangan umum, seperti peka terhadap

sosial, alam bahkan dekat dengan penguasa saat ini.

Di samping penjelasan yang sudah dipaparkan di atas, refleksi kedua yang

menjadi dasar dalam melihat kelompok Slankers adalah latar belakang penulis

sebagai penggiat seni khususnya musik. Dengan jejak inilah fenomena Slankers

bisa digabungkan dengan musik dan fenomena sosial di masyarakat. Jejak-jejak

keter tarikan ini yang akhirnya memunculkan ide untuk menulis karya tulis yang

berjudul “Di bawah Payung Slankers: Studi kasus kelompok Slankers

Yogyakarta Dalam Pembentukan fantasi Kolektif” untuk memenuhi

persyarakat mendapat gelar Magister Humaniora (M.Hum.) dan untuk menambah

kajian-kajian seni dan budaya. Saya berterimakasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang benar-benar menunjukkan kebesaranNYA,

banyak memberikan keajaiban sepanjang hidup saya, dan khususnya selama

masa belajar saya di Ilmu Religi dan Budaya.

2. Jalu Bagaskara (hati nurani) yang selalu membimbing saya dan tidak bosan

untuk memberikan semangat, impian, keyakinan, dan arti perjuangan.

3. Keluarga saya (Bapak, Ibu, Mbak Mega dan Nada) dan keluarga baru yang

saya temui di sini (Mas Rossi sekeluarga dan Mbak Nurul sekeluarga), karena

telah memberikan saya arti sebuah perjuangan dan doa.

4. Institut Seni Indonesia YK yang sudah memberikan saya modal besar sebagai

pelajar (mental, ketekunan dan semangat).

5. Pengajar Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma: Dr.

Albertus Budi Susanto, S.J., Dr. FX. Baskara T.Wardaya, S.J., Dr. phill. Vissia

Ita Yulianto, khususnya kepada Dr. Katrin Bandel sebagai dosen pengampu

mata kuliah bimbingan tesis, Dr. St. Sunardi sebagai pembimbing kedua yang

sudah sabar membaca dan memberikan tanggapan selama proses penulisan

tesis, Prof. Dr. Augustinus Supratiknya sebagai pembimbing pertama, Dr.

Geogorius Budi Subanar, S.J. yang selalu memberikan motivasi untuk terus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

viii

berkembang, dan kepada Dr. Y. Tri Subagya yang sudah membagikan ilmunya

dalam proses penelitian.

6. Teman-teman satu angkatan saya (IRB 2014) Mbak Linda, Mas Pinto, Mas

Kholis, Mas Angga, Mas Heri, Mas Andreo, Mas Riston, Mbak Martha, Mas

Malkon, Mas Topan, Mas Frans dan Mas Pinto, khususnya kepada teman-

teman satu almamater (ISI YK) Wawan, Mas Wahono, Mas Wisnu . Saya

ucapkan terimakasih untuk ilmu dan canda guraunya yang selalu membuat

tenang. Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya, ucapkan terimakasih

banyak kepada Mas abed, Mas Ben dan Mas Ajay yang sudah dengan ikhlas

dan rendah hati membantu dan membagikan ilmunya baik dalam hal penulisan

dan rohani dalam penulisan ini.

7. Teman-teman KBI 2014 yang sudah membantu memberikan ketenangan

khususnya Mas Indra dkk yang sudah rela untuk menjadi suplayer makanan

dan membagi ilmunya. Selain itu, saya ucapkan terimakasih untuk Marita

Safitri yang sudah turut begadang dalam proses pengerjaan, khususnya revisi.

8. Teman-teman senior dan junior yang memberikan tambahan amunisi semangat.

9. Segenap staff Ilmu Religi Budaya khususnya Mbak Desi, Mbak Dita, Pak Mul,

Mas Puguh, Mas Steve dan Mbak Ester yang selalu menegor dan menjadi

teman curhat.

10. Teman-teman Slankers Yogyakarta (Minoritas Slanker Jogja) atas

partisipasinya dalam penulisan ini.

11. Tempat saya mencari nafkah dan menjadi keluarga (Purwacaraka Music

Studio dan keluarga Mae) karena menjadi perantara rejeki dari Tuhan Yang

Maha Kuasa.

Bayu Citra Raharja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ............................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................. v

MOTO ................................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

ABASTRAK ....................................................................................................... xiii

ABSTRACT ........................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 6

1.3 Tujuan dan manfaat ........................................................................................... 6

1.3.1 Tujuan ........................................................................................................ 6

1.3.2 Manfaat ...................................................................................................... 6

1.4 Tinjauan pustaka ............................................................................................... 7

1.4.1 Slankers ..................................................................................................... 7

1.4.2 Musik dan sosial ...................................................................................... 10

1.5 Kerangka Teori................................................................................................ 15

1.6 Metode penelitian ............................................................................................ 24

1.7 Sistematika Pembahasan ................................................................................. 24

BAB II SEJARAH SLANK, SLANKERS, DAN SlANKERS

YOGYAKARTA ................................................................................................. 25

2.1 Sejarah Kelompok Musik Slank ..................................................................... 25

2.2 Komunitas Slankers ........................................................................................ 30

2.3 Komunitas Slankers Yogyakarta ..................................................................... 37

2.4 Struktur Organisasi Komunitas Slankers Yogyakarta .................................... 43

BAB III SLANKERS: SEKEDAR MEMINJAM BAHASA SLANK ............ 47

3.1 Hey Bung! ....................................................................................................... 48

3.2 Slank Nggak Ada Matinya .............................................................................. 53

3.2.1 O ya mereka bahagia o ya penuh kedamaian .......................................... 53

3.2.2 Mawar merahku ....................................................................................... 56

3.2.3 Gak pake baju atau sobek-sobek: slengean sak kareppe dewe ............... 58

3.2.4 Potlot rumah kami dan Slank adalah keluarga kami ............................... 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

x

3.3 Saya Slankers tapi Tidak Tefanatik Teman-teman ......................................... 66

3.3.1 Mungkin orang lain merasa risih namun ini cara saya bersikap ............. 67

3.3.2 Merakyat dan berdiri di semua golongan ................................................ 72

3.3.3 Makan gak makan asal ngumpul (Solidaritas) ........................................ 75

3.3.4 Kalo saya gini terus ya mampus, Slank slengean karena mereka

dibayar, jika saya ikut mereka anak saya makan apa? .................................... 77

BAB IV FANTASI DALAM KELOMPOK SLANKERS ............................... 83

4.1 Konstruksi wacana Slank ................................................................................ 84

4.1.1 Bangunan Wacana Slank Terhadap Pemerintah...................................... 84

4.1.2 Wacana yang dikristalkan oleh Slank ..................................................... 90

4.2 Pengalaman Auditif, Potlot dan Slengean ....................................................... 94

4.2.1 Pengalaman Auditif ................................................................................. 95

4.2.1.1 Karya Slank memberikan keretakan dalam diri Slankers ............. 95

4.2.1.2 Indonesia yang damai .................................................................... 98

4.2.2 Potlot ..................................................................................................... 104

4.2.2.1 Potlot menghadirkan Indonesia yang damai ............................... 104

4.2.2.2 Potlot sebagai proses bertemu dengan aturan ............................. 107

4.2.3 Slengean ................................................................................................ 111

4.2.3.1 Slengean sebagai proses membedakan diri ................................. 113

4.2.3.2 Slengean sebagai ruang artikulasi ............................................... 113

4.2.3.3 Slengean keutuhan yang disingkirkan ......................................... 118

4.2.3.4 Slengean sebagai penanda kosong .............................................. 124

4.2.3.5 Slengean sebagai pengisi kekosongan dalam diri ....................... 126

4.2.3.6 Slengean pengosong isi ..................................................................... 130

4.3 Fantasi dalam kelompok Slankers ................................................................. 133

4.3.1 Fantasi kedamaian dan keharmonisan ................................................... 134

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 148

5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 148

5.2 Rekomendasi ............................................................................................ 153

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 154

LAMPIRAN ....................................................................................................... 157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

xi

DAFTAR TABEL

TABEL 4.1: Lirik Missing Person dan Naik-Naik ke Puncak Gunung ........... 85

TABEL 4.2: Komentar Slankers mengenai perbedaan komentar pemerintah 92

TABEL 4.3: Ketertarikan Slankers .................................................................. 92

TABEL 4.4: Komentar Lagu Maafkan ............................................................. 95

TABEL 4.5: Imaji Indonesia ............................................................................ 98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

xii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1.1: Denah Musik dan Sosial ......................................................... 12

GAMBAR 1.2: Che voui? ................................................................................ 20

GAMBAR 2.3: Kaos PLUR 4all ...................................................................... 33

GAMBAR 2.4: Peresmian Minoritas Slanker Jogyakarta (MSJ) ..................... 39

GAMBAR 2.5: Bidadari Penyelamat ............................................................... 40

GAMBAR 2.6: Kartu Tanda Anggota (KTA) SFC Jogja ................................ 42

GAMBAR 2.7: Struktur Organisasi SFC Yogyakarta ..................................... 45

GAMBAR 4.8: Ritme Naik-Naik ke Puncak Gunung ..................................... 87

GAMBAR 4.9: Ritme Dasar Generasi Biroe ................................................... 88

GAMBAR 4.10: Notasi Tangga Nada Jawa dalam Lagu Bocah ................... 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

xiii

ABSTRAK

Budaya bahasa slengean yang populer sejak tahun 1980an di Jakarta

berkuasa menumbuhkan grup musik Slank. Beberapa perubahan rejim politik

pemerintahan di Indonesia cukup kuat dipengaruhi oleh kehadiran Slank dan

Slankers; yang masing-masing pihak juga membawa ambiguitas dan ironi dalam

jejak-langkah (identitas) masing-masing sampai masa kini.

Hasrat musik slengean dalam lagu-lagu bertemakan cinta, alam, dan

kepekaan serta keadilan sosial membuat Slank berdaya selama lebih dari tiga

dasawarsa (1980an-2017) dan memudahkan pemanfaatan oleh para Slankers

untuk memayungi fantasi kolektif mereka.

Penelitian ini adalah paparan negosiasi tiga hal yang saling berkait-erat.

Pertama, status dan peran rumah ideal Potlot sebagai markas Slank di Jakarta.

Kedua, daya kuasa lagu-lagu slengean sebagai perlawanan kontestasi Slank.

Ketiga, gaya hidup pengalaman slengean mereka, membuat para Slankers - kasus

di Jogja - mampu memperkembangkan fantasi kedamaian dan keharmonisan demi

(utopia?) tatanan dunia yang lebih baik, adil dan manusiawi.

Slengean dipahami sebagai simbol ketidakberaturan yang diformulasikan

ulang dan berubah menjadi aturan. Keberlanjutan perubahan seperti dalam

konteks slengean tersebut merupakan topangan fantasi kedamaian yang dialami

para Slankers,

Kesimpulan, harapan dan sumbangan penelitian ini yaitu bahwa ruang

negosiasi Slankers yang disediakan masyarakat plural perkotaan Indonesia - studi

kasus Jogja - menjamin keberlangsungan slengean dan fantasi kolektif dalam

perubahan sosial, budaya, ekonomi dan politik yang digerakkan kalangan muda

dan terpinggirkan dalam masyarakat Indonesia.

Kata kunci: Slank, Slankers, Slengean, Musik dan Fantasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

xiv

ABSTRACT

The popularity of language culture of slengean since 1980’s in Jakarta was

able to grow Slank as a music group. Some changes of goverment-political regime

in Indonesia were strongly influenced by the presence of Slank and Slankers; in

which each of them brought ambiguity and irony in their identity until now.

Desire of slengean music in the songs with themes of love, nature,

sensitivity, and justice made Slank capable for more than three decades (1980’s -

2017) and facilitated some utilization by Slankers to protect their collective

fantasy as the umbrella.

This research was the explanation of negotiation of three related things.

First, status and role of Potlot as an ideal house referred to a base camp of Slank

in Jakarta. Second, the role of slengean songs as Slank’s disputed resistance.

Third, Slank’s lifestyle of slengean experience made Slankers (in some cases in

Yogyakarta) able to develop fantasy of peacefulness and harmony for the sake of

(utopia?) a better, fair, and humanity world order.

Slengean as a disorder symbol which was reformulated changed to be an

order. The continuity of change in the slengean context was a prop of fantasy of

peacefulness that Slankers experienced.

In conclusion, the hope and contribution of this research was that Slankers’

space of negotiation were prepared by plural-citizen society of Indonesia. In case

study of Yogyakarta, it guaranteed the continuity of slengean and collective

fantasy in social change, culture, economy, and politic that was moved by young

generation and marginalized in Indonesian society.

Keywords: Slank, Slankers, Fantasy, Music,and Slengean

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam musik Indonesia, popularitas beberapa grup musik berdampak pada

munculnya berbagai kelompok penggemar (musik/band/genre) tertentu yang

kerap mendengarkan, menyanyikan karya idola mereka, dan mengikuti gaya dan

wacana sang idola. Hal ini dapat menjadi suatu persatuan dari berbagai golongan

masyarakat dengan bentuk yang berbeda, seperti gaya mohawk ala punk dan

rambut gimbal ala reggae. Dua kelompok tersebut merupakan kelompok yang

sudah dikenal masyarakat luas dengan corak yang ditampilkan. Fenomena

semacam ini terkait dengan pembentukan komunitas-komunitas pecinta grup

musik tertentu yang dapat ditemukan dalam dunia musik Indonesia.

Dalam musik Indonesia sendiri, dua contoh kelompok penggemar lainnya

adalah Baladewa yang mengidolakan grup musik Dewa dan OI (Orang Indonesia)

atau Fals Mania yang mengidolakan Iwan Fals. Kemunculan dua kelompok ini

disertai dengan bentuk wacana yang mengelilingi keberadan kelompok

penggemar. Contohnya, Iwan Fals, Dewa 19, Rhoma Irama, Harry Roesli, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

2

Slank yang karyanya mengarah pada kritik pemerintah (Orde Baru).1

Slank, salah satu grup musik yang diidolakan, menghasilkan karya-karya

yang dekat dengan golongan masyarakat kelas bawah dan sekaligus penggemar

yang disebut sebagai Slankers. Slank sering menghasilkan karya-karya yang dekat

dengan golongan kelas bawah seperti petani dan buruh.2 Karya semacam ini

menjadi pembeda pertama Slank dari grup musik lain di era yang sama, seperti

Dewa 19 yang mengarah pada kelompok pop alternatif yang merepresentasikan

trend musik dunia.3 Ditambah, Slankers bersama Slank memiliki ciri khas dengan

istilah slengean yang memiliki arti sikap apa adanya dan tidak peduli pendapat

orang lain tentang diri mereka.4 Ciri khas dan istilah slengean ini adalah pembeda

kedua Slank dan Slankers dengan kelompok penggemar musik yang lain.

Slankers adalah kelompok penggemar yang mengidolakan lima orang dalam

satu kelompok musik Slank. Slank lahir pada tahun 80an yang memiliki dua

personil tetap yaitu Bimo setiawan Almachzumi (Bimbim) dan Akhadi Wira

1Di dalam buku Jeremy Wallach yang berjudul (Modern Noise, Fluid Genres Popular Musik In

Indonesia 1997-2001, The University of Wiscnsin Press, 2008, Amerika, hal 16) memberikan

penjelasakan mengenai fungsi lembaga sensor di era Soeharto. Beberapa nama kelompok musik

seperti Rhoma Irama, harry Roesli, Iwan Fals, Slank dan Dewa 19 merupakan kelompok yang

menganggap lembaga sensor tidak cukup kuat untuk menahan kreatifitas musikal mereka yang

mengarah pada kritik pemerintah di era Soeharto. 2Yogi Febrian, Skripsi Representasi Ekologi Politik Dalam Lirik lagu “Anti Nuklir” Karya Band

Slank (Studi Analisis wacana kritis Van Dijk tentang Representasi Ekologi politik Dalam Lirik

Lagu “Anti Nuklir” Karya Band Slank), Program Studi Ilmu Komunikasi konsentrasi humas

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia, Bandung, 2014, hal 7. 3Op.cit. Jeremy Wallach, hal 31. Pada bagian ini Jeremy Wallach membagi trend musik pop

Indonesia pada periode 1997-2001 menjadi empat kategori. Pertama pop nostalgia 1960-1980

(Broery Maranthika, Frankie Silahatua, Leo Kristi, dan Gombloh), pop kreatif/pop alternatif

(Cokelat, Dewa (Dewa 19), Padi, Potret, Sheila on 7, danWong), pop kelas atas (Titi DJ,

Krisdayanti, Ruth Sahanaya, and Glenn Fredly) dan urban (R&B). 4Rovi Ashari, Skripsi “Slank Adalah Aku”(Studi Eksploratoris tentang Pengidolaan yang

Mempengaruhi Gaya Hiduppada Penggemar Slank Pekalongan Slankers Club (PSC) Pekalongan),

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2009, hal xcii.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

3

Saatriaji (Kaka). Kelompok pecinta Slank atau Slankers ini berkembang di

seantero Indonesia. Munculnya kelompok Slankers yang tersebar di berbagai

tempat ini tidak hanya muncul dengan kesamaan atas kecintaan terhadap Slank

tetapi juga dipengaruhi oleh latar belakang lain, misalnya persoalan hidup yang

dirasakan Slankers.

Jejak historis dari komunitas Slankers sendiri sangat berguna untuk melihat

fenomena Slankers. Gaya yang nampak dari kelompok Slank sering diwacanakan

sebagai golongan yang mengkritik pemerintah. Munculnya wacana ini merupakan

hasil yang terbentuk dari dinamika antara rakyat dan elit politik. Jejak yang dibuat

dalam aktivitas penggemar semacam ini menimbulkan banyak hal yang nampak

dan menjadi corak bagi Slankers, contohnya adalah penggunaan pernak-pernik

Slank. Kata corak merupakan kata yang sengaja digunakan untuk memperlihatkan

bahwa ada sesuatu yang direproduksi dan dibayangkan dalam diri Slankers.

Karya-karya Slank menjadi refleksi kritik terhadap persoalan sosial dan gejolak

politik, salah satunya adalah album Mata Hati Reformasi (Juli 1998). Slank

membuat karya seperti Missing Person (Trend Orang Hilang), Naik-naik ke

Puncak Gunung dan Ketinggalan Jaman. Dalam karya ini Slank membuat karya

yang mengarah pada kritik atas gaya politik yang terjadi pada masa Orde Baru.

1998 merupakan tahun yang berarti bagi penggemar Slank di berbagai

daerah. Tahun ini adalah tahun dimana Slank membentuk divisi penggemar dalam

manajerialnya dengan nama SFC (Slanker Fans Club). Kemunculan Slankers

Yogyakarta pada tahun 1998 menimbulkan banyak spekulasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

4

melatarbelakangi kemunculannya. Hal ini direspon positif oleh penggemar Slank

Yogyakarta yang tadinya tidak diwadahi. Lantas mereka membentuk kelompok

Slankers dibawah SFC dengan nama “Pulau Biru”. Namun dalam perjalanannya,

kelompok ini berganti menjadi “Minoritas Slanker Jogja (MSJ)” pada tahun

2003.5

Satu ikatan yang tidak bisa dilepaskan dari fenomena Slank adalah Slank,

Slankers dan wacana slengean6. Slengean dalam konteks ini memiliki hubungan

pada gaya dan ideologi dari Slank yang mengatasnamakan kebebasan. Kebebasan

dalam hal ini menyinggung tindakan represif pemerintah pada masa Orde Baru.

Gaya yang digunakan dalam kelompok Slank ini lantas ditiru oleh Slankers selaku

penggemar Slank. Dapat dikatakan bahwa gaya yang ditampilkan oleh kelompok

Slank merupakan wadah dalam upaya untuk mengkomunikasikan sesuatu.

Struktur yang tertuang dari kejadian ini bisa menjadi semacam tanda untuk

melihat apa yang sebenarnya terjadi dalam diri Slankers. Lahan yang bisa digali

dari mekanisme ini mengarah pada tiga arena pokok yaitu pengalaman karya,

narasi, dan latar belakang Slankers bersosial.

Beberapa penjelasan yang sudah dipaparkan di atas mengantarkan pada satu

konsepsi mengenai Slankers. Kecintaan serta kemunculan Slankers dilatar

5Wawancara dengan Mas Aat (Ketua Komunitas Minoritas Slankers Jogja) pada tanggal 29 Maret

2016. 6 Penggunaan ejaan kata “slengean” merujuk pada empat karya tulis yang memiliki keserupaan

tema pembahasan tulisan. Karya tersebut adalah “Slank dan Slankers di Kota Makasar (Sebuah

Kajian etnografi)” karya dari Hery Wahyudi 2011, “Pembentukan Identitas Slankers Melalui

Pemaknaan Terhadap Simbol-Simbol Budaya Musik Slank” karya Adisty Dwi Anggraini 2008,

“Komunikasi Sosial Budaya Komunitas Slankers Club Solo dengan Masyarakat” karya Sendy

Rizky Ariefa’ie 2015 dan “Dari CikiniStone Complex hingga Slank: Sebuah Catatan Perjalanan

Slank (1983-1996)” karya Fahmi Firmansyah 2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

5

belakangi oleh citra yang dimunculkan Slank dengan idiom slengean yang

berbentuk perlawanan terhadap pemerintah. Ditambah lagi, karya-karya Slank

merupakan simbol dari kritik terhadap penguasa (pemerintah).

Selain hubungannya dengan protes terhadap pemerintah, Slankers memiliki

jalan hidup bebas bertindak sesuka hati sebagai sebuah dunia yang. Pandangan ini

menghasilkan adanya rasa nyaman menjadi Slankers ketika banyak orang

menganggap Slankers sebagai orang-orang yang aneh. Rasa nyaman ini yang

ingin Slankers peroleh sebagai sebuah perlindungan atau payung di dalam

kehidupan bermasyarakat.

Payung dalam penelitian ini yaitu slengean karena jika dianalogikan sebagai

bentuk payung, Slengean memberikan perlindungan dari hal yang menindas

(pemerintah) dan menjanjikan kebebasan bertindak di kehidupan bermasyarakat.

Pada kenyataannya, Slankers harus bernegosiasi dalam menggunakan payung

tersebut karena perlindungan itu tidak sepenuhnya melindungi mereka. Oleh

karena itu, negosiasi antara Slankers dan penggunaan payung atau perlindungan

tersebut di analisa dalam penelitian ini.

Payung menghasilkan bayangan yang membuat subjek merasa teduh dan

nyaman, dimana bayangan ini merupakan fantasi dalam Slankers. Munculnya

fantasi ini dipengaruhi oleh cara Slankers memaknai ulang karya-karya Slank.

Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada fantasi di dalam kelompok Slankers

dimana fantasi tersebut sebagai penutup rapuhnya slengean yang mereka miliki.

Sehingga, fantasi dijadikan sebagai dasar penelitian dan penulisan ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

6

1.2 Rumusan Masalah

Gerak dari keterlibatan Slankers dalam lingkup masyarakat tidak lepas dari

berbagai macam hal yang membuatnya membentuk komunitas Slankers. Lingkup

dari pertemuan antara individu ketika berhadapan dengan sistem yang

dipersonifikasikan pada sistem simbolik membentuk beberapa konsekuensi di

dalamnya. Berdasarkan fenomena-fenomena yang terjadi pada Slankers tersebut,

terdapat tiga rumusan pertanyaan sebagai berikut.

1. Apakah resistensi pada pemeritah merupakan dasar utama ketertarikan

Slankers pada Slank?

2. Bagaimana Slankers memaknai karya Slank (lagu, Potlot dan slengean)?

3. Fantasi seperti apakah yang ada dalam Slankers?

1.3 Tujuan dan manfaat

1.3.1 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menjelaskan dasar utama ketertarikan Slankers.

2. Menjelaskan cara Slankers memahami hal-hal yang berhubungan dengan Slank

(lagu, Potlot dan slengean).

3. Mencari fantasi yang saat ini ada di dalam diri Slankers.

1.3.2 Manfaat

Manfaat dalam ranah kajian budaya serta kajian musik:

1. Dapat menjadi rujukan dalam penelitian serupa dalam ranah seni khususnya

musik dan sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

7

2. Melihat secara lebih mendalam mengenai musik sebagai sebuah simbol bagi

beberapa golongan masyarakat.

Manfaat untuk masyarakat:

1. Memahami fenomena musik dalam mempersatukan masyarakat dalam satu

golongan dengan satu ikatan (musik).

1.4 Tinjauan pustaka

Bagian ini merangkum beberapa penelitian yang memiliki keserupaan

mengenai topik, pembahasan, dan fenomena Slankers. Lima kajian yang pernah

dilakukan oleh beberapa peneliti dengan tema yang serupa digunakan sebagai

bahan perbandingan untuk mendukung penelitian ini. Berikut adalah dua ulasan

yang dibuat kedalam dua bagian meliputi kajian tersebut.

1.4.1 Slankers

Bagian pertama ini merangkum beragam penjelasan serta tulisan yang

membahas mengenai Slankers lewat sudut penjelasan yang berbeda. Di dalam

tulisan yang berjudul “Budaya Populer dan Komunikasi: Impak Kumpulan Slank

Terhadap Slankers di Indonesia” dari Rizky Hafiz Chaniago dan Fuziah Kartini

Hassan Basri, Slank merupakan wadah dari resistensi politik yang berkembang di

Indonesia. Karya Slank menyuarakan mengenai gejala negatif di masyarakat serta

menarasikan kondisi politik yang dianggap kurang baik. Slank membawa wacana

mengenai PLUR (Peace, Love, Unity dan Respect) sebagai salah satu jargon

utama kelompok Slank. Nilai yang nampak dari PLUR merupakan nilai yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

8

dibuat oleh Slank yang mengarah pada kebersatuan, kedamaian, rasa peduli, dan

cinta yang diaktualisasikan pada sesama manusia dan alam.7

Tulisan berikutnya yang memberikan penegasan dari “Budaya Populer dan

Komunikasi: Impak Kumpulan Slank Terhadap Slankers di Indonesia” adalah

karya tulis yang berjudul “Strategi Positioning Slank dalam Menanamkan Citra

sebagai Salah Satu Grup Band di Indonesia” dari M.Ronald Reagan dan Yeni

Rosilawati yang mengangkat tema mengenai positioning8. Tulisan ini

memberikan penjabaran mengenai brand yang dijual oleh kolompok Slank dan

gaya hidup Slank yang terkesan anti kemapanan (apa adanya) dan bebas. Dua hal

ini menjadi pintu masuk bagi kelompok musik Slank dalam panggung hiburan

sehingga wacana anti kemapanan dan bebas ini diterima oleh masyarakat.9

Tulisan berikutnya yang lebih mendalam lagi adalah karya tulis yang

berjudul “Slank Adalah Aku” (Studi Eksploratoris tentang Pengidolaan yang

Mempengaruhi Gaya Hidup pada Penggemar Slank Pekalongan Slankers Clup

(PSC) Pekalongan) karya Rovi Ashari. Karya tulis ini menyajikan pijakan dalam

metodologis dan struktur penulisan yang berarah pada dinamika sosial kelompok

Slankers. Lingkup sosial ditempatkan pada wilayah yang memiliki korelasi

bersifat timbal balik. Timbal-balik disini lebih menempatkan sebagai gejolak

7Rizky Hafis Chaniago dan Fuziah Kartini Hassan Basri, Budaya Popular dan Komunikasi: Impak

Kumpulan Slank Terhadap Slankers di Indonesia, Jurnal Komunikasi, Malaysian Journal of

Communication, 2011, Universiti Kebangsaan Malaysia, Jillid 27(1): 91-100. 8 Konsep ini dalam pengertian tradisional mengatakan bahwa positioning merupaan sebuah strategi

untuk memnangi dan menguasai benak pelanggan melalui produk yang ditawarkan. 9M.Ronald Reagan dan Yeni Rosilawati, Strategi Positioning Slank dalamMenanamkan Citra

sebagai Salah Satu GrupBand di Indonesia, Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 1, Juni

2009: 1-118, Universitas Atma jaya Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

9

sosial yang menjadi bahan pengkaryaan dalam upayanya untuk media refleksi.

Karya Slank yang dianggap sebagai karya yang mengangkat isu sosial dan

solidaritas menjadi perwakilan dari generasi muda dalam mereflekikan dirinya

dan lingkungan sosial.10

Tiga karya tulis ini menjadi referensi dan titik pembeda dengan penelitian

yang dibahas dalam keseluruhan karya tulis ini. Titik pertama yang menjadi

pembeda adalah pengalaman musikal masing-masing Slankers. Pengalaman

musikal atau pengalaman estetik dalam bidang musik merupakan tonggak awal

dalam membuka yang ada di dalam diri Slankers. Titik rujukan awal mengarah

pada daya persepsi yang dikontekskan pada sisi sosial Slankers. Dalam artian, sisi

estetik dalam hal ini dibahas bersama deretan sisi kritis dalam lingkup sosial

masyarakat. Peta ini membuka beberapa hal yang menjadi modal pembeda

selanjutnya. Daya refleksi yang berkaitan dengan pengalaman musikal dan sosial

masyarakat memberikan residu yang mengarah pada fantasi.

Fantasi dalam penelitian ini merupakan pembeda dari penelitian yang sudah

disebutkan di atas. Fantasi dalam hal ini merujuk pada fantasi kolektif yang

muncul dalam komunitas Slankers. Kedua korelasi ini membangun konsepsi

mengenai keutuhan diri Slankers dari refleksi antara karya Slank, Slankers dan

masyarakat tentunya. Lingkup berikutnya memberikan ulasan mengenai resistensi

yang hadir dari Slankers itu sendiri dalam sistem masyarakat tentunya. Resistensi-

10Rovi Ashari, Skripsi “Slank Adalah Aku”(Studi Eksploratoris tentang Pengidolaan yang

Mempengaruhi Gaya Hiduppada Penggemar Slank Pekalongan Slankers Club (PSC) Pekalongan),

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2009, hal xiii.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

10

resistensi semacam ini menjadi pembahasan yang nantinya berujung pada

pembentukan kelompok Slankers.

1.4.2 Musik dan sosial

Bagian kedua ini memberikan pandangan mengenai kerangka konseptual

yang memiliki tendesi yang serupa dengan rancangan topik penulisan ini. Karya

tulis pertama yang digunakan yaitu “What is Sociological About Music?” dari

William G. Roy dan Timothy J. Dowd.11 Tulisan ini memberikan denah mengenai

posisi karya musik yang berada di tengah-tengah masyarakat. Tulisan ini sengaja

diambil karena tulisan ini menjadi pintu masuk interaksi antara musik, sosial dan

masyarakat. Tulisan ini memberikan pemahaman pada alur pemikiran yang

berlandas pada kerangka musik dan elemen yang membentuknya dalam ranah

masyarakat sehingga bisa dikorelasikan pada penggemar. Dalam hal ini musik

diletakkan pada posisi di tengah-tengah antara bentuk sosial yang membangun

corak musik dan sosial yang dipengaruhi oleh musik itu sendiri. Sisi lainnya yang

menjadi titik tumpu adalah musik sebagai aktifitas. Namun, penjelasan ini tidak

hanya berguna dalam melihat sisi musikalitas, tetapi juga bisa melihat hal yang

lebih luas dalam karya ataupun dalam refleksi individu dalam hubungannya

dengan merituskan (berkegiatan dengan mengidentikkan Slank) serta

mengidentikkan diri dengan musik tertentu. Pemahaman mengenai interaksi antar

individu merupakan pintu yang terbuka untuk melihat gerak dari refleksi antara

penggemar dan idola. Titik kesamaan dalam hal ini mengarah pada pola interaksi

11William G. Roy dan Timothy J. Dowd, What is Sociological About Music?, Annual Review of

Sociology, Vol. 36: 183-203 (Volume publication date 11 August 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

11

antara individu dalam memproduksi wacana yang mengitari kelompok sehingga

muncul kecenderungan memilih satu hal yang dianggap menarik.

Satu tulisan lagi yang bisa dianggap sebagai rujukan adalah Hardcore:

Subculture American Style karya dari Susan Wilis.12 Tulisan ini memberikan

penjelasan mengenai corak-corak subkultur yang bermunculan di Amerika. Secara

konseptual, karya tulis ini memberikan rangkaian dalam melihat kelompok

subkultur pada sisi yang mengarah pada resistensi yang ada di dalam kelompok

subkultur Amerika. Resistensi yang muncul ini memberikan wujud pada gaya

subkultur. Gaya yang hadir menjadi karakter yang muncul pada kelompok

subkultur.

Pada bagian akhir ini diperlihatkan denah besar mengenai hubungan antara

musik dan sosial seperti gambar berikut:

12Susan Willis, Hardcore: Subculture American Style, Critical Inquiry, Vol. 19, No. 2 (Winter,

1993), pp. 365-383, University of Chicago Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

12

Gambar 1.1: Denah Musik dan Sosial

Berdasarkan Gambar 1.1, runtutan dalam bagian pertama denah

menempatkan musik berada pada posisi di tengah dan diapit dengan berbagai

aspek kehidupan. Gejolak yang berada pada interaksi antara diri dan di luar diri

membuat individu perlu membuat ruang sebagai wadah bernegosiasi antara diri

dan lingkungan. Struktur yang mencakup sisi internal atau sisi eksternal dalam

musik memiliki jejak dari aspek di luar musik seperti ekonomi, sosial, dan politik.

Kekuatan dari gerak ini memberikan konstribusi pada ilmu (yang mengarah pada

pemikiran) dan gerakan sosial. Semua terlahir dari dua konsepsi mengenai musik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

13

sebagai objek dan musik sebagai aktivitas dalam masyarakat atau komunal

tertentu. Musik sebagai aktivitas mengarah pada tindakan-tindakan menyamakan

diri atau fetis pada idola, seperti gaya berpakaian. Pada sisi objek, musik bisa

menjadi wadah yang dapat memberikan pengalaman musikal dalam diri ataupun

kolektif.

Ketertarikan penggemar dalam menyamakan diri dengan idola dan

mengkonsumsi karya tidak luput dari kapital (modal) yang mereka miliki dalam

dirinya. Struktur ini memberikan penggemar untuk mendekatkan dirinya pada

karakter tertentu dalam sebuah aktivitas musikal. Hal ini membuat penggemar

memiliki corak pembeda antara dirinya dengan berbagai macam corak yang ada di

masyarakat. Bermacam sistem yang menyelimuti kedirian penggemar

membuatnya untuk berhadapan dengan sistem-sistem yang membuat dirinya tidak

merasakan kepuasan. Alhasil apa yang dilakukan adalah bentuk negosiasi yang

berkaitan dengan lingkungan dan sisi kesejarahan dalam diri penggemar.

Sehingga, seperti yang tertulis pada denah di atas, ada formasi sosial yang berbeda

dengan sistem umum yang ada dalam masyarakat dan pembuatan sistem baru

yang berbeda dengan sistem umumnya. Corak baru ini memiliki gaya untuk

melegitimasiakan keberadaan dirinya sendiri.

Bagian ini sarat dengan beberapa faktor penentu seperti aturan dan

kehendak bebas (hasrat). Hasrat merupakan hasil dari ketidakmampuan norma

atau sistem untuk memberikan kepuasan dalam diri subjek. Jika hal ini menjadi

bentuk yang melibatkan sistem komunal serta melibatkan banyak orang di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

14

dalamnya, pola ini mengarah pada gerakan yang memiliki kepentingan dan tujuan.

Konsep ini sangat berguna untuk melihat fenomena Slankers. Dalam posisi ini,

musik sebagai objek dan aktivitas menjadi sangat penting untuk memperlihatkan

cara Slankers menggunakan material (lagu, slengean, Slank dan Potlot) di tengah

masyarakat.

Satu hal yang tidak bisa dilepaskan dalam hubungan antara idola dan

penggemar adalah peranan teknologi (Internet). Melalui Internet, penggemar bisa

mengakses karya serta halaman idola secara cuma-cuma dan sedikit batasan.

Internet menjadikan idola semakin dekat dengan penggemar karena jangkauan

serta kemudahan yang diberikan, seperti, blog, facebook dan youtube. Melalui

internet pula, ada jalinan interaksi ketika terjadi proses mengakses karya.

Hubungan ini terjalin karena ada dua pelaku yang menguplod dan mengunduh

karya (online communities).13

Tiga hal yang menjadi pembeda penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

yaitu pengelaman auditif, penggunaan makna slengean, dan fantasi dalam

Slankers. Pada pengalaman auditif, penelitian ini menjelaskan ketertarikan

Slankers dan membahas sedikit tentang musikalitas. Pada penggunaan makna

slengean, penelitian ini berfokus pada penggunaan slengean dan perubahannya.

Pada fantasi dalam Slankers, fantasi dalam penelitian ini melihat frame fantasi di

dalam Slankers yang menjadi pemersatu mereka.

13 Mia Consalvo dan Charless Ess (edt), The Handbook of Internet Studies, Wiley-Blackwell,

United Kingdom, 2011, hal 440-450.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

15

1.5. Kerangka Teori

Pada penelitian ini, konsep fantasi oleh Jacques Lacan digunakan sebagai

dasar penulisan. Konsep ini berguna untuk memperlihatkan polemik dan alasan

ketertarikan Slankers pada Slank. Fantasi dalam penelitian ini adalah bentuk

visual untuk menopang keberadaan subjek simbolik.

How are we to understand the fundamental fantasy as the locus in which the subject

emerges as a consequence of the knotting together of the three orders of the Symbolic,

the imaginary, and the Real? First of all, the fundamental fantasy should be regarded

as a “compromise formation’ par excellence: indeed, it is both the consequence of and

a reaction (a defense) against the fact that the symbolic Other of the signifiers is a

structurally lacking order.14

Berdasarkar kutipan di atas, fantasi merupakan salah satu bagian yang

terdapat dalam kerangka teori psikoanalisa yang digagas oleh Lacan yang

dijelaskan melalui denah Graph of Desire. Fantasi bisa diartikan sebagai jawaban

atas tuntutan pernyataan yang keluar dalam diri dalam upayanya mempertanyakan

kembali keinginan liyan/Other. Hal ini terjadi karena dunia simbolik memiliki

kekuatan untuk mengatur subjek untuk patuh atas perintahnya. Tolak ukur yang

muncul di dalam dunia simbolik ini adalah ketika seseorang diperkenalkan dengan

bahasa dan hukum sosial (Other atau liyan).

Salah satu dampak ketika seseorang memasuki dunia simbolik adalah

munculnya kastrasi. Dalam dunia musik contohnya, pada masa Orde Baru,

lembaga sensor sangat aktif menyaring konten-konten yang berbau kritik

khususnya seni. Tujuan yang ingin dicapai adalah menyamakan satu

bahasa/aturan di masyarakat.

14 Lorenzo Chiesa, Subjectivity and Otherness, A Philosophical Reading of Lacan, The Mit Press,

London, 2007, hal 142.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

16

Liyan memaksa seseorang untuk patuh dalam tindakan dan berbahasa sesuai

dengan aturan yang dimiliki oleh liyan. Pada tatanan ini pula subjek menemukan

celah-celah yang kosong dari liyan itu sendiri. Celah kosong yang dirasakan oleh

subjek merupakan hasil dari tranformasi ketika subjek berada pada tatanan need

(imajiner) dan menghasilkan hasrat (desire). Selain mekanisme mengenai

perubahan need dan demand, dunia simbolik juga menjadikan individu sebagai

subjek simbolik dan subjek ketidaksadaran. Ketidaksadaran yang dirasakan oleh

subjek merupakan wilayah yang muncul ketika dirinya menjadi subjek bahasa

atau bemasyarakat. Pengaruhnya terletak pada bagaimana ketidaksadaran ini

terlihat berada di dalam dan tidak keluar, namun ketidaksadaran memiliki

kecenderungan untuk keluar dalam ranah bahasa. Munculnya ketidaksadaran ini

melalui lelucon (joke), mimpi (dream) atau kesalahan berbicara (slip of tongue).

Need manusia merupakan sikap alamiah yang berkutat pada kebutuhan oral

dan anal. Namun ketika manusia memasuki wilayah simbolik semua kebutuhan

itu tidak semua bisa dilampiaskan dalam ruang kehidupan bersosial. Munculnya

dunia bahasa dengan seperangkat hukum yang ada di dalamnya membuat

sebagian kehendak dalam need tidak dapat dikenali keberadaannya. Hal ini

memiliki jejak yang muncul pada dunia simbolik melalui hasrat dalam diri.

Dunia simbolik melalui kastrasi menimbulkan keinginan yang tidak dapat

teraktualisasikan. Hal ini menimbulkan sesuatu yang hilang dalam dirinya. Hasil

yang muncul dalam bagian ini adalah subjek yang mengalamai kekosongan dalam

dirinya ($). Celah kosong yang dirasakan oleh subjek bahasa ini karena kondisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

17

ketidakmungkinan (traumatik atau real) dalam dirinya. Kata real yang dimaksud

adalah pesona dunia simbolik yang memberikan kenikmatan ternyata tidak benar

adanya. Dengan kata lain, real merupakan kondisi ketidakmungkinan dalam

mencapai posisi nikmat dalam tatanan simbolik (impossibility). Sebagai

tambahan, fenomena yang terjadi pada Slankers bisa dijadikan contoh.

Sehubungan dengan pandangan Slankers mengenai demokrasi, salah satu

dari mereka mendefinisikan demokrasi saat ini adalah demokrasi keblinger.15

Asumsi ini muncul ketika demokrasi yang dijadikan landasan untuk bebas dalam

berekspresi16 diartikan sebagai bentuk kebebasan yang tidak mengenal aturan.

Sehingga, hal ini membuat Slankers gelisah.

Slankers memang merupakan salah satu golongan masyarakat yang sering

dihubungkan dengan kebebasan. Tetapi, ketika kebebasan itu sudah nampak,

mereka merasa kebebasan yang diinginkan bukan seperti kebebasan saat ini.

Terdapat celah kosong yang mereka rasakan. Sehingga, yang dirasakan oleh

Slankers adalah ketidakpuasan karena demokrasi saat ini tidak memberikan

keinginan mereka yang utuh (impossibility).

The real emerges as that which is outside language and inassimilable to symbolization.

It is ‘that which resists symbolization absolutely' or, again, the real is ‘the domain of

whatever subsists outside symbolisation’. This theme remains a constant throughout

the rest of Lacan’s work, and leads Lacan to link the real with the concept of

impossibility. The real is ‘the impossible’ because it is impossible to imagine,

impossible to integrate into the symbolic order, and impossible to attain in any way. It

15 Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 16 R. Kristiawan, Penumpang Gelap Demokrasi Kajian Liberalisasi Media di Indonesia, Aliansi

Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Jakarta, 2013, hal 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

18

is this character of impossibility and resistance to symbolization which lends the real

its essentially traumatic quality.17

Berdasarkan kutipan di atas, kondisi ketidakmungkinan yang dirasakan oleh

subjek mengantarkan diri subjek pada fantasi yang dirasakan oleh subjek itu

sendiri. Fantasi sendiri memiliki sifat yang mengarah pada bagaimana subjek

melihat aspek dunia simbolik ini nyatanya tidak memiliki perangkat yang cukup

untuk memuaskan subjek yang berada di dalamnya. Fantasi ini semacam frame

yang muncul dalam benak diri subjek dalam melihat dunia atau aturan yang

disajikan dalam dunia simbolik. Fantasi juga muncul ketika subjek merasakan

objek hasrat yang ada di hadapan subjek. Dengan adanya fantasi inilah seolah-

olah objek memiliki kenikmatan serta menjadi nikmat untuk selalu dikejar.

Gambaran ini bisa memperlihatkan latar yang mendasari Slankers untuk

tetap berada dalam satu wilayah. Salah satu contoh yang dapat diperlihatkan

adalah tata cara berbusana. Tata busana yang terkesan slengean, tidak rapi, dan

cuek merupakan cara yang Slankers gunakan dalam kehidupan sehari-hari.18

Walaupun banyak orang yang menganggap gaya semacam ini adalah gaya yang

kotor, Slankers tetap merasa senang ketika menggunakannya. Hal ini karena

topangan dari realitas yang dimunculkan oleh Slankers berlandaskan pada fantasi

yang berada di dalam dirinya.

While Lacan accepts Freud’s formulations on the importance of fantasy and on its

visual quality as a scenario which stages desire, he emphasizes the protective function

of fantasy. Lacan compares the fantasy Scene to a frozen image onm a cinema screen;

just as the film may be stopped at a certain point in order to avoid showing a traumatic

17 Dylan Evans, An Introductiory Dictionary of Lacanian Psychoanalysis, Routledge, London dan

New York, 1996, hal 162. 18 Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

19

scene which follows, so also the fantasy scene is a defence which veils castration. The

fantasy is thus characterized by a fixed and immobile quality.19

Berdasarkan kutipan di atas, munculnya fantasi dalam diri memilik korelasi

pada hasrat di dalam diri dan menjadi penolak dari hadirnya kastrasi yang muncul

dalam dunia simbolik. Beragam aturan yang muncul dalam dunia simbolik

menimbulkan hasrat dalam diri subjek yang merasa tidak terpuaskan dalam dunia

simbolik. Kekangan serta hasrat dari liyan yang selalu menginginkan subjek-

subjek untuk patuh pada ketetapan yang liyan buat menimbulkan keinginan untuk

lari dari kekangan tersebut. Fantasi dalam hal ini semacam gambaran visual yang

memberikan kengerian dari liyan dan kenikmatan terhadap objek hasrat. Dengan

artian lain, fantasi sendiri juga menjadi tanda di mana subjek memiliki hasrat dan

merindukan objek yang tidak didapat dalam dunia simbolik.

The conclusion that we are here dealing with racism is further confirmed by the fact that this

'Che vuoi?' erupts most violently in the purest, so to say distilled, form of racism, in

antiSemitism: in the anti-Semitic perspective, the Jew is precisely a person about whom it is

never clear ‘what he really wants;-that is, his actions are always suspected of beign guided by

some hidden motives (the Jewish conspiracy, world domination and the moral corruption of

Gentiles, and so on). The case of anti-Semitism also illustrates perfectly why Lacan put, at the

end of the curve designating the question ‘Che vuoi?’ the formula of fantasy ($<>a): fantasy is

an all answer to this ‘che vuoi?’; it is an attempt to fill out the gap of the question with an

answer. In the case of anti-semitism, the answer to ‘What does the Jew want?' is a fantasy of

‘Jewish conspiracy’: a mysterious power of jews to manipulate events, to pull the strings behind

the scene. The crucial point that must be made here on a theoretical level is that fantasy

functions as a construction, as an imaginary scenario filling out the void, the opening of desire of the Other. By giving us a definite answer to the question ‘what does the Other want?’20

Fantasi berada pada posisi ($<>a). Makna yang terletak dalam bagian ini

adalah ketika subjek terbelah ($) berhadapan dengan objek hasrat dan mengetahui

bahwa dunia yang harusnya memberikan kenyamanan ternyata tidak. Dari bagian

ini, terlihat bahwa tatanan ini berada pada bagian yang terletak di atas garis

19 Op cit, Dylan Evans, hal 61. 20Slavoj Zizek, The Sublime Object of Ideology, Verso, London dan New York, 1989, hal 128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

20

lintang yang ditandai dengan istilah Che vuoi? (kata ini memiliki artian apa yang

kamu inginkan?). Kronologi ini merupakan bagian yang muncul karena liyan

selalu memberikan kekangan kepada diri subjek dalam bertindak di sistem yang

dibuat oleh diri liyan itu sendiri.

Gambar 1.2: Che voui?

Gambar di atas memiliki runtuan pada fantasi yang berada dalam benak

subjek yang merasa dirinya tidak merasakan kenikmatan dari apa yang sudah

diberikan oleh master. Lantas bagaimana gerak semacam ini muncul dalam benak

subjek? Jawabannya terletak pada visualisasi yang muncul dalam benak subjek

ketika dirinya merasakan ketidaknyamanan tersebut. Dengan kata lain, fantasi

merupakan jawaban dari “Che voui?” dalam diri subjek. Dunia yang dibangun

dalam dunia simbolik memunculkan banyak hal yang dikastrasi dalam diri.

Kastrasi yang muncul merupakan hasil dari hasrat simbolik dalam mengintervensi

semua subjek yang masuk dalam simbolik. Subjek yang berada di dalamnya

memiliki perlawanan yang muncul melalui hasrat dalam diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

21

Fantasy is answer to this 'che vuoi?'It is an attempt to fill out the gap of the question with an

answer. In the case of anti-Semitism. The answer to ‘What does the Jew want?’ is a fantasy of

‘Jewish conspiracy’: a mysterious power of Jewa to manipulate events, to pull the strings behind

the scene. The crucial point that must be made here on a theoretical level is that fantasy

functions as a construction, as an imaginary scenario filling out the void, the opening of the

desire of the Other. By giving us a definite answer to the question ‘what does the Other want?’, it

enables us to evade the unbearable deadlock in which the Other wants something from us, but we

are at the same time incapable of translating this desire of the Other into a positive interpellation, into a mandate with which to identify.21

Fantasi secara tidak langsung memiliki peran yang bisa memberikan

anggapan dalam melihat kedirian subjek di tengah dunia simbolik. Posisi ini

menempatkan posisi fantasi seperti frame atau potongan gambar yang

memberikan daya refleksi pada keberadaan diri. Fantasi yang muncul bersifat

subjektif. Dengan kata lain, keberadaan fantasi ini merupakan sudut dalam

memandang dunia dengan menitikberatkan pada satu sudut tertentu.

Dalam kerangka ini, fantasi merupakan imajinasi yang muncul dalam benak

subjek ketika hasrat dari Other memberikan kekuatan untuk memberikan

kekangan pada subjek. Fantasi ini memiliki keutamaan yang mengarah pada jalan

keluar untuk tidak ingin mengikuti apa yang telah dilegitimasiakan oleh liyan.

Fantasi ini memberikan kerangka yang mengarah pada bagaimana fantasi ini

memberikan gambaran bahayanya ikut dalam cara bertindak simbolik.

Sebaliknya, fantasi memberikan gambaran begitu indahnya objek hasrat. Dalam

bagian ini, fantasi memiliki jejak pada istilah “biru” yang sering diucapkan oleh

Slankers. Biru memiliki artian sebagai bentuk kedamaian (Pulau Biru Slank) dan

biru yang diasumsikan dengan generasi biru (pergolakan). Pulau Biru yang

diandaikan tempat yang penuh dengan kedamaian dalam konteks dunia yang

berada dalam diri Slank. Di sisi lainnya biru yang berarti gerakan pemuda yang

21Ibid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

22

bergejolak dalam konteks pemerintah. Kedua hal ini sama-sama memiliki tendensi

untuk menopang tindakan yang dilakukan oleh Slankers yang berhubungan

dengan pemerintah dan Slank.

Bayangan-bayangan semacam ini bisa menjadi bagian yang tidak

terlepaskan ketika disangkutkan dengan dunia simbolik dan real dalam diri

subjek. Penjelasan di atas merupakan gambaran yang tepat dalam melihat

keberadaan fantasi dalam diri subjek. Tetapi, bagian yang perlu digarisbawahi

adalah bagaimana fantasi yang muncul dalam diri merupakan pertimbangan yang

memiliki korelasi pada kedirian itu sendiri.

For Lacan desire is the essence of human existence, as it was for example for Spinoza.

Actually one must be more precise, for, lacan says, in a-theological system (that pulls

man away from the center of the world) the term “man” is impossible to concerve.

Then he suggests substituting the Spinozist formula that “desire is the essence of man”

by “desire is the essence of reality”. Notwithstanding this transformation, he situates

his theory in a long tradition of thought profoundly connecting human existence to

desire. His formulation of real as the impossible objek of desire, that needs a screen (of

fantasy) in order to make itself know, implies at the pane of philosophical antropology

that we never attain the final answer to appeal that has haunted man hroughout the

ages and guides him towards his most secret dimensions: “man, know thyself’. Thus

Lacanian theory of desire distinguishes it self from three major traditions in the

conception of man.22

Pada bagian selanjutnya, fantasi disandingkan dengan hasrat yang berada

dalam diri subjek. Seperti yang sudah diterangkan pada bagian sebelumnya, denah

dalam dunia simbolik memunculkan hasrat karena banyak keberagaman hukum

yang ada dalam dunia simbolik tidak dapat memberikan apa yang diinginkan oleh

subjek. Lantas bagian yang tidak terlampiaskan tersebut ingin keluar dan ingin

memberikan celah untuk dapat masuk dan membutuhkan jembatan yang dalam

22Andre Nusselder, Interface fantasy A Lacanian Cyborg Ontology, F&N Eigen Beheer,

Amsterdam, 2006, hal 23.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

23

kasus ini adalah Slank. Slank beserta beragam material (karya, slengean, figur dan

Potlot) yang dimiliki menjadi jembatan antara Slankers sebagai subjek bahasa

(simbolik) dan hasrat Slankers bersamaan dengan fantasi.

Žižek often conceives of fantasy as a kind of frame through which we see reality. This

frame offers a particular or subjective view of reality. It is permeated with desire and

desire is always 'interested', that is, it always presupposes a certain point of view. What

Žižek means by this can be understood by reference to the concept of an anamorphosis.

An anamorphosis is an image distorted in such a way that it is only recognizable from

a specific angle. It is, as Žižek states, 'the element that, when viewed straightforwardly,

remains a meaningless stain, but which, as soon as we look at the picture from a

precisely determined lateral perspective, all of a sudden acquires well-known

contours'.23

Fantasi sendiri merupakan semacam wujud imajinasi yang memiliki korelasi

pada dua bagian dalam membangun jembatan yang menghubungakan wilayah

imajiner dan wilayah simbolik. Kedua cabangan ini menempatkan fantasi pada

posisi pertama yang memiliki arahan pada konsep penolakan untuk ikut dalam

wilayah simboik. Penegasan tersebut memberikan arti objek yang ingin dikejar

dalam dirinya, sehingga kekuatan tersebut memberikan iming-iming yang besar

untuk terus dikejar. Penolakannya terletak pada bagaimana dunia simbolik tidak

menyediakan apa yang diinginkan oleh subjek. Bagian selanjutnya adalah

kerangka munculnya fantasi yang merupakan bagian untuk mengartikulasikan

keberadaan hasrat itu sendiri. Kerangka fantasi muncul dalam merasakan objek

yang selama ini diinginkan. Inti dalam gagasan fantasi ini adalah alasan kuat bagi

subjek untuk tetap berada pada satu ikatan tertentu. Walaupun sebagian orang

melihat ikatan tersebut tidak menyenangkan, namun bagi subjek yang sudah

23Tony Myers,Slavoj Žizek, Routledge, London dan New York, 2003, hal 99.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

24

masuk dalam ikatan tersebut, subjek tetap merasa nyaman karena ada fantasi yang

menopangnya.

1.6 Metode penelitian

Metode penelitian dalam tulisan ini diambil melalui wawancara dan

literatur. Pengambilan melalui wawancara melibatkan anggota Slankers

Yogyakarta dan pengambilan data melalui literatur menggunakan literature yang

berkaitan dengan kelompok Slank dan Slankers. Berikut penjelasan secara rinci:

Sumber data primer dilakukan melalui wawancara bersama satu ketua dan

lima anggota komunitas Slankers Yogyakarta yang disebut Slanker Fans Club

(SFC) Yogyakarta. Klasifikasi dari narasumber dibedakan sesuai dengan periode

keterlibatannya dengan SFC Yogyakarta. Pembedaan ini dianggap penting

mengingat kelompok ini mengalami dua kali perubahan periode (Pulau Biru dan

Minoritas Slanker Jogja). Narasumber dibatasi hanya enam orang Slankers yang

masuk dalam lingkup SFC Yogyakarta. Pengambilan data hanya dalam lingkup

Yogyakarta.

Data sekunder melalui literatur yang membahas mengenai Slank dan juga

kelompok Slankers. Dalam hal ini literatur yang digunakan berupa buku, majalah,

artikel dan karya tulis akademik yang memilki keserupaan dengan tema mengenai

Slank dan Slankers.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

25

1.7 Sistematika Pembahasan

Tesis ini terdari dari lima bab. Bab I adalah pendahuluan, dimana bagian ini

terdiri dari latar belakang ketertarikan penulis terhadap Slankers dan hubungannya

dengan resistensi terhadap pemerintah. Bab II menjelaskan sejarah dan wacana

yang muncul didalam lingkaran Slank dan Slankers. Bab III menjelaskan proses

Slankers memahami karya Slank (lagu, potlot, dan slengean), resistensi terhadap

pemerintah, dan kecenderungan menyingkirkan Slank. Bab IV meliputi analisa

alasan penggemar Slank menjadi Slankers dan hubungannya dengan resistensi

terhadap pemerintah, karya Slank yang dimaknai oleh Slankers, dan fantasi

didalam Slankers. Bab V berisi kesimpulan dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

25

BAB II

SEJARAH SLANK, SLANKERS DAN SLANKERS YOGYAKARTA

2.1 Sejarah Kelompok Musik Slank

Kemunculan komunitas Slankers yang tersebar di Indonesia ataupun yang

tersebar di luar Indonesia tidak lepas dari kemunculan kelompok musik Slank

sebagai dasar dari kesatuan komunitas Slankers. Salah satu momen yang diingat

komunitas Slankers adalah munculnya embrio kelompok Slank. Embrio dari

kelompok Slank adalah kelompok musik yang menamakan dirinya Cikini Stone

Complex (CSC) dengan formasi yang hanya menyisakan sedikit personil yang

bertahan hingga menjadi kelompok Slank. CSC tidak berdiri dalam waktu yang

lama, yaitu dalam rentang waktu 1981-1984. CSC bermula dari perkumpulan

anak-anak muda perguruan Cikini yang memiliki kesukaan terhadap musik-musik

Rolling Stone. CSC merupakan kelompok musik yang didirikan oleh Bimo

Setiawan Al Machzumi24 atau yang sering disapa dengan nama Bimbim pada saat

dirinya berkecimpung di perguruan Cikini.

Pada awalnya kelompok CSC sering sekali memainkan karya-karya dari

kelompok Rolling Stone. Repetisi karya-karya Rolling Stone yang dilakukan oleh

kelompok CSC memang beralasan sekali, karena pada saat

24 Bimo Setiawan Al Machzumi lahir pada tanggal 25 Desember 1966. Bimbim lahir dari pasangan

Sidharta Manghoeroedin dan Iffet veceha, Sidharta Manghoeroedin sempat menjalankan bisnis

kargo perkapalan (lihat Gatra, No..11 tahun XII, 28 Januari 2006, hal 80. )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

26

itu banyak kelompok band yang merepetisi karya band-band terkenal yang

berasal dari musik top dunia.

Setelah hengkang dan membubarkan kelompok CSC, Bimbim membuat

kelompok baru yang bernama Red Evil. Karya-karya yang dimainkan oleh

kelompok musik Red Evil mengantarkan mereka untuk menggagas satu nama

baru yaitu Slank. Titik awal perubahan nama ini diawali dengan sebutan yang

mereka terima dari para pendengar yaitu slengean. Kata ini disematkan karena

gaya penampilan dan corak musik mereka mengarah pada slengean. Penampilan

yang slengean (seenaknya), lirik lagu yang seenaknya kadang mengandung kritik-

kritik sosial, serta aliran musik yang mereka bawakan telah menjadi ciri khas yang

membedakan dengan musisi-musisi lain.25 Seperti ketika Slank konser di HUT RI

ke 70, Kaka (vokalis Slank) tampil dengan tampilan yang berkesan tidak rapi di

tempat yang seharusnya berpenamilan rapi.26 Dalam wilayah yang lain karya dari

kelompok Slank ini memiliki daya pikat karena lirik yang disajikan oleh

kelompok Slank tidak vulgar dalam mengkritik pemerintah tidak seperti Iwan

Fals.27 Tingkah yang seenaknya ini menjadi bagian yang cukup menarik orang

untuk menjadi Slankers, seperti ketika Slank memberikan marchandise alat

kontrasepsi pada album Satu-Satu tahun 2003.28 Selain itu, kemunculan kelompok

25Rovi Ashari, Skripsi “Slank Adalah Aku”(Studi Eksploratoris tentang Pengidolaan yang

Mempengaruhi Gaya Hiduppada Penggemar Slank Pekalongan Slankers Club (PSC) Pekalongan),

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Serakarta, 2009, hal xiv. 26Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 27Wawancara dengan Mas Andi (Slankers Pulau biru dan Minoritas Slanker Jogja) yang dilakukan

pada tanggal 12 Agustus 2016. 28Wawancara dengan Mas Andi (Slankers Pulau biru dan Minoritas Slanker Jogja) yang dilakukan

pada tanggal 12 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

27

musik Slank dengan mengusung ganre rock ‘n roll merupakan motor yang dapat

mengantarkannya kepuncak ketenaran. Slank sempat menggantikan selera

masyarakat Indonesia ketika dikuasai oleh musik-musik melayu Malaysia, seperti

Amy Search.29

Kekuatan jalinan yang terbentuk antar Slank dan Slankers terlihat ketika

kelompok Slank mengadakan konser di beberapa tempat dan melakukan

peresmian kelompok-kelompok komunitas Slankers yang ada di daerah yang

disinggahi. Salah satu contohnya adalah peresmian komunitas Minoritas Slankers

Jogja (MSJ). MSJ dibentuk dan didirikan atas antusias dan tuntunan dari sebagian

bekas anggota komunitas Slankers Pulau Biru Jogja, yang dulu pada tanggal 04

Desember 1998 telah diresmikan oleh Slank.30 Peresmian yang sering dilakukan

oleh Slank bukanlah satu-satunya tali perekat antara Slank dan Slankers. Bentuk

lainnya adalah terbukanya markas Slank yang bertempat di Gang Potlot sebagai

wadah untuk mejalin komunikasi antar komunitas. Tempat yang bernama Gang

Potlot ini memang bukan tempat biasa di mata Slankers. Beberapa Slankers

menganggap tempat ini merupakan tempat yang wajib dikunjungi karena Slankers

menganggap Gang Potlot adalah rumah mereka.31

Pada sisi lain, keberadaan kelompok Slank ini sering dikaitkan dengan

gerakan sosial, kemanusiaan dan kritis terhadap pemerintah. Salah satu personil

Slank, yaitu Abdee Negara juga dikenal sebagai salah satu yang getol dalam hal

29Wawancara dengan Mas Aat (Ketua Komunitas Minoritas Slankers Jogja) pada tanggal 29 Maret

2016. 30Wawancara dengan Mas Aat (Ketua Komunitas Minoritas Slankers Jogja) pada tanggal 29 Maret

2016. 31Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

28

ini. Abdee memang sering terlibat dalam gerakan kemanusiaan. Bersama kawan-

kawannya di dunia hiburan, ia beberapa kali menggalang dana untuk bantuan bagi

yang membutuhkan.32 Kepekaan terhadap kegiatan-kegiatan sosial semacam ini

juga tampak pada kejadian gempa bumi pada tahun 2006 di Yogyakarta. Slank

bersama Marsha Timoti datang ke Yogyakarta dalam acara SCTV pundi amal.33

Dalam sisi kritis terhadap pemerintah atau elit politik, Slank memiliki karya

dan juga tindakan yang mengarah pada hal ini. Terlihat pada suatu kesempatan

Slank dan Abdee aktif dalam gerakan mendukung Komisi Pemberantas Korupsi

(KPK), ketika sejumlah pihak dianggap hendak melemahkan lembaga itu. Pada

2012, ketika KPK (Komisi Pemberantas Korupsi) berkonflik dengan Markas

Besar Kepolisian Republik Indonesia, aktivis antikorupsi menuntut Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono mengatasinya. Tapi harapan ini tak segera terwujud

karena Presiden tidak segera mengambil langkah apa pun. Masyarakat yang

melihat komisi anti korupsi terancam berkumpul di bundaran hotel Indonesia. Di

sana, Abdee menyanyikan lagu Where are you Mr President?34

Munculnya Slank beserta karyanya sering dikaitkan dengan istilah slengean.

Slank selalu identik dan dianggap penjelmaan dari group musik Rolling Stones.

Aksi panggung hingga gaya hidup yang slengean menjadi sebuah trend anak

muda pada saat itu. Tidak sedikit anak muda yang mengaku Slankers dan

mengikuti gaya hidup mereka. Mulai dari rambut gondrong, pakaian compang-

32Ijar Karim, Metamorfosis Sang Gitaris, Tempo, 21 Desember 2014, hal 58. 33Diambil dari wawancara dengan Mbak Ravi (Minoritas Slanker Jogja), pada tanggal 24 Juni

2016. 34Ijar Karim, Metamorfosis Sang Gitaris, Tempo, 21 Desember 2014, hal 58.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

29

camping bahkan ikut menggunakan narkotika. Gaya hidup ini memang selalu

dikaitkan dengan gaya hidup barat dan musik rock pada khususnya. Slank dan

Slankersnya telah menjadi satu kekuatan yang menjadi ciri khas yang mewakili

identitas anak muda pada awal 1990-an. Slank menjadi salah satu group musik

yang cukup melegenda di tanah air.35

Kemunculan kelompok Slank sendiri dikaitkan dengan perlawanan atas

penguasa. Salah satu yang muncul adalah lirik “Anti Nuklir” yang dibuat oleh

kelompok musik Slank. Bahasa yang digunakan oleh Slank adalah medium untuk

menyuarakan kepentingannya yaitu pembangkangan terhadap sistem yang sedang

berkuasa pada saat ini. Bahasa yang Slank gunakan adalah bahasa yang digunakan

kaum miskin kota, buruh dan petani sehari-hari. Sehingga, tercipta sebuah bentuk

keterwakilan yang dirasakan oleh kaum tersebut dan akhirnya, nilai-nilai yang

disusupkan oleh Slank dalam teksnya kemudian diserap dan menjadi sebuah

simbol perlawanan yang sinkretis dengan kelas bawah pada saat ini. Pada

akhirnya, realitas yang mereka angkat menjadi pemahaman bersama (collective

understanding) bagi perlawan terhadap otoritas rezim tertentu. Lirik lagu “Anti

Nuklir” ditulis pada masa pemerintahan SBY dan ditujukan sebagai tandingan

atau bentuk perlawanan terhadap rezim. Secara tidak langsung teks ini menunjuk

pada fenomena-fenomena terdahulu, sekaligus mewakili situasi yang serupa.

Hubungan itu terjadi karena pada dasarnya teks lirik lagu “Anti Nuklir” merujuk

35Fahmi Firmansyah, Skripsi Dari Cikini Stone Complex hingga Slank: Sebuah Catatan Perjalanan

Slank (1983-1996),Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Depok, 2011, hal 18.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

30

pada teks lain yang bernada hampir sama untuk melawan kekuasaan dan

otoritas.36

2.2 Komunitas Slankers

Slankers merupakan nama yang disematkan untuk menyebut penggemar

kelompok musik Slank. Slankers merupakan salah satu kelompok pengemar yang

memiliki komunitas yang tersebar di berbagai daerah. Manajemen Slank sendiri

tidak ambil diam dalam kemunculan berbagai kelompok Slankers yang ada.

Dalam manajemen Slank terdapat satu divisi yang mengurus komunitas Slankers

yang bernama divisi Slanker Fans Club (SFC). Divisi SFC pusat resmi berdiri

sejak 2 mei 2004 sebagai bagian dari manajemen Pulau Biru Production yang

menaungi penggemar Slank yang tergabung dalam wadah SFC wilayah. Divisi

SFC pusat berdiri dengan maksud menjembatani berdirinya SFC wilayah

sekaligus menampung kreatifitas dan mengkoordinir kegiatan yang dilakukan

Slankers demi terciptanya sumber daya manusia yang produktif dan aktif. Saat ini,

SFC sudah memiliki 98 wilayah cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, dan

juga dua cabang di luar negeri yaitu Malaysia dan Timor Leste.37

Jumlah yang tertera ini merupakan jumlah yang tidak sedikit tentunya,

bahkan banyaknya Slankers yang muncul di tanah air ini memunculkan satu

kalimat yang menegaskan dirinya sebagai kelompok penggemar terbesar.

36Yogi Febrian, Skripsi Representasi Ekologi Politik Dalam Lirik lagu “Anti Nuklir” Karya Band

Slank (Studi Analisis wacana kritis Van Dijk tentang Representasi Ekologi politik Dalam Lirik

Lagu “Anti Nuklir” Karya Band Slank), Program Studi Ilmu Komunikasi konsentrasi humas

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia, Bandung, 2014, hal 7. 37 Zaini Hasan, Skripsi Manajemen Grup Musik “Slank” Dalam Industri Musik di Jakarta, Jurusan

pendidikan Sendratasik Fakultas bahasa dan Seni Universitas negeri Semarang, 2010, hal 63.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

31

Sebagian masyarakat mungkin familiar dengan kalimat tersebut, yaitu apapun

konsernya tetap bendera Slank pasti ada. Menurut salah satu anggota Slankers

yang diwawancarai, munculnya bendera atau atribut Slank dalam kegiatan musik

di luar Slank memiliki tujuan untuk menunjukkan bahwa di daerah itu ada

Slankers. Selain itu, munculnya fenomena ini juga ingin menunjukkan kepada

Slank untuk konser di tempat bendera Slank itu muncul.38

Dengan segala tingkah laku anak-anak muda saat itu (generasi muda ketika

Slank muncul), Slank yang anti kemapanan, urakan, seadanya, nakal, dan berani

membuat Slankers merasa suara mereka terwakilkan. Hal tersebut telah membuat

lahirnya suatu kelompok yang merasa memiliki persamaan dan senasib yaitu

sebagai penggemar grup band Slank yang menamakan dirinya sebagai Slankers.39

Fenomena ini memunculkan beberapa wacana yang hadir di sekitar kelompok

Slankers itu sendiri, seperti adanya ikatan persaudaraan tinggi ataupun wacana

mengenai loyalitas yang tinggi.

Genre musik yang disebutkan sebelumnya menjawab sebagian besar rasa

terasing yang dialami generasi muda ini, yakni kegelisahan yang tidak mau mapan

dan ingin terus bergerak dan sebagaimana musik-musik metal juga persis

menyuarakan antikemapanan dari periode Amerika dan Eropa yang birokratis.

Oleh karena itu, reaksi pemberontakan terhadap keteraturan atau apa saja yang

serba mengatur, Slankers outlet-kan (melepaskan), mereka carikan jalan keluar

kegelisahan itu dalam proses identifikasi kepada tokoh-tokoh anti kemapanan

38Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 39Rovi Ashari, loc.cit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

32

dengan musik-musik keras. Karena kekangan yang dirasa sedemikian kuat, maka

mereka pun harus berteriak dengan keras supaya dapat didengar.40 Bagian ini

memperlihatkan skema mengenai gerak Slankers yang didekatkan dengan

generasi muda yang tidak dapat bersuara dengan lantang. Tirani yang muncul di

masa itu memaksa sebagian masyarakat untuk mencari jalan keluar dari masalah

yang mereka alami.

Dalam beberapa fenomena yang terjadi dalam lingup Slankers, wacana

mengenai cinta damai muncul di permukaan dengan refleksi album PLUR. Istilah

PLUR dikenalkan pada publik ketika Slank membuat album yang berjudul PLUR

(Peace, Love, Unity dan Respect). Istilah PLUR muncul dan menjadi bagian dari

tingkah laku Slankers,seperti yang tertulis pada kutipan berikut: “PLUR, kata

lelaki 32 tahun yang biasa disapa Ateng ini, adalah semacam mantra pengingat

bahwa penggemar Slank adalah orang-orang yang cinta damai.” PLUR sejatinya

nama album Slank yang diluncurkan pada 2004. Tak aneh jika kemudian Slankers

menjadikannya sebagai prinsip berperilaku. Yudi mengatakan, dalam setiap

konser, haram bagi Slankers terlibat dalam keributan. Ketika ada keributan dalam

sebuah konser Slank, Slankers biasa berseru “PLUR” agar kericuhan tak lagi

terjadi. “kalau yang masih ricuh, itu namanya Slankers bajakan.”41

40Albert Camus, Leon Trotsky, William Philip, Stephen Spender, Barbara Rose, Nicola

Chaiaromonte, Seni, Politik, Pemberontakan, Yayasan Bentang Budaya, Yogyakarta, 1998, hal xi. 41Anang Zakaria, Plur, Mantra Pemersatu Slankers, Senin, 02 Desember 2013,

https://m.tempo.co/read/news/2013/12/02/112534085/plur-mantra-pemersatu-slankers, diakses

pada tanggal 1 Maret 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

33

Gambar 2.3: Kaos PLUR 4all42

Istilah PLUR memang sering disematkan dalam wacana yang tersebar di

masyarakat mengenai keberadaan Slankers. Bukan hanya istilah PLUR saja yang

muncul dalam lingkup wacana mengenai keberadaan Slankers, tetapi juga

mengenai segmentasi golongan masyarakat. Dalam beberapa wawancara bersama

anggota dari MSJ (Minoritas Slankers Jogja), istilah “berdiri di semua golongan”

menjadi bagian dari Slankers. Hal ini diwujudkan dengan kegiatan yang

melibatkan beberapa kelompok komunitas musik. MSJ mengadakan acara yang

melibatkan beberapa komunitas musik yang tersebar di provinsi Yogyakarta.

Latar yang ingin dikejar oleh acara ini adalah Slankers yang berdiri di atas semua

golongan.43

Bukan hanya refleksi mengenai pemaknaan daya refreksi antara Slank dan

Slankers saja yang nampak dari corak kelompok Slankers, dalam beberapa kasus

yang nampak, tetapi ikatan yang muncul dalam komunitas Slankers juga bisa

42Diakses melalui https://www.google.com/search?q=kaos+slank+4all&hl=in-

ID&source=android-

browser&prrnd=inv&source=Inms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwj6jZ31p5nVAhXLnpQKH

XJTCwsQ_AUICSgB#imgrc=EvUQLDxD61PUyM:

diakses pada tanggal 1 Maret 2016. 43Diambil dari wawancara dengan Mbak Ravi (Minoritas Slanker Jogja), pada tanggal 24 Juni

2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

34

disebut erat. Salah satu contoh yang bisa dilihat adalah fenomena adanya Slankers

di negara tetangga Timor Leste. Munculnya Slankers tidak hanya terjadi di

Indonesia saja atau pada satu regional tertentu saja. Transportasi dan komunikasi

telah memungkinkan terjadinya proses mobilitas yang semakin intensif dengan

gerakan orang dan imajinasi yang meninggalkan batas-batas geografis dan

kultural.44 Salah satu komunitas Slankers yang muncul di negara tersebut adalah

“Gang Potlot Dili”. Salah satu anggota dari Slankers Dili mengatakan: “Pokoknya

katong tetap satu darah. Biarpun ada perbatasan, Slankers Kupang dan Timor

Leste bersaudara,” 45 teriak Roberto dan kawan-kawan disambut teriakan “damai”

dari ratusan Slankers yang berkumpul di markas mereka. Bersama-sama mereka

mengumandangkan lagu Pulau Biru sambil mengibarkan dua bendera: bendera

Merah Putih dan bendera Timor Lestee. Kibaran dua bendera ini pula terlihat di

antara ribuan penonton yang memadati konser Slank.46

Slankers juga dikenal sebagai kelompok yang memiliki loyalitas tinggi pada

idolanya. Tidak jarang sikap ini mengantarkan kelompok Slankers pada hal yang

negatif. Slank sempat mengkonsumsi barang-barang terlarang yang ternyata

berdampak pada sisi internal Slank. Selain itu, Slankers juga melakukan hal yang

sama. Para penggemarnya meniru karena panutannya juga mengkonsumsi dan

pada saat Slank berusaha sembuh, maka dari itu mereka (penggemar) juga

44Prof. Dr. Irwan Abdullah, Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,

2006, hal 20. 45Koran Tempo, Pentas, minggu 24 Oktober 2010. 46Ibid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

35

berusaha untuk sembuh. Cara hidup Slank yang slengean (semaunya) juga diikuti

sebagai pengidolaan mereka yang totalitas.47

Gaya slengean diterjemahkan oleh Slankers sebagai gaya yang cuek dan

tidak formil. Biasanya para Slankers menggunakan celana jeans dan kaus oblong,

dengan rambut tidak tertata dengan rapi dan sandal jepit atau sepatu santai. Gaya

berpakaian yang sama membuat para Slankers merasa telah menunjukkan ideologi

Slankersnya, yaitu hidup sederhana dan apa adanya.48

Selain itu, gaya bicara Slankers yang khas dengan sapaan ´Peace´ dan

panggilan ´bro´ kepada sesama Slankers adalah simbol yang dimaknai sebagai

perdamaian, saling menyayangi dan menghormati diantara sesama Slankers.

Sapaan ini adalah sebuah identitas yang dengannya orang dapat mengetahui

seseorang adalah anggota komunitas Slankers.49

Walaupun pada saat ini Slank beserta Slankers sudah meninggalkan barang-

barang terlarang, dampak dari pandangan negatif masih melekat. Kehidupan

kelam yang sempat dialami oleh kelompok Slank ini juga memberikan pengaruh

besar terhadap kehidupan penggemar fanatiknya. Salah satu yang masih terlihat

adalah apa yang terjadi pada MSJ. Bentuk implikasinya adalah sulitnya untuk

bertemu dengan ketua komunitas MSJ jika tidak ada yang kenal atau tidak ada

yang membawa serta memperkenalkan kepentingan apa yang ingin dicari. Hal ini

dikarenakan memang untuk bertemu dengan ketua MSJ sedikit dipersulit karena

47Rovi Ashari, op.cit hal lxiv. 48 Adisty Dwi Anggraini, Skripsi Pembentukan Identitas Slankers Melalui Pemaknaan Terhadap

Simbol-simbol Budaya Musik Slank, Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, 2008, hal 3. 49Ibid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

36

tidak jarang beberapa orang yang bertemu dengannya hanya untuk menawarkan

barang-barang adiktif.50

Hubungan yang terjalin antara Slank dan Slankers memang sangat dekat

hingga apa yang Slank lakukan atau kemukakan mereka (Slankers) tiru. Pengaruh

Slank bukan hanya mempengaruhi cara dan gaya hidup pada penggemarnya,

tetapi juga mempengaruhi ke dalam kelompok tentang cara berinteraksi antar

Slankers di dalam sesama Slankers atau di luar Slankers. Tindakan mereka

berdasarkan atas suatu ideologi pengidolaan Slank.51 Hal lain yang disematkan

dalam hubungan Slank dan Slankers adalah anggapan mengenai respresentasi

anak muda. Dalam hal ini, Slank beserta karya Slank menjadi narasi yang

menggambarkan kehiduan anak muda. Para pecinta Slank ini mayoritas adalah

anak muda yang memiliki gaya hidup hura-hura. Mereka hanya memikirkan hari

ini tanpa memikirkan hari esok, mudah emosional, cepat naik darah, dan tidak

berpikir panjang. Dalam album pertama Slank, mereka banyak menyampaikan

ide-ide mengenai anak muda dengan penyampaian yang sederhana dan tidak

menggurui, bahkan mengutuk perilaku generasi muda. Beberapa lagu Slank

menggambarkan perilaku remaja dari sudut pandang remaja itu sendiri.52

2.3 Komunitas Slankers Yogyakarta

Komunitas Slankers yang ada di Yogyakarta didirikan pada tanggal 04

Desember 1998 dengan nama Pulau Biru dan pada tahun 2003 komunitas ini

50Wawancara dengan Mas Aat (Ketua Komunitas Minoritas Slankers Jogja) pada tanggal 29 Maret

2016. 51Rovi Ashari, op.cit. hal xvi. 52Fahmi Firmansyah, op. cit. hal 76.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

37

berubah menjadi Minoritas Slankers Jogja (MSJ). Pada awalnya, komunitas

Slankers Yogyakara ini digagas oleh kumpulan anak-anak Institut Seni Indonesia

Yogyakart (ISI YK) yang bernama Mas Okak dan Mbak Eni. Kedua orang ini

merupakan mahasiswa yang berasal dari luar daerah Yogyakarta. Dalam periode

awal kemunculannya, basecamp Slankers terdapat di jalan Parangtritis km 7.53

Perubahan yang terjadi dalam komunitas Pulau Biru dan Minoritas Slankers

Jogja ini dilatarbelakangi oleh alasan kurang produktifnya komunitas Pulau Biru

dalam berkegiatan. Pada sisi lainnya, penggantian nama Pulau Biru menjadi MSJ

juga terlatarbelakangi oleh digunakannya nama Pulau Biru untuk manajemen

Slank.54 Permasalahan yang muncul dari hubungan antara sisi internal dan

eksternal yang membuat kelompok ini memindah basecamp mereka dan merubah

nama komunitas Pulau Biru menjadi komunitas MSJ. Perubahan nama serta

perubahan kepengurusan yang dialami oleh komunitas kelompok Slankers ini

bermula dari kepindahan basecamp Slankers pindah ke daerah Godean, sebelum

pindah ke Godean komunitas Slankers berada di daerah Gayam. Pindahnya

markas Slankers dari daerah Gayam ke Godean karena permasalahan ekonomi

dan bermasalah dengan masyarakat Gayam. Masalah dengan penduduk daerah

Gayam terjadi karena tindakan Slankers yang sering mabuk dan banyak anggota

wanita yang keluar sampai larut malam.55

53Wawancara bersama Mas Andi pada tanggal 15 Agustus 2016. 54Wawancara dengan Mas Aat (Ketua Komunitas Minoritas Slankers Jogja) pada tanggal 29 Maret

2016. 55Wawancara dengan Mas Andi (Slankers Pulau biru dan Minoritas Slanker Jogja) yang dilakukan

pada tanggal 12 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

38

Pada saat berada di Gayam, komunitas Slankers mendapat pandangan yang

minor mengenai keberadaan komunitas Slankers ini. Masyarakat daerah tersebut

memandang komunitas Slankers ini sebagai pemuda yang sangat suka mabuk.

Atas dasar ini komunitas Slankers pindah ke daerah Godean. Namun, keberadaan

komunitas Slankers yang bertempat di Godean mengakibatkan akses untuk

bergabung terlalu jauh dari pusat kota. Atas dasar ini beberapa Slankers yang

berada di pusat kota Yogyakarta membentuk komunitas Slankers baru yang

bernama MSJ pada tahun 2002 dan diresmikan pada tahun 2003 ketika konser

Slank dan Naif dalam acara Road to Peace.56 Peresmian yang dilakukan antara

Slank dan Slankers adalah penandatanganan piagam terbentuknya komunitas yang

ditandatangani langsung oleh Slank. Piagam Pulau Biru masih berada di tempat

pengurus awal (Mas Agung dan Mas Gumara Aji), sedangkan piagam MSJ

disimpan di Mas Aat. Tidak bebas bagi Slankers untuk mengambil piagam

peresmian Slankers Pulau Biru karena ketika Slankers harus pindah basecamp

dari Parangtritis ke Godean Mas Okak menitipkan piagam ke Mas Gumara Aji

dan berpesan untuk tidak ada yang boleh mengambil kecuali mereka berdua.57

56Wawancara dengan Mas Andi (Slankers Pulau biru dan Minoritas Slanker Jogja) yang dilakukan

pada tanggal 12 Agustus 2016. 57Wawancara dengan Mas Andi (Slankers Pulau biru dan Minoritas Slanker Jogja) yang dilakukan

pada tanggal 12 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

39

\

Gambar 2.4: Peresmian Minoritas Slanker Jogja (MSJ)58

Kegiatan yang dilakukan oleh komunitas Slankers khususnya di Yogyakarta

tidak hanya berupa kegiatan-kegiatan internal komunitas saja. Dalam lingkup

sosial, komunitas Slankers Yogyakarta pernah melakukan kegiatan seperti

kegiatan yang melibatkan institusi pemerintah. Salah satu yang pernah

diselenggarakan adalah ketika komunitas MSJ mengadakan penyuluhan tentang

bahaya narkoba. Dalam acara tersebut komunitas Slankers berkerjasama dengan

BNN (Badan Narkotika Nasional) dan melibatkan beberapa pelajar.

Selain acara yang bersifat esternal, komunitas Slankers Yogyakarta juga

memiliki agenda yang bersifat internal. Kegiatan internal biasanya melibatkan

pengurus dan melibatkan komunitas Slankers ranting yang tersebar di Yogyakarta

atas naungan MSJ. Agenda semacam ini biasa dilakukan oleh kelompok dalam

jangka waktu satu kali dalam 30 hari dengan pemilihan tempat yang berpindah-

pindah antar komunitas Slankers.59 Selain kegiatan yang mengarah pada sisi

internal kelompok atau kegiatan yang melibatkan antar kelompok Slankers,

58Sumber diakses melalui http://slankfansclubjogja.blogspot.co.id/2015/09/sejarah-slank-club-

jogja.html?m=1 pada tanggal 11 Sept 2016 59Wawancara yang dilakukan bersama Mas Aat (Ketua Komunitas Minoritas Slankers Jogja) yang

dilakukan pada tanggal 29 Maret 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

40

ternyata komunitas Slankers Yogyakarta juga memiliki agenda yang melibatkan

orang diluar komunitas.

Munculnya komunitas-komunitas Slankers yang tersebar di Indonesia dapat

membantu dalam proses pertunjukan kelompok musik Slank. Salah satu bentuk

implikasinya adalah ikut memberikan satuan pengamanan selama konser

berlangsung dengan mengerahkan Bidadari Penyelamat. Dahulunya MSJ

memiliki anggota pengaman dalam konser Slank dengan nama Bidadari

Kesiangan lantas manajerial Slank menyamakan anggota keamanan Slank seluruh

Indonesia dengan nama Bidadari Penyelamat di mana anggotanya dibatasi hanya

20 orang.60

Gambar 2.5: Bidadari Penyelamat.

Kemunculan komunitas Slankers juga dapat memberikan kemudahan bagi

komunitas-komunitas Slankers yang ingin bertemu Slank untuk meresmikan

komunitasnya. Peran dari komunitas-komunitas Slankers dalam konteks ini adalah

menjadi penghubung antara komunitas yang diresmikan dan kelompok Slank.

Dalam konteks komunitas Slankers Yogyakarta misalnya, dalam beberapa

60Wawancara dengan Mas Andi (Slankers Pulau biru dan Minoritas Slanker Jogja) yang dilakukan

pada tanggal 12 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

41

kesempatan komunitas Slankers Yogyakarta dapat membantu untuk meresmikan

komunitas yang berada di sekitar Yogyakarta.

“Seterusnya, dalam setiap tur, personel Slank selalu mengusahakan diri bertemu

dengan penggemar di sela-sela waktu kosong. Pada saat itulah biasanya Slank Fans

Clubkota itu kita resmikan. Suasana peresmian SFC ini jauh dari cara-cara resmi.

Samtai dan akrab saja.”61

Slankers Yogyakarta juga pernah menjadi tuan rumah ketika Slank

mengadakan konser dan Slankers sempat membantu komunitas yang akan

diresmikan. Munculnya komunitas Slankers Yogyakarta juga memiliki hubungan

dengan beberapa komunitas yang tersebar di daerah sekitar. Hubungan yang

terjalin antara komunitas ini dapat dilihat dari bagaimana komunitas Slankers

Yogyakarta ketika Slank melaksanakan konser di Yogyakarta. Sudah menjadi hal

yang umum ketika Slank melakukan konser dan komunitas Slankers yang berada

di tempat yang dijadikan tempat konser menjadi tuan rumah dan siap membantu

Slankers yang berdatangan.

Dalam hal proses keanggotaan, komunitas Slankers memilih pola perekrutan

anggota tidak dengan mengedarkan pengumuman melalui media publik. Alur

melalui perekrutan semacam ini memiliki dampak pada sikap keeratan yang

nantinya muncul dalam komunitas. Salah satu anggota dan pengurus Slankers

Yogyakarta mengatakan:

“Kalau organisasi di kampus-kan open recruitment dengan mengisi formulir, kalau

kita (Slankers) tu gak. Misalnya bawa temen seneng dengan Slank dan ingin tau

dengan Slank dan diajak gabung dengan komunitas. Dan nantinya tergantung

personalnya, kalo terus dan gabung nanti bisa masuk komunitas jadi kaya semacam

kekeluargaan.”62

61Bunda Iffet dan Darmawan S, Rock ‘n Roll Mom, Hikmah, Jakarta, 2010, hal 200. 62Wawancara dengan Mbak Ravi (anggota komunitas Slankers Minoritas Slankers Jogja), pada

tanggal 24 Juni 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

42

Selain proses keanggotaan melalui alur semacam ini, komunitas Slankers juga

dibekali dengan kartu keanggotaan yang diistilahkan dengan KTA (Kartu Tanda

Anggota) Slankers. Proses pembuatan KTA Slankers sendiri dibuat oleh SFC

Pusat, di mana SFC yang berada di daerah mengirimkan data anggota.63

Gambar 2.6: Kartu Tanda Anggota (KTA) SFC Yogyakarta64

Salah satu toko yang menyediakan pernak-pernik Slank adalah toko Djatie

yang terletak di Jl. Pasar kembang No.77 Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa

Yogyakarta 55271 Indonesia. Pada saat penulis melakukan kunjungan di toko

tersebut, salah satu pelayan toko mengatakan: “Di sini menjual pernak-pernik

Slank, Reggae dan Rolling Stone mas.”65 Di toko ini menjual kaos, gantungan

kunci dan stiker yang bertuliskan atau bergambar Slank. Tempat ini juga menjadi

salah satu basecamp dari beberapa Slankers di Yogyakarta.

Kelompok Slankers merupakan bagian dari masyarakat Indonesia yang

memiliki kesamaan akan satu corak musik dan idola. Kemunculannya yang

63Wawancara dengan Mbak Ravi (anggota komunitas Slankers Minoritas Slankers Jogja), pada

tanggal 24 Juni 2016. 64Diakses melalui https://www.google.com/search?q=kartu+slank+jogja&hl=in-

ID&source=android-

browser&prrnd=inmv&source=Inms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjj6PqTqpnVAhUKoJQK

HTeMCHMQ_AUICSgB#imgrc=CsWH1u36dPQVHM:

diakses pada tanggal 11 Maret 2016. 65Wawancara dengan salah satu pelayan toko Djatie pada tanggal 26 Maret 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

43

banyak ini menjadikannya sebagai salah satu kelompok fans yang besar dan

tersebar di berbagai daerah. Dengan segala macam corak yang muncul dalam diri

Slankers membuatnya terus menjadi penggemar yang tidak lekang oleh waktu.

Konteks-konteks yang melingkari keberadaan Slankers sendiri menjadi ciri yang

bisa menjadi titik menarik untuk dilihat kembali keberadaan diri Slankers. Dalam

bagian-bagian awal yang sudah dijelaskan ini Slankers ditempatkan sebagai

wadah yang memiliki corak seperti slengean, solidaritas ataupun cinta damai.

Namun dalam perkara yang lebih dalam lagi denah ini semakin membuat daya

tarik tersendiri untuk memperlihatkan apa yang ada dalam diri Slankers.

Pernyataan seperti resistensi dan perkara lain yang mengarah pada reproduksi

makna ataupun hal yang mengarah pada ketidakpuasan terhadap pemerintah

ataupun gaya yang mereka munculkan menjadi bahasan yang dibahas jabarkan

dalam bab berikutnya. Bagian akhir ini merupakan bagian untuk gambaran umum

mengenai Slankers. Bagian akhir ini juga menjadi penutup bagian bab II dan

menjadi jembatan untuk memasuki bagian selanjutnya.

2.4 Struktur Organisasi Komunitas Slankers Yogyakarta

Dalam satu bagian yang terdapat pada komunitas khususnya komunitas

Slankers adalah struktur organisasi. Komunitas Slankers (Minoritas Slanker Jogja)

merupakan wadah komunitas yang berada di bawah divisi manajemen Slank.

Wadah yang berada di puncak kepengurusan Slankers adalah divisi fans club yang

meninjau kegiatan SFC (Slank Fans Club). Salah satu bagian yang bisa terlihat

adalah hubungan komunitas dengan Bunda Iffet dan anggota Slank sendiri. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

44

terlihat dari laporan kegiatan yang dilaporkan serta dikirimkan kepada manajemen

Slank.66 Wujud lain yang bisa dilihat adalah peresmian komunitas dan baju resmi

BP (Bidadari penyelamat) Slankers. Peresmian Slankers biasanya dihadiri dan

ditandatangani oleh Slank. Dalam hal ini, komunitas Slankers lain memiliki

peranan untuk menjadi media untuk mempertemukan komunitas Slankers

yangakan meresmikan diri dan Slank, seperti yang terlihat dalam peresmian

beberapa Slankers di sekitar Yogyakarta. Beberapa komunitas Slankers yang

terdapat di sekitar Yogyakarta meresmikannya di Yogyakarta ketika Slank

mengadakan konser ataupun kunjungan di Yogyakarta. Slank dalam setiap

lawatannya di berbagai daerah pasti membawa piagam Slankers. Langkah ini

diambil karena tidak jarang komunitas Slankers datang untuk meresmikan diri.67

Komunitas Slankers yang terdapat di Yogyakarta tidak hanya tersimpul

dalam satu naungan nama komunitas saja, dalam kenyataannya beberapa

komunitas Slankers yang ada di dalam regional provinsi Yogyakarta terpusat pada

satu naungan utama. Secara garis besar, struktur organisasi komunitas Slankers

yang tersebar di berbagai daerah merupakan cabangan dari satu nama komunitas

yaitu SFC dan di bawah naungan SFC pusat. Struktur yang dibuat oleh komunitas

SFC Yogyakarta terbagi menjadi struktur seperti yang tergambar di bawah ini.

66Wawancara dengan Mas Aat (Ketua Komunitas Minoritas Slankers Jogja) pada tanggal 29 Maret

2016. 67Ibid Mas Aat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

45

Gambar 2.7: Struktur Organisasi SFC Yogyakarta

Dari struktur yang tergambar di atas, terlihat bahwa struktur Slankers yang

tersebar di beberapa daerah di Yogyakarta terpusat pada satu titik naungan yaitu

SFC Yogyakarta. Penamaan semacam ini juga berlaku bagi beberapa komunitas

SFC yang ada di Indonesia. Ketua dari SFC memiliki tanggung jawab dalam

mengkoordinir antar komunitas yang ada di bawahnya dan memiliki hubungan

langsung pada managemen Slank atau secara khusus pada Iffet veceha (Bunda

Iffet) dan Bimo Setiawan Al Machzumi (Bimbim). Kepengurusan dari SFC pusat

(provinsi) memiliki tanggung jawab untuk mengelola kegiatan dan melaporkan

agenda atau liputan kegiatan yang dijalankan dalam periode yang sudah

ditentukan.68 Dalam bagian yang sudah diperlihatkan ini, struktur kepengurusan

dari SFC Yogyakarta memiliki seksi Humas (Hubungan Masyarakat) kabupaten.

Kemunculan Humas yang tersebar di beberapa kabupaten ini menjadi pembeda

antara SFC Yogyakarta dan komunitas SFC yang lainnya. Pembagian seksi humas

yang tersebar di beberapa kabupaten ini memiliki landasan pada kecilnya regional

68Ibid Mas Aat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

46

provinsi Yogyakarta. Ketua SFC Yogyakarta (Minoritas Slankers Jogja)

mengatakan bahwa:

“Pada awalnya SFC pusat memberikan usulan untuk membangun SFC

Yogyakarta dalam regional perkabupaten. Usulan ini ditolak karena regional

provinsi Yogyakarta tidak memiliki area yang luas seperti Jawa Barat. Lantas

opsi yang dibuat adalah SFC tetap berdiri, namun dengan membuat seksi yang

mengurus komunitas slankers yang tersebar di daerah-daerah kecil dalam satu

provinsi.”69

69Ibid Mas Aat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

47

BAB III

SLANKERS: SEKEDAR MEMINJAM BAHASA SLANK

Kelompok Slankers memiliki 98 wilayah cabang di seluruh Indonesia dan

dua cabang di luar negeri yaitu Malaysia dan Timor Leste.70 Bertemunya mereka

dengan karya dan sosok Slank sebagai idola tentunya berpengaruh pada jalan

hidup Slankers sehari-hari. Media yang Slankers gunakan berkutat pada karya

yang dapat menyentuh pengalaman dari masing-masing diri mereka sendiri. Karya

yang muncul tentu memiliki kekuatan untuk menarasikan berbagai persoalan,

seperti kritik pemerintah dan persoalan sosial. Keikutsertaan Slankers bersama

dengan lingkungan sosial lain menjadi kisah yang menarik untuk diperlihatkan.

Anggapan miring yang disematkan pada Slankers menjadi persoalan yang bisa

saja mengarah pada keterasingan mereka di lingkungan masyarakat, tetapi inilah

konsekuensi dari kenikmatan yang Slankers dapat ketika mereka menjadi

Slankers. Slankers sebagai pengagum Slank juga memiliki daya tangkapnya

masing-masing dalam merefleksi poin-poin penting di setiap narasi yang Slank

tampilkan.

Terkadang Slankers memiliki anggapan yang berbeda dengan narasi yang

ditampilkan oleh Slank. Kisah hidup Slankers dalam menjalani kehidupan tentu

70Zaini Hasan, Skripsi Manajemen Grup Musik “Slank” Dalam Industri Musik di Jakarta, Jurusan

pendidikan Sendratasik Fakultas bahasa dan Seni Universitas negeri Semarang, 2010, hal 63.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

48

mampu memaknai ulang posisi mereka sendiri. Penjelasan yang lebih mendalam

dipaparkan di bawah ini:

3.1 Hey Bung!

Pada bagian ini diperlihatkan posisi Slankers Yogyakarta dalam memahami

posisi mereka pada pemerintah. Siapa yang tidak kenal dengan Slankers? Siapa

juga yang tidak tau mengenai posisi Slankers yang berpihak pada posisi yang anti

pemerintah dan politik. Slankers Yogyakarta anti politik tidak ingin ikut dalam

kegiatan berpolitik itu posisi Slankers.71 Slankers memiliki kekuatan untuk

bersikap keras terhadap pemerintah. Jumlah mereka sangat banyak, loyal dan

mereka siap untuk turun ke jalan jika dibutuhkan untuk mengkritisi pemerintah

dan politisi.72 Apa yang menjadi dasar keresahan mereka adalah ketidakhadiran

pemerintah dalam masalah-masalah yang dihadapi oleh Slankers.73 Bukan hanya

itu saja, pemerintah juga memberikan kekangan pada Slankers dengan cara

perijinan yang dibuat berbelit-belit dan sulit untuk mendapatkan persetujuan.74

Bahkan dalam runtutan sejarahnya, kelompok Slankers ternyata sempat dicekal.75

Slankers adalah salah satu golongan masyarakat yang memiliki keyakinan

bahwa mereka adalah generasi biru, yaitu generasi yang tidak mau tunduk dengan

71Wawancara dengan Mas Aat (Ketua Komunitas Minoritas Slankers Jogja) pada tanggal 29 Maret

2016. 72Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 73 Wawancara dengan Mas Jiban pada tanggal 27 Juni 2016. 74 Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 75 Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

49

apapun yang memerintah mereka khususnya pemerintah.76 Bagi Slankers,

pemerintah adalah salah satu wujud dari penindasan. Penindasan oleh pemerintah

merupakan bentuk dominasi dan dianggap tidak memiliki akar pada rakyat.Hal ini

bertentangan dengan dasar prinsip Slankers yang prorakyat.77 Landasan semacam

ini jelas jika keberadaan kelompok Slankers ini menjadi sebuah kelompok yang

kemunculannya sarat dengan resistensi terhadap pemerintah. Sehingga, wajar

sekali jika peta awal dari kemunculannya merupakan sebuah lahan untuk

menyuarakan suara yang dibungkam oleh pemerintah.

Hal semacam ini bukan hanya muncul pada masa awal kelompok Slankers

ini terbentuk. Hubungan yang tidak terlalu harmonis ini juga nampak ketika

banyak media banyak yang memberikan acungan jempol terhadap sikap Slankers

ketika pada beberapa tahun yang lalu mendukung salah satu capres. Hubungan

yang manis antara keduanya ini merupakan kamuflase sementara. Setelah

kejadian itu, Slank dan Slankers bebas kembali mengkritisi pemerintah dan

mempertanyakan kembali janji manis yang sudah diutarakan.78 Jelas jika apa yang

menjadi dambaan bagi mereka adalah sebuah kebebasan yang benar-benar

Slankers rasakan.79 Namun, dengan sikap semacam ini muncul pertanyaan yang

mempertanyakan kembali posisi Slankers.

Pemaparan yang muncul di atas ini sebenarnya memberikan kesan pada

satu hal yang biasa dipaparkan dan dikenal oleh masyarakat. Di satu sisi, Slankers

76Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 77Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 78Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016. 79Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

50

dengan lantang melawan dan di sisi lainnya sebenarnya mendukung. Dalam

bagian ini, terlihat ada semacam sikap tidak konsisten dalam Slankers. Slankers

mengatakan bahwa presiden kali ini adalah presiden Slankers. Presiden kali ini

adalah seperti sosok kawan dari satu rumpun Slankers.80 Slankers secara tidak

sadar mengingkari apa yang mereka sendiri yakini. Dalam bagian ini, pula terlihat

seperti apa yang Slankers pijak selama ini hanyalah sebuah ikatan yang sangat

longgar. Permasalahan mengenai hal semacam ini akan semakin menarik ketika

memposisikan presiden Slankers saat ini sebagai sosok yang merakyat dan ada

kesamaan dengan paham dari Slankers.81 Pada sisi lainnya, ada hal yang berbeda

mengenai anggapan mengenai pemimpin di masa lalu. Rezim Orde Baru

contohnya digambarkan sebagai corak kepemimpinan yang bengis dan kejam.82

Hal senada juga terlontar ketika Slankers mengatakan sosok SBY (Susilo

Bambang Yudhoyono) sebagai sosok yang menindas.83 Hal ini menarik jika

mempertanyakan kembali apakah sebenarnya Slankers ini memang benar-benar

menentang pemerintah atau Slankers ini seperti masyarakat lainnya yang juga

mengharapkan sosok yang bersih.

Slank, khususnya Bimbim, dianggap sebagai orang yang memiliki jejak

nasionalisme. Dalam bgian ini, memang menarik dan seperti normal-normal saja

dilihatnya. Tetapi, kalimat itu tidak putus hanya di situ saja kedekatan Slank dan

Joko Widodo ini muncul atas dasar gagasan Bimbim. Ditambah, Bimbim banyak

80Wawancara dengan Mas Jiban (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 27 Juni 2016. 81Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 82Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016. 83Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

51

membuat karya dengan tema pemerintahan seperti pada album “Mata hati

Reformasi”.84 Album Mata Hati Reformasi adalah salah satu album yang

diluncurkan oleh Slank dengan sudut pandang pada kekejaman salah satu rezim

Orde Baru yang berkuasa di saat itu. Karya itu muncul ketika rezim Orde Baru

lengser jika karya itu muncul bertepatan pada saat rezim Orde Baru masih

berkuasa mungkin mereka sudah ditembak atau didor.85 Menariknya adalah

konsep bapak yang dianggap oleh Slankers ini pada satu sisi memang

memberikan dampak positif tetapi dengan alasan yang terlihat berbeda dengan

yang positif itu tadi.

Slankers sangat keras sekali membicarakan mengenai kebebasan yang

selama ini diinginkan oleh dirinya sendiri. Kehidupan yang berlandaskan pada apa

yang diinginkan individu Slankers ini bertindak tanpa harus peduli terhadap

aturan. Saat ini pintu masuk dalam kebebasan itu sendiri telah terbuka melalui

sebuah reformasi melalui paham demokrasi banyak golongan masyarakat

merasakan kebebasan yang ketika masa dahulu didambakan. Tetapi, apa yang

terjadi dalam kelompok Slankers ini sangat menarik sekali ketika Slankers

menganggap demokrasi keblinger.86 Seakan-akan kelompok Slankers merindukan

kembali suasana yang penuh aturan yang dahulu pernah dirasakan, karena apa

yang bebas dalam bagian ini dianggap yang tidak beraturan. Seperti terkesan apa

yang dahulu dirobohkan pada saat ini dirindukan kembali.

84Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016. 85Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016. 86 Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

52

Apa yang menjadi bagian dalam diri mereka bukan hanya berkutat pada

permasalahan pemerintahan saja. Permasalahan berikutnya berkutat pada

persoalan sosial kemasyarakatan. Bagi Slankers, masyarakat saat ini merupakan

masyarakat yang tidak peka terhadap sesama dan tidak memiliki rasa solidaritas.87

Slankers dianggap oase yang menjadi pencerah untuk kurangnya rasa solidaritas

di masyaarkat saat ini. Slankers memiliki solidaritas yang tidak lekang oleh

waktu, membantu sesama dan alam merupakan salah satu tindakan nyata yang

bisa terlihat dalam perjalanan kelompok Slankers.88 Kepedulian Slankers terhadap

alam juga nampak seperti membuka posko bantuan ketika gempa tahun 2006 di

Yogyakarta.89 Tindakan semacam ini merupakan bentuk dari salah satu pijakan

Slankers mengenai cinta damai.90 Kedamaian menjadi salah satu ungkapan

Bimbim ketika konser di stadion Kridosono tahun 2016 ketika terjadi bentrok di

depan panggung.91

Sebenarnya kedamaian yang seperti apa yang ada di dalam diri mereka

sendiri? Kontradiksi terjadi ketika kedamaian yang dikatakan sebagai pijakan

mereka tetapi malah diawali dengan tindakan anarki. Melawan dan tidak peduli

apapun yang menghalangi mereka adalah salah satu wujud yang nampak dari

sikap Slankers yang anarkis. Seakan-akan mereka merasakan damai ketika mereka

bisa mendapatkan apa yang mereka mau. Lantas apa bedanya Slankers dengan

87Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 88Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 89Wawancara dengan Mas Aat (Ketua Komunitas Minoritas Slankers Jogja) pada tanggal 29 Maret

2016. 90 Wawancara dengan Mas Andi (Slankers Pulau biru dan Minoritas Slanker Jogja) yang dilakukan

pada tanggal 12 Agustus 2016. 91Pengalaman pribadi saat melihat konser Slank pertama kali di Stadion kridosono.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

53

Orde Baru yang dianggap keji itu? Apa ini bentuk dari solidaritas mereka?

Menarik sekali untuk membuka benang merah yang ada di dalam diri mereka.

Ada hal lain juga yang menarik dalam mengarah pada solidaritas itu sendiri.

3.2 Slank Nggak Ada Matinya

Salah satu cerita yang juga tidak kalah menariknya dalam Slankers adalah

proses keterpanggilan Slankers itu sendiri. Ada banyak cerita yang bisa dijadikan

alur narasi dalam bagian ini di mana pengalaman-pengalaman kesakitan dan

kebahagiaan dapat disentuh oleh karya-karya Slank. Apa yang dihasilkan oleh

kelompok ini tentu saja bukan hanya sekedar karya yang terdiri dari suara berupa

nada dalam lagu, tetapi juga keberadaan dari karya ini jauh melebihi alunan suara

yang dapat memunculkan imajinasi dalam beberapa karya yang didengar dalam

karya Slank. Contohnya, seperti imajinasi indahnya alam ketika mendengarkan

lagu-lagu dengan tema alam. Alur dalam bagian ini sebenarnya memperlihatan

karya Slank sebagai tanda yang menandai sesuatu dalam benak dan pengalaman

Slankers. Berikut penjabaran mengenai tema ini.

3.2.1 O ya mereka bahagia o ya penuh kedamaian

Salah satu lagu Slank yang dimaknai Slankers dengan artian sebuah

kedamaian, yaitu lagu yang berjudul Bocah, seperti baitnya “O ya

mereka bahagia o ya penuh kedamaian”. Bagi Slankers, lagu ini memiliki

kedamaian karena menggambarkan kehidupan di desa yang sejuk, hijau,

dan damai. Berikut adalah bagian dari bait lagu bocah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

54

“Bocah bocah kecil tiupkan nada seruling bambu dendangkan lagu dikeheningan

alam desa. Bocah-bocah kecil mandi di kali dengan penuh canda. Mainkan air di

kesejukan alam desa pandangan mata dikeheningan desa. O ya mereka bahagia

O ya penuh kedamaian. Bocah-bocah kecil gembalakan ternak susuri sawah.

Pandangan mata dikeindahan alam desa. Andaikan mereka tiupkan terompet

dalam kebisingan suasana kota. Haruskah mereka mandi di dalam kolam dalam

kesumpekan suasana kota. Haruskah mereka gembalakan ternak menyusuri jalan

raya kota.”92

Kutipan di atas ini merupakan penggalan dari salah satu karya Slank yang

berjudul “Bocah”. Karya ini merupakan salah satu dari beberapa karya Slank yang

memiliki suasana alam dan lingkungan desa. Lagu ini menceritakan sebuah kisah

anak yang bebas bermain di lingkungan yang berlandaskan suasana pedesaan

yang penuh dengan kegembiraan. Dalam video klipnya, lagu ini menampilkan

keceriaan anak-anak telanjang dada yang bermain di sawah. Unsur musiknya

sendiri juga semakin memperkuat suasana pedesaan dengan mangambil beberapa

instrumen seperti suling dan juga dibagian interlude terdengar suara-suara yang

identik dengan musik Jawa. Unsur-unsur yang sudah disebutkan ini menjadikan

karya “Bocah” kuat dalam membentuk imaji yang mengarah pada kecerian anak-

anak kecil yang hidup di desa yang berdampingan dengan alam.

Lagu ini membekas bagi salah satu Slankers yang sudah mengenal Slankers

sejak masa kecil. Pada waktu itu, si slankers kecil itu tumbuh di salah satu tempat

yang padat penduduk di daerah Lempuyangan, Yogyakarta. Di kala itu, dia

membayangkan begitu indahnya suasana kehidupan anak kecil yang

menyenangkan dalam keramahan suasana pedesaan.93 Bayangan akan indahnya

pemandangan dan suasana indah pedesaan menjadi acuan dirinya dalam menjalin

92Lirik lagu “Bocah” yang terdapat pada album Suit he-he-he pada tahun 1990. 93Wawancara dengan Mas Jiban (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 27 Juni 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

55

kehiduannya sebagai salah satu juru masak di rumah makan di Yogyakarta.

Keringat yang mengucur deras dalam panasnya penggorengan merupakan salah

satu upaya untuk menciptakan suasana indah itu. Lagu bocah dianggap mampu

untuk meredam emosi dan deras keringat yang mengucur demi suatu saat nanti

bisa ngaso dan bisa tinggal di desa menikmati alam dengan semua yang ada.94

Tidak ada nasi bisa makan singkong atau bisa memetik buah di kebun dan punya

rumah tidak terlalu besar tapi dipenuhi dengan tanaman. Hidup semeleh, bisa

membantu sesama, peduli terhadap alam dan bisa mengurus anak cucu di desa.95

“Kulepaskan mata memandang sawah hijau membentang. Dua ekor anjing

berkejar-kejaran menyusuri pematang…Tepi Campuhan. Kulepaskan otak

melayang ikuti semua kenyataan. Dua burung putih turun keladang mengganggu

mimpi-mimpiku. Tepi campuhan aku sendiri menahan hening redup senja ini.

tepi campuhan aku menyepi menahdan dingin kabut senja ini. Di dini aku sendiri

Di siniku saat ini menikmati sepi. Hujan turun tak juga berhenti halanggi sunset

yang kunanti. Sepasang capung menginjakkan kaku di kali lalu terbang dan

hinggap di bunga. Sembunyi diriku dalam pelukan alam hindari kenyataan.

Menggigil tubuhku sadari alam di sini aku kecil dan tak berarti.”96

Seorang Slankers mengatakan dirinya menggandrungi Slank ketika masih

duduk di bangku sekolah menengah pertama. Dirinya tergerak untuk masuk dalam

Slankers karena dalam Slankers diajarkan untuk peduli terhadap sesama dan juga

peduli terhadap alam semesta. Tepi Campuhan adalah tonggak dari lahirnya

semangat peduli terhadap alam yang dirasakan oleh Slankers. Slankers

menangkap begitu indahnya pesona alam yang hadir dalam benak mereka. Bagi

Slankers, kepedulian terhadap alam merupakan bagian yang membuat terpikat.97

Bayangan akan alam yang harmonis membuat bayangan kelak anak cucu tumbuh

94Wawancara dengan Mas Jiban (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 27 Juni 2016. 95Wawancara dengan Mas Jiban (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 27 Juni 2016. 96Teks lagu Tepi Campuhan yang terdapat pada album PISS pada tahun 1993. 97Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

56

dalam dunia yang damai, rukun dan tenang. Kelak keluarga akan diajarkan

paham-paham Slank seperti jangan buang sampah karena Bimbim bicara seperti

itu.98 Semacam ada keyakinan bersama dan dilema bersama muncul dalam

individu Slankers dan komunitas Slankers. Yang menjadi tanda tanya adalah

mengapa kesederhanaan yang dituju? Sebuah keinginan yang mungkin jarang

dimiliki oleh orang dalam himpitan dunia yang penuh dengan materi. Disadari

atau tidak penggalam kisah dari karya lagu Bocah dan Tepi Campuhan

memberikan penegasan pada hilangnya suasana yang identik dengan pedesaan.

Katakanlah seperti keharmonisan antar warga, keramahan, kesederhanaan dan

hijau tentunya. Bisa jadi dengan adanya hal semacam ini Slankers sebenarnya

merasakan hilangnya ke-Indonesia-an yang ramah dan identik dengan kehidupan

pedesaan.

3.2.2 Mawar merahku

Karya-karya Slank bukan hanya berkutat pada persoalan mengenai kritik

tentang pemerintah saja, tetapi juga menjadi penanda kisah sedih yang terekam

dipikiran Slankers. “Terlalu manis untuk dilupakan kenangan yang indah

bersamamu tinggallah mimpi” begitu ungkapan salah satu Slankers ketika

menceritakan karya yang berkesan dalam kehidupan. Lagu Terlalu Manis menjadi

refleksi dalam menarasikan kesedihan bagi Slankers. Kehilangan orang yang

terkasih adalah makna dibalik lagu tersebut.99 Karya lain yang menjadi penanda

kesedihan bagi Slankers juga muncul pada karya Maafkan. “Maafkanlah aku

98Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 99Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

57

acuhkan dirimu waktu pertama kali tersenyum padaku. Maafkan aku jejali dirimu

dengan segala kisah sumpah serapahku” begitu ungkapan Slankers ketika

menceritakan lagu yang memiliki arti pada dirinya. Kesedihan yang dialami oleh

Slankers ini karena tidak bisa membuat bahagia figur seorang ibu. Ketika di masa

lalu orang tua dari Slankers ini menuntut untuk belajar dengan rajin dan kerja

mapan, tetapi apa yang dilakukan oleh Slankers ini berbeda.100 Salah satu Slankers

ini sempat bolos ujian karena hanya ingin melihat konser Slank dan berbuat onar

di pesantren.101

Ungkapan Ibu yang tertuang dalam ucapan dari Slankers ini sebenarnya

bukan murni sosok ibu. Ibu yang dimaksud dalam bagian ini sebenarnya adalah

tuntutan norma masyarakat sebenarnya. Dengan artian lain, ibu dalam ungkapan

Slankers ini memiliki alur pada ibu simbolik perwakilan sistem sosial. Sekolah

pintar dan pekerjaan mapan adalah tuntutan lingkungan yang disematkan bagi

anggota masyarakat di dalamnya. Disadari atau tidak, ungkapan ini mengarah

pada kesedihan karena keluarnya atau tindakan gila yang dilakukan oleh Slankers

ketika keluar dari aturan yang ideal bagi masyarakat. Sehingga, karya Maafkan ini

seperti memberikan penegasan pada rasa bersalah karena telah masuk pada satu

lingkaran dengan segala macam hal yang ada di dalamnya. Hal ini ditegaskan juga

melalui ungkapan pengalaman masa lalu dirinya juga sering minum minuman

keras dan juga mengkonsumsi barang terlarang yaitu ganja. Slankers

mengkonsumsi barang-barang yang tidak boleh dikonsumsi ini karena mereka

100Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 101Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

58

meniru sosok idola mereka (Slank) untuk dianggap sama dengan idola mereka.102

Sehingga, dalam bagian ini, karya maafkan juga menjadi sebuah narasi mengenai

ratapan sebenarnya.

3.2.3 Gak pake baju atau sobek-sobek: slengean sak kareppe dewe

Mungkin bagi sebagian orang awam yang tidak mengerti tentang Slankers

hanya berkomentar bahwa slengean itu kotor dan tidak sedap untuk dipandang.

Pandangan miring ini tidak menjadikan Slankers berhenti berpakaian slengean.

Slengean menjadi ciri bagi Slankers dalam mengartikulasikan keberadaannya di

masyarkat dandanan yang apa adanya merupakan ciri dalam setiap langkah

kelompok Slankers, walaupun tidak semua bisa menerima keberadaan gaya yang

ditampilkan oleh Slankers ini.103 Masyarakat luas memberikan penilaian yang

minim dengan berlandaskan gaya yang urakan dan terkesan kumuh, namun bagi

Slankers inilah dirinya yang hadir tanpa perlu peduli dengan orang-orang

disekitar.104 Memang tidak ada aturan yang baku untuk menjelaskan mengenai

gaya slengean ini, yang dikaitkan dengan slengean adalah apapun yang digunakan

oleh Slank. Rantai dompet contohnya, bagi beberapa Slankers rantai dompet

adalah pernak-pernik yang tidak memiliki hubungan kuat dengan kelompok

Slankers tetapi ada Slankers yang menggunakan itu.

Bagi Slankers yang berumur 30an tahun yang dianggap sebagai titisan

Bimbim ini, rantai dompet adalah simbol slengean. Menggunakan rantai dompet

102Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 103Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 104Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

59

adalah salah satu jalan yang bisa membuatnya merasa nyaman dan dekat dengan

Bimbim.105 Lantas Slankers ini menambahkan ungkapan di beberapa bait lagu

yang berbunyi “Memang penampilanku juga rupaku slengean, memang cara

hidupku tak teratur pengangguran (kata orang sih!), tapi ku yakin dia bahagia

karena dia mawar merahku” begitu kata Slankers ini menceritakan narasinya. Dia

menggunakan anting dan mengkoleksi kata-kata bijak dan foto Bimbim yang

tidak menggunakan baju. Stiker Slank juga menutupi hampir seluruh badan

motornya. Tak hanya itu, jaket yang digunakan juga penuh dengan tulisan Slank

dan Slankers. Dia nyaman dan bangga menjadi satu kesatuan dari Slankers,

bahkan dengan cara inilah dia bisa merasakan hidup.106

Menjadi diri sendiri merupakan kata yang digunakan untuk memberikan

definisi pada slengean itu sendiri. Kebebasan diri dalam mengaktualisasikan apa

yang diinginkan oleh diri sendiri tanpa mempertimbangkan tatanan yang sudah

mapan di lingkungan merupakan jati diri yang nampak pada Slankers. Bebas

dalam berbusana yang kadangkala keberadaannya dianggap tidak normal oleh

masyarakat umum merupakan salah satu dari slengean dan berpakaian. “Jika

pakaian safari tidak memberikan kenyamanan, kenapa harus pakai safari? Slank

juga seperti itu sering sekali kancing baju terbuka dan terkadang telanjang dada,

bahkan ketika Slank diundang untuk konser di HUT RI tetap saja pakaiannya

slengean dan terkesan tidak rapi.107 Tetapi, Slankers juga bukan anak ingusan

yang menerima begitu saja pandangan masyarakat umum pada dirinya ini. Seperti

105Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016. 106Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016. 107Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

60

dengan membawa semangat kebaharuan untuk merombak pandangan masyarakat

akan Slankers itu sendiri. Gaya Slengean dalam bagian ini seperti sebuah motor

politik dalam mengartikulasikan diri dan mendobrak sebuah tatanan yang sudah

mapan di masyarakat.

Ada sebuah misi yang diemban bagi Slankers dalam menunjukkan sisi

positif yang mereka miliki. Pernahkan terpikir di dalam benak masyarakat ada

Slankers yang berani tampil dimimbar untuk mengaji? Ada kisah yang menarik

dalam bagian ini ketika slengean dijadikan motor berpolitis mereka di masyarakat.

Suatu ketika ada kegiatan keagamaan yang digagas oleh karang taruna. Sebagian

besar orang-orang yang hadir menggunakan baju keagamaan. Pakaian rapi putih

dan berhiaskan kopiah sholat menjadi pemandangan yang umum sejauh mata

memandang. Dalam kerumunan itu, ada satu orang yang berdandanan aneh dan

berbeda dengan orang-orang di acara itu. Dengan baju apa adanya dengan

berhiaskan emblem Slank, dia duduk di mimbar dan membacakan qorik pada saat

pembukaan acara tersebut. Semua yang hadir di acara itu tertegun tak percaya

dengan apa yang mereka lihat dan rasakan sendiri. Setelah pembukaan itu selesai

ustad yang menjadi pembicara di acara tersebut bicara dengan terkagum dan

juga kecewa. Ustad tersebut berbicara “Saya baru tau ini ada orang gila

Slankers seperti ini yang bisa dan mau mengaji, kalian-kalian ini (menunjuk

pemuda) kok tidak mau mengaji. Yang bapaknya ustad kok tidak mau mengaji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

61

malah orang gila orang Slankers malah mau mengaji apa kalian semua ini tidak

malu?”108

Keberadaan Slankers tersebut sebagai anak pesantren mengantarkan dirinya

pada pandangan bahwa keikutsertaan dirinya pada komunitas Slankers adalah

jalan untuk mengingat Tuhan dan dapat merangkul teman-teman atau orang-orang

yang kebablasan. Sebuah jalan politik yang menarik sekali di mana ketika orang

lain memandang Slankers sebagai sekumpulan orang-orang yang kotor, namun

dibalik itu ada cahaya bersinar di dalamnya. Ada hal yang menarik dalam

kaitannya dengan slengean itu sendiri. Pertama, slengean tidak memiliki acuan

khusus dalam wujudnya sehingga terasa biasa tentunya. Kedua, slengean sendiri

seperti jalan untuk meniru Slank saja, sehingga, apapun yang dianggap sama

dengan Slank itu slengean. Pada hal yang lain, memang slengean dimaknai

dengan artian apa adanya, namun, dalam benah berikutnya dimaknai secara

berbeda. Ketiga, slengean menjadi jalan politik dalam diri mereka salah satunya

seperti contoh di atas.

3.2.4 Potlot: Rumah kami dan Slank adalah keluarga kami

Gang Potlot adalah nama dari markas Slank yang berada di Jakarta.

Tempat ini memiliki reputasi sebagai salah satu tempat yang sakral bagi Slankers.

Mungkin bagi orang-orang yang tidak mengerti betul mengenai Potlot, tempat ini

hanya disukai sebagai tempat tinggal yang berwarna biru. Namun, bagi Slankers,

tempat ini jauh dari sekedar rumah saja, hingga ada ungkapan “Slankers yang

108Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

62

belum pernah ke Potlot itu berarti masih belum Slankers.”109 Munculnya

ungkapan seperti ini bukan berarti tempat ini hanya menjadi persinggahan atau

tempat yang tepat untuk mengabadikan kejadian tertentu dalam figura. Tempat

yang dinamakan dengan gang Potlot ini bagi Slankers berubah menjadi tempat

yang memiliki rekam jejak narasi dan juga menjadi tempat yang sangat di

sakralkan keberadaannya. Mungkin saja di tempat ini akan menjadi tempat ziarah

rutin Slankers jika ada kabar duka muncul.110

Beragam narasi muncul dalam kehidupan Slankers mengenai Potlot karena

di dalam tempat ini tersembunyi sebuah cerita mengenai cerita rintihan rasa sakit

dan gelak tawa yang ada di dalam kelompok Slank. Di dalam tempat ini juga

Slankers merasakan bertemu dengan saudara satu kupu-kupu (Slankers) yang

tersebar di berbagai tempat. Di dalam Gang Potlot, Slankers seperti menemukan

replika Indonesia dalam satu tempat yang kecil dan bisa dijangkau. Di dalam

Potlot sendiri dihadirkan tanaman yang yang tersebar dari Sabang hingga

Merauke.111 Salah satu karya lagu yang berjudul Rumah Ku merupakan karya

yang hadir untuk menceritakan ulang keberadaan Gang Potlot ini.

“Di rumahku banyak air bebas untuk digunakan dan diminum. Di rumahku

banyak anak-anak dari anak Makasar sampai anak Sunda. Oo…apa kalian gak iri

mendengar tentang ini…?Oo…apa kalian gak iri mendengar kabar ini…?. Di

rumahku banyak tanaman Kamboja, Bali sampai rambutan Aceh. Di rumahku

banyak orang-orang yang tidak pernah berkelahi dan selalu damai. Oo…apa

kalian gak ingiin hidup seperti kami…?Oo…apa kalian gak ingin

gabungbersama kami…?. Aku takut keluar rumah banyak penderitaan dan

kehancuran.”112

109Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016. 110Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 111Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016. 112Lirik lagu “Rumah ku” pada album Slankissme pada tahun 2005.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

63

Karya ini memang menyokong keberadaan gang Potlot ini menjadi satu

kesatuan yang utuh dalam menjabarkan situasi dari tempat ini. Satu untaian yang

bisa terlihat disini adalah adanya tanaman yang tersebar di berbagai tempat

terangkum dalam satu tempat. Bukan hanya tanaman saja yang ada menghiasi

tempat yang dinamakan Potlot ini. Melihat kembali rekam jejak gang Potlot

sendiri, di tempat ini juga tempat tinggal keluarga Bimbim sekaligus kantor Slank

dan menjadi markas dari Slankers. Dengan rekam sejarah yang semacam ini, tidak

ayal memang jika banyak orang datang ke tepat ini untuk hanya sekedar

berkumpul dan juga meresmikan kelompok mereka, seperti yang dilakukan oleh

Slankers Yogyakarta pada tahun 2002 lalu.113 Di dalam tempat ini, para Slankers

mengenal keberagaman Indonesia melalui Slankers di Potlot karena banyak dari

Slankers yang tersebar di berbagai tempat datang ke Potlot. Orang yang berasal

dari Yogyakarta bisa mengenal orang dari Bandung dan berbagai tempat lain

dengan jalan Slankers yang juga berkumpul di Potlot.114

Apa yang Slankers rasakan di sana adalah pengalaman berkumpul yang

bukan hanya berkumpul asal berjumpa sesaat saja. Kebersamaan yang mereka

dapatkan memberikan rumah baru bagi mereka contohnya “Potlot adalah rumah

Slankers dan diapapun yang datang ke sana pasti dibukakan pintu entah mau

tidur di jalan atau di selokan begitu ungkapan Slankers ketika membicarakan

tema mengenai Gang Potlot ini.115 Di Potlot Slankers menemukan keluarga baru

113Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 114Wawancara dengan Mas Andi (Slankers Pulau biru dan Minoritas Slanker Jogja) yang dilakukan

pada tanggal 12 Agustus 2016. 115Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

64

yang memberikan kenyamanan mengayomi dan memberikan arahan kepada

dirinya.116 Sosok Bunda Iffet adalah sosok ibu bagi para Slankers. Di dalam Potlot

sendiri tergambar semacam keluarga besar yang ada di sana ada bapak (Slank)

dan ibu (Bunda Iffet) bagi Slankers. Sebenarnya, bagian ini mengundang

pertanyaan mengenai keberadaan pandangan ini mengapa bisa Bunda Iffet dan

Slank dianggap sebagai bapak dan ibu mereka? Dari mana ujung dan pangkalnya

dianggap sebagai bapak dan ibu, padahal mereka bekas pengguna narkoba dan

slengean?

Slank dan Bunda Iffet memang bukan bapak dan ibu biologis bagi seluruh

Slankers yang ada di berbagai tempat, namun sikap dan perannya memiliki

kemiripan dengan sosok ibu dan bapak di keluarga. Ada hubungan yang terjalin

manis antara sosok bapak dan ibu yang mereka inginkan di dalam pikiran mereka

hingga menempatkan kedua sosok ini sebagai keluarga. Layaknya sebagai anak

dan bapak, sang anak (Slankers) hanya patuh dengan sosok bapak dan tidak mau

disetir oleh siapapun kecuali oleh sang bapak (Slank).117 Ketika memberikan label

pada ayah, berarti asumsi yang terbersit dalam pikiran adalah aturan yang dibuat

oleh Slank itu sendiri. Menariknya adalah sang bapak ini mengarahkan hal-hal

yang negatif menjadi positif, contohnya adalah boleh mabuk tapi jangan buat

kerusuhan.118

Hal yang berbeda muncul dalam diri Slankers ketika memberikan

penjelasan mendang ibu mereka (Bunda iffet). Layaknya sebagai sosok ibu yang

116Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 117Ibid. 118Ibid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

65

memiliki kedekatan secara emosional, Bunda iffet ditempatkan sebagai sosok

yang memiliki cinta kasih dalam setiap tindakan yang dilakukan. Hubungan yang

harmonis antara Bunda Iffet, Slank dan Slankers menjadikan Potlot rumah yang

digunakan untuk berkumpulnya anak yang dalam konteks ini adalah Slankers.

Ketika Potlot dinarasikan sebagai rumah pada detik itu juga Potlot merupakan

tempat dimana anak-anak (Slankers) berkumpul. Dalam kerangka inilah sosok

dari Bunda Iffet berperan penting sebagai ibu dari Slankers. Banyaknya Slankers

yang memiliki latar belakang usia yang beragam, memungkinkan adanya Slankers

yang masih berada dalam masa-masa sekolah. Ketika Potlot didatangi oleh

Slankers yang masih berstatus pelajar atau masih anak kecil. Bunda akan

mendatangi anak itu dan memberikan nasehat untuk pulang supaya kegiatan

belajarnya tidak terganggu. Hal semacam ini dilakukan oleh Bunda Iffet sendiri

sebagai rasa tanggung jawab yang besar untuk mengatur dan membina pada

Slankers.119 Seperti layaknya ibu yang memberi nasehat jika anaknya asik

bermain dan melupakan tanggung jawab mereka sebagai pelajar. Dapat dikatakan

Bunda Iffet sebagai seorang ibu yang tidak ingin melihat anak-anaknya jatuh pada

lubang kenistaan.

Bunda Iffet juga mengambil peran yang begitu besar ketika membentuk

Slank Fans Club yang tersebar di berbagai daerah. Pesan beliau adalah agar Slank

Fans Club ini merupakan tempat di mana pada Slankers menyalurkan potensi

119Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

66

Slankers ke arah yang positif.120 Potongan-potongan yang hadir dalam benak

Slankers ini seperti memberikan satu bayangan tertentu akan beberadaan Slank

(bapak) dan Bunda Iffet (ibu). Posisi yang nampak dalam bagian ini memiliki

perbedaan yang signifikan dalam mengartikan kedua posisi tersebut. Apa

sebenarnya yang ada di belakang mereka hingga dapat mengartikan kedua hal ini

berbeda tempat?

3.3 Saya Slankers tapi Tidak Sefanatik Teman-teman

Saya Slankers tapi tidak sefanatik teman-teman merupakan kutipan dari

seorang narasumber ketika ditanyai mengenai jalan hidup yang telah mereka

jalani selama ini dengan Slankers. Ada polemik mengenai Slankers yang

mempertanyakan kembali kediriannya dalam memaknai Slankers. Potongan demi

potongan hadir dalam merangkai sebuah cerita narasi yang menarik untuk dilihat

kembali akan sebuah proses terbentuknya Slankers ini. Sebuah perjalanan yang

nampak berikutnya adalah jalan hidup dan juga pegalaman-pengalaman mereka

setelah menjadi Slankers. Menjadi Slankers berarti siap untuk bertindak dan

bersikap berbeda dengan orang-orang pada umumnya. Perbedaan yang dimaksud

ini adalah sebuah pedoman yang dijadikan landasan bagi Slankers dalam

melangkah. Mengambil keputusan untuk berbeda dengan orang-orang umum ini

bukan hanya sebagai proses pencarian akan sesuatu yang dirindukan tetapi juga

kisah pilu ketika mereka berbeda dengan yang lainnya. Ada beberapa bagian yang

120Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

67

bisa dituliskan dalam tema ini yang mengarah pada pandangan hidup yang mereka

yakini. Berikut penjabarannya:

3.3.1 Mungkin orang lain merasa risih namun ini cara saya bersikap

Sungguh menjadi hal yang sangat mengagumkan ketika slengean dijadikan

dasar untuk merubah nama Cikini Stone Compleks menjadi Slank. Sebuah

perubahan nama yang kelak menjadi kelompok besar selama tiga puluh tiga tahun

lamanya. Salah satu gaya Slank dalam proses kreatif karya yang kadang slengean

dan lirik lagu yang mengandung kritik-kritik sosial telah menjadi ciri khas yang

membedakannya dengan musisi-musisi lain. Hal inilah yang membuat Slank

dengan cepat mendapat penggemar.121 Sebuah perubahan nama yang juga secara

serentak merubah jalan dari berbagai orang yang mengatasnamakan dirinya

sebagai Slankers. Mungkin bagi sebagian orang slengean ini merupakan kata yang

dianggap biasa atau kata yang dianggap kurang baik. Namun, bagi Slankers kata

slengean sendiri memiliki arti yang jauh lebih tinggi dari anggapan masyarakat

dalam memahami slengean.

Dalam beberapa hal, slengean ini dimaknai dengan tindakan yang

berlandaskan semau orang bertindak tanpa memikirkan aturan yang mengikat

dirinya sendiri.122 Landasan ini jika digunakan dalam kerangka yang normatif

mengarah pada tindakan yang tidak normal, udik dan melanggar hukum tentunya.

Sesuatu yang menjijikkan memang jika sesuatu hal yang dianggap tidak normal

121Rovi Ashari, Skripsi “Slank Adalah Aku”(Studi Eksploratoris tentang Pengidolaan yang

Mempengaruhi Gaya Hiduppada Penggemar Slank Pekalongan Slankers Club (PSC) Pekalongan),

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Serakarta, 2009, hal xiii. 122 Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

68

bagi masyarakat umum dijadikan jalan hidup, seperti cara Slankers ketika datang

ke tempat konser dengan menumpang angkutan dan bahkan menginap di tempat

konser. Pinggiran stadion atau lampu-lampu merah menjadi rumah sementara

mereka. Slankers memang nekat dalam perkara ini bagi mereka tidak memiliki

uang tidak apa-apa karena di sana (tempat konser) ada teman dan bisa meminta

pertolongan. Biasanya jika ada konser Slank, para Slankers yang berdatangan

bukan hanya dari satu wilayah saja tetapi wilayah lain juga datang. Bahkan ada

Slankers yang berjalan kaki dari pacitan hingga stadion Sri Wedari. Tetapi, apa

yang Slankers rasakan adalah kebahagiaan ketika bertemu dengan Slank. Sesakit

apapun yang dirasakan akan hilang ketika melihat Slank.123

Hal lain yang dapat terlihat adalah bendera-berdera mereka. Sepanjang

konser berlangsung banyak sekali bendera-bendera Slankers yang dipasang

dengan bambu panjang. Ternyata bendera sendiri sangat berarti karena disitu pula

identitas mereka dan menandakan kehadiran mereka.124 Ada satu lagu yang

berjudul Kamu Harus Pulang menjadi lagu pengibaran bendera Slankers.125

Tetapi, dalam posisi itu pula Slankers bukannya merasakan keanehan tetapi malah

merasakan kebanggaan dan kebahagiaan. Begitu besar rasa bangga dan

bahagianya beberapa Slankers rela untuk tidak masuk kerja lima hingga enam hari

dan rela keluar kerja hanya utuk datang ke konser Slank.126 Sebuah perjalanan

123Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 124Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 125Wawancara dengan Mas Aat (Ketua Komunitas Minoritas Slankers Jogja) pada tanggal 29

Maret 2016. 126Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

69

yang sangat mengandung resiko tentunya, perjalanan untuk melihat sosok

slengean hadir di depan mata.

Denah yang muncul dalam anggapan mengenai slengean rupanya mengakar

pada apa yang dianggap dengan kebebasan yang ada dalam diri. Kebebasan yang

kadang kala melompati aturan yang sudah dianggap umum di mata masyarakat.

Slengean disandingkan dengan Generasi Biru sebagai generasi yang tidak mau

dikekang dan diatur-atur. Hal ini nampak bukan hanya pada perkara mengenai

politik mereka semata tetapi juga hal-hal kecil seperti menggunakan anting, tidak

peduli lingkungan akan berpendapat seperti apa. Hal terpenting adalah

menampilkan diri sendiri tanpa harus mengganggu orang lain.127 Mereka

merupakan kelompok yang bukan kelompok pion-pion catur yang dapat diatur

begitu saja dengan yang menguasainya. Bebas dengan cara mereka sendiri

bertingkah merupakan bagian yang menjadi cerita di mana Slankers berada.

Tetapi, cerita mengenai slengean dan kebebasaan ini bukan mengalir mulus

tanpa adanya halangan tentunya. Keikutsertaan mereka sebagai masyarakat umum

ternyata menjadi salah satu ujian dari slengean itu sendiri yang berujung

gunjingan bahkan penolakan oleh masyarakat. Slankers Yogyakarta sempat

mendapat penolakan oleh masyarakat yang berada di Gayam ketika nama

komunitas Slankers ini masih Pulau Biru. Bentuk yang terlihat jelas adalah tempat

basecamp Slankers tidak dapat diperpanjang masa kontraknnya. Masalah

keuangan bukan satu-satunya kendala yang dirasakan oleh Slankers, penolakan

127Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

70

masyarakat sekitar karena dianggap sebagai kelompok yang sangat bebas menjadi

masalah tersendiri di kala itu.128 Hingga pada akhirnya Slankers menemukan

tempat yang cocok bagi mereka yaitu di toko pernak-pernik Djatie (Rolling Stone,

Reggae dan Slank).

Pada bagian lainnya, gunjingan mengenai keberadaan Slankers ini sendiri

menyebar bukan hanya penolakan yang mengarah pada tempat Slankers

berkumpul saja. Bahkan dalam ruang yang lain sikap penolakan masyarakat juga

muncul dalam bentuk larangan untuk bergabung dengan Slankers. Ada omongan

yang menyebar di masyarakat untuk tidak ikut dalam lingkaran Slankers karena

mereka adalah kelompok orang-orang yang tidak baik. Beberapa cara mereka

ngumpul seperti minum-minuman keras juga menjadi anggapan miring

masyarakat umum.129 Lantas apa yang mereka perbuat adalah cuek dengan

anggapan yang sudah kuat di masyarakat. Dengan berlandaskan pada tidak

mengganggu orang, Slankers akan tetap santai menerima. Jika ikut bergabung,

Slankers akan membukakan pintu namun jika tidak Slankers tetap tidak

menggubris anggapan masyarakat umum semacam ini.130 Tetapi, dalam bagian ini

pula Slankers menampilkan slengean sebagai sikap bijak yang muncul dalam

dirinya sebagai respon negatif dari masyarakat. Slankers menganggap

masyaraksat umum tidak tahu menau tentang sisi positif yang dimiliki oleh

Slankers itu sendiri. Slankers juga tampil di barisan depan dalam persoalan sosial

128Wawancara dengan Mas Andi (Slankers Pulau biru dan Minoritas Slanker Jogja) yang dilakukan

pada tanggal 12 Agustus 2016. 129Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016. 130Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

71

tentunya, posko-posko yang pernah mereka buat ketika gunung Merapi meletus

adalah salah satu saksi bisu bagaimana mereka tampil sebagai sebuah kelompok

yang jauh dari anggapan miring.131

Ada sebuah kisah yang muncul dari Slankers ketika mereka mencoba untuk

menjabarkan mengenai slengean itu sendiri. Dikisahkan dalam bagian ini,

slengean merupakan sikap yang aneh namun aneh yang memiliki nilai positif.

Salah satu narasumber mengatakan bahwa slengean adalah tidak menyakiti orang

lain, salah satu Slankers yang sudah mengenal Slank dari bangku sekolah dasar.

Dikatakan bahwa slengean adalah sebuah sikap dimana keluar dari hal-hal yang

negatif untuk menuju sebuah kedamaian. Slankers memberikan contoh kisah yang

mencerminkan slengean sebagai jalan kedamaian. Ada seorang pemuda yang

bernama Udin yang tinggal di suatu daerah yang bernama Pulau Kuning. Suatu

ketika, Udin berjalan di trotoar jalan dan melihat ada kegaduhan yang melibatkan

banyak orang. Rasa ingin tahu Udin memerintahkan dirinya untuk pergi ke

kegaduhan tersebut dengan tujuan mengetahui apa yang terjadi. Betapa kagetnya

Udin ternyata yang terjadi adalah perkelahian antar kampung dan sialnya lagi

yang berkelahi adalah kampung Udin itu sendiri. Teriakan terdegar dari keributan

itu untuk mengajak Udin bergabung dalam perkelahian yang sengit itu. Para

pemuda mengajaknya untuk ikut masuk dalam perkelahian tersebut karena

menyangkut harga diri kampung halaman. Namun Udin tetap diam, sikap

diamnya Udin karena ada sesuatu yang berbicara kepada dirinya bahwa

131Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

72

perkelahian adalah bukan jalan kedamaian dan bertentangan dengan tiga belas

manifesto Slank yang salah duanya adalah kritis dan cintai alam.132 Lantas Udin

memilih untuk tidak ikut campur dalam perkelahian tersebut. Udin berlari ke

rumahnya yang hanya terletak lima puluh meter dari keramaian tersebut. Lantas

apa yang dilakukan Udin sungguh mengejutkan. Udin membuka berkas film

pornonya dan onani di saat itu juga. Sikap ini diambil karena tindakan ini tidak

merugikan orang banyak dan juga mungkin banyak orang-orang disekitar merasa

risih dan aneh pada tindakan Udin. Perkelahian bukan jalan kedamaian manifesto

Slank namun dengan cara inilah Udin merasa tindakannya sebagai slengean.

Sebuah sikap yang tidak merugikan orang banyak.133

3.3.2 Merakyat dan berdiri di semua golongan

Ada banyak memang pengaruh Slank yang namapak pada kehidupan dari

Slankers sendiri. Salah satu wujud yang hadir dalam tindakan dari kelompok

Slankers sendiri adalah berdiri di semua golongan. Salah satu strategi dalam

menciptakan ruang kebersatuan segala umat dengan satu bahasa Slankers. Seperti

sudah diketahui banyak orang apapun konsernya pasti ada bendera Slank. Bahkan

suatu ketika ada acara keagamaan yang dipimpin Habib Syah di sana ada Slankers

yang menggunakan pernak-pernik Slank.134 Sebanarnya bukan cerita yang baru

lagi jika Slankers ini ada diberbagai acara. Tetapi, bukan ini kisah yang

sebenarnya ingin diceritakan dalam bagian ini. Berdiri di semua golongan

132 Wawancara dengan Mas Jiban (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 27 Juni 2016. 133 Ibid. 134Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

73

memang bukan hanya sebatas omongan saja. Slankers mengetahui dengan jelas

bagaimana cara mempersatukan berbagai golongan yang ada di masyarakat ini

menjadi satu tanpa ada perasaan sentimen.

Jogja Nasional Museum adalah saksi bisu semangat berdiri di semua

golongan yang dimiliki oleh Slankers. Komunitas Slankers bahkan

mengumpulkan beberapa komunitas musik lainnya yang berbeda genre dengan

Slankers. Tercatat lebih dari tiga kelompok musik berbeda hadir di acara tersebut

tanpa ada gesekan walau dengan bendera yang berbeda-beda.135 Bukan hanya

pada kegiatan itu bahkan dalam acara yang tidak resmi, kelomok-kelompok di

luar Slankers ini bisa bersatu. Dalam acara konser Slank atau acara Slankers pun

komunitas seperti Vespa, Punk dan Reggae hadir menjadi satu.136 Yang menarik

dalam bagian ini adalah kelompok-kelompok yang bersatu adalah kelompok yang

memiliki basis yang memiliki kesamaan seperti Slankers. Sebuah kelompok

minoritas yang timbul dengan bendera yang berbeda-beda menjadi satu golongan

dalam rumpun yang sama.137 Hal ini muncul karena Slank sendiri sangat senang

dengan Vespa, Reggae dan Punk. Dalam bagian ini, Slank rupanya bukan hanya

pemersatu bagi Slankers saja tetapi juga bagi golongan di luar Slankers. Slank

memang suka dengan Vespa, bahkan sesekali Kaka pernah mengendarai Vespa

keliling kota Yogyakarta. Pada sisi lainnya juga Kaka pernah digimbal rambutnya

135Wawancara dengan Mas Aat (Ketua Komunitas Minoritas Slankers Jogja) pada tanggal 29

Maret 2016. 136Wawancara bersama Mbak Ravi (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Juni 2016. 137Wawancara bersama Mbak Ravi (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Juni 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

74

dengan salah satu tokoh Reggae di Yogyakarta.138 Dalam bagian ini pula ada

bagian yang terlihat bahwa ada hal lain yang juga mempengaruhi berkumpulnya

golongan-golongan ini menjadi satu.

Dalam bagian berikutnya, karya Slank sendiri menjadi penanda akan

kesatuan yang sudah tidak terlalu nampak dalam kehidupan. Ritus-ritus yang

dilakukan oleh berbagai golongan dan elemen masyarakat membuat karya dari

kelompok Slank ini seperti pemersatu dengan kunci yang sama yaitu karya Slank.

Berbagai tempat dan berbagai golongan dengan sangat mudah dapat merepetisi

dari karya Slank. Dalam bagian ini, karya Slank seperti memberikan tali untuk

bersatunya masyarakat dalam satu-kesatuan yang utuh. Pengamen, anak jalanan,

anak muda, dewasa dan berbagai genre bisa memainkan karya dari Slank. Dengan

kata lain, karya dari Slank ini seperti lagu sejuta umat dan dapat mewakili

berbagai golongan masyarakat. Sehingga peta yang didapat dalam bagian ini

adalah karya dari Slank yang menandakan bahasa yang sama dan menjadi

pemersatu dari berbagai golongan masyarakat.139 Ada bayangan mengenai satu

kesatuan yang membayangi Slankers sebenarnya dari anggapan-anggapan

semacam ini. Beragam golongan masyarakat dapat bermain dan menyanyikan

karya Slank. Dengan jembatan inilah karya Slank menjadi satu pemersatu bagi

berbagai golongan masyarakat. Secara eksplisit hal semacam ini juga nampak

pada Slankers yang lainnya yang menganggap masyarakat saat ini tidak berpijak

138Wawancara dengan Mas Aat (Ketua Komunitas Minoritas Slankers Jogja) pada tanggal 29

Maret 2016. 139Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

75

pada Pancasila.140 Dalam bagian ini pula sebenarnya secara tidak langsung

mengarah pada kebhinekaaan atau persatuan dari Indonesia itu sendiri. Dan hal ini

juga ditegaskan oleh Slankers bahwa di Indonesia sendiri rentan akan gesekan

antar satu golongan dan golongan lainnya.141

3.3.3 Makan gak makan asal ngumpul (Solidaritas)

Makan gak makan asal kumpul adalah nyanyian yang pernah dibuat oleh

Slank atas dasar rasa solidaritas yang terjalin antar manusia. Solidaritas

merupakan salah satu bagian lain yang juga tidak bisa dilepaskan dalam kerangka

kekeberadaan Slankers itu sendiri. Solidaritas adalah persoalan hidup yang

Slankers lihat di berbagai golongan masyarakat yang semakin jauh dari solidaritas

itu sendiri. Hilangnya solidaritas yang ada di masyarakat ini menjadikan Slankers

membangun dunia mereka atas dasar solidaritas itu sendiri. Siapa yang

menyangka bahwa Slankers pernah turun jalan hanya untuk membersihkan pantai

dari sampah dan membantu penghijauan di daerah Merapi.142 “Kenapa harus

tunggu bencana baru kita percaya kebesaran Tuhan. Mengapa harus tunggu

bencana tentara datang untuk kemanusiaan. Mengapa harus tunggu bencana kita

rela sisihkan harta untuk sesama. Mengapa harus tunggu bencana baru kita

bersahabat dengan alam. Aku menangis lihat hari ini tapi tersenyum tatap masa

depan.” (lirik lagu Solidaritas)

140Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 141Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 142Wawancara dengan Mas Aat (Ketua Komunitas Minoritas Slankers Jogja) pada tanggal 29

Maret 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

76

Kutipan di atas merupakan potongan lirik dari salah satu karya Slank yang

berjudul Solidaritas. Slank sering disalahpahami sebagai pemberontak walaupun

sebenarnya memiliki solidaritas yang tinggi. Hal ini terlihat dari kutipan “Kenapa

orang-orang sekarang tidak memiliki solidaritas di dalam dirinya, mereka hanya

mementingkan urusan mereka sendiri.” Banyak yang menganggap Slank sebagai

pemberontak tetapi apa yang ada di belakang Slank dan Slankers adalah sangat

peka terhadap permasalahan sosial khususnya solidaritas”143 ujar Slanky

(Slankers wanita). Slankers benar-benar menunjukkan besarnya rasa solidaritas

yang mereka pegang dalam pedoman hidupnnya, bukan hanya pada tatanan

sesama tetapi ketika ada banyak orang yang memiliki tatapan kosong dijalanan

Slankers datang untuk membantu. Hal ini bukan mengenai pencitraan saja tetapi

sebagian dari Slankers juga pernah merasakan pahitnya hidup di jalan.144

Ada bagian lain dalam diri Slankers sendiri ketika mereka sudah

menjadikan Slankers sebagai jalan hidup mereka. Keberpihakan mereka pada

rakyat adalah salah satu bagian yang selalu mendikte langkah dari setiap tindakan

Slankers. Rakyat kecil dianggap sebagai bagian dari sebuah sistem yang perlu

untuk dibela. Orang-orang kecil yang tergerus oleh sistem yang tidak bisa

bersuara karena keterbatasan diri mereka dalam menyuarakan sebuah masalah

sosial yang hadir dalam kehidupan.

Rakyat bagi Slankers adalah sebuah teriakan orang-orang yang berada pada

golongan minoritas. Satu anggapan yang dirasakan oleh Slankers adalah rakyat

143Wawancara bersama Mbak Ravi (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Juni 2016. 144Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

77

(orang kecil) memiliki nilai yang sama dengan yang lainnya. Pandangan ini

dianggap sebuah gerakan sosial yang menuntut kesetaraan tanpa ada batas.

Slankers tetap berdiri dengan gerakan mereka yang tetap akan menolah apapun

yang dianggap tidak prorakyat.145 Ada sebuah kehidupan yang tidak memandang

lagi status sosial orang, orang kecil dapat setara dan hidup layak tanpa ada

gunjingan serta kebebasan dalam diri. Tukang becak, pengemis dan pemulung

suatu saat akan menjadi berguna dan tetap setara dengan yang lainnya. Hidup

rukun dan damai dalam satu kehidupan harmonis di sebuah pulau yang dinamakan

dengan “Pulau Biru”.146 Minoritas Slankers Yogyakarta merupakan sebuah

jembatan yang dapat memobolitasi keinginan mereka dan melandasi adanya

bayang mereka akan situasi dunia kelak.

3.3.4 Kalo saya gini terus ya mampus, Slank slengean karena mereka

dibayar, jika saya ikut mereka anak saya makan apa?

Ada perjalanan sunyi yang Slankers tempuh dalam keikutsertaan mereka

dalam satu seragam Slankers. Sekuat apapun Slankers ikut dalam Slankers tetap

saja akan merasakan keresahan dalam dirinya. Tindakan gila yang sempat mereka

lakukan demi keikutsertaan mereka dengan Slankers terasa hambar ketika

Slankers harus berhadapan dengan kebutuhannya sendiri. Ada beberapa Slankers

yang ternyata memiliki kegelisahan dengan diri mereka sendiri sebagai Slankers.

Satu sisi Slankers bangga dengan dirinya sendiri sebagai Slankers. Tetapi, pada

145Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016. 146Wawancara bersama Mbak Ravi (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Juni 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

78

sisi lainnya Slankers merasakan keanehan dalam diri mereka sendiri ketika

mereka harus dihadapkan dengan realitas kehidupan itu sendiri.

Gaya dandanan slengean yang kadang kala dianggap kumuh, kotor dan

gelandangan itu sebenarnya bukan slengean. Slengean merupakan sebuah proses

menemukan jadi diri dan mengerti tata cara berperilaku di lingkungan sosial

masyarakat. Rasa peduli terhadap sesama atau lingkungan ataupun tidak

bertingkah sembarangan itu adalah slengean. Tindakan kritis yang sering

diucapkan oleh Slankers rupanya bukan sebuah tindakan yang di dasarkan oleh

slengean. Slankers itu normal-normal saja, tidak perlu terlalu kritis dan tidak gila

hormat dan bertingkah berlebihan.147 Sebuah pandangan yang berbeda ternyata

muncul dalam diri Slankers yang biasanya sangat total dalam pengidolaannnya

rupa-rupanya ada juga yang bertindak berbeda dengan tata cara Slankers pada

umumnya. Ada semacam ruang berjarak yang muncul dalam diri Slankers ini

ketika dirinya dihadapkan dengan penilaian akan diri mereka sendiri.

Bukan hanya nampak dalam ruang pemahaman saja, beberapa Slankers

merasa berbeda dan seperti merasa ada yang ganjil dalam diri mereka sendiri.

Seperti ada sesuatu yang berusaha untuk menilai kembali keberadaan diri Slankers

itu sendiri. Kegilaan-kegilaan yang sering dilakukan oleh Slankers dianggap

sebagai salah satu kehidupan yang sudah usang. Ada rasa dimana mereka sendiri

jengah terhadap Slank dan Slankers dengan segala corak yang dimiliki oleh

Slankers. Tanpa ada rasa segan Slank yang dipuja oleh banyaknya orang dipanggil

147Wawancara dengan Mas Andi (Slankers Pulau biru dan Minoritas Slanker Jogja) yang dilakukan

pada tanggal 12 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

79

dengan lima orang gila.148 Gaya yang Slank tampilkan di hadapan publik adalah

gaya yang muncul dan abadi karena mereka dibayar atau sebuah gaya yang abadi

karena ada uang yang melandasi hal itu. Atau dengan artian bahwa Slank bisa

berindak seperti itu karena dibayar.149 Kehidupan Slankers yang terkesan kurang

baik di mata masyarakat ini rupa-rupanya juga masuk dalam diri beberapa

Slankers. Kehidupan Slankers yang nampak seperti seperti saat ini merupakan

salah satu kesenangan saja masa belum dewasa. Hidup tetap berjalan dan masa

depan harus tetap dikejar, masa depan harus tetap diraih.150

Ada keresahan yang muncul dalam diri Slankers ketika mereka

menemukan titik-titik dimana ada kejanggalan ketika mereka ikut dalam satu

bagian di dalam Slankers itu sendiri. Ada sesuatu yang tidak bisa ditangani oleh

Slank dan Slankers dalam kehidupan masing-masing anggota. Anggapan

semacam ini terlihat jelas ketika ada komentar Slankers memang memikirkan

Slank, tetapi apakah Slank memikirkan kita?151 Sebuah tanda tanya yang

menggugahkan sebenarnya ada berapa perkara yang tidak dapat diobati dalam

Slankers. Seperti sebuah daerah gurun panas dan melihat adanya air yang

bergerak. Namun itu hanyalah ilusi atau fatamorgana yang ada di panasnya dunia.

Apa yang dihadirkan ternyata kekosongan yang ada di dalamnya.

Siapa yang menyangka bahwa ada keretakan di dalam kelompok Slankers

itu sendiri. Permasalahan yang berkutat pada identitas mereka sendiri mengenai

148Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 149Ibid. 150Ibid. 151Ibid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

80

siapa Slankers sejati dan idealnya Slankers? Ini menarik sebenarnya ketika satu

corak Slankers bertemu dengan beberapa Slankers yang memiliki jalan lain dalam

memahami Slankers itu sendiri. Nama-nama seperti Slankers jalanan, Slankers

nebeng dan Slankers musiman menjadi salah satu bagian yang hadir dalam istilah-

istilah penyebutan Slankers. Ketua komunitas Slankers memberikan tanggapan

yang menarik ketika disinggung mengenai Slankers yang berada di jalanan.

Dijelaskan oleh dirinya bahwa ada berbagai macam bentuk Slankers seperti

Slankers bendera dan Slankers musiman. Slankers musiman adalah Slankers yang

cuma datang sewaktu kegiatan besar seperti konser. Slankers musiman juga

digunakan untuk Slankers yang cuma ingin dapat KTA (Kartu Tanda Anggota)

Slankers dan foto bersama Slank tapi kegiatan Slankers tidak ikut. Slankers

Bendera digunakan untuk Slankers yang maniak Slank tapi jika ada konser

kelompok lain mereka juga ikut dan menggunakan pernak-pernik kelompok itu.152

Masalah lain yang ada di dalam kelompok Slankers adalah adanya

bentrokan antar Slankers, seperti Slankers Mandala dan SFC yang berdampak

pada keluarnya Slankers Mandala dari lingkup SFC.153 Ternyata dari gambar ini

pula terlihat apa yang dianggap utuh ternyata juga mengalami keretakan. Sesuatu

yang dianggap mapan dan kompak ternyata ada keretakan di dalamnya. Ada

banyak Slankers bendera yang hanya datang ketika konser Slank saja. Ternyata

hal sepele semacam ini juga berdampak pada regenerasi dari komunitas Slankers

situ sendiri. Ketua Slankers Yogyakarta pada saat ini merupakan ketua yang

152Wawancara dengan Mas Aat (Ketua Komunitas Minoritas Slankers Jogja) pada tanggal 29

Maret 2016. 153 Wawancara bersama Mbak Ravi (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Juni 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

81

terlama durasi waktu dalam menjabat sebagai ketua. Beberapa Slankers sempat

berujar bahwa belum ada yang bisa menggantikan ketua Slankers (SFC)

Yogyakarta saat ini. Masalah ini muncul karena belum ada Slankers yang dapat

merangkul.154 Banyak sekali pengorbanan dari ketua Slankers ini untuk

mempertahankan dan membangkitkan semangat untuk bersama. Beberapa yang

bisa dilihat adalah menggadaikan motor ketika kekuarangan dana ketika konser

serta meninggalkan pekerjaan awalnya (pekerja proyek) demi komunitas

Slankers.155 Pengorbanan semacam ini dirasa tidak ditemukan di Slankers saat ini

yang hanya ikut hura-hura, nongkrong dan dianggap sebagai soksoan.156

Ternyata, Slankers punya banyak masalah yang kadang kala tidak banyak

orang yang mengetahui masalah ini. Masalah-masalah mengenai kedirian Slankers

sendiri juga nampak pada penilaian Slankers jalanan. Slankers resmi

mempertanyakan posisi Slankers yang berada di luar Slankers resmi ini. Ada yang

bilang sebenarnya Slankers yang ada dijalanan itu Slankers yang tidak mengerti

Slank seperti apa. Mereka masih labil dan masih anak-anak tapi mau seperti apa

lagi memang seperti itu keadaannya.157 Satu narasumber juga memberikan

pandangan image Slankers yang mabuk-mabukan dan juga rusuh itu karena

Slankers yang nebeng nama saja, jika Slankers resmi tidak mungkin mereka

154 Wawancara bersama Mbak Ravi (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Juni 2016. 155Wawancara dengan Mas Andi (Slankers Pulau biru dan Minoritas Slanker Jogja) yang dilakukan

pada tanggal 12 Agustus 2016. 156 Wawancara bersama Mbak Ravi (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Juni 2016. 157Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

82

rusuh.158 Jadi memang ada perkara yang muncul dalam bagian ini yang

sebenarnya mempertanyakan kembali seperti apa Slankers itu sebenarnya.

158Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

83

BAB IV

FANTASI DALAM KELOMPOK SLANKERS

Perjalanan Slankers dijadikan dasar dalam melihat apa yang

melatarbelakangi keberadaan mereka di tengah masyarakat yang telah dibahas

pada Bab III. Posisi Slankers di masyarakat ini turut menyumbangkan berbagai

persoalan yang menjadi salah satu latar terbentuknya Slankers. Keberadaan

mereka di lingkungan masyarakat menyatu dalam wujud sebagai Slankers yang

memiliki satu harapan dan satu gambaran dunia yang mereka inginkan. Dengan

harapan dan gambaran dunia ini, terkadang Slankers tidak sadar keberadaan

mereka terlihat aneh bagi masyarakat umum.

Pandangan masyarakat mengenai Slankers paling tidak mempengaruhi

keberadaan dan keinginan mereka bertahan sebagai Slankers. Keberadaan mereka

dengan sikap tidak peduli pendapat orang lain dan bebas dalam bertindak adalah

contoh fenomena yang menarik untuk dibahas. Ditambah, dasar ketertarikan

mereka menjadi Slankers juga bagian yang penting dianalisa di pembahasan ini.

Oleh karena itu, terdapat tiga inti pembahasan yang dibahas pada bab ini. Pertama

adalah analisa mengenai konstruksi wacana mengenai alasan dasar penggemar

Slank sebagai Slankers. Kedua adalah analisa tentang pengalaman auditif atau

karya dalam bentuk lagu-lagu Slank, Potlot, dan slengean. Terakhir adalah analisa

tentang fantasi yang ada di dalam Slankers. Berikut adalah pembahasannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

84

4.1 Konstruksi wacana Slank

4.1.1 Bangunan Wacana Slank Terhadap Pemerintah

Bagian pertama ini merangkum pembahasan mengenai anggapan yang

mengarah pada kritik pemerintah khususnya masa Orde Baru. Kritik terhadap

pemerintah yang hubungannya dengan sosial dan musisi telah dilakukan oleh

Harry Roesly sebelumnya dengan lagu Si Cantik. Di masa Orde Baru inilah, kritik

yang ia lakukan tujuannya untuk menyindir cucu dari Soeharto yang

menggunakan barang terlarang berupa pil ekstasi.159

Sehubungan dengan kritik terhadap pemerintah, Slank juga membuat karya

dalam album Mata Hati Reformasi yang bertujuan untuk mengkritik Orde Baru.160

Slank bersama dengan Slankers mengecam masa kepemimpinan Soeharto yang

dianggap diktator. Slank bersama Slankers telah muncul sejak masa Orde Baru,

yang mana gaya kepemimpinan Soeharto dianggap sebagai gaya

berkepemimpinan yang represif. Ditambah, kepemimpinan yang menghasilkan

ketakutan didor (tembak) menjadi persoalan tersendiri bagi Slankers ketika berada

dalam lingkaran Orde Baru.161

Slank menyalurkan wacana yang ingin dibangun mengenai kekejaman Orde

Baru melalui karya (album Mata Hati Reformasi pada Juli 1998).162 Slank beserta

159 Jeremy Wallach. Modern Noise, Fluid Genres Popular Musik In Indonesia 1997-2001, The

University of Wiscnsin Press, 2008, Amerika, hal 88. 160 Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016. 161 Ibid. 162Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

85

karyanya seperti Missing Person (trend orang hilang) dan Naik-Naik ke Puncak

Gunung memberikan menarasikan kritiknya pada Orde Baru.

Judul Lagu Lirik

Missing Person (trend orang hilang)

(Album Mata Hati Reformsi 1998)

Culik menculik lagi jaman culik-culikan.Hilang

menghilang lagi, nge-trend orang yang hilang. Di mana

nasib mereka? Gimana nasib mereka? Ngumpet takut apa

diumpetin? Ada di sel apa udah mati? Lepas-lepas-in

sebab-sebab sekaliian jelasin. Bebas-bebasin kalau

memang di dalam bui. Nggak ada kabar berita? Jangan –

jangan mereka disiksa? Koko pada diam mulut

membungkam (apa dibungkam)? Lepas-lepasin bebas-

bebasin balik-balikin walau cuma tubuh yang mati. Lepas-

lepasin bebas-bebasin balik-balikin rasa aman biar tentram

Naik-Naik ke Puncak Gunung Naik-naik ke puncak gunung gunung. Penguasa tertinggi

di puncak gunung. Lihat kiri lihat ke kanan. Tutup mulut

mata rakyat sengsara. Naik-naik ke puncak gunung.

Duduk di atas gak mau turun. Lihat kiri lihat ke kanan.

Rakyat susah lo cuek aja. Udah paling tinggi pingin naik

lagi. Harusnya pension gak mau diganti. Naik-naik ke

puncak gunung. Besar pasak dari pada tiang. Lihat kiri

lihat ke kanan. Pinjamnya getol bayarnya ogah. Naik-naik

ke puncak gunung Besar pasak dari pada tiang. Lihat kiri

lihat ke kanan. Kakek yang ngutang yang bayar siapa.

Naik terus gak pernah turun. Utang melulu gak bisa bayar.

Tabel 4.1 : Lirik Missing Person dan Naik-Naik ke Puncak Gunung

Karya Naik-Naik ke Puncak Gunung menggambarkan peminjaman dana

yang terjadi pada masa Orde Baru, namun ditutup dengan kesulitan dan

penanggungan dana yang diberikan pada generasi setelahnya. Pada karya Missing

person (trend orang hilang), Slank bersuara mengenai banyaknya orang yang

hilang tanpa ada sebab yang jelas di masa Orde Baru.

Pada taun 1983-1985, di masa Orde Baru, muncul istilah Petrus. Petrus

merupakan singkatan dari penembak misterius yang misinya untuk menembak

siapapun yang dianggap kriminal tanpa melalui proses pengadilan.163 Dalam hal

163 David Bourchier dan Vedi R. Hadiz, Indonesian Politics and Society a Reader (edt), Routledge

Curzon, 2003, London dan New York, hal 138. (Petrus refers to... in 1983-5.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

86

ini, ada dua korelasi yang nampak dari tindakan petrus ini. Yang pertama

mengarah pada adanya ketakutan yang ada di dalam diri masyarakat. Dalam hal

ini, terdapat fantasi mengarah pada kekejaman pemerintah untuk mengatur

masyarakat. Kedua mengarah pada bentuk loyalitas yang ada di dalam

pemerintahan Soeharto.164

Dua karya Slank di dalam album Mata Hati Reformasi tersebut di atas

merupakan karya yang mencerminkan kondisi politik dan sosial di era Soeharto.

Dua karya ini memiliki ciri musikal yang cenderung terkesan urakan, walaupun

dengan sistem musik popular. Medium yang digunakan dalam membangun

konsepsi ini adalah musik rock yang secara kesejarahannya dekat dengan

perlawanan subkultur,165 aksen (tekanan), pola yang diulang (minim

pengembangan) dan ritme yang tebal.166 Corak semacam ini ditemukan pada

karya Naik-naik ke Puncak Gunung yang di gambarkan melalui ritme berikut.

164 David Bourchier dan Vedi R. Hadiz, Indonesian Politics and Society a Reader (edt), Routledge

Curzon, 2003, London dan New York, hal 135. (For this reason, ... so forth.) 165Roy Shuker dalam bukunya Understanding Popular Music(Routledge, London dan New York,

2001, hal 21) menuliskan istilah ‘consciencerock’ dengan tendensi yang mengarah pada sisi politik

dari musik rock. Sisi politik musik rock membangun simbol perlawanan kaum subkultur.

Perlawanannya disimbolkan dalam bentuk lirik lagu. 166Di dalam buku Chris McDonald Rush Rock Music and The Middle Class Dreaming in

Middletown (Indiana University Press, Bloomington dan Indianapolis, 2009, hal 36) menuliskan

karakter musik rock dengan beberapa karakter. Karakter pertama full rhythm section, faster

rhythmic motion, thematic or motivic melodies dan denser texture. Ritme tebal yang ditulis pada

bagian ini memiliki artian pada full rhytm section (instrumen ritmikal) dimainkan dengan porsi

yang tinggi (volume dan aksen) dan pola ritmikal diulang mengarah pada tema dan motif melodi

yang dimainkan dalam satu pola dasar atau minim pengembangan tema. Gambar 8 merupakan

bentuk gerak ritme (rhymic motion) yang dimainkan bersamaan (drum, gitar, bass dan vokal).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

87

Gambar 4.8: Ritme Naik-naik ke Puncak Gunung

Berdasarkan gambar ritme diatas, secara harmoni, karya Slank ini

merupakan bentuk dari karya musik populer167 dengan menggunakan bentuk tema

yang diulang dan menggunakan akord dalam satu tangga nada.168 Karya Slank

menjadi suara perlawanan ketika dimainkan dengan teriakan, penekanan dan

ritme. Slank cenderung mengeksplorasi ritme dengan berbagai bentuk melodi dan

corak suara yang diwakilkan oleh berbagai instrumen.

Ritme yang ada di dalam karya merupakan material yang penting dalam

hubungannya dengan karakter yang ada di dalam lagu dan terkoneksi pada tubuh

untuk merespon gerak ritmikal tersebut.169 Seperti penggunakan pola up tempo170

yang menjadi dasar dan diulang dengan warna yang berbeda, seperti dalam karya

Generasi Biroe yang digambarkan dalam ritme dasar Generasi Biroe berikut ini.

167Lihat musik populer prof. Dr. Dieter Marck Apresiasi Musik Musik Populer 1995 hal 18-19. 168 Naik-naik kepuncak gunung A minor (Am, C dan G), Pacarku ketinggalan jaman D mayor

(G,A,G dan C) dan Missing person (trend orang hilang) 169 Alison Stone dalam bukunya The Value of Popular Music An Approach from Post-Kantian

Aesthetics (Palgrave Macmillan, Lancaster UK, 2016, hal 163-164 ) menjelaskan hubungan antara

beat dan gerakan tubuh. Ia membahas gerakan tubuh pendengar musik yang berbeda-beda (seperti

punk, metal dan pop). Gagasan utama yang dilihat dalam tulisan ini adalah gestur diam atau jeda

di dalam musik. Jeda atau diam antara satu notasi atau dalam satu ritme memiliki fungsi untuk

memberikan gerakan (musikal) titik jatuhnya suara di tempat yang tidak terduga (singkup atau up

tempo). Jatuhnya suara di tempat yang tidak terduga ini mengundang gerakan tubuh untuk

merespon bergerak. Tetapi di posisi lainnya, tubuh juga merespon gerakan yang sifatnya teratur

(Down beat). Sehingga jika digabungkan antara pola down dan up beat maka gerakan yang muncul

adalah tidak teratur, karena keduanya memberikan energi untuk bergerak. Dalam konteks ini Slank

memiliki kekuatan dalam hal ini. Dalam notasi Generasi Biroe bercamur antara posisi down tempo

(1D+2D,4D+1D,3D,4D,1D+2D dan 4D+4ketuk) dan up tempo (2U+3,1U+2,2U+3) dengan

adanya pola ini dalam satu lagu akan memberikan energi dari masing-masing pola yang

berdampak pada gerakan yang tidak beraturan. 170Penggunaan up tempo merupakan salah satu idiom yang dimiliki oleh musik rock. Ada tiga hal

yang relefan dengan karakter musik rock pertama uptempo dancer number, the anthem dan

romantic ballad (dikutip dari John Encarnacao dalam buku Punk Aesthetics and new Folkway

down the old Plank RoadBurlington, Asgate Publishing Limitted, 2013, hal 9).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

88

Gambar 4.9: Ritme dasar Generasi Biroe

Pada masa Orde Baru, militer yang diasumsikan sebagai oknum yang

mengayomi dan memunculkan rasa aman bagi setiap warga negara Indonesia

berubah menjadi teror yang justru menakutkan. Dengan segala macam bentuk

larangan orang-orang yang berada dalam lingkup sistem tidak bebas bertindak dan

mendapatkan yang diinginkan.171 Satu hal yang bisa dilihat dalam peranan militer

sendiri di kala Orde Baru adalah memberikan ketakutan kepada masyarakat.

Ketakutan adalah kenyataan yang didapat ketika hubungan antara simbolik dan

dunia imajiner yang tidak menemukan satu kesepakatan karena tidak semua dapat

tersimbolkan dalam dunia simbolik.172

Pada level politik, pembunuhan hak-hak politik demi stabilitas keamanan

hanya melahirkan rakyat yang apatis dan budaya politik yang tidak demokratis

pada seluruh lapisan sosial. Kekuasaan negara telah berubah menjadi sebuah

kekuasaan yang sangat personal dengan sosok tunggal seorang presiden diktator

171 Slavoj Zizek dalam bukunya The Sublime Object of Ideology (Verzo, London dan New York,

1989, hal 175) memberikan penjelasakan mengenai kastrasi (castration). Kastarasi merupakan hal

yang dimiliki oleh dunia simbolik yang memiliki penanda (signifier) dan hukum masyarakat.

Proses dari bertemunya subjek dengan penanda/aturan, akan menghasilkan kekurangan (lack)

dalam dirinya atas objek yang memiliki kekuatan libidinal. Hal ini karena signifier sebagai sebuah

penanda utama (S1) mewakili subjek untuk beberapa signifier yang laninnya (S2). Meski begitu,

tidak ada signifier yang dapat menandai subjek itu (lihat Dylan Evan, An Introductory Dictionary

of Lacanian Psychoanalysis ( Routledge, London dan New York, 1996, hal 189, Lacan difines...

the subject). 172Lihat trauma (Sean Homer, Jacques Lacan, Routledge, London dan New York , 2005, hal 83).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

89

(Soeharto). Dapat dicermati juga bagaimana kabinet di era Orde Baru dijabat oleh

orang-orang yang tidak memiliki komitmen pada kemakmuran warga negara,

melainkan monster-monter politik yang berasal dari institusi ABRI dan

teknokrat.173

Gaya kepemimpinan yang diktator bukanlah satu-satunya permasalahan

yang dikritisi Slankers. Problematika lainnya adalah masalah korupsi. Bagi

Slankers, para elit politik yang berada di balik meja adalah orang-orang yang

nebeng numpang nama dan mereka hanya suka menggrogoti uang rakyat dan

Slankers siap turun ke jalan untuk mengkritisi ketimpangan itu.174 Slankers

menempatkan dirinya sebagai rakyat bawah yang menjadi sapi perah bagi elit

politik. Menariknya masalah korupsi ini diletakkan pada masa kepemimpinan

SBY (Susilo Bambang Yudhoyono).

Melihat kembali pada masa itu, di setiap pemilihan (nasional dan daerah)

hampir setiap calon kepala daerah dan kepala negara, serta hampir setiap partai

politik, mengusung nilai-nilai keadilan sosial, persamaan dan kebebasan.

Misalnya, pada Pemilu 2009 lalu. Megawati-Prabowo mengusung agenda

kebijakan “ekonomi kerakyatan”, sementara pesaingnya, SBY-Boediono

mengusung slogan “bekerja untuk rakyat”. Semua pihak merasa berhak

menyandang kata “prorakyat” kendatipun dalam program dan praktiknya rakyat

justru hanya terlihat samar-samar.175

173Hikmat Budiman, Lubang Hitam Kebudayaan, Kanisius, Yogyakarta, 2002, hal 145. 174Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 175Jurnal Sosial Demokrasi, Perkumpulan Sosdem Indonesia, Jakarta, Vol. 11 > 4 >, April - Juli

2011, hal 6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

90

Persamaan dan persatuan untuk membebaskan diri dari penindas

(pemerintah dan Orde Baru) dilakukan oleh para generasi muda termasuk

Slankers sebagai hasil pembetukkan fantasi kolektif Slankers. Tindakan ini

dilakukan dalam rangka menginginkan sebuah revolusi (perubahan) yang

diharapkan mampu menyelamatkan Indonesia dari penindasan. Fenomena yang

terjadi dalam Slankers ini memperlihatkan bahwa mereka terlihat sebagai

pahlawan dari masyarakat yang menginginkan perubahan. Mengingat proklamasi

Indonesia muncul karena desakan pemuda.176

Sehingga, para pemuda dimasa itu menemukan liyan baru yang bisa

menyalurkan hasrat mereka, yaitu Slank. Dengan kata lain, muncul lah identitas

baru yang dinamakan Slankers. Mereka memiliki persamaan dan persatuan dalam

menuntut dan mempertahankan kebebasan dari pemerintah yang menindas.

Kesamaan dan kesatuan ini lah yang membentuk fantasi kolektif dari Slankers.

4.1.2 Wacana yang dikristalkan oleh Slank

Potongan yang sudah dijelaskan pada bagian di atas merupakan lika-liku

yang secara umum dilihat dalam kelompok Slankers. Tetapi, potongan-potongan

yang sudah dijelaskan ini merupakan sebuah fenomena yang tidak murni berada

pada wilayah grass root (Slankers). Bagian yang sudah dijelaskan di atas ini

merupakan sebuah alur yang sengaja dibangun oleh Slank itu sendiri, atau dengan

kata lain anggapan ini merupakan anggapan yang dibentuk oleh Slank.

176 Saya Sasaki Shiraishi, Pahlwan-pahlawan Belia Keluarga Indonesia dalam Politik, Kepustakaan

Populer Gramedia, Jakarta, 2001, hal 51-77.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

91

Ketika Slankers mengatakan bahwa mereka beroposisi dengan Orde Baru

ataupun dengan pemerintah, yang tidak terlihat adalah Slankers dan Orde Baru

ataupun pemerintah sebenarnya tidak ada masalah apa-apa.177 Kemunculan

Slankers dengan Orde Baru tidak ada hubungannya sejauh ini. Slankers tetap

aman jika harus bersinggungan dengan Orde Baru. Anggapan Slankers yang

muncul dalam persoalan protes, kritik, dan resistensi terhadap pemerintah pada

dasarnya terletak pada proses di mana Slankers menganggap hanya sebagai

pakaian dari Slank dalam konteks. Hal ini ternyata senada dengan alasan

ketertarikan Slankers pada kelompok Slank yaitu bukan pada resistensi terhadap

pemerintah seperti komentar-komentar Slankers berikut.

Slankers Keterangan

Mbak Ravi -Awal pertama suka Slank ketika ingin mencari simbol pemberontak, ada dua

yang muncul Slank dan OI. Lantas mencari buku dan menghasilkan satu

pemahaman jangan mau dibohongi politik. (simbol pemberontak)

+Karya yang disukai dan cerita mengenai Slankers berbicara dalam wilayah

solidaritas. (Lagu yang disukai yang bertema sosial bukan pada protes

pemerintah)

Mas Pras -Slank Sempat membuat album Mata Hati Reformasi setelah Soeharto turun,

kalau Slank membuat album itu sewaktu Soeharto berkuasa mungkin sudah

diculik. (takut pada Orde Baru)

+Slankers membantu kampanye Jokowi dan setelah itu bebas mau mengkritik

lagi. (bergabung dengan pemerintah)

Mas Udin -Menggunakan karya Slank untuk berbicara mengenai protes pemerintah seperti

SBY dan Hey Bung. (menggunakan karya sebagai simbol)

+Lagu yang disukai Maafkan. (Karya yang disukai bertema kehilangan orang)

Mas Andi -Kemunculan Slankers tidak terpengaruh dengan Orde Baru dan hubungan

Slankers dengan pemerintah baik-baik saja (aman).

+ Slankers tidak perlu kritis

Tabel 4.2: Komentar Slankers mengenai perbedaan komentar pemerintah

177Wawancara dengan Mas Andi (Slankers Pulau biru dan Minoritas Slanker Jogja) yang dilakukan

pada tanggal 12 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

92

Dalam kronologi yang sudah dipaparkan ini, terdapat satu wilayah yang

menandai bangunan konstruksi wacana yang nampak ketika memasuki wilayah

kritik ataupun resisten terhadap pemerintah. Sehingga, dalam proses berikutnya,

Slankers menjadikan musik sebagai aktifitas yang mengarah pada resistensi

pemerintah, melalui adanya transformasi pengetahuan dari Slank yang masuk ke

dalam Slankers.178 Menariknya dalam hal ini adalah Slankers tidak melihat sisi

protes atau resistensi pemerintah sebagai pemikat Slankers.

Slankers Keterangan

Mas Andi -Pertama kali saya suka pas di televisi. Senang suka dari yang simple dari cara

berpakaian pakai jeans tidak mengikuti moda dan gaya. Pokoknya saya suka dan

kebetulan ada basecamp itu.

Mas Pras -Itu pas tahun 1993. Masih tvri. Nah band ini kok bisa Slengean banget dan lucu.

-Kalau aku sendiri jujur aku suka lagu-lagu Slank. banyak kisah di situ, seperti

kisah saya sendiri dan cewek ku. Contohnya karya “terlalu manis”, itu lagu pertama

kali aku nembak cewek dan sama mantan ku kedua karya “ku tak bisa” putus. Lagu

itu punyak maknanya sendiri dalam kehidupan ku sendiri. Ada kenangannya

Mas Udin -saya tu suka dan gila Slank itu tahun 2000 pas kelas 4 SD. Itu sudah kenal saya.

Pertama kali saya tau Slank itu pas tahun 1997 di RCTI jadul pas konser di

palangkaraya pas itu mereka membawakan lagu “Balikin”. Itu pas transisi masa

penyembuhan narkoba, naik-naik denger-denger trus denger lagu “Virus” itu mulai

ini kok Slank,

-pertama kali itu lirik balikin. Itu kaya buat cewek ternyata bukan itu banyak

filosofinya sendiri. karena waktu itu mereka ngedrug dan gak bisa manggung dan

mereka membuat karya itu. kalo saya gini terus ya mampus.

Tabel 4.3: ketertarikan Slankers

Tabel di atas memberikan penjelasan pada alur ketertarikan Slankers pada

Slank. Slankers melihat hal yang membuat tertarik adalah gaya slengean dan

representasi anak muda khususnya dalam kisah cinta. Slank tentu mengambil

178Rupert Till dalam bukunya yang berjudul Pop Cult: Religion and Popular Music (Londong &

New York: Continuum International Publishing Group, 2010) memberikan penjabaran mengenai

repetisi karya. Dalam karya yang dinyanyikan dalam penggemar karena adanya kandungan pesan

yang terdapat di dalam karya. Pesan yang terdapat di dalam karya adalah pesan yang disusun oleh

pembuat dari karya tersebut, sehingga ada semacam transformasi ilmu di situ. (There ... music) hal

8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

93

peranan yang penting dalam membangun makna yang muncul dalam pikiran

Slankers. Tatapan yang selalu dilakukan oleh Slankers pada gaya Slank

merupakan wadah yang tepat untuk menamakan gaya tersebut menjadi trend.

Gaya slengean adalah wadah untuk membangun komunikasi antara Slank dan

subjek-subjek yang melihat gaya tersebut. Cara ini merupakan bentuk dari ide

untuk menarasiakan kepentingan tertentu, dengan mengambil idiom-idiom yang

memiliki jejak historis, lalu diubah menjadi bentuk yang baru.179 Gaya slengean

dipandang sebagai gaya yang acuh, bahkan ketika masa Orde Baru gaya tersebut

dilarang.180 Tetapi Slank muncul untuk memberikan arti lain atau makna lain.

Gaya slengean yang dianggap acuh dan kotor dirubah menjadi simbol kebebasan

(sesuka hati) yang tidak berarti negatif tetapi lebih merujuk pada identitas

remaja.181 Sementara, sikap Slankers yang tidak peduli terhadap aturan

masyarakat merupakan masalah yang mendasar. Masalah yang mendasar dalam

Slankers terletak pada sikap yang ada di dalam Slankers yang tidak peduli

terhadap aturan bermasyarakat.182

Dalam peta berikutnya, gerakan revolusi yang dituntut Slankers tidak

terwujud. Hal ini dikarenakan pemerintah yang dituntut terlalu kuat dan tidak

merespon tindakan Slankers. Sehingga, yang terjadi hanya fatamorgana

179Roland Barthes, Mythologies, The Noonday Press, New York, 1972, hal 107. Di dalam buku ini

Roland Barthes memberikan penjelasan pada alur mitos dengan memainkan bentuk baru dari

bahasa. Penanda atau wujud yang nampak di permukaan bisa disandingkan dengan petanda baru

sesuai dengan kepentingan pengguna bahasa. 180Fahmi Firmansyah, op.cit. hal 18. 181Fahmi Firmansyah, Skripsi Dari Cikini Stone Complex hingga Slank: Sebuah Catatan Perjalanan

Slank (1983-1996),Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Depok, 2011, hal 17. 182Wawancara dengan Mas Andi (Slankers Pulau biru dan Minoritas Slanker Jogja) yang dilakukan

pada tanggal 12 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

94

(kekosongan). Dengan kata lain, Slankers mengisi kekosongan itu dengan gaya

hidup anak-anak muda. Gaya hidup tersebut yaitu kisah cinta, pengalaman hidup,

dan hidup bersosial.

4.2 Pengalaman Auditif, Potlot dan Slengean

Karya serta ideologi yang Slank bangun memiliki kekuatan untuk

mempersatukan berbagai golongan masyarakat untuk masuk dalam Slankers.

Tentu asumsi dasar yang dapat diperlihatkan dalam bagian ini adalah Slank

memiliki objek yang diinginkan oleh Slankers, objek hasrat yang masuk dalam

tatanan simbolik dan berhasil tidak direpresi. Objek hasrat yang ada di dalam

Slank ini menjadi titik pembeda di antara kelompok-kelompok musik lainnya dan

jejak ini hanya dirasakan oleh Slankers itu sendiri. Lingkup ini masuk pada

wilayah estetik yang dirasakan oleh Slankers.

Pada bagian ini dibahas titik pijakan (musik, slengean dan Potlot) yang

Slankers rasakan. Penjelasan dalam bagian ini mengarah pada proses memaknai

material yang disediakan Slank, berikut penjelasannya:

4.2.1 Pengalaman Auditif

4.2.1.1 Karya Slank memberikan keretakan dalam diri Slankers

Slank tidak bisa dipisahkan dengan karya yang menjadi bagian dari dirinya.

Slankers sebagai pendengar memiliki beragam sudut pandang dalam memahami

karya musik Slank. Dari banyaknya karya Slank yang sudah dikenal publik, ada

beberapa karya yang begitu memikat bagi Slankers. Lagu seperti Maafkan, Ku

Tak Bisa, Tepi Campuhan, Bocah dan Solidaritas menjadi karya yang menarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

95

bagi narasumber. Karya Slank dalam bagian ini memiliki makna untuk

menghadirkan wujud yang dalam ruang realitas tidak didapatkan.

Slankers Keterangan

Mas

Udin

ada mas yang paling kena itu lagu maafkan. Maafkan itu kan untuk cewekya kaka. Tapi saya itu

kaya sama ibu saya. Karena saya dididik dari SD sampe saya gede tapi saya belum bisa apa-apa.

Intinya lagu itu memang emosional sekali, kalo dengar itu apa lagi masih melodi yang dulu.

Meskipun itu buat cewek tapi itu untuk ibu saya. Kalo saya denger lagu maafkan itu ya gitu

saya dengan ibu kan jauh. Ibu saya mengharapkan saya untuk intelektual yang kerjanya yang

pake pena tapi saya gak bisa. Nah maafkan jejali diriku dengan sumpah serapah. Buk saya

besok gini gini tapi saya gak bisa. Liriknya itu saya merasa bersalah dengan ibu saya. Walaupun

sakit saya pasti dengerin kaya di negeri orang. Kayak merantau walau gak di luar negeri. Jauh

dari orang tua. Bersabar menuggu itu lagu yang juga membuat saya kerinduan dengan ibu dan

keluarga muncul pahitnya kayak apa itu saya denger. Lagu yang buat menangis itu anyer 10

maret. walaupun saya sekarang sudah saya aplikasikan pada yang lebih baik gak seperti dulu.

Masak saya harus mengikuti lima orang edan itu. Saya punya masa depan kok. Mereka itu

dibayar kalau sata tidak. Kalau saya ngetotke mereka anak saya dimakani apa?

Tabel 4.4: Komentar lagu Maafkan

Salah satu karya yang bisa memberikan arti bagi Slankers adalah karya yang

berjudul Maafkan. Di masa lalu orang tua (representasi norma sosial) dari

Slankers menuntut untuk belajar dengan rajin dan kerja mapan, tetapi apa yang

dilakukan oleh Slankers ini berbeda.183 Dasar dari ungkapan ini terletak dari rasa

sakit ketika Slankers merasa kehilangan dan terluka.Simtom yang nampak pada

posisi ini adalah sosok ibu. Hal yang menarik dalam bagian ini dalah posisi

Slankers yang merasakan ada luka ketika Slankers jauh dari aturan norma sosial.

Lantas simtom (ibu) muncul sebagai penanda yang nampak dalam realitas sebagai

tanda atau isyarat mengenai objek hasrat yang masih terpendam dalam dirinya.

Simtom kiranya perlu bagi subjek untuk upayanya dalam mendapatkan sebuah

kenikmatan yang kaitannya pada objek hasrat yang tetap berada dalam dirinya.

Simtom adalah cara orang mendapat kenikmatan dalam batasan toleransi sosial

183Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

96

dan munculnya bersamaan saat orang melakukan represi serta simtom biasanya

melalui rasa sakit.

Hal yang menarik dalam ungkapan di atas adalah adanya jejak yang

mengarah pada hasrat Slankers pada aturan masyarakat. Ibu yang diungkapkan

oleh Mas Udin merupakan tanda yang membuat Mas Udin untuk melihat

kediriannya sendiri. Menariknya Mas Udin mengatakan “Masak saya harus

mengikuti lima wong edan (Slank) itu. Saya punya masa depan kok. Mereka gitu

ada yag bayar, kalau saya tidak. Kalau saya mengikuti mereka, anak saya

dimakani apa?”184 dari ungkapan ini menandai bahwa Slankers sendiri tidak utuh

keberadaannya. Slank beserta wacana besarnya membuat Slankers merasa jauh

dengan aturan masyarakat. Slank menjadi liyan. Represi yang muncul adalah

represi yang mengakibatkan adanya jarak antara objek yang diinginkan dan

keberadaan subjek itu sendiri. Jarak di sini adalah relasi yang terbangun antara

objek dan subjek, namun keberadaan objek terlihat jauh karena ada kastrasi yang

membuat objek tersebut jauh.185 Begitu jauh dan kuatnya dunia simbolik

memberikan larangan, maka objek hasrat tersebut tetap tidak bisa dicapai.

Slankers tetaplah subjek yang memiliki keterbelahan di dalam dirinya ketika

mereka dipaksa untuk tunduk oleh larangan dalam dunia simbolik. Subjek

184 Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 185Marc De Kesel dalam karya bukunya Eros and Ethics Reading Jacques Lacan’s Seminar

VII(Suny Press, New York, 2009, hal 282) menuliskan istilah distance. (One should... Bouvet)

Distance memiliki hubungan pada objek hasrat yang memiliki residu dari imajiner. Relasi yang

nampak dalam hal ini adalah ketika hasrat ada di dalam subjek, dengan asumsi bahwa subjek

berada dalam dunia simbolik. Masuk pada simbolik berari berhadapan dengan bapak yang menjadi

simbol kastrasi (lihat Dylan Evan, An Introductory Dictionary of Lacanian Psychoanalysis (

Routledge, London dan New York, 1996, hal 63, the real father). Kastrasi membuat subjek

berjarak pada objek libidinal dalam wilayah imajiner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

97

terbelah kehilangan dirinya sendiri karena terpisah oleh objek yang dulunya

bersatu dengan dirinya sendiri. Proses di mana subjek dapat berusaha untuk

menikmati keterbelahannya ini muncul karena ada fantasi yang berusaha

menutupi rasa sakit dengan kenikmatan melalui derita ketika terlepas dari

tubuhnya sendiri.186 Subjek hanya dapat membayangkan dan melihat yang

diinginkannya dalam bentuk pikiran mereka sendiri, walaupun kenyataannya yang

diinginkannya tidak benar-benar ada.

Ibu dalam ungkapan Slankers ini memiliki tendensi untuk menutupi luka

yang dirasakan oleh Slankers. Slank dan corak gaya yang menjadi titik pemikat

bagi Slankers membuat dirinya retak ketika melihat kembali kediriannya. Slank

menjadi simbol liyan dan corak/gaya Slank adalah bahasa yang harus digunakan

Slankers dalam kehidupannya. Ketidakmungkinan (real) yang dirasakan Slankers

ketika menyadari tidak bisa mendapatkan hal yang diinginkan membuat ada rasa

sakit (dalam wilayah subjek Slankers) yang perlu ditutupi. Ibu merupakan simtom

yang nampak untuk menutupi luka tersebut dengan representasi norma sosial.

Sehingga potongan ini menyiratkan adanya kemungkinan hasrat Slankers berubah.

4.2.1.2 Indonesia yang damai

Melalui lagu-lagu Slank, Slankers memiliki kesamaan tujuan meski dengan

lagu yang berbeda. Tujuan tersebut yaitu keinginan untuk mendapatkan suatu

186Marc De Kesel dalam bukunya Eros and Ethics Reading Jacques Lacan’s Seminar VII(Suny

Press, New York, 2009, hal 122) menuliskan (In the first six seminars, ... pleasure economy) Dari

kalimat ini dipahami bahwa fantasi yang ada di dalam diri subjek merupakan wujud dari subjek

kehilangan objek yang melekat pada dirinya (imajiner). Objek lepas itu secara nyata melepas tapi

bisa juga hadir dalam dirinya melalui phantasmatically untuk menutupi kekosongan yang ada di

dalam diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

98

kedamaian. Persamaan ini didasari oleh fantasi kolektif Slankers yang rupanya

terwakilkan lewat lima lagu Slank, yaitu Solidaritas, Tepi Campuan, Bocah, Ku

Tak Bisa, dan Piss.187 Pernyataan Slankers mengenai keinginan dalam

memperoleh dunia yang damai ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Slankers Keterangan

Mbak

Ravi

Buat saya, saya senang lagu Slank yang tentang sosial yang liriknya “kenapa harus

menunggu bencana” itu menurut saya itu Slank sekali, kenapa Slank pemberontak! Itu

dimulai dari situ. Kenapa harus menunggu bencana baru keadaan membaik. Saya tidak

lihat dari lagu-lagu yang lain, yang Bidadari penyelamat yang menceritakan hidup mereka.

Bidadari penyelamat itu menceritakan perjuangan mereka terbebas dari drug, itu

menceritakan diri mereka sendiri. Untuk yang politik saya lebih “krisis BBM” yang liriknya

kenapa harus ada bencana, itu lagu favorit saya ketimbang lagu-lagu yang lainnya karena

konteks sosialnya dapat, kemanusiaannya juga dapat, toleransi dapat.

Mas

Jiban

Saya kelahiran 93, Saya SD itu tahun 99 atau 2000, tapi saya dulu tidak tau, saya taunya dulu

cuma Slank karena saya tertarik sama Slank karena video clipnya, dulu itu ada video klipnya

Bocah.Vidio klipnya itu di desa. Bocah itu di album tahun 91 atau 90 an. Formasi yang dulu

yang sekarang sudah jadi BIP. Karena itu di desa, seperti rumah pakde saya di desa. Bisa

lihat kerbau, kangen. Ada lagu yang seperti suasana pedesaan. Terus lama-lama dengar lagu

yang lain dan akhirnya suka. Gini mas inikan yag diwawancara saya dan katakanlah ini

imajinasiku selama ini. saya sekarang kerja ya sibuk macam-macam seperti anak muda saat

ini. jadi saya itu mengerjakan sesuatu itu mumpung masih muda tapi saya suatu saat bisa

ngaso, semisal rumah yang cukup kecil di desa kalau lapar di sana ada ketela banyak

kebun. Di sna anak istri makan di sana, bisa pagi-pagi bisa momong cucu. Cukup itu

sudah bahagia. Masa tua saya sudah cukup bahagia. Slank banyak menyadarkan orang untuk

sederhana. Kalau saya bisa hidup ngaso tidak bakalan mengganggu orang malah saling

memberi. Mungkin ini dasarnya sedang dalam pencarian seperti kegelisahan saat ini seperti

ini, tercapai cita-cita Indonesia yang lebih baik, ketika bahagia ini bahagia memiliki apapun

lebih dari yang kamu usahakan ketika muda mau kamu perklakukan seperti apapun itu hak

kamu, tapi kalau sudah tua ya ngaso tidak usah mengejar lagi, saling memberi kamu punya

tetangga kamu uga punya ya saling memberi, yang semeleh lah. Lingkungannya juga

baik, kalau di desa, saya tidak bisa beli beras di sana adanya ketela ya saya merawat ketela.

Saya bertimbal balik dengan alam saya jadi ya yang semende mungkin itu bagian dari Blues.

Mas

Udin Slank itu merekayat, dia itu berdiri di semua golongan karena dia tau karena anak-anak

jalanan itu seperti gini, pejabat itu gini, orang yang punya itu kayak gini jadi kalo saya pribadi

karya-karya Slank itu ibarat menggambarkan perjalanan hidup saya. Contohnya itu seperti

galau, pas lagi susah, lagi rindu dengan seseorang itu ada semua, ada juga waktunya untuk

kerja keras, atau mengingatkan mencintai sesama entah itu alam atau apa disitu ada.

Contohnya kalo kerja keras itu seperti mars Slankers, Jurus tandur (album biru), kalo

yang lama-lama itu namanya albumnya itu tepi campuan itu album piss.

Mas Pras itu pas tahun 1993. Masih tvri. Nah band ini kok bisa Slengean bgt, lucu-lucuan unik dan

terkesan pertama ku ini pertama sair lagunya yang album ketiga yang piss. “terjadi salah

paham kadang gak pake otak, langsung maen fisik” jaman segitu sudah pake lirik seperti

187Lagu Solidaritas terdapat pada album Slankkissme (2006), Tepi Campuhan dan lagu Piss

terdapat pada album PISS (1993), lagu Bocah pada album Suit-Suit...He..He.. Gadis Sexy (1990),

dan Ku Tak Bisa pada album PLUR (2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

99

itu. Dulu itu sejamannya itu paling gigi, dewa ya antara itu dah. Di era itu sudah boom. Kalo

aku sendiri jujur aku suka lagu-lagu Slank. banyak kisah di situ, seperti kisah saya sendiri dan

cewek ku. Contohnya karya “terlalu manis”, itu lagu pertama kali aku nembak cewek dan

sama mantan ku kedua karya “ku tak bisa” putus. Lagu itu punyak maknanya sendiri dalam

kehidupan ku sendiri. Ada kenangannya.

Tabel 4.5: Imaji Indonesia

Tabel di atas menunjukkan bahwa Slankers memiliki kesamaan dalam

menginginkan dunia yang damai yang terwakilkan lewat lima lagu dari Slank.

Lagu pertama yang berjudul Solidaritas menggambarkan kehidupan yang damai

jika ditopang dengan toleransi dan tidak menunggu bencana untuk saling

membantu. Lagu kedua dengan judul Bocah menggambarkan kehidupan di desa

yang hijau, sejuk, dan damai yang mana kehidupan tersebut adalah sebuah impian

hingga masa tua yang bahagia bersama dengan keluarga. Lagu ketiga dengan

judul Tepi Campuan pun mewakili Slankers dalam gambaran dunia yang damai.

Lagu keempat yaitu Ku Tak Bisa yang menggambarkan kisah cinta yang tidak

bisa jauh dari seseorang yang disayangi. Lagu terakhir yang berjudul Piss

menjelaskan bahwa dunia butuh kedamaian dengan tidak mudah melakukan

kekerasan melainkan dengan berkompromi atau berkomunikasi dengan baik.

Lima lagu Slank ini dimaknai dengan begitu dalam oleh Slankers dan

mereka terwakilkan lewat lagu-lagu tersebut. Slankers menginginkan kedamaian

yang memiliki tendensi pada Indonesia yang damai. Gagasan ini mengarah pada

adanya fantasi kolektif yang nampak dari proses menikmati karya Slank. Fantasi

ini terbentuk dari hubungan antara keterbatasan simbolik dalam memberikan

kenyamanan dan menutupi keterbatasan dunia simbolik. Ideologi dan keterbatasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

100

dunia simbolik mengakar pada narasi keindahan Indonesia yang artinya Indonesia

yang damai beserta corak-corak masyarakat yang ada di dalamnya. Kekuatan

mengenai keindahan Indonesia beserta corak masyarakat yang sering dinarasikan,

rupanya ditemukan dalam beberapa karya Slank. Karya seperti Tepi Campuhan

dan Bocah188. Di dalam lagu Bocah Slank menggunakan synthesizer dengan suara

suling bambu yang membuat karya ini terasa “gayeng”189. Karya Tepi campuhan

dan Bocah secara umum menggunakan idiom musikal yang mengambil corak

musik Jawa dan bertempo lambat.

Gambar 4.10 : Notasi Tangga Nada Jawa Dalam Lagu Bocah

Wacana yang terbangun di dalam Indonesia mengenai masyarakat yang

toleransi dan kondisi alam yang hijau mulai berjarak dengan adanya

permasalahan. Sikap tidak peduli terhadap sesama manusia seperti dalam lagu

Solidaritas, alam, dan sistem demokrasi keblinger menjadikan Indonesia yang

difantasikan menjadi menjauh. Demokrasi saat ini adalah demokrasi yang

keblinger, tidak beraturan dan muncul gesekan di mana-mana.190 Hal ini tertuang

dalam lagu yang berjudul Piss. Munculnya sistem seperti demokrasi, kebebasaan

dan kapitalisme bukan mendekatkan wacana dengan fantasi Indonesia, tetapi

188Lagu Tepi campuhan adalah salah satu karya yang terdapat pada album PISS tahun 1993, lagu

Bocah merupakan salah satu karya yang dibuat pada tahun 1990 pada album Suit-suit…He..He..

(Gadis Sexy) sedangkan lagu Solidaritas terdapat pada album Slankkissme pada tahun 2005. 189Lihat gayeng (Marc Benamou,Rasa Affect and Intuition in Javanese Musical Aesthetics,Oxford

Press, New York, 2010, hal 186). 190Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

101

hubungannya justru berbalik. Narasi mengenai keindahan alam beserta keramahan

masyarakat menjadi hubungan kuat yang mengakibatkan adanya fantasi yang

mengantarkan subjek pada satu konsepsi tertentu (hasrat).

“Bocah bocah kecil tiupkan nada seruling bambu dendangkan lagu dikeheningan

alam desa. Bocah-bocah kecil mandi dikali dengan penuh canda. Mainkan air di

kesejukan alam desa pandangan mata dikeheningan desa. O ya mereka bahagia O ya

penuh kedamaian. Bocah-bocah kecil gembalakan ternak susuri sawah. Pandangan

mata dikeindahan alam desa. Andaikan mereka tiupkan terompet dalam kebisingan

suasana kota. Haruskah mereka mandi di dalam kolam dalam kesumpekan suasana

kota. Haruskah mereka gembalakan ternak menyusuri jalan raya kota.”191

Berdasarkan lirik lagu Bocah tersebut, lirik ini mengarah pada pesan moral

untuk tetap menjaga nuansa keharmonisan desa. Bagian awal dari lirik lagu ini

memberikan imajinasi mengenai betapa indahnya kehidupan anak kecil desa yang

harmonis dan damai dengan melakukan aktifitas pedesaan. Pada bagian akhir,

karya ini memiliki maksud menolak adanya perubahan yang terjadi di pedesaan

beserta aktifitas yang biasa di lakukan di pedesaan.

Ada proses di mana Slankers ingin membentuk dan menolak lingkungan

yang berada di lingkarannya. Lagu “Bocah” dianggap mampu untuk meredam

emosi dan deras keringat yang mengucur demi suatu saat bisa ngaso dan bisa

tinggal di desa menikmati alam dengan semua yang ada.192 Tidak ada nasi bisa

makan singkong atau bisa memetik buah di kebun dan punya rumah tidak terlalu

besar tapi dipenuhi dengan tanaman. Hidup semeleh, bisa membantu sesama,

peduli terhadap alam dan bisa ngurus anak cucu di desa.193

191 Lirik lagu Bocah 192Wawancara dengan Mas Jiban (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 27 Juni 2016. 193Wawancara dengan Mas Jiban (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 27 Juni 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

102

Fantasi yang muncul dalam karya Slank ini merupakan tempat di mana

Slankers dapat bertahan di dunia simbolik dan juga sebuah upaya yang kuat untuk

membentuk fantasi tersebut. Struktur yang nampak dalam hal ini adalah ketika

fantasi dan hasrat muncul dan mengakibatkan adanya dorongan kuat untuk

berupaya mengejar apa yang sudah menjadi titik yang dihasratkan bagi Slankers.

Dengan adanya fantasi itu, Slankers berupaya untuk selalu mengejar objek hasrat

yang ada didalam diri mereka.194 Dengan artian bahwa Slankers membentuk

realitas sesuai dengan fantasi yang ada di dalam diri mereka. Slankers berada pada

posisi di mana dirinya sudah terpengaruh oleh dorongan (drive) yang selalu

memiliki kekuatan untuk mengejar tetapi tidak pernah mencapai apa yang

diinginkan atau yang dihasratkan itu sendiri. Jika dilihat kembali pada tindakan

Slankers yang meningalkan pekerjaaannya berhari-hari demi Slank195, menanam

pohon di Merapi196 dan aksi jalan kaki yang biasa dilakukan oleh Slankers197 ini

merupakan sebuah cara yang dilakukan Slankers untuk mewujudkan apa yang

difantasikan dalam diri mereka. Dengan adanya fantasi itu, Slankers berupaya

untuk selalu mengejar objek hasrat yang ada didalam diri mereka.198 membentuk

sebuah realitas.

194 Yannis Stavrakakis, Lacan and The Political, Routledge, London & New York, 1999, hal 46.

(in a last... neutralisation) 195 Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016. 196 Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016. 197Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 198 Yannis Stavrakakis, Lacan and The Political, Routledge, London & New York, 1999, hal 46.

(in a last... neutralisation)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

103

4.2.2 Potlot

4.2.2.1 Potlot menghadirkan Indonesia yang damai

Bagian ini mengarah pada proses bertemunya Slankers dengan apa yang

difantasikan hadir di hadapan mereka melalui material di Gang potlot. Potlot

dalam hal ini dipahami sebagai tempat yang menghadirkan penanda ke-Indonesia-

an dalam satu tempat. Dalam rekam jejaknya, Potlot adalah rumah dari berbagai

Slankers yang muncul di berbagai tempat. Potlot mengandung narasi dan fantasi

yang menjadi daya untuk mempersatukan Slankers yang berdampak pada Potlot

sebagai tempat ziarah rutin bagi Slankers.199 Tempat ziarah dalam hal ini adalah

tempat yang wajib untuk dikunjungi oleh Slankers.

Slankers memaknai Potlot sebagai rumah mereka,200 namun rumah yang

muncul dalam ucapan Slankers ini adalah sebuah penanda yang mewakili fantasi

mereka dalam mengartikan rumah itu sendiri. Rumah dalam artian ini merujuk

artian pada kebhinekaan Indonesia dalam satu tempat dengan menghilangkan

batasan antara satu dan lainnya. Anggapan dari pernyataan ini memiliki pangkal

pada banyaknya gesekan yang muncul dalam realitas karena perbedaan dan

kebebasan. Slankers menganggap bahwa demokrasi saat ini adalah demokrasi

keblinger bebas yang tidak memiliki aturan dan banyak gesekan yang nampak

karena ada satu konsepsi ini.201

199Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 200 Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 201Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

104

Gesekan yang terjadi dalam realitas saat ini adalah jarak yang membuat

batasan antara fantasi kebersatuan dan realitas di lingkungan. Seperti yang sudah

diketahui oleh banyak orang bahwa dalam landasan bernegara ada sebuah ideologi

yang menopang kebersatuan dari Indonesia yaitu Pancasila. Sering sekali

ungkapan mengenai Pancasila ini dihubungakan dengan persatuan golongan

masyarakat dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Dalam posisi ini, Pancasila

dengan kebhinekaannya bukan hanya omong kosong yang hanya menjadi

penghias tembok kelas, tetapi juga pijakan bagi seluruh masyarakat Indonesia tak

terkecuali Slankers.

Jejak dari kebhinekaan rupanya ditemukan dalam Slank itu sendiri, beragam

golongan masyarakat dapat bermain dan menyanyikan karya Slank.202 Dengan

jembatan inilah karya Slank menjadi pemersatu bagi berbagai golongan

masyarakat. Secara eksplisit, hal semacam ini juga nampak pada Slankers yang

lainnya yang menganggap masyarakat saat ini tidak berpijak pada Pancasila.203

Dalam bagian ini pula sebenarnya secara tidak langsung mengarah pada

kebhinekaaan atau persatuan dari Indonesia itu sendiri. Selain itu, hal ini juga

ditegaskan oleh Slankers bahwa di Indonesia sendiri rentan akan gesekan antar

satu golongan dan golongan lainnya.204

Dalam ungkapan yang terlihat di atas, terjadi permasalahan yang mengarah

pada imajinasi dari ideologi itu yang tidak ditemukan, atau dengan kata lain,

hasrat dan fantasi tidak bertemu. Pancasila beserta Bhineka Tunggal Ika yang ada

202Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016. 203Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 204Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

105

di dalamnya ditempatkan sebagai wujud yang memiliki jejak pada obek hasrat

yang dimiliki setiap masyarakat Indonesia. Keberadaannya yang selalu diulang-

ulang merupakan salah satu langkah yang menegaskan corak kehidupan yang

ideal dengan berdasar pada Pancasila. Pancasila akan terasa hampa jika tidak ada

trauma yang dirasakan bagi segenap warga Indonesia. Pancasila berhasil menjadi

pijakan bagi segenap warga Indonesia, jika ditopang oleh fantasi yang

memberikan jaminan pemuas untuk menarik masyarakat. Tetapi dalam

kenyataannya ideologi Pancasila dengan fantasi bersatunya berbagai golongan

masyarakat tidak ditemukan dalam realitas. Pertemuan masyarakat dengan

berbagai sistem yang ada di dalamnya menimbulkan kekurangan dan masyarakat

merasa bahwa kebersatuan itu tercoreng. Fantasi merupakan semuan gambaran

imajinasi di dalam subjek yang merepresentasikan kepenuhan dalam dirinya di

dalam berbagai distorsi yang muncul.205

Ketika distorsi itu muncul dan melukai fantasi mengenai imaji mengenai

kenikmatan itu, para subjek yang sudah terdorong untuk selalu mencari

pandangan-pandangan baru ini menemukan satu wadah yang dinamakan dengan

Slank. Slank dirasa memiliki kemiripan antara ideologi dan fantasi dari sebagian

masyarakat Indonesia. Terlihat ketika Slankers memberikan komentar mengenai

karya Slank yang di anggap simbol dari kebersatuan berbagai umat/golongan

205Lihat Sean Homer (Jacques Lacan, Routledge, London dan New York , 2005, hal 85), “Fantasy

is an imagined scene in which the subject is a protagonist, and always represents the fulfilment of

a wish (in the last analysis, an unconscious wish) in a manner that is distorted to a greater or

lesser extent by defensive processes.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

106

masyarakat.206Slankers yang menemukan kebersatuan masyarakat dalam satu

tempat yang dinamakan dengan Potlot. Beragam narasi mengenai Potlot yang

hadir karena di dalam tempat ini menyembunyikan sebuah cerita mengenai cerita

rintihan rasa sakit dan gelak tawa yang ada di dalam kelompok Slank. Unsur-

unsur yang nampak seperti PLUR (Peace, Love, Unity dan Respect) dan slengean

merupakan ideologi yang ada di dalam Slank. Kesederhanaan dan kebersatuan

dari berbagai golongan masyarakat adalah imaji yang diinginkan oleh Slankers itu

sendiri, di Potlotlah tempat di mana ideologi dan fantasi itu nampak. Potlot

menghadirkan unsur kebhinekaan ada di dalamnya seperti dihadirkan tanaman

yang yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.207 Dalam Potlot Slankers

merasakan bertemu dengan saudara satu kupu-kupu (Slankers) yang tersebar di

berbagai tempat. Orang yang berasal dari Yogyakarta bisa mengenal orang dari

Bandung dan berbagai tempat lain dengan jalan Slankers yang juga berkumpul di

Potlot.208

Sehingga dalam penjabaran di atas, terlihat bahwa Potlot bukanlah tempat

yang murni menghasilkan bahasa baru. Hal ini dikarenakan Potlot hanya

mengambil poin-poin ke-ndonesia-an seperti tanaman-tanaman yang terdapat di

Potlot. Potlot mengundang kedatangan Slankers untuk masuk dalam pelukan

Potlot dengan cara menghadirkan penanda utama yaitu Indonesia. Kedatangan

Slankers ke Potlot menandai bahwa mereka bertemu dengan liyan barunya yaitu

206 Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016. 207 Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016. 208 Wawancara dengan Mas Andi (Slankers Pulau biru dan Minoritas Slanker Jogja) yang

dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

107

Slank sebagai keluarga. Pertemuan ini di bahas dengan lebih jelas pada bagian

berikut ini.

4.2.2.2 Potlot sebagai pertemuan dengan aturan

Ungkapan Slankers mengenai kebebasan tidaklah murni kebebasan

melainkan kebalikannya, yaitu aturan. Kebebasan dianggap hal yang mengerikan

yang nampak di depan mata Slankers. Ini dikarenakan kebebasan yang tanpa

aturan bukanlah hal yang mereka inginkan tetapi kebebasan yang tidak

mengganggu orang lain. Slankers tetap ingin diatur yang mana aturan tersebut

masih mampu disesuaikan dengan diri mereka. Bertemunya Slankers dengan

sebuah keluarga yakni Slank memunculkan aturan dan larangan untuk mereka.

Slankers memaknai Potlot sebagai rumah yang di dalamnya ada keluarga, di

mana Slank adalah bapak, Bunda Iffet adalah ibu, dan Slankers adalah anak.

Keluarga yang dimaksud dalam ungkapan Slankers ini memiliki tendensi pada

aturan dan larangan. Ibu dan bapak dalam artian ini adalah orang tua yang

memiliki aturan dan larangan.

Dasar yang dapat dilihat dalam anggapan ini adalah ketika Potlot didatangi

oleh Slankers yang masih berstatus pelajar atau masih anak kecil. Bunda akan

mendatangi anak itu dan memberikan nasehat atau memarahi untuk pulang supaya

kegiatan belajarnya tidak terganggu. Hal semacam ini dilakukan oleh Bunda Iffet

sendiri sebagai rasa tanggung jawab yang besar untuk mengatur dan membina

Slankers.209 Slankers Yogyakarta sempat disurati langsung oleh Bunda dan

209Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

108

Bimbim agar tidak lagi menggunakan drug karena begitu bebas dan kuatnya

dibayangan Slankers itu bahwa Bimbim adalah simbol dari kebebasan.210 Bimbim

merupakan salah satu yang memiliki kemampuan untuk mengatur seluruh

Slankers yang ada.

Slank sendiri adalah bentuk dari larangan dari aturan itu sendiri. Slankers

memberikan ungkapan mereka mengenai Slank dengan hal-hal yang negatif

menjadi positif, contohnya adalah boleh mabuk tapi jangan buat kerusuhan.211

Kecenderungan yang muncul dalam Slankers ketika memahami Potlot adalah

rumah mereka memiliki tendensi pada perlindungan. Proses ini memperlihatkan

bahwa Slank menjadi bapak (simbolik) yang bisa melindungi. Slank tidak mutlak

merdeka dan berdiri sendiri tanpa intervensi sistem lainnya. Slank memberikan

larangan dan juga ancaman bagi Slankers yang menggunakan drug. Persoalan

yang nampak dalam posisi ini adalah simbol dari kebebasan itu sendiri.

Menariknya dalam hal ini adalah Slank sendiri menentang apa yang dirinya

sendiri lakukan. Ketika Slank menjadikan drug sebagai salah satu simbol dari

kebebasan, aturan di masyarakat menekan Slank dengan memberikan larangan.

Ketika Slankers banyak yang mengikuti jalan dari Slank, Slank berubah menjadi

aturan yang melarang Slankers.

Kebebasan yang diucapkan oleh Slankers hanyalah fatamorgana untuk

sejenak merasakan nikmat. Kebebasan merupakan pijakan awal yang senantiasa

direpetisi oleh Slankers, namun apa yang terjadi dalam posisi ini adalah

210Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 211Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

109

kebebasan merupakan pijakan yang tidak mengarah pada kebebasan itu sendiri.

Apa yang Slankers ungkapkan ketika memahami Potlot adalah sebuah aturan yang

dirindukan oleh dirinya sendiri. Konteks yang bisa diperlihatkan dalam hal ini

adalah adanya tendensi pada hasrat pada aturan itu sendiri. Seperti yang bisa

dilihat dalam bagian di awal bagian ini yang nemempatkan kegelisahan Slankers

pada masyarakat saat ini yang bebas namun bebas yang tidak beraturan.

Jika melihat kembali pada awal kemunculannya kelompok Slank dan

Slankers berbicara lantang mengenai kebebasan ketika pada saat itu masih

berhubungan dengan tirani yang kuat dalam konteks era Orde Baru. Pada titik

awalnya, Slank muncul dengan gaya dan corak bermusik yang jauh berbeda dari

beberapa kelompok lainnya pada masa itu. Slank adalah salah satu kelompok

musik pop alternatif yang berani mengkritik rezim Soeharto.212 Celana jeans

sobek dan terkesan tidak rapi (slengean) dan lirik lagu yang nyeleneh menjadi

pembeda dan disukai oleh banyak anak muda di kala itu.213

Pada awal kemunculannya, Slank dan Slankers seakan-akan ingin

memberikan penawaran baru atas sistem yang sudah mapan. Slank dan Slankers

merupakan produk alternatif dari satu sistem dominan. Sistem yang dominan

adalah pemerintah dengan kekuatannya untuk mengatur dan memberikan

larangan. Slank memiliki keberanian untuk bersuara dan dihargai sama dengan

yang lainnya. Strategi ini cukup membuat banyaknya orang-orang yang memiliki

penderitaan yang sama masuk dalam satu bagian dalam wadah Slankers. Kekuatan

212 Lihat halaman 2. 213Wawancara dengan Mas Aat (Ketua Komunitas Minoritas Slankers Jogja) pada tanggal 29

Maret 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

110

ini menjadikan Slank sebagai simbol kebebasan. Ketika pada awal

kemunculannya mereka menyuarakan bagian-bagian yang seharusnya tidak

dikatakan, namun dengan adanya Slank apa yang terbungkam menjadi keluar.

Kebebasan memang menjadi ciri yang nampak pada Slank dan Slankers,

melalui karya yang mereka usung serta gaya yang mereka usung menjadi karakter

dalam diri mereka mengenai salah satu golongan masyarakat yang menghasratkan

kebebasan. Kebebasan yang selama ini dicari oleh Slankers rupa-rupanya sudah

beralih kepada aturan yang dihasratkan oleh Slankers. Slank muncul atas

momentum berpolitik dan sosial dibawah tekanan yang sangat kuat dari penguasa.

Tekanan yang dihadirkan oleh penguasa adalah batasan-batasan yang kuat untuk

mengatur serta membuat kokoh wacana yang dibangun oleh penguasa itu sendiri.

Kekokohan dari situasi semacam ini akhirnya tumbang dan apa yang dihasratkan

bagi Slankers itu mulai didapatkan dalam bentuk yang nyata, tetapi tidak benar-

benar didapatkan.

Dengan tidak adanya batasan yang mengatur segala macam tindakan yang

ada di masyarakat setelah era reformasi membuat Slankers merasa kosong. Liyan

yang dulunya ditolak dan dipertentangkan dalam konteks ini adalah aturan yang

kuat dirindukan kembali keberadaannya. Apa yang dihasaratkan oleh Slankers

bukanlah sebuah kebebasan, tetapi yang nampak dalam posisi ini adalah objek

yang membuat mereka berhasrat bukan lagi kebebasan tetapi aturan itu sendiri.

Kebebasan yang berubah menjadi aturan ini seperti menandakan bahwa tidak

adanya kepuasan yang Slankers rasakan selama keikutsertaan mereka dalam satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

111

bendera Slankers. Hal ini seperti menandakan bahwa apa yang mereka hasratkan

selalu berubah sesuai dengan apa yang membuat Slankers merasa kurang dalam

hidupnya.

Aturan dalam bentuk larangan yang Slankers inginkan mempersatukan

mereka sebagai bentuk fantasi kolektif. Pembentukan fantasi kolektif Slankers ini

terwujud oleh kesamaan dan kesatuan mereka dalam menginginkan aturan. Dulu,

Slankers menginginkan kebebasan sedang sekarang mereka menginginkan

larangan karena yang bisa mempersatukan mereka adalah aturan. Aturan ini

terdapat di Potlot yang saat ini telah tertib.214 Ditambah, Slankers bertemu dengan

Slank215 sebagai bapak yang memberikan aturan dalam keluarga di dalam rumah

yaitu Potlot.216

4.2.3 Slengean

Dalam penelitian ini, slengean adalah payung sebagai pelindung yang

digunakan Slankers untuk melindungi mereka dari penindas (pemerintah) dan

masyarakat. Slengean mengarah pada bebas bertindak yang meliputi sikap tidak

peduli pendapat orang lain dan hidup apa adanya dalam menampilkan diri mereka

di khalayak umum. Perilaku ini bukanlah sikap anarkis umumnya, dimana pelaku

merugikan orang lain dan melakukan tindakan yang merusak karena Slankers

berpedoman pada tindakan yang bebas, tidak teratur, tapi positif.217 Perilaku

214 Wawancara dengan Mbak Ravi (Minoritas Slanker Jogja), pada tanggal 24 Juni 2016. 215 Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016. 216 Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 217Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

112

slengean ini digunakan sebagai jalan hidup ketika Slankers bersosial ditengah

masyarakat. Itu mengapa, slengean dijadikan payung atau pelindung oleh

Slankers.

Penggunaan payung sebagai pelindung merupakan bentuk fantasi kolektif

Slankers lainnya. Slengean menjadi jati diri Slankers yang terwakilkan dengan

penampilan Slank. Kebanggaan tersendiri bagi Slankers untuk bertindak apa

adanya tanpa perduli pendapat orang lain. Hal ini karena Slankers menggunakan

slengean tersebut sebagai pelindungnya dalam melakukan beberapa hal seperti

penggunaan anting.218

Hal yang menarik dari hasil penelitian ini adalah Slankers tetap

menggunakan payung (slengean) tersebut meskipun ada kensekuensi-kensekuensi

yang harus mereka terima. Konsekuensi itu ialah mereka harus menerima bahwa

hidup slengean (bebas dan tidak beratur) tidak bisa menjamin hidup yang lebih

baik. Sehingga, muncul negosiasi untuk memaknai ulang payung ini dan diri

mereka sendiri.

Dalam keberadaan Slankers di masyarakat, ada negosiasi yang dilakukan

mereka. Negosiasi ini memiliki hubungan dengan slengean yang menghasilkan

enam hal di dalam kehidupan mereka. Pertama, slengean sebagai proses

membedakan diri. Kedua, slengean sebagai ruang artikulasi. Ketiga, slengean

keutuhan yang disingkirkan. Keempat, slengean sebagai penanda kosong. Kelima,

218 Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

113

slengean sebagai pengisi kekosongan dalam diri. Terakhir, slengean sebagai

pengosong isi. Posisi-posisi ini dijelaskan lebih dalam sebagai berikut.

4.2.3.1 Slengean sebagai proses membedakan diri

Dalam bagian ini, kerangka berfikir yang digunakan adalah penghadiran

ideologi yang selalu menjadi pijakan bagi Slankers. Seperti yang sudah diketahui

oleh banyak orang, Slankers identik dengan satu ungkapan mengenai slengean

yang terus direpetisi dan dijadikan dasar tindakan dari Slankers. Slengean sering

dipahami dengan kebebasan dalam bertindak, tindakan yang murni muncul dalam

diri Slankers tanpa peduli dengan lingkungan sekitar. Tetapi dalam kenyataannya

slengean sendiri adalah bentuk dari kekosongan, slengean adalah penanda yang

sangat mungkin untuk diartikan dengan banyak makna oleh Slankers.

Seperti yang sudah diungkapkan pada bagian sebelumnya, kebebasan adalah

hal yang mengerikan bagi Slankers. Ketika slengean dihubungkan dengan tata

busana yang terkesan tidak rapi, hal itu pada dasarnya hanya sebuah proses di

mana Slankers ingin berjarak dan membedakan diri dengan corak yang umum,

walau dalam kenyataannya perbedaan itu biasa. Sehingga, dalam potongan ini

slengean adalah bahasa yang digunakan bagi Slankers untuk mengisi kekosongan

dengan tendensi utama bukan pada makna slengean itu sendiri. Berikut

penjabaran mengenai makna slengean menurut Slankers.

4.2.3.2 Slengean sebagai ruang artikulasi

Slengean memang sudah menjadi karakter khas dari Slankers, melalui gaya

berpakaian dan sikap yang nampak di permukaan. Slengean bagi Slankers seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

114

mutiara yang ditemukan di dalam dunia simbolik, yang di dalamnya dapat

memberikan daya pikat untuk subjek menemukan objek hasrat yang dibungkus

oleh berbagai wujud. Slank merupakan liyan yang ada di dalam ruang simbolik

yang memiliki massa yang setia mengikuti liyan itu sendiri. Banyak ungkapan

dari Slankers yang mengatakan bahwa slengean memiliki artian pada kebebasan,

tindakan yang tidak melanggar hukum ataupun pada gaya berpakaian. Banyak

makna yang muncul di balik slengean itu sendiri dengan segala macam bentuk

kepentingan dalam diri subjek.219 Namun dengan banyaknya ungkapan yang

muncul dari Slankers muncul tanda tanya besar mengenai slengean itu sendiri.

Mengapa slengean yang menjadi titik tumpuan dari slank? Mengapa slengean

yang menjadi hal yang diulang-ulang, walaupun banyak hal lain yang bisa

diulang-ulang oleh Slankers? Apa yang menjadi karakter khusus dari slengean?

Dengan beragam ungkapan yang diungkapkan oleh Slankers, rupa-rupanya akar

dari ungkapan yang selalu diulang-ulang teresebut mengakar pada proses di mana

subjek bisa mengartikulasikan dirinya sendiri atau subjek menemukan dirinya

sendiri dalam slengean.

Slengean menjadi ciri Slankers dalam mengartikulasikan keberadaannya di

masyarkat.Gaya busana yang apa adanya merupakan ciri dalam setiap langkah

kelompok Slankers, walaupun tidak semua bisa menerima keberadaan gaya yang

ditampilkan oleh Slankers ini.220 Masyarakat luas memberikan penilaian yang

minim dengan berlandaskan gaya yang urakan dan terkesan kumuh, namun bagi

219Khusus untuk bagian ini akan dibahas dalam susbab yang berbeda 220Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

115

Slankers inilah dirinya yang hadir tanpa perlu peduli dengan orang-orang

disekitar.221 Memang tidak ada aturan yang baku untuk menjelaskan mengenai

gaya slengean ini, yang dikaitkan dengan slengean adalah apapun yang digunakan

oleh Slank. Rantai dompet contohnya, bagi beberapa Slankers rantai dompet

adalah pernak-pernik yang tidak memiliki hubungan kuat, namun Slankers

memahaminya demikian.222

Ada citra pertama yang dibawa oleh Slank yang membuat para Slankers ini

menjadi tertarik pada satu konsepsi mengenai slengean. Ketika awal

kemunculannya Slank menampilkan gaya yang sering sekali menggunakan jeans,

rambut gondrong dan celanan sobek-sobek.223 Daya pikat pertama yang muncul

dalam bagian ini merupakan sebuah hasrat yang memiliki tumpuan awal bukan

pada lirik dan musiknya, tetapi melalui pandangan (scopic). Citra yang muncul

pertama kali dalam gaya Slank dilingkari oleh berbagai penanda, seperti

gondrong, jeans, rantai, dan celana sobek-sobek, Slankers menangkap gaya

tersebut sebagai daya pikat awal dari ketertarikan awal Slankers.224 Tindakan

Slankers yang merepetisi terjadi karena objek hasrat yang berada di balik gaya

slengean yang seolah-olah memanggil dan menatap. Objek hasrat seolah-olah

bersembunyi dalam citra yang nampak, semakin dilihat maka objek hasrat seolah-

221Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016. 222Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016. 223Diambil dari seluruh narasumber 224Wawancara dengan Mas Andi (Slankers Pulau biru dan Minoritas Slanker Jogja) yang dilakukan

pada tanggal 12 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

116

olah menatap kembali.225 Indikasi yang nampak adalah Slankers selalu

mengulang-ulang bahasa yang berkutat pada pakaian, seperti ungkapan Slankers

yang ketika disinggung mengenai slengean yang keluar pertama kali adalah

slengean itu terserah diri sendiri, seperti di acara resmi tidak pakai baju resmi.

Jika memang tidak nyaman ya jangan digunakan, seperti Slank yang tambil di

HUT RI Slank tampil slengean (kancing baju dibuka) slengean sesuka hati

bertindak.226 Dari ungkapan ini terlihat bahwa Slankers terdikte oleh objek hasrat

yang nampak dalam gaya busana Slank itu sendiri.

Dari penjabaran yang sudah dikemukakan di atas, muncul proses

membedakan diri antara Slankers sendiri dan di luar dari Slankers. Ada upaya

yang nampak sekali terlihat ketika Slankers menghadirkan objek hasrat yang

berada dalam berpakaian itu muncul dalam tubuh mereka sendiri. Slankers yang

mengenakan pakaian yang memiliki embel-embel pada Slank atau yang slengean

merupakan bentuk fetis mereka pada satu objek tertentu. Apa yang ingin mereka

dapatkan adalah keutuhan. Keutuhan yang dapat terlihat dalam hal ini adalah rasa

bangga yang dirasakan ketika menggunakan atribut Slank walaupun kaos, jaket,

mengoleksi foto, menggunakan foto Slank sebagai avatar diri, telfon seluler, tubuh

dan motor dipenuhi dengan pernak-pernik Slank.227

225Dylan Evans dalam bukunya An Introductory Dictionary of Lacanian Psychoanalysis (

Routledge, London dan New York, 1996, hal 7) memberikan penjelasan mengenai konsep gaze.

Dalam penjabarannnya, subjek dianalogikan tertarik untuk terus menatap objek karena seakan-

akan ditatap oleh objek.“When the subject looks at an object, the object is always

already gazing back at the subject, but from a point at which the subject cannot see it.” 226Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 227Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

117

Bahkan dalam bagian berikutnya bukan hanya proses merasakan keutuhan

semata yang nampak, tetapi mengeksklusifkan diri di tengah-tengah masyarakat.

Bagian yang terlihat dalam hal ini adalah kisah Slankers yang menampilkan gaya

slengean di tengah-tengah acara keagamaan tanpa ada negosiasi bahasa (cara

berpakaian).228 Slankers berani untuk melakukan hal tersebut karena unsur

keutuhan dan perwakilan dari golongan yang besar. Keutuhan yang Slankers

rasakan dalam hal ini karena Slankers menghadirkan simbol-simbol yang

difetiskan dalam kehidupan mereka. Dengan menghadirkan simbol-simbol

tersebut subjek merasa dirinya bisa menutup lubang yang ada di dalam dirinya

sendiri, sehingga simbol-simbol yang ada seakan-akan membuat utuh.229

Pada bagian lainnya, Slankers merasa bahwa dirinya bagian dari golongan

yang besar (dominan). Slankers melihat bahwa Slankers merupakan representasi

dari golongan yang dominan dan berjumlah banyak. Hal ini diperkuat dengan tali

persaudaraan Slankers yang kuat, sehinga terbentuk struktur dominasi tertentu

yang membuat Slankers merasa aman dan dominan. Tetapi kedua landasan ini

belum cukup memperlihatkan eksklusifitas Slankers itu sendiri. Di dalam

kelompok, Slankers memproduksi wacana “berdiri di semua golongan”, atau

adanya wacana di masyarakat yang berbunyi “apapun konsernya pasti ada bendera

Slank”. Bahkan suatu ketika ada acara keagamaan yang dipimpin Habib Syah di

sana ada Slankers yang menggunakan pernak-pernik Slank.230 Bukan cerita yang

228Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 229Lihat fetishismwhereas the… castration (Dylan Evans, An Introductory Dictionary of Lacanian

Psychoanalysis, Routledge, London dan New York, 1996, hal 64). 230Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

118

baru jika Slankers ini ada diberbagai acara, tetapi bukan itu kisah yang sebenarnya

ingin diceritakan dalam bagian ini. Yang terlihat dalam bagian ini adalah

kurangnya negosiasi antara satu bahasa dan bahasa lainnya. Kemunculan dari

kurangnya negosiasi dalam hal ini terjadi ketika Slankers menganggap diri mereka

dominan. Topangan ini juga diperkuat dengan landasan ideologi Slankers

mengenai berdiri di semua golongan, sehingga Slankers tidak perlu melepaskan

atribut mereka untuk bisa masuk ke berbagai sistem sosial lainnya.

4.2.3.3 Slengean sebagai keutuhan yang disingkirkan

Gaya slengean bukan berarti corak yang utuh dan mampu bersatu dengan

berbagai golongan di masyarakat. Kehadiran Slankers di tengah masyarakat

rupanya bukan bentuk dari golongan masyarakat yang dominan. Slankers

dihadapkan dengan sistem yang jauh lebih dominan dan berkuasa atas diri

Slankers sendiri. Jalan hidup slengean yang digunakan oleh Slankers berujung

penolakan oleh masyarakat Jalan hidup slengean tidak memberi jaminan

kenikmatan di tengah masyarakat. Dengan kata lain, keutuhan slengean berubah

menjadi kekosongan. Simbol-simbol yang digunakan serta rasa penuh yang dirasa

mampu untuk menjadi bahasa di tengah masyarakat dianggap sebagai golongan

yang perversif. Hal ini terlihat ketika Slankers Yogyakarta harus memindahkan

markas mereka karena ditolak oleh lingkungan daerah markas Slankers

tersebut.231 Bahkan ketika Slankers dipancing untuk menceritakan tanggapan

masyarakat luar mengenai Slankers, seperti hampir semua sepakat jika banyak

231Wawancara dengan Mas Andi (Slankers Pulau biru dan Minoritas Slanker Jogja) yang dilakukan

pada tanggal 12 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

119

gunjingan dan pandangan negatif. Dalam ruang yang lain, sikap penolakan

masyarakat juga muncul dalam bentuk larangan untuk bergabung dengan

Slankers. Ada omongan yang menyebar di masyarakat untuk tidak ikut dalam

lingkaran Slankers karena mereka kelompok orang yang tidak baik. Beberapa cara

mereka ngumpul seperti minum-minuman keras juga menjadi anggapan miring

masyarakat umum.232 Lantas apa yang mereka perbuat adalah cuek dengan

anggapan yang sudah kuat di masyarakat. Sikap cuek yang muncul dalam

Slankers ini seperti menganggap diri mereka kuat, namun pada dasarnya lemah.

Atas dasar ini Slankers memerlukan langkah untuk merubah slengean agar

posisinya tetap aman tetapi mereka juga tidak menolak slengean yang sudah

melekat dalam diri mereka sendiri.

Slengean merupakan gaya yang tidak memiliki aturan baku untuk

menjelaskan seperti apa gaya slengean, salah satunya menggunakan rantai

dompet.233 Namun, hal ini berbanding terbalik dengan ungkapan dari salah satu

Slankers yang mengatakan rantai dompet bukan yang menjadi trend. Tetapi, yang

menjadi trendnya adalah tato dan tas.234 Tidak adanya patokan pasti dalam gaya

slengean karena dasar dari slengean adalah menjadi diri sendiri. Namun, dalam

bagian yang lebih dalam lagi dasar menjadi diri sendiri berdampak blunder karena

dengan sikap itu hukum yang ada di masyarakat dapat mengintervensi Slankers itu

sendiri. Gaya dandanan yang slengean yang kadang kala dianggap kumuh, kotor

dan gelandangan itu sebenarnya bukan slengean, tetapi proses menemukan jati

232Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016. 233Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016. 234 Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

120

diri dan mengerti tata cara berperilaku di lingkungan sosial masyarakat. Rasa

peduli terhadap sesama atau lingkungan ataupun tidak bertingkah sembarangan itu

adalah slengean.235 Tindakan kritis yang sering diucapkan oleh Slankers rupanya

bukan sebuah tindakan yang didasarkan oleh slengean, Slankers itu normal-

normal saja dan tidak gila hormat dan bertingkah berlebihan.236

Anggapan mengenai gaya slengean muncul pertama kali ketika Slank hadir

dalam era Orde Baru dengan membawa citra rambut gondrong, jeans sobek-sobek

dan anting.237 Citra yang Slank tampilkan dianggap sebagai salah satu hal yang

dianggap keluar dari tatanan pada saat itu. Namun posisinya justru menjadi

magnet bagi kebanyakan orang di kala itu. Tidak sedikit anak muda yang

mengaku Slankers dan mengikuti gaya hidup Slank. Mulai rambut gondrong,

pakaian compang-camping, bahkan ikut menggunakan narkotika. Slank dan

Slankersnya telah menjadi satu kekuatan dan menjadi ciri khas yang mewakili

identitas anak pada awal 1990an.238 Pada masa itu, rambut gondrong menjadi

salah satu masalah pada masa Orde Baru. Gondrong dianggap sebagai representasi

orang-orang yang acuh. Bahkan di jalan-jalan besar terdapat razia rambut

gondrong oleh aparat pemerintah.239 Kaitannya dalam hal ini adalah Slankers dan

Slank bersikap perversif, mereka tahu ada aturan namun seakan-akan menyangkal.

235Wawancara dengan Mas Andi (Slankers Pulau biru dan Minoritas Slanker Jogja) yang dilakukan

pada tanggal 12 Agustus 2016. 236Wawancara dengan Mas Andi (Slankers Pulau biru dan Minoritas Slanker Jogja) yang dilakukan

pada tanggal 12 Agustus 2016. 237Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 238Fahmi Firmansyah, loc.cit. 239Ibid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

121

Hukum pada masa Orde Baru sangat kuat mengatur dan memberikan

larangan pada setiap masyarakat sehingga dalam konsep ini wajar jika kenikmatan

kebebasan yang tidak mau diatur oleh pemerintah adalah hal yang wajar.

Kebebasan menjadi harga yang mahal saat itu, tetapi pada saat ini ada hal lain

yang memaksa Slankers untuk merubah ulang gaya slengean dan kebebasannya.

Liyan yang menjadi pusat dari aturan masyarakat ikut berubah, perubahan ini juga

disertai dengan perubahan hasrat dalam Slankers dan masyarakat. Liyan yang

dahulunya tidak memberikan kebebasan sudah tumbang dengan gerakan

reformasi, kebebasan yang dulu dihasratkan sudah nampak dan dirasakan

keberadaannya saat ini. Rantai tanda yang sudah disebutkan ini merupakan

tindakan-tindakan yang memiliki tendensi pada upaya Slankers yang

menginginkan satu tujuan bersama yaitu kebebasan. Slank selaku motor dari

tindakan mereka merupakan simbol dari subjek yang memiliki kebebasan mutlak

atas dirinya sendiri. Kekuatan yang ada ini menjadikan Slankers selalu merepetisi

serta berupaya untuk terus mengelilingi kebebasan yang dihasratkan tersebut.

Kegilaan-kegilaan yang dahulu sering dilakukan oleh Slankers, saat ini

dianggap sebagai salah satu kehidupan yang sudah usang. Dahulu Slankers begitu

meniru Slank, seperti mengkonsumsi drug.240 Slengean dan kebebasan dirubah

menjadi dasar-dasar moralistik dan mengikuti aturan masyarakat (the name of

culture). Saat ini slengean dirubah menjadi pijakan Slankers yang mengakar

bukan pada kebebasan bertindak tetapi letaknya berada pada keterikatan pada

240Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

122

sistem bermasyarakat. Slengean yang dahulunya memberikan rasa penuh dan

memberikan kebanggaan, pada saat ini Slankers menentang hal tersebut.

Beberapa Slankers menganggap gaya slengean dengan artian kebebasan

dianggap sebagai karakter atau identitas lain di luar Slankers. Slankers sendiri

mengatakan bahwa dandanan slengean (kacau) identik dengan anak jalanan.

Slengean berubah menjadi rasa peduli terhadap sesama dan lingkungan, slengean

adalah tahu tatacara bertingkah laku di dalam masyarakat dan diterima di

masyarakat.241 Dalam potongan ini terlihat bahwa gaya slengean yang identik

dengan kebebasan dianggap merusak tujuan dan hasrat Slankers saat ini.Hasrat

Slankers saat ini bukanlah kebebasan lagi tetapi sebuah aturan. Aturan yang

muncul dari Slankers ini didapat dari adanya kenyataan bahwa kebebasan sangat

mengerikan.

Kesadaran yang muncul dari dalam diri Slankers ini karena ada sistem yang

lebih nyata melalui etika dan norma (perkawinan, kedewasaan dan tanggung

jawab) masyarakat. Bahasa yang ada di dalam Slank seperti tidak memberikan

bahasa baru yang berbeda dari sistem yang umum, serta keberadaan bahasa Slank

tidak menjamin kenyamanan bagi Slankers untuk tetap hidup. Hal ini terlihat

ketika Slankers mengatakan untuk tidak ingin ikut dalam bahasa Slank karena jika

mengikuti terus menerus gaya Slank maka dampaknya keluarga tidak bisa

dinafkahi dan menjadi gila, hidup tetap berjalan dan masa depan harus tetap

241Wawancara dengan Mas Andi (Slankers Pulau biru dan Minoritas Slanker Jogja) yang dilakukan

pada tanggal 12 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

123

dikejar, masa depan harus tetap diraih.242 Ketidakberdayaan gaya slengean untuk

memberikan jaminan kenikmatan rupanya terlihat karena gaya slengean hanya

kedok keuntungan ekonomi. Keuntungan ekonomi yang dimaksud ini adalah

slengean hanya trend dari Slank untuk mengambil keuntungan secara

ekonomis.243 Kenyataan bahwa Slank menggunakan slengean sebagai trademark

komoditi bertujuan untuk menimbulkan kesadaran palsu bagi Slankers. Celah

yang digunakan oleh Slankers untuk melihat kesadaran palsu tersebut ketika

Slankers berjarak dengan Slank. Berjarak yang dimaksud dalam hal ini adalah

ketika Slankers harus mengikuti sistem atau aturan dengan liyan yang berbeda,

realitas dan liyan yang berbeda adalah sistem di masyarakat itu sendiri.

Hal lainnya juga muncul ketika Slank sebagai liyan menyalahkan tindakan-

tindakan Slankers yang meniru Slank. Bimbim pernah mengucapkan “yang bego

itu mereka (Slankers), emang dalam diri saya tidak ada sisi positifnya apa? kok

yang diambil sisi negatifnya.”244 Dari bagian ini Slank memang tidak bisa dan

tidak memiliki perangkat yang kuat untuk memberi jaminan kenikmatan dalam

Slankers. Liyan (Slank) angkat tangan dalam tindakan-tindakan Slankers yang

berusaha merepetisi Slank (slengean). Jaminan-jaminan menyenangkan dan

kenikmatan itu sendiri berubah menjadi larangan dan hilangnya jalinan

kenikmatan. Posisi ini menarik sekali ketika Slank selaku pemilik bahasa

slengean menertawakan serta menyalahkan Slankers yang mungkin saja

menganggap slengean sebagai dasar mereka. Dalam beberapa hal slengean ini

242Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 243Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 244Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

124

dimaknai dengan tindakan yang berlandaskan semau orang bertindak tanpa

memikirkan aturan yang mengikat dirinya sendiri.245 Tidak bisa dipungkiri

memang jika slengean sendiri disandingkan dengan kebebasan dalam bersikap.

Slankers memiliki hasrat baru ketika melihat kenyataan bahwa yang

Slankers jalani selama ini hanyalah kekosongan dan ketidakkonsistenan dari

Slank. Slengean dan kebebasannya sudah menjadi kekosongan, sebaliknya

Slankers menghasratkan kebalikan dari kebebasan yaitu keteraturan. Terlihat

sekali Slankers mengulang-ulang kebebasan namun dengan koridor aturan. Liyan

yang dahulunya ditentang pada saat ini dirindukan kembali keberadaannya.

Terlihat juga pada fenomena saat ini dimana Slankers memilih untuk menjadi

partisipan dalam politik dalam konteks Joko Widodo.246 Ketertarikan Slankers

pada bagian ini bukan terletak pada sosok dari Joko Widodo, tetapi melihat

kembali pada hasrat mereka yang sudah berubah karena kebebasan sudah menjadi

kekosongan dan berusaha untuk disingkirkan.

4.2.3.4 Slengean sebagai penanda kosong

Kebebasan merupakan selimut yang terlihat menutupi apa yang ada di

dalam artian slengean. Slengean adalah bebas namun bebas yang bersyarat, asal

tidak merugikan orang lain seperti tidak menghina dan melanggar hukum.247 Dari

ungkapan ini terlihat bagian yang menempatkan slengean pada satu bentuk baru

mengenai kebebasan dan aturan. Aturan yang nampak adalah aturan yang ada di

245Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 246Lihat wawancara Abdhee Negara di majalah Tempo, “Abdhee Negara Jokowi Mesti Bekerja

Benar”, 21 Desember 2014 hal 69. 247Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

125

masyarakat. Penegasan akan hal ini diungkap oleh Slankers yang mengatakan

perkelahian bukanlah salah satu dari wujud slengean. Seperti yang diungkapkan

oleh Slankers yang pernah mengatakan lebih baik menyakiti atau asik dengan diri

sendiri dari pada harus merugikan orang lain.248 Ungkapan lain mengatakan

slengean adalah cara orang untuk menjadi dirinya sendiri tanpa harus peduli

dengan tanggapan orang lain dan juga tatanan norma masyarakat,seperti

menggunakan anting dan tato.249

Slankers sendiri memiliki kepentingan untuk mengisi makna dari

keterbukaan ideologi. Seperti halnya para Slankers yang mengartikulasikan

slengean melalui cara bertindak bebas yang mengarah pada tindakan anarkis,

beberapa Slankers yang lain mengatakan itu bukan slengean. Atau yang lebih

umum lagi seperti fenomena nebeng atau ngegembel, itu juga bukan slengean.

Beberapa Slankers juga mengomentari bahwa itu bukan Slankers dan tindakan

para Slankers seperti dua contoh di atas itu sebagai Slankers yang tidak mengenal

Slank itu seperti apa.250 Bukan hanya itu saja beberapa Slankers juga

mengungkapan bahwa slengean yang mengarah pada dua hal di atas ini adalah

penyebab dari menjauh dan mencibir keberadaan Slankers.251

Dengan banyaknya ungkapan yang muncul dari Slankers, menandakan

bahwa ideologi yang sudah dipijak oleh Slankers memiliki arti yang sangat

terbuka dan dengan bebasnya Slankers dapat memberikan makna di dalamnya.

248Wawancara dengan Mas Jiban (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 27 Juni 2016. 249Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016. 250Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016. 251Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

126

Makna yang nampak dari ideologi sendiri merupakan makna yang muncul dari

artikulasi dalam proses hegemoni dari masing-masing kelompok.252

4.2.3.5 Slengean sebagai pengisi kekosongan dalam diri

Konten pertama dalam bagian ini adalah proses awal ketertarikan Slankers

untuk masuk dalam lingkaran ideologi slengean. Slank dan Slankers sama-sama

menggunakan dasar slengean dalam setiap langkah mereka. Slengean merupakan

saja celana jeans sobek, pakaian compang-camping, rambut gondrong, narkoba

dan lirik karya yang bebas mengkritik pemerintah yang diktator ataupun masalah

korupsi. Slank tampil dengan menggunakan medium-medium yang letaknya

berada di wilayah represi. Slank menampilkan hal yang terlarang menjadi hal

yang menyenangkan bagi diri mereka. Slengean merupakan wacana yang

dibangun dalam lingkaran Slank. Nama Slank merupakan salah satu bentuk dari

wacana slengean yang dibangun. Slank berhasil menggunakan yang dilarang atau

yang tabu menjadi jalan hidup mereka. Keberhasilan Slank dalam membangun

pijakan ini salah satunya terletak pada Kaka (vokalis Slank). Kaka bukan orang

yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi tetapi kaka berhasil mencapai

puncak (umroh, memiliki yayasan, studio, rumah dan mobil ) tanpa ada

ijazah.253Dari dasar ini Slank seakan-akan memunculkan jaminan mencapai

puncak melalui jalan-jalan yang sebenarnya dilarang dalam kontes sosial

masyarakat. Slank bersikap perversif dengan cara tidak ingin diatur soleh aturan-

252Lihat Slavoj Zizek Mapping Ideology, ideology…articulation (Verzo, London dan New York,

1994, hal 12). 253Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

127

aturan yang sudah disepakati bersama di masyarakat. Dengan dasar ini Slank

berhasil memberikan alternatif baru yang posisinya terletak pada kebebasan dalam

bersikap dan menjadi hal yang berbeda dari kebanyakan orang. Dasar yang

digunakan oleh Slank adalah dasar yang mengarahkan masyarakat sanggup

melihat serta menolak liyan. Karya Slank memberikan narasi mengenai sisi

kurang yang dimiliki oleh liyan, seperti karya “Mata Hati Reformasi”, “SBY

(Sosial betawi Yoi)”, “Krisis BBM” serta “Solidaritas”.

Slengean hadir dengan membawa berbagai macam iming-iming kenikmatan

yang tidak dapat dirasakan dalam sistem-sistem yang sudah ada (contohnya:

negara dan kapitalisme). Slankers merasakan bahwa sistem yang sudah ada

menghadirkan trauma dalam dirinya sendiri. Ada keterbatasan yang nampak

ketika Slankers harus menerima bahwa sistem yang mereka jalani selama ini tidak

membuat Slankers jatuh pada kenyamanan dalam diri mereka sendiri. Dalam

konteks bernegara Slankers mendapatkan ketakutan dan ketidakadilan, pada sisi

kapitalisme Slankers merasa banyak orang yang hidupnya tidak peduli terhadap

sesama serta mementingkan kepentingan pribadi.

Iming-iming yang muncul dalam kelompok Slankers berada pada posisi

yang jauh berbeda. Slankers memiliki solidaritas yang tidak lekang oleh waktu,

membantu sesama dan alam merupakan salah satu tindakan nyata yang bisa

terlihat dalam perjalanan kelompok Slankers.254 Slankers sempat mengadakan

kegiatan berkumpul berbagai penggemar genre musik berbeda di Jogja Nasional

254Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

128

Museum. Tercatat lebih dari tiga kelompok musik berbeda hadir di acara tersebut

tanpa ada gesekan walau dengan bendera yang berbeda-beda.255 Bukan hanya

pada kegiatan itu saja bahkan bukan dalam acara rersmi saja berkumpulnya

kelompok-kelompok di luar Slankers ini menjadi satu. Dalam acara konser Slank

atau acara Slankers pun komunitas seperti Vespa, Punk dan Reaggae hadir

menjadi satu.256 Sehingga, ada rasa kebersatuan yang kuat dan kokoh ketika

masuk dalam wadah yang dinamakan Slankers.

Dengan paham slengean yang Slankers pijak, banyak golongan bersatu

dalam satu wadah tanpa mengenal batasan di dalamnya. Seakan-akan komunitas

Slankers memunculkan ruang yang guyup, aman dan damai serta menjadi

penolong ketika di luar lingkaran mereka banyak sekali ketakutan dengan kedok

kebebasan (demokrasi keblinger). Keikutsertaan subjek dalam satu wadah

Slankers ini memberikan penegasan bahwa kebebasan yang diinginkan seperti

yang di Slankers bukan yang seperti lingkungan di luar Slankers.

4.2.3.6 Slengean sebagai pengosong isi

Slengean menjadi pemuas bagi Slankers, namun memberikan kekosongan

serta memberikan rasa sakit yang mendalam di dalam Slankers. Kekosongan yang

nampak dalam hal ini adalah kekosongan yang muncul ketika Slankers

mengaplikasikan ideologi slengean itu sendiri dalam kehidupan keseharian

mereka sendiri. Alih-alih Slankers bisa mendapatkan bahasa baru yang murni

255Wawancara dengan Mas Aat (Ketua Komunitas Minoritas Slankers Jogja) pada tanggal 29

Maret 2016. 256Wawancara bersama Mbak Ravi (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Juni 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

129

dapat menghidupkan mereka, yang Slankers dapat adalah rasa sakit dan keinginan

untuk keluar dari slengean itu sendiri. Kekosongan ini menunjukkan bahwa

slengean hanyalah ilusi yang tidak dapat memberikan jaminan akan kehiduan

mereka sendiri dalam bermasyarakat. Sistem yang berada di masyarakat

(kedewasaan, pernikahan dan keluarga) menjadi pembuktian betapa tidak

cukupnya slengean ini menjadi dasar mereka. Tindakan gila yang pernah

dilakukan Slankers adalah tindakan yang mengantarkan Slankers pada trauma.

Meninggalkan ujian sekolah hanya demi menonton Slank, melawan orang tua

hingga mengetahui bahwa slengean adalah harga jual kelompok Slank untuk

mendapatkan keuntungan.257

Trauma yang mendasar dalam posisi ini adalah rasa penyesalan ketika

Slankers harus perversif terhadap hukum masyarakat. Slengean bukanlah bahasa

baru untuk menjadi satu pijakan utama dalam mengarungi kehidupan bagi

Slankers. Slank dan slengeannya bukanlah sebagai liyan yang bisa mencapai

puncak jalan yang berbeda dari sistem yang ada. Slankers masih berkompromi

dengan bahasa dan sistem yang sudah ada, sehingga slengean bukanlah penanda

baru yang bisa membentuk Slankers.Walaupun sakit, mereka masih bisa

menikmati kesakitan itu. Dengan hal semacam ini, Slankers tetap ingin mencari

bentuk-bentuk bapak (liyan) baru yang bisa menjaga mereka agar tetap nyaman.

Slankers bukan memilih untuk tetap berada dalam lingkup Slank dan slengeannya

257Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

130

tetapi Slankers mencari bapak baru yang berlandas pada lingkungan masyarakat

itu sendiri.

Kebebasan yang sudah dibangun sudah menemui titik batasannya dan

menjadikan slengean sendiri sebagai bentuk yang mengambang dengan mencari

makna baru untuk mengartikan slengean. Hal ini dilakukan oleh Slankers supaya

posisi mereka tetap nyaman, drive mereka selalu mengitari apa yang mereka

sendiri hasratkan. Objek hasrat mereka tetap menjadi titik pencarian yang terus

menerus dicari, sekalipun Slank tidak mampu menampungnya. Jika objek hasrat

yang Slankers inginkan sudah didapatkan tentu yang terjadi adalah tidak ada lagi

Slankers.

Slankers memberikan pemahaman baru untuk mengisi kekosongan yang ada

di dalam slengean dengan cara menamai slengean dengan nama yang baru.

Konsepsi ini merupakan penegasan bahwa slengean adalah penanda yang dengan

bebas bisa diartikan dengan beragam keperluan dari Slankers sendiri. Ketika pada

posisi awal slengean diartikan sebagai kebebasan, pada tatanan yang lain slengean

berubah menjadi sebuah aturan masyarakat. Hal ini muncul karena subjek bukan

berada di luar dari rantai penanda (signifier chain), tetapi subjek berada di dalam

rantai tersebut dengan membawa ketidaksadaran yang dimasukkan untuk

memahami penanda itu sendiri.258 Elemen yang muncul dalam posisi ini adalah

adanya perubahan hasrat yang nampak dalam kelompok Slankers. Slankers

melihat ada batasan yang dimiliki oleh slengean itu sendiri.

258 Lihat Sean Homer, Jacques Lacan, ‘This is the very…taking place, (Routledge, London dan

New York , 2005, hal 48).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

131

Kebebasan yang nampak pada slengean rupanya bukan jaminan akan

kenyamanan yang dimiliki. Kekosongan dari kebebasan itu menyakitkan sehingga

perlu ada transformasi untuk membuat Slankers tetap bisa hidup di dalamnya.

Lantas Slankers menemukan hasrat baru dalam dirinya, aturan menjadi dasar yang

muncul pada bagian ini. Ada hubungan yang terjalin antara batasan sosial dan

wacana yang diikuti oleh Slankers, dengan adanya polemik yang muncul dari

hubungan ini mengakibatkan pada penanda utama dari Slankers tidak murni kekal

dalam satu hubungan pemahaman saja, tetapi keberadaannya tetap berubah.

Slengean merupakan beberapa penanda yang ada di sekitar Slank dan

keberadaannya sangat terbuka. Slankers menganggap slengean adalah jalan hidup

bagi mereka, jalan hidup yang dibentuk oleh dirinya sendiri. Terbuka yang

dimaksud pada posisi ini adalah Slankers yang memberikan makna slengean itu

sendiri. Makna yang nampak dari ideologi sendiri merupakan makna yang muncul

dari artikulasi dalam proses hegemoni dari masing-masing golongan.259 Hegemoni

dari masing-masing golongan ini mengarah pada sebuah pemahaman yang

dihasilkan dari refleksi antara subjek dan lingkungan subjek itu sendiri. Dengan

begitu terbukanya pandangan mengenai slengean yang sudah mapan dalam

lingkaran Slankers ini rupanya menghadirkan konflik antar sesama identitas

mereka sendiri.

Mayoritas Slankers memberikan penegasan bahwa slengean adalah

kebebasan yang tidak mengenal aturan dan yang terpenting bahwa Slankers bisa

259Lihat Mapping Ideology, an ideology…articulation ( Editor Slavoj Zizek, verso, London dan

New York, 1994, hal 12).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

132

mencapai apa yang menyenangkan bagi dirinya sendiri. Pada kubu yang lainnya

menganggap bahwa slengean adalah upaya mencapai kenyamanan (kebebasan)

namun dengan batasan tidak lari menjauh dari hukum simbolik yang berlaku di

masyarakat. Perbedaan yang muncul ini juga berdampak pada pertarungan yang

ada di dalam kubu Slankers itu sendiri. Seperti nama-nama Slankers bendera,

Slankers musiman atau Slankers jalanan.260 Bagi anggota Slankers yang bernaung

dalam SFC (Slank Fans Club) para Slankers yang melakukan aksi jalan kaki,

nebeng dan ngegembel bukanlah salah satu dari paham mereka mengenai

slengean. Menariknya, dalam posisi ini baik Slankers resmi atupun yang tidak

resmi semua pernah melakukan hal yang sama yaitu keluar dari tatanan hukum

norma yang ada di masyarakat. Ada yang bilang sebenarnya Slankers yang ada di

jalanan itu Slankers yang tidak mengerti Slank seperti apa. Mereka masih labil

dan masih anak-anak tapi mau seperti apa lagi memang seperti itu keadaannya.261

Dalam hal ini, semacam ada pertarungan wacana dan ada proses

pembangunan makna kembali dari pijakan yang sudah ditransformasikan pada

bentuk yang lain. Transformasi yang nampak dalam hal ini berpijak pada hasrat

yang memang sudah berubah dari berbagai kelompok Slankers. Slankers yang

memahami ulang slengean dengan aturan membenci segala hal yang berada di

luar bangunan ideologi mereka. Slankers yang berhasil mentrasformasikan

slengean ini ingin memberikan wacana baru di dalam kelompok Slankers itu

sendiri.

260Wawancara dengan Mas Aat (Ketua Komunitas Minoritas Slankers Jogja) pada tanggal 29

Maret 2016. 261Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

133

Kesamaan dan kesatuan yang membentuk fantasi kolektif pada Slankers di

bagian ini yaitu penggunaan slengean sebagai payung. Slankers memiliki

kesepakatan dalam menggunakan slengean sebagai pelindung dan bernegosiasi

ketika menggunakannya. Negosisasi yang diperoleh yaitu ketika terdapat

keretakan pada slengean tersebut dengan cara merubah makna slengean menjadi

hal yang dibutuhkan oleh Slankers, yaitu hidup yang lebih teratur. Keteraturan ini

dilandasi oleh fantasi yang ada di dalam diri Slankers. Pembahasan mengenai

fantasi ini dibahas pada bagian berikut ini.

4.3 Fantasi dalam Kelompok Slankers

Fantasi dalam artian ini adalah fantasi yang berada dalam diri komunal

Slankers yang membuat mereka tetap bertahan dalam satu bentuk yang sama.

Slank adalah liyan yang memiliki harga jual dalam mengikat berbagai golongan

masyarakat untuk menjadi satu bagian dalam sebuah ikatan yang dinamakan

dengan Slankers. Ikatan yang menjadi nilai jual dari kelompok Slankers terletak

pada slengean. Slengean ini memiliki fantasi yang berhasil membuat Slankers

terpikat dalam satu ikatan.

Dasar yang nampak dari berbagai gejala dalam tulisan ini mengarah kepada

fantasi yang ada di dalam dirinya sendiri. Munculnya fantasi ini dikarenakan

adanya perubahan hasrat dari dalam diri Slankers. Hal ini karena ada kesadaran

dalam dirinya ketika Slankers hidup di tengah-tengah masyarakat luas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

134

4.3.1 Fantasi kedamaian dan keharmonisan

Fantasi yang ada di dalam Slankers adalah fantasi kedamaian dan

keharmonisan. Fantasi ini memiliki dasar untuk merasa tetap bisa menjalani

aturan simbolik masyarakat yang mengakibatkan adanya rasa sakit yang ada di

dalamnya. Munculnya fantasi kedamaian dan keharmonisan ini memiliki

hubungan yang melibatkan tiga unsur yang ada dalam lingkungan Slankers.

Pertama meliputi perubahan dalam memaknai slengean. Kedua mengenai aturan

masyarakat. Ketiga meliputi keretakan dalam Slank.

Pertama, dalam perubahan makna slengean, slengean, sebagai ciri khas

Slankers dan Slank, mengalami perubahan dalam pemaknaannya. Dahulunya,

slengean diidentikkan dengan kebebasan untuk menjadi diri sendiri tanpa harus

memikirkan aturan-aturan yang ada dalam lingkup Slankers. Slengean adalah

tindakan menolak kerusuhan dan lebih memilih untuk asyik sendiri dengan segala

sisi positif dan negatif yang akan diterima. Kerusuhan bukan jalan kedamaian

manifesto Slank. Namun, dengan cara inilah Slankers merasa tindakan slengean

adalah sebuah sikap yang tidak merugikan orang banyak.262 Slankers menganggap

bahwa kebanyakan masyarakat saat ini bebas bertindak tanpa aturan. Oleh karena

itu, keinginan Slankers terhadap kebebasan mulai berubah.

Sehubungan dengan berubahnya keinginan Slankers tersebut, hasrat

Slankers mengenai kebebasan menemukan titik buntu, yang mana hasrat ini

adalah elemen penting untuk membuat subjek tergerak untuk mencari kepenuhan

262Wawancara dengan Mas Jiban (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 27 Juni 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

135

atas diri. Hubungan yang nampak dalam bagian ini adalah jouissance, yaitu

sebuah momen ketika subjek menemukan apa yang membuat subjek merasakan

penuh atas dirinya sendiri, walau dengan rasa sakit yang diterima.263 Hubungan

antara keinginan dan kebebasan yang Slankers inginkan ini menunjukkan

kekurangan pada mereka.

Berdasarkan kekurangan ini, dunia yang bebas adalah dasar menjadi

Slankers. Tetapi, yang ada di hadapan mereka tidak sesuai dengan yang mereka

inginkan. Pada saat ini, perubahan muncul diiringi oleh dasar-dasar yang berbeda,

seperti perubahan wacana yang muncul pada masyarakat saat ini (demokrasi).

Demokrasi dengan segala kebebasan dan kelonggaran yang ada di dalamnya

bukan menjadikan Slankers nyaman. Tetapi, demokrasi yang muncul terlalu bebas

dan menimbulkan kerusuhan.264 Fantasi yang muncul dalam kelompok Slankers

ini memang memberikan Slankers proses untuk merasakan nikmat dalam rasa

sakit.

Ketika Slankers menggunakan hal-hal yang memiliki tendensi pada gaya

dan cara-cara slengean, terjadi keterbelahan dalam diri mereka. Hubungan yang

terbangun dalam posisi ini adalah adanya objek yang membuat para Slankers ini

merasakan penuh atas dirinya sendiri, namun rupanya tidak demikian. Bayang-

bayang kenikmatan dengan rasa sakit (jouissance) yang ada di depan subjek terasa

kosong. Apa yang ada dalam benaknya rupanya berbeda dengan apa yang terjadi.

Ketika tidak ada objek yang bisa menyediakan kepenuhan atas kekosongan dalam

263Lihat Yannis Stavrakakis, Lacan and the Political, Routlesge, Desire, the elemen… the quasi-

imaginaryobjet petit a, the field of fantasy(New York dan London, 1999, hal 45). 264 Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

136

diri subjek, maka objek yang tadinya berada dalam satu tempat akan digantikan

dengan objek lainnya. Upaya yang nampak dalam bagian ini adalah adanya fantasi

baru yang muncul untuk menopang kekurangan dari dunia simbolik.265

Slengean tetap menjadi hal yang menarik bagi Slankers meskipun posisinya

sudah berubah. Ketika Slankers melihat bahwa kebebasan sudah bukan lagi

menjadi hal yang dihasaratkan bagi Slankers, maka ada proses eliminasi dalam

wacana besar mengenai kebebasan itu sendiri. Eliminasi dari hal yang dianggap

melenceng (disorder) mulai ditinggalkan karena hasil dari trauma. Tujuan dari

pengeliminasian hal-hal yang melenceng (disorder) bukan karena memiliki tujuan

untuk mencapai kenikmatan yang abadi, tetapi melanjutkan hasrat yang terus ada

dan tidak terpuaskan.266 Terlihat ada perubahan ketika Slankers mengungkapkan

bahwa slengean merupakan sebuah proses menemukan jadi diri dan mengerti tata

cara berperilaku di lingkungan sosial masyarakat. Rasa peduli terhadap sesama

atau lingkungan ataupun tidak bertingkah sembarangan itu adalah slengean.

Tindakan kritis yang sering diucapkan oleh Slankers rupanya bukan sebuah

tindakan yang didasarkan oleh slengean. Slankers itu normal-normal saja, tidak

perlu terlalu kritis dan tidak gila hormat dan bertingkah berlebihan.267 Atau kisah

lainnya adalah ketika Slankers menganggap keikutsertaan pada komunitas

Slankers adalah jalan untuk mengingat Tuhan dan dapat merangkul teman-teman

265Ibid. 266Lihat Yannis Stavrakakis, Lacan and the Political, first, their…holocausts (Routlesge, New

York dan London, 1999, hal 101). 267Wawancara dengan Mas Andi (Slankers Pulau biru dan Minoritas Slanker Jogja) yang dilakukan

pada tanggal 12 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

137

atau orang-orang yang kebablasan.268 Pernyataan Slankers ini menjelaskan bahwa

ada proses mengeliminasi hal-hal yang berbau kebebasan dan corak-corak bebas

menjadi keteraturan.

Kebebasan mulai beralih pada keteraturan dan aturan demi satu fantasi

mereka yang mengarah pada kedamaian dan keharmonisan. Slankers juga

berupaya untuk mewujudkan fantasi mereka ini. Salah satu upaya dalam

mewujudkan fantasi kedamaian dan keharmonisan yaitu dengan peduli

lingkungan dan mempersatukan berbagai kelompok musik dan beberapa

kelompok diluar musik (Vespa, Punk dan Reggae).269

Fantasi mengenai kedamaian dan keharmonisan ini digambarkan melalui

representasi Pulau Biru yang ada di dalam benak Slankers. Pulau Biru

digambarkan sebagai pulau yang tidak ada penjahat, polisi, alam yang hijau dan

sederhana.270 Pulau biru adalah salah satu lagu yang terdapat pada album

Kampungan pada tahun 1991. Karya ini menjadi penting dalam membuat

konsepsi Slankers mengenai kondisi dunia yang damai.

Ada yang harus ku ungkapkan tentang mimpiku. Bercerita soal kehidupan di atas

pulau biru. Pulau yang indah bagai surga, manusia bijaksana hidup penuh dengan

kesenangan nggak pernah salah paham. Bicara kita hanya cinta dan cinta, satu cinta

hilangkan naluri saling menghancurkan. Selamat datang di atas pulauku selamat

datang di atas pulau biru. Nggak ada hakim dan terdakwa jauh dari kriminal nggak

ada penjajah dan yang dijajah segala soal selesaikan dengan bicara.ngaak perlu

senjata, berkhianat, curiga, penjara, nggak ada penjahatnya, nggak perlu berperang,

menentang, menyerang memakai kekerasan Nggak perlu. (lirik Pulau Biru)

268Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 269Wawancara bersama Mbak Ravi (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Juni 2016. 270Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

138

Lirik dari karya ini menarasikan tempat yang diasumsikan sebagai tempat

yang sudah tidak ada lagi kejahatan dan pertentangan di dalamnya. Dunia yang

dinarasikan dalam karya ini terasa utopis jika harus melihat kondisi pada saat ini

yang masih penuh dengan pertentangan di dalamnya. Fantasi diini tidak lepas dari

objek hasrat yang memunculkan fantasi mengenai imajinasi kepenuhan yang

berada dalam dirinya, sehingga subjek tidak merasakan adanya kekosongan dalam

dirinya.271

Melalui pikiran dan kekosongan yang dirasakan oleh Slankers, mereka

menarasikan fantasi kedamaian lewat lagu Pulau Biru. Lagu ini memiliki dua bait.

Bait pertama lagu ini memiliki tema seperti mantra yang dibungkus dengan nada-

nada minor (F#m) yang mewakili suara ratapan. Bagian ini mengambil medium

dari isu-isu sosial (hakim, terdakwa, senjata, perang pertentangan, penjajah dan

dijajah). Kemudian, bait kedua dengan suasana nada-nada mayor (E,D,E,G,D)

berisi sisi yang hilang dari realitas. Sedangkan, bagian kedua ini memperkenalkan

sisi yang jauh dari hal yang sudah dijelaskan pada bagian pertama yaitu cinta.

Sehingga, dari gambaran lagu Pulau Biru inilah Slankers menarasikan fantasi

kedamaian.

Gejala yang muncul dari fantasi yang ada di dalam Slankers ini merupakan

fantasi yang nampak dari simtom dalam lingkaran dunia simbolik. Simtom yang

nampak dari kelompok Slankers adalah hal-hal yang selalu diulang di dalam

dirinya sendiri melalui ucapan serta gaya yang Slankers gunakan. Fantasi menjadi

271Lihat Jan Jagodzinski, Youth Fantasies: The Perverse landscape of the Media,The objet…our

egos(Palgrave Macmillan, New York dan England, 2004, hal 39).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

139

dasar dalam membentuk realitas yang membungkus kondisi kekosongan (Real).272

Fantasi memang diperlukan bagi subjek untuk berhasrat pada sesuatu hal yang

membuat perhatiannya terpana pada satu titik tertentu.

Kedua, mengenai aturan masyarakat, munculnya fantasi mengenai

kedamaian dan keharmonisan tentu tidak lepas dari keikutsertaan masyarakat

dalam membentuk fantasi tersebut. Di masyarakat sendiri, posisi Slankers berada

pada posisi yang membingungkan keberadaannya. Ketika subjek masuk dalam

satu sistem yang baru (Slankers) maka subjek berusaha untuk mengidentikkan diri

dengan bahasa-bahasa yang sudah menjadi aturan bagi sistem yang baru. Seperti

yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, bahasa dari Slankers sendiri

mengantarkan mereka pada tindakan-tindakan yang perversif, di mana hal yang

paling fatal adalah disingkirkan oleh lingkungan. Dalam pengkucilan tersebut,

Slankers bisa merasakan nikmat atas adanya objek hasrat yang seakan-akan

didapatkan. Tetapi, dengan adanya ketidakkonsistenan dalam diri Slank dan

situasi yang selalu berubah membuat Slankers menerima dirinya sebagai subjek

yang terbelah kembali. Posisi Slankers yang sudah di kucilkan di masyarakat

ditambah lagi dengan ketidakkonsistean yang ada di dalam Slankers

memunculkan adanya perubahan dari hasrat Slankers itu sendiri.

Keberadaan masyarakat sendiri menjadikan Slankers harus berjarak dengan

dirinya sendiri, sehingga tercipta ruang untuk melihat kembali keberadaan dirinya

sendiri. Hal yang membuat Slank berjarak dengan Slankers adalah pernikahan dan

272Lihat Slavoj Zizek, The Sublime Object of Ideology, It is exactly… real kernel (Verzo, London

dan New York, 1989, hal 45).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

140

kedewasaan yang harus diterima oleh Slankers. Slankers dituntut untuk

bertanggung jawab dalam dua hal ini yang berbanding terbalik dengan kehidupan

mereka sebagai Slankers. Di dalam dunia Slankers, mereka berada pada gaya

remaja yang belum mengarah pada tanggung jawab seperti kehidupan berumah

tangga. Sementara, kehidupan ke arah tanggung jawab seperti pernikahan adalah

hal yang pasti dan ini telah disadari oleh Slankers. Slankers menegaskan bahwa

kebiasaan seperti menonton konser dengan berjalan kaki dengan jarak yang jauh

tanpa membawa uang yang cukup (nekat) dianggap hal yang sudah usang.273

Kebiasaan ini pun merupakan tindakan labil yang hanya dilakukan oleh anak-anak

yang belum menemukan jati diri.274

Ketiga, mengenai keretakan Slank, terdapat tiga hal yang membuat adanya

keretakan pada Slank di mata Slankers. Pertama, gaya dan ideologi yang Slank

bawa hanyalah ciptaan industri. Kedua, beberapa tempat yang dijadikan sebagai

lahan untuk berkreasi tidak memberikan ruang bagi Slankers berkreasi. Terahir,

tindakan mendukung elit politik (Joko Widodo) yang dilakukan oleh Slank.

Yang pertama yaitu kenyataan bahwa Slank beserta ideologinya adalah

ciptaan industri. Ini berarti bahwa Slank hanyalah komoditas (perdangan) yang

tandanya hal-hal yang berhubungan dengan Slank seperti gaya Slank tidak bisa

diikuti oleh Slankers. Ini karena gaya tersebut muncul bertujuan untuk menarik

massa dan Slank memperoleh keuntungan finalsial.275 Slank memanfaatkan hasrat

273Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 274 Wawancara dengan Mas Aat (Ketua Komunitas Minoritas Slankers Jogja) pada tanggal 29

Maret 2016. 275 Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

141

dari Slankers yang menggunakan wacana mengenai slengean untuk keuntungan

material. Slankers melihat ini sebagai luka dan truma yang mengarah pada hasrat

mereka yang berbalut loyalitas tinggi berbuah dengan kepentingan ekonomis dari

pihak Slank.

Dalam bagian ini, Slankers merasa bahwa ada ketimpangan dan

ketidakberdayaan Slank sebagai pusat dari keberlangsungan bahasa Slank.

Slankers melihat ada ancaman dari kubu Slank itu sendiri. Slankers melihat bahwa

slengean adalah logika pasar dan Slank pada dasarnya tidak memikirkan

Slankers.276 Posisi ini menandakan ada keretakan di dalam Slankers. Slankers

melihat bahwa tidak ada lagi jaminan yang bisa dilihat dalam celah berbahasa

Slank tersebut. Ketidakkonsistenan yang muncul dalam diri Slank ini memberikan

celah pada Slankers untuk mencari hal lain yang memuaskan bagi Slankers.

Yang kedua yaitu Slank memiliki Potlot yang dijadikan tempat

berkumpulnya Slankers di berbagai daerah. Tentu dengan adanya perkara ini

Slank membuat satu tempat di dalam Potlot yang memiliki fungsi untuk menjual

beberapa pernak-pernik Slank. Namun, ada hal yang ditutupi dalam hal ini, yaitu

barang yang dijual di dalam Potlot merupakan hasil kerja sama Slank dengan

Daniel Minanta bukan hasil dari kreasi Slankers.277 Jika harus melihat kebelakang

Slank, Bunda Iffet membentuk Slankers (SFC) untuk menyalurkan kreatifitas

Slankers ke arah yang positif.278 Tetapi, Slank dan lingkaran di dalamnya tidak

276Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 277 Wawancara dengan Mas Andi (Slankers Pulau biru dan Minoritas Slanker Jogja) yang

dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2016. 278Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

142

konsisten dalam memobilitasi potensi yang muncul dari kelompok Slankers.

Sementara, bagi Slankers, harga mahal produk yang dibandrol disetiap barang

yang dipasarkan bukan menjadi persoalan. Harga mahal yang perlu dikeluarkan

bagi Slankers tidak sebanding dengan rasa bangga yang didapat.279

Yang terakhir yaitu tindakan Slank yang mendukung elit politik (Joko

Widodo) mengecewakan Slankers. Beberapa Slankers menegaskan bahwa mereka

tidak setuju dengan sikap Slank yang mendukung dan masuk ke dunia Politik. Hal

ini dikarenakan bagi Slankers, dunia politik hanya memecahbelah mereka.280 Hal

yang tidak disukai oleh Slankers adalah ketika harus membahas perbedaan dalam

pilihan politik mereka ketika mereka berkumpul. Namun, ada juga beberapa

Slankers yang pro pada politik selama mengarah pada kedamaian. Contohnya,

ketika ada masalah, Slankers bisa berdiskusi karena mereka mengganggap

presiden atau pemerintah yang didukung adalah Slankers.281 Selain itu, ketika

mereka pro pada pada politik, bagi mereka, objek yang didukung memiliki

kesamaan ideologi dengan mereka.282

Dari penjelasan ini atas, dapat disimpulkan bahwa Slankers menginginkan

kedamaian meski mereka berbeda dalam memandang politik. Selama tetap

mengarah pada kedamaian, baik pro maupun kontra pada politik tidak menjadi

279Wawancara dengan Mas Andi (Slankers Pulau biru dan Minoritas Slanker Jogja) yang dilakukan

pada tanggal 12 Agustus 2016. 280 Diambil dari wawancara dengan Mbak Ravi (Minoritas Slanker Jogja), pada tanggal 24 Juni

2016. 281 Wawancara dengan Mas Jiban pada tanggal 27 Juni 2016. 282 Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

143

masalah yang besar untuk Slankers. Hal ini membuktikan bahwa mereka memiliki

fantasi kedamaian dan keharmonisan.

Fantasi mengenai keharmonisan dan kedamaian menjadi titik di mana

Slankers tetap bisa bertahan dalam lingkungan simbolik yang menyakitkan

tersebut. Ada dua hal yang penting dalam posisi ini, pertama ada hal yang

mengarah pada pemerintah dan juga ideologi yang dianggap mampu memenuhi

kekosongan dari Slankers. Terdapat wacana baru yang muncul dalam ingkaran

Slankers, wacana tersebut adalah PLUR (Peace, Love, Unity dan Respect).

Walaupun posisi Slankers yang dikucilkan di tengah-tengah masyarakat, Slankers

tetap bergeming bahwa dalam Slankersmereka bisa terhindar dari kengerian di

luar mereka. Asumsi dari fantasi mengenai kedamaian dan keharmonisan ini

menjadi topangan dalam melihat hal-hal yang ada di dalam kelompok Slank.

Warna biru yang identik dengan Slank dipahami oleh Slankers sebagai simbol dari

kebebasan, apapun yang berhubungan dengan warna biru pada Slank adalah

kedamaian bagi Slankers.283 Dengan adanya kekuatan dari fantasi kedamaian

inilah Slankers bisa bertahan dalam kekurangan dan kekosongan yang Slankers

rasakan dalam hubungan antara Slank dan masyarakat. Mereka mendapatkan

objek jouissance mereka walaupun dengan konsekuensi bahwa mereka tetap

terluka.

Dalam hal lainnya, ada penyelamat yang memberikan pertolongan pada

Slankers untuk tetap berada dalam lingkaran masyarakat. Satu momentum yang

283Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

144

bisa dilihat dalam posisi ini adalah revolusi cinta (Slank) dan revolusi mental

(Joko Widodo) ketika pemilihan umum pada tahun 2014. Idiom yang digunakan

juga sama-sama memiliki kesamaan, seperti dua jari (damai) dan juga revolusi.

Hubungan yang muncul dalam posisi ini adalah adanya hal yang mengarah pada

kesamaan mengenai arti kedamaian. Ungkapan ini nantinya bisa mengarah pada

sosok-sosok yang dianggap merusak fantasi mereka mengenai kedamaian

tersebut. Pemerintah dianggap memiliki alur yang merujuk pada fantasi

kedamaian ketika harus menyebutkan Pancasila. Pancasila tetap menjadi pijakan

Slankers dalam bersikap dengan asumsi bahwa jika berpegang dengan Pancasila

akan mendapat satu konsepsi pada fantasi Slankers. Masalah yang terbesar dalam

hal ini adalah ketika banyak masyarakat yang tidak berpegang pada Pancasila itu

sendiri.284

Narasi yang sering diulang ketika menyebut Indonesia adalah

keharmonisan, indahnya alam dan juga kedamaian yang ada di dalamnya. Pulau

Biru adalah representasi dari dunia buatan yang dibuat langsung oleh para

Slankers berhubungan dengan fantasi mengenai kedamaian dan keharmonisan.

Kedamaian dan keharmonisan disini merupakan situasi dimana mereka

menginginkan kehidupan yang ideal dimana manusia sebagai mahluk yang hidup

didunia ini saling membantu, mencintai satu sama lain, dan tidak saling

menyakiti. Gerakan perubahan ini juga ada dalam benak Slankers dengan

upayanya untuk mewujudkan fantasi itu. Slank memiliki keinginan untuk

284Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

145

membangun dunia yang benar-benar damai dengan tidak ada penjahat dan polisi,

semua bisa hidup rukun dan damai.285 Dengan asumsi bahwa Slankers ingin

merubah sistem masyarakat. Upaya Slankers ini merupakan upaya mereka untuk

menutupi kekurangan yang ada pada diri dan lingkungan mereka sendiri. Dalam

bentuk fantasi, $<>a, subjek terbelah ($)menatap (<>) objek hasrat (a). Dengan

demikian,fantasi melindungi subjek agar tidak terperangkap di dalam kurungan

ketidakbermaknaan di landasan eksistensi manusia.286

Fantasi ini juga memunculkan topangan dalam bentuk norma sesuai dengan

fantasi yang adadalam diri Slankers. Dalam hal ini, poin-poin kebebasan (tidak

memperdulikan aturan masyarakat) disingkirkan dan diganti dengan topangan

yang mendukung fantasi keharmonisan dan kedamaian. Beberapa poin yang

muncul seperti tidak anarki, memiliki solidaritas, dan mencintai alam. Hal ini

terjadi karena upaya Slankers untuk mewujudkan fantasi kedamaian dan

keharmonisan.

Berdasarkan hasil penelitian, pembentukan fantasi kolektif Slankers

terwujud oleh kesamaan dan kesatuan mereka dalam keinginan dan perjuangan

terhadap keharmonisan dan kedamaian. Slankers menginginkan dan

memperjuangkan keharmonisan dan kedamaian di masyarakat. Meski keinginan

dan perjuangan yang sama, Slankers memaknai keharmonisan dan kedamaian

tersebut dengan berbagai cara. Cara pertama yaitu dengan menyingkirkan

285Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016. 286Mark Bracher, Jacques Lacan, Diskursus dan Perubahan Sosial: pengantar Kritik-Budaya

psikoanalisis, Trj Gunawan Admiranto, Jala Sutra, Yogyakarta, 2009, hal 62.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

146

kerusuhan.287 Cara kedua yaitu dengan saling membantu sesama dan

meningkatkan daya kreatifitas.288 Cara yang lain yaitu dengan hidup tenang dan

damai seperti kehidupan di desa.289 Cara yang selanjutnya yaitu dengan hidup

tanpa diskriminasi.290 Cara yang lain yaitu dengan hidup saling tolong menolong.

291 Cara lainnya yaitu dengan hidup tanpa penjahat dan kerusuhun meskipun ada

perselisihan seperti dalam lagu Pulau Biru.292

287 Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016. 288 Wawancara dengan Mas Andi (Slankers Pulau biru dan Minoritas Slanker Jogja) yang

dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2016. 289 Wawancara dengan Mas Jiban (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 27 Juni 2016. 290 Wawancara dengan Mas Aat (Ketua Komunitas Minoritas Slankers Jogja) pada tanggal 29

Maret 2016. 291 Diambil dari wawancara dengan Mbak Ravi (Minoritas Slanker Jogja), pada tanggal 24 Juni

2016. 292 Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

147

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Bagian ini merupakan kesimpulan dan bagian akhir dari fantasi dalam

Slankers yang kemunculannya hadir karena adanya relasi-relasi sosial dalam

Slankers. Relasi sosial dalam Slankers sendiri memiliki hubungan dengan adanya

pertentangan dan hasrat dalam diri Slankers. Ada tiga bagian dalam relasi sosial

yang membuat kelompok Slankers ini tetap menjadi alternatif dalam membentuk

kelompok-kelompok masyarakat. Bagian pertama adalah penemuan hal yang

menarik dari Slank, bagian kedua adalah penggunaan tiga idiom Slank dalam

kehidupan, dan bagian ketiga adalah kemunculan fantasi yang mendasari Slankers

tetap bertahan dalam satu kelompok Slankers.

Di bagian pertama, hal yang menarik dari Slank adalah seringnya Slank dan

Slankers dihubungkan dengan kritik terhadap pemerintah. Fenomena ini menarik

karena kemunculan Slankers tidak bisa dilepaskan dari jejak sejarah berdirinya

kelompok Slankers. Slankers muncul pada tahun 1998 yang disertai pula dengan

masa berakhirnya Orde Baru. Slank muncul sebagai kelompok yang menyinggung

era Orde Baru dan bahasa yang Slank buat adalah bahasa yang digunakan kaum

miskin kota, buruh dan petani. Oleh karena itu, ada sebuah bentuk keterwakilan

yang dirasakan oleh Slankers sehingga akhirnya nilai-nilai yang disisipkan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

148

Slank dalam teksnya kemudian diserap dan menjadi sebuah simbol

perlawanan yang sinkretis dengan kelas bawah.293

Dalam konteks resistensi yang berhubungan dengan pemerintah, Slankers

memberikan perhatian khusus pada Orde Baru dan era SBY (Susilo Bambang

Yudhyono). Era Orde Baru dianggap sebagai era yang otoriter yang berdampak

pada rasa ketakutan dalam masyarakat. Era SBY (Susilo Bambang Yudhyono)

dianggap sebagai era yang menjunjung tinggi rakyat namun pada kenyataannya

rakyat tetap tertindas. Secara garis besar refleksi yang nampak dalam sikap

resistensi Slankers adalah adanya bayang-bayang elit politik yang mencuri uang

rakyat.294 Sisi lain dalam pergolakan Slankers adalah persoalan mengenai

hilangnya moralitas dalam satu sistem kebebasan (demokrasi). Adanya perubahan

yang ada di dalam Slankers ini ditandai juga dengan adanya perubahan hasrat

Slankers.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari narasumber, pandangan

mengenai ketertarikan Slankers yang berdasar pada kritik, protes, dan resistensi

terhadap pemerintah tidak ditemukan keberadaannya. Slankers menegaskan

bahwa ketertarikkan pada Slank terletak dari gaya slengean dan karya lagu yang

bertemakan cinta, alam, dan sosial yang Slank tampilkan. Sementara, yang

mengarah pada resistensi terhdap pemerintah adalah konstruksi kepentingan yang

dibuat Slank.

293Yogi Febrian, Skripsi Representasi Ekologi Politik Dalam Lirik lagu “Anti Nuklir” Karya Band

Slank (Studi Analisis wacana kritis Van Dijk tentang Representasi Ekologi politik Dalam Lirik

Lagu “Anti Nuklir” Karya Band Slank), Program Studi Ilmu Komunikasi konsentrasi humas

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia, Bandung, 2014, hal 7. 294Wawancara dengan Mas Udin (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

149

Bagian kedua, tiga idiom yang memiliki hubungan yang erat dengan Slank

yang di maknai oleh Slankers adalah karya (lagu), Potlot dan slengean. Di dalam

lagu, Slankers menandai kehidupan mereka seperti melihat kembali kedirian

mereka sebagai Slankers dan hubungannya dengan realitas kehidupan. Sementara,

melalui adanya Potlot, Slankers memaknainya dengan dua sisi yaitu Indonesia

sebagai rumah ideal yang diharapkan Slankers dan aturan yang harus ditaati

mereka karena Slank adalah liyan dalam kehidupan. Yang terkahir, slengeanyang

juga sebagai payung atau pelindung dimaknai dengan beberapa peran dalam

kehidupan Slankers. Pertama sebagai posisi membedakan diri dengan corak

masyakarat secara umum. Kedua sebagai jalan hidup yang dalam momen tertentu,

Slankers melihat bahwa slengean tidak menjamin kenikmatan mereka, sehingga

ada keinginan untuk merubah slengean sebagai bentuk keteraturan (mengikuti

norma sosial). Perubahan yang terjadi didalam slengean sebagai payung ini

didasari oleh fantasi kedamaian dan keharmonisan yang ada di dalam diri

Slankers.Mesikupun konsekuensi yang harus Slankers terima adalah slengean

bukan sebuah jaminan untuk hidup yang lebih baik, mereka tetap menggunakan

payung ini sebagai pelindung.Sehingga, muncul negosiasi untuk memaknai ulang

payung ini dan diri mereka sendiri.

Dalam pengkaryaan, karya-karya Slank muncul sebagai karya yang dapat

memberikan ruang negosiasi ketika mereka menemukan ketidakkonsistenan

simbolik. Dengan artian bahwa melalui karya Slank inilah Slankers dapat

menemukan isi dari kekosongan simbolik. Karya seperti culik-menculik, Generasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

150

Biroe dan Hey Bung adalah karya yang menggunakan ritme-ritmeup tempo yang

dapat menggerakkan tubuh dan memberi energi. Ritme-ritme yang diulang-ulang

dan dimainkan secara bersamaan (unisono) mengantarkan Slankers pada satu

momen untuk mengeluarkan energi dan emosi.

Sementara, mengenai Potlot, Gang Potlot merupakan tempat dimana

persatuan yang sering diwacanakan dalam berwarga Indonesia ditemukan di

tempat tersebut. Slankers merasakan persatuan dengan berbagai masyarakat yang

berbeda. Gang Potlot menggunakan penanda Indonesia untuk mengukuhkan

dirinya sebagai rumah bagi Slankers. Dalam lingkup karya Slank dianggap

sebagai sosok yang nasionalis dengan menghadirkan karya yang bertemakan

negara dan pemerintah.295 Karya Slank yang mengangkat tema mengenai alam

menjadi titik bertemunya wujud dan imajinasi mengenai Indonesia. Karya seperti

Tepi campuhan dan bocah memiliki kekuatan untuk membangun imaji Indonesia

yang ramah tamah muncul dalam benak Slankers. Dengan pandangan semacam

ini Slankers memaknai Slank sebagai Indonesia yang dibayangkan melalui karya-

karya.

Yang terkhir, mengenai slengean, cara Slankers bertindak atas dasar

slengean adalah mutiara yang menjadi nilai jual bagi diri mereka. Berangkat dari

keinginan untuk bebas bersikap tanpa ada penghalang dari lingkungan adalah satu

titik pijakan awal adanya Slankers. Kebebasan yang dibungkus dengan

295Wawancara dengan Mas Pras (Minoritas Slanker Jogja) pada tanggal 24 Agustus 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

151

slengeanmenjadi satu ungkapan ketika Slankers melihat adanya ketidakberesan

dalam ruang simbolik (bermasyarakat).

Bagian ketiga, fantasi yang mendasari Slankers tetap bertahan dalam satu

kelompok Slankers adalah kedamaian dan keharmonisan. Kedamaian dan

keharmonisan adalah topangan Slankers ketika mereka merasakan sakit dalam

dunia simbolik. Ketika Slankers harus berhadapan dengan relasi sosial antara

dirinya dan sistem yang berada di masyarakat, Slankers menggunakan fantasi ini

untuk tetap berada dalam ruang simbolik. Fantasi ini penting digunakan untuk

tetap merasakan penuh ketika berhadapan dengan kekosongan. Kekosongan dalam

hal ini jika dirujuk pada bagian sebelumnya adalah masalah ketidakadilan dan

ketimpangan di masyarakat, baik dalam konteks politik ataupun sosial.

Fantasi ini pulalah yang membantu Slankers tetap bisa menerima identitas

mereka sebagai Slankers yang pada kenyataannya menyakitkan. Menyakitkan

disini muncul ketika adanya pengucilan dari masyarakat dan mengetahui bahwa

Slank adalah simbolik. Pengucilan yang ada di masyarakat ini berhubungan pada

gaya slengean yang Slankers munculkan di masyarakat. Pada awalnya slengean

menjadi hal yang menggiurkan, corak dari salah satu kelompok besar (Slankers)

dan cara membedakan diri ternyata kosong. Kedekatan Slank dan elit politik saat

ini turut membantu untuk membentuk rasa dominan dari Slankers yang merasa

dirinya kecil dan pro rakyat kecil. Dengan anggapan bahwa elit politik yang saat

ini dekat dengan Slank dan Slankers adalah salah satu aktor yang dapat

membangun fantasi mengenai kedamaian dan keharmonisan yang difantasikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

152

Jalinan yang sudah dipaparkan mengenai fantasi kedamaian dan

keharmonisan ini juga dipengaruhi oleh karya Slank yang menghadirkan fantasi

tersebut. Salah satu idiom yang digunakan oleh Slank seperti penggunaan tangga

nada dan alat musik tiup kayu atau alat musik tradisional menjadi salah satu

alasan karakter bangunan fantasi kedamaian ini muncul. Secara bentuk, karya

Slank populer dan biasa didengarkan, tetapi khusus dalam konteks ini, Slankers

menangkap adanya kedamaian dalam karya Bocah dan Tepi Campuhan. Dalam

bagian ini, Slankers representasikan keindahan keharmonisan dan kedamian

dalam bentuk suara yang sudah disebutkan di atas. Karakter yang nampak antara

bangunan karya yang mengarah pada pergolakan dan kedamaian ini jauh berbeda

bentuknya (tempo, ritme dan cara menyanyikan). Konteks karya yang mengarah

pada kedamaian lebih lambat, ritme tidak terlalu padat dan cara menyanyikan

tidak menggunakan teriakan. Sehingga dalam konteks ini bangunan mengenai

fantasi kedamaian dan keharmonisan juga dipengaruhi oleh pengalaman

musikalitas yang dapat menyatukan masyarakat dan membentuk fantasi tertentu.

5.2 Rekomendasi

Penelitian ini berfokus pada fantasi di dalam kelompok Slankers. Bagian

musikalitas pada penelitian ini tidak secara rinci dibahas. Oleh karena itu,

direkomendasikan kepada peneliti selanjutnya yang memiliki kesamaan topik

dengan penelitian ini untuk melakukan penelitian pada bagian musikalitas dengan

lebih rinci. Rekomendasi lainnya yaitu kajian budaya dan musikalitas bisa

dihubungkan melalui karya-karya yang dijadikan pijakan oleh Slankers.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

153

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Irwan. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar. 2006.

Anggraini, Adisty D. “Pembentukan Identitas Slankers Melalui Pemaknaan

Terhadap Simbol-simbol Budaya Musik Slank.” Skripsi. Bogor: Program

Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian,

Institut Pertanian Bogor, 2008.

Ariefa’ie, Sendy R. “Komunikasi Sosial Budaya Komunitas Slankers Club Solo

dengan Masyarakat.” Skripsi. Surakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,

Indonesia Sebelas Maret, 2015.

Ashari, Rovi. “Slank Adalah Aku (Studi Eksploratoris tentang Pengidolaan yang

Mempengaruhi Gaya Hiduppada Penggemar Slank Pekalongan Slankers

Club (PSC) Pekalongan).” Skripsi.Surakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2009.

Benamou, Marc. Rasa Affect and Intuition in Javanese Musical Aesthetics, New

York: Oxford University Press, 2010.

Bracher, Mark. Jacques Lacan, Diskursus dan Perubahan Sosial: pengantar

Kritik-Budaya psikoanalisis, Trj Gunawan Admiranto. Yogyakarta: Jala

Sutra. 2009.

Budiman, Hikmat. Lubang Hitam Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius 2002.

Camus. Albert, Trotsky. Leon, Philip. William, Spender. Stephen, Rose. Barbara,

dan Chaiaromonte. Nicola. Seni, Politik, Pemberontakan. Yogyakarta:

Yayasan Bentang Budaya. 1998.

Chaniago, Rizky H dan Basri, Fuziah K H. Budaya Popular dan Komunikasi:

Impak Kumpulan Slank Terhadap Slankers di Indonesia, Jurnal

Komunikasi, Malaysian Journal of Communication, 2011, Universiti

Kebangsaan Malaysia, Jillid 27(1): 91-100.

Chiesa, Lorenzo. Subjectivity and Otherness, A Philosophical Reading of Lacan.

London: The Mit Press. 2007.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

154

Consalvo, Mia dan Ess, Charless (edt), The Handbook of Internet Studies, United

Kingdom,Wiley-Blackwell, 2011.

Encarnacao, John. Punk Aesthetics and new Folk way down the old Plank Road

Burlington: Asgate Publishing Limitted. 2013.

Evans, Dylan. An Introductiory Dictionary of Lacanian Psychoanalysis.

Routledge: London dan New York, 1996.

Febrian, Yogi. "Representasi Ekologi Politik Dalam Lirik lagu “Anti Nuklir”

Karya Band Slank (Studi Analisis wacana kritis Van Dijk tentang

Representasi Ekologi politik Dalam Lirik Lagu “Anti Nuklir” Karya Band

Slank)." Skripsi. Bandung: Program Studi Ilmu Komunikasi konsentrasi

humas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer

Indonesia, 2014.

Firmansyah, Fahmi. “Dari Cikini Stone Complex hingga Slank: Sebuah Catatan

Perjalanan Slank (1983-1996).” Skripsi. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan

Budaya, Universitas Indonesia, 2011.

Hasan, Zaini. “Manajemen Grup Musik “Slank” Dalam Industri Musik di

Jakarta.” Skripsi. Semarang: Jurusan pendidikan Sendratasik Fakultas

bahasa dan Seni Universitas negeri Semarang. 2010.

Homer, Sean. Jacques Lacan. London dan New York: Routledge. 2005.

Iffet dan Darmawan S. Rock ‘n Roll Mom. Jakarta: Hikmah. 2010.

Jagodzinski, Jan. Youth Fantasies: The Perverse landscape of the Media. New

York dan England: Palgrave Macmillan. 2004.

Karim, Ijar. Metamorfosis Sang Gitaris, Tempo, 21 Desember 2014.

Kesel, Marc De. Eros and Ethics Reading Jacques Lacan’s Seminar VII. New

York: Suny Press. 2009.

Nusselder, Andre. Interface fantasy A Lacanian Cyborg Ontology. Amsterdam:

F&N Eigen Beheer. 2006.

Reagan, M. Ronald dan Rosilawati, Yeni. Strategi Positioning Slank dalam

Menanamkan Citra sebagai Salah Satu Grup Band di Indonesia, Jurnal Ilmu

Komunikasi, Volume 6, Nomor 1, Juni 2009: 1-118.Yogyakarta:

Universitas Atma jaya Yogyakarta, 2009.

Roy, William G. dan Dowd, Timothy J. “What is Sociological About Music?”

Annual Review of Sociology, Vol. 36: 183-203 (Volume publication date 11

August 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

155

Shiraishi, Saya. Sasaki. Pahlwan-pahlawan Belia Keluarga Indonesia dalam

Politik. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2001.

Shuker, Roy. Understanding Popular Music. London dan New York: Routledge.

2001.

Stavrakakis, Yannis. Lacan and the Political. New York dan London: Routlesge.

1999.

Stone, Alison. The Value of Popular Music An Approach from Post-Kantian

Aesthetics. UK: Palgrave Macmillan, Lancaster. 2016.

Till, Rupert. Pop Cult: Religion and Popular Music. London & New York:

Continuum International Publishing Group. 2010.

Wahyudi, Hery. “Slank dan Slankers di Kota Makasar (Sebuah Kajian etnografi).”

Skripsi. Makasar: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Hasannudin,

2011.

Wallach, Jeremy. Fluid Genres Popular Musik In Indonesia 1997-2001. America:

The university of Wiscnsin Press. 2008.

Willis, Susan. Hardcore: Subculture American Style, Critical Inquiry, Vol. 19,

No. 2 (Winter, 1993), pp. 365-383. Chicago: University of Chicago Press.

Zakaria, Anang. Plur, Mantra Pemersatu Slankers, Senin, 02 Desember 2013,

Zizek, Slavoj. The Sublime Object of Ideology. London dan New York: Verso.

1989.

SUMBER MEDIA

Aat. Wawancara pribadi. 29 Maret 2016.

Andi. Wawancara pribadi. 12 Agustus 2016.

Gatra, No.11 tahun XII, 28 Januari 2006.

Jiban. Wawancara pribadi. 27 Juni 2016.

Manurung, Martin. Jurnal Sosial Demokrasi, Perkumpulan Sosdem Indonesia,

Jakarta, Vol. 11 > 4 >, April - Juli 2011. Jakarta: Perkumpulan Sosdem

Indonesia.

Pras. Wawancara pribadi. 24 Agustus 2016.

Ravi. Wawancara pribadi. 24 Juni 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

156

Slank. “Bocah.” Suit he-he-he (Gadis Seksi), 1990.

Slank. “Tepi Campuan.” PISS, 1993.

Slank. “Solidaritas.” Slankkissme, 2005.

Slank. “Ku Tak Bisa.” PLUR, 2004.

Slank. “Rumah ku.” Slankkissme, 2005.

Slank. “Missing Person (trend orang hilang).” Mata Hati Reformsi, 1998.

Tempo. “Pentas.” 24 Oktober 2010.

Udin. Wawancara pribadi. 5 September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

157

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: Di Bawah Payung Slankers: Studi Kasus Kelompok Slankers ... · Di dalam skripsi/karya tulis/makalah ini tidak terdapat keseluruhan atart sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang

158

Pedoman Wawancara

1. DASAR UTAMA MENJADI SLANKERS

a) Ketertarikan:

i) Slank

ii) Slankers

b) Pengetahuan

i) Slank

ii) Slankers

iii) BP

iv) KTA

c) Latar belakang muncul Slankers

i) Perlawanan pemerintah

ii) Kritis

iii) Memahami masyarakat

iv) Politik

2. PEMAKNAAN KARYA

a) Memahami Karya

i) Lagu

ii) Potlot

iii) Slengean

iv) Sosok Slank

3. FANTASI

a) Refleksi dari karya Slank

b) Pengalaman menjadi Slankers

i) Imitasi

ii) Pandangan umum

iii) Menikmati menjadi Slankers

iv) Tindakan/kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI