draf kontrak payung 2014 (koreksi).doc

24
PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. BINAKARSA MANDIRI DENGAN PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAMBI TENTANG PENYEDIAAN TENAGA SATUAN PENGAMANAN Nomor BPD Jambi : ...........12/SPK/KP.Dir Pada hari ini, Selasa tanggal tiga puluh bulan Desember, tahun dua ribu tiga belas (30– 12- 2013), bertempat di Jambi, yang bertandatangan di bawah ini: I. PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAMBI, beralamat di Jalan Jendral A. Yani No. 18 Telanai Pura Jambi 36122 yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dengan Akta Pendirian Nomor 6 tertanggal 12 Februari 1959 yang dibuat dihadapan notaris Adi Putra Parlindungan, S.H., Notaris di Jambi dan terakhir dirubah dengan akta Nomor 1 tanggal 1 Februari 2007 yang dibuat dihadapan Robert Faisal, S.H., Notaris di Jambi dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI No. W20-00061 HT.01.01-TH2007 dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI tertanggal 10 Juli 2007 No. 55 serta Keputusan Deputi Gubernur BI No. 9/59/KEP.GBI/2007 tertanggal 13 Nopember 2007 dalam hal ini diwakili secara sah oleh SUBEKTI HERIYANTO selaku Direktur Utama dan H. ZULYANI M. JAZID, SE. MM selaku Direktur Umum PT. Bank Pembangunan Daerah Jambi yang diangkat melalui Surat Keputusan Gubernur Jambi Nomor 821.22/1020/BKD tanggal 22 November 2011 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Direksi PT. Bank 1

Upload: ipoenk-ahmad

Post on 11-Dec-2015

1.439 views

Category:

Documents


338 download

TRANSCRIPT

Page 1: Draf Kontrak Payung 2014 (Koreksi).doc

PERJANJIAN KERJA SAMAANTARA

PT. BINAKARSA MANDIRIDENGAN

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAMBITENTANG

PENYEDIAAN TENAGA SATUAN PENGAMANAN

Nomor BPD Jambi : ...........12/SPK/KP.Dir

Pada hari ini, Selasa tanggal tiga puluh bulan Desember, tahun dua ribu tiga belas (30– 12- 2013), bertempat di Jambi, yang bertandatangan di bawah ini:

I. PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAMBI, beralamat di Jalan Jendral A. Yani No. 18 Telanai Pura Jambi 36122 yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dengan Akta Pendirian Nomor 6 tertanggal 12 Februari 1959 yang dibuat dihadapan notaris Adi Putra Parlindungan, S.H., Notaris di Jambi dan terakhir dirubah dengan akta Nomor 1 tanggal 1 Februari 2007 yang dibuat dihadapan Robert Faisal, S.H., Notaris di Jambi dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI No. W20-00061 HT.01.01-TH2007 dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI tertanggal 10 Juli 2007 No. 55 serta Keputusan Deputi Gubernur BI No. 9/59/KEP.GBI/2007 tertanggal 13 Nopember 2007 dalam hal ini diwakili secara sah oleh SUBEKTI HERIYANTO selaku Direktur Utama dan H. ZULYANI M. JAZID, SE. MM selaku Direktur Umum PT. Bank Pembangunan Daerah Jambi yang diangkat melalui Surat Keputusan Gubernur Jambi Nomor 821.22/1020/BKD tanggal 22 November 2011 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Jambi, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

II. PT. BINAKARSA MANDIRI, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Anggaran Dasar sesuai dengan Akta nomor 37 tanggal 22 Nopember 2006 yang dibuat oleh Ismet Taufik, SH, Notaris di Jambi dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor C-03558 HT.01.01-TH.2007 tanggal 19 Nopember 2007, berkedudukan di Jalan Hos Cokroaminoto Nomor 1D Simpang Kawat Kota Jambi 336129 yang diwakili oleh H. PARTA KUSUMA sebagai Direktur Utama yang secara sah bertindak untuk mewakili Direksi PT. Binakarsa Mandiri, selanjutnya disebut PHAK KEDUA.

1

Page 2: Draf Kontrak Payung 2014 (Koreksi).doc

Secara bersama-sama PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA disebut ”PARA PIHAK”.Dengan terlebih dahulu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:a. PIHAK PERTAMA adalah Bank Umum yang melakukan kegiatan usaha dalam bidang

jasa perbankan sesuai dengan UU No. 07 Tahun 1992 Tentang Perbankan yang terakhir telah dirubah dengan UU No. 10 Tahun 1998.

b. PIHAK KEDUA adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha dibidang Jasa Pengelolaan Tenaga Kerja Pengamanan (SATPAM) Non Organik.

c. Bahwa untuk menunjang kegiatan usahanya, PIHAK PERTAMA menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan / kegiatan penunjang diluar kegiatan usahanya kepada PIHAK KEDUA sejak Oktober 2011 sebagai mana surat perjanjian antara PARA PIHAK yang terdiri dari :1. No.11/PKS-BPDJ/10/2011 tgl.26-10-2011 dan telah diperpanjang sampai dengan

Addendum ke-III No.24/PKS-BPDJ/10/2013 tgl. 28-10-2013.2. No.26.08/PKS-BPDJ/08/2012 tgl.10-08-2012 dan diperpanjang satu kali dengan

Addendum No.15a.08/PKS-BPDJ/08/2013 tgl.13-08-2013.3. No.03.03/PKS-BPDJ/03/2013 tgl.15-03-2013 dan diperpanjang sampai dengan

Addendum ke-II No.23/PKS-BPDJ/10/2013 tgl.28-10-2013.d. Bahwa berdasarkan hasil evaluasi kinerja PIHAK KEDUA dalam pelaksanaan tugas dan

tanggung jawabnya sebagai mana yang tertuang dalam Surat Perjanjian Kerja pada huruf c diatas dan semuanya akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, maka PIHAK PERTAMA memutuskan untuk melanjutkan Kerja Sama mengenai Pengelolaan Tenaga Kerja Pengamanan (Satpam) Non Organik dengan PIHAK KEDUA yang disepakati oleh PARA PIHAK dalam satu kontrak dalam bentuk Kontrak Payung.

Sehubungan dengan hal-hal yang telah diterangkan di atas, maka PARA PIHAK dengan ini sepakat untuk mengikatkan diri satu dengan yang lainnya dalam perjanjian dengan persyaratan dan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1DEFINISI

1. Kontak Payung merupakan kontrak harga satuan yang disepakati PARA PIHAK untuk menjamin harga barang/ jasa yang lebih efisien, ketersediaan barang/ jasa terjamin dan sifatnya dibutuhkan secara berulang dengan volume atau kuantitas pekerjaan yang belum dapat ditentukan pada saat kontrak ditandatangani.

2. Kontrak Harga Satuan adalah kontrak yang memiliki ketetapan harga yang pasti dan tetap untuk setiap satuan unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat Kontrak ditandatangani.

2

Page 3: Draf Kontrak Payung 2014 (Koreksi).doc

3. Jasa Satuan Pengamanan (SATPAM) adalah bidang usaha yang dijalankan oleh PIHAK KEDUA berdasarkan perizinan sesuai ketentuan yang berlaku, dilakukan oleh satuan kelompok petugas yang dibentuk oleh PIHAK KEDUA untuk melakukan keamanan fisik (physical security) dalam rangka penyelenggaraan keamanan swakarsa di lingkungan kerja PIHAK PERTAMA.

4. Standard Operating Procedures (SOP) adalah mekanisme dan sistem yang berlaku di lingkungan kerja PIHAK PERTAMA dan merupakan pedoman dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab SATPAM yang secara langsung merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Surat Perjanjian Kerjasa Sama ini.

5. Hari Kerja adalah hari yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan jasa pengamanan oleh PIHAK KEDUA yakni 5(lima) hari dalam 1(satu) minggu (senin sampai dengan jumat), kecuali ditetapkan sebagai Hari Libur oleh Pemerintah atau instansi berwenang seperti Hari Besar Keagamaan dan / atau Hari Libur Nasional.

6. Jam Kerja adalah waktu untuk melakukan pekerjaan jasa pengamanan dalam 1(satu) Hari Kerja yang disepakati PARA PIHAK, dapat dilaksanakan siang hari dan/atau malam hari.

7. Jam Kerja Lembur adalah waktu untuk melakukan pekerjaan jasa pengamanan melebihi Jam Kerja dan / atau diluar Hari Kerja.

8. Shift adalah pengaturan pembagian kelompok kerja berdasarkan Jam Kerja selama 24 jam atau satu hari penuh.

9. Upah Kerja adalah biaya yang harus dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA atas penggunaan jasa sejumlah tenaga pengamanan yang disediakan oleh PIHAK KEDUA berdasarkan permintaan dari PIHAK PERTAMA dikalikan dengan Upah Kerja perorang yang telah disepakati.

10. Hari Kalender adalah semua hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender tanpa terkecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah.

Pasal 2LINGKUP KERJASAMA

1. PIHAK KEDUA menyediakan Satuan Pengamanan untuk melakukan keamanan fisik (physical security) dalam rangka Jasa penyelengaraan keamanan swakarsa di lingkungan kerja operasional PIHAK PERTAMA baik stayging maupun mobile termasuk pada tempat lain sesuai kebutuhan PIHAK PERTAMA.

2. Jumlah tenaga SATPAM yang disediakan oleh PIHAK KEDUA akan ditentukan kemudian sesuai dengan permintaan PIHAK PERTAMA

3

Page 4: Draf Kontrak Payung 2014 (Koreksi).doc

3. PARA PIHAK saling menegaskan bahwa perjanjian ini tidak dimaksudkan untuk dijadikan dasar atau alasan menuntut atau merupakan tahap dijadikan tenaga kerja PIHAK PERTAMA baik tetap maupun tidak tetap.

4. Petugas SATPAM yang ditempatkan adalah merupakan tenaga kerja dari PIHAK KEDUA dan dengan demikian semua hal yang menyangkut ketentuan ketenagakerjaan petugas SATPAM tersebut adalah menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

5. Sasaran yang diamankan oleh Petugas Keamanan selama masa tugasnya adalah :

a. Manajemen Bank Jambi yang terdiri dari Direksi dan Dewan Komisaris terhadap gangguan tertentu khususnya kriminalitas seperti perampokan, penculikan, penganiayaan, pemerasan dan sebagainya;

b. Karyawan PIHAK PERTAMA yang melakukan tindakan yang dapat menimbulkan kerawanan atau keresahan sampai kepada bentuk gangguan keamanan dan ketertiban terhadap produktivitas lingkungan kerja baik yang disengaja maupun tidak disengaja, misalnya pencurian, unjuk rasa, menyebarkan isu, dan lain sebagainya;

c. Instalasi dan Material milik PIHAK PERTAMA meliputi bangunan gedung, diesel, instalasi listrik, gas, air, gudang material, gudang sparepart, gudang persediaan dan lain sebagainya termasuk peralatan elektronik seperti Air Conditioner, peralatan CCTV;

d. Meliputi surat-surat penting, dokumen, gambar-gambar teknik, alat komunikasi dan lain sebagainya.

e. Aktivitas mekanisme kerja di lingkungan area jaga, dan atau hal-hal lain yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 3TEMPAT PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA adalah dalam wilayah kerja operasional PIHAK PERTAMA atsu dilaksanakan ditempat yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.

2. Lokasi penugasan petugas SATPAM tidak bersifat tetap dan dapat dilakukan relokasi penugasan sesuai kepentingan dan kebutuhan PIHAK PERTAMA.

4

Page 5: Draf Kontrak Payung 2014 (Koreksi).doc

Pasal 4KEWAJIBAN, TANGGUNG JAWAB DAN LARANGAN

1. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan jenis dan lingkup pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 (dua) perjanjian ini dengan sebaik-baiknya meliputi :

a. Menyediakan tenaga kerja yang sehat, cakap, teliti, terampil, berkelakuan baik, sopan, jujur, dapat dipercaya, bertanggung jawab dan menguasai bidang tugas dan pekerjaannya serta tidak pernah melakukan tindakan pidana, tidak mengkonsumsi narkoba da atau obat-obatan jenis psykotropika lainnya serta tidak mengkonsumsi jenis minuman-minuman berakohol dan memabukan, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik dan memuaskan PIHAK PERTAMA.

b. Menyiapkan, mengurus dan menyerahkan data-data petugas SATPAM yang ditugaskan terdiri dari : - daftar nama;- alamat;- pas Photo;- Kartu Anggota;- Sertifikat Pendidikan Satpam, minimal Sertifikas Dasar (DIKSAR) - foto copy Identitas Diri yang masih berlaku.- Foto copy Perjanjian Kerja antara PIHAK KEDUA dengan petugas SATPAM yang

ditugaskan, atau izin-izin khusus yang diperlukan sebelum atau pada saat penugasan tenaga kerjanya.

c. Memperlengkapi tenaga kerjanya dengan standar perlengkapan kerja serta menyediakan pakaian seragam yang layak dengan tanda pengenal sehingga dapat dengan mudah dibedakan dari karyawan PIHAK PERTAMA.

d. Melakukan penambahan jumlah tenaga kerja berdasarkan permintaan PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak Surat Pesanan diterima PIHAK KEDUA.

e. Mengganti tenaga kerja yang ditugaskan bila PIHAK PERTAMA dengan alasan tertentu tidak menghendaki atau tidak menyetujui tenaga kerja tersebut.

2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh atas keselamatan tenaga kerjanya dan atau perbuatan baik langsung maupun tidak langsung yang menimbulkan kerugian pada PIHAK PERTAMA disebabkan oleh kesengajaan ataupun kelalaian tenaga kerja PIHAK KEDUA.

3. Dalam hal terjadi kasus pelangaran yang terjadi dilingkungan operasional kerja PIHAK PERTAMA baik secara langsung maupun tidak langsung melibatkan tenagakerja PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA memberikan kewenangan kepada PIHAK PERTAMA untuk melakukan pemeriksaan dan atau meminta keterangan dari tenaga kerja PIHAK KEDUA dimaksud.

5

Page 6: Draf Kontrak Payung 2014 (Koreksi).doc

4. PIHAK KEDUA berikut tenaga kerjanya dilarang dengan atau tanpa syarat dan atau dengan alasan apapun untuk memasuki, memeriksa dan atau mengetahui keadaan areal dan atau ruangan kantor tertentu yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA tanpa izin atau perintah tertulis terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA.

5. PIHAK KEDUA berikut tenaga kerjanya dilarang dengan alasan apapun memberikan keerangan baik secara lisan maupun tertulis menyangkut hal-hal mengenai PIHAK PERTAMA yangmenurut ketentuan perundang-undangan patut dirahasiakan baik selama berlakunya Perjanjian maupun sesudah berakhirnya Perjanjian ini.

6. Tenaga Kerja PIHAK KEDUA yang ditugaskan sebagai SATPAM pada lingkungan kerja PIHAK PERTAMA, harus tunduk terhadap peraturan dan ketentuan yang disepakati oleh PARA PIHAK dalam Perjanjian ini.

PASAL 5JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. PIHAK KEDUA diwajibkan mengatur tenaga kerjanya untuk memenuhi ketentuan waktu kerja PIHAK PERTAMA.

2. PIHAK KEDUA diwajibkan mengatur tenaga kerjanya bila ada kegiatan PIHAK PERTAMA yang dilaksanakan diluar Jam dan Hari Kerja yang melibatkan tenaga kerja PIHAK KEDUA.

PASAL 6SISTEM KEPEGAWAIAN

1. PIHAK KEDUA melaksanakan sistem kepegawaian yang mengacu pada ketentuan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan ketentuan pelaksanaannya. Hubungan kerja/ikatan hukun antara PIHAK KEDUA dengan tenaga kerjanya diatur dalam Perjanjian Kerja secara tertulis yang dibuat antara PIHAK KEDUA dengan tenaga kerjanya.

2. PARA PIHAK sepakat untuk perhitungan pembayaran uang Kerja Lembur mengikuti Ketentuan yang diatur dalam Keputusan MENAKERTRANS No.Kep.102/Men/VI/2004.

3. {IAK PIHAK KEDUA wajib mengikutsertakan tenaga kerjanya termasuk anggota keluarga (ustri istri dan maksimum 3 orang anak) dalam Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan mengikuti Program Jamsostek.

4. Apabila diantara PARA PIHAK timbul perselisihan masalah yang mengakibatkan terjadinya pemutusan hubungan kerja/pengakhiran Perjanjian ini, maka hak dan kewajiban teenaga kerja PIHAK KEDUA sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK

6

Page 7: Draf Kontrak Payung 2014 (Koreksi).doc

KEDUA sesuai ketetuan Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan serta ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku.

PASAL 7BIAYA – BIAYA

1. Biaya – biaya yang ditimbulkan atas kesepakatan Perjanjian ini, seluruhnya ditangung oleh PIHAK KEDUA kecuali biaya lembur, biaya perjalanan dinas penempatan dan biaya perjalanan dinas lainnya termasuk biayamasa orientasi (jika diperlukan) menjadi beban PIHAK PERTAMA.

2. Dalam hal tenaga kerja PIHAK KEDUA berhenti atau mengundurkan diri atas permintaan pribadi, maka segala biaya yang timbul termasuk penempatan tenaga kerja pengganti menjadi beban PIHAK KEDUA.

PASAL 8DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN EVALUASI

1. Sebagai dasar evaluasi pelaksanaan pekerjaan oleh PHAK PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud Pasal 2 Perjanjian ini, adalah ketentuan dan prosedur/standar kerja yang berlaku di lingkungan kerja PIHAK PERTAMA.

2. Dalam melaksanakan pekerjaan sebagaimana dimakasud ayat 1(satu) Pasal ini, PIHAK KEDUA wajib mematuhi dan mentaati segala petunjuk, perintah, peraturan dan tata tertib yang dibuat dan dikeluarkan PIAHK PIHAK PERTAMA.

3. PIHAK PERTAMA berhak melakukan evaluasi/penilaian atas kinerja PIHAK KEDUA dan apabila dipandang perlu oleh PIHAK PERTAMA, hasil evaluasi/penilaian tersebut akan diberitahukan kepada PIHAK KEDUA.

4. PIHAK KEDUA dapat meminta PIHAK PERTAMA memberikan informasi/masukan mengenai evaluasi/penilaian terhadap kinerja tenaga kerjanya.

PASAL 9T E G U R A N

1. PIHAK PERTAMA berhak menegur PIHAK KEDUA secara tertulis apabila berdasarkan hasil evaluasi dan atau pemeriksaan berkala yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA dalam bulan yang bersangkutan, ternyata PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana yang disepakati dalam Perjanjian ini.

2. Setiap kelalaian/kesalahan dalam mentaati ketentuan sebagai mana dimaksud ayat 1 (satu) Pasal ini, yang mengakibatkan diberikannya teguran-teguran kepada PIHAK KEDUA maka PIHAK PERTAMA dapat memberikan Surat Teguran tertulis dan merupakan SURAT TEGURAN PERTAMA. Apabila dalam waktu 5 (lima) hari kalender

7

Page 8: Draf Kontrak Payung 2014 (Koreksi).doc

ternyata PIHAK KEDUA belum menindaklanjuti Surat Teguran tersebut, maka PIHAK PERTAMA akan mengeluarkan SURAT TEGURAN KEDUA. Apabila dalam 5 (lima) hari kalender setelah Surat Teguran Kedua, ternyata PIHAK KEDUA belum menindaklanjuti Surat Teguran tersebut, maka PIHAK PERTAMA akan mengeluarkan SURAT TEGURAN KETIGA. Apabila dalam waktu 5 (lima) hari kalender setelah Surat Teguran tersebut diterima, maka PIHAK PERTAMA berhak melakukan pemutusan perjanjian secara sepihak melalui surat pemberitahuan resmi.

3. Dalam hal PIHAK PERTAMA mengeluarkan Surat Peringatan kepada PIHAK KEDUA, tidak harus berdasarkan urut-urutannya, namun akan dinilai dari besar atau kecilnya dan atau berat ringannya dampak yang ditimbulkan oleh kesalahan dan atau pelanggaran yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA dan atau tenaga kerjanya.

PASAL 10TARIF HARGA DAN PEMBAYARAN

1. Tarif Harga yang disepakati PARA PIHAK adalah harga satuan per orang per bulan sebesar Rp.3.181.059,- (tiga juta seratus delapan puluh satu ribu lima puluh sembilan rupiah) dengan perincian sebagai mana dimuat dalam Lampiran I (satu) dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini.

2. Pembayaran jasa pengamanan perbulan berdasarkan perhitungan satuan harga perorang sebagai mana yang disepakati PARA PIHAK dalam ayat 1 (satu) Pasal ini, dikalikan dengan jumlah petugas SATPAM yang diterima oleh PIHAK PERTAMA dari PIHAK KEDUA yang tertuang dalam Berita Acara Penyerahan Petugas berdasarkan permintaan/pesanan dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dan telah melaksanakan tugasnya dalam bulan bersangkutan dibuktikan dengan Laporan Kehadiran masing-masing Petugas SATPAM yang disampaikan oleh masing-masing Unit Organisasi PIHAK PERTAMA melalui Divisi Umum PT. Bank Pembangunan Daerah Jambi Kantor Pusat.

3. Apabila terjadi penambahan dan atau pengurangan jumlah Petugas SATPAM/tenaga kerja PIHAK KEDUA, maka PARA PIHAK setuju akan dituangkan dalam Berita Acara terpisah dan ditandatangani oleh PARA PIHAK namun tidak merubah tarif harga satuan perorang perbulan sebagaimana diatur dalam ayat 1 (satu) Pasal ini.

4. Pembayaran Jasa Pengamanan dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan setiap tanggal 27 bulan bersangkutan. Jika pada tanggal tersebut bertepatan dengan Hari Libur, maka pembayaran dilakukan pada tanggal dan atau hari kerja sebelumnya melalui Rekening Nomor 101745139 atas nama PT. Binakarsa Mandiri pada PT. Bank Pemangunan Daerah Jambi Kantor Cabang Utama.

5. Pajak Penghasilan (PPh) menurut Pasal 23 Undang-undang Pajak Penghasilan No.36 Tahun 2008 yaitu sebesar 2% (dua perseratus) dari fee/komisi biaya jasa pemborongan pekerjaan jasa pengamanan pada Perjanjian ini, mejadi beban dan

8

Page 9: Draf Kontrak Payung 2014 (Koreksi).doc

tanggung jawab PIHAK KEDUA dan dipungut oleh PIHAK PERTAMA pada tanggal dilaksanakannya pembayaran untuk disetorkan ke Kantor Kas Negara.

6. Pembayaran Jasa Pengamanan dilakukan atas dasar tagihan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dengan disertai lampiran :a. Kwitansi rangkap 3 (tiga) dengan dibubuhi materai sesuai ketentuan yang

berlaku.b. Faktur Pajak Standarc. Daftar Petugas SATPAM yang melaksanakan tugas pengamanan dalam bulan

laporan. d. Berita Acara Penambahan dan atau Pengurangan Petugas SATPAM dalam bulan

pembayaran.e. Laporan Pelaksanaan Tugas Bulanan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA

sesuai format laporan bulanan pada Lampiran II (dua).

7. Semua Lampiran yang menyertai surat tagihan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA harus ditandatangani dan dibubuhi cap perusahaan.

8. Tarif Harga sebagai mana dimaksud ayat 1 (satu) Pasal ini, dapat dilakukan peninjauan kembali oleh PARA PIHAK pada saat berakhirnya masa perjanjian sebagai mana diatur pada Pasal 12 (dua belas) Perjanjian ini.

PASAL 11L E M B U R

1. Pelaksanaan tugas pengamanan yang dilaksanakan diluar Hari Kerja dan atau melebihi Jam Kerja, diperhitungan sebagai Jam Kerja Lembur.

2. Pelaksanaan Tugas Lembur harus berdasarkan Surat Perintah Lembur dengan menggunakan Format Surat Perintah Lembur sebagai mana Lampiran III (tiga).

3. Tarif perhitungan Upah Kerja atas pelaksanaan tugas yang melebihi Jam Kerja dan atau diluar Hari Kerja mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP.102/MEN/VI/2004 tanggal 25 Juni 2004.

4. Pembayaran Upah Kerja Lembur oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA atas dasar tagihan yang diajukan oleh PIHA PIHAK KEDUA dengan melampirkan Surat Perintah Lembur yang telah disetujui oleh Pejabat Berwenang pada Unit Organisasi PIHAK PERTAMA.

5. Tagihan Upah Kerja Lembur diajukan oleh PIHAK KEDUA setiap bulan paling lambat tanggal 5 (lima) pada bulan berikutnya dan akan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA selambat-lambatnya tanggal 20 (dua puluh) setiap bulannya melalui Rekening PIHAK KEDUA sebagai mana diatur pada Pasal 10 (sepuluh) Ayat 4 (empat) Perjanjian ini.

9

Page 10: Draf Kontrak Payung 2014 (Koreksi).doc

PASAL 12JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal 01 Januari 2014 sampai dengan tanggal 31 Desember 2014.

2. Perjanjian ini akan mengalami perpanjangan secara otomatis untuk jangka waktu yang sama sebagai mana yang disepakati PARA PIHAK pada ayat 1 (satu) Pasal ini Sepanjang tidak ada pemberitahuan melalui surat resmi dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA minimal 2 (dua) bulan terhitung tanggal berakhirnya Perjanjian ini.

3. Perpanjangan Otomatis Jangka Waktu Perjanjian sebagai mana yang disepakati PARA PIHAK dalam ayat 2 (dua) Pasal ini, hanya dapat dilakukan jika tidak terjadi perubahan terhadap tarif harga satuan perorangan per bulan yang disepakati PARA PIHAK sebagai mana Pasal 10 (sepuluh) ayat 1 (satu) Perjanjian ini.

PASAL 13AUDIT / PEMERIKSAAN

1. PIHAK KEDUA mengizinkan PIHAK PERTAMA untuk sewaktu-waktu melakukan audit/pemeriksaan mengenai letenagakerjaan PIHAK KEDUA selama Perjanjian ini masih berlaku.

2. Apabila menurut hasil audit/pemeriksaan sebagai mana dimaksud ayat 1 (satu) Pasal ini, terdapat penyimpangan dari ketentuan perundang-undangan yang berlaku, PIHAK PERTAMA berhak meminta kepada PIHAK KEDUA untuk melakukan perbaikan/penyesuaian mengenai ketenagakerjaan PIHAK KEDUA.

3. Memenuhi PBI No.13/25/PBI/2011 pasal 10 ayat (2) HURUF “e” angka “7” PIHAK KEDUA bersedia memberikan akses kepada Bank Indonesia, BPK dan BPKP bersama-sama dengan PIHAK PERTAMA untuk melakukan pemeriksaan apabila diperlukan.

PASAL 14SANKSI

1. Dalam hal PIHAK PERTAMA terlambat melakukan pembayaran kepada PIHAK KEDUA sebagaimana ditentukan dalam pasal 4 ayat (1), maka PIHAK PERTAMA dikenakan sanksi berupa denda keterlambatan sebesar 1‰ (satu per seribu) untuk setiap hari keterlambatan sampai dengan setinggi-tingginya 5% (lima per seratus) yang dihitung dari total/jumlah tagihan PIHAK KEDUA.

2. Ketidak hadiran Petugas SATPAM/tenaga kerja PIHAK KEDUA dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan tanpa memberikan alasan yang jelas dan dapat diterima oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA berhak mengurangi

10

Page 11: Draf Kontrak Payung 2014 (Koreksi).doc

pembayaran dari total tagihan yang diajukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.

PASAL 15PENGAKHIRAN PERJANJIAN

1. Perjanjian ini akan berakhir dengan sendirinya sesuai dengan jangka waktu yang disepakati oleh PARA PIHAK sebagai mana yang diatur dalam Pasal 12 (dua belas) Perjanjian ini.

2. Dalam hal perjanjian ini tidak akan diperpanjang jangka waktunya, maka pihak yang bermaksud mengakhiri perjanjian ini sampai waktu yang disepakati pada Pasal 11 (sebelas) Ayat 1 (satu) Perjanjian ini, wajib memeritahukan maksudnya itu kepada pihak lain secara tertulis selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari kelander sebelum berakhirnya jangka waktu perjanjian ini.

3. PIHAK PERTAMA dapat mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak sebelum jangka waktu perjajian, jika PIHAK KEDUA tidak menindaklanjuti surat teguran yang disampaikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sampai dikeluarkannya SURAT TEGURAN KETIGA sebagai mana diatur dalam Pasal 9 Ayat 2 (dua) perjanjian ini.

4. PIHAK KEDUA dapat mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak apabila denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 (tiga belas) Ayat (1) Perjanjian ini, telah melebihi setinggi-tingginya 5% (lima per seratus) dari total tagihan yang masih harus dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA

5. Pelaksanaan pengakhiran Perjanjian berdasarkan ketentuan ayat (1) Pasal ini, tidak mengurangi hak dan kewajiban PARA PIHAK yang timbul dan masih harus diselesaikan oleh PARA PIHAK berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian ini.

6. Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian ini, maka PARA PIHAK sepakat mengenyampingkan ketentuan Pasal 1266 Undang-undang Hukum Perdata.

PASAL 16KEADAAN MEMAKSA

1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa adalah peristiwa-peristiwa yang secara langsung dapat mempengaruhi kinerja dan penyelesaian pelaksanaan pekerjaan yang terjadi di luar kekuasaan dan kemampuan PARA PIHAK untuk mengatasinya, seperti:

11

Page 12: Draf Kontrak Payung 2014 (Koreksi).doc

a. Bencana alam (gempa bumi, banjir, tanah longsor, badai, angin topan, dan lain-lain);

b. Perang, revolusi, makar, huru-hara, pemberontakan, pemogokan dan epidemi wabah penyakit;

c. Kebakaran dan sabotase; d. Terjadinya keadaan memaksa yang dinyatakan/diumumkan secara resmi oleh

Pemerintah Republik Indonesia dan/atau Peraturan Pemerintah mengenai keadaan bahaya, sehingga terpaksa tidak dapat memenuhi kewajibannya atau menghentikan pekerjaannya.

2. Apabila terjadi keadaan memaksa, pihak yang mengalami keadaan memaksa harus memberitahukan kepada pihak lainnya secara tertulis selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sejak terjadinya keadaan memaksa disertai dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan dan disahkan oleh pihak berwenang dalam jangka waktu 3x24 jam sejak terjadinya keadaan memaksa tersebut.

3. Atas pemberitahuan sebagaimana dimaksud ayat (2), pihak lain yang tidak mengalami keadaaan memaksa wajib memberikan tanggapan secara tertulis dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal diterimanya pemberitahuan tersebut.

4. Keadaan memaksa tidak dianggap sebagai suatu peristiwa keadaan memaksa oleh pihak lainnya, apabila pihak yang mengalami keadaan memaksa terlambat atau lalai menyampaikan pemberitahuan kepada pihak lainnya mengenai keadaan memaksa sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Pasal ini disertai dengan bukti-bukti yang cukup untuk mendukung fakta yang ada dan alasan keterlambatan atau kelalaian yang harus dapat dibuktikan oleh pihak yang mengalami keadaan memaksa, maka ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini tetap berlaku.

5. Apabila terjadi keadaan memaksa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan pihak yang mengalami keadaan memaksa telah melaporkan sebagaimana diatur dalam ayat (2), maka segala kewajiban dari pihak yang mengalami keadaan memaksa yang timbul dari Perjanjian ini menjadi gugur dan segala resiko serta kerugian yang timbul menjadi tanggung jawab pihak yang tidak mengalami keadaan memaksa.

PASAL 17PENYELESAIAN MASALAH

1. Apabila dikemudian hari terjadi perbedaan atau perselisihan dalam menafsirkan Perjanjian ini, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah untuk mufakat.

12

Page 13: Draf Kontrak Payung 2014 (Koreksi).doc

2. Apabila upaya penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini tidak mencapai kesepakatan, PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya melalui Pengadilan Negeri Jambi.

PASAL 18DOMISILI HUKUM

Mengenai Perjanjian ini dan segala akibatnya, paa para pihak sepakat memilih tempat kedudukan yangtetap dan umum do di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jambi.

PasaL 19KORESPONDENSI

1. Semua surat–menyurat atau pemberitahuan yang harus dikirim oleh masing-masing pihak kepada pihak lain mengenai atau sehubungan dengan Perjanjian ini dilakukan secara langsung, surat tercatat, faksimile atau melalui perusahaan ekspedisi (kurir) ke alamat-alamat yang tersebut dibawah ini:a. Nama : PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAMBI

Alamat : Jl. Jend. A. Yani No.18 Telanaipura Jambi Telp : 0741 – 60665 , 60416 Fax : 0741 – 64882

b. Nama : PT. Binakarsa MandiriAlamat : Jl. Hos Cokroaminoto No.1 D Kel. Selamat Kec. Telanaipura JambiTelp : 0741 - 7072675

Fax : 0741 - 65815

2. Pemberitahuan-pemberitahuan dianggap telah diterima dengan ketentuan sebagai berikut:a. Pada hari yang sama, apabila diserahkan langsung yang dibuktikan dengan

tandatangan penerima pada buku pengantar surat (ekspedisi) atau tanda terima lain yang diterbitkan oleh pengirim;

b. Pada hari kerja ketiga, apabila pemberitahuan tersebut dikirimkan melalui pos yang dibuktikan dengan resi pengirim pos tercatat;

c. Pada hari yang sama, apabila pemberitahuan tersebut dikirimkan melalui faksimile dengan hasil baik.

3. Dalam hal terjadi perubahan alamat, nomor telepon dan/atau nomor faksimile yang tercatat pada masing-masing pihak, maka pihak yang mengalami perubahan wajib memberitahukan perihal perubahan tersebut kepada pihak lain dalam Perjanjian ini secara tertulis paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum adanya perubahan dimaksud. Jika perubahan tersebut tidak diberitahukan kepada pihak lainnya, maka

13

Page 14: Draf Kontrak Payung 2014 (Koreksi).doc

pemberitahuan-pemberitahuan berdasarkan Perjanjian ini dianggap telah diberikan semestinya dengan dikirimnya pemberitahuan tersebut secara langsung, surat tercatat, faksimile atau sejak diserahkan kepada perusahaan ekspedisi (kurir) yang ditujukan ke alamat, nomor telepon dan/atau nomor faksimile terakhir yang diketahui/tercatat pada masing-masing pihak.

PASAL 20ADDENDUM

Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat untuk yang bersifat teknis dan berkaitan langsung dengan yang diperjanjikan, akan dituangkan dalam suatu Perjanjian Tambahan (addendum) atau dokumen lain yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini dan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan serta peraturan-peraturan yang berlaku.

PASAL 21LAIN-LAIN

1. PARA PIHAK sepakat untuk melakukan evaluasi terhadap performansi pelaksanaan Perjanjian ini secara periodik setiap 6 (enam) bulan atau waktu lain yang disepakati PARA PIHAK.

2. Setiap pemberitahuan yang dilaksanakan oleh PARA PIHAK dapat dilakukan dengan menggunakan Dokumen Elektronik sepanjang tidak secara jelas dinyatakan di dalam Perjanjian ini yang harus diberikan dengan pemberitahuan tertulis.

3. PARA PIHAK sepakat bahwa Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik termasuk di dalamnya hasil cetak dari Informasi dan/atau Dokumen Elektronik dapat digunakan sebagai alat bukti yang sah untuk membuktikan hubungan hukum, korespondensi serta kesepakatan yang terjadi antara PARA PIHAK.

4. Kesepakatan dan tugas serta tanggung jawab PARA PIHAK berdasarkan Perjanjian ini tidak berakhir karena meninggalnya salah satu pihak yang mewakili dan/atau berakhirnya jabatan PARA PIHAK yang mewakili dalam Perjanjian ini, tetapi tetap wajib untuk dipenuhi dan ditaati oleh pengganti Hak dan Kewajiban (Rechtsopvolgers) dari masing-masing pihak.

5. Segala sesuatu yang melatarbelakangi terjadi kesepakatan yang tercantum dalam Perjanjian ini menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian ini, namun jika terdapat pertentangan antara isi Perjanjian dengan dokumen lainnya maka Para Pihak sepakat untuk mengacu kepada isi Perjanjian ini.

14

Page 15: Draf Kontrak Payung 2014 (Koreksi).doc

PASAL 22P E N U T U P

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal dan tempat seperti tersebut pada awal Perjanjian ini, oleh PARA PIHAK dalam rangkap 2 (dua), 1 (satu) rangkap untuk PIHAK PERTAMA dan rangkap kedua untuk PIHAK KEDUA, masing-masing bermaterai cukup serta mempunyai kekuatan pembuktian yang sama untuk kepentingan PARA PIHAK.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMAPT. BINAKARSA MANDIRI

H. PARTA KUSUMADirektur Utama

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAMBIDIREKSI,

SUBEKTI HERIYANTO H. ZULYANI M. JAZID . Direktur Utama Direktur Umum

15

Page 16: Draf Kontrak Payung 2014 (Koreksi).doc

LAMPIRAN I

Perjanjian Kerja SamaTentang Penyediaan Tenaga Satuan PengamananNomor : ..........12/KP.Dir Tanggal : 30 Desember 2013.

TARIF HARGA PERORANG PERBULAN

1. Penerimaan Gaji- Gaji Pokok Rp. 1.502.300,-- Uang Makan Rp. 250.000,-

Gaji Perbulan Rp. 1.752.300,-

2. Biaya Lainnya- Jamsostek Rp. 183.882,-- THR Rp. 146.025,-- Bantuan Cuti Rp. 146.025,-- Uang Pisah Rp. 146.025,-- Pakaian Kerja Rp. 150.000,-

Jumlah Biaya Lainnya Rp. 771.957,- Penerimaan Sebelum Pajak Rp. 2.524.257,-

3. PPh Pasal 21 Rp. 87.615,-4. Biaya Adm & Operasional Rp. 30.000,-

Sub Total Biaya Perorangan Rp. 2.641.872,-5. Manajemen Fee Rp. 250.000,-

Total Gaji Rp. 2.891.872,-6. PPn 10% Rp. 289.187,-

Jumlah yang dibayarkan perorang Rp. 3.181.059,-

Terbilang : Tiga Juta Seratus Delapan Puluh Satu Ribu Lima Puluh Sembilan Rupiah.

16

Page 17: Draf Kontrak Payung 2014 (Koreksi).doc

LAMPIRAN II

Format Laporan Bulanan

Pelaksanaan Tugas Satuan Pengamanan PT. Binakarsa Mandiri

Di PT. Bank Pembangunan Daerah Jambi

Kantor .............................................

17

Page 18: Draf Kontrak Payung 2014 (Koreksi).doc

LAMPIRAN III

Format Surat Perintah Lembur

SURAT PERINTAH KERJA LEMBUR

18