di bawah payung senja kita bercerita tak bisa ke mana mana lagi saat mata kita saling mengunci untuk...
TRANSCRIPT
Payung SenjaDi Bawah
Kita Bercerita
layout.indd 1 11/5/2018 08:32:55
Sanksi Pelanggaran Pasal 113Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014tentang Hak Cipta
(1) Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak
ekonomi sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf iuntukpenggunaansecarakomersialdipidanadenganpidanapenjarapaling lama 1 (satu) tahun dan atau pidana denda paling banyakRp100.000.000,00(seratusjutarupiah).
(2) Setiaporangyangdengantanpahakdanatautanpaizinpenciptaataupemeganghakciptamelakukanpelanggaranhakekonomipenciptasebagaimanadimaksuddalampasal9ayat(1)hurufc,hurufd,huruff, dan atau huruf h, untuk penggunaan secara komersial dipidanadengan pidana penjara paling lama3 (tiga) tahundan atau pidanadendapalingbanyakRp500.000.000,00(limaratusjutarupiah).
(3) Setiap orang yang dengan tanpa hak dan atau tanpa izin penciptaatau pemegang hakmelakukan pelanggaran hak ekonomi penciptasebagaimanadimaksuddalampasal9ayat(1)hurufa,hurufb,hurufe, dan atau huruf g, untuk penggunaan secra komesial dipidanadenganpidanapenjarapalinglama4(empat)tahundanataupidanadendapalingbanyakRp1.000.000.000.00(satumiliarrupiah).
(4).Setiaporangyangmemenuhiunsursebagaimanadimaksudpadaayat(3) yang dilakukan dalambentuk pembajakan, dipidana denganpidanapenjarapalinglama10(sepuluh)tahundanataupidanadendapalingbanyakRp4.000.000.000.00(empatmiliarrupiah).
layout.indd 2 11/5/2018 08:32:55
Titi SanariaLila Saraswaty
Penerbit PT Elex Media Komputindo
Payung SenjaDi Bawah
Kita Bercerita
layout.indd 3 11/5/2018 08:32:55
Di Bawah Payung Senja Kita Bercerita
Copyright ©2018 Titi Sanaria & Lila SaraswatyHak cipta dilindungi oleh Undang-UndangDiterbitkan pertama kali tahun 2018 oleh PT Elex Media Komputindo,Kelompok Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta
Penulis : Titi Sanaria & Lila SaraswatyPenyunting : Dion RahmanPenata Letak : Divia PermatasariIlustrasi Isi : Mira Adiana
718031739ISBN 978-602-04-8626-0
Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.
Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta
Isi di luar tanggung jawab Percetakan
layout.indd 4 11/5/2018 08:32:55
layout.indd 1 11/5/2018 08:32:56
2
Selalu ada senyum yang terbit bila itu tentang kamu. Sosok yang menjajah seluruh ruang mimpi lalu dekapkan bara. Hangat. Dan aku tekun menenun asa.
Selalu ada tawa yang menggema bila itu tentang kamu. Melemparku pada ribuan lelucon yang kaupetik dan dongengkan tuk menangkan hatiku. Aku bahkan tergoda menerawang masa depan kita dari dupa mantra yang kautebar.
Selalu ada air mata yang mengiringi ingatan tentang kamu. Saat kau menabur perih pada tangis yang masih berdarah. Saat genggaman kita terlepas dan aku merelakan angan indah terbang, membumbung, dan lenyap diamuk cinta yang kehilangan bentuk. Katamu, bahagiamu di luar sana. Tak bersamaku.
Selalu ada rasa tak tuntas bila itu tentang kamu. Seperti sayapsayap harap yang selalu rontok, tapi kembali tumbuh liar merimbun, meski telah dibabat habis.
Tentang Kamu
layout.indd 2 11/5/2018 08:32:56
3
AbaiAku bisa punguti air matamu bila kauizinkan. Menampungnya dalam wadah yang bisa kauelus saat renjana menyiksa.
Bulir indah itu terus bergulir untuk sebuah nama. Tentu saja bukan namaku. Karena aku hanyalah sebuah bayang yang tak kauberi kuasa menyentuh dasar hatimu. Hanya saja, kakiku telanjur terpasung. Aku tak bisa ke manamana lagi saat mata kita saling mengunci untuk pertama kali.
Tak mengapa, aku bisa menunggu. Dalam senyap. Ada di ketiadaan bagimu..
layout.indd 3 11/5/2018 08:32:56
4
TatapAku bisa habiskan hari hanya dengan menatapmu. Tersedot dan tenggelam dalam bening telaga matamu yang tak berdasar. Ada sayang di sana. Rasa yang tak butuh untaian kata untuk diungkap. Aku lantas tahu hanya dengan melihatnya.
Bukankah itu menakjubkan? Aku bisa melihat diriku utuh dalam korneamu. Tahu aku penting dan menjadi rotasi hidupmu. Hanya aku.
Namun, kita terlambat saling menemukan. Takdir dengan caranya yang lucu membuatmu hadir dan menebas habis rumpun rasa yang seharusnya tak bertunas untukmu. Apa yang harus kulakukan dengan hatiku?
layout.indd 4 11/5/2018 08:32:56
5
RahasiaBiar kuberi tahu sebuah rahasia;
Aku menitip jejak sepanjang perjalanan saat meninggalkanmu. Tapak yang akan kususuri dan kupungut saat kerinduan membuncah tak tertahan. Kembali untuk mengelus wajahmu dari kejauhan karena jarak yang mencibir, menganga, dan membelah meski hati kita masih saling memeluk.
Biar kuberi tahu sebuah rahasia;
Aku mengaum, mengumpulkan gema untuk kupantulkan kembali menjadi nada. Akan kusenandungkan sambil melipat jarak agar kita bisa mendekat, karena aku tak sanggup menjauh.
Biar kuberi tahu sebuah rahasia;
Rasa itu masih di sana. Tak lekang digerogoti musim yang keriput. Rasa itu kunamai cinta.
layout.indd 5 11/5/2018 08:32:56
6
JatuhAku jatuh pada tatapnya. Pada sorot yang begitu ringan melukis tawa.
Aku terkapar mencandu dan menghamba cinta. Terhanyut rasa yang merasuk megah dalam jiwa.
Desir itu lalu perlahan kehilangan makna dimamah hening, karena waktu berlari, sementara katakata tertinggal.
Bukankkah itu aneh? Jantungmu yang berpacu kencang saat menghidu aromanya mendadak kehilangan semangat berdetak? Jemarimu yang kerap bergetar dalam genggamannya lantas beku kehilangan hangat?
Aku tak mau itu. Aku tak suka itu. Aku ingin denyutku liar saat dia ada. Aku ingin membara dalam rangkumannya.
layout.indd 6 11/5/2018 08:32:56
7
Namun, katakata itu tak pernah kembali. Tersesat dalam benak selamanya. Rasa itu memunggungi kejam. Kita terbelah dan terseret arus hidup. Gelombang yang kupikir bermuara di pantai yang berbeda.
Ribuan hari mengejar. Masa lalu tertinggal. Kenangan terlupa. Sampai tatap kita kembali tertaut. Kepingan peristiwa yang kusangka terpasung lantas menerjang, menghantam kuat. Ada bara memercik dalam sekam hati yang semula yakin telah kupadamkan.
Dan aku kembali jatuh….
layout.indd 7 11/5/2018 08:32:56
8
“Jangan pergi,” pintaku. Tentu saja dalam hati, karena tahu apa pun yang kukatakan tak bisa membuatmu tinggal lebih lama.
Ikatan kita terempas dari tempat paling tinggi. Bahkan tak tersisa remah yang bisa dipungut untuk diselamatkan.
“Aku minta maaf,” ujarku. Masih dalam hati, karena yakin luka yang kutoreh saat mencambuk jantungmu takkan sembuh oleh untai penyesalan.
Tak perlu kaujawab, aku bisa menelisik sorotmu yang merangkum sedih. Bukan marah, dan itu kian meremas hati.
“Aku mencintaimu.” Andai saja bisa kuucapkan. Namun, aku tahu kau kini kebas. Kelelahan mengejarku dan menyerah, tepat saat aku berhenti berlari dan berbalik menyongsongmu.
Diam
layout.indd 8 11/5/2018 08:32:56
9
Terlambat.
Kisahnya kita mulai dengan cara keliru, dan tak menemukan cara benar untuk mengakhirinya. Andai kau tahu perjuanganmu tak siasia. Andai kutahu kau akan mendapatkan hatiku.
Andai….
layout.indd 9 11/5/2018 08:32:56
10
Melabuh KenanganPada suatu senja, aku membenamkan kaki, menikmati lidah ombak yang lemah menjilat sebelum tersungkur menyalami pasir.
Dan, aku menyelam. Membawa diri dan pikiranku sedalam mungkin untuk melabuh duka. Sampai saat dada terasa sesak memohon udara, aku mengepak ke atas. Bertemu tatap dengan langit biru yang kutinggalkan.
Aku menemukan air mataku menjadi tawar. Asinnya diisap anemon dan koral bisu yang memamerkan warna cemerlang. Apakah debu kenanganku bisa menjadi mutiara saat sebuah kerang menangkap dan menyesapnya rakus?
layout.indd 10 11/5/2018 08:32:56
126
TITI SANARIA adalah pencinta pantai, pohon, dan mata hari, yang menghabiskan waktu luang selepas kantor dengan membaca dan menulis.
Dapat dihubungi melalui: titisanaria.com, Fb/Instagram: Titi Sanaria, Twitter: @TSanaria, dan Wattpad: @sana rialasau.
Tentang Penulis
layout.indd 126 11/5/2018 08:33:00
127
LILA SARASWATY
Dunia maya telah mempertemukan wanita berdarah Jawa Betawi ini untuk berkolaborasi bersama Titi Sanaria dalam antologi puisi bergenre cinta. Lila Saraswaty atau biasa dipanggil Lila lahir di Jakarta tanggal 24 Agustus.
Wanita yang saat ini memiliki hobi mendaki gunung dan menari, juga memiliki kebiasaan berlamalama memandangi langit senja dan hujan.
Kecintaannya pada puisi dimulai ketika ia ditantang menulis satu puisi di metromini. Sejak itu Ia menjadi ketagihan menulis puisi.
Kini ia bekerja di Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Empat, Direktorat Jenderal Pajak.
Penyuka novel, drama korea dan kopi ini bisa kamu sapa di akun Instagram @lila_saraswaty dan email [email protected]
layout.indd 127 11/5/2018 08:33:00