"dewi nawang wulan" cerita rayat

3
Dewi nawang wulan Ceriata rakyat jawa tengah Al-kisah di pinggir sebuah desa hiduplah seorang janda yang disebut Nyi Randa Tarud. Sebernya di tidak bernama demikian , sebagaimana kebiasaan masyarakat Jawa, karena dia tinggal di desa Tarud dan orang tau mananya maka dia disebut dengan mana desa dimana dia tinggal. Nyi Randa Tarud memepunyai seorang putra dipanggil pula dengan nama JAKA TARUD. Menurut Riwayatnya, Jaka Tarud bukanlah anak kandung anak itu. Dia seorang anak putra Bupati tuban yang bernama yang bernama dewi rasawulan. Jaka tarud diasuh oleh Nyi Randa Tarud sejak masih bayi, dan memang tak memepunyai seorang anak pun dari ketika suaminya masih ada hingga mininggal dunia. Setelah meningkat dewasa, Jaka Tarud telah tumbuh menjadi seorang pemuda tampan .ia gemar sekali berburu binatang dengan sumpitan. Hari itu seperti biasanya, pagi-pagi sekali Jaka Tarud sudah berjalan menyusuri hutan dimana dia sering berburu. Namun sampai setengah harian Jaka Tarud menjelajahi hutan , tak seekor pun buruan tampak. Ketika Jaka Tarud melepas lelah, rasa kecewa membuatnya letih . Tiba-tiba terdengar sayup-sayup beberapa wanita . Dengan ragu- ragu Jaka Tarud beranjak berdiri dan melangkah mencari arah datangnya arah itu. Dan akhirnya jaka tarud tertegun melihat apa yang ada dihadapannya . keempat orang gadis tengah mandi disebuah telaga kecil yang terdapat ditengah-tengah hutan itu. Jaka Tarud keheranan melihat semua itu . “semua gadis-gadis itu cantik . apakah peri penungguh hutan? Ataukah mereka Bidadari yang turun dari kayangan?” Mungkin juga”! pikiran Jaka Tarud. Pemuda itu terus memperhatikan gadis-gadisyang tengah asiknya mandi di air telaga. Tiba-tiba matanya melihat onggokan pakaian yang terletak ditepian telaga. Didalam benaknya timbul keinginan untuk menyembunyikan pakaian itu. Sebernaya Jaka Tarub sendiri tak tahu, punya maksud apa dirinya berbuat demikian? Pikiran nakal itu tiba-tiba muncul di otaknya. Dengan mengendap-endap dia mengambil salah satu dari onggokan pakaian itu. Adik-adik, hari hari segera gelap. Mari kita kembali ke kayangan !” kata salah satu gadis itu tak ada , sadar bahwa seperangkat pakaian mereka telah dicuri orang. Jaka Tarud yang mendengar ucapan mereka itu menjadi yakin dengan dugaannya, bahwa meraka itu adalah Bidadari. Para Bidadari itu segera berpakaian dan siap-siap akan kembali ke kayangan. Tapi salah seorang diantaranya yang merasa kehilanagan pakaiannya menjadi panik. “hilang? Bagamana mungkin ? ayo kita cari!” kata Bidadari yang lain. Dengan segera ketiga Bidadari itu ikut mencarikan pakaian yang hilang itu. Sementara Jaka Tarud memperhatikan kebingungan keempat putri cantik itu dari balik semak-semak. Hinga akhirnya. “oh...... hari sudah sedemikian sore. Kita tak dapat tinggal lebih lama lagi di mayapada. Kita harus cepat-cepat kembali!” kata salah satu bidadari itu. “tapi...... bagamana dengan adiku?” tanaya Nawang Wulan , bidadari yang telah kehilangan pakaiannya. “kami tak dapat berbuat apapun, adik..... kau terpaksa kami tinggalkan.” Tubuh ketiga bidadari itu melambung ke angkasa, meninggalkan seorang temannya yang ratap kebingungan . jerit dan rintihan Nawang Wulan tak dihiraukan olek tiga temannya yang harus melayang ke angkasa hingga lenyap di balik awan. Nawang wulan hanya bisa menangis menyesali nasidnya, dan kemudian muncullah Jaka Tarud. Mendekatinya. Betapa terkejutnya Nawang Wulan melihat kehadiran

Upload: abner-koibur

Post on 21-Jul-2015

13.898 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

Page 1: "Dewi Nawang Wulan" Cerita Rayat

Dewi nawang wulan

Ceriata rakyat jawa tengah

Al-kisah di pinggir sebuah desa hiduplah seorang janda yang disebut Nyi Randa

Tarud. Sebernya di tidak bernama demikian , sebagaimana kebiasaan masyarakat

Jawa, karena dia tinggal di desa Tarud dan orang tau mananya maka dia disebut

dengan mana desa dimana dia tinggal. Nyi Randa Tarud memepunyai seorang putra

dipanggil pula dengan nama JAKA TARUD.

Menurut Riwayatnya, Jaka Tarud bukanlah anak kandung anak itu. Dia seorang anak

putra Bupati tuban yang bernama yang bernama dewi rasawulan. Jaka tarud diasuh

oleh Nyi Randa Tarud sejak masih bayi, dan memang tak memepunyai seorang anak

pun dari ketika suaminya masih ada hingga mininggal dunia.

Setelah meningkat dewasa, Jaka Tarud telah tumbuh menjadi seorang pemuda tampan

.ia gemar sekali berburu binatang dengan sumpitan.

Hari itu seperti biasanya, pagi-pagi sekali Jaka Tarud sudah berjalan menyusuri hutan

dimana dia sering berburu. Namun sampai setengah harian Jaka Tarud menjelajahi

hutan , tak seekor pun buruan tampak. Ketika Jaka Tarud melepas lelah, rasa kecewa

membuatnya letih . Tiba-tiba terdengar sayup-sayup beberapa wanita . Dengan ragu-

ragu Jaka Tarud beranjak berdiri dan melangkah mencari arah datangnya arah itu.

Dan akhirnya jaka tarud tertegun melihat apa yang ada dihadapannya . keempat orang

gadis tengah mandi disebuah telaga kecil yang terdapat ditengah-tengah hutan itu.

Jaka Tarud keheranan melihat semua itu . “semua gadis-gadis itu cantik . apakah peri

penungguh hutan? Ataukah mereka Bidadari yang turun dari kayangan?” Mungkin

juga”! pikiran Jaka Tarud.

Pemuda itu terus memperhatikan gadis-gadisyang tengah asiknya mandi di air telaga.

Tiba-tiba matanya melihat onggokan pakaian yang terletak ditepian telaga. Didalam

benaknya timbul keinginan untuk menyembunyikan pakaian itu.

Sebernaya Jaka Tarub sendiri tak tahu, punya maksud apa dirinya berbuat demikian?

Pikiran nakal itu tiba-tiba muncul di otaknya. Dengan mengendap-endap dia

mengambil salah satu dari onggokan pakaian itu.

Adik-adik, hari hari segera gelap. Mari kita kembali ke kayangan !” kata salah satu

gadis itu tak ada , sadar bahwa seperangkat pakaian mereka telah dicuri orang.

Jaka Tarud yang mendengar ucapan mereka itu menjadi yakin dengan dugaannya,

bahwa meraka itu adalah Bidadari.

Para Bidadari itu segera berpakaian dan siap-siap akan kembali ke kayangan. Tapi

salah seorang diantaranya yang merasa kehilanagan pakaiannya menjadi panik.

“hilang? Bagamana mungkin ? ayo kita cari!” kata Bidadari yang lain. Dengan segera

ketiga Bidadari itu ikut mencarikan pakaian yang hilang itu. Sementara Jaka Tarud

memperhatikan kebingungan keempat putri cantik itu dari balik semak-semak.

Hinga akhirnya. “oh...... hari sudah sedemikian sore. Kita tak dapat tinggal lebih lama

lagi di mayapada. Kita harus cepat-cepat kembali!” kata salah satu bidadari itu.

“tapi...... bagamana dengan adiku?” tanaya Nawang Wulan , bidadari yang telah

kehilangan pakaiannya. “kami tak dapat berbuat apapun, adik..... kau terpaksa kami

tinggalkan.”

Tubuh ketiga bidadari itu melambung ke angkasa, meninggalkan seorang temannya

yang ratap kebingungan . jerit dan rintihan Nawang Wulan tak dihiraukan olek tiga

temannya yang harus melayang ke angkasa hingga lenyap di balik awan.

Nawang wulan hanya bisa menangis menyesali nasidnya, dan kemudian muncullah

Jaka Tarud. Mendekatinya. Betapa terkejutnya Nawang Wulan melihat kehadiran

Page 2: "Dewi Nawang Wulan" Cerita Rayat

Jaka Tarud . tapi akhirnya denga paksa menceritakan apa yang sudah terjadi, yang

sebenarnya sudah tak perlu lagi bagi Jaka Tarud. Karena semuanya telah sudah

disaksikan oleh pemuda itu. “oh, sungguh malang nasipmu...... aku bermakud

menolongmu, kalau kau mau menerimanya,” kata Jaka Tarud.

Rasanya tak ada jalan lain bagi Nawang Wulan, selain menerima uluran tangan

pemuda itu. Maka akhirnya Dewi Nawang Wulan mengikuti Jaka Tarud untuk tinggal

di rumah Nyi Janda Tarud.

Hari-hari berlalu Jaka Tarud pada akhirnya memperistri dewi Nawang Wulan. Dan

tidak sampai berjalan satu tahun Dewi Nawang Wulan melahirkan seorang bayi

perempuan yang diberi nama Nawasih.

Jaka Tarud Dewi Nawang Wulan hidup dengan bahagia. Tetapi pada suatu hari terjadi

peristiwa yang merupakan sebuah permulaan malapetaka.

“kakang Jaka, aku sedang menanak nasi tolong kau jaga . Nawangsih buang air, aku

akan membersikannya ke sungai . dan jangan kau buka tutup kukusan itu !” kata

Nawang Wulan berpesan kepada suaminya, yang kemudian melangkah menuju

sungai. Sepeninggalan istrinya. Jaka Tarud sedikit terheran dengan pesan itu. Rasa

herannya menjadi rasa ingin tahu. Perlahan-lahan dibuka kukusan itu. Alakah

terkejutnya Jaka Tarud ketika mengetahui isi dalam kukusan itu, ternya serangkai

padi.

Jaka Tarud terus dilipti rasa keheranan. Selama ini padi dilumbungnya memang

seperti tak berkurang. Mungkin itu sebuanh ilmu yang dibawa istrinya dari kayangan .

menanak serangkai padi, cukup dimakan untuk satu keluarga. Pikir jaka tarud

Setelah kembali dari sungai, Dewi Nawang Wulan tahu bahwa suaminya telah

membuka tutup kukusan itu, ia menjadi terkejut dan marah. Ia menyesal atas

kelancangan suaminya, yang telah melanggar pesannya untuk tidak membuka tutup

kukusan itu hingga kesaktiannya musnah.

“sekarang aku harus bekerja keras......! aku harus menumbuk padi ! untuk itu kau

harus membuatkan aku peralatan guna menumbuk padi......” kata Dewi Nawang

Wulan harus menumbuk padi dengan lesu.

Sejak saat itu, Dewi Nawang Wulan harus menumbuk apdi dan menampinya. Jaka

Tarud menyesal karena kelancangnya itu istrinya harus bekerja keras.

Karena setiap hari harus ditumbuknya, maka padi dalam lumbung biasanya tidak

habis dimakan dalam masa sekian belas panen, kini tentu saja cepat menjadi susut.

Dan pada suatu hari ketika, ketika Dewi Nawang Wulan mengambil padi dalam

lumbung, pandangannya menatap sebuah benda. Benda itu diambilnya dan alangkah

terkejutnya ketika ketika ia ketahui benda itu.

“oh, pakaian ! ini pakaianku yang hilang ketika aku mandi di telaga dalam rimba itu

dulu ..... apa kakang jaka yang mengambilnya ? tapi ia pura-pura tak tahu?’

Dewi Nawang Wulan segera mengenakan pakaian itu. Yang memang pas di

tubuhnya.

Sementara itu Jaka Tarud tengah terheran-heran, kenapa istrinya demikian lama

berada di lumbung padi. Dan lebih heran lagi ketika Dewi Nawang Wulan muncul

dengan wujud yang lain. Wujud seorang Bidadari!.

“kakang Jaka... aku mohon pamit akan kembali ke kayangan !”kata Dewi Nawang

Wulan tiba-tiba. Jaka Tarud menatap istrinya dengan pandangan kosong. Ia menyadiri

apa yang telah terjadi.

“dewi ..... tunggu dulu ! memang aku salah .... tapi kuminta maafmu! Lagi pula kau

harus akan anak kita!”

“kau telah menipuku sekian lama , kakang! Apa kira kakang akan dapat dapat berbuat

demikian selamanya ? aku memang tak sampai hati meninggalkan Nawangsi. Tapi...

Page 3: "Dewi Nawang Wulan" Cerita Rayat

aku terpaksa,”Dewi Nawang Wulan menunduk lesu. “namun demikian, aku akan

tetap mejalankan kewajibanku, kakang.... anak itu masi belum lepas menyusii padaku,

maka setiap malam aku akan datang . kau buatkan dangau dekat pondok kita ini dan

taruhlah Nawangsih disana, setia malam aku tak boleh mendekati dangau itu!”

“oh, Nawang Wulan ! apa hal ini tak dapat dibicarakan dengan baik-baik ?” Jaka

Tarud mencoba menahan istrinya. Dewi Nawang Wulan hanya mengelengkan

kepalanya,

Ia mengambil Nawangsih yang dalam gendongan Jaka Tarud. Dicium anak itu.

Berurai air mata.

“tidak, kakang..... kodratku adalah sebagai bidadari dan aku harus kembali pada

kayangan.”

Dengan hati teriris jaka tarud menyaksikan istrinya terbang ke angkasa. Dewi Nawang

Wulan membalikan tangannya sampai hilang dibalik awan.

Setelah kejian itu, Jaka Tarud segera memenuhi permintaan istrinya untuk mendirikan

dangau dekat pondoknya. Dan sejenak itu setiap malam dia melihat Dewi Nawang

Wulan datang menyusui anaknya dan bercengkerama sampai anak itu tertidur.

Demikianlah kisah jaka tarud dan Dewi Nawang Wulan. Ada versi lain dari kisah ini

menceritakan bahwa Dewi Nawang Wulan tidak diterima menetap di kayangan

sebagai seorang Bidadari, karena sudah menikah dengan manusia dan melahirkan

bayi manusia. Dia kemudiann disuruh pergi dan supaya menempati lautan sebelah

selatan tanah jawa.Dewi Nawang Wulan menjelma jadi Nyai Roro Kidul. Sampai saat

in, kesaktian Nyai Roro Kidul sebagai ratu penguasa lautan salatan masih dipercayai

orang.

Dan Dewi Nawangsih setelah dewas akhirnya menikah dengan seorang berwarna

lembut peteng atau bondan kejawan putra Raja Brawijaya darii Majapahit.