dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah … · anggaran pendapatan dan belanja negara...

49
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA DENGAN MENTERI SOSIAL RI Tahun Sidang : 2018-2019 Masa Persidangan : V Jenis Rapat/ke- : Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI / ke - 14 Sifat Rapat : Terbuka. Hari, Tanggal : Selasa, 18 Juni 2019 Waktu : Pukul 14.00 WIB Tempat : Ruang Rapat Komisi VIII DPR RI Gedung Nusantara II lantai 1 Jl. Jenderal Gatot Subroto Jakarta 10270 Ketua Rapat : TB Ace Hasan Syadzily, M.Si. Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA.2020, RKP Tahun 2020 (RKA K/L dan RKP K/L Tahun 2020) dan Pelaksanaan APBN Tahun 2018 Kementerian Sosial Hadir : 1. 31 orang dari 49 orang Anggota Komisi VIII DPR RI 2. Menteri Sosial RI beserta jajarannya

Upload: others

Post on 17-Jan-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH

RAPAT KERJA DENGAN MENTERI SOSIAL RI

Tahun Sidang : 2018-2019

Masa Persidangan : V

Jenis Rapat/ke- : Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI / ke - 14

Sifat Rapat : Terbuka.

Hari, Tanggal : Selasa, 18 Juni 2019

Waktu : Pukul 14.00 WIB

Tempat : Ruang Rapat Komisi VIII DPR RI Gedung Nusantara II lantai

1 Jl. Jenderal Gatot Subroto – Jakarta 10270

Ketua Rapat : TB Ace Hasan Syadzily, M.Si.

Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si.

Acara : Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA.2020,

RKP Tahun 2020 (RKA K/L dan RKP K/L Tahun 2020) dan

Pelaksanaan APBN Tahun 2018 Kementerian Sosial

Hadir : 1. 31 orang dari 49 orang Anggota Komisi VIII DPR RI

2. Menteri Sosial RI beserta jajarannya

Page 2: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 2 -

KETUA RAPAT (Dr. H. TB ACE HASAN SYADZILY, M.Si/F-PG): Bismillahirahmanirrahim, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. Selamat siang, dan Salam sejahtera untuk kita semua. Yang kami hormati Pimpinan Komisi VIII dan seluruh jajaran Komisi VIII DPR RI, Yang kami hormati Saudara Menteri Sosial Republik Indonesia beserta seluruh jajaran Kementerian Sosial Republik Indonesia, dan Hadirin sekalian yang berbahagia. Mengawali Rapat Kerja hari ini marilah kita sama-sama mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang dengan irodah dan inayah-Nya kita masih diberikan kesempatan untuk bisa menghadiri Rapat Kerja Komisi VIII dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia. maka sebelum kita memulai Rapat dalam suasana yang masih syawal ini. Ijinkan kami Pimpinan Komisi VIII dan seluruh Anggota Komisi VIII DPR RI mengucapkan “Taqobaullahumina Wa Minkum. Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin”. Sebelum dilanjutkan marilah sama-sama kita berdoa untuk kelancaran acara Rapat Kerja kita. Bagi yang beragama Islam dipersilakan untuk membaca Ummul Qur’an, dan bagi yang beragama lain silakan untuk menyesuaikan. Al-Fatihah.

(BERDOA MULAI)

(BERDOA SELESAI)

Terima kasih. Sesuai dengan acara rapat-rapat DPR RI Masa Persidangan V Tahun Sidang 2018-2019 yang telah diputuskan dalam Rapat Konsultasi pengganti Rapat Bamus antara Pimpinan DPR RI dan Pimpinan Fraksi tanggal 20 Maret. Dan sesuai dengan keputusan rapat internal Komisi VIII tanggal 8 Mei, maka pada hari ini Selasa, 18 Juni 2019 kami Komisi VIII menyelenggarakan Rapat Kerja dengan Menteri Sosial dengan agenda pembahasan pembicaraan pendahuluan tentang RAPBN Tahun Anggaran 2020 dan RKP Tahun 2020, dan evaluasi pelaksanaan APBN Tahun 2018. Hadirin yang kami hormati, Maka dengan agenda rapat anggaran ini, tentu kita semua fokus kepada soal anggaran. Menurut laporan Sekretariat Komisi VIII pada kali ini telah hadir sebanyak 12 orang, yang tanda tangan 26 orang, dari 10 Fraksi dan ijin 6 orang dari 49 Anggota Komisi VIII DPR RI. Hal ini berarti bahwa rapat ini telah dihadiri oleh separuh jumlah Anggota Komisi VIII DPR RI. Sesuai dengan tata tertib DPR RI Pasal 251 Ayat (1) kuorum telah tercapai.

Page 3: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 3 -

Atas persetujuan Saudara Menteri Sosial dan Pimpinan, dan Anggota Komisi VIII, rapat ini kami buka dan terbuka untuk umum. Setuju?

(RAPAT : SETUJU)

Acara rapat pada hari ini: 1. Pengantar Ketua Rapat, 2. Penjelasan Menteri Sosial mengenai pembahasan pembicaraan pendahuluan

RAPBN Tahun Anggaran 2020 dan RKP Tahun 2020, dan pelaksanaan APBN Tahun 2018,

3. Tanya-jawab, 4. Kesimpulan, 5. Penutup.

Apakah acara tersebut dapat disetujui?

(RAPAT : SETUJU) Kita menyepakati rapat ini selesai pukul 16.00. Setuju?

(RAPAT : SETUJU) Saudara Menteri Sosial beserta jajarannya yang kami hormati, Rapat pada hari ini diselenggarakan berdasarkan atas surat Pimpinan Badan Anggaran Nomor AG/060918DPR-RI/V/2019, tanggal 8 Mei 2019. Perihal pembahasan pembicaraan pendahuluan RAPBN untuk Tahun Anggaran 2020, dan RKP Tahun 2020, serta berdasarkan Pasal 98 Ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014 yang diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2014 tentang MD3 yang menyebutkan bahwa salah satu ruang lingkup tugas Komisi dibidang anggaran antara lain:

a. Mengadakan pembicaraan pendahuluan mengenai penyusunan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah.

b. Mengadakan pembahasan dan mengajukan usul penyempurnaan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah.

Berdasarkan ketentuan Undang-Undang tersebut diatas Rapat Kerja hari ini memiliki makna strategis karena membahas rencana anggaran dan rencana kerja Kementerian Sosial Tahun 2020 dan sekaligus membahas RKP dan pagu indikatif Tahun 2020 yang merupakan pertama pelaksanaan RPJMN 2020-2024. Selanjutnya dari perspektif kebijakan dan politik anggaran pada Tahun 2020. Ada 5 prioritas nasional … yang salah satunya adalah kebijakan pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan. Dengan alokasi anggaran di Kementerian dan Lembaga sebesar 148,8 Triliun. Dalam rangka mencapai target tersebut Kementerian Sosial memiliki program unggulan yaitu:

Page 4: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 4 -

1. Program keluarga harapan untuk 10 Juta KPM, dan bantuan pangan non tunai untuk 15,6 Juta keluarga. Namun demikian dalam membiayai program prioritas nasional tersebut Pemerintah tidak hanya akan mengandalkan pada APBN. Oleh karena itu Komisi VIII hendak mengetahui bagaimana strategi Menteri Sosial dalam memanfaatkan berbagai sumber pendanaan mulai dari masyarakat dan dunia usaha. Apalagi Pemerintah berjanji akan menargetkan tingkat kemiskinan bisa berada dibawah 9% di Tahun 2020.

Menteri Sosial dan seluruh jajaran yang kami hormati, Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Sosial Tahun 2020 diharapkan mampu memenuhi berbagai kebutuhan mendesak pembangunan dibidang kesejahteraan sosial berdasarkan kajian kebijakan dan rencana strategis Kementerian Sosial. Kebijakan rencana kerja dan anggaran Kementerian Sosial harus diarahkan untuk menyelesaikan berbagai permasalah pembangunan sosial. Dengan demikian rencana kerja dan anggaran Kementerian Sosial dapat berkontribusi secara optimal terhadap upaya mewujudkan kesejahteraan sosial untuk semua. Oleh karena itu pada Rapat Kerja hari ini Komisi VIII ingin mendapatkan penjelasan mengenai beberapa hal:

1. Berapa rencana anggaran Kementerian Sosial Tahun 2020, dan dialokasikan untuk program prioritas apa? 2. Bagaimana deskripsi target capaian rencana kerja dan anggaran Kementerian Sosial pada Tahun 2020 yang dapat diukur secara baik kuantitatif maupun secara kualitatif.

Mungkin secara teknis nanti akan kita bahas pada pendalaman dengan Eselon I. Saudara Menteri Sosial yang kami hormati, Selain membahas RAPBN dalam Rapat Kerja siang hari ini juga melakukan pembahasan pelaksanaan APBN 2018. Hal ini berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia tentang MPR, DPR, DPD, DPRD dalam Pasal 98. Salah satu tugas Komisi di bidang anggaran adalah mengadakan pembahasan laporan keuangan dan pelaksanaan APBN termasuk hasil dari pemeriksaan BPK. Pembahasan evaluasi dari pelaksanaan ABPN juga merupakan bagian dari bidang Komisi VIII. Untuk itu berdasarkan Pasal 227 disebutkan bahwa setiap Anggota berhak untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan APBN tersebut. Oleh karena itu pada Rapat Kerja sekarang ini Bapak Menteri Sosial, kami juga ingin mengetahui tentang tentu realisasi karena secara khusus didalam rapat evaluasi terhadap program kerja 2018 ini antara kami dengan Pak Kementerian Sosial belum dilaksanakan. Oleh karena itu kita ingin tahu, 1. Realisasi program dan anggaran 2018, 2. Kendala apa yang dihadapi dalam realisasi program tersebut. Kedua pokok hal tersebut sangat penting untuk menjadi perhatian kami walaupun sesungguhnya Komisi VIII pada kesempatan ini juga hendak mengetahui kondisi actual dan factual atas apa yang terjadi dari kebijakan Kementerian Sosial

Page 5: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 5 -

terkait dengan penanganan masalah yang dihadapi sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang. Perlu kami tegaskan bahwa Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesos (Kesejahteraan Sosial) dan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2000 tentang penanganan fakir miskin memberikan mandat penuh kepada Kementerian Sosial untuk melakukan berbagai perubahan dan langkah-langkah strategis untuk memberikan pelayanan yang optimal, baik untuk program bantuan dan perlindungan sosial, rehabilitasi sosial maupun pemberdayaan sosial. Komisi VIII DPR RI mengharapkan dalam menyusun kebijakan RAPBN kepada Menteri Sosial melakukan langkah strategis dan perubahan mendasar yang mendasari pondasi dalam membangun sistem kesejateraan sosial yang lebih komprehensif di Indonesia. Demikian pengantar kami. Selanjutnya sesuai dengan acara yang telah kita sepakati, kami persilakan kepada Menteri Sosial untuk menyampaikan penjelasannya. Dipersilakan. MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA: Bismillahirahmanirrahim, Sebelum saya memulai penyampaian materi. Ijinkan saya mewakili Kementerian Sosial dalam suasana syawalan mengucapkan “Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan bathin” untuk segenap Pimpinan, Anggota, maupun staf dari Komisi VIII. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. Salam sejahtera bagi kita semua, Shaloom Om Swastiastu Namo Buddhaya, Salam kebajikan. Yang terhormat Pimpinan Rapat Kang Ace, Pimpinan Komisi VIII Pak Marwan, Pak Sodik, Pak Iskan. Segenap Anggota Komisi VIII yang hadir dalam rapat kita sore hari ini. Para Pejabat Kementerian Sosial. Pak Sekjen, Pak Dirjen, Kepala Badan. Pertama-tama mengawali rapat kita pada sore hari ini, kita wajib untuk memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat hadir dan memenuhi undangan Rapat Komisi VIII DPR RI dengan Kementerian Sosial pada hari Selasa hari ini. Mohon maaf kalau tangan saya kebawah ini. Saya rupanya sudah lama tidak di ruangan DPR. Agak dingin juga. Sudah tidak biasa. Dulu 15 tahun disini biasa dingin. Selanjutnya pada kesempatan ini perkenankan kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pimpinan dan Anggota Komisi VIII yang telah mengundang menjadwalkan Rapat Kerja dengan agenda evaluasi pelaksanaan APBN 2018, dan pembicaraan pendahuluan RKAKL Tahun 2020.

Page 6: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 6 -

Pimpinan sidang, Bapak/Ibu Anggota Komisi VIII yang terhormat, serta Hadirin yang berbahagia. Sebagaimana pokok bahasan dari Rapat Kerja pada hari ini. Kami akan menyampaikan materi sesuai dengan agenda.

1. Yang pertama, sistematika yang akan kami gunakan adalah. Pertama kami akan menyampaikan evaluasi pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2018. Mohon maaf ini agak terlambat Pimpinan.

2. Yang kedua, RKP 2020. 3. Yang ketiga berkaitan dengan pagu indikatif Kementerian Sosial Tahun

Anggaran 2020. Bagian yang pertama, realisasi anggaran Tahun 2018. Anggaran Tahun 2018, seperti yang kita ketahui bersama berjumlah pagu anggarannya sebesar Rp43.393.136.929.000,-. Yang pada akhir Tahun 2018 realisasinya sebesar Rp41.234.142.871.044,- atau sebesar 95,02%. Adapun rincian per unit kerja dapat kami sampaikan disini.

Untuk unit kerja Sekretariat Jenderal, penyerapannya atau realisasinya sebesar 96,72%.

Untuk Inspektorat Jenderal realisasinya sebesar 96,89%.

Untuk Direktorat Jenderal Dayasos atau Pemberdayaan Sosial, realisasinya sebesar 96,45%.

Untuk Direktorat Jenderal Resos (Rehabilitasi Sosial), realisasinya sebesar 96,77%.

Untuk Direktorat Jenderal Ninjamsosi (Perlindungan dan Jaminan Sosial), realisasinya sebesar 99,41%.

Untuk Direktorat Jenderal PFM (Penanganan Fakir Miskin). Realisasinya sebesar 90,81%.

Untuk Badiklit Pensos (Pendidikan Pelatihan, Pengembangan dan Penyuluhan Sosial). Realisasi Tahun 2018 sebesar 97,78%.

Sehingga rata-rata realisasi anggaran Tahun 2018 adalah 95,02%. Realisasi anggaran per belanja (halaman selanjutnya), belanja pegawai. Yang pagunya Rp483.523.000.000,- terealisasi sebesar Rp471.787.790.000,- atau 97,57%. Sedangkan untuk belanja barang, pagunya Rp3.663.144.000.000,-. Realisasinya sebesar Rp3.472.332.616.000,- atau 94,79%. Sedangkan realisasi untuk belanja modal. Pagu 2018 sebesar Rp136.894.897.000,-. Realisasinya Rp134.171.280.000,- atau 98%. Sedangkan untuk belanja Bansos. Pagu 2018 sebesar Rp39.109.574.000.000,- sedangkan realisasinya sebesar Rp37.155.851.000.000.- atau sebesar 95%. Sedangkan realisasi anggaran per kewenangan. Untuk Kantor Pusat, anggaran pagunya Rp41.999.000.000.000,-. Realisasinya Rp39.876.000.000.000,- atau sebesar 94,94%. Untuk kantor daerah anggaran 2018 Rp664.823.000.000,-. Sedangkan realisasinya Rp652.546.000.000,- atau 98,15%. Anggaran Dekonstrasi sebesar Rp621.935.000.000,-. Realisasinya Rp6.877.000.000,- atau sebesar 97,58%. Anggaran untuk tugas pembantuan sebesar Rp106.578.000.000,-. Realisasinya Rp.98.143.000.000,- atau sebesar 92,09%.

Page 7: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 7 -

Selanjutnya kami akan mencoba untuk merinci, mem-brackdown. Untuk Sekretariat Jenderal realisasi anggarannya 96,72 Juta. Dimana yang berkaitan dengan tata kelola kehumasan realisasi sebesar 99,40%. Tata kelola keuangan realisasinya sebesar 98,69%. Tata kelola organisasi dan kepegawaian realisasinya 99,43%. Perencanaan dan penganggaran realisasinya 97%. Penguatan tata kelola administrasi umum dan sistem pengelolaan asset barang milik negara. Realisasinya 98,66%. Tata kelola penyusunan peraturan Perundang-undangan dan bantuan hukum realisasinya 94,95%. Pengembangan sistem informasi kesejahteraan sosial realisasinya 93,75%. Sehingga total untuk Sekretariat Jenderal dari pagu anggaran Rp338.0089.000.000,-. Realisasinya Rp327.006.000.000,- atau 96,72% terdapat sisa anggaran Rp11.083.000.000,-. Penjelasannya adalah secara umum semua kegiatan Alhamdulillah telah terlaksana dengan baik. Adanya sisa anggaran disebabkan adanya efisiensi karena selisih nilai tiket dan juga nilai kontrak, juga ada anggaran yang dialokasikan untuk rapat Pansus RUU Peksos yang pada Tahun 2018 tidak dipergunakan. Capaian program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya di Kementerian Sosial perlu dilaporkan kepada yang terhormat Anggota Komisi VIII DPR RI bahwa Alhamdulillah opini BPK atas laporan keuangan kami pada Tahun 2018 target kami adalah WTP dan realisasinya juga WTP. Kami mengucapkan terima kasih kepada Komisi VIII yang telah terus menerus mengarahkan dan mengawal kami agar opini BPK bisa WTP. Alhamdulillah realisasinya WTP. Untuk program dukungan verivali data terpadu. Target 2018=96.700.000 jiwa. Realisasinya sebesar 99.869.000 jiwa atau 103%. Kemudian untuk nilai akuntabilitas kinerja targetnya b. nilai akuntabilitas kinerja Kementerian Sosial masih menunggu dari Kementerian PAN&RB. Sementara untuk indeks reformasi birokrasi targetnya 75. Realisasinya 74,25 atau 99%. Sedangkan untuk nilai kepuasan stakeholder target 75, realisasinya 77,80% atau 103,73%. Untuk Inspektorat Jenderal. Realisasi anggaran 2018 96,89%. Kegiatan yang pertama adalah pengawasan dan pemeriksaan bidang pemberdayaan sosial dan penanganan fakir miskin. Realisasinya 94,07%. Pengawasan dan pemeriksaan bidang Resos, realisasinya 99,16%. Pengawasan dan pemeriksaan bidang Ninjamsos, realisasinya 95,79%. Penguasaan dan pemeriksaan bidang penunjang realisasinya 97,31%. Dan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya di Inspektorat Jenderal sebesar 97,15% realisasinya. Sehingga pada Tahun 2018 pagu anggaran di Inspektorat Jenderal yang sebesar Rp45.999.000.000,- realisasinya sebesar Rp44.570.000.000,- atau 96,89% dengan sisa anggaran sebesar Rp1.428.911.000,-. Secara umum semua kegiatan yang ada di Inspektorat Jenderal telah terlaksana dengan baik. Sedangkan adanya sisa anggaran disebabkan adanya optimalisasi penggunaan anggaran pada belanja barang, seperti sisa perjalanan dinas, belanja pegawai, sisa uang makan dan tunjangan kinerja karena adanya pegawai yang mutasi, dan/atau pensiun. Juga terdapat kegiatan yang tidak terlaksana seluruhnya yaitu kegiatan audit dana dekonsentrasi karena terjadi bencana alam dari lokasi yang dituju. Capaian program pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur Kementerian Sosial untuk audit pusat, targetnya 31 Satker, realisasinya 31 Satker 100%. Untuk audit unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Resos. Target 26 UPT. Realisasinya 32 UPT atau 123%. Sedangkan untuk audit unit pelaksanaan teknis Badiklit Pensos, target 8 UPT, realisasi 8 UPT 100%. Dan untuk audit dana dekon target 16 Provinsi, realisasi 16 Provinsi atau 87,5%. Ini yang tadi kami sampaikan

Page 8: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 8 -

bahwa ada 2 Provinsi yang ketika kami bergerak untuk audit terjadi bencana sehingga kami tidak bisa datang ke lokasi. Untuk Direktorat Pemberdayaan Sosial. Realisasi anggaran sebesar 96,45%. Rinciannya adalah yang pertama kegiatan atau Disatker Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial. Realisasinya adalah 98,68%. Pemberdayaan sosial peroranga, keluarga dan kelembagaan masyarakat. Realisasinya 97,67%. Kegiatan pemberdayaan komunitas adat terpencil, realisasinya 92,88%. Kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya yang ada di Direktorat Jenderal Dayasos sebesar 95,48%. Kegiatan pengelolaan sumber daya bantuan sosial sebesar 98,76%. Sehingga pagu anggaran yang dialokasikan untuk Direktorat Jenderal Dayasos Tahun 2018 sebesar Rp498.505.000.000,-. Realiasinya Rp480.800.000.000,- atau sebesar 96,45%. Dengan sisa anggaran Rp17.705.000.000,-. Secara umum seluruh kegiatan yang ada di Direktorat Jenderal Dayasos telah terlaksana dengan baik. Namun masih ada beberapa catatan seperti adanya sisa anggaran yang disebabkan karena optimalisasi penggunaan dana seperti sisa lelang atau belanja tiket, gaji dan tunjangan. Juga pelaksanaan program pemberdayaan … masih terkendala beberapa hal, seperti factor alam. Disini ada cuaca yang tidak menentu dilokasikan. Juga ada keterbatasan sumber daya alam di lokasi sebagai bahan material atau pembangunan rumah. Dan juga kendala dari pihak penyedia barang atau penyedia jasa yang kurang memiliki informasi tentang lokasi KAT sehingga berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaksanaan pembangunan rumah dan penyampaian bantuan sosial lainnya. Yang ketiga, terdapat LK3 yang tidak mengusulkan pencairan dana operasional yang disebabkan antara lain telah terpenuhinya dari APBD atau sumber dana lainnya secara mandiri. Capaian program Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial. Untuk bantuan stimulant pemukiman sosial bagi warga KAT. Targetnya di 2018 sebesar 2099 KK, realisasinya 1982 KK atau 94,43%. Untuk pengembangan sistem layanan dan rujukan terpadu. Target 130 Kabupaten/Kota. Alhamdulillah realisasinya juga 130 Kabupaten/Kota atau 100%. Sedangkan untuk sistem pelayanan sosial terpadu melalui Puskesos, realisasinya 260 Desa atau Kelurahan. Selanjutnya untuk Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial. Realisasi anggaran 2018 sebesar 96,77%. Ada pun rincian untuk kegiatan Pusatker, yang pertama rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan Nabsa. Realisasi 97,45%. Rehabilitasi sosial penyandang disabilitasi, realisasinya 96,58%. Rehabilitasi sosial tunas sosial dan korban perdagangan orang, realisasinya 94,18%. Rehabilitasi sosial anak, realisasinya 98,65%. Rehabilitasi sosial lanjut usia, realisasi 95,50%. Ada pun kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya didalam Direktorat Jenderal Resos, realisasinya 96,64%. Sehingga ada pagu anggaran untuk Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial 2018 yang sebesar Rp1.025.616.000.000,-. Realisasi di akhir 2018 sebesar Rp992.473.000.000 atau 96,77%. Dengan sisa anggaran dalam Rupiah Rp33.143.424.000,-. Catatan kami disini terdapat capaian yang melebihi target karena adanya bantuan dari pihak luar, seperti UNICEF atau Starkey Foundation. Juga terdapat capaian yang kurang dari target karena rujukan yang diterima juga kurang dari target. Kemudian adanya sisa anggaran karena optimalisasi penggunaan dana seperti sisa-sisa dari perjalanan dinas. Capaian program untuk Direktorat Jenderal Resos. Untuk kesejahteraan sosial anak integrative. Targetnya 101.372 anak. Realisasinya 141.442 anak atau

Page 9: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 9 -

sebesar 139,53%. Untuk rehabilitasi sosial bagi lanjut usia. Target 25.300 orang, realiasinya 25.300 orang, 100%. Untuk pemberi layanan homecare bagi lanjut usia. Targetnya 15.000, realiasinya 15.000. 100%. Untuk kegiatan atau untuk capaian rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas. Target 28.610 orang. Realisasinya 29.223 orang atau 102%. Literasi khusus bagi penyandang disabilitas, targetnya 35 jenis, realisasinya 35 jenis. 100%. Capaian untuk alat bantu khusus penyandang disabilitas. Target 3864 alat bantu, realisasinya 4600 alat bantu atau sekitar 119,57%. Capaian untuk rehabilitasi sosial orang dengan HIV Aids, targetnya 821 orang, realisasinya 825 orang atau diatas 100%. Sedangkan capaian untuk rehabilitasi sosial korban tindak kekerasan targetnya 750 orang, realisasinya 593 orang atau 79,07%. Untuk Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial. Penyerapan anggaran di 2018 sebesar 99,41%. Dengan breakdown atau rincian dalam kegiatan …, yang pertama perlindungan sosial korban bencana alam, penyerapan 2018 97,19%, perlindungan sosial korban bencana sosial penyerapannya 96,66%. Jaminan sosial keluarga penyerapannya 99,48%. Sedangkan kegiatan untuk dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya di Direktorat Jenderal Linjamsos, penyerapannya 91,55%. Sehingga berdasarkan pagu anggaran di 2018 untuk Direktorat Jenderal Linjamsos yang sebesar Rp19.668.377.000.000,-. Realisasi Tahun 2018 sebesar Rp19.552.174.000.000,- atau sebesar 99,41%. Dan sisa dalam Rupiah sebesar Rp116.203.138.000,-. Catatannya adalah meningkatnya capaian target untuk bencana alam dan bencana sosial didukung dengan penggunaan dana hibah dalam negeri. Kemudian meningkatnya capaian target PKH karena pemulihan bantuan sosial sehingga dapat mengoptimalkan capaian target. Yang terakhir sisa anggaran antara lain disebabkan adanya optimalisasi penggunaan anggaran seperti sisa nilai kontrak pengadaan, paket pertemuan dan perjalanan dinas, serta sisa belanja pegawai, seperti adanya pegawai yang pensiun, dan sisa honor SDM PKH yang tidak dibayarkan karena yang bersangkutan meninggal dan/atau diberhentikan dimana hingga akhir tahun anggaran belum ada penggantinya. Capaian program perlindungan dan jaminan sosial. Untuk penyaluran bantuan PKH. Target 10 Juta KPM. Realisasi 10.000.232 KPM, lebih sedikit dari 100%. Kemudian capaian program korban bencana alam yang mendapatkan pemenuhan kebutuhan dasar. Targetnya 92.000 orang. Realisasinya 607.643 orang atau 660,048%. Capaian program kesiapsiagaan dan penguatan masyarakat di lokasi bencana. Targetnya 6500 orang, realisasinya 6500 orang. Sedangkan capaian program untuk korban bencana sosial yang mendapatkan pemenuhan kebutuhan dasar. Target 137.000 orang, realisasinya 138.107 orang atau diatas 100%. Selanjutnya untuk Direktorat Jenderal PFM (Penanganan Fakir Miskin). Dimana realisasi anggaran 2018 sebesar 90,81% dengan rincian kegiatan satker yang pertama adalah penanganan fakir miskin pedesaan. Penyerapan 2018 91,27%. Penanganan fakir miskin perkotaan, realisasi 91,31%. Penanganan fakir miskin Pesisir, pulau-pulau kecial dan perbatasan antar negara. Realiasi 89,69%. Adapun kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya yang ada di Direktorat Jenderal PFM, realisasi 93,05%. Sehingga pagu anggaran 2018 untuk Direktorat Jenderal PFM yang sebesar Rp21.455.112.000.000,-. Realisasi sebesar Rp19.483.719.000.000,- atau sebesar 90,81% dengan sisa anggaran Rp1.971.393.000.000,-.

Page 10: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 10 -

Tidak tercapainya target dan adanya sisa anggaran disebabkan karena pada bantuan sosial pangan dapat pengembalian Bansos akibat kartu keluarga sejahtera (KKS) yang gagal burekol, ada kesalahan setting e-wallet atau …. KKS terdistribusi karena KPM tidak ditemukan. Dan pada Bansos swasta terdapat perbedaan indeks yang dibayar. Yang kami bayarkan sebesar Rp100.000 per KPM per bulan. Sedangkan yang ditetapkan dalam pagu sebesar Rp110.000 KPM per bulan. Juga terdapat efisiensi dalam perjalanan dinas dan kontraktual. Juga adanya dana Bansos seperti KUBE, dan rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni yang tidak tersalurkan. Sekali lagi akibat terjadinya bencana. Ada pun capaian program penanganan fakir miskin. Untuk bantuan sosial pangan. Untuk BPNP target KPM Rp10.259.899,- KPM. Realisasinya Rp10.228.526,- KPM atau 99,69%. Bansos rastra targetnya Rp5.340.101 KPM. Realisasinya Rp5.340.101 KPM atau 100%. Untuk capaian program KUBE, targetnya 119.020 orang. Realisasinya 118.809 orang atau 99,82%. Sedangkan untuk capaian program rehabilitasi sosial Rutilahu. Target 10.775 orang, realisasinya 10.736 orang, atau 99,64%. Sehingga disini kita bisa lihat Pimpinan dan segenap Anggota Komisi VIII walaupun terdapat sisa anggaran yang relative cukup besar. Dalam presentasinya juga penyerapannya 90,81%. Tapi karena alasan-alasan yang tadi kami sampaikan juga Alhamdulillah tidak mengganggu dari capaian program yang sudah ditetapkan atau ditargetkan oleh Direktorat Jenderal PFM. Untuk Badan Pendidikan, Penelitian dan Penyuluhan Sosial. Penyerapannya di 2018=97.78%. Dengan rincian per kegiatan atau per Satker, yang pertama pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial regional dari 1 sampai 6. Penyerapan 97,44%. Kedua, penelitian terapan kebijakan pembangunan kesejahteraan sosial. Penyerapan 97,08%, pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial pusat penyerapannya 94,22%. Penelitian kebijakan pembangunan kesejahteraan sosial, penyerapan 99,18%. Pengembangan profesi pekerja sosial dan penyuluh sosial, penyerapan 98,15%. Kegiatan pendidikan tinggi kesejahteraa sosial, penyerapan 99,4%. Kegiatan dukungan manajemen dan pelaksana tugas teknis lainnya yang ada di Badiklit Pensos 93,30%. Adapun penyuluhan sosial Kementerian Sosial sebesar 99,29%. Sehingga anggaran yang dialokasikan untuk Badiklit Pensos 2018 yang sebesar Rp361.434.000.000,-. Realisasi di akhir 2018 sebesar Rp353.390.000.000,- atau sebesar 97,78%. Dengan sisa anggaran dalam Rupiah sekitar 8 Miliar. Secara umum kegiatan di Badiklit Pensos telah terlaksana dengan baik pada Tahun 2018. Ada beberapa catatan terkait dengan pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut: Yang pertama, adanya sisa anggaran terkait dengan layanan perkantoran seperti sisa belanja pegawai, pegawai yang pensiun, meninggal atau sisa tunjangan kinerja, juga adanya optimalisasi kegiatan seperti selisih tiket perjalanan dinas, optimalisasi dari belanja modal. Tidak tercapainya target sertifikasi dan akreditasi disebabkan karena peserta sertifikasi atau yang mendaftar sertifikasi sebesar 3113 orang atau 103,77% dari target yang 3000 orang. Namun yang lulus hanya sebesar 2538 orang. Dan pelaksanaan akreditasi terkendala dengan kurangnya anggaran untuk melakukan visitasi … di Wilayah Timur yang letaknya berjauhan antar lokasi. Sehingga membutuhkan anggaran yang lebih besar. Capaian program Badiklit Pensos. Untuk program peningkatan kapasitas keluarga bagi pendamping sosial PKH atau P2K2. Targetnya 3392 orang. Realisasinya 3392 orang atau 100%. Capaian program untuk SDM Kesos yang mendapatkan sertifikasi yang baru saja kami jelaskan. Targetnya 3000 orang,

Page 11: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 11 -

realisasinya 2538 orang. Karena ada banyak yang mendaftar, yang ikut, yang tidak lulus. Kemudian capaian program dari lembaga kesejahteraan sosial yang mendapatkan akreditasi. Targetnya 2000 LKS, realisasinya 1170 LKS atau sebesar 58,50%. Selanjutnya ijinkan kami untuk menjelaskan atau menyampaikan realisasi anggaran pada Tahun 2019 per 17 Juni 2019. Untuk Sekretariat Jenderal penyerapannya atau realisasinya sudah sebesar 28,91%. Untuk Inspektorat Jenderal realisasi per 17 Juni 2019 sebesar 35,47%. Untuk Direktorat Jenderal Dayasos, realisasi per 17 Juni 2019 sebesar 30,20%. Untuk Direktorat Jenderal Resos, realisasi 24,04%. Untuk perlindungan dan jaminan sosial atau Direktorat Jenderal Linjamsos sebesar 79,47%. Ini sudah termasuk dari anggaran PKH yang akan segera kami salurkan dalam minggu-minggu kedepan ini. Inshaa Allah Juli awal sudah kami salurkan dan kami sudah siap. Untuk Direktorat Jenderal PFM, realisasi per hari ini sebesar 37,33%. Dan untuk Badiklit Pensos realisasi per hari ini sebesar 27,62% atau rata-rata realisasi penyerapan anggaran Kementerian Sosial per 17 Juni 2019 yaitu sebesar 61,71%. Pada kesempatan ini pula kami ingin menyampaikan progress pelaksanaan anggaran Tahun 2019 dimana sudah terealiasi sebesar 36,39 Triliun atau 61,71% dari total anggaran 58,97 Triliun. Sementara itu, rata-rata nasional dari Kementerian dan Lembaga lain baru mencapai 36,76%. Jadi syukur Alhamdulillah kami di Kementerian Sosial pada hari ini sudah 61,70%. Selanjutnya realisasi anggaran per belanja Tahun 2019 per 17 Juni 2019. Belanja pegawai, pagu anggarannya. Untuk belanja pegawai telah terealiasi 45,40%. Untuk belanja barang telah terealisasi sebesar 33,32%. Untuk belanja modal baru terealisasi 7,71%. Untuk belanja Bansos sudah terealisasi 67,80%. Sedangkan realisasi anggaran per kewenangan, untuk Kantor Pusat sudah terealisasi 62,69%. Kantor Daerah terealisasi 33,90%. Untuk Dekon sudah terealisasi 20,68% dan tugas pembantuan baru terealisasi 7,10%. Pimpinan dan segenap Anggota Komisi VIII yang terhormat, Ijinkan kami sekarang untuk menyampaikan paparan kami berkaitan dengan RKP atau Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2020. RKP Tahun 2020 bertema peningkatan sumber daya manusia untuk pertumbuhan yang berkualitas. Saya kira ini tidak perlu kami sampaikan. Ini bisa di skip. Untuk menghemat waktu. Langsung saja masuk ke halaman 26. Pagu indikatif Tahun 2020. Pagu indikatif ini seperti yang kita ketahui bersama adalah sebuah angka yang disodorkan oleh Kementerian Keuangan dan Bapenas kepada kami Kementerian Sosial. Akan kami jelaskan, akan kami paparkan pada Pimpinan dan segenap Anggota Komisi VIII. Halaman 27 dulu. Tren anggaran Kementerian Sosial dari Tahun 2016 sampai 2019, dan pagu indikatif Tahun 2020. Kita bisa lihat, anggaran Kementerian Sosial dari waktu ke waktu, dari tahun ke tahun selalu meningkat. Dan pada Tahun 2019 kita lihat anggaran atau pagu anggaran 2019 sebesar … (suara tidak jelas). KETUA RAPAT: Halamannya beda dengan yang punya kita Pak Menteri. Jadi teman-teman melihat halamannya.

Page 12: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 12 -

MENTERI SOSIAL RI: Oke. Mohon maaf Pimpinan. Kita mulai dari halaman 31, mohon maaf Pimpinan dan segenap Anggota Komisi VIII. Tren anggaran di Kementerian Sosial. Ini dari anggaran 2019 yang sebesar Rp58.906.000.000.000,- dalam pagu indikatif Tahun 2020 sejumlah Rp62.767.643.000.000,- dimana dari Rp62.767.643.000.000,- tersebut terdapat Rp58.426.661.000.000,- untuk Dana Bansos, atau sebesar 93,08% dari pagu indikatif Kementerian Sosial di Tahun 2020 yang direncanakan dialokasikan untuk kegiatan Bansos. Kenaikan pagu 2019 ke 2020 adalah sekitar 3,8 Triliun. Dari 58 Triliun ke 62 Triliun sekitar 3,8 Triliun atau 6,55%. Kenaikan Bansos di Tahun 2020 dibandingkan Tahun 2019 Rupiahnya sebesar 4,1 Triliun. Sedangkan perbandingan Bansos dan non Bansos pada Tahun 2019 = 4,6 Triliun dan pada Tahun 2020=4,3 Triliun. Halaman 32, pagu indikatif Kementerian Sosial Tahun 2020 yang sebesar Rp62.797.643.594.000,-. Ini berdasarkan surat bersama Menteri PPN dan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor S338/MK/02/2019 dan b. 241, dan seterusnya, dan seterusnya tertanggal 29 April 2019 perihal pagu indikatif belanja K/L Tahun 2020. Sedangkan dari pagu indikatif Kementerian Sosial Tahun 2020 yaitu belanja operasional pegawai sebesar Rp508.737.593.000,-. Untuk belanja operasional barang sebesar Rp206.281.671.000,-. Belanja bantuan sosial PKH Rp38.651.342.800.000,-. Belanja bantuan sosial pangan non tunai sebesar Rp25.692.000.000.000,-. Ada pun untuk belanja bantuan sosial bencana alam termasuk alokasi untuk jaminan hidup sebesar Rp83.318.440.000,-. Ada pun belanja barang operasional diluar PKH BPMT dan bencana alam sebesar Rp3.625.963.090.000,-. Sandingan anggaran per program. Kita sandingkan anggaran di 2018 dengan pagu indikatif Tahun 2020. Untuk kegiatan di Sekretariat Jenderal. Pagu indikatif. Saya mulai dari pagu di 2019. Untuk Sekretariat Jenderal sebesar Rp372.227.070,-. Ada pun pagu indikatif untuk Sekretariat Jenderal Tahun 2020 sebesar Rp263.514.196.000,- atau berkurang Rp108.712.874.000,-. Realokasi anggaran di Tahun 2019 sebesar 20 Miliar. Nah ini setelah realokasi anggaran sebesar Rp343.514.196.000,-. Untuk Inspektorat Jenderal. Pagu anggaran di 2019 sebesar Rp47.302.812.000,-. Adapun pagu indikatif untuk Tahun 2020 sebesar Rp44.550.770.000,- atau ada selisih negative Rp2.752.042.000,- dibandingkan dengan Tahun 2019. Sedangkan anggaran relokasi dalam Tahun 2019 sebesar Rp44.550.770,-,. Untuk Badiklit Pensos, pagu anggaran di 2019 sebesar Rp723.283.806.000,-. Ada pun pagu indikatif di Tahun 2020 sebesar Rp531.116.093.000,- atau ada selisih dari pagu indikatif Tahun 2020 dibandingkan 2019 sebesar negative Rp192.167.713.000,-. Untuk pagu indikatif Resos (Rehabilitasi Sosial), pagu untuk 2019 sebesar Rp1.163.893.459.000,-. Ada pun pagu indikatif untuk Tahun 2020 sebesar Rp868.764.729.000,- atau terdapat selisih negative Rp295.128.730.000,-. Untuk Direktorat Jenderal Linjamsos, pagu di 2019 sebesar Rp34.805.708.685.000,-. Ada pun pagu indikatif Tahun 2020 sebesar 34.457.913.675.000,- atau ada selisih negative 347.795.010.000,-. Untuk pemberdayaan sosial pagu di 2019 sebesar Rp448.775.961.000,-. Pagu indikatif Tahun 2020 untuk Kementerian Sosial yang dialokasikan untuk pemberdayaan sosial sebesar Rp327.534.103.000,- atau ada selisih negative RP121.241.858.000,-.

Page 13: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 13 -

Sedangkan untuk Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin, pagu 2019 sebesar Rp21.405.310.213.000,-. Pagu indikatif 2020 sebesar Rp26.274.250.028.000,- atau ada kenaikan dan ini satu-satunya yang mendapatkan kenaikan. Di tempat lain mengalami penurunan. Ada kenaikan sebesar Rp4.868.939.815.000,-. Sedangkan realokasi anggaran 2019 yang sudah disetujui oleh Komisi VIII untuk PFM sebesar 125 Miliar Rupiah. Maka total anggaran 2019 yang sebesar Rp58.966.502.000.000,-. Sedangkan total untuk pagu indikatif Tahun 2020 sebesar Rp62.767.643.594.000,-. Yang tadi kami sampaikan peningkatannya semua ada di kegiatan Direktorat Jenderal PFM. Sesuai dengan surat kami. Kami sudah mengirim surat kepada Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional pada tanggal 17 Mei 2019 tentang realokasi pagu indikatif Kementerian Sosial Tahun Anggaran 2020. Yang sebelah kanan ini surat yang kami usulkan kepada Menteri Keuangan dan Bapenas untuk realokasi terhadap pagu indikatif Tahun 2020. Realokasi dilakukan karena adanya, sebetulnya bukan sedikit. Karena adanya banyak kekurangan anggaran prioritas nasional pada Sekretariat Jenderal, pada Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, serta anggaran non operasional pada Satker Eselon II di Resos, di Dayasos. Realokasi juga berasal dari belanja non operasional Direktorat Jenderal PFM tanpa mengurangi target prioritas nasional. Nah berdasarkan surat kami ke Kementerian Keuangan dan Bapenas, usulan dari realokasi pagu indikatif untuk Sekretariat Jenderal sebesar Rp343.000.514.000,-. Untuk Inspektorat Jenderal sebesar Rp44.050.000.000,-. Untuk badiklit Pensos tetap, tidak ada usulan perubahan. Kemudian untuk Resos, ini kami usulkan penambahan 25 Miliar sehingga untuk Resos kami usulkan anggaran dalam pagu indikatif sebesar Rp893.764.000.000,-. Untuk Linjamsos juga tidak ada penyesuian. Untuk Dayasos kami usulkan penambahan anggaran sebesar 320 Miliar Rupiah atau menjadi Rp347.534.000.000,-. Selanjutnya untuk prioritas penganggaran Tahun Anggaran 2020. Sekretariat Jenderal, ini berdasarkan usulan. Ini penyesuaian berdasarkan usulan dari Kementerian Sosial kepada Kementerian Keuangan dan Bapenas. Penyesuaiannya untuk Sekretariat Jenderal sebesar 343. KETUA RAPAT: Pak Menteri, mungkin saya kira kalau sudah sangat detail nanti kan akan ada pembahasan dengan Eselon I. Mungkin lebih baik pagu indikatifnya … sesuai dengan Direktorat masing-masing. Termasuk juga usulan penambahan juga nanti. Ini kan kita baru rapat pendahuluan. Jadi oleh karena itu menurut saya soal detail dari program dan lain-lain nanti kita akan bahas dalam Rapat dengan Eselon I. Begitu para Anggota ya? MENTERI SOSIAL RI: Terima kasih Pimpinan. Ijinkan yang terakhir, kami ingin menyampaikan. Berdasarkan surat kami yang kami layangkan kepada Menteri Keuangan dan Kepala Bapenas (dihalaman 37). Usulan tambahan anggaran untuk Tahun Anggaran 2020, berdasarkan surat kami. Pagu indikatif Tahun 2020 seperti yang tadi kami sampaikan sebesar Rp62.767.643.594.000,-. Kami telah mengusulkan penambahan kepada Kementerian Keuangan dan Bapenas sebesar Rp6.884.851.196.000,-. Sehingga

Page 14: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 14 -

total kebutuhan anggaran yang diperlukan oleh Kementerian Sosial pada Tahun 2020 sebesar 69.652.494.790.000,-. Dengan rincian: Sekretariat Jenderal mendapat tambahan Rp110.576.878.000,-. Untuk Inspektorat Jenderal mendapat tambahan Rp2.752.042.000,-. Untuk Dayasos mendapat tambahan Rp65.152.500.000,-. Untuk Resos mendapatkan tambahan Rp220.000.000.000,-. Untuk Linjamsos mendapat tambahan Rp293.337.278.000,-. Sedangkan untuk … PFM ini kami usulkan untuk penambahan Rp5.976.532.498.000,-. Karena disini ada program tranformasi BPMT menjadi kartu sembako dengan indeks yang ada di pagu indikatif sekarang, pagu indikatif 2020 sebesar Rp135.000,-, Kami mengusulkan indeks dinaikan menjadi Rp165.000,-. Sedangkan untuk Badiklit Pensos kami mengusulkan penambahan anggaran sebesar Rp216.500.000.000,-. Pimpinan yang terhormat, dan Seluruh Anggota Komisi VIII yang terhormat. Demikian yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan yang berbahagia ini. selanjutnya tentu kami mohon selalu dukungan dari Komisi VIII dan juga tentu arahan dari Komisi VIII, dan tentu juga kami bersama para Eselon I yang mendampingi kami siap untuk membahas pagu indikatif Tahun 2020 secara detail, secara rinci dengan yang terhormat Anggota Komisi VIII. Demikian. Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Menteri atas penjelasannya. Memang kalau dibandingkan 2 hari ini kita rapat. Anggaran Menteri Sosial ini fantastis sekali ya. Sebesar 62 Triliun Rupiah. Sementara tadi kita dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan 236 Miliar. BNPB 400 Miliar. Jadi memang spektakuler sekali. Tapi Bapak/Ibu sekalian, ini penting untuk kita dalami bersama. Tentu soal teknis dan lain sebagainya bisa kita perdalam didalam Rapat 2020 nanti dengan para Eselon I. Namun kami tetap mempersilakan kepada Bapak/Ibu sekalian untuk menyampaikan tanggapan atas evaluasi atau pun anggaran yang dialokasikan untuk pagu indikatif 2020. Di meja Pimpinan sudah ada 5 daftar Anggota yang akan bertanya. Pertama kepada Anggota DPR terpilih, Bapak Samsu Niang. Oh sudah keluar. Selanjutnya, Bapak Kyai Haji Choirul Muna. Silakan. F-P.NASDEM (DRS. KH. CHOIRUL MUNA): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. Bapak Pimpinan Komisi VIII yang terhormat, Anggota Komisi VIII yang terhormat, Bapak Menteri beserta jajarannya yang kami hormati.

Page 15: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 15 -

Saya melihat bahwa saya apresiasi dari Kementerian Sosial bahwa di Tahun 2018-2019 ini masih dari target dan realisasi bisa mempertahankan target WTP. Perlu kita apresiasi untuk Kementerian Sosial. Tepuk tangan untuk Kementerian Sosial. Yang kedua, yang saya perlu perdalam ada sesuatu yang menjadi ganjalan saya. Biasanya Kementerian Sosial ini kalau namanya menggunakan anggaran itu sampai 97% lebih penyerapannya. Tetapi ini yang kita lihat hanya 95,02%, apa kendala di Tahun 2018. Kenapa tidak bisa optimal dalam penggunaan anggaran yang ada. Kemudian juga ada disini efisiensi anggaran RUU Peksos yang tidak digunakan. Karena disitu adalah masuk dalam Pansus RUU Peksos. Saya mengharapkan kalau bisa, kalau ingin RUU Peksos ini cepat maka anggaran untuk pembahasan untuk RUU Peksos itu dinaikan. Sehingga bisa untuk running RUU Peksos bisa diprioritaskan kesana. Yang ketiga bahwa perlu dipikirkan. Saya sangat mengharapkan bahwa nanti dengan adanya RUU Peksos yang ada ini kami harapkan bahwa pekerja sosial yang ada di Kementerian Sosial itu ada suatu Badan yang menangani khusus sehingga tidak jadi seperti yang ada sekarang ini. Antara TKSK, kemudian ada ketidakharmonisan dengan pendamping PKH. Ada lagi yang tidak keharmonisan tentang pendamping KUBE, ada lagi juga yang satunya yang sangat mengenaskan itu Tagana. 150.000 itu sangat tidak layaklah. Oleh karenanya ada suatu badan yang menangani itu sehingga nanti dalam penggunaan RUU Peksos ini bisa optimal. Kemudian yang selanjutnya bahwa kami melihat yang ada dibawah Pak Menteri, yang berhubungan dengan masalah PKH. Ini selalu dan selalu saya mendapatkan keluhan dari Dinas Sosial-Dinas Sosial yang ada. Karena setiap 6 bulan itu ada perubahan-perubahan KPM tetapi di Pusdatin itu tidak diubah datanya. Sehingga terjadi carut marut yang luar biasa. Yang mana mestinya dibawah itu KPM-nya sudah berubah tetapi dari atas masih sama. Sehingga dibawah ini terjadi konflik yang selalu berkepanjangan. Ini yang saya lihat selalu Pusdatin ini menjadi permasalahan. Oleh karenanya kami mohon Pak Menteri, Pusdatin ini perlu untuk dibenahi. Bagaimana mekanisme supaya lebih bagus karena inilah biang kerok dibawah ini KPM jadi ribut terus karena tidak sesuai yang mendapatkan. Ternyata orang ini sudah lulus jadi KPM. Tetapi di Pusdatin karena tidak diubah sehingga yang dapat itu lagi, itu lagi. Sementara yang dibawah ke atas sudah diubah. Ini yang perlu dibenahi lebih bagus lagi. Kemudian berhubungan dengan PKH, seperti BPMT. Ini juga jadi persoalan yang berkelanjutan. BPMT karena tidak 1 atap 1 Dirjen dengan PKH maka disini ini kadang-kadang antara fakir miskin dengan Linjamsos tidak match. Nah oleh karenany kami mohonkan ini perlu untuk sinkronisasi. Karena apa? Banyak yang mendapatkan kartu PKH tetapi tidak dapat BPMT. Ada yang dapat BPMT dan dapat PKH. Jadi ini kadang-kadang, loh disitu dapat semua kok saya tidak dapat. Ini perlu untuk ada sinkronisasi. Dan yang lebih bagus bagaimana cara pengelolaan tentang BPMT yang ada disini ini. Barangkali itu yang bisa saya haturkan Pak Menteri. Saya harapkan ini kedepan untuk lebih bagus lagi karena kenaikan anggarannya sampai 62,767 Triliun. Jadi tidak kecil. Barangkali usul yang terakhir, daripada repot-repot Kementerian PPPA jadikan satu saja dengan Kementerian Sosial. Jadi ribet-ribet sekali sih urusin disananya 236 Miliar. Terima kasih.

Page 16: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 16 -

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. KETUA RAPAT: Terima kasih. Idenya bagus juga itu. Tapi nanti Ibu Saras marah-marah itu. Terima kasih Pak Kyai Choirul Muna. Selanjutnya kami persilakan kepada Pak Samsu Niang. Saya dahulukan Pak. Silakan Pak.

Page 17: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 17 -

F-PDIP (Drs. H. SAMSU NIANG, M.Pd.): Terima kasih. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. Yang saya hormati Pimpinan Komisi VIII beserta seluruh Anggota, Yang saya muliakan dan banggakan Menteri Sosial Republik Indonesia beserta seluruh Dirjennya yang maha perkasa semua. Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada Menteri Sosial. Kalau tadi Pak Muna mengatakan PKH, BNPT, dan lain sebagainya, bantuan pangan non tunai. Kalau saya bagus semua di Sulawesi Selatan. Tidak ada yang tidak bagus, sempurna betul semua di Sulawesi Selatan. WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI (Dr. Ir. H. D. SODIK MUDJAHID, M.Sc/F-P.GERINDRA): Bisa dijelaskan kenapa sempurna Pak? F-PDIP (Drs. H. SAMSU NIANG, M.Pd.): Apa pun yang diminta oleh Menteri Sosial bagi kami Fraksi PDIP saya setuju Pak. Karena saya anggap bahwa program Beliau cukup bagus dan betul-betul menyentuh apa yang diinginkan oleh masyarakat itu sendiri. Terkhusus saya ingin menyampaikan sekali lagi ucapan terima kasih kepada Menteri Sosial, Dirjen Linjamsos, Dirjen Fakir Miskin, Dirjen Dayasos, terus Rehabsis, Pak Sekjen, semuanya yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Setelah melaksanakan tugas dengan baik apa diinginkan disana di Sulawesi Selatan. Ini atas nama Sulawesi Selatan nih Pak mengucapkan terima kasih kepada Pak Menteri sehingga program-program yang tadinya dianggap Pak Muna itu ada sedikit. Kalau di Sulawesi Selatan terima kasih semua. Tidak ada yang. Bagus semua. Menyentuh betul dengan masyarakat. Kalau realisasi anggaran 2018-2019 kalau menurut saya tidak perlu dibahas. Kenapa? Karena sudah terlaksana. Itu kan sudah terlaksana. Apanya lagi mau. Tinggal kita focus ke anggaran 2020. Ya itu yang utama barangkali. Saya kira apa yang menjadi kebutuhan-kebutuhan atau permintaan anggaran saya kira Fraksi PDIP akan berusaha maksimal Pak untuk merealisasi anggarannya. Betul Pak. Saya tidak main-main ini. Keberhasilan di Sulawesi Selatan termasuk PKH (Program Keluarga Harapan) itu cukup bagus. Pendamping sana bagus, Ketua kelompok bagus. Menyentuh betul. Artinya apa yang diprogramkan Pemerintah itu betul-betul. Bantuan pangan non tunai mungkin barangkali kedepan ini yang saya harapkan. Jangan lagi dikembalikan lagi ke Bulog Pak. Jangan lagi ke Dolok dan lain sebagainya. Itu betul-betul yang sekarang ini itulah yang dijalankan. Karena kalau masih kembali ke Bulog itu masyarakat biasa mendapatkan lagi beras yang ada kutunya dan lain sebagainya. Kalau sekarang sudah bagus. Itu saja yang menjadi harapan kita. Jadi sekali lagi terima kasih. Semua program Kementerian Sosial adalah program masuk surga Pak. Betul-betul masuk surga. Kita dukung semua ini. Terima kasih.

Page 18: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 18 -

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Page 19: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 19 -

KETUA RAPAT: Kok tumben. Tadinya saya mau lihat kritisnya. Ini kok puji-puji begitu. Oke terima kasih Pak Samsu Niang. Selanjutnya Bapak Haji Lukman Hakim Hasibuan dari Fraksi PPP. Silakan. Siap-siap Kyai Bisri Romli. F-PPP (H. LUKMAN HAKIM HASIBUAN): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. Walaupun kondisi dingin kita harus semangat. Pak Menteri Sosial dan Pimpinan Komisi VIII, Saya dalam hal ini hanya bertanya kepada Pak Menteri, apakah program bedah rumah itu masih berlanjut? Mungkin ada istilah disini, saya tidak tahu. Sebab saya penah beberapa kali ikut. Terakhir bedah rumah dari Departemen Sosial itu di Lombok. Dan banyak sekali bisa membantu kalau itu bisa diaktifkan. Bedah rumah. Yang kedua, saya mendengar dari dulu. Ada dana bantuan dari perusahaan-perusahaan, misalnya Popmie, coca cola itu menyerahkan bantuannya ke Departemen Sosial. Jadi ada lagi yang paling hebatnya lagi itu Pak. Itu tiap sore perusahaan itu datang ke Depsos, masuk ditempat itu. Apakah ini masih berjalan atau tidak? Kalau ini berjalan sangat bagus Departemen Sosial. Karena menurut kita perusahaan yang memberikan itu bukan judi. Mereka mau membantu dengan cara yang demikian. Hanya 2 itu yang saya minta dari Pak Menteri Sosial. Kalau memang masih berlangsung bedah rumah. Kalau menurut kami itu bisa dilanjutkan. Saya tidak menyangka di Batam itu ada masyarakat kita yang tidak layak hidup. Saya ikut rombongan Menteri waktu itu memberikan bantuan. Sedih Pak. Kita tahu Batam itu hebat. Ternyata ada rumah-rumah yang tidak layak. Langsung ke laut. Jadi menurut saya kalau hal ini masih bisa kita lanjutkan. Kita jangan selalu mengatakan kita sudah maju. Kalau Bapak sering ke daerah, saya sering ke daerah. Sedih kita lihat masih banyak yang miskin. Tadi pagi kalau Bapak melihat TV pasti Bapak menangis. Seorang kakek yang membelah batu tapi mampu membikin pesantren mengajar anak-anak mengaji. Ini belum terjamah oleh Departemen Sosial. Oleh karena itu mudah-mudahan apa yang saya sampaikan ini ada manfaatnya. Karena kalau perkara pegawai Pak, pegawai Departemen Sosial ini banyak Pak. Mungkin sudah luber. Jadi oleh karena itu kami dari Komisi VIII mengharapkan dapat dibantu hal-hal yang seperti itu. Terima kasih. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Haji Lukman Hasibuan. Selanjutnya adalah Bapak Haji Bisri Romli dari PKB.

Page 20: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 20 -

F-PKB (Drs. H. BISRI ROMLI, MM): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. Ketua dan Wakil Ketua Komisi VIII yang kami hormati, Pak Menteri dan jajarannya yang kami hormati, Saya Bisri Romli dari Dapil X Pekalongan, Batang, dan Pemalang. Yang pertama apresiasi kalau WTP dan penyerapannya menurut Pak Muna kurang bagus, menurut Pak Samsu Niang yang telah mendapatkan karomahnya dari PKH. Jadi DPR itu jadi. Jadi Alhamdulillah. Mudah-mudahan juga kita dapat. Artinya juga sama-sama kita apresiasi karena WTP, kemudian kami dari Fraksi PKB atas usulan penambahan anggaran yang sekarang menjadi 62 Triliun menjadi 68 kita tentunya menyepakati dengan program-program yang telah diuraikan tadi. Kemudian saya membaca di halaman 32. Belanja bantuan sosial bencana alam termasuk alokasi untuk jaminan hidup Pak. Ini kami sebagai Komisi VIII dan daerah kami Pakalongan Kota dan Kabupaten Pekalongan itu sudah lama namanya ROP dianggap bencana apabila Bupati dan Walikota mengatakan bahwa itu bencana. Dan itu sudah menjadi kesepakatan Komisi VIII dengan PNBP. ROP menjadi apabila ROP terus menerus, apabila Bupati dan Walikota mengatakan bencana. Oleh karena itu Alhamdulillah saya juga terpilih lagi tapi karena warga ROP itu tahu bahwa di Kementerian Sosial itu ada bantuan kayak gini, bagaimana prosedurnya caranya untuk mendapatkan ini Pak. paling tidak di Komisi ini teman-teman yang ada bencana ROP bisa mendapatkan, di Jawa Tengah terutama. Karena sekarang kan masih dibikin tanggul melintang. Tanggul melintang antara Kota hampir ke Pemalang. Karena dianggap bencana. Sementara sebelum tanggul itu menjadi. Sehingga banyak warga yang perlu biaya hidup yang cukup layak tetapi memang tidak memungkinkan. Oleh karena itu sekali lagi mohon petunjuk bagaimana prosedurnya, caranya untuk mendapatkan bantuan yang diusulkan Rp83.318.400.000,-. Itu saja. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. KETUA RAPAT: Selanjutnya Ibu Endang Maria. Silakan dari Fraksi Partai Golkar. F-PG (HJ. ENDANG MARIA ASTUTI, S.Ag, SH, MH): Terima kasih Pimpinan dan rekan-rekan Komisi VIII. Pak Menteri beserta seluruh jajarannya. Tentu saya mengapresiasi atas perhatian WTP untuk kali ini, dan juga secara kelembagaan Fraksi Golkar tentu mendukung dengan permohonan kenaikan anggaran 6T. Hanya saja dengan catatan Pak Menteri. Mengapa ketika kita melihat apa yang sudah dipaparkan tadi. Catatannya kita berharap bahwa anggaran yang

Page 21: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 21 -

sebetulnya sudah berlebih namun kita harapkan ini bukan menjadikan kita berpuas diri karena disisi-sisi lain itu masih banyak ternyata belum tertangani. Jadi misalnya Dirjen Rehabsos dari rehabiliasi korban napza itu kita tentu sangat ingin korban-korban napza ini akan bisa kembali pulih. Namun disisi lain mungkin karena sudah yang menangani banyak, napza ini tidak menjadikan kita konsentrasi penuh kepada Kemensosnya tetapi dari penyandang disabilitas. Hingga saat ini ketika kita melihat ke daerah ini masih banyak memerlukan perhatian dari Kementerian Sosial untuk disabilitas, kemudian tuna sosial, dan korban perdagangan orang sih tidak begitu mencolok. Namun tuna sosial serta rehabilitasi anak. Rehabilitasi anak ini perlu mendapatkan prioritas utama bagi Kemensos kedepan karena mereka juga kita harapkan kedepan menjadi tunas-tunas bangsa yang juga ikut berperan nanti didalam proses bernegara. Jadi itu yang kita harapkan agar supaya mereka semua mendapatkan perlindungan meskipun tidak penuh didaerah-daerah. Nah kalau pun tadi Pak Samsu Niang menyatakan kepuasannya 100%. Saya selalu tetap memback-up. Namun catatan didaerah bahwa nanti perlu khusus barangkali dari Kementerian Sosial, penyampaian ke daerah-daerah itu bahwa PKH itu bukanlah dianggap punyanya Kementerian Sosial tetapi diklaim oleh Bupati. PKH ini adalah programnya Bupati. Nah ini yang benar yang mana. Kan orang tidak tahu. Oleh karena itu sedikitlah ketika ada Rapat Koordinasi, atau Rapat Konsultasi, atau apa itu perlu juga diluruskan saya kira dari Kementerian Sosial bahwa Dinas-Dinas Sosial itu untuk menjelaskan kepada daerah-daerah. Saya melihat ada dibeberapa Provinsi kebanyakan seperti itu. Jadi banyak masyarakat yang tidak tahu sehingga peran serta Kementerian ini dianggapnya keberhasilannya juga bukan keberhasilan dari Kementerian tetapi keberhasilan Bupati. Ini kan sangat disayangkan karena DPR itu kan turut serta mendorong keberhasilan dari Kementerian tetapi nyatanya dibawah tidak dianggap bahwa itu adalah keberhasilan dari Kementerian. Kan sayang. Bahwa Menteri dan jajarannya sudah bekerja sedemikian rupa namun dianggap bukan mereka yang bekerja. Jadi itu kita harapkan untuk bisa diluruskan kedepannya. Dan ada beberapa catatan sekaligus meskipun nanti ada evaluasi Pak di Konsinyering. Saya Cuma secara global saja karena sekaligus ini ketitipan agar supaya juga menjadi bahan pemikiran. Setelah misalnya penanganan fakir miskin di perkotaan dan di pedesaan. Ini kalau dulu kan Desa dan Kota dipisah. Setelah ini menjadi satu, ini Dinasnya sendiri banyak yang bertanya. Kemudian berkaitan dengan yang tadi disinggung Pak Lukman Hasibuan, itu mengenai RTLH (Rumah Tidak Layak Huni). Jika dulu per proposal, 1 proposal itu adalah 10 rumah per Desa atau per Kelurahan. Sementara ini satu. Sementara mereka itu dulu disetujuinya di Dinas Sosial adalah 1 proposal 10 rumah per Desa atau per Kecamatan. Nah ini ternyata di Kabupaten hanya sepuluh 1 Kabupaten. Ini tentu dalam pengawasannya akan menjadi sulit juga karena harus lari Kecamatan yang lain-lain. Ini mohon untuk nanti di evaluasi, mohon maaf kemarin di evaluasi kita tidak sempat menyampaikan. Jadi itu kedepan yang mungkin perlu tadi disampaikan Pak Muna perlu singkronisasi agar supaya jauh lebih smooth untuk Pak Dirjen sendiri dengan jajarannya dalam melaksanakan tugas. Saya kira jadi itu catatan terakhir yang dipenjelasan ada beberapa capaian ini yang melebihi kapasitas tetapi itu dari hibah. Hibah dari yang lain dari luar negeri baik dari Unicef atau Starkey Foundation. Jika mungkin memungkinkan tentu ini juga bisa kita mendapatkan bahan itu, oh yang ini dari hibah, yang ini dari Kemensos mungkin di split sehingga untuk yang lain bisa mendapatkan akses yang sama agar supaya bisa mendapatkan hibah dari luar selain dari Kemensos.

Page 22: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 22 -

Itu saja Pimpinan terima kasih, sebetulnya masih banyak catatan tetapi nanti masih ada konsinyering. Saya kira pendalamannya nanti disana. Terima kasih. Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh. KETUA RAPAT: Selanjutnya Pak Bambang dari Fraksi PAN. F-PAN (Ir. Drs. BAMBANG BUDI SUSANTO, MM.): Terima kasih. Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh. Bapak Pimpinan dan Anggota Komisi VIII yang saya hormati, Yang saya hormati Bapak Menteri beserta jajarannya. Saya hanya sedikit, mau menanyakan tadi sudah di bahas oleh Bu Endang. Masalah pencapaian target itu lebih dari 100%. Ini yang mau saya tanyakan, kok iso seperti itu terus kelebihannya diambil dari mana itu yang mau saya tanyakan seperti itu ini yang masalah kelebihan target. Tadi saya juga setuju dengan Pak Haji Lukman masalah bedah rumah yang tidak layak dan memang kalo kita temui itu Pak Menteri kalau Bapak itu ke Desa nangis Pak, kalau tidak nangis itu berarti hati nurani kita itu sudah tidak jalan. Ini yang kita lakukan seperti itu tetapi apa yang terjadi justru banyak yang kondisi seperti itu tidak mendapatkan bantuan. Jadi harus dibedakan antara politis dan memang bantuan yang nyata, ini maksud saya seperti itu. Terus lagi masalah KUBE, KUBE ini program yang bagus Kelompok Usaha Bersama yang sangat bagus sekali Pak. Ini hanya menyarankan untuk evaluasi kembali penggunaannya jadi masalah KUBE itu kebanyakan ada di berupa ternak, berupa hewan dan sebagainya. Kenyataan kalo berupa hewan itu habis sembelih makan, ini yang terjadi seperti itu. Apakah tidak sebaiknya di evaluasi kembali mungkin bisa digunakan untuk hal-hal yang memang usaha seperti kita bikin rombong, bikin warung bersama. ini yang saya sarankan kalau ini berarti kalau masalah ternak misalkan ternak lele, ternak ini kita tidak akan bisa mengevaluasi. Contohnya misalkan bibit lele satu juta, opo iso ngitung sajuta lele i piye carane? Kan seperti itu Pak. Jadi ini yang perlu dicermati dan saya juga setuju sekali dengan Bu Endang tadi. Masalah untuk PKH itu memang kebanyakan di claim bahwa itu milik Bupati Bu betul itu bukan hanya wacana tetapi betul seperti itu. Jadi kita akhirnya kewalahan kadang-kadang ini milik Kementerian, aku sing DPR sing gowo renean ora percoyo bohoso jowone seperti itu. Ini yang terjadi seperti itu, jadi dengan kejadian-kejadian seperti yang demikian Pak.

Saya punya ide mungkin dari teman-teman dari Komisi VIII ini diberi jatah nyuwun sewu Pak. Jatah seperti ini, ini ada kelompok orang miskin sekian, ini sekian, sekian, sekian ini dari Komisi VIII seperti ini dari Kementerian bisa mengecek benar tidak. Dari sini bisa koordinasi langsung dengan Kabupaten. Jadi kalo seperti itu mungkin lebih mengena. Jadi kadang-kadang kita mengusulkan di Kabupaten sini kita, sini tolak, sini tolak, ini yang terjadi seperti bondal-bandil sehingga kalo di daerah Komisi wolu i opo sih? DPR RI ki opo? Ini yang terjadi seperti itu kalah karo

Page 23: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 23 -

Kades, lah ini seperti. Terus yang terkahir mungkin disabilitas Pak, kalau Bapak Menteri lihat Pak nuwun sewu ini yang saya alami. Saya melihat kondisi-kondisi disabilitas seperti itu nangis Pak, tetapi mereka tidak dapat bantuan. Banyak sekali Pak Menteri itu terjadi mungkin di daerah banyak yang tidak punya keluarga dan sebagainya tidak dapat bantuak Pak. Saya pernah menyampaikan seperti itu, inilah yang perlu mungkin dievaluasi untuk kedepannya.

Demikian. Terima kasih Pak.

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh. KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Bambang. Selanjutnya dari meja Pimpinan Pak Sodik. Silakan Pak. WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI (Dr. Ir. H. D. SODIK MUDJAHID, M.Sc/F-P.GERINDRA): Terima kasih Pimpinan. Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh. Pak Menteri beserta jajarannya,

Pertama-tama saya sampaikan selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir batin dan terimakasih atas kerja kita selama ini baik diseluruh Indonesia ataupun di Dapil saya, Jabar I.

Yang kedua Pak Menteri mewakili teman-teman dan Anggota kami sampaikan bahwa dua Kementerian, Badan sudah menyampaikan paparannya dengan BNPB hasil rapatnya. Kami prihatin terhadap pagu indikatif karena merasa kurang sesuai dan dengan Menteri, Kementerian Perempuan, kita kami menolak Pak, menolak pagu indikatif yang sama menurut penilaian Komisi VIII tidak sesuai dengan fungsi dan tanggung jawab nya. Alhamdulillah, untuk Kementerian Sosial pagu indikatif sementara layak itupun masih harus kita tambah lagi. Berikutnya Pak Menteri setiap saya membahas anggaran APBN Kementerian Sosial selalu saja ada yang mengganjal bahwa Kementerian Sosial Republik Indonesia ini masih Kementerian Kemiskinan ya Pak ya? kenapa karena 90% anggarannya itu untuk Dirjen Fakir Miskin dan untuk Dirjen Bimbingan Sosial padahal kita paham kebutuhan sosial bangsa kita ini sangat amat luas, sangat amat dinamis. Disana ada penyuluhan sosial Pak, kita paham Pak bahwa rakyat Indonesia boleh dikatakan secara umum masih tertinggal, melek umum ya Pak ya termasuk melek sosialnya. Itulah maka selain pembagian-pembagian, selain pemberdayaan-pemberdayaan maka edukasi-edukasi sosial itu harus kita tingkatkan.

Saya menghitung tadi di halaman 33 sebelum saya melihat tambahan usulan untuk rehabilitasi sosial, saya mengutak-utik pak 1 triliun begitu Pak. Ternyata angka itu sama di Bapak 893 miliar dan usulannya 220 miliar. Ya Pak, itu sama dengan utak-utik hitungan saya. Yang kedua pendidikan, pelatihan, penelitian hampir sama juga Pak diusulan Pak Menteri 631 miliar ditambah dengan 216 miliar hitungan saya

Page 24: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 24 -

juga hampir sama Pak hampir 1 triliun kebutuhan itu. Tetapi poin nya adalah Bapak Menteri yang saya hormati, tampaknya pendidikan, pelatihan, dan penelitian rehabilitasi sosial dan pemberdayaan sosial itu dalam hitungan saya minimal 1 triliun Pak angkanya. Karena itu nanti kita dukung mudah-mudahan nanti bisa didukung mudah-mudahan nanti bisa didukung dan disepakati kenaikan itu. Sehingga angkanya menjadi 1 triliun kita akan dukung itu. Sekali lagi poin nya adalah mari kita seimbangkan fungsi-fungsi sosial lainya, yang ada di rehabilitasi sosial kemudian di diklat dan di pemberdayaan sosial.

Pak Menteri, kemarin kami semua lebih intens untuk berkomunikasi dengan masyarakat dan saya lebih intens dengan para penyandang para kaum disable itu ya Pak ya. Aduh memang keadanyaa memang benar seperti dikatakan Pak Bambang tadi sangat memprihatikan. Karena itulah maka kita dukung anggaran tambahan untuk rehabilitasi sosial itu terutama untuk kaum disable itu, termasuk Pak Menteri adalah para relawan nya. Kalau untuk narkoba itu banyak lembaga-lembaga penyandang, lembaga-lembaga pengelola itu kan ya Pak tetapi untuk kaum-kaum cacat begitu mungkin belum terdeteksi Pak oleh Kementerian Sosial. Banyak komunitas-komunitas kecil, relawan-relawan kecil yang mereka berbakti mengabdi memang belum mendapatkan perlakukan dan bantuan yang layak. Beda dengan organisasi yang menangani narkoba Pak karena “lebih komersial” ya Pak yah. Itu mereka lebih eksis dan justru karena eksis mereka kemudian dapatkan bantuan dibandingkan dengan tadi komunitas-komunitas kecil kadang-kadang satu orang, dua orang, tiga orang membantu kaum disable yang perlu mendapatkan dukungan kita. Jadi poinya adalah tadi tambahan anggaran tanpa harus mengurangi Dirjen-Dirjen yang lain tapi untuk pendidikan, pelatihan, rehabilitasi sosial dan pemberdayaan sosial dan sekali lagi hitungan saya tadi mendekati 1 triliun hampir sama dengan hitungan usulan dari Pak Menteri.

Berikutnya ini catatan-catatan kecil saja Pak. Koordinasi tenga kerja tadi sampaikan juga oleh Pak Muna tentang TKSK dengan para Pendamping PKH itu mohon bagaimana solusinya. Ada kecemburuan yang luar biasa antara TKSK Penguasa wilayah kerjanya katanya satu Kecamatan dibandingkan para Pendamping semacam PKH begitu, Ini kita mintakan solusinya. Saya kira begitu Pimpinan poin nya adalah mari kita dukung penambahan anggaran ini tetapi untuk penyeimbangan unit-unit yang lain yang sama dipentingkan oleh masyarakat termasuk didalamnya adalah edukasi sosial kemudian para kaum disable dan secara khusus saya ingin menyampaikan soal koordinasi tenaga kerja sebelum Undang-Undang Peksos ini diselesaikan.

Sekali lagi terimakasih atas kerjasamanya dan kita tingkatkan kinerja kita sehingga pencapaiannya pada waktu-waktu yang akan datang bisa sesuai dengan target yang didapat.

Terima kasih Pimpinan.

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh. KETUA RAPAT: Terima kasih. Pak Iskan setelah Pak Iskan nanti Pak Marwan dan Ibu Saras. WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI (H. ISKAN QOLBA LUBIS, M.A./F-PKS):

Page 25: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 25 -

Terima kasih Pimpinan. Yang kami hormati Pak Menteri Sosial dan seluruh jajaranya; Kalau kita lihat postur anggaran Kementerian Sosial ini banyakan di Pansos ya Pak yah jadi dari 62,7 Triliun itu 58 Triliun nya Bansos dan dari tahun 2018 – 2019 itu pertambahan di PKH itu hampir 12 triliun dan ini termasuk yang dipermasalahkan 02 juga yah. Saya melihat jadi kedepannya Kementerian Sosial perlu membuat semacam survei agar dana yang begini besar itu tepat sasaran. Kalau feeling saya, yang tepat sasaran itu cuman sekitar 60%. Kita kan keliling ya jadi merasakan dan salah satu indikasinya mereka tidak mau kalau umpanya penerima PKH dibuat sticker. Beberapa Kepala Daerah mau membuat itu mereka protes sekali dan saya pernah ke rumah salah satu Pendamping, agak kaget juga saya dan dia malu bahwa rumahnya sangat luar biasa semua persyaratan-persyaratan yang di buat oleh Kementerian Sosial itu tidak ada sama sekali. Rumahnya bagus gede, bahkan adiknya juga men caleg. Dan ini membuktikan data selama ini tidak update, tidak tepat sasaran dan ini sangat berbahaya kalau anggaran yang begini besarnya 58 triliun kalau dia ada kesalahan dua setengah persen gitu ya kita masih terima. Tetapi kalau sudah sampai 40% itu luar biasa dan bahkan kalau seperti Pak Marwan itu tau di daerah Labura itu pernah ada acara disitu dikumpil di bale besar jadi Ibu-Ibu yang penerima PKH itu persis seperti Ibu-Ibu orang di Jakarta begitu ya, pakaiannya bagus, gelangnya juga besar dan rata-rata juga mereka punya sawit itu tidak terdeksi karena mungkin disana sawit kan tidak dilaporkan. Jadi punya sawit 10 hektar gitu ya, jadi dia memang sejahterah dan ini menghasilkan kecemburuan jadi mau tidak mau kita harus tegas bahwa itu semua harus di update ulang mulai tahun ini dibongkar semua itu. Yang tidak menerima itu ganti, ini karena kita tidak tahu dimana terjadi itu misleading nya itu dimana, di pendataan itu ya. Apa mungkin dulu dia masih miskin tiba-tiba punya anak dan seterusnya tiba-tiba dia makmur gitu. Yang kedua, ni Pak Menteri kalau ketemu mereka sering saya tanya “siapa yang punya anak satu?” Jarang itu. Rata-rata PKH ini anaknya banyak bahkan saya pernah kaget di daerah Mandeling Natal sana itu dipinggir laut ada seorang Ibu dengan bangga mengatakan anaknya sebelas kalau begini bangkrut negara. Karena seharusnya bantuan sosial itu kalau dia … harus juga ada keinginan untuk, negara harusnya juga membatasi angka kelahiran itu. Kalau kita di China itu orang tidak boleh sekian anak, apalagi dengan adanya penambahan 10 juta yang kemarin wah mereka pesta pora. Yang banyak anaknya itu juga dapat uang. Ada yang dapat 3 juta 250 ribu yang paling tinggi saya lihat yak arena dia anaknya ada yang perguruan tinggi, ada yang di sekolah, ada juga disitu lansia dirumahnya, ada juga yang sedang hamil. Saya bilang “kalian ini hamil yang bikin hamil suaminya ko negara yang harus bayar” saya becanda gitu ya. Jadi itu realita Pak, 3 juta Pak, bayangkan yang biasanya dia terima itu 750 ribu dia jadi 3 juta 250 ribu dia kipas-kipas itu ya. Lalu Pak Syamsudin karena kondisi pemilu ya senyum-senyum ajalah yak Pak. Oke itu sudah lewat, kita harus data ulang supaya nanti yang mislisting itu dia mendapatkan yang dapat, ya kan kita tidak tarik dananya tetapi dipindahilah kita sosialisasikan bahwa ini yang tidak berhak memang mohon maaf tidak akan pindah ke yang berhak supaya anggaran negara harus efektif dan efisien. Artinya ketika yang menerima bukan dia tidak apa. Terus yang kedua feeling saya Pak banyak juga sebahagiaan itu ada semacam uang kalo semacam di Indonesia itu uang terimakasih. Ini memang sudah

Page 26: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 26 -

budaya kita agak parah ya, karena juga banyak juga Pendamping itu seolah-olah dia yang apa … “Saya nanti akan, saya bisa pecat kalian” saya sudah tau itu modusnya. Jadi modusnya itu setiap ketua kelompok itu sudah dia dapat uang itu nanti dia keliling lagi … baru dikumpulkanl lagi. Ini feeling saya besar Pak, jadi ini kita harus atur kedepan dan kalau diambil umpanya 10% gitu ya besar juga. Jadi sangat tidak satu-satunya jalan menurut saya Pendamping itu harus kita tambah penerimaanya, ini saya mau nanya sudah ditambah ga penghasilan mereka? Dulukan pernah diusulakan dengan akan penambahan penerima PKH itu dari 3 juta 600 ribu itu sudah jadi ya ga Pak penambahan gaji mereka? Belum yah? Di usulan tambahan anggaran ada ga usulan itu? Ini harus dimasukan supaya tidak, jadi gini kan kita harus kasihan mereka kalau dia cuman 3 juta 300 ribu atau 3 juta 600 ribu dan daerahnya mereka sangat jauh-jauh dari Pantai-pantai sana jalannya dia habis 3 – 4 jam untuk mengurangi “kutipan-kutipan itu” karena di Kementerian lain banyak yang dapatnya agak tinggi seperti di Kementerian Pemuda yah, ada yang sampai dia menerima sekitar enam juta yah, Kementrian Daerah Tertinggal dan Pendamping itu menurut saya lebih berat kerjanya apalagi Pak Menteri kan nambah yang mereka terima nambah berartikan tugas mereka juga mengontrolnya juga nambah saharusnya sistem anggaran nambah kerja orang juga berbanding lurus juga diterima jangan dia banyak tugas tetapi kita tidak tambah. Jadi saya mengusulkan Pimpinan supaya PKH itu ditambah, berapa yang kita bisa tambah untuk kita terima supaya mengurangi peluang-peluang tadi itu ada yang berputar tadi itu. Jadi supaya mereka juga kalau kita sudah tambahin yang masuk akal lah ya tidak cocok kalau mereka hanya gaji dapat sekitar UMR gitu karena mereka itu bergerak kesana-kemari. Jadi itu Pak Ketua, Pak Menteri. Yang terakhir, yang ingin saya sampaikan jadi Kementerian Sosial memang seperti pohon daunnya banyak tetapi buahnya sedikit karena semua dikasih ke Daerah ya dikasih given ke masyarakat. Tidak apa-apa tetapi kita harus pastikan yang diterima masyarakat ini memang tepat sasaran, itu yang tugas kita paling utama menurut saya supaya efektif dalam ini. Itu juga menghindari adanya sekarang sudah menjadi kecemburuan jadi PKH ini sekarang banyak di protes oleh masyarakat juga karena ya enak banget kali mereka katanya. Maka itu, satu-satunya jawaban kita itu kita harus pastikan ini tepat sasaran kalau dia tidak tepat sasaran mereka akan Akan marah kita lihat juga banyak protes itu luar biasa, protesnya mugkin Kementerian juga surati kita itu waktu kita ke daerah itu sangat terasa. Itu saja barangkali Pimpinan. Terima kasih. Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh. KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Iskan. Sesuai kesepakatan kita telah melebihi waktu yang telah disepakati jam 16:00, kita sepakati ditambah 16:30 ya.

(RAPAT : SETUJU)

Pak Marwan. WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI (MARWAN DASOPANG/F-PKB):

Page 27: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 27 -

Terima kasih.

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh. Pimpinan dan para Anggota yang saya hormati; Bapak Menteri, beserta jajaran yang saya hormati; Ketua Pimpinan tadi sudah menyampaikan pengantar, Kementerian kita ini selain menangani fakir miskin bagaimana caranya mengurangi angka kemiskinan? Kalau Pak Iskan sudah berbicara banyak anak yang kita tanggung itu sangat menarik. Memang agak rumit Pak di daerah-daerah itu karena begitu kita menemukan penerima PKH itu Komponennya semua ada. Mulai dari bayi, SD dua, SMP dua, SMA satu lengkap sama dia itu buktinya bahwa memang cenderung kita banyak anak. Bagaimana kita menyelesaikan jalan keluarga yang banyak anak itu, bisa dia ditahun depan keluar dari keluarga PKH kalo terus menerus kita menangani ini ya Pemerintah tidak kuat karena anak lahir terus. Dan itu sangat menarik semakin banyak komponen yang ada disitu semakin besar yang diterima. Maka karena itu, di RKAKL yang akan datang di 2020 ini tadi ada Pak … menyampaikan KUBE itu sebetulnya gagal karena menjadikan kelompok itu menjadi berhasil agak rumit apalagi kelompoknya harus penerima PKH. Tetapi sebetulnya diantara penerima PKH itu ada satu-dua yang punya talenta juga untuk menyelesaikan dirinya kalau kita berikan modal. Modal yang dia terima atau butuhkan itu tidak besar, paling lima juta itu sudah sangat besar bagi dia. Dan sebagian yang bisa menyelesaikan persoalan keluarganya itu kalau di kampung saya mereka minjamnya ke bank Inang-Inang, rentenir, pinjam pagi sore harus selesai. Tetapi kita lihat selesaikah dia? Selesai urusan dapur selesai, urusan anak selesai. Akses permodalan untuk pinjaman ke bank itu agak rumit, padahal yang mau di pinjam 10 juta Pak. Tidak bisa, si bank Inang-Inang ya gampang bagi dia proposalnya tidak ada cukup “woi” begitu saja cair Pak 10 juta sementara ke BRI panjang ceritanya. Oleh karena itu, 2020 ini ke arah situ harus ada pengatar Pak Ketua tadi itu dalam … pembukaan persidangan kita mengurangi angka kemiskinan itu. Maka para pendamping PKH sudah melihat siapa-siapa saja yang punya kemampuan untuk menyelesaikan dirinya dengan modal lima juta saja belum saya lihat ada disini. Yang kedua, evaluasi kita 2018 tentu pencapaian angka 95% itu cukup baik ditandai dengan kita memperoleh predikat WTP itu. Namun demikian Pak Menteri, kalau membaca akumulasi angkanya itu lebih dari dua triliun, akumulasi dari semua dirjen itu yang tidak terpakai dengan seluruh alasannya. Angka dua triliun sebetulnya banyak yang kita selesaikan maka karena itu semua dengan alasan-alasan yang ada ini untuk 2020 mestinya tidak terjadi. Yang mau kita kejar ini kan enam triliun tamabahan itu, permohonan tambahan itu enam triliun sementara di 2018 kasus kita 2,1 triliun tidak terpakai, harus kita selesaikan Pak. Apakah karena tidak terjadi? Ini dibeberapa Dirjen ini katakana Dirjen Penanganan Kemiskinan, cukup besar juga. Kemudian ada di Linjamsos banyak yang tidak terserap angka-angka program kita. Kalau ini kita bisa dorong perepatan apakah administrasi atau penyelesaian dilapangan boleh kita jadikan kisah yang seperti ini atau bagaimana untuk pengurangan angka kemiskinan. Saya fikir tadi 2021 banyak yang bisa kita kurangin. Saya setuju yang disampaikan oleh Pak Samsu Niang bahwa pahala semua ini yang kita kerjakan ini karena menyelesaikan orang miskin. Tetapi dosa kita Pak, yang disampaikan Pak Iskan tadi ada orang kaya tetap menerima tidak kita

Page 28: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 28 -

buang masih menerima terus. Beberapa tempat sudah berhasil kita buatkan catatan dirumahnya “Rumah indah ini penerima PKH” tetapi didaerah lain tidak mau Pak masih menikmati saja.

Pusdatin itu sebagaimana kita reolakasi kemarin itu harus berhasil mengedintifikasi mana yang sesungguhnya tidak layak untuk menerima itu menjadi dosa kita Pak. Menuduh kita termasuk DPR yang dituduh bermain-main sehingga karena keluarganya dekat dengan si DPR itu menerima PKH, itu motornya dua, mobilnya ada, rumahnya gedong masih menerima PKH dan si penerima itu pun nikmat-nikmat saja dan masih punya catatan kita masih banyak angka-angka nya sesungguhnya manusianya tidak tahu dimana. Cuma itulah mungkin dosa kita selainnya pahala semua Pak karena orang senang begitu kita bantu senang tetapi kita berharap bantuan ini tidak bisa terus menerus kita berikan karena setiap Kabupaten hampir angka-angka nya diatas 100 miliar. Kalau setengahnya saja hilang menjadi kaya karena kita bantu maka akan ada 50 miliar untuk kita jadikan untuk membangun kita. Saya kira ini harus ada terobosan baru dari program yang kita keluarkan itu sehingga masyarakat bisa bergerak menjadi bersedekah; tidak menerima. Kalau itu kita lakukan selain berpahala maksud surga Pak Samsu yah? Terima kasih. KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Marwan. Selanjutnya, Ibu Saras ada yang mau disampaikan? F-GERINDRA (RAHAYU SARASWATI DHIRAKANYA DJOJOHADIKUSUMO): Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh, Shalom, Om Swastiastu, Namo Budaya, Salam sejahterah untuk kita semua. Tentunya Minal Aidin Wal Faizin. Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi semua yang merayakan. Pak Menteri dan seluruh jajaran; Pimpinan dan rekan-rekan Komisi VIII yang saya hormati; Singkat saja bahwa apa yang sudah disampaikan rekan-rekan sebenarnya perlu ditekankan kembali dan mungkin satu hal yang perlu ditambahkan adalah untuk kesiapan tentunya mengingat banyaknya bencana alam yang sudah kita lalui perlu terus adanya upaya untuk memastikan jangan sampai kita tidak siap. Jadi mungkin tidak perlu ada di Kementerian Sosial tetapi tetunya bagaimana untuk hal yang sama yang kita lihat di BNPB sebenarnya juga bisa kita lihat di Kementerian Sosial dimana ada dana yang selalu siap untuk digunakan guna memberikan pelayanan kepada korban bencana alam, itu yang pertama. Yang kedua, tentunya mengingatkan kembali pentingnya untuk data yang akurat agar tidak setiap tahun dan setiap saat kita melakukan pertemuan dan membicarakan tentang mau itu PKH maupun juga program-program yang lainnya. Kami sebagai wakil rakyat terus mendapatkan laporan dimana data walaupun ada

Page 29: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 29 -

verify tetapi kalau tidak anggar kan untuk dilakukan minimal setiap dua tahun atau setiap tahunnya tentunya akan menjadi permasalahan yang berkelanjutan. Terkahir adalah seperti tadi yang disampaikan untuk penyandang disabilitas. Kalau saya mau menambahkan soal pemberian penyuluhan atau rehabilitasi kepada korban kekerasan seksual khususnya korban kekerasan terhadap perempuan dan anak yang di mana Ibu Menteri Khofifah sebelum Bapak Menteri sekarang sudah menjajikan kepada kami bahwa sebenarnya sudah ada anggaran yang dialokasikan untuk rehabilitasi atau proses pemulihan bagi para korban kekerasan. Namun kami ingat bahwa tahun lalu dan tahun ini anggaran yang dialokasikan untuk korban kekerasan itu hanya 7.000 orang. Sedangkan kasus kekerasan berdasarkan laporan … dari Komnas Perempuan mencapai 400 ribu kasus jadi bagaimana bisa disampaikan bahwa korban dan keluarganya sudah mendapatkan perhatian dari pemerintah jika anggaranya tidak memenuhi minimal atau bahkan tidak memenuhi 50% dari jumlah kasus yang ada dan itupun juga dikatakan 7.000 itu sudah termasuk keluarganya, berarti ini menjadi catatan besar dan harap untuk menjadi pertimabangan. Apakah masuk didalam usulan tambahan atau jika tidak ya tentunya harus menjadi pertimbangan bagaimana itu bisa terus dipenuhi ini nanti akan menjadi perhatian kami sudah pasti nanti ada rapat dengan Dirjen-Dirjen terutama yang bersangkutan dengan rehabilitasi sosial dan juga dan Jamsos. Mungkin ini menjadi masukan dari saya. Terima kasih. Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh. KETUA RAPAT: Terima kasih Bu Saras. Pak Menteri, saya memberikan catatan sedikit bahwa pertama yang disampaikan oleh teman-teman sebetulnyakan intinya soal bagaimana kita terus menerus memperbaharui data. Data kemiskinana dan selalu apa yang disampaikan didalam, termasuk pengantar pidato Menteri Keuangan dalam sidang paripurna kemarin juga mempersoalkan kembali soal bagaimana kita menggunakan basis data terpadu. Oleh karena itu, yang menjadi catatan saya adalah dan ini juga menjadi rokemendasi yang dibuat oleh Komisi VIII tentang pemutahiran data. Salah satu rekomendasi yang kita buat adalah menjadikan Pusdatin (Pusat Data dan Informasi) tentang kemiskinan menjadi basis data terpadu yang ada kita tarik menjadi badan atau eselon satu. Pertanyaan saya apakah didalam anggaran tahun 2020 itu proses perencanaan kearah sana apakah sudah dibuat atau tidak? Ini menjadi penting karena ini menyangkut dengan, juga didalamnya adalah human resource nya tata kelola organisasi nya, dan lain-lain. Itu juga penting untuk di perhatikan. Yang kedua, Pemerintah melaui Kementerian Sosial tentu menjadi sangat penting untuk dalam pidato yang disampaikan oleh Pemerintah bahwa target penurunan kemiskinan tersebut untuk tahun 2020 antara 8,5 – 9,0 turunya angka kemiskinan. Jadi menurut saya ini keputusan politik yang diambil oleh pemerintah yang memang leading sector nya betul-betul kementerian sosial gitu. Jadi oleh karena itu, janji politik seperti ini tentukan harus diturunkan kedalam program-program yang lebih sistematis termasuk diantaranya misalnya Gini ratio ditargetkan didalam pidato kemarin itu adalah 0,375 - 0,380 ternasuk juga soal IPM nya ditargetkan mencapai 72,51 sehingga diharapkan Indonesia menjadi negara yang melepaskan diri sebagai middle income trap gitu ya. Jadi betul-betul ini ujungnya

Page 30: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 30 -

adalah Kementerian Sosial bahkan secara khusus program-program yang mengambil tema soal RPJM sekarang ini adalah lebih kepada APBN nya untuk akselerasi daya saing melalui inovasi penguatan kualitas sumberdaya manusia itu memang parahnya lebih kepada peningkatan akselerasi terhadap bagaimana menurunkan angka kemiskinan ditahun 2020. Untuk itu misalnya seperti program BPNP, PKH, kemudian sinergi basis data terpadu secara khusus juga disebutkan juga disitu, di sinergi data dasar kependudukan dan BPJS serta hal-hal yang memang berkaitan dengan upaya peningkatan kemandirian ekonomi dan pendapatan dari kelompok miskin serta rentan miskin itu harus menjadi perhatian serius dari Kementerian Sosial disertai dengan program-program yang didukungnya. Untuk itu tetntu kita harapkan ini semua terdokumentasi bukan tergambarkan secara baik melalui anggaran yang sekarang di … kepada kita begitu, persetujuan kita begitu. Saya kira itu dan saya sebelum serahkan kepada Pak Menteri juga baru saya dapat usulan Ibu Desi akan menyampaikan. Silakan Bu Desi. F- PAN (Hj. DESY RATNASARI, M.Si, M.Psi): Terima kasih Pimpinan. Bismillahirahmanirrahim. Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Yang kami hormati seluruh Pimpinan Komisi VIII; Anggota Komisi VIII; Dan Pak Menteri Sosial beserta jajarannya. Terima kasih sudah hadir bersama kami. Saya mohon maaf terlambat karena tadi ada rapat di DPP. Jadi kami baru bisa bergabung saat ini, Alhamdulillah masih sempet bisa bertemu. Ringan dan lucu saja yang ingin saya sampaikan Bapak seperti biasa. Terkait dengan evaluasi pelaksanaan APBN TA 2018 ada beberapa hal barangkali perlu untuk melakukan revisi supaya tidak terjadi kesalahan di dalam pelaporan nantinya e.. di halaman 7 itu ada penjelasan di bagian penjelasan Sekretariat Jenderal, Anggaran yang dialokasikan untuk rapat Pansus RUU Peksos tidak digunakan. Tentunya kita tidak membentuk Pansus ya Pak ya hanya Panja RUU saja nanti takutnya pelaporan menjadi berbeda dengan yang dilaporkan di DPR menjadi temuan. Itu masukan yang pertama. Masukan yang keduanya terkait dengan di halaman 11 Dirjen Pemberdayaan Sosial poin A,B, dan C. Ada pelaksanaan pemberdayaan komunitas warga adat terpencil memang sudah tercapai 92,8% namun diantara Satker yang lain paling kecil memang pemberdayaan KAT. Nah, tentunya … cuma 9 miliar sih sisanya, ga problem. Cuman yang ingin saya sampaikan adalah ketika Bapak Menteri beserta seluruh jajarannya sudah mengetahui bahwa ada faktor alam, ada keterbatasan sumber alam, sumber daya alam di lokasi Komunitas Adat Terpencil ini dan juga beberapa pihak penyedia barang jasa kurang memiliki infomasi tentang lokasi KAT semoga di program-program selanjutnya di 2020 ini bisa teratasi dan diantisipasi sehingga bisa capaian serapan anggarannya lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Itu catatan yang keduanya.

Page 31: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 31 -

Catatan yang ketiganya ada di halaman 15, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial poin 3 di penjelasan. Ada sisa anggaran, ada sisa honor SDM PKH yang tidak dibayarkan karena yang bersangkutan meninggal dunia dan sampai akhir tahun anggaran belum ada penggantinya. Tentunya membutuhkan recruitment dan selection yang tidak bisa dilakukan secara cepat dan ada waktu-waktunya. Yang ingin saya sampaikan terkait dengan kasus ini, analoginya tentu bisa terjadi pada penerima manfaat PKH. Ada yang meninggal, ada yang engga. Nah berarti kan bagaimana updating data tadi yang disampaikan oleh Ketua, Pak Ace, bisa juga dilakukan tanpa harus menunggu atau prosesnya mungkin bisa lebih cepat dibandingkan untuk mengganti sumber daya atau pendamping PKH tapi penerima manfaat bisa lebih cepat, misalnya. Nah tentunya ini bagaimana proses untuk bisa meng update data menjadi suatu hal yang penting sekali untuk dilakukan perbaikan terus-menerus, ini hanya contoh saja. Tapi analoginya adalah kepada penerima manfaat PKH yang meninggal. Berarti update datanya harus cepat juga ya Pak ya karena yang terjadi sekarang kan masih lambat, jangan sampai terjadilah dosa berjamaah seperti yang disampaikan oleh Pak Iskan karena yang menerimanya bukan yang membutuhkan. Yang terakhir, ada di halaman 17, Dirjen Penanganan Fakir Miskin poin 1: “Pada bantuan sosial pangan terdapat pengembalian bansos akibat KKS yang gagal burekol”. Saya agak bingung yang gagal burekol itu apa? Mungkin bahasanya bahasa laporan kali ya? Bukan bahasanya yang umum..Bahasa Indonesia yang umum. Lalu kemudian ada tulisan “Kesalahan Setting e-Wallet atau error”. Nah tentunya hal ini suka terjadi gak hanya sekedar kesalahan setting e-wallet, tapi kemudian suka juga terjadi telatnya transfer, misalnya ya. Himbara menyalahkan Kementerian ataupun Dinas di Propinsi ataupun Kabupaten/Kota misalnya, lalu kemudian juga nanti Dinas atau Kementerian Sosial akan menyalahkan Himbara. Nah saya gak mau hal ini terjadi lagi di 2020. Semoga itu bisa terjadi perbaikan, itu menjadi suatu hal yang sangat penting sehingga tidak ada serapan anggaran yang tersisa lagi di laporan-laporan selanjutnya. Itu saja Pimpinan masukan dari saya. Terima kasih. Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. KETUA RAPAT: Terima kasih Bu Desy kita kayanya harus tambah waktu lagi. Kita kasih 15 menit Pak Menteri ya. Saya persilakan Pak Menteri untuk memberikan tanggapan dengan waktu yang. MENTERI SOSIAL (Dr. AGUS GUMIWANG KARTASASMITA, M.Si.): Terima kasih. Pak Pimpinan dan anggota Komisi VIII yang terhormat. Saya hari ini memang sengaja datang dengan batik biru karena terakhir saya mengikuti rapat dengan Komisi VIII, Mba Desy memberikan yang. Ibu Desy memberikan apresiasi kepada saya dengan menggunakan batik biru, makanya saya ulangi.

Page 32: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 32 -

F- PAN (Hj. DESY RATNASARI, M.Si, M.Psi): Karena tahu pakai batik jadi tadi saya buru-buru dari DPP. MENTERI SOSIAL (Dr. AGUS GUMIWANG KARTASASMITA, M.Si.): Terima kasih Bu Desy. Ada beberapa hal yang disampaikan oleh Pimpinan dan segenap anggota Komisi VIII saya akan coba menjawab mungkin tidak berdasarkan nama anggota yang terhormat tapi berkaitan dengan isu nya, berkaitan dengan topiknya, walaupun sebenarnya pembahasan atau rapat kita hari ini adalah berkaitan dengan anggaran tapi ada beberapa hal yang disampaikan oleh yang terhormat anggota Komisi VIII yang mungkin juga sebetulnya diluar agenda rapat kita tapi mungkin perlu kami berikan penjelasan. Yang berkaitan dengan updating data, perbaikan data. Memang seperti apa yang pernah kami sampaikan berdasarkan berbagai macam pertanyaan anggota Komisi VIII. Pada rapat yang terakhir rapat dengan agenda realokasi anggaran 2019, upaya atau proses updating data di Kementerian Sosial, bukan hanya updating datanya tapi memperbaiki proses dari updating datanya itu sendiri merupakan perhatian atau hal yang penting di mata Kementerian Sosial. Inclusion dan exclusion error itu sebenarnya tidak boleh ada. Tidak boleh ada KPM yang sebenarnya dia tidak wajar menerima bantuan ya. Kita harus mulai dari situ dulu. KPM yang tidak wajar menerima bantuan. Nah oleh sebab itu seperti yang pernah kami sampaikan salah satu upaya yang kami lakukan itu adalah kami bekerjasama dengan pihak Kepolisian. Bahkan pihak-pihak Kepolisian menugaskan Perwira dengan bintang 2 Inspektur Jenderal Muktiono sebagai Satgas Bansos yang ada di Kementerian Sosial yang secara khusus, secara khusus kami meminta bantuan mereka karena mereka Kepolisian itu setiap Kepolisian itu kan punya tangan sampai ke desa-desa ya, sementara Kementerian Sosial tidak punya kewenangan untuk sampai kesana apalagi dengan adanya Undang-Undang Otonomi Daerah, adanya Undang-Undang Pemda. Nah ini sudah ada buahnya. Suatu hal yang positif terjadi, yang positif terjadi ketika kami menandatangani atau memulai program dengan pihak Kepolisian dalam rangka memperbaiki data, dalam rangka kita mengeluarkan inclusion error. Apa yang terjadi sekarang di lapangan ketika banyak sekali ... ini sih kearifan lokal saja sebetulnya tidak ada arahan sama sekali dari Kementerian Sosial. Berbondong-bondong masyarakat itu untuk check and balance untuk apa namanya … memberikan satu nuansa kepada KPM ya ini kearifan lokal saja sekali lagi. Ada yang satu komunitas mereka sepakat untuk mengecat rumah KPM dengan tulisan sesuatu gitu, tulisan “warga miskin” atau dan lain sebagainya. Ada komunitas atau ada kearifan lokal yang nemempel sticker di depan rumah KPM dan lain sebainya. Tapi yang sebetulnya yang ada yang menjadi instruksi dari Kementerian Sosial yang sifatnya resmi yaitu kami meminta agar seluruh nama dari KPM yang ada di desa tersebut dicantumkan dalam list nanti dipajang ya dipajang di kantor-kantor Kelurahan agar warga dari desa tersebut, dari Kelurahan tersebut bisa mengetahui nama-nama dari pada para penerima manfaat program Keluarga Harapan maupun BPNT. Dan ini luar biasa, luar biasa, di satu Kabupaten ... salah satu Kabupaten di Jawa Tengah itu kemudian terjadi graduasi alamiah dimana KPM nya kemudian secara, karena ini harus harus ikhlas ya. Ketika mereka graduasi itu awalnya

Page 33: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 33 -

memang harus ikhlas. Nah ini mereka ikhlas. Ada sekitar 6000an KPM di satu Kabupaten itu kemudian menyatakan “Pak kami sudah tidak lagi perlu bantuan”. Nah bahkan mungkin itu karena ada proses apa namanya, pengawasan. Natural aja alamiah dari masyarakat. Ya mereka tidak mau dihakimi oleh masyarakat, mereka malu, mereka malu sehingga secara ikhlas ya menyatakan bahwa mereka minta dikeluarkan dari program itu. WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI (MARWAN DASOPANG/F-PKB): … Pak Ketua, KETUA RAPAT: Oh Pak Marwan, silakan. WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI (MARWAN DASOPANG/F-PKB): Karena ini berhasil menjadikan .. gak tahu ikhlas atau khawatir ya kayanya takut malu juga itu Pak bukan karena ikhlas. Karena itu harus ada pemaksaan. Oleh karena itu jadikan saja ini program Pak. Tempeli saja itu rumah-rumah yang tidak layak itu, seluruh Indonesia itu bakal timbul kesadaran, kalau enggak malu dia Pak. “oh rumah nya bagus punya mobil, punya kendaraan, terima terus PKH” itu akan..kalau di satu Kabupaten 6000 Pak ditempelkan 6000, luar biasa itu Pak kita alihkan. Jadi di formalkan saja jangan himbauan dibuatkan daftar nama Pak. Tempel langsung ke rumah di semprot berdasarkan keputusan kita supaya tidak menjadi pidana Pak. Polisi. Saya pikir boleh juga jadi program. Terima kasih. MENTERI SOSIAL (Dr. AGUS GUMIWANG KARTASASMITA, M.Si.): Baik Pak Marwan terima kasih atas usulnya nanti akan kami tindaklanjuti. Ada juga langkah yang kami ambil dari Kementerian Sosial untuk mempercepat graduasi. Dalam Rapim Kementerian Sosial sudah diputuskan sebagai laporan kepada Komisi VIII bahwa para KPM sudah sampai pada tiitk desil 4.0 itu ada ada penjelasan teknisnya. Itu yang secara otomatis akan kami keluarkan dari program PKH ya, secara otomatis akan kami keluarkan program PKH agar supaya yang masih exclusion error itu bisa segera masuk mendapat program PKH itu sendiri. Nah memang ini juga perlu kami akui walaupun sebetulnya kasusnya gak terlalu banyak tadi yang disampaikan oleh yang terhormat Pak Choirul Muna, ya ada usulan KPM yang datang dari.. bawah ya istilahnya ya yang kemudian dari Kementerian Sosial dalam tanda petik itu belum diakomodir. Ada 2 hal yang bisa menjawab apa yang disampaikan oleh oleh Pak Muna yaitu yang pertama, kita juga melihat apakah proses yang dilakukan atau yang telah dilakukan oleh bawah itu.. sebut saja Dinas Sosial itu sudah sudah dalam proses yang proper. Ya itu yang kami lihat. Seperti yang pernah kami laporkan juga kami banyak menerima Kepala Daerah Kepala Daerah Propinsi Pak yang menyampaikan kepada kami, memohon kepada kami untuk agar aturan terhadap updating-updating data itu dirubah. Tidak sepenuhnya diberikan kepada Kadin Sos Kabupaten/Kota. Jadi Propinsi itu juga minta dilibatkan untuk updating data karena menurut pejabat Pemda Propinsi mereka banyak menemukan program yang tumpang tindih.. yang tumpang tindih. Nah ini juga suatu

Page 34: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 34 -

hal yang kami perbaiki Pak Choirul Muna dalam PerMensos kami. Walaupun dalam Undang-Undang PFM nya disebutkan kewenangan dalam meng-updating nya itu ada di Kabupaten/Kota. Tapi akan kami cari … sedemikian rupa agar supaya nanti proses updating nya itu sebelum disampaikan kepada kami, kepada Kementerian Sosial itu melibatkan Propinsi..Pemerintah Daerah Provinsi. F- P.NASDEM (Drs. KH. CHOIRUL MUNA): Pimpinan. Jadi jadi begini saya kemarin itu mengumpulkan dinas-dinas sosial di Dapil saya. Magelang, Temanggung, Wonosobo, Purworejo, Kota Magelang. Apa sebetulnya kalian apa itu.. rasakan selama ini yang jadi persoalan krusial? Yaitu satu, bahwa yang sudah kena 6 bulan sekali itu ada.. apa itu..verivali data. Verivali data itu yang kemarin itu kadang-kadang karena anaknya sukses orang tua dibuatkan rumah. Punya mobil, punya.. itu dengan instan karena anaknya itu sukses diluar sana. Akhirnya mestinya dia itu sudah tidak terima PKH lagi. Nah itu sudah dinyatakan lulus, di Temanggung sudah dinyatakan lulus itu. Kemudian kemarin ada 2400 sudah dinyatakan lulus bahwa ini adalah lulus dari BK. Tetapi di Pusdatin itu tidak dirubah datanya, gitu loh. Sehingga pada saat.. apa itu..turun lagi namanya masih ada orang yang sudah punya mobil ini gitu loh. Nah ini lah yang jadi krusial yang ada di bawah. Sementara yang apa itu..sekarang itu.. dari Dinas Sosial itu mestinya diberikan pada yang sudah di update disitu. Nah ini lah yang terjadi persoalan-persoalan yang ada. Terima kasih Pimpinan. KETUA RAPAT: Silakan Pak Menteri. WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI (DR. Ir. H. SODIK MUDJAHID, M. Sc/F-P.GERINDRA): Izin Pimpinan, saya mau memperkuat saja. Pak Menteri yang terhormat Kami setuju lah salut Pak Menteri mengakomodasi usulan dari Propinsi itu, tapi mohon nanti dengan cermat ya Pak ya. Apakah tidak menambah birokrasi begitu ya Pak ya. Karena setahu kami yang lebih akurat tentu dari Kota/Kabupaten kecuali jika Pak Menteri menemukan ada propinsi-propinsi yang mungkin tim nya bekerja lebih bagus Pak. Terima kasih Pimpinan. KETUA RAPAT: Iya, silakan Pak. Sedikit dulu Pak F- PDIP (Drs. SAMSU NIANG, M.Pd): Untuk menjawab Pak Choirul Muna. Saya ingin menanggapi Pak..siapa tuh Pak.. kalau kondisi di lapangan seperti di Sulawesi Selatan apa yang dikatakan tadi

Page 35: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 35 -

Pak Marwan bahwa banyak sama Pak Iskan memang kondisi lapangan penerima PKH itu rumahnya ada yang bagus, ada yang penampilannya bagus. Kita tahu bahwa setelah saya bicara di lapangan dia bilang “dulu waktu rumah itu bagus saya dapat misalnya hasil pertanian saya bagus”, tiba-tiba kemudian tidak jadi lagi hasil pertaniannya ini jadi jatuh miskin lagi. Jadi ndak boleh dikatakan bahwa rumahnya bagus itu dianggap tidak apa lagi namanya.. tidak bisa menerima PKH. Jadi banyak hal-hal yang misalknya yang bisa menyebabkan mungkin dia naik haji. Haji kan tidak bisa … tapi dulu dia kaya, tapi tiba-tiba jatuh miskin gitu. Ah ini semua ini mungkin data-data yang dibawa sehingga data-data di daerah itu seperti itu pendataannya. Mungkin kita menganggap rumahnya bagus tapi hasil pertaniannya mungkin bulan ini bagus sehingga beli rumah, mungkin hasil pertanian berikutnya tidak tidak bagus lagi jatuh miskin lagi Pak, jadi gitu. Jadi memang apa namanya.. fluktuatif itu yang namanya kemiskinan dan kekayaan di daerah-daerah itu. Jadi banyak hal yang bisa kita..saya jadi..saya tidak setuju kalau misalnya langsung kita lihat rumahnya bagus, langsung dikatakan ini tidak bisa lagi menerima PKH, atau pakaian bagus tidak bisa menerima..dan lain-lain sebagainya dan lain-lain sebagainya. Jadi itu itu semua itu adalah kondisi di lapangan yang membuat kaya gitu terutama di Sulawesi Selatan Pak. Banyak yang bajunya bagus tapi miskin juga, banyak rumahnya bagus tapi miskin juga. Jadi itu yang..karena makanya jangan di rubah lagi datanya di Sulawesi Selatan. KETUA RAPAT: Ditambah nanti Sulawesi Selatan. F- HANURA (Pdt. TETTY PINANGKAAN, S.Th): Boleh pimpinan sedikit sebelum di jawab yang terakhir boleh? Ya, mohon maaf karena saya ada kegiatan di luar tadi tidak mengikuti semua seluruhnya tapi secara khusus saya mau menyampaikan pergumulan masyarakat Dapil saya Sulawesi Tengah yang memang banyak daerah yang masyarakatnya dibawah kemiskinan..garis kemungkinan kemudian terjadi bencana jauh..jadi lebih tambah miskin lagi. Karena kita bersyukur bahwa bantuan untuk korban bencana dalam penanggulangan kemiskinan itu sampai 600% itu luar biasa tapi karena.. KETUA RAPAT: Bu sebentar ya.

Kita tadi sepakati pukul 16.45 jadi kita tambah lagi ya, 10 menit Pak Menteri ya. F- P HANURA (Pdt. TETTY PINANGKAAN, S.Th): Karena ada begitu besar anggaran yang tersisa untuk program penanggulan kemiskinan, apakah masih ada kesempatan di sisa kerja kami yang tinggal berapa bulan ini untuk kami membantu merealisasikan anggaran yang sudah di tetapkan untuk tahun ini? Sehingga ya kalau memang ada barangkali saya yang kebetulan dari Dapil Sulawesi Tengah bisa mengutus TA saya untuk proses itu. Terima kasih

Page 36: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 36 -

KETUA RAPAT: Ya, silakan Pak Menteri. MENTERI SOSIAL (Dr. AGUS GUMIWANG KARTASASMITA, M.Si.): Terima kasih. Untuk menjawab Pak Choirul Muna ini memang perlu diakui Pak bahwa ada dalam Kementerian Sosial ini baru 3 bulan terkahir ini ya kami membuat satu kebijakan pengolahan data itu harus satu pintu dibawah Pusdatin. Nah selama ini yang terjadi JSK itu mempunyai data tersendiri yang dikumpulkan oleh pendamping-pendamping PKH. Nah berdasarkan keputusan kami dalam rapat pimpinan kemarin kami sudah putuskan bahwa semua harus terintregasi ya data, dan satu pintu melalui Pusdatin. Nah kalau itu sudah terjadi insyallah Pak..Pak Choirul Muna, apa yang disampaikan oleh Pak Choirul Muna itu tidak akan terjadi lagi. Tapi memang sudah menjadi catatan kami. F-P. NASDEM (Drs. KH. CHOIRUL MUNA): Pimpinan, mohon kecepatan dari Pusdatin untuk menerima dari Pak bawah. Terima kasih. MENTERI SOSIAL (Dr. AGUS GUMIWANG KARTASASMITA, M.Si.): Ya insyallah sudah siap Pak Choirul Muna untuk Pusdatin. Terima kasih bantuan jawaban dari Pak Samsu Niang ya, memang seperti itu adanya maka perlu kami sampaikan yang sudah tadi kami sampaikan bahwa keputusan dalam rapat pimpinan kami, KPM yang sudah Masuk ke desil 4, 4 plus itu otomatis akan kami keluarkan dari program-program bantuan sosial,baik itu PKH maupun BPNT, nah ini untuk desil 4 plus itu ada rumusannya tersendiri dimana ahli-ahli statistik yang menghitungnya. Ahli-ahli statistik itu ada proksimintas itu ada beberapa indikasi, ada beberapa variabel, yang kemuduian bisa kami ambil kesimpulan bahwa KPM ini masih didalam desil 2 atau 3 atau 3 setengah, bahkan mereka masih bisa diberikan bantuan, masih layak diberikan bantuan.

Berkaitan dengan apa yang disampaikan dengan pak Iskan, jadi memang kalau anak semakin banyak buka berarti tambahannya semakin banyak pak. Karena dari 7 komponen PKH yait komponen e apa namanya ibu hamil usia dini, SD, SMP, SMA, disabilitas berat dan lansia, kalau ada keluarga yang mempunyai komponen ke tujuh-tujuh nya ,yang kami bantu cuman 4. Jadi 4 komponen terbesar yang kami bantu. Jadi kalau,kalau KPM itu punya 5 anak, ya misalnya ada anak kembar gitu ya, tetap dalam aturan kami itu yang bisa kami bantu adalah 4 komponen karena, kami sih ingin bantu semua ya pak terus terang, karena biar bagaimana juga kalau di, kalau mereka adalah KPM dibawah desil 4, artinya mereka layak, ya mereka warga miskin, tapi ini berkaitan dengan keterbatasan anggaran, maka kami harus mencari solusi ya, agar 10 juta KPM itu bisa tersentuh. Maka maksimal, maksimal komponen itu 4.

Kemudian selanjutnya, selanjutnya berkaitan dengan temuan-temuan ini pak, pak, Budiman ya? Pak Bambang, mohon maaf pak Bambang. Temuan-temuan di masyarakat ya, banyak orang-orang yang begitu susah, begitu sulitnya, saya kira itu memang tanggung jawab kita bersama. Kita ketahui bahwa apa yang menjadi

Page 37: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 37 -

tupoksi dari, tusi dari Kementrian Sosial itu menangani 26 jenis PMKS, Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial. Yang ingin kami laporkan kepada Komisi VIII sekaligus dalam kesempatan yang berbahagia ini, PMKS sebutan PMKS akan kami rubah, bapak ibu yang terhormat, menjadi PPKS, Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial. Jadi mereka tidak lagi mendapat atau disebut dengan Penyandang Masalah.

Kami tidak mau seorang bayi yang bau lahir, nggak tahu apa-apa sudah dicap PenyandangMasalah. Balita terlantar sudah dicap Penyandang Masalah. Jadi sebutan PMKS, Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial sekaliagus kami laporkan akan segera kami rubah menjadi PPKS, Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial.

Nah disitu ada 26 jenis, Pak Bambang. Ini yang jadi problem memang ketika ada Undang-undang otonomi daerah dan Pemerintah Daerah, pelayanan dasar itu harus wajib hukumnya dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini adalah Kementrian Sosial itu adalah pelayanan-pelayanan lanjutan, pelayanan-pelayanan secondary. Namun, namun Pak Bambang, banyak sekali dari sana-sini kasus-kasus hoax yang kami temukan PPKS ya sebut saja PPKS, kita mulai sebut PPKS sekarang itu, ditemukan, dilaporkan kepada kami. Dan alhamdulilah pak, ketika dilaporkan kepada kami, ya, pekerja sosial-pekerja sosial kami di lapangan segera kami kirim, segera kami iden, a assessment , dilakukan identifikasi, dan bantuan segera disalurkan kepada PPKS-PPKS yang teridentifikasi yang dilaporkan kepada kami.

Jadi kalau yang terhormat anggota Komisi VIII juga bisa membantu kami lebih aktif,ya apabila menemukan PPKS PPKS di daerahnya masing-masing, disilahkan di sampaikan kepada kami, ya tentu nanti kami akan memberikan bantuan, akan menyalurkan bantuan-bantuan sesuai dengan apa yang memang dibutuhkan.

Mengenai KUBE pak, mengenai KUBE, ini KUBE itu masih ada e tadi pak Bisri ya? Pak Bisri bicara mengenai, bukan KUBE ya, yang KUBE pak Bambang ya? pak Bambang. KUBE ini masih suatu program menurut pandangan saya, program yang sangat baik dan bahkan waktu saya hari pertam, hari pertama saya masuk Kementrian Sosial, ketika saya berkumpul dengan para pejabat Kementrian Sosial, khususnya Eselon I saya sampaikan, bahwa KUBE ini akan menjadi perhatian utama saya. Ya? Program-program pemberdayaan yang ada di masyarakat, ya, khususnya pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin, mohon maaf, bagi masyarakat pra sejahtera itu akan jadi perhatian saya dari waktu ke waktu.

KUBE pada tahun 2018 targetnya 119 ribu ya, orang. dan realisasinya 188 ribu, itu sekitar 99%. Saya yakin insyaallah ditahun 2019 ini ya, realisasi KUBE akan lebih banyak dari targetnya, karena apa? karena kami terbuka ya, menyediakan suatu fleksibilitas untuk menyalurkan KUBE dari dana hibah dalam negeri yang kami miliki, ya? yang kami miliki. Jadi kami dalam menyalurkan KUBE itu tidak lagi perlu, kalau misalnya APBN nya sudah, sudah habis, itu jangan khawatir, karena kami akan terus salurkan melalui dana hibah dalam negeri yang memang ada di Kementrian Sosial. Itu juga merupakan jawaban dari pertanyaan Pak Bambang mengapa ada satu kegiatan yang targetnya lebih? Misalnya sebut saja bencana alam. Bencana alam itukan targetnya 600% tercapai, itu sama juga pak.

Jadi ketika kami kunjungan ke lapangan-lapangan yang terjadi terdampak bencana alam kami menemukan keluhan-keluhan baik itu dari Pemda, baik itu dari masyarakat terhadap kurangnya, kurangnya bantuan terhadap kebutuhan-kebutuhan dari bantuan yang mereka perlukan. Nah kami bisa saja menyediakan dari APBN ya pak ya, atau minta tambahan dari Kementrian Keuangan mendapatkan APBN, itu bisa saja, dan Kementrian Keuangan juga siap, siap. Tapi

Page 38: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 38 -

ada proses, ada proses. Nah untuk mensiasati, maka suapaya cepat, maka banyak sekali bantuan-bantuan sosial bencana alam dari Kementrian Sosial yang tidak dari APBN, tapi itu ada dari alokasi dana hibah dalam negeri yang kami miliki. Nah itu itu merupakan jawaban dan 2019 ini insya Allah Pak, insya Allah, capaian target untuk KUBE itu diatas 100% karena memang kami akan dorong, kami dorong betul-betul program KUBE menjadi program andalan ya, karena itu adalah program pendampingan komplimenter bagi orang-orang pra-sejahtera. Khususnya kami akan menyalurkan program KUBE untuk KPM KPM kami, ya, baik itu PKH BPNT.

Tadi juga ada pertanyaan, seharusnya PKH, KPM PKH itu penerima bantuan pangan non tunai. Itu saya kira memang seperti itu adanya,ya? PKH seharus, KPM PKH seharusnya juga penerima BPNT. Karena kami yakini ya, bahwa dengan kebijakan seperti ini, upaya kita untuk mempercepat pengurangan angka kemiskinan itu lebih realistis. Maka, maka KPM PKH itu memang seharusnya, seharusnya dia juga menerima BPNT tapi , tapi BPNT tidak melulu dia harus bisa menjadi KPM PKH karena PKH itu sekali lagi, kondisionalitas. Ada syarat dan prasyarat yang memang harus di e disyaratkan dalam program itu.

Untuk yang terhormat anggota Komisi VIII yang daeranya kebetulan tertimpa bencana alam, baik itu yang sudah atau yang sedang berlangsung, la itu shh, ini juga sekaligus kita juga tidak berdoa untuk itu, ya. kalau kedepan nanti ada daerah-daerah yang menjadi konsituen dari yang terhormat anggota Komisi VIII terkena bencana alam, sampaikan kepada kami. Kami bisa siapkan. Siapkan bantuan-bantuan yang bisa dibawa oleh yang terhormat anggota Komisi VIII ke daerah-daerah bencana di dapilnya masing-masing dan dengan cepat. Dengan cepat. Ya. tapi tentu harus ada, harus ada usulan, harus ada proposal. Tapi selama itu tujuannya adalah untuk membantu warga kita yang terdampak bencana alam, ya, saya akan menggunakan diskresi saya untuk menggunakan dana hibah untuk membantu korban bencana alam itu. Jadi silahkan, terbuka, ya.

Untuk PKH Sulteng, kami punya program yang disebut PKH adaptif, mohon maaf. PKH adaptif. Kami juga sadar bahwa di daerag-daerah yang terdampak bencana pasti ada proses-proses dalam tanda petik ya, kemiskinan dari warga-warga atau warga yang terdampak dari bencana ini. Nah itu akan kami lakukan assessment, akan kami lakukan assessment dan tentu dengan program keluarga harapan adaptif itu mempunyai space untuk menambah jumlah atau kuantitas KPM yang ada di daerah-daerah bencana.

Kemudian untuk berkaitan dengan RUU Peksos, anggarannya sudah ada pimpinan, di tahun, untuk 2019 ini ya, sudah disiapkan. e tentu karena pentingnya RUU Peksos, menjadi perhatian dari kami Kementrian Sosial, dan kami berharap e sebelum bulan, sebelum september laH RUU peksos ini bisa di ketok, ya. dan saya sebagai pimpinan Kementrian Sosial akan memberikan perhatian khusus agar, agar RUU ini bisa kita ketok, karena RUU ini merupakan suatu achievement dari Komisi VIII dan juga dari Kementrian Sosial.

Kemudian Rutilahu masih Pak Lukman, Pak Lukman sudah tidak ada. Rutilahu tahun seribu tahun 2018 itu 10.775 dan 100%, sementara di 2019 kita anggarkan untuk 14 ribu. Nah Rutilahu juga merupakan suatu program yang saya sebagai pimpinan Kementrian Sosial welcome, menggunakan dana hibah dalam negeri. Jadi nanti kalau dalam pertanggungjawaban aggaran 2019, program rutilahu capaiannya melampaui 100%, itu karena itu. Karena memang kita memberikan fleksibilitas untuk mengurang, mengguna, menggunakan dana hibah yang ada di Kementrian Sosial yang non APBN untuk kita salurkan untuk program-program rutilahu. Silakan kalau yang terhormat anggota Komisi VIII, pimpinan maupun anggota yang ingin

Page 39: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 39 -

membantu warganya karena membantu warganya juga berarti membantu kami dari Kementrian Sosial untuk memberikan perhatian ya, dalam program rutilahu tersebut. Tapi tentu memang usulannya juga tetap harus ada proses good governance nya juga tetap harus ada, agar supaya diantara kita berdua, ya, tidak akan permasalahan di kemudian hari. Crowd founding seperti tadi disampaikan alfamart dan sebagainya itu memang izinnya dari kami pak. Izin dari kami untuk mereka menggalang dana untuk satu tujuan tertentu. Untuk satu tujuan tertentu, itu silahkan saja. Untuk satu tujuan tertentu dan penggalangan dana nya, penggalangan dananya itu dalam tempo tertentu, jadi tidak bisa apa e selamanya, tidak bisa selamanya. Dan itu itu itu saya kira juga satu hal yang positif, satu hal yang positif ya, semakin banyak dana terkumpul artinya masyarakat kita itu kepekaan sosialnya itu masih ada. Jadi, jadi baik-baik aja bagi, bagi Kementrian Sosial.

Selain kami juga punya CSR misalnya dengan perusahaan-perusahaan, KAI arahkan perusahaan-perusahaan itu untuk memberikan atau menyalurkan CSR nya kepada program-program yang ada di Kementrian Sosial ya baik itu kemiskinan, disabilitas, lansia, perlindungan anak dan lain sebagainya. Nah itu juga dalam rangka kami mengundang partisipasi dari e pihak swasta, ya untuk melek terhadap, terhadap, atau peka terhadap lingkungan khususnya sosial yang ada di, yang ada di, kita semua yang ada di Indonesia, ya.

ANGGOTA…..:

Ijin Pak Menteri. Itu dana hibah itu dalam bentuk apa Pak? Apa itu dana yang dikumpulkan

melalui undian Kemensos atau gimana? Dan kira-kira sekitar berapa itu dia, itunya?

MENTERI SOSIAL (Dr. AGUS GUMIWANG KARTASASMITA, M.Si.): Dana hibah ini, dia di audit oleh BPK. Jadi saya bisa menyampaikan itu adalah

merupakan dana yang dikumpul dari undian. Undian gratis berhadiah. Undian gratis.

ANGGOTA…..: Maka saya taunya dana undian, saya pikir ada, ada lain-lain lagi.

Page 40: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 40 -

MENTERI SOSIAL (Dr. AGUS GUMIWANG KARTASASMITA, M.Si.):

Nggak. Dana undian, dana undian gratis berhadiah. Jadi pertanggungjawaban

dari penggunaan anggaran itu juga penting pak, diawasin oleh diawasi oleh BPK bahkan untuk audit 2018 kemarin … WTP alhamdulilah itu masih ada catatan mengenai pengelolaan dana hibah ini. tapi, tapi itu insyaallah bisa kami sesuaikan pak. Tapi selama, selama selama usulan yang datang dari anggota terhormat Komisi VIII untuk membantu orang sulit, orang susah, PPKS, ya, akan kami salurkan pak. Dengan proses yang good governance, tidak akan, tidak masalah. Terimakasih untuk Pak Sodiq yang telah mendukung, ya. yang telah mendukung Kementrian Sosial bahkan secara eksplisit agar … anggarannya minimal 1 triliun.

Terima kasih.

F-P.GOLKAR (Dr. H. DEDING ISHAK, S.H., M.M.):

Yang pertanyaan saya tentang ada kemungkinan penambahan jadi pendamping ga untuk saat ini? MENTERI SOSIAL (Dr. AGUS GUMIWANG KARTASASMITA, M.Si.):

Ok, jadi kami sudah usulkan terus terang tapi karena Kementerian Keuangan belum menyetujui Pak. Tapi ada satu hal yang menarik Pak dari boleh kita sampaikan dengan perspektif misalnya, honor yang mereka terima hanya sekian, 3 sekian juta rupiah per bulan tapi contoh saja misalnya 2 bulan yang lalu Pak, Pak Iskan. Kami membuka pendaftaran SDM PK baru, terbuka kepada publik. Yang daftar Pak 16.000 Pak. Hah? Yang daftar 62.000 Pak. 62.000 dari seluruh Indonesia Pak. Yang mau bergabung sebagai SDM PKH, pendamping PKH. Slotnya mau tau ga berapa Pak? Slotnya, hanya sembilan ra 959, jadi kurang dari 1%, kurang dari 1%. Jadi artinya artinya, mereka sadar mereka paham bahwa dengan bergabung sebagai SDM PKH ya apa yang bisa disamp apa yang bisa diberikan oleh negara baru segini. Memang dari waktu ke waktu kami berikan perhatian. Misalnya asuransi kesehatan, nah itu juga sudah kami sudah kami tambahkan ya. Kami sepakat sekali bahwa berhasilnya program apa pun itu termasuk PKH, itu kuncinya ada salah satu kuncinya ada dipendamping. Tapi memang cukup unik juga Pak yang saya sampaikan tadi ada 62 ada 62.000 yang daftar padahal mereka tahu slotnya hanya 959, 959. Ini kan ini kan artinya memang animo dari dari kader-kader pekerja sosial yang ada di lapangan itu cukup tinggi untuk bergabung dengan SDM PKH, itu yang perlu kami laporkan.

Terima kasih, Mba Pak Marwan, Mba Desi. Terima kasih atas masukannya ya, memang sisa di 2018 ini besar sekali Pak. Mungkin besarnya ini bisa kita tekan ya selisihnya itu, mohon dukungan yang luar biasa dari Komisi VIII.

Kalo program bantuan pangan kita bisa transformasikan 100% ke BPNT. Itu fix bantuan BPNT itu fix yang sekarang 110.000 per bulan dalam pagu indikatif 2020, 135.000 per bulan dalam usulan yang kami sampaikan ke Kementerian Keuangan kami mengusulkan 165.000 per bulan nah itu fix. Kalo Rastra, kalo Rastra itu kan fluktuasi tergantung dari harga beras, tergantung harga beras.

WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI (MARWAN DASOPANG/F-PKB):

Page 41: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 41 -

Ini itu artinya sudah disetujui ya Pak Menteri? Sudah di setujui sama sama Kementerian Keuangan?

Page 42: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 42 -

KEMENTERIAN SOSIAL:

Kalo dari pagu indikatif 2020, 135 sudah disetuju oleh Kementerian Keuangan dan Bapenas. Tapi usulan

KETUA RAPAT:

35? KEMENTERIAN SOSIAL:

135.000 per bulan memang sudah di alokasikan dalam pagu indikatif oleh Kementerian Keuangan dan Bapenas. Tapi usulan kami 135.000 ga cukup. Kami minta penambahan per KPM menjadi 165.000. F-GOLKAR (Dr. H. DEDING ISHAK, S.H., M.M.):

Melalui Pak Ketua, ini menarik bagus. Mohon dijelaskan sedikit saja. Dari 100 kan asalnya 110 Pak? Alhamdulilah jadi 135 indikatif tapi Bapak masih terus berupaya jadi 165 ini luar biasa. Ini ada tambahan apa saja Pak? Mohon di pada kami dijelaskan.

KEMENTERIAN SOSIAL:

Kalaupun 110, kalaupun 110.000 ya. Memang kami sudah membahas adanya diversifikasi dari item yang bisa dibelanjakan oleh KPM. Yang sekarang mereka hanya bisa belanja telor dan beras. Nah kami sudah membas dengan pihak terkait dalam pemerintah. Nah kami akan tambah dan ini juga ketika kami banyak bertemu dengan KPM BPMT ya ketika kami tanya, kira kira apa yang dibutuhkan selain beras dan telor? Kebanyakn dari mereka mengatakan minyak goreng, ada yang mengatakan daging, ada yang mengatakan gula. Tapi gula akan kami larang Pimpinan, ya. Menteri Kesehatan pun melarang untuk kita memberi bantuan gula, karena tidak sehat. Jadi kemungkinan besar item yang akan kami devi de dever diversifikasi dari dua, dari beras dan telor akan kami tambah minyak goreng dan susu. Susu itu dari dialog kami dengan KPM itu sering keluar Pak Marwan. Susu susu tambahan gitu ya untuk supaya supaya bisa aa apa namanya aa diberikan keluasan bagi KPM untuk beli susu. Jadi kalo pun tidak ditambah masih tetap 10.000 kami sudah mengarahkan mengarah pada situ, alhamdulilah sudah di tambah 135.000 nah sekarang kami sedang memperjuangkan agar setiap KPM BPMT itu bisa terima 165.000. Jadi untuk .... Yang terhormat Pak Marwan,

Untuk mengurangi selisih yang 2 triliun memang besar Pak , tapi itu sebagian besar ada di PFM karena itu belanja rasra itu Pak, belanja rastra itu. nah kalo kalo ada penekanan dari Komisi VIII agar segera program bantuan rastra itu ditrasformasikan kepada BPMT hal itu fix itu, selain fix juga memang berdasarkan berdasarkan studi, studi siapapun itu. Studi bank dunia, studi IMF, studi microsef ya,

Page 43: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 43 -

program BPMT itu jauh lebih baik dari pada rastra, dari pada rastra program BPMT itu jauh lebih baik dari pada rastra. Nah itu mohon dukungan yang ika ya supaya..

Page 44: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 44 -

WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI (MARWAN DASOPANG/F-PKB):

Pasti didukung karena apa yang disampaikan oleh Pak Niang tadi sama Pak Muna, ya beras itu ada yang baik Pak, tapi lebih banyak yang busuk gitu. Jadi masalah kan ga bisa milih. Kalo itu dijadikan uang ya bisa milih, kalo dia mau beli yang mahal ya silahkan yang penting sudah kita beri . Saya sudah hitung-hitung ini sebetulnya banyak yang kita selesaikan dengan 2 triliun Pak. Kita dukung kalo poin apa yang harus kita cantumkan, kita buat Pak. Diversifikasi untuk kita selesaikan itu, siap Pak.

MENTERI SOSIAL (Dr. AGUS GUMIWANG KARTASASMITA, M.Si.):

Terima kasih, Pak Marwan. Tapi kita percaya Pak dari waktu ke waktu bahwa supply beras dalam mekanisme BPMT yang dilakukan oleh bulog itu standart dan kualitasnya semakin baik dan itu kami temukan di lapangan ya, memang pilihannya ada di KPM betul ya, bahwa dia mau belanja beras berapa atau belanja telor berapa. Bahkan yang yang kami temukan di lapangan Pak, KPM ini banyak atau lebih cenderung memilih belanja beras yang kualitasnya baik. Walaupun mereka tau yang premium, walaupun mereka tau dengan belanja premium mereka akan mendapat bantuannya sedikit. Tapi menurut mereka tidak apa-apa yang penting premium, rasanya enak, lebih lezat gitu ya maka dia mereka sudah terbiasa.

Ibu Sarah, Ibu Sarah saya kira menjadi catatan kesiapan tentang bencana alam penting sekali, data bansos juga tadi sudah. Untuk rehabilitasi korban keresa kekerasan sosial juga menjadi catatan kami.

Ibu Desi yang terakhir juga. Saya kalo Ibu Desi harus 2 kali Pimpinan mohon maaf jadi terima kasih atas atas masukannya ya.

Saya kira itu yang bisa kami sampaikan Pimpinan sekali lagi, terima kasih atas perhatiannya. Mohon dukungan dan arahan dari Pimpinan dan Anggota Komisi VIII.

Wassalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

KETUA RAPAT:

Ya, terima kasih Pak Menteri. Ini waktu kita aga molor lagi jadi kita sepakati untuk langsung membacakan draft kesimpulan, ya. Nanti mohon untuk TA juga disampaikan soal masuknya draft dukugan terhadap BPMT ya. Iya nanti ditambahkan saja.

Ok, Bapak/Ibu sekalian draf kesimpulan Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI dengan Menteri Sosial Republik Indonesia Masa Persidangan V Tahun Sidang 2018-2019, Selasa 18 Juni 2019. Pada Rapat kerja Komisi VIII DPR RI dengan Menteri Sosial Republik Indonesia.

MENTERI SOSIAL (Dr. AGUS GUMIWANG KARTASASMITA, M.Si.):

Pimpinan, mohon maaf intrupsi sebentar saja. Ini kami disini belum solat ashar, apakah kesimpulan bisa cepat atau di? Ok siap.

KETUA RAPAT:

Page 45: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 45 -

Kesimpulan bisa cepat. Kita bisa cepat, kita percepat ya

ANGGOTA…..:

Pimpinan, halamannya banyak. ANGGOTA…..:

Pimpinan izin, sholat didulukan. Ini banyak banget tiga halaman.

KETUA RAPAT:

Tidak apa-apa, kita 10 menit paling lama. Nah iya saya langsung bacakan ya. Dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Komisi VIII DPR RI dapat memahami penjelasan Menteri Sosial tentang RKP tahun 2020 dan pagu indikatif Kementerian Sosial tahun anggaran 2020 sebesar, 62.767.643.594.000,- yang di alokasikan untuk:

a. Program dukungan manajemen pelaksanaan tugas teknis lainnya Kementerian Sosial sebesar, Rp 263.514.160.000,-

b. Pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur kementerian sosial sebesar, Rp44.550.770.000,-

c. Pendidikan, pelatihan, penelitian, penggembangan dan penyuluhan sosial sebesar, Rp531.116.093.000,-

d. Rehabilitasi sosial sebesar, Rp868.764.729.000,- e. Perlindungan dan jaminan sosial sebesar, 34 miliar 457 juta

913.675.000,- mohon maaf Rp34.457.913.675.00,- f. Pemberdayaan sosial sebesar, Rp327.534.103.000,- g. Penanganan fakir miskin sebesar, Rp26.274.250.028.000,-

Selanjutnya, Komisi VIII DPR RI akan melakukan pembahasan lebih lanjut

dengan pejabat Eselon I Kementerian Sosial mengenai alokasi anggaran pada RAPBN tahun 2020, setuju?

(RAPAT: SETUJU)

Komisi VIII DPR RI memahami dan mendukung usulan penambahan anggaran dan atau dilakukan optimalisasi atau realokasi anggaran program prioritas nasional untuk kebutuhan mendesak dan strategis. Adapun, tolong typoid mas adapun jangan adapan. Adapun tambahan yang diusulkan Kementerian Sosial Republik Indonesia tahun 2020 sebesar, Rp6.884.851.160 … 196.000 yang diperuntukan masing-masing satuan kerja:

a. Sekjen sebesar, Rp110.576.878.000,- b. Kemudian Inspektorat Jendral sebesar Rp2.752.042.000,- c. Direktorat Jendral Pemberdayaan Sosial sebesar

Rp65.152.500.000,- d. Direktorat Jendral Rehabilitasi Sosial sebesar Rp220.000.000.000,- e. Direktorat Jendral Perlindungan dan Jaminan Sosial sebesar

Rp293.337.278.000,- f. Direktorat Jendral Penanganan Fakir Miskin sebesar

Rp5.976.532.498.000,- g. Dan terakhir bodyclip Pensos sebesar, 260 belas eh

Rp216.500.000.000,-

Page 46: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 46 -

Selanjutnya, Komisi VIII DPR RI akan melakukan pembahasan lebih lanjut dengan pejabat Eselon I Kementerian Republik Indonesia mengenai usulan tambahan anggaran pada RAPBN tahun 2020.

Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

Komisi VIII DPR RI mengapresiasi tercapainya target opini BPK atas laporan keuangan yang meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian dan target realisasi anggaran Kementerian Sosial Republik Indonesia tahun 2018. Adapun realisasi pelaksanaan APBN tahun anggaran 2018 sebesar 95,2% 02% atau sebesar, Rp41.234.142.871.444,- dari pagu anggaran sebesar Rp43.393.136.929.000,-.

Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

4. Berdasarkan penjelasan tertulis dan paparan yang disampaikan oleh Menteri Sosial mengenai RAPBN tahun anggaran 2020 dan evaluasi pelaksanaan APBN tahun anggaran 2018. Pimpinan dan Anggota Komisi VIII DPR RI memberikan pandangan dan pendapat sebagai berikut:

a. Meningkatkan koordinasi dan sinerji dengan pemerintah daerah atau

organisasi perangkat daerah yang membidangi urusan sosial dalam rangka sosialisasi program prioritas nasional dan pelaksanaan program aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui Anggota dapat lebih efektif dan efisien;

b. Mempertimbangkan kembali kebijakan penyusunan program dan anggaran masing-masing satuan kerja yang lebih proposional dan skala prioritas diantaranya, anggaran untuk pelayanan program BLBTI sosial, penyandang disabilitas, pendidikan dan pelatihan serta kesejahteraan sosial para pendamping dan pekerja sosial;

c. Memperkuat alokasi anggaran bantuan sosial untuk mendukung penanggulangan kemiskinan antara lain: program BPMT, program PKH, kelompok usaha bersama, rehabilitasi sosial dan rehabilitasi rumah tidak layak huni;

d. Meningkatkan fungsi pengawasan atas pelaksanaan program dan anggaran di daerah termasuk melakukan koordinasi, sinerji dan kerja sama dengan kementerian serta lembaga sehingga pelaksanaan program dan anggaran tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu dan tepat kualitas;

e. Memperkuat kelembagaan dan peran pusdatin dalam melakukan update data melalui verifikasi dan validasi penerimaan manfaat program bantuan sosial sehingga ada basis dan data terbaru yang akurat yang menjadi dasar dalam menyusun program dan anggaran tahun 2020; f. Meningkatkan pelayanan sosial dan rehabilitasi sosial antara lain bagi kelompok korban kekerasan, penyandang disabilitas, lanjut usia dan kelompok rentan yang berpotensi menghadapi resiko sosial.

Ada tambahan tadi? Terus. Satu lagi? Oh. Penguatan bantuan pangan non-tunai dalam bentuk uang yang dapat digunakan untuk.. bukan bukan. Atau ga usah?

Page 47: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 47 -

ANGGOTA…..: Komisi VIII Komisi VIII nya sudah. Ngga itu penting Pak. Tapi maksut saya, pengantarnya Komisi VIII meminta atau apa namanya mendukung atau mendorong supaya realisasi bantuannya secepatnya di apa gimana gitu lah kira-kira dapet cepat tadi. KETUA RAPAT:

Jadi semangatnya adalah Komisi VIII ya mendukung program bantuan non-tunai, bantuan pangan non-tunai itu untuk di realisasikan bukan dalam bentuk beras gitu. gitu.

Page 48: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 48 -

ANGGOTA…..:

Gini aja, mohon usulan. Komisi VIII DPR RI mendukung upaya Kementerian Sosial dalam melakukan percepatan transformasi program rastra menjadi program BPNT.

KETUA RAPAT:

Jadi sehingga kita tidak lagi dalam bentuk rastra lagi gitu. Jadi semua fix dalam bentu BPNT non-tunai.

Jadi, Komisi VIII DPR RI mendukung upaya Kementerian Sosial untuk melak bukan percepatan transformasi, percepatan transformasi rastra program rastra rastra menjadi program menjadi ya? Program BPNT, itu programnya jangan double. BPNT aja atau ya. Program Bantuan Pangan Non Tunai.

Saya kira demikian, ada tanggapan dari Pak Menteri? Cukup? BPNT, BPNT jangan B PBNT. BPNT. (tertawa) BPNT.

Demikian Bapak/Ibu sekalian hasil rapat kita dan selanjutnya kami persilahkan kepada sebelum ditutup kepada Pak Menteri Sosial untuk memberikan closing statement menyampaikan kata akhir.

MENTERI SOSIAL (Dr. AGUS GUMIWANG KARTASASMITA, M.Si.):

Terima kasih. Pimpinan Rapat, Pimpinan Komisi VIII, Anggota Komisi VIII yang terhormat.

Kami dari kementerian Sosial selanjutnya siap untuk melakukan rapat-rapat lanjutan membahas secara lebih rinci dan lebih detail terkait dengan RKAKL 2020 atau pagu indikatif 2020 untuk Kementerian Sosial. Kami juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan yang selama ini yang tadi sudah disampaikan dalam kesimpulan dari Komisi VIII untuk Kementerian Sosial. Sekali lagi mohon maaf apabila ada kesalahan atau hal-hal yang tidak berkenan di hati. Yang terhormat Anggota Komisi VIII.

Terima kasih.

Wassalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Menteri. Sebelum nanti kita kan melakukan rapat dengan Eselon I. Kami mohon

sebelumnya kita mengkonsilidasikan setiap bantuan sosial yang ada dalam program-program yang telah kita sepakati itu dikonsilidasikan dengan teman-teman di masing-masing daerah pemilihan. Itu saya kira hal yang sangat penting. Justru yang menjadi ee aspirasi utama dari temen-temen Komisi VIII.

Demikian Bapak/Ibu sekalian berakhir lah rapat kita pada sore hari ini terima kasih kami sampaikan kepada Saudara Menteri Sosial beserta jajarannya dan

Page 49: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan Pemerintah. Berdasarkan

- 49 -

seluruh Anggota yang telah berkenan hadir dalam rapat hari ini. Semoga berbagai masukan, pendapat dan pandangan konseptual yang strategis yang telah kita sepakati bersama menjadi hal yang positif bagi kontribusi pengabdian kita kepada bangsa dan negara.

Demikian acara ini saya tutup dengan membacakan Hamdalah. “Alhamdullilahirrobilalamin”

Wassalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 17.30 WIB)