dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah … · 2020. 7. 9. · 251 ayat (1) peraturan...

49
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI Tahun Sidang : 2019 2020 Masa Persidangan : III (Tiga) Rapat ke : - Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Dengan : Dirjen Pemasyarakatan Sifat Rapat : Terbuka Hari, tanggal : Senin, 11 Mei 2020 Pukul : 11.00 WIB 14.50 WIB Tempat : Rapat Virtual Ketua Rapat : H. Ahmad Sahroni, Ses Sekretaris : Novianti, S.E. Acara : Penjelasan Dirjen Pemasyarakatan atas pertanyaan dari Komisi III DPR RI Hadir : A. Anggota DPR RI : 37 dari 53 orang Anggota dengan rincian: PIMPINAN 5 orang Pimpinan dari 5 orang Pimpinan: 1. Herman Herry 2. Dr. Ir. H. Adies Kadir, SH. M.Hum 3. H. Desmond Junaidi Mahesa, SH., MH. 4. H. Ahmad Sahroni, SE 5. Ir. Pangeran Khairul Saleh, MM 1. FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN: 10 orang dari 11orang Anggota: 1. M. Nurdin 2. Bambang DH 3. Trimedya Panjaitan 4. Arteria Dahlan 5. Masinton Pasaribu 6. Ichsan Soelistio 7. I Wayan Sudirta 8. H. Safaruddin 9. Agustiar Sabran 10. Marinus Gea 11. Idham Samawi /2. Fraksi Partai Golongan Karya

Upload: others

Post on 23-Mar-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI

Tahun Sidang : 2019 – 2020

Masa Persidangan : III (Tiga) Rapat ke : - Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat

Dengan : Dirjen Pemasyarakatan Sifat Rapat : Terbuka

Hari, tanggal : Senin, 11 Mei 2020 Pukul : 11.00 WIB – 14.50 WIB Tempat : Rapat Virtual

Ketua Rapat : H. Ahmad Sahroni, Ses Sekretaris : Novianti, S.E. Acara : Penjelasan Dirjen Pemasyarakatan atas pertanyaan dari

Komisi III DPR RI Hadir

: A. Anggota DPR RI : 37 dari 53 orang Anggota dengan rincian:

PIMPINAN 5 orang Pimpinan dari 5 orang Pimpinan:

1. Herman Herry 2. Dr. Ir. H. Adies Kadir, SH. M.Hum 3. H. Desmond Junaidi Mahesa, SH., MH. 4. H. Ahmad Sahroni, SE 5. Ir. Pangeran Khairul Saleh, MM

1. FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN:

10 orang dari 11orang Anggota: 1. M. Nurdin 2. Bambang DH 3. Trimedya Panjaitan 4. Arteria Dahlan 5. Masinton Pasaribu 6. Ichsan Soelistio 7. I Wayan Sudirta 8. H. Safaruddin 9. Agustiar Sabran

10. Marinus Gea 11. Idham Samawi

/2. Fraksi Partai Golongan Karya

Page 2: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 2 -

2. FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA: 3 orang Anggota dari 7 orang Anggota:

1. Hj. Adde Rosi Khoerunnisa, S.Sos., M.Si 2. Supriansa, SH., MH. 3. Ir. Hj. Sari Yuliati, MT.

3. FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA:

5 orang Anggota dari 7 orang Anggota: 1. Habiburokhman, SH., MH 2. Romo H.R. Muhammad Syafi’i., SH., M.Hum 3. Wihadi Wiyanto, SH. MH 4. H. Rahmat Muhajirin, SH 5. M. Rahul

4. FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT:

2 orang Anggota dari 5 orang Anggota: 1. Taufik Basari, SH., M.Hum., LL.M 2. Ary Egahni Ben Bahat, SH

5. FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA:

4 orang Anggota dari 5 orang Anggota: 1. H. Jazilul Fawaid, SQ,., MA 2. H. Cucun Ahmad Syamsurijal, M.A.P 3. N. M. Dipo Nusantara Pua Upa, SH., M.Kn. 4. H. Moh. Rano Al Fath, SH., MH.

6. FRAKSI PARTAI DEMOKRAT:

3 orang Anggota dari 5 orang Anggota: 1. Ir. H. Mulyadi 2. H. Santoso, SH 3. Didik Mukrianto, SH., MH.

7. FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA: 2 orang Anggota dari 4 orang Anggota:

1. Habib Aboe Bakar Al-Habsy.,SE 2. Komjen (Purn) Drs. H. Adang Daradjatun

8. FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL:

1 orang Anggota dari 3 orang Anggota: 1. Sarifuddin Sudding, SH., MH.

9. FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN:

1 orang Anggota dari 1 orang Anggota: 1. H. Arsul Sani.,SH.,M.Si

B. Undangan: Dirjen Pemasyarakatan beserta jajarannya

Page 3: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 3 -

Jalannya Rapat: KETUA RAPAT/F.NASDEM (H. AHMAD SAHRONI, S.E.): Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua. Yang terhormat Pimpinan Komisi III DPR RI, Yang terhormat Bapak/Ibu Anggota Komisi III DPR RI, Yang terhormat Dirjen Pemasyarakatan beserta seluruh jajarannya; dan Hadirin yang kami hormati, Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya perkenannya kita dapat melaksanakan dan menghadiri Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR RI dengan Dirjen Pemasyarakatan secara fisik dan virtual pada hari ini dalam keadaan sehat wal’afiat. Pada kesempatan ini kami mengucapkan selamat atas dilantiknya saudara Reinhard Silitonga sebagai Direktur Jenderal Pemasyarakatan semoga menjadi lebih baik dan amanah. Selamat Pak Dirjen. Pimpinan Anggota Komisi III DPR RI dan Dirjen Pemasyarakatan beserta jajaran, Sehubungan dengan kondisi yang tidak kondusif terkait dengan penyebaran virus Corona atau yang disebut Covid-19 dan berdasarkan Keputusan Rapat Konsultasi Pengganti Rapat Bamus tanggal 27 Maret 2020, bahwa rapat-rapat yang dilakukan oleh AKD dan mitra kerja atau pemerintah dilakukan dengan ketentuan antara lain berdasarkan Pasal 226 Ayat (3) Peraturan DPR RI Tahun 2014 tentang Tata Tertib berbunyi, semua jenis rapat DPR RI dilakukan di gedung DPR RI kecuali ditentukan lain. Rapat dapat dilakukan diluar gedung DPR RI atas persetujuan Pimpinan DPR RI maka pelaksanaan rapat dilakukan secara tatap muka dan atau secara virtual, yang disetujui oleh Pimpinan DPR RI dalam Rapat Konsultasi Pengganti Bamus DPR RI hari Jumat 27 Maret 2020. Liputan pelaksanaan rapat Komisi III DPR RI dilakukan live streaming oleh TV Parlemen, media cetak, media elektronik lainnya mendapatkan sumber berita langsung dari TV Parlemen. Berdasarkan Pasal 249 Ayat (1) Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib menyebutkan bahwa untuk kepentingan administrasi setiap Anggota menandatangani daftar hadir sebelum menghadiri rapat. Dikarenakan kondisi tidak kondusif maka daftar hadir Anggota dapat dilakukan secara elektronik atau kehadiran Anggota tercatat dalam list partisipasi dalam aplikasi zoom. Pencatatan rapat dilakukan oleh staf Sekretariat Komisi III DPR RI dan rekaman dapat disimpan dalam dokumen Sekretariat Komisi III. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan rapat dengan cara virtual sebagai berikut: 1. Setiap peserta rapat menyiapkan diri dan menjaga agar pelaksanaan

teleconference dapat dilakukan secara tertib 2. Setiap peserta rapat berada ditempat yang nyaman dan kondusif untuk

mengikuti jalannya teleconference

Page 4: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 4 -

3. Setiap peserta menyiapkan perangkat teleconference yang dapat menunjang kualitas suara atau audio dan gambar atau video

Maka dengan tidak mengurangi rasa hormat rapat dengar pendapat

hari ini dilakukan secara fisik dan virtual dan hasil kesimpulan rapat dengar pendapat ini untuk mengikat Komisi III DPR RI dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham RI.

Sesuai dengan laporan Sekretariat rapat dengar pendapat hari ini

berdasarkan daftar hadir secara fisik dan virtual telah hadir 36 Anggota dari 9 Fraksi oleh karena itu kuorum telah terpenuhi dan telah sesuai dengan Pasal 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 11.00 WIB) Selanjutnya kami menyampaikan terima kasih kepada Dirjen Pemasyarakatan beserta seluruh jajarannya atas kesediannya memenuhi undangan kami dalam rapat pada hari ini yang dilaksanakan secara fisik dan virtual. Kami para Pimpinan meminta kesepakatan mengenai tata cara rapat yang dilakukan secara virtual yaitu: 1. Pada saat rapat sedang berlangsung diharapkan Anggota dapat menjaga

ketenangan karena detail suara akan terdengar oleh seluruh peserta rapat dan akan berpotensi mengganggu jalannya rapat

2. Pada saat sesi tanya jawab dan sesi kesimpulan Pimpinan hanya memberikan hak berbicara kepada perwakilan dari masing-masing Fraksi

3. Agar para peserta rapat apabila tidak atau belum diberi kesempatan oleh Pimpinan untuk berbicara maka diharapkan peserta rapat dapat mematikan atau dengan nada mute

4. Juru bicara fraksi harus menampilkan atau menghidupkan fitur video sehingga dapat terlihat oleh semua

5. Pertanyaan dari masing-masing Anggota akan langsung dijawab oleh Dirjen Pemasyarakatan setelah seluruh Anggota selesai mengajukan pertanyaan

6. Apabila terdapat interupsi dari Anggota Komisi III DPR RI pada saat menjawab pertanyaan maka Pimpinan menentukan siapa yang akan diberikan hak berbicara

7. Waktu bertanya untuk Kapoksi atau yang mewakili fraksi maksimal 5 menit

8. Jika dimungkinkan maka akan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab atau pendalaman dari Anggota Komisi III DPR RI lainnya secara bergiliran ditentukan oleh Pimpinan terlebih dahulu.

Selanjutnya Komisi III meminta persetujuan mengenai acara rapat

dengar pendapat hari ini yaitu: 1. Mendengarkan penjelasan Dirjen Pemasyarakatan atas pertanyaan dari

Komisi III DPR RI 2. Tanya jawab 3. Kesimpulan 4. Penutup

Page 5: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 5 -

Kami juga meminta persetujuan para Anggota yang terhormat berapa waktu yang akan rapat ini berjalan, apakah bisa sampai pukul 15.00 WIB? Setuju? Kita pakai jam 15.00 dulu ya paling lama kalau dipercepat lebih bagus, diperlama juga sesuai kesepakatan bersama, disesuaikan. Begitu ya?

(RAPAT : SETUJU)

Demikian pengantar kami, untuk mempersingkat waktu kesempatan dan selanjutnya kepada Dirjen Pemasyarakatan untuk menyampaikan penjelasan. DIRJEN PAS (Irjen. Pol. Drs. REYNHARD SAUT POLTAK SILITONGA, S.H., M.Si.): Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Om swastyastu Namo buddhaya Salam Kebajikan Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi III DPR RI, Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas perkenan dan kasihnya kita dapat menghadiri rapat ini dalam keadaan sehat wal’afiat ditengah kondisi pandemi yang menimpa dunia dan juga Indonesia. Semoga melalui rapat kerja ini dapat memberikan informasi yang utuh tentang kinerja pemasyarakatan dalam menghadapi Covid-19. Pimpinan dan Anggota Komisi III DPR RI yang terhormat, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan mengamanatkan bahwa sistem pemasyarakatan merupakan rangkaian penegakan hukum yang bertujuan agar warga binaan pemasyarakatan menyadari kesalahannya, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan pemasyarakatan tersebut, organisasi pemasyarakatan diatur berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kementerian Negara yang kemudian diimplementasikan melalui Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara dan Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan HAM menjelaskan bahwa Direktorat Jenderal Pemasyarakatan mempunyai tugas menyelenggarakan rumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang pemasyarakatan dan menjalankan fungsi: 1. Rumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis

dan supervisi, pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang registrasi, pelayanan tahanan, pembinaan narapidana, pembimbingan klien, pengentasan anak, pengelolaan benda sitaan dan

Page 6: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 6 -

barang rampasan negara, keamanan dan ketertiban, kesehatan dan perawatan narapidana dan tahanan serta teknologi informasi pemasyarakatan

2. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri,

Pimpinan dan Anggota Komisi III DPR RI yang terhormat, Sesuai dengan surat Wakil Ketua DPR RI kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor PW/05574/DPR RI/V/2020 tanggal 5 Mei 2020, perihal undangan rapat dengar pendapat. Izinkan kami memberikan penjelasan atas pertanyaan sebagai berikut: nomor satu, terhadap pertanyaan Komisi III DPR RI mengenai data penularan Covid-19 di Lembaga Pemasyarakatan serta bagaimana penyiapan penanganannya isolasi dan pengobatan maupun kerja sama dengan rumah sakit terkait. Demikian pula penjelasan terkait strategi untuk mencegah penularan Covid-19 serta menjamin gizi dan kesehatan dari penghuni dan petugas.

Kami berikan penjelasan sebagai berikut, berdasarkan sistem database per tanggal 10 Mei 2020 kami sampaikan bahwa kondisi hunian Lembaga Pemasyarakatan Rutan LPKA sebagai berikut; tahanan berjumlah 55.947, narapidana 175.662, jumlah total penghuni yaitu tahanan dan narapidana adalah 231.609. Kapasitas hunian 132.107 terjadi over crowded 75%. Kenaikan jumlah penghuni tahun 2020 sejak bulan Januari sampai Maret 2020 rata-rata 1.500 orang tiap bulannya. Dengan terbitnya Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2020 tanggal 30 Maret 2020 maka terjadi penurunan yang signifikan pada bulan April sampai dengan bulan Mei 39.273 data per tanggal 10 Mei 2020.

Upaya pencegahan penularan Covid-19 dilapas rutan LPKA

Kementerian Hukum dan HAM melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan telah menerbitkan beberapa kebijakan antara lain: 1. Surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia kepada Ketua Mahkamah

Agung Republik Indonesia perihal pencegahan, penanganan dan pengendalian penyebaran Covid-19 dilapas, rutan tentang pengalihan jenis penanganan, perpanjangan penanganan dan persidangan melalui video conference,

2. Surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia kepada Ketua Mahkamah Agung, Jaksa Agung dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia tentang penundaan sementara pengiriman tahanan ke rutan lapas.

3. MoU antara Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung, Kementerian Hukum dan HAM tentang pelaksanaan persidangan melalui teleconference.

4. Instruksi Plt. Direktur Jenderal Pemasyarakatan tentang pencegahan, penanganan, pengendalian dan pemulihan Covid-19 pada unit pelaksanaan teknis pemasyarakatan.

5. Surat Plt. Direktur Jenderal Pemasyarakatan tentang pencegahan penanggulangan Covid-19.

6. Surat edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan tentang langkah progresif dan penanggulangan penyebaran Covid-19 pada unit pelaksanaan teknis pemasyarakatan.

Page 7: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 7 -

7. Surat Direktur Perawatan Kesehatan dan rehabilitasi tentang himbauan, pencegahan dan pengendalian penyakit menular.

8. Buku pedoman layanan kesehatan di UPT Pemasyarakatan dan pencegahan penanggulangan Covid-19.

Kami laporkan penyebaran Covid di lapas, rutan, LPKA per tanggal 10

Mei sebagai berikut; penyebaran pada narapidana tahanan anak terjadi pada kategori OTG sebanyak 31 (tiga puluh satu) orang, ODP sebanyak 1 (satu) orang, PDP sebanyak 1 (satu) orang dan terkonfirmasi positif Covid-19 satu orang. Yang perlu kami jelaskan disini terkonfirmasi positif adalah pada tanggal 5 April, satu bulan yang lalu ada salah satu warga binaan kemudian mengeluh sakit jantung, kemudian mengeluh sakit gula sehingga dirujuk ke rumah sakit, itu satu bulan lalu. Kemudian dalam perjalanannya dua hari lalu dinyatakan positif berarti dia kurang lebih satu bulan di rumah sakit. Pada waktu satu bulan ini tentu bisa dikatakan positif setelah berada di rumah sakit.

Penyebaran kepada petugas pemasyarakatan dan kategori OTG

sebanyak 12 (dua belas) orang, ODP sebanyak 7 (tujuh) orang, PDP nihil dan terkonfirmasi positif Covid-19 nihil serta dinyatakan sembuh sebanyak 2 (dua) orang yaitu petugas lapas kelas 2 (dua) Salemba dan Lapas Kelas I Cipinang serta meninggal nihil.

Sebagaimana pedoman pencegahan dan pengendalian Covid-19

Kementerian Kesehatan pengertian kategori tersebut sebagai berikut: 1. OTG (Orang Tanpa Gejala), orang yang tidak bergejala dan memiliki

resiko tertular dari orang positif Covid-19, 2. Orang yang mengalami kontak erat dengan orang kasus positif Covid-19

atau dari daerah zona merah epicentrum, 3. Status OTG tidak memiliki potensi resiko tertular dari ODP, harus melalui

tes kesehatan. 4. Orang dalam pemantauan:

1. Orang yang mengalami demam lebih dari 38 derajat celcius atau riwayat demam atau gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek, sakit tenggorokan, batuk dan pada 14 (empat belas) hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara wilayah yang melaporkan transmisi lokal,

2. Orang yang mengalami gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek, sakit tenggorokan, batuk dan pada 14 (empat belas) hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki kontak dengan kasus konfirmasi atau …(suara tidak terdengar jelas) Covid-19.

Pimpinan dan Anggota Komisi III DPR RI yang terhormat, Upaya pencegahan yang telah dilakukan melalui strategi 12 (dua belas) langkah penanganan Covid-19 di lapas, rutan, LPKA yaitu: 1. Penarapan SOP khusus keluar masuk lapas, rutan dan LPKA sesuai

dengan protokol kesehatan penanganan Covid-19 dengan penyediaan tempat cuci tangan, hand sanitizer, bilik sterilisasi dan pengecekan suhu tubuh.

Page 8: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 8 -

2. Melakukan penyemprotan disinfektan, pembersihan dengan penyemprotan cairan disinfektan secara rutin pada ruang kantor, blok hunian, ruang portir, tempat layanan kunjungan dan area publik lainnya termasuk toilet, ruang bermain anak dan ruang menyusui. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan juga telah berkordinasi dengan TNI untuk mendapatkan bantuan penyemprotan disinfektan oleh TNI karena ada program yang ditawarkan oleh PMI keseluruh lapas dan rutan yang dimulai dilapas kelas 1 Cipinang yang dihadiri oleh Ketua Umum PMI Bapak Jusuf Kalla.

3. Kunjungan bagi narapidana tahanan anak dilakukan secara video call 4. Pembatasan kegiatan pembinaan yang melibatkan stakeholder, mitra

pembinaan dari luar lapas, rutan dan LPKA. 5. Mengurangi intensitas kehadiran petugas dalam pelaksanaannya work

from home. 6. Pemberian multi vitamin untuk menambah daya tahan tubuh dan extra

fooding bagi narapidana tahanan dan anak. 7. Penyediaan bilik sterilisasi, wastafel dan alat pelindung diri (APD), 8. Penghentian sementara penerimaan tahanan baru di lapas rutan, 9. Pengalihan pelaksanaan persidangan melalui sidang jarak jauh virtual

teleconference di lapas, rutan, LPKA dan menyiapkan tempat khusus bagi pengacaranya.

10. Pembentukan gugus tugas satgas penanganan Covid-19 Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

11. Penyediaan sarana pencegahan dan penanggulangan berupa APD (Alat Pelindung Diri) yang telah dibagikan kepada seluruh lapas, rutan LPKA di seluruh kewilayahan.

12. Pengeluaran dan pembebasan narapidana dan anak melalui asimilasi dan hak integrasi.

Untuk mengurangi penularan Covid-19 di lapas, rutan, LPK Direktorat

Jenderal Pemasyarakatan telah melakukan upaya sebagai berikut: 1. Menerapkan alur penanganan Covid-19 di lapas, rutan dan LPKA secara

ketat. 2. Melaksanakan screening suhu tubuh bagi petugas dan narapidana

dengan menggunakan themo gun. 3. Menyiapkan ruang isolasi di lapas, rutan, LPKA. 4. Menyiapkan blok isolasi pada 35 (tiga puluh lima) lapas, rutan, LPKA di

33 (tiga puluh tiga) wilayah. 5. Memberikan penambah daya tahan tubuh bagi petugas untuk menjaga

imunitas tugas dan memberi vitamin untuk menjaga imunitas narapidana, tahanan, anak dan extra fooding di bulan ramadhan.

6. Melaksanakan kerjasama dengan Dinas Kesehatan dan rumah sakit setempat terkait penanganan Covid-19.

7. Bakti sosial pemberian hasil karya narapidana berupa alat pelindung diri kepada rumah sakit khusus Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran dalam rangka peringatan hari bakti pemasyarakatan ke-50.

Pimpinan dan Anggota Komisi III DPR RI yang terhormat,

Page 9: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 9 -

Terhadap pertanyaan Komisi III DPR RI terkait dengan kebijakan pengeluaran narapidana atau tahanan yakini data serta bentuk evaluasi terhadap pengeluaran tersebut dalam menjamin keberhasilan proses re-integrasi sosial dalam program pembimbingan pemasyarakatan. Demikian pula efektifitas program tersebut dalam mencegah penularan Covid-19 di lapas secara signifikan kami sampaikan penjelasan sebagai berikut: kebijakan strategis peningkatan Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 10 Tahun 2020 tentang syarat pemberian asimilasi dan hak integrasi bagi narapidana dan anak dalam rangka pencegahan dan penanggulangan penyebaran Covid-19 dan Keputusan Menteri Nomor M.HH-19.PK.01.04.04 Tahun 2020 tanggal 30 Maret 2020 tentang Pengeluaran dan Pembebasan narapidana dan anak melalui asimilasi dan integrasi dalam rangka pencegahan dan penanggulangan penyebaran Covid-19. Landasan kebijakan sebagai berikut : 1. Bahwa lapas, rutan, LPKA merupakan sebuah institusi tertutup yang

memiliki tingkat hunian tinggi sangat rentan terhadap penyebaran dan penularan Covid-19.

2. Bahwa Covid-19 telah ditetapkan sebagai bencana nasional non alam sebagai upaya penyelamatan perlu dilakukan langkah cepat pencegahan penyebaran Covid-19 kepada narapidana, tahanan, anak yang berada di lapas, rutan, LPKA.

Kategori pemberian asimilasi dan hak integrasi dilaksanakan sebagai

berikut: 1. Pengeluaran bagi narapidana dan anak melalui asimilasi dilakukan

dengan ketentuan sebagai berikut: a. Narapidana yang 2/3 masa pidananya jatuh sampai dengan tanggal 31

Desember 2020. b. Anak yang setengah masa pidananya jatuh sampai dengan tanggal 31

Desember 2020. c. Narapidana dan anak yang tidak terkait dengan PP 99 Tahun 2012

yang tidak sedang menjalani subsider dan bukan warga negara asing. d. Asimilasi dilaksanakan di rumah. e. Surat keputusan asimilasi diterbitkan Kepala Lapas, Kepala LPKA dan

Kepala Rutan.

2. Pembebasan bagi narapidana dan anak melalui integrasi pembebasan bersyarat, cuti bersyarat, cuti menjelang bebas dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Narapidana yang telah menjalani 2/3 masa pidana b. Anak yang telah menjalani setengah masa pidana c. Narapidana dan anak yang tidak terkait dengan PP 99 Tahun 2012

yang tidak menjalani subsider dan bukan warga negara asing d. Usulan dilakukan melalui sistem database pemasyarakatan e. Surat keputusan integrasi diterbitkan oleh Direktur Jenderal

Pemasyarakatan

Data per tanggal 10 Mei 2020 asimilasi dirumah dan integrasi narapidana dan anak sebanyak 39.273 orang dengan rincian sebagai berikut: 1. Asimilasi narapidana dan anak 37.014 orang

Page 10: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 10 -

2. Integrasi narapidana dan anak 2.259 orang

Hasil evaluasi per tanggal 10 Mei 2020 pelaksanaan asimilasi dan integrasi terjadi pelanggaran sebanyak 95 (sembilan puluh lima) kasus dengan rincian sebagai berikut: 1. Pelanggaran terhadap syarat umum sebanyak 93 (Sembilan puluh tiga)

kasus artinya ini adalah yang melakukan tindak pidana dan sekarang yang berada di Kepolisian dan juga sebagian sudah dimasukan ke lapas kembali di dalam strap sel.

2. Pelanggaran terhadap syarat khusus sebanyak 2 (dua) kasus.

Pengeluaran narapidana dan anak melalui asimilasi dan integrasi berdampak kepada: 1. Menurunnya tingkat overcrowding di lapas, rutan, LPKA. Pengurangan

jumlah penghuni yang semula 270.231 orang atau overcrowding 106% menjadi 231.609 orang atau overcrowding 75%.

2. Pada tiap rutan, lapas, LPKA dapat menyiapkan ruangan isolasi mandiri. 3. Sampai saat ini yang terkonfirmasi positif terhadap penularan Covid di

lapas, rutan, LPKA terbilang rendah yang ini sudah dilakukan pemeriksaan swab yaitu 1 (satu) orang dimana tadi satu bulan yang lalu dia sudah dirujuk ke rumah sakit dan baru tanggal 3 Mei ada konfirmasi bahwa itu positif. Hal ini sangat dimungkinkan karena adanya pengurangan jumlah penghuni yang semula sesak dan padat menjadi sedikit longgar sehingga dapat menerapkan social distancing dan menekan penularan Covid-19 di lapas, rutan, LPKA.

4. Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat bagi narapidana, tahanan, anak maupun petugas pemasyarakatan,

Keberhasilan terhadap asimilasi dan integrasi yaitu dengan

mengefektifkan pembimbingan dan pengawasan oleh Balai Pemasyarakatan dengan melaksanakan kegiatan sebagai berikut: 1. Kegiatan preemtif yaitu peningkatan kordinasi dengan Aparat Penagak

Hukum, Pemerintah Daerah dan pengembangan penguatan jejaring dengan melibatkan Pemerintah Daerah hingga level RW, RT, among desa dan kelompok masyarakat peduli pemasyarakatan dan keluarga.

2. Kegiatan preventif tindakan pengendalian sosial yang dilakukan untuk dapat mencegah atau juga mengurangi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan asimilasi di rumah.

3. Kegiatan reprensif tindakan pengendalian sosial yang dilakukan setelah terjadinya suatu pelanggaran atau penyimpangan juga peristiwa buruk dengan cara: a. Persuasif, dilaksanakan terhadap pelanggaran ketentuan asimilasi di

rumah yang sifatnya pelanggaran khusus misalnya berada di luar rumah untuk keperluan keluarga dan yang tidak mendesak.

b. Koersif, dilaksanakan tindakan koersif diberlakukan bagi klien yang melakukan pelanggaran syarat umum yaitu melakukan tindak pidana pelanggaran hukum kembali yaitu melalui tindakan, pengembalian ke lapas, rutan untuk menjalani sisa pidananya dengan memberikan sanksi berupa pencabutan hak-haknya. Hak remisi, asimilasi dan integrasi sebagai warga binaan pemasyarakatan sesuai ketentuan

Page 11: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 11 -

yang berlaku Pasal 137 Permenkumham Nomor 18 Tahun 2019, memasukan dalam strap sel. Berikutnya terakhir menempatkan pada sel isolasi untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Pimpinan dan Anggota Komisi III DPR RI yang terhormat, Terhadap pertanyaan Komisi III DPR RI mengenai dampak kebijakan refocusing kegiatan dan relokasi anggaran penanganan Covid-19 terhadap strategi dibidang pemasyarakatan untuk mencegah penularan penyakit dan upaya mengurangi kelebihan penghuni.

Selanjutnya strategi-strategi apa saja selain pemberian asimilasi yang disiapkan dalam rangka membantu mencegah dan menurunkan angka penularan Covid-19 dapat kami jelaskan sebagai berikut: Dampak refocusing kegiatan dan realokasi anggaran penanganan Covid-19 di lapas, rutan, LPKA antara lain: 1. Terpenuhinya kebutuhan minimal sarana prasarana, peralatan,

perlengkapan bahkan penunjang kesehatan. 2. Terselenggaranya layanan pemasyarakatan dilakukan secara virtual

meliputi layanan kunjungan video call, pembinaan kepribadian keagamaan melalui zoom meeting, pembimbingan dan pengawasan klien melalui daring, rehabilitasi sosial, narapidana pengguna narkoba melalui video call dan pengasuhan anak melalui video call.

3. Terlaksananya kegiatan pembinaan kemandirian dengan menghasilkan produk karya narapidana berupa APD dan sarana kesehatan penanggulangan Covid-19.

Penyesuaian pagu belanja pada program pembinaan dan

penyelenggaraan pemasyarakatan. Dalam mendukung penanganan Covid-19 dengan total sebesar Rp201.084.305.000 meliputi: 1. Penghematan pagu belanja modal sejumlah Rp106.844.444.000. 2. Optimalisasi anggaran layanan kesehatan pada lapas, rutan, LPKA untuk

meningkatkan kesehatan napi tahanan anak sejumlah Rp54.015.528.000. 3. Pemenuhan sarana blok isolasi ke rumah sakit pengayoman Cipinang

dan dari Dirjen AHU sebesar Rp306.369.000. 4. Refocusing kegiatan dan realokasi anggaran sebesar Rp39.917.964.000,

dengan rincian sebagai berikut: 1. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan sebesar Rp15.167.523.000 untuk

pemenuhan kebutuhan APD dan rapid test Covid-19 bagi UPT Pemasyarakatan, rehabilitasi bangunan ruang pada Rumah Sakit Pengayom Cipinang serta rehabilitasi ruang isolasi penanganan Covid-19 pada Lembaga Pemasyarakatan Salemba.

2. Divisi dan UPT Pemasyarakatan sebesar Rp24.750.441.000 untuk pemenuhan kebutuhan APD dan sarana kesehatan penanggulangan Covid-19 serta pembuatan bilik disinfektan. Hasil refocusing kegiatan dan realokasi anggaran dipergunakan untuk penyediaan APD dan sarana kesehatan penanggulangan Covid-19 antara lain: 1) Alih fungsi ruangan untuk blok isolasi mandiri. 2) Penyediaan sarana Covid-19.

Page 12: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 12 -

3) Bahan penunjang kesehatan dan peralatan penunjang kesehatan; thermometer infared, alat penyemprotan disinfektan.

Strategi yang dilakukan selain pemberian asimilasi di rumah dan

integrasi dalam pencegahan dan penurunan angka penularan Covid-19 sebagai berikut: 1. Melakukan edukasi kepada petugas maupun kepada narapidana tahanan

anak tentang Covid-19. 2. Melakukan kerja sama dengan Dinas Kesehatan, puskesmas dan rumah

sakit rujukan Covid-19. 3. Penerapan standar operasional prosedur yang dikeluarkan oleh Direktorat

Kamtib dan Direktorat Watkeshab Ditjenpas terkait dengan lalu lintas orang, barang ke dalam lapas, rutan, LPKA, masuk ke dalam lingkungan kantor, apel penghuni, pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pemberian makanan dan minuman.

4. Mengintensifkan kegiatan olahraga dan berjemur pada pagi hari. 5. Mengisolasi mandiri selama 14 (empat belas) hari di rumah terhadap

petugas yang terindikasi OTG atau ODP. 6. Mengisolasi selama 14 (empat belas) hari di ruang blok isolasi terhadap

narapidana tahanan anak yang terindikasi OTG atau ODP. 7. Melakukan rapid tes kepada petugas, narapidana, tahanan anak yang

terindikasi OTG atau ODP. 8. Mengirimkan petugas, narapidana, tahanan, anak yang terindikasi PDP ke

rumah sakit rujukan.

Demikianlah penjelasan yang dapat kami sampaikan, atas perkenan Pimpinan dan Anggota Komisi III DPR RI yang terhormat kami mengucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Om shanti shanti om. KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Dirjen atas penjelasannya. Dan kami persilakan Pimpinan yang pertama Pak Ketua, Pak Herman

Hery dipersilakan. KETUA KOMISI III DPR RI/F-PDIP (HERMAN HERRY): Terima kasih Pimpinan rapat. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Para Pimpinan dan Anggota Komisi III yang saya hormati dan saya banggakan Saudara Dirjen Lapas beserta seluruh jajaran yang hadir pada siang hari ini Pertama-tama saya memberikan apresiasi dan ucapan selamat kepada saudara Dirjen yang baru bahwa hari ini adalah rapat pertama kali saat

Page 13: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 13 -

saudara menjabat sebagai Dirjen Lapas dengan Komisi III DPR RI. Tentunya apresiasi saya berikan karena sebagai Anggota Polri dengan pangkat Jenderal Bintang I karena menjabat sebagai Dirjen Lapas bintangnya menjadi II saat ini. Tentu saya berharap dan kami semua berharap menjadi Dirjen itu bukan saja kehormatan bagi institusi asal Saudara tetapi kehormatan bagi Saudara pribadi dan keluarga serta Institusi Kementerian Hukum dan HAM. Bahwa Menteri Hukum dan HAM mengusulkan Saudara menjadi Dirjen Lapas kepada Presiden pasti dan kami sangat percaya memiliki dasar dan argumentasi yang kuat atas dasar integritas dan kemampuan Saudara, dan saya beserta seluruh Anggota Komisi III tentunya tidak meragukan karena apa, karena apa yang sudah diusulkan dan diputuskan oleh negara pasti memiliki dasar dan alasan. Ya harapan kami adalah tentu harapan, kenapa bicara persoalan carut marutnya lapas itu sudah puluhan tahun persoalannya itu lagi, itu lagi dan itu lagi. Anggota DPR RI di Komisi III ini berganti per periode-periode berganti-ganti orang tetapi persoalannya masih itu-itu saja. Namun pada rapat pada hari ini kita tidak membahas persoalan carut marutnya lapas. Kita fokus kepada apa strategi Saudara sebagai orang nomor satu di dalam urusan perlapasan dalam menghadapi Covid hari ini. Yang kedua, apa langkah-langkah terobosan Saudara terkait over kapasitas dengan segala dampaknya sekarang yang akhirnya ada asimilasi pembebasan dan apa langkah-langkah kedepan.

Sebelum saya melanjutkan tentunya saya ingin membacakan dulu sekedar mengingatkan kita semua tentang Undang-Undang MD3 Pasal 224 soal hak imunitas, saya bacakan: (1) Anggota DPR RI tidak dapat dituntut di depan pengadilan karena

pernyataan, pertanyaan dan atau pendapat yang dikemukakannya baik secara lisan maupun tertulis di dalam rapat DPR RI ataupun diluar rapat DPR RI yang berkaitan dengan fungsi serta wewenang dan tugas DPR RI.

(2) Anggota DPR RI tidak dapat dituntut di depan pengadilan karena sikap tindakan kegiatan di dalam rapat DPR RI atau pun di luar rapat DPR RI yang semata-mata karena hak dan kewenangan konstitusional DPR RI dan atau Anggota DPR RI. Ayat

(3) Anggota DPR RI tidak dapat diganti antar waktu karena pernyataan, pertanyaan dan atau pendapat yang dikemukakannya baik di dalam rapat DPR RI maupun diluar rapat DPR RI yang berkaitan dengan fungsi serta wewenang dan tugas DPR RI.

(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) tidak berlaku dalam hal Anggota yang bersangkutan mengumumkan materi yang telah disepakati dalam rapat tertutup untuk dirahasiakan atau hal lain yang dinyatakan sebagai rahasia negara menurut ketentuan perundang-undangan.

(5) Pemanggilan dan permintaan keterangan kepada Anggota DPR RI yang diduga melakukan tindak pidana sehubungan dengan pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), Ayat (2), Ayat (3) dan Ayat (4) harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Mahkamah Kehormatan Dewan.

Page 14: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 14 -

(6) Mahkamah Kehormatan Dewan harus memproses dan memberikan keputusan atas surat permohonan tersebut dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah diterimanya permohonan persetujuan pemanggilan orang tersebut.

(7) Dalam hal Mahkamah Kehormatan Dewan memutuskan tidak memberikan persetujuan atas pemanggilan Anggota DPR RI, surat pemanggilan sebagaimana yang dimaksud pada Ayat (5) tidak memiliki kekuatan hukum atau batal demi hukum.

Saya sengaja membacakan hak imunitas Anggota DPR RI karena hari

ini catatan sejarah baru Dirjen Lapas adalah seorang penegak hukum pasti Anda paham soal penegakan hukum, soal penyidikan atau lagi soal pengamanan itu core bisnis dari pendidikan dan institusi asal. Dengan dasar semacam itu tentunya Komisi III sangat berharap dan menaruh ekspektasi yang luar biasa terhadap terobosan-terobosan yang akan Saudara Dirjen lakukan nanti. Rapat hari ini adalah rapat perdana dimana semua Anggota dari semua fraksi akan bertanya, akan memberikan masukan dan meminta penjelasan Saudara terkait langkah-langkah sesuai dengan kapabilitas Saudara. Didalam hal Anggota DPR RI menjalankan tugas fungsi DPR RI memberikan mempunyai tiga hak, hak anggaran, hak legislasi dan hak pengawasan. Dalam fungsi hak anggaran dan hak pengawasan terutama melaksanakan pengawasan terhadap jalannya mitra kerja pemerintah tentunya Komisi III atau DPR RI berhak pula membuat rekomendasi-rekomendasi. Termasuk jika ada hal-hal yang dianggap tidak sesuai dan tidak cocok DPR RI berhak untuk tidak menyetujui semua pengajuan anggaran, DPR RI berhak membatalkan pengajuan anggaran tersebut.

Yang kedua adalah hak pengawasan DPR RI juga mempunyai kewenangan merekomendasikan untuk mengganti pejabatnya. Untuk itu tentunya saya jelaskan hal ini sebagai Pimpinan Komisi ada harapan, ada ekspektasi tapi juga pasti ada tuntutan untuk berprestasi kenapa, supaya tidak lagi berganti-ganti DPR RI, berganti-ganti Dirjen kemudian persoalannya masih terus itu-itu saja isunya. Oleh sebab itu yang terhormat para Anggota Komisi III dan saudara Dirjen beserta jajarannya, sengaja saya membacakan hak dan kewajiban ini agar kita semua bisa melaksanakan rapat hari ini dengan penuh rasa persaudaraan, kekeluargaan tetapi juga di dasari dengan profesional hubungan kemitraan kita. Demikian dari saya. Terima kasih. KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Ketua. Mungkin Pak Adies. WAKIL KETUA KOMISI III DPR RI/F-PG (Dr. Ir. H. ADIES KADIR, S.H, M.Hum): Terima kasih Pimpinan rapat.

Page 15: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 15 -

Ketua rapat Komisi III, Bapak/Ibu Anggota Komisi III yang kami hormati, Pak Dirjen Lapas beserta seluruh jajaran yang kami hormati, Selamat dulu atas dilantiknya Pak Dirjen, fotonya ganteng Pak saya melihat di ini cuma namanya tidak ada dibawah, luar biasa ini, baru ini kita rapat ada foto ini. Bapak dan Ibu sekalian, Saya mengapresiasi beberapa waktu lalu pada saat kita rapat dengan Pak Menteri jadi beliau mengeluarkan program asimilasi ini berdasarkan salus populi suprema lex esto keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi dalam pengelolaan bangsa kemasyarakatan tetapi sayangnya hal ini dicemari oleh oknum-oknum di Lembaga Pemasyarakatan yang mencoba melakukan jual beli terhadap program asimilasi. Kita dengar di media bahwa dijual 5 sampai 10 juta itu sudah bisa diberikan asimilasi. Pak Menteri waktu itu menyampaikan akan membentuk tim khusus. Oleh karena itu kami ingin menanyakan sejauh mana tim khusus ini menanganinya karena sampai saat ini kami belum mendengar kabar siapa yang bertanggung jawab apakah benar hal itu ada atau hanya isu-isu saja tetapi hal ini sudah tersebar dan beredar ditengah-tengah media.

Kemudian terkait dengan itu juga penanganan dari pada Covid yang dijelaskan tadi oleh Pak Dirjen. Pak Dirjen kita tahu bahwa hampir seluruh lapas Indonesia itu overcrowding, rata-rata lebih kapasitas antara 70% sampai 300%, ada yang 400%. Pak Dirjen juga tadi sudah menyampaikan sudah mulai ada beberapa lapas yang tertular orang-orangnya seperti di Bojonegoro, Pondok Bambu dan ada 31 (tiga puluh satu) yang kena OTG. Kita tidak bisa membayangkan kalau ini masuk saja satu disana tidak bisa dihindari lagi penyebarannya dan semakin luas. Kami ingin mendengar konsep apa yang disiapkan oleh Dirjen Pas dalam menghadapi kondisi yang super darurat ini Covid sampai di Lembaga Pemasyarakatan. Karena kita tahu sampai saat ini seperti disampaikan Pak Herman Hery selalu berulang-ulang dan selalu menjadi masalah dari tahun ke tahun dan tidak pernah teratasi dan kita tidak tahu kapan bisa teratasi terkait dengan overcrowding.

Yang ketiga terkait dengan over kapasitas. Pak Menteri Hukum dan HAM pernah menyampaikan dalam rapat waktu Pak Ketua yang lalu 40% sampai dengan 50% over kapasitas bisa dikurangi bisa diatasi dengan keluarnya Undang-Undang Lembaga Pemasyarakatan. Kami ingin mengetahui sampai saat ini apakah Lembaga Pemasyarakatan sudah siap untuk kita mulai membahas tentang RUU Lembaga Pemasyarakatan. Karena 40-50% kita tahu bahwa 70% over kapasitas itu akibat dari narkoba. Narkoba masuk dari bagian PP 99 ditambah korupsi kemudian teroris dan lain-lain. Nah kalau ini tidak segera kita rampungkan, yang periode lalu sudah selesai sebenarnya tetapi karena sesuatu hal kemudian di cary over dibahas

Page 16: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 16 -

sampai saat ini, ini akan berlarut-larut PP 99 in. Kita tahu bahwa orang-orang yang di dalam itu juga sebagian adalah orang-orang yang mungkin sudah juga bertobat, Allah saja bisa memaafkan, Tuhan bisa memaafkan apalagi kita manusia. Oleh karena itu mungkin kalau sudah siap masa sidang berikutnya kita bisa memulai pembahasan ini karena kita tidak tahu juga pembahasannya nanti waktunya berapa lama agar supaya apa yang disampaikan Pak Menteri Hukum dan HAM 40 sampai 50% over kapasitas ini bisa berkurang. Memang ini tidak bisa langsung serta merta diterapkan Pak tetapi paling tidak kalau kita rampungkan dalam tahun ini, tahun depan sudah ada solusi 40 sampai 50% over kapasitas bisa terkurangi kalau ini RUU bisa kita selesaikan. Begitu Pak Dirjen yang kami sampaikan mungkin nanti akan dilanjutkan oleh kawan-kawan yan lain. Terima kasih. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Adies. Mungkin Pak Dirjen bisa menjawab dulu …(rekaman tidak terdengar) dilanjutkan oleh yang lain. Terima kasih. DIRJEN PAS (Irjen. Pol. Drs. REYNHARD SAUT POLTAK SILITONGA, S.H., M.Si.): Terima kasih Pak. Yang terhormat Bapak Ketua Komisi III Bapak Herman Hery, Pertama kami terima kasih Pak atas ucapan Bapak dan ini kami akan pertanggungjawabkan ini untuk bekerja lebih baik dengan sejuta atau sedemikian banyak persoalan maupun di internal pegawai petugas Lembaga Pemasyarakatan yang mengawaki dan juga demikian ratusan ribu warga binaan pemasyarakatan yang mereka awaki juga dimana kalau dalam sistem pemasyarakatan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 harusnya antara pembina yang melakukan pembinaan terhadap warga binaan pemasyarakatan mereka bekerjasama untuk melakukan pembinaan terhadap diri warga binaan pemasyarakatan sehingga warga binaan pemasyarakatan itu justru dengan undang-undang itu dia menyadari bahwa perbuatannya adalah perbuatan yang tidak benar sehingga dengan dia menyadari perbuatan yang tidak benar dia juga tidak akan mengulangi perbuatannya. Itu tujuan diantara undang-undang itu sehingga pada akhirnya bahwa Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) ini yang kita sebut dengan narapidana ini juga dapat hidup layak kembali berinteraksi kembali dengan masyarakat untuk tujuan pembangunan bangsa.

Ini merupakan tantangan buat kami, terima kasih Pak. Ini awal kami kalau kami bekerja ini baru dua hari Pak kalau Senin kami lantik. Selasa kami acara pisah sambut, Rabu kami mempersiapkan, Kamis libur dan Jumat tetapi itu bukan alasan kami siap. Sejak kami dilantik kami siap melaksanakan.

Page 17: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 17 -

Mohon izin yang terhormat Bapak Ketua, yang pertama dalam menghadapi Covid kami tetap yang kami sampaikan tadi bahwa dalam menghadapi Covid ini kami sudah melaksanakan beberapa yaitu dengan penerapan SOP yang sudah kami lakukan yaitu SOP tentang protokol kesehatan penanganan Covid-19. Demikian juga protokol kesehatan SOP ini yaitu dengan yang sudah sekarang tersosialisasi oleh masyarakat kita itu dengan selalu menggunakan cuci tangan, hand sanitizer, bilik sterilisasi dan pengecekan suhu tubuh, ini diantara langkah-langkah dalam menghadapi Covid.

Kemudian kami juga sudah melakukan seluruh kami dalam dua hari

Pak kami sudah ke lapas Pak walaupun kami sudah mengecek beberapa Lembaga Pemasyarakatan rutan. Begitu sistem SOP itu mereka tidak mengenal saya saya bilang saya sebagai mencoba membesuk, saya bilang saya sebagai dagang saya masuk Pak ada 4-5 lapas mereka tidak mengenal saya. Saya coba apa yang mereka lakukan dan SOP ini tetap dilakukan mereka Pak untuk masuk. Kemudian juga adalah untuk menghadapi Covid ini adalah narapidana kunjungan itu dengan video call sehingga interaksi antara narapidana warga binaan pemasyarakatan dengan keluarganya tidak terjadi. Ini sangat berbahaya sangat-sangat berbahaya apabila salah satu saja terkena Covid-19 maka dengan tempat yang sedemikian sempitnya yang kemarin saya melihat Pak satu ruangan itu bisa sampai maaf ini yang saya melihat 30-40 di Karawang kelas II Karawang saya masuk saya lihat demikian ada satu ruangan. Bisa kita bayangkan Pak kalau satu saja itu terkena maka 40 itu. Kami contohkan Pak kemarin di Pondok Bambu ada satu Pak, satu dia di rapid sudah terkena reaktif tetapi Pak ya reaktif tetapi belum diswab. Satu kamar itu yang lainnya juga ternyata diperiksa reaktif juga Pak, positif juga itu reaktif juga, bukan positif, reaktif. Jadi kami sekarang di Pondok Bambu ini Pak seluruh warga binaan kami lakukan pemeriksaan rapid nanti yang ada reaktif kemudian kami sudah bekerja sama dengan Suku Dinas Kesehatan kemudian diswab hari ini sudah datang dari Suku Dinas Kesehatan. Kemudian yang berikutnya yaitu pembatasan kegiatan pembinaan yang selama ini ada interaksi antar masyarakat dan pembina itu sementara ditiadakan. Berikutnya adalah mengurangi intensitas kehadiran petugas yaitu pelaksanaan work from home ini juga perlu dilakukan. Selanjutnya ada pemberian multi vitamin menambah daya tahan tubuh extra voiding bagi narapidana. Kemudian penyediaan bilik seterilisasi, penghentian sementara penerimaan tahanan baru dilapas, rutan. Pengalihan persidangan melalui sidanh jarak jauh yang sekarang sudah berjalan. Kemudian pembentukan gugus tugas juga sudah kami laksanakan yaitu gugus tugas kesehatan sehingga dengan cepat apabila ada indikasi untuk mengarah kepada Covid-19 juga kami sudah siap dengan cepat.

Selanjutnya adalah penyediaan sarana pencegahan penanggulangan berupa APD yang telah dibagikan ke rutan maupun LPKA. Selanjutnya dalam pengeluaran pembebasan yang sedang dilakukan oleh Bapak Menteri kami

Page 18: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 18 -

yaitu asimilasi dan integrasi. Ini adalah yang kami lakukan mungkin juga menjawab terhadap yang terhormat Pak Adies, pertanyaan tadi untuk bagaimana penanganan Covid tadi.

Kemudian langkah-langkah over kapasitas memang sekarang ini Pak

yang belum masuk saja dari Kepolisian ini nelpon ini Pak bahasa mereka Pak mohon maaf ini Pak “Hard lu bagaimana ini, lu Polisi itu” lah memang aturannya tidak bisa. Kalau makin kita terima itu pastinya tidak aman, ratusan loh ini di dalam lapas ini. Nah ini menjadi ini tetapi kami Pak menjawab dengan halus ini Pak menjawab ya begini saya bilang “kalau saja kalian bisa jamin kita masukan kita terima kemudian tanggung jawab tidak kalau nanti itu terkena”. Ini barang kali Pak sampai sekarang masih kami berlakukan dari Pak Menteri tidak untuk menerima dari Kejaksaaan maupun dari pada Kepolisian.

Kemudian menjawab tentang oknum yang 5 itu di Lampung Pak ya

yang 5 juta, 10 juta. Perlu kami laporkan ini kepada Bapak yang terhormat Pak Adies bahwa itu sudah turun tim Pak ke Lampung, ada dibentuk satu tim yang internal maupun dari Inspektorat Pak. Kemudian bersama-sama turun melakukan ke Lampung dan hasilnya sudah ada hasilnya Pak, tidak ditemukan informasi tersebut yang 5 juta itu tetapi saya Pak sebagai dirjen baru, kalau itu ditemukan 5 dan 10 juta kalau tidak salah, mohon maaf ini Pak kalau saya salah Pak.

Nah tapi kalau hasil itu ternyata berkembang dan ditemukan kami rasa

yang pertama itu sesuai dengan Pak Menteri itu dipecat. Yang kedua itu sudah tidak bisa lagi Pak, harus kita kasih contoh, dipidanakan. Ini yang saya lihat di dalam Lapas ini kalau ada di Lapas itu pelaku-pelaku adalah orang internal ya tapi untuk mempidanakan itu, itu yang belum. Kita kasih contoh Pak saya bilang di dalam virtual teleconference ya silakan saja kalian coba-coba, bisa sembunyi susah membuktikan tapi kalau terbukti kita lihat nanti kita buktikan, sehingga nanti kalau ini jadi contoh Pak untuk ke depan kepada petugas di Lapas. Itu Pak untuk menjawab yang tentang di Lembaga pemasyarakatan 5, 10, atau 15 juta barangkali Pak ya. Saya kira itu Pak yang perlu kami sampaikan. Kemudian untuk overcrowding ini rencananya adalah pembangunan kami nanti akan tadi Bapak Ketua mengatakan untuk mencoba untuk menganggarkan Pak pembangunan walaupun kata Bapak Menteri susah itu mencoba memangkas jadi yang besar tapi kami Pak kami mohon izin Pak kalau warga lapas itu kan warganya Bupati A katakan Pak, rakyatnya Bupati A, kami akan mencoba nanti Pak berkomunikasi apa tidak bisa untuk mencoba berikut memikirkan tentang Lembaga Permasyarakatan … (suara tidak jelas) Nanti beberapa beberapa Pemerintah juga bisa mau. Saya kira itu Pak dari kami Pak.

Terima kasih. Oh iya Pak untuk RUU nanti …(suara tidak jelas).

KETUA RAPAT:

Page 19: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 19 -

Oke terima kasih. Selanjutnya kita masuk ke pertanyaan dari Fraksi saya akan pilih dari Fraksi yang terkecil. Pak Arsul monggo. F-PPP (H. ARSUL SANI, SH, M.Si): Terima kasih Pak Ketua yang bijak dan tegasnya. KETUA RAPAT: Terima kasih. F-PPP (H. ARSUL SANI, SH, M.Si): Pak Ketua. KETUA RAPAT: Pak Arsul waktu 5 menit. F-PPP (H. ARSUL SANI, SH, M.Si): Bapak Ibu Anggota Komisi III yang saya hormati Pak Dirjen beserta seluruh jajaran yang saya hormati Pertama saya juga ingin menyampaikan ucapan selamat Pak. Saya pikir apa Bapak punya tantangan yang besar dan tidak mudah memimpin di Direktorat Jenderal Permasyarakatan yang tadi oleh Pak Ketua Komisi disebut problem-nya problem akut kronik dan saya kira stadiumnya kalau stadium 4 itu apa pernah turun jadi stadium 2 atau stadium 1 saya tidak tahu juga ya tapi saya juga ingin mengatakan bahwa tidak bukannya tidak ada perbaikan. Nah Pak saya ingin bicara blak-blakan Pak, waktu pembahasan RUU Permasyarakatan di periode lalu ya, salah satu yang disampaikan oleh teman-teman Komisi III termasuk saya itu adalah keinginan untuk agar Dirjen PAS ya itu punya otonomi yang luas di dalam mengelola Lapas ya meskipun ini sebetulnya hampir bertemu dengan keinginannya Pak Habib Aboe Bakar dan kawan-kawan yang menghendaki agar Dirjen PAS itu menjadi bagian tersendiri. Tentu otonomi yang diharap disana adalah otonomi tetap di bawah Pak Menteri Hukum dan HAM karena tidak menjadi sendiri.

Nah kenapa Pak kok kami menyuarakan seperti itu, ini Bapak sebagai orang baru saya informasikan ya karena dari jajaran Dirjen PAS sendiri, saya bilang jajaran, ada suara Pak bahwa Pimpinan Direktorat Jenderal Permasyarakatan itu ibarat komandan tapi sebagai komandan divisi tidak punya kewenangan untuk menentukan siapa komandan batalionnya, siapa komandan kompinya, kalau pun mengusulkan komandan batalionnya ya yang diangkat ternyata adalah yang bukan diusulkan atau yang dihendaki oleh Bapak sebagai Direktur atau sebagai itu tadi panglima divisi.

Page 20: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 20 -

Nah ini keluhan dari dalam Pak ya, gimana kami dituntut harus begini Lapas harus begini begitu dan segala macam tapi kami tidak punya kewenangan untuk menentukan siapa pasukan kami. Nah bagaimana ini mumpung Bapak baru menjabat, kalau Bapak menghadapi situasi seperti itu ya kecuali kalau yang menentukan Pak Menteri atau Presiden itu lain ya bukan urusan Bapak, tapi kalau Eselon I yang lain yang menentukan ya Bapak akan seperti apa. Pertanyaan saya ini konkret, ini pertanyaan saya ajukan supaya Bapak sukses jadi Dirjen Permasyarakatan. Kalau Bapak Kepala Lapasnya ditentukan bukan oleh Bapak ya, saya tidak ingin menyebut oleh siapa ya, oleh jen-jen yang lainlah misalnya ada dirjen-dirjen yang lain.

Nah itu saya ingin kita terang-terangan Pak ya saya selalu ingat kata Pak Doktor Benny Harman ya, kita ini hidup di rumah kaca Pak, jadi mau disembunyikan kayak apa bisa dibaca dari luar apa yang akan terjadi. Jadi lebih bagus ya Bapak juga nyampaikan terang-terangan yang ada disini. Ini saya ingatkan mumpung Bapak baru dua hari ini menjabat ya, kalau Bapak sebagai panglima divisi tidak bisa mengatur komandan batalionnya, komandan kompinya itu mau seperti apa. Yang kedua Pak, karena waktunya harus sebentar. Setelah dikeluarkannya atau setelah dilaksanakannya program asimilasi warga binaan permasyarakatan kan banyak suara, ini banyak yang kemudian menjadi resividis lagi meskipun saya juga mencatat dari apa yang ada di CBS itu hanya 67 (enam puluh tujuh) kejadian resividis hanya 0,05% tidak pas juga kalau kemudian kita kemudian menyalahkan kebijakan asimilasi ya. Tetapi yang menggelitik saya Pak adalah kalau Bapak belum seperti apa Bapak harus evaluasi ini nanti ya sebagai bagian dari apa hasil rapat kita siang hari ini apa yang harus Bapak evaluasi, kan di dalam Permenkumham dan peraturan lainnya ada standar untuk mengeluarkan atau ada kualifikasi untuk apa warga binaan permasyarakatan itu mendapatkan asimilasi ya, tetapi ini kan tidak transparan Bapak punya sistem database kemasyarakatan existing tetapi ini juga tertutup untuk publik tidak bisa diakses.

Nah saya minta agar ada, 30 detik, agar ada evaluasi audit Pak daripada Komisi III nanti mengundang Ombudsman Republik Indonesia yang akan melakukan audit terhadap itu, ini Bapak lakukan audit sendiri. Demikian Ketua yang bijak, terima kasih. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Arsul lanjut, nanti dijawabnya nanti saja Pak Dirjen. Pak Suding monggo. F-PAN (SARIFUDDIN SUDING, S.H., M.H.): Terima kasih Ketua.

Page 21: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 21 -

Bapak Ibu Anggota Komisi III yang saya hormati Saudara Dirjen Permasyarakatan beserta seluruh jajarannya yang saya hormati Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Pertama saya juga menyampaikan selamat kepada Pak Reynhard sebagai Dirjen Permasyarakatan yang baru semoga ke depan sukses dalam menjalankan tugas di Lembaga Permasyarakatan.

Saudara Dirjen tadi disampaikan dan juga pada rapat tanggal 1 April kemarin saat rapat dengan Menteri Hukum dan HAM disampaikan adanya suatu kebijakan yang diberikan oleh Menteri Hukum dan HAM dalam kaitan Permenkumham Nomor 10 Tahun 2020 tentang Syarat Pemberian Asimilasi dan Hak Integrasi Bagi Para Narapidana dan Anak Dalam Rangka untuk Pencegahan Penanggulangan Covid-19. Tadi juga sudah disampaikan oleh kawan-kawan bahwa sebenarnya kebijakan ini cukup bagus semangatnya bagus cuma dalam tataran implementasinya ada persoalan seperti yang disampaikan oleh Ketua tadi bahwa ternyata walaupun tadi sudah disampaikan oleh Dirjen bahwa selama dilakukan pemeriksaan tidak mendapatkan bukti tapi berbagai media juga disana jelaskan testimoni yang disampaikan oleh para warga binaan ini bahwa mereka apa ada transaksional didalamnya, ada 5, 10 juta, dan sebagainya, dan saya kira itu tidak bisa kita kesampingkan begitu saja dan saya kira ini perlu dilakukan penelusuran lebih dalamnya untuk masalah integritas terhadap para jajaran Kementerian Hukum dan HAM di Lembaga Permasyarakatan dalam hal menyalahgunakan kewenangan yang ada. Nah, disamping itu juga ada disampaikan Pak Arsul tadi bahwa ada para narapidana yang melakukan tindak pidana ulang. Nah ini menurut saya bahwa memang patut mempertanyakan tentang efektifitas program pembinaan dan bimbingan kemasyarakatan yang selama ini dilakukan di Lembaga Permasyarakatan, sampai sejauh mana efektifitas apa namanya program pembinaan dan bimbingan kemasyarakatan yang ada di Lembaga Permasyarakatan ini sehingga warga-warga binaan ketika dia keluar atau diberikan satu kebijakan dalam kaitan menyangkut masalah asimilasi itu mereka kembali kepada apa kembali ke kehidupan ditengah-tengah masyarakat, normal tidak melakukan tidak pidana seperti yang terjadi yang kita saksikan. Nah ini yang pertanyaan tentang efektifitas program pembinaan dan bimbingan yang dilakukan Lembaga Permasyarakatan terhadap warga binaan. Dan yang kedua, sejauh mana kriteria yang diberlakukan, yang diberlakukan apa terhadap penilaian terhadap para narapidana dalam rangka untuk mendapatkan pembebasan atau asimilasi sehingga mereka-mereka yang mendapatkan asimilasi pembebasan bersyarakat ini tidak melakukan tindak pidana lagi. Nah kriterianya apa? Sehingga program-program asimilasi atau integrasi tidak dilakukan melalui penakaran resiko. Artinya ada suatu penakaran resiko yang betul-betul menjadi penilaian ya penilaian dari Dirjen Permasyarakatan dalam rangka untuk melakukan pengawasan terhadap

Page 22: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 22 -

warga-warga binaan yang diberikan program asimilasi. Nah ini yang menurut saya bahwa ini tidak apa tidak dimaksimalkan dengan baik terhadap warga binaan yang mendapatkan asimilasi atau … (suara tidak jelas) bebas. Nah berikutnya program yang selama ini yang ada di Lembaga Permasyarakatan seperti ini dalam kaitan menyangkut masalah apa namanya social distancing pembatasan sosial ya seruan agar para warga binaan ini berdiam diri di rumah tapi ternyata justru banyak warga binaan yang tidak melakukan hal yang sedemikian itu. Saya kira banyak melakukan tindak-tindak pidana yang terjadi ya bahkan melakukan tindak pidana residivis seperti yang disampaikan oleh Pak Arsul Sani tadi. Nah ini yang apa saya kira ini adalah satu perencanaan ya bagaimana agar Dirjen Permasyarakatan ini dalam melakukan program-program pembinaan dan pengawasan terhadap warga binaan itu betul-betul dapat dimaksimalkan sehingga kegiatan-kegiatan pre-emtif maupun kegiatan preventif ya seperti yang disampaikan oleh Pak Dirjen tadi tidak hanya sebatas di atas kertas tapi dalam tataran implementasi maupun dapat dilaksanakan dengan optimal. Nah saya juga sangat menyesalkan sebenarnya ya pernyataan Menkumham seperti yang di …(suara tidak jelas). KETUA RAPAT: Waktu Pak Sudding. F-PAN (SARIFUDDIN SUDDING, S.H., M.H.): Ya sedikit lagi, karena ini meluruskan karena pada rapat apa namanya rapat kerja pada tanggal 1 April tahun 2020 sangat jelas sekali Menteri Hukum dan HAM dalam hal Permenkumham Nomor 10 Tahun 2020 memberikan program asimilasi tidak hanya terhadap para tindak pidana umum tapi juga dijelaskan terhadap para pelaku tindak pidana korupsi. Itu jelas dalam apa namanya dalam rapat kerja tanggal 10 tapi ketika mendapatkan apa namanya kecaman dari publik dan juga apa Pak Jokowi menyampaikan bahwa tidak ada narapidana korupsi yang dibebaskan lalu kemudian mengeliminir bahwa ini adalah permintaan dari Anggota Dewan, kan begitu Pak disampaikan oleh Menteri Hukum dan HAM di Program ILC kemarin ini. Seakan-akan Dewan yang salahkan, seakan-akan ini adalah permintaan Dewan sehingga ada program untuk membebaskan juga para pelaku kejahatan padahal dalam rapat kerja tanggal 1 April ada Pak catatannya disini bahwa pembebasan konservatif dan juga pembebasan radikal. Nah pembebasan radikal yang dimaksud itu adalah para tindak pidana khusus termasuk para narapidana korupsi yang akan dilakukan oleh Menteri Hukum dan HAM bukan permintaan dari Anggota Dewan. Tapi itu adalah kebijakan cuma ketika mendapat kecaman baru kemudian Dewan yang disalahkan seakan-akan ini adalah permintaan Dewan. Saya kira itu perlu saya luruskan kembali. Baik terima kasih. KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Sudding. Lanjut Pak Aboe Bakar.

Page 23: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 23 -

F-PKS (HABIB ABOE BAKAR ALHABSYI, S.E.): Bismillahirahmanirrahim Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Terima kasih Pak Ketua. Hari ini kita berjumpa dengan Dirjen yang masih segar fresh baru selamat buat Dirjen Reynhard Silitonga. Saya agak kaget juga background Lapasnya dimana tahu-tahu ketemu jadi saya bahagia juga ini berarti ada udara baru mungkin di Lapas. Jadi Bapak tidak akan kena angin kiri angin kanan Bapak bawa angin sendiri Pak tapi hargai Pak orang-orang lapangan Bapak ini hebat-hebat, Pak Junaidi tu orang senior banget sudah di Lapas, Bapak-Bapak juga bukan main ya.

Jadi Lapas ini penyakitnya kronis Pak, kita ngomong cuma temanya cuma satu sebenarnya menyangkut menangani pencegahan dan pengendalian pada pandemik virus Covid. Tidak gampang Pak, yang ada saja kita bikin jarak apalagi di Lapas. Teori apa itu, teori-teorinya itu tidak boleh ada di dalam banyak, prakteknya apa bisa? Hampir semua negara juga ngeluarin ininya apa namanya anggota Lapasnya banyak tapi kejadiannya banyak lagi kriminalitas setelah itu, banyak negara termasuk Indonesia juga bukan main. Saya tidak ngerti ya begitulah dampak sosial yang faktanya ada. Saya apresiasi Bapak sebagai …(suara tidak jelas) karena tadi pertama Pak Ketua juga memberikan ingatan peran Anggota Parlemen, saya ingatkan juga Bapak langkah di Kumham itu yang terberat itu memang Lapas Pak dan ini terus terang saja kita sudah jungkir balik, dan saya termasuk di Komisi III merasa disitu atensi banget kalau soal Lapas karena dia juga pendukung saya kuat di Dapil saya. Orang Lapas itu pendukung kuat jadi ada potensi suara karena kita bisa pendekatan kepada mereka tapi saat mereka ada musibah ini adalah peran kita, dia manusia tetap Pak. Oleh karena itu, Pak Reynhard saya berharap Dirjen yang baru ini benar-benar bisa membuat nuansa baru, jangan itu lagi itu lagi Pak. Kalau itu lagi, itu lagi, kembali lagi Bapak kayak samakan. Apalagi sekarang kita tahu di Irjennya Polri disini Polri juga ya, Irjennya Polri juga ya Pak Reynhard? Ya, Pak Andap ya? Masya Allah ya jadi ada Polri, ada Polri, imigrasinya? Tidak ya kalau imigrasi? Tidak ya. Langsung saja, saya apresiasi bahan yang Bapak berikan sudah lengkap jadi Bapak cukup baik, tapi memang apa yang dikatakan tertulis praktek di lapangan berat Pak Dirjen Lapas ini, di dalamnya mengerikan ya. Apa yang Bapak tulis ini tadi beberapa catatan buat saya adalah yang pertama saya mengapresiasi langkah Dirjen PAS yang membuat program agar mengerjakan APD itu menarik dan tentu tahu di dunia APD paling terbanyak itu Indonesia ternyata yang tahu saja, Indonesia terbanyak. Bohong kita tidak ada APD cuma pembeli banyaknya orang luar ya. Nah saya kira ada langkah maju Pak ya. Nah langkah maju ini ditunggu oleh masyarakat. Di dalam paparan Bapak disampaikan bahwa ada beberapa petugas yang berstatus OTG dan ODP ya, pada paparan ada 12 orang yang masuk dalam OTG dan kemudian ada 7 orang yang berstatus ODP di dalam laporan

Page 24: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 24 -

namun tidak ada yang positif Pak. Tanggal 23 April 2020 saya menginformasi keberadaan 2 orang petugas dari Lapas Cibinong ya dikatakan bahwa pada saat itu ada 2 orang dikatakan positif dalam rapid test namun hasil test swab PCR-nya belum keluar sampai sekarang, coba di check Cibinong. Yang menjadi pertanyaan ini kan kasusnya sudah lama ya, sudah lama bukankah seharusnya test-nya swab-nya keluar dong sehingga seharusnya keluar apakah negatif atau positif. Mohon dijelaskan mengenai status 12 yang masuk OTG dan ODP itu Pak. Sebab satu, satu saja kena sudah deh itu awal daripada sebuah kisah drama mulai terjadi ya, seperti yang kasusnya di Goa dulu kan, dari Goa itu mempanjang ke seluruh ya bukan hanya Indonesia, ASEAN. Apakah memang sudah di rapid Pak ya yang masuk OTG 7 ODP tadi, apakah sudah di rapid bagaimana hasilnya, apakah sudah di swab juga bagaimana hasilnya. Kemudian yang paling penting bagaimana perlakuan untuk mereka saat ini, apakah masih bekerja, apakah isolasi mandiri atau di rawat di rumah sakit. Ini perlu penjelasan Pak ya. Saya kok feeling saya agak buruk Pak Lapas Pak, kalau lihat Lapas tu kayak kira-kira kayak kue kacang kemarin tu kena 25 orang begitu tapi kalau dari segi kesehatan Lapas itu lebih sehat Pak daripada kita-kita, makannya lebih enak, hidung matanya lebih segar. Coba kalau kami-kami Pak datang ke Lapas matanya lebih fresh dari mata, eh mata dia lebih fresh daripada mata kita, badannya gemuk, makan nasi, kita tidak percaya semua, malah yang dipenjara mau balik lagi rasanya karena makan sudah biasa terjadwal. Yang kedua nah itu tolong dijawab Pak ya, apakah ada isolasinya yang tadi. Berapa waktu terakhir ada kerusuhan di beberapa Lapas Pak diantaranya adalah Lapas Sorong dan Lapas Manado. Di Lapas Sorong dikabarkan penyebabnya adalah adanya tuntutan napi untuk dibebaskan seperti teman-teman yang mereka mendapat asimilasi. Apakah memang ini penyebabnya ini perlu dijelasin Pak karena ini isu soal 5 juta 10 juta ini tidak sedikit ini Pak beredar beritanya, dan tidak bisa dianggap bohong itu Pak ngaku-ngaku tidak orang juga sudah tahu deh itu kalau di Lapas. Saya kalau mau manggil orang Lapas yang bisa jadi saksi Pak lengkap, detail ceritanya bagaimana dia harus begini-begini detail Pak atau ada sebab lain Pak? Nah tolong diinvestigasi ya. Yang ketiga Pak Ketua, Pak Ketua mana? Oh gantian. Yang lain mendapat perhatian masyarakat tadi apa bahwa para Napi dikenakan besar …(suara tidak jelas) asimilasi ini yang saya ceritakan tadi ya, dari yang 5, yang 10, nah ini benar atau tidak, ini perlu klarifikasi. Pak Ketua juga tadi sudah tanya dan ini urusan internal baik bagaimana mengatasi.

Jadi kita tahu Pak karena ini menyangkut masalah Covid di Indonesia tapi Bapak perhatikan begitu Bapak jadi Dirjen Lapas Pak, Bapak yang harus memper-capacity yang buat narkoba Pak, harus berpikir cepat tentang Undang-Undang Narkoba Pak, Undang-Undang 35 ini Ketua saya pikir harus mendapat perhatian kita di Komisi III. Kalau terus masih caranya kayak begini apakah kita rehabilitasi, apakah kita jeburkan ke dalam tahanan terus, sampai

Page 25: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 25 -

kapan. BNN yang lama Pak Anang itu masih selalu bicara rehab-rehab-rehab-rehab, dia tidak bicara tahan. Jadi dari kami Pak PKS mengingatkan pada Dirjen yang baru Bapak mata kuda Pak dalam kerja, tidak ada cerita itu lagi, Bapak harus tahu Lapas itu penyakitnya banyak Pak, sahabat saya semua orang yang di dalam Pak tapi juga banyak masalah karena itu keseharian, keseharian orang-orang itu keseharian menghadapi langsung. Bayangkan di satu tempat cuma 7-8 orang menghadapi anggota yang begitu banyak, sedang sementara gaji mereka sangat terbatas dan sedikit. Bagaimana tidak ada pencarian, bagaimana seorang apa bandar narkoba bisa hidup seperti kemarin di Tarakan ya Pak Junaidi yang kemarin kita pindahkan dari Tarakan ke Banjarmasin. Bagaimana ceritanya itu bisa mengendalikan ratusan ribu. Jadi kembali Pak Ketua saya mengapresiasi semangat Dirjen baru tidak ada lembek Pak, kalau Bapak lembek hilang Silitonganya itu, wasalam ya. Saya berharap Pak Reynhard tunjukkan kemampuan menyelesaikan permasalahan, Bapak teruji dengan Irjen Polisi, situ Polisi, kalau saja kemarin masih saya hafal banget siapa si Sompie wah lengkap sudah itu Polisi semua sudah itu tinggal ganti Menkumhamnya saja Polisi lagi.

Itu saja Ketua mungkin yang bisa saya sampaikan. Semangat artinya baik saya mendukung …(suara tidak jelas). Terima kasih Ketua. KETUA RAPAT (Dr. Ir. H. ADIES KADIR, S.H, M.Hum): Baik, Terima kasih.

Kami persilakan dari Fraksi Partai Demokrat Yang Terhormat Bapak Ir. H. Mulyadi, Calon Gubernur Sumatera Barat. F-PD (Ir. H. MULYADI): Terima kasih. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Yang saya hormati Ketua Rapat Pak Adies Kadir Beserta seluruh Anggota Komisi III yang hadir secara fisik maupun yang mengikuti secara virtual Yang saya hormati Dirjen Lapas beserta seluruh jajarannya Saya juga ikut memberikan selamat Pak Dirjen, Bapak sudah mengemban tugas baru. Kalau Bapak dengar tadi begitu besar harapan teman-teman Komisi III kepada Bapak untuk memperbaiki hal-hal yang selama ini memang kita anggap belum baik. Tentu sebagai Dirjen baru Bapak telah melakukan inventarisasi Pak terhadap existing yang ada itu, itu sesuatu yang wajar Pak kalau saya pun jadi Dirjen pasti akan saya lakukan itu. Bapak melihat mana yang baik, mana yang tidak baik, mana yang perlu disempurnakan maka pada kesempatan ini pertanyaan pertama saya Pak

Page 26: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 26 -

menurut Bapak apa yang perlu diperbaiki Pak …(rekaman suara tidak ada) teman-teman Komisi III tadi Pak. Yang kedua bagaimana cara Bapak memperbaiki karena tadi hanya mengatakan kalau Pak Arsul tadi mengatakan ada yang sudah stadium empat. Jangankan turun ke stadium satu untuk menurunkan stadium tiga saja sudah begitu rumitnya persoalannya, karena bisa saja kita katakan itu sudah masuk dalam kategori mafia, mafia Pak. Jadi kalau Bapak mengatakan sesuatu yang sudah masuk dalam kategori mafia itu tidak bisa dilakukan cara-cara biasa Pak. Kami berharap dengan latar belakang Bapak sebagai seorang Polisi seorang Jenderal sekarang sudah bintangnya sudah naik dua, kami harap Bapak berani dan mampu melakukan.

Jadi pertama adalah komitmen Pak untuk memberantas persoalan-persoalan yang terjadi di masalah Lapas di Indonesia. Yang paling sering kita kenal adalah Pak Dirjen dan menjadi rahasia umum pengendalian narkoba itu ada di Lapas tapi itu dari dulu ceritanya itu-itu saja, tidak pernah selesai, bagaimana menyelesaikannya karena itu tentu tidak lepas dari peran dari tugas Lapas. Persoalannya apa? Apakah ini menyangkut kesejahteraan mereka atau memang kesempatan mereka terlalu besar untuk bermain atau apa. Ini Bapak harus tahu persis Pak agar Bapak bisa menyelesaikan persoalan pengendalian narkoba yang sudah menjadi rahasia umum. Kalau setiap kita cerita dengan berbagai instansi persoalan ini sudah menjadi cerita baik itu Polisi, Bapak dulukan Polisi, Polisi juga cerita bahwa pengendalian narkoba itu Lapas kalau bisa pengendalian narkoba di Lapas itu diatasi, 50% persoalan narkoba itu bisa teratasi. Ini kan sangat luar biasa, ini sudah seperti apa lingkaran setan Pak. Jadi harus Bapak putus mata rantainya dan ini hanya bisa dilakukan oleh seorang yang betul-betul punya komitmen dan keberanian. Saya harap Bapak sebagai Dirjen Lapas tujuannya memang untuk menyumbangkan sesuatu yang terbaik untuk bangsa dan negara ini Pak, bukan untuk mencari jabatan. Itu yang ingin saya sampaikan pada kesempatan ini kepada Saudara Dirjen Lapas dalam hal menangani persoalan yang ada selama ini. Terus yang kedua tadi terkait dengan apa yang disampaikan oleh Pak Arsul juga dalam menentukan Kalapas. Bapak harus tahu persis integritas Kalapas yang ada di seluruh Lapas di Indonesia Pak, Bapak harus tahu secara personal Pak namanya terus reputasinya, kinerjanya dan bagaimana mereka bisa menjadi Kalapas Pak karena banyak juga suara-suara sumbang yang mengatakan untuk menjadi Kalapas itu mohon maaf Pak ada proses-proses yang kadang-kadang kita dengar tidak baik. Ini kami sebagai DPR menyampaikan ini Bapak jangan tutup telinga kami mendengar dari berbagai sumber bahkan katanya ada kalau untuk Kalapas tertentu itu ada setoran-setoran tertentu. Persoalan-persoalan seperti ini Bapak harus berani Pak untuk memberantasnya. Pilihlah orang-orang yang punya integritas di Lapas itu bukan karena mereka mampu melakukan lobby mampu melakukan sesuatu mereka bisa menjadi Kalapas, karena itulah yang akan bisa memperbaiki Lapas yang ada di seluruh Indonesia dan itu adalah anak buah Bapak. Kinerja mereka adalah kinerja Bapak sebagai Dirjen Lapas.

Page 27: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 27 -

Jadi pada kesempatan ini sekali lagi saya sampaikan Pak apa yang dikatakan teman-teman ini, ini Bapak masih hitungan hari, ini tinggal Bapak pilih. Pilihan Bapak pertama Bapak betul-betul ingin memperbaiki atau memang Bapak akan hanya bekerja business as usual bekerja seperti biasa-biasa dan akhirnya tidak ada perubahan apa-apa, dan sejarah mencatat di Kementerian Menkumham ini ya tidak ada perubahan apa-apa pada saat Bapak menjadi Dirjen.

Jadi pada kesempatan ini kami ingin mengingatkan Pak ini kesempatan Bapak kesempatan Bapak pada bangsa, negara, kepada Tuhan Yang Maha Esa, Bapak bisa melakukan sesuatu dengan jabatan Bapak ini. Kalau Bapak tidak melakukan itu, saya secara personal mengatakan Bapak akan rugi Pak. Karena itu saya minta secara pribadi maupun Fraksi maupun sebagai Anggota DPR lakukanlah sesuatu yang terbaik untuk kepentingan bangsa dan negara. Semoga amal ibadah Bapak itu diterima oleh Allah SWT dan Bapak mendapat pahala yang sebesar-besarnya kalau Bapak melakukan itu apalagi sekarang bulan puasa ya Bib ya sedikit sentuhan rohaninya. Terus yang kedua, kami meminta ini Pak data program asimilasi dan integrasi per lapas per provinsi Pak, tolong tertulis diberikan ke Komisi III sehingga kami bisa melihat per lapas Pak ya di Dapil kita masing-masing. Berapa orang yang dapat, siapa orangnya, misalnya Sumatera Barat saya ingin dapat Pak siapa di Lapas ini berapa orang yang dapat asimilasi. Jadi itu tolong diberikan ke kami. Kemudian dalam rangka surat Menkumham yang tadi Pak, yang salah satunya adalah mengalihkan jenis penahanan tersangka terdakwa dari penahanan rutan ke penahanan rumah dan penahanan kota, apakah itu untuk seluruh tindak pidana dan sudah berapa banyak itu Pak dilakukan sampai saat ini. Itu mungkin data dari pihak mana apakah dari pihak Kejaksaan atau Kepolisian, yang tadi dikatakan poin satu Pak surat Kemenkumham tanggal 24 Maret 2020.

Kemudian Pak saya melihat anggaran yang terakhir, ada tiga Pak dari penghematan ini saya lihat yang pertama adalah optimalisasi anggaran layanan kesehatan Rp 54.000.000.000,-. Saya kok saya mengitungnya yang salah atau memang programnya panjang sekali kalau saya hitung Pak Rp 54.000.000.000,- ini, 17.000 per orang saya kali dengan jumlah lapas 232.496 per April itu hanya sekitar 3,95 milyar Pak. Di kali 232.000, jadi kalau dibagi dengan bulan ini ada 13 ½ bulan ya programya Pak Rp 54.000.000.000,- ini. Dua belas bulan? Jadi Bapak cadangkan untuk satu tahun kedepan ya, peningkatan gizi ya atau optimalisasi anggaran. Kemudian yang Rp 24.000.000.000,- ini alih fungsi blok isolasi dan lain-lainnya itu APD, rapid test ini sudah dilakukan Pak kalau sudah kita ingin melihat di daerah kita atau menanyakan di daerah kita masing-masing ini sudah terjadi sudah Pak ya? Oke, kita akan melihat khususnya di Dapil kita. Kemudian yang tidak bisa kami lihat adalah yang paling besar Pak Rp 306.000.000.000,- ini bunyinya hanya pemenuhan sarana blok isolasi Rumah Sakit Pengayoman, ini mana ini Pak? Oh Rp 300.000.000,- ya oh ya kecil ya

Page 28: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 28 -

oh saya kira tadi milyaran ini Rp 300.000.000,-. Jadi yang yang perlu kita lakukan pengecekan adalah yang Rp 24.000.000.000,- sama 15 ini sudah terjadi Pak ya. Alhamdulillah ini sudah bisa mengatasi semua persoalan yang ada di daerah-daerah Pak ya. Ini kan seluruh lapas kan? Jadi sudah tidak ada masalah lagi Pak ya dengan anggaran ini? DIRJEN PAS (Irjen. Pol. Drs. REYNHARD SAUT POLTAK SILITONGA, S.H., M.Si.): … (suara tidak terekam) bilik sudah semuanya nah kalau apakah harapan kami dengan seperti itu tidak kedepannya tidak ada lagi Pak yang. F-PD (Ir. H. MULYADI): Bukan, maksud saya kan setelah Bapak lakukan itu ada feedback dari daerah dari lapas-lapas. Sudah tidak ada lagi misalnya permintaan Pak ini masih kurang misalnya itu apakah dengan Bapak sudah menganggarkan Rp 15.000.000.000,- dengan Rp 24.000.000.000,- ini seluruh Indonesia untuk seluruh lapas feedback dari mereka itu apa Bapak ini beres semua selesai atau memang ada masih ada? DIRJEN PAS (Irjen. Pol. Drs. REYNHARD SAUT POLTAK SILITONGA, S.H., M.Si.): Masih ada, masih ada untuk permintaan-permintaan berikut. F-PD (Ir. H. MULYADI): Ya maka dari itu kalau memang masih ada karena ini dalam rangka mengatasi Covid tolong Bapak sampaikan ke Menteri agar dilakukan lagi penghematan atau penyisiran anggaran agar persoalan-persoalan yang masih belum diselesaikan itu bisa terselesaikan. Jadi jangan hanya 70% baru selesai, 30% masih belum lagi. Jadi itu yang perlu Pak maka dari itu yang belum itu tolong Bapak inventarisasi, tolong disampaikan pada rapat berikutnya dan bagaimana solusinya. Jangan nanti di daerah kita baru sebagian kecil yang bisa terselesaikan dengan anggaran yang ada ini. Saya rasa itu saja yang paling penting adalah kesempatan Bapak untuk memperbaiki persoalan yang ada di Lapas pada saat ini. Demikian Pimpinan, terima kasih Wasalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh KETUA RAPAT (Dr. Ir. H. ADIES KADIR, S.H, M.Hum): Wa;alamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Saya tambah sedikit terkait dengan …(suara tidak jelas) punya wewenang penuh apa tidak untuk menimdah-mindah Kalapas ini apa harus berkoordinasi lagi dengan Sekjen dan Pak Menteri. Mestinya Pak Dirjen ini harus diberi penanganan full karena yang tahu persis kan Dirjennya tentunya

Page 29: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 29 -

atas usulan mereka-mereka yang di bawah Kanwil dan lain-lain, tidak bisa Pak kalau mutasi dan pengangkatan Kalapas itu atas kedekatan dengan pimpinan-pimpinan saja. Ini yang membuat biasanya rusak keadaan di bawah Kalapasnya semau-maunya saja bekerjanya. Ini harus Pak Dirjen ini Pak Dirjen harus berani ini Pak dan berani ini taruhannya pasti jabatan, karena apa ya kalau melawan yang begini-begini kan biasanya kalau tidak cocok Pimpinan digeser lagi, digeser lagi, tidak pas digeser, tidak pas digeser jadi ya memang harus siap-siap ini Pak untuk kebaikan. Tentunya kami di Komisi III akan selalu mendukung kalau untuk kebaikan daripada Lembaga Permasyarakatan dan Rutan yang ada di seluruh. Kami kembalikan Pimpinan ke Pak Sahroni, silakan Pak. KETUA RAPAT: Terima kasih. Lanjut saja ke PKB. F-PKB (H. CUCUN AHMAD SYAMSURIJAL, M.A.P): 10270 Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Pertama sebagai hak dasar pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak kita yang tidak boleh dirampas atau dikurangi dari narapidana apalagi dalam situasi Covid 19. Pertanyaannya bagaimana kondisi kesehatan petugas dan sarana yang mendukung petugas di Permasyarakatan, apakah tidak ada upaya untuk melatih petugas dalam menghadapi Covid 19 dan penanganan terhadap narapidana atau tahanan yang terpapar, kapan, dimana, dan bagaimana mekanisme yang disediakan oleh Menkumham. Yang kedua, intinya kita ada yang tertular virus corona pada umumnya yang padat populasi mengharuskan adanya perencanaan dini terkait litigasi ketika ditemukan penyebaran Covid 19 di UPT Pemasyarakatan. Pertanyaannya berapa banyak data jumlah Orang Tanpa Gejala atau OTG, Orang Dalam Pemantauan atau ODP, Pasien Dalam Pengawasan atau PDP, dan pasien positif UPT Permasyarakatan termasuk narapidana, tahanan, petugas Kemenkumham dan keluarga. Bagaimana strategi atau mekanisme penanggulangan pada skenario terjadinya penyebaran virus Corona dalam UPT Pemasyarakatan. Yang terakhir Pak Dirjen, Balai Pemasyarakatan atau Bapas melalui Pembimbing Kemasyarakatan merupakan pihak yang menjadi garda terdepan dalam melaksanakan pengawasan dan pembimbing narapidana yang mendapatkan hak asimilasi dan integrasi. Adanya pandemik Covid 19 ini tentunya menambah beban kerja Lapas secara mendadak untuk itu Bapak perlu mendapat dukungan dan penguatan agar dapat menjalankan tugasnya secara optimal. Bagaimana upaya Dirjen PAS dalam memberikan penguatan pada balai kemasyarakatan. Sekian dari saya. Wallahul Muwafiq Ila Aqwamith Thoriq Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Page 30: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 30 -

KETUA RAPAT: Terima kasih. Pak Dirjen sebelum nanti dijawab yang lain better dijawab dulu yang sudah bertanya nanti dilanjutkan, terima kasih. DIRJEN PAS (Irjen. Pol. Drs. REYNHARD SAUT POLTAK SILITONGA, S.H., M.Si.): Terima kasih Pak Pimpinan. Mohon izin kami menjawab Pak…(suara tidak jelas) Brigif lah Pak Danki Brimob untuk juga bisa supaya kita otonomi luas di bawah ada satu lembaga tapi di bawah Kementerian. Mohon izin Pak menurut kami bukan lembaganya yang harus kita ubah tapi adalah bagaimana organisasi yang mengawakinya yang kita ubah jadi tetap harus di Kementerian Hukum dan HAM tapi pengawakinya ini yang harus mari berpikir untuk berubah, mungkin itu Pak pemikiran kami sehingga dengan perubahan ini akan ada perbaikan atau pertanyaannya, pertanyaannya kalau memang lembaga sendiri apa memang tidak bisa lebih baik. Oleh karena itu, kami Pak mohon maaf tetap di bawah Kementerian Hukum dan HAM. Yang selanjutnya, asimilasi dan pemasyarakatan, mohon izin Pak, asimilasi ini kalau tanpa dilakukan Permenkumham Nomor 10 Tahun 2020 yang 39.000 ini dalam 6 (enam) bulan ke depan sampai Desember itu tanpa Permenkumham juga itu pasti akan keluar secara berangsur-angsur namun karena ada Covid ini maka dikeluarkanlah. Jadi bahasa kami adalah memang dia pasti akan keluar, dengan yang terakhir pada tanggal 31 Desember sehingga itulah dilakukan Permenkop ini 10/2020 supaya ada kelonggaran, tidak akan maksimal memang tapi ada kelonggaran di dalam Lapas tersebut. Ini barangkali Pak yang perlu kami sampaikan. Kemudian Pak Sudding mohon izin. KETUA RAPAT: Kalau tidak ada orangnya nanti saja. DIRJEN PAS (Irjen. Pol. Drs. REYNHARD SAUT POLTAK SILITONGA, S.H., M.Si.):

Oh siap, mohon izin Pak Aboe Bakar Alhabsyi terima kasih Pak dan benar Pak orang-orang yang disekitaran kami ini adalah karena orang-orang hebat Pak. Orang-orang hebat kami hanya tinggal menggerakkan yang tentunya dengan manajemen yang perlu yang biasa kami lakukan merubah sedikit tapi kami yakin Pak yang disamping-samping kami adalah orang-orang hebat tentu untuk berpikir untuk kemajuan di Lembaga Permasyarakatan.

Kami tahu langkah-langkah memang berat Pak untuk merubah apalagi

stigma dan itu tadi seperti kaca semua bisa melihat kok, semua bisa mendengar apa yang terjadi disana. Oleh karena itu, mana tadi ada Pak Mul tadi apa yang harus kami lakukan yang prioritas karena diidentifikasi mengidentitas persoalan sehingga nanti dari identifikasi itu mana yang paling

Page 31: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 31 -

utama sehingga ada sedikit yang kelihatan perubahan, mudah-mudahan Pak, mudah-mudahan nanti ada perubahan, nanti saya sampaikan menjawab pertanyaan Pak Mul apa hasil identifikasi saya terhadap mana yang mau akan kami kerjakan sehingga itu menjadi satu nilai nantinya kedepannya kami nanti ketemu disini pun kami akan mengatakan kami sudah melakukan ini, tentu tidak maksimal kami akan sampaikan nanti Pak jawaban kami. Kemudian petugas Cibinong Pak, all sudah diswab negatif Pak sudah diswab. Kemudian Kepolisian di Manado dan Sorong ini juga adalah itu karena keinginan asimilasi. Yang asimilasi keluar tapi yang lain tidak sehingga disitulah terjadi gejolak memaksakan untuk keluar.

Selanjutnya Pak yang 10 juta, 5 juta, 10 juta, kami juga berkeinginan Pak saya mencoba kalau ada pun itu misalnya dilakukan karena pembuktian Pak ya kalau dalam penyidikan itu alat buktinya kalau ada satu saja nanti bisa kita, memang cerita ini banyak menjadi tidak enak didengar dan tadi Bapak katakan bahwa kacanya juga banyak bisa melihat tapi kalau ada satu saja yang melaporkan ke kami gitu Pak ya kemudian kita buktikan supaya mereka tidak ada satu contoh karena semua nanti menjadi seperti itu karena tidak ada satu contoh. Kedepannya Pak kami akan mencoba mencari bukti-bukti itu. Saya juga mencoba siapa yang memberi dan seterusnya. Kemudian Pak untuk masalah Pak Mul, dari Pak Mul pertanyaan Pak Mulyadi masalah apa perlu narkoba, kami mantan mohon maaf nih Pak kami hanya, kami mantan Direktur Reserse Narkoba Pak di Sumatera Utara, kami mantan Direktur Reserse di Jawa Tengah, kami mantan Dirkrimsus juga Pak yang berhubungan dengan korupsi dan kami juga mantan Dirkrimum Pak yang berhubungan dengan kejahatan jalanan. Artinya produksi yang ada di Lapas itu adalah yang pernah saya kerjakan Pak ketika saya Dirkrimum saya nangkapin maling dan sebagainya, pembunuh dan ketika saya Dirkrimsus saya menangkap korupsi di Lampung Pak salah satu ini, kemudian ketika kami Dir Narkoba nah seperti itu. Mohon maaf Pak kami kepada narkoba, narkoba itu Pak kalau ada satu di lapas ini Pak, ini kalau ada satu di lapas katakan bandar dia dapat mengendalikan yang di luar Pak di luar. Nah misalnya si A ini Pak, Bandar yang diproses katakan 20 (dua puluh) tahun ini bisa mengendalikan jalannya narkotika itu dari Malaysia sampai ke Indonesia melalui Pelabuhan Batu, melalui Langkat Batubara dan seterusnya sampai ke Medan sampai ke Jakarta. Nah yang perlu Pak menurut kami ke depan kami akan nanti pertanggungjawabkan ini kami akan mengidentifikasi itu Pak, mengidentifikasi bandar-bandar itu, yang itulah menjadi pusatnya. Kalau ini kita pindahkan ke Nusa Kambangan yang bos-bos besar ini Pak, kami hafal Pak nanti itu, jadi rencana kami adalah yang bos besar ini kita pindahkan, kita pindahkan sehingga peredaran masuknya barang dari luar negeri dari Malaysia, dari Iran ke Indonesia melalui laut dan seterusnya itu berkurang. Semoga Pak nanti dengan ada perubahan kita pindahkan sekian orang di bandar-bandar besar sehingga akan menjadi satu perubahan nanti di Lembaga Pemasyarakatan Pak. Ini mungkin Pak yang kami sampaikan.

Page 32: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 32 -

Kemudian untuk menentukan Kalapas Pak, kami juga sudah, kami sebelum di Kepolisian ini kan eh sebelum di Kemenkumham ini Pak Dirjen kami juga di Kementerian Hukum dan HAM Pak kami dua kali jabatan Direktur Pak disana di Dirjen KI dan di Dirjen Imigrasi. Memang sistem mekanisme pindah ini banyak menjadi suatu cerita itu Pak yang seperti Bapak katakan tadi. Oleh karena itu, sementara yang ada yang kami lakukan adalah usulan-usulan itu disampaikan Dirjen menyampaikan ke Sekjen lalu turunlah, mungkin ada satu dua Pak yang belum kami akan pelajari lebih dalam lagi mungkin ini kenapa mekanismenya tidak bekerja.

Kemudian mohon izin Bapak Adies punya wewenang penuh tapi juga sudah menjawab tadi Pak Adies masuk kepada jawaban kami yang yang pertama tadi. PIMPINAN KOMISI III DPR RI (Dr. Ir. H. ADIES KADIR, S.H, M.Hum): Sedikit Pimpinan, sedikit saja. Pak Dirjen. KETUA RAPAT: Ya. DIRJEN PAS (Irjen. Pol. Drs. REYNHARD SAUT POLTAK SILITONGA, S.H., M.Si.): Iya Pak. PIMPINAN KOMISI III DPR RI (Dr. Ir. H. ADIES KADIR, S.H, M.Hum): Jangan dilihat hanya dari satu sisi Pak, bahkan dilihat dari sisi warga binaan tapi dilihat dari sisi internal juga Pak. DIRJEN PAS (Irjen. Pol. Drs. REYNHARD SAUT POLTAK SILITONGA, S.H., M.Si.): Betul Pak. KETUA RAPAT (Dr. Ir. H. ADIES KADIR, S.H, M.Hum):

Apakah remunerasi atau pendapatannya mungkin perlu ditingkatkan atau mungkin yang tadi dibilang mohon maaf Pak, Kalapas itu punya kewajiban-kewajiban tertentu ke atas misalnya. Ini kita bicara buka biar tampak isi saja Pak. Jadi jangan sampai apa petugas Lapas itu memberikan contohnya mereka bisa mengendalikan karena bisnis mereka dikasih fasilitas komunikasi makanya di undang-undang di revisi Undang Undang Narkoba kita akan saya akan mengusulkan fraksi saya petugas Lapas yang memberikan apa fasilitas itu dia adalah harus dihukum sesuai dengan bagian dari jaringannya. Jadi supaya sekarang kalau ada paling dipecat kalau ketahuan dipecat, tidak ada sanksi pidana kan, apa? Jadi kita akan memasukan kesana.

Page 33: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 33 -

Terus yang kedua tadi Pak mohon maaf, tadi Pak kalau Bapak kasih Rp 17.000,- per orang per bulan itukan per hari Rp 500,- apakah tidak sebaiknya 6 (enam) bulan dulu Bapak cadangkan ditingkatkan dua kali lipat, tiga puluh empat ribu. Apa yang bisa Bapak lakukan untuk per orang apalagi Rp 500,- Pak untuk peningkatan ininya ketahanan tubuh atau peningkatan gizi. Kalau menurut saya terlalu kecil Pak terlalu kecil Pak, Rp 17.000 itu kan per orang per bulan dibagi 30 cuma Rp 500,- Pak. Terima kasih itu saja Pak. DIRJEN PAS (Irjen. Pol. Drs. REYNHARD SAUT POLTAK SILITONGA, S.H., M.Si.): Baik Pak, terima kasih Pak untuk peningkatan gizi dengan yang uang yang sedemikian yang terlalu kecil memang Pak ya vitamin saja. Kami akan coba Pak nanti dalam rencana anggaran ke depan untuk mencoba meningkatkan itu Pak karena tanggung jawab perawatan kesehatan terhadap warga binaan yang sudah masuk adalah tanggung jawab daripada Dirjen Permasyarakatan, sekian Pak.

Kemudian mohon izin Pak kondisi kesehatan petugas sampai saat ini, petugas pemasyarakatan yang jumlah-jumlahnya kami bacakan Pak untuk petugas pemasyarakatan OTG-nya ada 12 orang, ODP 7 orang, positif tidak ada, sembuh 2 orang. Nah ada yang dikatakan rapid-nya itu dua itu kalau positiflah kalau bahasa kita reaktif Pak kalau bahasa kedokteran, tapi setelah di swab itu negatif itu Pak. Kemudian itu peningkatan-peningkatan Bapas juga akan kami lakukan Pak ke depan dimana Bapas ini juga sangat berperan penting terhadap warga binaan yang sudah akan asimilasi dan integrasi yang dari luar. Demikian Pak Pimpinan jawaban dari kami. KETUA RAPAT: Terima kasih. Lanjut saja dari Fraksi Nasdem Pak. F-P.NASDEM (TAUFIK BASARI, S.H., S.Hum.,LLM): Baik terima kasih. Ketua Rapat, Pimpinan dan seluruh Anggota Komisi III baik yang hadir disini maupun yang hadir virtual Yang saya hormati juga Dirjen Lapas beserta seluruh jajaran Pertama-tama tentu juga sama seperti yang lain saya mengucapkan selamat …(suara tidak terekam) mudah-mudahan menjadi satu doa Pak kita berharap agar Pak Dirjen bisa melakukan reformasi di Lembaga Permasyarakatan dan juga membereskan carut marut persoalan yang sudah sangat mendasar ya terjadi di lapas ini. Nah harapan ini jangan sampai kemudian berbuah pada kekecewaan tapi harapan ini harus berbuah pada sebuah apresiasi, sebuah catatan sejarah bahwa Pak Dirjen mampu untuk mengatasi persoalan-persoalan yang ada.

Page 34: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 34 -

Baik selanjutnya saya ingin mengkritisi komunikasi publik yang dilakukan oleh Kemenkumham ya terkait dengan kebijakan yang terakhir ini soal asimilasi dan pembebasan bersyarat dimana akibat dari komunikasi publik yang kurang pas yang sebenarnya kebijakan ini adalah kebijakan yang baik akhirnya malah mendapatkan respon yang negatif. Sama juga seperti yang dikatakan oleh Pak Sarifuddin Sudding bahkan sempat juga ini juga saya harus berikan catatan Pak Menteri melemparkan persoalan malah ke DPR padahal tidak semestinya begitu. Saya pun menjadi korban ketika saya mempermasalahkan PP 19 dalam kaitannya kasus narkotika karena yang menjadi penghuni Lapas yang terbesar kan kasus narkotika. Saya malah dianggap sebagai orang yang mendesak atau meminta Kementerian Hukum dan HAM untuk membebaskan kasus korupsi padahal saya tidak bicara soal korupsi sama sekali. Saya berikan contoh adalah kasus narkotika ini akibat dari komunikasi yang tidak berjalan dengan baik, yang buruk kalau menurut saya.

Nah tapi memang ada persoalan ya ditengah-tengah masyarakat kita dimana pemahaman terhadap konsep pemasyarakatan itu masih belum berjalan dengan baik dan ini merupakan PR juga bagi Dirjen Lapas dan seluruh jajaran untuk memberikan edukasi kepada publik bahwa sekarang konsep pemasyarakatan atau konsep pemidanaan modern itu tidak lagi seperti yang dulu. Orang-orang masih banyak berpikir ini lex talionis pembalasan dendam, keadilannya keadilan retributif harus dengan pembalasan dendam juga padahal bukan itu konsepnya. Nah ini edukasi harus berjalan Pak ini tugas dari Kementerian Hukum dan HAM khususnya untuk Dirjen Lapas ya untuk memberikan pada publik. Ini kita sudah berubah konsepnya kita sudah keadilannya restoratif, konsep permasyarakatan ini sudah menjadi korektif sistem. Kita ingin membina para warga binaan ini agar ketika selesai menjalani proses di lapas dia bisa kembali ke tengah-tengah masyarakat diberikan keahlian diberikan kesempatan untuk bertaubat dan sebagainya. Nah pemahaman ini yang belum berhasil ya kita bangun kepada publik. Nah terkait dengan komunikasi itu juga, saya dalam posisi mendukung penuh kebijakan asimilasi dan pembebasan bersyarat terkait dengan wabah Covid-19 ini dan karena responnya negatif akibatnya saya pun juga memasang badan terhadap kebijakan Kementerian Hukum dan HAM. Saya setiap ada pertanyaan media, setiap ada pertanyaan orang saya jelaskan detail panjang lebar dan sebagainya termasuk yang soal teori-teori permasyarakatan itu. Jadi saya malah jadi juru bicaranya Kementerian Hukum dan HAM, yang seharusnya saya berharap itu juga bisa dijalankan dengan baik oleh Kementerian Hukum dan HAM terkait dengan edukasi kepada masyarakat ini.

Nah yang berikutnya adalah respon negatif ini selain soal komunikasi publik yang tidak berjalan dengan baik juga memang ada peristiwa-peristiwa lanjutan seperti isu atau informasi mengenai adanya suap misalnya atau kemudian ada juga beberapa perkara yang melibatkan napi yang mengikuti program asimilasi dan pembebasan bersyarat ini meskipun juga jumlahnya sedikit.

Page 35: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 35 -

Kemudian juga masyarakat belum bisa mendapatkan gambaran mengenai program lanjutan apa yang bisa diikuti oleh para napi asimilasi dan pembahasan bersyarat ini pasca mereka menjalani sisa masa pemidanaannya di luar lapas ya. Nah ini harus dijawab juga ya, kalau soal suap saya merekomendasikan Pak Dirjen ini kebetulan isunya yang berkembang kan di Dapil saya di Lampung, karena itu usut sedalam-dalamnya ya. Kalau memang sampai saat ini belum ada informasi yang cukup cari tahu sampai dari mana munculnya informasi ini? Siapa pencetus utamanya? Kenapa kemudian beredar informasi ini? Kejar sumber informasinya supaya kita bisa paham, karena ini menyangkut kredibilitas dari Dirjen Lapas juga ya, Dirjen Lapas ini. Jangan sampai karena nila setitik rusak susu sebelanga, saya juga kasihan dengan jajaran Kementerian Hukum dan HAM di Lampung yang menjadi sorotan padahal kita juga belum tahu ini siapa. Oleh karena itu tuntaskan Pak, tuntaskan ketemu proses hukum secara tegas ya.Kalau ternyata itu adalah isu kenapa timbul isu? Sumbernya seperti apa? Itu juga harus tuntaskan biar teman-teman di Lampung juga merasa tenang juga selama ini tuduhan-tuduhan muncul kepada mereka.

Yang kedua tolong jalankan komunikasi publik ini dengan baik,

edukasinya jalankan. Jadi buat satu program untuk bisa juga menggandeng berbagai pihak. Misalnya menggandeng akademisi, akademis ini tolong juga bicaralah soal seperti apa sih ini konsep pemasyarakatan sebenarnya? Ya jangan hanya Kementerian Hukum dan HAM ya. Teorinya apa sih? Kenapa kok sekarang modelnya begini? Nah itu menurut saya ajak lah. Saya pun juga sangat bersedia untuk menjelaskan, karena buat saya itu penting untuk memberikan pendidikan kepada publik ya, yang akibat karena itu tidak berjalan yaitu responnya negatif, sayang sekali akhirnya apa yang telah kita coba bangun menjadi terhambat karena pendidikan publik yang belum berjalan dengan baik.

Yang terakhir juga tolong siapkan juga program lanjutan ya, terkait

para napi asimilasi dan pembebasan bersyarat ini sehingga mereka bisa juga dianggap oleh publik bermanfaat ketika menjalani sisa masa pidananya di luar. Terkait juga sisa masa pidananya juga harus dijelaskan kepada publik, orang-orang melihatnya bahwa seolah-olah ini dilepas, mereka dilepaskan, dibebaskan padahal tidak demikian, saya harus sampai harus jelaskan seperti itu Pak. Ini sisa 6 (enam) bulan sisanya tetap mereka adalah narapidana tapi menjalankannya di luar kan begitu simpelnya saja, nah itu yang harusnya saya harapkan bisa dijalankan oleh Kementerian HAM khususnya Direktorat Jenderal Lapas ya.

Baik itu saja, mudah-mudahan pesan-pesan ini bisa dijalankan dengan

baik saya mengucapkan kembali selamat bekerja pada Bapak Dirjen. Terima kasih pimpinan.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Taubas. Lanjut Pak Habib.

Page 36: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 36 -

F-P.GERINDRA (HABIBURKHMAN, S.H., M.H.):

Iya terima kasih pimpinan. Rekan-rekan anggota Komisi III, Pak Dirjen dan jajarannya.

Selamat untuk Pak Dirjen jabatan barunya semoga amanah, berkah dan bermanfaat. Saya memang harus mengulang soal moral hazard asimilasi berbayar ya terkait Permenkumham 10/2020. Karena ini Pak bukan hanya di Lampung, kalau dari media saja yang gampang itu ada di Cilacap, Banyumas ya ada di Aceh, ada di Jakarta. Kalau satu, dua kita bicara oknum tapi kalau oknum kebanyakan itu namanya sistem oknum nantinya itu Pak, oknum yang tersistematisir. Nah itu saya tahu Pak, Pak menteri orang bersih, Bapak orang yang bersih, banyak kawan-kawan saya di Kementerian orang bersih. Kasihan mereka ini kalau Bapak enggak bisa selesaikan persoalan ini, bukan hanya penindakannya, bukan hanya ditangkap, saya pikir nggak sulit lah Pak kalau sudah bunyi di media itu Pak 99% itu ada Pak. Bapak saya pikir penyidik ya, mantan penyidik paham sekali Pak, kalau sudah sampai ada orang berani mana ada lah Pak orang mau ngarang-ngarang cerita begitu, tujuannya apa juga nggak jelas, nggak ada politik disinikan.

Jadi tindak Pak, cari Pak, Bapak baru mumpung Bapak baru Pak tutup

mata, cari. Bukan hanya sampai ke akar-akarnya sampai ke tingkat tertinggi. Kenapa? Karena kita lihat ini sistematis, polanya sama yang di tiga daerah itu, katanya lewat sesama tahanan yang mengoperasikannya, akan bayar dan sekian-sekian kan baru dapat. Makanya sistemnya menurut saya sejak awal harus diperbaiki, harus ada penjelasan bahwa tidak ada celah untuk negosiasi, aturannya jelas, anda memenuhi kriteria a, b, c, d anda mendapatkan program ini. Kalau enggak, nggak bisa dan harus ada warning, tidak ada bayar membayar, kalau itu sistemnya di jalankan saya pikir akan ada ada perbaikan.

Yang kedua Pak Permen 10/2020 menurut saya ini juga perlu

diperbaiki atau bahkan aturan di atasnya yang terkait juga perlu diperbaiki. Saya bicara contoh ini Pak, mantan menteri kesehatan Ibu Siti Fadilah Supari ya beliau ahli virus, beliau mampu menghadapi waktu itu virus flu babi, virus flu burung dan lain sebagainya tapi tersangkut tidak bisa mendapatkan program karena sangkutan di 99 ya. Saya pikir kalau pendekatannya kemanusiaan Pak ya, pendekatannya corona ini harus bisa diakomodir. Ibu Siti Fadilah iya kan kalau diluar bisa bermanfaat. Saya dulu kuliah di Lampung filsafat hukum Pak diajarin Jeremy Bentham, hukum yang paling baik adalah hukum yang mendatangkan manfaat paling besar bagi masyarakat. Mohon maaf dibanding ribuan orang, Ibu Siti Fadilah Supari ini mungkin lebih bermanfaat Ketua, bisa bantu pemerintah dalam konteks ini virus ini.

Jadi saya paham ada kaitan dengan 99 ya itu posisi disitulah

Kementerian Hukum dan HAM, ya Bapak bisa usulkan. Bagaimana bisa mengakomodir hal-hal tersebut, jadi kita diberikan jabatan Pak sama-sama kita mempunyai jabatan kita jangan formalis, oh ini enggak bisa kita harus cari

Page 37: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 37 -

supaya undang-undang itu ya peraturan-peraturan mendatangkan manfaat yang banyak bagi masyarakat. Contoh yang lain Ustadz Abu Bakar Ba'asyir 80 tahun, saya pikir itu juga bisa diakomodir. Apa sih orang umur 80 tahun bahayanya dalam konteks ancaman terhadap ideologi dan lain sebagainya? Tapi demi kemanusiaan bahaya sekali orang sudah usia 80 masih di dalam, dalam situasi pandemi. Ini bukan, bukan situasi yang normal gitu Pak. Mungkin itu menjadi pertimbangan, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Terima kasih. Lanjut Pak Supriansa.

F-PG (SUPRIANSA, S.H., M.H) : Yang saya hormati Pimpinan Yang saya hormati seluruh Anggota Komisi III yang sempat hadir baik virtual maupun langsung di …(suara rekaman tidak ada)

Menurut pengamatan saya tidak ada dari Dirjen PAS ini yang tampil

kedepan untuk menjawab semua itu. Kewalahan Pak Menteri saya menyaksikannya beberapa kali, kewalahan menghadapi wartawan- wartawan semuanya kewalahan. Seandainya ada dari Dirjen Pas pada saat itu, saya yakin dan percaya tidak berlarut-larut seperti kemudian sehingga muncul lah banyak keraguan-keraguan masyarakat bahwa ini diakibatkan karena memang dilepaskan karena pembayaran dan lain sebagainya. Itu karena tidak adanya jawaban-jawaban dari yang memiliki kompetensi menjawab itu. Itu satu yang di sesalkan Pak dan bisa menjadi evaluasi.

Yang kedua, menurut data Bareskrim Polri semua masyarakat yang

dilepas masyarakat binaan yang saya maksud dan telah dilepas ini ada kurang lebih 59 (lima puluh Sembilan) orang telah tertangkap kembali, lalu muncul analisa bermacam-macam di publik. Salah satunya mengatakan bahwa itukah yang diharapkan oleh Kementerian Hukum melepas lalu mereka berbuat lagi. Tetapi saya tidak mau melihat arah kesitu Pak, yang saya mau menyaksikan ini adalah bagaimana keseriusan Bapak-bapak dari Dirjen PAS ini melakukan pembinaan dibawah bagaimana melahirkan sebuah hubungan yang baik kalau memang kemampuan kita, anggota-anggota kita tidak mampu memberikan secara baik dan sistematis untuk mengajak mereka para warga binaan kita untuk berubah, kontrak salah satu ustad, kontrak saja pendeta, kontrak itu para ulama-ulama yang lainnya, tokoh-tokoh masyarakat, masukkan kedalam untuk memberikan pembinaan. Supaya mereka sadar benar, begitu keluar nanti dia merasa berguna untuk masyarakat, bukan dia terhina dan harus berbuat lagi. Itu yang kedua menurut pengamatan saya yang perlu memang menjadi perhatian Pak Dirjen.

Ketiga, adalah soal transparansi dalam menyajikan data dan informasi

di hadapan publik. Nah saya mendorong Kementerian Hukum ini melalui Dirjen PAS untuk memaksimalkan sosialisasi sehingga masyarakat dapat memahami program asimilasi dan integrasi itu. Tadi ada kawan Pak Taufik sudah menyampaikan barangkali kali ini kita dengar di, tentang corona bahwa

Page 38: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 38 -

begitu kita telah menyampaikan tentang target-target utama kita tentang asimilasi ini maka diplintir oleh orang-orang yang memang mau melihat ini lari turun kepercayaan disini ternyata kelembagaan ini, coba di bayangkan yang gagal ditangkap bulan ini. Kebetulan bulan depan ini Covid ini dilepas lagi kembali, itu anggapan yang ada di publik. Padahal yang benar adalah tersisa beberapa bulan lagi, beberapa hari lagi dia harus keluar maka itu dikeluarkan. Ini sebabnya sosialisasi ke masyarakat sehingga kita dihukum, dihakimi oleh publik dan kita tidak berdaya. Nah itu saya rasa bisa menjadi perhatian Dirjen PAS kedepannya.

Yang keempat, sudah tadi saya harapkan tadi itu adalah bagaimana

membuat apa namanya program pembinaan yang terukur dan teruji itu sebelum para narapidana dibebaskan. Waktu saya ada tadi poin pertama tadi saya sampaikan itu Pak ini benar-benar bisa menjadi perhatian kepada kita semua nya supaya mereka lepas dari dalam ini mereka memang siap pakai. Saya tahu betul karena kita sering kunjungi lapas-lapas yang ada diantara banyaknya over kapasitas tidak ada masalah yang ada tapi kemungkinan-kemungkinan mereka berguna setelah keluar itu yang kita harapkan.

Terakhir saya mengharapkan ini karena saya mempercayai betul

pemikiran-pemikiran Pak Dirjen yang baru dari institusi Kepolisian memiliki talenta yang kuat coba kita lihat Pak, nanti disini kawan-kawan kita juga tentang peredaran narkoba yang dikendalikan dari dalam sel. Ini setiap saat menjadi bentuk …(suara tidak jelas). Bolehkah kita membuat terobosan misalnya seperti ini, HP kan dilarang HP dipegang oleh para napi tetapi kok buktinya itu dipegang oleh napi. Bagaimana kalau kita buat terobosan saja bahwa setiap napi yang mau menggunakan telepon menggunakan jasa ini, ini teleponnya, sekian pembayarannya, masukkan dalam PJB, itu terobosan. Daripada kita pura-pura bahwa tidak ada yang masuk alat komunikasi ke dalam tapi nyatanya orang bisa berkomunikasi di dalam, orang bisa mengendalikan apa-apa dari dalam. Nah ini adalah terobosan-terobosan menurut saya yang bisa dilakukan.

Ketiga, kedua terobosannya Pak Taufik adalah kadang-kadang

Irjennya ini ketakutan untuk bertindak. Jangan sampai menindaki para kepala-kepala PAS ini bukannya kepala PAS yang pergi dari tempatnya tetapi Irjennya yang terancam dari jabatannya. Pak Dirjen, sekali-kali Pak Dirjen lawan itu yang namanya Sekjen, lawan itu semuanya dikoordinasi oleh Sekjen, ada apa sekjen sekarang terlalu bebas sekali di Kementrian Hukum? Itu mendorong lagi Sekjennya harus dihilangkan dari situ, tidak benar itu Pak Dirjen, berbuat seperti mudahnya seakan-akan semuanya oleh Sekjen. Pak Dirjen PAS yakin dan kita percaya, Sekjen perlu…(suara tidak jelas) dan lain-lain, lawan itu Pak kalau dia lakukan apapun namanya, tindakan yang bisa menghadapi Bapak dengan cara-cara yang kurang tepat sesuai dengan aturan yang ada di dalam. Terima kasih Pak, terima kasih Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Baik terima kasih Pak Supriansa luar biasa, keras sekali. Oke selanjutnya PDI Perjuangan, coba Pak Masinton barangkali.

Page 39: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 39 -

F-PDIP (MASINTON PASARIBU) :

Iya, terima kasih Pimpinan. Dirjen PAS yang baru beserta jajaran

Saya mau nanya saja ini Pak, kemarin kan di direktur penyidikan Pak

ya sebelumnya tapi masih polisi aktif pada saat itu, kalau sekarang masih aktif?

DIRJEN PAS (Irjen. Pol. Drs. REYNHARD SAUT POLTAK SILITONGA, S.H., M.Si.):

Masih.

F-PDIP(MASINTON PASARIBU) :

Loh, nggak alih status? Begitu ya. Ya oke lah. Ini hebat sekali, kalau dulu saya waktu masih mahasiswa menentang yang namanya di shadow. Karena itu dalam apa tapi ini kita kritisi di sesi lain lah nanti menurut saya juga karena juga ya buat apa ada akademi ilmu pemasyarakatan kalau mereka kemudian mimpinya untuk menduduki jabatan puncak itu terbunuh. Terus kemudian disitu meletakkan kita ya semacam ada supre apa supremasi polisi. Ya orang besok generasi muda ini kita masuk akpol aja kita bisa mengisi jabatan lain, enggak perlu lagi masuk Akip enggak perlu masuk akademi imigrasi, masuk polisi saja. Tapi itu nanti kita kritisi dalam sesi yang lain karena katanya penugasan, entah apa segala macam. Setahu saya kalau di undang-undang itu kan cuma beberapa jabatan yang bisa diisi oleh, undang-undang membolehkan tapi jabatan-jabatan yang bisa diisi oleh TNI dan Polri itu ada beberapa institusi.

Nah tentu kalau disini Pak Reinhard ditugaskan atau diminta

Kementerian Hukum dan HAM di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan berarti memiliki standar kompetensi diatas rata-rata. Ini menjadi beban tugas Pak Reynhard untuk dalam mengatasi permasalahan lapas di republic ini yang tidak tuntas sampai sekarang. Yang kita tahu sampai saat ini juga bisnis di dalam lapas itu terjadi, dari mulai pengelolaan yang kecil-kecil saja kantin apa segala macam saya dengar itu bos-bos dari baik di Kementerian Hukum dan HAM dan Direktorat Jenderal di Dirjen PAS juga punya bisnis itu saya dengar di lapas. Nah mohon ini ditata, itu satu.

Kemudian bisnis lainnya adalah kalau ini kita bicara pemasyarakatan

menghadapi perkembangan era informasi dan teknologi, hari ini nggak perlu lagi. Kalau badan, fisik di penjara tapi informasi bisa keluar-keluar, keluar dengan bebas ya sama saja bisa mengendalikan semuanya, dan itu masih terjadi kita dengar bisnis narkotika dikendalikan dari dalam penjara. Nah ini kan harus diselesaikan.

Kemudian terkait dalam konteks Covid ini beberapa tadi sudah

dipertanyakan oleh teman-teman yang mungkin tidak saya ulangi kembali,

Page 40: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 40 -

tapi terhadap umpama napi asimilasi yang katanya yang ramai sekarang di Medan itu melakukan mutilasi. Nah inikan memunculkan kekhawatiran sendiri juga terhadap masyarakat. Di sini disajikan bahwa dari 39.273 yang diberikan asimilasi dan reintegrasi ada 95 (Sembilan puluh lima) orang melakukan pelanggaran. Kalau persentasinya memang 0,24% tetapi dari persentase 0,24% ini beberapa melakukan pelanggaran yang fatal nah ini kan menampakan bahwa aspek pembinaan terhadap warga binaannya itu belum bisa menjadi ukuran standar orang melakukan perbuatan baik. Buktinya ketika dia diberikan kesempatan keluar meskipun itu masih proses asimilasi terus melakukan tindakan yang lebih keji, pembunuhan dengan melakukan cara mutilasi itu.

Nah ini kan menurut saya menegaskan beberapa tadi pertanyaan

kawan-kawan bahwa ada ketidak telitian petugas Pemasyarakatan ketika melakukan record terhadap masing-masing warga binaan, mana yang berpotensi akan mengulangi perbuatan harusnya, harusnya kan pertimbangan asimilasi dan reintegrasi itu juga berdasarkan record di dalam, rekam jejaknya di dalam, berpotensi enggak melakukan perbuatan pengulangan kembali. Nah ini terbukti beberapa yang dikeluarkan itu ternyata melakukan perbuatan, walaupun ini skalanya persentasinya kecil. Walaupun persentasenya masih kecil tapi fatal, orang melakukan pembunuhan, mutilasi, itu kan fatal, berarti ada yang belum selesai di sana, dalam proses pembinaan tadi. Nah, apa?

KETUA RAPAT:

Waktu.

F-PDIP (MASINTON PASARIBU) :

Iya, jadi karena ini juga tadi udah dibatasi waktu, nah itu yang menurut saya menjadi perlu dievaluasi kembali ketika nanti di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan akan memberikan asimilasi dan reintegrasi, memang benar-benar selektif jangan ada harus bisa dipastikan bahwa warga binaan yang diberikan asimilasi dan reintegrasi itu benar-benar bisa tidak mengulangi perbuatannya. Nah kan harus ada rekam jejaknya, kalau ini kita pertanyakan, loh kok bisa dibebaskan ya orang kemudian tidak ada monitoring, tidak ada kontrol, dan tidak diketahui ketika di dalam penjara itu seperti apa rekam jejaknya atau memang ya tadi karena tidak selektif asal saja keluarin kemudian melakukan suatu perbuatan yang sangat fatal, yang sangat keji.

Nah itu saja Pimpinan yang menurut saya saya sampaikan dan

kemudian hal-hal lain nanti kita akan menjadi bahan, bahan kajian kita juga untuk mengevaluasi beberapa penempatan pos-pos jabatan di luar instansi kepolisian yang berasal dari kepolisian. Demikian terima kasih.

KETUA RAPAT:

Baik terima kasih Pak Masinton, sebelum di jawab oleh Pak Dirjen saya serahkan dulu dengan rapat ini kepada Ketua, silakan Ketua.

Page 41: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 41 -

PIMPINAN KOMISI III DPR RI (H. DESMOND J. MAHESA, SH., MH.):

Pimpinan kalau diijinkan saya sedikit. Terima kasih Pak Taufik, mohon maaf ... (suara tidak jelas) ada

beberapa yang ingin saya … (suara tidak jelas) rapat hari ini tentu banyak hal yang hari ini harus kami sampaikan. Dari sekian kawan-kawan banyak bertanya sama kami apa harapan Komisi III terhadap Direktur lapas ditengah ketidak beresan-ketidak beresan yang terjadi. Kalau kita referensi semua ketidakberesan itu, semuanya sebenarnya ya dari nol. Apakah masalah banyaknya, apakah masalah narkobanya, apakah keselamatan-keselamatan yang lain.

Kita telah selesai atau hampir selesai membahas Undang-Undang

Pemasyarakatan, apakah pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban di rapat ini bisa seirama dengan konsep Undang-Undang Pemasyarakatan yang hampir selesai? Apakah institusi Lembaga Pemasyarakatan ini tidak memahami betul kedepan apa yang harus dilakukan Undang-Undang Pemasyarakatan. Ini dulu sebelum kita tutup nanti dari semua pertanyaan yang ada.

Nah bagaimana dengan pengalaman Pak Reynhard dari Polisi

bagaimana mendidik sipir yang siap menghadapi serangan dari luar. Bagaimana sipir menangani proses yang hari ini sipir lah pedagang narkoba di dalam, pedagang lapak di dalam. Kalau kita mau di yang diharap dengan direktur baru dari institusi kepolisian yang masuk ke institusi kelembagaan lain. Cocok enggak pilihan ini, cocok nggak dengan apa yang terjadi dengan Undang-Undang Pemasyarakatan? Saya pikir ini acuan dasar rapat hari ini untuk menyongsong Lembaga Pemasyarakatan yang lebih baik.

Ini catatan-catatan saya mengingatkan kepada kita semua termasuk

Lembaga Pemasyarakatan. Untuk itu saya persilakan Pak Adang untuk bikin pertanyaan-pertanyaan tentunya yang memang ada relevansinya dengan dalam rangka lapas ke depan, silakan Pak Adang.

F-PAN (Komjen (Purn) DRS. H. ADANG DARADJATUN) :

Terima kasih pimpinan dan teman-teman yang hadir maupun yang virtual, dan juga Dirjen Lapas dan jajaran. Saya tidak perlu dijawab saat ini karena toh yang saya sampaikan bersamaan dengan yang disampaikan oleh Pak Desmond. Saya ingat cukup lama beberapa tahun yang lalu konsep strategi penyelesaian masalah di jajaran Dirjen Lapas ini sudah dibuat. Ini tadi kita juga menyampaikan apa hubungannya dengan Undang-Undang Pemasyarakatan diselesaikan dan sebagainya. Jadi kebetulan Dirjen adalah pejabat baru dan juga di kementerian dan saya tahu stafnya cukup lama, saya mengharapkan bahwa tolong dibuatkan suatu strategi dalam konsep lima tahun kedepan seperti apa. Masalah nanti ternyata Bapak baru dua tahun pergantian atau bagaimana, itu masalah kedua. Tapi minimal kalau saya lihat selama ini dalam konteks makro dalam suatu organisasi akan berbicara masalah manusia, uang dan material dan seterusnya, selama ini pemasyarakatan ketiga-tiga telah ada. …(suara tidak jelas) Jadi untuk saya,

Page 42: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 42 -

saya lebih titip kepada hubungkan dengan apa yang disampaikan pimpinan tadi. Minimal kita ingin ada konsep startegi kedepan sebagai pejabat baru juga, apa sih ini mau di apakan? Sehingga kita sebagai lembaga pengawas terhadap mitra kerja bisa mengukur apa yang dilakukan oleh mitra kerjanya. Terima kasih Pimpinan.

KETUA RAPAT (H. DESMOND J. MAHESA, SH., MH.):

Terima kasih Pak Adang. Kalau begitu pimpinan saya serahkan dulu ke Pak Sahroni, lanjutkan

Pak Sahroni. KETUA RAPAT (H. AHMAD SAHRONI, SE., M.IKom):

Baik, selanjutnya Pak Arteria.

F-PDIP (H. ARTERIA DAHLAN, S.T., S.H., M.H) :

Terima kasih Ketua. Pimpinan yang saya hormati, Anggota Komisi III yang saya hormati. Bapak Dirjen Lapas yang saya hormati beserta jajaran.

Pada dasarnya Pak Reynhard memberi harapan baru tentunya saya

ingin katakan mudah-mudahan Bapak tahu kenapa Bapak yang dipilih, dan upaya-upaya perbaikan apa yang harus dikerjakan oleh Bapak. Ada Ibu Utami, ada Pak Junaedi, ada teman-teman di sini orang-orang hebat-hebat semua Pak. Orang-orang baik tapi orang baik itu pun tidak cukup juga untuk menyelesaikan masalah yang ada di lapas. Harus ada apa kerjaan-kerjaan yang begitu detail yang harus dijadikan bagian dari paket misi khususnya Bapak untuk menyelesaikan ini. Bagaimana carut marut tata kelola kelembagaan, tata kelola sumber daya manusia, tata kelola keuangan, tata kelola manajemen warga binaan, carut-marut regulasi.

Yang kita permasalahkan di sini kan sederhana Pak, karena kita abai.

Ada RUU yang sudah di depan mata, ini kan semua yang Bapak sampaikan dua jam ini over capacity ada di RUU PAS. Kita punya yang namanya cuti mengunjungi keluarga dan sebagainya. Ada masalah residivis, kita punya namanya optimalisasi peran Bapas di RUU PAS juga Pak. Kemudian juga masalah perlindungan kelompok rentan ada juga, bagaimana penanganan anak lansia dan disabilitas. Begitu juga correction base evidence, ada di situ semua Pak. Ini timbul pertanyaan ya apa kita nggak sadar ini hanya karena kita terlambat untuk menunda atau menunda kejadian ini yang nggak perlu kita lakukan, yang nggak perlu kita rapatkan akhirnya kita jadikan suatu permasalahan yang katanya permasalahan menahun.

Berikutnya juga masalah carut-marut bisnis di dalam dan di luar lapas

oleh teman-teman di situ. Saya juga minta tolong betul nanti dikritisi lagi Bapak secara terbuka saja temen-temen yang masih benar mana yang masih

Page 43: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 43 -

nggak bener yang siapa. Disisir Pak mulai dari mulai sipir ya, teman-teman yang kerja, sampai mungkin di kesekjenan biar yang enggak bener sekjennya enggak bener kasih tahu Pak.

Berikut juga bagaimana dengan persekongkolan dan perselingkuhan

kebijakan-kebijakan yang ada di lapas Pak. Saya minta Bapak fokus betul satu bulan ini, mudah-mudahan kita akan panggil Bapak lagi. Kalau bisa sih jangan hanya Bapak nih, Irjen Imigrasi juga nih Jhoni Ginting apa mengerti imigrasi? Kita juga nggak tahu, tiba-tiba ya sudahlah itu loh. Saya cuma kecewa sama beliau bagaimana kemarin jadi Irjen, tapi ya bagaimana sudah dijadikan apa Dirjen baru. Kebijakannya saya katakan kebijakan cerdas, hebat, tepat, baguslah, saya sudah paparkan kemarin Pak, Pak Dirjen itu luar biasa lah yang dilakukan oleh teman-teman di sini. Tiga puluh sembilan ribu kalau ternyata cuma 93 (sembilan puluh tiga) yang bermasalah itu cuma 0,024. Kebijakan-kebijakan harusnya Bapak paparkan lagi, Brazil ya enggak ngerjain ya kejadian ya. Thailand rusuh, beberapa negara rusuh, akhirnya dia buang semua ada 95.000 di Iran, Gaza 34.000. Yang kita lakukan sudah sangat moderat. Ini nanti juga tolong dilakukan ini, kemarin itu hanya masalahnya ya komunikasinya tidak bagus ke publik sehingga gampang sekali publik tersesatkan dan terplesetkan.

Saya juga ingin katakan saya juga enggak ngerti ya kita kebetulan

saya disuruh juga memantau langsung dari mana ada transaksi, yang mana yang transaksi Pak? Coba dijelasin Pak. Saya pikir ini murni kebijakan kemanusiaan bukan bayar 5 juta kita bayar Pak.

Nah kemudian juga Pak, memang ada langkah tim khususnya Pak menteri ini sejauh mana? Ini loh yang ini yang harus di ekspos. Berikutnya juga Pak kita bicara mengenai masalah jangan sampai kejadian-kejadian menahun nih. Saya kasih contoh kemarin ini keluarga kami dari Partai Golkar saya titipan lah ini, ada yang namanya apa temen-temen yang ada di Lapas Tangerang. Kalau dilihat Pak ada surat dari ICW Pak ya. Jadi saya katakan ini inspektorat dulu Pak Jhoni Ginting pindah ke Lapas Tangerang. Dibuat masalah yang enggak perlu dipermasalahkan, saya ingin katakan ya saya tanya beliau. Pak apa benar ada sidak mendadak? Jawabannya hanya benar. Ini yang saya katakan mungkin dia pegangannya hebat-hebat orangnya Pak, sudah enggak nganggap kita. Langsung cuma jawabnya benar. Saya lebih males itu anggep komunikasi yang model-model kaya gitu orangnya. Sekarang jadi Dirjen lagi di angkat, ya sudah lah. Nah ini pegangannya orang kuat atau cantolannya kuat enggak ada urusannya sama Arteria Dahlan, enggak ada, apalagi saya katakan teman-teman disini kompak. Saya enggak nyari duit, saya bantu kawan yang sedang kena musibah. Nah saya ingin menjaga menteri saya Pak, menjaga keseimbangan, karena kan teman-temannya punya kepentingan yang sama. Tiba-tiba Golkar kesenggol sedikit butuh bantuan PDIP Perjuangan dan sebagainya.

Nah saya ingin katakan kalau betul begitu, Pak Jhoni Ginting harus

menerapkan kepada semua orang di semua Lapas, masa ada surat dari ICW, laporan ICW terhadap Kalapas yang namanya Sri Trihartati. Laporan ICW ditelan mentah-mentah turun yang namanya petugas pemeriksa yang

Page 44: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 44 -

namanya Reza itu. Hebat sekali Reza Pak, hebat sekali lah penangannya luar biasa. Apa itu dugaan pungli, jual beli fasilitas Lapas, taman narkoba tarifnya sekian, pertanyaan saya apa nggak terjadi di semua Lapas indikasi seperti ini? Kemudian pemerasan terhadap tahanan yang baru masuk, apa tidak terjadi di semua Lapas ya? Kemudian laporan BPK banyak anggaran yang fiktif, dilegalkan jual beli rokok di lapas, kurangnya pembinaan lapas yang berdaya saing industry. Wah bahasanya model begini ditelan mentah-mentah sama Jhoni ini ya.

Nah saya mau kasih tahu itu maksudnya apa dia periksa itu? Saya

katakan Pak memang ada keluarga kita anggota-anggota DPR ini yang masih ditahan saya katakan, jangan-jangan yang di luar sana lebih jahat dari mereka Pak. Tapi kami mohon juga tolonglah ya jangan main order atau main pesanan-pesanan apalagi mengatasnamakan lembaga tertentu, nanti saya minta lagi ICW kasih surat ke semua Lapas. Kerjain dong sama Pak Jhoni ini ya, dan yang kedua ini pelajaran buat semuanya, kita ini saling menghormati Pak. Kalau ada anggota DPR nanya jawabnya dengan baik. Ya kita enggak nanya punya cantelannya siapa, jagoannya siapa di belakangnya Pak Jhoni, nggak ada urusan sama saya gitu lho. Tapi komunikasi ini mumpung Bapak masih baru komunikasinya juga saya pikir kalau abang saya ini luar biasa loh, Bang Reynhard ini kan paham betul gaya mainnya, pemain lapangan beliau, mudah-mudahan bisa dan nggak jadian lagi Pak. Kami tidak ingin ada giat-giat atas nama institusi tapi sejatinya ada agenda terselubung ya yang mengatasnamakan tupoksi dan kewenangan.

Berikutnya Pak ada kita paham betul di PAS ini adalah hutan rimba

belantara. Sebaik-baiknya orang akhirnya ide dan gagasan baiknya itu gagal enggak terlaksana akhirnya mereka berkompromi dengan alam. Kami mohon ya Bang Reynhard ini bisa Istiqomah namanya ya tetap bisa menjalankan dengan baik, bisa membawa perubahan, jangan sampai ada kalimat siapapun dirjennya masalahnya itu lagi itu lagi seperti yang disampaikan oleh Pak Ketua. Bantu Pak Menkumham untuk, saya katakan kalau perlu dibersihkan ring satunya menteri yang nggak bener kan kita tahu juga Pak Menteri punya ring satu yang nggak bener, semua nih, bukan semua ya. Ya banyaklah nggak usah kita sebutin satu-satu. Kami juga sudah sampai kan kemarin Dirjen-Dirjen yang bermasalah masih dihadirkan lagi, tapi ya sudah lah ya. Kita juga tidak mau membongkar dan membuka satu persatu tapi ke depan langkah ini kita masih empat setengah tahun lagi pemerintahan berjalan kalau boleh bisa lebih baik lagi.

Kami juga ingin sekali bagaimana Kementerian kumham menjadi ujung

tombak salah satu Kementerian yang bisa membawa Marwah nawacita nya Pak Jokowi ke depan.Mungkin itu saja Pak Ketua. Terima kasih sekali lagi terhadap Pak Dirjen, selamat datang, selamat bertugas dan kepada keluarga besar PAS saya yakin mudah-mudahan di bawah kepemimpinan Pak Dirjen ini bisa lebih baik lagi.Terima kasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Page 45: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 45 -

DIRJEN PAS (Irjen. Pol. Drs. REYNHARD SAUT POLTAK SILITONGA, S.H., M.Si.):

Terima kasih Pimpinan, mohon izin untuk menjawab beberapa pertanyaan.

Yang pertama dari Taufik mohon izin Pak.Terima kasih Pak, kami juga

melihat bahwa komunikasi publik yang akhirnya menjadi karena komunikasi publik yang tidak terukur dan tidak terencana maka berakibat menjadi negatif. Sehingga komunikasi publik ini yang harus diperbaiki, kami contohkan kemarin terakhir ada WhatsApp yang mengatakan 2000 sekian dari Cibinong akan keluarkan tolong hati-hati dan sebagainya, kami sudah perbaiki itu Pak. Setelah itu tim kami, kami waktu baru hari pertama itu kita langsung hoaks, kita bikin kirim lagi, jadi itu adalah hasil produksi kami yang bikin hoaks itu Pak.Ini yang aslinya ,ini yang hoaksnya.

Kemudian berikutnya kita bikin lagi Kalapas Pak, klarifikasi bahwa itu

tidak benar, sehingga ada ketenangan di masyarakat. Nah kemarin itu kalau saya lihat itu dibiarkan 3 hari 4 hari cerita hoaks itu, maka yang ada ada keresahan di masyarakat ini. Kami akan mencoba itu Pak komunikasi lebih baik sehingga yang tidak benar langsung ada klarifikasi.

Kemudian tentang edukasi bahwa lembaga pemasyarakatan itu adalah

kita tahu bahwa Lembaga Pemasyarakatan adalah melakukan pembinaan dan pembimbingan bukan pemenjara, tapi ya yang ada di masyarakat sekarang, terima kasih Pak, ada beberapa sebenarnya ahli-ahli di sana ada Kak Seto, ada Profesor beberapa Profesor, tapi memang betul Pak memberdayakannya itu yang belum, nah mudah-mudahan setelah kami nanti biar ada komunikasi, menjadi corong kami untuk menjelaskan kepada masyarakat apa fungsi dari pada lembaga pemasyarakatan ini.

Kemudian mohon izin Pak, moral hazard yang di beberapa tempat

memang harus kita teruskan ini Pak, di mana ini sebenarnya, mana sumbernya seperti yang di Lampung tadi Pak. Kami juga pernah di Lampung. Jadi kalau tidak di, jadi kasihan memang Pak teman-teman yang disana itu seolah-olah iya kalau iya, tapi kalau tidak? Kalau iya tapi kita tindak lanjuti. Terima kasih Pak kami juga akan lebih mendalami itu.

Kemudian warning bahwa tidak ada pembayaran seperti itu juga, juga

harus disampaikan ke masyarakat. Kembali ke tadi Pak Taufik sama bahwa itu adalah komunikasi yang memang harus diperbaiki. Selanjutnya Pak Supriansa, mohon ijin Pak ya.

Asimiliasi itu bukan hanya Indonesia betul, kami tidak menjelaskan

bagaimana di Jerman, bagaimana di Amerika, bagaimana di Thailand yang tidak melakukan asimilasi maka terjadi keributan termasuk di Filipina. Oleh karena itu, terima kasih Pak sudah mendukung kembali ke Bapak tadi bahwa transparansi harusnya Dirjen PAS, kami nanti yang berkomunikasi jangan jadikan Pak Menteri ini Pak kan selalu menjadi Pak Menteri terus menjadi menjawab-menjawab, nanti kami Pak, jangan beliau, kami, kami yang harus

Page 46: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 46 -

di depan menjelaskan sehingga kalau ada apa-apa kan kami gitu lho Pak. Itu mungkin nanti kedepannya kalau ada kebijakan ataupun perubahan-perubahan. Terima kasih Pak Supriansa.

Kemudian Pak Masinton tulang kami, boru Pasaribu ini tulang. Jadi

terima kasih Pak masukannya Pak. Kami tentang bisnis narkotika itu konsen kami yang pertama Pak mohon ijin Pak. Karena kami di Medan pun adalah direktur narkoba di sana bagaimana sistem, bagaimana bandar besar mengatur seluruh lapas itu, di seluruh lapas itu, itu sudah terbaca Pak, bahkan namanya pun saya sudah tahu sekarang. Kami tinggal melaporkan kepada menteri, mohon ijin Pak setelah ini kami ke Cilacap Pak setelah RDP ini mungkin depan kami ke Cilacap ngecek dulu, eh maaf Nusakambangan kami cek dulu tempat-tempat itu Pak, sudah cocok kah untuk itu benar-benar, kalau cocok baru kami itulah kami bawa. Semoga Pak nanti Pak, menurut saya saya yakin akan ada pengurangan yang grafiknya akan lebih turun. Itu, kemudian Pak Desmond, terima kasih.

Kemudian kami masuk ke Pak Adang strategi, strategi penyelesaian

Lembaga Pemasyarakatan ini juga akan menjadi suatu tulisan karena dari berkesinambungan, sustainable, jangan nanti berganti lain lagi. Yang sudah terus selama 5 tahun ke depan, mungkin strategi jangka pendek, 5 tahun jangka menengah, 10 tahun jangka panjang. Atau nanti kita 3 tahun, 5 tahun, sampai 7 tahun, kami akan lakukan itu.

Kemudian Pak Arteri, Bang Arteri terima kasih Bang ini tentang

kelembagaan, tentang sumber daya manusia, tentang regulasi, tentang bisnis banyak sekali persoalan itu, banyak sekali persoalan. Tapi kan kita bisa Pak, mengidentifikasi juga tahu semuanya mungkin kami akan kesulitan tapi bisa kami pilih untuk beberapa, itu nanti daya jual kami nanti kalau kami bertemu kembali di sini dipanggil, kemudian mempertanggung jawabkan tugas kami sebagai Dirjen PAS. Saya kira Pimpinan demikian jawaban kami. Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Oke terima kasih Pak Dirjen, dikarenakan anggota tidak ada lagi pertanyaan.

F-PDIP (ARTERIA DAHLAN):

Ketua mungkin yang tadi ingin memberikan catatan mengenai …(suara tidak jelas) DIRJEN PAS (Irjen. Pol. Drs. REYNHARD SAUT POLTAK SILITONGA, S.H., M.Si.):

Bulan Juni bang nanti ada khusus imigrasi

Page 47: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 47 -

F-PDIP (ARTERIA DAHLAN): Jadi ini khususon untuk Pak Jhoni Ginting kita paparan ini sesuai dengan masalah imigrasi. Tulang kau juga Ketua. KETUA RAPAT:

Oke.

ANGGOTA KOMISI III :

Pak Ketua pertanyaan saja satu. Kalau kayak begini ini Bapak berarti, Polri nya sudah dilepas atau bagaimana posisi Bapak? DIRJEN PAS (Irjen. Pol. Drs. REYNHARD SAUT POLTAK SILITONGA, S.H., M.Si.):

Iya, kami sama Pak seperti di KPK. Sama Firli sama Pak …(suara tidak jelas) Jadi juga anggota aktif sama dengan direktur penindakan sama. Siap.

F-PDIP (MASINTON PASARIBU):

Sebentar, ini yang juga sedikit mungkin kita luruskan. Ini kita ngomong undang-undang Pak, kalau di KPK itu memang undang-undangnya membolehkan karena itu masih berkaitan dengan tugas-tugas penegak hukum. Nah ini yang tapi ini di sesi lain lah kita bicara ya, bukan di sesi ini. Makanya kan ini penting juga kenapa umpama saya tanyakan tadi apa sudah alih status atau apa karena setahu saya, sepemahaman saya dalam baca undang-udang ASN itu harus alih status. Makanya saya katakan tadi perlu di kaji lagi ini segala macam, kalau perlu maksud saya Dirjen Pak Dirjen sebagai anggota Polri harus mengikuti ketentuan itu. Boleh menduduki jabatan di luar institusi kepolisian tapi yang tidak berkaitan dengan penegakan hukum ya harus alih status. Nah itu menurut saya yang perlu nanti kita kaji juga di Komisi III Pak Ahmad Sahroni pimpinan yang baik hati. KETUA RAPAT:

Terima kasih mungkin pada saat dengan Kapolri nanti kita tanya sama Kapolri langsung daripada Dirjen Lapas. Terima kasih.

Mungkin yang virtual mungkin ada yang mau bertanya? Kalau tidak

ada saya akan langsung masuk ke pada kesimpulan. Para anggota yang terhormat yang ikut virtual apakah ingin bertanya? Oke kalau enggak ada yang tanya kita langsung pada kesimpulan. Pak Dirjen? 1. Komisi III DPR RI mendesak Dirjen Pemasyarakatan untuk melaksanakan

langkah-langkah strategis dalam mencegah, mengantisipasi dan menurunkan angka penularan Covid19 secara transparan dan professional khususnya melalui upaya mengurangi kelebihan penghuni atau overcrowding di berbagai unit pelaksana teknis Pemasyarakatan dengan tetap memperhatikan resiko pelanggaran pembimbingan atau

Page 48: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 48 -

pengulangan tindak pidana oleh klien Pemasyarakatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Setuju?

F-PDIP (ARTERIA DAHLAN):

Mungkin lebih baiknya Komisi III dapat memahami pada Dirjen Pemasyarakatan dalam melaksanakan.

KETUA RAPAT:

Sudah ini kan sudah secara transparan profesional. Kesimpulan kan? Iya maksudnya kalau dalam kesimpulan untuk secara umumnya dilakukan secara transparan dan profesional gitu Pak Arteria. Pak Dirjen?Sama? Setuju? Oke.

(RAPAT: SETUJU)

Yang kedua Komisi III DPR RI. Dan ditambahkan dengan tetap memperhatikan pengawasan dan

resiko pelanggaran. Jadi pengawasannya yang juga ditekankan.

2. Komisi III DPR RI mendukung upaya untuk melakukan reformasi, pemasyarakatan dan mengatasi berbagai kendala di bidang pemasyarakatan melalui RUU Pemasyarakatan terutama dalam upaya mengurangi kelebihan penghuni atau overcrowding di berbagai Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan, merevitalisasi program pembinaan dan bimbingan pemasyarakatan, dan menjamin pelaksanaan sistem pemasyarakatan yang akuntabel dan profesional. Pak Arteria? Yang lain oke? Oke.

(RAPAT: SETUJU)

Nanti kita agendain untuk Dirjen Imigrasi, yes. Dengan telah selesainya pembicaraan seluruh materi rapat pada hari

ini maka selesailah sudah seluruh rangkaian kegiatan rapat dengar pendapat secara fisik dan virtual pada hari ini. Sebelum rapat dengar pendapat ini saya tutup, kami persilakan Dirjen Pemasyarakatan untuk memberikan closing statement. Kami persilahkan Bapak.

DIRJEN PAS (Irjen. Pol. Drs. REYNHARD SAUT POLTAK SILITONGA, S.H., M.Si.):

Terima kasih Bapak Pimpinan. Saya ucapkan terima kasih kepada senior-senior kami, pada Bapak-

bapak dari Komisi III, Bapak Pimpinan, semoga akan lebih baik lagi termasuk Dirjen Pemasyarakatan, Ditjen Pemasyarakatan lebih maju lagi. Terima kasih Pak.

Page 49: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · 2020. 7. 9. · 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib maka perkenankan kami membuka rapat ini dan rapat dinyatakan

- 49 -

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Dirjen. Bapak Ibu Komisi III apabila tidak ada yang perlu dibicarakan lagi rapat

pada hari ini dapat kita akhiri dan kita tutup disertai dengan ucapan terima kasih atas kehadiran Pimpinan dan Anggota Komisi III, Dirjen Pemasyarakatan beserta seluruh jajarannya saya ucapkan Wabillahi Taufiq wal Hidayah Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

(RAPAT DI TUTUP PUKUL 14.50 WIB) Jakarta, 11 Mei 2020

a.n Ketua Rapat SEKRETARIS RAPAT,

NOVIANTI, S.E. NIP.19671104 198803 2 001