dewan perwakilan daerah republik indonesia ... fileterakhir kami juga mempertanyakan tentang pt. ppi...

36
Nomor: RISALAHDPD/KMT.II-RDP/I/2018 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMITE II DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2017-2018 I. KETERANGAN 1. Hari : Rabu 2. Tanggal : 17 Januari 2018 3. Waktu : 10.30 WIB 13.00 WIB 4. Tempat : R. Sidang Komite II 5. Pimpinan Rapat : Aji Muhammad Mirza Wardana, S. T (Wakil Komite II DPD RI) 6. Sekretaris Rapat : 7. Acara : Membahas aspirasi masyarakat terkait kebijakan impor beras dengan: 1. Agung Hendriadi (Kepala Badan Ketahanan Pangan / BKP) 2. Indrasari Wisnu (Direktur Impor Kemendag) 8. Hadir : Orang 9. Tidak hadir : Orang

Upload: vandien

Post on 09-Aug-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

Nomor: RISALAHDPD/KMT.II-RDP/I/2018

DEWAN PERWAKILAN DAERAH

REPUBLIK INDONESIA

-----------

RISALAH

RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMITE II

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2017-2018

I. KETERANGAN

1. Hari : Rabu

2. Tanggal : 17 Januari 2018

3. Waktu : 10.30 WIB – 13.00 WIB

4. Tempat : R. Sidang Komite II

5. Pimpinan Rapat : Aji Muhammad Mirza Wardana, S. T (Wakil Komite II DPD

RI)

6. Sekretaris Rapat :

7. Acara : Membahas aspirasi masyarakat terkait kebijakan impor beras

dengan:

1. Agung Hendriadi (Kepala Badan Ketahanan Pangan /

BKP)

2. Indrasari Wisnu (Direktur Impor Kemendag)

8. Hadir : Orang

9. Tidak hadir : Orang

Page 2: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

1 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

II. JALANNYA RAPAT:

RAPAT DIBUKA PUKUL 10.30 WIB

(Menit 0 sampai dengan 03:35 tidak terdengar jelas, red)

PIMPINAN RAPAT : AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Di atas kami menerima aspirasi dari berbagai daerah. Pada bulan Desember kemarin

kami Komite II melaksanakan pengawasan Undang-undang pangan Pak dan kita melakukan

kunjungan ke Bulog di semua daerah di semua provinsi oleh anggota-anggota DPD di setiap

provinsi dan kita mengetahui kita mendapatkan informasi dari Bulog di daerah-daerah dari

Kadifre-kadifre bahwa saat ini kita tidak membutuhkan impor beras karena stok cadangan

beras kita hingga saat ini mencukupi sampai panen raya. Ini informasi yang kami dapat Pak ya.

Masih mnecukupi sampai panen raya bulan depan. Sehingga di sini kami menilai kebijakan

impor beras ini tidak efektif dan sangat meresahkan terutama bagi para petani, petani-petani

kita di daerah, masyarakat kita dan kami juga menyayangkan adanya perbedaan data stok beras

antara kementrian perdagangan dan kementrian pertanian. Saya kira ada masalah apa hari ini

kita ingin mendengar langsung dan beberapa pemerintah daerah juga menyatakan bahwa stok

beras juga mencukupi bahkan surplus hingga akhir Januari sampai Februari. Di sini kami

menilai kemungkinan kurang ada atau tidak ada bahkan sama sekali koordinasi yang baik

antara kementrian pertanian dan kementrian perdagangan pun dengan pemerintah daerah.

Sehingga menjadi debat, debatable di publik yang sangat kontraproduktif. Bapak-ibu Anggota

Komite II.

Narasumber tamu dari kementrian yang kami hormati. Pada pagi ini kita ingin

mendapat penjelasan dari pihak kementrian perdagangan juga pihak kementrian pertanian

tentang masalah impor beras ini dan terkait cadangan stok beras kita saat ini. Bagaimana

kondisi data stok beras kita yang sebenarnya dan kenapa ada perbedaan antara kementrian

pertanian dan perdagangan. Terakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang

ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan urusannya

kepada Bulog di mana kita memahami di mana perlu juga disoroti kita memahami bahwa

walaupun sudah keluar Perpres kemudian dibatalkan kembali, tapi kita memahami bahwa di

dalam peraturan itu, Bulog yang seharusnya ditugaskan. Kenapa sempat ada keluar aturan

tersebut apa alasannya? Baik, untuk mempersingkat waktu kami persilakan kepad Bapak dari

dirjen kementrian terkait untuk menyampaikan paparannya setelah itu kita akan lanjutkan

dengan diskusi dari para anggota. Mungkin demikian. Silakan kepada Pak Indra Wisnu terlebih

dahulu atau kementrian pertanian. Dari kementrian pertanian, silakan Pak.

PEMBICARA: AGUNG HERIADI (NARASUMBER)

Baik.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang terhormat Ketua Komite II DPD RI, yang terhormat Wakil Ketua DPD RI dan yang saya

hormati para Anggota Komite II DPD RI. Izinkan pagi ini saya ingin menggambarkan

mengenai kondisi ketersediaan harga beras kita utamanya adalah pada Bulan Januari. Bapak-

ibu sekalian yang saya hormati informasi ini sudah berkali-kali juga kami sampaikan kepada

di dalam Rakortas pangan, Pak Menteri sendiri juga menyarankan menyampaikan di hadapan

Page 3: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

2 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

Bapak Wakil Presiden pada saat itu mengatakan bahwa stok di Bulog itu sampai hari ini masih

berkisar 900.000 ton dan kita sudah mulai menghadapi, bulan Januari kita sudah panen di

mana-mana. Walaupun memang pada Bulan Januari tidak akan sebesar Februari. Jadi nanti

akan kami paparkan berapa potensi atau prediksi panen kita yang real yang bisa kita prediks

Bapak-ibu sekalian adalah panen sampai Maret karena bulan Maret itu ditanamnya adalah

Desember. Jadi kalau kita sekarang Januari belum bisa kita paparkan. Baik saya mulai yang

pertama mengenai produksi dan konsumsi beras kita ini adalah prediksi bulan Januari,

Februari, Maret. Kenapa kami berani memprediksi bulan Januari, Februari, Maret karena yang

akan panen bulan Januari ini adalah yang sudah kita tanam bulan Oktober. Jadi bulan Oktober

sudah kita tanam sehingga kita prediksi bulan Januari panen. November panen Februari.

Desember kitab panen bulan Maret atau sebagian bulan April. Nah Bapak-ibu sekalian perlu

saya sampaikan bahwa data ini awalnya kita mulai dengan luas tanam Pak. Jadi kita tahu luas

tanam bulan Oktober sehingga kita akan tahu luas panen pada bulan Januari. Jadi karena 3

bulan.

Nah 3 provinsi besar, itu contohnya adalah Jawa Barat ini luas panen pada bulan Januari

kita prediksi 100.009 hektar. Kemudian di Jawa tengah 109, di Jawa Timur 75.430 kira-kira.

Dan sisanya adalah pada provinsi lain. Dari sini kemudian kita hitung, setelah kita tahu luas

panen jadi Indonesia secara keseluruhan. Kemudian kita hitung kalikan dengan produktivitas

kita ketemu produksi beras akhirnya sekitar ,28 juta ton. Nah kalau tadi Pak Wakil Ketua

menyampaikan konsumsi kita itu antara 2,4 sampai 2,5 itu artinya kita pakai saja 2,5 sehingga

kita ada save plus sekitar 329 pada akhir bulan Januari.

Yang perlu saya sampaikan Bapak-ibu sekalian. Data ini sekali lagi kami kumpulkan

dasarnya adalah luas tanam yang kita lakukan pada bulan Oktober. Luas tanam ini kita hitung

harian. Jadi kita punya data record itu luas tanam harian yang dikumpulkan dari mulai KCD.

KCD itu adalah Kantor Cabang Dinas, kemudian dikumpulkan ke kabupaten, kabupaten ke

provinsi, provinsi dikumpulkan ke kami. Kita sudah bangun sistemnya. Nah setiap akhir bulan

kita lakukan sinkronisasi dengan PBS. Ini yang penting bahwa setiap bulan kita lakukan

sinkronisasi. Kemudian yang penting adalah dilaporkan di akhir bulan, itu adalah hasil

sinkronisasi dengan BPS. Nah saya mencatat apa yang dibahas tadi malam Bapak-ibu sekalian

menyaksikan di Metro TV Ekonomi Chalanges mengatakan bedanya Kemtan dengan BPS itu

berkisar 15-17%, itu setelah sinkronisasi. Nah inilah kemudian kita mempunyai angka ini. Ini

adalah cara kita mengumpulkan data.

Saya sering mendapatkan komentar kemudian kritikan data Kemtan tidak valid. Bapak-

ibu sekalian saya ingin sampaikan, inilah the best kita punya sekarang. Dulu BPS melaporkan

tapi menggunakan sampling 25 % dari total populasi. Kemudian BPS sekarang ini sedang

membangun sistem yang baru. Dua tahun yang lalu menggunakan sistem yang baru yaitu

menggunakan sistem satelit. Nah kami tidak bisa tinggal diam. Kami harus melakukan

pendataan ini sehingga kita lakukan mulai dari perhitungan luas tanam tiap hari. Tiap akhir

bulan kita sinkronkan dengan BPS, maka munculah angka ini. Kami sangat senang kalau nanti

sudah menghasilkan satu metode pengukuran yang terbaru menggunakan satelit tapi terakhir-

terakhir saya sudah konfirmasi, mereka baru bisa Jawa saja, itu belum dilakukan ground

checking untuk validasi. Nah ini masih makan waktu. Inilah the best yang kita punya, laporan

dari bawah sampai ke atas. Pasti saya yakin yang namanya subyektivitas akan ada di sana. Nah

ini manual, tentu oleh karena itu kita lakukan sinkronisasi dari sisi kami, kemudian dari sisi

BPS. Ini yang Indonesia punya sekarang ini.

Jadi kalau kemudian pada bulan Februari ini juga kita hitung dari luas tambah tanam

yang sudah kita sinkronisasi karena luas tambah tanam sudah kita dapatkan pada akhir bulan

November. Ini akhir bulan Desember awal sudah kita sinkronkan. Kemudian Maret ini yang

belum kita sinkronkan adalah bulan Maret karena ini akan kita sinkronkan di akhir Januari

Page 4: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

3 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

dengan BPS. Sehingga kita punya set plus sebetulnya kalau bulan Februari ini juga hasil panen

raya betul Pak Wakil Ketua. Awal Februari kawan-kawan di daerah sudah mengatakan kita

sudah mau panen. Nah oleh karena itu, dengan kondisi seperti ini Bapak-ibu sekalian kami

sering menyampaikan di dalam rapat terbatas dengan Bulog. Kami sampaikan bahwa Pak

walaupun sekarang kita punya 900.000 ton di mana sebenarnya seperti pertanyaan Pak Wapres

mengatakan harus di atas 1 juta ton. Kami punya 900.000n ton di Bulog dan kita penen

sekarang. Jadi sebetulnya tidak perlu ada kekhawatiran. Yang kalau sekarang harga tinggi,

harga beras tinggi, harga gabah tinggi ini karena memang ini panen gaduh. Paneh gaduh ke dua

itu umumnya adalah harga gabah kondisi gabahnya bagus. Petani sendiri selalu setiap tahun

kami punya data nanti Bapak. Kami punya data bandingan nanti dengan 2016. Di 2016 pada

bulan-bulan seperti ini tinggi harganya memang harga gabah tinggi. Di samping karena

memang tidak sebesar pada nanti bulan Februari. Harga gabah tinggi kemudian harga berasnya

pasti akan berdampak pada harga beras, tapi ini tidak berlangsung lama. Bahkan petani

berkelakar kepada saya “biarlah Pak kami menikmati sedikit lah ya, nanti Februari nanti juga

beras turun lagi harganya. Seperti ini sebetulnya berlangsung tiap tahun.

Lanjut, lajut Mas. Ini adalah maping kita jadi pada bulan Januari inilah lokasi-lokasi

panen kita. Terbesar nanti beras Jawa Tengah kemudian disusul oleh beberapa provinsi yang

lain. Ini total luas panen kita 899 kalau produktivitas GKG kita ini di atas rata-rata Pak baru

4,8 kita pakai maka akan kita hasilkan angka yang tadi bahwa kita punya surplus 300 ribu ton.

Lanjut. Nah ini agak kecil-kecil mudah-mudahan terbaca tapi data sasaran produksi kita untuk

2018, kalau yang kita pakai sampai bulan April sekarang karena ini sudah bisa ditanam. Jadi

kita nanti 2018 insya Allah kita akan menghasilkan 48 juta ton. Kalau sekarang akhir 2017 ini

41 juta ton. Data ini sudah kita sinkronkan dengan data di BPS. Kok hilang judulnya, atasnya

Mas. Jadi ini dalah prediksi sampai dengan akhir tahun. Lanjut.

Nah saya amankan kepada Bapak-ibu sekalian dan mungkin ini yang kedua kalinya

kami sampaikan pada pertemuan yang lalu juga sudah. Kenapa kita sekarang tidak mengenal

paceklik Bapak-ibu sekalian karena yang pertama kita menjaga luas tanam tiap bulannya tidak

kurang dari 1 juta ton. Kalau 1 juta ton dengan prediksi produktivitas gabah kerimg panen 5,2

ton per hektar maka dalam satu bulan kita akan menghasilkan kira-kira 5 juta ton gabah kering

panen kalau kita konversi menjadi beras kira-kira kita dapat 2,5 juta ton. Kalau konsumsi 2,3

2,4 maka paling tidak kalau kita konsisten menjaga luas tanam kita 1 juta ton kita akan ada

suplus 100 sampai 200 ribu ton habis kalian bisa lihat di sini mulai tahun 2016 itu kita jaga Pak

luas tanam kita yang umumnya pada bulan Juli, Agustus, September, luas tanam kita kita jaga

di atas 1 juta hektar. Sehingga yang merah-merah ini sejarah kita yang dulu, kenapa dulu pernah

ada paceklik. Luas tanam kita hanya 500 ribu kemudian kita tingkatkan. Nah Bapak-ibu

sekalian kenapa ini bisa terjadi karena yang pertama adalah kita mengembangkan informasi

structure kita. Pompa air embung kita bersama-sama dengan kementrian desa dan PUPR kita

kembangkan. Kemudian alat mesin pertanian yang kita pakai untuk percepatan tanam. Nah

sekarang kitam punya tagline Pak Ketua. Tagline kita tiada hari tanpa tanam dan panen, jadi

habis panen tanam, habis panen tanam. Jadi dulu yang apa namanya terkenal dengan musim

tanam April, September, Oktober, Maret, Asep Otar sekarang sudah tidak lagi karena setiap

hari kita lakukan. Inilah cara kita untuk kita bisa menghilangkan masa paceklik. Lanjut.

Bapak-ibu sekalian ini kalau kita coba bandingkan harga GKP 2016/2017 Januari

cenderung lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Jadi Januari Februari Maret ini

umumnya tinggi dibandingkan dengan April nanti terus sampai dengan Desember. Jadi apa

yang terjadi hari ini sebetulnya kalau yang Januari 2016 itu harganya Rp. 5.200,- maka

sekarang Rp. 4.700,- gabah kering panen sebenarnya tidak lebih tinggi dibandingkan dengan

2016. Ini kita lihat perbedaannya selisihnya demikian. Yang kedua ini yang kemudian

Page 5: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

4 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

umumnya kita bandingan 2016 dan 2017 ini tidak ada perbedaan artinya 2017 itu kalau saya

simpulkan sebetulnya kenaikan ini iramanya sama setiap tahun. lanjut Pak, terus.

Bapak-ibu sekalian ini adalah masalahnya sekarang apakah kenapa sekarang stok kita

di Bulog di bulan Desember dan Januari ini kita ada di bawah 1 juta ton di bawah, sekarang

posisi 900 ribu ton. Ada sesuatu yang berubah Bapak-ibu sekalian Pak Wakil Ketua. Kalau

2016 total serapan Bulog itu pertahun 2,9 juta ton. Kemudian tahun 2017 sebetulnya targetnya

kita naikkan karena kita tahu produksi kita akan meningkat kita naikkan 8,7 juta ton. Tapi apa

yang terjadi pada saat itu Bulog pada bulan April Mei Juni agak galau. Galau dalam arti

penyerapanya sangat rendah. Mengapa ini terjadi , karena pada saat itu ada isu pengalihan dari

BPNT Rastra KE BPNT karena sebagian yang diserap untuk kepentingan Rastra. Mereka

mengatakan ini akan dipakai akan berubah menjadi BPNT. Jadi dia serapannya sangat rendah

kalau kita lihat ini sebetulnya pada bulan April, Mei, Juni ini dia harus kencang Pak, harus

kencang nyerapnya. Oleh karena itu, akhirnya kebijakannya 2018, Januari Bu itu masih seperti

2017 tetapi sampai dengan akhir tahun nanti, itu gradually Rastra-nya menurun. Jadi kalau

pada bulan Januari ini KPM untuk BPNT itu masih 1,2 juta KPM (Kelompok Penerima

Manfaat) Tapi itu akna terus naik BPN-nya sehingga Rastra-nya turun. Nah kami juga

hitungkan juga untuk bulan tahun 2018 Bulog untuk keperluan Rastra saja itu harus menyerap

1 juta ton dan harganya pun juga disepakati, karena ini menggunakan APBN dari kementrian

sosial. Kita sudah pertemuan berkali-kali akhirnya maka deal harganya adalah 10 ribu. I9ni

sudah kita sepakat ini, jadi kalau ini nanti pada bulan tahun 2018. Pada bulan April, Mei,

sebenarnya harapannya adalah mulai Februari Maret ini sampai dengan bulan Juni ini Bulog

nih harus kencang nyerap Pak. Kami sudah punya hitungan nanti berapa kita targetkan berapa

Bulog lakukan itu. Totalnya tetap 3,7 tetapi komposisinya nanti disampaikan. Lah kalau

konsdisinya begini Pak bulan Agustus sampai bulan Desember Bulog tidak akan dapat barang,

kenapa dikatakan tidak dapat, di samping produksi memang tidak sebesar pada bulan-bulan

musim rendeng harga juga tinggi. Pada saat harga tinggi Bulog sudah kalah sama pedagang.

Bulog tidak akan bisa. Mereka sebenarnya pada saat harga rendah mereka harus serap

sebanyak-banyaknya. Kemudian nanti mereka lepas untuk operasi pasar, untuk Rastra dan

sebagainya pada bulan-bulan berikutnya. Lanjut Pak.

Nah ini perkembangan stok di BIBC Pak, karena BIBC ini adalah sebagai barometer

kondisi perberasan kita secara nasional, kalau saya bandingkan sampai dengan akhir Desember

Pak. Sebetulnya masih sama lah dengan pada 2016. Sedangkan kebutuhan di BIBC stok

minimal di BIBC tuh 30.000 ton itu yang sudah 35.000 ton jadi sebetulnya masih ada. Lanjut.

Nah ini Bapak-ibu sekalian kami sudah menghitungkan untuk Bulog bagaimana Bulog harus

menyerap yaitu pada bulan Januari total yang harus mereka serap adalah sebesar hari ini dan

seterusnya hingga pada sampai pertengahan bulan Juli. Bulog harus menyerap kira-kira 2,9 juta

ton. Sisanya itu karena ini susah sekitar 700.000 ton terseraplah pada sebelum bulan Agustus

sampai dengan bulan Desember. Tapi kalau nanti 2018 Bulog tidak bisa menyerap sebesar ini.

Ini akan celaka kita. Cadangan beras kita akan celaka. Kami berharap akhir tahun tetap ada 1

juta ton Pak. Nah itu stok aman kita. Lanjut. Nah ini Bapak-ibu sekalian kenapa 3,7 yang kita

harapkan Bulog menyerap 2018? Yang pertama adalah untuk kepentingan public service

obligation. Ini kira-kira 1 juta ton. Kemudian untuk cadangan beras pemerintah itu sekitar 1,2

juta ton. Dan cadangan komersial mereka itu adalah 1,5. Yang pertama ini rastra . yang kedua

adalah untuk keperluan OP dan bantuan sosial bencana dan lain sebagainya. Yang ketiga adalah

untuk cadangan komersial bulog. Ini juga kami hitungkan dan kami sudah kirim surat kepada

kementrian keuangan karena ini pendanaannya dari kementrian keuangan dan kementrian

BUMN kita juga sampaikan. Nah kita punya skenario 80% serap pada Januari sampai dengan

Juli. Kemudian untuk april agustus dan seterusnya terseraplah pada bulan sekitar 700.000 ton

Page 6: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

5 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

pada bulan tersebut. Kalau ini dilaksanakan dengan baik kami jamin kondisi 2017 kurang dari

1 juta ton tak akan terjadi Pak. Lanjut.

Nah ini adalah contoh-contoh kalau hari ini kita panen Pak. Kita di Karawang kita

punya 5.600 atau dalam satu bulan ini kita akan panen. Lanjut. Terus saja ini ada ordinatnya

Pak. Jadi ini bukan foto open kamera. Jadi ini kita ingin tunjukkan bahwa sebenarnya saat-saat

ini pun kita panen di Jawa Barat, masih Jawa Barat. Kemudian ini Garut memang kalu Jawa

Barat sekarang yang panen Pak kita Jawa Barat Selatan sudah banyak panen Pak. Pantura

memang pada bulan-bulan depannya baru panen., Banda, terus saja, flash saja, cepat saja. Jawa

Timur. Terus. Sumatera, Sulawesi, Kalimantan sekarang tinggi pada bulan Januari ini. Bahkan

ada statement dari Pak Gubernur Sulawesi Selatan bahwa dia suplus 2,5 juta ton. Nah ini

Bapak-ibu sekalian . keputusan mengenai import ini kalau saya simak yang terakhir sebetulnya

adalah untuk menambah cadangan yang ada di Bulog karena sekarang cadangan ada 900 ribu.

Kemudian masuk 500 ribu supaya di atas 1,2 juta. Kalau memang kondisi ini untuk mengisi

cadangan di situlah keputusan pemerintah dan kami dukung saja ya. Yang jelas bahwa kami

jamin bahwa mudah-mudahan apa yang kami prediksi ini terjadi khususnya pada Bulan Januari

ini kapan kita memenuhi kebutuhan nasional kita. Hal-hal yang terkait dengan kebijakan lain

dan sebagainya mungkin dari kementrian perdagangan yang bisa menyampaikan. Tapi data ini

sudah sering kami sampaikan dan kita confirm dengan BPS jadi setiap akhir bulan. Demikian

Bapak-ibu sekalian, terima kasih dan Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik. Terima kasih Pak Agung. Silakan kepada Pak Indrasari Wisnu.

PEMBICARA: INDRASARI WISNU (NARASUMBER)

Terima kasih Bapak Pimpinan. Yang terhormat Bapak Ketua, Bapak Wakil Ketua

Komite II DPD dan Bapak ibu anggota Komite II. Pertama-tama izinkan saya memohon maaf

Bapak Dirjen tidak bisa hadir menghadiri rapat dengan BPK Pak. Jadi hari ini beliau

menugaskan saya hadiri rapat dengarpendapat ini. Jadi yang pertama kalau tadi disampaikan

Pak Agung tadi benar produksi ada, panennya masih ada tapi panen harga gabahnya tinggi Pak

sehingga yang kita lihat di sini adalah beras medium yang tidak ada, beras ada tapi beras

mediumnhya tidak ada. Kalau kita lihat ini, medium, medium itu adalah beras yang paling

banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Kalau tadi harga gabah itu Rp. 5000,00 aja datanya Pak

Agung saya pakai Pak bulan Desember 2015 kalau jadi gabah dari gabah menjadi beras dikali

dua saja sudah Rp. 10.000,00 Padahal HET kita adalah Rp. 9.250 nah ini harganya sudah jauh

di atas padahal beras medium ini paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Nah kalau beras-

beras premium itu konsekuensinya adalah kelas atas jadi mereka tidak terlalu terganggu. Inikah

data yang kita kumpulklan dari seluruh dinas yang ada. Di akhir bulan Desember 2017 itu harga

menunjukkan trend kenaikan. Ini juga dikonfirmasi oleh data inflasi BPS yang menyatakan di

bulan Desember 2017 salah satu penyebab inflasi adalah beras itu BPS menyatakan begitu.

Bahwa salah satu penyebab inflasi di Desember 2017 salah satunya adalah beras. Selain

beberapa komunitas lainnya. Ini jelas ,menunjukan bahwa memang terjadi kalau secara

mudahnya Pak, kalau kita lihat hukum ekonomi. Harga itu resultante dari demand dan suply.

Kalau demandnya tetap suplainya harganya akan tetap. Harganya akan tetap. Demand tidak

akan naik secara tiba-tiba sehingga pasokan ke pasar yang kurang. Kalau tadi disampaikan Pak

Agung akan panen tapi dari proses panen sehingga ke pasar itu makan waktu sekitar 2 sampai

Page 7: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

6 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

3 minggu, ada delay tidak secara langsung dipanen hari ini masuk pasar hari ini, itu yang

pertama.

Jadi memang ada kenaikan harga dan berdasarkan data series tahun-tahun sebelumnya

kecuali tahun 2016 itu mulai Oktober, November, Desember, Januari menunjukkan kenaikan

seperti yang tadi yang disampaikan Pak Agung juga sama datanya kecuali tahun 2016 relatif

stabil di akhir tahun. Inilah Pak, semenjak beras medium yang sejak awal menunjukkan

kenaikan harga karena kurangnya pasokan beras medium ke pasar, panen ada, harga gabahnya

tinggi karena panen rendeng panen gaduh, kualitas gabahnya baik sehingga kalau jadi beras,

berasnya juga tinggi sehingga tidak mungkin dikonsumsi masyarakat umum. Masyarakat pada

umumnya ini yang terjadi. Dari patokan kami rata-rata beras medium, Januari 2018 itu sudah

ad kenaikan yang relatif cukup tinggi dibandingkan dengan HET-nya Pak. HET-nya itu 9450

untuk medium itu rata-rata mengalami kenaikan di atas beberapa varietas di atas 2% Pak. Ini

salah satu latar belakang juga kenapa impor dilakukan selain hal-hal lain. Nanti saya sampaikan

ke belakang tadi yang stok Bulog tadi kalau boleh, lanjut. Hal-hal lain itu stok bulog Pak yang

disampaikan Pak Agung itu sebenarnya per hari ini perhari kemarin, itu sudah berkurang Pak.

Stok Bulog per hari senin itu totalnya tinggal 878 ribu ton. Ya itu belum dikurangi rastra yang

akan keluar bulan ini. Rastra yang akan keluar bulan ini 142 ribu ton jadi kalau 878 dikurangi

rastra belum untuk operasi pasar Pak. Operasi pasar itu perhari berkisar antara relatif Pak.

Antara 7, tapi kalau dirata-rata 9 ribu karena ada kenaikan harga. Kita melakukan operasi pasar

artinya tiap hari paling tidak kita mengeluarkan 9 ribu ton beras dari gudang bulog perhari. Jadi

kalau 9 hari saja sudah 90 ribu. Jadi ini akan mengurangi stok Bulog. Kan stok Bulog itu ada

in ada out Pak. Out-nya lebih banyak dari In-nya sehingga stok Bulog terus tergerus turun.

Padahal secara perhitungan seperti yang disampaikan Pak Agung tadi bahwa stok aman Bulog

adalah minimal 1,5 juta ton. 1 juta atau 1,5? Oke 1 juta. Mungkin nanti stok Bulog itu

diperkirakan sampai nanti panen tani diperkirakan sampai 400 ribuan ton dengan jalan keluar

terus seperti ini. Karena Bulog sekarang p0embeliannya pemasukkannya agak sedikit Pak

Agung. Karena harga berasnya tinggi kan di bulan-bulan ini. Nanti mungkin seperti yang

disampaikan Pak Agung di bulan depan penyerapannya harus tinggi. Tapi di bulan-bulan ini

agak tinggi harga berasnya sehingga kalah dengan teman-teman di swasta Pak. Terus dalam

rangka menang terus. Berikutnya.

Nah dari bulan Desember sebenarnya kita sudah mengatrakan Bulog untuk melakukan

OP tapi kemarin di awal Januari karena kelihatannya OP-nya agak lambat dilakukan sehingga

kita menurunkan tim untuk mengawal Pak, utnuk mempercepat penyaluran beras untuk

menahan kenaikan harga di bulan Januari ini. Berdasarkan laporan teman-teman di lapangan

perhari ini sudah berkurang sekitar turun 200 rupoah per kilogram secara rata-rata nasional

harga beras medium. Ini karena kita secara intensif melakukan operasi pasar secara massive di

seluruh Indonesia dengan menggunakan beras Bulog Pak. Berikutnya. Nah apa yang melandasi

import 500 ton beras untuk Bulog. Nah itu tadi seperti yang disampaikan Pak Agung itu untuk

menjamin pasokan. Kita tidak mau risiko terjadi pasokan tiba-tiba shortage tanpa ada cadangan

di tangan pemerintah. Sebenarnya ada 2 Pak sumber cadangan. Pertama kita mengutamakan

serapan dalam negeri. 35 13 itu pasti Pak. Tapi kalau serapannya kurang ya import adalah

pilihan terakhir yang kami lakukan untuk menjaga stok tetap ada. Jangan dipertentangkan

dengan petani Pak. Kenapa? Karena kalau Bulog yang pegang. Itu berarti kalau memang sudah

panen berasnya tidak dikeluarkan Pak, bisa disimpan dan dengan Inpres no 5 harga jatuh, itu

ada kewajiban Bulog untuk menyerap berasnya petani ada harga yang pantas yang harus

diserap oleh Bulog.

Pada harga tertentu di Inpres disebutkan pada saat harga jatuh Bulog wajib menyerap

seluruh hasil petani dengan harga gabahnya 37 ya Pak Agung ya? HPP-nya 37 , 3.700 gabah.

Nah itu Yang menjadi bamper dari nanti gimana harga jatuh terus petaninya menderita? Tidak

Page 8: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

7 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

juga karena ada inpres nomor 5 yang mnyatakan bahwa pada saat harga di bawah 37 sudah ada

kewajiban Bulog untuk menyerap seluruh harga gabah, nah ini di tingkat harga 3.700 itu. Kalau

ada prtanyaan dari Pak ketua tadi knapa PPI berikutnya. Slide berikutnya. Nah ini Pak dasar

hukum persetjuan impor dalam rangka stabilisisasi harga. Jadi kita punya Undang-undang

nomor 7 tahun 2014 tentang perdagangan ada perpres 48 tntang pnjualan Bulog untuk tiga

komoditi padi, jagung, dan kedelai. Ada perpres 71 mengenai bahan kebutuhan pokok,

penyimpanan barang, ada inpres nomor 5 ini yang tadi untuk menjaga petani. Bahwa Bulog

harus menyerap gabah petani apabila harga di bawah 37. Yang terakhir adalah perumdag no 1

tahun 2018 tentang keperluan SO beras. Seperti yang tadi Bapak ketua tanyakan kenapa dulu

awalnya PPI kemudian berubah menjadi Bulog.

Slide berikutnya pada awalnya kita menjaga pasokan di pasar sehingga kita

menggunakan ketentuan import beras nomor 1 tahun 2018 di point 3, import beras untuk

keperluan lain. Di situ ada persyaratan kita bisa import beras lainnya dengan tingkat

keprcayaan paling tinggi 5 %. Siapa pelakunya? Pelakunya adalah BUMN dengan persetujuan

Menteri Perdagangan. Inilah yang menjadi dasar awal kenapa PPI ditunjuk. Sedangkan Bulog

adalah beras keperluan umum. Yang paling atas Pak. Tapi berdasarkan rakortas kemudian yang

juga rakortas dari Pak Mentan pada hari Senin kemarin itu keputusan menteri diubah oleh

rakortas bahwa kita mengubah dasar pengubahan itu dari Permendag 01 ke Perpres 48. Artinya

apa? Untuk stabilisasi harga dan pasokan itu dilakukan oleh Bulog. Itu adalah hasil keputusan

Rakortas. Jadi ini yang mendasari mengapa terjadi perpindahan dicabutnya PPI. Kemudian

dialihkan ke Bulog karena awalnya kita meggunakan, karena belum ada rakortas Pak saat itu

kita menggunakan ketentuaan import beras keperluan lain yang ada di 38:43 mengambil beras

lainnya dengan pecahan paling tinggi 5%. Nah misalnya beras ini akan dijual pada tingkat

harga beras medium. Ini yang mendasari kenapa diberikan pada PPI kemudian dialihkan

kepada Bulog. Jadi Rakortas memerintahkan mengalihkan dari penugasan berdasarkan

Permendag 01 menjadi perpres 48. Ini pak, kalau tadi Bapak sampaikan Bulog mengimpor

beras di sini kita ada data Pak slide terakhir.

Berikutnya slide-nya. Slide terakhir. Selanjutnya, next. Nah ini Pak tahun 2012 Bulog

itu melakukan importasi beras medium ya Pak ya itu 1 juta ton. Realisasinya hanya 674. 2013

itu diberikan izin 300 ribu ton tapi tidak ada realisasinya. Tahun 2014 itu diberikan izin 500

ribu ton tetapi terealisasi hanya 424 ribu ton. Di 2015 kita berikan izin 1,5 juta ton berdasarkan

rakortas yang juga dihadiri oleh Pak Mentan pada waktu itu diberikan 1,5 juta ton beras ini

masuknya memang sampai bulan semester I 2016. Tapi 2016 sendiri tidak pernah ada izin

import yang dikeluarkan untuk Bulog. Jadi 2016 dan 2017 tidak ada import beras medium tidak

ada sama sekali. Jadi import beras medium yang masuk di tahun 2016 adalah kucuran dari

2015. Jadi sebenarnya dari dua tahun terakhir 2016 dan 2017 tidak ada import beras medium.

Nah ini Pak yang tadi Bapak sampaikan bahwa ada import lagi ada import lagi memang dua

tahun terakhir tidak ada dan di bulan Januari ini kita akan melakukan import lagi beras melalui

Bulog untuk cadangan beras nasional. Jadi tidak untuk, yang nantinya bila diperlukan bisa

untuk intervensi ke pasar. Tapi sementara kalau memang sudah panen disimpan di gudangnya

Bulog Pak untuk cadangan beras nasional. Mungkin itu Pak yang bisa kami sampaikan nanti

mungkin bisa kita perdalam pada saat diskusi dan tanya jawab.

Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Page 9: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

8 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Waalaikukum salam.

Baik terima kasih Bapak. Bapak sekalian, mungkin langsung kita kepada diskusi. Saya

persilakan kepada Bapak-ibu Anggota untuk dimulai. Sebelah kiri silakan Pak Pendeta terlebih

dahulu.

PEMBICARA: Dr. Pdt. RUGAS BINTI, BD., M.Div., D.Min. (KALIMANTAN

TENGAH)

Terima kasih Pimpinan, Bapak-ibu yang saya hormati. Selamat pago. Terima

kasih.informasi dari Badan Ketahanan Pangan, beberapa informasi yang penting kami peroleh.

Terutama data-data yang saya harus katakan bahwa data yang kami baca di buku-buku apa

yang dikeluarkan oleh BPS, Kementrian Pertanian, daerah, itu lebih banyak bertentangan

dengan apa yang kami lihat di lapangan. Itu pertama. Kami dari DPD turun ke lapisan paling

bawah, mengecek langsung di masyarakatya dan yang kami temukan terutama saya dari

Sulawesi Barat, hampir tidak ada, bukan berarti tidak ada, ada. Hampir tidak ada data-data yang

pas. Di tempat ini saya tahun lalu tahun 2016 saya memprotes penghargaan pemberian pin

emas ...pangan pada suatu kabupaten di Mamasa karena itu ternyata sama sekali tidak benar di

lapangan. Saya turun ke lapangan dan masyarakat lebih banyak minta raskin tapi kenyataan

pemerintah pusat memberikan penghargaan karena itu data-data yang tidak betul. Saya beri

contoh, misalnya satu kecamatan itu didaftar 600 hektar tapi kenyataannya tidak sampai 300

hektar. Itu 300 hektarnya kemana atau darimana? Itu dihitung pertambahan 1 tahun

pertambahan lahan 100 hektar malah pengurangan bukan pertambahan. Tak 1 hektar pun sawah

bertambah di daerah itu tapi dihitung oleh BPS sebagai pertambahan 100 hektar. Ini bagi saya

ini sesuatu yang cukup memprihatinkan.

Saya baru pulang dari reses. Di satu tiga desa saya datangi itu ada 300 hektar sawah

yang sudah dicetak selama ini, sekarang itu tidak ada satu pun berfungsi karena perkebunan

kelapa sawit membendung sungai dan semua wilayah sawah yang sudah dicetak 300 hektar itu

tidak ada satu pun yang bisa jadi sawah. Semua jadi kolam. Di kecamatan lain saya menemukan

ada 200 hektar sawah yang sudah dicetak tetapi tak satu pun yang ditanami tanaman karena itu

tidak ada irigasinya. Dan ini banyak sekali yang saya temukan di Sulawesi Barat. Kalau didata

sawah yang sudah dicetak itu bisa sampai ribuan hektar tetapi tidak sampai 50 % yang

berproduksi. Itu yang dihitung tadi sebagai sawah yang berproduksi. Padahal itu tidak ada hasil

apapun dari sawah itu, dan hitungan tadi bagi saya itu tidak bisa dipertanggungjawabkan semua

karena laporan teman-teman pemerintah daerah di daerah kami banyak yang asal bapak senang.

Laporan-laporan yang disampaikan itu, saya pakai bahasa kami dari Sulawesi Selatan dan

Sulawei Barat erok di kana mau dikata. Terus terang ini yang kami temukan karena mereka

membusungkan dada tetapi masyarakatnya urut dada karena data-data yang disampaikan itu

jauh dari apa yang kami temukan di lapangan.

Itu pertama tentang data-data yang susah kami percayai. Yang berikut, saya senang

karena ada laporan bahwa produktivitas sawah kita sekian ribu ton dan sekian ratus ton yang

diserap oleh Bulog dilaporan saya sudah baca di sini. Itu berarti bahwa hasil petani kita banyak

di luar Bulog dan bagi saya ini menjadi sebuah apa namanya. Ini bisa menjadi permainan yang

menyebabkan beras seakan-akan itu tidak ada. Lalu kita beli ke luar negeri padahal cadangan

beras kita cukup banyak di masyarakat. Kita maklum bahwa tahun ini menjelang tahun

demokrasi saya tidak sebut tahun politik, ini bisa di bisa menjadi komoditas yang menarik

untuk dimainkan. Menurut saya sayangnya bahwa Bulog tidak bisa datang hari ini sedangkan

Page 10: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

9 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

sebagian besar tidak diserap oleh Bulog atau banyak yang tidak diserap oleh Bulog kita masih

punya cadangan sekian apalagi di luar sana itu anggaplah kita tidak beli dari itu kenapa itu

harus beli ke luar negeri toh cadanga beras kita ada di swasta. Kenapa kita harus beli ke luar

negeri kalau toh memang cadangan beras kita ada di swasta. Kenapa kita tidak beli ke dalam

negeri saja untuk menjadi cadangan Bulog. Ini bagi saya sebuah keanehan kita beli ke luar tapi

di dalam negeri masih cukup banyak, itu yang berikut. Yang berikutnya lagi ialah beras

medium. Menarik bahwa kita impor itu beras medium sedangkan cadangan beras kita masih

cukup.

Mestinya kita juga memproduksi beras medium. Kami bulan lalu ke Sulawesi Selatan

di sentra produksi beras yang cukup besar di Kabupaten Maros. Di daerah itu yang produksi

beras medium itu swasta jadi kenapa Bulog juga tidak sampai di situ sehingga kita

menyediakan baik yang medium maupun yang bukan medium yang di bawahmua itu, sehingga

kita tidak harus beli ke luar lagi. Kalau melihat cadangan yang ada kalau kita beli katakanlah

500 ribu ton itu baru datang kapan? Itu datangnya pada saat panen raya. Pada awal panen raya

berarti itu kita akan membebani lagi dengan Bulog beras yang akan bertumpuk dan menurut

apa yang kami lihat pada saat mengunjungi beberapa gudang Bulog, ternyata pada saat

mengajukan pertanyaan tentang masih adanya beras yang kualitas rendah. Itu disebabkan

karena cadangan beras lama disimpan. Walaupun itu mereka sudah keluarkan yang paling lama

tetapi toh kita ditumpuk lagi plus panen raya itu berarti kita akan menambah masalah, kan ada

batas waktunya beras itu disimpan. Kalau terlalu lama disimpan karena kita mau panen raya

apa yang akan terjadi, ya itu. Teman saya dari Sulawesi Tenggara mempersoalkan itu tetapi

Bulog mengatakan tidak ada lagi padahal kenyataan yang kami lihat di lapangan itu juga ada.

Bagi saya, kalau kondisi produktivitas atau persediaan stok beras kita baik yang ada di Bulog

maupun yang ada di pedagang ada menurut saya belum saatnya untuk kita lakukan impor beras,

karena itu akan menyebabkan kami wakil rakyat daerah tidak akan menguntungkan daerah ,

kalau kita akan mengimpor beras. Pasti petani akan mengalami kesulitan luar biasa dan

makanya orang tidak mau jadi petani di Indonesia. Pilihan jadi petani di Indonesia itu terpaksa.

Benar karena kita tidak berpihak pada petani. Sebut saja kalau orang pidato tidak pernah

mengatakan Bapak Petani yang terhormat. Saya pikir itu terakhir itu. Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik Pak Pendeta. Jangan sampai kita membusungkan dada sementara masyarakat urut

dada ya. Silakan Pak Marhany.

PEMBICARA: MARHANY VICTOR POLY PUA (SULAWESI UTARA)

Terima kasih pimpinan. Bapak-bapak dari kementrian pertanian, Badan Ketahanan

Pangan Nasional bersama Kemetrian Perdagangan yang saya hormati. Pertama kami terima

kasih banyak atas penjelasan yang tadi disampaikan. Kami Komite II memang segera merespon

isu kenaikan impor beras ini karena memang langsung heboh Pak. Di tengah informasi bahwa

kita surplus dan akan panen raya, kok jutsru kita mau impor begitu. Meskipun memang kita

mendengarkan penjelasan tadi kita agak masuk akal juga. Jadi meskipun suprlus akan panen

tapi memang trend ada harga beras naik sekarang ini kalau saya lihat kenaikan bisa sampai 10-

15% sekarang kenaikan harga beras. Harga beras dari Rp. 10.200,00 bulan Desember sekarang

bisa ke Rp. 12.000,00 bahkan lebih. Untuk bahkan bisa Rp. 14.000,00 sekarang di pasar. Ini

menjadi persoalan kalau kita cermati alasannya ini Pak, sebetulnya penjelasan kedua instansi

ini sebetulnya ketemu tadi saya lihat sebetulnya. Bahwa alasan impor untuk memperkuat

Page 11: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

10 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

cadangan beras. Karena data menunjukkan cadangan beras kita yang seharusnya 1,1 – 1,8 juta

ton itu ternyata sekarang tidak sampai Rp. 100.000,00 itu sekarang kondisi yang tadi

disampaikan. Itu berarti ada kekhawatiran pemerintah terhadap kondisi ini, karena ini bisa

dipermainkan secara politik ketika kita ada di tahun politik tahun demokrasi menurut Pendeta

Marten. Nah sementara konsumsi beras kitakalau ikut pertahun data tadi kan 37.700.000 ton

pertahun. Nah kalau kebutuhan bulanan 3,1 juta ton perbulan tidak cukup ya 2,5 ada data yang

3,1 juta ton Pak ada data juga Pak tapi realistisnya 2,5. Kalau lihat dari import yang hanya

500.000 ton ini sebetulnya kita hanya cadangan 2 minggu sebetulnya. Sebetulnya tidak terlalu

soal ini karena kita hanya menjaga supaya jangan dalam kondisi ini, harga beras terus naik lalu

ada persoalan.

Nah saya lihat sebetulnya yang harus kita cari ini Komite II dalam rangka merespon ini

adalah petani jangan rugi, ini yang pertama. Jangan sampai rugi, kalau betul penjelasan

kementrian perdagangan tadi kalau ada ternyata beras petani ditampung di Bulog lalu Bulog

wajib beli, tetapi harganya juga harus bagus. Lalu kedua stabilitas harga ini harus kita jaga.

Jangan sampai kenaikan ini tidak terkendali nah bagaimana, saya strategi menjaga ini, di

tengah-tengah trend di mana sekarang ada isu ini Pak bahwa import beras ini jangan-jangan

kebutuhan dana politik ini. Nah ini tolong diklarifikasi ini karena ada isu itu. Apalagi bahwa

Menteri Perdagangan kan bilang sebenarnya yang mau mengerjakan impor itu adalah PT. PPI,

BUMN nya Kementrian Perdagangan. PT. PPI Perusahaan Perdagangan Indonesia ya, ini kan

menabrak aturan karena kalau import itu harus oleh Bulog kalau tidak salah ya aturannya.

Nah kok sekarang menteri bilang yang mengimpor itu oleh PPI pantas kalau orang

curiga bahwa jangan-jangan ini ada upaya untuk dana politik. Nah ini yes. Jadi ini harus

diklarifikasi saya kira Kementrian Perdagangan dan juga Kementrian Pertanian dan Badan

Pertahanan Pangan Pak. Datanya kita bisa mengerti, bisa memahami. Tetapi ini orang lagi

rentan isu-isu ini Pak. Nah dan barangkali kami berikut ingin klarifikasi sebetulnya kita ini kan

kalau kita lihat itu kok yang mau diimpor itu jenis khusus, tidak diproduksi di Indonesia, jenis

apa itu Pak? Kok kita negara besar tidak memproduksi jenis itu. Kedua kita import-nya dari

Thailand. Dulu Thailand dan Vietnam import dari kita. Nah apa ada yang salah dari usaha kita

untuk memajukan pertanian kita ini sampai negara lain yang dulu import dari kita, kita import

dari mereka. Vietnam itu hanya 70-an juta penduduknya dan areal pertaniannya kita jauh lebih

besar sebetulnya. Tapi kok mereka lebih maju pertaniannya ya Pak. Bagaimana Bapak melihat

ini terutama Badan Ketahanan Pangan Nasional. Apakah sudah ada kebutuhan strategis kita

untuk segera mengembangkan rekayasa genetika mpada tanaman dan ini supaya ada alternatif

varietas ini Pak, kan kita masih bergantung di beras. Nah sekarang di Amerika sudah ada GMO

itu Geneticaly Modified Organism itu. Nah sudah ada alternatif tanaman-tanaman itu pengganti

beras. Kita belum. Nah bagaimana? Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik, terima kasih. Bu Wa Ode silakan.

PEMBICARA: Ir. WA ODE HAMSINAH BOLU, M.Sc (SULAWESI TENGGARA)

Terima kasih. Waode Sulawesi Tenggara. Sebenarnya sudah diborong. Kami berempat

nih dari Sulawesi, tidak apa-apa, tidak apa-apa juru bicara Sulawesi, Sulawesi Barat, Sulawesi

Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah. Ibu yang di sana bukan Sulawesi beliau

Gorontalo, jadi tidak Sulawesi. Tapi ada Pak Aziz Sulawesi Selatan lumbung beras. Pak

sebenarnya saya datang tadi dengan wah marah banget ya. Karena 70 lebih grup medsos yang

Page 12: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

11 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

WA itu ngamuk-ngamuk. Grup saya 7- mlebih dari daerah, dan mereka menitipkan marahin

itu menteri-menteri kenapa kita dipersulit dibuat tidak mandiri dengan impor beras, tetapi tadi

Bapak pibnter banget menjelaskan sehingga saya terus luluh terutama yang dari perdagangan

ya Bapak, perdagangan kita belum lama ketemu ya, ketemu lagi. Iya pak, mau marah

sebetulnya tapi reda, instansi bisa menjelaskan dengan begitu baik. Bapak ketahanan pangan

menjelaskan bahwa produksi sebetulnya stabil ya tapi ada yang saya tidak begitu mengerti .

Bapak kan mengatakan dengan 900 ribu itu tahun ke tahun seperti itu dan aman saja, itu tuh

wajar gitu lho. Kok perdagangan sekarang mengatakan angka pertanian itu dianggap tidak

wajar sehingga harus impor.

Bapak tadi menjelaskan kebutuhan ini ini ini tapi kalau dari pertanian yang bertanggung

jawab terhadap produksi mengatakan bahwa stok kita itu wajar dan kita tahun lalu masih hidup

dengan stok begitu. Kok sekarang tiba-tiba harus import menjadi tidak wajar begitu ya 2017

mungkin salah mohon dikoreksi Pak sepertinya tidak ada ya, 2016 pun import limpahan dari

2015. Nah dari sektor produksi semua wajar, 2015 wajar, 2017 wajar sampai sekarang nih

produksi dianggap wajar dan Bapak mengimpor, 17 tidak import, sudah ada limpahan dari 17

terus kenapa sekarang menjadi tidak wajar harus import. Ya Bapak pasti ada jawaban yang

bagus. Nanti saya luluh lagi tapi saya mau tanya saja. kemudian hal kedua tentang Bulog. Bulog

itu mudah-mudahan beda ya. Untuk jagung Bulog di tempat saya tidak, saya khawatir dengan

beras ini terjadi tidak menerima, banyak syaratnya Pak. Mengatakan bahwa akan menampung

dan minimal waktu itu produksi berapa pun akan ditampung, akan dibeli oleh Bulog dengan

harga standard. Kemudian belakangan ada syarat-syarat mau menerima minimal 20 ton kaya

gitu. Lah lahan yang kecil-kecil bagaimana mau dapat 20 ton. Beberapa tempat di daerah kami

tidak punya lahan bentangan yang luas paling dikumpulkan satu gunung untuk lembah itu cuma

5 ton misalnya. Jadi kalau tadi Bapak bilang akan diterima, akan dibelo oleh Bulog untuk

menstabilkan harga saya juga khawatir nanti ada syarat-syarat tambahan dari Bulog gitu saja

terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik, Pak Pangeran

PEMBICARA: AHMAD SYAIFULLAH MALONDA, SP (SULTENG)

Baik. Terima kasih Pimpinan. Dari Sulawesi Tengah Pak. Alhamdulillah setelah ada

isu tentang beras, saya langsung telpon Bulog Sulteng untuk memberikan data ke sini dan

Alhamdulillah Sulawesi Tengah tidak ada masalah. Sultra juga tidak ada masalah, Sulut.

Sulawesi sebenarnya tidak ada masalah. Bagus sekali Sulawesi dan satu hal yang mungkin

agak sedikit ganjalan bagi kami memang penrnyataan presiden hanya untuk memperkuat

cadangan beras. Sedangkan keinginan kita itu hanya untuk 1 juta ton tapi yang ada hanya 500

jadi ditambah 500 jadi 1 juta begitu barangkali Pak ya jadi ditambah 500. Memang kalau kita

berpikir untuk 1 tahun ke depan dengan jumlah yang sebanyak itu saya rasa kurang gitu Pak,

saya rasa kurang semestinya harus ditambah import lagi. Ya terus terang saja, karena ini

kebutuhan satu depan ke depan Bu. Cadangan kita itu harus kita pikirkan. Kalau misalkan kita

panen sekarang di 2018 belum tentu hasilnya bisa sama dengan yang tahun kemarin ini hanya

untuk menjaga tapi harganya yang terlalu tinggi sampai 15 trilyun. Berapa trilyun itu Pak? Oh

4 trilyun ya harga import. 15 trilyun itu Pak kalau tidak salah. Tidak sampai ya? Yah import.

Tapi menurut saya, sebenarnya import itu hanya untuk menjaga ketersediaan. Wajar kalau

pemerintah melakukan itu karena produksi kita itu belum sampai pada masanya Soeharto.

Page 13: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

12 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

Kalau masanya Soeharto sudah jelas produksi kita bagus, lahan yang kita usahakan bagus, tapi

sekarang kan menurun. Jadi wajar kita melakukan import sebenarnya. Jadi menurut saya justru

harus ditambah lagi. Kalau menurut saya. Mohon maaf kalau sedikit berbeda dengan teman-

teman.

Jangan terlalu berpikir politis ya. Kita seakan-akan bahwa kita melakukan import untuk

menggunanakan dana itu untuk kampanya. Itu salah, jangan dulu begitu. Itu terlalu naif lah

kalau menurut saya. Jadi saya berusaha untuk menganalisa alasan-alasan yang jelas kenapa

pemerintah melakukan impor. Kalau kita berbicara politik antara Jusuf Kalla saja dengan

Jokowi sudah berbeda. Jadi jangan dulu dimasukkan ke politik bahan-bahan begini. Mari kita

analisis secara rasional. Kenapa pemerintah melakukan import. Yang pertama yang

memungkinkan adalah ketersediaan kita untuk beberapa tahun ke depan itu tidak cukup dengan

kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk sekarang ini. Jadi saya berharap penjelasan

saya mungkin kurang bagus tapi saya berharap teman-teman agak reda sedikit. Jangan terlalu

berpikir politik ya. Kita analisa secara rasional karena memang perlu kia melakukan import.

Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik. Agak berbeda sedikit pangeran saat ini. Silakan bu. Dari Bu Denty dulu.

PEMBICARA: Hj. DENTY EKA WIDI PRATIWI, S.E., M.H. (JAWA TENGAH)

Mic-nya mati. Saya tidak mau bicara banyak juga karena sudah ada yang pro dan kontra

dalam hari ini. Tapi saya ada di tengah, Jaw Tengah tadi kan Sulawesi-Sulawesi saya di tengah

di dari Jawa. Pada prinsipnya berulang kali juga isu ini para Kepala Daerah tentunya yang lebih

tahu paham dengan kondisi di daerah. Jawa Tengah aman dalam hal stok berasnya. Katakan

itu ada kenaikan harga, itu maish di tingkat wajar dan sebenarnya kenaikan harga itu hanya

karena kan kemarin banyak hujan sehingga tidak kering gabahnya itu saja alasannya. Sehingga

agak jarang atau berkurang stoknya tetapi ini juga operasi pasar terus dilakukan untuk juga

menghimbau para pedagang ini tidak menaikkan harga beras yang ada di lapangan. Nah yang

jelas kami tidak sepakat untuk import dengan berbagai alasan yang tadi mungkin telah banyak

disampaikan seperti Pak Marten disampaikan dan stonya masih aman menjelang panen raya

juga luar biasa Januari, Februari ini dan yang ingin mungkin saya garis bawahi sedikit

bahwasanya dari perhitungan stok aman yang disampaikan tadi 1 juta, apakah ada indikator

lain, selain mungkin pertumbuhan penduduk. Saya ingin tahu ada indikator apa ini yang

menyebabkan mungkin stok sekarang 1 juta misalnya tahun depan mungkin bertambah atau

seperti apa? Nah ini yang ingin saya sampaikan sekali lagi. Apakah indikator lain yang

mempengaruhi selain pertumbuhan jumlah penduduk karena apakah juga pernah ada dikaji

bahwasanya kebutuhan beras ini kan memang ada korelasinya erat sekali dengan pertumbuhan

jumlah penduduk tetapi kan juga perlu dipertimbangkan hal atau faktor-faktor lain selain

mungkin selera. Cuma tadi yang disebutkan kan yang ingin diiport itu kan beras medium.

Jangan-jangan ini saja kecurigaan saya, jangan-jangan penduduk kita sudah bertambah

kesejahteraannya sehingga minat beras medium mungkin berkurang minatnya ke premium

karena kalau tadi alasannya yang diimpor hanya beras medium.

Ya mohon maaf kalau ini hanya untuk kita kan harus ke depan untuk berpikir

bagaimana kondisi daripada ini karena saya pikir alasan untuk impor beras ini walaupun kita

tidak menggiring ke politis pun ini akan tetap ke sana arahnya. Ya karena memang kebijakan

ini yang ayur juga orang-orang politik. Semuanya ini walaupun tidak dipolitisasi tetapi juga

Page 14: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

13 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

butuh kebijakan-kebijakan yang sifatnya politik dan politik itu juga tidak jelek kan begitu.

Kalau politik itu bisa bermanfaat kan kenapa tidak? Tapi untuk posisi sekarang dan yang akan

datang yang namanya Indonesia nih negara agraris dan untuk melindungi para petani dan

mensejahterakan petani saya setuju yang disampaikan Pak Marthen mereka sekarang ini tidak

bangga menjadi npetani karena merasa ditinggal dan tidak hadir pemerintah di situ manakala

mereka ingin atau memulai punya hitungan bahwasanya harga pupuk berapa, harga tenaga

kerja berapa tapi tidak pernah ketemu dengan harga jual. Nah ini kan yang menjadi prihatin

kita bersama dan mungkin itu yang ingin saya sampaikan. Oh iya tadi sedikit saya lupa, kalau

ada cadangan beras itu berapa lama ya disimpan paling lama. Khawatirnya kalau lama

kelamaan ya memang itu ada kutunya dan lain sebagainya itu. Sehingga untuk yang ada beras-

beras rastra ini jangan-jangan kebagian yang itu-itu lagi gitu dan mungkin itu terima kasih.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik Bu Denty. Itu menarik Pak kenapa lama sebenarnya cadangan beras itu bisa

disimpan? Karena tadi disampaikan 2015 impor tinggi sekali, dua tahun kemudian tidak ada

impor. Apa iya bertahan sampai 3 tahun beras itu? Ya Bu Rahmi silakan.

PEMBICARA: Hj. RAHMIYATI JAHJA, S.Pd. (GORONTALO)

Terima kasih.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Mohon maaf saya dari provinsi Gorontalo. Terkenal dengan gerai jagung tapi orang lain

mengklaim bahwa jagungnya Makassar tapi di-branding di Gorontalo. Mohon maaf, tapi

sekarang tidak lagi, Alhamdulillah. Kita butuh beras Pak. Sebetulnya kami di sini berasal dari

daerah-daerah pada bulan-bulan kemarin ya kita semua sudah turun terkait dengan beras ini.

Saya dari Provinsi Gorontalo dan ketika muncul impor beras mulaio dari Bapak Gubernur

sampai di bawah mengatakan aman, kita aman ya. Jadi beras kita aman ya, bahkan sekarang

ada 992.850 ton beras yang bakal diaudit oleh BPK RI ada di Provinsi Gorontalo, masalahnya

adalah disampaikan pengadaan oleh pemeriksaan pengadaan oleh BPK yang biasanya 5 sampai

6 bulan setelah pengadaan ya. Jadi mereka meminta idealnya pemeriksaan itu 3 bulan setelah

pengadaan sudah dapat dilakukan pemeriksaan oleh BPK. Sama dengan Ibu Denty dari Jawa

Tengah jangan sampai beras ini berkutu seperti itu Pak. Di daerah Provinsi Gorontalo aman-

aman dan tidak ada menyatakan tidak ingin impor atau apa kita ikut saja, tapi tidak semua

seperti juga Pak Malonda saya pribadi tidak ingin ada impor beras. Terima kasih, dilanjutkan.

Terima kasih Pak Ketua. Saya Kembalikan.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Terima kasih Bu Rahmi. Bu Baiq silakan.

Page 15: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

14 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

PEMBICARA: BAIQ DIYAH RATU GANEFI, S.H. (NUSA TENGGARA BARAT)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat Pagi.

Yang saya hormati Bapak dari Kementrian Perdagangan dan Badan Ketahanan Pangan

Kementrian Pertanian. Kita memang beberapa hari ini sangat diributkan dengan adanya

informasi rencana pemerintah untuk mengimpor beras. Sebenarnya Bapak-bapak hadir di sini

di Komite II ini sudah ada 33 provinsi yang mewakili daerah. Bapak bisa tahu data-data

pertama adalah kita bicara masalah data karena kalau kita bicara masalah data maka saya dari

Provinsi Nusa Tenggara Barat ini laopran dari kepala difre Bulog Nusa Tenggara Barat bahwa

kami aman, berasnya aman sampai dengan bulan depan kami akan panen raya dan juga di Nusa

Tenggara Barat khususnya di kota Mataram sampai dengan hari ini kami mengadakan operasi

pasar terus-menerus agar harga menekan kemudian harga beras menekan adanya beras. Jadi

khususnya di Nusa Tenggara Barat khususnya di kota-kota kami bahwa beras itu aman Pak.

Tidak ada pemikiran bahwa oh di sana tidak aman. Hampir semua laporan-laporan dari kemarin

kita bicara impor beras ini kita di beberapa provinsi aman Pak. Jadi kalau Bapak bicara masalah

data maka Bapak ke Komite II ini kita akan memberikan data masing-masing provinsi. Seperti

apa sih, kalau kita bicara nasional seperti ini, tadi sudah teman dari, Pak Pendeta bicara bahwa

pencetakkan sawah ternyata ada yang dapat piala ternyata tidak sesuai, itu kan data bisa-bisa

saja dibuat. Tetapi maksud saya bahwa perlu data itu yang jelas untuk memutuskan bahwa kita

akan import beras atau tidak, kemudian yang bisa saya sampaikan kepada Bapak dari

kementrian berdua bahwa sampai dengan hari ini di Nusa Tenggara Barat itu harga beras

minimun di NTB itu Rp. 9000,00 Pak. Jadi tidak ada, itu sudah di bawah harga head-nya bukan

Rp. 9.450,00 tapi kita harga beras medium harganya Rp. 9000,00 itu artinya bahwa kami punya

beras memang aman di Nusa Tenggara Barat.

Kemudian yang juga kita heran Pak bahwa sekarang ini Bulog seolah-olah tidak

mnyerap. Padahalnya Bulog itu ingin menyerap sebanyak-banyak tetapi kadang-kadang

regulasi inikan berubah Pak. Kemarin ada rastra akan dipindah menjadi ada 70.000 gerai yang

akan dibuka yang anntinya setiap orang mohon maaf tidak mampu akan membeli kebutuhan-

kebutuhan 10 pokok yang ada di gerai-gerai itu. Jadi Bulog memang takut menyerap karena

belum tentu siapa tahu nanti masyarakat tidak membeli berasnya tetapi nanti membeli

kebutuhan pokok lainnya. Tetapi pada prinsipnya gabah yang di Nusa Tenggara Barat harganya

Rp. 3.700,00 itu Bulog mau membeli harga Rp. 4000,00. Kemudian beras medium yang dijual

beras Pak Rp. 7.300,00 Bulog itu menerima edngan Rp. 8.000,00 di NTB. Itu artinya bahwa

kami memang berasnya tersedia Pak. Sampai dengan harga ini stok beras kami itu 25.075.685

kg. Jadi itu artinya sampai dengan Maret panen raya besok itu memang sudah betul-betul aman.

Pertanyaan saya Pak . Urgent-kah import ini? Karena kalau saya melihat bahwa sasaran serap

yang akan kita sediakan ini adalah seperti ada catatan di 2018 ini kita untuk rastra untuk pabrik

versus obligation kemudian cadangan pemerintah untuk sosial, untuk komersil, ini memang

harus ada, tetapi kan tidak selalu kita akan mengimpor. Ya kita ini namanya Indonesia dengan

situasi seperti ini tergeraklah hati, janganlah kita import beras. Para petani kita juga kita

pikirkan. Saya setuju dengan teman-teman yang lain bahwa cobalah kita untuk memikirkan

petani kita yang sudah luar biasa di daerah-daerah terpencil. Terakhir saya ingin juga

menyampaikan masalah kepada Badan Ketahanan Pangan karena beberapa waktu lalu saya

rapat dengan Badan Ketahanan Pangan se-Nusa Tenggara Barat Pak di SKPD-nya.

Nah itu juga mereka memberikan informasi masalah tukutani Indonesia. Kemudian

masalah sejahtera-sejahtera. Ah itu juga dipertanyakan. Kemudian saya menitipkan kampun

apa tiu pak, ah itu Pak juga banyak dipertanyakan. Kemudian saya mentipkan Pak bahwa TTI

Page 16: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

15 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

di NTB itu baru ada 7 Pak TTI. Jadi mungkin perlu diperbanyak lagi sehingga nantinya TTI-

TTI ada yang untuk kelancaran daripda distribusi-distribusi ini segera bisa dilaksanakan saya

rasa itu Pak. Jadi saya setuju misalnya Bulog ini harus diperkuat Pak. Bulog ini Pak harus

dilibatkan tahu tahu Bulog ini sudah harus distribusinya sejak dulu, ini emamng sudah dari

dulu sudah ada. Jadi kalau misalnya impor sekarang dengan PT. PPI atau apalah-apalah seolah-

olah untuk apa Bulog ada di situ. Jadi mudah-mudahan Bulog ini tetap diperkuat sebagai garda

kita di daerah untuk mengurus beras-beras yang ada di daerah. Demikian yang saya sampaikan

Pak. Semoga slide tadi, semua slide-slide panen itu kan semua aman Pak, itu provinsi-provinsi

itu aman semua. Saya rasa NTB juga aman. Terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi

wabarakatuh.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Waalaikumsalam. Silakan Bu Permana.

PEMBICARA: Hj. PERMANA SARI, Ssi., MM., MBA. (KALIMANTAN TENGAH)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Perkenalan saya Permana Sari dari Provinsi Kalimantan Tengah. Jadi mungkin

langsung saja ya Pak ya kalau secara data, saya kira masalah data sampai sekarang itu masih

ada ketidaksinkronan antara beberapa instansi baik itu data BPS tadi disebutkan. BPS dan juga

pertanian sebagian tuh ada ketidak sinkoran data tetapi mungkin sudah dilakukan usaha-usaha

untuk mendata, menyatukan data di sana. Yang menjadi, yang ingin saya sampaikan saya ini

berasal dari provinsi Kalimantan Tengah bukan merupakan salah satu lumbung padi di

Indonesia, tetapi pada waktu kunjungan kerja terakhir kami akhir Desember, saya ke beberapa

kabupaten kota, laporan yang disampaikan kepada saya, kondisi berasa aman paling tidak

sampai ke beberapa bulan ke depan dan tentu saja pada waktu sebelum terakhir ini masa reses

tiba-tiba keluar. Bahkan salah satu TV swasta itu di salah satu kabupaten itu harga bras naik

sehingga perlu impor dan lain sebaginya. tentu saja ini mengagetkan buat saya karena itu

mungkin tadi sudah disebutkan juga bahwa yang diimpor ini adalah beras medium. Nah pada

waktu kunjungan juga itu sudah menjadi salah satu yang kami pertanyakan. Beras medium,

kenapa Bulog tidak terlalu banyak menyerap beras medium karena ternyata di daerah kami di

Kalimantan Tengah yang namanya beras medium yang lebih digunakan oleh masyarakat justru

beras lokal. Nah yang menjadi pernyataan justru kenapa perlu ada impor beras medium dari

luar. mungkin itu saja yang menajdi pertanyaan saya. Apabila ada kebijakan tentang impor tadi

rekan kami Pak Malonda telah menyebutkan itu kan termasuk mungkin untuk ketahana pangan

untuk seluruh bangsa, jadi tidak hanya melihat satu daerah per daerah dan 500.000 ton itu saya

pikir kalau untuk daerah Jawa itu masih cukup kecil. Tapi untuk Kalimantan Tengah

Kalimantan pada umunya ya itu besar sekali, jadi itu relatif. Tetapi pertanyaan saya lagi itu

yang ingin saya sampaikan beras medium, kenapa beras medium harus diimpor justru? Karena

justru masyarakat daerah terutama di daerah saya, beras medium mereka memakai beras lokal

bukan beras dari luar. Mungkin itu saja yang saya sampaikan.

Terima kasih.

Page 17: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

16 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik terima kasih. Bu Anna Silakan.

PEMBICARA: ANNA LATUCONSINA (MALUKU)

Terima kasih, Pimpinan.

Bapak-bapak yang saya hormati saya dari Provinsi Maluku. Di Maluku memang ada

beberapa daerah persawahan di Pulau Seram dan Pulau Buru. Kami mendapatkan juga laporan

dari Bulog maupun ketahanan pangan tidak terjadi kekurangan beras sampai dengan beberapa

bulan ke depan. Tapi menurut saya kalau toh kita kekurangan beras di Maluku saya malah pikir

ini adalah sesuatu yang sedikit baik dalam tanda kutip untuk kita kembali makan sagu dan

sagu- sagu kita tidak ditebang untuk menanam sawit gitu. Karena kita diseragamkan harus

makan beras sehingga sagu-sagu di Maluku itu ditebang untuk penanaman sawit. Jadi saya

pikir ini ada baiknya juga kalau itu terjadi tapi mudah-mudahan tidak terjadi. Saya pikir teman-

teman sudah bertanya cukup banyak saya juga berpikir apakah ini memang tahun politik. Kita

tahu bersama ada beberapa gubernur, kemudian berapa banyak bupati yang di yang akan-ikut

pilkada tahun ini. Jangan-jangan hampir semua memerlukan kampanye, satu hari makan 5 kali

sehari sehingga perlu impor beras. Terima kasih Pimpinan.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Ibu Anna terima kasih. Ya silakan Pak Habib.

PEMBICARA: Drs. HABIB ALI ALWI (BANTEN)

Terima kasih Pimpinan dari Banten, kata gubernur Banten stok beras di Banten aman

dan tidak perlu impor karena sebentar lagi akan terjadi panen raya di Banten, itu satu. Yang

kedua, saya ingin melihat bahwa setiap kita melakukan pertemuan-pertemuan dengan Menteri

Pertanian selalu jawabannya bahwa Insya Allah sawah kita, padi kita akan surplus dan kita

tidak perlu impor lagi. Sama dengan program ketahanan pangan yang lain seperti jagung dan

lainnya, kita tidak perlu impor lagi. Tapi kenapa giliran sekarang menyambut 2018 tahun

politik ini tiba-tiba keluar dan kalimat itu bukan keluar dari Menteri Pertanian, tapi Menteri

Perdagangan. Ini yang tahu kondisi pertanian ini sebenarnya Menteri Pertanian atau Menteri

Perdagangan? Ketika Menteri Pertanian bilang tidak perlu impor karena kita sudah surplus dan

di mana-mana akan terjadi panen raya, kok Menteri Perdagangan ujug-ujug bilang harus impor.

Ya kita tahu lah selama ini kalau permainan beras itu permainannya partai apa, permainannya

migas permainan partai apa, permainan jual beli sapi itu permainannya partai apa. Itu kita sudah

tahu Pak.

Itu kita sudah paham jadi cobalah jangan bermain-main lagi dengan persoalan ini.

Kalau adaikata persoalan impor beras ini, saya juga kuair karena pemerintahan kita sekarang

ini. Setiap bilang tidak dilakukan tahu-tahu jalan, tidak dilakukan tahu-tahu jalan. Tipu-tipu ini

tipuan kelas berat ini. Jadi sudah hampir kita kehilangan trust kehilangan kepercayaan terhadap

pemerintah saat ini. Apalagi dengan ini persoalan beras lagi mau impor lagi, menjerit petani.

Saya punya pesantren dan setiap bulan itu saya harus siapkan beras itu hampir 50 karung gitu.

50 karung yang 50-an itu, bukan 50 karung, 50 lebih. Tapi sekarang ini ngejerit semua.

Kenapa? Ini beras kita beli di semua di Serpong, di mana-mana itu harganya 1 karung itu sudah

Page 18: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

17 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

naik Rp. 100.000,00. Kalau itu naik masa kita suruh wali murid bayarannya tambahan Rp.

100.000,00 kan tidak mungkin itu. Nah ini luar biasa ini, dampaknya kemana-mana ini. Kalau

kita sih pejabat-pejabat enak makan duitnya, duit rakyat kita tidak merasakan itu. Tapi rakyat

yang duitnya kita makan sekarang disuruh nambah lagi, meereka setengah mati. Oleh karena

itu andaikata ini terjadi maka saya akan katakan menteri pertanian gagal danmenteri

oerdagangan itu harus di-reshufle. Ya jadi itu saja dari Banten. Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik terima kasih. Pak Agung dan Pak Indra. Mohon bersabar kita dengarkan semua

karena kita bangsa yang besar suara dari semua provinsi Pak kalau DPD seperti itu. Pak Indra

mungkin sudah biasa. Pak Aziz dulu.

PEMBICARA: ABDUL AZIZ (SUMATERA SELATAN)

Ya baik terima kasih, sudah sangat banyak disampaikan teman-teman saya merasa

sudah terwakili hanya saja saya mau mengangkat data tentang Sulsel saja ya lumbungnya beras.

Empat hari yang lalu Gubernur Sulawesi Selatan melakukan sidak dan ternyata stok beras itu

82 ribu ton ya. Kata gubernur provinsi mana yang kurang hari ini saya akan kirim ke sana di

mana ada yang kuarng. Bahkan ini dikeluarkan semuanya karena panen juga sudah mulai, dan

hitungan kami di Sulawesi Selatan dari Maret, dari Januari sampai Maret insya Allah akan

menghasilkan 2,6 juta ton. Jadi mana urgensinya impor ini? Nah jadi saya kira Pak Ketua,

sekarang hanya diperlukan sikap kita DPD dalam rapat ini. Semua data-data jelas tadi. Sulsel

ini kata Gubernur keluarkan saja semua 82 hari ini. Di mana ini yang mau dikirim ini berasnya

kosong semua karena kami akan panen juga dan ini panennya hasilnya sampai 2,6. Nah jadi

saya kira ini impor ini ya seperti yang disampaikan Habib ya sehingga kita DPD ya, atas nama

daerah. Atas nama rakyat diperlukan sikap saja. Singkat saja Pak Ketua terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik, silakan Pak Mamberob.

PEMBICARA: MAMBEROB Y. RUMAKIEK (PAPUA BARAT)

Terima kasih, saya dari Papua Barat. Papua Barat dan Papua itu masih satu difreg ya.

Satu pulau. Sehingga semua tapi intinya Papua itu tidak makan beras, makan sagu. Jadi tidak

usah kamu hitung-hitung ke Papua lagi. Supaya beras di Papua kurang lagi, tapi jangan digusur

hutannya supaya sagu tetap ada. Bulan Desember kemarin kan Komite II ke dapil untuk

menanam pangan dan saya ketemu dengan subdivisi Sorong membawahi 4 kabupaten dan

semua stok beras sampai Februari tercukupi. Kemudian dikatakan kalau itu kurang diambil dari

Sulawesi Selatan dan sampai sekarang memang tidak diambil karena tidak cukup di sana dan

emamng orang tidak mau makan beras, banyak makan sagu. Kalau mau impor mau apa alasan

pemerintah harus jelas sehingga tidka juga merugikan petani dan tidak juga dijadikan alasan

apalagi untuk tahun politik. Kita menunggu kebijakan pemerintah yang seadil-adilnya dan juga

memberikan alasan yang jelas untuk masyarakat Indonesia. Terima kasih.

Page 19: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

18 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik terima kasih, Pak Sudirman silakan.

PEMBICARA: SUDIRMAN (ACEH)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saya dari Aceh Pak saya ingin menyampaikan sedikit saja. saya kadang-kadang

berpikir. Kalau beras di Aceh saat ini stoknya mencapai 30.000 ton itu tahan sampai dengan 6

bulan ke depan. Sementara itu belum panen raya. Yang kedua, ini siapapun yang membuat

regulasi nantinya, beras yang ada di Bulog Aceh, saya juga turun pada waktu yang lalu untuk

kualitas berasnya itu sangat jelek. Jangankan manusia, ayam saja kadang tidak mau makan. Ini

yang membuat heran saya ini, harga tertinggi beras dibuat harga tertinggi oleh pemerintah.

Harga standarisasi harga. Kok harga gabah itu tidak dibua harga tertinggi. Maka Bulog harga

tertinggi saat ini hanya Rp. 3.700,00, ya hanya Rp. 3.700,00. Mana ada dapat Bulog di

gabahnya itu, karena harga pasaran sekarang itu, agen-agen yang masuk ke sana itu Rp.

5.500,00. Kalah dong Bulognya. Jadi yang dia dapat Bulog hari ini adalah beras-beras yang

tidak pakai lagi, tidak bisa dipakai masyarakat. Gabah-gabah yang tidak terpakai, makanya

jangankan manusia ayam saja mati kalau begitu. Ini yang tidak dipikirkan pemerintah, harga

tertinggi gabah. Kalau harga beras tertinggi iya lah, tapi Bulog ini klepek-klepek tidak bisa

berbuat apa-apa. Ya, Bulog menjerit, Pak tidak dapat kita beli, Pak harga gabah tertinggi Rp.

5.500,00 masuk semua agen ke sana. Nah kita dapat darimana Rp. 3.700,00, dari mana dapat?

Tidak ada. Maka ini harus diperhatikan, harus dipedulikan oleh pemerintah, bagaimana Bulog

juga bisa menjadi perpanjangan tangan tangan dari pemerintah terhadap kesejahteraan

masyarakat. Jadi Bulog itu bukan tempat penyimpanan beras-beras yang sudah lusuh. Itu yang

kita harapkan. Saya merasa miris. Demikian Pak Ketua. Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik. Terima kasih. Pak Harpinto silakan.

PEMBICARA: HARIPINTO TANUWIDJAJA (KEPULAUAN RIAU)

Terima kasih Pimpinan, saya dari Kepulauan Riau. Ya kalau di Kepri tidak ada padi ya.

Kita Cuma mengharapkan suplai ke sana itu continue, stabil, karena memang dulu waktu masih

boleh itu, langsung, harga beras masyarakat di sana murah dan bagus kualitasnya. Nah

sekarang kita okelah sama dengan teman-teman semua ya. Malah harganya sama malah lebih

tinggi ya transportasinya. Nah yang kita harapkan adalah kestabilan suplai ke sana, karena

seringkali ya apalagi musim-musim sekarang ya. Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik. Silakan Bu Eti.

Page 20: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

19 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

PEMBICARA: Hj. RUBAETI ERLITA, S.Sos.I., S.H. (KALBAR)

Terima kasih, Ketua.

Saya Rubaeti dari Kalimantan Barat, khusus untuk provinsi Kalimantan Barat

persediaan beras kami aman bahkan surplus dan beberapa waktu yang lalu bulan Oktober 2017

Menteri Pertanian juga ikut panen raya di sana. Kemudian menyaksikan juga ekspor ke

Malaysia Cuma sayangnya harga ekspor kita itu murah sekali Pak. Beras premium Rp7.800,00

untuk Malaysia. Sementara aturan di Indonesia tidak ada beras premium itu di bawah

Rp10.000,00. Jadi yang untung itu Malaysia atau kita. Nah mungkin lebih baik daripada murah

kita jual saja ke rakyat kita sendiri supaya tidak kelaparan gitu. Nah ini petani menjerit juga

Pak. Kok kita sudah capek-capek nanam begitu panen raya jualnya Rp7.800,00. Jadi menteri

juga mengatakan 2018 ini mengatakan namha lagi, akan mengkespor lagi ke Malaysia begitu.

Perlu dievaluasi kembalilah kita melihat harga ya Pak. Karena di Kalimantan Barat itu kan juga

berbeda dengan derah-daerah yang lain, produksinya mahal kemudian tenaga kerjanya mahal,

pupuknya mahal, kemudian infrastrukturnya juga tidak semulus di pulau Jawa gitu Pak.

Tadi juga dari Aceh teman saya mengatakan harga gabah itu kan standar seluruh

provinsi itu kan sama. Padahal kan kita kan biaya produksi dan sebagainya itu kan berbeda-

beda. Sehingga di daerah kami tuh ada petani yang menumpuk. Petani menumpuk ngaak mau

jual sama Bulog karena Bulog itu mengambil misalnya kalau kualitas bagus Rp3.000,00 eh

Rp3.700,00. Standarnya dia jual diambil di bawah itu. Sehingga mereka tidak mau. Mereka

menginginkan Rp4.000,00 sampai Rp4.500,00 perkilo baru kami lepas. Jadi ini mohon

perhatiannya, kok tiba-tiba impor beras lagi. Sementara di Kalimantan Barat itu sudah cukup

gitu. Cuma itu harga beras premium di sana sampai Rp11.500,00, kita jual ke Malaysia

Rp7.800,00 ini gima pemerintah, yang kaya itu siapa negara Malaysia. Sudah dia enak tinggal

ngambil Pak, murah lagi. Sementara kita ngambil impor berapa kalau misalnya beras premium,

cukup mahal. Nah itu yang menjadi permasalahan di daerah kami tapi kalau untuk stok beras

kami aman. Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik. Itu menarik Pak. Kita mau impor tapi di sisi lain kita ada ekspor signifikan lagi

tuh. Jaid semakin besar pertanyaan kita dan sama juga ketika orang harga subsidi

disamaratakan orang SPPD kita ke masing-masing daerah juga beda-beda kan, ya terima kasih.

Silakan Pak Ibrahim.

PEMBICARA: Drs. IBRAHIM AGUSTINUS MEDAH (NUSA TENGGARA TIMUR)

Terima kasih Pak Ketua. Saya dari NTT, Medah. Ketua dan yang terhormat tamu-tamu

kami. Tadi malam saya ikuti berita di TV, bahwa di dalam bulan Februari ini yang 500.000 ton

yang mau diimpor itu sudah mulai datang ke Indonesia. Nah untuk apa kita berdebat lagi pada

hari ini. Padahal barang sudah mau datang ini. Artinya sebelum parlemen memberikan rekasi

transaksi sudah berjalan. Ya jadi ini sebenarnya pemerintah bertindak atas inspirasi sendiri,

persetujuan sendiri atau harus mendapatkan rekomendasi dari parlemen, pertama. Yang kedua,

kita mau impor beras premium dan kita tahu rakyat kita masih banyak yang miskin yang tentu

sebagian besar dari rakyat kita itu bukan pemakna beras premium. Nah lalu kita impor ini buat

siapa sebenarnya? Itu yang kedua. Yang ketiga, kita menggunakan indikator harga beras di

pasar itu naik lalu kita mengimpor. Padahal kita mengakajinya baik-baik mengapa terjadi

kenaikan harga di pasar. Pengalaman kami itu kenaikan harga di pasar itu fluktuatif sesuai

Page 21: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

20 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

dengan kondisi hujan atau kondisi transportasi, di musim hujan seperti ini transportasi pasti

mengalami gangguan dan karena itu pasokan ke pasar pasti mengalami defisit dan karenanya

patsi mempengaruhi pasar, tetapi ketika melihat indikator yang lain langsung kita mengambil

kesimpulan untuk harus impor.

Yang berikut apakah kita sudah mengetahui bahwa di masyarakat kita, betapa banyak

cadangan yang ada di masyarakat kita. Apakah kita sudah tahu bahwa di masyarakat kita benar-

benar di setiap rumah tangga itu sudah tidak ada cadangan lagi dan karena kita sudah harus

mengimpor. Saya baru saja selesai reses, kita baru saja selesai reses. Pada waktu reses kami

bertemu dengan Bulog, kami bertemu dengan dinas ketahanan pangan yang ada di daerah kami.

Kesimpulannya bahwa untuk persediaan di masyarakat itu tidak mengalami defisit. Artinya

bahwa masyarakat masih punya cukup persediaan untuk kebutuhan mereka ke depan. Akhirnya

saya berkesimpulan bahwa sebenarnya import kita ini diambil dengan keputusan yang pernuh

dengan tanda tanya. Minta maaf, penuh dengan tanda tanya dan tanda tanya itu yang bisa

dijawab oleh pemerintah kenapa, padahal indikatornya bukan satu-satunya indikator itu yang

dipakai sebagai ukuran adalah harga pasar dan karena itu karena berasnya sudah mau datang

dan kita percuma saya berdebat. Saya hanya ingin untuk menyatakan bahwa kalau memang

ditargetkan 500.000 ton, itu jangan didatangkan seluruhnya. Didatangkan bertahap sesua

dengan kondisi yang ada di kita. Kalau demikian mungkin nantinya kita tidak butuh 500.000

ton. Saya kira demikian Pak Ketua. Mohon maaf kepada tamu-tamu kami yang terhormat.

Kalau ini tidak menyenangkan pendengaran kita bersama. Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik. Silakan Pak Syukur yang terakhir.

PEMBICARA: M. SYUKUR, S.H. (JAMBI)

Terima kasih Pak Ketua. Sebenarnya kita pertemuan hari ini yang hadir pun tidak bisa

mengambil sebuah kebijakan. Artinya ini hanya menyampaikan mudah-mudahan yang hadir

inibisa menyampakan kepada Pak Menteri. Yang menjadi pertanyaan saya yang pertama,

berapa banyak uang negara yang sudah dikucurkan untuk membangun percetakan sawah,

sampai TNI pun turun tangan. Kemudian hampir 48 trilyun untuk subsidi pupuk artinya kalau

kita hitung ini mencapai 100 trilyun. Kemudian hampir semua daerah mengatakan kebutuhan

beras tiap daerah terpenuhi. Kemudian kita dikagetkan tiba-tiba ada kebijakan pemerintah

mengimpor beras mencapai 500 ribu ton. Nah 500 ribu ton ini tujuan yang disampaikan Pak

Meda tadi adalah untuk kelas boleh dikatakan menengah ke atas, tidak kebutuhan pada

masyarakat kecil. Kemudian yang menjadi pertanyaan saya hari ini adalah sebenarnya

bermacam-macam asumsi dalam pikiran saya. Pertama secara politik bisa saja ini untuk

menjatuhkan Pak Jokowi di tengah masyarakat. Yang kedua bisa saja ini untuk me-reshufle

menteri pertanian karena dianggap gagal. Kalau sudah impor berarti dia gagal dong. Sudah

cetak sawah sebanyak mungkin, bagi-bagi padi, traktor, dan segala macamnya tapi kita juga

kirim beras dari luar. Nah kalau bicara ekspor ke luar, harga lebih murah itu bukan hanya beras

saja Pak, gas juga dari luar negeri yang kita ekspor lebih murah untuk rakyat sendiri. Coba

kebijakan kita dengan Cina, berapa puluh tahun harga yang sama untuk gas. Nah pun sekarang

beras sekarang terjadi begitu, artinya kita lebih sayang orang luar daripada anak kita sendiri.

Kemudian saya tidak bisa memahami di dalam permainan beras ini, sebenarnya siapa yang

bermain. Apakah betul ada mafia-mafia yang ingin menahan atau suplai beras ini supaya harga

beras mahal kemudian pemerintah mengambil kebijakan ini untuk membantu masyarakat atau

Page 22: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

21 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

sebaliknya. Kalau kita ingin menyampaikan hari ini saya berharap pada Komite II sudah harus

menyampaikan pada publik sebagai pertanggung jawaban kita sebagai rakyat yang digaji

rakyat. Bahwa kita menolak impor beras ini, soal pemerintah terima atau tidak, biarlah itu

menjadi dosa dengan rakyat. Bayangkan hampir berapa trilyun Pak untuk pupuk saja 48 trilyun.

Belum lagi untuk sawah. Cetak sawah TNI pun turun tangan masih juga impor beras. Nah

kemudian yang menjadi persoalan adalah sistem.

Nah sistem yang ini yang sulit sekali kalau semua di negara ini, BUMN ini mencari

keuntungan. Kalau Bulog saja mendapatkan uang kemudian dikenai bunga, pinjam duit berarti

kena bunga, dikasi duit juga kena bunga ya sama saja dengan mencari keuntungan. Asumsi

saya adalah bagaimana Bulog ini berperan melayani masyarakat tidak mencari keuntungan.

Kalau prinsipnya sudah mencari keuntungan ya begini jadinya, maka kaua seperti itu, kalau

harga impor bisa lebih murah daripada di bawah, ya sudah stop saja percetakan sawah, tidak

perlu lagi. Kecuali, ada hal-hal yang penting yang boleh dikatakan kita musim hujan panen

sekitar tidak aman. Mungkin 2 bulan stok kita hanya cukup untuk 1 bulan untuk mengaman 2

bulan ke depan perlu. Nah kalau keterangan dari menteri pertanian dan hampir dari semua

pertanian mengatakan aman, ya kenapa kita impor. Nah siapa yang bersalah sekarang. Nah

kalau sistem ini tidak diubah. Maka Bulog sampai kapan pun akan seperti ini. Maka saran saya

dulu (*tidak jelas) duit ini berikan pada Bulog untuk beli padi-padi di tengah masyarakat

dengan harga yang sama (*tidak jelas) kalau petak sawah misalnya ada 1 juta hektar maka 1

juta hektar itu menjadi target Bulog untuk dibeli dengan harga yang, maka hasilnya akan

kelihatan maka prinsipnya Bulog jangan mengambil keuntungan tapi prinsinpnya adalah

memberi pelayanan ke masyarakat. Kalau prinsipnya sudah mencari keuntungan semua

termasuk PLN dan segala macam maka tidak ada namanya tidak akan terjadi seperti ini. PLN

sekarang semua subsidi akan dihapus. Terima kasih Pak Ketua.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik. Mungkin sebelumnya bila ada yang menyalakan hot spot, hot spot di handphone

pribadinya bisa dimatikan dulu karena itu yang menyebabkan gangguan karena kita nirkabel

mic-nya. Baik. Itu tadi Pak, dari Bapak-ibu anggota terakhir mungkin dari saya. Hanya

menambahkan sedikit, kebetulan kalau dari provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi

Kalimantan Utara karena saya kebetulan mewakili dua provinsi. Aman sangat aman dan

surplus apalagi masyarakat di sana sebenarnya lebih senang konsumsi beras lokal, beras adan

atau beras gunung yang biasa dikenal sampai sekarang pemerintah juga tidak tahu itu, beras

adan itu levelnya di mana, beras premium apa medium beras khusus, padahal itu dikonsumsi

oleh Sultan Brunei dari zaman dulu, beras adan. Pertanyaannya adalah kalau dari saya

menambah dari teman-teman tadi Ibu Anggota. Pertama apa sih salahnya bila kita pemerintah

memberikan lebih. Memberi kepada masyarakat atau petani anggaran negara untuk mereka

gitu ya, daripada harus dikeluarkan untuk luar negeri. Oke misalnya harga di petani dari para

petani lebih tinggi daripada musti mengimpor, tapi apa salahnya sih toh efeknya lebih besar

memberikan kesejahteraan buat petani, memberikan efek lebih baik buat daerah, memberikan

efek lebih baik buat negara, mendorong tumbuhnya lahan-lahan pertanian, mendorong

tumbuhnya para petani baru, kenapa karena mereka merasa diperhatikan pemerintah karena

mereka pun merasa menjadi petani pun bisa sejahtera apa salahnya begitu.

Kemudian yang kedua mohon dari pemerintah terutama Departemen Perdagangan bisa

membuat aturan yang bisa memberikan ruang hijau kepada Bulog untuk bisa membeli beras

yang bukan beras medium untuk bisa membeli beras, beras premium mungkin, bikin saja aturan

gitu, toh efeknya buat bangsa dan negara juga, buat masyarakat kecil buat wong cilik, katanya

Page 23: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

22 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

pemerintah ini kan pemerintah yang pro wong cilik. Nah kita ingin lihat pro-nya di mana,

karena kita setiap berkunjung ke difre Bulog kalau kita pertanyakan ke mereka kenapa tidak

memberli beras yang banyak diproduksi masyarakat yang notabenenya di sana banyak beras

premium alasannya aturan, toh tidak masalah memberikan sedikit uang buat masyarakat

daripada kita musti menghamburkannya keluar efeknya ke sini, mohon maaf lebih buruk ke

depannya buat petani kita. Mungkin itu Pak, bisa ditanggapi tadi pertanyaan dari teman-teman

anggota sekalian. Kita sepakati waktu untuk sementara, selesai pukul setengah satu, saya

berikan waktu untuk Pak Agung dan Pak (kurang jelas, red.). Silakan.

PEMBICARA: AGUNG HENDRIADI (NARASUMBER)

Terima kasih Pak Wakil Ketua, menanggapi satu-persatu Pak, tapi secara umum. Yang

pertama saya ingin sampaikan. Saya ingin menyampaikan terima kasih atas dukungan Bapak-

ibu sekalian memberikan data fakta dari tiap-tiap provinsi bahwa sebenarnya kita

membutuhkan info. Saya Pak Menteri, kami sangat tidak ingin sebetulnya melakukan impor.

Oleh karena itu kami selalu berjuang memaparkan data yang ada, sebagai contoh begini Pak

kalau di dompet saya sekarang ada Rp. 500.000,00 khawatir tidak saya bulan Januari, Februari,

Maret tidak makan? Tidak kan? Karena saya akan gajian tanggal 1, sama seperti saya paparkan

saya punya cadangan 850 ribu ton tapi Januari kita panen, Februari panen, Maret panen kenapa

seakan-akan kita akan jadi pengangguran, seakan-akan kita stop panen. Ini yang saya pikirkan,

kami pikirkan kami sampaikan. Terus terang Pak Menteri, kami selalu bersama-sama dengan

beliau menyampaikan ini ke mana-mana. Yang kedua Bapak-ibu sekalian, saya terus terang,

saya dan Kementrian Pertanian sangat mendorong peran Bulog ke depan. Saya pribadi sangat

setuju jika Bulog bukan BUMN kembali ke dulu lagi, fungsinya memang mengendalikan

pasokan dan mengendalikan harga. Cost center tidak apa-apa APBN, Pak Wakil mengatakan

mahal dikit tidak apa-apa tapi kita mensejahterakan petani kita karena kita tujuan kita adalah

kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani. Bawang putih kita kenapa mati, kita mungkin dulu

daerah Temanggung mungkin yang dari Jawa Tengah Bu itu adalah produsen bawang putih,

Sembalun NTB produsen bawang putih, kenapa mati, karena dulu selalu dibandingkan,

manakala harga impor lebih murah, pemerintah putuskan impor, inikan membunuh petani kita.

Kami membela petani Pak jadi akhirnya mungkin kami berharap kalaupun akhirnya

kita tetap melakukan impor, mudah-mudahan Pak tidak sampai 500 ribu ya, itu saya tidak tahu

Bu itu tadi Pak Syukur ya, Pak Syukur saya sangat setuju Pak Wakil Ketua, mari kita coba

berikan saran ke pemerintah. Kita sarankan Bulog ini coba berbeda sedikitlah visinya, kalau

dia mencari keuntungan tidak akan bisa dia menjalankan apa yang kita inginkan mahal sedikit

biarin lah, jangan bilang tidak menyerap, alasannya bahwa kami belum dapat perintah karena

harganya masih di bawah rata-rata. Kapan pemerintah akan menang? Kapan kita akan bisa

melindungi petani kita, terus terang saya dapat WA banyak dari pimpinan daerah, dari Jawa

Tengah Pak Gubernur, dari NTB Sulawei Selatan, semuanya menolak impor. Tapi ini sudah

menjadi keputusan, mudah-mudahan tidak sampai 500 ribu Bapak-ibu sekalian ya dan kami

berharap sekali tentu yang bisa ini kawan-kawan petani kita berupaya, biarkanlah dalam dua

minggu ini agak happy lah dengan harga tinggi, nanti akan turun lagi kok. Saya catat Bu,

Tuban, Demak ini pas lagi musim panen raya Pak itu harganya sampai 2.600-3.000, kalau

sudah begitu siapa yang mau nolong. Kita teriak lagi Bulog, Bulog ambil alasannya gabahnya

berasnya jelek ya memang kalau musim (kurang jelas *Red) pasti jelek. Ini kan artinya kalau

fungsi ini terus kita jalankan Bulog menjalankan dengan baik saya rasa Kementrian

Perdagangan tidak perlu repot-repot ya, kita juga aman lah, posisi kita aman. Ya jadi itu kita

kembalikan lah ke tugas dan fungsi Bulog adalah mendistribusikan, menjaga stabilitas pasokan

dan harga. Saya rasa itu yang saya nilai, terima kasih infonya Pak Pendeta, nanti kita cek Sulbar

Page 24: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

23 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

Pak. Kami akan cek lagi yang tadi ada beberapa yang (kurang jelas *Red) dan sebagainya.

Kemudian dari NTB dari Ibu-bapak sekalian. Terima kasih. Dan saya mohon izin ini suara

Bapak-ibu sekalian ini akan saya publikasikan, ya nanti nanti BU. Ini ada strategi Bu. Saya

akan jelaskan khusus ini Pak, karena saya mengurus waktu itu, jadi waktu itu kami bernegosiasi

dengan Bernas. Kalimantan Barat waktu itu surplus 300 ribu ton.

Saya punya catatan angkanya itu. Oleh karena itu pada waktu kita ada HBS di sana dan

itu kita tanam di perbatasan di Sangko. Kemudian untuk kita ekspor ke Malaysia permohonan

pertama kita tidak melalui port tapi melalui border, akhirnya setuju Malaysia. Yang kedua dia

nego, kami mau terima untuk promotion pertama kali. Kalau tidak salah 50 ton, itu promotion.

Dia minta harga 7.500 karena promosi. Jadi dia ambil harga itu, ya harga normal nanti. Ini

untuk promosi tapi suaranya, nanti kita promosikan agar kita menangkan yang selama ini

mereka impor sekitar 2 juta ton itu yang 1 juta ton itu mau kita rebut yang diambil dari Vietnam.

Nah dari Vietnam itu mereka sudah mengeluh kualitasnya kurang bagus tapi harganya murah.

Kita kasih premium degan harga bersaing ini untuk promosi. Nanti kalau mereka sudah punya

market dia akan minta lebih tinggi. Kita juga perjanjian, kalau market berikutnya adalah harga

ya, pemainnya banyak, ya sudah ada harga. Tapi apa yang terjadi Bu kemarin, ini yang celaka

Pak. Kita keluarkan 50 ton, baru 50 Bu. Itu rupanya dia beli, dimasukkan lagi dengan harga

lebih tinggi. Ini yang kita masih proses terus. Ya mudah-mudahan nanti kita bisa. Baik terima

kasih Bapak-ibu sekalian dan tentu nanti sebagian dari Kementrian Perdagangan yang akan

bisa menjawab ini.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik terima kasih Pak Agung. Karena mungkin berat untuk Pak Wisnu bukan sebagai

decision maker tapi kami berharap apa yang ada di sini bisa disampaikan ke Pak Menteri dan

lebih jauh dari ini terakhir kami Komite II akan membuat pernyataan sikap kami terkait impor

beras ini secara resmi. Terima kasih. Silakan Pak Wisnu.

PEMBICARA: INDRASARI WISNU (NARASUMBER)

Terima kasih Pak Wakil yang terhormat. Pertama-tama saya ingin mengilustrasikan

begini. Kalau ada ramalan cuaca menyatakan hari ini akan terang-benderang terus nanti siang

akan terang, sore akan terang. Itu ramalan akan berpotensi terang-benderang, kita tidak bawa

apa-apa keluar rumah, siang-siang turun hujan, basah. Tapi kan tidak ada salahnya kalau tahu

musim hujan bawa payung kecil tidak perlu bawa jas hujan. Jadi kan kita sudah bisa

menggunakan payung pada saat kebasahan, payung kecil tidak perlu jas hujan karena musim

hujan meskipun ramalannya terang-benderang. Karena itu akan? Ya kan Pak Habib? Tidak ada

yang pasti ya Pak Habib jadi insya Allah terang sehingga kalau kita bandingkan 500 ribu ton

tadi dengan produksi nasional berapa Pak Agung? Produksi nasional berapa kita beras? 500

ribu ton dibandingkan dengan 40 itu adalah untuk menjaga berapa persen? 0, sekian persen. Itu

hanya untuk menjaga kalau terjadi sesuatu. Apakah rakyat akan kita korbankan? Kalau tidak

terjadi, kita simpan Bu, tidak ke mana-mana. Sama kaya tadi Bu. Kalau tidak terjadi apa-apa

ya kan kita simpan toh tidak terjadi apa-apa. Toh tidak merugikan rakyat. Nah itu anggaran,

memang anggaran Bulog Pak. Jadi kan tadi kita berandai-andai bahwa andai akan potensi

anggaran Bulog. Tidak ada, privat. Tidak ada anggaran pemerintah sama sekali Pak. Kalau itu

dikerjakan oleh PPI, tapi kita kunci harga jualnya PPI anggarannya, anggaran mereka sendiri

Bu, tidak ada APBN ikut serta di dalam situ. Jadi tidak menggunakan anggaran pemerintah.

Page 25: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

24 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

PEMBICARA: M. SYUKUR, S.H. (JAMBI)

Pak, sorry tadi Bapak mengatakan tidak merugikan masyarakat, akibat impor itu

merugikan masyarakat. Jadi jangan bahasa begitu tidak enak didengar. Mohon maaf ya, mohon

maaf.

PEMBICARA: INDRASARI WISNU (NARASUMBER)

Iya Pak, 500 ribu ton tadi dibandingkan produksi yang Bapak sampaikan 41, 7 juta

ton gitu lho. Nah kita kunci harga HET nya itu 9450. Tidak boleh lebih dari itu.

PEMBICARA: M. SYUKUR, S.H. (JAMBI)

Pak saya kuatir begini ya Pak. Kalau nahasa tadi muncul di publik, tidak merugikan

rakyat. Jangan sampai nanti semua petani boikot tidak mau tanam padi ya Pak.

PEMBICARA: INDRASARI WISNU (NARASUMBER)

Ya Pak. Justru kita juga memikirkan petani Pak. Makanya ada Inpres nomor 5 yang

menjamin Bulog akan membeli gabah petani di harga 37. Ini sudah dilakukan Bulog Pak pada

saat kemarin musim hujan banyak hasil panen yang jelek pemerintah mengeluarkan Prepres 20

yang memberikan fleksibilitas kepada Bulog menyerap gabah di luar kualitas walaupun kadar

airnya tinggi, tetap harus dibeli oleh Bulog.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Mohon maaf Pak Wisnu izin apa namanya seberapa persen yang diketahui Pak Wisnu

kebijakan mengatur Bulog membeli petani itu seberapa persen penyerapan yang harus dibeli

Bulog oleh petani karena setahu saya 2017 kemarin hanya 20 % total hasil pertanian kita terkait

tadi, Bulog hanya menyerap 20 %. Untuk tahun ini berapa persen.

PEMBICARA: INDRASARI WISNU (NARASUMBER)

Tahun ini penyerapan Bulog bukan oleh kami Pak, dari teman-teman dari Kementan

target penyerapan Bulog ya kan. Tapi fleksibilitas itu ada Pak supaya Bulog bisa mencapai

target serapan itu ada fleksibilitas yang diberikan pada Bulog.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Bukan, maksud saya begini, artinya kalau Bulog mengimpor artinya ka mereka semakin

sedikit menyerap, karena kan alasan mereka sudah ada kok di gudang.

PEMBICARA: INDRASARI WISNU (NARASUMBER)

Oh tidak ada Pak. Mereka wajib menyerap.

Page 26: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

25 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Berapa persen Pak kira-kira?

PEMBICARA: AGUNG HENDRIADI (NARASUMBER)

Untuk tahun 2017 kami menargetkan Bulog menyerap 3,7 juta ton sampai dengan

Desember Bulog hanya mampu merealisasikan 58 %. Ini mungkin sumber malapetakanya di

situ. Nah 2018 kami menargetkan sama 3,7 juta ton itu ada beberapa skema yang bisa

digunakan. Yang pertama utamanya adalah fleksibilitas. Ini intinya berapapun harga di petani

harus dibeli oleh Bulog. Pemerintah akan memberikan jadi ada HPP, HPP-nya kan 3.700

manakala harga 4.000, Bulog beli selebihnya ditambah oleh pemerintah. Ini untuk 2018 untuk

2017 kemarin itu fleksibilitasnya sudah kita berikan tapi begini harga kalau kita patok

fleksibilitasnya tambahnya 10 %. Begitu kita beritahu Bulog, kasih 10%, pedangnya naikkan

jadi 15 % permasalahannya jadi tidak nyerap.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Bulog itu sepehamanan kami di daerah, seringkali membeli melalui pihak ketiga dalam

artian tengkulak, kenapa tidak langsung ke petani?

PEMBICARA: INDRASARI WISNU (NARASUMBER)

Memang betul Pak. Ya mungkin kalau Bulog kita bicarakan secara terpisah Pak, karena

Bulog inikan BUMN milik pemerintah. Saya setuju dengan Pak Agung tadi bahwa Bulog itu

seharusnya bukan BUMN karena dia mengelola logistik dari pangan nasional itu yang memang

harusnya terjadi untuk Bulog. Yang kedua tadi mpertanyaan Bu Alde, kenapa tahun-tahun lalu

tidak terjadi. Bu ini datanya BU, tahun 2015 bulan Desember itu stok di Bulog 1,3 juta ton.

Bulan Desember tahun 2016 stok di Bulog itu 1,7 juta ton. Bulan Desember 2017 itu hanya

959 ribu ton. Kenapa ini terjadi? Tadi kan pertanyaan Ibu kenapa ini terjadi. Ini yang terjadi

BU, karena penyerapanya kurang. Jadi untuk jaga-jaga pemerintah melakukan importasi

scukupnya untuk cadangan yaitu sebesar 500 ribu ton. Ini bukan untuk menyengsarakan petani,

bukan tapi hanya untuk menjaga ketersediaan pangan nasional cadangan pemerintah sesuai

dengan standar. Kalau ada apa-apa nanti bisa chaos negara ini kalau tidak ada beras. Jadi nanti

kalau sudah panen. Terus ya g kedua masalah tadi stok surplus, memang data Bulog hanya

empat daerah yang punya stok beras bagus. Pertama Jatim 167 ribu ton ada di gudangnya,

kedua Jateng tempatnya Bu Denty tadi itu 100 ribu ton ada di gudang Bulog 100 ribu ton,

kemudian di Jawa Barat ada 85 ribu ton perhari ini, kemudian Sulawesi Selatan itu ada 76 ribu

ton, daerah-daerah lain stok Bulog di bawah 50 ribu Bulog. Ada yang Cuma 4 ribu ada yang

cuma 5 ribu, ini stok perhari ini yang ada di Bulog. Jadi itulah kenapa, itu angka-angka yang

ada kenyataan di lapangan. Pembelian Bulog saat ini sangat rendah karena tadi harga gabah

sangat tinggi seperti tadi disampaikan Pak Agung fleksibilitas hanya 10 %. 37 tambah 10 %

hanya. Sekarang sudah dibuka mudah-mudahan Bulog bisa menyerap lebih di panen

berikutnya. Mungkin itu Pak Wakil Ketua yang bisa disampaikan. Terima kasih.

Page 27: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

26 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

PEMBICARA: Drs. HABIB ALI ALWI (BANTEN)

Pertanyaan teman-teman tadi, sekarang ini kita berdebat, ribut. Semua pembicara di

televisi tadi malam juga ramai gitu. Tapi ternyata impor jalan terus. Ini kan memang sudah

diniatkan dari awal walaupun anjing menggonggong kafilah berlalu terus, ini kan prinsipnya.

Dan ini banyaklah kita menerima pola-pola seperti itu dari pemerintah. Jadi pertanyaannya ini

ke Pak Wisnu ya, sudah berapa banyak proses ini sudah berjalan ini. Proses impor beras ini

sudah berjalan berapa lama ini, berapa banyak.

PEMBICARA: INDRASARI WISNU (NARASUMBER)

Jadi gini Pak, beras ini Pak memang izinnya sudah dikeluarkan tapi beras itu baru akan

masuk pada akhir bulan. Paling cepat akhir bulan itu baru masuk berasnya. Sekarang ini

prosesnya baru di masalah di RFQ nya proses internal Bulog Pak. Jadi perkiraan kami, beras

itu masuk di awal akhir bulan Januari atau awal Februari gitu Pak.

PEMBICARA: AHMAD SYAIFULLAH MALONDA, S.P. (SULAWESI TENGAH)

Sedikit Pak Ketua.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Ya.

PEMBICARA: AHMAD SYAIFULLAH MALONDA, S.P. (SULAWESI TENGAH)

Memang kadang-kadang Pak Habib, anjing menggonggong kafilah berlalu itu perlu jadi

perlu sebenarnya karena kalau kebijakan itu walaupun digonggong oleh anjing pun, kalaupun

kebijakan itu untuk kebaikan negara tidak ada masalah sebenarnya. Saya tetap berpikir rasional

ya, artinya begini. Ya artinya pada saat kita kekurangan beras di tahun-tahun berikutnya, ya

pada saat stok itu kita tidak ada, berarti harga itu akan makin lama makin naik. Hukum ekonomi

itu, jadi pada saat itulah pemerintah sudah mengantisipasi pada saat harga itu naik tidak ada

persoalan di situ. Artinya begini pada saat stok itu berkurang harga itu pasti akan naik, nah di

situlah pemerintah dari awal, harus diantisipasi. Antisipasi itulah yang harus dilakukan di awal,

antisipasi itulah yang dilakukan dengan 500 ton. Artinya walaupun anjing-anjing ini

bergonggong ya tidak masalah, kafilah tetap berlalu.

PEMBICARA: Drs. IBRAHIM AGUSTINUS MEDAH (NUSA TENGGARA TIMUR)

Pak Ketua, kita bukan anjing-anjing yang menggonggong. Pak Ketua.

PEMBICARA: AHMAD SYAIFULLAH MALONDA, S.P. (SULAWESI TENGAH)

Saya hanya meminjam istilahnya Pak Habib. Jadi sekarang begini. Kita memang tidak

bisa memastikan. Bahkan menteri pertanian pun tidak bisa memastikan bahwa 2018 kita bisa

punya stok beras, tidak bisa. Kita harus berpikir cuaca juga.

Page 28: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

27 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik, baik.

PEMBICARA: AHMAD SYAIFULLAH MALONDA, S.P. (SULAWESI TENGAH)

Ada faktor lain yang harus kita pikirkan juga, pikirkan Bang.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik Pak.

PEMBICARA: M. SYUKUR, S.H. (JAMBI)

Bayangkan Bulog sudah memberikan data kepada kita lengkap. Kita semua tidak boleh

impor tapi apakah kita bisa memprediksi sampai 2018 akhir kita masih punya beras?

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik, jadi begini.

PEMBICARA: Drs. HABIB ALI ALWI (BANTEN)

Berarti berarti kita harus mengantisipasi agar stok beras itu tetap ada di Indonesia. Naa

kalaupun dia kurang akan berakibat naiknya harga Bang.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Saya yakin Pak Malonda pun juga sangat memperhatikan masyarakat, karena saya

ingat, harga daging naik kita semua menentang. Dia satu-satunya yang mendukung harga

daging naik. Sekarang harga beras mau naik beliau menentang kita, kita mendukung, eh biasa

lah dinamika kita begitu. Jadi Bapak dan Ibu sekalian di akhir ini kita akan membuat sebuah

penyikapan.

PEMBICARA: AHMAD SYAIFULLAH MALONDA, S.P. (SULAWESI TENGAH)

Pak Ketua, sebentar Pak Ketua. Saya tambahkan. Jadi kelemahan ini perlu dibikin

usulan kepada pemerintah terutama soal Bulog. Sepanjang sistemnya tidak diubah, sepanjang

tidak mencari keuntungan maka hasilnya akan seperti ini, itu satu. Yang kedua, kesalahan ini

perlu disampaikan titik berat pemerintah pada padi ini adalah menteri pertanian, kalau kita

masih juga impor beras yang disampaikan Pak Malonda tadi itu, stokkita 2018 dan segala

macamnya, saya anggap menteri pertanian gagal. Berapa banyak uang rakyat yang

dipersembahkan untuk bangun sawah, kemudian subsidi pupuk, dan lain sebagainya. Nah

artinya pemerintah sudah fokus sekali percetakan sawah sebanyak mungkin sampai (kurang

jelas *red) turun tangan. Nah kalau ini gagal berarti menteri pertanian yang gagal maka stok

Page 29: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

28 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

beras tidak bisa dipenuhi. Nah artinya apa? Tadi presentase dibilang 2017 malah turun stok

kita menjadi 900 ribu ton tidak mencapai 1,5 juta ton ini apa? Semakin naik anggaran

kementrian pertanian untuk percetakan sawah tadi (kurang jelas *red). Nah kalau tadi sudah

ada fleksibel untuk membeli gabah di lapangan, terus salahnya apalagi? Terima kasih Pak

Malonda.

PIMPINAN RAPAT : AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik terima kasih. Mungkin dari staf untuk menanyakan. Kesimpulan yang akan

menjadi pernyataan kita dari Komite II DPD RI terkait impor beras di sini. Bisa ditayangkan?

PEMBICARA: AHMAD SYAIFULLAH MALONDA, S.P. (SULAWESI TENGAH)

Bahasa pengamat Pak Ketua, kalau mau cari duit paling gampang untuk kepentingan

tahun politik lewat impor. Jadi dari situ kita pahamlah.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik yang pertama satu Komite II menyatakan bahwa pemerintah harus menunda impor

beras sampai data stok beras harus benar-benar akurat dan vali dari berbagai daerah, ya rasanya

bahasanya apa nih. Ada yang mau koreksi? Oke masukkan dari Bu Baiq dan menjadi sikap

mayoritas kita dari Bang Malonda mungkin. Bahwa Komite II DPD RI menbolak dan

mempertanyakan kebijakan impor beras pemerintah. Begini saja, poin 1 menolak saja, poin 2

mempertanyakan.

PEMBICARA: AHMAD SYAIFULLAH MALONDA, S.P. (SULAWESI TENGAH)

Pak Ketua, Pak Ketua. Kalau kita menolak nah berasnya sudah mau dikirim. Lah mau

apalagi.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Ini sikap kita, sikap kita.

PEMBICARA: Ir. WA ODE HAMSINAH BOLU, M.Sc (SULAWESI TENGGARA)

Menunda pun tidak ada masalah sebenarnya.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Mohon maaf ada poin ke-3, poin ke-3 mohon ditambahkan. Pertama poin satu

menambahkan kebijakan impor beras, poin ke-2 mempertanyakan alasan dikeuarkannya

kebijakan impor beras saat kondisi beras sedang surplus menjelang panen raya. Poin ke-3

meminta pihak-pihak kementrian terkait bertanggung jawab. Poin ke-3 apa tadi Pak Syukur

Page 30: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

29 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

PEMBICARA: Ir. WA ODE HAMSINAH BOLU, M.Sc. (SULAWESI TENGGARA)

Itu kan proyek Pak, oiya oke-oke.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Yang ke-3 meminta pertanggungjawaban pihak kementrian terkait dan Bulog. Inikan

Kementrian Pertanian dan Kementrian perdagangan serta Bulog terkait terjadinya impor beras

karena kan katanya sudah. Baik biar nanti di poin 4. Tadi poin ke-4 yang dari Pak Syukur apa.

Bukan, yang cetak sawah tadi. Ya apa tadi poinnya. Poin 4 tadi yang cetak sawah

mempertanyakan program cetak sawah, produksi pupuk, kementrian pertanian.

PEMBICARA: Ir. WA ODE HAMSINAH BOLU, M.Sc. (SULAWESI TENGGARA)

Mohon maaf saya potong sedikit, saya kira poin terakhir tentang cetak sawah dan

sebagainya itu adalah masalah produksi tidak terlalu relevan untuk kita gabungkan dengan soal

impor toh dari kementrian pertanian juga tidak ada masalah dengan produksi. Kalau mau

mempertanyakan soal itu itu cerita yang lain, untuk urusan lain. Tapi urusan impor beras ini

dari kementrian pertanian tadi sudah jelas bahwa target mereka produksi sudah sesuai dan

bahkan secara tegas bahwa beliau cukup produksi. Jadi kenapa kita kontradiksi.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Jadi kita mempertanyakan kinerja pemerintah, mohon maaf Bu, kita mempertanyakan

kinerja pemerintah secara kolektif bukan parsial.

PEMBICARA: DR. LAODE IDA (OMBUSDMAN RI)

Tadi penjelasan dari kementrian pertanian tadi jelas bahwa ini seperti target sesuai dan

tidak da masalah untuk, bahkan yang saya tangkap dari Bapak kepala ketahanan pangan tidak

perlum impor, itu sudah jelas, ya kenapa kita mempertanyakan produksi mereka, kalau mereka

juga bilang produksi cukup sesuai dengan harapan, sesuai dengan target tidak ada masalah

bahkan mereka mempertanyakan tentang impor ini juga, itu masalah produksi bahwa jika kita

tidak puas dengan produksi yang ada, itu cerita lain bukan urusannya dengan impor ini, karena

dalam hal impor standing position pertanian jelas produksi cukup, kita aman, tidak perlu impor.

PEMBICARA: Drs. IBRAHIM AGUSTINUS MEDAH (NUSA TENGGARA TIMUR)

Pak Ketua saya potong Ibu Laode. Coba kita lihat data yang tadi disampaikan stok beras

kita sekarang ada 900 ribu ton artinya produksi ini kan tidak mencukupi untuk diserap oleh

Bulog apapun alasannya itu. Artinya berapa banyak uang yang sudah dikerahkan untuk

percetakan sawah dan segala macamnya sehingga kita harus impor beras. Jadi bukan kita

menyalahkan menteri-menteri lain, tapi kita mempertanyakan sejauh mana percetakan sawah

ini. Kalau bicara kenapa menteri perdagangan impor beras ini presiden saja setuju kok impor

beras. Ini kuncinya di sana.

Page 31: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

30 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Ini kita mempertanyakan secara kolektif.

PEMBICARA: M. SYUKUR, S.H. (JAMBI)

Kalau presiden mengatakan tidak usah impor beras, tidak akan terjadi. Presiden setuju

kok. Wakil presiden juga setuju.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Artinya presiden tidak yakin, program yang sudah dilakukan kementrian pertanian. Jadi

kita pertanyakan.

PEMBICARA: Ir. WA ODE HAMSINAH BOLU, M.Sc. (SULTRA)

Pak Ketua, saya mau kasih pendapat. Sebenarnya soal pertanian, tadi malam saya ikuti

langsung menteri pertanian ngomong bahwa 2016 tidak impor beras, 2017 tidak impor beras

artinya bahwa sebenarnya 2018, tidak ada alasan untuk impor beras. Nah artinya bahwa

kinerjanya sudah baik tetapi yang disarankan oleh teman saya untuk mempertanyakan itu saya

kira juga tidak salah artinya bahwa nanti dari jawaban menteri pertanian, kita bisa saja

mendukun beliau untuk lebih meningkatkankan kapasitas kinerja mereka, jadi saya kira

pertanyaan tadi tidak negatif tetapi justru kita akan memberikan dukungan kepada menteri

pertanian untuk lebih besar lagi produktivitasnya. Baik terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Karena di poin ketiga pun kita memiliki pertanggungjawaban sama sebenarnya.

Meminta pertanggungjawaban kementrian pertanian, kementrian perdagangan. Silakan Pak.

PEMBICARA: AGUNG HENDRIADI (NARASUMBER)

Mungkin kita menggunakan bahasa yang lebih soft ya. Saya tahu tujuannya Pak Yusuf

serta tujuannya kawan-kawan sekalian. Jadi mungkin meminta penjelasan mengenai program

cetak sawah dan sebagainya. Jadi itu akan terjawab semua nanti. Ya kita makanya produksi

kita dan sebagainya akan kita kaitkan ke sana.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Masuk poin ke-5 tentang Bulog, kita meminta agar Bulog dikembalikan seperti dulu

tidak lagi menjadi BUMN dan dikuatkan.

Page 32: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

31 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

PEMBICARA: Ir. WA ODE HAMSINAH BOLU, M.Sc (SULAWESI TENGGARA)

Jadi gini prinsipnya Pak. Bulog itu jangan mencari keuntungan tapi fungsinya adalah

yang disampaikan tadi adalah aktivitas menjaga harga dan pemasaran. Kalau sifatnya sudah

mencari untung itu sulit. Begitu terima kasih.

PIMPINAN RAPAT : AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Ya poin ke-5 tentang Bulog. Sebenarnya saya ingin menambahkan satu poin terakhir.

Menolak, itu sama poinnya. Oh iya baik.

PEMBICARA: BAIQ DIYAH RATU GANEFI, S.H. (NUSA TENGGARA BARAT)

Pimpinan nomor 2 dan nomor 3 itu sama esensinya.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Nomor 2 dan nomor 3 sama. Nomor 2 dihapus cukup nomor 3. Ada satu poin penting

tadi yang kita ini di mana agar Bulog bisa menyerap lebih banyak beras dari para petani. Ada

satu poin yang saya tambahkan, kita meminta agar pemerintah menguatkan aturan agar Bulog

bisa maksimal melakukan penyerapan hasil pertanian. Gimana Pak? Sesuai target.

PEMBICARA: BAIQ DIYAH RATU GANEFI, S.H. (NUSA TENGGARA BARAT)

Pimpinan, nomor 2 masih meminta pertanggungjawaban ini pertanggungjawaban

kayanya tidak pas di sini. Kata pertanggungjawaban, pertanggungjwaban apa,

pertanggungjawaban. Penjelasan atau apa gitu.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Gini Bu, poinnya kenapa keluar pertanggungjawaban karena posisinya saat ini,

informasi dari Pak Ibrahim, impor beras itu sudah berjalan progresnya. Artinya sudah tidak

bisa lagi ditolak. Kita menolak tapi posisinya tolakan kita itu apa ya.

PEMBICARA: DR. LAODE IDA (OMBUSDMAN RI)

Meminta pertanggungjawaban Menteri Perdagangan dan Bulog dan kementrian

pertanian atas terjadinya impor beras.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Begini. Poin 2 Kementrian Pertanian dihapus saja. meminta pertanggungjawaban

kementrian pihak kementrian perdagangan dan Bulog. Poin ke-3 baru.

Page 33: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

32 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

PEMBICARA: AGUNG HERIADI (NARASUMBER)

Karena memang betul Pak, itu keputusan impor bukan kementrian pertanian.

PEMBICARA: M. SYUKUR, S.H. (JAMBI)

Betul.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik, cukup ya saya rasa ya. Menguatkan aturan.

PEMBICARA: ABDUL AZIZ (SUMATERA SELATAN)

Mohon maaf poin 3, to the point meminta penjelasan kementrian pertanian supaya

bahasanya enak gitu atas program cetak sawah. Terus apa Ibu? Jadi mau menuntut. Meminta

penjelasan kementrian pertanian atas program cetak sawah, subsidi pupuk.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Ini yang mau kita sahkan hari ini Bu. Pernyataan kita.

PEMBICARA: AHMAD SYAIFULLAH MALONDA, S.P. (SULAWESI TENGGARA)

Belum selesai bahasan nomor 3 meminta penjelasan kementrian pertanian, terus

program cetak sawah, subsidi pupuk dan apalagi terhadap status produksi, terhadap status

produksi yang ada gitu. Maksudnya sehingga kita harus impor gitu.

PEMBICARA: AGUNG HERIADI (NARASUMBER)

Izin Pak Ketua, sebetulnya kalau kita capaian produksi yang kita punya, sebenarnya

kita tidak menginginkan itu. Sudah tidak ada impor kalau capaian produksi kita. Jadi kalau

dimintakan penjelasan mengenai program, kami akan jelaskan program cetak sawah dan

sebagainya.

PEMBICARA: M. SYUKUR, S.H. (JAMBI)

Jadi begini saja Pak Ketua. Ini sikap politik kita harus disampaikan ke publik, kalau ada

dari kementrian pertanian dan perdagangan silakan yang penting kita sampaikan. Artinya

kenapa ini terjadi impor beras artinya berarti sawah-sawah atau segala macam ini kan

kebutuhan kita kurang. Padahal negara ini sudah memberi uang banyak terhadap subsidi pupuk

dan percetakan sawah yang kita pertanyakan kenapa ini harus impor beras juga padahal

program percetakan sawah sudah sampai TNI turun maka kita minta kepada menteri pertanian

untuk menjelaskan. Soal dia tercapai produksi atau tidak silakan dia sampaikan. Tidak perlu

kita perdebatkan membela menteri pertanian. Semacam itu sikap politik kita. Terima kasih Pak

Ketua.

Page 34: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

33 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Sudah cukup ya 5 sikap ini.

PEMBICARA: Ir. WA ODE HAMSINAH BOLU, M.Sc (SULAWESI TENGGARA)

Yang ke 4 dan ke 5 ini kan sama saja Pak. Disatukan saja Pak. Meminta Bulog agar

dikembalikan kepada fungsinya untuk stabilisasi dan fungsi penyaluran distribusi.

PIMPINAN RAPAT AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Nomor 4.

PEMBICARA: Ir. WA ODE HAMSINAH BOLU, M.Sc. (SULAWESI TENGGARA)

Maksud saya disatukan Ibu. Jadi ada poin untuk kementrian perdagangan supaya

bahasanya simple dan to the point. Poin kementrian perdagangan, poin kementrian pertanian

dan poin Bulog.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Tidak apa-apa kita buat Bulog jadi 2 poin.

PEMBICARA: Ir. WA ODE HAMSINAH BOLU, M.Sc. (SULAWESI TENGGARA)

Bisa disatukan.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Mohon maaf kita buat Bulog jadi 2 poin karena Bulog yang melaksanakan program

impor beras ini. Sengaja tidak apa-apa. Baik saya rasa 5 poin ini cukup.

PEMBICARA: BAIQ DIYAH RATU GANEFI, S.H. (NUSA TENGGARA BARAT)

Nomor 4 nya ditambahin sedikit Pak fungsinya di situ lebih diperjelas.

PIMPINAN RAPAT : AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Apanya Pak? Saran dari Pak.

PEMBICARA: Ir. WA ODE HAMSINAH BOLU, M.Sc. (SULAWESI TENGGARA)

Nomor 4 nya fungsinya jangan berhenti sampai fungsinya saja, artinya dijelaskan

sedikit apa yang dimaksud. Nomor 4 nya itu

Page 35: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

34 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Sebagai badan yang menangani. Fungsi dan kewenangannya saja.

PEMBICARA: Ir. WA ODE HAMSINAH BOLU, M.Sc (SULAWESI TENGGARA)

Ya Pak, kalau saya yang ketiga saya tidak setuju. Meminta penjelasan kementerian

pertanian atas program cetak sawah dan subsidi pupuk. Semua mestinya dijelaskan di situ,

bahwa dengan program cetak dan subsidi pupuk. Kenapa kita masih impor tapi bahasa yang

anda masukkan di situ tidak seperti itu.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Silakan ditambahkan Pak.

PEMBICARA: ABDUL AZIZ (SUMATERA SELATAN)

Harus ada penjelasan dari kita bahwa program cetak sawah dan subsidi pupuk itu

seharusnya menunjang. Jangan seperti itu bahasanya.

PIMPINAN RAPAT: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Baik Bapak dan Ibu sekalian bila ingin menambahkan, langsung kepada redaksionalnya

saja, redaksionalnya saja tambahkan. Ke Pak Jhon yang mengetik biar dia bingung. Baik, pada

prinsipnya 5 hal ini yang kita ingin sampaikan, sikap kami. Cukup ya, Bapak-ibu sekalian kita

tetapkan 5 poin ini sebagai sikap kita terhadap kebijakan impor beras pemerintah. Baik Bapak

dan Ibu sekalian saya bacakan sekali lagi pernyataan sikap Komite II DPD RI terkait kebijakan

impor beras dari pemerintah. Satu menolak kebijakan impor beras. Kedua meminta

pertanggungjawaban kementrian perdagangan dan Bulog terkait impor beras. Ketiga meminta

penjelasan Kementrian Pertanian atas program cetak sawah dan subsidi pupuk sehingga

menyebabkan adanya impor beras. Keempat meminta Bulog dapat dikembalikan kepada fungsi

dan kewenangannya. Kelima meminta pemerintah menguatkan aturan agar Bulog dapat

menyerap beras petani sesuai dengan target. Cukup? Baik Bapak dan Ibu terima kasih Bapak

dan Ibu anggota sekalian kepada Pak Agung Kepala Badan Ketahanan Pangan dari kementrian

pertanian serta para rombongannya dan Pak Indria Sari Wisnu Direktur Impor dari Kementrian

Perdagangan beserta stafnya. Sekali lagi kami berharap agar apa yang ada pada hari ini bisa

disampaikan kepada Bapak-bapak menteri sehingga suara dari masyarakat daerah ini bisa

menjadi bahan pertimbangan terkait impor beras ini kalau bisa ditunda. Itu mungkin dari kami.

Ada hal lagi yang ingin disampaikan Bapak-ibu sekalian? Cukup? Sekali lagi kurang lebihnya

saya mohon maaf.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Page 36: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... fileTerakhir kami juga mempertanyakan tentang PT. PPI yang ditunjuk sebagai impotir beras walaupun dibatalkan diganti dengan dikembalikan

35 RDP KOMITE II DPD RI MS III TS 2017-2018

RABU, 17 JANUARI 2018

PEMBICARA: AHMAD SYAIFULLAH MALONDA, SP. (SULAWESI TENGAH)

Pak Ketua jadi walaupun sudah tutup ini kan kita semua politisi di daerah sangat

dituntut suara-suara kita karena itu saran saya Pak Ketua segera tanda tangan saja satu supaya

kita tidak usah (tidak terdengar, red.) sudah cukup ya.

PIMPINAN RAPAT : AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (WAKIL KETUA

KOMITE II DPD RI)

Siap.

.

RAPAT DITUTUP PUKUL 13.00 WIB