menumbuhkan sikap ilmiah dengan latihan menuliskan usulan...

23
Menumbuhkan Sikap Ilmiah dengan Latihan Menuliskan Usulan Penelitian Pada Program Kreativitas Mahasiswa tahun 2008 Makalah disampaikan dalam kegiatan “Pelatihan Metodologi Penelitian dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah untuk Mahasiswa dan Calon Dosen Pembimbing PKM Fakultas Psikologi Universitas dalam rangka mempersiapkan proposal PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) Disusun Oleh: Yanti Rubiyanti DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PSIKOLOGI BANDUNG 2008

Upload: buinhi

Post on 02-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Menumbuhkan Sikap Ilmiah dengan Latihan Menuliskan

Usulan Penelitian

Pada Program Kreativitas Mahasiswa tahun 2008

Makalah disampaikan dalam kegiatan “Pelatihan Metodologi Penelitian dan Penulisan Karya

Tulis Ilmiah untuk Mahasiswa dan Calon Dosen Pembimbing PKM

Fakultas Psikologi Universitas

dalam rangka mempersiapkan proposal PKM (Program Kreativitas Mahasiswa)

Disusun Oleh:

Yanti Rubiyanti

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PSIKOLOGI

BANDUNG 2008

Halaman 1 dari 22

Menumbuhkan Sikap Ilmiah dengan Latihan Menuliskan Usulan Penelitian

Pada Program Kreativitas Mahasiswa tahun 2008

Oleh: Yanti Rubiyanti

Makalah disampaikan dalam kegiatan “Pelatihan Metodologi Penelitian dan Penulisan Karya

Tulis Ilmiah untuk Mahasiswa dan Calon Dosen Pembimbing PKM

Fakultas Psikologi Universitas

dalam rangka mempersiapkan proposal PKM (Program Kreativitas Mahasiswa)

Pengantar

Sebelum kita membuat usulan penelitian, seorang peneliti seyogyanya memahami

terlebihi dahulu sikap-sikap yang perlu dibangun dan dimiliki seorang peneliti. Salah satu sikap

yang diperlukan adalah sikap curiosity, creativity dan commitment. Usulan Penelitian (UP)

adalah rencana penelitian tertulis yang bersifat formal, yang dapat berbeda dari institusi ke

institusi dan diperlukan untuk :1) memperoleh persetujuan penelitian dari institusi tempat ia

meneliti, 2) sebagai alat untuk menuntun peneliti dalam melaksanakan seluruh proses penelitian

dan 3) untuk mengajukan permintaan dana.

Di dalam usulan penelitian salah satu hal yang perlu seorang peneliti lakukan adalah

bagaimana berpikir dan mempertanyakan suatu fenomena dengan kerangka teori atau cara

berpikir yang tepat. Jawaban yang dicari seyogyanya merupakan jawaban dari pertanyaan yang

peneliti ingin ketahui. Dalam perkembangannya, para ilmuwan mencari jawaban untuk

pertanyaan mereka sendiri. Pekerjaan mereka dibangun dari kemampuan yang sangat tinggi

dalam menanyakan dan menjawab pertanyaan, mengetahui bagaimana menanyakan pertanyaan

adalah suatu hal yang penting seperti juga mengetahui untuk menjawabnya. Sains adalah suatu

proses dan perumusan pertanyaan-pertanyaan yang spesifik dan kemudian menemukan

jawaban agar mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari aslinya. Sains adalah proses

inquiry (penggalian lebih mendalam)-suatu cara berpikir tertentu.

Dari proses inquiry ini, banyak alat dan produk bermanfaat yang diciptakan termasuk

peralatan laboratorium, prosedur statistik, komputer, penerbangan luar angkasa, obat-obatan,

detergent yang kuat, dan yang disayangkan adalah senjata mematikan. Hal ini terjadi karena

orang salah menafsirkan esensi dari sain. Esensi dari sains adalah cara berpikir dari ilmuwan,

nalar yang digunakan dalam menanyakan dan menjawab pertanyaan secara sisternatis. Seorang

Halaman 2 dari 22

ilmuwan dapat mengoperasikan secara ilmiah pada saat sedang duduk dibawah pohon di

hutan, memikirkan suatu masalah, dan menggunakan alat yang tidak lebih teknik dari pensil

dan kertas. Disiplin dari kimia yang ilmiah tidak membuatnya menjadi lebih ilmiah dari

psikologi melalui proses, dari cairan yang menggelembung dan peralatan

laboratoriumoratorium lainnya. Sama halnya, mengetahui bagaimana menggunakan suatu

mikroskop electron atau menjalankan sebuah program komputer tidak akan menjadikannya

seorang teknisi laboratoriumoratorium. Gambaran televisi berupa laboratorium dengan pekerja

laboratorium berjubah putih dikelilingi dengan mesin yang mengedipkan cahaya adalah

metafora visual yang efektif. Tetapi tidak bersifat valid menampilkan esensi dari Sains, untuk

menggunakan metafora yang lain, sebuah gedung pencakar langit benar-benar mencakar langit.

Esensi dari sains modern adalah cara berpikir, cara yang disiplin dimana pertanyaan dan

dijawab diberikan untuk memahami peristiwa alamiah tersebut. Ini merupakan proses logis dan

memerlukan bukti, dan bukan teknologi, yang menjadi karakteristik sains. Hal ini merupakan

proses intelektual dan sasaran utamanya adalah untuk memahami alam semesta ( Staddon &

Bueno, 1991).

Menanyakan Pertanyaan

Menanyakan pertanyaan bukanlah hal yang baru, Socrates dan para pengikutnya lebih

dari 2.400 tahun yang lalu menggunakan system yang sudah lebih maju dalam menanyakan

pertanyaan. Sebuah pertanyaan adalah salah satu sisi dari ide, di sisi lain adalah suatu kuantitas

yang tidak diketahui suatu jawaban yang potensial. Setiap pertanyaan menunjuk pada

eksistensi yang tidak diketahui pada beberapa area dari manusia yang diabaikan atau tidak

pasti. Socrates mengetahui, bahwa melalui pertanyaan yang tajam, yang sistematis mengenai

agama, politik, dan moral, Ia dapat mengungkapkan pengabaian mereka dan ketidakpastian,

juga menjadikan mereka tidak nyaman akan pertanyaan tarsebut. Sayangnya bagi Socrates,

warga yang baik dibuat menjadi tidak nyaman sehingga membuat dirinya dituduh sebagai

seorang yang subversif dan memanipulasi kalangan muda. Dikarenakan pertanyaan seperti itu

dapat menyebabkan ancaman bagi kesehatan seseorang. Tetapi resiko yang muncul adalah

bagian dari pekerjaan setiap ilmuwan. Sejumlah ketegangan politik dan sosial banyak

disebabkan oleh munculnya pertanyaan dan mengekspos pengabaian, dan orang ini sering kali

mendapatkan balasan serius. Leonardo Da Vinci dan Galileo mengancam dogma gereja dalam

Renaissance, Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace dan sejumlah geologis abad sembilan

belas memberikan data yang menanyakan kebenaran alkitab mengenai penciptaan dan masa

Halaman 3 dari 22

penciptaan bumi. Supaya jangan ada orang yang percaya bahwa balasan pada sejarah masa

lalu, dimana hingga tahun 1965 setiap warga Arkansas yang mempelajari teori Darwin akan

dituntut oleh pengadilan (Bernstein, 1980, p.4). Skepticism yang bebas dari para ilmuwan

tidak dapat ditolerir dalam Negara yang berdaulat. Bahkan di Negara AS, pegawai pemerintah

sering ikut campur dalam penyiaran dan pertukaran pengetahuan yang bebas. Pengetahuan

ilmiah telah menjadi sangat penting dalam dunia kita yang modem. Sebagai contoh, pada 1982,

perwakilan AS membatalkan 100 makalah yang dijadwalkan pada konvensi rekayasa

dikarenakan Departemen Pertahanan menyatakan bahwa sebagai informasi merupakan rahasia

militer bagi negara Rusia, dimana para ilmuwannya hadir disana.

Contoh yang lain dari sensor yang digunakan oleh Negara adalah meliputi pembuangan

limbah Exxon Oil di Prience William Sound di Alaska, pada tahun 1989. Informasinya

berguna bagi upaya pembersihan yang digabungkan oleh ilmuwan dan teknisi. Tetapi, selain

kebutuhan publik yang mendesak untuk informasi itu, jaksa umum Alaska memerintahkan

ilmuwan pernerintah untuk tidak mempublikasikan, terutama membahas, atau sebaliknya

menutup semua data yang ada, dikhawatirkan informasi tersebut dapat digunakan perusahaan

Exxon Oil dalam tindakan yang legal (Busch, 1991). Informasi yang ilmiah seringkali penting

untuk menyelesaikan suatu masalah Negara, dan pengungkapannya yang bebas dapat membuat

banyak orang menjadi tidak tenang.

Para ilmuwan berupaya menjawab pertanyaan ini, tidak melalui meyakini keyakinan

terdahulu, tetapi melalui mempelajari pertanyaan dan mencari jawaban-jawaban yang baru.

Ilmuwan adalah seorang pervasive skeptic yang mau mentolerir ketidakpastian (Stemberg &

Lubart, 1992) dan yang merasakan kesenangan intelektual pada saat menciptakan pertanyaan

dan mencari jawaban mengenai alam. Menanyakan sebuah pertanyaan adalah suatu usaha yang

kreatif, membawa ide bersama-sama, yang setidaknya menunjukkan hal yang baru.

Menciptakan ide yang baru memberikan para ilmuwan kepuasaan pribadi untuk rasa curiosity

dan creativity mereka. Curiosity adalah motivator utama bagi ilmuwan. 'What?", "How?", dan

“What If” adalah dasar bagi kosakata ilmuwan. Curiosity bisa saja membunuh seekor kucing,

berdasarkan yang pernah orang bilang dahulu, tetapi curiosity membuat ilmuwan bertahan. J.

Robert Oppenheimer (1956) menyatakan bahwa riset yang ilmiah adalah "yang responsif

terhadap curiosity manusia yang primitive, permanent, pervasive" Menurut Linus Pauling

(1981), dengan memuaskan curiosity seseorang adalah salah satu sumber hidup yang besar

dari kebahagiaan. B. F. Skinner (1956) setuju, yang menyarankan kita; ”ketika anda

mengarah ke satu hal yang menarik, lupakan segala yang anda tahu dan pelajarilah"

Halaman 4 dari 22

Seringkali terjadi dalam sains penemuan-penemuan yang penting mungkin secara simultan dan

independent oleh peneliti yang berbeda yang mengenakan perspektif teoritis yang sama.

Pengejaran ilmuwan akan curiosity mengikuti pola yang tidak dikenal, kadang-kadang

ditemukan dalam penemuan yang dramatis dan tidak terantisipasi yang bersifat ketidak

sengajaan—masalah keberuntungan. Tetapi pada saat ilmuwan menanggalkan segalanya untuk

menyenangkan curiosity-nya, mereka melakukannya dengan "prepared mind”- suatu disiplin

curiosity yang membuat mereka waspada terhadap kemungkinan dari penemuan yang tidak

sengaja (serendipitous) "Sebuah penemuan", seperti yang dinyatakan Albert Szent-Gyorgi,

"dikatakan sebagai ketidak sengajaan bertemu dengan prepared mind" (tercatat dalam

Bachrach, 1981, p.3). Louis Pasteur, ketika mendengarkan pertanyaan seorang tamu

kehormatan dalam acara resepsi yang besar, bukankah menakjubkan bahwa saat ini berapa

banyak pencapaian ilmiah yang diperoleh dari ketidak sengajaan?" "Ya," jawab Pasteur,"itu

benar benar mengagumkan pada saat anda memikirkannya, dan selanjutnya, apakah anda

pernah mengamati kepada siapa ketidaksengajaan itu terjadi?" (Nelson, 1970, p. 263).

Curiosity dari ilmuwan tidaklah diam, tetapi aktif, mengarah ke penemuan-penemuan. Tidak

pada keberuntungan semata, tetapi dikarenakan itu disisipkan didalam prepared mind dan

dilakukan dalam riset yang lama waktunya. Ini adalah disiplin curiosity, yang ditajamkan dan

difokuskan oleh pekerjaan dan keputusasaan jika tidak diikuti dengan keberhasilan.

Ilmu Pengetahuan & Seni

Terdapat suatu perbedaan antara ilmuwan dan ahli seni (seniman) yang dapat dilihat

dari karakteristiknya, yaitu :

Karateristik yang dimilki oleh para ilmuwan antara lain:

1. Memiliki rasa ingin tahu (curiosity)

2. Memiliki kreatifitas (creativity)

3. Adanya keragu-raguan atau ketidakpastian (skepticism)

4. Toleransi terhadap ketidakjelasan (Tolerance of Ambiguity)

5. Memiliki komitmen untuk bekerja keras

6. Memiliki cara, atau pola, berpikir mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan.

Sedangkan karakteristik yang dimiliki oleh para ahli seni (seniman) adalah sama dengan

ilmuwan namun seorang ahli seni lebih dominan kepada rasa ingin tahu (curiosity) dan daya

kreatifitas (creativity) yang tinggi. Jadi perbedaan utamanya terletak pada kualitasnya.

Halaman 5 dari 22

Selain perbedaan di atas, terdapat pula persamaan antara ilmu pengetahuan dan seni yaitu :

Ilmu pengetahuan dan seni memiliki variasi dari suatu tema yang sama

Merupakan kombinasi antara rasa ingin tahu manusia, dengan suatu komitmen terhadap

ide atau gagasan

Merupakan disiplin ilmu terhadap penyelidikan

Merupakan suatu produk yang menggambarkan ide-ide

Contoh: tokoh yang memberikan sumbangan ilmu bagi dunia ialah Charles Darwin dan Alfred

Russel Wallace. Mereka telah mengeluarkan banyak gagasan serta melakukan perjalanan ke

Amazone dan Pasifik Selatan serta melakukan operasi biologis dari seleksi alam mengenai asal

dari munculnya spesies baru. Keduanya telah menggabungkan banyak data dan menciptakan

suatu konsep seleksi alam yang membuat teori evolusi mereka menjadi penting bagi dunia ilmu

pengetahuan.

Memperoleh Pengetahuan

Sains menggunakan pemikiran sistematis, teratur untuk memperoleh pengetahuan

tentang alam. Hal ini menitik beratkan pada pencarian/perolehan informasi dan penggunaan

informasi. Bagaimanapun Science bukan hanya cara pemikiran tentang dunia.

G. C Helmstadter ( 1970) menyebutkan bahwa metoda yang umum dalam memperoleh

pengetahuan sebagi berikut tenacity, intuition, authority, rationalism empiricism, and science.

Metoda ini diatur berdasarkan kebutuhan, ketercukupan informasi dan atas sifat alami

pengolahan information.

Tenacity

Gagasan diterima sebagai pengetahuan, sebab gagasan ini telah diterima untuk waktu

lama dan berulang sehingga mereka memperoleh suatu aura kebenaran yang tidak perlu

ditanyakan. Tenacity digunakan pada kampanye politik modern dimana gagasan, seringkali

salah atau merusak, namun karena sering diulang secara terus menerus sehingga pemberi suara

mulai menerima bahwa gagasan itu benar. Pemasang iklan menggunakan metoda ini,

mengulangi pesan berulang kali mengharapkan konsumen akan menerima pesan itu sebagai

Halaman 6 dari 22

suatu kebenaran. Ketika tenacity berlangsung, tidak ada permintaan untuk memeriksa

ketepatan gagasan.

Intuition

Intuition adalah hal yang umum dalam kehidupan sehari-hari. Kita semua pernah

memiliki pengalaman dalam hal menyukai atau tidak menyukai orang pada saat pertama kali

bertemu. Kita jarang sekali mengujinya secara intelektual cukup merespon dengan hanya

merasakannya saja. Kita biasanya memiliki kebiasaan yang bersifat firasat atau istilah lainnya.

Hal ini membantu kita dalam banyak situasi, akan tetapi juga bisa mengarah pada kekeliruan.

Respon intuitif seperti ini merupakan penaksiran yang cepat yang didasari oleh

pengalaman, perilaku dan perasaan yang belum teruji. Apa yang membuat respon intuitif

adalah bahwa kita menerima pengetahuan ini secara cepat tanpa pemikiran rasional atau

pengujian pada fakta-fakta.

Authority

Penerimaan terhadap suatu gagasan sebagai pengetahuan dikarenakan menghormati

sumbernya, seperti tulisan religius, Aristotle, Mahkamah Agung U.S., presiden, Pope, atau

Sigmund Freud- kita mengakui gagasan mereka sebagai suatu yang valid.

Tenacity, intuision, dan autority menitik beratkan pada informasi dan proses. Mereka

menyatakan bahwa kita mengetahui sesuatu adalah benar sebab (1) hal itu hampir selalu, (2)

kita merasakannya seperti itu, atau (3) suatu otoritas mengatakan seperti itu. Mereka berbagi

sesuatu tanpa kritik penerimaan terhadap informasi dan kesimpulan. Kita semua, bahkan

ilmuwan, menggunakan metoda ini di dalam hidup sehari-hari dan akan membuat keputusan

berdasar pada suatu penerimaan tanpa kritik terhadap informasi. Hal ini terkadang membantu

mempermudah hidup kita.

Rationalism

Suatu cara berpikir di mana pengetahuan dikembangkan melalui pemberian alasan.

Dalam pendekatan rasionalistik, informasi secara hati-hati dinyatakan dan aturan logis diikuti

untuk mencapai kesimpulan yang dapat diterima. Pertimbangkan silogisme klasik ini:

All crows are black. (the major premise)

Halaman 7 dari 22

This is a crow. (the minor premise) Therefore, this crow is black (the conclusion)

Kesimpulan secara logika diperoleh dari pendapat kecil dan yang utama. Proses logis

yang sama, bagaimanapun, akan mengantar kita ke menolak kesimpulan yang berikut:

All crows are black This is black Therefore, this is a crow

Dalam pendekatan yang rasionalistik, kesimpulan dicapai melalui logika yang merupakan

suatu cara yang lebih dapat dipercaya untuk sampai dalam pengetahuan dibanding tenacity,

intuision, atau otority. Bagaimanapun, rasionalisme mempunyai batasan. Pertimbangkan

silogisme ini:

All 4-year-old children develop fears of the dark. Lisa is a 4-year-old child. Therefore, Lisa has developed fears of the dark.

Bagaimana jika Lisa benar-benar belum 4 tahun? Bagaimana jika Ia tidak merasa

takut? Pertanyaan ini yang menjadi batasan-batasan dalam pengembangan rasionalism.

Sehingga pengetahuan itu tetap saja harus memiliki batasan-batasan.

Pendekatan yang rasionalistik mengijinkan pengembangan logis dan sistematis

statemen bersifat sementara (hipotesis) itu kemudian bisa diuji dalam beberapa cara.

Rasionalisme digunakan ilmu pengetahuan untuk kembangkan hipotesis yang kemudian bisa

diuji melawan terhadap ukuran-ukuran eksternal. Ilmu pengetahuan akan selangkah lebih maju

jika pengujian hipotesis masing-masing dilakukan dengan pengalaman.

Empiricism

Empiricism memperoleh pengetahuan dengan menggunakan pengamatan, hal ini berarti

pengetahuan dengan cara memahami menggunakan pengindraan. " Aku tidak akan percaya

kecuali jika aku lihat itu!" adalah semboyan penganut aliran empirisme. Thales, Hippocrates,

Galen, Copernicus, Galileo, dan Darwin semua didasarkan pada pengamatan dalam membuat

kesimpulan penting mereka.

Halaman 8 dari 22

Empiricism bagaimanapun, mempunyai pembatasan dan dapat mengantar pada

kesalahan dan kadang-kadang kesimpulan berbahaya. Ketika belum pernah melihat Hongkong

atau kota-kota lain maka tidak berarti kota-kota tersebut tidak ada. Bagaimana dengan hal-hal

yang tidak tampak sepereti angin, suhu, dsb atau yang tidak dapat dilihat secara lagsung tanpa

bantuan alat. Dalam empiricism kita bisa melihat sesuatu berdasarkan gejala-gejala yang

ditimbulkan secara tidak langsung.

Jika yang dilakukan hanya mengumpulkan fakta kita hanya akan memperoleh daftar

fakta-fakta sehingga kita tidak akan mengerti kaitan antar fakta tersebut dan arti dari fakta

yang kita miliki. Fakta akan bermanfaat jika kita dapat memikirkan hal tersebut dengan

menggunakan pemikiran rasional untuk mengolahnya, menggambarkan dan menggunakan

fakta tersebut untuk memprediksi sesuatu kejadian. Dengan kata lain perlu ada kombinasi

antara empirism dengan pemikiran rational sehingga saling mempengaruhi.

"saya melihat sesuatu dengan jelas dan tiba-tiba berubah menjadi bukan seperti aslinya"

Gambar 1. 1

Science

Science membawa bersama-sama unsur-unsur kedua-duanya, rasionalisme dan teori

empirism, dilakukan terus menerus. Dalam science kita memerlukan rasionalisasi dan

pengamatan yang sangat mendalam terhadap fakta-fakta yang diperoleh.

Ringkasan Internal

Seni, Ilmu pengetahuan, dan Pengetahuan

Science muncul dari curiosity, skill dan keinginan manusia untuk mendapatkan pengetahuan

dan memahami alam semesta. Metode yang umum dari pemerolehan pengetahuan terdiri dari

Tenacity, Intuition, Authority, Rasionalism, Empiricism, dan Science. Science adalah cara

berfikir atau proses sistematis dari menayakan dan menjawab pertanyaan. Ini melibatkan suatu

Halaman 9 dari 22

interpal yang terus menerus dari pemikiran rasional dan onservasi empiris. Science merupakan

metode terbaik yang kita miliki untuk menjawab banyak pertanyaan.

Medieval Science

Setelah abad persecution, paham kristiani mulai diterima, pada akhir abad ke-4. Paham

kristiam di kerajaan Roma menjadi kepercayaan yang dominan sekaligus menjadi institusi

social utama dan berlakukan aktifitas berfikir dalam sebuah kekuatan politik. Seribu tahun

kemudian di Eropa barat pada permulaan zaman yunani kono terjadi peningkatan kepercayaan.

Medieval kristian percaya. bahwa intelegensi yang akurat serta menyeluruh dapat menyatu

menjadi suatu susunan dan kebenaran dari teologi yang mempelajari tentang wahyu,

rasionalisasi, authority, yang menjadi metoda unium dalam mengembangkan nietode

pengetahuan sekunder dari suatu bidang studi. Empiricism memiliki tempat kedua dalam

medieval science. Para siswa Kristen meelanjutkan studi dalam astronomi, politik, dan zoology

selalu dalam lingkup pelayanan agama.

Pada abad ke tiga betas, sebagian orang gereja sepeti Thomas Aquinas dan Roger

Bacon, barangkali terpengaruh oleh penemuan ulang dari pemberian beasiswa secara klasik,

yang mengakui nilai empirism. Bacon dan ilmuan Zaman pertengahan yang lain mengulang

percobaan optik yang dilakukan sebelumnya oleh ilmuan islam. Seorang warga Dominika,

Dietrich of frieberg, menggunakan bola gelas berisi air pada eksperimen visible spectrum,

menemukan babwa warna-warna terfraksi ulang pada bagian dalam jatuhan air pada waktu

yang bersamaan, Jordanus DeNemore beksperimen dengan berbagai tipe pengungkit dan

ekullibrium dari berat pada pesawat yang dimiringkan. Pada tahun 1269 Peter the Stranger of

Maricourt menerbitkan percobaan empirisnya dengan magnet. Pekerjaannya adalah "suatu

model dari tehnik-tehnik dari observasional dan eksperimental dalam fisika".Dietrich of

frieberg mencatat bahwa appeal authority yang biasa sekalipun tidak pernah melepaskan apa

yang telah dimanivestasikan oleh kesadaran kita.

Selama abad ke-12 dan ke-13, perubahan besar terjadi dalam bidang politik, seni,

komersial, eksplorasi, dan bahkan dalam teknologi perang. Orang lebih memfokuskan pada

dunia di sekitar mereka, dan suatu pembangkitan beasiswa yunani kuno, Greco-Roman dan

islam terjadi. Setelah eropa barat meluaskan perdagangannya ke wilayah mediterania, mereka

menemukan para murid beasiswa islam telah menjadi bagian dari peradaban tinggi bangsa

Halaman 10 dari 22

Moor di Spanyol pada abad ke sepuluh. Murid-murid ini membawa pengaruh gaya klasik Arab

pada karya-karyanya. Pada dua abad berikutnya karya-karya ini secara bertahap diterjemahkan

ke babasa latin. Pada akhir abad ke-12, para murid masa pertengahan ini sangat hafal pada

tulisan Hippocratic dan Galenik dalam bidang obat-obatan, matematika. Euclid, astronomi

Ptolemy, fisika Arcchimedes, dan sejumlah besar karya matematika Hindu. Didaerah pengaruh

ini, sekolah medis dibangun diseluruh Eropa dan membangkitkan studi secara empiris

mengenai pengobatan, matematika, dan fisika. Empiricism dan rationalism yang diterapkan

pada studi mengenai fenomena natural kembali ditinjau sebagai cara yang utama dalam

mempelajari alam dan mendapatkan pengetahuan. Sains yang empiris tetap berada, dalam

ikatan dari teologi, dimana untuk sesaat terdapat ruang bagi sains untuk berkembang. Namun

demikian, sains empiris segera akan menghadapi balasannya, dan pada abad ke tujuh betas

mulai tidak- digunakan lagi.

Dua ketetapan dalam sains empiris diawali oleh Mesir dan keudian diperkuat oleh

teologis Kristen. Pertama dan yang paling penting, sains empiric tidak boleh bertentangan

dengan dogma teologis. Jika ketidak cocokan muncul antara pengetabuan yang didorong oleh

kesadaran dengan pengetahuan yang muncul melalui wahyu atau otoritas gereja,

pemecahannya cukup sederbana, kebenaran bersandar pada teologi, dan setiap ide-ide yang

kontradiktif adalah keliru. Kedua, ketika empiricism digunakan adalah bertujuan dalam

melayani agama. Kedua ketetapan im ditantang oleh bangkitnya sains empirik. Sebagai contoh,

para murid penerima beasiswa menyatakan bahwa sebaiknya/seharusnya digunakan untuk

kebaikan seturuh umat manusia (untuk memahami dan memerangi penyakit). Fokus yang baru

ini mengurangi kekuatan teologis pada sains empirik. Greja mentolerir penerapan ini dari sains

ke kemanusiaan selama itu tidak melawan dogma gereia. Pada waktunya, tentukan saja

tantangan ini terjadi dalam perjuangan revolusioner dan sains pada abad ke empat betas sampai

abad ke tujuh belas.

The Scientific Revolution

Sejak abad 13, ilmu pengetahuan telah terbukti memberikan sumbangsihnya di bidang

kedokteran, setelah para ihnuwan menemukan kegunaan ilmu pengetahuan untuk memberikan

pelayanan jasa bagi manusia. Topik tersebut menjadi point utama dalam sejarah ilmu

pengetahuan, tokoh utamanya adalah Francis Bacon yang telah berfikir keras di abad 16.

Walaupun ilmu pengetahuan lebih menitikberatkan pada pencapaian terhadap apa yang

menjadi kebutuhan dari manusia, masih dipenparuhi oleh kontrol dari unit religis dan otoritas

Halaman 11 dari 22

politik yang ada. Keadaan tersebut berlangsung sampai abad ke-14. Pertumbuhan ilmu

pengetahuan berlangsung selama 400 tahun pada lingkungan sosial yang secara nyata merubah

pengalaman manusia.

Mulai dari abad 13 sampai abad 16, penemuan-penemuan baru dan hipotesa harus

mendapatkan tentangan dan dogma keagamaan. Contohnya katolik dan protestan menentang

pernikiran Rene Descartes (1596 - 1650). Descartes mempertanyakan konspe teologi dan

metafisik tentang jiwa. Mengacu pada observasi yang objektif dan penelitian tentang ketidak

sadaran. Dua pemikiran Descartes, yang pada nantinya akan menjadi perdebatan dalam

perkembangan psikologi, konsep dan doktrin ide tentang dualisme badan dan jiiva. Ide itu

muncul karena menurut Descartes proses internal dalam diri akan berinteraksi dengan dunia

luar, dan itu akan menjadi pengalaman bagi individu.

Galileo-Galilei menantang dogma gereja (1564-1642). Seorang astronomer brilian,

Fisikawan, Filsuf, matematikawan dan seorang ilmuwan. Galileo menjadi salah satu yang

mengembangkan modem scientific yang lebih masuk akal. Pada 1633, penyelidikan galileo

yang mendukung konsep copernican harus ditarik kembali, yaitu konsep yang menyatakan

bahwa bumi berputar mengelilingi matahari. Pemikiran ilmiah dipelopori dan dimotori oleh

copenicus, Bacon, Galileo, Kepler, Newton dan ilmuwan lainnya.

Pada kenyataanya pemikiran mereka harus bertabrakan dengan kepercayaan religius.

Untunglah perubahan terjadi di awal abad ke-19 para ilmuwan telah membangun dan

memperkuat diri untuk pertama kalinya setelah 400 tahun dan sekarang telah mendapatkan

kebebasan mencari alternatif cara untuk memahami alam.

Sejak abad 18 dan 19 penelitian dan pembelajaran tentang ilmu pengetahuan

berkembang pesat, terutama di universitas, penelitian sosial yang dapat mendukung pada

penelitian ilmu pengetahuan dan para ilmuwan dibutuhkan di industri, universitas dan

perpustakaan. Sejak abad 20, ilmu pengetahuan telah diterima dan menjadi perkembangan

sosial utama.

Ilmu pengetahuan telah dikernbangkan dengan sangat cepat pada akhir abad ke 20.

Contohnya perkembangan besar dalam energi fisika dapat memberi kita pandangan dalam

membangun gedung-gedung.Pada ilmu biologi kemampuan membaca dan memanipulasi unsur

DNA telah berperan penting untuk menciptakan variasi baru dalam bentuk hidup. Para ahli

ilmu pengetahuan menggabungkan psikologi, biologi, neurologi dan biokimia, telah berperan

penting dalam teknologi baru seperti membayangkan gema magnetik (MRI). Akhirnya

Halaman 12 dari 22

perkembangan besar dalam memimpin yang lebih utama dan sesungguhnya kecepatan

kepingan komputer mendapatkan potensi yang besar untuk penggunaan di masa depan.

Saat ini, ilmu pengetahuan percaya membantu membesarkan struktur sosial, yang mana

memasukkan pusat penelitian universitas industri dan agen pribadi. Eksisnya jaringan luas pada

lembaga ilmiah dengan laporan rapat tahunan, para ilmuwan menyarankan penernuannya dan

mencoba mempengaruhi sumber publik yang baik, para ilmuwan selalu menyampaikan

penemuannya kepada masyarakat umum melalui koran, majalan, radio, televisi, dan buku para

ilmuwan mendapat kontribusi bantuan dari masyarakat umum, seperti dari kelompok khusus

seperti industri dan pernerintah.

Ilmu banyak meneliti fenomena/peristiwa dan mempunyai banyak jenis dari aturan

khusu, masing-masing dari itu mempunyai isi dan prosedur/tata cara. Fenomena dipelajari

berbeda dari satu disiplin ke disiplin yang lain. Observasi dan metode yang digunakan

dibedakan sesuai dengan isi/kekhusuan bagian-bagiannya. Apa yang untuk keadaan alami yang

dipelajari akan diteliti untuk macam pertanyaan kemudian/keadaan jawaban dan teknologi

berhubungan dengan bagian disiplin/aturan, tetapi bagaimanpun hal ini (teknologi) kekhususan

yang berbeda, semua ilmu peduli tidak hanya kekuatan ingin tahu tentang alam tetapi Juga

mempunyai komitmen (pejanjian/kepercayaan) pada ilmu. Kombinasi empiri dan rasionalis.

Semua cara berfikir dan cara untuk mengerti alam ini.

Ilmu pengetahuan bukanlah sesuatu yang baru, tetapi merupakan pandangan

masyarakat umum bahwa ilmu pengetahuan adalah hal baru yang dikembangkan dan memiliki

perbedaan dari pencerahan dan pandangan sebelumnya. Satu dari beberapa alasan munculnya

pandangan seperti ini, mungkin adalah dekatnya asosiasi antara ilmu pengetahuan dengan

teknologi. Hal itu terjadi karena teknologi selalu dipersepsikan sebagai sesuatu yang senantiasa

baru, sehingga seakan-akan ilmu pengetahuan juga adalah sesuatu yang baru. Sebagai contoh

untuk pertimbangan, pengembangan pesawat terbang. Pada tahun 1903, setelah beberapa

tahun penelitian, Orville Wright, lepas landas dari rel kayu, terbang di udara selam 12 detik

didalam sebuah pesawat berbahan bakar, berpilot dan lebih berat dari udara sebelum

kehilangan kendali dan jatuh ke bawah. la hidup dalam kecelakaan tersebut dan tetap hidup

1948, hanya selisih 13 tahun dari penerbangan pertama yang sukses. Apakah dia pernah

membayangkan pada saat pergantian abad, ketika Ia dan Wilbur bereksperimen dengan mesin

angin milik mereka dan membuat model sayap, bahwa terbang ke udara dan mendarat dengan

selamat akan menjadi hal yang membuatnya terkenal sepanjang masa ?

Halaman 13 dari 22

Kemajuan teknologi telah membantu untuk memproduksi sebuah permintaan yang

jarang pada awal abad ini. Diantara teknologi tumbuh dengan cepat menaklukkan kita dengan

proses berkelanjutan dari hal baru dan prosedur yang baru, kepedulian kita akan teknologi

baru dan kecenderungan kita untuk menghubungkan teknologi dan ihnu pengetahuan akan

membantu untuk menyangga pengaruh ilmu pengetahuan itu juga, salah satu dari Imu

pengetahuan yang baru, pengembangan yang mengagumkan. Tapi sebagai catatan kita, ilmu

pengetahuan adalah sebuah sejarah yang panjang dan tidak akurat yang terdiri dari sebuah

kemoderenan atau kejadian yang modern.

Kesimpulan Internal

Kemunculan dari Ilmu Pengetahuan Modern

Ilmu pengetahuan modem adalah akata yang panjang dari perkembagan peradaban

beribu-ribu tahun yang lalu. Kesenian-kesenian, keahlian-keahlian dan agama semuanya telah

menyumbang pengetahuan dan keterampilan praktis, mempunyai peranan penting terhadap

ilmu pengetahuan, yang empiris-rasional di peradaban Yunani sebelum 600 Masehi. Thales,

Bapak dari Ilmu Pengetahuan, Hippocrates, Aristotle, Socrates, Plato dan Strato mereka,

semua merupakan filosofi besar yang membantu berkembangnya ilmu pengetahuan pada

awalnya. Ilmu pengetahuan dilanjutkan selama abad pertengahan setelah ilmu agama kristen.

Selama masa renaissance, dari sekitar tahun 1300, ilmu pengetahuan tidak dapat dipungkiri

lagi telah merdeka dari greja dan ilmu agama. Akhir dari abad ke - 19, ilmu pengetahuan telah

ada, di universitas dan berkembang lebih cepat di akhir abad 20. Ilmu pengetahuan sekarang

merupakan pondasi utama dari semua teknologi modem.

Halaman 14 dari 22

CARA MEMBUAT USULAN PENELITIAN Usulan Penelitian (UP) adalah rencana penelitian tertulis yang bersifat formal, yang dapat

berbeda dari institusi ke institusi dan diperlukan untuk :

- Memperoleh persetujuan penelitian dari institusi tempat ia meneliti.

- Sebagai alat untuk menuntun peneliti dalam melaksanakan seluruh proses

penelitian.

- Untuk mengajukan permintaan dana.

5 Hal Pokok dalam menyiapkan UP adalah:

Latar belakang pengetahuan tentang topik yang diteliti.

Persoalan tentang Maksud dan Tujuan serta Kegunaan Penelitian.

Persoalan tentang data yang diperlukan.

Persoalan tentang penentuan sampel (Teknik sampling).

Persoalan tentang teknik analisis data.

Pemilihan Topik Penelitian

Topik berada dalam jangkauan kemampuan

Cukup tersedia data yang diperlukan

Cukup penting untuk diteliti.

Cukup menarik untuk diteliti

Sistematika UP

Judul penelitian

Pendahuluan

Latar Belakang Penelitian

Rumusan Masalah

Maksud dan Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Tinjauan Pustaka, Kerangka Pemikiran, Premis, dan Hipotesis

Subjek dan Metode

Daftar Pustaka.

Lampiran.

Halaman 15 dari 22

Judul

Judul merupakan identitas atau cermin dari keseluruhan isi dan proses kegiatan

penelitian yang akan dilakukan.

Judul perlu dinyatakan dengan menggunakan kata-kata yang jelas, singkat, dan

ekspresif, kalimat yang sederhana, kalau perlu dapat dibuat sub-judul.

Terdiri dari 2 variabel yang berkaitan: Variabel bebas berkaitan dengan variabel terikat

BAB I Pendahuluan

Latar Belakang Penelitian

Pertama kali tentukan masalahnya karena tidak semua masalah kesehatan dapat

dikembangkan menjadi penelitian.

Syarat masalah dapat diangkat jadi penelitian: kemampulaksanaan, menarik,

memberikan sesuatu yang baru, etis, serta relevan FINER (Feasible, Interesting,

Novel, Ethical, Relevant)

Feasible

Tersedia subjek penelitian

Tersedia dana

Tersedia waktu

Tersedia alat

Tersedia keahlian

Interesting, Novel, Ethical, Relevant

Interesting : Masalah hendaknya menarik bagi peneliti.

Novel : membantah atau mengkonfirmasi penelitian terdahulu, melengkapi-

mengembangkan hasil penelitian terdahulu, menemukan sesuatu yang

baruorisinalitas.

Ethical: tidak bertentangan dengan etikaharus ada persetujuan Komisi Etika Medis

Relevant: dg kemajuan ilmu, untuk tata- laksana pasien, dasar penelitian selanjutnya

Sumber masalah penelitian

Halaman 16 dari 22

Studi kepustakaan

Hasil konferensi, seminar, simposium, lokakarya.

Pengalaman dalam praktek sehari-hari.

Pendapat pakar yang masih spekulatif.

Sumber non-ilmiah.

Apapun sumbernya masalah akan ada kalau banyak membaca.

Apakah masalah layak dan sesuai untuk diteliti ?

FINER

Pertimbangan dari arah masalahnya: apakah akan memberi sumbangan pada

pengembangan teori dan pemecahan masalah praktis.

Pertimbangan dari arah Peneliti: biaya, waktu, alat dan perlengkapan, kemampuan

teoritis, penguasaan metode yang diperlukan.

Komponen yang harus nampak dalam Latar Belakang

Ada fenomena masalah

Implikasi masalah tersebut terhadap berbagai aspek

Pendekatan umum yang akan digunakan dalam meneliti masalah.

Kegunaan umum dari masalah yang akan diteliti.

Masalahalasan alternatif pemecahan masalah.

Latar belakang…….

Latar belakang Situasional

Latar belakang kondisional

Apa tantangannya

jadi apa kepentingannya, untuk apa, apa dampak positifnya, dan ditekan

dampak negatifnya.

Buat Tema sentral masalah yang isisnya adalah latar belakang situasi, kondisi dan apa

tantangannya. Tantangan ini akan dijabarkan dalan Rumusan Masalah.

Rumusan Masalah

Halaman 17 dari 22

Syaratnya : dikemukakan dalam kalimat tanya, substansi harus khas, bila terdapat

beberapa pertanyaan maka harus dipisah.

Dimulai dengan kalimat pembuka. Contoh:

1) berdasarkan uraian dalam latar belakang penelitian tersebut diatas dapat

dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

2) Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan

dan diidentifikasikan masalah yang timbul yang patut diteliti, yaitu:

Contoh Rumusan Masalah

Apakah pentotal dapat menurunkan metabolisme otak ?

Apakah obat A menurunkan curah jantung ?

Tidak disebutkan sbb:

1) Apakah pentotal mempunyai efek proteksi otak?

2) Apakah obat A mempengaruhi fungsi ventrikel kiri ?

Karena banyak parameter untuk menentukan fungsi ventrikel kiri atau proteksi otak.

Maksud dan Tujuan Penelitian

Kalimat positif, merupakan kebalikan dari kalimat tanya pada Rumusan Masalah.

Didahului kata pembuka, misalnya: Mengacu pada RM, maksud dan tujuan penelitian

ini adalah:…….

Bila RM ada 2, maka Maksud dan Tujuan ada 2, dan Hipotesis ada 2.

Kegunaan Penelitian

Diuraikan manfaat apa yang diharapkan diperoleh dari penelitian yang dilakukan nanti.

Biasanya disebutkan manfaat dalam bidang akademik atau ilmiah, pelayanan

masyarakat serta pengembangan penelitian itu sendiri

BAB II Tinjauan Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis

Mencari teori, konsep yang dijadikan landasan teoritis penelitian penelaahan

kepustakaan.

Sumber kepustakaan : sumber acuan umum (buku), sumber acuan khusus (jurnal,

buletin penelitian, tesis, disertasi, laporan penelitian lain)

Prinsipnya harus mutakhir dan relevan.

Halaman 18 dari 22

Premis dideduksi menjadi hipotesis

Dari Premis diuraikan lebih luas menjadi bagian dari Kerangka Pemikiran.

Tidak semua penelitian perlu hipotesis (penelitian deskriftif).

Penelitian analitik : perlu hipotesis, karena mencari hubungan antar variabel.

Hipotesis

Adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus

diuji secara empiris.

Dibuat secara induksi atau deduksi dari premis.

Premis merupakan pernyataan yang benar yang diambil dari buku, jurnal.

Pada deduksi ada premis mayor, premis minor dan simpulan (hipotesis)

Syarat hipotesis yang baik

Dinyatakan dalam kalimat deklaratif yang jelas dan sederhana.

Mempunyai landasan teori yang kuat (ingat Hipotesis dibuat berdasarkan premis)

Menyatakan hubungan antara variabel tergantung dengan satu atau lebih variabel bebas

Memungkinkan diuji secara empirik

Rumusan harus khas dan menggambarkan variabel yang diukur

Dikemukakan apriori: dikemukakan sebelum penelitian dimulai

BAB III Subjek dan Metode Penelitian

Subjek Penelitian

Pemilihan Subjek : kriteria inklusi,

kriteria eksklusi, kriteria pengeluaran

Penentuan Besar Sampel

Metode Penelitian

Tipe dan Rancangan Penelitian

Definisi Konsepsional dan Operasional variabel

Definisi Konsepsional: Variabel bebas, terikat, perancu

Definisi Operasional :

Analisis Data

Tata Cara Kerja Penelitian

Halaman 19 dari 22

Pemilihan Obat dan Alat

Tata cara Kerja

Tempat dan Lama Penelitian

Kriteria Inklusi

Merupakan persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh subjek penelitian.

Umumnya mencakup karakteristik klinis (misal ASA-I), demografis, geografis dan

periode waktu.

Yang sering dipakai diagnosis, jenis kelamin, kelompok umur, pasien yang datang

dalam periode waktu tertentu

Kriteria Eksklusi

Keadaan yang menyebabkan subjek yang sudah memenuhi kriteria inklusi tidak dapat

diikutsertakan dalam penelitian.

Kontraindikasi, terdapatnya penyakit lain yang mempengaruhi variabel yang diteliti,

kepatuhan pasien, pasien menolak diteliti, masalah etik.

Kriteria pengeluaran

Sample sudah masuk inklusi kriteria, sudah dirandom, tapi karena sesuatu hal tidak

diikutkan dalam penelitian.

Dalam perhitungan statistik harus diikutkan.

Besar sampel

Bila ada 3 perlakuan:

t ( r-1 ) > 6

3 ( r-1) > 6

3 r – 3 > 6

3 r > 9

r > 3

Gomes & Gomes : Principles and Procedure of Statistik.

Rule of thumb : setiap variable 10 sampel.

(n-1)(t-1) 16

Halaman 20 dari 22

dll

Desain:

Hal penting sebelum menentukan jenis desain

Sejak pertama peneliti harus menentukan apakah akan melakukan penelitian

intervensi/eksperimental atau hanya observasi. Peneltian dibagi atas 2 macam:

Observasional dan eksperimental. Observasional misalnya laporan kasus, serial kasus,

kohort, case conrrol. Eksperimental misalnya randomized control trial.

Bila memilih observasi tentukan apakah hanya pengamatan sewaktu (cross sectional)

atau melakukan follow up (studi longitudinal).

Apakah retrospektif atau prospektif.

Harus diingat jenis penelitian yang satu tidak lebih unggul dari yang lain. Jenis

penelitian dipilih berdasarkan tujuan penelitian.

Contoh desain penelitian

Penelitian eksperimental dengan RCT untuk mengetahui manfaat penambahan obat X

pada anestesi cedera ekstrimitas.

Penelitian ini merupakan studi cross sectional untuk menentukan prevalens miokarditis

pada pasien demam tipoid.

Definisi konsepsional variabel

Semua variabel yang diteliti harus diidentifikasi.

Variabel bebas (prediktor, kausa)

Variabel tergantung (outcome, efek)

Variabel perancu (confounding variable)

Variabel: contoh

Membandingkan pengaruh obat anestesi A dan B terhadap tekanan darah.

Variabel bebas : obat Anestesi A dan B

Variabel tergantung: tekanan darah

Variabel perancu : faktor lain yang akan menurunkan tekanan darah bila

diberi obat A atau B, misalnya hipovolemia, payah jantung jadi pasien

harus normovolemia, tidak payah jantung

Halaman 21 dari 22

Definisi operasional variabel:

Supaya tidak ada makna ganda dari semua istilah yang digunakan.

Contoh:

1. Cedera kepala berat adalah cedera kepala yang pada pemeriksaan klinis

menunjukkan nilai GCS < 8.

2. Hipotensi adalah tekanan darah sistolik < 90 mmHg

3. Cerebral iskemia adalah bila SJO2 < 50%

Rencana Pengumpulan Data: Pengukuran dan Alat Ukur

Pengukuran adalah observasi fenomena dengan maksud agar dapat dilakukan analisis

menurut aturan tertentu.

Standarisasi cara pengukuran, pelatihan pengukur, penyempurnaan instrumen, kalibrasi

alat.

Contoh: gas darah dengan I-stat yang telah dikalibrasi dan dibandingkan dengan alat

lain yang telah dikalibrasi. Tekanan darah dilakukan secara noninvasif dengan Tekanan

Darah otomatis.

Rencana pengolahan dan analisis data

Sebutkan analisa statistik yang digunakan, misal uji-t.

Tentukan batas kemaknaan yang dipakai. Signifikan bila p<0,05

Daftar Pustaka

Perhatikan cara penulisan kepustakaan yang diminta. Penulisan titik, titik koma, titik dua

harus diperhatikan.

Contoh:

1. Cooper KR, Boswell PA.Save use of PEEP in patient with severe head injury. J

Neurosurg 1995;63(2):552-55.

2. Wilson RF. Trauma.In: Shoemaker WC, Thomson WL,eds.Textbook of Critical

Care. Philadelphia:WB Saunders;1984.877-912.

Daftar Pustaka

Halaman 22 dari 22

Graziano, Anthony M. & Raulin, Michael L. 1996. Research Methods. A Process of

Inquiry. 4 th edition

Tatang Bisri, Prof. Dr. dr., SpAn-KNA,. 2008 makalah “Semiloka Metodologi

Penelitian Bidang Kesehatan, Pangan dan Gizi Masyarakat”. Pusat

Kesehatan, Pangan dan Gizi LPPM Universitas Padjadjaran.