destilasi.doc

7
DESTILASI Putri Rizqi Zulhiyati 123020169 Asissten : Ganjar Ginanjar Arifin Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui pemurnian / pemisahan zat-zat dengan metode destilasi. Prinsip Percobaan : Berdasarkan kepada perbedaaan titik didih antara larutan pelarut dan zat terlarut. Metode Percobaan :

Upload: zulhiyatiputri

Post on 16-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Praktikum Kimia Dasar 2012

Praktikum Kimia Dasar 2012

DESTILASIPutri Rizqi Zulhiyati123020169Asissten : Ganjar Ginanjar ArifinTujuan Percobaan: Untuk mengetahui pemurnian / pemisahan zat-zat dengan metode destilasi.Prinsip Percobaan: Berdasarkan kepada perbedaaan titik didih antara larutan pelarut dan zat terlarut.Metode Percobaan:

Gambar 1. Metode Percobaan Destilasi

Hasil Pengamatan:Tabel 1. Hasil Pengamatan Percobaan DestilasiNo.PengamatanHasil

1.Nama sampelAir teh

2.Warna asalCoklat

3.Volume sampel20 ml

4.Suhu mendidih94(C

5.Suhu tetesan pertama97(C

6.Suhu konstan98(C

7.Warna destilatBening

8.Warna destilat23 ml

(Sumber : Putri Rizqi Zulhiyati, Kelompok F, Meja 12, 2012)Pembahasan:

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada percobaan destilasi, dengan sampel menggunakan air teh, suhu mendidihnya 94(C, suhu tetesan pertama 97(C dan suhu konstannya 98(C. Suhu tersebut dibawah suhu didih air yaitu 100(C disebabkan karena didalam labu destilasi pada saat percobaan tidak ada udara atau vakum.

Kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi pada proses destilasi ini yaitu kesalahan pada penempatan termometer yang tidak dalam posisi benar. Dan terjadinya salah perhitungan yang disebabkan adanya pemanasan yang berlebihan (superheating).

Prinsip dasar dari metode destilasi ini adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair dalam campuran zat cair tersebut, sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih terendah akan menguap lebih dahulu, kemudian apabila didinginkan akan mengembun dan menetes sebagai zat murni (destilat).

Jenis destilasi yang digunakan di laboratorium merupakan destilat sederhana. Destilat sederhana adalah salah satu cara pemurnian zat cair yang tercemar oleh zat padat/cair lain dengan perbedaan titik didih cukup besar, sehingga zat pencemar/pengotor akan tertinggal sebagai residu. Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran cair-cair.

Alat-alat yang digunakan dalam proses destilasi ini antara lain, labu destilasi, termometer, pendingin/kondensor, klem, statif, adaptor, gelas kimia, pemanas, dan batu didih. Fungsi dari masing-masing alat yaitu labu destilasi sebagai wadah untuk penyimpanan sampel yang akan didestilasi. Kondensor atau pendingin berguna untuk mendinginkan uap destilat yang melewati kondensor sehingga menjadi cair. Kondensor yang digunakan menggunakan pendingin air dimana air yang masuk berasal dari bawah dan keluar dari atas, karena jika air masuk dari atas maka air dalam pendingin tidak akan memenuhi isi pendingin sehingga tidak dapat digunakan untuk mendinginkan uap yang mengalir lewat kondensor tersebut. Termometer digunakan untuk mengamati suhu dalam proses destilasi, sehingga suhu dapat dikontrol sesuai dengan suhu yang diinginkan untuk memperoleh destilat murni. Gelas kimia sebagai wadah untuk menampung destilat yang diperoleh dari proses destilasi. Adaptor untuk menghubungkan antara kondensor dan wadah penampung destilat (gelas kimia) sehingga cairan destilat yang mudah menguap akan tertampung dalam gelas kimia dan tidak akan menguap keluar selama proses destilasi berlangsung. Pemanas berguna untuk memanaskan sampel yang terdapat pada labu destilasi. Batu didih untuk mempercepat proses pendidihan sampel dengan menahan tekanan atau menekan gelembung panas pada sampel serta menyebarkan panas yang ada ke seluruh bagian sampel. Sedangkan statif dan klem berguna untuk menyangga bagian-bagian dari peralatan destilasi sederhana sehingga tidak jatuh atau goyang.

Komponen zat yang memiliki titik didih yang rendah akan lebih dulu menguap sedangkan yang lebih tinggi titik didihnya akan tetap tertampung pada labu destilasi. Kemudian uap tersebut melewati kondensor yang mendinginakan komponen zat tersebut sehingga akan terkondensasi atau berubah wujud dari uap menjadi cair sehingga dapat ditampung di gelas kimia. Destilat ditampung pada suhu konstan. Setelah sampel pada labu destilasi berkurang, suhu akan naik karena jumlah sampel yang didestilasi telah berkurang. Pada kondisi naiknya suhu ini, proses destilasi sudah dapat dihentikan sehingga yang diperoleh adalah destilat yang murni.

Pada proses destilasi ini komponen zat yang memiliki titik didih yang rendah yang lebih dahulu menguap, sedangkan yang lebih tinggi titik didihnya akan tetap tertampung pada labu destilasi. Hal ini terjadi sebagaimana dengan prinsip dasar destilasi yaitu memisahkan zat berdasarkan perbedaan titik didihnya.

Batu didih adalah benda yang kecil, bentuknya tidak rata, dan berpori, yang biasanya dimasukkan ke dalam cairan yang sedang dipanaskan. Fungsi batu didih yaitu, untuk meratakan panas sehingga panas menjadi homogen pada seluruh bagian larutan, serta untuk menghindari titik lewat didih. Pori-pori dalam batu didih akan membantu penangkapan udara pada larutan dan melepaskannya ke permukaan larutan. Tanpa batu didih, maka larutan yang dipanaskan akan menjadi superheated pada bagian tertentu, lalu tiba-tiba akan mengeluarkan uap panas yang bisa menimbulkan letupan/ledakan (bumping).

Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer (Brady, 1999). Kemudian, suhu tetesan pertama adalah suhu dimana campuran yang didestilasi tesebut mulai mendidih. Suhu konstan adalah dimana suhu sudah tidak berubah-ubah lagi dan tetap konstan pada suhu tersebut, dan destilat adalah zat murni hasil dari proses destilasi.

Pada proses destilasi yang perlu diperhatikan yaitu dalam pemanasannya yang tidak boleh berlebihan, karena dapat terjadi penyimpangan pengukuran jika adanya pemanasan yang berlebihan (superheating).

Aplikasi destilasi dalam bidang pangan yaitu untuk pembuatan atau pemurnian kelapa sawit dan untuk pengolahan air tawar dari air laut.Kesimpulan:

Berdasarkan percobaan destilasi dapat disimpulkan bahwa dengan sampel air teh yang bervolume 20 ml, dihasilkan destilat yang bening dengan volume 23 ml. Dan suhu mendidihnya 94(C, suhu tetesan pertama 97(C serta suhu konstannya 98(C.DAFTAR PUSTAKA

Brady, E.J, 1999, Kimia Universitas Asas dan Struktur, Bina Aksara, Jakarta.Chang, Raymond, 2004, Kimia Dasar, Erlangga, Jakarta.

Rusli, Rolan. 2011, Destilasi, www.rolanrusli.com/destilasi/, Acessed : 9 Desember 2012.Sinaga, Ghani. 2010, Destilasi Uap, www.lifechemicals.blogspot.com/2010/12/destilasi-uap.html?m=1, Acessed : 9 Desember 2012.