destilasi sederhana kimtik2

18
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Destilasi merupakan suatu proses pemisahan dua atau lebih komponen zat cair berdasarkan pada titik didih. Secara sederhana destisi dilakukan dengan memanaskan/menguapkan zat cair lalu uap tersebut didinginkan kembali supaya jadi cair dengan bantuan kondensor. Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini cairan berubah menjadi uap. Uap ini adalah zat murni. Kemudian uap ini didinginkan pada pendingin ini, uap mengembun manjadi cairan murni yang disebut destilat. Destilat dapat digunakan untuk memperoleh pelarut murni dari larutan yang mengandung zat terlarut misalnya destilasi air laut menjadi air murni . Destilasi adalah suatu proses pemurnian yang didahului dengan penguapan senyawa cair dengan cara memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang terbentuk. Prinsip dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair dalam campuran zat cair tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih terendah akan menguap lebih dahulu, kemudian apabila didinginkan akan mengembun dan menetes sebagai zat murni (destilat). Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini cairan berubah menjadi uap. Uap ini adalah zat murni. Kemudian uap ini didinginkan pada pendinginan ini, uap mengembun manjadi cairan murni yang disebut destilat.

Upload: fakultas-sains-dan-teknologi-kimia

Post on 12-Jun-2015

16.437 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Destilasi sederhana KIMTIK2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Destilasi merupakan suatu proses pemisahan dua atau lebih komponen zat cair

berdasarkan pada titik didih. Secara sederhana destisi dilakukan dengan

memanaskan/menguapkan zat cair lalu uap tersebut didinginkan kembali supaya jadi

cair dengan bantuan kondensor. Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, yang

didasarkan atas perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini cairan berubah menjadi

uap. Uap ini adalah zat murni. Kemudian uap ini didinginkan pada pendingin ini, uap

mengembun manjadi cairan murni yang disebut destilat. Destilat dapat digunakan

untuk memperoleh pelarut murni dari larutan yang mengandung zat terlarut misalnya

destilasi air laut menjadi air murni .

Destilasi adalah suatu proses pemurnian yang didahului dengan penguapan

senyawa cair dengan cara memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang

terbentuk. Prinsip dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair

dalam campuran zat cair tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih

terendah akan menguap lebih dahulu, kemudian apabila didinginkan akan mengembun

dan menetes sebagai zat murni (destilat). Destilasi digunakan untuk memurnikan zat

cair, yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini cairan berubah

menjadi uap. Uap ini adalah zat murni. Kemudian uap ini didinginkan pada

pendinginan ini, uap mengembun manjadi cairan murni yang disebut destilat.

Page 2: Destilasi sederhana KIMTIK2

B. TUJUAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui definisi dari destilasi biasa

3. Mengetahui produk yang dihasilkan serta alat yang digunakan dalam destilasi

biasa

4. Memahami treatment dan proses destilasi biasa dan

5. Menghetahui aplikasi destilasi biasa pada skala laboratorium dan skala industri.

Page 3: Destilasi sederhana KIMTIK2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Destilasi

Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad pertama

masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan

akan spritus. Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat

untuk distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil menggambarkan

secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-4 Bentuk modern distilasi

pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia Islam pada masa kekhalifahanAbbasiah,

terutama oleh Al-Razi pada pemisahan alkohol menjadi senyawa yang relatif murni

melalui alat alembik, bahkan desain ini menjadi semacam inspirasi yang

memungkinkan rancangan distilasi skala mikro, The Hickman Stillhead dapat

terwujud. Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan (721-815) yang lebih dikenal dengan Ibnu

Jabir menyebutkan tentang uap anggur yang dapat terbakar, ia juga telah menemukan

banyak peralatan dan proses kimia yang bahkan masih banyak dipakai sampai saat

kini. Kemudian teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801-873).

2.2 Definisi Destilasi

Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahanbahan kimia

berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau

didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih.

Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini

kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik

Page 4: Destilasi sederhana KIMTIK2

didihlebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit

operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori

bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik

didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.

Destilasi adalah suatu teknik yang digunakan untuk memisahkan dan memurnikan

cairan. Destilasi terdiri dari pemanasan cairan sampai pada titik didihnya, penghantaran

uap pada alat pendingin dimana terjadi kondensasi dan mengambil zat yang telah

terkondensasi.

Destilasi juga merupakan suatu perubahan cairan menjadi uap dan uap tersebut

didinginkan kembali menjadi cairan. Unit operasi destilasi merupakan metode yang

digunakan untuk memisahkan komponen-komponennya yang terdapat dalam salah satu

larutan atau campuran dan bergantung pada distribusi komponen-komponen tersebu

antara fasa uap dan fasa air. Syarat utama dalam operasi pemisahan komponen-

komponen dengan cara destilasi adalai komposisi uap harus berbeda dengan komposisi

cairan dengan terjadi keseimbangan larutan-larutan, dengan komponen-komponennya

cukup dapat menguap.

Bila zat non volatil dilarutkan ke dalam suatu zat cair tersebut akan turun.

Hukum raoult menyataka bahwa tekanan masing-masing komponen berbanding

langsung dengan fraksi molnya.

Apabila yang didinginkan adalah bagian campuran yang tidak teruapkan dan

bukan destilatnya, maka proses tersebut biasanya dinamakan pengentalan dengan

evaporasi. Dalam hal ini sering kali bukan pemisahan yang sempurna yang

dikehendaki, melainkan peningkatan konsentrasi bahan-bahan yang terlarut dengan

cara menguapkan sebagian dari pelarut. Sering kali destilasi digunakan semta-mata

Page 5: Destilasi sederhana KIMTIK2

sebagai tahap awal dari suatu proses rektifikasi. Dalam hal ini campuran dipisahkan

menjadi dua, yaitu bagian yang mudah menguap dan bagian yang sukar menguap.

Kemudian masing-masing bagian diolah lebih lanjut dengan cara rektifikasi. Uap yang

dikeluarkan dari campuran disebut sebagai uap bebas, kondensat yang jatuh sebagai

destilat dari bagian cairan yang tidak menguap sebagai residu. Biasanya destilat

digunakan untuk menarik senyawa organic yang titik didihnya dibawah 250 0C,

pendestilasian senyawa-senyawa yang titik didihnya tinggi dikuatirkan akan rusak oleh

pemanasan sehingga tidak cocok untuk ditarik dengan teknik destilasi.

Destilasi merupakan cara yang penting untuk melakukan pemisahan campuran

atau senyawa dalam skala besar. Dari pencampuran air dan penerimaan uap dalam

sebuah pemisahan campuran, molekul dalam gerakan tetap dan cenderung lepas dari

permukaan fase uap. Dalam temperatur yang tepat, pelarian fenomena akan dilanjutkan

ke kotak campuran yang dibatasi dengan uap basah. Destilasi ini dikatakan normal

karena tekanan campuran yang telah dipisahkan, tekanannya sama dengan tekanan

udara luar yang besarnya adalah satu atm. Destilasi normal digunakan untuk

memisahkan campuran volatil dari bahan yang tidak volatil. Itu dibuat dari cairan yang

mendidih dan uap yang disimpan di dalam sebuah penerima hasil destilasi yang telah

siap dilanjutkan dalam kotak pemisah.

Pengaruh dari penambahan kolom fraksinasi akan mempersingkat beberapa

pekerjaan pemisah dari distilasi biasa hanya menjadi satu pekerjaan. Proses distilasi

berlangsung dimana uap cairan akan menjadi cairan di dalam kondensor pendingin.

Cairan yang menjadi uap merupakan senyawa murni yang terpisah dari campurannya

dan dari zat pengkotamin atau penyetor. Jika semua cairan sudah terpisah maka

terdapat residu yang bersifat padatan. Hasil distilasi disebut distilat.

Page 6: Destilasi sederhana KIMTIK2

Distilasi tergantung pada temperatur zatnya, beberapa molekul zat cair memiliki

energi yang cukup untuk diubah dan membuat suatu tekanan uap. Kecendrungan untuk

penguapan menjadi lebih besar karena energi kinetik yang ditambah dari kenaikan

temperatur. Ketika suatu cairan dipanaskan sampai tekanan uapnya sama dengan

atmosfer lingkungan cairan yang mendidih, maka hal ini disebut titik didih. Besarnya

perbedaan titik didih beberapa senyawa berbanding lurus dengan tingkat kemudahan

pemisahannya. Semakin besar perbedaan titik didih akan semakin mudah pula

pemisahan senyawa tersebut. Dan sebaliknya, apabila perbedaan titik didih kecil maka

akan semakin sulit pula pemisahan senyawa tersebut.

Proses destilasi bisa dikerjakan dalam satu langkah menggunakan sebuah kolom

fractionating antara botol destilasi dan alat kondensor. Salah satu tipe dari kolom

adalah pipa vertilkal panjang yang sederhana dengan gelas embun atau material

lembam lainnya. Sebuah tipe fractionating setelah mendestilasi sebuah cairan bisa

dilanjutkan. Kondensasi dan penguapan diulangi beberapa kali sebelum air bereaksi di

kkondensor atau alat pendingin, akibatnya komponen terpisah dalam jumlah yang

besar dari larutannya. Proses ini disebut destilasi fraksinasi.

Untuk menggambarkan perbedaan ciri khas di antara sebuah zat dan sebuah

larutan dilakukan dengan menguji dua cairan homogen sehingga berubah sifatnya

menjadi gas oleh pemanasan dan kemudian didinginkan. Proses inilah yang disebut

destilasi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu proses distilasi :

1. Termometer, Termometer tidak boleh dimasukan sampai mendekati/mengenai

larutan, tetapi hanya diatas permukaan.

2. Disetiap terjadinya kenaikan suhu uap, lakukan penggantian wadah penampung

Page 7: Destilasi sederhana KIMTIK2

distilat.

2.3 Pembagian Destilasi

1. Distilasi berdasarkan prosesnya terbagi menjadi dua, yaitu :

a. Distilasi kontinyu

b. Distilasi batch

2. Berdasarkan basis tekanan operasinya terbagi menjadi tiga, yaitu :

a. Distilasi atmosferis

b. Distilasi vakum

c. Distilasi tekanan

3. Berdasarkan komponen penyusunnya terbagi menjadi dua, yaitu :

a. Destilasi system biner

b. Destilasi system multi komponen

4. Berdasarkan system operasinya terbagi menjadi dua, yaitu :

a. Single-stage Distillation

b. Multi stage Distillation

2.4 Macam-macam Destilasi

1. Destilasi sederhana

2. Destilasi bertingkat ( fraksional )

3. Destilasi azeotrop

4. Destilasi vakum

5. Destilasi uap

6. Destilasi kering.

Page 8: Destilasi sederhana KIMTIK2

2.4.1 Destilasi Sederhana ( Biasa )

Pembagian destilasi telah dibahas secara ringkas sebelumnya. Namun dalam

makalah ini akan dibahas lebih spesifik mengenai Destilasi Sederhana. Destilasi

sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua

atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran

dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murninya.

Senyawa – senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap pada saat mencapai

titik didih masing – masing.

Gambar 1. Alat Destilasi Sederhana

Gambar di atas merupakan alat destilasi atau destilator. Yang terdiri dari

thermometer, labu didih, steel head, pemanas, kondensor, dan labu penampung destilat.

Thermometer biasanya digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang didestilasi

Page 9: Destilasi sederhana KIMTIK2

selama proses destilasi berlangsung. Seringnya termometer yang digunakan harus

mengikuti syarat seperti:

1. Berskala suhu tinggi yang di atas titik didih zat cair yang akan didestilasi.

2. Ditempatkan pada labu destilasi atau steel head dengan ujung atas reservoir HE

sejajar dengan pipa penyalur uap ke kondensor. Labu didih berfungsi sebagai tempat

suatu campuran zat cair yang akan didestilasi .

Steel head berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat

pendingin ( kondensor ) dan biasanya labu destilasi dengan leher yang berfungsi sebagai

steel head. Kondensor memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan celah keluar yang

berfungsi untuk aliran uap hasil reaksi dan untuk aliran air keran. Pendingin yang

digunakan biasanya adalah air yang dialirkan dari dasar pipa, tujuannya adalah agar

bagian dari dalam pipa lebih lama mengalami kontak dengan air sehingga pendinginan

lebih sempurna dan hasil yang diperoleh lebih sempurna. Penampung destilat bisa

berupa erlenmeyer, labu, ataupun tabung reaksi tergantung pemakaiannya. Pemanasnya

juga dapat menggunakan penangas, ataupun mantel listrik yang biasanya sudah

terpasang pada destilator.

Pemisahan senyawa dengan destilasi bergantung pada perbedaan tekanan uap

senyawa dalam campuran. Tekanan uap campuran diukur sebagai kecenderungan

molekul dalam permukaan cairan untuk berubah menjadi uap. Jika suhu dinaikkan,

tekanan uap cairan akan naik sampai tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap

atmosfer. Pada keadaan itu cairan akan mendidih. Suhu pada saat tekanan uap cairan

sama dengan tekanan uap atmosfer disebut titik didih. Cairan yang mempunyai tekanan

uap yang lebih tinggi pada suhu kamar akan mempunyai titik didih lebih rendah

daripada cairan yang tekanan uapnya rendah pada suhu kamar.

Page 10: Destilasi sederhana KIMTIK2

Jika campuran berair didihkan, komposisi uap di atas cairan tidak sama dengan

komposisi pada cairan. Uap akan kaya dengan senyawa yang lebih volatile atau

komponen dengan titik didih lebih rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul dan

dinginkan, uap akan terembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi senyawa

yang terdapat pada uap yaitu dengan senyawa yang mempunyai titik didih lebih rendah.

Jika suhu relative tetap, maka destilat yang terkumpul akan mengandung senyawa murni

dari salah satu komponen dalam campuran.

Dalam diskusi yang lalu disinggung mengenai bagaimana aplikasi dari destilasi

sederhana ini. pada bab sebelumnya dibahas bahwa aplikasi destilasi secara umum yaitu

pada pengolahan minyak mentah, namun itu dengan destilasi vakum atau fraksional.

Destilasi sederhana digunakan untuk pemurnian senyawa yang biasanya telah

diekstraksi. Misalnya ekstraksi padat-cair dan.pada sintesis kloroform. Pada dasarnya

prinsip atau metode pemisahannya sama. Sintesis koroform tanpa ekstraksi, dengan

mereaksikan kaporit dan aseton yang akan menghasilkan kloroform.

Mula – mula kaporit dihaluskan menggunakan lumpang porselen dengan

penambahan akuades sedikit demi sedikit. Hal ini bertujuan untuk memperluas

permukaan kaporit sehingga mudah bereaksi. Setelah halus kaporit dituangkan ke dalam

labu destilasi. Kemudian dimasukkan aquades ke dalam penampung destilasi. Aquades

berfungsi untuk mengurangi penguapan destilat. Selanjutnya aseton dituang ke dalam

corong pisah dan diencerkan dengan aquades yang berfungsi sebagai media reaksi.

Selanjutnya aseton diteteskan ke dalam labu destilasi yang berisi kaporit. Dilanjutkan

dengan pemanasan pada suhu 60 ˚C. Campuran yang menguap mengandung kloroform

dan air. Uap ini mengalir melewati tabung kondensor dan mengembun. Embun ini

mencair dan mengalir ke dalam penampung destilat yang telah berisi aquades. Destilat

Page 11: Destilasi sederhana KIMTIK2

didinginkan di dalam baskom berisi es untuk mengurangi penguapan klorofom.

Klorofom yang masih mengandung air dipisahkan dengan penambahan NaOH dalam

corong pisah sehingga terbentuk lapisan dimana klorofom lapisan bawah karena masa

jenisnya lebih kecil. Kloroform selanjutnya diteteskan kedalam CaCl anhidrat untuk

mengikat air pada kloroform dan disaring.

Pada diskusi juga ditanyakan mengapa hasil klorofom yang diperoleh sangat

sedikit. Alasan pertama, pada dasarnya koloroform merupakan senyawa yang volatile

dengan titik didih yang rendah yaitu 60 ˚C oleh karenanya pemanasan harus konstan

dan dijaga. Bila melewati titik didihnya maka klorofom akan habis menguap dan

terlarut ke dalam larutannya. Yang kedua adalah pada proses pemisahan pada corong

pisah dimana klorofom belum semuanya turun ke bawah sehingga ketika dipisahkan

pun hasilnya sedikit.

Ditanyakan pula pada diskusi tersebut mengenai perubahan fase tampak.

Maksud dari fase tampak ialah perubahan fase senyawa itu jelas. Yaitu kloroform atau

senyawa lain yang kita inginkan dalam suatu campuran dalam fase cair itu menguap

sehingga senyawa tersebut dalam fase gas kemudian terkondensasi menjadi embun lalu

menetes menjadi air ( fase cair kembali ).

a. Pembuatan Alat Destilasi Sederhana

Alat destilasi ini sangat mudah untuk dibuat karena desainnya sangat sederhana

dan tidak terlalu rumit. Akan tetapi, dengan alat yang sederhana ini dapat membantu

kita dalam menjelaskan konsep destilasi secara efektif. Ketelitian sangat dituntutt dalam

pembuatan alat destilasi sederhana ini. Berikut ini langkahlangkah pembuatan alat

destilasi sederhana dari

Page 12: Destilasi sederhana KIMTIK2

1. Dari Barang Bekas :

� Persiapkan alat alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan alat destilasi

sederhana seperti selang ukuran 2 m, bohlam atau botol bekas minyak wangi,

botol bekas air mineral ukuran 600 ml atau 1500 ml, karet dari sandal bekas, 2

papan yang berukuran 50x40 cm dan ukuran 50x20 cm, botol kaca, sumbu

kompor, cat kayu (bila perlu), spirtus, paku, gergaji, palu, kawat, malam, karet

bekas ban sepeda, dan penghalus kayu.

� Potonglah selang menjadi tiga bagian dengan ukuran 30 cm, 90 cm, dan 80 cm.

� Potonglah botol bekas air mineral menjadi dua bagian. Bagian yang atas kita

lubangi tutupnya sampai diameternya sama dengan diameter selang. Begitu juga

bagian bawah kita buat dua lubang sejajar seukuran diameter selang.

� Buatlah lingkaran dari sandal bekas sampai diameternya sama dengan diameter

potongan bagian bawah botol bekas air mineral. Kemudian buatlah dua lubang

pada karet sandal seukuran diameter selang.

� Buanglah penutup bagian atas bohlam atau minyak wangi sehingga selang dapat

dimasukkan.

� Rangkailah alat tersebut berdasarkan ketentuan dibawah ini :

a) Susunlah kedua papan yang telah dipersiapkan sehingga membentuk sudut

sikusiku, papan yang berukuran lebih kecil diletakkan di bagian bawah.

b) Pasanglah sandal yang sudah dilubangi pada botol air mineral bagian bawah

dari potongan tadi, sehingga tertutup rapat. Masukkan selang yang berukuran

30 cm ke lubang 1 dan sambungkan dengan corong potongan botol bekas air

mineral bagian atas. Masukkan pula selang yang berukuran 90 cm ke lubang

3 yang digunakan sebagai saluran pembuangan. Masukkan selang yang

Page 13: Destilasi sederhana KIMTIK2

berukuran 80 cm ke dalam bohlam atau botol minyak wangi bekas, kemudian

sambungkan ke lubang 4 sehingga menembus lubang 2, yang nantinya

digunakan sebagai saluran pengembunan.

c) Rekatkan potongan botol bekas air mineral bagian bawah tepat di tengah

papan yang berukuran 50x40 cm dengan menggunakan karet ban bekas,

sedangkan potongan botol bekas air mineral bagian atas di rekatkan di pojok

kiri atas.

d) Letakkan wadah untuk menampung hasil proses destilasi tepat di bawah

selang pengembunan, dan wadah penampung air tepat di bawah selang

saluran pembuangan air.

e) Perhatikan gambar di bawah ini yang menjelaskan proses pembuatan alat

destilasi beserta aplikasinya.

Proses Pembuatan dan Aplikasi Alat Destilasi Sederhan

Page 14: Destilasi sederhana KIMTIK2

b. Proses yang terjadi pada Destilasi Sederhana

Pada destilasi sederhana, yang paling sering dilakukan adalah operasi tak

kontinu. Dalam hal ini campuran yang akan dipisahkan dimasukkan kedalam alat

penguap dan dididihkan. Pendidihan terus dilangsungkan hingga sejumlah tertentu

komponen yang mudah menguap terpisahkan. Proses pendidihan erat hubungannya

dengan kehadiran udara permukaan. Pendidihan akan terjadi pada suhu dimana tekanan

uap dari larutan sama dengan tekanan udara di permukaan cairan.

Secara umum proses yang terjadi pada destilasi sederhana atau biasa yaitu :

• Penguapan komponen yang mudah menguap dari campuran dalam alat penguap

• Pengeluaran uap yang terbentuk melalui sebuah pipa uap yang lebar dan kosong

tanpa perpindahan panas dan pemindahan massa yang disengaja atau dipaksakan

yang dapat menyebabkan kondensat mengalir kembali ke lat penguap.

• Jika perlu, tetes-tetes cairan yang sukar menguap yang ikut terbawa dalam uap

dipisahkan dengan bantuan siklon dan disalurkan kembali kedalam alat

penguap.

• Kondensasi uap dalam sebuah kondensor

• Pendingin lanjut dari destilat panas dalam sebuah alat pendingin

• Penampungan destilat dalam sebuah bejana

• Pengeluaran residu dari alat penguap

• Pendinginan lanjut dari residu yang dikeluarkan Penampungan residu dalam

sebuah bejana.

Page 15: Destilasi sederhana KIMTIK2

c. Aplikasi Destilasi Sederhana

Salah satu penerapan terpenting dari metode destilasi adalah pemisahan minyak

mentah menjadi bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk transportasi,

pembangkit listrik, pemanas dan lainnya. Udara didestilasi menjadi komponen-

komponen seperti oksigen untuk penggunaan medis dan helium untuk pengisi balon.

Destilasi juga telah digunakan sejak lama untuk pemekatan alkohol dengan penerapan

panas terhadap larutan hasil fermentasi untuk menghasilkan minuman suling ( Darmaji,

2002).

Page 16: Destilasi sederhana KIMTIK2

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah melakukan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Dalam kehidupan seharihari, prinsip destilasi dapat digunakan dalam

pembuatan minyak kayu putih, penyulingan nilam, penyulingan air bersih, dan

pemisahan bioetanol dari campurannya.

2. Prinsip destilasi ini sangat penting dipelajari karena dapat diaplikasikan dengan

mudah dalam kehidupan seharihari.

3. Di sisi lain, prinsip destilasi cukup susah dipahami kalau tidak menggunakan

alat praktikum. Dengan demikian, tersedianya laboratorium dan alatnya

merupakan sebuah keharusan agar siswa dapat memahaminya dengan lebih

mudah.

4. Pemisahan senyawa dengan destilasi bergantung pada perbedaan tekanan uap

senyawa dalam campuran. Tekanan uap campuran diukur sebagai

kecenderungan molekul dalam permukaan cairan untuk berubah menjadi uap.

5. Jika suhu dinaikkan, tekanan uap cairan akan naik sampai tekanan uap cairan

sama dengan tekanan uap atmosfer. Pada keadaan itu cairan akan mendidih.

Suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer disebut

titik didih.

6. Cairan yang mempunyai tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu kamar akan

mempnyai titik didih lebih rendah daripada cairan yang tekanan uapnya rendah

pada suhu kamar.

7. Jika campuran berair didihkan, komposisi uap di atas cairan tidak sama dengan

komposisi pada cairan. Uap akan kaya dengan senyawa yang lebih volatile atau

komponen dengan titik didih lebih rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul dan

dinginkan, uap akan terembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi

senyawa yang terdapat pada uap yaitu dengan senyawa yang mempunyai titik

Page 17: Destilasi sederhana KIMTIK2

didih lebih rendah. Jika suhu relative tetap, maka destilat yang terkumpul akan

mengandung senyawa murni dari salah satu komponen dalam campuran.

Page 18: Destilasi sederhana KIMTIK2

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas]. 2008. Sistem pendidikan nasional. WWW Sisdiknas (terhubung berkala)

http://www.inherentdikti.net/files/sisdiknas.pdf (10 Mei 2010).

Sakinah, Siti. Modifikasi proses penyulingan dengan variasi tekanan uap untuk

memperbaiki karakteristik aroma minyak kelapa. WWW KMS IPB (terhubung berkala)

http://kms.ipb.ac.id/nplib/index.php?t=view&c=Tesis&id=7795 (10 Mei 2010).

http://trianzzer.blogspot.com/2012/05/makalah-destilasi-sederhana.html

http://hafiyahaziz.blogspot.com/2011/05/laporan-praktikum-destilasi.html