destilasi

5
DESTILASI 1. Judul : Percobaan Destilasi 2. Tujuan Percobaan:  Memisahkan dan memurnikan zat cair  Menentukan titik didih zat cair 3. Tanggal Percobaan: 6 September 2013 4. Dasar Teori: Destilasi adalah suatu cara pemisahan larutan dengan menggunakan panas sebagai pemisah atau "separating agent". Jika larutan yang terdiri dari dua buah komponen yang cukup mudah menguap, maka fase uap yang terbentuk akan mengandung komponen yang lebih menguap dalam jumlah yang relatif lebih banyak dibandingkan dengan fase cair, atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Dalam destilasi, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Fase uap akan segera terbentuk setelah sejumlah cairan dipanaskan. Uap dipertahankan kontak dengan sisa cairannya (dalam waktu relatif cukup) dengan harapan pada suhu dan tekanan tertentu, antara uap dan sisa cairan akan berada dalam keseimbangan, sebelum campuran dipisahkan menjadi distilat dan residu.  Fase uap yang mengandung lebih banyak komponen yang lebih mudah menguap relatif terhadap fase cair, berarti menunjukkan adanya suatu pemisahan. Sehingga kalau uap yang terbentuk selanjutnya diembunkan dan dipanaskan secara berulang-ulang, maka akhirnya akan diperoleh komponen-komponen dalam keadaan yang relatif murni. Proses pemisahan secara destilasi dengan mudah dapat dilakukan terhadap campuran, dimana antara komponen satu dengan komponen yang lain terdapat dalam campuran : 1. Dalam keadaan standar berupa cairan, saling melarutkan menjadi campuran homogen. 2. Mempunyai sifat penguapan relatif (α) cukup besar.  3. Tidak membentuk cairan azeotrop. Destilasi sederhana Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah t eknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murninya. Senyawa-senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap pada saat mencapai titik didih masing-masing.

Upload: mohammad-yusril-iqbal-habibana

Post on 15-Oct-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ini yang membutuhkan pengetahuan tentang destilasi

TRANSCRIPT

DESTILASI1. Judul : Percobaan Destilasi2. Tujuan Percobaan: Memisahkan dan memurnikan zat cair Menentukan titik didih zat cair

3. Tanggal Percobaan: 6 September 20134. Dasar Teori:Destilasi adalah suatu cara pemisahan larutan dengan menggunakan panas sebagai pemisah atau "separating agent". Jika larutan yang terdiri dari dua buah komponen yang cukup mudah menguap, maka fase uap yang terbentuk akan mengandung komponen yang lebih menguap dalam jumlah yang relatif lebih banyak dibandingkan dengan fase cair, atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Dalam destilasi, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Fase uap akan segera terbentuk setelah sejumlah cairan dipanaskan. Uap dipertahankan kontak dengan sisa cairannya (dalam waktu relatif cukup) dengan harapan pada suhu dan tekanan tertentu, antara uap dan sisa cairan akan berada dalam keseimbangan, sebelum campuran dipisahkan menjadi distilat dan residu. Fase uap yang mengandung lebih banyak komponen yang lebih mudah menguap relatif terhadap fase cair, berarti menunjukkan adanya suatu pemisahan. Sehingga kalau uap yang terbentuk selanjutnya diembunkan dan dipanaskan secara berulang-ulang, maka akhirnya akan diperoleh komponen-komponen dalam keadaan yang relatif murni. Proses pemisahan secara destilasi dengan mudah dapat dilakukan terhadap campuran, dimana antara komponen satu dengan komponen yang lain terdapat dalam campuran :1. Dalam keadaan standar berupa cairan, saling melarutkan menjadi campuran homogen.2. Mempunyai sifat penguapan relatif () cukup besar.3. Tidak membentuk cairan azeotrop.Destilasi sederhanaDestilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murninya. Senyawa-senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap pada saat mencapai titik didih masing-masing.Gambar di samping merupakan alat destilasi atau yang disebut destilator. Yang terdiri dari thermometer, labu didih, steel head, pemanas, kondensor, dan labu penampung destilat. Thermometer Biasanya digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang didestilasi selama proses destilasi berlangsung. Seringnya thermometer yang digunakan harus memenuhi syarat:

1. Berskala suhu tinggi yang diatas titik didih zat cair yang akan didestilasi.2. Ditempatkan pada labu destilasi atau steel head dengan ujung atas reservoir HE sejajar dengan pipa penyalur uap ke kondensor. Labu didih berfungsi sebagai tempat suatu campuran zat cair yang akan didestilasi.Steel head berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat pendingin ( kondensor ) dan biasanya labu destilasi dengan leher yang berfungsi sebagai steel head. Kondensor memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan celah keluar yang berfungsi untuk aliran uap hasil reaksi dan untuk aliran air keran. Pendingin yang digunakan biasanya adalah air yang dialirkan dari dasar pipa, tujuannya adalah agar bagian dari dalam pipa lebih lama mengalami kontak dengan air sehingga pendinginan lebih sempurna dan hasil yang diperoleh lebih sempurna. Penampung destilat bisa berupa erlenmeyer, labu, ataupun tabung reaksi tergantung pemakaiannya. Pemanasnya juga dapat menggunakan penangas, ataupun mantel listrik yang biasanya sudah terpasang pada destilator.Pemisahan senyawa dengan destilasi bergantung pada perbedaan tekanan uap senyawa dalam campuran. Tekanan uap campuran diukur sebagai kecenderungan molekul dalam permukaan cairan untuk berubah menjadi uap. Jika suhu dinaikkan, tekanan uap cairan akan naik sampai tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer. Pada keadaan itu cairan akan mendidih. Suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer disebut titik didih. Cairan yang mempunyai tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu kamar akan mempnyai titik didih lebih rendah daripada cairan yang tekanan uapnya rendah pada suhu kamar.Jika campuran berair didihkan, komposisi uap di atas cairan tidak sama dengan komposisi pada cairan. Uap akan kaya dengan senyawa yang lebih volatile atau komponen dengan titik didih lebih rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul dan dinginkan, uap akan terembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi senyawa yang terdapat pada uap yaitu dengan senyawa yang mempunyai titik didih lebih rendah. Jika suhu relative tetap, maka destilat yang terkumpul akan mengandung senyawa murni dari salah satu komponen dalam campuran.

5. Alat dan Bahan: Labu destilasi -Statif dan klem Pendingin berlubang -Batu didih Kaki tiga dan kaca asbes -Labu erlemeyer Pipa plastik -Serbuk teh Alat pembakar -Air Aquades

6. Cara Kerja:1) Mengisi labu destilasi dengan air teh sampai setengahnya.2) Memasukkan beberapa batu didih ke dalam labu destilasi yang sudah terisi air teh.3) Menyusun peralatan destilasi dengan cara menyiapkan statif dan klem serta pemanas, kemudian memasang labu alas bulat, selanjutnya memasang kondensor, setelah itu memasang adaptor (jika menggunakan adaptor untuk destilasi senyawa yang mudah menguap), dan memasang labu penampung (Erlenmeyer), serta yang terakhir adalah memasang thermometer. Sehingga peralatan tersebut tersusun seperti gambar di bawah ini.

4) Mengalirkan air pendingin ke dalam alat pendingin liebig (kondensor) melalui pipa plastik.5) Memanaskan air teh yang ada di dalam labu destilasi sampai air tersebut mendidih.6) Mengamati proses destilasi.7. Data Pengamatan:Data pengamatan mengenai proses destilasi disajikan dengan tabel sebagai berikut:Suhu (C)Waktu (detik)Volume destilatKeterangan

32oC83oC94oC94oC021,323582--

-

10 mlMula-mulaMendidihKonstanDestilat

8. Analisis Data:Pada percobaan destilasi yang petama kami lakukan adalah mencuci alat-alat yang akan digunakan dengan menggunakan air kran kemudian dibilas dengan air aquades, lalu dikeringkan. Kemudian kami memasukkan batu didih ke dalam labu destilasi, dengan cara menggelindingkannya melalui diding labu destilasi. Hal ini bertujuan agar bagian bawah labu tidak retak ataupun pecah. Selanjutnya kami membuat larutan dengan mencampur 3 sendok serbuk teh dengan 100 ml aquades dan diaduk hingga menjadi larutan yang homogen. Kemudian kami merangkai alat percobaan yang terdiri dari labu destilasi, kondensor (pendingin), kasa, kaki tiga, dan termometer. Larutan dimasukkan kedalam labu destilasi dengan mengalirkannya melalui spatula supaya larutan bisa sampai ke dasar labu dan tidak masuk ke saluran labu destilasi yang terhubung dengan kondensor. Pada tiap-tiap sambungan, yakni antara kondensor dengan labu destilasi dan antara labu destilasi dengan termometer, disumbat dengan plastisin. Hal ini bertujuan agar uap destilasi tidak keluar dari rangkaian. Kemudian air dialirkan melalui selang plastik yang dipasang pada kondensor dengan posisi aliran air berlawanan dengan aliran destilat. Setelah semua telah siap, pemanasan dilakukan dengan menggunakan spirtus hingga suhu konstan dan destilat mulai terbentuk. 2 ml pertama dari destilat dibuang, dengan tujuan untuk membuang pengotor yang ada dalam aliran alat. Selanjutnya, proses destilasi dilanjutkan hingga didapat 10 ml destilat. Setelah mendapat 10 ml destilat, proses destilasi dihentikan.Kemudian dilakukan uji pembandingan, yaitu membandingkan antara 5 ml destilat dengan 5 ml larutan dan 5 ml aquades. Pada masing-masing larutan tersebut ditambahkan 2 tetes untuk menguji adanya kandungan garam pada masing-masing larutan. Dari hasil pengujian, dapat diketahui bahwa 5 ml aquades yang dicampur dengan 2 tetes menghasilkan larutan tak berwarna, ini membuktikan bahwa aquades tidak mengandung garam. 5 ml larutan yang dicampur dengan 2 tetes menghasilkan larutan bewarna putih keruh dan terdapat endapan berwarna coklat. 5 ml destilat yang dicampur dengan 2 tetes menghasilkan larutan tak berwarna, ini membuktikan bahwa destilat tidak mengandung garam. Hal ini berarti, kemurnian dari larutan destilat hampir setara dengan aquades.9. Jawaban Pertanyaan:1) Proses destilasi diawali dengan tahap pemanasan air teh, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah (contohnya air) akan menguap, dan uap tersebut akan bergerak menuju kodenser (pendingin). Proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air ke dinding (bagian luar kondenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus-menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan semua senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut.2) Fungsi penambahan batu didih ada 2, yaitu:a) Untuk meratakan panas sehingga panas menjadi homogen pada seluruh bagian aalarutan.b) Untuk menghindari titik lewat didih.3) Termometer digunakan untuk mengamati suhu dalam proses destuilasi sehingga suhu dapat dikontrol sesuai dengan suhu yang diinginkan untuk memperoleh destilat murni.4) Hal tersebut sama saja seperti pemisahan zat dengan cara destilasi yang memanfaatkan titik didih dari zat tersebut. Air titik didihnya 100Csedangkan garam (Natrium Klorida)1465C (1738 K) adalah perbedaan yang sangat tinggi antara kedua titik didih zat. Karena titik didih air laut lebih kecil daripada garam, sehingga air laut tersebut menguap dan garam yang terkandung dalam air tersebut menjadi tertinggal. Air laut yang telah menguap tersebut kemudian membentuk awan dan ketika sudah sampai waktunya awan tersebut menurunkan hujan yang terdiri atas air yang tidak asin.5) Air suling, karena air tersebut sudah disuling dengan alat penyulingan yang canggih sehingga air tersebut bisa bebas dari mineral organik, bakteri dan zat kimia lainnya.Sedangkan air hujan dalam prosesnya saat titik-titik air embun itu jatuh ke bumi berupa air hujan dan tercemar debu, gas kimia beracun, bakteri maka air ini menjadi kotor dan tak layak untuk di minum.6) A) Untuk menyuling air sungai sehingga air sungai itu bisa untuk diminum oleh aamanusiaB) Untuk menyuling minyak bumi sehingga bisa diolah lebih lanjut dan bisa aadigunakan sebagai bahan bakar minyak (BBM)10. Kesimpulan:Jadi, destilasi ini sangat berguna bagi kehidupan manusia karena dengan adanya proses destilasi ini air yang sebelumnya tercemar bisa disterilkan sehingga air tersebut bisa digunakan.11. Daftar Pustaka: http://ikakhoiriyah.blogspot.com/2012/11/destilasi.html http://chemistry35.blogspot.com/2011/08/pengertian-destilasi.html