deskripsi tingkat kematangan karier mahasiswa … · kuesioner kematangan karier mahasiwa prodi bk...
TRANSCRIPT
DESKRIPSI TINGKAT KEMATANGAN KARIER MAHASISWA
SEMESTER VIII PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2006/2007
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh :
Silvanus Sri BahagyaNIM: 991114009
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGJURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2007
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
„If we knew what we were doing,it wouldn’t be called research.“
(Albert Einstein)
„Happiness is the way“
„CINTA selalu berakhir dengan sebuah HARAPAN“(The Knight`s Tale).
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Ibunda M.M. Rusminah (R.I.P),Ayahanda J. Kalam. G,
Kakak-kakakku yang selalu support,Mbah Puteri Sonto Sumarto, Saudari-saudaraku,Miss Alpen – Olivia N. Killias yang Tercinta,
Brett dan Para Sahabat-sahabatku …
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 30 Juli 2007
Penulis
Silvanus Sri Bahagya
vi
ABSTRAK
DESKRIPSI TINGKAT KEMATANGAN KARIER MAHASISWA
SEMESTER VIII PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2006/2007
Oleh:Silvanus Sri Bahagya
NIM: 991114009
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai kematangankarier mahasiswa semester VIII Prodi BK USD Yogyakarta tahun akademik2006/2007. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah:”Bagaimanakah tingkat kematangan karier mahasiswa semester VIII ProgramStudi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahunakademik 2006/2007?”
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subjek penelitiannya adalahmahasiswa semester VIII Prodi BK USD tahun akademik 2006/2007, sebanyak 30mahasiswa. Subjek penelitian telah menjalani Program Praktik LapanganBimbingan dan Konseling (PLBK), minimal di Sekolah Menengah Pertama(SMP). Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kematangan kariermahasiswa prodi BK yang disusun oleh peneliti dengan berdasarkan konsepkematangan karier Donald Super. Instrumen ini mencakup enam aspekkematangan karier, yaitu: aspek kemandirian karier, perencanaan karier,eksplorasi karier, pengambilan keputusan karier, pengetahuan karier, danrealistisnya pilihan karier. Keenam aspek kematangan karier tersebut dijabarkandalam item-item instrumen penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 3 mahasiswa (10%) yang memilikitingkat kematangan karier sangat tinggi, 14 mahasiswa (46,67%) memiliki tingkatkematangan karier tinggi, 13 mahasiswa (43,33%) memiliki tingkat kematangankarier sedang, dan tidak ada mahasiswa (0%) yang memiliki tingkat kematangankarier rendah dan sangat rendah. Gambaran ini berarti bahwa mayoritasmahasiswa semester VIII Prodi BK USD Yogyakarta tahun akademik 2006/2007telah memiliki tingkat kematangan karier tinggi.
vii
ABSTRACT
DESCRIPTION OF THE CAREER MATURITY
LEVEL OF THE EIGHTH SEMESTER STUDENTS OF
THE GUIDANCE AND COUNSELLING STUDY PROGRAM
SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA
ACADEMIC YEAR 2006/2007
By:Silvanus Sri BahagyaNumber: 991114009
This research aimed at providing a description on the career maturity of theeighth semester students of the Guidance and Counselling Study Program ofSanata Dharma University Yogyakarta, Academic Year 2006/2007. The problemthat was proposed to be answered: “At what level is the career maturity of theeighth semester students of the Guidance and Counselling Study Program ofSanata Dharma University Yogyakarta, Academic Year 2006/2007?”
The research could be categorized as a descriptive one; with the subjectchosen 30 (thirty) eighth semester students of the Guidance and CounsellingStudy Program of Sanata Dharma University Academic Year 2006/2007. Thosesubjects have finished their Program of Guidance and Counselling Field Practice(PLBK) in some junior highs. The research instrument applied here was a careermaturity level questionnaire prepared by the researcher based on the careermaturity concept introduced by Donald Super. This instrument consisted of sixaspects of career maturity, i.e. career autonomy, career planning, careerexploration, career decision making, career knowledge, and how realistic thatcareer option is. All these six aspects were then mapped into the items covered inthe research instrument.
The result of this research showed 3 students (10%) as having very highlevel of career maturity, 14 students (46.67%) as having high level of careermaturity, 13 students (43.33%) as having moderate level of career maturity, andno student (0%) as having low and lower level of career maturity. This figuremeant that the majority of the eighth semester students of the Guidance andCounselling Study Program of Sanata Dharma University Academic Year2006/2007 have already had a high level of career maturity.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas cinta kasih-Nya sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk
menyelesaikan pendidikan Strata 1 (S-1) di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa banyak pihak telah terlibat dan mempunyai andil
yang besar dalam membantu penyelesaian skripsi ini. Mereka telah memberikan
bantuan berupa dukungan moril, pikiran, tenaga, waktu, dan semangat untuk
peneliti. Pada kesempatan ini, perkenankanlah peneliti menghaturkan ucapan
terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. R.H. Dj. Sinurat, M.A selaku dosen pembimbing pertama yang
dengan sabar membimbing, mendukung dan mengarahkan peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Fajar Santoadi, S.Pd selaku dosen pembimbing kedua yang selalu
memeriksa, mengkritisi, dan memberi ide untuk penulisan skripsi ini.
3. Ibu Setyandari, S.Pd., Psi., M.A. selaku anggota panitia penguji skripsi.
4. Ibu Dra. M.M. Sri Hastuti, M.Si selaku Kaprodi BK USD, seluruh dosen,
dan karyawan-karyawati di Program Studi Bimbingan dan Konseling,
Jurusan Ilmu Pendidikan.
5. Para mahasiswa semester VIII dan angkatan 1999 – 2002 Prodi BK USD
yang telah berkenan mengisi kuesioner penelitian ini.
6. Bapak J. Kalam G dan Kakak-kakakku: Mas Hendro (Mbak Tini †)
sekeluarga, Mbak Atun sekeluarga, Mas Wid sekeluarga, Mbak Ning
sekeluarga, dan Mbak Wati sekeluarga yang selalu mendukung dan
memperhatikan adiknya untuk bisa menyelesaikan skripsi ini.
7. Keluarga besar Mbah Sonto Sumarto yang memberikan dukungan moril
dan doa-doanya.
8. Olivia sayangku dan keluarga Killias yang telah memberikan cinta dan
support-nya.
ix
9. Teman-teman BK angkatan 1999, terutama komunitas kloter terakhir
(Agus, Gandhi, Prast-Cecep, dan Andre-Cimeng) yang saling memberikan
semangat untuk terus berjuang menyelesaikan skripsi.
10. Sahabat-sahabatku: Dono, Gondes, Eko, Seno, Mbak Sum, Bu Nila, Mbak
Karmi, Mbak Ida, Rm, Igo, MSC., Atik-Wisnu, Maya-BK, Nur-BK dan
rekan-rekan volunteer YSS angkatan tua, serta Yayasan Realino jalan
Mataram.
11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Kalian semua telah
banyak membantu peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, penuh keterbatasan
dan kekurangan. Tetapi peneliti berharap, skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 26 juli 2007
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .…………………………………………………….... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...……………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................…………………………... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...………………………... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……….………………………….. v
ABSTRAK ……………………………………...………………………….. vi
ABSTRACT …………………………………….………………………….. vii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………... viii
DAFTAR ISI ...…………………………………………………………....... x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. xiv
BAB I PENDAHULUAN ...……………………………………………....... 1
A. Latar Belakang Masalah .………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah …………...………………………………….. 5
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………. 6
D. Manfaat Penelitian …………………….………………………... 6
E. Definisi Operasional …………………………………………..... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ………………………….…………………... 9
A. Pengertian Karier ……………………………………...………... 9
B. Perkembangan Karier menurut Pandangan Donald Super ……... 11
1. Konsep-konsep Umum Perkembangan Karier ………………. 11
xi
2. Tahap-tahap Perkembangan karier dan Tugas-tugas
Perkembangan Karier ………………………………………... 14
C. Kematangan Karier ……………………………………………... 23
1. Konsep Kematangan Karier …………………………………. 23
2. Aspek-aspek Kematangan Karier ……………………………. 28
D. Kematangan Karier Mahasiswa Semester VIII Prodi BK USD .... 32
1. Mahasiswa Semester VIII Prodi BK USD …………………... 32
2. Konselor sebagai Pilihan Karier yang Diminati ……………... 33
3. Tingkat Kematangan Karier Mahasiswa Semester VIII
Prodi BK USD ……………………………………………….. 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………………………………… 40
A. Jenis Penelitian ………………………………………………….. 40
B. Subjek Penelitian .……………………………………………….. 40
C. Instrumen Penelitian …………………………………………….. 41
1. Kuesioner Kematangan Karier Mahasiwa Prodi BK USD …... 41
2. Uji Coba Kuesioner ………………………………………….. 45
D. Prosedur Penelitian ……………………………………………… 49
1. Tahap Persiapan ……………………………………………… 49
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ……………………………….. 50
E. Teknik Analisis Data ……………………………………………. 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………. 53
A. Tingkat Kematangan Karier Mahasiswa Semester VIII Prodi BK
USD Tahun Akademik 2006/2007 ……………………………… 53
xii
B. Pembahasan ……….…………………………………………….. 55
1. Mahasiswa yang Memiliki Tingkat Kematangan Karier
Sangat Tinggi ……………………………………………….. 55
2. Mahasiswa yang Memiliki Tingkat Kematangan Karier
Tinggi ………………………………………………………. 56
3. Mahasiswa yang Memiliki Tingkat Kematangan Karier
Sedang ……………………………………………………… 59
4 Mahasiswa yang Memiliki Tingkat Kematangan Karier
Rendah dan Sangat Rendah …….………………………….. 62
BAB V RINGKASAN, KESIMPULAN, DAN SARAN ………………..... 65
A. Ringkasan …………………………………..…………………… 65
B. Kesimpulan ………….………………………………………….. 66
C. Saran-saran ………………………………………………………. 67
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….... 69
LAMPIRAN …………………………………............................................... 71
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Komposisi Item Kuesioner Kematangan Karier Mahasiswa Prodi BK
USD (Sesudah Uji Coba/Revisi) …………............................................... 43
2. Kualifikasi Koefisien Reliabilitas ……………………………………….. 49
3. Patokan Penggolongan Tinggi-Rendahnya Tingkat Kematangan Karier
Mahasiswa Semester VIII Prodi BK USD Tahun Akademik 2006/2007 .. 52
4. Penggolongan Tingkat Kematangan Karier Mahasiswa Semester VIII
Prodi BK USD Tahun Akademik 2006/2007 ……………………………. 54
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kuesioner Kematangan Karier Mahasiswa Prodi BK USD …………...... 71
2. Komentar Responden (Mahasiswa prodi BK USD Angkatan
1999 – 2002) …………..………………………………………………... 79
3. Hasil Skor Uji Coba Penelitian ……………...………………………….. 81
4. Hasil Kualitas Item Kuesioner ...………………………………………... 85
5. Perhitungan Realibilitas Uji Coba Penelitian ……………………........... 90
6. Hasil skor Penelitian …………………………………………………..... 93
7. Taraf Kemampuan Mahasiswa Semester VIII Prodi BK USD Tahun
Akademik 2006/2007 pada Setiap Aspek Kematangan Karier ………… 96
8. Jumlah Mahasiswa yang Memperoleh Skor Item Rendah ……………... 100
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini disajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan beberapa definisi operasional dari istilah yang
digunakan dalam penelitian.
A. Latar Belakang Masalah
Setiap tahun akademik, jumlah mahasiswa yang diterima di jenjang
pendidikan tinggi mengalami peningkatan. Jalal dan Supriadi (2001: 29)
melaporkan bahwa jumlah mahasiswa meningkat dari 2,21 juta orang pada
tahun 1994/1995 menjadi 2,93 juta orang pada tahun 1998/1999 dan akan
terus bertambah pada setiap tahunnya. Para mahasiswa tersebut berharap dapat
menapaki suatu karier yang bermakna bagi dirinya dan dapat berpartisipasi
dalam kehidupan bermasyarakat.
Keberhasilan para mahasiswa dalam menapaki karier perlu dipersiapkan
dengan sebaik-baiknya. Mereka dapat mempersiapkan diri dengan berbagai
pengalaman pendidikan dan pelatihan selama masa pendidikan di jenjang
pendidikan tinggi. Kenyataan menunjukkan sebaliknya, banyak mahasiswa
yang hasil belajarnya kurang memuaskan sehingga ada kemungkinan pindah
ke program studi yang lain atau tidak dapat meneruskan pendidikan.
Seandainya ada mahasiswa yang tetap bertahan sampai lulus untuk sekadar
memperoleh gelar sarjana, maka mereka akan mengalami kesulitan dalam
2
berkarier yang sesuai dengan bidang keahliannya atau menjadi penganggur
muda yang terdidik. Sustiwi, dkk. (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2004)
menunjukkan adanya kenyataan bahwa sekitar 500.000 mahasiswa lulus dari
bangku kuliah pada setiap tahunnya. Padahal lapangan kerja baru hanya 1,5 -
1,7 juta dan pencari kerja 2,1 - 3,15 juta jiwa per tahun. Sementara itu, jumlah
penganggur di tahun 2003 mencapai 10,3 juta orang dan diperkirakan akan
semakin meningkat pada setiap tahunnya. Kesulitan yang dihadapi para
mahasiswa tersebut ada kaitannya dengan tingkat kematangan karier dalam
proses perkembangan karier mereka.
Konsep kematangan karier (Career maturity; Vocational maturity) yang
dijadikan fokus dalam penelitian ini mengacu pada pandangan Donald Super
tentang perkembangan karier. Super (Isaacson, 1985: 63) mengemukakan
bahwa perkembangan karier berlangsung secara bertahap dan
berkesinambungan selama rentang kehidupan individu. Setiap tahap
perkembangan karier memiliki tugas-tugas perkembangan karier atau perilaku
karier yang seharusnya dapat dilakukan oleh individu. Apabila individu
berhasil menyelesaikan tugas-tugas perkembangan karier dengan tepat pada
setiap tahap perkembangan karier, berarti tingkat kematangan karier individu
yang bersangkutan semakin matang. Kematangan karier ditandai dengan
adanya kesesuaian antara perilaku karier yang diperlihatkan individu dengan
perilaku karier yang seharusnya dilakukan atau diharapkan pada tahap
perkembangan karier yang sedang dihadapinya (Osipow, 1973: 137). Dengan
3
demikian, individu siap untuk melangkah ke tahap perkembangan karier
selanjutnya.
Kematangan karier merupakan suatu hasil dari proses perkembangan
karier yang mengarah pada tujuan yang hendak dicapai oleh setiap individu,
yaitu mencapai pilihan karier yang diminatinya secara tepat. Taraf
keberhasilan individu dalam mencapai pilihan karier yang diminati dapat
diukur dengan suatu alat tes kematangan karier. Alat tes kematangan karier
mengungkap kontinum atau rangkaian kesatuan kemampuan individu dalam
hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan/tindakan yang mengarah pada
pilihan karier yang diminati.
Indikasi kematangan karier, antara lain: individu telah memiliki
kecenderungan pilihan kariernya sendiri tanpa berubah atau menyimpang
secara drastis karena adanya kecemasan dan pengaruh nilai-nilai orang lain,
individu memiliki kemampuan untuk membuat perencanaan karier yang sesuai
dengan kebutuhan dan mampu mengidentifikasi langkah-langkah/cara-cara
yang akan diambilnya dalam mewujudkan pilihan karier yang diminatinya.
Selain itu, individu mau memanfaatkan berbagai sumber informasi yang
terpercaya untuk memperoleh informasi karier yang sesuai dengan pilihan
karier yang diminatinya dan individu memiliki kemampuan untuk membuat
pilihan karier yang diminati secara tepat dengan berdasar pada kesesuaian
karakteristik kepribadian, bakat, minat, dan nilai-nilai hidup yang dimilikinya
(Nelson-Jones, 1982: 153). Indikasi-indikasi kematangan karier tersebut dapat
4
memberikan prediksi bagi keberhasilan individu dalam menapaki kariernya di
masa depan.
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester VIII Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (Prodi BK
USD) tahun akademik 2006/2007 yang telah menjalani Program Praktik
Lapangan Bimbingan dan Konseling (PPLBK), minimal satu kali di Sekolah
Menengah Pertama (SMP). Mahasiswa tersebut dianggap mampu menyadari
dan merefleksikan berbagai perilaku karier sebagai seorang calon konselor.
Pemilihan subjek penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kritik
mengenai keberadaan atau eksistensi profesi bimbingan dan konseling di
Indonesia yang dewasa ini dilontarkan kembali dalam beberapa tulisan di surat
kabar. Misalnya, dalam harian Suara Merdeka, 14 Juli 2002 dimuat tulisan
dengan judul “Tenaga Konseling Sebaiknya Bukan Guru Pembimbing”.
Tulisan tersebut didasarkan pada pernyataan Mungin Edi Wibowo dalam
pidato pengukuhannya sebagai guru besar dalam bidang bimbingan dan
konseling pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Isi
tulisan mengungkapkan bahwa pekerjaan bimbingan dan konseling menuntut
tenaga profesional yang secara resmi menyandang gelar profesi konselor.
Karena itu, tenaga bimbingan dan konseling di sekolah sebaiknya konselor,
bukan guru pembimbing yang selama ini terkesan tak berbeda dengan
pekerjaan mengajar seperti yang dilakukan oleh guru mata pelajaran atau guru
praktik. Selain itu, disampaikan harapan yang ditujukan pada guru
pembimbing yang tidak berlatar belakang pendidikan bimbingan dan
5
konseling untuk berupaya melanjutkan pendidikannya di program S1
bimbingan dan konseling, dan selanjutnya mengikuti pendidikan pascasarjana.
Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa konselor sangat dibutuhkan dan
kualitasnya perlu ditingkatkan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan
zaman. Hal senada disampaikan secara tegas oleh Ki Supriyoko di depan
peserta temu ilmiah dan Konferensi Daerah Asosiasi Bimbingan dan
Konseling Indonesia (ABKIN) Provinsi Jawa Tengah, bahwa layanan
bimbingan dan konseling sesungguhnya hanya dapat diberikan oleh orang
yang benar-benar profesional. Apabila seorang konselor mempunyai ijasah di
bidang bimbingan dan konseling sampai jenjang akademis tertinggi tetapi
tidak profesional maka tidak diperkenankan memberikan layanan bimbingan
dan konseling (Suara Merdeka, 27 Februari 2003).
Sejalan dengan realitas yang dipaparkan di atas, para calon konselor
(mahasiswa semester VIII Prodi BK USD) semakin dituntut kematangan
kariernya sebagai seorang konselor profesional di masa depan. Oleh karena
itu, penelitian ini akan mengungkap seberapa tinggi tingkat kematangan karier
mahasiswa semester VIII Prodi BK USD tahun akademik 2006/2007. Hasil
penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menghadapi tuntutan
dan tantangan berkarier sebagai seorang konselor di masa depan.
B. Rumusan Masalah
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai
kematangan karier mahasiswa semester VIII Prodi BK USD tahun akademik
6
2006/2007 dengan berdasar pada jawaban responden terhadap kuesioner
kematangan karier yang digunakan. Secara spesifik pertanyaan yang dijawab
adalah:
”Bagaimanakah tingkat kematangan karier mahasiswa semester VIII Prodi BK
USD tahun akademik 2006/2007?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
Mendeskripsikan tingkat kematangan karier mahasiswa semester VIII Prodi
BK USD tahun akademik 2006/2007.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan praktis,
antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini akan memberikan tambahan wacana pengetahuan bagi
pelayanan bimbingan dan konseling yang berkaitan dengan perkembangan
karier, khususnya kematangan karier mahasiswa menurut pandangan
Donald Super.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan refleksi bagi Prodi BK
USD dalam pengembangan kurikulum bimbingan dan konseling yang
mendukung proses kematangan karier mahasiswanya.
7
E. Definisi Operasional
Untuk mempermudah pemahaman dan menyatukan pengertian, berikut
ini dijelaskan beberapa definisi operasional yang digunakan dalam penelitian,
yaitu:
1. Tingkat kematangan karier dalam penelitian ini diartikan sebagai taraf atau
tinggi-rendahnya kematangan karier mahasiswa semester VIII prodi BK
USD yang digolongkan atas lima gradasi dengan berdasar pada Penilaian
Acuan Patokan tipe I (PAP tipe I), yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang,
rendah dan sangat rendah.
2. Mahasiswa semester VIII Prodi BK USD adalah peserta didik angkatan
2003, baik laki-laki maupun perempuan yang terdaftar dan belajar di Prodi
BK USD pada tahun akademik 2006/2007. Mereka dipersiapkan menjadi
seorang konselor di sekolah ataupun di luar sekolah dengan berbagai
pengalaman pendidikan dan pelatihan di Prodi BK USD. Para mahasiswa
tersebut telah menjalani Program Praktik Lapangan Bimbingan dan
Konseling (PPLBK), minimal satu kali di Sekolah Menengah Pertama
(SMP).
3. Tingkat kematangan karier mahasiswa semester VIII Prodi BK USD
diartikan sebagai taraf kemampuan mahasiswa semester VIII Prodi BK
USD dalam berperilaku karier sebagai seorang calon konselor yang
tampak dari skor total jawaban responden dalam rangkaian kesatuan atau
kontinum dimensi sikap, pengetahuan, dan tindakan mereka mengenai
8
kemandirian karier, perencanaan karier, eksplorasi karier, pengambilan
keputusan karier, pengetahuan karier, dan realistisnya pilihan karier yang
diminati, seperti yang dimaksudkan dalam butir-butir kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini dipaparkan pengertian karier, perkembangan karier menurut
pandangan Donald Super, kematangan karier, dan kematangan karier mahasiswa
semester VIII Prodi BK USD. Pemaparan ini dimaksudkan untuk memperjelas
konsep-konsep penting yang berhubungan dengan topik penelitian.
A. Pengertian Karier
Dalam beberapa sumber pustaka yang dipakai sebagai acuan penelitian
ini ditemukan beberapa kata yang sama-sama menunjuk pada pengertian
pekerjaan, seperti: employment, job, occupation, vocation, dan career.
Namun, tidak setiap kata mengandung makna yang sama. Menurut Winkel
(1997: 571), makna dari kata-kata tersebut adalah:
Kata employment dan job lebih menekankan aspek bahwa seseorangsibuk mengerjakan sesuatu dan mendapat imbalan ekonomis atasusaha dan waktu yang dicurahkannya, tanpa memperhatikanketerlibatan perasaan dan kepuasan pribadi yang bersifat non-ekonomis di dalam pekerjaannya.Kata occupation lebih menekankan aspek bahwa seseorang merasaterlibat di dalam pekerjaannya karena telah mempersiapkan diriuntuk memegang pekerjaan itu dan memperoleh kepuasan pribadi,tetapi keterlibatannya masih dibatasi pada jam-jam bekerja saja.Kata vocation dan career lebih menekankan aspek bahwa seseorangmemandang pekerjaannya sebagai panggilan hidup yang meresapiseluruh alam pikiran dan perasaan serta mewarnai seluruh gayahidupnya (life style), tanpa mengesampingkan kepuasan pribadiuntuk mendapat imbalan ekonomis.
10
Kata karier merupakan serapan dari kata carriere dalam bahasa Belanda
atau dari kata career dalam bahasa Inggris yang berarti perkembangan dan
kemajuan dalam hidup, pekerjaan, dan jabatan (Sabariyanto, 1993: 164).
Menurut Brown and Srebalus (1996: 120), “Career is the totality of work and
related experiences held by an individual over her or his life span”.
Sedangkan Sukardi (1987: 15) menjelaskan arti karier, sebagai berikut:
Karier seseorang bukanlah hanya sekadar pekerjaan apa yangdijabatnya, melainkan suatu pekerjaan atau jabatan yang benar-benarsesuai dan cocok dengan potensi-potensi dirinya dengan orang-orangyang menjabatnya, sehingga setiap orang yang memegang pekerjaanyang dijabatnya itu akan merasa senang untuk menjabatnya dankemudian mereka akan berusaha semaksimal mungkin untukmeningkatkan prestasinya, mengembangkan potensi dirinya,lingkungannya, serta sarana dan prasarana yang diperlukan dalammenunjang pekerjaan yang sedang dijabatnya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa karier adalah
perkembangan dalam suatu pekerjaan atau jabatan yang secara keseluruhan
dialami oleh individu, baik laki-laki maupun perempuan sebagai panggilan
hidup yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan, serta mewarnai gaya
hidupnya, tanpa mengesampingkan aspek kepuasan pribadi untuk mendapat
imbalan ekonomis. Ini semua dilakukan individu dengan perasaan senang
karena pekerjaan yang dijabatnya sesuai dengan potensi dan nilai-nilai
personalnya. Dengan demikian, individu yang bersangkutan terus berusaha
semaksimal mungkin untuk meningkatkan prestasinya, mengembangkan
potensi dirinya, lingkungannya, serta sarana dan prasarana yang menunjang
pekerjaan yang sedang dijabatnya.
11
Mahasiswa semester VIII Prodi BK USD belum mengalami karier yang
sesungguhnya. Mereka sedang mempersiapkan karier sebagai seorang calon
konselor di Prodi BK USD. Para mahasiswa tersebut diharapkan dapat
menghayati perannya sebagai seorang calon konselor sehingga kelak setelah
lulus dari Prodi BK USD mereka dapat menapaki karier sebagai seorang
konselor dengan perasaan puas, bahagia, dan bermakna bagi dirinya serta
dapat berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat.
B. Perkembangan Karier menurut Pandangan Donald Super
1. Konsep-konsep Umum Perkembangan Karier
Ada berbagai teori mengenai perkembangan karier. Penelitian ini
mengacu pada pandangan Donald Super tentang perkembangan karier
yang berlingkup sangat luas. Super (Isaacson, 1985: 63-68) merumuskan
pandangannya mengenai perkembangan karier atas dua belas konsep
umum, yaitu:
a. Perkembangan karier adalah suatu proses yang berlangsung secara
terus-menerus, berkesinambungan, dan biasanya tidak berubah.
b. Perkembangan karier adalah suatu proses yang tertib, terpola, dan
dapat diramalkan.
c. Perkembangan karier adalah suatu proses yang dinamis.
d. Pilihan karier yang diminati oleh individu berhubungan dengan konsep
diri (self-concept). Biasanya, konsep diri semakin jelas dipahami dan
diwujudkan oleh individu pada masa remaja sampai akhir masa
12
dewasa setelah individu menyadari persamaan dan perbedaan antara
dirinya dengan orang lain dan lingkungan hidupnya.
e. Perkembangan karier memerlukan penyesuaian yang berkelanjutan
dalam melihat faktor-faktor realitas karakteristik pribadi dan sosial.
Faktor-faktor karakteristik pribadi, antara lain: kebutuhan yang ingin
dicapai, sifat-sifat kepribadian, bakat, dan minat, serta taraf
intelegensi. Sedangkan faktor-faktor karakteristik sosial, antara lain:
taraf kehidupan sosial-ekonomi keluarga, tuntutan lingkungan
kebudayaan, dan kesempatan karier yang ada di masyarakat. Seiring
dengan bertambahnya usia dan pengalaman yang diperoleh individu,
faktor-faktor realitas tersebut memberikan pengaruh yang sangat
penting dalam pemilihan karier yang diminatinya.
f. Identifikasi yang dibuat individu terhadap peran orangtua atau
orangtua pengganti memiliki pengaruh yang cukup besar dalam
membentuk arah pemilihan karier dan konsep diri karier. Proses
pengidentifikasian dapat terbentuk dan diwujudkan oleh individu jika
ada kecocokan dan hubungannya harmonis dengan mereka (orangtua
atau orangtua pengganti).
g. Kesuksesan individu dalam berkarier sangat erat hubungannya dengan
kemampuan intelektual, tingkat sosial-ekonomi orangtua, kebutuhan
akan status, nilai-nilai kehidupan, minat, keterampilan dalam
berhubungan antarpribadi, dan adanya kesempatan yang terbuka bagi
dirinya.
13
h. Pekerjaan atau jabatan yang akan ditekuni oleh individu berhubungan
dengan minat, nilai-nilai kehidupan, identifikasi yang dibuat terhadap
peran orangtua atau orangtua pengganti, sumber-sumber yang
diperoleh dari komunitas/masyarakat, tingkat dan kualitas latar
belakang pendidikan, dan struktur jabatan, serta adanya pengaruh yang
ditimbulkan dari kecenderungan-kecenderungan dan sikap-sikap
komunitas/masyarakatnya.
i. Setiap jabatan menuntut suatu pola karakteristik kemampuan, minat,
dan sifat-sifat kepribadian dengan toleransi yang cukup luas. Toleransi
ini berupa kemungkinan adanya bermacam-macam pekerjaan atau
jabatan untuk setiap individu dan adanya bermacam-macam individu
untuk setiap pekerjaan atau jabatan.
j. Kepuasan kerja tergantung pada kemampuan individu untuk
menyalurkan bakat, minat, dan sifat-sifat kepribadian dalam suatu
pekerjaan yang sedang ditekuninya.
k. Tercapainya tingkat kepuasan individu dalam pekerjaan berhubungan
dengan peranan yang diharapkan oleh individu untuk menempatkan
posisi dirinya dalam suatu jenis pekerjaan dan situasi kerja secara
memadai.
l. Suatu pekerjaan atau jabatan dapat dijadikan sebagai tujuan hidup
yang ingin dicapai oleh setiap individu, baik laki-laki maupun
perempuan. Hal ini tergantung pada sejauh mana tujuan hidup tersebut
dihayati oleh individu yang bersangkutan dalam suatu pekerjaan atau
14
jabatan yang sesuai dengan harapan dan karakteristik dirinya. Untuk
sebagian individu, tujuan hidup tersebut tidak sepenuhnya dihayati
atau hanya bersifat sementara karena ada aktivitas lain yang dilakukan
individu secara bersamaan, seperti aktivitas sosial dan aktivitas di
rumah. Selain itu, ada individu yang menjalani suatu pekerjaan bukan
sebagai tujuan hidupnya. Mereka bekerja hanya untuk mendapatkan
imbalan ekonomis tanpa menemukan makna dalam pekerjaan yang
dilakukannya.
2. Tahap-tahap Perkembangan Karier dan Tugas-tugas Perkembangan
Karier
Sumbangan penting yang lain dari Super adalah pandangannya
tentang tahap-tahap perkembangan karier (career development stages)
yang berlangsung secara berkesinambungan selama rentang kehidupan
individu. Pada setiap tahap perkembangan karier terdapat tugas-tugas
perkembangan karier (career development tasks) atau perilaku karier yang
seharusnya dapat dilakukan atau diharapkan dari individu. Pandangan
Super tersebut diperlihatkan dalam gambar yang diambil dari
Contributions of Donald E. Super, 2003 http://Psychology.tamucommerce.
edu/Crrobinson/512/Super.htm., sebagai berikut:
15
Gambar.Tahap-tahap Perkembangan Karier dan
Tugas-tugas Perkembangan Karier
Sumber: Contributions of Donald E. Super, 2003. http://Psychology.tamucommerce.edu/Crrobinson/512/Super.htm.
Penjelasan gambar di atas dapat disajikan sebagai berikut:
a. The Growth Stage atau Tahap Pengembangan (lahir-14/15 Tahun)
Ciri khas dari tahap ini adalah perhatian utama individu (anak)
pada pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologis. Anak
mengembangkan berbagai rasa keingintahuan, fantasi, minat, dan
kebutuhan yang berkaitan dengan konsep diri dan pengertian umum
16
tentang dunia kerja. Tugas-tugas perkembangan karier pada tahap ini
adalah:
1) Membentuk konsep diri.
2) Mengembangkan orientasi ke arah dunia kerja.
3) Mulai mengerti arti pekerjaan.
4) Mulai mengerti adanya perbedaan yang mungkin dilakukan dalam
mencari nafkah.
b. The Exploration Stage atau Tahap Eksplorasi (15-24 Tahun)
Ciri khas dari tahap ini adalah individu (orang muda) mulai sadar
akan adanya berbagai pilihan karier, tetapi belum membuat keputusan
karier yang mengikat. Hal ini dikarenakan orang muda sedang
melakukan eksplorasi mengenai dirinya sendiri, pekerjaan atau jabatan
yang sedang ditekuni oleh orang-orang dewasa (key figures), dan dunia
pekerjaan. Tahap perkembangan karier ini terbagi atas tiga subtahap
perkembangan yang masing-masing memiliki tugas-tugas
perkembangan karier, yaitu:
1) The Tentative Substage atau Subtahap Kristalisasi (Crystallization)
(14-18 Tahun)
Pada subtahap ini orang muda mengembangkan berbagai ide
atau gagasan yang berkaitan dengan peluang/kesempatan karier
yang ada, minat, nilai-nilai hidup, dan perencanaan karier yang
ingin direalisasikannya. Biasanya, perwujudan atau kristalisasi
17
berbagai ide atau gagasan orang muda dihubungkan dengan tokoh
idolanya sehingga pilihan karier yang dibuat sering bersifat
sementara dan tidak realistik. Tugas-tugas perkembangan karier
pada subtahap ini adalah:
a) Memiliki kesadaran akan kebutuhan yang ingin direalisasikan
dalam pemilihan karier.
b) Memanfaatkan berbagai sumber yang mengarah pada pilihan
karier.
c) Memiliki kesadaran akan adanya banyak faktor yang harus
dipertimbangkan dalam pemilihan karier.
d) Memiliki kesadaran akan adanya berbagai kemungkinan yang
mempengaruhi pemilihan karier.
e) Mampu mengidentifikasi minat dan nilai-nilai kehidupan.
f) Memiliki kesadaran akan adanya hubungan antara hari ini dan
masa depan.
g) Mampu merumuskan pilihan karier yang bersifat umum.
h) Mengembangkan minat yang relatif menetap.
i) Memiliki informasi mengenai pilihan karier yang diminati.
j) Menyusun rencana yang berkaitan dengan pilihan karier yang
diminati.
k) Semakin realistis dalam mensikapi pilihan karier.
18
2) The Trial Transition Substage atau Subtahap Spesifikasi
(Specification) (18-21 Tahun)
Subtahap ini merupakan masa transisi bagi orang muda untuk
membuat pilihan karier yang lebih lebih spesifik dan realistik.
Orang muda mulai mengambil keputusan penting mengenai
pendidikan yang mengarah pada pilihan karier yang diminati.
Tugas-tugas perkembangan karier pada subtahap ini adalah:
a) Memiliki kesadaran akan kebutuhan yang ingin direalisasikan
dalam pemilihan karier yang akan ditekuni.
b) Memanfaatkan berbagai sumber belajar yang mengarah pada
pilihan karier yang diminati.
c) Memiliki kesadaran akan adanya banyak faktor yang harus
dipertimbangkan dalam pemilihan kariernya.
d) Memiliki kesadaran akan adanya berbagai kemungkinan yang
mempengaruhi pemilihan kariernya.
e) Mengembangkan kemampuan untuk mengidentifikasi minat
dan nilai-nilai kehidupan.
f) Memiliki kesadaran akan hubungan antara hari ini dan masa
depan.
g) Mampu mempersempit berbagai pilihan karier.
h) Memantapkan pilihan karier yang diminati.
i) Memiliki informasi mengenai pilihan karier yang diminati.
19
j) Menyusun rencana yang berkaitan dengan pilihan karier yang
diminati.
k) Semakin realistis dalam mensikapi pilihan karier yang diminati.
l) Memiliki kepercayaan diri akan pilihan karier yang diminati.
3) The Trial and Stabilization Substage atau Subtahap Implementasi
(Implementation) (21-24 Tahun)
Pada subtahap ini individu sedang mempersiapkan diri dengan
beberapa pelatihan dan/atau pendidikan, serta mulai mencoba
melakukan aktivitas atau pekerjaan yang sesuai dengan pilihan
kariernya. Tugas-tugas perkembangan karier pada subtahap ini
adalah:
a) Memiliki kesadaran akan kebutuhan yang ingin diwujudkan
atau diimplementasikan dalam pilihan kariernya.
b) Menyusun rencana karier yang akan ditekuni dalam dunia
karier.
c) Melaksanakan rencana karier yang telah disusun untuk
memenuhi tuntutan karier.
d) Mendapatkan pekerjaan awal (job entry).
c. The Establishment Stage atau Tahap Pemantapan (25-44 Tahun)
Ciri khas dari tahap ini adalah individu mulai memantapkan diri
dengan berbagai pengalaman karier yang sedang ditekuninya. Hal ini
20
dilakukan individu untuk mencapai kesuksesan dan memperoleh
kepuasan karier (vocational satification). Selama tahap ini individu
dihadapkan pada dua subtahap perkembangan karier yang masing-
masing memiliki tugas-tugas perkembangan karier, yaitu:
1) Stabilization Substage atau Subtahap Stabilisasi (25-35 Tahun)
Pada subtahap ini individu memastikan pilihan karier yang
ditekuninya sesuai atau tepat dengan bakat dan minatnya. Untuk
itu, individu dapat melakukan beberapa perubahan yang sederhana,
tetapi bukan perubahan yang drastis dalam pilihan kariernya.
Misalnya, melakukan uji coba dalam suatu posisi/jabatan dan
tugas-tugas pekerjaannya. Apabila suatu posisi/jabatan yang
sedang ditekuni individu tidak sesuai dengan bakat dan minat,
maka individu akan mengalami permasalahan dalam dirinya. Hal
ini memungkinkan terjadinya frustrasi pada diri individu.
Sebaliknya, individu yang dapat mengembangkan bakat dan minat
dalam suatu posisi/jabatan akan mencapai kemajuan yang
mengarah pada peningkatan kualitas kariernya. Tugas-tugas
perkembangan karier pada subtahap ini adalah:
a) Memiliki kesadaran akan kebutuhan yang mengarah pada
kestabilan dalam karier.
b) Menyusun rencana untuk tetap mempertahankan karier.
21
c) Meningkatkan dan mengembangkan terus kualitas diri dengan
melakukan tugas-tugas/pekerjaan yang menunjang pilihan
kariernya sehingga semakin stabil.
d) Memperoleh tugas/pekerjaan yang stabil.
2) Consolidation Substage atau Subtahap Konsilidasi (35-40-an
Tahun)
Pada subtahap ini individu berupaya memperkuat posisi/
jabatan dan meningkatkan kualitas kariernya. Tugas-tugas
perkembangan karier pada subtahap ini adalah:
a) Memiliki kesadaran akan kebutuhan untuk memperkuat dan
meningkatkan kualitas posisi/jabatan karier.
b) Memiliki informasi yang dibutuhkan untuk memperkuat dan
meningkatkan kualitas karier.
c) Menyusun rencana untuk memperkuat dan meningkatkan
kualitas karier.
d) Melaksanakan rencana yang sudah disusun untuk memperkuat
dan meningkatkan kualitas karier (Osipow, 1973: 139).
d. The Maintenance Stage atau Tahap Pembinaan (45-64 Tahun/
Masa Pensiun)
Ciri khas dari tahap ini adalah individu menyesuaikan diri secara
terus-menerus untuk mengembangkan posisi/jabatan kariernya. Hal ini
22
memberi kemungkinan untuk melakukan inovasi atau mengalami
stagnasi atau justru mengalami peninjauan kembali (up-dating) posisi
karier yang kurang memuaskannya. Tugas-tugas perkembangan karier
pada tahap ini adalah:
1) Memantapkan diri dalam karier sehingga memperoleh kesuksesan
dan merasa puas dalam berkarier.
2) Mempersiapkan masa pensiun atau mengundurkan diri dalam
karier (Nelson-Jones, 1982: 150).
e. The Decline Stage atau Tahap Kemunduran (65 Tahun-Kematian)
Ciri khas dari tahap ini adalah terjadi proses kemunduran dalam
diri individu, baik fisik maupun psikologis. Hal ini menyebabkan
individu mengalami kemunduran dalam karier sehingga individu perlu
menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut. Tugas-tugas
perkembangan karier pada tahap ini adalah:
1) Menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi menjelang
masa pensiun atau kemunduran dalam karier, seperti: melakukan
perubahan dalam kebiasaan atau pola kerja untuk disesuaikan
dengan kemunduran kemampuan dirinya.
2) Merencanakan dan melaksanakan aktivitas lain sebagai pengganti
karier yang memberi kepuasaan dalam hidup, seperti melakukan
kerja paruh waktu atau melakukan hobi baru yang sesuai dengan
kemampuannya.
23
Gambar di atas juga memperlihatkan masa transisi selama proses
perkembangan karier. Masa transisi dapat terjadi di antara tahap-tahap
perkembangan karier individu. Hal ini tergantung dari kesiapan atau
keberhasilan individu untuk melangkah ke tahap perkembangan karier
selanjutnya. Masa transisi dimaksudkan sebagai masa uji coba dalam
melaksanakan tugas-tugas perkembangan karier yang akan dihadapi
individu pada tahap perkembangan karier selanjutnya. Selain itu, masa
transisi dimaksudkan sebagai masa penyelesaian masalah yang sedang
dihadapi individu. Penyelesaian masalah dapat dilakukan individu dengan
cara mengeksplorasi kembali berbagai minat, kemampuan, dan berbagai
informasi terpercaya yang berkaitan dengan pilihan karier yang
diminatinya (Brown and Srebalus, 1996: 123). Masa transisi merupakan
masa peralihan atau masa persiapan dari tahap perkembangan karier yang
sedang dihadapi individu untuk dapat melangkah ke tahap perkembangan
karier selanjutnya.
C. Kematangan Karier
1. Konsep Kematangan Karier
Konsep kematangan karier merupakan pandangan Super yang
dikembangkan dari tahap-tahap perkembangan karier dan tugas-tugas
perkembangan karier. Super (Zunker, 1986: 25) berpendapat bahwa
pemenuhan atau penyelesaian tugas-tugas perkembangan karier yang tepat
pada setiap tahap perkembangan karier menunjukkan kematangan karier.
24
Kematangan karier ditandai dengan adanya kesesuaian antara perilaku
karier yang diperlihatkan individu (individual’s vocational behavior)
dengan perilaku karier yang seharusnya dilakukan atau diharapkan
(expected vocational behavior) pada rentang usia perkembangan tertentu
(tahap perkembangan karier yang sedang dihadapi individu). Perilaku
karier yang seharusnya dilakukan atau diharapkan dari individu dapat
disebut juga tugas-tugas perkembangan karier. Apabila perilaku karier
yang diperlihatkan individu semakin sesuai dengan tugas-tugas
perkembangan karier pada setiap tahap perkembangan karier, berarti
tingkat kematangan karier individu semakin tinggi atau semakin matang
(Osipow, 1973: 137). Individu yang memiliki tingkat kematangan karier
yang tinggi pada tahap perkembangan karier yang sedang dihadapinya
dapat melangkah ke tahap perkembangan karier selanjutnya.
Kematangan karier individu tidak hanya menunjukkan pemenuhan
atau penyelesaian tugas-tugas perkembangan karier pada setiap tahap
perkembangan karier. Kematangan karier merupakan suatu hasil dari
proses perkembangan karier yang mengarah pada tujuan yang hendak
dicapai oleh setiap individu. Tujuan tersebut adalah mencapai pilihan
karier yang diminati individu secara tepat. Super pada tahun 1960
(Osipow, 1973: 137) mengemukakan bahwa pilihan karier yang diminati
dapat tercapai dengan tepat apabila individu menunjukkan taraf
keberhasilan dalam menghadapi persoalan-persoalan karier. Taraf
keberhasilan individu tersebut ditampakkan dalam sejumlah perilaku
25
karier yang seharusnya dilakukan atau diharapkan dalam mencapai pilihan
karier yang diminatinya.
Super (Zunker, 1986: 132) mengemukakan juga bahwa proses
pemilihan karier berlangsung dalam rangkaian kesatuan atau kontinum
tahap perkembangan karier dari tahap eksplorasi sampai tahap
kemunduran. Proses pemilihan karier dapat berhasil dengan baik apabila
individu menunjukkan perilaku karier yang sesuai dengan tugas-tugas
perkembangan karier yang terentang dalam rangkaian kesatuan tahap
eksplorasi sampai tahap kemunduran. Dengan demikian, kematangan
karier ditandai dengan taraf keberhasilan individu dalam berperilaku karier
yang mengarah pada pilihan karier yang diminati.
Pengujian mengenai konsep kematangan karier dilakukan Super
dalam proyek penelitian yang longitudinal selama 20 tahun (1951-1971).
Penelitian dilakukan terhadap proses perkembangan karier anak laki-laki
tingkat kelas IX (ninth-grade boys) di Middletown, New York. Dalam
penelitan tersebut diidentifikasikan lima aspek kematangan karier yang
ditampakkan dalam sejumlah perilaku karier. Kelima aspek kematangan
karier tersebut adalah: (1) orientasi ke arah pilihan karier, (2) informasi
karier yang dimiliki individu untuk membuat perencanaan karier, (3)
konsistensi pilihan karier yang diminati, (4) kristalisasi kemampuan dan
ciri khas atau karakteristik diri, dan (5) kebijaksanaan atau realistisnya
pilihan karier yang diminati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kematangan karier individu (anak laki-laki tingkat kelas IX) yang diukur
26
dengan kontinum dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan/tindakan
terhadap aspek-aspek kematangan karier memiliki validitas prediktif.
Artinya, individu yang mencapai tingkat kematangan karier yang lebih
tinggi dalam penelitian tersebut memiliki kecenderungan untuk berhasil
dalam kehidupan berkariernya di masa depan (Zunker, 1986: 25-26).
Banyak peneliti lain yang tertarik dan mengkaji secara kritis konsep
kematangan karier dari pandangan Super. Para peneliti tersebut telah
memasukkan beraneka variabel yang mempengaruhi tingkat kematangan
karier individu. Patton & Creed (2001) menyebutkan beberapa variabel
yang berhubungan dengan tingkat kematangan karier individu, antara lain:
usia, gender, status sosio-ekonomi, suku (budaya), intelegensi, prestasi
belajar rata-rata (Grade Point Average/GPA), dan sebagainya. Patton &
Creed (2001) mengemukakan juga hasil penelitian yang dilakukan oleh
beberapa peneliti, seperti: Neice & Bradley pada tahun 1979, Post-
Kammer tahun 1987, Wallace-Broscious, Serafica, dan Osipow pada tahun
1994 bahwa siswa yang tingkat kelasnya lebih tinggi memiliki skor/tingkat
kematangan karier yang lebih tinggi daripada siswa tingkat kelas yang
lebih rendah.
Secara kontras dikemukakan oleh Patton & Creed (2001) mengenai
hasil penelitian Fouad pada tahun 1988, bahwa siswa tingkat kelas 9 di
Amerika Serikat tidak memiliki skor/tingkat kematangan karier yang lebih
rendah daripada siswa tingkat kelas 12. Selain itu, Fouad (Patton & Creed,
2001) melaporkan bahwa hasil penelitian yang sama telah ditemukan oleh
27
Lokan di Israel dan Australia pada tahun 1984, Alvi dan Khan di Canada
pada tahun 1983, Watson dan Van Aarde di Afrika Selatan pada tahun
1986, Achebe di Nigeria pada tahun 1982, dan penelitian Moracco di
Lebanon pada tahun 1976. Meskipun demikian, hasil penelitian tersebut
dapat digunakan secara luas untuk program bimbingan dan konseling
karier. Program tersebut dapat berupa kesempatan bagi individu untuk
mengeksplorasi karier yang diminati, mengembangkan berbagai potensi,
sikap, minat, dan nilai-nilai kehidupan, belajar memahami diri, baik
kelebihan maupun kekurangan, dan lain sebagainya. Berbagai kesempatan
tersebut bertujuan untuk membantu individu mencapai pilihan karier yang
diminati secara memuaskan dan individu dapat berkembang secara optimal
sebagai pribadi (Isaacson, 1985: 65).
Konsep kematangan karier yang dikembangkan Super, ternyata belum
banyak digunakan oleh para peneliti di Indonesia. Hal ini diketahui
peneliti dari hasil pencarian informasi mengenai konsep kematangan karier
di literatur karier, baik melalui internet maupun buku-buku karier. Peneliti
baru menemukan satu penelitian yang berhubungan dengan variabel
kematangan karier. Penelitian tersebut dilakukan oleh Santoadi pada tahun
2003 dalam skripsinya yang berjudul, “Hubungan Persepsi Siswi tentang
Bias Gender Ayah dalam Pilihan Karier dan Kematangan Karier
(Penelitian Survey atas Siswi SMU St. Agustinus Murangan, Sleman,
Yogyakarta)”.
28
Dalam penelitiannya, Santoadi menggunakan kuesioner kematangan
karier siswi yang dikembangkan berdasarkan tugas-tugas perkembangan
karier pada subtahap perkembangan kristalisasi (14-18 tahun) dari
pandangan Super. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada gejala yang
positif dalam hal kematangan karier siswi SMU St. Agustinus Murangan,
Sleman, Yogyakarta pada tahun 2003. Mayoritas siswi yang diteliti
memiliki kematangan karier dengan kualitas tinggi pada aspek
pemahaman diri karier, yang meliputi: pengenalan kemampuan diri
sendiri, nilai hidup pribadi, minat dan bakat yang dimiliki. Sementara itu,
aspek informasi karier dan kemampuan memanfaatkan informasi karier
masih dalam kualitas cukup. Berdasarkan kenyataan ini, program
bimbingan dan konseling karier masih sangat dibutuhkan, baik secara
kelompok maupun individual untuk mengembangkan kematangan karier
subjek penelitian (Santoadi, 2003: v, 80-81).
2. Aspek-aspek Kematangan Karier
Ada sejumlah versi atau model mengenai aspek-aspek kematangan
karier yang telah diidentifikasi Super dalam setiap penelitiannya.
Meskipun demikan, aspek-aspek kematangan karier tersebut dapat
digunakan untuk mengetahui tingkat kematangan karier individu, baik
laki-laki maupun perempuan di jenjang pendidikan menengah dan di
perguruan tinggi.
29
Dalam proyek penelitian yang longitudinal, Super telah
mengidentifikasi lima aspek kematangan karier. Kelima aspek tersebut
mengalami pengembangan dalam penelitiannya di Britain (Inggris) pada
akhir tahun 1970. Pengembangan yang dilakukan Super dengan
memasukkan aspek kemandirian karier (Autonomy) sehingga menjadi
enam aspek kematangan karier (Nelson-Jones, 1982: 152). Keenam aspek
kematangan karier tersebut mengungkap rangkaian kesatuan atau
kontinum kemampuan individu dalam hal dimensi sikap (aspek
afektif/perasaan), pengetahuan (aspek konatif), dan keterampilan (aspek
konatif/tindakan) individu mengenai perilaku karier yang seharusnya dapat
dilakukan atau diharapkan dalam mencapai pilihan karier yang diminati.
Kenam aspek kematangan karier tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Kemandirian Karier
Aspek kematangan karier ini dimaksudkan untuk mengungkap
dimensi sikap dan keterampilan/tindakan individu dalam hal
pemilihan karier yang diminati secara mandiri. Ini menunjukkan
bahwa individu telah memiliki kepercayaan diri yang tampak dalam
suatu perasaan positif (perasaan bangga, senang, dan mantap) atas
pilihan karier yang diminatinya. Selain itu, individu melaksanakan
pilihan kariernya dengan penuh rasa tanggung jawab. Dengan
demikian, pilihan kariernya yang diminati individu cenderung tidak
30
berubah atau menyimpang secara drastis karena adanya kecemasan
dan pengaruh nilai-nilai orang lain.
b. Perencanaan Karier
Aspek kematangan karier ini dimaksudkan untuk mengungkap
dimensi pengetahuan dan keterampilan/tindakan individu dalam hal
perencanaan karier yang dibuat secara matang. Ini berarti, individu
telah memiliki kesadaran akan pilihan karier yang hendak dicapai di
masa depannya dengan membuat perencanaan karier yang sesuai
dengan kebutuhan dan mampu mengidentifikasi langkah-langkah/cara-
cara yang akan diambilnya. Selain itu, individu telah menyadari segala
kemungkinan yang terjadi untuk mewujudkan pilihan karier yang
diminatinya.
c. Eksplorasi Karier
Aspek kematangan karier ini terdiri dari dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan/tindakan individu dalam hal mencari
informasi mengenai pendidikan, karier, dan perkembangan pribadi-
sosialnya. Ini menunjukkan bahwa individu telah memiliki suatu
perasaan senang, tertarik, dan mau memanfaatkan atau menggunakan
berbagai sumber informasi yang terpercaya dari lingkungan
pendidikan (sekolah/universitas) dan masyarakat/komunitas.
31
d. Pengambilan Keputusan Pilihan Karier
Aspek kematangan karier ini berupa kemampuan individu
mengambil keputusan karier yang sesuai dengan prinsip-prinsip
pembuatan keputusan karier. Ini berarti, individu telah memiliki
berbagai alternatif pilihan karier, mengidentifikasikan berbagai faktor
yang menentukan, dan mengembangkan kemampuan untuk
mengidentifikasi minat dan nilai-nilai kehidupan, serta mampu
memantapkan pilihan karier yang diminatinya.
e. Pengetahuan Karier
Aspek kematangan karier ini berupa pengetahuan karier yang
dimiliki individu, yaitu: informasi mengenai berbagai macam alternatif
pilihan karier yang ada di masyarakat dan informasi yang berkaitan
dengan pilihan karier yang diminati. Misalnya: jenis-jenis jabatan yang
dapat ditekuni, persyaratan atau tuntutan yang dibutuhkan, prospek
masa depan, dan sebagainya.
f. Realistisnya Pilihan Karier
Aspek kematangan karier ini berupa kemampuan individu untuk
semakin realistis dan fleksibel dalam mempertimbangkan pilihan
karier yang sesuai dengan kemampuan, minat, sifat-sifat kepribadian
dan kesempatan karier yang terbuka bagi dirinya. Oleh karena itu,
individu perlu mengidentifikasi langkah-langkah/cara-cara perbaikan
32
untuk meminimalisir keterbatasannya dan mengidentifikasi kembali
berbagai peluang atau kesempatan karier yang sesuai dengan bakat,
minat, dan kemampuan dirinya (Nelson-Jones, 1982: 153).
D. Kematangan Karier Mahasiswa Semester VIII Prodi BK USD
1. Mahasiswa Semester VIII Prodi BK USD
Mahasiswa semester VIII Prodi BK USD adalah peserta didik
angkatan 2003, baik laki-laki maupun perempuan yang terdaftar dan
belajar di Prodi BK USD pada tahun akademik 2006/2007. Mereka adalah
calon konselor yang sedang mempersiapkan kariernya dengan berbagai
pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan sikap yang sesuai dengan
kurikulum prodi BK. Bekal ilmu yang sudah diperoleh para mahasiswa
semester VIII Prodi BK USD, meliputi:
a. Ilmu-ilmu Bimbingan dan Konseling, antara lain: Bimbingan dan
Konseling Kelompok, Dinamika Kelompok, Komunikasi Antarpribadi,
Penyusunan Alat-alat Bimbingan, Bimbingan dan Konseling Keluarga,
Bimbingan dan Konseling Karier, Bimbingan dan Konseling Belajar,
Psikologi Konseling, Model-model Konseling, Teknik dan
Laboratorium Konseling, dan Konseling Pastoral.
b. Ilmu-ilmu Psikologi, antara lain: Psikologi Sosial, Psikologi
Perkembangan (Pemahaman Individu), Psikologi Kepribadian
(Pemahaman Tingkah Laku), Psikologi Abnormal, Psikologi Kognitif,
Psikologi Motivasi dan Emosi, dan Kesehatan Mental.
33
c. Ilmu-ilmu Pendidikan dan Sistem Pengajaran, antara lain: Pengantar
Pendidikan, Profesi Kependidikan, Penilaian Pendidikan, Metodologi
Pengajaran, dan Pengajaran Psikologi dan Bimbingan.
Selain bekal ilmu, para mahasiswa semester VIII Prodi BK USD sudah
menjalani Program Praktik Lapangan Bimbingan dan Konseling (PPLBK),
minimal satu kali di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal ini dapat
memberi pengalaman bagi mereka untuk menerapkan bekal ilmu yang
telah diperoleh di bangku perkuliahan dan berlatih sebagai seorang calon
konselor. Dengan berbagai pengalaman pendidikan dan pelatihan yang
sesuai dengan kurikulum prodi BK, para mahasiswa semester VIII Prodi
BK USD diharapkan dapat memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang memadai dalam melaksanakan profesinya di kemudian hari.
2. Konselor sebagai Pilihan Karier yang Diminati
Dewasa ini, ada banyak pekerjaan atau jabatan di masyarakat yang
dapat dijadikan sebagai pilihan karier. Namun, tidak setiap pekerjaan atau
jabatan yang dijadikan sebagai pilihan karier dapat disebut profesi. Hal ini
dikarenakan suatu profesi menuntut keahlian dari para anggotanya.
Mereka telah disiapkan dan dilatih secara khusus melalui pendidikan
formal di perguruan tinggi. Selain itu, ada ikatan profesi yang menuntut
anggotanya untuk ikut serta dalam penelitian-penelitian dan percobaan-
percobaan serta usaha-usaha lain yang dapat meningkatkan perkembangan
34
diri dalam jabatan selama hidup tanpa mencari keuntungan pribadi
(Winkel, 1997: 771).
Konselor merupakan salah satu profesi yang ada di masyarakat dan
dapat dijadikan sebagai pilihan karier yang diminati setiap individu, baik
laki-laki maupun perempuan. Posisi peran konselor dalam pendidikan
diperkuat juga secara legal dengan diberlakukannya UU RI No. 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang memuat ketentuan bahwa
konselor termasuk salah satu jenis tenaga pendidik yang dididik dan
dihasilkan oleh program studi bimbingan dan konseling pada jenjang
pendidikan S1, S2, dan S3. Berdasarkan ketentuan tersebut, seorang
konselor dapat menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling
secara profesional bagi masyarakat, baik di sekolah maupun di lembaga-
lembaga di luar sekolah.
Dalam rangka pengembangan profesionalisme konselor, Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi (LPTK) dan Asosiasi Bimbingan dan
Konseling Indonesia (ABKIN) telah menyusun dokumen Dasar
Standarisasi Profesi Konseling. Dokumen dasar tersebut memuat rincian
Kompetensi Utama Minimum (KUM) yang harus dikuasai oleh seorang
konselor profesional, yang serendah-rendahnya adalah sarjana (S1)
bimbingan dan konseling. KUM profesi konseling merupakan perpaduan
kemampuan personal, keilmuan, dan teknologi, serta sosial yang secara
menyeluruh membentuk kemampuan standar profesi konseling (Dirjen
35
Dikti, 2003 dalam Prayitno, 2004). Rincian KUM profesi konseling
adalah:
a. Kompetensi Pengembangan Kepribadian (KPK), yaitu: kompetensi
yang berkenaan dengan pengembangan pribadi yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME, berbudi luhur, berkepribadian mantap,
mandiri, dan mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
berbangsa.
b. Kompetensi Landasan Keilmuan dan Keterampilan (KKK), yaitu:
kompetensi yang berkenaan dengan kemampuan keilmuaan di bidang
pendidikan, psikologi, dan budaya sebagai landasan keterampilan
yang hendak diimplementasikan dalam program bimbingan dan
konseling.
c. Kompetensi Keahlian Berkarya (KKB), yaitu: kompetensi yang
berkenaan dengan penguasaan keterampilan dalam mengelola program
bimbingan dan konseling. Kompetensi ini meliputi: hakikat layanan
BK, dasar-dasar teori BK, pendekatan dan teknik BK, instrumentasi
dan media BK, dan pengelolaan program BK.
d. Kompetensi Perilaku Berkarya (KPB), yaitu kompetensi yang
berkenaan dengan kemampuan berperilaku profesional dalam
memberikan layanan konseling. Kompetensi ini meliputi: etika profesi
36
konseling, penguasaan metodologi riset konseling, dan komitmen pada
organisasi profesi konseling.
e. Kompetensi Berkehidupan Bermasyarakat (KBB), yaitu: kompetensi
yang berkenaan dengan penguasaan kaidah berkehidupan di dalam
masyarakat profesi. Kompetensi ini meliputi: kemampuan menjalin
hubungan kerja sama antar-individu, lingkungan, dan tenaga profesi
lainnya.
3. Tingkat Kematangan Karier Mahasiswa Semester VIII Prodi BK
USD
Kematangan karier merupakan suatu hasil dari proses perkembangan
karier yang mengarah pada pilihan karier yang diminati individu. Super
(Osipow, 1973: 142) mengemukakan bahwa pilihan karier yang diminati
individu berkaitan dengan keputusan pendidikan yang telah dipilihnya.
Pilihan karier para mahasiswa semester VIII Prodi BK USD tentu
berkaitan dengan pilihan pendidikan yang sedang dialaminya di Prodi BK
USD, yaitu sebagai seorang calon konselor profesional, baik di sekolah
maupun di luar sekolah.
Untuk mengetahui tingkat kematangan karier mahasiswa semester
VIII Prodi BK USD digunakan enam aspek kematangan karier yang telah
diidentifikasikan oleh Super. Pada setiap aspek kematangan karier terdapat
sejumlah perilaku karier yang telah disesuaikan dengan perilaku karier
37
yang seharusnya dilakukan atau diharapkan dari mahasiswa semester VIII
Prodi BK USD sebagai seorang calon konselor.
Berdasarkan konsep kematangan karier yang dikemukakan Super,
peneliti mengidentifikasi tugas-tugas perkembangan karier atau perilaku
karier yang seharusnya dapat dilakukan oleh mahasiswa semester VIII
Prodi BK USD sebagai seorang calon konselor, yaitu:
a. Kemandirian Karier, meliputi:
1) Memiliki kepercayaan diri atas pilihan prodi BK yang sedang
ditekuni.
2) Melaksanakan pilihan prodi BK dengan penuh rasa tanggung
jawab.
b. Perencanaan Karier, meliputi:
1) Memiliki kesadaran akan adanya hubungan antara hari ini dan
masa depan.
2) Memiliki kesadaran akan berbagai kebutuhan yang ingin dipenuhi
dalam pemilihan karier yang sesuai dengan prodi BK.
3) Membuat perencanaan karier yang sesuai dengan pemilihan karier
di prodi BK.
4) Melakukan berbagai langkah/cara untuk mewujudkan pilihan
karier yang sesuai dengan prodi BK.
5) Memiliki kesadaran akan segala kemungkinan yang mempengaruhi
pemilihan karier yang sesuai dengan prodi BK.
38
c. Eksplorasi Karier, meliputi:
1) Memanfaatkan atau menggunakan berbagai sumber informasi yang
terpercaya.
d. Pengambilan Keputusan Pilihan Karier, meliputi:
1) Memiliki kesadaran akan adanya berbagai alternatif pilihan karier
yang sesuai dengan prodi BK.
2) Memiliki kesadaran akan adanya banyak faktor yang harus
dipertimbangkan dalam pemilihan karier yang sesuai dengan prodi
BK.
3) Mengembangkan kemampuan untuk mengidentifikasi minat dan
nilai-nilai kehidupan.
4) Memantapkan pilihan karier yang sesuai dengan prodi BK.
e. Pengetahuan Karier, meliputi:
1) Mengetahui berbagai macam alternatif pilihan karier yang sesuai
dengan prodi BK.
2) Mengetahui informasi mengenai data dan fakta yang berkaitan
dengan pemilihan karier di prodi BK.
f. Realistisnya Pilihan Karier, meliputi:
1) Menyadari keterbatasan kemampuan dan karakteristik kepribadian.
39
2) Mengidentifikasi langkah-langkah/cara perbaikan untuk
meminimalisir keterbatasannya.
3) Mengidentifikasi kembali berbagai peluang atau kesempatan karier
yang sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan diri.
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini disajikan jenis penelitian, subjek penelitian, instrumen
penelitian, prosedur penelitian, dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei.
Penelitian deskritif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status
gejala pada saat penelitian dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk melukiskan
variabel atau kondisi apa yang ada dalam suatu situasi, tanpa ada perlakuan
yang diberikan atau dikendalikan (Ary, dkk., 1982: 415). Melalui penelitian
ini diperoleh informasi mengenai tingkat kematangan karier mahasiswa
semester VIII Prodi BK USD pada tahun akademik 2006/2007.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah para mahasiswa semester VIII, baik laki-laki
maupun perempuan yang terdaftar dan belajar di Prodi BK USD pada tahun
akademik 2006/2007. Mereka sudah mempunyai pengalaman belajar yang
cukup lama di Prodi BK USD dan sudah menjalani Program Praktik Lapangan
Bimbingan dan Konseling (PPLBK), minimal satu kali di Sekolah Menengah
Pertama (SMP).
41
Subjek penelitian yang memenuhi kriteria berjumlah 32 mahasiswa.
Mereka terdiri dari 22 orang perempuan dan 10 orang laki-laki. Namun, pada
saat pelaksanaan penelitian ada 2 mahasiswi yang tidak dapat mengisi
kuesioner dikarenakan ada kesibukan yang tidak dapat ditinggalkannya.
Dengan demikian, jumlah subjek penelitian ini adalah 30 mahasiswa.
C. Instrumen Penelitian
1. Kuesioner Kematangan Karier Mahasiswa Prodi BK USD
Instrumen penelitian atau alat pengumpul data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner kematangan karier mahasiswa Prodi BK
USD. Kuesioner ini disusun oleh peneliti dengan berdasar pada enam
aspek kematangan karier yang telah diidentifikasikan Super. Keenam
aspek kematangan karier tersebut dijabarkan dalam butir-butir kuesioner
kematangan karier mahasiswa BK USD. Kuesioner kematangan karier
yang sudah direvisi dapat dilihat pada lampiran 1.
Butir-butir kuesioner ditulis dalam bentuk pernyataan positif
(favorable) dan pernyataan negatif (unfavorable). Pernyataan-pernyataan
tersebut merupakan kontinum dimensi sikap (aspek afektif), pengetahuan
(aspek kognitif) dan tindakan (aspek konatif) yang sejalan dengan keenam
aspek kematangan karier. Masing-masing pernyataan memiliki empat
alternatif jawaban, yaitu: “sangat setuju”, “setuju”, “tidak setuju”, dan
“sangat tidak setuju”. Responden yang menjawab “sangat setuju” atau
“setuju” pada setiap pernyataan positif memiliki tingkat kematangan karier
42
yang tinggi. Sebaliknya, responden yang menjawab “sangat setuju” atau
“setuju” pada setiap pernyataan negatif memiliki tingkat kematangan
karier yang rendah. Dengan demikian, pernyataan-pernyataan yang
disajikan dalam kuesioner ini bervariasi agar dapat mengontrol jawaban
yang konsisten dari responden.
Jawaban yang diberikan responden atas setiap butir item perlu diberi
skor. Pemberian skor untuk masing-masing alternatif jawaban pada
pernyataan positif adalah sebagai berikut: skor empat untuk jawaban
sangat setuju, skor tiga untuk jawaban setuju, skor dua untuk jawaban
tidak setuju, dan skor satu untuk jawaban sangat tidak setuju. Sedangkan
pemberian skor pada pernyataan negatif adalah sebagai berikut: skor satu
untuk jawaban sangat setuju, skor dua untuk jawaban setuju, skor tiga
untuk jawaban tidak setuju dan skor empat untuk jawaban sangat tidak
setuju.
Penulisan butir-butir item berpedoman pada komposisi item kuesioner
kematangan karier mahasiswa Prodi BK USD yang disajikan dalam tabel
1.
43
Tabel 1.Komposisi Item Kuesioner Kematangan Karier Mahasiswa Prodi BK USD
(Sesudah Revisi/Uji Coba)
Nomer Item
Afektif Kognitif KonatifAspek-aspek Kematangan Karier
+ - + - + -
JmlItem
A. Kemandirian Karier, meliputi:1.Memiliki kepercayaan diri atas
pilihan prodi BK yang sedangditekuni.
2.Melaksanakan pilihan prodi BKdengan penuh rasa tanggung jawab.
B. Perencanaan Karier, meliputi:1.Memiliki kesadaran akan adanya
hubungan antara hari ini dan masadepan.
2.Memiliki kesadaran akan berbagaikebutuhan yang ingin dipenuhidalam pemilihan karier yang sesuaidengan prodi Bk
3.Membuat perencanaan karier yangsesuai dengan pemilihan karier diprodi BK.
4.Melakukan berbagai langkah/carauntuk mewujudkan pilihan karieryang sesuai dengan prodi BK.
5.Memiliki kesadaran akan segalakemungkinan yang mempengaruhipemilihan karier yang sesuai denganprodi BK.
C. Eksplorasi Karier, meliputi1.Memanfaatkan atau menggunakan
berbagai sumber informasi yangterpercaya.
1,2
-
-
-
-
-
-
20,21
3
-
-
-
-
-
-
22,23
-
-
8,9
11
-
-
-
24,25
-
-
10
12,13
-
-
19
26
-
4,5
-
-
14
17,18
-
27,28
-
6,7
-
-
15,16
-
-
29
3
4
3
3
3
2
1
10
44
Nomer Item
Afeksi Kognitif KonatifAspek-aspek Kematangan Karier
+ - + - + -
JmlItem
D. Pengambilan Keputusan PilihanKarier, meliputi:1.Memiliki kesadaran akan adanya
berbagai alternatif pilihan karieryang sesuai dengan prodi BK.
2.Memiliki kesadaran akan adanyabanyak faktor yang harusdipertimbangkan dalam pemilihankarier yang sesuai dengan prodi BK.
3. Mengembangkan kemampuanuntuk mengidentifikasi minat dannilai-nilai kehidupan.
4. Memantapkan pilihan karier yangsesuai dengan prodi BK.
E. Pengetahuan Karier, meliputi:1.Mengetahui berbagai macam
alternatif pilihan karier yang sesuaidengan prodi BK.
2.Mengetahui informasi mengenaidata dan fakta yang berkaitandengan pemilihan karier di prodiBK.
F. Realistisnya Pilihan Karier,meliputi:1.Menyadari keterbatasan kemampuan
dan karakteristik kepribadian.
2.Mengidentifikasi langkah-langkah/cara perbaikan untuk meminimalisirketerbatasannya.
3.Mengidentifikasi kembali berbagaipeluang atau kesempatan karieryang sesuai dengan bakat, minat,dan kemampuan diri.
30,31
-
-
41,42
-
-
-
-
-
32,33
-
-
43,44
-
-
-
-
-
-
34
37,38
-
45,46
49
50,51
54
57,58
-
35,36
39,40
-
47,48
-
52,53
55,56
59,60
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
3
4
4
4
1
4
3
4
TOTAL 8 7 16 17 7 5 60
45
Butir-butir kuesioner perlu diperiksa kesahihannya (validitas). Istilah
validitas berasal dari kata validity, yang berarti sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Djaali, dkk.
2000: 70). Validitas suatu instrumen selalu berkaitan dengan tujuan dari
penggunaan instrumen tersebut, sehingga dapat mencerminkan secara
tepat fakta atau keadaan sesungguhnya.
Kesahihan instrumen penelitian ini menggunakan validitas isi (content
validity). Validitas isi menunjuk pada sejauh mana instrumen tersebut
mencerminkan isi yang dikehendaki (Ary, dkk. 1982: 285). Validitas isi
suatu instrumen ditentukan berdasarkan penelaahan butir-butir item yang
mencerminkan keseluruhan isi yang dikehendaki. Penelaahan tersebut
dilakukan oleh beberapa ahli yang berkompeten (professional judgement).
Upaya yang dilakukan peneliti untuk memvalidasi instrumen penelitian ini
adalah: peneliti mengkonsultasikan kuesioner kepada rekan peneliti yang
sarjana psikologi, guru Bahasa Indonesia, dosen pembimbing skripsi I dan
II, serta rekan volunteers Yayasan Sosial Soegiyapranata (YSS) yang
terdiri dari para mahasiswa yang ada di Yogyakarta untuk ditelaah dari
segi bahasa, bentuk, isi, kejelasan, dan relevansi item bagi mahasiswa
Prodi BK USD.
2. Uji Coba Kuesioner
Uji coba kuesioner dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2007 sampai
dengan 22 Mei 2007, dengan jumlah responden sebanyak 32 mahasiswa
Prodi BK USD dari angkatan 1999 – 2002. Pengujicobaan kuesioner
46
dilakukan dengan cara “jemput bola”. Artinya, kuesioner diberikan secara
langsung dan diisi oleh responden di kampus atau rumah/kost mereka
sehingga peneliti dapat mengetahui sejauh mana pemahaman responden
terhadap butir-butir item kuesioner. Pemahaman responden ditunjukkan
dengan memberikan respon atau jawaban yang telah disediakan dan
memberikan komentar secara lisan atau tertulis atas kuesioner tersebut.
Sebagian besar responden memberikan komentar yang positif. Mereka
dapat mengerjakan kuesioner dengan antusias dan sungguh-sungguh.
Tetapi, ada beberapa responden yang belum memahami kuesioner dengan
baik. Mereka memberikan komentar bahwa ada beberapa item yang
kalimatnya terlalu panjang dan ada item yang alternatif jawabannya tidak
sesuai. Misalnya item yang berbunyi: “Saya belum berusaha sungguh-
sungguh menyelesaikan studi di prodi BK tepat pada waktunya agar bisa
menikmati masa muda saya” dan “Saya mengetahui bahwa profesi
konselor sekolah (guru pembimbing) di Indonesia mendapat citra sebagai
polisi sekolah”. Upaya yang dilakukan peneliti adalah berkonsultasi
dengan dosen pembimbing skripsi sehingga item-item yang belum dapat
dipahami responden dapat direvisi atau digugurkan. Komentar tertulis
yang diberikan oleh 21 dari 32 responden dapat dilihat pada lampiran 2.
Data jawaban responden digunakan untuk menentukan kualitas item
dan reliabilitas kuesioner. Kualitas item kuesioner ditentukan dengan
menganalisis data jawaban responden melalui penghitungan validitas
(validitas empirik) item pada program SPSS. Program ini menghasilkan
47
koefisien korelasi item-total yang diperoleh dari hasil perhitungan korelasi
antara setiap skor item dengan skor total. Besarnya koefisien korelasi yang
menjadi kriteria dalam menentukan item yang berkualitas atau memenuhi
syarat adalah ≥ 0,30 (koefisien korelasi minimal sama dengan 0,30).
Sedangkan, item yang memiliki koefisien korelasi kurang dari 0,30
dinyatakan gugur atau dapat dipertahankan dengan perbaikan. Hasil uji
coba kuesioner dengan 76 item diperoleh hasil: 47 item memenuhi syarat,
13 item direvisi, dan 15 item gugur (termasuk 1 item sahih digugurkan
karena tidak relevan). Dengan demikian, 60 item dapat dipakai dalam
penelitian ini. Hasil skor uji coba kuesioner dapat dilihat pada lampiran 3
dan hasil kualitas item di lampiran 4.
Reliabilitas suatu instrumen adalah taraf sampai di mana suatu
instrumen mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang
diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo, 2001:
209). Metode yang digunakan untuk mengukur taraf reliabilitas dalam uji
coba penelitian ini adalah metode Belah Dua (Split-half method).
Pembelahan dilakukan dengan mengelompokkan nomer item ganjil
menjadi satu kelompok dan nomer item genap menjadi satu kelompok
sehingga sebanding. Hasil atau skor dari dua belahan tersebut
diperbandingan dengan teknik korelasi Product-Moment dari Pearson.
Rumus yang digunakan adalah:
48
rxy NXY X Y
NX 2 X 2 NY 2 Y
2
Keterangan rumus:
xyr : Koefisien korelasi antara x dan y
x : Skor kelompok item gasal
y : Skor kelompok item genap
N : Jumlah responden
Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan rumus di atas
baru mencerminkan taraf reliabilitas separoh atau setengah tes. Untuk
memperoleh taraf reliabilitas satu tes digunakan formula koreksi dari
Spearman-Brown. Rumusnya adalah:
bb
bbtt
r
rr
1
2
Keterangan rumus :
ttr : koefisien reliabilitas
bbr : koefisien belahan I dan II
Besarnya koefisien reliabilitas hasil pengukuran suatu instrumen perlu
diberi arti/makna untuk menunjukkan taraf konsistensinya. Dalam uji coba
penelitian ini, taraf konsistensi instrumen didasarkan pada kualifikasi
koefisien reliabilitas yang dikemukakan oleh Masidjo (2001: 209).
Kualifikasi koefisien reliabilitas tersebut disajikan dalam tabel 2, yaitu:
49
Tabel 2.Kualifikasi Koefisien Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas Kualifikasi
0,91 - 1,00
0,71 - 0,90
0,41 - 0,70
0,21 - 0,40
Negative – 0,20
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah
Perhitungan reliabilitas pada tahap uji coba penelitian diperoleh hasil
koefisien reliabilitas )( ttr sebesar: 0,914. Hasil ini menunjukkan bahwa
reliabilitas kuesioner kematangan karier mahasiswa Prodi BK USD
tergolong sangat tinggi. Analisis uji reliabilitas kuesioner kematangan
karier mahasiswa Prodi BK USD dapat dilihat pada lampiran 5.
Setelah diperoleh hasil uji coba penelitian dan telah dilakukan
perbaikan item, maka instrumen penelitian telah dianggap cukup memadai
untuk digunakan dalam penelitian sesungguhnya.
D. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan yang dilakukan peneliti adalah:
a. Menyusun kuesioner yang berpedoman pada komposisi item kuesioner
kematangan karier mahasiswa Prodi BK USD.
50
b. Memeriksa kesahihan item-item kuesioner kematangan karier
mahasiswa Prodi BK USD melalui penelaahan beberapa ahli yang
berkompeten.
c. Mengadakan uji coba penelitian pada tanggal 18 Mei 2007 sampai
dengan 22 Mei 2007, dengan jumlah responden sebanyak 32
mahasiswa Prodi BK USD dari angkatan 1999 – 2002.
d. Menganalisis hasil uji coba penelitian.
e. Mengkonsultasikan hasil data uji coba kuesioner pada dosen
pembimbing skripsi untuk mengetahui item-item mana yang dapat
dipakai dalam penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian pada hari Sabtu, tanggal 26 Mei 2007 di
Kampus USD (area di sekitar koridor dekat ruang K.27). Kuesioner
diberikan sekitar jam 11.00 (sesudah pertemuan PPLBK) kepada para
mahasiswa semester VIII Prodi BK USD. Penelitian sengaja dilaksanakan
pada hari itu karena terbatasnya waktu dan kesibukan para mahasiswa
yang masih mempersiapkan Ujian Akhir Semester (UAS) serta persiapan
PPLBK. Selain itu, peneliti dapat menjangkau semua responden yang pada
hari itu hadir semua di pertemuan PPLBK. Penelitian dapat dilaksanakan
dengan baik dan responden dapat mengerjakan dengan sungguh-sungguh.
51
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan peneliti untuk mengetahui tingkat
kematangan karier mahasiswa semester VIII Prodi BK USD tahun akademik
2006/2007, yaitu dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Membuat data skor dengan berdasarkan jawaban setiap item. Hasil skor
dari setiap item dapat dilihat pada lampiran 6.
2. Membuat penggolongan tingkat kematangan karier mahasiswa semester
VIII Prodi BK USD tahun akademik 2006/2007 dengan berdasarkan
Penilaian Acuan Patokan tipe I (PAP tipe I). Penilaian ini berorientasi
pada tercapainya suatu standar atau kriteria kemampuan tertentu yang
sifatnya absolut atau mutlak. Artinya, penilaian dalam penelitian ini
membandingkan hasil skor kematangan mahasiswa semester VIII Prodi
BK dengan suatu standar atau kriteria kemampuan tertentu yang telah
ditetapkan sebelumnya dalam teori kematangan karier, yaitu kemampuan
yang seharusnya dicapai oleh mahasiswa semester VIII Prodi BK USD
dalam berperilaku sebagai seorang calon konselor.
Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang dipakai dalam penelitian ini adalah
PAP tipe I. PAP tipe I menetapkan suatu batas kemampuan minimal
(passing score) sebesar 65% dari skor total yang seharusnya dicapai, lalu
diberi nilai sedang. Artinya, batas kemampuan minimal sebesar 65%
merupakan tuntutan kemampuan yang harus dicapai oleh mahasiswa
semester VIII Prodi BK USD dalam berperilaku sebagai seorang calon
konselor. Rumus PAP tipe I yang digunakan sebagai dasar patokan dalam
52
menggolongkan tinggi-rendahnya tingkat kematangan karier mahasiswa
semester VIII Prodi BK USD disajikan pada tabel 3.
Tabel 3.Patokan Penggolongan Tinggi-Rendahnya Tingkat Kematangan
Karier Mahasiswa Semester VIII Prodi BK USD.
Rumus Skor-skor Kategori
90% - 100% 216 – 240 Sangat Tinggi80% - 89% 192 – 215 Tinggi65% - 79% 156 – 191 Sedang55% - 64% 132 – 155 Rendah
< 55% < 132 Sangat Rendah
3. Melaporkan hasil penelitian.
4. Membuat kesimpulan mengenai tingkat kematangan karier mahasiwa
semester VIII Prodi BK USD.
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan tentang tingkat
kematangan karier mahasiswa semester VIII Prodi BK USD pada tahun akademik
2006/2007.
A. Tingkat Kematangan Karier Mahasiswa Semester VIII Prodi BK USD
Tahun Akademik 2006/2007
Hasil penelitian ini merupakan hasil pengolahan data yang diperoleh
setelah responden mengerjakan kuesioner kematangan karier mahasiswa Prodi
BK USD. Hasil penelitian ini adalah jawaban dari masalah penelitian ini,
yaitu: “Bagaimanakah tingkat kematangan karier mahasiswa semester VIII
Prodi BK USD tahun akademik 2006/2007?”
Pengolahan data mengenai tingkat kematangan karier mahasiswa semester
VIII Prodi BK tahun akademik 2006/2007 berdasarkan Penilaian Acuan
Patokan tipe I (PAP tipe I). Dengan menggunakan patokan tersebut dapatlah
diketahui jumlah responden yang tingkat kematangan kariernya termasuk
sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Hasilnya disajikan
pada tabel 4.
54
Tabel 4.Penggolongan Tingkat Kematangan Karier Mahasiswa Semester VIII
Prodi BK USD Tahun Akademik 2006/2007 (N = 30)
Sangat Tinggi(216 - 240)
Tinggi(192 – 215)
Sedang(156 – 191)
Rendah( 132 - 155 )
Sangat Rendah(< 132)
216 203 178 - -
224 201 190 Jmlh 0 (0%) Jmlh 0 (0%)
218 198 172
Jmlh 3 (10%) 196 181
212 171193 191215 185212 170192 188205 189193 163201 183195 182
215Jmlh 13
(43,33%)
Jmlh 14(46,67%)
Tabel 4 menunjukkan bahwa 3 dari 30 mahasiswa (10%) memiliki tingkat
kematangan karier sangat tinggi, 14 mahasiswa (46,67%) memiliki tingkat
kematangan karier tinggi, 13 mahasiswa (43,33%) memiliki tingkat
kematangan karier sedang, dan tidak ada mahasiswa (0%) yang tingkat
kematangan kariernya rendah dan sangat rendah.
Hasil penelitian tersebut masih dapat dirinci untuk melihat taraf
kemampuan mahasiswa pada masing-masing aspek kematangan karier dan
mengetahui jumlah mahasiswa yang memperoleh skor item rendah (skor item
≤ 2). Semakin banyak jumlah mahasiswa yang memperoleh skor item rendah,
berarti semakin ada kebutuhan yang perlu dipenuhi mahasiswa untuk
meningkatkan kematangan kariernya. Rincian taraf kemampuan mahasiswa
55
disajikan pada lampiran 7 dan jumlah mahasiswa yang memperoleh skor
rendah dapat dilihat pada lampiran 8.
.
B. Pembahasan
Berikut ini dibahas hasil penelitian tingkat kematangan karier mahasiswa
semester VIII Prodi BK USD tahun akademik 2006/2007.
1. Mahasiswa yang Memiliki Tingkat Kematangan Karier Sangat Tinggi
Tiga mahasiswa yang mencapai kematangan karier sangat tinggi
tampak lebih menonjol pada taraf kemampuan mereka yang terkait dengan
aspek kemandirian karier, yaitu sebesar 98,81%. Taraf kemampuan
selanjutnya terdapat pada aspek pengambilan keputusan karier (95%),
pengetahuan karier (91,67%), perencanaan karier (90,97%), realistisnya
pilihan karier (90,15%), dan aspek eksplorasi karier (82,5%). Kenyataan
ini menunjukkan bahwa ketiga mahasiswa tersebut dapat dianggap lebih
siap untuk menapaki kariernya sebagai seorang konselor setelah lulus dari
prodi BK USD. Meskipun demikian, mereka perlu meningkatkan lagi
kemampuan yang berkaitan dengan aspek perencanaan karier, yaitu
kemampuan untuk semakin menyadari segala kemungkinan yang bisa
mempengaruhi pemilihan kariernya, seperti faktor harapan orangtua atau
pimpinan komunitas (item no. 19).
Pada aspek eksplorasi karier, mereka perlu meningkatkan kemampuan
untuk semakin sering menggunakan atau memanfaatkan berbagai sumber
informasi karier dari berbagai media audio-visual, seperti internet dan
56
radio (item no. 26 dan 28). Dalam kenyataaannya, berbagai informasi
karier mengenai konselor dan pilihan karier yang relevan dengan prodi BK
banyak disajikan dalam media radio dan internet.
Pada aspek pengambilan keputusan karier, mahasiswa masih perlu
meningkatkan kemampuan untuk semakin menyadari tingginya
persyaratan yang harus dipenuhi dalam pemilihan karier sebagai seorang
konselor (item no. 35). Selain itu, kemampuan yang berkaitan dengan
aspek realistisnya pilihan karier perlu ditingkatkan juga agar mahasiswa
semakin menyadari pentingnya keterampilan mengelola kelas dalam
persiapan kariernya sebagai seorang konselor, serta kemampuan untuk
mengidentifikasi kembali berbagai peluang karier yang sesuai dengan
bakat, minat, dan kemampuan dirinya (item no. 52 dan 58). Perlunya
upaya tersebut didasarkan pada skor item rendah yang masih diperoleh
ketiga mahasiswa tersebut, yaitu item berskor ≤ 2 (lihat lampiran 7).
2. Mahasiswa yang Memiliki Tingkat Kematangan karier Tinggi
Empat belas mahasiswa dari golongan tingkat kematangan karier
tinggi telah menunjukkan taraf kemampuan tertinggi pada aspek
kemandirian karier, yaitu sebesar 88,77%. Taraf kemampuan selanjutnya
terdapat pada aspek realistisnya pilihan karier sebesar 87,17%,
pengetahuan karier sebesar 85,71%, pengambilan keputusan karier sebesar
84,52%, eksplorasi karier sebesar 81,79%, dan aspek perencanaan karier
sebesar 80,06%. Kenyataan ini menunjukkan bahwa taraf kemampuan
yang diperoleh keempat belas mahasiswa pada keenam aspek kematangan
57
karier sudah termasuk tinggi, tetapi masih perlu ditingkatkan lagi agar
semakin matang dalam berperilaku sebagai seorang calon konselor.
Kemungkinan yang dapat dilakukan oleh para mahasiswa adalah
meningkatkan taraf kemampuan dalam berperilaku karier yang terkait
dengan keenam aspek kematangan karier (lihat lampiran 7).
Pada aspek kemandirian karier, mereka perlu meningkatkan
kemampuan untuk semakin memiliki kepercayaan diri atas pilihan prodi
BK yang sedang ditekuninya (item no. 2 dan 3) dan melaksanakan studi di
prodi BK dengan penuh rasa tanggung jawab (item 6).
Pada aspek perencanaan karier, kemampuan yang perlu ditingkatkan
mahasiswa adalah semakin menyadari bahwa pengalaman belajar di prodi
BK dan kegiatan waktu luang yang dilakukannya dapat berpengaruh
dalam persiapan karier sebagai konselor (item no. 8 dan 9), semakin
menyadari berbagai kebutuhan yang ingin dipenuhi dalam persiapan
kariernya, seperti kebutuhan akan prestasi belajar dan menambah berbagai
keterampilan yang berkaitan dengan studi di prodi BK (item no. 12 dan
13), semakin mampu membuat perencanaan karier yang sesuai dengan
jadwal kegiatan belajarnya dan menyelesaikan studi tepat pada waktunya
sehingga terwujud cita-citanya sebagai seorang konselor (item no. 14, 15,
dan 16). Selain itu, kemampuan yang perlu ditingkatkan adalah semakin
menyadari bahwa harapan orangtua atau pimpinan komunitas bisa
mempengaruhi pemilihan kariernya (item 19).
58
Pada aspek eksplorasi karier, mahasiswa perlu meningkatkan
kemampuan untuk semakin memanfaatkan atau menggunakan berbagai
sumber informasi yang relevan dengan pilihan kariernya di masa depan
sebagai seorang konselor. Sumber informasi dapat diperoleh dari berbagai
media, seperti: koran, radio, televisi dan internet (item no. 23, 25, 26, 27,
28, dan 29).
Pada aspek pengambilan keputusan karier, kemampuan yang perlu
ditingkatkan adalah kemampuan untuk semakin menyadari adanya
berbagai alternatif pilihan karier sebagai seorang konselor di luar sekolah
(item no. 33), semakin menyadari adanya berbagai faktor yang harus
dipertimbangkan, seperti: bakat-bakat yang dimiliki, persyaratan dan
tantangan yang akan dihadapi dalam berkarier sebagai seorang konselor
(item no. 34, 35, 36), dan semakin mengembangkan kemampuan untuk
mengidentifikasi minat dan nilai-nilai kehidupannya (item no. 38 dan 40).
Pada aspek pengetahuan karier, mahasiswa perlu memiliki
pengetahuan mengenai berbagai alternatif pilihan karier yang relevan
dengan studinya di prodi BK, seperti alternatif pilihan karier di LSM (item
no. 45).
Pada aspek realistisnya pilihan karier, mahasiswa perlu meningkatkan
kemampuan untuk semakin menyadari pentingnya kemampuan dalam
mengelola kelas dan bimbingan kelompok (item no.52 dan 53) dan
semakin mampu mengidentifikasi berbagai langkah/cara perbaikan untuk
meminimalisir keterbatasan karakteristik kepribadiannya dengan mau
59
terlibat dalam aktivitas di kampus dan mau mengikuti berbagai pelatihan
pengembangan kepribadian (item no. 54 dan 56), serta mengidentifikasi
kembali berbagai peluang atau kesempatan karier yang sesuai dengan
bakat, minat, dan kemampuan dirinya (item no. 57 dan 58).
3. Mahasiswa yang Memiliki Tingkat Kematangan karier Sedang
Taraf kemampuan tiga belas mahasiswa yang memiliki tingkat
kematangan karier sedang tampak lebih menonjol pada aspek kemandirian
karier sebesar 81,59%. Taraf kemampuan selanjutnya adalah aspek
perencanaan karier (75,96%), realistisnya pilihan karier (74,65%),
pengetahuan karier (74,23%), pengambilan keputusan karier (74,10%),
dan aspek eksplorasi karier (71,92%). Kenyataan ini menunjukkan bahwa
taraf kemampuan mahasiswa yang terkait dengan keenam aspek
kematangan karier masih dalam taraf kemampuan sedang.
Pada aspek kemandirian karier, mahasiswa perlu meningkatkan
kemampuan untuk semakin memiliki perasaan bangga, mantap dan tidak
merasa malu atas pilihan prodi BK yang sedang ditekuninya (item no. 1, 2,
dan 3), dan mereka mau mengikuti perkuliahan di prodi BK dengan penuh
ketekunan sebagai persiapan kariernya setelah lulus dari prodi BK (item
no. 5, 6, dan 7).
Pada aspek perencanaan karier, mereka perlu meningkatkan
kemampuan untuk semakin menyadari bahwa kegiatan waktu luang yang
dilakukannya bisa mempengaruhi persiapan kariernya di masa depan (item
no. 9), semakin menyadari pentingnya mengembangkan sikap-sikap yang
60
ingin dipenuhinya dalam berkarier sebagai seorang konselor (item no. 11),
semakin mampu membuat perencanaan karier dengan membuat jadwal
kegiatan belajar, menyelesaikan studi tepat waktu, dan berusaha sungguh-
sungguh untuk mewujudkan cita-citanya sebagai konselor (item no. 14, 15,
dan 16), mau memanfaatkan waktu luang dan menyisihkan uang untuk
mewujudkan pilihan kariernya sebagai seorang konselor (item no. 17 dan
18), dan semakin menyadari bahwa harapan orangtua atau pimpinan
komunitas bisa mempengaruhi pilihan kariernya di masa depan sebagai
seorang konselor (item no. 19).
Pada aspek eksplorasi karier, mahasiswa perlu meningkatkan
kemampuan untuk semakin memiliki suatu perasaan senang, tertarik, dan
mau memanfaatkan atau menggunakan berbagai sumber informasi yang
relevan dengan kariernya sebagai konselor di masa depan. Mereka dapat
mencari informasi dari berbagai media massa, perpustakaan, radio,
televisi, internet, buku-buku psikologi popular, bertanya pada orang lain,
dan mau ikut terlibat dalam aktivitas sosial di masyarakat (item no. 20, 21,
22, 23, 25, 26, 27, 28, dan 29).
Pada aspek pengambilan keputusan karier, mahasiswa perlu
meningkatkan kemampuan untuk semakin menyadari adanya berbagai
alternatif pilihan karier sebagai konselor di sekolah dan di luar sekolah
(item no. 30, 31, dan 33), semakin menyadari pentingnya berbagai faktor
yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan karier, seperti
faktor persyaratan yang harus dipenuhi dan tantangan yang akan dihadapi
61
dalam berkarier sebagai seorang konselor (item no. 35 dan 36), semakin
mampu untuk mengidentifikasi dan mempertimbangkan berbagai minat
dan nilai-nilai kehidupannya (item no. 37, 38, 39, dan 40), dan mereka
semakin mantap, bangga, dan optimis atas pilihan karier yang sesuai
dengan studinya di prodi BK (item 41, 42, 43 dan 44).
Pada aspek pengetahuan karier, mahasiswa perlu meningkatkan
pengetahuannya mengenai berbagai alternatif pilihan karier setelah lulus
dari prodi BK, seperti adanya peluang karier di Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) (item no. 45, 47, 48, dan 49). Selain itu, kemampuan
yang perlu ditingkatkan mahasiswa pada aspek realistisnya pilihan karier
adalah semakin menyadari pentingnya Program Praktik Lapangan dan
Konseling (PLBK), keterampilan mengelola kelas, dan bimbingan
kelompok sebagai bekal persiapan kariernya setelah lulus dari prodi BK
(item no. 50, 52, dan 53), semakin mampu mengidentifikasi berbagai
cara/langkah perbaikan untuk meminimalisir keterbatasannya dengan ikut
terlibat dalam aktivitas pelatihan pengembangan kepribadian dan potensi
dirinya, baik di kampus maupun di luar kampus (item no. 54, 55, dan 56),
dan semakin mampu untuk mengidentifikasi kembali berbagai peluang
atau kesempatan karier yang sesuai dengan bakat, minat, kemampuan
dirinya dan kondisi peluang karier yang ada di berbagai pelosok tanah air.
(item 57, 58, dan 60).
62
4. Mahasiswa yang Memiliki Tingkat kematangan Karier Rendah dan
Sangat Rendah
Dari hasil penelitian diketahui bahwa tidak ada mahasiswa yang
memiliki tingkat kematangan karier rendah dan sangat rendah (0%). Hal
ini berarti bahwa keseluruhan mahasiswa telah menunjukkan taraf
kemampuan yang tinggi dalam aspek kemandirian karier (86,67%),
realistisnya pilihan karier (82,05%), pengetahuan karier (81,33%),
pengambilan keputusan karier (81,06%), perencanaan karier (79,37%),
dan eksplorasi karier (77,58%) (dapat dilihat pada lampiran 6).
Kenyataan yang terungkap dalam penelitian ini menunjukkan adanya
gejala positif pada proses kematangan karier mahasiswa semester VIII
prodi BK USD. Keadaan ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan agar
para mahasiswa semakin menghayati perannya sebagai seorang calon
konselor.
Sejalan dengan hasil penelitian ini, Prodi BK USD memiliki peranan
dalam membantu proses kematangan karier mahasiswa dengan berbagai
program pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kurikulum prodi BK.
Kemungkinan yang cukup berarti dapat dilakukan oleh Prodi BK USD dengan
mengadakan program bimbingan dan konseling secara kelompok. Program
tersebut berkaitan dengan jumlah item berskor rendah yang diperoleh %10
mahasiswa pada setiap aspek kematangan karier (lihat lampiran 8).
Program yang berkaitan dengan 50% item berskor rendah pada aspek
kemandirian karier adalah pengembangan kemampuan mahasiswa dalam
63
memiliki kepercayaan diri atas pilihan prodi BK yang ditekuninya (item no 2
dan 3) dan melaksanakan studi di prodi BK dengan penuh rasa tanggung
jawab (item no 6).
Program yang berkaitan dengan 45,45% item berskor rendah pada aspek
perencanaan karier adalah membantu mahasiswa untuk dapat membuat
perencanaan karier sesuai dengan kebutuhan, mengidentifikasi langkah-
langkah/cara-cara yang akan diambil mahasiswa dalam mewujudkan pilihan
karier, dan memiliki kesadaran akan segala kemungkinan yang akan
mempengaruhi tercapainya pilihan karier (item 14, 15, 16, 18, dan 19).
Program yang berkaitan dengan 77,78% item berskor rendah pada aspek
eksplorasi karier adalah membantu mahasiswa untuk mengeksplorasi berbagai
informasi mengenai pendidikan, karier, dan perkembangan pribadi-sosial
mahasiswa dari berbagai sumber informasi di lingkungan pendidikan/
universitas dan di masyarakat/ komunitas (item 20, 23, 25, 26, 27, 28, dan 29).
Program yang berkaitan dengan 38,46% item berskor rendah pada aspek
pengambilan keputusan karier adalah membantu mahasiswa untuk semakin
menyadari tingginya persyaratan dan tantangan yang harus dipenuhi dalam
pemilihan karier sebagai seorang konselor (item 33, 35, 36, 42 dan 44).
Program yang berkaitan dengan 25% item berskor rendah pada aspek
pengetahuan karier adalah membantu mahasiswa untuk semakin menyadari
berbagai peluang berkarier yang sesuai dengan prodi BK, seperti berkarier di
LSM (item no 45).
64
Program yang berkaitan dengan 55,55% item berskor rendah pada aspek
realistisnya pilihan karier adalah membantu mahasiswa untuk semakin
menyadari pentingnya kemampuan mengelola kelas dan terlibat dalam
berbagai aktivitas di kampus dan di luar kampus untuk persiapan karier
sebagai seorang konselor, serta mengidentifikasi kembali berbagai peluang
karier yang sesuai dengan bakat, minat dan potensi diri mahasiswa. (item 52,
53, 56, 57, dan 58).
Dengan berbagai program tersebut di atas, para mahasiswa diharapkan
dapat memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memadai dalam
berperilaku sebagai seorang calon konselor sehingga kelak setelah lulus dari
Prodi BK USD dapat menapaki karier dengan perasaan puas, bahagia, dan
bermakna bagi diri mereka sendiri serta dapat berpartisipasi dalam kehidupan
bermasyarakat. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Isaacson (1985:
65), bahwa program bimbingan dan konseling karier dapat berupa kesempatan
bagi individu untuk mengeksplorasi karier yang diminati, mengembangkan
berbagai potensi, sikap, minat, dan nilai-nilai kehidupan, belajar memahami
diri, baik kelebihan maupun kekurangan, dan lain sebagainya. Berbagai
kesempatan tersebut bertujuan untuk membantu individu mencapai pilihan
karier yang diminati secara memuaskan dan individu dapat berkembang secara
optimal sebagai pribadi.
65
BAB V
RINGKASAN, KESIMPULAN, DAN SARAN
Dalam bab ini disajikan ringkasan, kesimpulan, dan saran-saran mengenai
penelitian ini.
A. Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat
kematangan karier mahasiswa semester VIII Prodi BK USD pada tahun
akademik 2006/2007. Gambaran yang diperoleh dari hasil penelitian ini
bermanfaat untuk mengetahui kematangan karier mahasiswa prodi BK dalam
menghadapi tuntutan dan tantangan berkarier sebagai seorang konselor di
masa depan serta dalam melaksanakan pendidikan prajabatan konselor.
Penelitian dilakukan pada 30 mahasiswa. Hasil yang diperoleh, yaitu: ada
3 mahasiswa (10%) yang memiliki tingkat kematangan karier sangat tinggi, 14
mahasiswa (46,67%) memilki tingkat kematangan karier tinggi, 13 mahasiswa
(43,33%) memiliki tingkat kematangan karier sedang, dan tidak ada
mahasiswa (0%) yang memiliki tingkat kematangan karier rendah dan sangat
rendah. Gambaran ini menunjukkan bahwa kebanyakan mahasiswa semester
VIII Prodi BK USD tahun akademik 2006/2007 memiliki tingkat kematangan
karier yang cenderung tinggi.
66
B. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kebanyakan mahasiswa semester VIII Prodi BK USD tahun akademik
2006/2007 memiliki tingkat kematangan karier yang cenderung tinggi.
2. Para mahasiswa masih perlu meningkatkan taraf kemampuan yang
berkaitan dengan keenam aspek kematangan karier. Perilaku karier yang
perlu ditingkatkan para mahasiswa, yaitu:
a. Memiliki kepercayaan diri atas pilihan prodi BK yang sedang
ditekuninya.
b. Mengikuti perkuliahan di prodi BK dengan teratur.
c. Membuat jadwal kegiatan belajar selama studi di prodi BK sehingga
dapat menyelesaikan studi tepat pada waktunya.
d. Menyisihkan uang untuk membeli hal-hal yang berkaitan dengan
persiapan karier sebagai seorang konselor.
e. Menyadari bahwa harapan orangtua atau pimpinan komunitas bisa
mempengaruhi pemilihan karier.
f. Mengikuti berbagai seminar atau sarasehan yang relevan dengan prodi
BK.
g. Mencari informasi karier yang sesuai dengan prodi BK di berbagai
media massa, seperti di internet, perpustakaan, radio, TV, dan
sebagainya
67
h. Memiliki keyakinan untuk dapat berkarier sebagai seorang konselor,
baik di sekolah maupun di luar sekolah.
i. Menyadari tingginya persyaratan, tantangan, dan hambatan yang harus
dihadapi dalam mencapai cita-cita sebagai seorang konselor.
j. Menyadari pentingnya keterampilan mengelola kelas dan bimbingan
kelompok dalam persiapan karier sebagai seorang konselor.
k. Mengikuti berbagai aktivitas di kampus dan di luar kampus untuk
dapat mengembangkan kemampuan/pontensi dirinya.
l. Menggali kembali berbagai peluang karier yang sesuai dengan bakat,
minat, dan kemampuannya.
C. Saran-saran
Saran-saran yang diberikan peneliti pada hasil penelitian ini, yaitu:
1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan refleksi bagi Prodi BK
USD dalam pengembangan kurikulum bimbingan dan konseling yang
semakin relevan untuk meningkatkan kematangan karier mahasiswanya,
terutama pada aspek eksplorasi karier dan realistisnya pilihan karier. Pada
aspek eksplorasi karier, prodi BK dapat memberikan program
pengembangan kemampuan mahasiswa dalam mengeksplorasi berbagai
informasi mengenai pendidikan, karier, dan perkembangan pribadi-sosial
mahasiswa. Sedangkan pada aspek realistisnya pilihan karier, prodi BK
dapat memberikan program pengembangan kemampuan mahasiswa untuk
semakin menyadari pentingnya kemampuan mengelola kelas dan terlibat
68
dalam berbagai aktivitas di kampus dan di luar kampus, serta membantu
mahasiswa untuk mengidentifikasi kembali berbagai peluang karier yang
sesuai dengan bakat, minat dan potensi diri.
2. Peneliti lain yang berminat untuk mengadakan penelitian serupa
diharapkan dapat merevisi kuesioner penelitian ini; pernyataan kuesioner
hendaknya dibuat lebih jelas perumusannya agar lebih mudah ditangkap
maksudnya; jumlah item untuk masing-masing aspek kematangan karier
hendaknya dibuat seimbang.
69
DAFTAR PUSTAKA
Ary, Donald, dkk. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. (terjemahanArief Furchan). Surabaya: Usaha Nasioanal.
Brown, Duane and Srebalus, David, J. 1996. (Second Edition). Introduction to theCounseling Profession. Boston: Allyn and Bacon.
Contributions of Donald E. Super. 2003. http://Psychology.tamucommerce.edu/Crrobinson/512/Super.htm.
Djaali, H, dkk. 2000. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: UniversitasNegeri Jakarta.
Harian Suara Merdeka. 2002. Tenaga Konseling Sebaiknya Bukan GuruPembimbing. Terbit tanggal 14 Juli 2002
Harian Suara Merdeka. 2003. Tak Profesional, Jangan Berikan Bimbingan. Terbittanggal 27 Februari 2003
Isaacson, Lee E. 1985. Basics of Career Counseling. Boston: Allyn and Bacon.
Jalal, F dan Supriadi, D. (Editor). 2001. Reformasi Pendidikan dalam KonteksOtonomi Daerah. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Masidjo, Ign. 2001. Penilaian Pencapaian hasil belajar Siswa di Sekolah.Yogyakarta: Kanisius.
Nelson-Jones, Richard. 1982. The Theory and Practice of Counseling Psychology.London: Holt, Rinehart and Winston.
Osipow, Samuel H. 1973. (Second Edition) Theories of Career Development.Englewood Cliffs: Prentice-Hall, Inc.
Patton, W. & Creed, P.A. 2001. Developmental Issues in Career Maturity andCareer Decision Status. The Career Development Quarterly, June,2001.http://articles.findarticles.com/p/articles/mimOJAX/is449/ai80746786/pg1.
70
Prayitno. 2004. Arah Standarisasi Profesi Konseling. Makalah Seminar Nasional“Quo Vadis Profesi Konselor di Era Globalisasi” pada FKIP/IP/BK/USD.
Sabariyanto, Dirgo. 1993. Mengapa Disebut Bentuk Baku dan Tidak Baku? (Kosakata) 1. Yogyakarta: PT. Mitra Gama Widya.
Santoadi, Fajar. 2003. Hubungan Persepsi Siswi tentang Bias Gender Ayah dalamPilihan Karier dan Kematangan Karier (Penelitian Survey atas SiswiSMU St. Agustinus Murangan, Sleman, Yogyakarta). Yogyakarta:FKIP/IP/BK USD. (Skripsi).
Sukardi, Dewa Ketut. 1987. Bimbingan Karier di Sekolah-sekolah. Jakarta:Ghalia Indonesia.
Sustiwi, Fadmi, dkk. 2004. Prediksi Ketenagakerjaan 2004. Harian KedaulatanRakyat. Terbit tanggal 14 juli 2004.
UU. No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Winkel, W.S. 1997. (Edisi revisi). Bimbingan dan Konseling di InstitusiPendidikan. Jakarta: Grasindo.
Zunker, Vernon G. 1986. (Second Edition). Career Counseling: Applied Conceptsof Life Planning. Belmont, California: Wadswoorth, Inc.
Lampiran
Lampiran 1
71
KUESIONER KEMATANGAN KARIER
MAHASISWA PRODI BK USD
Pengatar:
Rekan-rekan mahasiswa Prodi BK USD yang terkasih,
Pada kesempatan ini, perkenankan saya memohon kesedian rekan-rekan
untuk membantu saya dalam penelitian ini dengan mengisi atau menjawab
kuesioner yang telah disediakan.
Kuesioner ini dimaksudkan untuk mengetahui kematangan karier mahasiswa
Prodi BK USD tahun akademik 2006/2007. Berdasarkan jawaban yang Anda
berikan, pihak Prodi BK USD dapat merencanakan berbagai macam tindakan yang
relevan untuk mengembangkan kematangan karier mahasiswa, baik secara
perorangan maupun secara kelompok.
Jawaban yang rekan-rekan berikan tidak akan dinilai benar atau salah. Oleh
karena itu, hendaklah rekan-rekan menjawab secara jujur sesuai dengan keadaan
yang dialami rekan-rekan. Untuk menjaga kerahasiaan, nama tidak perlu
dicantumkan.
Atas kesedian rekan-rekan mahasiswa dalam membantu penelitian ini, saya
mengucapkan terima kasih.
Salam kasih saya,
Silvanus Sri Bahagya
72
KUESIONER KEMATANGAN KARIER
MAHASISWA PRODI BK USD
Petunjuk :
1. Tuliskanlah data identitas Anda pada kolom/tempat yang telah disediakan;
tanpa mencantumkan nama.
Identitas :
Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan (Coret yang tidak sesuai)
Umur : ……… tahun
Tanggal pengisian : ……………………………………
PPLBK di (nama sekolah) : ……………………………
IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) terakhir : ……………
2. Bacalah setiap pernyataan berikut ini dengan teliti. Dan tentukanlah seberapa
setuju Anda akan maksud pernyataan-pernyataan kuesioner ini dengan cara
memberikan tanda cek (√) pada kolom alternatif jawaban yang Anda pilih.
Alternatif jawaban yang disediakan ada empat, yaitu:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
3. Periksalah kembali jawaban Anda dengan teliti, tanpa ada satu nomor pun
yang terlewatkan.
4. Terima kasih atas partisipasi Anda.
Selamat Mengerjakan
73
KUESIONER KEMATANGAN KARIER
MAHASISWA PRODI BK USD
Alternatif Jawaban:SS : Sangat Setuju TS : Tidak SetujuS : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
Alternatif JawabanNo.
Seberapa setuju Anda akan maksud pernyataanyang berikut? SS S TS STS
1.Saya bangga dengan pilihan prodi BK yang sedang sayatekuni saat ini.
2.Saya merasa mantap dengan pilihan prodi BK yang sayatekuni saat ini karena sesuai dengan cita-cita saya.
3.Saya merasa malu apabila orang lain bertanya tentangstudi saya di prodi BK.
4.Saya berusaha sebaik mungkin mengejar prestasi belajardi prodi BK.
5.Saya menjalani studi di prodi BK dengan penuhketekunan sebagai persiapan karier saya di masa depan.
6. Saya sering tidak mengikuti perkuliahan di prodi BK.
7.Saya menjalani studi di prodi BK hanya sebatas rutinitassaja, tanpa ada tuntutan untuk mengejar prestasi sebaikmungkin.
8.Saya menyadari bahwa pengalaman belajar yang sayaperoleh di bangku perkuliahan sangat berpengaruhterhadap persiapan karier saya di masa depan.
9.Saya menyadari bahwa kegiatan waktu luang yang sayalakukan selama ini membantu saya dalam persiapankarier saya.
10.Studi saya di perguruan tinggi hanya untuk mendapatstatus sebagai mahasiswa saja.
11.Saya menyadari bahwa mengembangkan sikap-sikapyang sesuai sebagai seorang calon konselor merupakantugas saya sejak studi di prodi BK.
74
Alternatif Jawaban:SS : Sangat Setuju TS : Tidak SetujuS : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
Alternatif JawabanNo.
Seberapa setuju Anda akan maksud pernyataanyang berikut? SS S TS STS
12.Saya tidak memikirkan prestasi belajar yang bagus diprodi BK karena tidak ada dukungan dari orangtua ataupimpinan komunitas.
13.Saya pikir, tidak ada manfaatnya bagi saya untukmenambah berbagai keterampilan yang berkaitandengan studi di prodi BK.
14.Saya berusaha mewujudkan cita-cita sebagai seorangcalon konselor sejak saya masuk bangku perkuliahan diprodi BK.
15.Saya sering mengganti jadwal kegiatan belajar sayadengan berbagai aktivitas yang tidak ada kaitannyadengan studi di prodi BK.
16.Saya belum berusaha sungguh-sungguh menyelesaikanstudi di prodi BK tepat pada waktunya.
17.Saya memanfaatkan sebagian waktu luang saya denganberbagai kegiatan yang dapat memperkaya diri sayasebagai seorang calon konselor.
18Saya menyisihkan uang untuk membeli hal-hal yangberkaitan dengan persiapan karier saya sebagai seorangcalon konselor.
19.Saya tidak menyadari bahwa harapan orangtua ataupimpinan komunitas bisa mempengaruhi pemilihankarier saya.
20.Saya senang mengikuti berbagai seminar atau sarasehanyang relevan dengan prodi BK
21Saya sangat tertarik dengan buku-buku psikologipopular yang berhubungan dengan studi saya di prodiBK
22.Saya merasa malu untuk bertanya kepada orang lainyang memiliki informasi atau wawasan yang berkaitandengan profesi BK.
75
Alternatif Jawaban:SS : Sangat Setuju TS : Tidak SetujuS : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
Alternatif JawabanNo.
Seberapa setuju Anda akan maksud pernyataanyang berikut? SS S TS STS
23.Saya merasa jenuh membaca artikel atau tulisan yangberhubungan dengan studi saya di prodi BK
24.Saya menyadari bahwa wawasan saya semakindiperkaya dengan keterlibatan saya dalam aktivitassosial di masyarakat.
25.Saya mengetahui bahwa berbagai program TVmemberikan manfaat bagi saya dalam mencari informasikarier yang berkaitan dengan prodi BK.
26.Bagi saya, informasi karier yang sesuai dengan prodiBK cukup saya peroleh di bangku perkuliahan dan tidaksebegitu perlu mencarinya di internet.
27.
Saya sering mengunjungi perpustakaan untuk membacaartikel atau tulisan yang berhubungan dengan studi sayadi prodi BK
28.Saya sering mendengarkan radio yang menyiarkaninformasi yang relevan dengan studi saya di prodi BK.
29.Saya hanya menunggu informasi karier dari teman dankurang mencarinya sendiri di berbagai media massa.
30.Saya merasa optimis dengan studi saya di prodi BKkarena ada banyak alternatif pilihan karier yang dapatsaya pilih setelah lulus dari prodi BK.
31. Saya yakin bahwa ada prospek/peluang karier yangcerah bagi lulusan prodi BK.
32.Saya pesimis apakah ada pilihan karier yang dapat sayapilih selain sebagai seorang konselor sekolah.
33.Saya belum merasa yakin bahwa saya dapat berkariersebagai seorang konselor di luar sekolah.
76
Alternatif Jawaban:SS : Sangat Setuju TS : Tidak SetujuS : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
Alternatif JawabanNo.
Seberapa setuju Anda akan maksud pernyataanyang berikut? SS S TS STS
34.Saya menyadari bahwa bakat-bakat yang saya milikiharus saya pertimbangkan dalam pemilihan kariersebagai seorang calon konselor.
35.Saya tidak menyadari tingginya persyaratan yang harussaya penuhi dalam pemilihan karier sebagai seorangkonselor.
36.Saya tidak menyadari adanya berbagai tantangan danhambatan yang akan saya hadapi dalam mencapai cita-cita sebagai seorang konselor.
37.Saya mempertimbangkan kesesuaian pilihan karier sayadengan nilai-nilai hidup yang ingin saya perjuangkan,seperti: prestasi, kebahagian, pengabdian, dsb.
38.Saya mempertimbangkan kesesuaian pilihan karier sayadengan minat dan kemauan saya untuk bekerja samadengan orang lain.
39.Sampai saat ini saya belum menyadari nilai-nilai hidupyang ingin saya kembangkan dalam hidup ini.
40.Menurut pengalaman saya, saya tidak tahu bagaimanacaranya bekerja sama dengan orang-orang yang berlatarbalakang berbeda dengan saya.
41.Saya optimis dapat menduduki posisi atau jabatansebagai seorang konselor di sekolah negeri ataupunswasta setelah lulus dari prodi BK.
42.Saya yakin setelah lulus dari prodi BK saya dapatberkarier di lembaga-lembaga di luar sekolah, seperti: dirumah sakit, panti asuhan, dsb.
43.Hingga saat ini, saya masih ragu-ragu mengenai cita-citasaya setelah lulus dari prodi BK
77
Alternatif Jawaban:SS : Sangat Setuju TS : Tidak SetujuS : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
Alternatif JawabanNo.
Seberapa setuju Anda akan maksud pernyataanyang berikut? SS S TS STS
44.Dalam hati kecil saya sering muncul perasaan terpaksadalam memantapkan pilihan karier yang sesuai denganprodi BK.
45.Saya sadar bahwa berkarier di Lembaga SwadayaMasyarakat (LSM) dapat saya jadikan alternatif pilihankarier saya.
46.Menurut saya, menciptakan lapangan kerja yang sesuaidengan bekal ilmu yang saya peroleh selama ini dapatdijadikan sebagai alternatif pilihan karier saya.
47.Saya memprediksikan pilihan karier sebagai seorangkonselor memiliki masa depan yang suram
48.Saya pikir, sedikit sekali prospek/peluang berkarieryang sesuai bagi lulusan prodi BK
49.Saya mengetahui adanya standarisasi profesi konseloryang dikeluarkan oleh Asosiasi Bimbingan danKonseling Indonesia (ABKIN)
50.
Saya menyadari pentingnya Program Praktik LapanganBimbingan dan Konseling (PPLBK) di sekolahsehingga saya dapat belajar dan berlatihmengoptimalkan perkembangan kepribadian sayasebagai seorang calon konselor
51.Saya menyadari pentingnya mengembangkanketerampilan berkomunikasi yang efektif dalam setiapaktivitas saya di masyarakat.
52.Saya belum menyadari pentingnya keterampilanmengelola kelas dalam persiapan karier saya sebagaiseorang konselor di luar sekolah.
53.Saya tidak tahu bagaimana caranya mengembangkankemampuan/potensi saya dalam mengelola bimbingankelompok yang baik.
78
Alternatif Jawaban:SS : Sangat Setuju TS : Tidak SetujuS : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
Alternatif JawabanNo.
Seberapa setuju Anda akan maksud pernyataanyang berikut? SS S TS STS
54.
Saya berpikir bahwa kemampuan/potensi yang sayamiliki dapat semakin berkembang dengan baik bila sayamau terlibat dalam berbagai aktivitas di kampus.
55.
Saya pikir, berbagai kursus atau pelatihanpengembangan kepribadian tidak mempunyai dampakpositif dalam mengoptimalkan perkembangankepribadian saya.
56.
Saya berpikir bahwa keterlibatan saya dalam berbagaiaktivitas di kampus dan di luar kampus hanya membuatsaya sulit konsentrasi dalam mengembangkankemampuan/pontensi diri saya
57.
Saya pikir, tidak ada salahnya menerima tawaranberkarier di berbagai pelosok tanah air untuk dapatmengembangkan bakat dan minat saya.
58.
Saya mengetahui bahwa persaingan mencari lapanganpekerjaan semakin sulit sehingga saya perlu menggalikembali berbagai peluang karier yang sesuai denganbakat, minat, dan kemampuan saya.
59.
Tidak ada manfaatnya bagi saya untukmempertimbangkan beberapa alternatif pilihan karier diluar bidang keilmuan yang sedang saya tekuni saat ini.
60.Saya tidak mengetahui peluang-peluang karier yangsesuai bagi lulusan prodi BK, selain sebagai konselor.
Terima kasih atas partisipasi Anda
Lampiran 2
79
Komentar Responden
(Mahasiswa Prodi BK USD Angkatan 1999 -2002)
Komentar yang diberikan oleh 21 mahasiswa atas kuesioner kematangan karier
mahasiswa Prodi BK USD, yaitu:
1. Dilihat dari segi bahasa, bentuk, isi, kejelasan dan relevansinya cukup mudah
dipahami sehingga memudahkan pengisi dalam mengisi kuesioner ini.
2. Baik dan mudah di mengerti.
3. Segi bahasa dan bentuk sudah baik, mudah dipahami karena rata-rata isi
pernyataan kuesioner sesuai dengan apa yang saya alami dan rasakan.
4. Sudah cukup jelas, tetapi lebih baik kalau kalimat yang panjang bisa lebih
dipersingkat kembali sehingga pengisi paham tentang isinya.
5. Bahasanya sudah baik dan jelas dan juga relevan dengan topiknya.
6. Dilihat dari tujuan sudah bagus. Tapi, item-item kuesioner kurang jelas
sehingga menjawabnya bingung. Karena item banyak, mungkin kuesioner bisa
dibuat seperti buku. Jadi, tidak selalu lembaran.
7. Sudah baik dan mudah di mengerti.
8. Pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban yang diberikan ada yang
kurang sesuai. Pertanyaan yang diajukan sangat bagus, menggugah keseriusan
seseorang memasuki dunia konselor.
9. Ada beberapa pernyataan yang tidak sesuai apabila dijawab dengan alternatif
jawaban yang tersedia. Kalau dilihat dari isi pernyataan, isinya terlalu dangkal
dan kalimat yang tertera dalam kuesioner itu maknanya terlalu umum dan
tidak menyentuh dengan (dalam tentang) karier itu sendiri.
10. Kalimat terlalu panjang. Pernyataan ada yang tidak sesuai dengan jawaban SS,
S, ST, STS.
11. Dari segi bahasa menurut saya, bahasa yang digunakan cukup mudah
dipahami hanya terlalu panjang kalimatnya. Isinya relevan dengan bidang
bimbingan.
12. Dari segi bahasa terlalu panjang kata-katanya sehingga untuk mengisi
kuesioner ini cepat bosan.
80
13. Komentar saya mengenai kuesioner ini, apabila dilihat dari segi isi: ada
pernyataan yang menurut saya sulit dijawab karena hal tersebut (yang
dimaksud dalam pernyataan), saya belum pernah mengalaminya secara khusus
atau mendalam; seperti pada pernyataan no. 71.
Dari segi yang lain seperti bahasa, bentuk, kejelasan dan relevansinya sudah
baik dan jelas sehingga maksud dari setiap penyataan dapat saya pahami
sehingga saya mudah mengisi kuesioner ini.
14. Menurut saya cukup sempurna.
15. Ada “overlapping” pertanyaan, diulang lagi item no 33 dan 69.
16. Ok-lah.
17. Kuesioner ini baik dan relevansinya ada dalam dunia kerja saat ini, tuntutan
semakin tinggi. Para calon tenaga kerja harus aktif dan membekali dirinya
dengan kemampuan komunikasi, kerja sama, dll. Kalimat masih agak panjang
sehingga responden mungkin agak kesulitan dalam memahami isi item
kuesioner. Kuesioner ini membantu responden untuk lebih terdorong aktif
dalam mencari dan memantapkan pilihan karier.
18. Rumusan pernyataan/pertanyaan sudah bagus, tetapi ada bebarapa item yang
membingungkan.
19. Kalimatnya terlalu panjang.
20. Bahasanya terlalu tinggi, rumit dipahami jika dibaca sekali. Kesan pertama
“jenuh”. Dilihat dari ‘casing’ aja membosankan.
21. Bahasanya terlalu sulit.
Lampiran 3
81
Tabel. Hasil Skor Uji Coba Penelitian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 231 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3
3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3
4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3
5 4 4 1 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4
6 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
7 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3
8 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4
9 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 2 2 3
10 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4
11 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 2 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3
12 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
13 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 2 4 2 3 2 4 3 1 2
14 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 1 3 3 4
15 4 4 2 4 4 4 2 2 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 2 4 3 2 3
16 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 4 3 3
17 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 1 3 4 4 3
18 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4
20 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 2 3 3 4 1 3 3 2 4 3 4 4
21 4 4 4 3 3 4 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3
22 4 3 2 4 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
24 4 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3
25 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3
26 3 3 3 2 4 4 3 4 4 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
28 4 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 2
29 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
30 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 2 1 2 4 4
31 3 2 4 3 3 2 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 2 3 3 2 3 2 2
32 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Total 117 104 100 110 111 111 102 108 115 102 98 106 112 111 110 111 98 104 85 85 100 94 103
82
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 473 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 31 2 2 2 2 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 43 4 1 2 2 3 3 4 3 4 3 4 4 2 3 2 2 4 4 4 3 4 4 23 2 2 2 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 23 1 1 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 34 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 41 2 2 1 2 4 4 3 3 3 4 1 2 4 3 3 2 4 4 1 2 4 4 13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 33 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 4 4 31 2 3 3 1 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 31 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 32 4 1 3 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 1 2 4 4 4 4 2 3 3 33 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 1 4 4 4 2 4 3 32 1 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 2 4 4 21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 31 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 33 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 2 4 4 33 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 22 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 1 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 23 2 3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 2 4 4 4 3 3 3 33 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 2 3 2 1 3 3 3 4 2 2 3 3 31 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 33 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 34 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 33 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 43 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 31 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 1 4 2 3 1 4 4 3 1 4 4 22 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 3 33 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
75 85 78 86 91 103 110 107 101 103 101 93 102 100 89 95 82 110 119 100 85 110 107 91
83
48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 712 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 4 3 3 2 2 2 3 4 3 2 4 4 3
3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 4 4 4 3 4 4 4
2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 4 3 1
2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4
3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 1 3 3 4 4 2 2 4 3 3
3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4
3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 1 3 4 3 3 4 4 3
3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 1 3 3 4 4 3 3 4 4 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3
3 4 4 2 2 3 2 1 4 4 4 4 4 4 3 1 3 4 4 2 2 4 4 4
2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 1
3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3
3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 1 3 4 4 3
2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3
1 4 3 1 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 1 3 3 4 4 1 3 2 4 4
3 3 2 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 2 2 3 2 2
3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4
3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3
3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 2 4 4 3 3 4 4 4
2 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 4 1 2 2 3 3 1 3 2 4
2 3 3 3 2 4 4 2 2 2 2 4 3 3 2 4 3 4 4 3 3 4 4 2
3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4
3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 4 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3
89 105 103 100 101 108 107 101 96 102 106 113 111 104 78 90 93 115 120 94 92 112 111 101
84
72 73 74 75 76 Total3 3 3 3 3 2264 4 3 3 3 2612 4 4 4 4 2393 3 3 3 3 2153 4 4 4 3 2594 3 4 4 4 2843 4 3 3 2 2263 3 3 3 3 2373 2 4 4 3 2274 4 4 4 3 2534 4 4 4 4 2614 4 3 4 4 2383 3 3 4 4 2544 4 4 3 3 2552 3 3 3 2 2343 4 3 2 3 2333 4 4 3 3 2503 3 3 3 4 2433 3 2 3 3 2274 3 4 3 3 2402 2 4 4 3 2363 3 2 3 3 2393 3 3 3 3 2262 4 3 2 2 2064 4 3 2 4 2663 3 3 3 2 2273 4 4 3 3 2614 3 4 3 4 2381 3 2 2 3 2242 3 2 3 4 2283 4 3 4 4 2493 3 2 3 3 226
98 108 103 102 102
Lampiran 4
85
Tabel. Hasil Kualitas Item Kuesioner
Nomer Item Koefisien Korelasi Item-Total Kualitas
1 ,2722 Revisi
2 ,3057 Sahih
3 ,0917 Gugur
4 ,2380 Revisi
5 ,3008 Sahih
6 ,3036 Sahih
7 ,3382 Sahih
8 ,3418 Sahih
9 ,4961 Sahih
10 ,3267 Sahih
11 ,1527 Gugur
12 ,2344 Revisi
13 ,0495 Gugur
14 ,3863 Sahih
15 ,2888 Revisi
16 ,3568 Sahih
17 ,0158 Gugur
18 ,5762 Sahih
19 ,2464 Revisi
20 ,2542 Revisi
21 ,5613 Sahih
22 ,1762 Revisi
23 ,1172 Gugur
24 -,0820 Gugur
25 -,1786 Gugur
26 -,1673 Gugur
27 ,3210 Sahih
28 ,0405 Gugur
29 ,5729 Sahih
30 ,5095 Sahih
31 ,4934 Sahih
32 ,4422 Sahih
86
33 ,3327 Sahih
34 ,5317 Sahih
35 -,0539 Gugur
36 ,3604 Sahih
37 ,3749 Sahih
38 ,3909 Sahih
39 ,1659 Revisi
40 ,1149 Gugur
41 ,4880 Sahih
42 ,2844 Revisi
43 ,4968 Sahih
44 ,3852 Sahih
45 ,1834 Gugur
46 ,1174 Revisi
47 ,4282 Sahih
48 ,5089 Sahih
49 ,3596 Sahih
50 ,3455 Sahih
51 ,4382 Sahih
52 ,4991 Sahih
53 ,3510 Sahih
54 ,2902 Revisi
55 ,3625 Sahih
56 ,4925 Sahih
57 ,4853 Sahih
58 ,3921 Sahih
59 ,2637 Revisi
60 ,4960 Sahih
61 ,4943 Sahih
62 -,1025 Gugur
63 ,1604 Gugur
64 ,3608 Sahih, tetapi digugurkan
65 ,5211 Sahih
66 ,4349 Sahih
67 ,4099 Sahih
87
68 ,5578 Sahih
69 ,2364 Gugur
70 ,5107 Sahih
71 ,3067 Sahih
72 ,5386 Sahih
73 ,3191 Sahih
74 ,4508 Sahih
75 ,3542 Sahih
76 ,4655 Sahih
Keterangan:
Total item sahih = 47 item
Total item revisi = 13 item
Total Item yang dapat dipakai dalam penelitian = 60 item
Total item gugur = 15 item (termasuk 1 item sahih digugurkan karena tidak
relevan)
88
Hasil Koefisien Korelasi Item-Total
*** Method 1(space saver) will be used for this analysis ***_
A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Item-total Statistics
Scale Scale CorrectedMean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if ItemDeleted Deleted Correlation Deleted
P1 236,5938 274,9587 ,2722 ,8938P2 237,0000 273,4839 ,3057 ,8935P3 237,1250 276,5000 ,0917 ,8959P4 236,8125 274,2863 ,2380 ,8941P5 236,7813 274,2409 ,3008 ,8936P6 236,7813 273,5313 ,3036 ,8935P7 237,0625 271,3508 ,3382 ,8931P8 236,8750 272,3065 ,3418 ,8931P9 236,6563 270,1038 ,4961 ,8919P10 237,0625 271,6089 ,3267 ,8932P11 237,1875 275,1250 ,1527 ,8951P12 236,9375 273,2863 ,2344 ,8942P13 236,7500 278,4516 ,0495 ,8954P14 236,7813 272,8216 ,3863 ,8929P15 236,8125 273,8347 ,2888 ,8936P16 236,7813 271,2087 ,3568 ,8930P17 237,1875 278,9315 ,0158 ,8958P18 237,0000 269,6774 ,5762 ,8915P19 237,5938 273,7974 ,2464 ,8940P20 237,5938 270,8296 ,2542 ,8944P21 237,1250 267,9839 ,5613 ,8912P22 237,3125 275,1895 ,1762 ,8947P23 237,0313 276,8054 ,1172 ,8951P24 237,9063 281,2490 -,0820 ,8988P25 237,5938 284,3135 -,1786 ,9000P26 237,8125 283,5766 -,1673 ,8991P27 237,5625 271,7379 ,3210 ,8933P28 237,4063 278,4425 ,0405 ,8956P29 237,0313 267,7732 ,5729 ,8911P30 236,7188 270,7893 ,5095 ,8920P31 236,9063 269,4425 ,4934 ,8918P32 237,0938 270,8619 ,4422 ,8923P33 237,0313 273,9022 ,3327 ,8934P34 237,0938 270,2813 ,5317 ,8918P35 237,3438 280,3619 -,0539 ,8979P36 237,0625 271,4798 ,3604 ,8929P37 237,1250 273,2097 ,3749 ,8931P38 237,4688 269,3538 ,3909 ,8925P39 237,2813 277,1764 ,1659 ,8945
89
P40 237,6875 276,5444 ,1149 ,8953P41 236,8125 269,2540 ,4880 ,8918P42 236,5313 275,0313 ,2844 ,8937P43 237,1250 268,3710 ,4968 ,8916P44 237,5938 270,1845 ,3852 ,8926P45 236,8125 276,2218 ,1834 ,8944P46 236,9063 277,1200 ,1174 ,8950P47 237,4063 270,3135 ,4282 ,8923P48 237,4688 268,1280 ,5089 ,8915P49 236,9688 273,0635 ,3596 ,8931P50 237,0313 272,9345 ,3455 ,8932P51 237,1250 268,8871 ,4382 ,8921P52 237,0938 268,0232 ,4991 ,8916P53 236,8750 272,8226 ,3510 ,8931P54 236,9063 272,8619 ,2902 ,8936P55 237,0938 269,8296 ,3625 ,8929P56 237,2500 266,0000 ,4925 ,8913P57 237,0625 268,0605 ,4853 ,8916P58 236,9375 271,5444 ,3921 ,8927P59 236,7188 274,2732 ,2637 ,8938P60 236,7813 269,9829 ,4960 ,8919P61 237,0000 270,0000 ,4943 ,8919P62 237,8125 281,9637 -,1025 ,8994P63 237,4375 274,5121 ,1604 ,8952P64 237,3438 270,2974 ,3608 ,8929P65 236,6563 269,6522 ,5211 ,8917P66 236,5000 273,0323 ,4349 ,8928P67 237,3125 268,1573 ,4099 ,8923P68 237,3750 267,0806 ,5578 ,8910P69 236,7500 274,7742 ,2364 ,8940P70 236,7813 268,7571 ,5107 ,8916P71 237,0938 269,4425 ,3067 ,8936P72 237,1875 265,6411 ,5386 ,8909P73 236,8750 272,7581 ,3191 ,8933P74 237,0313 268,6119 ,4508 ,8920P75 237,0625 271,6089 ,3542 ,8930P76 237,0625 269,2863 ,4655 ,8920_
Lampiran 5
90
Tabel. Persiapan Perhitungan Realibitas Uji Coba
Subjek 2 2
1 116 110 13456 12100 127602 134 127 17956 16129 170183 121 118 14641 13924 142784 107 108 11449 11664 115565 127 132 16129 17424 167646 140 144 19600 20736 201607 114 112 12996 12544 127688 122 115 14884 13225 140309 112 115 12544 13225 12880
10 127 126 16129 15876 1600211 131 130 17161 16900 1703012 121 117 14641 13689 1415713 129 125 16641 15625 1612514 129 126 16641 15876 1625415 116 118 13456 13924 1368816 117 116 13689 13456 1357217 124 126 15376 15876 1562418 124 119 15376 14161 1475619 116 111 13456 12321 1287620 118 122 13924 14884 1439621 120 116 14400 13456 1392022 120 119 14400 14161 1428023 113 113 12769 12769 1276924 108 98 11664 9604 1058425 138 128 19044 16384 1766426 117 110 13689 12100 1287027 130 131 16900 17161 1703028 120 118 14400 13924 1416029 111 113 12321 12769 1254330 121 107 14641 11449 1294731 132 117 17424 13689 1544432 114 112 12996 12544 12768
N = 32 3889 3799 2 474793 2 453569 463673
X = Skor-skor kelompok item gasal
Y = Skor-skor kelompok item genap
2
(3889) 2 = 15124321
2
(3799) 2 = 14432401
91
Perhitungan Reliabilitas Uji Coba Penelitian
Rumus:
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan rumus:
xyr : Koefisien korelasi antara x dan y
x : Skor kelompok item gasal
y : Skor kelompok item genap
N : Jumlah responden
22)3799(45356932388947479332
)37993889(46367332
xyr
14432401145142081512432115193376
1477431114837536
xyr
8180769055
63225
xyr
5649182385
63225xyr
043,75161
63225xyr
8411,0xyr
Koefisien korelasi antara x dan y 8411,0)( xyr
92
Perhitungan Spearman-Brown.
Rumus:
bb
bbtt
r
rr
1
2
Keterangan rumus :
ttr : koefisien reliabilitas
bbr : koefisien belahan I dan II
841,01
841,02
ttr
841,1
682,1ttr
914,0ttr
Koefisien reliabilitas 914,0)( ttr . Ini berarti, taraf reliabilitas kuesioner uji
coba penelitian ini termasuk kualifikasi sangat tinggi.
Lampiran 6
93
Tabel. Hasil Skor Penelitian
No Item Kemandirian Karier No. Item Perencanaan KarierResponden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 22 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 13 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 34 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 3 4 3 3 4 25 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 1 4 3 3 3 3 36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 47 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 28 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 2 3 29 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 310 4 3 3 3 3 2 3 2 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 311 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 312 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 3 313 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 2 314 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 315 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 316 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 317 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 218 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 319 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 2 320 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 321 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 2 322 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 223 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 224 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 325 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 2 3 3 2 226 4 4 1 4 3 4 4 3 3 4 2 4 4 2 3 4 3 2 327 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 228 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 229 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 330 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4
110 102 100 107 102 101 106 101 96 108 103 105 104 97 84 86 92 87 80Skor Item
= 728 (86,67%) = 1143 (79,37%)
120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120Skor ItemSeharusnya = 840 = 1440
94
No. Item eksplorasi Karier No. Item Pengambilan Keputusan KarierResponden
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 32 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 43 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 34 4 4 3 3 4 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 45 3 4 3 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 36 4 4 4 3 4 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 47 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 38 3 2 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 39 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 2 3 210 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 2 3 3 2 4 4 4 4 4 311 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 312 3 3 3 3 4 3 4 2 2 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 313 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 314 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 315 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 316 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 417 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 418 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 219 3 3 4 3 4 2 4 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 320 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 321 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 322 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 323 4 4 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 424 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 325 3 3 3 3 4 4 3 2 1 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 326 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 2 3 3 2 4 3 4 3 327 3 3 3 2 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 228 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 429 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 330 4 4 1 4 4 4 1 4 1 1 4 4 4 4 4 1 1 4 1 4 1 4 1 1 4
98 102 100 89 107 90 92 90 76 87 107 107 102 94 95 82 86 99 99 99 95 101 100 98 95Skor Item
= 931 (77,58%) = 1459 (81,06%)
120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120Skor ItemSeharusnya = 1200 = 1800
95
No. Item Peng. Karier No. Item Realistisnya Piihan KarierResponden
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60Skor
Responden
1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 1782 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 2163 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1904 3 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 2035 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2016 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 3 4 4 4 2247 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1728 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1819 1 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3 17110 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 19811 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 19612 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 19113 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 21214 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 18515 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 19316 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 21817 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 21518 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 17019 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 21220 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 19221 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 20522 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 18823 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 19324 4 4 4 4 3 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 20125 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 19526 3 3 4 4 4 3 3 2 2 4 3 4 3 2 4 3 18927 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 16328 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 21529 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 18330 4 4 1 1 1 1 4 1 4 4 1 1 4 1 4 4 182
94 96 102 100 96 107 107 88 94 101 98 95 98 95 102 98 = 5832Skor Item
= 488 (81,33%) = 1083 (82,05%)
120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120Skor ItemSeharusnya = 600 = 1320
Lampiran 7
96
Taraf Kemampuan Mahasiswa Semester VIIIProdi BK USD Tahun Akademik 2006/2007
pada Setiap Aspek Kematangan Karier
1. Taraf Kemampuan Mahasiswa dari Golongan Tingkat Kematangan KarierSangat Tinggi
No ItemKemandirian Karier
No. ItemPerencanaan Karier
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 44 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3
12 12 12 12 12 11 12 12 11 12 12 11 12 11 10 11 11 10 8 = 83 (98,81%) = 131 (90,97%)
12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 = 84 = 144
No. ItemEksplorasi Karier
No. ItemPengambilan Keputusan Karier
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 3 4 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 44 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4
12 12 10 9 12 9 8 10 8 9 12 12 10 11 11 9 11 12 12 12 11 12 12 12 12 = 99 (82,5%) = 171 (95%)
12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
= 120 = 180
No. ItemPeng. Karier
No. ItemRealistisnya Piihan Karier
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 34 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 3 4 4 44 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4
12 10 12 10 11 12 12 9 10 12 11 11 11 10 10 11 = 55 (91,66%) = 119 (90,15%)
12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
= 60 = 132
97
2. Taraf Kemampuan Mahasiswa dari Golongan Tingkat Kematangan KarierTinggi
No ItemKemandirian Karier
No. ItemPerencanaan Karier
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 3 4 3 3 4 24 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 1 4 3 3 3 3 34 3 3 3 3 2 3 2 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 34 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 34 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 2 34 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 24 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 2 34 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 33 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 2 34 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 23 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 34 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 2 3 3 2 24 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 254 48 49 51 50 46 50 48 45 53 48 49 48 47 40 41 42 40 37
= 348 (88,77%) = 538 (80,06%)
56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 = 392 = 672
No. ItemEksplorasi Karier
No. ItemPengambilan Keputusan Karier
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
4 4 3 3 4 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 43 4 3 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 34 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 2 3 3 2 4 4 4 4 4 34 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 33 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 33 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 34 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 43 3 4 3 4 2 4 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 33 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 34 4 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 43 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 33 3 3 3 4 4 3 2 1 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 34 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4
49 51 50 44 52 43 47 43 37 42 54 51 50 46 43 40 43 47 49 46 45 49 51 50 46 = 458 (81,79%) = 710 (84,52%)
56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
= 560 = 840
98
No. ItemPeng. Karier
No. ItemRealistisnya Piihan Karier
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
3 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 33 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 32 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 4 43 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 34 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 33 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 43 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 34 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 2 3 33 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 43 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 34 4 4 4 3 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 43 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 34 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4
45 45 52 51 47 55 53 44 45 48 51 47 49 48 49 48 = 240 (85,71%) = 537 (87,17%)
56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
= 280 = 616
3. Taraf Kemampuan Mahasiswa dari golongan Tingkat Kematangan KarierSedang
No ItemKemandirian Karier
No. ItemPerencanaan Karier
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 23 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 34 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 24 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 2 3 22 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 33 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 3 34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 34 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 24 4 1 4 3 4 4 3 3 4 2 4 4 2 3 4 3 2 32 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 24 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4
44 42 39 44 40 44 44 41 40 43 43 45 44 39 34 34 39 37 35 = 297 (81,59%) = 474 (75,96%)
52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 = 364 = 624
99
No. ItemEksplorasi Karier
No. ItemPengambilan Keputusan Karier
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 33 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 32 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 32 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 2 3 23 3 3 3 4 3 4 2 2 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 33 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 32 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 23 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 2 3 3 2 4 3 4 3 33 3 3 2 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 34 4 1 4 4 4 1 4 1 1 4 4 4 4 4 1 1 4 1 4 1 4 1 1 437 39 40 36 43 38 37 37 31 36 41 44 42 37 41 33 32 40 38 41 39 40 37 36 37
= 374 (71,92%) = 578 (74,10%)
52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52
= 520 = 780
No. ItemPeng. Karier
No. ItemRealistisnya Piihan Karier
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 31 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 33 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 33 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 4 4 4 3 3 2 2 4 3 4 3 2 4 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 34 4 1 1 1 1 4 1 4 4 1 1 4 1 4 437 41 38 39 38 40 42 35 39 41 36 37 38 37 43 39 = 193 (74,23%) = 427 (74,65%)
52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52
= 260 = 572
Lampiran 8
100
Jumlah Mahasiswa yang Memperoleh Skor Item Rendah (≤ 2)
MahasiswaAspek-aspekKematangan Karier
No Item yangBerskor Rendah
(Skor ≤ 2)Item
Jumlah %
Jumlah Itemdengan 10%Mahasiswa
1Saya bangga dengan pilihan prodi BK yang sedang sayatekuni saat ini.
2 6,67%
2Saya merasa mantap dengan pilihan prodi BK yang sayatekuni saat ini karena sesuai dengan cita-cita saya.
3 10%
3Saya merasa malu apabila orang lain bertanya tentangstudi saya di prodi BK.
3 10%
5Saya menjalani studi di prodi BK dengan penuhketekunan sebagai persiapan karier saya di masa depan.
1 3,33%
6 Saya sering tidak mengikuti perkuliahan di prodi BK. 3 10%
1.Kemandirian Karier
7
Saya menjalani studi di prodi BK hanya sebatas rutinitassaja, tanpa ada tuntutan untuk mengejar prestasi sebaikmungkin.
1 3,33%
3 dari 6 Item(50%)
8
Saya menyadari bahwa pengalaman belajar yang sayaperoleh di bangku perkuliahan sangat berpengaruhterhadap persiapan karier saya di masa depan.
1 3,33%
2.Perencanaan Karier
9
Saya menyadari bahwa kegiatan waktu luang yang sayalakukan selama ini membantu saya dalam persiapankarier saya.
2 6,67%
101
MahasiswaAspek-aspekKematangan Karier
No Item yangBerskor Rendah
(Skor ≤ 2)Item
Jumlah %
Jumlah Itemdengan 10%Mahasiswa
11
Saya menyadari bahwa mengembangkan sikap-sikapyang sesuai sebagai seorang calon konselor merupakantugas saya sejak studi di prodi BK.
1 3,33%
12
Saya tidak memikirkan prestasi belajar yang bagus diprodi BK karena tidak ada dukungan dari orangtua ataupimpinan komunitas.
1 3,33%
13
Saya pikir, tidak ada manfaatnya bagi saya untukmenambah berbagai keterampilan yang berkaitandengan studi di prodi BK.
1 3,33%
14
Saya berusaha mewujudkan cita-cita sebagai seorangcalon konselor sejak saya masuk bangku perkuliahan diprodi BK.
3 10%
15
Saya sering mengganti jadwal kegiatan belajar sayadengan berbagai aktivitas yang tidak ada kaitannyadengan studi di prodi BK.
9 30%
16Saya belum berusaha sungguh-sungguh menyelesaikanstudi di prodi BK tepat pada waktunya.
9 30%
17
Saya memanfaatkan sebagian waktu luang saya denganberbagai kegiatan yang dapat memperkaya diri sayasebagai seorang calon konselor.
2 6,67%
5 dari 11 Item(45,45%)
102
MahasiswaAspek-aspekKematangan Karier
No Item yangBerskor Rendah
(Skor ≤ 2)Item
Jumlah %
Jumlah Itemdengan 10%Mahasiswa
18
Saya menyisihkan uang untuk membeli hal-hal yangberkaitan dengan persiapan karier saya sebagai seorangcalon konselor.
8 26,67%
19
Saya tidak menyadari bahwa harapan orangtua ataupimpinan komunitas bisa mempengaruhi pemilihankarier saya.
11 36,67%
20Saya senang mengikuti berbagai seminar atausarasehan yang relevan dengan prodi BK
3 10%
21
Saya sangat tertarik dengan buku-buku psikologipopular yang berhubungan dengan studi saya di prodiBK
1 3,33%
22
Saya merasa malu untuk bertanya kepada orang lainyang memiliki informasi atau wawasan yang berkaitandengan profesi BK.
1 3,33%
23Saya merasa jenuh membaca artikel atau tulisan yangberhubungan dengan studi saya di prodi BK
5 16,67%
25
Saya mengetahui bahwa berbagai program TVmemberikan manfaat bagi saya dalam mencariinformasi karier yang berkaitan dengan prodi BK.
6 20%
3. Eksplorasi Karier
26
Bagi saya, informasi karier yang sesuai dengan prodiBK cukup saya peroleh di bangku perkuliahan dantidak sebegitu perlu mencarinya di internet.
4 13,33%
7 dari 9 Item(77,78%)
103
MahasiswaAspek-aspekKematangan Karier
No Item yangBerskor Rendah
(Skor ≤ 2)Item
Jumlah %
Jumlah Itemdengan 10%Mahasiswa
27
Saya sering mengunjungi perpustakaan untuk membacaartikel atau tulisan yang berhubungan dengan studisaya di prodi BK
4 13,33%
28Saya sering mendengarkan radio yang menyiarkaninformasi yang relevan dengan studi saya di prodi BK
14 46,67%
29Saya hanya menunggu informasi karier dari teman dankurang mencarinya sendiri di berbagai media massa.
5 16,67%
30
Saya merasa optimis dengan studi saya di prodi BKkarena ada banyak alternatif pilihan karier yang dapatsaya pilih setelah lulus dari prodi BK.
2 6,67%
31Saya yakin bahwa ada prospek/peluang karier yangcerah bagi lulusan prodi BK.
1 3,33%
33Saya belum merasa yakin bahwa saya dapat berkariersebagai seorang konselor di luar sekolah.
4 13,33%
4. PengambilanKeputusan Karier
34
Saya menyadari bahwa bakat-bakat yang saya milikiharus saya pertimbangkan dalam pemilihan kariersebagai seorang calon konselor.
1 3,33%
104
MahasiswaAspek-aspekKematangan Karier
No Item yangBerskor Rendah
(Skor ≤ 2)Item
Jumlah %
Jumlah Itemdengan 10%Mahasiswa
35
Saya tidak menyadari tingginya persyaratan yang harussaya penuhi dalam pemilihan karier sebagai seorangkonselor.
8 26,67%
36
Saya tidak menyadari adanya berbagai tantangan danhambatan yang akan saya hadapi dalam mencapai cita-cita sebagai seorang konselor.
7 23,33%
37
Saya mempertimbangkan kesesuaian pilihan kariersaya dengan nilai-nilai hidup yang ingin sayaperjuangkan, seperti: prestasi, kebahagian, pengabdian,dsb.
1 3,33%
38
Saya mempertimbangkan kesesuaian pilihan kariersaya dengan minat dan kemauan saya untuk bekerjasama dengan orang lain.
2 6,67%
39Sampai saat ini saya belum menyadari nilai-nilai hidupyang ingin saya kembangkan dalam hidup ini.
1 3,33%
40
Menurut pengalaman saya, saya tidak tahu bagaimanacaranya bekerja sama dengan orang-orang yangberlatar balakang berbeda dengan saya.
1 3,33%
42
Saya yakin setelah lulus dari prodi BK saya dapatberkarier di lembaga-lembaga di luar sekolah, seperti:di rumah sakit, panti asuhan, dsb.
4 13,33%
5 dari 13 Item(38,46%)
105
MahasiswaAspek-aspekKematangan Karier
No Item yangBerskor Rendah
(Skor ≤ 2)Item
Jumlah %
Jumlah Itemdengan 10%Mahasiswa
43Hingga saat ini, saya masih ragu-ragu mengenai cita-cita saya setelah lulus dari prodi BK
2 6,67%
44
Dalam hati kecil saya sering muncul perasaan terpaksadalam memantapkan pilihan karier yang sesuai denganprodi BK.
3 10%
45
Saya sadar bahwa berkarier di Lembaga SwadayaMasyarakat (LSM) dapat saya jadikan alternatif pilihankarier saya.
3 10%
47Saya memprediksikan pilihan karier sebagai seorangkonselor memiliki masa depan yang suram
2 6,67%
48Saya pikir, sedikit sekali prospek/peluang berkarieryang sesuai bagi lulusan prodi BK
1 3,33%
5. Pengetahuan Karier
49
Saya mengetahui adanya standarisasi profesi konseloryang dikeluarkan oleh Asosiasi Bimbingan danKonseling Indonesia (ABKIN)
1 3,33%
1 dari 4 Item(25%)
50
Saya menyadari pentingnya Program Praktik LapanganBimbingan dan Konseling (PPLBK) di sekolahsehingga saya dapat belajar dan berlatihmengoptimalkan perkembangan kepribadian sayasebagai seorang calon konselor
1 3,33%
6. Realistisnya PilihanKarier
52
Saya belum menyadari pentingnya keterampilanmengelola kelas dalam persiapan karier saya sebagaiseorang konselor di luar sekolah.
5 16,67%
106
MahasiswaAspek-aspekKematangan Karier
No Item yangBerskor Rendah
(Skor ≤ 2)Item
Jumlah %
Jumlah Itemdengan 10%Mahasiswa
53Saya tidak tahu bagaimana caranya mengembangkankemampuan/potensi saya dalam mengelolabimbingan kelompok yang baik.
3 10%
54
Saya berpikir bahwa kemampuan/potensi yang sayamiliki dapat semakin berkembang dengan baik bilasaya mau terlibat dalam berbagai aktivitas di kampus.
2 6,67%
55
Saya pikir, berbagai kursus atau pelatihanpengembangan kepribadian tidak mempunyaidampak positif dalam mengoptimalkanperkembangan kepribadian saya.
2 6,67%
56
Saya berpikir bahwa keterlibatan saya dalamberbagai aktivitas di kampus dan di luar kampushanya membuat saya sulit konsentrasi dalammengembangkan kemampuan/pontensi diri saya
4 13,33%
57
Saya pikir, tidak ada salahnya menerima tawaranberkarier di berbagai pelosok tanah air untuk dapatmengembangkan bakat dan minat saya.
3 10%
58
Saya mengetahui bahwa persaingan mencarilapangan pekerjaan semakin sulit sehingga saya perlumenggali kembali berbagai peluang karier yangsesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan saya.
4 13,33%
60Saya tidak mengetahui peluang-peluang karier yangsesuai bagi lulusan prodi BK, selain sebagai konselor.
1 3,33%
5 dari 9 Item(55,55%)