program kreatif mahasiwa bidang penerapan teknologi

19
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “LINUTOR” LITTLE COCONUT PROCESSOR SOLUSI HEMAT DAN CEPAT DALAM PEMARUTAN COCOS NUCIFERA. BIDANG KEGIATAN: PKM-T (Program Kreatifitas Mahasiswa Bidang Penerapan Teknologi) Diusulkan oleh: Indra Nugraha Setiadi NIM.11/320716/NT/15100 - Angkatan 2011 Eko Priyanto NIM.11/314908/NT/14750 - Angkatan 2011 F. Roni Setiawan NIM.11/315059/NT/14899 - Angkatan 2011 Nur Lailatun Ni’mah NIM.12/329726/BI/08811 - Angkatan 2012 UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2012 i

Upload: eko-priyanto

Post on 04-Aug-2015

183 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Program Kreatif Mahasiwa Bidang Penerapan Teknologi

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

“LINUTOR” LITTLE COCONUT PROCESSOR SOLUSI HEMAT DAN CEPAT DALAM

PEMARUTAN COCOS NUCIFERA.

BIDANG KEGIATAN:

PKM-T

(Program Kreatifitas Mahasiswa Bidang Penerapan Teknologi)

Diusulkan oleh:

Indra Nugraha Setiadi NIM.11/320716/NT/15100 - Angkatan 2011 Eko Priyanto NIM.11/314908/NT/14750 - Angkatan 2011 F. Roni Setiawan NIM.11/315059/NT/14899 - Angkatan 2011 Nur Lailatun Ni’mah NIM.12/329726/BI/08811 - Angkatan 2012

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

2012

i

Page 2: Program Kreatif Mahasiwa Bidang Penerapan Teknologi

ii

Page 3: Program Kreatif Mahasiwa Bidang Penerapan Teknologi

Daftar Isi A. Judul....................................................................................... 1 B. Latar Belakang....................................................................... 1 C. Perumusan Masalah................................................................ 2 D. Tujuan Program...................................................................... 3 E. Luaran yang Diharapkan........................................................ 3 F. Kegunaan................................................................................ 3 G. Tinjauan Pustaka..................................................................... 4 H. Metode Pelaksanaan............................................................... 5 I. Jadwal Kegiatan...................................................................... 6 J. Rencana Anggaran Dana......................................................... 7 K. Daftar Pustaka........................................................................ 8 L. Lampiran................................................................................. 9 Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana.................................. 9 Biodata Dosen Pendamping................................................... 11 Surat Pernyataan.................................................................... 12 Peta Lokasi Mitra................................................................... 15

iii

iii

Page 4: Program Kreatif Mahasiwa Bidang Penerapan Teknologi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur proses pembuatan Little Coconut Processor ........................................ 5

Gambar 2. Perancangan Peralatan ................................................................................. 13

Gambar 3. Design Alat .................................................................................................. 14

Gambar 4. Peta Lokasi Mitra ......................................................................................... 15

iv

Page 5: Program Kreatif Mahasiwa Bidang Penerapan Teknologi

1

A. JUDUL “Linutor” Little Coconut Processor Solusi Hemat dan Cepat dalam Pemarutan Cocos Nucifera.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Latar Belakang Masyarakat Indonesia telah banyak mengenal berbagai macam komoditi pertanian, salah satunya adalah komoditi hasil perkebunan yaitu tanaman kelapa. Kelapa (Cocos nucifera) adalah salah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan atau Arecaceae dan adalah anggota tunggal dalam marga Cocos. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.

Santan merupakan hasil perasan dari parutan daging buah kelapa dan biasanya tersedia dalam bentuk santan cair, berwarna putih kental dan rasanya gurih. Hampir seluruh masakan dan minuman tradisional Indonesia menggunakan santan sebagai bahan dasar. Pengolahan kelapa menjadi santan di Indonesia sebagian besar masih dilakukan dengan cara tradisional dalam skala rumah tangga. Namun cara tradisional tersebut dianggap kurang praktis karena banyak memakan waktu dan tenaga, apalagi jika diperlukan dalam jumlah besar. Misalnya saja, para ibu rumah tangga dalam mengolah berbagai masakan terutama masakan indonesia yang memiliki cita rasa yang khas, dan bumbu rempah yang kuat.

Penggunaan kelapa dalam bahan baku masakan biasanya dalam bentuk santan atau kelapa parut. Dalam membuat santan atau kelapa parut para ibu rumah tangga harus memarut kelapa yang utuh. Seringkali terdapat banyak keluhan dari para ibu rumah tangga dalam membuat santan kelapa alami, terutama pada saat memarut kelapa tersebut. Keluhan-keluhan yang banyak diungkapkan para ibu rumah tangga tersebut antara lain, memarut kelapa menggunakan parutan kelama yang konvensional memerlukan waktu yang lama, dan seringkali dapat melukai tangan si pemarut itu sendiri, sehingga banyak ibu rumah tangga yang beralih menggunakan santan kelapa instant yang banyak dijual dipasaran. Padahal, kita ketahui bersama bahwa santan-santan kelapa instant yang banyak dijual dipasaran terdapat banyak bahan kimia tambahan sepeti pengawet, pengental, bahkan tidak jarang industri santan kelapa instant menggunakan pemutih pada santan produksinya.

Pada dasarnya pemarutan buah kelapa untuk menjadi santan kelapa tidak harus dilakukan dengan cara manual, namun dapat pula dilakukan dengan cara lain, misalnya menggunakan mesin otomatis yang telah banyak dijual di pasaran. Contohnya adalah di sebuah toko mesin online yang menjual mesin pemarut buah kelapa, mesin tersebut terbuat dari tiga macam bahan yaitu : stainless steel, besi, dan baja, dan penggeraknya adalah dinamo. Masalah yang kemudian muncul adalah harga yang cukup mahal bagi penjual dan para ibu rumah tangga. Pada salah satu toko online misalnya saja, sebuah mesin dihargai sebesar Rp 2.000.000,00. Belum lagi masalah biaya listrik tambahan

Page 6: Program Kreatif Mahasiwa Bidang Penerapan Teknologi

2

karena mesin tersebut bergerak dengan suplai tenaga listrik. Meskipun sudah terdapat jasa pemarutan kelapa, tapi kebanyakan jasa tersebut hanya digunakan untuk pemarutan kelapa dalam skala besar. Kalau hanya satu atau dua butir kelapa saja tentu jasa tersebut enggan untuk melayaninya. Oleh karena itu kami berusaha untuk membuat sebuah inovasi baru yang dapat digunakan oleh para ibu rumah tangga dan penjual es dawet berskala kecil dalam membuat santan yang alami. Inovasi tersebuat kami realisasikan dalam bentuk mesin pemarut kelapa dalam skala kecil. Dan Inovasi ini kami beri nama “Little Coconut Processor” dinilai sebagai salah satu solusi yang mampu menjawab semua permasalahan yang dijabarkan di atas. Dengan bahan baku pembuatan rangka yang mudah di dapat, memiliki prinsip yang sama dengan alat pengiris bertenaga listrik, namun menggunakan tenaga manual yang tidak membutuhkan biaya tambahan. Pemanfaatan “Little Coconut Processor” diharapkan mampu memudahkan para penjual es dawet dan ibu rumah tangga dalam produksi pembuatan santan kelapa dalam pembuatan berbagai macam makanan dan minumam dengan beberapa keuntungan yaitu

1. Produktifitasnya tidak kalah jika dibandingkan dengan mesin tenaga listrik 2. Tidak membutuhkan adanya biaya ekstra seperti halnya jika menggunakan

mesin dengan tenaga listrik 3. Menghindarkan diri dari kecelakaan kerja, ataupun resiko-resiko lain yang

mungkin ditimbulkan dalam proses pemarutan 4. Menjaga kualitas bahan baku pengirisan karena rangka “Little Coconut

Processor” tidak terbuat dari bahan-bahan yang memungkinkan terjadinya korosi

C. PERUMUSAN MASALAH

Pemarutan Buah Kelapa yang dilakukan oleh mitra berlangsung secara manual, satu persatu menggunakan parut kelapa. Hal tersebut memakan waktu yang lama dan bagi yang belum terbiasa tangan akan menjadi luka. Sebenarnya telah ada mesin pemarut buah kelapa otomatis, akan tetapi harganya terlampau tinggi dan penggunaan listrik dapat menaikkan biaya tagihan listrik.

Membeli buah kelapa yang sudah di parut juga tidak dapat dijadikan pilihan yang lebih baik karena dipasaran harga buah kelapa yang sudah diparut lebih mahal dibandingkan buah kelapa yang masih utuh. Penjual kebanyakan memilih menggunakan cara manual karena tidak mau mengeluarkan biaya tambahan walaupun harus mengorbankan banyak waktu dan menggunakan tenaga lebih.

Page 7: Program Kreatif Mahasiwa Bidang Penerapan Teknologi

3

Serta untuk para ibu rumah tangga untuk mengurangi penggunaanya santan kelapa instant yang banyak dijual dipasaran. Padahal, kita ketahui bersama bahwa santan-santan kelapa instant yang banyak dijual dipasaran terdapat banyak bahan kimia tambahan sepeti pengawet, pengental, bahkan tidak jarang industri santan kelapa instant menggunakan pemutih pada santan produksinya.

D. TUJUAN PROGRAM

a. Diharapkan ibu rumah tangga tetap menggunakan santan kelapa yang alami tanpa takut adanya bahan-bahan kimia yang berbahanya bagi kesehatan

b. Mengefisienkan waktu memasak para ibu rumah tangga yang semula membutuhkan waktu 15 menit untuk memarut satu buah kelapa, setelah ada alat tidak lebih dari 5 menit kelapa parut sudah siap, dan waktu tersisa dapat digunakan untuk kegiatan yang lain

c. Masyarakat terbebas dari penggunaan santan cair yang dapat membahayakan bagi kesehatannya

d. Serta memberi kemampuan kepada mitra untuk membuat dan memperbanyak alat tersebut secara mandiri dan menularkannya kepada pedagang lain di luar lingkup program ini.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang diharapkan dalam program ini adalah suatu teknologi sederhana yang efisien, mudah dibuat, serta dengan biaya murah yang mampu membantu mitra dalam proses pemarutan buah kelapa menjadi santan sehingga dapat mengurangi efek yang ditimbulkan apabila pemarutan dilakukan secara manual dengan parut. Kegiatan ini juga diharapkan bisa menjadi rujukan kepada mitra untuk pengembangan teknologi mesin seperti ini dimasa mendatang, sehingga dapat terus dilakukan perbaikan.

F. KEGUNAAN

a. Membantu penjual es dawet skala kecil untuk meningkatkan produksi dalam skala jumlah yang lebih besar namun dalam skala waktu yang lebih singkat

b. Mengurangi resiko dalam proses pemarutan buah kelapa misalnya, tangan menjadi terluka, perih dan atau kecelakaan kerja

c. Menghemat waktu, tenaga, serta biaya d. Membantu ibu rumah tangga untuk mengurangi penggunaan santan cair

instant

Page 8: Program Kreatif Mahasiwa Bidang Penerapan Teknologi

4

G. TINJAUAN PUSTAKA Proses memarut kelapa membutuhkan tenaga yang relatif besar dan skill

khusus agar hasilnya baik dan tangan tidak terluka. Untuk memudahkan proses pemarutan, menjaga higienitas, serta meningkatkan kapasitas pemarutan pada rumah tangga dan industri kecil, sudah dirancang alat bantu atau mesin parut kelapa. Banyak alat pemarut kelapa dijual dengan harga bervariasi. Salah satu desain yang sudah beredar di pasar adalah mesin pemarut kelapa mini untuk industri kecil dan rumah tangga. Mesin ini didesain untuk meningkatkan keamanan pemakai, memudahkan proses pemarutan kelapa, meningkatkan kapasitas, serta menjaga higienitas dari kelapa parut. Akan tetapi, harga dari mesin pemarut kelapa mini masih relatif mahal dan masih dimungkinkan untuk dikurangi. Pada perancangan ini dilakukan redesain mesin pemarut kelapa mini untuk mengurangi biaya material dan biaya manufakturnya. Metode yang digunakan adalah melakukan perubahan bentuk dan dimensi untuk pada kerangka dan penyangga. (Arum Soesanti, 2000).

Mesin pemarut adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu atau serta mempermudah pekerjaan manusia dalam hal pemarutan. Sumber tenaga utama mesin pemarut adalah tenaga motor, dimana tenaga motor digunakan untuk menggerakkan atau memutar alat parut melalui perantaraan sabuk.

Pemarutan daging buah kelapa dilakukan dengan menggunakan alat pemarut kelapa. Proses pemarutan ini ditujukan untuk mepercepat proses pengurangan kadar air dan untuk mempercepat serta mempermudah dalam proses selanjutnya disamping itu juga untuk merusak jaringan sel daging buah kelapa sehingga mempermudah keluarnya lemak/minyak kelapa dalam daging buah kelapa. (Winarto, 2008)

Page 9: Program Kreatif Mahasiwa Bidang Penerapan Teknologi

5

H. METODE PELAKSANAAN

Pembuatan Alat “Little Coconut Processor”

Gambar 1. Alur Proses Pembuatan Little Coconut Processor

Perhitungan dan Pembuatan Design

Pemilihan Bahan Baku Rangka

Pemilihan Bahan Baku Roll Parut

Pembuatan Rangka

Pemasangan Roll Parut

Pembersihan dan Perapian

Little Coconut Processor

Mulai

Selesai

Page 10: Program Kreatif Mahasiwa Bidang Penerapan Teknologi

6

I. JADWAL KEGIATAN

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

NO

BULAN KE 1 KE 2 KE 3 KE 4 KE 5 PEKAN 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

KEGIATAN 1 Perencanaan

a. Pembentukan Tim

b. Curah Pendapat Bersama Mitra

c. Pematangan Konsep

d. Konsultasi Dosen

e.Pembuatan Proposal

2 Persiapan

a. Pembuatan Desain

b. Pemilihan Bahan

c. Pembelian Bahan

3 Pelaksanaan

a. Pembuatan alat

b. Pengujian Alat c. Perbaikan Alat

d. Memperbanyak Alat

4 Penyelesaian

a. Pengamatan Manfaat Produk

b. Evaluasi Produk

c. Pembuatan Laporan

Page 11: Program Kreatif Mahasiwa Bidang Penerapan Teknologi

7

J. RANCANGAN BIAYA 1. Rancangan biaya bahan Kayu @Rp. 50.000x20 Rp. 1.000.000

Paku dan baut Rp. 25.000

Roll parut @Rp. 60.000x5 Rp. 300.000

Bearing @Rp. 10.000x10 Rp. 100.000

Besi batang diameter 1cm Rp. 150.000

Ampelas kasar @Rp. 10.000x2 Rp. 20.000

Ampelas halus @Rp. 7.500x2 Rp. 15.000

Cat kayu Rp. 15.000

Kuas @Rp. 15.000x3 Rp. 45.000

Elektroda Rp. 150.000

Rp. 1.820.000

2. Rancangan biaya alat

Sewa mobil angkut Rp. 300.000

Sewa mesi las Rp. 400.000

Sewa mesi bubut Rp. 400.000

Sewa alat bor Rp. 200.000

Gergaji Rp. 100.000

Obeng Rp. 25.000

Rp. 1.425.000

Page 12: Program Kreatif Mahasiwa Bidang Penerapan Teknologi

8

3. Rancangan biaya penunjang

Cetak proposal @Rp. 500x 120halaman Rp. 60.000

Penggandaan proposal @Rp. 15.000x3 Rp. 45.000

Biaya jilid Rp. 15.000

Membeli CD @Rp. 5.000x2 Rp. 10.000

Materai @Rp. 7.000x3 Rp. 21.000

Transportasi @Rp. 100.000x4 Rp. 400.000

Komunikasi @Rp. 100.000x4 Rp. 400.000

Rp. 951.000

4. Lain-lain

Konsumsi sopir @Rp. 15.000x2 Rp. 30.000

Biaya tukang @Rp. 160.000x5 Rp. 900.000

Konsumsi tukang @Rp. 15.000x5 Rp. 75.000

Konsumsi @Rp. 5.000x20 Rp. 100.000

@Rp. 15.000x20 Rp. 300.000

Rp. 1.405.000

TOTAL BIAYA Rp. 5.601.000

K. DAFTAR PUSTAKA Arum, Soesanti (2000). Mesin Pemarut Kelapa Mini. Universitas

Surabaya: Surabaya

Allorerung, D., dan A. Lay. 1998. Kemungkinan pengembangan pengolahan buah kelapa secara terpadu skala pedesaan. Prosiding Konperensi Nasional Kelapa IV: BandarLampung

Page 13: Program Kreatif Mahasiwa Bidang Penerapan Teknologi

9

HARRIS, Rony Ron. 2009.Perancangan mesin parut kelapa hemat energi berdasarkan tinggi anthropometri operator. Universitas Sebelas Maret: Surakarta

Winarto. 2008. Pengolahan Kelapa. Agro Industry Press. Jurusan

Teknologi Pertanian IPB. Bogor Van Arsdel. 1964. Manual of Analisiys. Mac Graw Hill. Publishing

Company Limited. New Delhi Hardley. 1977. Official Methods of Analysis Assoc of Official Agriculture

Chemistry. Washington

P. M. Pasang. 2003. Teknologi pengolahan dan strategi pengembangan unit pengolahan kelapa komersil di tingkat pedesaan. Kelembagaan Perkelapaan di Era Otanomi Daerah. Prosiding Konferensi Nasional Kelapa V. Tembilahan 22 –24 Oktoner 2002. Pp. 170 – 1181.

Mahmud, Z., Y. Ferry., C. Indrawanto., dan I.Ketut A. 2004. Pengkajian pemanfaatan hasil samping produk kelapa. Kerjasama Koperasi Tantri dengan BP2HP. 53p.

Page 14: Program Kreatif Mahasiwa Bidang Penerapan Teknologi

10

Page 15: Program Kreatif Mahasiwa Bidang Penerapan Teknologi

11

Page 16: Program Kreatif Mahasiwa Bidang Penerapan Teknologi

12

Page 17: Program Kreatif Mahasiwa Bidang Penerapan Teknologi

13

Gambar 2. Perancangan Peralatan

Page 18: Program Kreatif Mahasiwa Bidang Penerapan Teknologi

14

Gambar 3. Desain Alat

Page 19: Program Kreatif Mahasiwa Bidang Penerapan Teknologi

15

Gambar 4. Peta Lokasi Mitra