desinfektan dan thermal death times

Upload: chazza-moet

Post on 21-Jul-2015

407 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

All hope for usefull

TRANSCRIPT

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

1

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI TEKNIK

PERCOBAAN DESINFEKTAN DAN THERMAL DEATH TIME

Hari Kelompok Praktikan

: Kamis : D-12 : 1. Ari Susanti 2. Riza Afifuddin 3. Nasichah (2310.100.069) (2310.100.113) (2310.100.120)

Tanggal Percobaan Tanggal Penyerahan laporan Asisten

: 19 Maret 2012 : 26 April 2012 : Gunawan Hartanto

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2012Laboratorium Mikrobiologi Teknik Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

2

LAPORAN RESMI DESINFEKTAN DAN THERMAL DEATH TIME

I.

Tujuan I.1 Desinfektan Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh desinfektan terhadap pertumbuhan mikroorganisme. I.2 Thermal Death Time Tujuan dari percobaan ini adalah mengetahui waktu terpendek yang dibutuhkan untuk membunuh mikroorganisme pada suhu dan kondisi tertentu.

II. Data Pengamatan II.1 Desinfektan Pengamatan media dengan kertas saring yang dicelupkan ke dalam Sunlight: Jenis Bakteri: Nitrobacter winogradskyi Setelah 18,5 jam Diameter kertas saring Zona bebas bakteri Warna media Warna zona bebas : 1,5 cm : 2,5 cm : bening : bening

Keterangan koloni bakteri : menyebar ke seluruh permukaan media kecuali pada zona bebas Setelah 94,5 jam Diameter kertas saring Zona bebas bakteri : 1,5 cm : 2,25 cm

Laboratorium Mikrobiologi Teknik Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik Warna media Warna zona bebas : bening : bening

3

Keterangan koloni bakteri : menyebar ke seluruh permukaan media kecuali pada zona bebas

Jenis Bakteri: Zymomonas mobilis Setelah 18,5 jam Diameter kertas saring Zona bebas bakteri Warna media Warna zona bebas : 2 cm : 2,7 cm : bening : bening

Keterangan koloni bakteri : menyebar ke seluruh permukaan media kecuali pada zona bebas

Setelah 94,5 jam Diameter kertas saring Zona bebas bakteri Warna media Warna zona bebas : 2,2 cm : 0 cm : bening : bening

Keterangan koloni bakteri : menyebar ke seluruh permukaan media kecuali pada zona bebas

Pengamatan media dengan kertas saring yang dicelupkan ke dalam Boom Detergent: Jenis Bakteri: Nitrobacter winogradskyi Setelah 18,5 jam Diameter kertas saring Zona bebas bakteri : 1,7 cm : 4 cm

Laboratorium Mikrobiologi Teknik Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik Warna media Warna zona bebas : bening : bening

4

Keterangan koloni bakteri : menyebar ke seluruh permukaan media kecuali pada zona bebas

Setelah 94,5 jam Diameter kertas saring Zona bebas bakteri Warna media Warna zona bebas : 1,7 cm : 3,7 cm : bening : bening

Keterangan koloni bakteri : menyebar ke seluruh permukaan media kecuali pada zona bebas

Jenis Bakteri: Zymomonas mobilis Setelah 18,5 jam Diameter kertas saring Zona bebas bakteri Warna media Warna zona bebas : 1,8 cm : 3,6 cm : bening : bening

Keterangan koloni bakteri : menyebar ke seluruh permukaan media kecuali pada zona bebas

Setelah 94,5 jam Diameter kertas saring Zona bebas bakteri Warna media Warna zona bebas : 1,8 cm : 1,3 cm : bening : bening

Laboratorium Mikrobiologi Teknik Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

5

Keterangan koloni bakteri : menyebar ke seluruh permukaan media kecuali pada zona bebas

II.2 Thermal Death Time Pengamatan media setelah 18,5 jam Petridish A Lama pemanasan Jumlah koloni besar Bentuk koloni Warna Tepian Elevasi permukaan Keterangan lain : 5 menit :4 : bulat lonjong : putih susu kekuningan : rata : cembung : menyebar di seluruh permukaan

Petridish B Lama pemanasan Jumlah koloni besar Bentuk koloni : 15 menit :2 : bulat dan bintik-bintik kecil Warna Tepian Elevasi permukaan Keterangan lain : putih susu kekuningan : rata : rata : menyebar di seluruh permukaan

Petridish C Lama pemanasan Jumlah koloni besar Bentuk koloni Warna Tepian Elevasi permukaan : 30 menit :3 : bulat lonjong : putih susu kekuningan : rata : cembung

Laboratorium Mikrobiologi Teknik Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik Keterangan lain : tidak rata di seluruh permukaan

6

Petridish D Keterangan Keterangan lain : Blanko : tidak terdapat bakteri

Pengamatan media setelah 94,5 jam Petridish A Lama pemanasan Jumlah koloni besar Bentuk koloni Warna Tepian Elevasi permukaan Keterangan lain : 5 menit :3 : bulat lonjong : putih susu : rata : bergelombang : tidak menyebar ke seluruh permukaan

Petridish B Lama pemanasan Jumlah koloni besar Bentuk koloni Warna Tepian Elevasi permukaan Keterangan lain : 15 menit :2 : bulat lonjong : putih susu : rata : bergelombang : tidak menyebar ke seluruh permukaan

Petridish C Lama pemanasan Jumlah koloni besar Bentuk koloni Warna : 30 menit : 12 : bulat lonjong : putih susu

Laboratorium Mikrobiologi Teknik Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik Tepian Elevasi permukaan Keterangan lain : rata : bergelombang : menyebar di seluruh permukaan

7

Petridish D Keterangan Keterangan lain : Blanko : tidak terdapat bakteri

III. Pembahasan III.1 Desinfektan Desinfektan ialah suatu bahan kimia yang digunakan untuk membunuh sel vegetatif mikroba tapi tidak mematikan spora mikroba tersebut (Talaro and Arthur Talaro, 2002). Pada percobaan desinfektan ini mikroorganisme yang digunakan adalah Nitrobacter winogradskyi dan Zymomonas mobilis. Berdasarkan literatur, Nitrobacter masuk dalam family Pasteuriaceae. Nitrobacter merupakan mikroorganisme yang menggunakan nitrit sebagai elektron donor untuk melakukan reduksi membentuk amoniak. Bentuk Nitrobacter ada yang bulat, oval, dan batang kecil. Nitrobacter memiliki flagellate polar. Nitrobacter bisa tumbuh pada suhu 25-30C. Nitrobacter biasanya ditemukan di dalam batu, tanah dan air. Nitrobacter juga merupakan jenis bakteri yang masuk golongan nonmotile (Zavarzin and Raisa, 1959). Nitrobacter merupakan mikrooorganisme yang pernapasannya secara anaerobic. Ukuran lebarnya 0,5-0,8 mikrometer sedangkan panjangnya antara 1,0-2,0 mikrometer. Nitrobacter merupakan bakteri gram negatif. Selain itu Nitrobacter merupakan mikroorganisme fakultative

lithoautotrophs. (Starkeys, 2010). Sedangkan Zymomonas mobilis merupakan bakteri fakultatif anaerob bersifat anaerob tapi juga toleran terhadap oksigen. Bakteri ini berbentuk batang dengan panjang 2-6 m dan lebarnya sekitar 11.4m, tidak berspora, ada yang bersifat motil polar dengan 1 sampai 4 flagel. Bakteri Zymomonas mobilis memiliki karakteristik sebagai bakteri gram-negatif, ,Laboratorium Mikrobiologi Teknik Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

8

mampu memperfermentasi glukosa dan fruktosa menghasilkan sejumlah etanol dan CO2. Biakan murni dari Zymomonas mobilis secara berkala perlu dilakukan pada media padat yaitu nutrient agar (NA) untuk meremajakan umur bakteri. Nutrient agar merupakan media yang dibutuhkan bakteri Zymomonas mobilis sebagai sumber pertumbuhan (Kristianto, 2010). Langkah pertama yang dilakukan adalah menyediakan lima buah tabung reaksi dan lima buah petridish kosong. Mengisi tabung reaksi dengan media NBA. Membungkus petridish dengan kertas cokelat. Melakukan sterilisasi tabung reaksi yang telah berisi media NBA dan petridish kosong di dalam autoclave yang memiliki tekanan kurang lebih 15 lb steam pressure/inchi2 pada suhu 1210C (suhu optimum untuk membunuh mikroorganisme) selama 15 menit. Sterilisasi ini

bertujuan untuk mensterilkan tabung reaksi dan media NBA dari mikroorganisme pengganggu dengan cara mematikan bakteri pengganggu. Bakteri bisa mati karena autoclave menggunakan uap air dalam tekanan sebagai pensterilnya. Bila ada kelembapan (uap air) bakteri akan terkoagulasi dan dirusak pada temperatur yang lebih rendah dibandingkan bila tidak ada kelembapan (Sarles, 1956). Setelah melakukan sterilisasi di autoclave, mendiamkan terlebih dahulu media tersebut sampai bersuhu kurang lebih 45C. Menuangkan satu tabung reaksi ke dalam petridish kosong sebagai blanko. Menginokulasikan mikroorganisme Nitrobacter winogradskyi pada 2 tabung reaksi dan menginokulasikan mikroorganisme Zymomonas mobilis pada 2 tabung reaksi yang lain. Mengaduknya hingga rata. Menuangkannya ke dalam masing-masing petridish. Membiarkan petridish yang berisi mikroorganisme di dalam incase hingga media menjadi padat. Dilakukan di dalam incase dengan tujuan agar tidak terkontaminasi oleh bakteri dari udara. Mencelupkan 2 potong kertas saring berbentuk lingkaran ke dalam larutan desinfektan Sunlight dan 2 potong kertas saring berbentuk lingkaran ke dalam larutan desinfektan Boom Detergent. Meletakkannya di atas selembar kertas saring untuk mencegah menetesnya kelebihan desinfektan. Jika kelebihan desinfektan tidak diserap maka akan menyebabkan merembesnya kelebihan desinfektan ke media sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan efek penghambatan dari desinfektan terhadap pertumbuhan mikroorganismeLaboratorium Mikrobiologi Teknik Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

9

tidak dapat diamati. Meletakkan masing-masing kertas saring ke atas media dan diletakkan di bagian tengah media yang sudah padat. Melakukan inkubasi pada suhu 300C dengan tujuan menumbuhkan bakteri dan mencegahnya terkontaminasi dari luar. Petridish dibalik agar sisa uap air akan menetes ke bawah sehingga tidak mengganggu proses pertumbuhan bakteri (Pelczar and Chan, 2008). Setelah diinkubasikan selama 18,5 jam, melakukan pengamatan terhadap petridish. Pada petridish yang medianya diberi kertas saring yang dibasahi dengan Sunlight terdapat zona bebas mikroorganisme dengan diameter 1,5 cm pada petridish yang diinokulasikan bakteri Nitrobacter winogradskyi dan 2 cm pada petridish yang diinokulasikan bakteri Zymomonas mobilis. Untuk kertas saring yang dibasahi Boom Detergent terdapat zona bebas mikroorganisme dengan diameter 1,7 cm pada petridish yang diinokulasikan bakteri Nitrobacter winogradskyi dan 1,8 cm pada petridish yang diinokulasikan bakteri Zymomonas mobilis. Dari ke empat petridish ini memiliki warna media yang sama yaitu bening. Pada pengamatan setelah inkubasi selama 94,5 jam, zona bebas mikroorganisme mengalami perubahan. Pada petridish yang diinokulasikan bakteri Nitrobacter winogradskyi dengan media yang diberi kertas saring dan dibasahi dengan Sunlight, terdapat zona bebas mikroorganisme dengan diameter 1,5 cm. Pada petridish yang diinokulasikan bakteri Zymomonas mobilis, zona bebasnya 2,2 cm. Pada petridish yang diinokulasikan bakteri Nitrobacter winogradskyi dengan media yang diberi kertas saring dan dibasahi Boom Detergent, terdapat zona bebas mikroorganisme dengan diameter 1,7 cm. Pada petridish yang diinokulasikan bakteri Zymomonas smobilis, zona bebasnya 1,8 cm. Dari ke empat petridish ini memiliki warna media yang sama yaitu bening. Benzalkonium chloride adalah desinfektan yang terkandung di dalam Boom Detergent. Benzalkonium cloride termasuk golongan garam ammonium quartener yang merupakan campuran Alkyl dimethyl benzyl ammonium chloride dengan formula umum [C6H5CH2N(CH3)2R]Cl dimana R merupakan bentuk representasi dari campuran bentuk Alkil C8H17 sampai C18H37, mengandung lebih dari 1,5 % natrium chloride. Benzalkonium chloride mempunyai sifat mudahLaboratorium Mikrobiologi Teknik Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

10

larut dalam air dan aseton, akan tetapi tidak larut dalam ether. Apabila dilarutkan dalam air, maka akan bersifat alkalin dan akan membentuk busa apabila dikocok. Benzalkonium chloride juga termasuk golongan cationic detergent yang bekerja aktif pada permukaan sel dengan cara menghancurkan lemak pada membran sel, struktur pada membran menjadi rusak dan mengakibatkan terjadinya kematian kuman (Serawati, 2010). Pada Sunlight digunakan Natrium Alkyl Benzene Sulfonat yang masuk dalam golongan Alkyl Benzene Sulfonate. Bahan ini mampu menghasilkan busa. Namun karena sifat ABS yang sulit diurai oleh mikroorganisme di permukaan tanah, akhirnya digantikan dengan senyawa Linier Alkyl Sulfonat (LAS) yang diyakini relatif lebih akrab dengan lingkungan. Bahan yang dilarutkan dalam air pada proses pencucian, akan membentuk emulsi bersama kotoran yang akan terbuang saat dibilas (http://www.forumsains.com). Sedangkan bahan lainnya adalah Natrium eter sulfonat yang masuk dalam golongan alkohol dimana sifatnya ialah berdaya aksi dalam rentang detik hingga menit, sifatnya yang stabil, tidak merusak material, dapat dibiodegradasi, kadang cocok untuk kulit dan hanya sedikit menurun aktivasinya bila berinteraksi dengan protein (Rismana, 2008). Dari kedua jenis desinfektan dapat dilihat bahwa Boom Detergent lebih ampuh mematikan bakteri daripada Sunlight. Hal ini dikarenakan golongan ini berdaya aksi dengan cara aktif-permukaan dalam rentang waktus lebih cepat dan umum digunakan dalam larutan air dengan konsentrasi 0,1%-5%. Selain itu jika pada Zymomonas mobilis, zona bebas bakteri setelah 94,5 jam adalah 0 cm karena bakteri ini tahan terhadap jenis desinfektan yang terkandung dalam Sunlight karena bakteri ini dapat melakukan fermentasi terhadap alkohol (Kristianto, 2010).

III. 2 Thermal Death Time Thermal Death Time ialah waktu yang dibutuhkan untuk membunuh mikroorganisme pada suhu dan kondisi tertentu (Benson, 1998). Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui waktu terpendek yang dibutuhkan untuk membunuh mikroorganisme pada suhu dan kondisi tertentu. Sedangkan mikroorganisme yangLaboratorium Mikrobiologi Teknik Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

11

digunakan dalam percobaan ini adalah Enterobacter aerogenes. Berdasarkan literatur, genus Enterobacter masuk dalam family Enterobacteriaceae.

Enterobacter termasuk hewan berdarah panas. Enterobacter bisa tumbuh antara suhu 30-37C. Mikroba ini memiliki cara metabolisme secara respirasi dan fermentatif. Karakteristiknya sendiri ialah bahwa Enterobacter termasuk bakteri gram negatif, fakultatif anaerob, bergerak dengan flagella, bentuknya batang lurus pendek. Selain itu Enterobacter juga memiliki ukuran lebar 0,6-1,0 mm dan ukuran panjang 1,2-3,0 mm. Enterobacter banyak ditemukan di dalam tanah, air, dalam tubuh tanaman, dan hewan. Sifat koloninya ialah menyebar ke seluruh permukaan (Gardener, 2010). Langkah pertama yang dilakukan adalah menuangkan larutan

hipotonik sol pada satu tabung reaksi sebanyak 9 ml dan pada empat tabung reaksi masing-masing sebanyak 8 ml supaya pada akhir pengenceran mikroba didapatkan 9 ml larutan hipotonik sol berisi mikroba. Larutan hipotonik sol dibuat dengan mencampur 100 ml aquades dengan 8 gram NaCl. Larutan ini digunakan sebagai media inokulasi supaya mikroba tidak mengalami lisis ( larutan dalam sel tidak keluar ). Mensterilkan semua alat dan bahan ke dalam autoclave yang memiliki tekanan kurang lebih 15 lb steam pressure/inchi2 dengan suhu 121C selama 15 menit dengan tujuan agar bakteri yang berada di dalamnya dapat mati. Bakteri bisa mati karena autoclave menggunakan uap air dalam tekanan sebagai pensterilnya. Bila ada kelembapan (uap air) bakteri akan terkoagulasi dan dirusak pada temperatur yang lebih rendah dibandingkan bila tidak ada kelembapan (Sarles, 1956). Menginokulasikan Enterobacter aerogenes ke tabung reaksi 1. Mengocoknya sampai homogen. Memindahkan 1 ml ke tabung reaksi 2.

mengambil 1 ml dari tabung reaksi 2 ke tabung reaksi 3 dan seterusnya sampai tabung reaksi 5. Pengenceran dilakukan untuk mengurangi jumlah mikroba agar mudah diamati. Memasukkan hasil pengenceran pada tabung 5 dalam tiga tabung reaksi masing-masing sebanyak 3 ml. Memanaskannya dalam waterbath pada suhu 650C, untuk tabung A selama 5 menit, tabung B selama 15 menit, dan tabung C selama 30 menit. Pemanasan pada waktu yang berbeda pada tiap tabung reaksi bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari lama pemanasan terhadap

Laboratorium Mikrobiologi Teknik Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

12

pertumbuhan mikroba. Setelah selesai, media agar dicampurkan ke dalam larutan hipotonik sol. Menuangkannya dalam tiga petridish dan satu petridish yang berfungsi sebagai blanko. Membiarkannya memadat. Menginkubasikan dalam inkubator pada suhu 300C dengan tujuan menumbuhkan bakteri dan mencegahnya terkontaminasi dari luar. Petridish dibalik agar sisa uap air akan menetes ke bawah sehingga tidak mengganggu proses pertumbuhan bakteri (Pelczar and Chan, 2008). Dari hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan selama18,5 jam dan 94,5 jam, didapatkan hasil bahwa mikroba yang dipanaskan 5 menit terdapat banyak koloni mikroba, sedang pada pemanasan 15 menit mengalami sedikit penurunan jumlah koloni dari pemanasan 5 menit, akan tetapi pada pemanasan selama 30 menit mengalami kenaikan jumlah koloni. Hal ini kurang sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa pemanasan berfungsi membunuh mikroba dan jumlah bakteri mengalami penurunan seiring dengan semakin lamanya waktu pemanasan. Hasil pengamatan secara lengkap dapat dilihat pada tabel III.1 dan tabel III.2. Tabel III.1 Data Jumlah Bakteri Pada Pengamatan Setelah Inkubasi 18,5 Jam Cawan 1 2 3 Lama pemanasan 5 menit 15 menit 30 menit Jumlah koloni besar 4 2 3 Log jumlah koloni besar 0,60206 0,30103 0,477121

Tabel III.2 Data Jumlah Bakteri Pada Pengamatan Setelah Inkubasi 94,5 Jam Cawan 1 2 3 Lama pemanasan 5 menit 15 menit 30 menit Jumlah koloni besar 3 2 12 Log jumlah koloni besar 0,477121 0,30103 1,079181

Laboratorium Mikrobiologi Teknik Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

13

0.7 0.6

Log jumlah koloni besar

0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 0 5 10 15 20 25 30 35

y = -0.012x + 0.585 R = 0.170

Lama pemanasan (menit)

Gambar III.1 Grafik TDT Enterobacter aerogenes Pada Masa Inkubasi 18,5 Jam

Dari grafik tersebut diperoleh regresi linear y = -0,012x+0,585 maka dengan y adalah nilai log dari jumlah koloni bakteri dan x adalah lama pemanasan. Lama pemanasan untuk mematikan semua bakteri adalah nilai x ketika nilai y = 0, maka dari persamaan diperoleh nilai x = 48,75 menit pada masa inkubasi 18,5 jam. . Log jumlah koloni besar1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 0 5 10 15 20 25 30 35

y = 0.060x + 0.017 R = 0.544

Lama pemanasan (menit) Gambar III.2 Grafik TDT Enterobacter aerogenes Pada Masa Inkubasi 94,5 JamLaboratorium Mikrobiologi Teknik Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

14

Dari grafik tersebut diperoleh regresi linear y = -0,060x + 0,017 maka dengan y adalah nilai log dari jumlah koloni bakteri dan x adalah lama pemanasan. Lama pemanasan untuk mematikan semua bakteri adalah nilai x ketika nilai y = 0, maka dari persamaan diperoleh nilai x = 0,283 menit pada masa inkubasi 94,5 jam. Dari gambar III.1 dan gambar III.2 diperoleh garis regresi yang negatif. Hal ini membuktikan bahwa pemanasan dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Dengan melakukan rata-rata TDT dari hasil dua kali pengamatan, maka diperoleh hasil yang lebih teliti, maka diperoleh TDT Enterobacter aerogenes adalah 24,5165 menit (Sarles, et. al., 1956).

IV. Jawaban Pertanyaan IV.1 Desinfektan 1. Apakah yang disebut dan beri contohnya ? a. Antiseptik b. Desinfektan Jawab: a. Antiseptik adalah suatu zat yang dapat melawan infeksi atau menghambat pertumbuhan serta aktivitas mikroorganisme yang digunakan pada jaringan hidup. Contohnya Listerin, Betadin, Barwater. b. Desinfektan adalah suatu bahan, biasanya bahan kimia yang mematikan sel vegetatif tetapi belum tentu mematikan bentuk spora dati mikroorganisme yang digunakan pada benda mati. Contohnya Boom Detergent, Sunlight, dan lain-lain. 2. Dalam hal-hal apa sajakah desinfektan dan antiseptik digunakan? Jelaskan Jawab: Antiseptik: Bidang kesehatan : Untuk membersihkan luka.

Laboratorium Mikrobiologi Teknik Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

15

Bidang kedokteran: Sebelum pasien disuntik, permukaan kulit yang disuntik diberi alkohol untuk mematikan mikroorganisme yang ada di permukaan tersebut agar tidak terinjeksi

Desinfektan: Bidang sanitasi: Untuk membersihkan lantai, air, pakaian dari mikroorganisme pathogen Bidang industri makanan.

VI.2 Thermal Death Time 1. Apakah yang dimaksud dengan Thermal Death Time, Thermal Death Rate dan Thermal Death Point? Jawab: Thermal Death Time adalah periode terpendek yang dibutuhkan untuk mematikan suatu suspensi mikroba pada suhu tertentu di bawah keadaan tertentu.

Thermal Death Rate adalah lamanya waktu (dalam menit) untuk mengurangi populasi sebesar 90% atau lamanya waktu (menit) yang dibutuhkan untuk kurva TDT untuk mengalami penurunan logaritmik.

Thermal Death Point adalah temperatur minimal yang dapat membunuh mikroba pada standart medium selama 10 menit.

2. Hal-hal apakah yang perlu diperhatikan dalam menentukan Thermal Death Time dan Thermal Death Rate? Jawab: Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan Thermal death Time dan Thermal death Rate : 1. 2. Thermal death Time: temperatur konstan dan fungsi waktu Thermal death Rate: Daya tahan masing-masing bakteri, usia sel, dan ada tidaknya spora

Laboratorium Mikrobiologi Teknik Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik 3. Dalam hal apakah (bidang apakah) percobaan ini diterapkan, jelaskan? Jawab: Percobaan ini diterapkan pada industri pengawetan makanan atau susu

16

4. Metode apakah yang paling efektif untuk sterilisasi liquida yang mungkin mengandung bakteri pembentuk spora? Jawab: Metode yang paling efektif untuk sterilisasi liquid yang mungkin mengandung bakteri pembentuk spora adalah dengan metode pemanasan dalam autoclave pada suhu 1210 C agar bakteri sekaligus dengan sporanya ikut mati.

5. Bagaimana cara saudara melakukan suatu eksperimen untuk menentukan waktu TDT dari Enterobacter aerogenes? Mulailah dengan data-data yang telah saudara dapatkan dalam percobaan. Jawab: Cara melakukan suatu eksperimen untuk menentukan waktu TDT dari enterobaceter aerogenes adalah Dengan menentukan jumlah bakteri setelah waktu pemanasan yang berbeda yaitu 5, 10, dan 30 menit, kemudian membandingkannya. Membuat regresi grafiknya dan

menentukan TDTnya.

V. V.1

Kesimpulan Desinfektan Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut : 1. Desinfektan Boom Detergent memiliki daya hambat paling baik dibandingkan dengan larutan desinfektan Sunlight. 2. Desinfektan yang mengandung senyawa ammonium quartener lebih efektif dibandingkan dengan desinfektan yang berasal dari alkohol.

Laboratorium Mikrobiologi Teknik Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik V.2 Thermal Death Time

17

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: Pemanasan dapat mematikan mikroorganisme, semakin lama pemanasan terhadap mikroba, semakin sedikit populasi mikroba yang hidup. Namun hasil percobaan kurang sesuai sehingga penghambatan hidup mikroba hanya bisa terjadi pada variabel waktu 5 menit dan 15 menit. Waktu terpendek yang diperlukan untuk mematikan Enterobacter aerogenes adalah 24,5165 pada suhu 65C.

Daftar Pustaka Benson, Harold J, 1998. Microbiological Applications. New York : McGraw Hill. Gardner, Brian, 2010. Enterobacter Soil Microbiology. BIOL/CSES 4684, Page 1-3, (diakses pada tanggal 4 April 2012, 17.28 WIB) Irwan, Syahputra, 2002. Daya Kerja Deterjen. (diakses tanggal 17 April 2012 , 08.37 WIB) Kristianto, Ardy, 2010. Zymomonas Mobilis. (diakses pada tanggal 17 April 2012, 09.00 WIB) Pelczar, Michael dan Chan E.C.S, 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : Universitas Indonesia. Rismana, Eriawan, 2008. Mengenal Bahan Kimia Desinfeksi. Jakarta: P3 Teknologi Farmasi dan Medika. Sarles, William Bowen, et.al. 1956. Microbiology. New York : Harper and Brothers. Serawati, Febri, 2010. ARTIKEL ILMIA : Pengaruh Jenis Dan Konsentrasi Bawang Putih, Lisosol, Dan Benzalkonium Kloria Sebagai Desinfektan Terhadap Daya Bunuh Coliform Pada Fese Ayam. Surabaya : FKH UNAIR. Starkey, Larry. 2010. Nitrobacter Soil Microbilogy. BIOL/CSES 4684> (diakses pada tanggal 12 April 2012, 08.45 WIB)Laboratorium Mikrobiologi Teknik Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

18

Talaro, Kathleen Park & Arthur Talaro, 2002. Foundations in Microbiology Fourth edition. New York : McGraw Hill. Zavarzin, G. & R. Legunkova, 1959. The Morphology of Nitrobacter winogradskyi. Moscow: Institute of Microbiology of Science. 21. Page 186190.

Laboratorium Mikrobiologi Teknik Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik Lampiran Gambar Hasil Percobaan Desinfektan Pengamatan Zymomonas mobilis Sunlight Boom Nitrobacter winogradskyi Sunlight Boom

19

18,5 jam

94,5 jam

Gambar Hasil Percobaan Thermal Death Time Petridish Pengamatan 18,5 jam 94,5 jam

A

B

C

Blangko

Laboratorium Mikrobiologi Teknik Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

20

Laboratorium Mikrobiologi Teknik Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS