design criteria spm calm add

13
Sistem Offloading FSO Ta’Kuntah di Perairan Gulf of Mexico I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring tumbuhnya permintaan akan minyak dan gas sebagai bahan bakar untuk transportasi, industri, dan lain-lain, mendorong industri di bidang kemaritiman untuk membuat teknologi dalam kegiatan explorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi. Dalam pelaksanaan di lapangan, kegiatan eksplorasi, eksploitasi dan transportasi minyak dan gas memerlukan banyak komponen yang bekerja secara berkesinambungan dan terorganisir. Salah satu unit transportasi yang berfungsi sebagai penyimpan (storage) dan penyalur minyak dan gas yakni FSO. FSO yang merupakan singkatan dari Floating Storage and Offloading Vessel merupakan suatu jenis vessel storage yang lebih sederhana dibandingkan FPSO karena tanpa unit produksi. Kebanyakan dari FSO merupakan konversi dari single hull supertankers. Contohnya yakni kapal Seawise Giant, selama beberapa tahun menjadi kapal terbesar di dunia, dimana sekarang telah berubah fungsi menjadi Floating Storage and Offloading Vessel untuk mendukung kegiatan offshore. FSO yang akan dibahas dalam paper ini yakni FSO pertama dan terbesar yang bernama Ta’Kuntah yang bekerja di perairan Gulf of Mexico, tepatnya di Canterell Field, Bay of Campeche, Mexico. FSO Ta’Kuntah sudah dioperasikan sejak bulan Agustus 1998. FSO Ta’Kuntah merupakan suatu MODEC (Mitsui Ocean Developmet & Engineering Co.) yang dikonversikan dari 357.000 dwt ULCC tanker dengan sebuah sistem tambat External Turret SOFEC. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana sistem offloading dari FSO Ta’Kuntah ke kapal tanker ? 2. Bagaimana sistem SPM (Single Point Mooring) pada FSO Ta’Kuntah ?

Upload: aulia1311

Post on 16-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Design Criteria SPM CALM

TRANSCRIPT

Sistem Offloading FSO TaKuntah di Perairan Gulf of Mexico

I. PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSeiring tumbuhnya permintaan akan minyak dan gas sebagai bahan bakar untuk transportasi, industri, dan lain-lain, mendorong industri di bidang kemaritiman untuk membuat teknologi dalam kegiatan explorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi.Dalam pelaksanaan di lapangan, kegiatan eksplorasi, eksploitasi dan transportasi minyak dan gas memerlukan banyak komponen yang bekerja secara berkesinambungan dan terorganisir. Salah satu unit transportasi yang berfungsi sebagai penyimpan (storage) dan penyalur minyak dan gas yakni FSO.FSO yang merupakan singkatan dari Floating Storage and Offloading Vessel merupakan suatu jenis vessel storage yang lebih sederhana dibandingkan FPSO karena tanpa unit produksi. Kebanyakan dari FSO merupakan konversi dari single hull supertankers. Contohnya yakni kapal Seawise Giant, selama beberapa tahun menjadi kapal terbesar di dunia, dimana sekarang telah berubah fungsi menjadi Floating Storage and Offloading Vessel untuk mendukung kegiatan offshore. FSO yang akan dibahas dalam paper ini yakni FSO pertama dan terbesar yang bernama TaKuntah yang bekerja di perairan Gulf of Mexico, tepatnya di Canterell Field, Bay of Campeche, Mexico. FSO TaKuntah sudah dioperasikan sejak bulan Agustus 1998. FSO TaKuntah merupakan suatu MODEC (Mitsui Ocean Developmet & Engineering Co.) yang dikonversikan dari 357.000 dwt ULCC tanker dengan sebuah sistem tambat External Turret SOFEC.

1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana sistem offloading dari FSO TaKuntah ke kapal tanker ?2. Bagaimana sistem SPM (Single Point Mooring) pada FSO TaKuntah ?3. Bagaimana jalur transfer minyak dan gas pada FSO TaKuntah ?

1.3 Tujuan1. Mengetahui sistem offloading pada FSO TaKuntah.2. Mengetahui sistem SPM (single point mooring) pada FSO TaKuntah.3. Mengetahui jalur transfer minyak dan gas pada FSO TaKuntah.

II. PEMBAHASAN2.1 Sistem Offloading pada FSO TaKuntahSistem offloading dari FSO TaKuntah memungkinkan untuk offloading baik tandem dan side by side. Sejak operasi dimulai tahun 1998, FSO TaKuntah telah menyalurkan lebih dari satu billion barrel minyak pada 10 tahun pertama dari operasi tanpa ada pencemaran minyak serta downtime zero pada kinerja FSO. Berikut ini akan dijelaskan proses offload pada FSO TaKuntah.Di dalam proses offloading FSO TaKuntah, ada dua sistem yaitu side by side dan tandem. Side by side offloading merupakan sistem dimana tanker berada tepat di samping FPSO pada saat proses offloading FPSO dilakukan. Tandem offloading merupakan sistem offloading dimana tanker berada di belakang FPSO dengan jarak yang telah ditentukan.

Gambar 2.1 Offloading Tandem

Gambar 2.2 Offloading Side by SideMenurut percobaan yang dilakukan Dr.Johan Wichers, pada sistem side by side offloading memiliki banyak kekurangan. Sistem tersebut hanya dapat digunakan untuk FSO dengan turret moored sistem. Dalam sistem tersebut, akan sangat mudah sekali terjadi tabrakan jika tanker menerima beban yang berat. Pada saat kedua kapal menerima perubahan beban lingkungan (environmental) yang mendadak, dapat mengakibatkan putusnya sambungan antara FSO dengan tanker pada saat offloading. Sistem tandem offloading memiliki dua cara yaitu salah satunya dengan menggunakan shuttle tanker. Akan tetapi, dalam penggunaan shuttle tanker akan mudah sekali terjadi tabrakan akibat dari putusnya hawser penyambung antara FPSO dengan tanker. (Haibo Chen, 2003; Jesse Rebello de Souza Jr., 2005). Di dalam penelitian Jos van Doorn dijelaskan bahwa shuttle tanker digunakan pada turret mooring dan hanya mensimulasikan pada kondisi gelombang dan low frequency motion.Offloading FSO umumnya dilakukan menggunakan konfigurasi tandem, yang berarti bahwa tanker diposisikan pada jarak tertentu di belakang FSO. (Josvan Doorn dan Bas Buchner). Kedua kapal secara fisik dihubungkan dengan hawser rope. Kapal tanker tersebut juga dihubungkan dengan kapal AHTS vessel supaya tidak membebani FSO pada saat offloading. Berikut ini adalah data tabel jumlah minyak yang telah dioffloading pada FSO TaKuntahDateBarrels OffloadedDays to AchieveNo. of Tankers OffloadedAverage BOPD

Nov. 16, 20001st 100 million 825172121,000

Apr. 25, 20022nd 100 million 525189190,000

Apr. 15, 20033rd 100 million 358178282,486

Apr. 3, 20044th 100 million 352178284,100

Jan. 1, 20055th 100 million 273170366,300

Total500 million2333887

Sumber : https://www.rigzone.com/news/oil_gas/a/20246/First_Gulf_of_Mexico_FSO_Exports_ 500_Millionth_Barrel_of_Oil

2.2 Sistem SPM (Single Point Mooring) pada FSO TaKuntahFSO TaKuntah menggunakan sistem tambat external turret, yang mana flexible riser tersambung pipa SPM menuju PELM pada seabed. Kedalaman air di tempat operasi FSO ini yakni 75 m (246 ft). Berikut ini akan dijelaskan sistem SPM dari FSO TaKuntah.

Gambar 2.3 External Turret pada FSO TaKuntahExternal Turret pada FSO TaKuntah diletakkan pada posisi haluan kapal. External Turret memungkinkan kapal untuk dapat berputar 360 derajat dan beroperasi pada kondisi cuaca normal maupun extreme. Jenis sistem mooring ini sangat bergantung pada tinggi gelombang maksimum yang terjadi, arus, angin, ukuran kapal, dan kedalaman air minimum. Karakteristik riser juga harus dianalisa agar dapat menentukan ukuran sistem mooring.

Gambar 2.4 Perencanaan TurretBagian-bagian dari turret external terdiri dari :1. Multi Swivel

Gambar 2.5 Multi-Swivel pada TurretDengan multi-swivel memungkinkan FSO berputar saat proses offloading ke tanker. Multi-swivel mencegah terlilitnya mooring chain satu dengan yang lain saat FSO bergerak berputar.2. Mooring ChainRantai telah menunjukkan keunggulannya pada offshore operation. Rantai juga memiliki daya tahan yang lebih terhadap abrasi dasar laut dan memiliki kontribusi terhadap daya cengkraman jangkar yang sangat signifikan. Fungsi mooring chain sebagai rantai penambat untuk menjaga FSO agar tidak bergerak saat proses offloading. 3. Flexible RiserSecara material, hanya ada dua jenis riser: rigid dan flexible. Karakteristik dari kedua jenis material ini akan menentukan dalam pemilihan konfigurasi. Adapun karakeristik dari flexible riser yang digunakan dalam FSO ini yakni respons dinamik yang bagus (bisa lebih bebas bergerak), minimum bending radius (MBR) yang kecil, instalasi yang lebih mudah, koneksi di topside lebih sederhana, dan lebih tahan terhadap kelelahan metal (fatigue). Kekurangannya adalah harganya mahal, lebih dibatasi oleh kedalaman (collaps depth) dan ukuran (batasan ukuran tergantung dari kemampuan manufakturnya). Selain ditentukan oleh karakteristik umum materialnya, untuk menentukan konfigurasi riser mana yang cocok untuk dipakai, akan tergantung dari faktor-faktor ini: Kedalaman air Cuaca Antisipasi gerakan vessel (offset) Lokasi turret berikut gerakannya Beban ekstrim dan daya turret Jumlah riser, layout lapangan, footprint Tanah dan topografi dasar laut Usia (design life) yang diharapkan.

Konfigurasi riser flexible ada bermacam-macam dan beberapa merupakan propietary kontraktor pemasangnya. Namun, konfigurasi-konfigurasi berikut hanya cocok untuk kedalaman sampai kurang lebih 600 m. Untuk yang lebih dalam lagi, riser rigid atau hybrid yang lebih cocok. Pada ujung bagian atas flexible riser, untuk menghindari bending melebihi MBR, umumnya dipasang bend stiffener sebelum riser masuk ke dalam I-tube. Kekurangan yang lain, flexible mempunyai masalah dengan gas permeability di lapisan plastiknya. Di bawah ini ada beberapa contoh dari konfigurasi riser flexibel. Flexible catenary riser atau free hanging (1) Lazy wave riser (2) Steep wave riser (3) Pliant wave riser (4) Steep-S (5) Lazy-S, Pliant S (6) Chinese lantern (7) Fixed-S (8)

Gambar 2.6 Konfigurasi riser flexible4. Quick connector disconnector (QCDC)Pemasangan valve QCDC untuk riser yang ditempatkan di ruang QCDC yakni riser mengalirkan hidrokarbon pada bentuk gas atau minyak mentah. Gas hidrokarbon tersebut mengandung metana dan senyawa yang lain yang rentan akan tekanan tinggi karena dapat meledak. Untuk itu QCDC berfungsi sebagai pengaman dan pengatur laju minyak dan gas agar tekanannya sesuai dan stabil.

5. Pipeline end manifold (PLEM)

Gambar 2.7 Bagian-bagian dari PLEMFasilitas penunjang FSO yang berfungsi sebagai tempat bersandarnya FSO pada saat proses pengisian minyak yang ditransportasikan melalui PLEM (pipeline end manifold) dan flexible riser (subsea hose) dari kilang ke SPM. Fungsi dari PLEM yakni untuk mempertahankan kedudukan atau posisi FSO agar sesuai posisinya saat menerima gaya luar berupa gelombang, arus, dan sebagainya.

2.3 Jalur Transfer Minyak dan Gas FSO TaKuntahReservoir

Manifold

Menuju Separator Platform Offshore

AirMinyakGas

Water Treatment FacilitiesGas Dehydrators

Oil Treatment Facilities

Pipa Penyalur

FSO

Shuttle Tanker

Konsumen

Gambar 2.8 Diagram alir jalur transfer minyak ke FSO.

Dalam diagram alir di atas dijelaskan bahwa proses pertama yakni minyak mentah dari reservoir (sumur migas) pada wellhead dan manifold yang dieksplotasi oleh platform offshore dialirkan menuju separator tipe tiga untuk fase pemisahan antara gas, minyak dan air. Setelah itu dilanjutkan fase pemisahan gas dan minyak. Gas akan masuk ke fasilitas Gas Dehydrators. Apabila volume gas sedikit dan biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi gas lebih banyak dibandingkan keuntungan penjualan gas maka gas tersebut dibakar bersama gas-gas yang tidak berguna melalui alat yang bernama flare.Setelah itu minyak akan masuk ke fasilitas oil treatment untuk proses penyaringan dan pemisahan minyak. Sedangkan air akan masuk ke fasilitas water treatmen untuk diproses agar air yang dibuang ke laut tidak mencemari lingkungan laut.Setelah minyak/liquefied gas selesai di proses selanjutnya disalurkan melalui pipa yang dihubungkan dengan FSO untuk disimpan dahulu. FSO ini dibutuhkan karena platform tempat pengilangan tidak mempunyai fasilitas ekspor langsung (jalur pipa) sehingga FSO digunakan untuk penampungan sementara produksi sebelum disalurkan ke tempat lain.Setelah minyak/liquefied gas tertampung di FSO. Maka kegiatan selanjutnya yakni proses offloading dari FSO ke shuttle tanker, untuk dibawa ke darat (konsumen). Proses offloading FSO TaKuntah sendiri bisa dengan sistem tandem dan side by side. Side by side offloading merupakan sistem dimana tanker berada tepat di samping FPSO pada saat proses offloading FPSO dilakukan. Tandem offloading merupakan sistem offloading dimana tanker berada di belakang FPSO dengan jarak yang telah ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA

Website :http://www.sofec.com/productItem.asp?intcategoryName=Mooring%20Systems&intsubCat=External%20Turret&intproductID=TaKuntahhttps://www.rigzone.com/news/oil_gas/a/20246/First_Gulf_of_Mexico_FSO_Exports_500_Millionth_Barrel_of_Oilhttp://www.offshore-technology.com/projects/cantarell/http://migas-indonesia.com/2011/09/rangkuman-diskusifso-fpso.htmlhttps://www.rigzone.com/training/insight.asp?insight_id=358&c_id=17http://www.google.com.ar/patents/EP1157186B1?cl=en

Buku :Surface Production Operations 2nd Edition oleh Ken Arnold dan Maurice Stewart

Paper :- ANALISA STOKASTIK BEBAN-BEBAN ULTIMATE PADA SISTEM TAMBAT FPSO SSP(SEVAN STABILIZED PLATFORM) oleh Fajri Al Fath, Eko Budi Djatmiko, Sujantoko- Safety Assessment of FPSO Turret-Mooring System Using Approximate Reasoning and Evidential Reasoning oleh H.S. Sii, J. Wang, A.G. Eleye-Datubo- Analisa Kemampuan Anchor Handling Tug Supply Vessel (AHTS Vessel): Pada Kondisi Tandem Antara Floating Production Storage and Offloading (FPSO) dengan Tanker oleh Halim Fuadi, Imam Rochani, Yoyok Setyo Hadiwidodo