desain produk dan jasa
DESCRIPTION
MANAJEMEN OPERASITRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semua organisai/perusahaan mempunyai maksud dan tujuan. Mereka membuat
dan menjual berbagai produk atau menawarkan jasa-jasa tertentu. Produk adalah sesuatu
atau kebutuhan yang mampu memberikan kepuasan, bisa berupa barang ataupun jasa.
Organisasi-organisasi perusahaan harus selalu menyesuaikan desain produk dan jenis jasa
yang mereka tawarkan dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan para konsumen.
Berbagai desain produk dan jasa baru muncul menjadi kenyataan karena seseorang
percaya bahwa ada kebutuhan akan produkdan jasa tersebut. Adalah tanggung jawab para
manajer untuk selalu menemukan produ-produk dan jasa-jasa baru yang mungkin
ditawarkan oleh organisasi.
Kemajuan teknologi yang begitu pesat, mengakibatkan segala sesuatu dengan
cepat kelihatan ketinggalan zaman karena telah usang.Hal ini tentu akan sangat
berpengaruh terhadap usaha bidang industri. Untuk itu, maka mereka melakukan kegiatan
penelitian dan pengembangan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
Kegiatan dari penelitian ini sangat bermacam-macam. Kegiatan yang merupakan
tujuan paling penting adalah mengenai mengembangkan berbagai produk dan jasa baru,
karena kemungkinan-kemungkinan akhir suatu produk sering sangat besar
dan produk baru dapat melipatgandakan bisnis organisasi. Penelitian ini bisa berupa
Kombinasi antara beberapa produk dengan tujuan memaksimumkan keuntungan dan juga
meminimumkan biaya, sehingga Perusahaan memperoleh banyak keuntungan/laba
dengan mencapai Nilai Optimum target yang sudah direncanakan melalui penelitian
tersebut.
Perusahaan diciptakan untuk menghasilkan produk berupa barang dan jasa.
Seiring dengan perkembangan zaman, perusahaan semakin banyak berdiri sehingga
persainganpun semakin ketat. Dengan demikian, perusahaan – perusahaan tersebut
melakukan inovasi terhadap produk yang dihasilkan baik berupa barang dan jasa agar
perusahaan tersebut dapat bersaing. Inovasi yang dilakukan dapat berupa desain atau
1
rancangan dari produk yang akan diciptakan serta melakukan seleksi proses jasa yang
akan dihasilkan.
Seperti yang kita ketahui, daya saing dan kemampuan perusahaan sebagian
tergantung pada desain dan kualitas produk dan jasa yang dihasilkan. Oleh karena itu,
hubungan antara inovasi produk dengan teknologi proses dan inovasi proses merupakan
hal yang menarik untuk diamati. Memprediksi sifat dan dampak inovasi dapat membawa
suatu perusahaan pada posisi yang lebih bersaing daripada perusahaan yang tidak
mengantisipasi kejadian ini. Desain system produksi sebagian besar tergantung pada
desain produk dan jasa yang dihasilkannya. Suatu produk atau jasa yang dibuat dengan
suatu desain tertentu dapat sangat mahal untuk diproduksi, tetapi dapat lebih murah bila
didesain lain.
Dengan demikian, agar perusahaan tersebut dapat bersaing dengan perusahaan
lainnya, maka perusahaan tersebut harus meningkatkan kualitas produk dan jasa yang
dihasilkannya serta melakukan inovasi terhadap produk dan jasa yang dihasilkan tersebut
dengan cara membuat desain/rancangan produk dan jasa serta seleksi proses jasa
sehingga perusahaan tersebut dapat bersaing dan lebih unggul dari perusahaan lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian dan komponen dari produk?
1.2.2 Bagaimana daur hidup produk (product life cycle)?
1.2.3 Bagaimana desain produk dan jasa?
1.2.4 Apa yang dimaksud dengan QFD?
1.2.5 Bagaimana aplikasi QFD?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui apa itu produk dan komponennya
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana daur hidup produk
1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana desain produk dan jasa
1.3.4 Untuk mengetahui apa itu QFD
1.3.5 Untuk mengetahui bagaimana aplikasi QFD
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Komponen Produk
Setelah suatu barang atau jasa yang baru diperkenalkan ke pasar, barang atau jasa
tersebut harus didefinisikan, yang meliputi :
1. Sebuah barang atau jasa didefinisikan dari segi fungsinya, yaitu apa yang dapat
dilakukan olehnya.
2. Produk tersebut selanjutnya dirancang dan perusahhan menentukan bagaimana fungsi
tersebut dapattercapai. Manajemen biasanya mempunyaiberagam pilihan bagaimana
sebuah produk dapat mencapai tujuan fungsionalnya.
Contoh : saat jam alarm diproduksi, aspek desain seperti warna, ukuran, atau lokasi
tombol dapat membuat perbedaan mendasar pada kemudahan produksi, kualitas, dan
penerimaan pasar.
Spesifikasi yang cermat dari sebuah produk harus ada untuk memastikan produksi
dapat bserlangsung secara efisien. Peralatan, tata letak, dan sumber daya manusia tidak
dapat ditentukan hingga produk telah ditetapkan, dirancang, dan didokumentasikan. Oleh
sebab itu, setiap organisasi memerlukan dokumentasi untuk mendefinisikan produknya.
Hal ini berlaku untuk semua produk, seperti daging cincang, keju, computer, hingga
sebuah prosedur kesehatan. Terdapat spesifikasi tertulis atau tingkatan standar untuk
memberikan definisi dari banyak produk. Contoh : keju Monterey Jack mempunyai
penjelasan tertulis yang menjelaskan karakteristik yang disyaratkan untuk setiap
tingkatan yang dibuat Departemen Pertanian AS. Sebagian tingkatan untuk Monterey
Jack yang diberikan oleh Departmen Pertanian adalah AA seperti berikut.
3
Sama halnya dengan McDonald’s Corp. yang mempunyai 60 spesifikasi kentang
yang akan dibuat menjadi kentang goreng.
Hampir semua barang yang diproduksi dan komponenya didefinisikan dengan
sebuah gambar yang biasanya disebut gambar teknik. Sebuah gambar tenik (engineering
drawing) menunjukkan dimensi, toleransi, bahan baku, dan hasil akhir sebuah komponen.
Gambar teknik akan menjadi sebuah hal (item) pada daftar bahan baku. Daftar bahan
baku mendaftar semua komponen beserta penjelasan dan kuantitas yang dibutuhkan
setiap komponen untuk membuat suatu produk sebanyak satu unit. Perhatikan bahwa
barang subassembly dan komponen (produk ditingkat bawah) diidentifikasikan pada
setiap tingkatan untuk menghasilkan posisi subordinatnya. Sebuah gambar teknik
menunjukkan bagaimana membuat suatu barang pada daftar bahan baku.
Pada industri jasa makanan, daftar bahan baku diwujudkan dalamm standar
penegendalian porsi. Pada sebuah produk yang lebih kompleks, sebuah daftar bahan baku
ditunjukkan pada daftar bahan baku lain yang merupakan induknya. Dalam hal ini,
barang subassembly merupakan bagian dari unit selanjutnya yang lebih tinggi (daftar
bahan baku induk) yang pada akhirnya digunakan dalam pembuatan produk jadi. Selain
ditetapkan dengan spesifikasi tertulis, dokumen pengendalian porsi atau daftar bahan
baku, sutau produk juga dapat ditertapkan dengan cara lain. Sebagai contoh, produk
seperti bahan kimia, cat dan bahan bakar dapat ditetapkan dengan rumus atau proporsi
4
Spesifikasi untuk tingkatan Amerika dari Keju Monterey ( Monterey Jack)
a) Tingkatan Amerika AA. Keju Monterey harus memenuhi syarat berikut. Rasa, Rasanya enak dan menyenangkan, bebas dari rasa dan bau
yang tidak diinginkan. Boleh memiliki rasa sedikit asam. Bentuk dan rupa. Penyumbat keju harus kuat. Keju harus memiliki
beberapa pembuka mekanis kecil yang disebarkan secara merata di seluruh pembuka. Keju tidak boleh memiliki lubang. Lubang ragi atau lubang udara lainnya.
Warna. Keju harus mempunyai penampilan yang alami, seragam, terang, dan menarik.
Kecemasan dan tampilan – diikat dan diberi lilin-dicelup. Kulit harus bagus, kuat, dan halus, memberikan perlindungan pada keju.
yang menunjukkan bagaimana membuatnya. Film didefinisikan dengan naskah,
sedangkan perlindungan asuransi dengan dokumen hukum yang disebut polis.
2.1.1 Keputusan Membuat dan Membeli
Perusahaan dapat memilih untuk memproduksi komponen mereka sendiri atau
membeli perusahaan lainnya. Pemilhan ini dikenal sebagai keputusan membuat
atau membeli (make or buy) keputusan membuat atau membeli (make or buy
decision) membedakan antara apa yang perusahaan inginkan untuk diproduksi
dan apa yang dibeli. Karena adanya variasi kualitas, harga, dan jadwal
pengantaran, keputusan membuat atau membeli sangat penting bagi pendefisian
produk. Banyak produk dapat dibeli sebagai sebuah “produk standar” yang
diproduksi pihak lain. Beberapa produk standar bahkan tidak membutuhkan daftar
bahan baku ataupun gambar teknik karena spesifikasinya sebagai produk standar
sudah cukup.
2.1.2 Teknologi Kelompok
Berbagai kode dapat dimasukkan ke gambar-gambar teknik untuk memfasilitasi
teknologi kelompok. Teknologi kelompok mensyaratkan agar komponen-
komponen suatu produk diidentifikasi dengan sebuah skema kode yang
menyatakan jenis prosesnya (seperti penegboran) dan parameter prosesnya
(seperti ukuran). Hal ini memudahkan kita untuk melakukan standarisasi bahan
baku, komponen, proses, dan mengidentifikasi kelompok komponen. Dengan
mengidentifikasi kelompok komponen, aktivitas dan mesin dpaat dikelompokkan
untuk meminimalkan persiapan, jalur, dan perlakuan terhadap bahan. Teknologi
kelompok memberikan cara yang sistematis dalam mengkaji suatu kelompok
komponen untuk selanjutnya melihat apakah komponen yang ada atau komponen
standar akan menghilangkan semua biaya yang terkait pada perancangan dan
pengembangan komponen baru yang merupakan penghematan biaya yang besar.
Karena itu, penerapan teknologi kelompok secara sukses akan dapat
menghasilkan keuntungan berikut.
1. Desain yang lebih baik (karena lebih banyak waktu desain dapat dicurahkan
untuk komponen yang lebih sedikit).
2. Mengurangi bahan baku dan pembelian.
5
3. Menyederhanakan proses perencanaan dan pengendalian produksi.
4. Memperbaiki tataletak, jalur dan beban mesin.
5. Mengurangi waktu pengaturan peralatan, bahan setengah jadi, dan waktu
produksi.
Penerapan teknologi kelompok membantu organisasi secara keseluruhan karena
banyak biaya yang dpaat dikurangi.
2.2 Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
Produk-produk dilahirkan. Mereka hidup dan mati. Mereka disingkirkan oleh
masyarakat yang terus berubah. Kehidupan produk terbagi menjadi empat fase, yaitu
perkenalan, pertumbuhan, kematangan, dan penurunan.
Siklus hidup produk mungkin berusia beberapa jam (Koran), bulan (model baju
dan PC), tahun (rekaman piringan hitam), atau decade (Volkswagen Beetle). Terlepas
dari panjangnya siklus, tugas manajer operasi tetaplah sama: merancang sebuah sistem
yang membantu memperkenalkan prodeuk baru dengan sukses. Jika fungsi operasi tidak
dapat berjalan secara efektif pada tahapan ini, maka perusahaan mungkin dibebani
dengan produk pecundang yaitu produk yang tidak dapat diproduksi secara efisien atau
bahkan tidak layak diproduksi sama sekali.
Gampar 1 menunjukkan empat tahapan siklus hidup dan hubungannya dengan
penjualan produk, arus uang, dan keuntungan, sepanjang siklus hidup sebuah produk.
Perhatikan bahwa sebuah perusahaan biasanya mempunyai arus uang yang negatif saat
perusahaan sedang mengembangkan produk. Saat produknya berhasil, kerugian dapat
diatasi. Bahkan, produk yang sukses daapat menghasilkan keuntungan sebelum siklus
hidupnya menurun. Walaupun demikian, keuntungan berlalu dengan cepat. Oleh sebab
itu, terdapat tuntutan terus-menerus untuk menghasilkan produk-produk baru.
6
Gambar 1. Siklus Hidup Produk
2.1.1 Siklus Hidup dan Strategi
Sebagaimana para manajer operasi harus siap mengembangkan produk baru,
mereka juga harus siap megembangkan strategi untuk produk baru dan produk yang
sudah ada. Pengujian produk secara berkala sangat diperlukan karena strategi berubah
sejalan dengan perubahan produk sepanjang siklus hidupnya. Strategi produk yang
berhasil mengharuskan penetapan strategi terbaik untuk setiap produk berdasarkan
posisinya pada siklus hidupnya. Oleh karena itu perusahaan mengidentifikasi produk atau
sekelompok produknya dan posisinya dalam siklus hidup masing-masing. Beberapa
pilihan strategi saat produk bergerak disepanjang siklus hidupnya.
1. Fase perkenalan. Karena produk-produk pada fase perkenalan ini sedang
“disesuaikan” dengan kondisi pasarnya dan teknik-teknik produksinya, mungkin
diperlukan pengeluaran lain-lain untuk penelitian, pengembangan produk, modifikasi
dan perbaikan proses, serta pengembangan pemasok. Sebagai contoh, saat telepon
genggan diperkenalkan pertama kali, keistimewaan pada telepon genggan yang
diinginkan masyarakat masih belum ditetapkan. Pada waktu bersamaan, manajer
operasi masih mencari teknik-teknik manufaktur terbaik.
2. Fase pertumbuhan. Dalam fase pertumbuhan, desain produk telah mulai stabil dan
diperlukan peramalah kebutuhan kapasitas yang efektif. Penambahan kapasitas atau
peningkatan kapasitas yang sudah ada untuk menampung peningkatan permintaan
produk mungkin diperlukan.
7
3. Fase kematangan. Saat sebuah produk mencapai kematangan, pesaing mulai
bermunculan. Produksi dalam jumlah besar dan inovatif sangatlah sesuai pada fase
ini. Pengendalian biaya yang lebih baik, berkurangnya pilihan dan pemotongan lini
produk mungkin akan efektif atau diperlukan untuk meningkatkan keuntungan dan
pangsa pasar.
4. Fase penurunan. Manajemen mungkin perlu sedikit kejam pada produk yang siklus
hidupnya mendekati akhir. Produk yang hampir mati biasanya adalah produk yang
buruk bagi investasi sumber daya dan kemampuan manajerial. Kecuali jika produk
yang hamper mati ini memberikan kontribusi yang unik bagi reputasi perusahaan atau
lini produknya atau bisa dijual dengan harga yang tinggi, maka produksi produk
semacam itu harus dihentikan.
2.3 Desain Produk Manufaktur dan Jasa
2.3.1 Menghasilkan Produk baru
Karena produk-produk biasanya mati, karena produk-produk yang tidak perlu
harus dibuang dan digantikan karena perusahaan menghasilkan hamper semua
pendapatan dan keuntungannya dari produk-produk baru. Pemilihan produk, desain harus
dilakukan terus-menerus. Mengetahui dan mengembangkan produk baru dengan sukses
merupakan suatu keharusan.
Peluang Produk Baru
Pengembangan produk baru yang agresif mengharuskan organisasi
membangun struktur internal yang membuka komunikasi dengan pelanggan, budaya
organisasinya inovatif, penelitian dan pengembangannya (litbang) agresif,
kepemimpinan kuat, bonusnya bersifat formal, serta pelatihan. Baru setelah itu,
sebuah perusahaan dapat menghasilkan keuntungan dan memusatkan perhatiannya
dengan bersemangat pada peluang tertentu sebagaimana dituliskan dibawah ini.
1. Memahami pelanggan merupakan permasalahan utama dalam pengembangan
produk baru. Banyak produk penting biasanya dipikirkan pertama kali, bahkan
dibentuk oleh pengguna dan bukan oleh produsen. Beberapa produk cenderung
dikembangkan oleh perusahaan, organisasi atau perorangan yang peka terhadap
tren pasar dan mempunyai kebutuhan diluar kebutuhan pengguna biasa. Manajer
operasi harus “menyesuaikan diri” pada pasar, terutama pada pemakai.
8
2. Perubahan ekonomis menyebabkan meningkatnya tingkat kemakmuran pada
jangka panjang, tetapi siklus ekonomi dan harga berubah pada jangka pendek.
Sebagai contoh, semakin banyak orang bisa membeli mobil pada jangka panjang,
tetapi resesi dapat menurunkan jumlah permintaan untuk mobil pada jangka
pendek.
3. Perubahan sosiologis dan demografis dapat muncul pada beberapa faktor seperti
berkurangnya ukuran keluarga. Tren ini mengubah preferensi pada ukuran rumah,
apartemen, dan mobil.
4. Perubahan teknologi yang membuat segalanya mungkin, mulai dari telepon
genggam hingga iPod hingga jantung buatan.
5. Perubahan politik/peraturan menghasilkan perjanjian perdagangan yang baru,
tariff yang baru, dan juga persyaratan kontrak yang baru dengan pemerintah.
6. Perubahan lain dapat muncul melalui kebiasaan pasar, standar professional,
pemasok dan distributor.
Manajer operasi harus mampu menyadari adanya faktor-faktor ini dan dapat
mengantisipasi perubahan dalam peluang produk, produk itu sendiri, volume produk,
dan bauran produk.
Pentingnya Produk Baru
Pentingnya produk baru tidak dapat dipungkiri lagi. Perusahaan yang memimpin
pasar mendapatkan sebagian besar penjualannya dari produk yang berumur kurang dari 5
tahun. Bahkan Disney membutuhkan taman bermain baru untuk menarik pengunjung.
Kebutuhan akan produk baru merupakan penyebab Gillete mengembangkan alat cukur
baru dengan tiga mata pisau, alih-alih meneruskan penjualan yang luar biasa dari alat
cukur yang sangat sukses bernama Sensor dan penyebab Disney terus melakukan inovas
kendati telah menjadi perusahaan hiburan keluarga yang memimpin pasar di dunia.
Terlepas dari begitu banyak upaya yang terus dilakukan dalam
memperkenalkan produk baru untuk dapat tetap hidup, kenyataannya banyak produk baru
yang gagal. Sebagaimana kita lihat pemilihan, definisi, dan perancangan produks sering
dilakukan mungkin hingga ratusan kali untuk setiap produk yang berhasil secara
keuangan. Manajer operasi dan organisasinya hraus dapat menerima resiko dan
9
kegagalan. Mereka harus dapat menampung banyak produk baru sambil mempertahankan
aktivitas yang telah mereka jalankan.
2.3.2 Pengembangan Produk
Sistem Pengembangan Produk
Sebuah strategi produk yang efektif menghubungkan keputusan produk
dengan arus uang, dinamika pasar, siklus hidup produk, dan kemampuan
organisasi. Sebuah perusahaan harus mempunyai dana untuk mengembangkan
produk, memahami peruabahan yang terjadi dipasar, mempunyai potensi yang
diperlukan , dan juga sumber daya. Sistem pengembangan produk tidak hanya
menentukan keberhasilan produk, tetapi juga masa depan perusahaan. Gambar
2 menunjukkan tahapan pengembangan produk. Dalam sistem ini, pemilihan
produk dilakukan melalui beberapa langkah yang masing-masing mempunyai
proses penyaringan dan kriteria evaluasi tersendiri, serta memberikan umpan
balik pada langkah sebelumnya.
Proses penyaringannya diperluas ke fungsi-fungsi operasi. Pengembangan
produk yang optimal bergantung pada dukungan bagian-bagian lain dalam
perusahaan, dan juga gabungan dari sepuluh keputusan MO yang berhasil,
mulai dari desain produk, hingga pemeliharaan. Mengenali produk yang
terlihat akan meraih pangsa pasar berbiaya efektif, dan menguntungkan.
Namun, pada kenyataannya, produk sulit diproduksi dan dapat menyebabkan
kegagalan, bukannya keberhasilan.
Gambar 2. Tahap-tahap pengembangan produk
10
2.3.3 Permasalahan Desain Produk
Untuk mengembangkan sebuah sistem dan struktur organisasi untuk
pengembangan produk, terdapat bebrapa teknik penting untuk merancang suatu produk.
Sekarang kita akan menelaah ketujuh teknik tersebut.
1. Desain yang tangguh
Desain yang tangguh berarti produk dirancang sedemikian rupa sehingga ada sedikit
variasi pada produksi atau perakitan tidak berdampak banyak pada produk akhirnya.
Sebagai contoh, Lucent mengembangkan sebuah IC (intergrated circuit) yang dapat
digunakan pada banyak produk untuk memperkuat sinyal suara. Seperti telah
dirancang sebelumnya, IC harus diproduksi dengan sangat presisi untuk menghindari
variasi dari kekuatan sinyal. Sebuah IC dapat menghasilkan banyak biaya karena
kebutuhan penegndalian kualitas yang ketat selama proses produksi. Setelah menguji
dan menganalisis desainnya, para insinyur Lucent menyadari jika hambatan IC
dikurangi yang merupakan sebuah perubahan kecil yang nyaris tanpa biaya maka
ICnya akan jauh lebih tidak efektif terhadap variasi pada proses produksi. Hasilnya
adalah peningkatan kualitas sebesar 40%.
2. Desain moduler
Produk-produk yang dirancang dalam komponen yang tersegmentasi dengan mudah
dikenal sebagai desain moduler (modular design). Desain modular menawarkan
fleksibilitas pada produksi dan pemasaran. Bagi departemen produksi, sigat
modularitas ini biasanya sangat membantu karena hal ini membuat proses
pengambangn produk, produksi, dan perubahan berikutnya lebih mudah. Terlebih
lagi, pemasaran mungkin juga menyukai sifat modularitas karena menambha
fleksibilitas pada cara-cara memberikan kepuasan pelanggan. Sebagai contoh, semua
stereo yang mempunyai high fidelity diproduksi dan dijual dengan cara ini.
Kustomisasi yang difasilitasi oleh modularitas membuat pelanggan dapat memadukan
sistemstereo mereka sesuai selera.
11
3. Computer aided design (CAD)
Perancangan dibantu computer adalah penggunaan computer untuk merancang
produk secara interaktif dan mempersiapkan dokumentasi teknis. Walaupun
penggunaan dan variasi peranti lunak CAD sangatlah luas, CAD secara umum masih
digunakan untuk membuat gambaran kasar dan citra tiga dimensi. Walaupun
demikian penggunaan CAD meluas dengan cepat. Peranti lunak CAD menghemat
banyak waktu dan uang para perancang produk dengan memperpendek siklus
pengembangan dari hamper semua produk. Karena produk-produk dengan desain
rumit dapat dimanipulasi, dianalisis dan dimodifikasi secara cepat dan mudah dengan
menggunakan CAD, meninjau banyak pilihan produk sangat mungkin dilakukan
sebelum pengambilan keputusan akhir. Pengembangan yang lebih cepat, produk yang
lebih baik, aliran informasi ke departemen lain yang lebih akurat semua itu
menghasilkan imbalan yang luar biasa bagi pengguna CAD. Imbalan ini sangat
berarti karena hamper semua biaya produk ditentukan pada tahap desain.
Suatu perluasan dari CAD adalah peranti lunak design for manufacture and
assembly (DFMA) atau perancangan untuk manufaktur dan perakitan yang berfokus
pada pengaruh desain terhadap perakitan. Dengan DFMA, perancang menyelidiki
integrasi dari berbagai desain produk sebelum produknya diproduksi. Sebagai contoh,
dengan DFMA, perancang mobil dapat melakukan pengujian bagaimana sebuah
transmisi akan ditempatkan dalam sebuah mobil pada lini produksi, ketika transmisi
dan mobilnya masih dalam tahap desain.
Perluasan CAD yang kedua adalah pemodelan objek tiga dimensi (3-D
object modeling). Teknologi ini sangat bermanfaat untuk pengembangan purwarupa
kecil. pemodelan objek tiga dimensi dapat membuat model secara cepat pada lapisan
bahan baku sintetis yang sangat tipis untuk dievaluasi. Teknologi ini mempercepat
proses pengembangan dengan mengabaikan proses produksi yang panjang dan
formal.
Beberapa sistem CAD telah berpindah ke internet melalui e-commerce, di
mana mereka menghubungkan desain berbasis computer degan pembelian,
outsourcing, produksi dan pemeliharaan jangka panjang. Perpindahan ini mendukung
perubahan produk secara cepat dan pertumbuhan tren menuju “kustomisasi massal”.
12
Dengan CAD di internet, pelanggan dapat memasuki perpustakaan desain dari
pemasok dan melakukan perubahan desain sendiri. Kemudian, peranti lunak dari
pemasok dapat menghasilkan gambarnya secara otomatis, memperbarui daftar bahan
bakunya dan mempersiapkan instruksi-instruksi untuk proses produksi di pihak
pemasok. Hasilnya adalah produk terkustomisasi sesuai selera yang diproduksi lebih
cepat dan lebih murah.
Seiring dengan semakin pendeknya siklus hidup produk dan semakin
kompleknya proses perancangan produk, kerja sama antar departemen, fasilitas, dan
pemasok diseluruh dunia menjadi penting. Potensi dari kerja sama ini telah terbukti
sebagai standart for the exchange of product data (STEP) atau standar pertukaran
data produk. STEP membuat produsen dapat menyatakan informasi produk tiga
dimensi dalam sebuah format standar sehingga data tersebut dapat dipertukarkan
secara internasional, menjadikan para produsen yang terpisah secara geografis dapat
menggabungkan proses-proses perancangan, produksi dan pendukung.
4. Computer Aided Manufacturing (CAM)
Manufaktur dibantu computer mengacu pada penggunaan program computer khusus
untuk memandu dan mengendalikan peralatan produksi. Saat informasi CAD
diterjemahkan menjadi instruksi untuk CAM, hasil dari kedua teknologi ini disebut
CAD/CAM. Berikut manfaat CAD/CAM.
a. Kualitas produk. Dengan CAD, para perancang dapat menelaah lebih banyak
alternative, kemungkinan masalah dan bahaya.
b. Waktu desain yang lebih singkat. Fase desain yang lebih singkat menyebabkan
biaya menjadi lebih murah, dan memungkinkan respon yang leih cepat di pasar.
c. Penggurangan biaya produksi. Pengurangan jumlah persediaan barang,
pengguanaan karyawan lebih efisien degan penjadwalan yang lebih baik, serta
penerapan perubahan desain yang lebih cepat dapat mengurangi biaya.
d. Ketersediaan basis data. Memberikan informasi pada peranti lunak manufaktur
lainnya dan menyediakan data produk yang akurat sehingga semua orang bekerja
berdasarkan informasi yang sama. Jadi, dapat menghemat biaya yang sangat
besar.
13
e. Sejumlah kemampuan baru. Sebagai contoh, kemampuan memutar dan
menggambarkan objek dalam bentuk tiga dimensi, memeriksa jarak ruang,
menghubungkan komponen dan berbagai tempelannya, memperbaiki penggunaan
peralatan mesin yang dikendalikan secara numeric, menyajikan kemampuan
produksi yang baru. CAD/CAM menghilangkan cukup banyak pekerjaan
terperinci sehingga para perancang dapat berkonsentrasi pada aspek konseptual
dan imajinasi dari tugas mereka.
5. Teknologi virtual reality
Teknologi virtual relity merupakan bentuk komunikasi visual di mana berbagai citra
digunakan sebagai pengganti dari benda aslinya, tetapi masih memungkinkan
pengguna untuk meresponnya secara interaktif. Dasar dari teknologi virtual reality
dalam operasi adalah CAD. Saat informasi desain terdapat dalam sebuah sistem
CAD, desain ini juga terdapat dalam bentuk digital elektronik untuk penggunaan
lainnya.
6. Analisis Nilai
Analisis nilai berusaha memperbaiki cara menghasilkan produk yang lebih baik atau
lebih ekonomis. Teknik dan keuntungan dari analisis nilai sama dengan yang
diperoleh dari rekayasa nilai walaupun mungkin diperlukan perubahan kecil pada
penerapannya karena analisis nilai berlangsung saat produk sedang diproduksi.
7. Etika dan Desain Ramah Lingkungan
Suatu aktivitas manajer opersi yang paling etis dan peka terhadap lingkungan adalah
meningkatkan produktivitas ketika pengiriman barang dan jasa yang diinginkan.
Manajer operasi dapat menurunkan biaya sekaligus membatasi penggunaan sumber
daya tersebut. Siklus hidup produk secraa keseluruhan dari desain, produksi hingga
pembuangan akhir memberikan peluang untuk membatasi penggunaan sumber daya.
2.3.4 Desain Jasa
Selain produk nyata terdapat juga produk yang tidak nyata yaitu jasa. Industri
yang termasuk dalam industri jasa adalah perbankan, keuangan, asuransi, transportasi dan
komunikasi. Produk yang ditawarkan oleh perusahaan jasa mulai dari prosedur kesehatan
yang meninggalkan luka kecil setelah operasi usus buntu, pencucian dan pemotongan
rambut di salon, hingga film bagus.
14
Merancang produk jasa merupakan tantangan karena jasa umumnya mempunyai
karakteristik yang unik. Suatu alasan peningkatan produktivitas dalam jasa begitu rendah
adalah karena baik desain maupun pengantaran produk jasa menyertakan adanya interaksi
pelanggan. Saat pelanggan berpartisipasi dalam proses desain, pemasok jasa mungkin
mempunyai daftar menu di mana pelanggan dapat memilih pilihannya. Dalam hal ini
pelanggan dapat berparsipasi dalam perancangan jasa itu sendiri. Spesifikasi desain dapat
berupa sebuah kontrak atau penjelasan tertulis dengan foto (seperti pada operasi plastic
atau tatanan rambut). Begitu pula, pelanggan saat berperan dalam pengantaran sebuah
jasa atau pada keduannya, yakni perancangan dan pengantaran. Situasi ini menambah
tantangan pada desain produknya.
Walaupun demikian, seperti halnya barang, sebagian besar biaya dan kualitas
sebuha jasa didefinisikan pada tahap desain. Juga seperti barang, terdapat sejumlah teknik
yang dapat mengurangi biaya dan meningkatkan produknya. Salah satu tekniknya adalah
merancang produk sehingga pelaksanaan kustomisasi dapat ditunda selama mungkin
dalam prosesnya. Hal ini merupakan cara sebuah salon kecantikan beroperasi walaupun
proses pencucian dan pembilasan rambut telah dikerjakan dengan cara standar dengan
biaya rendah, proses pewarnaan dan penataan rambut (kustomisasi) dilakukan terakhir.
Ini juga merupakan cara yang digunakan oleh hamper semua restoran : bagaimana anda
menginginkan makanan anda dimasak? Saus apa yang anda inginkan pada selada anda?
Pendekatan kedua adalah memodulerkan produk sehingga kustomisasinya
dilaksanakan pada perubahan modul. Strategi ini menjadikan modul dirancang sebagai
kesatuan standar yang “tetap”. Pendekatan moduler pada desain produk mempunyai
dampak pada perusahaan manufaktur dan jasa. Sebagaimana desain moduler
memungkinkan anda membeli sebuah motor Harley-Davidson atau stereo high-fidelity
sesuai dengan fitur yang anda inginkan, fleksibilitas moduler juga memungkinkan anda
membeli makanan, pakaian dan asuransi yang digabung-gabung (moduler). Begitu pula,
portofolio investasi dan kurikulum universitas merupakan contoh bagaimana pendekatan
moduler dapat digunakan untuk kustomisasi sebuah jasa.
Pendekatan ketiga desain jasa adalah membagi jasa menjadi bagian-bagian kecil
dan mengidentifikasi bagian-bagian yang menyebabkan otomatisasi atau pengurangan
interaksi dengan pelanggan. Sebagai contoh, dengan memisahkan proses pencairan cek
15
melalui mesin ATM, bank telah merancang sebuah produk yang meningkatkan pelayanan
dan mengurangi biaya dengan sangat efektif. Begitu pula perusahaan penerbangan
sekarang memulai jasa pelayanan tanpa tiket. Karena perusahaan penerbangan
menghabiskan $15 hingga $30 untuk memproduksi selembar tiket (termasuk upah,
percetakan, dan komisi agen perjalanan), sistem tanpa tiket dapat menghemat perusahaan
penerbangan miliaran dolar per tahun. Dengan mengurangi biaya dan antrean di bandara
yang karenanya meningkatkan kepuasan pelanggan dan memberikan sebuah desain
“produk” yang menguntungkan semua pihak.
Karena adanya interaksi pelanggan yang tinggi pada banyak industru jasa, teknik
yang keempat adalah untuk memfokuskan desain pada apa yang disebut moment of truth.
Jan Carloz, mantan presiden Scandinavian Airways percaya bahwa dalam industry jasa,
ada sebuah moment of truth, dimana hubungan antara penyedia jasa dan pelanggan
merupakan sesuatu yang sangat penting. Saat itulahkepuasan pelanggan pada sebuah jasa
ditentukan. Moment of truth adalah ingatan yang begitu berkesan yang meningkaatkan
atau menurunkan ekspektasi pelanggan. Ingatan tersebut mungkin sangat sederhana
seperti sebuah senyuman atau mendapatkan seorang karyawan di lobi hotel yang
memperhatikan anda alih-alih berbicara pada karyawan lain di sebelahnya. Moment of
truth dapat terjadi saat kita memesan makanan di McDonald , memotong rambut , atau
mendaftar pada sebuah kursus. Tugas manajer operasi adalah mengidentifikasi moment of
truth dan merancang operasi yang dapat memenuhi atau bahkan melebihi ekspektasi
pelanggan. Analisis moment of truth untuk sebuah komputer dari perusahaan layanan
pelanggan.
16
Pengalaman negatifSaya harus menelepon lebih dari sekali untuk
mendapatkan sambungan.
Saya berbicara dengan mesin suara, bukan
dengan orang.Ketika menunggu panggilan, tidak
terdengar suara apapun dan saya bertanya-
tanya apakah sambungannya
terputus.Teknisi terdengar
seperti sedang membaca satu daftar
pertanyaan yang rutin.Teknisi terdengar tidak
antusias.Teknisi membuat saya
terburu-buru.
2.4 Quality Function Deployment (QFD)
Quality Function Deployment (QFD) berkaitan dengan (1) menetapkan apa yang
akan memuaskan pelanggan dan (2) menerjemahkan keinginan pelanggan pada desain
yang ditargetkan. Idenya adalah untuk memahami keinginan pelanggan dan
memperkenalkan solusi proses alternative kepada mereka. Kemudian, informasi ini
dipadukan dalam desain produk yang terus berubah. QFD digunakan di awal proses
desain untuk membantu menetapkan apa yang dapat memuaskan pelanggan dan kemana
penyebaran usaha-usaha berkualitas.
17
Ekspektasi Standar
Hanya membutuhkan satu nomor sambungan local.
Saya tidak pernah mendapatkan signal telepon yang sibuk.
Saya mendapatkan seseorang yang menjawab panggilan saya dengan cepat. Ia senang dan memberikan respons atas masalah saya.
Teknisi memberikan jawaban secara tepat waktu untuk maslaah saya
Teknisi dapat menjelaskan kepada saya apa yang mungkin akan terjadi selanjutnya.
Pengalaman Positif (melampaui standar)
Teknisi benar-benar memperhatikan dan meminta maaf atas masalah yang saya alami.
Teknisi menjawab pertanyaan dengan cerdas yang membuat saya yakin akan kemampuannya.
Teknisi menawarkan beberapa pilihan waktu untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan jadwal saya.
Teknisi menyarankan cara-cara menghindari masalah serupa di masa depan.
Suatu alat QFD adalah rumah kualitas (house of quality). Rumah kualitas
merupakan teknik grafis untuk menjelaskan hubungan antara keinginan pelanggan dan
produk atau jasa. Hanya dengan menetapkan hubungan ini seorang manajer operasi dapat
membangun produk dan proses dengan keistimewaan yang diinginkan pelanggan.
Penerapan hubungan inilah yang merupakan langkah awal membangaun sistem produksi
tingkat dunia. Untuk membuat rumah kualitas dilakukan enam langkah dasar :
1. Kenali keinginan pelanggan. (apa yang diinginkan pelanggan dalam produk ini?)
2. Kenali bagaimana produk/jasa akan memuaskan keinginan pelanggan. (kenali
karakteristik khusus, keistimewaan, atau atribut dari produk, dan tunjukkan
bagaimana mereka akan memuaskan keinginan pelanggan.)
3. Hubungkan keinginan pelanggan dengan bagaimana produk akan dibuat untuk
memenuhi keinginan pelanggan tersebut
4. Kenali hubungan antar sejumlah bagaimana pada perusahaan. (bagaimana kita saling
berhubungan?)
5. Buat tingkat kepentingan. (menggunakan tingkat kepentingan pelanggan dan bobot)
6. Evaluasi produk pesaing. (seberapa baik produk pesaing memnuhi keinginan
pelanggan?
7. Tentukan atribut teknis yang diinginkan, prestasi anda, dan prestasi pesaing terhadap
atribut ini.
2.5 Aplikasi QFD
Sesuai dengan pengertian dari QFD yaitu berkaitan dengan apa yang memuaskan
pelanggan dan menerjemahkan keinginan pelanggan pada desain yang dijadikan sasaran,
berikut contoh aplikasi dari QFD.
Contoh 1 menunjukkan bagaimana cara untuk membuat sepatu yang berkualitas dan
memiliki nilai jual tinggi.
Dalam membuat sepatu yang berkualitas dan bernilai tinggi, kita selaku orang yang
melakukan kegiatan memproduksi suatu barang dan jasa diwajibkan untuk memenuhi
2 elemen penting dari QFD itu sendiri diantaranya :
Memuaskan pelanggan
Menerjemahkan keinginan pelanggan
18
Untuk melakukan 2 hal tersebut para produsen hendaknya mencari tahu terlebih
dahulu apa yang menjadi trend di pasaran. Meskipun para produsen telah
mengetahui apa yang menjadi trend di masyarakat, bukan berarti produk yang
dibuat oleh para produsen tersebut harus membuat produk sesuai dan bahkan
mirip dengan produk yang menjadi trend.
Agar produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan bisa memiliki nilai
jual yang tinggi yang harus diperhatikan oleh para produsen adalah bagaimana
agar sepatu yang mereka hasilkan memiliki ciri khas tersendiri yang membuat
orang tertarik untuk membeli. Ciri khas yang dimaksud seperti : desain sepatu
yang unik, corak atau motif yang ada pada sepatu.Selain itu, para produsen juga
harus memperhatikan jenis bahan baku yang digunakan. Hal ini dikarenakan, bagi
konsumen yang mereka inginkan adalah ciri khas dan kualitas barang. Karena
bagi para konsumen suatu barang atau produk akan berkualitas apabila produk
tersebut memiliki ciri khas dan kualitas yang bagus. Kualitas yang dimaksud
disini tercermin dari jenis bahan baku yang digunakan.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.1.1 Setelah suatu barang atau jasa yang baru diperkenalkan ke pasar, barang atau jasa
tersebut harus didefinisikan, yang meliputi :
1. Sebuah barang atau jasa didefinisikan dari segi fungsinya, yaitu apa yang
dapat dilakukan olehnya.
2. Produk tersebut selanjutnya dirancang dan perusahhan menentukan
bagaimana fungsi tersebut dapattercapai. Manajemen biasanya
mempunyaiberagam pilihan bagaimana sebuah produk dapat mencapai tujuan
fungsionalnya.
3.1.2 Kehidupan produk terbagi menjadi empat fase, yaitu perkenalan, pertumbuhan,
kematangan, dan penurunan. Dimana pada setiap fasenya perusahaan atau organisasi akan
selalu melakuakan strategi-strategi agar produknya dapat hidup lebih lama.
3.1.3 Dalam desain produk perusahaan perlu untuk membuat suatu produk baru dan
mengembangkan produk-produknya. Tetapi dalam mengembangkan produknya perusahaan
akan menghadapi masalah-masalah seperti :
1. Desain Yang Tangguh
2. Desain Moduler
3. Computer-Aided Design
4. Computer-Aided Manufacturing
5. Teknologi Virtual Reality
3.1.4 Quality Function Deployment (QFD) berkaitan dengan (1) menetapkan apa yang
akan memuaskan pelanggan dan (2) menerjemahkan keinginan pelanggan pada desain yang
ditargetkan.
3.2 Saran
Sebaiknya agar dapat memperoleh keuntungan yang besar suatu perusahaan harus
mengetahui bagaimana keingininan dari pelanggan dan tuntutan dari pasar sehingga
perusahaan akan dapat memenuhi keinginan yang ada dengan desain yang tepat baik itu
produk yang berupa barang ataupun jasa. Sebaiknya manajer operasi terus berinovasi
20
dalam mengembangkan segala produk yang dimilikinya, dan teknologi-teknologi yang
digunakannya.
21
DAFTAR PUSTAKA
Jay Heizer dan Barry Render, 2011, Manajemen Operasi, Jilid 1 Edisi 9, Salemba Empat
22