desain multimedia pembelajaran interaktif dengan pendekatan saintifik berbasis multi representasi

6
Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015 p-ISSN: 2339-0654 http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2015/ VOLUME IV, OKTOBER 2015 e-ISSN: 2476-9398 Seminar Nasional Fisika 2015 Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta SNF2015-II-197 Desain Multimedia Pembelajaran Interaktif dengan Pendekatan Saintifik Berbasis Multi Representasi Trian Hermawan *) , Chandra Ertikanto **) Magister Pendidikan Fisika FKIP Unila, Bandar Lampung 35119 email: [email protected] Abstrak Bahan ajar fisika yang ada selama ini cenderung hanya menekankan representasi matematis saja dan tidak disisipkan pendekatan yang sesuai dengan proses pembelajaran yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis kebutuhan guru dan siswa; 2) Menghasilkan desain multimedia interaktif dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis multi representasi. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan ( Research and Development) yang diadaptasi dari model pengembangan media, dengan prosedur pengembangan multimedia meliputi: 1) Analisis kebutuhan; 2) Merumuskan tujuan; 3) Pokok materi; 4) Sinopsis; 5) Naskah awal; 6) Memproduksi Desain. Subjek pada penelitian ini adalah multimedia pembelajaran interaktif materi impuls dan momentum. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pada guru dan siswa untuk mengetahui kemampuan di SMA N 1 Way Jepara baik ketersediaan media dan fasilitas yang diperlukan, maupun kemampuan sumber daya manusia. Hasil penelitian yang diperoleh: 1) Analisis kebutuhan guru dan siswa terhadap multimedia pembelajaran interaktif dengan pendekatan saintifik berbasis multi representasi adalah tinggi dan mengharapkan media yang berbeda dari media yang biasa digunakan saat pembelajaran; 2) Dihasilkan desain multimedia pembelajaran interaktif dengan pendekatan saintifik berbasis multi representasi. Desain ini diprediksi akan dapat lebih membantu peserta didik dalam memahami konsep yang dipelajari dan mampu memfasilitasi siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran yang efektif. Kata kunci: multimedia, multirepresentasi, pendekatan saintifik 1. Pendahuluan Bahan ajar fisika yang ada selama ini cenderung hanya menekankan representasi matematis saja, dan tidak menggunakan pendekatan yang sesuai dengan proses pembelajaran yang ada, padahal fisika merupakan cabang ilmu yang menuntut proses pembelajaran, yang sesuai dengan hakikat IPA yakni tidak hanya berpusat pada penyelesaian masalah matematis tetapi juga pemahaman konsep yang baik. Pembelajaran sains khususnya fisika tidak hanya menekankan pada penguasaan kumpulan pengetahuan (produk), tetapi juga proses mendapatkan dan menggunakan pengetahuan tersebut. Pembelajaran melalui pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang agar peserta didik secara aktif mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan (Hosnan: 2014). Namun, mata pelajaran fisika masih menjadi mata pelajaran yang tidak diminati untuk dipelajari oleh sebagian besar siswa. Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan saintifik yaitu pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (Fauziah, 2013). Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut, antara lain: (1) meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi, (2) untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik, (3) terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan, (4) diperolehnya hasil belajar yang tinggi, (5) untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah, dan (6) untuk mengembangkan karakter siswa.Disebutkan bahwa dalam kondisi yang seperti itu harus tetap menerapkan nilai-nilai ilmiah dan menghindari nilai non-ilmiah, dan pembelajaran yang tepat itu disajikan dalam bentuk: (1) Mengamati; (2) Menanya; (3) Menalar; (4) Analogi dalam pembelajaran; (5) Hubungan antar fenomena; dan (6) Mencoba. (Kemendikbud, 2013: 194-207) Siswa dituntut untuk menguasai berbagai representasi berbeda seperti percobaan, grafik, konseptual/ keterangan lisan, rumus, serta gambar atau diagram secara bersamaan pada saat siswa mempelajari fisika. Representasi adalah suatu konfigurasi (bentuk atau susunan) yang dapat menggambarkan, mewakili atau melambangkan sesuatu dalam suatu cara. Representasi juga merupakan sesuatu yang mewakili,

Upload: trian-hermawan

Post on 13-Feb-2016

46 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Bahan ajar fisika yang ada selama ini cenderung hanya menekankan representasi matematis saja dan tidak disisipkan pendekatan yang sesuai dengan proses pembelajaran yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis kebutuhan guru dan siswa; 2) Menghasilkan desain multimedia interaktif dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis multi representasi. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang diadaptasi dari model pengembangan media, dengan prosedur pengembangan multimedia meliputi: 1) Analisis kebutuhan; 2) Merumuskan tujuan; 3) Pokok materi; 4) Sinopsis; 5) Naskah awal; 6) Memproduksi Desain. Subjek pada penelitian ini adalah multimedia pembelajaran interaktif materi impuls dan momentum. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pada guru dan siswa untuk mengetahui kemampuan di SMA N 1 Way Jepara baik ketersediaan media dan fasilitas yang diperlukan, maupun kemampuan sumber daya manusia. Hasil penelitian yang diperoleh: 1) Analisis kebutuhan guru dan siswa terhadap multimedia pembelajaran interaktif dengan pendekatan saintifik berbasis multi representasi adalah tinggi dan mengharapkan media yang berbeda dari media yang biasa digunakan saat pembelajaran; 2) Dihasilkan desain multimedia pembelajaran interaktif dengan pendekatan saintifik berbasis multi representasi. Desain ini diprediksi akan dapat lebih membantu peserta didik dalam memahami konsep yang dipelajari dan mampu memfasilitasi siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran yang efektif

TRANSCRIPT

Page 1: Desain Multimedia Pembelajaran Interaktif dengan Pendekatan Saintifik Berbasis Multi Representasi

Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015 p-ISSN: 2339-0654

http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2015/ VOLUME IV, OKTOBER 2015

e-ISSN: 2476-9398

Seminar Nasional Fisika 2015

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta

SNF2015-II-197

Desain Multimedia Pembelajaran Interaktif dengan Pendekatan

Saintifik Berbasis Multi Representasi

Trian Hermawan*), Chandra Ertikanto**)

Magister Pendidikan Fisika FKIP Unila, Bandar Lampung 35119

email: [email protected]

Abstrak

Bahan ajar fisika yang ada selama ini cenderung hanya menekankan representasi matematis saja dan tidak disisipkan

pendekatan yang sesuai dengan proses pembelajaran yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis kebutuhan guru

dan siswa; 2) Menghasilkan desain multimedia interaktif dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis multi

representasi. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development)

yang diadaptasi dari model pengembangan media, dengan prosedur pengembangan multimedia meliputi: 1) Analisis

kebutuhan; 2) Merumuskan tujuan; 3) Pokok materi; 4) Sinopsis; 5) Naskah awal; 6) Memproduksi Desain. Subjek pada

penelitian ini adalah multimedia pembelajaran interaktif materi impuls dan momentum. Data dalam penelitian ini diperoleh

melalui observasi pada guru dan siswa untuk mengetahui kemampuan di SMA N 1 Way Jepara baik ketersediaan media dan

fasilitas yang diperlukan, maupun kemampuan sumber daya manusia. Hasil penelitian yang diperoleh: 1) Analisis kebutuhan

guru dan siswa terhadap multimedia pembelajaran interaktif dengan pendekatan saintifik berbasis multi representasi adalah

tinggi dan mengharapkan media yang berbeda dari media yang biasa digunakan saat pembelajaran; 2) Dihasilkan desain

multimedia pembelajaran interaktif dengan pendekatan saintifik berbasis multi representasi. Desain ini diprediksi akan dapat

lebih membantu peserta didik dalam memahami konsep yang dipelajari dan mampu memfasilitasi siswa dalam

melaksanakan proses pembelajaran yang efektif.

Kata kunci: multimedia, multirepresentasi, pendekatan saintifik

1. Pendahuluan

Bahan ajar fisika yang ada selama ini cenderung hanya

menekankan representasi matematis saja, dan tidak

menggunakan pendekatan yang sesuai dengan proses

pembelajaran yang ada, padahal fisika merupakan

cabang ilmu yang menuntut proses pembelajaran, yang

sesuai dengan hakikat IPA yakni tidak hanya berpusat

pada penyelesaian masalah matematis tetapi juga

pemahaman konsep yang baik.

Pembelajaran sains khususnya fisika tidak hanya

menekankan pada penguasaan kumpulan pengetahuan

(produk), tetapi juga proses mendapatkan dan

menggunakan pengetahuan tersebut. Pembelajaran

melalui pendekatan saintifik adalah proses

pembelajaran yang dirancang agar peserta didik

secara aktif mengonstruksi konsep, hukum atau

prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk

mengidentifikasi atau menemukan masalah),

merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan

hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai

teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan

mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang

ditemukan (Hosnan: 2014). Namun, mata pelajaran

fisika masih menjadi mata pelajaran yang tidak

diminati untuk dipelajari oleh sebagian besar siswa.

Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk

semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan

pendekatan saintifik yaitu pendekatan pembelajaran

yang berpusat pada siswa (Fauziah, 2013). Tujuan

pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan

pada keunggulan pendekatan tersebut, antara lain: (1)

meningkatkan kemampuan intelek, khususnya

kemampuan berpikir tingkat tinggi, (2) untuk

membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan

suatu masalah secara sistematik, (3) terciptanya

kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa

belajar itu merupakan suatu kebutuhan, (4)

diperolehnya hasil belajar yang tinggi, (5) untuk

melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide,

khususnya dalam menulis artikel ilmiah, dan (6)

untuk mengembangkan karakter siswa.Disebutkan

bahwa dalam kondisi yang seperti itu harus tetap

menerapkan nilai-nilai ilmiah dan menghindari nilai

non-ilmiah, dan pembelajaran yang tepat itu disajikan

dalam bentuk: (1) Mengamati; (2) Menanya; (3)

Menalar; (4) Analogi dalam pembelajaran; (5)

Hubungan antar fenomena; dan (6) Mencoba.

(Kemendikbud, 2013: 194-207)

Siswa dituntut untuk menguasai berbagai representasi

berbeda seperti percobaan, grafik, konseptual/

keterangan lisan, rumus, serta gambar atau diagram

secara bersamaan pada saat siswa mempelajari fisika.

Representasi adalah suatu konfigurasi (bentuk atau

susunan) yang dapat menggambarkan, mewakili atau

melambangkan sesuatu dalam suatu cara. Representasi

juga merupakan sesuatu yang mewakili,

Page 2: Desain Multimedia Pembelajaran Interaktif dengan Pendekatan Saintifik Berbasis Multi Representasi

Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015 p-ISSN: 2339-0654

http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2015/ VOLUME IV, OKTOBER 2015

e-ISSN: 2476-9398

Seminar Nasional Fisika 2015

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta

SNF2015-II-197

menggambarkan atau meyimbolkan obyek atau proses

(Rosengrant, dkk., 2007). Permadi, dkk. (2013)

mengungkapkan siswa belum memahami materi dalam

banyak representasi Contohnya, siswa belum dapat

membaca grafik dengan benar, belum dapat

menjelaskan dan menggunakan ilustrasi atau verbal

dengan tepat, kebanyakan dari siswa hanya memahami

dalam satu bentuk representasi.

Dalam membentuk gejala alam satu atau lebih besaran

fisis saling berhubungan dan saling berinteraksi.

Untuk mempermudah proses analisis dan penjelasan

fenomena alam tersebut para fisikawan biasanya

menggunakan berbagai bentuk representasi.

Hubungan fungsional yang terjadi antara besaran-

besaran fisis dalam suatu fenomena biasanya

dinyatakan dalam formulasi matematika yang

sederhana dan kemudian divisualkan dalam bentuk

grafis. Interaksi-interaksi antara besaran-besaran

fisika yang terjadi dalam suatu fenomena biasanya

digambarkan dalam bentuk diagram interaksi. Seiring

dengan kemajuan bidang teknologi komputasi, maka

representasi-representasidari interaksi berbagai

besaran fisis dalam suatu fenomena dapat disajikan

menggunakan format dinamis dalam bentuk animasi

dan simulasi (Zacharia dan Anderson, 2003).

Ada beberapa alasan pentingnya menggunakan

multirepresentasi seperti yang diungkap oleh

Rosengrant dkk., (2007: 25), yaitu: (1) Multi

kecerdasan (multiple intelligences), menurut teori

multi kecerdasan orang memiliki kecerdasan yang

berbeda-beda. Oleh karena itu siswa belajar dengan

cara yang berbeda-beda sesuai dengan jenis

kecerdasannya. Representasi yang berbeda-beda

memberikan kesempatan belajar yang optimal bagi

setiap jenis kecerdasan; (2) Visualisasi bagi otak

Kuantitas dan konsep-konsep yang bersifat fisik

seringkali dapat divisualisasikan dan dipahami lebih

baik dengan menggunakan representasi konkret; (3)

Membantu dalam mengkonstruksi representasi tipe

lain Beberapa representasi konkret membantu dalam

mengkonstruksi representasi yang lebih abstrak; (4)

Beberapa representasi bermanfaat bagi penalaran

kualitatif penalaran kualitatif seringkali terbantu

dengan penalaran yang lebih konkret; (5) representasi

matemaika yang abstrak digunakan untuk penalaran

kuantitatif dimana representasi matematika dapat

digunakan untuk mencari jawaban kuantitatif terhadap

soal.

Pendekatan multirepresentasi yang digunakan dalam

program pembelajaran konseptual interaktif memiliki

efektivitas yang tergolong tinggi dalam menanamkan

pemahaman konsepual fisika siswa (Suhandi dan

Wibowo, 2012). Representasi dan multimedia dapat

mendukung pembelajaran dalam berbagai cara, dengan

mengidentifikasi fungsi yang dapat menyajikan,

banyak temuan yang saling bertentangan yang timbul

dari evaluasi yang ada di lingkungan belajar dapat

dijelaskan. Hal ini akan menyebabkan prinsip-prinsip

desain yang lebih sistematis (Ainsworth, 1999).

Selanjutnya Kristen (2007) menjelaskan representasi

yang lebih cocok dari eksperimen nyata dalam sistem

multimedia memaksa siswa untuk memanipulasi

merancang eksperimental langsung dan otentik.

Komponen multimedia bertujuan menciptakan

lingkungan belajar yang berhubungan dengan praktis,

konteks eksperimental realistis.

Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah 1)

menanalisis kebutuhan guru dan siswa; 2)

menghasilkan produk berupa Desain multimedia

pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis

multi representasi pada materi impuls dan momentum.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan yaitu research and

development atau penelitian pengembangan.

Pengembangan yang dimaksud berupa pembuatan

multimedia pembelajaran dengan pendekatan

saintifikberbasis multirepresentasi.

Prosedur pengembangan multimedia meliputi: 1)

Analisis kebutuhan; 2) Merumuskan tujuan; 3) Pokok

materi; 4) Sinopsis; 5) Naskah awal; 6) Memproduksi

Desain (Sadiman, dkk., 2012: 39)

Subjek pada penelitian ini adalah multimedia

pembelajaran interaktif dengan pendekatan saintifik

berbasis multirepresentasi. Data dalam penelitian

pengembangan ini diperoleh melalui: angket pada

guru dan siswa untuk mengetahui kemampuan

sekolah tersebut baik ketersediaan media dan fasilitas

yang diperlukan maupun kemampuan sumber daya

manusianya untuk melakukan pembelajaran

menggunakan media pembelajaran yang akan

dikembangkan.

3. Hasil dan Pembahasan

Hasil utama penelitian pengembangan yang telah

dilakukan ini adalah desain multimedia pembelajaran

interaktif dengan pendekatan saintifik berbasis

multirepresentasi. Penjelasan secara rinci hasil dari

tiap tahapan adalah sebagai berikut:

a. Hasil Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengumpulkan

informasi pembelajaran yang terjadi di SMAN 1 Way

Jepara dan untuk mendapatkan informasi sejauh mana

diperlukannya media pembelajaran interaktif di

sekolah tersebut. Analisis kebutuhan dilakukan

dengan cara observasi secara langsung terhadap

sarana prasarana, kebutuhan guru dan siswa dengan

menggunakan instrumen berupa angket. Hasil yang

diperoleh dari kegiatan analisis kebutuhan

menunjukkan bahwa diperlukannya sebuah alternatif

untuk mengatasi keterbatasan sarana percobaan di

laboratorium pada materi Impuls dan Momentum.

SNF2015-II-198

Page 3: Desain Multimedia Pembelajaran Interaktif dengan Pendekatan Saintifik Berbasis Multi Representasi

Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015 p-ISSN: 2339-0654

http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2015/ VOLUME IV, OKTOBER 2015

e-ISSN: 2476-9398

Seminar Nasional Fisika 2015

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta

SNF2015-II-197

Selanjutnya dilakukan juga analisis kemampuan guru

dan siswa dalam penggunaan komputer. Dalam

analisis ini, peneliti memberikan angket yang masing-

masing berisi 16 butir pertanyaan dengan masing-

masing pertanyaan memiliki skor maksimum 1 dan

skor minimum 0.

Hasil dari analisis kebutuhan guru pada bagian

pertanyaan kemampuan, pemanfaatan dan

penggunaan media berbasis komputer dalam

pembelajaran. Hasil analisis menunjukkan bahwa

kemampuan guru dalam mengoperasikan komputer

dengan skor 100% atau sudah baik, dan kebutuhan

guru terhadap media yang akan dikembangkan adalah

tinggi. Analisis jawaban angket bagian langkah-

langkah pendekatan saintifik, guru mendapatkan hasil

66% atau belum sepenuhnya menggunakan

pendekatan saintifik seperti kegiatan mengamati

lingkungan sekitar, charta, video/film serta berdiskusi

dan menyimpulkan data pengamatan. Analisi jawaban

angket bagian pembelajaran dengan pendekatan

multirepresentasi mendapatkan hasil 67%. Hasil

analisis menunjukkan bahwa guru belum

memaksimalkan pembelajaran dengan pendekatan

multirepresentasi.

Pada hasil angket kebutuhan siswa, analisis jawaban

angket bagian pertanyaan kemampuan, pemanfaatan

dan penggunaan media mendapatkan hasil 93%

menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam

mengoperasikan komputer sudah baik, dan kebutuhan

siswa terhadap media yang akan dikembangkan

adalah tinggi. Analisis jawaban angket bagian

langkah-langkah pendekatan saintifik dengan hasil

60% siswa beranggapan pembelajaran belum

sepenuhnya menggunakan pendekatan saintifik

seperti kegiatan mengamati lingkungan sekitar,

charta, video/film serta berdiskusi dan menyimpulkan

data pengamatan. Analisi jawaban angket bagian

pembelajaran dengan pendekatan multirepresentasi.

Hasil analisis mendapatkan 57% atau menunjukkan

bahwa siswa pada pembelajaran fisika memiliki

kesulitan saat konsep impuls, dan momentum dengan

berbagai representasi seperti gambar, grafik

matematis.

Siswa lebih suka dengan soal-soal hitungan

(matematik) dari pada soal-soal yang bersifat

konseptual. Strategi latihan pemecahan soal dengan

pemberian contoh-contoh soal tidak banyak

membantu siswa memahami konsep. Siswa mengaku

kesulitan untuk mengaitkan persamaan-persamaan

yang ada untuk memecahkan soal-soal lain. Dalam

memecahkan soal siswa cenderung mencocokkan

informasi-informasi yang diketahui dari soal dengan

rumus tertentu yang dapat dipakai. Jika siswa tidak

dapat mengingat rumus yang sesuai maka siswa

memutuskan untuk tidak menjawab soal itu atau tidak

dapat menyelesaikannya dengan baik. Hal ini sejalan

dengan temuan Yusuf dan Wawan (2009).

Dari angket analisis kebutuhan yang dilakukan di

SMA Negeri1 Way Jepara diperoleh informasi bahwa

dalam pembelajaran mater iimpuls dan momentum

guru cenderung memakai bahan ajar cetak dan belum

memaksimalkan penggunaan laboratorium.

Pendekatan saintifik juga belum sepenuhnya

diterapkan dalam pembelajaran. Berkaitan dengan

pengembangan multimedia pembelajaran interaktif,

melalui angket ini pula diperoleh informasi bahwa

semua guru dan siswa setuju jika dibuatkan media

pembelajaran interaktif dengan pendekatan saintifik

berbasis multirepresentasi yang menampilkan:

gambar-gambar yang terkait dengan impuls dan

momentum, video, suara-suara pengiring (narasi,

lagu, dansound effect), simulasi, dan kuis interaktif

dan bersedia menggunakannya dalam pembelajaran.

Berdasarkan perolehan hasil analisis kebutuhan

tersebut maka penulis mengembangkan media

pembelajaran interaktif pada materi Impuls dan

Momentum. Media yang akan dikembangkan dengan

pendekatan saintifik berbasis multirepresentasi

sebagai alternatif keterbatasan sarana praktikum dan

dalam memahami konsep pada materi tersebut.

b. Merumuskan Tujuan

Tujuan didasarkan pada kompetensi akhir yang ingin

dicapai dari suatu proses pembelajaran. Berawal dari

Kompetensi Inti (KI), kemudian lebih rinci lagi

disebutkan dalam Kompetensi Dasar (KD) dan

selanjutnya membuat indikator pembelajaran sebagai

kompetensia khir yang harus dicapai. Tujuan

pembelajaran didapatkan dari pengembangan

indikator dan menjadi dasar dalam pembuatan media

pembelajaran.

c. Pokok Materi

Pokok materi yang disajikan dalam media

pembelajaran adalah materi Impuls dan Momentum

d. Hasil Sinopsis Bagian-bagian multimedia pembelajaran interaktif

dibagi menjadi tiga bagian yakni bagian awal, bagian

inti dan bagian penutup. Halaman utama mempunyai

hyperlink menuju halaman petunjuk penggunaan,

halaman tentang program (KI, KD, dan tujuan

pembelajaran), dan halaman daftar isi. Halaman daftar

isi mempunyai hyperlink menuju halaman yang

menampilkan materi dan simulasi pembelajaran.

Selain itu, halaman ini juga memilik ihyperlink untuk

menuju halaman kesimpulan dan halaman evaluasi.

Setiap halaman saling terintegrasi sehingga user dapat

menuju halaman-halaman yang dikehendak isecara

interaktif.

e. Hasil Naskah Awal

Naskah awal pembelajaran berisi gambaran yang

disajikan dalam multimedia pembelajaran interaktif

materi Impuls dan Momentum. Materi yang

dikumpulkan telah valid dan baik dianalis untuk

menentukan pemilihan gambar, animasi, audio dan

SNF2015-II-199

Page 4: Desain Multimedia Pembelajaran Interaktif dengan Pendekatan Saintifik Berbasis Multi Representasi

Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015 p-ISSN: 2339-0654

http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2015/ VOLUME IV, OKTOBER 2015

e-ISSN: 2476-9398

Seminar Nasional Fisika 2015

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta

SNF2015-II-197

video yang akan disajikan. Kemudian seluruh

komponen dikemas menjadi satu paket pembelajaran

yang saling keterhubungan satu sama lain.

f. Produksi Desain

Pemrograman pada dasarnya adalah menggabungkan

berbagai bahan grafis, animasi, simulasi, dan teks.

Program yang digunakan software Microsoft Office

Power Point 2013. Proses awal adalah menentukan

background (latar belakang) media pembelajaran

yang dikembangkan. Background yang digunakan

adalah bahan berupagambar yang dibuat menarik.

Proses selanjutnya adalah meletakkan bahan grafis

berupa gambar, simulasi, teks, kuis interaktif, dan

tombol-tombol sesuai dengan storyboard yang telah

dikembangkan. Agar media pembelajaran dapat

dijalankan secara interaktif, maka fungsi hyperlink

disisipkan dalam tombol-tombol yang telah dibuat.

Media pembelajaran interaktif dilengkapi dengan

Petunjuk Penggunaan, Kompetensi Inti, Kompetensi

Dasar, dan Tujuan Pembelajaran yang diharapkan

dapat mempermudah penggunaan media pembelajaran

interaktif tersebut. Media ini dapat dijalankan dengan

mengklik tombol-tombol interaktif yang telah

disediakan disetiap halaman slide. Tombol-tombol ini

dibuat dengan tujuan agar perpindahan slide dapat

dilakukan oleh pengguna dengan mudah sesuai

dengan kehendaknya.

Gambar 1. Rancangan Desain isi materi pembelajaran.

Desain untuk halaman utama terbagi menjadi empat

bagian besar yaitu bagian atas memuat tombol-tombol

utama seperti tombol beranda, tombol petunjuk,

tombol daftar isi, tombol tentang program, dan tombol

keluar. Bagian tengah memuat unsur-unsur grafis

seperti animasi, video, dan gambar serta judul besar

materi pembelajaran yang disampaikan pada media

pembelajaran.

Halaman materi pembelajaran mempunyai storyboard

yang serupa yang terbagi menjadi tiga bagian besar

setiap halaman. Bagian atas memuat judul (judul bab,

subbab, dan langkah-langkah pendekatan saintifik)

serta tombol-tombol utama seperti tombol beranda,

tombol petunjuk, tombol daftar isi, tombol tentang

program, dan tombol keluar. Bagian tengah memuat

unsur grafis seperti gambar, animasi, dan video serta

materi pembelajaran yang akan disampaikan pada

media pembelajaran tersebut. Bagian kiri bawah

memuat tombol-tombol yang disisipi hyperlink untuk

menuju halaman tertentu. Desain isi materi

pembelajaran dapat dilihat pada gambar 1.

4. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil analisis di

atas, dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Hasil

analisis kebutuhan guru dan siswa terhadap

multimedia pembelajaran interaktif dengan

pendekatan saintifik berbasis multirepresentasi yang

dikembangkan adalah tinggi dan mengharapkan

media yang berbeda dari media yang biasa digunakan

saat pembelajaran; (2) Telah dikembangkan Desain

multimedia Pembelajaran Interaktif dengan

Pendekatan Saintifik Berbasis Multirepresentasi pada

materi Impuls dan Momentum.

Ucapan Terimakasih

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu dalam

menyelesaikan makalah ini terutama kepada Bapak

Dr. Chandra Ertikanto, M.Pd selaku Pembimbing

Akademik. dan Bapak Dr. Agus Suyatna, M.Si.

selaku Ketua Program Studi Magister Pendidikan

Fisika Unila, teman-teman yang telah memberikan

dukungan sehingga terselesainya makalah ini.

SNF2015-II-200

Page 5: Desain Multimedia Pembelajaran Interaktif dengan Pendekatan Saintifik Berbasis Multi Representasi

Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015 p-ISSN: 2339-0654

http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2015/ VOLUME IV, OKTOBER 2015

e-ISSN: 2476-9398

Seminar Nasional Fisika 2015

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta

SNF2015-II-197

Daftar Acuan

[1] Ainsworth, S. 1999. The functions of multiple

representations. Computers & Education, 33

(2-3), 131.

[2] Abdurrahman, R. Apriliyawati, & Payudi.

2008. Limitation Of Representation Mode In

Learning Gravitational Concept and Its

Influence Toward Student Skill Problem

Solving. Proceeding of The 2nd International

Seminar on Science Education. PHY-31: 373 –

377.

[3] Fauziah, Resti,. 2013. Pembelajaran Saintifik

Elektronika Dasar Berorientasi Pembelajaran

Berbasis Masalah. INVOTEC Jurnal

Pendidikan Teknologi Kejuruan, (Online), IX

(2): 165-178, (http://jurnal.upi.edu).

[4] Kemendikbud. 2013. Modul Pelatihan Guru

Materi Implementasi Kurikulum 2013 SMP/

MTs Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:

Kemendikbud

[5] Kirstein, Juergen, and Volkhard Nordmeier.

"Multimedia representation of experiments in

physics." European Journal of Physics 28.3

(2007): S115.

[6] Permadi, D., Agus S. Eko S. 2013..

Pengembangan Modul Berbasis Multi

Representasi Pada Materi Termodinamika.

Jurnal Pembelajaran Fisika, 109-121.

[7] Rosengrant, D., Etkina, E., & Van Heuvelen,

A. 2007. Multiple Representations in Physics

Instruction - an Overview. IBID., 149-152.

[8] Sadiman, Arif S., R. Raharjo, Anung Haryono,

Rahardjito. 2012. Media Pendidikan

Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatnya. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

[9] Suhandi, A., F.C. Wibowo. 2012. Pendekatan

Multirepresentasi dalam Pembelajaran Usaha-

Energi dan Dampak terhadap Pemahaman

Konsep Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Fisika

Indonesia( 8): 1-7

[11] Yusuf, M. & Wawan, S. 2009. Studi

Kompetensi Multirepresentasi Mahasiswa

Pada Topik Elektrostatika. Jurnal Pendidikan

Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 (1): 1-

10

[12] Zacharia, Z. & Anderson, O.R. 2003. The

effect of an interactive computer-based

simulation prior to performing a laboratory

inquiry based experiment on students’

conceptual understanding of physics.

Americans Journal of Physics, 71 (6): 618-629

SNF2015-II-201

Page 6: Desain Multimedia Pembelajaran Interaktif dengan Pendekatan Saintifik Berbasis Multi Representasi

Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015 p-ISSN: 2339-0654

http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2015/ VOLUME IV, OKTOBER 2015

e-ISSN: 2476-9398

Seminar Nasional Fisika 2015

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta

SNF2015-II-197

SNF2015-II-202