pengembangan instrumen tes multi representasi …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%....

351
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI PADA KONSEP ALAT-ALAT OPTIK UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN REPRESENTASI SISWA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Kania Gita Leksana NIM 1112016300066 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Upload: others

Post on 20-Jan-2020

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI

REPRESENTASI PADA KONSEP ALAT-ALAT OPTIK

UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN

REPRESENTASI SISWA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Kania Gita Leksana

NIM 1112016300066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

i

Page 3: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

ii

Page 4: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

iii

Page 5: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

iv

ABSTRAK

KANIA GITA LEKSANA, NIM. 1112016300066. Pengembangan Instrumen

Tes Multi Representasi pada Konsep Alat-Alat Optik untuk Mengidentifikasi

Kemampuan Representasi Siswa. Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen tes multi representasi

pada konsep alat-alat optik untuk mengidentifikasi kemampuan representasi

siswa. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 87 Jakarta. Penelitian ini

berlangsung pada semester dua tahun ajaran 2016/2017. Model penelitian yang

digunakan adalah model penelitian pengembangan Akker et.al. Tahap penelitian

ini terdiri dari 4 tahap, yaitu Penelitian Pendahuluan, Tahap Prototipe, Evaluasi

Sumatif, dan Refleksi Sistematik dan Dokumentasi. Pada uji coba pada skala

terbatas, diperoleh hasil kemampuan representasi siswa pada tipe soal gambar-

verbal 75%, verbal-gambar 76%, verbal-verbal 80%, verbal-matematis 70%,

verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang

diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata 88% dan berada pada

kategori baik. Pada uji coba skala luas, diperoleh hasil kemampuan representasi

siswa pada tipe soal gambar-verbal 78%, verbal-gambar 85%, verbal-verbal 85%,

verbal-matematis 54%, verbal-diagram 55%, dan diagram matematis 37%.

Kepraktisan instrumen pada uji coba skala luas diperoleh sebesar 80% dan berada

pada kategori baik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa instrumen tes yang dikembangkan valid dan praktis.

Kata kunci: Multi Representasi, Konsep Alat-Alat Optik, Kemampuan

Representasi.

Page 6: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

v

ABSTRACT

KANIA GITA LEKSANA, NIM. 1112016300066. Development of Multi

Representation Test Instrument on the Concept of Optical Devices to Identify

Student Representation Ability. Undergraduate Thesis of Physics Education

Program, Science Education Departement, Faculty of Tarbiya and Teachers

Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2017.

This study aims to develop a multi representation test instrument on the concept of

optical tools to identify students' representational skills. This research was

conducted at SMA Negeri 87 Jakarta. This research takes place in the second

semester of academic year 2016/2017. The research model used is Akker et.al

research development model. This research stage consists of 4 stages, namely

Preliminary Research, Prototyping Stage, Summative Evaluation, and Systematic

Reflection and Documentation. In the trial on a limited scale, the results obtained

the ability of student representation on the type of image-verbal 75%, verbal-

image 76%, 80% verbal, verbal-mathematical 70%, verbal-diagram 54%, and

mathematical diagram 68% . The practicality of the instruments tested on a

limited scale yields an average percentage of 88% and is in either category. In the

large-scale trials, the students' representation skills on 78% -verbal image-type,

verbal-drawing 85%, 85% verbal-verbal-mathematical 54%, verbal-diagram

55%, and 37% mathematical diagrams were obtained. The practicality of the

instrument on a large-scale trial is 80% and is in good category. Based on the

research conducted, it can be concluded that the test instrument developed valid

and practical.

Keywords: Multi Representation, Optical Devices Concept, Representation

Ability.

Page 7: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT karena dengan rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengembangan Instrumen Tes Multi Representasi pada Konsep Alat-Alat

Optik untuk Mengidentifikasi Kemampuan Representasi Siswa”. Sholawat

serta salam semoga senantiasa tercurah untuk Rasulullah Nabi Muhammad SAW,

kepada keluarganya, para sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa berada

dalam lindungan Allah SWT.

Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah

memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, ucapan

terima kasih tersebut disampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dwi Nanto, Ph.D selaku ketua Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Kinkin Suartini, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik dan dosen

pembimbing skripsi yang telah meluangkan banyak waktu dan pikirannya

untuk membimbing dan memberikan saran kepada peneliti selama proses

pembuatan skripsi ini.

5. Seluruh dosen, staf, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya jurusan pendidikan IPA, Program Studi Pendidikan Fisika yang

telah memberikan ilmu pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama

proses perkuliahan.

6. Ibu Hj. Patra Patiah, M.Biomed selaku Kepala SMAN 87 Jakarta, Ibu Drs.

Carol Titaley selaku Kepala SMAN 29 Jakarta yang telah memberikan izin

untuk melakukan penelitian di SMA tersebut, serta Ibu Siti Khomariah,

M.Pd., Bapak Drs. Sugiyanto, Ibu Hj. Miro’ah, M.Pd, dan Ibu Ita Yunita,

Page 8: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

vii

S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah memberikan dukungan dan

saran kepada penulis selama penelitian berlangsung.

7. Keluarga tercinta, Ibu Herlinah, Bapak Sugiyanto, dan Adik Sanda, Adik

Kaka, dan Adik Gio yang selalu memberikan doa, kasih sayang, motivasi dan

dukungan yang luar biasa kepada penulis.

8. Keluarga Pendidikan Fisika angkatan 2012, yang senantiasa menjadi keluarga

yang selalu memberikan dukungan dan motivasi agar penulis dapat

menyelesaikan studi ini.

9. Teman-teman tercinta Ira, Iis, Sifa, Desma, Eha yang selalu menjadi tempat

berbagi informasi apapun, menjadi tempat berbagi cerita, memberikan doa,

waktu, pikiran, tenaga, saran dan dukungan kepada penulis.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini

Semoga segala bentuk dukungan dan bimbingan yang diberikan kepada

penulis mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT. Penulis menyadari

bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran

yang sifatnya membangun penulis terima secara terbuka. Walaupun demikian,

semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi pembaca dan umumnya bagi

penyelenggara khasanah keilmuan di lingkungan pendidikan.

Jakarta, Desember 2017

Penulis

Page 9: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. i

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ................................................. iii

ABSTRAK ......................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah..................................................................... 6

D. Perumusan Masalah ...................................................................... 6

E. Spesifikasi Produk yang Dihasilkan ............................................. 7

F. Tujuan Penelitian .......................................................................... 8

G. Manfaat Penelitian ........................................................................ 8

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 9

A. Deskripsi Teoritik ......................................................................... 9

1. Penilaian Pembelajaran ........................................................... 9

2. Instrumen Tes ......................................................................... 11

a. Pengertian Instrumen Tes ................................................. 11

b. Bentuk-Bentuk Instrumen Tes .......................................... 12

c. Penyusunan Instrumen Tes ............................................... 13

d. Dimensi Proses Kognitif ................................................... 15

e. Ciri-Ciri Tes yang Baik .................................................... 20

3. Multi Representasi .................................................................. 22

Page 10: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

ix

a. Pengertian Multi Representasi .......................................... 22

b. Fungsi Multi Representasi ................................................ 24

4. Kajian Materi Subjek Konsep Alat-Alat Optik ...................... 26

B. Kajian Penelitian yang Relevan .................................................... 44

C. Kerangka Berpikir ........................................................................ 46

D. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 50

A. Model Pengembangan .................................................................. 50

B. Prosedur Pengembangan............................................................... 50

1. Tahap Penelitian Pendahuluan ................................................ 54

2. Tahap Prototipe....................................................................... 54

3. Tahap Evaluasi Sumatif .......................................................... 58

4. Tahap Refleksi Sistematik dan Dokumentasi ......................... 58

C. Desain Uji Coba............................................................................ 58

D. Subjek Uji Coba............................................................................ 59

E. Instrumen Penelitian ..................................................................... 59

1. Instrumen Tes ......................................................................... 60

2. Instrumen Non Tes ................................................................. 60

F. Uji Coba Produk ........................................................................... 63

G. Teknik Analisis Data .................................................................... 63

1. Analisis Data Instrumen Tes ................................................... 63

2. Analisis Data Instrumen Non Tes ........................................... 69

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 71

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian .................................................... 71

1. Hasil Tahap Penelitian Pendahuluan ...................................... 71

2. Hasil Tahap Prototipe ............................................................. 73

3. Hasil Tahap Evaluasi Sumatif ................................................ 76

4. Hasil Tahap Dokumentasi ...................................................... 78

B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 80

Page 11: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

x

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 83

A. Kesimpulan ................................................................................... 83

B. Saran ............................................................................................. 84

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 85

LAMPIRAN ....................................................................................................... 88

Page 12: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ............................................ 7

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Tes Objektif dan Tes Uraian ................... 12

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Tes Multi Representasi ...................................... 55

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Studi Pendahuluan ................................................. 60

Tabel 3.3 Indikator Validasi Materi Instrumen Tes ............................................ 61

Tabel 3.4 Indikator Validasi Konstruk Instrumen Tes ........................................ 61

Tabel 3.5 Indikator Validasi Bahasa Instrumen Tes ........................................... 62

Tabel 3.6 Indikator Uji Kepraktisan Instrumen Tes............................................ 62

Tabel 3.7 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi ........................................... 64

Tabel 3.8 Hasil Analisis Validitas Butir Soal ..................................................... 64

Tabel 3.9 Hasil Analisis Reliabilitas Tes ............................................................ 66

Tabel 3.10 Klasifikasi Indeks Kesukaran ............................................................. 66

Tabel 3.11 Hasil Analisis Taraf Kesukaran .......................................................... 67

Tabel 3.12 Intepretasi Daya Pembeda .................................................................. 68

Tabel 3.13 Hasil Analisis Daya Pembeda ............................................................. 68

Tabel 4.1 Rekapitulasi Presentase Hasil Validasi Instrumen Tes berdasarkan

Judgment Ahli .................................................................................... 73

Tabel 4.2 Presentase Rata-Rata Kemampuan Representasi Siswa..................... 73

Tabel 4.3 Hasil Angket Respon Siswa terhadap Praktikabilitas Instrumen ....... 74

Tabel 4.4 Presentase Rata-Rata Kemampuan Representasi Siswa..................... 75

Tabel 4.5 Hasil Angket Respon Siswa terhadap Praktikabilitas Instrumen ....... 76

Tabel 4.6 Saran berdasarkan Judgment Ahli ...................................................... 78

Page 13: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Taksonomi Fungsional dari Multi Representasi ............................ 24

Gambar 2.2 Peta Konsep Alat-Alat Optik ......................................................... 28

Gambar 2.3 Bagian-Bagian Mata ..................................................................... 29

Gambar 2.4 Cacat Mata Miopi .......................................................................... 30

Gambar 2.5 Cacat Mata Hipermetropi .............................................................. 31

Gambar 2.6 Cacat Mata Astigmatisma .............................................................. 31

Gambar 2.7 Diagram Pembentukan Bayangan pada Lup untuk Mata

Berakomodasi pada Jarak x ........................................................... 32

Gambar 2.8 Diagram Pembentukan Bayangan pada Lup untuk Mata Tidak

Berakomodasi ................................................................................ 33

Gambar 2.9 Bagian-Bagian Kamera ................................................................. 34

Gambar 2.10 Bagian-Bagian Mikroskop............................................................. 35

Gambar 2.11 Pembentukan Bayangan dengan Mata Tidak Berakomodasi ........ 36

Gambar 2.12 Pembentukan Bayangan dengan Mata Berakomodasi

Maksimum ..................................................................................... 37

Gambar 2.13 Teropong bintang........................................................................... 38

Gambar 2.14 Kerangka Berpikir Penelitian ........................................................ 48

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Pengembangan Tahap 1 ................................ 51

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian Pengembangan Tahap 2 ................................ 52

Gambar 3.3 Prosedur Penelitian Pengembangan Tahap 3 ................................ 53

Gambar 3.4 Prosedur Penelitian Pengembangan Tahap 4 ................................ 54

Gambar 3.5 Gambar garis bilangan skala Likert .............................................. 69

Gambar 3.6 Gambar Garis Bilangan Kepraktisan Instrumen Tes ..................... 70

Gambar 4.1 Presentase Rata-Rata Kemampuan Representasi Siswa pada Setiap

Tipe Soal ........................................................................................ 75

Gambar 4.2 Hasil Angket Respon Siswa terhadap Praktikabilitas

Instrumen ....................................................................................... 76

Gambar 4.3 Presentase Rata-Rata Kemampuan Representasi Siswa pada Setiap

Tipe Soal ........................................................................................ 77

Page 14: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

xiii

Gambar 4.4 Hasil Angket Respon Siswa terhadap Praktikabilitas

Instrumen ....................................................................................... 78

Gambar 4.5 Framework Pengembangan Produk Instrumen Tes ........................ 79

Page 15: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Perangkat Pembelajaran

Lampiran A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................... 88

Lampiran A.2 Lembar Kerja Siswa (LKS) ....................................................... 149

Lampiran B Instrumen Penelitian

Lampiran B.1 Kisi-Kisi Angket Studi Pendahuluan ........................................ 176

Lampiran B.2 Lembar Angket Studi Pendahuluan (Guru) .............................. 177

Lampiran B.3 Lembar Angket Studi Pendahuluan (Siswa) ............................. 183

Lampiran B.4 Kisi-Kisi Instrumen Tes Multi Representasi ............................. 189

Lampiran B.5 Instrumen Tes Multi Representasi ............................................ 198

Lampiran B.6 Angket Validasi Judgment Aahli .............................................. 262

Lampiran B.7 Hasil Kalibrasi Instrumen Tes ................................................... 272

Lampiran B.8 Lembar Soal Instrumen Tes Multi Representasi ....................... 273

Lampiran B.9 Angket Respon Siswa terhadap Instrumen Tes Multi

Representasi ............................................................................. 288

Lampiran B.10 Lembar Pedoman Observasi Pelaksanaan Pembelajaran .......... 289

Lampiran C Hasil Penelitian

Lampiran C.1 Lembar Hasil Validasi Judgment Ahli Aspek Materi ............... 291

Lampiran C.2 Lembar Hasil Validasi Judgment Ahli Aspek Konstruk ........... 295

Lampiran C.3 Lembar Hasil Validasi Judgment Ahli Aspek Bahasa .............. 299

Lampiran C.4 Perhitungan Hasil Validasi Judgment Ahli Aspek Materi ........ 303

Lampiran C.5 Perhitungan Hasil Validasi Judgment Ahli Aspek Konstruk .... 305

Lampiran C.6 Perhitungan Hasil Validasi Judgment Ahli Aspek Bahasa ....... 311

Lampiran C.7 Perhitungan Hasil Posttest Siswa pada Uji Coba Skala

Terbatas .................................................................................... 313

Lampiran C.8 Perhitungan Hasil Kemampuan Representasi Siswa pada Uji

Coba Skala Terbatas .................................................................. 314

Page 16: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

xv

Lampiran C.9 Perhitungan Hasil Angket Respon Siswa pada Uji Coba Skala

Terbatas ..................................................................................... 316

Lampiran C.10 Perhitungan Hasil Posttest Siswa pada Uji Coba Skala

Luas ........................................................................................... 317

Lampiran C.11 Perhitungan Hasil Kemampuan Representasi Siswa pada Uji

Coba Skala Luas ...................................................................... 318

Lampiran C.12 Perhitungan Hasil Angket Respon Siswa pada Uji Coba Skala

Luas ........................................................................................... 320

Lampiran D Surat Izin Penelitian ................................................................... 321

Lampiran E Uji Referensi ................................................................................ 322

Page 17: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang

mempelajari tentang gejala atau proses alam dan sifat zat yang terdapat di

dalamnya. Gejala alam maupun sifat zat tersebut dapat diselidiki melalui

observasi, eksperimen, pengukuran dan analisa sehingga dapat ditemukan

hubungan besaran-besaran fisis di dalamnya baik secara deskripstif maupun

dirumuskan secara matematis.

Pembelajaran fisika yang dilaksanakan di sekolah tentu memiliki peranan

penting untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami

hubungan besaran-besaran tersebut dan menyelesaikan masalah yang disajikan

secara tepat. Selain itu, melalui pembelajaran fisika peserta didik diharapkan

dapat memperoleh sejumlah konsep, memahami dan menerapkan konsep tersebut

secara fleksibel berdasarkan aturan tertentu yang mereka pelajari.

Pelaksanaan pembelajaran sebagai proses komunikasi antara guru dengan

peserta didik serta antara peserta didik dengan sesamanya, terdiri dari tiga

kegiatan yang meliputi kegiatan awal, inti, dan penutup. Kegiatan-kegiatan

tersebut dilakukan dengan melibatkan beberapa komponen pembelajaran yang

saling berkaitan satu sama lain dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang

telah ditetapkan. Rusman (2013) menyatakan bahwa, “Untuk mencapai

keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran, terdapat beberapa komponen yang

dapat menunjang, yaitu komponen tujuan, komponen materi, komponen strategi

belajar mengajar, dan komponen evaluasi”.1 Salah satu komponen dalam

pembelajaran tersebut, yaitu evaluasi memiliki peran penting dalam mengetahui

ketercapaian tujuan pembelajaran.

Evaluasi dalam sistem pembelajaran dilakukan salah satunya melalui

penilaian hasil belajar yang dicapai peserta didik. Penilaian tersebut dapat

dilakukan melalui dua teknik yaitu tes dan non tes. Seorang guru harus

1 Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), h. 1.

Page 18: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

2

mendapatkan informasi secara akurat tentang hasil belajar siswa terhadap apa

yang telah diajarkannya serta mengenai sejauh mana efektivitas pembelajaran

yang telah dilakukannya. Harun Rasyid dan Mansur (2009) menyatakan,

“Penilaian merupakan komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan.

Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui peningkatan

kualitas pembelajaran dan kualitas sistem penilaiannya.”2 Pembelajaran dan

sistem penilaian saling terkait satu sama lain, sehingga jika keduanya memiliki

kualitas yang baik tentu dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

Pertanggung jawaban guru terhadap pelaksanaan pembelajaran, salah

satunya terletak pada penetapan kualitas yang meliputi nilai dan arti pembelajaran

terhadap berbagai komponen pembelajaran berdasarkan kriteria tertentu. Penilaian

hasil belajar peserta didik yang diperoleh melalui pemberian tes setelah suatu

proses pembelajaran dilaksanakan, memerlukan instrumen berupa daftar

pertanyaan atau soal dengan bentuk dan kualitas yang memenuhi kriteria

instrumen tes yang baik. Mulyasa (2015) menyatakan bahwa, “Kurikulum 2013

memungkinkan para guru menilai hasil belajar peserta didik dalam proses

pencapaian sasaran belajar, yang mencerminkan penguasaan dan pemahaman

terhadap apa yang dipelajari.”3 Kemampuan peserta didik dalam memecahkan

masalah berdasarkan apa yang telah mereka pelajari dapat diukur melalui

keberhasilan peserta didik memecahkan sejumlah masalah yang disajikan secara

tepat.

Sebagian besar konsep fisika disajikan tidak hanya dalam satu format

melainkan dalam berbagai format representasi atau yang disebut sebagai multi

representasi. Lusi (2016) menyatakan bahwa, “Serangkaian konsep fisika dapat

dijelaskan dengan menggunakan berbagai representasi, baik simbol, teks, gambar,

grafik, diagram, tabel, hingga persamaan matematis.”4 Hal tersebut juga

diungkapkan oleh Meltzer (2005) yang menyatakan, ilmu fisika dapat dijabarkan

2 Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar, (Bandung: Wacana Prima, 2009), h. 6.

3 Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2015), h. 65.

4 Lusi,dkk., “Pengembangan Instrumen Tes Berbasis Multi Representasi pada Mata Kuliah

Pendahuluan Fisika Zat Padat”, Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika (JIPF), Vol. 3, 2016, h.

1.

Page 19: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

3

menjadi empat representasi, yaitu representasi verbal, representasi diagram atau

berupa gambar, representasi matematik atau simbol-simbol matematik, dan

representasi grafik.5 Representasi dapat membantu siswa dalam memahami soal

sebelum mereka menggunakan persamaan-persamaan matematik untuk

menyelesaikan soal secara kuantitatif maupun kualitatif.

Siswa yang mampu menguasi suatu konsep yang telah disampaikan guru,

tentu dapat kembali merepresentasikan konsep tersebut dalam berbagai format

atau yang disebut multi representasi. Prain dan Waldrip (2006) menyatakan

bahwa “‘Multiple’ refers to the practice of re-representing the same concept

through different forms, including verbal, graphic and numerical modes, as well

as repeated student exposures to the same concept.” 6

Kalimat tersebut berarti

bahwa “Multi representasi dapat diartikan sebagai merepresentasikan suatu

konsep yang sama dalam bentuk yang berbeda secara verbal, gambar, grafik, dan

matematik”.

Multi representasi sebagai karakteristik yang dimiliki dalam penyajian

konsep fisika memiliki beberapa fungsi. Ainsworth (2006) menyatakan bahwa

multi representasi memiliki tiga fungsi utama yaitu sebagai pelengkap, pembatas

interpretasi, dan pembentuk pemahaman yang lebih dalam.7 Fungsi multi

representasi sebagai pelengkap, diartikan multi representasi merupakan pelengkap

proses berfikir siswa dalam mendapatkan konsep-konsep secara utuh. Perbedaan

antara satu representasi dengan representasi lainnya dapat memberikan lebih dari

satu informasi yang dikontribusikan dari setiap format representasi. Fungsi multi

representasi selanjutnya adalah sebagai pembatas interpretasi. Murtono (2014)

menyatakan bahwa “Representasi berfungsi untuk membatasi kemungkinan

kesalahan dalam menginterpretasi dalam menggunakan interpretasi yang lain.

5 David E. Meltzer, “Relation Between Students’ Problem-Solving Performance and

Representational Format”, American Journal Physics, Vol. 73, 2005, p. 463.

6 Waldrip,dkk., Learning Junior Secondary Science through Multi-modal Representation,

Electronic Journal of Science Education, Vol. 11, 2006, p. 87.

7 Ainsworth, “DeFT: A Conceptual Framework For Considering Learning With Multiple

Representations”, Learning and Instruction 183-198, 2006, p. 187.

Page 20: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

4

Dapat digunakan untuk menggali sifat-sifat inheren satu representasi untuk

membatasi representasi yang lain”.8

Fungsi multi representasi yang ketiga yaitu sebagai pembentuk

pemahaman yang lebih dalam, dapat diartikan bahwa peserta didik dapat

membentuk pemahaman konsep yang diperolehnya bukan sekadar sebagai belajar

hafalan tetapi menjadi belajar bermakna. Ausubel dan Novak dalam Ratna Wilis

Dahar (2011) menyatakan “Belajar bermakna merupakan suatu proses

dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam

struktur kognitif seseorang”.9 Siswa yang mampu melaksanakan proses belajar

bermakna akan memperoleh kelebihan yaitu konsep yang dipelajarinya dapat

lebih lama diingat dan memberi kemudahan dalam mempelajari konsep

berikutnya yang masih berkaitan. Kombinasi lebih dari satu representasi dalam

instrumen penilaian tentu dapat mendukung pengukuran sejauh mana terjadi

keterkaitan informasi yang sudah ada dengan informasi yang baru diperolehnya

pada konsep yang relevan dalam struktur kognitif peserta didik.

Konsep fisika yang disajikan dalam berbagai format representasi menuntut

guru agar dapat mengembangkan kemampuan representasi yang dimiliki oleh

siswa. Gunel, Hand, dan Gunduz dalam Murtono (2014) menyatakan bahwa,

“Fisika sebagai sebuah mata pelajaran, dalam menguasainya dibutuhkan

pemahaman dan kemampuan cara representasi yang berbeda-beda untuk satu

konsep atau tema yang sama. Kemampuan siswa dalam menggunakan

representasi dalam memahami fisika menjadi halangan pemahaman mereka.”10

Hal ini sejalan dengan pendapat Kohl dan Noah (2005) yang menyatakan,

“Keberhasilan siswa dalam memecahkan masalah fisika dipengaruhi oleh format

representasi dari soal yang diberikan.”11

Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan

representasi siswa sebagai kemampuan yang harus dimiliki siswa untuk

8 Murtono,dkk., “Fungsi Representasi dalam Mengakses Penguasaan Konsep Fisika

Mahasiswa”, Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika (JRKPF), Vol. 1, 2014, h. 84.

9 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar & Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011), h. 95.

10

Murtono,dkk., Op.cit., h. 81.

11

Kohl B. P. and Noah F.D, “Student Representational Competence and Self-Assessment

when Solving Physics Problem”, The American Physical Society, 2005, p. 010104-1.

Page 21: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

5

menginterpretasi dan menerapkan berbagai konsep dalam memecahkan masalah-

masalah secara tepat, penting untuk dapat diidentifikasi oleh guru.

Kemampuan peserta didik yang sesungguhnya tidak seharusnya hanya

diukur melalui keberhasilan mereka dalam menjawab soal dalam bentuk

representasi hitungan, karena belum pasti mereka sudah menguasai konsep yang

ada dalam soal tersebut. Sunyono (2015) menyatakan, “Ada anggapan bahwa

keberhasilan peserta didik dalam memecahkan soal matematis berarti peserta

didik tersebut telah memahami konsep sains. Padahal, banyak diantara peserta

didik yang berhasil dalam memecahkan soal matematis tetapi tidak memahami

konsep sains yang sesungguhnya, karena hanya menghafalkan algoritmanya

saja”.12

Berdasarkan asumsi tersebut, guru dibidang fisika pada umumnya hanya

membuat soal dengan penyelesaian dalam bentuk representasi hitungan tanpa

memperhatikan kemampuan siswa dalam menguasai konsep fisika secara utuh.

Kemampuan siswa dalam menguasai konsep fisika, khususnya

kemampuan dalam merepresentasikan suatu konsep dapat diakses melalui

instrumen tes yang sesuai dengan karakter ilmu fisika yang multi representasi.

Instrumen tes multi representasi tentu dapat mengukur penguasaan peserta didik

secara lebih lengkap, karena berdasarkan setiap format representasi yang

diselesaikan akan memberikan informasi yang akurat sejauh mana penguasaan

peserta didik terhadap masing-masing jenis representasi yang disajikan pada suatu

konsep.

Oleh karena itu, dalam penelitian skripsi ini judul yang diangkat:

“Pengembangan Instrumen Tes Multi Representasi pada Konsep Alat-Alat

Optik untuk Mengidentifikasi Kemampuan Representasi Siswa.”

12 Dr. Sunyono, M.Si., Model Pembelajaran Multipel Representasi (Yogyakarta: Media

Akademi, 2015), h. 2.

Page 22: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Terbatasnya instrumen penilaian tes multi representasi di sekolah, sehingga

guru kesulitan dalam melaksanakan penilaian terhadap kemampuan

representasi siswa.

2. Kegiatan penilaian yang dilakukan pada siswa sebagian besar hanya

mengukur kemampuan siswa dalam menjawab soal dalam bentuk representasi

matematis.

3. Guru kurang memperhatikan penilaian keterampilan representasi siswa yakni

kemampuan siswa untuk menginterpretasi dan menerapkan berbagai konsep

dalam memecahkan masalah-masalah secara tepat.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bentuk instrumen penilaian yang dikembangkan dalah instrumen tes pilihan

ganda (multiple choice).

2. Multi Representasi yang dimaksud adalah beberapa bentuk representasi dalam

bentuk verbal, matematis, diagram, gambar, dan grafik.

3. Hasil belajar pada ranah kognitif yang diukur dibatasi pada tingkat C1 – C4

berdasarkan Taksonomi Bloom yang direvisi oleh Lorin W. Anderson dan

David R. Krathwohl tahun 2010.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah dapat dirumuskan

secara umum rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana

mengembangkan instrumen tes multi representasi untuk mengidentifikasi

kemampuan representasi siswa pada konsep alat-alat optik?”

Secara operasional rumusan masalah umum di atas dapat dijabarkan ke

dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana desain pengembangan instrumen tes multi representasi?

Page 23: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

7

2. Bagaimana kerangka pengembangan instrumen tes multi representasi pada

konsep alat-alat optik?

3. Bagaimana kemampuan representasi siswa pada konsep alat-alat optik?

4. Bagaimana praktikabilitas instrumen tes multi representasi yang

dikembangkan?

E. Spesifikasi Produk yang Dihasilkan

Spesifikasi produk yang diharapkan dalam penelitian ini adalah

instrumen yang termasuk ke dalam instrumen tes yaitu instrumen tes multi

representasi yang valid dan praktis.

Tabel 1.1 Spesifikasi Produk yang Dihasilkan

No. Bentuk Representasi

Soal Jawaban

1 Gambar Verbal

2 Verbal Gambar

3 Verbal Verbal

4 Verbal Gambar

5 Verbal Matematis

6 Verbal Matematis

7 Verbal Verbal

8 Verbal Gambar

9 Verbal Matematis

10 Verbal Matematis

11 Gambar Verbal

12 Verbal Diagram

13 Verbal Diagram

14 Verbal Matematis

15 Verbal Diagram

16 Grafik Verbal

17 Diagram Matematis

18 Verbal Diagram

19 Verbal Matematis

20 Verbal Matematis

21 Diagram Matematis

22 Verbal Diagram

23 Verbal Matematis

24 Verbal Gambar

25 Verbal Verbal

26 Verbal Matematis

27 Diagram Matematis

28 Verbal Diagram

29 Diagram Matematis

Page 24: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

8

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan instrumen tes multirepresentasi melalui prosedur penelitian

pengembangan.

2. Mengetahui kerangka pengembangan instrumen tes multi representasi pada

konsep alat-alat optik.

3. Mengetahui kemampuan representasi siswa pada konsep alat-alat optik.

4. Mengetahui praktikabilitas instrumen penilaian tes multirepresentasi yang

dikembangkan.

G. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian pengembangan instrumen ini diharapkan dapat:

1. Bagi siswa, membantu kesulitan mereka dalam mempelajari konsep-konsep

fisika yang bersifat multi representasi melalui pengembangan soal yang

berbasis multi representasi.

2. Bagi guru, memberikan informasi disertai bukti konkret cara mengembangkan

instrumen tes multi representasi dalam pembelajaran fisika khususnya pada

konsep alat-alat optik yang bisa dijadikan sebagai gambaran umum kepada

guru dalam mengembangkan instrumen tes penilaian pembelajaran.

3. Bagi peneliti, sebagai kajian dalam pengembangan suatu instrumen penilaian

tes multirepresentasi.

30 Verbal Matematis

31 Verbal Matematis

32 Diagram Matematis

33 Verbal Diagram

34 Verbal Gambar

35 Verbal Matematis

36 Verbal Matematis

37 Verbal Matematis

38 Diagram Verbal

39 Verbal Verbal

40 Verbal Gambar

Page 25: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teoritik

1. Penilaian Pembelajaran

Pelaksanaan evaluasi dalam pembelajaran dapat dilakukan melalui

kegiatan penilaian. Supardi (2015) menyatakan, “Penilaian adalah mengambil

suatu keputusan, terhadap sesuatu dengan mengacu kepada ukuran tertentu seperti

baik dan buruk, pandai atau bodoh, tinggi atau rendah dan sebagainya.”13

Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa setiap hasil belajar peserta

didik ditentukan berdasarkan suatu kriteria sehingga diperoleh hasil akhir berupa

judgment yang bersifat kualitatif sebagai bentuk representasi kriteria hasil belajar

siswa.

Penilaian hasil belajar merupakan salah satu cara yang digunakan guru

untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran yang telah

disampaikan. Supardi (2015) menyatakan bahwa, “Secara luas rangkaian kegiatan

penilaian hasil belajar adalah memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan proses

dan hasil belajar yang dilakukan secara sistematis dan terencana serta

berkesinambungan. Hasil penilaian akan menjadi bahan informasi untuk

mengambil keputusan tentang hasil belajar yang lebih sering disebut dengan

evaluasi”.14

Kegiatan penilaian dapat dilakukan setelah kegiatan pengukuran

dilaksanakan. Menurut Suharsimi, mengukur adalah membandingkan sesuatu

dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat kuantitatif.15

Harun Rasyid dan Mansur

(2009) menyatakan bahwa, “Pengukuran pada dasarnya merupakan kegiatan

penentuan angka bagi suatu objek secara sistematik. Penentuan angka ini

13 Supardi, Penilaian Autentik Pembelajaran Afektif, Kognitif, dan Psikomotor, (Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2015), h. 11.

14

Ibid., h. 11.

15

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012),

h. 3.

Page 26: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

10

merupakan usaha untuk menggambarkan karakteristik suatu objek.”16

Hal ini

sejalan dengan pendapat Guilford dalam Sudaryono (2012) yang menyatakan

bahwa, “Pengukuran adalah proses penetapan angka terhadap suatu gejala

menurut aturan tertentu”.17

Pengukuran dapat berupa kuantitatif yaitu berupa

angka yang dinyatakan antara 0 sampai 100 dan berupa kualitatif yaitu berupa

kategori seperti sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. Maka, dapat

dikatakan bahwa pengukuran dalam proses pembelajaran merupakan kegiatan

penetapan ukuran terhadap hasil belajar siswa yang bersifat kuantitatif.

Penetapan ukuran yang dilakukan dengan pemberian skor terhadap hasil

belajar siswa menjadi dasar dilakukannya penilaian dan pada akhirnya evaluasi

dapat dilaksanakan. Menurut Zainal, dalam pengukuran tentu harus ada alat ukur

(instrumen), baik yang berbentuk tes maupun non-tes.18

Oleh karena itu, alat ukur

yang digunakan dalam kegiatan pengukuran sebagai hal mendasar dalam

melakukan evaluasi dalam proses pembelajaran perlu dipersiapkan sebaik

mungkin.

Evaluasi pembelajaran merupakan tahap yang dilakukan untuk mengetahui

keefektifan dari proses pembelajaran yang telah dilakukan. Menurut Ralph dalam

Suharsimi, evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk

menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan sudah

tercapai.19

Pembelajaran sebagai suatu rangkaian kegiatan yang bersifat terencana

dan sistematis tentu perlu dilengkapi dengan tahap evaluasi yang berguna bagi

guru dan peserta didik. Guru dapat mengetahui sejauh mana seluruh komponen

pembelajaran berfungsi dengan baik, dan peserta didik dapat mengetahui hasil

yang telah mereka capai setelah mereka mengikuti proses pembelajaran.

Menurut Zaenal, tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui

keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang

tujuan, materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan maupun sistem

16 Harun Rasyid dan Mansur, Op.cit., h. 9.

17

Sudaryono, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 38.

18

Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 69.

19

Suharsimi Arikunto, Op.cit., h. 3.

Page 27: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

11

penilaian itu sendiri.20

Evaluasi dalam pembelajaran juga bertujuan untuk

melakukan pengecekan terhadap kelemahan yang masih terdapat di dalam setiap

komponen pembelajaran, sehingga kelemahan tersebut tidak ditemui kembali

dalam proses pembelajaran selanjutnya.

Evaluasi dalam pembelajaran juga memiliki beberapa fungsi yang bervariasi.

Menurut Sukardi, fungsi evaluasi dalam proses belajar mengajar adalah sebagai

berikut:

1) Sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik telah menguasi

pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan yang telah diberikan oleh seorang

guru.

2) Untuk mengetahui aspek-aspek kelemahan peserta didik dalam melakukan

kegiatan belajar.

3) Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar.

4) Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru, yang bersumber dari siswa.

5) Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.

6) Sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada para orang tua siswa.21

Berdasarkan fungsi-fungsi tersebut, maka dalam proses perencanaan evaluasi

penting bagi guru untuk memperhatikan manakah fungsi evaluasi yang akan

digunakan dalam proses evaluasi.

2. Instrumen Tes

a. Pengertian Instrumen Tes

Instrumen tes merupakan salah satu bentuk alat ukur berbentuk tes yang

digunakan dalam kegiatan pengukuran. Supardi (2013) menyatakan bahwa, “Tes

adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan oleh evaluator secara lisan atau tertulis

yang harus dijawab oleh peserta tes (testee) dalam bentuk lisan atau tulisan.

Jawaban atas tes dapat benar atau salah”.22

Mehrens dan Lehmann dalam

Sudaryono (2012) menyatakan bahwa, “Tes merupakan suatu daftar pertanyaan

20 Zaenal Arifin, Op.cit., h. 14.

21

Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2009), h. 4.

22

Supardi, Op.cit, h. 9.

Page 28: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

12

yang standar untuk dijawab”.23

. Menurut Asep dan Abdul (2012), tes merupakan

himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas harus yang

dilaksanakan oleh seorang yang dites. Tes digunakan untuk mengukur sejauh

mana seorang siswa telah menguasai pelajaran yang disampaikan terutama

meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan.24

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka dapat dikatakan bahwa

tes merupakan seperangkat pertanyaan yang dilengkapi dengan ketentuan jawaban

yang dianggap benar dan harus dijawab oleh peserta tes. Tes sebagai suatu daftar

pertanyaan dengan kriteria tertentu dapat digunakan sebagai alat ukur untuk

mengetahui sesuatu dengan cara dan aturan yang sudah ditetapkan.

b. Bentuk-Bentuk Instrumen Tes

Tes terdiri dari dua bentuk, yaitu tes uraian dan tes objektif. Tipe tes

uraian terdiri dari tes uraian terbatas dan tes uraian bebas, sedangkan tipe tes

objektif meliputi benar salah, menjodohkan, dan pilihan ganda. Pada setiap bentuk

tes baik tes uraian maupun tes objektif memiliki kelebihan dan kelemahan.

Kelebihan dan kelemahan masing-masing bentuk tersebut dapat dilihat pada tabel

2.1.

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Tes Objektif dan Tes Uraian25

Tes Kelebihan Kelemahan

Objektif 1. Lebih representatif

mewakili isi dan

banyaknya materi/bahan

2. Lebih objektif dalam

penilaian

3. Lebih mudah dan cepat

memeriksanya

4. Pemeriksaan hasil tes

dapat dibantu oleh orang

1. Dibutuhkan persiapan

penyusunan tes yang

relatif lebih sulit

dibandingkan tes uraian

2. Cenderung untuk

mengungkapkan ingatan,

kurang tepat untuk

mengukur aspek yang lain

3. Banyak kesempatan untuk

untung-untungan

4. Kerjasama siswa dalam

23 Sudaryono, Op.cit, h. 37.

24

Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Presindo, 2012),

h. 67.

25

Ibid., h. 77

Page 29: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

13

lain menjawab tes lebih

terbuka

Uraian

(essay)

1. Relatif lebih mudah

penyusunannya

2. Tidak memberi

kesempatan siswa untuk

berspekulasi

3. Memberi motivasi siswa

untuk mengemukakan

pendapatnya dengan

bahasanya sendiri

4. Dapat mengetahui sejauh

mana penguasaan siswa

terhadap suatu materi

1. Kurang representatif

dalam mewakili materi

pelajaran, karena hanya

terdiri dari beberapa butir

soal

2. Validitas dan reliabilitas

rendah, karena sukar

diketahui aspek-aspek

mana yang dinilai

3. Dalam penilaian mudah

dipengaruhi unsur

subjektivitas dari penilai

4. Memeriksa hasil tes relatif

sulit dan memerlukan

waktu lebih lama

Bentuk instrumen tes tersebut dapat dipilih berdasarkan beberapa faktor.

Menurut Asep dan Abdul, pemilihan bentuk instrumen akan ditentukan oleh

tujuan, jumlah peserta, waktu yang tersedia untuk memeriksa, cakupan materi,

dan karakteristik materi pelajaran yang diujikan.26

Bentuk instrumen yang

bervariasi pada setiap kegiatan penilaian tentunya juga dapat menjadi input

tambahan dalam memperoleh informasi tingkat pencapaian siswa dalam proses

belajar.

c. Penyusunan Instrumen Tes

Instrumen tes yang akan digunakan sebagai alat ukur dalam penilaian hasil

belajar peserta didik, harus dipersiapkan sebaik mungkin yang dapat dimulai dari

tahap perencanaan penilaian. Seperti yang dikemukakan oleh Zaenal bahwa dalam

dalam perencanaan penilaian hasil belajar, terdapat faktor-faktor yang harus

diperhatikan, seperti tujuan penilaian, kompetensi yang ingin dicapai, kisi-kisi

instrumen, uji coba dan analisis instrumen, merevisi dan merakit instrumen baru

berdasarkan revisi yang harus dikerjakan.27

Tujuan penilaian sebagai dasar untuk

menghasilkan suatu instrumen tes harus dirumuskan secara jelas karena

26 Ibid., h. 75.

27

Zaenal Arifin, Op.cit., h. 91.

Page 30: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

14

berdasarkan tujuan penilaian tersebut dapat terlihat cakupan atau ruang lingkup

materi dan jenis alat penilaian.

Selanjutnya, guru hendaknya mengidentifikasi kompetensi yang harus

dicapai pada suatu cakupan materi yang telah tertera pada silabus sesuai dengan

kurikulum yang digunakan di sekolah. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki

peserta didik dan dapat dinilai oleh guru melalui hasil belajar yaitu terkait dengan

dimensi proses kognitif peserta didik.

Tahap berikutnya dalam menyusun instrumen tes adalah menyusun kisi-

kisi instrumen. Menurut Zaenal, kisi-kisi adalah format pemetaan soal yang

menggambarkan distribusi item untuk berbagai topik atau pokok bahasan

berdasarkan jenjang kemampuan tertentu.28

Pengertian kisi-kisi juga dikemukakan

oleh Supardi, menurutnya kisi-kisi adalah format yang dapat berupa matriks yang

memuat informasi yang dijadikan pedoman untuk menulis atau merakit instrumen

penilaian.29

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka dapat dikatakan

bahwa kisi-kisi merupakan pedoman dalam merakit soal dan memetakan soal

berdasarkan jenjang yang sesuai sehingga dapat menghasilkan instrumen tes yang

dibutuhkan. Penyusunan kisi-kisi dilakukan dengan tujuan supaya materi

penilaian relevan dengan materi pelajaran yang disampaikan kepada peserta didik.

Kisi-kisi yang berfungsi sebagai pedoman dalam menulis soal menjadi

sebuah instrumen tes tentu harus disusun sebaik mungkin. Menurut Zaenal, kisi-

kisi soal yang baik harus memenuhi persyaratan tertentu, antara lain: (1)

representatif, yaitu harus betul-betul mewakili isi kurikulum sebagai sampel

perilaku yang akan dinilai, (2) komponen-komponennya harus terurai/terperinci,

jelas, dan mudah dipahami, (3) soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan

bentuk soal yang ditetapkan.30

Format kisi-kisi soal terdiri dari dua komponen pokok yaitu komponen

identitas dan komponen matriks. Komponen identitas secara umum terdiri dari

beberapa identitas yaitu: nama sekolah, mata pelajaran, alokasi waktu, jumlah

soal, dan standar kompetensi. Sedangkan komponen matriks terdiri dari beberapa

28 Ibid., h. 93.

29

Supardi, Op.cit., h. 69.

30

Zaenal Arifin, Op.cit., h. 93.

Page 31: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

15

unsur yaitu: kompetensi dasar, indikator, bentuk soal, jenjang kemampuan soal

dan nomer urut soal. Indikator merupakan salah satu unsur penting dalam

komponen matriks. Indikator dikembangkan berdasarkan kompetensi dasar dan

ditulis menggunakan kata kerja operasional. Menurut Depdiknas, pengembangan

indikator hendaknya memperhatikan UKRK (urgensi, kontinuitas, relevansi,dan

keterpakaian). Urgensi, maksudnya penting dan harus dikuasai peserta didik.

Kontinuitas,yaitu pendalaman dan/atau perluasan dari kompetensi pada

jenjang/tingkat sebelumnya. Relevansi, diperlukan karena ada hubungannya untuk

mempelajari atau memahami kompetensi dan/atau konsep mata pelajaran lain.

Keterpakaian, artinya memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan sehari-hari.31

Setelah kisi-kisi soal selesai disusun, maka tahap selanjutnya adalah

menggunakan kisi-kisi tersebut untuk menjadikannya pedoman dalam penuisan

soal. Indikator yang terdapat dalam komponen matriks kisi-kisi soal,

dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan dengan karakteristik yang sesuai

dengan kisi-kisi yang telah dibuat. Menurut Zaenal, setiap pertanyaan harus jelas

dan terfokus serta menggunakan bahasa yang efektif, baik bentuk pertanyaan

maupun bentuk jawabannya. Kualitas butir soal akan menentukan kualitas tes

secara keseluruhan.32

Setelah proses penulisan selesai, maka dapat dilakukan uji

coba dan revisi, sehingga diperoleh suatu instrumen yang layak digunakan sebagai

alat ukur dalam penilaian.

d. Dimensi Proses Kognitif berdasarkan Taksonomi Bloom

Dimensi proses kognitif yang dikelompokkan oleh Benyamin S. Bloom

terdiri atas 6 (enam) kategori yaitu:

1) Mengingat

Kategori proses kognitif mengingat merupakan kategori yang terkait

dengan kemampuan siswa dalam menyimpan dan mengingat kembali materi

dalam suatu mata pelajaran sama seperti yang telah diajarkan oleh guru

sebelumnya. Menurut Bloom, proses mengingat adalah mengambil pengetahuan

31 Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Panduan Penulisan Butir

Soal, (Jakarta: Depdikbud, 2008), h. 24.

32

Zaenal Arifin, Op.cit., h. 101.

Page 32: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

16

yang dibutuhkan dari memori jangka panjang. Pengetahuan yang dibutuhkan ini

boleh jadi Pengethauan Faktual, Konseptual, Prosedural, atau Metakognitif, atau

kombinasi dari beberapa pengetahuan ini.33

Pertanyaan yang diberikan oleh guru kepada peserta didik berupa

pertanyaan yang menuntut siswa mengalami dua proses kognitif yaitu mengenali

dan mengingat kembali. Pada proses mengenali, pengetahuan yang baru mereka

peroleh ditempatkan pada memori jangka panjang yang sesuai. Kemudian pada

proses mengingat kembali, pengetahuan yang ingin mereka ingat diambil dari

pengetahuan yang sebelumnya tersimpan dalam memori jangka panjang tersebut.

2) Memahami

Proses kognitif memahami terkait dengan kemampuan peserta didik dalam

membangun makna atau arti dari ucapan, tulisan, maupun gambar terkait suatu

materi pelajaran yang disajikan oleh guru melalui berbagai macam sumber

pembelajaran. Terdapat tujuh proses kognitif yang termasuk dalam kategori

proses kognitif memahami, yaitu: menafsirkan, mencontohkan,

mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan

menjelaskan.

Menurut Bloom, menafsirkan terjadi ketika siswa dapat mengubah

informasi dari satu bentuk ke bentuk lain.34

Pada proses ini peserta didik merubah

bentuk suatu format menjadi format lainnya, seperti kata-kata yang diubah

menjadi kata-kata lain , gambar menjadi kata-kata atau sebaliknya, angka menjadi

kata-kata atau sebaliknya, dan sebagainya. Selanjutnya terdapat proses kognitif

mencontohkan yang terjadi ketika peserta didik dapat membuat atau memilih

contoh yang tepat dari suatu konsep atau prinsip umum berdasarkan identifikasi

yang mereka lakukan ciri-ciri pokok yang dimiliki suatu konsep.

Proses ketika peserta didik dapat mengetahui suatu hal termasuk dalam

kategori tertentu berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki hal tersebut disebut dengan

mengklasifikasikan. Kemudian proses kognitif merangkum yaitu proses

33 Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,

Pengajaran dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Terj. Agung Prihantoro

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 99.

34

Ibid., h. 106.

Page 33: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

17

kognitif yang terjadi ketika peserta didik mengemukakan kembali poin-poin

pokok dari suatu informasi yang mereka peroleh. Selanjutnya proses kognitif

menyimpulkan, menurut Bloom menyimpulkan terjadi ketika siswa dapat

mengabstrasikan sebuah konsep atau prinsip yang menerangkan contoh-contoh

tersebut dengan mencermati ciri-ciri setiap contohnya dan, yang terpenting,

dengan menarik hubungan di antara ciri-ciri tersebut.35

Berdasarkan informasi

yang disajikan, peserta didik dapat melakukan penarikan pola dengan

memperhatikan ciri-ciri yang relevan dengan informasi tersebut.

Proses kognitif selanjutnya adalah membandingkan. Proses ini

melibatkan lebih dari satu objek ataupun hal lainnya sebagai sumber informasi

yang dideteksi persamaan dan perbedaannya oleh peserta didik. Misalnya saja

membandingkan suatu peristiwa yang terjadi saat ini dengan peristiwa yang telah

terjadi sebelumnya, atau peserta didik memahami analogi suatu konsep dengan

peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang relevan dengan konsep tersebut.

Proses kognitif yang terakhir dalam kategori memahami adalah

menjelaskan. Menurut Bloom, proses kognitif menjelaskan berlangsung ketika

siswa dapat membuat dan menggunakan model sebab-akibat dalam sebuah sistem.

Model ini dapat diturunkan dari teori (sebagaimana sering kali terjadi dalam

sains) atau didasarkan pada hasil penelitian atau pengalaman (sebagaimana kerap

kali terjadi dalam ilmu sosial dan humaniora).36

Proses kogitif menjelaskan yang

lebih lengkap terjadi ketika peserta didik melibatkan proses membuat model

sebab-akibat. Artinya peserta didik dapat membuat model sebab-akibat suatu

teori dengan melibatkan setiap bagian pokok dari suatu sistem dan mampu

menggunakan hal tersebut untuk menentukan perubahan yang dapat terjadi pada

satu bagian ketika bagian lainnya mengalami perubahan.

3) Mengaplikasikan

Proses kognitif mengaplikasikan terkait dengan penggunaan step atau

langkah yang diperlukan dalam penyelesaian tugas yang diberikan. Peserta didik

perlu menggunakan langkah-langkah yang tepat dalam menyelesaikan suatu

35 Ibid., h. 111.

36

Ibid., h. 114.

Page 34: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

18

persoalan, sehingga proses kognitif ini sangat erat kaitannya dengan pengetahuan

prosedural. Terdapat dua bentuk tugas yang peserta didik temui terkait

pengetahuan tersebut yaitu soal latihan dan masalah. Menurut Bloom, soal latihan

adalah tugas yang prosedur penyelesaiannya telah diketahui siswa, sehingga siswa

menggunakannya secara rutin. Masalah adalah tugas yang prosedur

penyelesaiannya belum diketahui siswa, sehingga siswa harus mencari prosedur

untuk menyelesaikan masalah tersebut.37

Pada kategori mengaplikasikan tedapat dua proses kognitif yaitu

mengeksekusi dan mengimplementasikan. Proses kognitif mengeksekusi terjadi

ketika siswa menghadapi tugas yang sudah sering dihadapi seperti soal latihan,

sehingga siswa dapat menerapkan prosedur yang sudah pernah mereka gunakan

sebelumnya. Jika prosedur-prosedur tersebut dapat mereka lakukan dengan benar,

maka hasilnya pun merupakan jawaban yang telah mereka ketahui.

Berbeda dengan mengeksekusi, proses kognitif mengimplementasikan

terjadi ketika siswa menggunakan prosedur untuk menyelesaikan tugas yang tidak

pernah mereka temui sebelumnya. Tugas tersebut dapat berupa masalah, dimana

peserta didik harus memhami terlebih dahulu jenis masalahnya dan memilih

prosedur-prosedur manakah dari alternatif prosedur yang ada untuk digunakan

dalam menyelsaikan masalah tersebut.

4) Menganalisis

Menurut Bloom, menganalisis melibatkan proses memecah-mecah materi

jadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antarbagian dan

antar setiap bagian dan struktur keseluruhannya.38

Pada kategori menganalisis

terdapat tiga proses kognitif yang terlibat, yaitu: membedakan,

mengorganisasikan, dan mengatribusikan.

Pada proses kognitif membedakan terjadi proses memecahkan sebuah

struktur menjadi bagian-bagian dan peserta didik memilah bagian-bagian

manakah yang merupakan bagian penting dari struktur tersebut. Bagian – bagian

37 Ibid., h. 116.

38

Ibid., h. 120.

Page 35: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

19

yang dapat berupa informasi yang tidak penting didiskriminasikan oleh peserta

didik dan mereka hanya memerhatikan informasi yang penting.

Kemudian pada proses mengorganisasikan, siswa dapat mengidentifikasi

dan mengenali cara bagimana membangun informasi-informasi tersebut agar

memiliki hubungan-hubungan yang sistematis. Setalah itu masuk pada proses

kognitif berikutnya yaitu mengatribusikan, yang terjadi ketika peserta didik

dapat menentukan tujuan dari keberadaan informasi tersebut.

5) Mengevaluasi

Bloom menyatakan bahwa mengevaluasi didefinisikan sebagai membuat

keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Kriteria-kriteria yang paling sering

digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi.39

Proses kognitif

pada kategori mengevaluasi yaitu memeriksa dan mengkritik. Memeriksa

merupakan proses kognitif yang terjadi ketika siswa menguji kesesuaian suatu

kesimpulan dengan premisnya, kesesuaian hipotesis dengan data-data yang

diperoleh, atau kesesuaian antara satu bagian dengan bagian lainnya dalam suatuu

bahan pelajaran.

Proses kognitif berikutnya dalam kategori mengevaluasi adalah

mengkritik. Pada proses kognitif ini siswa membuat penilaian terhadap suatu

produk yang diputuskan berdasarkan ciri-ciri positif dan negatif dari produk

tersebut.

6) Mencipta

Menurut Bloom mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen

jadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional. 40

Pada kategori mencipta

siswa diminta untuk menyusun kembali beberapa elemen atau bagian sehingga

dapat membentuk pola yang sebelumnya tidak pernah ada untuk menghasilkan

produk baru. Proses kognitif yang terlibat dalam kategori mencipta adalah

merumuskan, merencanakan, dan memproduksi.

Merumuskan merupakan tahap awal dalam kategori mencipta, pada

proses ini siswa berusaha untuk menunjukkan solusi-solusi dari suatu masalah

39 Ibid., h. 125.

40

Ibid., h. 128.

Page 36: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

20

sebagai salah satu cara untuk menggambarkan masalah tersebut. Kemudian siswa

memasuki tahap merencanakan dengan membuat rencana berupa aksi atau

langkah-langkah yang akan dipraktikkan dari solusi-solusi yang telah ditunjukkan

sebelumnya, sehingga pada akhirnya siswa berada pada tahap memproduksi

dimana siswa melaksanakan rencananya tersebut untuk menyelesaikan masalah.

e. Ciri-Ciri Tes yang Baik

Tes yang seharusnya digunakan sebagai alat ukur dalam pelaksanaan

penilaian adalah tes yang baik. Menurut Suharsimi, sebuah tes yang dapat

dikatakan baik sebagai alat pengukur, harus memenuhi persyaratan tes, yaitu

memiliki:

a) Validitas

b) Reliabilitas

c) Objektivitas

d) Praktikabilitas

e) Ekonomis41

Syarat pertama sebuah tes dapat dikategorikan menjadi tes yang baik yaitu

memiliki validitas. Menurut Suharsimi, sebuah tes disebut valid apabila tes itu

dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur.42

Instrumen yang valid akan

menghasilkan data yang valid, hal ini berarti data yang dihasilkan oleh instrumen

tersebut sesuai dengan kenyataan sesuangguhnya. Syarat berikutnya adalah

instrumen tes yang baik harus memiliki reliabilitas. Kata reliabilitas berasal dari

kata reliable yang artinya dapat dipercaya. Menurut Suharsimi, sebuah tes

dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketepatan.43

Ketika

sebuah tes yang sama diteskan kembali di lain waktu dan dapat menghasilkan

hasil yang tetap (dilihat dari kedudukan ranking setiap siswa), maka tes tersebut

dikatakan dapat dipercaya.

Kemudian instrumen tes yang baik harus memiliki objektivitas. Tes yang

memiliki objektivitas dapat dikatakan pada proses skoringnya tidak ada unsur

41 Suharsimi Arikunto, Op.cit., h. 72.

42

Ibid., h. 73.

43

Ibid., h. 74.

Page 37: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

21

subjektivitas, yaitu unsur pribadi yang mempengaruhi penilai untuk memberikan

skor lebih tinggi ataupun lebih rendah kepada peserta didik tertentu. Menurut

Suharsimi, ada 2 (dua) faktor yang mempengaruhi subjektivitas dari suatu sesuatu

tes; yaitu bentuk tes dan penilai.44

Bentuk tes berupa uraian memiliki

kemungkinan lebih besar kepada penilai untuk melakukan skoring secara

subjektif. Untuk menghindari hal tersebut, guru dapat terlebih dahulu membuat

pedoman skoring yang terperinci ataupun membuat tes dalam bentuk objektif

sehingga hasil belajar siswa dapat terhindar dari unsur sebjektivitas. Unsur kedua

adalah penilai. Menurut Suharsimi, faktor-faktor yang memengaruhi subjektivitas

antara lain: kesan penilai terhadap siswa, tulisan, bahasa, waktu mengadakan

penilaian, kelelahan, dan sebagainya.45

Maka dari itu, dalam hal ini pedoman

penskoran menjadi hal penting yang harus digunakan oleh penilai.

Tes yang baik juga harus memiliki praktikabilitas yang tinggi, yaitu

bersifat praktis dan mudah dalam proses administrasinya. Menurut Suharsimi, tes

yang praktis adalah tes yang:

1) Mudah dilaksanakan, misalnya tidak menuntut peralatan yang banyak dan

memberi kebebasan kepada siswa untuk mengerjakan terlebih dahulu bagian

yang dianggap mudah oleh siswa.

2) Mudah pemeriksaannya, artinya bahwa tes itu dilengkapi dengan kunci

jawaban maupun pedoman skoringnya. Untuk soal bentuk objektif,

pemeriksaan akan lebih mudah dilakukan jika dikerjakan oleh siswa dalam

lembar jawaban.

3) Dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas sehingga dapat

diberikan/diawali oleh orang lain.46

Hal ini penting untuk diperhatikan oleh pembuat tes agar dapat membuat tes yang

memiliki praktikabilitas tinggi, sehingga dapat memberikan kemudahan dalam

proses pelaksanaannya serta pemeriksaannya.

Tes yang baik juga harus ekonomis, hal ini dimaksudkan agar

pelaksanaanya tidak membutuhkan tenaga yang banyak, biaya yang terlalu mahal,

44 Ibid., h. 75.

45

Ibid., h. 76.

46

Ibid., h. 77.

Page 38: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

22

dan waktu yang lama karena hal tersebut dapat mengganggu kegiatan

pembelajaran lainnya. Oleh karena itu, penting bagi pembuat tes memperhatikan

aspek-aspek yang harus dipenuhi dalam membuat tes tersebut, sehingga dapat

menghasilkan tes yang baik.

3. Multi Representasi (Multiple Representation)

a. Pengertian Multi Representasi

Multi Representasi terdiri dua kata yaitu multi dan representasi. Menurut

Waldrip, Prain, dan Carolan, ‘Multiple’ refers to the practice of re-representing

the same concept through different forms, including verbal, graphic and

numerical modes, as well as repeated student exposures to the same concept.47

Artinya bahwa kata multi mengacu pada praktik merepresentasikan kembali

konsep yang sama dalam bentuk yang berbeda, meliputi verbal, grafis, dan angka,

serta pengulangan pemaparan siswa terhadap konsep yang sama. Gilbert dalam

Lusi menyatakan bahwa representasi merupakan entitas dimana semua pemikiran

dianggap berlangsung. Entitas ini menyampaikan informasi spesifik tentang apa

yang sedang dipelajari dengan menggambarkan ide, objek, sistem, peristiwa,

proses, seperti yang secara luas dikenal sebagai representasi.48

Berdasarkan

pengertian-pengertian tersebut, maka dapat dikatakan bahwa multi representasi

adalah sesuatu yang dilambangkan atau dimunculkan dalam berbagai format.

Format representasi yang terdapat pada suatu konsep telah dikemukakan

sebelumnya oleh Waldrip, Prain, dan Carolan yaitu dalam bentuk verbal, grafis,

dan angka. Sedangkan Meltzer menyatakan 4 (empat) bentuk representasi yang

dapat dikemukakan pada pertanyaan-pertanyaan dalam konsep fisika, yaitu verbal,

diagram, matematis, dan grafik.49

Verbal merupakan format representasi yang

digunakan ketika menyajikan definisi atau penjelasan melalui kata-kata dari suatu

konsep. Diagram atau gambar dapat membantu peserta didik dalam

memvisualisasaikan suatu konsep yang tidak cukup disajikan hanya dalam bentuk

kata-kata dan bersifat abstrak. Format matematis tentunya merupa format yang

47 Waldrip, et.al., Op.cit., p. 87.

48

Lusi, dkk., h. 2.

49

David E. Meltzer, Op.cit., p. 463.

Page 39: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

23

sangat erat kaitannya dengan penyajian prinsip atau hukum yang disertai dengan

persamaan atau rumus. Selain itu, konsep fisika juga dapat diwakili dengan

penyajian grafik yang berisi informasi mengenai hubungan antara satu variabel

dengan variabel lainnya.

Kemampuan merepresentasikan suatu konsep yang sama dalam format

representasi yang berbeda tentunya berbeda antara satu peserta didik dengan

peserta didik lainnya. Menurut Kohl dan Noah, by “representational skills” we

refer to students’ ability to appropriately interpret and apply various

representations of physics concepts and problems.50

Artinya, melalui

“kemampuan representasi” kita merujuk kemampuan siswa untuk secara tepat

menginterpretasikan dan menerapkan berbagai representasi dari masalah-masalah

dan konsep-konsep fisika. Hal tersebut menenunjukkan bahwa apabila peserta

didik memiliki kemampuan representasi yang baik, maka mereka dapat

menginterpretasikan dan menerapkan berbagai konsep serta menyelesaikan

permasalahan fisika secara tepat.

Hal lain yang perlu diingat yaitu peserta didik memiliki keunggulan yang

berbeda pada setiap kecerdasan. Menurut Gardner dalam Thomas, terdapat

delapan kecerdasan yang dimiliki oleh setiap individu yaitu kecerdasan linguistik,

kecerdasan logis-matematis, kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetik –tubuh,

kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan

kecerdasan naturalis.51

Multi representasi dalam suatu konsep yang sebelumnya

telah diungkapkan terdiri dari format verbal, grafis, dan angka tentu berkaita

dengan beberapa kecerdasan yang dimiliki oleh setiap individu. Kecerdasan

tersebut diantaranya: kecerdasan linguistik, kecerdasan logis-matematis, dan

kecerdasan spasial. Kecerdasan lingustik menurut Thomas merupakan

kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik lisan maupun

tulisan.

Kecerdasan logis-matematis merupakan kemampuan menggunakan angka

secara efektif dan untuk alasan yang baik. Kecerdasan spasial merupakan

50 Patrick B. Kohl and Noah D. Finkelstein, Op.cit., p. 010104-1.

51

Thomas Armstrong, Kecerdasan Multipel di dalam Kelas, Terj. Dyah Widya Prabaningrum

(Jakarta: PT Indeks, 2013), h. 6.

Page 40: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

24

Relation

FUNCTION

Complementary

Roles

Constrain

Interpretation

Construct Deeper

Understanding

Different

Processes

Different

Information

Constrain by

Familiarity

Constrain

by Inherent

Properties

Abstraction

Extension

Strategies Tasks

Individual

Differences

kemampuan untuk memahami dunia visual-spasial secara akurat dan melakukan

perubahan pada presepsi tersebut.52

Menurut Suminar, Pada dasarnya setiap orang

memiliki kecerdasan majemuk (multiple intelligences) yang berbeda-beda.

Sehingga, pembelajaran yang didominasi oleh penjelasan secara verbal kurang

memfasilitasi siswa untuk lebih mengoptimalkan kecerdasan majemuk yang siswa

miliki. Selain itu, tes yang didominasi dalam bentuk verbal kurang memberikan

tantangan kepada siswa dalam mengoptimalkan kecerdasan majemuk yang

dimilikinya.53

Sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan berbagai jenis

representasi dalam bahan ajar maupun instrumen penilaian dapat membantu guru

maupun peserta didik dapat mengetahui jenis kecerdasan yang paling unggul yang

dimiliki oleh peserta didik.

b. Fungsi Multi Representasi

Ainsworth dalam Sunyono menyatakan terdapat beberapa fungsi dari multi

representasi yang dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Taksonomi Fungsional dari Multi Representasi54

52 Ibid., h. 7.

53

Suminar, dkk., “Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa SMP melalui Pembelajaran

dengan Multi Representasi Dikaitkan dengan Kecerdasan Majemuk dalam Pembelajaran IPA

Fisika”, Jurnal Wahana Pendidikan Fisika, Vol. 1, 2013, h. 100.

54

Sunyono, Model Pembelajaran Multipel Representasi, (Yogyakarta: Media Akademi,

2015), h. 10.

Page 41: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

25

Pada diagram tersebut tampak bahwa multi representasi menurut Ainsworth

memiliki tiga fungsi utama yaitu sebagai complementary roles (pelengkap),

constrain interpretation (pembatas interpretasi), dan construct deeper

understanding (pembentuk pemahaman yang lebih mendalam). Berikut ini adalah

penjelasan mengenai masing-masing fungsi tersebut.

1) Complementary Roles (Pelengkap)

Ketika peserta didik mempelajari suatu konsep, format representasi yang

beragam dapat memudahkan mereka untuk lebih memahami konsep tersebut.

Menurut Murtono, dkk., fungsi pertama dari representasi adalah sebagai

pelengkap, atau membantu melengkapi proses kognitif dalam memecahkan

permasalahan fisika. Sebuah konsep dapat dijelaskan secara verbal yaitu dengan

teks atau kalimat yang dapat menjelaskan konsep, sehingga sebuah konsep dapat

dipahami dan dikuasai oleh seorang pebelajar. Konsep akan lebih mudah

dipahami jika dilengkapi dengan gambar, persamaan matematik yang

menggambarkan hubungan antar variabel atau konsep. Selain gambar dan

persamaan matematis hubungan antar variabel fisis juga dapat dijelaskan dengan

sebuah grafik.55

Informasi yang disajikan melalui satu format representasi dapat

dilengkapi dengan informasi yang disajikan melalui format representasi lainnya.

2) Constrain Interpretation (Pembatas Interpretasi)

Multi representasi dapat digunakan sebagai pembatas interpretasi ketika

mempelajari suatu konsep. Kemungkinan kesalahan ketika menginterpretasikan

suatu konsep dapat diatasi salah satunya melalui format multi representasi.

Menurut Ainsworth dalam Restiana, hal ini dapat dicapai dengan memanfaatkan

representasi yang biasa dikenal untuk mendukung interpretasi dari representasi

yang kurang biasa dikenal atau lebih abstrak dan menggali sifat-sifat inheren satu

representasi untuk membatasi interpretasi representasi kedua.56

Pada fungsi ini,

penggunaan format representasi yang beragam dapat membantu peserta didik

55 Murtono, dkk., Op.cit., h. 81.

56

Restiana Yuli Pertiwi, “Analisis Kemampuan Representasi Siswa dalam Menyelesaikan Tes

Uraan Terstruktur dan Tes Uraian Bebas pada Materi Kelistrikan”, Skripsi pada Universitas

Pendidikan Indonesia, 2013, h. 10.

Page 42: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

26

membatasi interpretasinya terhadap suatu konsep melalui format representasi yang

lebih mudah mereka pahami.

3) Construct Deeper Understanding (Pembentuk Pemahaman yang Lebih

Mendalam)

Multi representasi digunakan untuk membentuk pemahaman terhadap suatu

hal secara lebih mendalam. Menurut Ainsworth dalam Restiana, multi

representasi dapat digunakan untuk meningkatkan abstraksi, membantu

generalisasi dan membangun hubungan antar representasi.57

Format representasi

yang beragam dapat meningkatkan abstraksi sehingga peserta didik dapat

membentuk pemahaman mereka secara lebih mendalam. Generalisasi dapat

diperoleh dengan merepresetasikan konsep yang sama melalui format representasi

yang berbeda melalui hubungan antar representasi tersebut, sehingga peserta didik

dapat memahami konsep tersebut secara utuh.

4. Kajian Materi Subjek Konsep Alat-Alat Optik

a. Karakteristik Konsep Alat-Alat Optik

1. Konsep alat-alat optik memiliki cakupan materi yang luas, hal itu disebabkan

pada konsep tersebut materi dibahas secara menyeluruh.

2. Konsep alat-alat optik juga dikatakan kontekstual karena materi yang terdapat

di dalamnya sangat terkait dengan kehidupan sehari-hari.

3. Konsep alat-alat optik penyajian materinya bersifat multi representasi karena

terdiri dari beberapa format representasi, yaitu: verbal, matematis, diagram,

dan gambar.

b. Kajian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013

1. Kompetensi Inti pada Kurikulum 2013

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan

bahwa Kompetensi Inti terdiri dari 4 (empat) aspek, yaitu: KI-1 (sikap spiritual),

KI-2 (sikap sosial), KI-3 pengetahuan, dan KI-4 (keterampilan). Kompetensi Inti

tersebut secara lebih lengkap adalah sebagai berikut:

57 Ibid., h. 10.

Page 43: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

27

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif

dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai

kaidah keilmuan.

2. Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013

Kompetensi Inti (KI) yang telah dirumuskan dijadikan sebagai acuan

dalam mengembangkan Kompetensi Dasar (KD). Meskipun dijadikan acuan,

Kemendikbud menyatakan bahwa pengembangan Kompetensi Dasar (KD) tidak

dibatasi oleh rumusan Kompetensi Inti (KI), tetapi disesuaikan dengan beberapa

aspek seperti karakteristik materi pelajaran, kompetensi, lingkup materi,

psikopedagogi. Pada konsep Alat-Alat Optik yang dipelajari di kelas XI terdapat

dua kompetensi dasar yang sesuai dengan kurikulum 2013, yaitu:

3.11 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pemantulan dan

pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa.

4.11 Membuat karya yang menerapkan prinsip pemantulan dan/atau

pembiasan pada cermin dan lensa.

Page 44: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

28

c. Peta Konsep

Konsep Alat-Alat Optik yang dipelajari di kelas XI SMA berdasarkan

kurikulum 2013 dijabarkan pada peta konsep berikut ini:

Gambar 2.2 Peta Konsep Alat-Alat Optik

d. Uraian Materi

1) Mata

Mata merupakan salah satu panca indera yang dimiliki manusia dan

memiliki fungsi sebagai indera penglihatan. Objek-objek yang berada di sekitar

kita dapat terlihat secara jelas ketika mata kita dapat berfungsi dengan baik. mata

terdiri dari beberapa komponen di dalamnya yang berkoordinasi satu sama lain

sehingga kita dapat melihat suatu objek. Beberapa bagian yang terdapat pada mata

yaitu: kornea, aqueous humor, iris, pupil, lensa mata, retina, koroid, sclera, fovea,

dan saraf optik. Secara lebih jelas bagian-bagian tersebut dapat dilihat pada

gambar 2.1.

terdiri dari

Teropong Lup Mata Kamera

Cacat

Mata

Miopi

Hipermetropi

Presbiopi

Astigmatisma

Mikroskop

ALAT-ALAT OPTIK

Kacamata

Lensa

Positif

Lensa

Objektif (+)

Lensa

Okuler (-)

Teropong

Bintang

Teropong

Bumi

Teropong

Panggung

Lensa

Positif

Lensa

Negatif

Rangka

Lensa

Positif

Page 45: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

29

Gambar 2.3 Bagian-Bagian Mata Sumber: www.maribelajarbk.web.id

Mata normal dapat melihat benda dengan jelas untuk setiap objek yang

terletak di antara jarak ±25 cm di depan mata sampai jarak tak terhingga. Saat

mata bebas (otot-otot mata tidak berkontraksi), mata normal membentuk

bayangan nyata di retina dari suatu objek di tempat tak terhingga.58

Ketika mata

melihat objek pada jarak dekat, maka otot-otot lensa mata akan berkontraksi dan

menyebabkan lensa kristalin menjadi lebih cembung. Sebaliknya, ketika mata

melihat objek pada jarak yang jauh maka lensa mata akan terbentuk lebih pipih.

Proses penyesuaian lensa mata dengan jarak objek yang diamati disebut

akomodasi. Kemampuan mata untuk memperbesar kekuatan lensanya sehingga

sesuai dengan jarak objek yang diamati disebut daya akomodasi.59

Titik jauh atau

Punctum Remotum (PR) merupakan jarak terjauh suatu benda yang dapat dilihat.

Mata normal memiliki titik jauh sebesar tak terhingga (~). Sedangkan Punctum

Proximum (PP) merupakan jarak terdekat suatu benda yang dapat dilihat oleh

mata normal. Mata normal memiliki titik dekat sebesar ±25 cm. Lensa mata juga

mempunyai fokus. Untuk menentukan jarak fokus lensa mata saat mengamati

suatu benda, berlaku persamaan:60

58 Hari Subagya, Konsep dan Penerapan Fisika SMA/MA Kelas X , (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2013), h. 251.

59

Ibid., h. 252.

60

Ibid., h. 252.

1

𝑓=

1

𝑠 +

1

𝑠′

. . . . . . . . . . . . (2.1)

Page 46: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

30

Keterangan:

𝑓 = jarak fokus lensa mata (cm)

𝑠 = jarak benda ke lensa mata (cm)

𝑠′ = jarak bayangan ke lensa mata (cm)

Ada kemungkinan terjadi ketidaknormalan pada mata, yang disebut cacat

mata atau aberasi61

. Cacat mata dapat diatasi dengan penggunaan alat bantu agar

mata kita tetap dapat melihat dengan normal, yaitu dengan menggunakan kaca

mata. Cacat mata terdiri dari beberapa macam, yaitu: miopi (rabun jauh),

hipermetropi (rabun dekat), presbiopi (mata tua), dan astigmatisma.

1) Miopi (rabun jauh)

Miopi (rabun jauh), yaitu cacat mata dengan kondisi mata tidak dapat

melihat benda-benda yang letaknya jauh. Titik dekat dan titik jauh mata miopi

adalah PP < 25 cm dan PR < ~.62

Gambar 2.4 Cacat Mata Miopi Sumber: www.britannica.com/science/myopia

Pada penderita miopi, bayangan yang terbentuk tidak terletak tepat di

retina, melainkan di depan retina seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2. Cacat

mata miopi dapat diatasi dengan penggunaan kacamata berlensa negatif.

2) Hipermetropi (rabun dekat)

Kebalikan dari miopi adalah hipermetropi (disebut juga rabun dekat atau

mata jauh, karena mata hanya dapat melihat dengan jelas benda-benda jauh).

Cacat mata ini disebabkan karena lensa mata terlalu lemah.63

Titik dekat yang

61 Marthen Kanginan, Fisika untuk SMA/MA Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2013), h. 427.

62

Hari Subagya, Op.cit., h. 253.

63

Yohanes Surya, Optika, (Tangerang: PT Kandel, 2009), h. 112.

Page 47: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

31

dimiliki oleh penderita hipermetropi yaitu lebih dari 25 cm dan titik dekatnya

lebih dari tak terhingga.

Gambar 2.5 Cacat Mata Hipermetropi Sumber: https://www.britannica.com/science/hyperopia

Pada penderita hipermetropi, bayangan yang terbentuk tidak terletak tepat

pada retina, melainkan di belakang retina seperti yang ditunjukkan pada gambar

2.3. Cacat mata hipermetropi dapat diatasi dengan penggunaan kacamata berlensa

positif.

3) Presbiopi

Presbiopi, yaitu cacat mata yang disebabkan karena berkurangnya daya

akomodasi mata. Presbiopi biasanya diderita oleh orang-orang yang sudah tua.64

Penderita presbiopi memiliki titik jauh kurang dari tak terhingga dan titik

dekatnya lebih dari 25 cm. Cacat mata presbiopi dapat di atasi dengan

penggunaan kacamata berlensa rangkap (bifocal).

4) Astigmatisma

Cacat ini terjadi ketika kornea tidak sferis (tidak berbentuk sebagai bagian

bola), tetapi lebih lengkung di satu sisi dibandingkan dengan sisi lain. Jadi jarak

fokus untuk mata astigmatisma berbeda untuk sinar-sinar dari sisi yang satu dan

yang lainnya.65

Pembentukan bayangan pada penderita cacat mata astigmatisma

dapat dilihat pada gambar 2.4.

64 Hari Subagya, Op.cit., h. 254.

65

Yohanes Surya, Op.Cit., h. 114.

Page 48: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

32

Gambar 2.6 Cacat Mata Astigmatisma Sumber: www.britannica.com/science/astigmatism-eye-disorder

Penderita astigmatisma tidak dapat melihat garis-garis vertikal dan horizontal

secara bersama-sama.66

Cacat mata astigmatisma dapat diatasi dengan

penggunaan kacamata berlensa silinder (silindris).

2) Lup

Lup merupakan alat optik yang berfungsi membantu seseorang mengamati

objek yang berukuran kecil seperti tulisan pada peta. Lensa yang terdapat pada lup

adalah lensa positif (cembung) yang akan menghasilkan bayangan maya, tegak

dan diperbesar, sehingga dapat membuat ukuran suatu objek tampak lebih besar

dari ukuran sebenarnya. Karena dapat membuat ukuran benda menjadi lebih besar

dari ukuran sebenarnya, maka lup disebut juga sebagai kaca pembesar.

1) Perbesaran lup untuk mata berakomodasi pada jarak x

Ketika mata berakomodasi pada jarak x maka ukuran angular untuk lup

dapat dilihat pada gambar 2.4 di bawah ini.

Gambar 2.7 Diagram Pembentukan Bayangan pada Lup untuk Mata

Berakomodasi pada Jarak x Sumber:www.studentspy.wordpress.com

66 Hari Subagya, Op.cit., h. 254.

Page 49: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

33

Pengamatan objek menggunakan lup dengan mata berakomodasi pada jarak x,

bayangan harus terletak di depan lup sejauh x (s’= x). Perbesaran lup untuk mata

berakomodasi pada jarak x:67

𝑀 = 𝑠𝑛

𝑓+

𝑠𝑛

𝑥

Keterangan:

𝑀 = perbesaran lup

𝑠𝑛 = titik dekat mata pengamat (cm)

𝑓 = jarak titik fokus lensa lup (cm)

𝑥 = jarak mata berakomodasi (cm)

2) Perbesaran lup untuk mata berakomodasi maksimum

Agar mata yang mengamati benda melalui sebuah lup berakomodasi

maksimum, bayangan harus terletak di titik dekat mata. Dengan demikian, s’ = -sn

dengan sn adalah jarak titik data mata pengamat. Perbesaran lup untuk mata

berakomodasi maksimum adalah:68

𝑀 = 𝑠𝑛

𝑓+ 1

Keterangan :

𝑀 = perbesaran lup

𝑠𝑛 = titik dekat mata pengamat (cm)

𝑓 = jarak titik fokus lensa lup (cm)

3) Perbesaran lup untuk mata tidak berakomodasi

Ketika lup digunakan dengan mata tidak berakomodasi, maka akan terbentuk

bayangan seperti pada gambar 2.5.

Gambar 2.8. Diagram Pembentukan Bayangan pada Lup untuk Mata Tidak Berakomodasi

Sumber: http://nurul-smantab.blogspot.co.id/2011/04/lup.html

67 Marthen Kanginan, Op.cit., h. 436.

68

Ibid., h. 436.

. . . . . . . . . . . . (2.2)

. . . . . . . . . . . . (2.3)

Page 50: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

34

Pada pengamatan dengan lup mata tidak berakomodasi maka benda harus

diletakkan di titik fokus lup sehingga bayangan terbentuk di jauh tak terhingga.

Perbesaran angular atau perbesaran sudut untuk mata tidak berakomodasi: 69

Keterangan :

𝑀 = perbesaran lup

𝑠𝑛 = titik dekat mata pengamat (cm)

𝑓 = jarak titik fokus lensa lup (cm)

3) Kamera

Kamera merupakan salah satu alat optik yang berfungsi untuk

mengabadikan suatu kejadian melalui foto. Alat optik ini memiliki beberapa

bagian, yaitu: lensa kamera, diafragma, shutter pembuka/penutup, dan pelat film.

Gambar 2.9 Bagian-Bagian Kamera

Sumber: www.trendilmu.com/2015/10/Alat.Optik.Kamera.Dan.Lup.Dalam.Fisika.html

Jika pada mata, jarak bayangan tetap dan pemfokusan dilakukan dengan

mengubah-ubah jarak fokus lensa mata sesuai dengan jarak yang diamati, pada

kamera,jarak fokus lensa tetap. Pemfokusan dilakukan dengan mengubah-ubah

jarak bayangan sesuai dengan jarak benda yang difoto. Jarak bayangan, yaitu

antara film dan lensa, diatur dengan menggerak-gerakkan lensa kamera.70

Bayangan yang dihasilkan oleh lensa kamera adalah nyata, terbalik, dan

diperkecil.

69 Hari Subagya, Op.cit., h. 258.

70

Marthen Kanginan, Op.cit., h. 432.

𝑀 = 𝑠𝑛

𝑓

. . . . . . . . . . . . (2.4)

Page 51: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

35

4) Mikroskop

Sebuah mikroskop terdiri atas susunan dua lensa cembung. Lensa

cembung yang dekat dengan benda disebut lensa objektif. Lensa cembung yang

dekat dengan mata disebut lensa okuler. Jarak fokus lensa okuler lebih besar

daripada jarak fokus lensa objektif.71

Bagian-bagian yang terdapat pada

mikroskop dapat dilihat pada gambar 2.6.

Gambar 2.10 Bagian-Bagian Mikroskop Sumber: ikomangsena.blogspot.co.id/2013/02/alat-optik-fisika-kelas-x.html

Pada pengamatan menggunakan mikroskop, lensa objektif akan

menghasilkan bayangan nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan yang terbentuk

oleh lensa objektif merupakan benda bagi lensa okuler. Kemudian bayangan akan

dihasilkan kembali oleh lensa okuler sebagai bayangan yang dapat diamati oleh

pengamat.

1) Perbesaran mikroskop untuk mata tak berakomodasi

Pembentukan bayangan pada mikroskop dengan mata tak berakomodasi

menghasilkan bayangan pada jarak tak hingga oleh lensa okuler.

71 Ibid., h. 438.

Page 52: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

36

Gambar 2.11 Pembentukan Bayangan dengan Mata Tidak Berakomodasi

Sumber: belajar.kemdikbud.go.id

Perbesaran total yang dihasilkan dari perbesaran oleh lensa objektif dan lensa

okuler, dapat ditentukan melalui persamaan:72

𝑀𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑀𝑜𝑏 𝑥 𝑀𝑜𝑘

𝑀𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑠′𝑜𝑏

𝑠𝑜𝑏 𝑥

𝑠𝑛

𝑓𝑜𝑘

Keterangan:

𝑀𝑜𝑏 = perbesaran oleh lensa objektif

𝑀𝑜𝑘 = perbesaran oleh lensa okuler

𝑠′𝑜𝑏 = jarak bayangan ke lensa objektif (cm)

𝑠𝑜𝑏 = jarak benda ke lensa objektif (cm)

𝑠𝑛 = titik dekat mata pengamat (cm)

𝑓𝑜𝑘 = jarak fokus lensa okuler (cm)

2) Perbesaran mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum

Pembentukan bayangan pada mikroskop dengan mata berakomodasi

maksimum menghasilkan bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler tepat di titik

dekat mata.

72 Hari Subagya, Op.cit., h. 266.

. . . . . . . . . . . . (2.5)

Page 53: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

37

Gambar 2.12 Pembentukan Bayangan dengan Mata Berakomodasi

Maksimum Sumber: belajar.kemdikbud.go.id

Perbesaran total yang dihasilkan dari perbesaran oleh lensa objektif dan

lensa okuler, dapat ditentukan melalui persamaan:73

𝑀𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑀𝑜𝑏 𝑥 𝑀𝑜𝑘

𝑀𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑠′𝑜𝑏

𝑠𝑜𝑏 (

𝑆𝑛

𝑓𝑜𝑘 + 1)

Keterangan:

𝑀𝑜𝑏 = perbesaran oleh lensa objektif

𝑀𝑜𝑘 = perbesaran oleh lensa okuler

𝑠′𝑜𝑏 = jarak bayangan ke lensa objektif (cm)

𝑠𝑜𝑏 = jarak benda ke lensa objektif (cm)

𝑆𝑛 = titik dekat mata pengamat (cm)

𝑓𝑜𝑘 = jarak fokus lensa okuler (cm)

5) Teropong

Teropong merupakan alat optik yang berfungsi untuk mengamati benda-

benda yang berada jauh dari posisi pengamat. Terdapat beberapa jenis teropong

diantaranya teropong bintang, teropong bumi, dan teropong panggung.

a. Terpong Bintang

Teropong bintang memiliki dua jenis yaitu teropong bias dan teropong

pantul. Teropong bias menggunkan dua lensa positif sebagai lensa objektif dan

okuler, sedangkan teropong patul menggunakan cermin cekung pada objektif,

73 Ibid., h. 265.

. . . . . . . . . . . . (2.6)

Page 54: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

38

lensa positif sebagai lensa okuler, dan cermin datar di antara objektif dan okuler

pada teropong pantul.

Gambar 2.13 Teropong bintang Sumber: http://www.teleskopai.lt/lt/product/52

1. Teropong Bias

a. Menggunakan teropong bias dengan mata tak berakomodasi

Bayangan dari benda yang berada pada posisi jauh tak hingga akan jatuh

di titik fokus lensa objektif, kemudian bayangan tersebut dianggap sebagai benda

oleh lensa okuler dan harus berada tepat di fokus lensa okuler tersebut. Perbesaran

angular dan panjang teropong bias dapat ditentukan melalui persamaan berikut:74

Perbesaran teropong:

Keterangan:

𝑀 = perbesaran angular teropong

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus lensa objektif (cm)

𝑓𝑜𝑘 = jarak fokus lensa okuler (cm)

Panjang teropong:

74 Ibid., h. 268.

𝑀 = 𝑓𝑜𝑏

𝑓𝑜𝑘

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘

. . . . . . . . . . . . (2.7)

. . . . . . . . . . . . (2.8)

Page 55: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

39

Keterangan :

𝑑 = panjang teropong

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus lensa objektif (cm)

𝑓𝑜𝑘 = jarak fokus lensa okuler (cm)

b. Menggunakan teropong bias dengan mata berakomodasi maksimum

Bayangan dari lensa objektif dengan kondisi mata berakomodasi

maksimum harus berada di antara titik fokus dan titik pusat lensa okuler,

kemudian lensa akan membentuk bayangan maya, terbalik, dan diperbesar.

Perbesaran angular dan panjang teropong bias dapat ditentukan melalui

persamaan berikut:75

Perbesaran teropong:

Keterangan :

𝑀 = perbesaran angular teropong

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus lensa objektif (cm)

𝑠𝑜𝑘 = jarak benda ke lensa okuler (cm)

Panjang teropong:

Keterangan :

𝑑 = panjang teropong

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus lensa objektif (cm)

𝑠𝑜𝑘 = jarak benda ke lensa okuler (cm)

b. Teropong Pantul

Perbesaran angular teropong pantul untuk mata tak berakomodasi dapat

ditentukan melalui persamaan berikut:76

75 Ibid., h. 269.

76

Ibid., h. 271.

𝑀 = 𝑓𝑜𝑏

𝑠𝑜𝑘

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑠𝑜𝑘

. . . . . . . . . . . . (2.10)

. . . . . . . . . . . . (2.9)

Page 56: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

40

Keterangan :

𝑀 = perbesaran angular teropong

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus cermin objektif (cm)

𝑓𝑜𝑘 = jarak fokus lensa okuler (cm)

c. Teropong Bumi

a) Menggunakan teropong bumi dengan mata tak berakomodasi

Bayangan yang dihasilkan dari lensa pembalik ketika mata tak

berakomodasi ketika pengamatan, akan terletak di fokus lensa okuler. Perbesaran

dan panjang teropong dapat dilihat melalui persamaan berikut ini:77

Perbesaran teropong:

atau

Keterangan :

𝑀 = perbesaran angular teropong

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus lensa objektif (cm)

𝑓𝑜𝑘 = jarak fokus lensa okuler (cm)

𝑠𝑖(𝑜𝑏)= jarak bayangan ke lensa obyektif (cm)

Panjang teropong:

atau

77 Ibid., h. 272.

𝑀 = 𝑓𝑜𝑏

𝑓𝑜𝑘

𝑀 = |𝑓𝑜𝑏

𝑓𝑜𝑘|

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 4𝑓𝑝 + 𝑓𝑜𝑘

𝑀 = |𝑠𝑖(𝑜𝑏)

𝑓𝑜𝑘|

𝑑 = 𝑠𝑖(𝑜𝑏) + 4𝑓𝑝 + 𝑓𝑜𝑘

. . . . . . . . . . . . (2.11)

. . . . . . . . . . . . (2.12)

. . . . . . . . . . . . (2.13)

. . . . . . . . . . . . (2.14)

. . . . . . . . . . . . (2.15)

Page 57: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

41

Keterangan :

𝑑 = panjang teropong

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus lensa objektif (cm)

𝑓𝑜𝑘 = jarak fokus lensa okuler (cm)

𝑠𝑖(𝑜𝑏)= jarak bayangan ke lensa obyektif (cm)

b) Menggunakan teropong bumi dengan mata berakomodasi maksimum

Bayangan yang dihasilkan dari lensa pembalik ketika mata berakomodasi

maksimum akan terletak di antara titik fokus dan pusat optik lensa okuler.

Perbesaran dan panjang teropong dapat dilihat melalui persamaan berikut ini: 78

Perbesaran teropong:

atau

Keterangan :

𝑀 = perbesaran angular teropong

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus lensa objektif

𝑠𝑜𝑘 = jarak benda ke lensa okuler

𝑠𝑖(𝑜𝑏)= jarak bayangan ke lensa obyektif

Panjang teropong:

atau

78 Ibid., h. 273.

𝑀 = |𝑓𝑜𝑏

𝑠𝑜𝑘|

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 4𝑓𝑝 + 𝑠𝑜𝑘

𝑀 = |𝑠𝑖(𝑜𝑏)

𝑆𝑜𝑘|

𝑑 = 𝑠𝑖(𝑜𝑏) + 4𝑓𝑝 + 𝑠𝑜𝑘

. . . . . . . . . . . . (2.16)

. . . . . . . . . . . . (2.17)

. . . . . . . . . . . . (2.18)

. . . . . . . . . . . . (2.19)

Page 58: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

42

Keterangan :

𝑑 = panjang teropong

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus lensa objektif (cm)

𝑠𝑜𝑘 = jarak benda ke lensa okuler (cm)

𝑠𝑖(𝑜𝑏)= jarak bayangan ke lensa obyektif (cm)

d. Terpong Panggung

Teropong panggung menghasilkan bayangan yang bersifat tegak.

Bayangan tegak yang dihasilkan dilakukan dengan menggunakan lensa negatif

sebagai okuler dan lensa positif sebagai objektif. Bayangan nyata yang dihasilkan

oleh lensa objektif dianggap sebagai benda maya oleh lensa okuler.

a. Menggunakan teropong panggung dengan mata tak berakomodasi

Bayangan nyata yang dihasilkan dari lensa objektif akan terletak di fokus

lensa okuler. Perbesaran dan panjang teropong dapat dilihat melalui persamaan

berikut ini:79

Perbesaran teropong:

atau

Keterangan :

𝑀 = perbesaran angular teropong

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus lensa objektif (cm)

𝑓𝑜𝑘 = jarak fokus lensa okuler (cm)

𝑠𝑜𝑘 = jarak benda ke lensa okuler (cm)

𝑠𝑖(𝑜𝑏)= jarak bayangan ke lensa obyektif (cm)

79 Ibid., h. 274.

𝑀 = |𝑓𝑜𝑏

𝑓𝑜𝑘|

𝑀 = |𝑠𝑖(𝑜𝑏)

𝑠𝑜𝑘|

. . . . . . . . . . . . (2.20)

. . . . . . . . . . . . (2.21)

Page 59: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

43

Panjang teropong:

atau

Keterangan :

𝑑 = panjang teropong

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus lensa objektif (cm)

𝑓𝑜𝑘 = jarak fokus lensa okuler (cm)

𝑠𝑖(𝑜𝑏)= jarak bayangan ke lensa objektif (cm)

b. Menggunakan teropong panggung dengan mata berakomodasi

maksimum

Bayangan yang dihasilkan dari lensa objektif akan terletak di antara titik

fokus dan pusat optik lensa okuler. Perbesaran dan panjang teropong dapat dilihat

melalui persamaan berikut ini:80

Perbesaran teropong:

atau

Keterangan :

𝑀 = perbesaran angular teropong

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus lensa objektif (cm)

𝑠𝑜𝑘 = jarak benda ke lensa okuler (cm)

𝑠𝑖(𝑜𝑏)= jarak bayangan ke lensa obyektif (cm)

80 Ibid., h. 275.

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 − 𝑓𝑜𝑘

𝑑 = 𝑠𝑖(𝑜𝑏) − 𝑓𝑜𝑘

𝑀 = |𝑓𝑜𝑏

𝑠𝑜𝑘|

𝑀 = |𝑠𝑖(𝑜𝑏)

𝑠𝑜𝑘|

. . . . . . . . . . . . (2.22)

. . . . . . . . . . . . (2.23)

. . . . . . . . . . . . (2.24)

. . . . . . . . . . . . (2.25)

Page 60: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

44

Panjang teropong:

atau

Keterangan :

𝑑 = panjang teropong

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus lensa objektif (cm)

𝑠𝑜𝑘 = jarak benda ke lensa okuler (cm)

𝑠𝑖(𝑜𝑏)= jarak bayangan ke lensa obyektif (cm)

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang berhubungan dengan penilaian dengan

menggunakan instrumen penilaian tes multirepresentasi adalah sebagai berikut:

1. Sinaga (2014) dalam penelitian yang berjudul “The Effectiveness of Learning

To Represent Physics Concept Approach: Preparing Pre-Service Physics

Teachers To Be Good Teachers”. Tes dapat dibuat dalam berbagai bentuk

dengan representasi yang beragam. Namun kenyataan di lapangan

menunjukkan sebagian besar instrumen tes pada beberapa bidang studi

menggunakan representasi tunggal untuk menginterpretasikan suatu konsep.

Hal tersebut mengakibatkan proses pengukuran terhadap penguasaan konsep

mahasiswa memiliki interpretasi yang terbatas. Penelitian ini menunjukkan

hasil pemahaman konsep fisika mahasiswa meningkat secara signifikan ketika

mereka mampu menerjemahkan hubungan antara beberapa model

representasi.

2. Lusi Rizki Aulia (2016) dalam penelitian yang berjudul “Pengembangan

Instrumen Tes Berbasis Multirepresentasi Pada Mata Kuliah Pendahuluan

Fisika Zat Padat”. Peniliti telah berhasil mengembangkan Instrumen Tes

Berbasis Multi Representasi pada mata kuliah Pendahuluan Fisika Zat Padat

yang valid, praktis, dan reliabel. Pengembangan instrumen tes menggunakan

penelitian pengembangan, jenis penelitian formatif, yang diputuskan

berdasarkan kebutuhan penelitian. Pada tahap awal, orientasi dan prototipe

awal dilakukan. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar validasi

dan kuesioner. Hasil expert review menunjukkan bahwa instrumen tes yang

dikembangkan tergolong sangat valid (0,91). Semua materi yang diuji

memenuhi kriteria untuk bisa diandalkan dimana r11> rtable. Dengan demikian,

berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen tes yang telah

dikembangkan diklasifikasikan sebagai instrumen yang sangat valid, praktis,

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 − 𝑠𝑜𝑘

𝑑 = 𝑠𝑖(𝑜𝑏) − 𝑠𝑜𝑘

. . . . . . . . . . . . (2.26)

. . . . . . . . . . . . (2.27)

Page 61: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

45

dan reliabel sehingga bisa digunakan dalam pembelajaran Pendahuluan Fisika

Zat Padat.

3. Murtono (2014) dalam penelitian yang berjudul “Fungsi Representasi dalam

Mengakses Penguasaan Konsep Fisika Mahasiswa”. Fisika merupakan ilmu

fenomena alam yang disajikan dalam bentuk gambar, persamaan matematis,

mempunyai hubungan antar variabel fisis. Untuk mengakses perlu

karakteristik yang sesuai dengan ilmu fisika tersebut. Salah satu cara

mengakses yang sesuai adalah dengan bentuk representasi. Repersentasi

mempunyai fungsi sebagai pelengkap, membatasi interpretasi, dan

membangun pemahaman. Telah dilakukan pengukuran terhadap penguasaan

konsep mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika dengan soal multi

representasi. Hasil menunjukkan bahwa jawaban yang benar bervariasi sesuai

dengan konsep yang diukur dan mode representasi yang digunakan.

Multirepresentasi dapat menjadi pelengkap representasi yang lain, membatasi

interpretasi representasi yang lain, dan membangun pemahaman mahasiswa

dalam menyelesaian permasalahan fisika, sesuai dengan fungsi representasi.

4. Fillas Tuti Purwaningsih (2013) dalam penelitiannya yang berjudul

“Pengembangan Instrumen Tes CSREC (Conseptual Survey of Resistive

Electric Circuit) Representasi Grafik dan Verbal untuk Mengukur Tingkat

Pemahaman Siswa SMA”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan

instrumen tes CSREC (Conceptual Survey of Resistive Electric Circuit)

dengan menggunakan kombinasi representasi yaitu grafik dan verbal,

mengetahui sifat butir soal instrumen tes CSREC dalam materi Listrik

Dinamis. Berdasarkan analisis hasil data sifat butir soal Instrumen Tes

CSREC (Conseptual Survey of Resistive Electric Circuit) Representasi Grafik

dan Verbal yang telah dikembangkan adalah semua soal telah memenuhi

kriteria valid berdasarkan analisis validitas soal dimana (rhitung > 0,207) dengan

nilai reliabilitas 0,48 (kategori cukup reliable); tingkat kesukaran instrumen

tes CSREC sebanyak 68% dalam kategori sedang, dan 32% dalam kategori

sukar; daya pembeda butir soal sebanyak 24% dalam kategori baik, 52%

dalam kategori cukup dan 24% dalam kategori jelek; dan efektivitas pengecoh

sebanyak 30% efektif dan 70% tidak efektif. Miskonsepsi yang dapat

diungkap dengan menggunakann instrumen tes CSREC (Conseptual Survey of

Resistive Electric Circuit) representasi grafik dan verbal yaitu pada konsep:

kuat arus listrik, hukum ohm, susunan hambatan (seri&paralel), dan GGL.

5. Sheny Meylida (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Profil Kemampuan

Multi Representasi Terhadap Kelompok Prestasi Belajar dan Kecerdasan

Majemuk Siswa SMP”. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan

menjelaskan profil kemampuan multi representasi terhadap kelompok prestasi

belajar dan kecerdasan majemuk siswa. Sampel penelitian adalah satu kelas

VIII pada suatu SMP Negeri kota Bandung, yang berjumlah 34 orang siswa.

Hasil penelitian menggambarkan a) profil kemampuan multi representasi

terhadap kelompok prestasi belajar siswa yaitu, kemampuan multi representasi

berbanding lurus dengan prestasi belajar siswa, b) profil kemampuan multi

representasi terhadap kecerdasan majemuk, adalah sebagai berikut: 1)

Kelompok kecerdasan interpersonal sangat unnggul dalam menjawab soal tipe

Page 62: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

46

soal grafik-verbal, 2) Kelompok kecerdasan logika-matematis unggul dalam

menjawab soal tipe data-verbal dan soal tipe gambar-matematis, 3) Kelompok

kecerdasan kinestetik sangat unggul dalam menjawab soal tipe verbal-

matematik, 4) Kelompok kecerdasan linguistik-verbal dan interpersonal

unggul dalam menjawab soal tipe verbal-gambar, 5) Hampir semua

kecerdasan unnggul dalam menjawabb soal tipe verbal-simbol kecuali

kecerdasan visual-spasial.

6. Yuvita Widi Astuti (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Bahan Ajar

Fisika SMA dengan Pendekatan Multi Representasi” menggunakan contoh

soal dalam bahan ajarnya dengan penyelesaiannya yang ditulis secara runtut

dimulai dengan representasi verbal dilanjutkan dengan penggambaran soal

verbal tersebut dalam representasi gambar dan atau diagram benda bebas,

selanjutnya penyelesaian secara matematis, dan diakhiri dengan interpretasi

berbentuk verbal dari jawaban soal. Ketika siswa mengerjakan latihan soal

menggunakan langkah-langkah penyelesaian seperti dalam contoh soal siswa

lebih mengoptimalkan kemampuan berpikirnya terutama dalam menganalisis

gambar maupun mengubah bentuk verbal menjadi gambar, sehingga siswa

tidak hanya menghapal rumus tanpa mengetahui arti fisis dari rumus tersebut.

Langkah-langkah dalam pemecahan soal menggunakan multi representasi

dilakukan secara runtut dan lengkap dengan representasi gambar dan

representasi diagram bebas, selain penggunaan representasi matematis yang

biasa dilakukan siswa.

7. Novita Anggraini (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengembangan

Instrumen Assessment Isomorphic dan Rubriknya berbasis Multi-representasi

Pada Materi Hukum II Newton”. Instrumen tersebut telah teruji sesuai teori

dengan kualitas: sangat menarik, sangat mudah digunakan, dan sangat

bermanfaat. Berdasarkan perolehan hasil belajar siswa yang mencapai nilai

rata-rata 75,8 dengan persentase kelulusan siswa sebesar 86,11% pada uji

terhadap siswa kelas X2 SMA Negeri 1 Way Tenong semester ganjil Tahun

Pelajaran 2013/2014.

C. Kerangka Berpikir

Pada Teori yang telah dijabarkan sebelumnya, maka menghasilkan

kerangka berpikir yaitu Instrumen Tes Multi Representasi dikembangkan untuk

dapat mengidentifikasi keterampilan Representasi siswa. Berdasarkan Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2016

tentang Standar Penilaian Pendidikan, pemerintah telah menetapkan kebijakan

penetapan KKM yang harus dicapai oleh peserta didik melalui rapat dewan

pendidik dan peserta didik yang belum mencapai KKM satuan pendidikan harus

mengikuti pembelajaran remedi. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik harus

Page 63: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

47

mencapai nilai KKM tertentu dalam penilaian suatu pembelajaran termasuk

pembelajaran pada mata pelajaran Fisika.

Rendahnya hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan sebagian besar

nilai peserta didik masih berada di bawah KKM, dapat disebabkan oleh beberapa

hal yang mempengaruhi. Berdasarkan fakta di lapangan, diperoleh gambaran

bahwa siswa masih kesulitan dalam menguasai konsep fisika yang memiliki

karakteristik penyajian konsepnya terdiri dari beberapa format multi representasi.

Keterampilan representasi siswa menjadi hal yang sangat penting dalam

menguasai konsep secara utuh. Hal ini seharusnya dapat menjadi salah satu poin

yang harus diperhatikan oleh pendidik.

Keterampilan representasi siswa dapat diinterpretasikan melalui hasil

penilaian yang diperoleh pada pembelajaran mata pelajaran Fisika. Pendidik perlu

mengembangkan kemampuan representasi peserta didik sehingga pendidik dapat

mengetahui tingkat kemampuan peserta didik dalam merepresentasikan suatu

konnsep dalam berbagai format. Latihan soal dan tugas yang dikembangkan oleh

pendidik juga seharusnya berbasis multi representasi. Hal inilah yang menjadi

dasar perlunya pengembangan Instrumen Tes Multi Representasi pada konsep

Fisika yang memiliki karakteristik konsep penyajian materinya terdiri dari

berbagai format. Maka dalam penelitian ini peneliti melakukan Pengembangan

Instrumen Tes Multi Representasi pada Konsep Alat-Alat Optik untuk

Mengidentifikasi Keterampilan Representasi Siswa. Bagan kerangka berpikir

penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Page 64: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

48

Gambar 2.13 Kerangka Berpikir Penelitian

Peserta Didik harus mencapai KKM

yang telah Ditetapkan melalui Rapat

Dewan Pendidik

Tuntutan Revisi Kurikulum 2013 (K-13)

Prosedur Penilaian

yang Dilakukan

setelah Tahap

Penilaian yaitu

Mengolah,

Menganalisis, dan

Menginterpretasikan

Hasil Penilaian

Hasil Belajar Siswa Sebagian

Besar Relatif Lebih Kecil dari

KKM

Faktanya

Kesulitan Belajar

Siswa dalam

Menguasai Konsep

Fisika yang

Disajikan dalam

Berbagai Format

Representasi

Sebagian

Besar

Konsep

Fisika

Disajikan

dalam

berbagai

format

Representasi

Guru Perlu

Mengembangkan

Keterampilan

Representasi

Siswa pada Mata

Pelajaran Fisika

Latihan Soal dan

Tes juga harus

dikembangkan

berbasis Multi

Representasi

Interpretasi Hasil

Penilaian berupa

Keterampilan

Representasi

Siswa pada Mata

Pelajaran Fisika

Relatif Masih

Belum Banyak

Dilakukan

Pengembangan Instrumen Tes Multi Representasi pada Konsep Alat-Alat Optik

untuk Mengidentifikasi Keterampilan Representasi Siswa

Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar

Penilaian Pendidikan

Faktanya

Perlu Dikembangkan Instrumen Tes Multi Representasi pada Konsep yang

Penyajian Materinya Terdiri dari Beberapa Format

Page 65: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

49

D. Hipotesis Penelitian

Instrumen tes multi representasi yang dikembangkan valid dan praktis dalam

pembelajaran fisika.

Page 66: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

50

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan model penelitian

pengembangan development studies yang merujuk pada Akker et.al. Berdasarkan

tujuannya, model penelitian pengembangan dapat dibedakan menjadi dua macam,

yaitu validation studies dan development studies. Akker et.al (2006) menyatakan,

model penelitian pengembangan yang bertujuan untuk membantah teori-teori

belajar disebut validation studies, sedangkan yang bertujuan untuk menyelesaikan

suatu masalah dalam pendidikan melalui teori pengetahuan yang relevan disebut

sebagai development studies.81

Model penelitian pengembangan yang digunakan oleh peneliti adalah

development studies yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu masalah dalam

pembelajaran di sekolah. Penyelesaian masalah dalam pembelajaran tersebut

dilakukan melalui produk yang dihasilkan berupa instrumen tes multi representasi.

B. Prosedur Pengembangan

Menurut Akker et.al development study dilaksanakan melalui beberapa

prosedur, yaitu Preliminary Research (Penelitian Pendahuluan), Prototyping

Stage (Tahap Prototipe), Summative Evaluation (Evaluasi Sumatif), dan

Systematic reflection and documentation (Refleksi Sistematik dan

Dokumentasi).82

Prosedur pengembangan instrumen tes multi representasi

berdasarkan teori development study yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat

pada diagram 3.1.

81

Jan van den Akker, et al., Educational Design Research, (New York: Routledge, 2006)

p.152.

82

Ibid., p.154.

Page 67: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

51

TAHAP 1

PRELIMINARY RESEARCH

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Pengembangan Tahap 1

Melakukan Studi Pendahuluan

Studi Literatur Survei Lapangan

Mengidentifikasi

Masalah terkait

Penilaian Pembelajaran

Mengumpulkan

Informasi sebagai Data

Pendukung Masalah

yang Teridentifikasi

dalam Penilaian

Pembelajaran

Teridentifikasi bahwa Pada Penilaian Tes Tertulis

dalam Pembelajaran Masih Belum DikembangkanTes

yang Berbasis Multi Representasi

Konsep Fisika terdiri dari beberapa Format

Representasi yang dapat Membantu Siswa dalam

Menguasi Suatu Konsep Secara Utuh

Kurang dikembangkannya Instrumen Tes Multi

Representasi Mengakibatkan Guru tidak dapat

Mengetahui Tingkat Kemampuan Representasi Siswa

pada Masing-Masing Format Representasi

Pengembangan ITMR pada Konsep Alat-Alat Optik

untuk Mengidentifikasi Kemampuan

Representasi Siswa

Page 68: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

52

Diagram 3.2 Prosedur Penelitian Pengembangan Tahap 2

TAHAP 2

PROTOTYPING STAGE

Merevisi Instrumen Tes Berdasarkan Hasil Uji Coba

Skala Luas

Pemilihan Konsep Fisika yang

akan Dijadikan Sampel Penelitian

Alat-Alat Optik

Mengidentifikasi Format Representasi yang terdapat

pada Konsep Alat-Alat Optik

Menyusun Butir Soal Instrumen Tes Berdasarkan

Panduan Penulisan Butir Soal

Mengidentifikasi Format Representasi yang ada pada

Setiap Butir Soal dan Jawaban

Melakukan Validasi Materi, Konstruk, dan Bahasa

Melalui Judgment Ahli

Revisi Tidak Ya

Instrumen Tes Multi Representasi Hasil Validasi

Judgment Ahli

Uji Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran, dan

Daya Pembeda Butir Soal

Instrumen Tes Multi Representasi Siap

Diimplementasikan pada Uji Coba Skala Terbatas

Melakukan Uji Coba Skala Terbatas

Merevisi Instrumen Tes yang Masih Belum Layak

Instrumen Tes Multi Representasi Siap Diimplementasikan pada Uji Coba Skala

Luas

Menyusun Perangkat

Pembelajaran

Menganalisis Hasil Uji Coba Terbatas Mengidentifikasi Kemampuan Multi Representasi

Siswa

Menelaah KI dan KD

Merumuskan Indikator

Pembelajaran

Merumuskan Tujuan

Pembelajaran

Page 69: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

53

TAHAP 3

SUMMATIVE EVALUATION

Diagram 3.3 Prosedur Penelitian Pengembangan Tahap 3

Melakukan Uji Coba Skala Luas

Melakukan Uji

Kepraktisan

Instrumen Tes

Menganalisis Hasil Uji Coba Skala Luas

Merevisi Instrumen Tes berdasarkan Hasil

Uji Coba Skala Luas

Hasil Pengembangan Instrumen Tes Multi

Representasi

Mengidentifikasi

Kemampuan

Representasi Siswa

Page 70: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

54

TAHAP 4

SYSTEMATIC REFLECTION AND DOCUMENTATION

Diagram 3.4 Prosedur Penelitian Pengembangan Tahap 4

1. Tahap Penelitian Pendahuluan (Preliminary Research)

Tahap Penelitian Pendahuluan terdiri dari dua langkah yaitu studi literatur

dan survei lapangan. Pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti, studi literatur

dilakukan untuk mengidentifikasi masalah terkait penilaian pembelajaran melalui

jurnal, skripsi, dan buku yang relevan. Setelah masalah terkait penilaian

pembelajaran teridentifikasi, peneliti melakukan survei lapangan untuk mencari

informasi sebagai data pendukung dari masalah yang teridentifikasi melalui survei

lapangan ke beberapa sekolah. Data pendukung yang diperoleh dari kegiatan

survei lapangan terkait dengan kegiatan penilaian yang dilakukan pada

pembelajaran fisika.

Peneliti melakukan survei lapangan di lima sekolah yang berada di

wilayah Jakarta Selatan, yaitu: SMAN 29 Jakarta, SMAN 32 Jakarta, SMAN 74

Jakarta, SMAN 87 Jakarta, dan SMAN 86 Jakarta. Survei lapangan dilakukan

melalui pemberian angket kepada satu orang guru fisika dan satu kelas siswa pada

setiap sekolah.

2. Tahap Prototipe (Prototyping Stage)

Langkah awal yang dilakukan pada Tahap Prototipe berupa pemilihan

konsep fisika yang akan dijadikan sampel penelitian berdasarkan hasil data yang

telah diperoleh pada survey lapangan. Berdasarkan hasil data yang diperoleh pada

survey lapangan, terpilih konsep fisika Alat-Alat Optik yang kemudian ditelaah

Menetapkan Desain Akhir Pengembangan Produk

Kerangka (Framework) Akhir Pengembangan Produk

Instrumen Tes Multi Representasi

Page 71: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

55

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasarnya berdasarkan silabus revisi kurikulum

2013 (K-13).

Langkah yang dilakukan peneliti berikutnya, yaitu menyusun kisi-kisi

instrumen tes yang di dalamnya terdapat aspek multi representasi dan mengacu

pada materi-materi esensial sesuai dengan silabus revisi kurikulum 2013 (K-13).

Materi-materi esensial yang merupakan sub konsep dari konsep alat-alat optik

yaitu: mata, cacat mata, kamera, lup, mikroskop, dan teropong. Instrumen tes

Multi Representasi yang dikembangkan terdiri dari 40 butir soal objektif

berbentuk pilihan ganda dan kisi-kisinya dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Tes Multi Representasi

Indikator Bentuk Representasi

Aspek Kognitif

yang Diukur

Soal Jawaban C1 C2 C3 C4

Menyebutkan bagian-bagian

mata beserta fungsinya

Gambar Verbal 1

Verbal Gambar 2

Menyatakan jenis-jenis cacat

mata dan kacamata yang

digunakan penderita cacat mata

Verbal Verbal 3

Verbal Gambar 4

Verbal Matematis 5

Menentukan kekuatan lensa

kacamata yang harus digunakan

penderita cacat mata

Verbal Matematis 6

Menyatakan jenis-jenis cacat

mata dan kacamata yang

digunakan penderita cacat mata

Verbal Verbal 7

Verbal Gambar 8

Verbal Matematis 9

Menentukan kekuatan lensa

kacamata yang harus digunakan

penderita cacat mata

Verbal Matematis 10

Menyatakan jenis-jenis cacat

mata dan kacamata yang

digunakan penderita cacat mata

Gambar Verbal 11

Mengidentifikasi pembentukan

bayangan benda pada lup

melalui pengamatan dengan

mata berakomodasi maksimum

dan tidak berakomodasi

Verbal Diagram 12

Verbal Diagram 13

Menentukan perbesaran angular Verbal Matematis 14

Page 72: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

56

yang dihasilkan pada

pengamatan menggunakan lup

Menentukan besaran-besaran

terkait perbesaran angular pada

lup

Verbal Diagram 15

Menyimpulkan hubungan antara

jarak fokus lup dan perbesaran

yang dihasilkan

Gambar Verbal 16

Menentukan perbesaran angular

yang dihasilkan pada

pengamatan menggunakan lup

Diagram Matematis 17

Mengidentifikasi pembentukan

bayangan benda pada

mikroskop melalui pengamatan

dengan mata berakomodasi

maksimum dan tidak

berakomodasi

Verbal Diagram 18

Menyelesaikan permasalahan

terkait pengamatan suatu objek

melalui lup dengan mata

berakomodasi maksimum dan

tidak berakomodasi

Verbal Matematis 19

Verbal Matematis 20

Diagram Matematis 21

Verbal Diagram 22

Verbal Matematis 23

Menyebutkan bagian-bagian

kamera beserta fungsinya Verbal Gambar 24

Mengetahui prinsip

pembentukan bayangan pada

mikroskop

Verbal Verbal 25

Menentukan perbesaran yang

dihasilkan pada pengamatan

menggunakan mikroskop

Verbal Matematis 26

Diagram Matematis 27

Verbal Diagram 28

Menyelesaikan permasalahan

terkait pengamatan suatu objek

melalui mikroskop dengan mata

berakomodasi maksimum dan

tidak berakomodasi

Diagram Matematis 29

Verbal Matematis 30

Verbal Matematis 31

Diagram Matematis 32

Verbal Diagram 33

Mengetahui jenis-jenis teropong

dan komponen penyusunnya Verbal Gambar 34

Menentukan perbesaran benda

yang dihasilkan dari

pengamatan melalui teropong

Verbal Matematis 35

Menyelesaikan permasalahan

terkait pengamatan suatu objek

melalui teropong dengan mata

Verbal Matematis 36

Verbal Matematis 37

Page 73: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

57

Pengoptimalan prototipe pada instrumen tes yang dikembangkan

dilakukan dengan melakukan validasi terhadap instrumen tersebut. Validasi

tersebut meliputi: validasi materi, konstruk, dan bahasa yang ditentukan melalui

judgment ahli. Validasi instrumen tes berdasarkan judgment ahli melibatkan dua

orang ahli. Ahli yang pertama merupakan dosen pendidikan fisika UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan ahli yang kedua merupakan guru bidang studi fisika

SMAN 87 Jakarta. Validasi ini dilakukan dengan pemberian angket yang berisi

indikator-indikator yang mengacu pada kaidah penulisan soal pilihan ganda yang

merujuk pada kaidah penulisan soal pilihan ganda yang diterbitkan oleh

Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008.

Hasil data kualitatif yang diperoleh dari validasi instrumen tes berdasarkan

judgment ahli akan dikonversi menjadi data kuantitatif, sehingga dapat diketahui

nilai dari validitas instrumen tes tersebut. Beberapa catatan yang diberikan oleh

ahli merupakan bahan yang dijadikan sebagai acuan untuk menentukan hal yang

harus direvisi dari instrumen tes yang dikembangkan. Selain validasi berdasarkan

judgment ahli, pengoptimalan prototipe juga dilakukan dengan menentukan

validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda pada setiap butir soal

dengan menguji cobakan instrumen tes tersebut kepada siswa kelas XI SMAN 29

Jakarta.

Tahap berikutnya yang dilakukan adalah tahap evaluasi formatif yaitu

tahap yang dilakukan untuk melakukan uji coba terhadap instrumen tes multi

representasi yang dikembangkan pada skala terbatas. Tahap uji coba skala terbatas

dilakukan terhadap 10 orang siswa kelas XI SMAN 87 Jakarta. Pada tahap ini

peneliti memperoleh data berupa skor siswa dalam mengerjakan instrumen tes

yang diberikan, kemudian data tersebut dianalisis sehingga peneliti dapat

mengidentifikasi kemampuan multi representasi siswa. Selain mengidentifikasi

berakomodasi maksimum dan

tidak berakomodasi

Mengetahui jenis-jenis teropong

dan komponen penyusunnya

Diagram Verbal 38

Verbal Verbal 39

Verbal Gambar 40

Jumlah 9 10 10 11

Page 74: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

58

kemampuan multi representasi siswa, pada tahap ini peneliti juga melakukan uji

kepraktisan instrumen tes yang dikembangkan melalui pemberian angket respon

kepada siswa, sehingga dapat diperoleh kategori praktikabilitas instrumen

tersebut.

3. Tahap Evaluasi Sumatif (Summative Evaluation)

Tahap evaluasi sumatif merupakan tahap yang dilakukan untuk melakukan

uji coba terhadap instrumen tes multi representasi yang dikembangkan pada skala

luas. Tahap uji coba skala luas dilakukan terhadap 30 orang siswa kelas XI

SMAN 87 Jakarta. Tahap ini memiliki langkah yang sama pada tahap evaluasi

formatif yaitu melakaukan uji coba terhadap instrumen tes yang dikembangkan

dan memberikan angket respon untuk mengetahui kepraktisan instrumen, akan

tetapi subjek uji cobanya terdapat dalam jumlah yang lebih besar.

4. Tahap Refleksi Sistematik dan Dokumentasi (Systematic reflection and

documentation)

Tahap terakhir dalam penelitian pengembangan yang dilakukan oleh

peneliti yaitu tahap refleksi sistematik dan dokumentasi. Pada tahap ini, peneliti

menetapkan desain akhir pengembangan produk dan kerangka (Framework)

pengembangan produk Instrumen Tes Multi Representasi.

C. Desain Uji Coba

Uji coba terhadap produk berupa instrumen tes multi representasi yang

dikembangkan dilakukan pada beberapa tahap. Pada tahap pengoptimalan

prototipe, dilakukan uji validitas instrumen berdasarkan judgment ahli. Uji

validitas intrumen ini bertujuan untuk mengetahui validitas instrumen dari aspek

materi, konstruk, dan bahasa.

Instrumen tes yang telah direvisi berdasarkan judgment ahli, kemudian

dijui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda butir soalnya.

Setelah diperoleh instrumen tes dengan butir soal yang valid dan reliabel, peneliti

melakukan uji coba yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran pada konsep

Page 75: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

59

fisika alat-alat optik dilakukan. Uji coba tersebut merupakan evaluasi pada tahap

akhir pembelajaran yang dilakukan pada skala terbatas dan skala luas.

Pada uji coba skala terbatas, peneliti mencari informasi terkait kekurangan

yang masih terdapat dalam instrumen tes dan pelaksaanaan pengerjaan instrumen

tes secara teknis. Peneliti juga melakukan uji kepraktiksan instrumen melalui

pemberian angket respon kepada siswa pada uji coba skala terbatas dan skala luas.

D. Subjek Uji Coba

Subjek uji coba pada penelitian ini adalah siswa kelas 11 SMAN 87

Jakarta. Secara lebih rinci, dapat dijelaskan sebagai berikut ini:

1. Subjek uji coba pada skala terbatas

Uji coba yang dilakukan pada skala terbatas melibatkan subjek uji coba

yang terdiri dari 10 orang siswa kelas XI SMAN 87 Jakarta. Pada tahap ini, uji

coba terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui kekurangan yang masih terdapat

dalam instrumen tes dan pelaksanaan pengerjaan instrumen tes secara teknis

dengan jumlah subjek uji coba 10 orang.

2. Subjek uji coba pada skala luas

Uji coba yang dilakukan pada skala luas melibatkan subjek uji coba yang

terdiri dari 30 orang siswa kelas XI SMAN 87 Jakarta. Pada tahap ini, uji coba

terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui kekurangan yang masih terdapat

dalam instrumen tes dan pelaksanaan pengerjaan instrumen tes secara teknis

dengan jumlah subjek uji coba 30 orang.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari instrumen tes

dan instrumen non tes. Instrumen tes yang digunakan merupakan innstrumenn tes

multi represenntasi yang digunakan, sedangkan instrumen non tes yang digunakan

adalah angket penelitian pendahuluan, angket judgment ahli, dan angket respon

siswa terhadap kepraktisan instrumen tes multi representasi yang dikembangkan.

Page 76: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

60

1) Instrumen Tes

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian merupakan instrumen tes

multi representasi yang dikembangkan, yaitu terdiri dari 40 butir soal pilihan

ganda yang diuji validitasnya melalui judgment ahli dan dianalisis validitas butir

soal, relibilitas, taraf kesukaran serta daya pembeda.

2) Instrumen Non Tes

a. Angket Penelitian Pendahuluan

Angket yang digunakan pada penelitian pendahuluan terdiri dari 15

pertanyaan yang terkait dengan kurikulum dan penilaian pembelajaran fisika.

Kisi-kisi angket penelitian pendahuluan yang digunakan oleh peneliti dapat dilihat

pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Studi Pendahuluan

No. Indikator Nomor Pertanyaan Jumlah

1. Kurikulum yang digunakan dalam

pembelajaran fisika. 1, 2 2

2. Minat siswa terhadap mata

pelajaran fisika. 3 1

3. Konsep fisika yang dianggap sulit

oleh siswa. 4 1

4. Kesulitan siswa dalam mempelajari

konsep fisika. 5 1

5.

Jenis penilaian yang sering

digunakan oleh guru dalam

pembelajaran fisika.

6 1

6.

Jenis tes yang sering digunakan

oleh guru dalam pembelajaran

fisika.

7 1

7.

Bentuk penyajian soal dan

penyelesaian yang sering

digunakan oleh guru saat ujian

mata pelajaran fisika.

8, 9 2

8.

Penguasaan siswa terhadap bentuk

penyelesaian soal saat ujian mata

pelajaran fisika.

10, 11 2

Page 77: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

61

9. Konsep fisika yang perlu disajikan

dalam berbagai bentuk penyajian. 12, 13, 14, 15 4

Jumlah 15

b. Angket Judgment Ahli

Angket penilaian ahli yang digunakan untuk mengetahui validitas instrumen

tes yang dikembangkan, dianalis menggunakan skala Likert. Indikator yang dinilai

oleh ahli untuk menentukan validitas materi instrumen tes yang dikembangkan

dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Indikator Validasi Materi Instrumen Tes

No Indikator

1 Soal sesuai dengan indikator

2 Hanya memiliki satu kunci jawaban

3 Pengecoh pada pilihan jawaban berfungsi

4 Soal sesuai dengan aspek ranah kognitif yang diukur

Indikator yang dinilai oleh ahli untuk menentukan validitas konstruk

instrumen tes yang dikembangkan dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Indikator Validasi Konstruk Instrumen Tes

No Indikator

1 Soal dirumuskan secara jelas dan tegas

2 Rumusan soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang

diperlukan saja

3 Soal tidak memberi petunjuk ke arah kunci jawaban

4 Soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda

5 Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi

6 Panjang pilihan jawaban relatif sama

7 Pilihan jawaban tidak mengandung pernyataan “Semua pilihan

jawaban di atas salah" atau "Semua pilihan jawaban di atas benar"

8 Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasar-kan

urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis

Page 78: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

62

9 Gambar, grafik, tabel, diagram, wacana, dan sejenisnya jelas dan

berfungsi

10 Rumusan soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang

bermakna tidak pasti (sebaiknya, umumnya, kadang‐kadang)

11 Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya

Indikator yang dinilai oleh ahli untuk menentukan validitas bahasa

instrumen tes yang dikembangkan dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5 Indikator Validasi Bahasa Instrumen Tes

No Aspek

1 Soal sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia

2 Bahasa yang digunakan komunikatif

3 Pilihan jawaban tidak mengulang kata/frase yang yang bukan

merupakan satu kesatuan pengertian

c. Angket Respon Kepraktisan Instrumen

Angket yang digunakan untuk menguji kepraktisan instrumen tes yang

dikembangkan menggunakan rating-scale (skala bertingkat). Menurut Sugiyono,

dengan rating-scale data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian

ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.83

Indikator yang dinilai pada uji

kepraktisan instrumen dapat dilihat pada tabel 3.6.

Tabel 3.6 Indikator Uji Kepraktisan Instrumen Tes

No. Indikator

1. Instrumen tes tidak menuntut peralatan yang banyak dalam

pengerjaannya

2. Instrumen tes memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengerjakan

soal yang dianggap mudah terlebih dahulu

3. Instrumen tes memiliki petunjuk pengerjaan soal yang jelas

4. Instrumen tes memiliki ukuran tulisan yang mudah dibaca

83 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013),

h. 97.

Page 79: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

63

5. Instrumen tes memiliki gambar yang jelas dan ukuran yang tepat

F. Uji Coba Produk

Uji coba produk berupa instrumen tes multi representasi dilakukan pada

dua tahap yaitu pada evaluasi formatif atau skala kecil dan pada evaluasi sumatif

atau skala besar. Uji coba produk pada skala kecil melibatkan 10 orang siswa

kelas XI IPA 4 SMAN 87 Jakarta dan pada skala besar melibatkan 30 orang siswa

kelas X1 IPA 3 SMAN 87. Uji coba terhadap instrumen tes multi representasi

dilakukan untuk mengetahui kekurangan yang masih terdpat pada instrumen tes

dan pelaksanaan pengerjaan instrumen tes oleh para siswa.

G. Teknik Analisis Data

a) Analisis Data Instrumen Tes

1) Validitas Butir Soal

Validitas butir soal ditentukan melalui teknik analisis korelasi product

moment dengan angka kasar melalui rumus sebagai berikut:84

𝑟xy =N ∑ XY − (∑ X)(Y)

√{N ∑ X2 − (∑ X)2}{N ∑ Y2 − (∑ Y)2}

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

X = Skor item awal

Y = Skor item akhir

∑ 𝑋𝑌 = Jumlah hasil kali X dengan Y

X2 = Kuadrat dari X

Y2 = Kuadrat dari Y

N = Banyaknya subjek skor X dan skor Y

Penafsiran harga koefisien korelasi dapat dilakukan dengan cara

menginterpretasikannya pada beberapa kriteria. Menurut Suharsimi, interpretasi

mengenai besarnya koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel 3.7 sebagai berikut:

84

Suharsimi Arikunto, Op.cit., h. 93.

Page 80: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

64

Tabel 3.7 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi85

Rentang Nilai

Koefisien Korelasi Kriteria

0,800 – 1,00 Sangat Tinggi

0,600 – 0,800 Tinggi

0,400 – 0,600 Cukup

0,200 – 0,400 Rendah

0,00 – 0,200 Sangat Rendah

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan menggunakan Anates V4,

diperoleh hasil validitas butir soal pada tabel 3.8.

Tabel 3.8 Hasil Analisis Validitas Butir Soal

Kategori Soal Nomer Butir Soal Jumlah Presentase

Valid

1, 2, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14,

15, 17, 18, 20, 21, 22, 24, 27, 29,

30, 32, 33, 35, 39, 40

26 65%

Tidak Valid 3, 5, 10, 16, 19, 23, 25, 26, 28, 31,

34, 36, 37, 38 14 35%

Jumlah 40 100%

2) Reliabilitas Tes

Reliabilitas tes merupakan ukuran ketetapan sebuah tes. Tes tersebut

dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan

berkali-kali. Nilai reliabilitas dapat ditentukan dengan menentukan koefisien

reliabilitas. Teknik yang digunakan untuk menetukan reliabilitas tes dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Spearmen-Brown dengan

metode belah dua (split-half method). Metode belah dua yang digunakan peneliti

adalah pembelahan awal-akhir yang memiliki perhitungan sebagai berikut:86

85 Ibid., h. 89.

86

Ibid., h. 110.

Page 81: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

65

r11 = 2𝑟1

212

(1+𝑟𝑟12

12

)

Keterangan:

r11 = Koefisien reliabilitas

𝑟1

2

1

2

= 𝑟xy = Korelasi antara skor tiap soal yang dibelah dua

Korelasi antara skor tiap soal yang dibelah dua dihitung menggunakan

rumus korelasi Product Moment sebagai berikut:87

𝑟xy =N ∑ XY − (∑ X)(Y)

√{N ∑ X2 − (∑ X)2}{N ∑ Y2 − (∑ Y)2}

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

X = Skor item awal

Y = Skor item akhir

∑ 𝑋𝑌 = Jumlah hasil kali X dengan Y

X2 = Kuadrat dari X

Y2 = Kuadrat dari Y

N = Banyaknya subjek skor X dan skor Y

Penafsiran harga koefisien korelasi dapat dilakukan dengan

membandingkan nilai r yang diperoleh dengan nilai r pada tabel harga kritik r

product moment sehingga dapat diketahui signifikan tidaknya korelasi tersebut.

Jika harga r lebih kecil dari harga kritik dalam tabel, maka korelasi tersebut tidak

signifikan, begitu juga sebaliknya.88

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan menggunakan Anates V4,

diperoleh hasil reliabilitas tes pada tabel 3.9.

87

Ibid.,h. 93.

88

Ibid.,h. 89.

Page 82: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

66

Tabel 3.9 Hasil Analisis Reliabilitas Tes

Koefisien Reliabilitas Nilai r tabel (5%) Kategori

0,59 0,334 Reliabel

3) Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan terlalu sukar.

Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha

memecahkannya. Sebaliknya soal yang teralalu sukar akan menyebabkan siswa

menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di

luar jangakauannya. Taraf kesukaran suatu butir soal adalah proporsi dari

keseluruhan siswa yang menjawab benar pada butir soal tersebut. Indeks

kesukaran dihitung dengan rumus:89

P =B

JS

Keterangan :

P = indeks kesukaran soal

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Arti nilai indeks kesukaran soal (P) dapat diketahui dengan cara

membandingkan nilai tersebut dengan ketentuan yang sering diikuti, indeks

kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 3. 10 Klasifikasi Indeks Kesukaran90

Nilai Indeks

Kesukaran Interpretasi Tingkat Kesukaran

0,71-1,00 Mudah

0,31-0,70 Sedang

0,00-0,30 Sukar

89 Ibid., h. 222.

90

Ibid., h. 225.

Page 83: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

67

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan menggunakan Anates V4,

diperoleh hasil taraf kesukaran pada tabel 3.11.

Tabel 3.11 Hasil Analisis Taraf Kesukaran

Kriteria Soal Butir Soal

Jumlah Soal Presentase

Mudah 15 37,5%

Sedang 13 32,5%

Sukar 10 25%

Jumlah 40 100%

4) Daya Pembeda

Daya pembeda suatu butir soal adalah kemampuan butir soal untuk

membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang

berkemampuan rendah.91

Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda

disebut indeks diskriminasi, ditulis dengan simbol D. Daya pembeda dapat

dihitung dengan menggunakan rumus:92

D =BA

JA−

BB

JB= PA − PA

Keterangan :

D = Indeks daya pembeda

JA = Jumlah peserta kelompok atas

JB = Jumlah peserta kelompok Bawah

BA = Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar.

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Daya pembeda yang diperoleh pada perhitungan dapat ditentukan

klasifikasinya melalui tabel intepretasi daya pembeda yang ditunjukkan pada tabel

di bawah ini.

91 Ibid., h. 226.

92 Ibid., h. 228.

Page 84: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

68

Tabel 3.12 Intepretasi Daya Pembeda93

Daya Pembeda Klasifikasi

Nilai negatif Buruk (Drop)

0,00 – 0,20 Jelek (Poor)

0,21 – 0,40 Cukup (Satistifactory)

0,41 – 0,70 Baik (Good)

0,71 – 1,00 Baik Sekali (Excellent)

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan menggunakan Anates V4,

diperoleh hasil analisis daya pembeda pada tabel 3.13.

Tabel 3.13 Hasil Analisis Daya Pembeda

Klasifikasi Butir Soal

Jumlah Soal Presentase

Buruk (Drop) 3 7,5%

Jelek (Poor) 10 25%

Cukup (Satistifactory) 9 22,5%

Baik (Good) 15 37,5%

Baik Sekali (Excellent) 3 7,5%

Jumlah 40 100%

5) Kemampuan Representasi

Kemampuan representasi siswa dapat dianalisis melalui perhitungan skor

siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal dan pada setiap tipe soal.

Persamaan untuk menentukan presentase kemampuan multi representasi siswa

pada setiap butir soal adalah sebagai berikut:

𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 1 =∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑘𝑒 − 𝑛

∑ 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100%

93 Ibid., h. 232.

Page 85: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

69

Persamaan untuk menentukan presentase kemampuan multi representasi siswa

pada setiap tipe soal adalah sebagai berikut:

𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 2 =∑ 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑡𝑖𝑝𝑒 𝑠𝑜𝑎𝑙 − 𝑛

∑ 𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑖𝑝𝑒 𝑠𝑜𝑎𝑙 − 𝑛 × 100%

b) Analisis Data Instrumen Non Tes

1. Angket Judgment Ahli

Validitas instrumen diperoleh melalui analisis angket judgment ahli yang

dilakukan melalui skala Likert. Skala Likert yang digunakan pada angket

judgment ahli memiliki gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Menurut

Sugiyono, “Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat diukur

dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda”.94

Analisis terhadap skor yanng

diperoleh pada judgment ahli pada setiap indikator dapat dihitung dengan

persamaan:95

∑ Skor yang diperoleh = ∑ Skor total seluruh responden

∑ Skor ideal seluruh item × 100%

∑ Skor ideal seluruh item = Skor maksimal × Jumlah responden

Secara kontinum dapat digambarkan melalui garis bilangan berikut ini:

Gambar 3.5 Gambar garis bilangan skala Likert

2. Uji Praktikabilitas

Angket yang digunakan untuk menguji kepraktisan instrumen tes yang

dikembangkan menggunakan skala Likert. Skala Likert yang digunakan terdiri

dari lima skala yaitu sangat setuju (skor 5), setuju (skor 4), ragu-ragu (skor 3),

94 Sugiyono, Op.cit., h. 94.

95

Ibid., h. 95.

Nilai

STB KB CB B SB

Nilai Nilai Nilai Nilai

Page 86: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

70

tidak setuju (skor 2), dan sangat tidak setuju (skor 1). Analisis terhadap hasil

pemberian skor pada setiap indikator yang terdapat pada angket respon siswa

dapat dihitung dengan persamaan:96

∑ Skor yang diperoleh = ∑ Skor total seluruh responden

∑ Skor ideal seluruh item × 100%

∑ Skor ideal seluruh item = Skor maksimal × Jumlah responden

Secara kontinum dapat digambarkan melalui garis bilangan berikut ini:

Gambar 3.6 Gambar Garis Bilangan Kepraktisan Instrumen Tes

96 Ibid.

SS

Skor Skor Skor

STS TS RG ST

Skor Skor

Page 87: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

71

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum dari data yang

diperoleh dari hasil penelitian. Data-data yang dideskripsikan di antaranya adalah

data hasil kemampuan representasi siswa pada uji coba skala kecil, data angket

praktikabilitas instrumen tes yang dikembangkan pada skala kecil, data hasil

kemampuan representasi siswa pada uji coba skala besar, dan data angket

praktikabilitas instrumen tes yang dikembangkan pada skala besar.

1. Hasil Tahap Penelitian Pendahuluan (Preliminary Research)

Pada penelitian pendahuluan, studi literatur dilakukan untuk

mengidentifikasi masalah terkait penilaian pembelajaran melalui jurnal, skripsi,

dan buku yang relevan dan kemudian merelevansikan dengan fakta di lapangan.

No Nama Penulis Judul Hasil Penelitian

1. Sinaga (2014)

The Effectiveness

of Learning To

Represent Physics

Concept Approach:

Preparing Pre-

Service Physics

Teachers To Be

Good Teachers

Hasil pemahaman konsep fisika

mahasiswa meningkat secara

signifikan ketika mereka mampu

menerjemahkan hubungan antara

beberapa model representasi.

2. Lusi Rizki Aulia

(2016)

Pengembangan

Instrumen Tes

Berbasis

Multirepresentasi

Pada Mata Kuliah

Pendahuluan Fisika

Zat Padat

Instrumen tes yang telah

dikembangkan diklasifikasikan

sebagai instrumen yang sangat

valid, praktis, dan reliabel

sehingga bisa digunakan dalam

pembelajaran Pendahuluan

Fisika Zat Padat.

Page 88: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

72

3. Murtono (2014) Fungsi Representasi

dalam Mengakses

Penguasaan Konsep

Fisika Mahasiswa

Repersentasi mempunyai fungsi

sebagai pelengkap, membatasi

interpretasi, dan membangun

pemahaman. Telah dilakukan

pengukuran terhadap

penguasaan konsep mahasiswa

Program Studi Pendidikan Fisika

dengan soal multi representasi.

Hasil menunjukkan bahwa

jawaban yang benar bervariasi

sesuai dengan konsep yang

diukur dan mode representasi

yang digunakan.

Multirepresentasi dapat menjadi

pelengkap representasi yang

lain, membatasi interpretasi

representasi yang lain, dan

membangun pemahaman

mahasiswa dalam menyelesaian

permasalahan fisika, sesuai

dengan fungsi representasi.

Pada survey lapangan yang dilakukan, diperoleh bahwa bentuk soal yang

sering disajikan oleh guru saat ujian mata pelajaran fisika sebesar 45% berupa

format matematis pada urutan pertama, urutan berikutnya secara berturut-turut

verbal, gambar, diagram, dan grafik. Bentuk jawaban yang diminta oleh guru

ketika menyelesaikan soal saat ujian mata pelajaran fisika sebagian besar adalah

matematis yaitu 75% pada urutan pertama, urutan berikutnya secara berturut-turut

verbal, gambar, diagram, dan grafik.

2. Hasil Tahap Prototipe (Prototyping Stage)

a) Data Hasil Validasi Judgment Ahli

Validasi instrumen tes yang dilakukan melalui judgment ahli meliputi tiga

aspek, yaitu aspek materi, konstruk, dan bahasa. Berdasarkan rekapitulasi

Page 89: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

73

terhadap skor yang telah diperoleh pada masing-masing indikator, maka diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 4.1 Rekapitulasi Presentase Rata-Rata Hasil Validasi Instrumen

Tes berdasarkan Judgment Ahli

Aspek Presentase Rata-Rata

Materi 95%

Konstruk 97%

Bahasa 98%

Selain rekapitulasi presentase rata-rata di atas, terdapat beberapa saran

yang diberikan oleh Ahli terhadap instrumen tes yang dikembangkan baik dalam

aspek materi, konstruk, maupun bahasa. Saran-saran tersebut terdapat pada tabel

4.2 berikut ini:

Tabel 4.2 Saran terhadap Instrumen Tes yang Dikembangkan

berdasarkan Judgment Ahli

Aspek Saran

Materi

Perbaiki pengecoh pada pilihan jawaban

dan alternatif jawaban pada beberapa

butir soal.

Konstruk Perbaiki kelengkapan pertanyaan pada

butir soal yang masih belum lengkap.

Bahasa

Perbaiki kaidah penulisan huruf kapital

pada beberapa butir soal yang belum

tepat.

b) Data Hasil Uji Validitas Butir Soal

Berdasarkan uji validitas yang telah dilaksanakan di SMAN 29 Jakarta

terhadap 40 butir soal yang dikembangkan peneliti, diperoleh hasil sebanyak 26

butir soal valid dan dapat digunakan pada uji coba skala terbatas pada tahap

evaluasi formatif dan uji coba skala luas pada tahap evaluasi sumatif.

Page 90: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

74

c) Data Kemampuan Representasi Siswa

Data hasil kemampuan representasi siswa yang diketahui melalui

menjawab setiap tipe soal pada uji coba skala terbatas diperoleh dari perhitungan

presentase rata-rata soal yang dapat dijawab benar oleh siswa pada setiap tipe

soal. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.3 Presentase Rata-Rata Kemampuan Representasi Siswa

Tipe Soal

Presentase Rata-

Rata Setiap Tipe

Soal

A Gambar – Verbal 75%

B Verbal – Gambar 76%

C Verbal – Verbal 80%

D Verbal – Matematis 70%

E Verbal – Diagram 54%

F Diagram – Matematis 68%

Berdasarkan analisis data tersebut diperoleh bahwa pada uji coba skala

terbatas diperoleh presentase rata-rata kemampuan representasi siswa yang paling

tinggi adalah kemampuan dalam merepresentasikan format verbal ke dalam

format verbal yaitu 80% dan kemampuan representasi siswa yang paling rendah

adalah kemampuan dalam merepresentasikan format verbal ke dalam format

diagram yaitu 54%. Grafik presentase rata-rata kemampuan representasi siswa

pada setiap tipe soal dapat dilihat pada grafik 4.1.

Page 91: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

75

Gambar 4.1 Presentase Rata-Rata Kemampuan Representasi Siswa pada

Setiap Tipe Soal

f) Data Hasil Angket Respon Siswa terhadap Praktikabilitas Instrumen

Data yang diperoleh dari angket respon siswa terhadap praktikabilitas

instrumen direkapitulasi berdasarkan skor yang diperoleh pada setiap indikator.

Berdasarkan rekapitulasi tersebut diperoleh presentase dari setiap indikator,

presetase rata-rata seluruh indikator, dan konversi hasil presentase tersebut dalam

bentuk data kualitatif. Secara lebih jelas hasil rekapitulasinya dapat dilihat pada

tabel 4.5.

Tabel 4.4 Hasil Angket Respon Siswa terhadap Praktikabilitas Instrumen

No. Indikator Presentase Kategori

1. Instrumen tes tidak menuntut peralatan

yang banyak dalam pengerjaannya 86% Baik

2. Instrumen tes memberikan kebebasan

kepada siswa untuk mengerjakan soal

yang dianggap mudah terlebih dahulu

84% Baik

3. Instrumen tes memiliki petunjuk

pengerjaan soal yang jelas 90% Sangat Baik

4. Instrumen tes memiliki ukuran tulisan

yang mudah dibaca 92% Sangat Baik

5. Instrumen tes memiliki gambar yang jelas

dan ukuran yang tepat 86% Baik

Rata-Rata 88% Baik

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

G-V V-G V-V V-M V-D D-M

Pre

sen

tase

Tipe Soal

Page 92: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

76

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh bahwa instrumen

tes yang dikembangkan memiliki kepraktisan dalam kategori baik dengan rata-

rata presentase 88%. Data tersebut juga disajikan melalui grafik 4.2 di bawah ini.

Gambar 4.2 Hasil Angket Respon Siswa terhadap Praktikabilitas Instrumen

3. Hasil Tahap Evaluasi Sumatif (Summative Evaluation)

a. Data Kemampuan Representasi Siswa

Data hasil kemampuan representasi siswa yang diketahui melalui

menjawab setiap tipe soal pada uji coba skala luas diperoleh dari perhitungan

presentase rata-rata soal yang dapat dijawab benar oleh siswa pada setiap tipe

soal. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.5 Presentase Rata-Rata Kemampuan Representasi Siswa

Tipe Soal Presentase Rata-Rata

Setiap Tipe Soal

A Gambar – Verbal 78%

B Verbal – Gambar 85%

C Verbal – Verbal 85%

D Verbal – Matematis 54%

E Verbal – Diagram 55%

F Diagram – Matematis 37%

80%

82%

84%

86%

88%

90%

92%

94%

1 2 3 4 5

Pre

sen

tase

Indikator

Page 93: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

77

Berdasarkan analisis data tersebut diperoleh bahwa pada uji coba skala

luas diperoleh presentase rata-rata kemampuan representasi siswa yang paling

tinggi pada kemampuan dalam merepresentasikan format verbal ke dalam format

verbal yaitu 85% dan kemampuan merepresentasikan format verbal ke dalam

format gambar dengan rata-rata representase yang sama yaitu 85%. Sedangkan

kemampuan representasi siswa yang paling rendah pada kemampuan dalam

merepresentasikan format diagram ke dalam format matematis yaitu 37%. Grafik

presentase rata-rata kemampuan representasi siswa pada setiap tipe soal dapat

dilihat pada grafik 4.3.

Gambar 4.3 Presentase Rata-Rata Kemampuan Representasi Siswa pada

Setiap Tipe Soal

b. Data Hasil Angket Respon Siswa terhadap Praktikabilitas Instrumen

Data yang diperoleh dari angket respon siswa terhadap praktikabilitas

instrumen direkapitulasi berdasarkan skor yang diperoleh pada setiap indikator.

Berdasarkan rekapitulasi tersebut diperoleh presentase dari setiap indikator,

presetase rata-rata seluruh indikator, dan konversi hasil presentase tersebut dalam

bentuk data kualitatif. Secara lebih jelas hasil rekapitulasinya dapat dilihat pada

tabel 4.6.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

G-V V-G V-V V-M V-D D-M

Pre

sen

tase

Tipe Soal

Page 94: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

78

Tabel 4.6 Hasil Angket Respon Siswa terhadap Praktikabilitas Instrumen

No. Indikator Presentase Kategori

1. Instrumen tes tidak menuntut peralatan

yang banyak dalam pengerjaannya 79% Baik

2. Instrumen tes memberikan kebebasan

kepada siswa untuk mengerjakan soal

yang dianggap mudah terlebih dahulu

81% Baik

3. Instrumen tes memiliki petunjuk

pengerjaan soal yang jelas 82% Baik

4. Instrumen tes memiliki ukuran tulisan

yang mudah dibaca 84% Baik

5. Instrumen tes memiliki gambar yang jelas

dan ukuran yang tepat 75% Baik

Rata-Rata 80% Baik

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh bahwa instrumen

tes yang dikembangkan memiliki kepraktisan dalam kategori baik dengan rata-

rata presentase 80%. Data tersebut juga disajikan melalui grafik 4.4 di bawah ini.

Gambar 4.4 Hasil Angket Respon Siswa terhadap Praktikabilitas Instrumen

4. Hasil Tahap Refleksi Sistematik dan Dokumentasi (Systematic Reflection

and Documentation)

Desain akhir pengembangan produk berupa instrumen tes multi

representasi dapat dilihat melalui kerangka (framework) berikut ini:

70%

72%

74%

76%

78%

80%

82%

84%

86%

1 2 3 4 5

Pre

sen

tase

Indikator

Page 95: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

79

Gambar 4.5 Framework Pengembangan Produk Instrumen Tes Multi

Representasi

Menganalisis Silabus Revisi Kurikulum 2013 (K-13)

Menyusun Kisi-Kisi Instrumen Tes

Menganalisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Merumuskan Indikator Butir Soal

Membuat Butir Soal

Menyusun Kunci Jawaban dan Pembahasan

Menyusun Pedoman Penskoran

Merumuskan Tujuan Penilaian

Menentukan Materi Esensial yang Akan Diujikan

Menentukan Format Representasi

pada Soal dan Jawaban

Menentukan Jenis Kemampuan

Representasi yang akan Diukur

Page 96: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

80

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Instrumen tes multi representasi yang dikembangkan terdiri dari 40 butir

soal pilihan ganda. Intrumen ini merupakan instrumen yang dikembangkan

berdasarkan model pengembangan Akker et.al yang diuji cobakan pada skala luas

dan skala terbatas. Sebelum diuji cobakan, instrumen tes multi representasi ini

terlebih dahulu divalidasi kepada ahli untuk mengetahui validitas instrumen pada

aspek materi, konstruk, dan bahasa. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada

judgment ahli, instrumen tes yang dikembangkan memiliki validasi pada kategori

baik dengan beberapa catatan, di antaranya: pada aspek materi terdapat beberapa

indikator pada instrumen tes yang kurang sesuai dengan ranah kognitif yang ingin

dicapai, pada aspek konstruk terdapat butir soal yang belum dituliskan secara

lengkap dan beberapa gambar yang disajikan kurang jelas, serta pada aspek

bahasa terdapat beberapa soal yang belum sesuai dengan kaidah penulisan yang

baik.

Revisi pada instrumen dilakukan berdasarkan catatan yang dibberikan oleh

ahli dan setelahi itu dilakukan uji validitas butir soal, reliabilitas, taraf kesukarann,

dan daya pembeda. Berdasarkan uji validitas butir soal yang dilakukan terdapat 26

butir soal yang valid, tetapi untuk uji coba selanjutnya peneliti hanya memilih 25

butir soal supaya memberikan kemudahan peneliti dalam melakukan penskoran.

Pada uji coba berikutnya yaitu uji coba pada skala terbatas, diperoleh presentase

rata-rata kemampuan representasi siswa yang paling tinggi adalah kemampuan

dalam merepresentasikan format verbal ke dalam format verbal yaitu 80% dan

kemampuan representasi siswa yang paling rendah adalah kemampuan dalam

merepresentasikan format verbal ke dalam format diagram yaitu 54%.

Selain mengukur kemampuan representasi siswa, pada uji coba skala

terbatas juga dilakukan uji kepraktisan instrumen untuk mengetahui kepraktisan

instrumen yang dikembangkan. Menurut Suharsimi, sebuah tes dikatakan

memiliki praktikabilitas yang tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis, mudah

pengadministrasiannya.97

Berdasarkan hasil dan analisis terhadap angket respon

yang telah diberikan kepada siswa, presentase rata-rata yang diperoleh adalah

97 Suharsimi, Op.cit., h. 77.

Page 97: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

81

88% dan berada pada kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen tes

yang dikembangkan dapat dikatakan praktis karena mudah dilaksanakan, tidak

menuntut peralatan yang banyak dan dapat memberikan kebebasan kepada siswa

unntuk mengerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu.

Pada uji coba berikutnya yaitu uji coba skala luas, diperoleh presentase

rata-rata kemampuan representasi siswa yang paling tinggi pada kemampuan

dalam merepresentasikan format verbal ke dalam format verbal yaitu 85% dan

kemampuan merepresentasikan format verbal ke dalam format gambar dengan

rata-rata representase yang sama yaitu 85%. Sedangkan kemampuan representasi

siswa yang paling rendah pada kemampuan dalam merepresentasikan format

diagram ke dalam format matematis yaitu 37%. Kepraktisan instrumen pada uji

coba skala luas diperoleh sebesar 80% dan berada pada kategori baik.

Kemampuan representasi siswa khususnya pada aspek interpretasi yang

masih rendah tentu harus menjadi pertimbangan untuk guru dalam memperbaiki

desain pembelajaran, agar kemampuan representasi siswa khususnya pada aspek

interpretasi dapat meningkat. Kemampuan representasi yang baik, tentu akan

membantu siswa memiliki pemahaman yang lebih baik, karena sebagian besar

konsep fisika penyajiannya bersifat multi representasi. Lusi (2016) menyatakan,

mewakili konsep fisika menggunakan multirepresentasi akan memberikan

mahasiswa kesempatan untuk memahami fisika sesuai dengan model representasi

mereka sendiri yang paling mudah dimengerti. Melalui multi representasi,

mahasiswa memiliki kebebasan untuk berargumentasi dalam rangka membangun

dan mengekspresikan pengetahuannya.98

Pada hasil penelitian juga diperoleh bahwa, butir soal dan jawaban yang

memiliki format representasi diagram masih sangat rendah. Representasi dalam

format diagram dan gambar dapat membantu siswa membangun pemahama yang

lebih menndalam. Hal ini sejalan dengan pendapat Murtono (2014) yang

menyatakan bahwa, Multiepresentasi dapat digunakan untuk membangun

pemahaman yang lebih mendalam yaitu meningkatkan abstraksi, membangun

hubungan antar representasi, dan membantu generalisasi. Sebuah konsep yang

98 Lusi, dkk., Op.cit., h. 2.

Page 98: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

82

bersifat abstrak dapat dibuat lebih kongkrit dalam sajian gambar.99

Sinaga (2013)

juga menyatakan, terkait dengan multi representasi yang digunakan dalam

memahami konsep fisika diantaranya dapat disajikan dalam bentuk verbal,

gambar, diagram, grafik, dan persamaan matematika, maka multi representasi ini

erat kaitannya dengan kecerdasan linguistik, kecerdasan logika-matematika, dan

kecerdasan visual-spasial.100

Guru tentu memiliki peranan yang sangat penting untuk membuat atau

memilih bahan ajar yanng digunakan. Sinaga (2014) menyatakan, guru sebaiknya

memiliki kompetensi profesional antara lain mengembangkan, memilih, dan

mengolah bahan ajar fisika, kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.101

Berdasarkan hasil-hasil penelitian yanng dilakukan dapat dikatakan bahwa

kemampuan repesentasi siswa pada beberapa format representasi khususnya

diagram harus masih berada pada tingkat yang cukup rendah dan hal ini dapat

menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep alat-alat optik

secara utuh.

99 Murtono, Op.cit., h. 5.

100 Suminar, dkk., Op.cit., h. 100

101

Sinaga, dkk., Op.cit., h. 127

Page 99: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

83

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang

dapat diambil dari penelitian ini adalah instrumen tes multi representasi yang

dikembangkan melalui 4 tahap (Preliminary Research, Prototyping Stage,

Summative Evaluation, and Systematic Reflection and Documentation) memenuhi

kriteria valid dan praktis.

Secara operasional kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Kevalidan instrumen tes multi representasi pada aspek materi mencapai

presentase rata-rata 95%, pada aspek konstruk 97%, dan pada aspek bahasa

98%, penilaian ini menunjukkan bahwa instrumen tes multi representasi

memiliki validitas yang sangat baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa

instrumen tes multi representasi pada konsep alat-alat optik untuk mengukur

kemampuan representasi siswa memenuhi salah satu kualitas produk

pengembangan, yaitu valid yang berarti instrumen tersebut dikembangkan

berdasarkan pada rasional teoritik yang kuat.

2. Pada uji coba skala terbatas, diperoleh presentase rata-rata kemampuan

representasi siswa yang paling tinggi adalah kemampuan dalam

merepresentasikan format verbal ke dalam format verbal yaitu 80% dan

kemampuan representasi siswa yang paling rendah adalah kemampuan dalam

merepresentasikan format verbal ke dalam format diagram yaitu 54%. Pada uji

coba skala luas, diperoleh presentase rata-rata kemampuan representasi siswa

yang paling tinggi pada kemampuan dalam merepresentasikan format verbal

ke dalam format verbal yaitu 85% dan kemampuan merepresentasikan format

verbal ke dalam format gambar dengan rata-rata representase yang sama yaitu

85%. Sedangkan kemampuan representasi siswa yang paling rendah pada

kemampuan dalam merepresentasikan format diagram ke dalam format

matematis yaitu 37%.

Page 100: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

84

3. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase

rata-rata 88% yang berada pada kategori baik dan pada uji coba skala luas

diperoleh rata-rata presentase sebesar 80% yang berada pada kategori baik.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, saran yang dapat

diajukan untuk penelitian lanjutan antara lain:

1. Sebelum membuat soal multi representasi, sebaiknya dikaji terlebih dahulu

karakteristik konsep yang akan diteskan secara komprehensif sehingga

pembuat soal dapat memahami secara jelas bentuk-bentuk representasi pada

konsep tersebut.

2. Komposisi bentuk representasi, sebaiknya bergantung kepada karakteristik

representasi konsep yang akan disusun innstrumen tesnya, sehingga tidak

harus selalu seimbang karena setiap konsep memiliki karakteristik yang

berbeda.

3. Untuk tingkat kepercayaan studi, sebaiknya instrumen yang dibuat selain di

lakukan uji coba lapangan, terlebih dahulu juga dikonsultasikan dengan ahli

untuk diberikan judgment sehingga instrumen yang dibuat memiliki kevalidan

tinggi.

4. Pelaksanaan penilaian tes multi representasi, sebaiknya relevan dengan desain

pembelajaran.

Page 101: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

85

DAFTAR PUSTAKA

Ainsworth. 2006. “DeFT: A Conceptual Framework For Considering Learning

With Multiple Representations”, Learning and Instruction 183-198.

Akker, et al. 2006. Educational Design Research. New York: Routledge.

Arifin, Zaenal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Anderson, W. Lorin dan Krathwohl, R.David. 2010. Kerangka Landasan untuk

Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan

Bloom, Terj. Agung Prihantoro. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Armstrong, Thomas. 2013. Kecerdasan Multipel di dalam Kelas, Terj. Dyah

Widya Prabaningrum. Jakarta: PT Indeks.

Dahar, Wilis Ratna. 2011. Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta:

Erlangga.

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. 2008. Panduan

Penulisan Butir Soal. Jakarta: Depdikbud.

Gardner, H. 2013. Multiple Intelligences, Ter. Yelvi Andri Zaimur. Jakarta: Daras

Gardner, H. 2003. Multiple Intelligences Kecerdasan Majemuk Teori dalam

Praktik, Ter. Alexander Sindoro. Jakarta: Interaksara

Giancoli, Dauglas. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Jihad, Asep dan Haris, Abdul. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Presindo.

Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Kohl and Noah. 2005. “Student Representational Competence and Self-

Assessment when Solving Physics Problem”, The American Physical

Society, 010104.

Kohl and Noah. 2006. “Effects of representation on students solving physics

problems: A fine-grained characterization”, The American Physical

Society, 010106.

Page 102: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

86

Lusi,dkk. 2016. “Pengembangan Instrumen Tes Berbasis Multi Representasi pada

Mata Kuliah Pendahuluan Fisika Zat Padat”, Jurnal Inovasi dan

Pembelajaran Fisika (JIPF), Vol. 3.

Mehmet, et.al. 2010. “Pre-Service Mathematics Teachers’ Use of Multiple

Representations in Technology-Rich Environments”, Eurasia Journal of

Mathematics, Science & Technology Education. Vol. 1.

Meltzer, E. David. 2005. “Relation Between Students’ Problem-Solving

Performance and Representational Format”, American Journal Physics,

Vol. 73.

Mulyasa. 2015. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Murtono,dkk. 2014. “Fungsi Representasi dalam Mengakses Penguasaan Konsep

Fisika Mahasiswa”, Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika (JRKPF),

Vol. 1.

Pertiwi, Yuli Restiana. 2013. “Analisis Kemampuan Representasi Siswa dalam

Menyelesaikan Tes Uraian Terstruktur dan Tes Uraian Bebas pada Materi

Kelistrikan”. Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia.

Purwaningsih, Fillas. 2013. “Pengembangan Instrumen Tes CSREC (Conseptual

Survey of Resistive Electric Circuit) Representasi Grafik dan Verbal untuk

Mengukur Tingkat Pemahaman Siswa SMA. Skripsi pada UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

Rasyid, Harun dan Mansur. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Wacana

Prima.

Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sears dan Zemansky. 1991. Fisika untuk Universitas 3 Optika, Fisika Modern,

Saduran Bebas: Nabris Katib dan Amir Achmad. Jakarta: Yayasan Dana

Buku Indonesia

Sinaga. The Effectiveness Of Learning To Represent Physics Concept Approach:

Preparing Pre-Service Physics Teachers To Be Good Teachers.

International Journal of Research in Applied, Natural and Social Sciences.

Vol. 2.

Page 103: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

87

Subagya, Hari. 2013. Konsep dan Penerapan Fisika SMA/MA Kelas X. Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Sudaryono. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Suminar, dkk. 2013. “Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa SMP melalui

Pembelajaran dengan Multi Representasi Dikaitkan dengan Kecerdasan

Majemuk dalam Pembelajaran IPA Fisika”. Jurnal Wahana Pendidikan

Fisika. Vol. 1.

Sunyono. 2015. Model Pembelajaran Multipel Representasi. Yogyakarta: Media

Akademi.

Sunyono. 2015. Supporting Students in Learning with Multiple Representation to

Improve Student Mental Models on Atomic Structure Concepts, Electronic

Journal of Science Education International, Vol. 26.

Supardi. 2015. Penilaian Autentik Pembelajaran Afektif, Kognitif, dan

Psikomotor. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Surya, Yohanes. 2009. Optika. Tangerang: PT Kandel.

Suyono dan Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep

Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Waldrip,dkk. 2006. Learning Junior Secondary Science through Multi-modal

Representation, Electronic Journal of Science Education, Vol. 11.

Tipler,A.Paul. 1991. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Page 104: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata
Page 105: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

LAMPIRAN A PERANGKAT PEMBELAJARAN

Page 106: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

88

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 87 Jakarta Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : XI / Genap

Materi Pokok : Alat-alat Optik

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (Pertemuan Pertama)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta

damai, responsif, dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakal dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

Page 107: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

89

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.11 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pemantulan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa.

4.11 Membuat karya yang menerapkan prinsip pemantulan dan/atau pembiasan pada cermin dan lensa.

C. Indikator:

1. Menyebutkan bagian-bagian mata beserta fungsinya.

2. Mendeskripsikan prinsip kerja mata saat mengamati suatu objek.

3. Menafsirkan jenis-jenis cacat mata dan kacamata yang digunakan penderita cacat mata.

4. Menganalisis prinsip pembentukan bayangan dan perbesaran pada kamera.

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa diharapkan:

1. Melalui kegiatan pengamatan dapat menyebutkan bagian-bagian mata beserta fungsinya.

2. Melalui kegiatan pengamatan dapat mendeskripsikan prinsip kerja mata.

3. Melalui kegiatan diskusi dapat menafsirkan jenis-jenis cacat mata.

4. Melalui kegiatan latihan soal dapat menganalisis prinsip pembentukan bayangan dan perbesaran pada kamera.

Page 108: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

90

E. Materi Pembelajaran

1. Peta Konsep

Teropong Lup Mata Kamera

Cacat Mata

Miopi

Hipermetropi

Presbiopi

Astigmatisma

Mikroskop

ALAT-ALAT OPTIK

Kacamata

Lena

Positif

Lensa Objektif (+)

LensaOkuler (+)

Teropong

Bintang

Teropong

Bumi

Teropong

Panggung

LenasPositif

Lensa Negatif

Rangkap

Page 109: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

91

2. Intisari Materi

Mata

Mata merupakan indra penglihatan yang terdiri dari bagian-bagian penting diantaranya sklera, koroid, iris, lensa, pupil, kornea,

aqueous humor, vitreous humor, retina, fovea (bintik kuning), bintik buta, dan saraf optik.

Mata normal dapat melihat benda dengan jelas untuk setiap objek yang terletak di antara ± 25 cm di depan mata sampai jarak tak

terhingga.

Proses penyesuaian lensa mata dengan jarak objek yang diamati disebut akomodasi. Kemampuan mata untuk memperbesar

kekuatan lensanya sehingga sesuai dengan jarak objek yang diamati disebut daya akomodasi.

Jarak terjauh dari suatu benda yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata normal, disebut titik jauh atau Punctum Remotum

(PR). Sedangkan, jarak terdekat suatu benda yang dapat dilihat dengan jelas oleh mata normal, disebut titik dekat atau Punctum

Proximum (PP).

Untuk menentukan fokus lensa mata saat mengamati suatu benda, berlaku persamaan:

1

𝑓=

1

𝑠+

1

𝑠′

Keterangan:

f = jarak fokus lensa mata

s = jarak benda ke lensa mata

s’ = jarak bayangan ke lensa mata

Page 110: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

92

Cacat Mata

Mata yang mengalami gangguan penglihatan dinamakan cacat mata. Beberapa jenis cacat mata yang sering terjadi:

Miopi

Hipermetropi

Presbiopi

Astigmatisma

Kamera

Kamera digunakan manusia untuk merekam kejadian penting atau kejadian yang menarik.

Bagian-bagian kamera mekanik (bukan otomatis) menurut kegunaan fisis :

Lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan dari benda yang difoto.

Diafragma berfungsi untuk membuat sebuah celah/lubang yang dapat diatur luasnya.

Aperture yaitu lubang yang dibentuk diafragma untuk mengatur banyak cahaya.

Shutter pembuka/penutup “dengan cepat” jalan cahaya yang menuju ke pelat film.

Pelat film berfungsi sebagai layar penangkap/perekam bayangan.

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan: Saintifik

Metode : 1. Demonstrasi

Page 111: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

93

2. Diskusi

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media

a. Video proses mata melihat dan prinsip kerja kamera

b. Gambar bagian-bagian mata dan kamera

2. Alat

a. LCD

b. Laptop

3. Sumber Pembelajaran

1. Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:Erlangga.

2. Subagya, Hari. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:PT Bumi Aksara.

3. Widodo, Tri. 2009. Fisika untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta:Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Page 112: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

94

H. Kegiatan Pembelajaran

Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Alokasi Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

Orientasi

Menyiapkan siswa untuk memulai

pembelajaran.

Menyampaikan tujuan pembelajaran

yang hendak dicapai.

Menyiapkan diri untuk memulai

pembelajaran.

Memahami makna dan manfaat

dari tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

10 Menit Apersepsi

Mengecek pengetahuan yang telah

dimiliki siswa mengenai materi yang

akan dipelajari melalui pertanyaan

seperti “Bagaimana cara kerja mata

kita saat mengamati suatu objek?”

Merespon secara aktif pertanyaan

guru seputar materi yang akan

dipelajari.

Motivasi

Menayangkan video terkait

kegunaan alat-alat optik dalam

kehidupan sehari-hari seperti mata

untuk melihat dan kacamata untuk

membantu orang yang rabun agar

dapat melihat dengan jelas.

Memperhatikan video yang

ditayangkan guru dan diharapkan

memiliki rasa ingin tahu yang

besar terhadap materi yang akan

dipelajari.

Inti Mengamati Meminta siswayang menggunakan

kacamata mendemonstrasikan

penggunaan alat optik dan

Memperhatikan demonstrasi

yang dilakukan oleh temannya.

60 Menit

Page 113: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

95

menyatakan kondisi benda yang

dilihatnya ketika melepas alat optik

yang digunakan.

Menyajikan gambar pembentukan

bayangan pada mata bagi penderita

cacat mata.

Mengenalkan konsep materi secara

verbal, matematis, dan visualisasi

gambar dengan melibatkan siswa.

Memperhatikan gambar yang

ditayangkan guru.

Menanya

Memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengajukan pertanyaan

terkait demonstrasi yang dilakukan

temannya dan gambar yang

disajikan.

Mengajukan pertanyaan tentang

gambar yang disajikan.

Mengeksplorasi

Membagi siswa menjadi beberapa

kelompok, masing-masing terdiri

atas

4-5 orang.

Menginstruksikan kepada siswa agar

duduk secara berkelompok dan

bekerjasama dengan baik.

Membagikan Lembar Kerja Siswa

(LKS) kepada masing-masing

kelompok.

Menyimak materi yang

disampaikan guru.

Membentuk kelompok yang

beranggotakan 4-5 orang.

Bergabung bersama masing-

masing kelompoknya.

Page 114: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

96

Meminta siswa untuk menjawab

pertanyaan pada LKS.

Menerima dan mengamati LKS

yang dibagikan oleh guru.

Melakukan diskusi bersama

kelompoknya untuk menjawab

pertanyaan pada LKS.

Mengasosiasi

Meminta siswa berdiskusi secara

berkompok untuk menjawab

pertanyaan pada LKS.

Menilai kinerja siswa secara

individu dan kelompok selama

kegiatan diskusi berlangsung.

Menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang terdapat pada

LKS melalui diskusi bersama

kelompoknya.

Melaksanakan kegiatan diskusi

kelompok dengan tertib dan

kooperatif terhadap sesama

anggota kelompoknya.

Mengkomu-

nikasikan

Menginstruksikan kepada siswa

untuk mempresentasikan hasil yang

diperoleh dari kegiatan diskusi.

Menilai kemampuan siswa dalam

berkomunikasi secara lisan.

Meberikan kesempatan kepada

kelompok lain untuk menanggapi

atau menyanggah hasil diskusi

kelompok yang mempresentasikan

hasil diskusinya.

Menyiapkan diri bersama

anggota kelompoknya untuk

mempresentasikan hasil diskusi

yang telah dikerjakan.

Mempresentasikan hasil diskusi

yang telah dikerjakan di depan

kelas.

Menanggapi atau menyanggah

hasil diskusi yang disampaikan

anggota kelompok yang sedang

Page 115: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

97

Memberikan umpan balik,

penguatan materi dan meluruskan

hasil diskusi.

mempresentasikan hasil kerjanya.

Memperhatikan tanggapan yang

disampaikan oleh guru terkait

hasil diskusi kelompok.

Penutup

Menyimpulkan

Membimbing siswa untuk

menyimpulkan materi yang telah

dipelajari.

Membuat kesimpulan melalui

bimbingan guru tentang materi

yang telah dipelajari.

20 Menit

Mengevaluasi

Melakukan evaluasi terhadap siswa

melalui tes secara individu.

Mengerjakan tes yang diberikan

guru secara individu.

Tindak Lanjut

Memberikan tindak lanjut terhadap

kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan berupa pekerjaan rumah.

Menyiapkan siswa untuk menutup

pembelajaran.

Memperhatikan tindak lanjut

yang diberikan guru.

Menyiapkan diri untuk menutup

pembelajaran.

Page 116: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

98

I. Penilaian

No. Aspek Penilaian Jenis Penilaian Instrumen Penilaian

1. Proses Penilaian Observasi Kerja Kelompok Rubrik Pedoman Observasi

2. Hasil Penilaian Tes Tertulis Tes Pilihan Ganda

Jakarta, ............................

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran

Mahasiswa

Siti Komariyah, S. Pd

NIP. 196902051997032007

Kania Gita Leksana

NIM. 1112016300066

Page 117: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

99

INSTRUMEN TES

1. Bagian mata yang berfungsi membiaskan cahaya sehingga menghasilkan bayangan yang tajam dan jatuh tepat di retina adalah....

a. Pupil

b. Kornea

c. Lensa

d. Iris

e. Sklera

2. Suatu objek diletakkan pada jarak 25 cm di depan mata. Jika jarak bayangan yang terbentuk ke lensa mata adalah 2,5 cm, maka

fokus lensa mata tersebut adalah....

a. 11/25 cm

b. 25/11 cm

c. 9/25 cm

d. 25/9 cm

e. 11/9

3. Seorang penderita miopi tak mampu melihat jelas benda yang terletak lebih dari 40 cm dari matanya. Kekuatan kacamata yang

dibutuhkannya adalah....

a. -4 dioptri

Page 118: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

100

b. 3,5 dioptri

c. 2,5 dioptri

d. -2,5 dioptri

e. 5 dioptri

4. Perhatikan gambar di bawah ini!

Bagian kamera yang memiliki fungsi untuk mengatur besar kecilnya lubang cahaya adalah ....

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

e. 5

4 5

1 2

3

Page 119: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

101

Rubrik Penilaian

Nomer soal Kunci jawaban Skor

1 c 25

2 b 25

3 d 25

4 d 25

Jumlah 100

Nilai = Jumlah skor

Skor maksimum × 100

Page 120: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

102

Instrumen Penilaian Sikap

No. Nama

Aspek yang dinilai

Kedisiplinan Kesopanan Kerjasama Kemampuan

Berkomunikasi Keaktifan

A B C A B C A B C A B C A B C

1 Adhela Silvianti

2 Afifa Taqiyya

3 Amira Devaya

4 Aranza Naufan

5 Ardini Ayuningtias

6 Aulia Dara

7 Bima Prasetya

8 Cyntia Rachmani

9 Delia Safira

10 Dody Rizki

11 Fachriansyah Fadillad

12 Fadillah Novianti

13 Hanna Lusiana

Page 121: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

103

14 Hendrizal Aganta

15 Khansa Aulia

16 Lesty Subamin

17 Maulana Rakha

18 M. Daffa Rizkitama

19 M. Farhan

20 M. Rifqi Dzaky

21 M. Variansjah

22 Mutasya Biha

23 Nada Alya

24 Nashita Hazima

25 Naufal Rizky

26 Naura Nisrina

27 Ratu Ayu Millennia

28 Reza Alfaresy

29 Riska Yuliani

30 Silmi Annisa

Page 122: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

104

Rubrik Penilaian

A: Baik

B: Cukup

C: Kurang

Page 123: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

105

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 87 Jakarta Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : X / Genap

Materi Pokok : Alat-alat Optik

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (Pertemuan Kedua)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta

damai, responsif, dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakal dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

Page 124: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

106

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran

Tuhan yang menciptakannya

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan keseimbangan perubahan medan listrik dan medan magnet yang saling

berkaitan sehingga memungkinkan manusia mengembangkan teknologi untuk mempermudah kehidupan

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka,

kritis, kreatif, inovatif, dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan

percobaan dan berdiskusi.

3.9 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa.

C. Indikator:

1. Menyebutkan bagian-bagian alat optik buatan seperti lup dan mikroskop.

2. Mendeskripsikan prinsip kerja lup dan mikroskop.

3. Menganalisis persamaan yang berlaku pada lup dan mikroskop beserta syaratnya.

Page 125: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

107

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa diharapkan:

1. Melalui kegiatan pengamatan dapat menyebutkan bagian-bagian alat optik buatan seperti lup dan mikroskop.

2. Melalui kegiatan diskusi dapat mendeskripsikan prinsip kerja lup dan mikroskop.

3. Melalui kegiatan latihan soal dapat menganalisis persamaan yang berlaku pada lup dan mikroskop beserta syaratnya.

E. Materi Pembelajaran

1. Peta Konsep

Teropong Lup Mata Kamera

Cacat Mata

Miopi

Hipermetropi

Presbiopi

Astigmatisma

Mikroskop

ALAT-ALAT OPTIK

Kacamata

Lena

Positif

Lensa Objektif (+)

LensaOkuler (+)

Teropong

Bintang

Teropong

Bumi

Teropong

Panggung

LenasPositif

Lensa Negatif

Rangkap

Page 126: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

108

2. Instisari Materi

A. LUP

Lup merupakan alat optik yang berfungsi membantu seseorang mengamati objek yang berukuran kecil seperti tulisan pada

peta. Lensa yang terdapat pada lup adalah lensa positif (cembung) yang akan menghasilkan bayangan maya, tegak dan diperbesar,

sehingga dapat membuat ukuran suatu objek tampak lebih besar dari ukuran sebenarnya. Karena dapat membuat ukuran benda

menjadi lebih besar dari ukuran sebenarnya, maka lup disebut juga sebagai kaca pembesar.

1) Perbesaran lup untuk mata berakomodasi pada jarak x

Pengamatan objek menggunakan lup dengan mata berakomodasi pada jarak x, bayangan harus terletak di depan lup sejauh x (s’= x).

Perbesaran lup untuk mata berakomodasi pada jarak x:

𝑀 = 𝑠𝑛

𝑓+

𝑠𝑛

𝑥

Keterangan:

𝑀 = perbesaran lup

𝑠𝑛 = titik dekat mata pengamat (cm)

𝑓 = jarak titik fokus lensa lup (cm)

𝑥 = jarak mata berakomodasi (cm)

Page 127: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

109

2) Perbesaran lup untuk mata berakomodasi maksimum

Agar mata yang mengamati benda melalui sebuah lup berakomodasi maksimum, bayangan harus terletak di titik dekat mata.

Dengan demikian, s’ = -sn dengan sn adalah jarak titik data mata pengamat. Perbesaran lup untuk mata berakomodasi maksimum

adalah:

𝑀 = 𝑠𝑛

𝑓+ 1

Keterangan :

𝑀 = perbesaran lup

𝑠𝑛 = titik dekat mata pengamat (cm)

𝑓 = jarak titik fokus lensa lup (cm)

Page 128: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

110

3) Perbesaran lup untuk mata tidak berakomodasi

Ketika lup digunakan dengan mata tidak berakomodasi, maka akan terbentuk bayangan seperti pada gambar.

Gambar Diagram Pembentukan Bayangan pada Lup untuk Mata Tidak Berakomodasi

Sumber: http://nurul-smantab.blogspot.co.id/2011/04/lup.html

Pada pengamatan dengan lup mata tidak berakomodasi maka benda harus diletakkan di titik fokus lup sehingga bayangan terbentuk

di jauh tak terhingga. Perbesaran angular atau perbesaran sudut untuk mata tidak berakomodasi:

Keterangan :

𝑀 = perbesaran lup

𝑠𝑛 = titik dekat mata pengamat (cm)

𝑓 = jarak titik fokus lensa lup (cm)

𝑀 = 𝑠𝑛

𝑓

Page 129: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

111

B. MIKROSKOP

Sebuah mikroskop terdiri atas susunan dua lensa cembung. Lensa cembung yang dekat dengan benda disebut lensa objektif.

Bagian-bagian yang terdapat pada mikroskop dapat dilihat pada gambar.

Gambar Bagian-Bagian Mikroskop Sumber: ikomangsena.blogspot.co.id/2013/02/alat-optik-fisika-kelas-x.html

Pada pengamatan menggunakan mikroskop, lensa objektif akan menghasilkan bayangan nyata, terbalik, dan diperbesar.

Bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif merupakan benda bagi lensa okuler. Kemudian bayangan akan dihasilkan kembali oleh

lensa okuler sebagai bayangan yang dapat diamati oleh pengamat.

Page 130: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

112

3) Perbesaran mikroskop untuk mata tak berakomodasi

Pembentukan bayangan pada mikroskop dengan mata tak berakomodasi menghasilkan bayangan pada jarak tak hingga oleh

lensa okuler.

Gambar Pembentukan Bayangan dengan Mata Tidak Berakomodasi

Sumber: belajar.kemdikbud.go.id

Perbesaran total yang dihasilkan dari perbesaran oleh lensa objektif dan lensa okuler, dapat ditentukan melalui persamaan:

𝑀𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑀𝑜𝑏 𝑥 𝑀𝑜𝑘

𝑀𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑠′𝑜𝑏

𝑠𝑜𝑏 𝑥

𝑠𝑛

𝑓𝑜𝑘

Keterangan:

𝑀𝑜𝑏 = perbesaran oleh lensa objektif

𝑀𝑜𝑘 = perbesaran oleh lensa okuler

𝑠′𝑜𝑏 = jarak bayangan ke lensa objektif (cm)

Page 131: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

113

𝑠𝑜𝑏 = jarak benda ke lensa objektif (cm)

𝑠𝑛 = titik dekat mata pengamat (cm)

𝑓𝑜𝑘 = jarak fokus lensa okuler (cm)

4) Perbesaran mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum

Pembentukan bayangan pada mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum menghasilkan bayangan yang dibentuk oleh

lensa okuler tepat di titik dekat mata.

Gambar Pembentukan Bayangan dengan Mata Berakomodasi Maksimum Sumber: belajar.kemdikbud.go.id

Perbesaran total yang dihasilkan dari perbesaran oleh lensa objektif dan lensa okuler, dapat ditentukan melalui persamaan:

𝑀𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑀𝑜𝑏 𝑥 𝑀𝑜𝑘

𝑀𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑠′𝑜𝑏

𝑠𝑜𝑏 (

𝑆𝑛

𝑓𝑜𝑘 + 1)

Page 132: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

114

Keterangan:

𝑀𝑜𝑏 = perbesaran oleh lensa objektif

𝑀𝑜𝑘 = perbesaran oleh lensa okuler

𝑠′𝑜𝑏 = jarak bayangan ke lensa objektif (cm)

𝑠𝑜𝑏 = jarak benda ke lensa objektif (cm)

𝑆𝑛 = titik dekat mata pengamat (cm)

𝑓𝑜𝑘 = jarak fokus lensa okuler (cm)

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan: Saintifik

Metode : 1. Demonstrasi

2. Diskusi

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media

a. Video proses mata melihat dan prinsip kerja kamera

b. Gambar bagian-bagian mata dan kamera

2. Alat

a. LCD

Page 133: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

115

b. Laptop

3. Sumber Pembelajaran

1. Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:Erlangga.

2. Subagya, Hari. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:PT Bumi Aksara.

3. Widodo, Tri. 2009. Fisika untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta:Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

H. Kegiatan Pembelajaran

Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Alokasi Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

Orientasi

Menyiapkan siswa untuk memulai

pembelajaran.

Menyampaikan tujuan pembelajaran

yang hendak dicapai.

Menyiapkan diri untuk memulai

pembelajaran.

Memahami makna dan manfaat

dari tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

10 Menit

Apersepsi

Mengecek pengetahuan yang telah

dimiliki siswa mengenai materi yang

akan dipelajari melalui pertanyaan

seperti “Pernahkah kalian

mengamati suatu objek

menggunakan mikroskop?”

Merespon secara aktif pertanyaan

guru seputar materi yang akan

dipelajari.

Page 134: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

116

Motivasi

Menayangkan video terkait

kegunaan mikroskop untuk

membantu para laboran dalam

mengamati benda-benda berukuran

sangat kecil.

Memperhatikan video yang

ditayangkan guru dan diharapkan

memiliki rasa ingin tahu yang

besar terhadap materi yang akan

dipelajari.

Inti

Mengamati

Meminta siswa mendemonstrasikan

penggunaan lup dan menyatakan

kondisi benda yang dilihatnya.

Menyajikan gambar pembentukan

bayangan pada lup dan mikroskop.

Mengenalkan konsep materi secara

verbal, matematis, dan visualisasi

gambar dengan melibatkan siswa.

Memperhatikan demonstrasi

yang dilakukan oleh temannya.

Memperhatikan gambar yang

ditayangkan guru.

60 Menit

Menanya

Memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengajukan pertanyaan

terkait demonstrasi yang dilakukan

temannya dan gambar yang

disajikan.

Mengajukan pertanyaan tentang

gambar yang disajikan.

Page 135: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

117

Mengeksplorasi

Membagi siswa menjadi beberapa

kelompok, masing-masing terdiri

atas

4-5 orang.

Menginstruksikan kepada siswa agar

duduk secara berkelompok dan

bekerjasama dengan baik.

Membagikan Lembar Kerja Siswa

(LKS) kepada masing-masing

kelompok.

Meminta siswa untuk menjawab

pertanyaan pada LKS.

Menyimak materi yang

disampaikan guru.

Membentuk kelompok yang

beranggotakan 4-5 orang.

Bergabung bersama masing-

masing kelompoknya.

Menerima dan mengamati LKS

yang dibagikan oleh guru.

Melakukan diskusi bersama

kelompoknya untuk menjawab

pertanyaan pada LKS.

Mengasosiasi

Meminta siswa berdiskusi secara

berkompok untuk menjawab

pertanyaan pada LKS.

Menilai kinerja siswa secara

individu dan kelompok selama

kegiatan diskusi berlangsung.

Menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang terdapat pada

LKS melalui diskusi bersama

kelompoknya.

Melaksanakan kegiatan diskusi

kelompok dengan tertib dan

kooperatif terhadap sesama

anggota kelompoknya.

Page 136: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

118

Mengkomu-

nikasikan

Menginstruksikan kepada siswa

untuk mempresentasikan hasil yang

diperoleh dari kegiatan diskusi.

Menilai kemampuan siswa dalam

berkomunikasi secara lisan.

Meberikan kesempatan kepada

kelompok lain untuk menanggapi

atau menyanggah hasil diskusi

kelompok yang mempresentasikan

hasil diskusinya.

Memberikan umpan balik,

penguatan materi dan meluruskan

hasil diskusi.

Menyiapkan diri bersama

anggota kelompoknya untuk

mempresentasikan hasil diskusi

yang telah dikerjakan.

Mempresentasikan hasil diskusi

yang telah dikerjakan di depan

kelas.

Menanggapi atau menyanggah

hasil diskusi yang disampaikan

anggota kelompok yang sedang

mempresentasikan hasil kerjanya.

Memperhatikan tanggapan yang

disampaikan oleh guru terkait

hasil diskusi kelompok.

Penutup

Menyimpulkan

Membimbing siswa untuk

menyimpulkan materi yang telah

dipelajari.

Membuat kesimpulan melalui

bimbingan guru tentang materi

yang telah dipelajari.

20 Menit

Mengevaluasi

Melakukan evaluasi terhadap siswa

melalui tes secara individu.

Mengerjakan tes yang diberikan

guru secara individu.

Page 137: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

119

Tindak Lanjut

Memberikan tindak lanjut terhadap

kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan berupa pekerjaan rumah.

Menyiapkan siswa untuk menutup

pembelajaran.

Memperhatikan tindak lanjut

yang diberikan guru.

Menyiapkan diri untuk menutup

pembelajaran.

I. Penilaian

No. Aspek Penilaian Jenis Penilaian Instrumen Penilaian

1. Proses Penilaian Observasi Kerja Kelompok Rubrik Pedoman Observasi

2. Hasil Penilaian Tes Tertulis Tes Pilihan Ganda

Page 138: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

120

Jakarta, ............................

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran

Mahasiswa

Siti Komariyah, S. Pd

NIP. 196902051997032007

Kania Gita Leksana

NIM. 1112016300066

Page 139: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

121

INSTRUMEN TES

1. Sebuah lup yang jarak fokusnya 10 cm digunakan tukang arloji yang memiliki mata normal. Perbesaran bayangan jika mata

berakomodasi maksimum adalah....

A. 1,5 kali

B. 2,5 kali

C. 3,5 kali

D. 4,5 kali

E. 5,5 kali

2. Perhatikan gambar berikut !

Seorang dengan tidak berakomodasi mengamati benda sesuai gambar. Jarak bayangan yang dihasilkan lensa objektif dan

perbesaran total mikroskop adalah.... (titik dekat mata dianggap 30 cm)

Page 140: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

122

A. 22 cm, 37,5 kali

B. 2 cm, 42,5 kali

C. 22 cm, 10 kali

D. 2 cm, 3,75 kali

E. 22 cm, 42,5 kali

Rubrik Penilaian

Nomer soal Kunci jawaban Skor

1 C 20

2 A 20

Jumlah 40

Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 x 100

Page 141: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

123

Instrumen Penilaian Sikap

No. Nama

Aspek yang dinilai

Kedisiplinan Kesopanan Kerjasama Kemampuan

Berkomunikasi Keaktifan

A B C A B C A B C A B C A B C

1 Adhela Silvianti

2 Afifa Taqiyya

3 Amira Devaya

4 Aranza Naufan

5 Ardini Ayuningtias

6 Aulia Dara

7 Bima Prasetya

8 Cyntia Rachmani

9 Delia Safira

10 Dody Rizki

11 Fachriansyah Fadillad

12 Fadillah Novianti

13 Hanna Lusiana

Page 142: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

124

14 Hendrizal Aganta

15 Khansa Aulia

16 Lesty Subamin

17 Maulana Rakha

18 M. Daffa Rizkitama

19 M. Farhan

20 M. Rifqi Dzaky

21 M. Variansjah

22 Mutasya Biha

23 Nada Alya

24 Nashita Hazima

25 Naufal Rizky

26 Naura Nisrina

27 Ratu Ayu Millennia

28 Reza Alfaresy

29 Riska Yuliani

30 Silmi Annisa

Page 143: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

125

Rubrik Penilaian

A: Baik

B: Cukup

C: Kurang

Page 144: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

126

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 87 Jakarta Selatan

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : XI / Genap

Materi Pokok : Alat-alat Optik

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (Pertemuan Ketiga)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta

damai, responsif, dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakal dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

Page 145: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

127

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.11 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pemantulan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa.

4.11 Membuat karya yang menerapkan prinsip pemantulan dan/atau pembiasan pada cermin dan lensa.

C. Indikator:

1. Menyebutkan bagian-bagian teropong.

2. Mendeskripsikan prinsip kerja teropong saat mengamati suatu objek.

3. Menganalisis prinsip pembentukan bayangan dan perbesaran pada teropong.

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa diharapkan:

1. Melalui kegiatan pengamatan dapat menyebutkan bagian-bagian teropong.

2. Melalui kegiatan diskusi dapat mendeskripsikan prinsip kerja teropong saat mengamati suatu objek.

3. Melalui kegiatan latihan soal dapat menganalisis prinsip pembentukan bayangan dan perbesaran pada teropong.

.

Page 146: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

128

E. Materi Pembelajaran

1. Peta Konsep

Teropong Lup Mata Kamera

Cacat Mata

Miopi

Hipermetropi

Presbiopi

Astigmatisma

Mikroskop

ALAT-ALAT OPTIK

Kacamata

Lena

Positif

Lensa Objektif (+)

LensaOkuler (+)

Teropong

Bintang

Teropong

Bumi

Teropong

Panggung

LenasPositif

Lensa Negatif

Rangkap

Page 147: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

129

2. Intisari Materi

e. Terpong Bintang

Teropong bintang memiliki dua jenis yaitu teropong bias dan teropong pantul. Teropong bias menggunkan dua lensa positif

sebagai lensa objektif dan okuler, sedangkan teropong patul menggunakan cermin cekung pada objektif, lensa positif sebagai lensa

okuler, dan cermin datar di antara objektif dan okuler pada teropong pantul.

Gambar Teropong bintang Sumber: http://www.teleskopai.lt/lt/product/52

Page 148: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

130

2. Teropong Bias

c. Menggunakan teropong bias dengan mata tak berakomodasi

Bayangan dari benda yang berada pada posisi jauh tak hingga akan jatuh di titik fokus lensa objektif, kemudian bayangan

tersebut dianggap sebagai benda oleh lensa okuler dan harus berada tepat di fokus lensa okuler tersebut. Perbesaran angular dan

panjang teropong bias dapat ditentukan melalui persamaan berikut:

Perbesaran teropong:

Keterangan:

𝑀 = perbesaran angular teropong

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus lensa objektif (cm)

𝑓𝑜𝑘 = jarak fokus lensa okuler (cm)

Panjang teropong:

Keterangan :

𝑑 = panjang teropong

𝑀 = 𝑓𝑜𝑏

𝑓𝑜𝑘

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘

Page 149: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

131

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus lensa objektif (cm)

𝑓𝑜𝑘 = jarak fokus lensa okuler (cm)

d. Menggunakan teropong bias dengan mata berakomodasi maksimum

Bayangan dari lensa objektif dengan kondisi mata berakomodasi maksimum harus berada di antara titik fokus dan titik pusat

lensa okuler, kemudian lensa akan membentuk bayangan maya, terbalik, dan diperbesar. Perbesaran angular dan panjang teropong

bias dapat ditentukan melalui persamaan berikut:

Perbesaran teropong:

Keterangan :

𝑀 = perbesaran angular teropong

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus lensa objektif (cm)

𝑠𝑜𝑘 = jarak benda ke lensa okuler (cm)

Panjang teropong:

𝑀 = 𝑓𝑜𝑏

𝑠𝑜𝑘

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑠𝑜𝑘

Page 150: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

132

Keterangan :

𝑑 = panjang teropong

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus lensa objektif (cm)

𝑠𝑜𝑘 = jarak benda ke lensa okuler (cm)

f. Teropong Pantul

Perbesaran angular teropong pantul untuk mata tak berakomodasi dapat ditentukan melalui persamaan berikut:

Keterangan :

𝑀 = perbesaran angular teropong

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus cermin objektif (cm)

𝑓𝑜𝑘 = jarak fokus lensa okuler (cm)

g. Teropong Bumi

c) Menggunakan teropong bumi dengan mata tak berakomodasi

Bayangan yang dihasilkan dari lensa pembalik ketika mata tak berakomodasi ketika pengamatan, akan terletak di fokus lensa

okuler. Perbesaran dan panjang teropong dapat dilihat melalui persamaan berikut ini:

𝑀 = 𝑓𝑜𝑏

𝑓𝑜𝑘

Page 151: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

133

Perbesaran teropong:

atau

Keterangan :

𝑀 = perbesaran angular teropong

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus lensa objektif (cm)

𝑓𝑜𝑘 = jarak fokus lensa okuler (cm)

𝑠𝑖(𝑜𝑏)= jarak bayangan ke lensa obyektif (cm)

Panjang teropong:

atau

Keterangan :

𝑑 = panjang teropong

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus lensa objektif (cm)

𝑓𝑜𝑘 = jarak fokus lensa okuler (cm)

𝑠𝑖(𝑜𝑏)= jarak bayangan ke lensa obyektif (cm)

𝑀 = |𝑓𝑜𝑏

𝑓𝑜𝑘|

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 4𝑓𝑝 + 𝑓𝑜𝑘

𝑀 = |𝑠𝑖(𝑜𝑏)

𝑓𝑜𝑘|

𝑑 = 𝑠𝑖(𝑜𝑏) + 4𝑓𝑝 + 𝑓𝑜𝑘

Page 152: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

134

d) Menggunakan teropong bumi dengan mata berakomodasi maksimum

Bayangan yang dihasilkan dari lensa pembalik ketika mata berakomodasi maksimum akan terletak di antara titik fokus dan

pusat optik lensa okuler. Perbesaran dan panjang teropong dapat dilihat melalui persamaan berikut ini:

Perbesaran teropong:

atau

Keterangan :

𝑀 = perbesaran angular teropong

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus lensa objektif

𝑠𝑜𝑘 = jarak benda ke lensa okuler

𝑠𝑖(𝑜𝑏)= jarak bayangan ke lensa obyektif

Panjang teropong:

atau

Keterangan :

𝑑 = panjang teropong

𝑀 = |𝑓𝑜𝑏

𝑠𝑜𝑘|

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 4𝑓𝑝 + 𝑠𝑜𝑘

𝑀 = |𝑠𝑖(𝑜𝑏)

𝑆𝑜𝑘|

𝑑 = 𝑠𝑖(𝑜𝑏) + 4𝑓𝑝 + 𝑠𝑜𝑘

Page 153: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

135

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus lensa objektif (cm)

𝑠𝑜𝑘 = jarak benda ke lensa okuler (cm)

𝑠𝑖(𝑜𝑏)= jarak bayangan ke lensa obyektif (cm)

h. Terpong Panggung

Teropong panggung menghasilkan bayangan yang bersifat tegak. Bayangan tegak yang dihasilkan dilakukan dengan

menggunakan lensa negatif sebagai okuler dan lensa positif sebagai objektif. Bayangan nyata yang dihasilkan oleh lensa objektif

dianggap sebagai benda maya oleh lensa okuler.

c. Menggunakan teropong panggung dengan mata tak berakomodasi

Bayangan nyata yang dihasilkan dari lensa objektif akan terletak di fokus lensa okuler. Perbesaran dan panjang teropong

dapat dilihat melalui persamaan berikut ini:

Perbesaran teropong:

atau

Keterangan :

𝑀 = perbesaran angular teropong

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus lensa objektif (cm)

𝑓𝑜𝑘 = jarak fokus lensa okuler (cm)

𝑠𝑜𝑘 = jarak benda ke lensa okuler (cm)

𝑀 = |𝑓𝑜𝑏

𝑓𝑜𝑘|

𝑀 = |𝑠𝑖(𝑜𝑏)

𝑠𝑜𝑘|

Page 154: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

136

𝑠𝑖(𝑜𝑏)= jarak bayangan ke lensa obyektif (cm)

Panjang teropong:

atau

Keterangan :

𝑑 = panjang teropong

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus lensa objektif (cm)

𝑓𝑜𝑘 = jarak fokus lensa okuler (cm)

𝑠𝑖(𝑜𝑏)= jarak bayangan ke lensa objektif (cm)

d. Menggunakan teropong panggung dengan mata berakomodasi maksimum

Bayangan yang dihasilkan dari lensa objektif akan terletak di antara titik fokus dan pusat optik lensa okuler. Perbesaran dan

panjang teropong dapat dilihat melalui persamaan berikut ini:

Perbesaran teropong:

atau

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 − 𝑓𝑜𝑘

𝑑 = 𝑠𝑖(𝑜𝑏) − 𝑓𝑜𝑘

𝑀 = |𝑓𝑜𝑏

𝑠𝑜𝑘|

𝑀 = |𝑠𝑖(𝑜𝑏)

𝑠𝑜𝑘|

Page 155: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

137

Keterangan :

𝑀 = perbesaran angular teropong

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus lensa objektif (cm)

𝑠𝑜𝑘 = jarak benda ke lensa okuler (cm)

𝑠𝑖(𝑜𝑏)= jarak bayangan ke lensa obyektif (cm)

Panjang teropong:

atau

Keterangan :

𝑑 = panjang teropong

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus lensa objektif (cm)

𝑠𝑜𝑘 = jarak benda ke lensa okuler (cm)

𝑠𝑖(𝑜𝑏)= jarak bayangan ke lensa obyektif (cm)

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan: Saintifik

Metode : 1. Demonstrasi

2. Diskusi

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 − 𝑠𝑜𝑘

𝑑 = 𝑠𝑖(𝑜𝑏) − 𝑠𝑜𝑘

Page 156: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

138

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media

c. Video proses mata melihat dan prinsip kerja kamera

d. Gambar bagian-bagian mata dan kamera

2. Alat

c. LCD

d. Laptop

3. Sumber Pembelajaran

1. Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:Erlangga.

2. Subagya, Hari. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:PT Bumi Aksara.

3. Widodo, Tri. 2009. Fisika untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta:Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

H. Kegiatan Pembelajaran

Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Alokasi Waktu Guru Siswa

Pendahuluan Orientasi

Menyiapkan siswa untuk memulai

pembelajaran.

Menyampaikan tujuan pembelajaran

yang hendak dicapai.

Menyiapkan diri untuk memulai

pembelajaran.

Memahami makna dan manfaat

dari tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

10 Menit

Page 157: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

139

Apersepsi

Mengecek pengetahuan yang telah

dimiliki siswa mengenai materi yang

akan dipelajari melalui pertanyaan

seperti “Pernahkah kalian

menggunakan teropong dan

bagaimana bayangan benda yang

kalian lihat?”

Merespon secara aktif pertanyaan

guru seputar materi yang akan

dipelajari.

Motivasi

Menayangkan video terkait

kegunaan teropong untuk mengamati

benda-benda langit.

Memperhatikan video yang

ditayangkan guru dan diharapkan

memiliki rasa ingin tahu yang

besar terhadap materi yang akan

dipelajari.

Inti

Mengamati

Meminta siswa mendemonstrasikan

penggunaan teropong.

Menyajikan gambar pembentukan

bayangan pada teropong.

Mengenalkan konsep materi secara

verbal, matematis, dan visualisasi

gambar dengan melibatkan siswa.

Memperhatikan demonstrasi

yang dilakukan oleh temannya.

Memperhatikan gambar yang

ditayangkan guru.

60 Menit

Menanya Memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengajukan pertanyaan

Mengajukan pertanyaan tentang

gambar yang disajikan.

Page 158: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

140

terkait demonstrasi yang dilakukan

temannya dan gambar yang

disajikan.

Mengeksplorasi

Membagi siswa menjadi beberapa

kelompok, masing-masing terdiri

atas

4-5 orang.

Menginstruksikan kepada siswa agar

duduk secara berkelompok dan

bekerjasama dengan baik.

Membagikan Lembar Kerja Siswa

(LKS) kepada masing-masing

kelompok.

Meminta siswa untuk menjawab

pertanyaan pada LKS.

Menyimak materi yang

disampaikan guru.

Membentuk kelompok yang

beranggotakan 4-5 orang.

Bergabung bersama masing-

masing kelompoknya.

Menerima dan mengamati LKS

yang dibagikan oleh guru.

Melakukan diskusi bersama

kelompoknya untuk menjawab

pertanyaan pada LKS.

Mengasosiasi

Meminta siswa berdiskusi secara

berkompok untuk menjawab

pertanyaan pada LKS.

Menilai kinerja siswa secara

individu dan kelompok selama

kegiatan diskusi berlangsung.

Menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang terdapat pada

LKS melalui diskusi bersama

kelompoknya.

Melaksanakan kegiatan diskusi

kelompok dengan tertib dan

Page 159: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

141

kooperatif terhadap sesama

anggota kelompoknya.

Mengkomu-

nikasikan

Menginstruksikan kepada siswa

untuk mempresentasikan hasil yang

diperoleh dari kegiatan diskusi.

Menilai kemampuan siswa dalam

berkomunikasi secara lisan.

Meberikan kesempatan kepada

kelompok lain untuk menanggapi

atau menyanggah hasil diskusi

kelompok yang mempresentasikan

hasil diskusinya.

Memberikan umpan balik,

penguatan materi dan meluruskan

hasil diskusi.

Menyiapkan diri bersama

anggota kelompoknya untuk

mempresentasikan hasil diskusi

yang telah dikerjakan.

Mempresentasikan hasil diskusi

yang telah dikerjakan di depan

kelas.

Menanggapi atau menyanggah

hasil diskusi yang disampaikan

anggota kelompok yang sedang

mempresentasikan hasil kerjanya.

Memperhatikan tanggapan yang

disampaikan oleh guru terkait

hasil diskusi kelompok.

Penutup Menyimpulkan

Membimbing siswa untuk

menyimpulkan materi yang telah

dipelajari.

Membuat kesimpulan melalui

bimbingan guru tentang materi

yang telah dipelajari.

20 Menit

Page 160: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

142

Mengevaluasi

Melakukan evaluasi terhadap siswa

melalui tes secara individu.

Mengerjakan tes yang diberikan

guru secara individu.

Tindak Lanjut

Memberikan tindak lanjut terhadap

kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan berupa pekerjaan rumah.

Menyiapkan siswa untuk menutup

pembelajaran.

Memperhatikan tindak lanjut

yang diberikan guru.

Menyiapkan diri untuk menutup

pembelajaran.

Page 161: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

143

I. Penilaian

No. Aspek Penilaian Jenis Penilaian Instrumen Penilaian

1. Proses Penilaian Observasi Kerja Kelompok Rubrik Pedoman Observasi

2. Hasil Penilaian Tes Tertulis Tes Pilihan Ganda

Jakarta, ............................

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran

Mahasiswa

Siti Komariyah, S. Pd

NIP. 196902051997032007

Kania Gita Leksana

NIM. 1112016300066

Page 162: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

144

INSTRUMEN TES

1. Sebuah teropong bintang mempunyai jarak lensa objektif dan okuler 1 meter. Teropong digunakan oleh orang bermata normal

dan memperoleh perbesaran 99 kali. Maka jarak fokus lensa objektif dan okuler adalah....

A. 100 cm dan 99 cm

B. 99 cm dan 1 cm

C. 1 cm dan 99 cm

D. 99 cm dan 100 cm

E. 10 cm dan 9 cm

2. Pada suatu pengamatan benda langit yang dilakukan, sebuah teropong diarahkan ke bintang, menghasilkan perbesaran anguler 25

kali. Jika jarak fokus objektif 150 cm, maka jarak antara lensa objektif dan lensa okuler teropong tersebut adalah....

A. 175 cm

B. 156 cm

C. 150 cm

D. 144 cm

E. 120 cm

Page 163: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

145

Rubrik Penilaian

Nomer soal Kunci jawaban Skor

1 C 20

2 A 20

Jumlah 40

Nilai = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 x 100

Page 164: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

146

Instrumen Penilaian Sikap

No. Nama

Aspek yang dinilai

Kedisiplinan Kesopanan Kerjasama Kemampuan

Berkomunikasi Keaktifan

A B C A B C A B C A B C A B C

1 Adhela Silvianti

2 Afifa Taqiyya

3 Amira Devaya

4 Aranza Naufan

5 Ardini Ayuningtias

6 Aulia Dara

7 Bima Prasetya

8 Cyntia Rachmani

9 Delia Safira

10 Dody Rizki

11 Fachriansyah Fadillad

12 Fadillah Novianti

13 Hanna Lusiana

Page 165: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

147

14 Hendrizal Aganta

15 Khansa Aulia

16 Lesty Subamin

17 Maulana Rakha

18 M. Daffa Rizkitama

19 M. Farhan

20 M. Rifqi Dzaky

21 M. Variansjah

22 Mutasya Biha

23 Nada Alya

24 Nashita Hazima

25 Naufal Rizky

26 Naura Nisrina

27 Ratu Ayu Millennia

28 Reza Alfaresy

29 Riska Yuliani

30 Silmi Annisa

Page 166: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

148

Rubrik Penilaian

A: Baik

B: Cukup

C: Kurang

Page 167: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

149

MATA

A. IDENTITAS

Kelompok :

Anggota Kelompok: 1.

2.

3.

4.

5.

B. PETUNJUK

1. Isilah identitas kelompok pada bagian awal LKS.

2. Lakukan eksplorasi konsep melalui buku teks dan visualisasi yang diberikan guru untuk memperoleh pengetahuan yang lebih

mendalam dan luas.

3. Catatlah hasil eksplorasi pada tabel yang telah disediakan.

Page 168: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

150

C. HASIL DISKUSI

1. Pembiasan Cahaya

a. Apa yang dimaksud dengan pembiasan cahaya?

b. Apa yang dimaksud dengan kuat lensa?

c. Jenis-jenis lensa

Lensa Cekung

Pembentukan

bayangan pada lensa

cekung

Page 169: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

151

Karakteristik

Sifat Bayangan

Persamaan

menentukan fokus

lensa

Page 170: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

152

Lensa Cembung

Pembentukan

bayangan pada lensa

cembung

Karakteristik

Page 171: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

153

Sifat Bayangan

Persamaan

menentukan fokus

lensa

Page 172: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

154

2. Perhatikan gambar di bawah ini!

Berdasarkan gambar di atas, lengkapilah tabel di bawah ini!

Bagian Nama Fungsi

A

B

C

A

B

C

D

E

Page 173: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

155

D

E

Page 174: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

156

3. Cara Kerja Mata

a. Bagaimana cara kerja mata kita sehingga kita dapat melihat benda-benda di sekitar kita?

b. Jelaskan perbedaan Punctum Proximum dan Punctum Remotum!

c. Jelaskan perbedaan keadaan mata tidak berakomodasi dan mata berakomodasi!

Page 175: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

157

4. Jenis-Jenis Cacat Mata

No. Jenis Cacat

Mata Definisi Gambar Pembentukan Bayangan Solusi

Persamaan

Kekuatan Lensa

1. Miopi

2. Hipermetropi

Page 176: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

158

Astigmatisma

Page 177: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

159

PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LUP

A. IDENTITAS

Kelompok :

Anggota Kelompok: 1.

2.

3.

4.

5.

B. PETUNJUK

1. Isilah identitas kelompok pada bagian awal LKS.

2. Lakukan eksplorasi konsep melalui buku teks dan visualisasi yang diberikan guru untuk memperoleh pengetahuan yang lebih

mendalam dan luas.

3. Catatlah hasil diskusi pada tabel yang telah disediakan.

Page 178: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

160

C. HASIL DISKUSI

1. Apa yang dimaksud dengan lup?

2. Bagaimana sifat bayangan yang dihasilkan oleh lup?

Page 179: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

161

3. Lengkapilah tabel berikut ini!

No. Jenis

Pengamatan Penjelasan Gambar Pembentukan Bayangan Persamaan Perbesaran

Lup

1. Tanpa

Akomodasi

. Berakomodasi

Maksimum

Page 180: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

162

Page 181: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

163

KAMERA

A. IDENTITAS

Kelompok :

Anggota Kelompok: 1.

2.

3.

4.

5.

B. PETUNJUK

1. Isilah identitas kelompok pada bagian awal LKS.

2. Lakukan eksplorasi konsep melalui buku teks dan visualisasi yang diberikan guru untuk memperoleh pengetahuan yang lebih

mendalam dan luas.

3. Catatlah hasil eksplorasi pada tabel yang telah disediakan.

Page 182: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

164

C. HASIL DISKUSI 1. Perhatikan gambar di bawah ini!

Berdasarkan gambar di atas, lengkapilah tabel di bawah ini!

Bagian Nama Fungsi

A

B

C

C D

A

B

E

Page 183: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

165

D

E

Page 184: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

166

2. Gambarkan diagram pembentukan bayangan pada kamera!

3. Jelaskan prinsip pembentukan bayangan pada kamera!

4. Bagaimana sifat bayangan yang dihasilkan oleh kamera?

Page 185: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

167

MIKROSKOP

A. IDENTITAS

Kelompok :

Anggota Kelompok: 1.

2.

3.

4.

5.

B. PETUNJUK

1. Isilah identitas kelompok pada bagian awal LKS.

2. Lakukan eksplorasi konsep melalui buku teks dan visualisasi yang diberikan guru untuk memperoleh pengetahuan yang lebih

mendalam dan luas.

3. Catatlah hasil eksplorasi pada tabel yang telah disediakan.

Page 186: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

168

C. HASIL DISKUSI

1. Apa yang dimaksud dengan mikroskop?

2. Bagaimana sifat bayangan yang dihasilkan oleh mikroskop?

Page 187: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

169

3. Lengkapilah tabel berikut ini!

No. Jenis

Pengamatan Penjelasan Gambar Pembentukan Bayangan Persamaan Perbesaran dan

Panjang Mikroskop

1. Tanpa

Akomodasi

2. Berakomodasi

Maksimum

Page 188: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

170

Page 189: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

171

TEROPONG

A. IDENTITAS

Kelompok :

Anggota Kelompok: 1.

2.

3.

4.

5.

B. PETUNJUK

1. Isilah identitas kelompok pada bagian awal LKS.

2. Lakukan eksplorasi konsep melalui buku teks dan visualisasi yang diberikan guru untuk memperoleh pengetahuan yang lebih

mendalam dan luas.

3. Catatlah hasil eksplorasi pada tabel yang telah disediakan.

Page 190: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

172

C. HASIL DISKUSI

1. Apa yang dimaksud dengan teropong?

2. Sebutkan jenis-jenis teropong yang kamu ketahui!

3. Perhatikan gambar beberapa jenis teropong di bawah ini!

(a) (b) (c)

Page 191: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

173

Gambar Jenis Teropong Prinsip Kerja

a

b

c

Page 192: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

174

4. Lengkapilah tabel berikut ini!

Teropong Bintang (Teropong Bias)

No. Jenis

Pengamatan Penjelasan Gambar Pembentukan Bayangan Persamaan Perbesaran

dan Panjang Mikroskop

1. Tanpa

Akomodasi

Berakomodasi

Maksimum

Page 193: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

175

Page 194: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN

Page 195: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

176

Lampiran B.1

KISI – KISI ANGKET STUDI PENDAHULUAN SKRIPSI

(SURVEY PENILAIAN PEMBELAJARAN FISIKA SMA)

No. Indikator Nomor

Pernyataan Jumlah

1. Kurikulum yang digunakan dalam

pembelajaran fisika 1, 2 2

2. Minat siswa terhadap mata pelajaran fisika 3 1

3. Konsep fisika yang dianggap sulit oleh

siswa 4 1

4. Kesulitan siswa dalam mempelajari konsep

fisika 5 1

5. Jenis penilaian yang sering digunakan oleh

guru dalam pembelajaran fisika 6 1

6. Jenis tes yang sering digunakan oleh guru

dalam pembelajaran fisika 7 1

7.

Bentuk penyajian soal dan penyelesaian

yang sering digunakan oleh guru saat ujian

mata pelajaran fisika

8, 9 2

8.

Penguasaan siswa terhadap bentuk

penyelesaian soal saat ujian mata pelajaran

fisika

10, 11 2

9. Konsep fisika yang perlu disajikan dalam

berbagai bentuk penyajian 12, 13, 14, 15 4

Jumlah 15

Page 196: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

177

Lampiran B.2

ANGKET STUDI PENDAHULUAN SKRIPSI

TENTANG PENILAIAN PEMBELAJARAN FISIKA

(GURU)

Identitas

Nama :

Sekolah :

Petunjuk Pengisian Angket:

1. Pilihlah jawaban dari beberapa alternatif jawaban yang telah disediakan

dengan melingkari salah satu alternatif jawaban sesuai dengan pengalaman

Bapak/Ibu mengajar.

2. Jika ada keterangan tambahan dalam memilih jawaban tersebut, maka silahkan

ditulis pada baris kosong yang telah disediakan.

1. Apa jenis kurikulum yang saat ini digunakan di sekolah Bapak/Ibu mengajar?

a. Kurikulum 2013 (Kurtilas)

b. Revisi Kurikulum 2013 (K-13)

Keterangan:

2. Dari jawaban no 1, kapan kurikulum tersebut mulai digunakan?

a. Tahun Pelajaran 2012/2013

b. Tahun Pelajaran 2013/2014

c. Tahun Pelajaran 2014/2015

d. Tahun Pelajaran 2015/2016

e. Tahun Pelajaran 2016/2017

Keterangan:

Page 197: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

178

3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang minat siswa terhadap mata pelajaran

Fisika?

a. Sangat Tertarik

b. Cukup Tertarik

c. Kurang Tertarik

d. Tidak Tertarik

Keterangan:

4. Berikut ini, manakah konsep fisika yang dianggap sulit oleh Bapak/Ibu selama

pembelajaran di kelas X dan XI?*

a. Hukum Newton tentang

Gerak

b. Usaha dan Energi

c. Momentum dan Impuls

d. Getaran Harmonis

e. Gelombang Berjalan dan

Gelombang Stasioner

f. Alat-Alat Optik

(*) Jawaban boleh lebih dari satu

Keterangan:

5. Apa kesulitan yang sering dialami siswa dalam mempelajari konsep fisika?

a. Tidak dapat menguasai rumus-rumus yang terdapat pada konsep fisika

b. Tidak dapat memahami istilah-istilah yang terdapat pada konsep fisika

c. Tidak dapat memahami maksud dari gambar-gambar yang terdapat pada

konsep fisika

d. Tidak dapat memahami maksud dari diagram yang terdapat pada konsep

fisika

e. Tidak dapat memahami hubungan antara dua variabel yang disajikan

melalui grafik yang terdapat pada konsep fisika.

Page 198: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

179

Keterangan:

6. Apa jenis penilaian yang sering digunakan oleh Bapak/Ibu dalam

pembelajaran fisika?

a. Penilaian Tertulis

b. Penilaian Unjuk Kerja

c. Penilaian Sikap

d. Penilaian Portofolio

e. Penilaian Proyek

f. Penilaian Produk

g. Penilaian Diri

Keterangan:

7. Apa jenis tes yang sering digunakan oleh Bapak/Ibu dalam pembelajaran

fisika?

a. Uraian

b. Pilihan Ganda

c. Menjodohkan

d. Benar-Salah

Keterangan:

8. Manakah bentuk soal yang sering disajikan oleh Bapak/Ibu saat ujian mata

pelajaran fisika?

a. Matematis (rumus)

b. Verbal (kata-kata)

c. Gambar

d. Diagram

e. Grafik

Page 199: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

180

Keterangan:

9. Manakah bentuk jawaban yang sering diminta oleh Bapak/Ibu kepada siswa

dalam menyelesaikan soal saat ujian mata pelajaran fisika?

a. Matematis (rumus)

b. Verbal (kata-kata)

c. Gambar

d. Diagram

e. Grafik

Keterangan:

10. Apa bentuk jawaban yang paling dikuasai oleh siswa dalam menyelesaikan

soal saat ujian mata pelajaran fisika?

a. Matematis (rumus)

b. Verbal (kata-kata)

c. Gambar

d. Diagram

e. Grafik

Keterangan:

11. Apa bentuk jawaban yang tidak dikuasai oleh siswa dalam menyelesaikan soal

saat ujian mata pelajaran fisika?

a. Matematis (rumus)

b. Verbal (kata-kata)

c. Gambar

d. Diagram

e. Grafik

Keterangan:

Page 200: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

181

12. Menurut Bapak/Ibu, manakah konsep fisika yang di dalamnya perlu bentuk

penyajian konsep secara matematis (rumus)?*

a. Hukum Newton tentang

Gerak

b. Usaha dan Energi

c. Momentum dan Impuls

d. Getaran Harmonis

e. Gelombang Berjalan dan

Gelombang Stasioner

f. Alat-Alat Optik

(*) Jawaban boleh lebih dari satu

Keterangan:

13. Menurut Bapak/Ibu, manakah konsep fisika yang di dalamnya perlu bentuk

penyajian konsep secara verbal (kata-kata)?*

a. Hukum Newton tentang

Gerak

b. Usaha dan Energi

c. Momentum dan Impuls

d. Getaran Harmonis

e. Gelombang Berjalan dan

Gelombang Stasioner

f. Alat-Alat Optik

(*) Jawaban boleh lebih dari satu

Keterangan:

14. Menurut Bapak/Ibu, manakah konsep fisika yang di dalamnya perlu bentuk

penyajian konsep secara gambar dan diagram?*

a. Hukum Newton tentang

Gerak

b. Usaha dan Energi

c. Momentum dan Impuls

d. Getaran Harmonis

e. Gelombang Berjalan dan

Gelombang Stasioner

f. Alat-Alat Optik

(*) Jawaban boleh lebih dari satu

Page 201: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

182

Keterangan:

15. Menurut Bapak/Ibu, manakah konsep fisika yang di dalamnya perlu bentuk

penyajian konsep secara grafik?*

a. Hukum Newton tentang

Gerak

b. Usaha dan Energi

c. Momentum dan Impuls

d. Getaran Harmonis

e. Gelombang Berjalan dan

Gelombang Stasioner

f. Alat-Alat Optik

(*) Jawaban boleh lebih dari satu

Keterangan:

Jakarta, 28 November 2016

Guru Mata Pelajaran Fisika

Page 202: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

183

Lampiran B.3

ANGKET STUDI PENDAHULUAN SKRIPSI

TENTANG PENILAIAN PEMBELAJARAN FISIKA

(SISWA)

Identitas

Nama :

Kelas :

Sekolah :

Petunjuk Pengisian Angket:

1. Pilihlah jawaban dari beberapa alternatif jawaban yang telah disediakan

dengan melingkari salah satu alternatif jawaban sesuai dengan pengalaman

selama kegiatan pembelajaran.

2. Jika ada keterangan tambahan dalam memilih jawaban tersebut, maka silahkan

ditulis pada baris kosong yang telah disediakan.

1. Apa jenis kurikulum yang saat ini digunakan di sekolahmu?

a. Kurikulum 2013 (Kurtilas)

b. Revisi Kurikum 2013 (K-13)

Keterangan:

2. Dari jawaban no 1, kapan kurikulum tersebut mulai digunakan?

a. Tahun 2013

b. Tahun 2014

c. Tahun 2015

d. Tahun 2016

Keterangan:

3. Bagaimana pendapat kamu tentang mata pelajaran Fisika?

a. Sangat Menarik b. Cukup Menarik

Page 203: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

184

c. Kurang Menarik d. Tidak Menarik

Keterangan:

4. Berikut ini, manakah konsep fisika yang kamu anggap sulit selama

pembelajaran di kelas X dan XI?*

a. Hukum Newton tentang

Gerak

b. Usaha dan Energi

c. Momentum dan Impuls

d. Getaran Harmonis

e. Gelombang Berjalan dan

Gelombang Stasioner

f. Alat-Alat Optik

(*) Jawaban boleh lebih dari satu

Keterangan:

5. Apa kesulitan yang sering kamu alami dalam mempelajari konsep fisika?

a. Tidak dapat menguasai rumus-rumus yang terdapat pada konsep fisika

b. Tidak dapat memahami istilah-istilah yang terdapat pada konsep fisika

c. Tidak dapat memahami maksud dari gambar-gambar yang terdapat pada

konsep fisika

d. Tidak dapat memahami maksud dari diagram yang terdapat pada konsep

fisika

e. Tidak dapat memahami hubungan antara dua variabel yang disajikan

melalui grafik yang terdapat pada konsep fisika.

Keterangan:

Page 204: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

185

6. Apa jenis penilaian yang sering digunakan oleh guru dalam pembelajaran

fisika?

a. Penilaian Tertulis

b. Penilaian Unjuk Kerja

c. Penilaian Sikap

d. Penilaian Portofolio

e. Penilaian Proyek

f. Penilaian Produk

g. Penilaian Diri

Keterangan:

7. Apa jenis tes yang sering digunakan oleh guru dalam pembelajaran fisika?

a. Uraian

b. Pilihan Ganda

c. Menjodohkan

d. Benar-Salah

Keterangan:

8. Manakah bentuk soal yang sering disajikan oleh guru saat ujian mata pelajaran

fisika?

a. Matematis (rumus)

b. Verbal (kata-kata)

c. Gambar

d. Diagram

e. Grafik

Keterangan:

Page 205: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

186

9. Manakah bentuk jawaban yang sering diminta oleh guru kepada kamu dalam

menyelesaikan soal saat ujian mata pelajaran fisika?

a. Matematis (rumus)

b. Verbal (kata-kata)

c. Gambar

d. Diagram

e. Grafik

Keterangan:

10. Apa bentuk jawaban yang paling kamu kuasai dalam menyelesaikan soal saat

ujian mata pelajaran fisika?

a. Matematis (rumus)

b. Verbal (kata-kata)

c. Gambar

d. Diagram

e. Grafik

Keterangan:

11. Apa bentuk jawaban yang tidak kamu kuasai dalam menyelesaikan soal saat

ujian mata pelajaran fisika?

a. Matematis (rumus)

b. Verbal (kata-kata)

c. Gambar

d. Diagram

e. Grafik

Keterangan:

Page 206: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

187

12. Menurut kamu, manakah konsep fisika yang di dalamnya perlu bentuk

penyajian konsep secara matematis (rumus)?*

a. Hukum Newton tentang

Gerak

b. Usaha dan Energi

c. Momentum dan Impuls

d. Getaran Harmonis

e. Gelombang Berjalan dan

Gelombang Stasioner

f. Alat-Alat Optik

(*) Jawaban boleh lebih dari satu

Keterangan:

13. Menurut kamu, manakah konsep fisika yang di dalamnya perlu bentuk

penyajian konsep secara verbal (kata-kata)?*

a. Hukum Newton tentang

Gerak

b. Usaha dan Energi

c. Momentum dan Impuls

d. Getaran Harmonis

e. Gelombang Berjalan dan

Gelombang Stasioner

f. Alat-Alat Optik

(*) Jawaban boleh lebih dari satu

Keterangan:

14. Menurut kamu, manakah konsep fisika yang di dalamnya perlu bentuk

penyajian konsep secara gambar dan diagram?*

a. Hukum Newton tentang

Gerak

b. Usaha dan Energi

c. Momentum dan Impuls

d. Getaran Harmonis

e. Gelombang Berjalan dan

Gelombang Stasioner

f. Alat-Alat Optik

(*) Jawaban boleh lebih dari satu

Page 207: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

188

Keterangan:

15. Menurut kamu, manakah konsep fisika yang di dalamnya perlu bentuk

penyajian konsep secara grafik?*

a. Hukum Newton tentang Gerak

b. Usaha dan Energi

c. Momentum dan Impuls

d. Getaran Harmonis

e. Gelombang Berjalan dan Gelombang Stasioner

f. Alat-Alat Optik

(*) Jawaban boleh lebih dari satu

Keterangan:

Page 208: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

189

Lampiran B.4

KISI-KISI INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI

Indikator Indikator Soal

Bentuk

Represen-tasi

Aspek Kognitif

yang Diukur

S J C1 C2 C3 C4

Menyebutkan bagian-

bagian mata beserta

fungsinya

Disajikan gambar

mata, peserta didik

dapat

mengidentifikasi

fungsi mata yang

tepat dari label

yang ditunjuk.

G V 1

Disajikan gambar

mata, peserta didik

dapat menunjukkan

bagian mata yang

tepat berdasarkan

fungsi yang

disebutkan.

V G 2

Menyatakan jenis-jenis

cacat mata dan

kacamata yang

digunakan penderita

cacat mata

Disajikan deskripsi

kondisi penderita

cacat mata

memiliki titik jauh

yang terbatas,

peserta didik dapat

memilih jenis cacat

mata yang tepat

berdasarkan

deskripsi tersebut.

V V 3

Disajikan

pernyataan kondisi

cacat mata miopi,

peserta didik dapat

merepresentasi-kan

gambar yang tepat

berdasarkan

pernyataan

tersebut.

V G 4

Disajikan

pernyataan kondisi

penderita cacat

mata memiliki titik

jauh pada jarak

tertbatas, peserta

didik dapat

menafsirkan

persamaan fokus

lensa yang tepat

berdasarkan

pernyataan

V M 5

Page 209: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

190

tersebut.

Menentukan kekuatan

lensa kacamata yang

harus digunakan

penderita cacat mata

Disajikan data titik

jauh seorang

penderita cacat

mata, peserta didik

dapat menentukan

kekuatan kacamata

yang harus

digunakan

penderita cacat

mata tersebut.

V M 6

Menyatakan jenis-jenis

cacat mata dan

kacamata yang

digunakan penderita

cacat mata

Disajikan deskripsi

kondisi penderita

cacat mata

memiliki titik dekat

kurang dari 25 cm,

peserta didik dapat

memilih jenis cacat

mata yang tepat

berdasarkan

deskripsi tersebut.

V V 7

Disajikan

pernyataan suatu

kondisi cacat mata

hipermetropi,

peserta didik dapat

merepresentasi-kan

gambar yang tepat

berdasarkan

pernyataan

tersebut.

V G 8

Disajikan

pernyataan suatu

kondisi penderita

cacat mata

memiliki titik dekat

melebihi titik dekat

mata normal,

peserta didik dapat

menafsirkan

persamaan fokus

lensa yang tepat

berdasarkan

pernyataan

tersebut.

V M 9

Menentukan kekuatan

lensa kacamata yang

harus digunakan

penderita cacat mata

Disajikan data titik

dekat seorang

penderita cacat

mata, peserta didik

dapat menentukan

kekuatan kacamata

yang harus

digunakan

penderita cacat

mata tersebut.

V M 10

Page 210: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

191

Menyatakan jenis-jenis

cacat mata dan

kacamata yang

digunakan penderita

cacat mata

Disajikan gambar

pembentukan

bayangan pada

penderita cacat

mata astigmatisma,

peserta didik dapat

merepresentasi-kan

jenis cacat mata

dan lensa yang

harus digunakan

penderita cacat

mata tersebut.

G V 11

Mengidentifi-kasi

pembentukan

bayangan benda pada

lup melalui

pengamatan dengan

mata berakomodasi

maksimum dan tidak

berakomodasi

Disajikan

pernyataan kondisi

pengamatan sebuah

benda melalui lup

dengan mata

berakomodasi

maksimum, peserta

didik dapat

merepresentasi-kan

gambar

pembentukan

bayangan yang

tepat.

V D 12

Disajikan

pernyataan kondisi

pengamatan sebuah

benda melalui lup

dengan mata tidak

berakomodasi,

peserta didik dapat

merepresentasi-kan

gambar

pembentukan

bayangan yang

tepat.

V D 13

Menentukan

perbesaran angular

yang dihasilkan pada

pengamatan

menggunakan lup

Disajikan data

fokus lensa sebuah

lup, peserta didik

dapat menentukan

perbesaran angular

yang dihasilkan

lup.

V M 14

Menentukan besaran-

besaran terkait

perbesaran angular

pada lup

Disajikan data

perbesaran angular

pada pengamatan

menggunakan

sebuah lup, peserta

didik dapat

menentukan

gambar yang tepat

sehingga diperoleh

V D 15

Page 211: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

192

perbesaran pada

nilai tersebut.

Menyimpul-kan

hubungan antara jarak

fokus lup dan

perbesaran yang

dihasilkan

Disajikan grafik

hubungan antara

jarak fokus lup (f)

terhadap

perbesaran angular

(M), peserta didik

dapat

menyimpulkan

hubungan yang

tepat berdasarkan

grafik tersebut.

G V 16

Menentukan

perbesaran angular

yang dihasilkan pada

pengamatan

menggunakan lup

Disajikan gambar

pembentukan

bayangan benda

melalui sebuah lup,

peserta didik dapat

menentukan

perbesaran angular

yang dihasilkan

dari gambat

tersebut.

D M 17

Mengidentifi-kasi

pembentukan

bayangan benda pada

mikroskop melalui

pengamatan dengan

mata berakomodasi

maksimum dan tidak

berakomodasi

Disajikan

pernyataan kondisi

pengamatan sebuah

benda melalui

mikroskop dengan

mata tidak

berakomodasi,

peserta didik dapat

merepresentasi-kan

pembentukan

bayangan yang

tepat.

V D 18

Menyelesaikan

permasalahan terkait

pengamatan suatu

objek melalui lup

dengan mata

berakomodasi

maksimum dan tidak

berakomodasi

Disajikan data

perbandingan

perbesaran lup

ketika digunakan

untuk mengamati

saat mata

berakomodasi

maksimum dan

tidak

berakomodasi,

peserta didik dapat

merumuskan

perbesaran lup.

V M 19

Disajikan data

perbandingan

perbesaran lup

ketika digunakan

untuk mengamati

saat mata

berakomodasi

V M 20

Page 212: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

193

maksimum dan

tidak

berakomodasi,

peserta didik dapat

merumuskan

perbesaran lup.

Disajikan gambar

perbesaran lup

ketika digunakan

untuk mengamati

saat mata tidak

berakomodasi dan

berakomodasi

maksimum, peserta

didik dapat

merumuskan fokus

lup.

D M 21

Disajikan data

perbandingan

perbesaran lup

ketika digunakan

untuk mengamati

saat mata

berakomodasi

maksimum dan

tidak

berakomodasi,

peserta didik dapat

merumuskan jarak

benda terhadap lup

yang tepat melalui

gambar.

V D 22

Disajikan data

perbandingan

perbesaran lup

ketika digunakan

untuk mengamati

saat mata

berakomodasi

maksimum dan

tidak

berakomodasi,

peserta didik dapat

merumuskan

perbesaran ketika

mata tidak

berakomodasi dan

ketika mata

berakomodasi pada

jarak tertentu.

V M 23

Menyebutkan bagian-

bagian kamera beserta

fungsinya

Disajikan gambar

sebuah kamera dan

fungsi salah satu

V G 24

Page 213: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

194

bagiannya, peserta

didik dapat

mengidentifikasi

bagian yang tepat

berdasarkan fungsi

tersebut.

Mengetahui prinsip

pembentukan

bayangan pada

mikroskop

Disajikan

pernyataan kondisi

pengamatan

seseorang

mengamati objek

menggunakan

mikroskop, peserta

didik dapat

mengidentifikasi

letak benda yang

tepat berdasarkan

pengamatan

tersebut.

V V 25

Menentukan

perbesaran yang

dihasilkan pada

pengamatan

menggunakan

mikroskop

Disajikan data

pengamatan sebuah

objek melalui

mikroskop, peserta

didik dapat

menentukan

perbesaran yang

dihasilkan untuk

pengamatan tidak

berakomodasi.

V M 26

Disajikan gambar

pembentukan

bayangan oleh

mikroskop, peserta

didik dapat

menentukan

perbesaran benda

yang dihasilkan..

D M 27

Disajikan data

perbesaran

mikroskop melalui

pengamatan tidak

berakomodasi,

peserta didik dapat

menentukan

gambar yang tepat

berdasarkan data

tersebut.

V D 28

Menyelesai-kan

permasalahan terkait

pengamatan suatu

objek melalui

mikroskop dengan

mata berakomodasi

maksimum dan tidak

berakomodasi

Disajikan gambar

dan data pada

pengamatan sebuah

objek melalui

kiroskop, peserta

didik dapat

merumuskan

panjang akhir

D M 29

Page 214: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

195

mikroskop.

Disajikan data

pengamatan sebuah

objek melalui

mikroskop, peserta

didik dapat

merumuskan besar

pergeseran lensa

okuler agar

bayangan dapat

terlihat dengan

jelas .

V M 30

Disajikan data

pengamatan sebuah

objek melalui

mikroskop, peserta

didik dapat

merumuskan posisi

benda terhadap

lensa objektif.

V M 31

Disajikan gambar

pembentukan

bayangan pada

mikroskop, peserta

didik dapat

merumuskan

panjang mikroskop

tersebut.

D M 32

Disajikan data

pengamatan sebuah

objek melalui

mikroskop, peserta

didik dapat

mengorganisasi

gambar yang tepat

berdasarkan data

tersebut.

V D 33

Mengetahui jenis-jenis

teropong dan

komponen

penyusunnya

Disajikan

pernyataan

mengenai

komponen-

komponen sebuah

alat optik, peserta

didik dapat

menunjukkan

gambar alat optik

yang dimaksud.

V G 34

Menentukan

perbesaran benda yang

dihasilkan dari

pengamatan melalui

teropong

Disajikan data

pengamatan sebuah

bintang melalui

teropong, peserta

didik dapat

menentukan

perbesaran angular

teropong.

V M 35

Page 215: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

196

Menyelesaikan

permasalahan terkait

pengamatan suatu

objek melalui teropong

dengan mata

berakomodasi

maksimum dan tidak

berakomodasi

Disajikan data

pengamatan sebuah

bintang melalui

teropong, peserta

didik dapat

merumuskan jarak

fokus lensa objektif

teropong.

V M 36

Disajikan data

pengamatan

seberkas sinar

merah dan sinar

biru melalui

teropong, peserta

didik dapat

merumuskan jarak

bayangan akhir

sinar merah.

V M 37

Mengetahui jenis-jenis

teropong dan

komponen

penyusunnya

Disajikan gambar

pembentukan

bayangan pada

sebuah alat optik,

peserta didik dapat

menafsirkan jenis

alat optik yang

dimaksud.

D V 38

Disajikan

pernyataan

mengenai nama

lain sebuah

teropong, peserta

didik dapat

mengidentifikasi

jenis teropong yang

dimaksud.

V V 39

Disajikan

pernyataan

mengenai

komponen-

komponen sebuah

teropong, peserta

didik dapat

menunjukkan jenis

alat optik yang

dimaksud.

V G 40

Jumlah 9 10 10 11

Page 216: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

197

Keterangan Bentuk Representasi:

V = Verbal

M = Matematis

G = Gambar

D = Diagram

Page 217: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

198

Lampiran B.5

INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI

Mata Pelajaran : Fisika

Materi : Alat-Alat Optik

Jumlah soal : 40 Butir Soal

Bentuk Soal : Tes Objektif

Kompetensi Dasar : Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa

Indikator No

Bentuk

Representasi Soal Jawaban & Pembahasan

Aspek

Kognitif

yang

Diukur S J

Menyebutkan

bagian-

bagian mata

beserta

fungsinya

1 G V

Perhatikan gambar di bawah ini! Jawaban: b

Pembahasan:

Bagian B adalah pupil yang berfungsi

untuk mengatur jumlah cahaya yang

masuk ke mata. Kemudian bagian C

adalah lensa yang berfungsi untuk

C1

Page 218: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

199

Fungsi dari bagian mata yang ditunjukkan

pada label B dan C secara berturut-turut

adalah....

a. Mengatur jumlah cahaya yang masuk

ke mata dan menggerakkan lensa mata

b. Mengatur jumlah cahaya yang masuk

ke mata dan mengatur pembiasan

cahaya yang terjadi di mata

c. Mengatur lebar pupil dan mengatur

pembiasan cahaya yang terjadi di mata

d. Mengatur pembiasan cahaya yang

terjadi di mata dan tempat

terbentuknya bayangan

e. Menggerakkan lensa mata dan

mengatur lebar pupil

mengatur pembiasan cahaya yang

terjadi di mata.

2 V G

Bagian mata yang berfungsi sebagai

tempat terbentuknya bayangan benda pada

mata ditunjukkan oleh label....

Jawaban: e

Pembahasan:

Bagian mata yang berfungsi sebagai

tempat terbentuknya bayangan benda

pada mata adalah retina yang

C1

A

B

C

D E

Page 219: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

200

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

e. 5

ditunjukkan oleh label nomer 5.

Menyatakan

jenis-jenis

cacat mata

dan kacamata

yang

digunakan

penderita

cacat mata

3

Jenis cacat mata dengan kondisi mata tidak

mampu melihat dengan jelas objek pada

jarak tak hingga disebut ....

a. Miopi

b. Hipermetropi

c. Presbiopi

d. Astigmatisma

e. Silindris

Jawaban: a

Pembahasan:

Miopi adalah jenis cacat mata dengan

kondisi mata tidak mampu melihat

dengan jelas objek pada jarak tak

hingga.

C1

1

2

3

4 5

Page 220: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

201

4 V G

Kondisi pembentukan bayangan yang tepat

pada penderita cacat mata miopi

ditunjukkan oleh gambar ....

a.

b.

c.

Jawaban: d

Pada cacat mata miopi, bayangan

terbentukdi depan retina.

C2

Page 221: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

202

d.

e.

5 V M

a. 1

f=

1

−PR

b. 1

f=

1

PR

Seseorang tidak dapat melihat dengan jelas

objek yang berjarak lebih jauh dari 400 cm

di depannya. Fokus kacamata yang

dibutuhkan oleh orang tersebut agar objek

dapat terlihat dengan jelas dapat ditentukan

melalui persamaan .... 1

f=

1

s +

1

s′

1

f=

1

~ +

1

− PR

1

f= 0 +

1

− PR

Jawaban: a

Diketahui:

s′= -PR= -400 cm = -4 m

Ditanya:

Persamaan fokus kacamata = ...?

Jawab:

C2

Page 222: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

203

c. f = 1

−PR

d. f = 1

so

e. 1

f=

1

so

1

f=

1

− PR

Menentukan

kekuatan

lensa

kacamata

yang harus

digunakan

penderita

cacat mata

6 V M

Seseorang tidak dapat melihat dengan jelas

objek yang berjarak lebih jauh dari 200 cm

di depannya. Kekuatan kacamata yang

dibutuhkan oleh orang tersebut agar objek

dapat terlihat dengan jelas adalah ....

a. +4 dioptri

b. +0,5 dioptri

c. -0,25 dioptri

d. -0,5 dioptri

e. -0,75 dioptri

1

f=

1

s +

1

s′

1

f=

1

~ +

1

− PR

1

f= 0 +

1

− PR

1

f=

1

− 2

P =1

f

P =1 m

−2 m

Jawaban: d

Diketahui:

s′= -PR = -200 cm = -2 m

Ditanya:

P = ...?

Jawab:

f = −2 m

P = − 0,5 dioptri

C3

Page 223: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

204

Jadi, kekuatan kacamata yang

dibutuhkan oleh orang tersebut agar

objek dapat terlihat dengan jelas

adalah -0,5 dioptri.

Menyatakan

jenis-jenis

cacat mata

dan kacamata

yang

digunakan

penderita

cacat mata

7 V V

Jenis cacat mata dengan kondisi mata tidak

mampu melihat dengan jelas objek pada

jarak 25 cm atau kurang dari 25 cm

disebut....

a. Miopi

b. Hipermetropi

c. Presbiopi

d. Astigmatisma

e. Silindris

Jawaban: b

Pembahasan:

Hipermetropi adalah jenis cacat mata

dengan kondisi mata tidak mampu

melihat dengan jelas objek pada jarak

25 cm atau kurang dari 25 cm.

C1

8 V G

Kondisi pembentukan bayangan yang tepat

pada penderita cacat mata hipermetropi

ditunjukkan oleh gambar....

a.

Jawaban: a

Pembahasan:

Pada cacat mata hipermetropi,

bayangan benda terbentuk di belakang

retina.

C2

Page 224: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

205

b.

c.

d.

e.

Page 225: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

206

9 V M

a. 1

f=

1

sn +

1

PP

b. 1

f=

1

sn −

1

PP

c. 1

f=

1

−sn +

1

PP

d. 1

f=

1

−sn +

1

−PP

e. f = 1

sn +

1

−PP

Seseorang memiliki titik dekat pada jarak

40 cm, sehingga ia tidak dapat membaca

buku pada jarak normal. Fokus kacamata

yang dibutuhkan oleh orang tersebut agar

dapat membaca buku pada jarak normal

dapat ditentukan melalui persamaan....

1

f=

1

s +

1

s′

1

f=

1

sn +

1

−PP

1

f=

1

sn −

1

PP

Jawab: b

Diketahui:

s′ = -PP

s = sn = 25 cm

Ditanya:

Persamaan fokus kacamata = ...?

Jawab:

C2

Menentukan

kekuatan

lensa

kacamata

yang harus

digunakan

penderita

cacat mata

10 V M

Seseorang memiliki titik dekat pada jarak

50 cm, sehingga ia tidak dapat membaca

buku pada jarak normal. Kekuatan

kacamata yang dibutuhkan oleh orang

tersebut agar dapat membaca buku pada

jarak normal adalah ....

a. -4 dioptri

b. -3 dioptri

c. -2 dioptri

d. +2 dioptri

e. +3 dioptri

1

f=

1

s +

1

s′

1

f=

1

sn +

1

−PP

Jawaban: c

Diketahui:

s′ = -PP = 50 cm

s = sn = 25 cm

Ditanya:

Persamaan fokus kacamata = ...?

Jawab:

C3

Page 226: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

207

1

f=

1

25 +

1

−50

1

f=

1

25 −

1

50

1

f=

2

50 −

1

50

1

f=

1

50

f =50

1

P =1

f

P =100 cm

−50 cm

f = 50 cm

P = −2 dioptri Jadi, kekuatan kacamata yang

dibutuhkan oleh orang tersebut agar

dapat membaca buku pada jarak

normal adalah -2 dioptri.

Menyatakan

jenis-jenis

cacat mata

dan kacamata

yang

digunakan

penderita

cacat mata

11 G V

Perhatikan gambar berikut ini! Jawaban: e

Pembahasan:

Gambar tersebut merupakan

pembentukan bayangan dari cacat

mata astigmatisma yang dapat diatasi

menggunakan lensa silinder.

C2

Page 227: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

208

Cacat mata dengan pembentukan bayangan

seperti pada gambar di atas dan jenis lensa

yang harus digunakan adalah....

Cacat Mata Jenis Lensa

a. Miopi Negatif

b. Presbiopi Positif

c. Presbiopi Rangkap

d. Astigmatisma Bifokal

e. Astigmatisma Silinder

Mengidentifi

ka-si

pembentukan

bayangan

benda pada

lup melalui

12 V G

Seseorang sedang mengamati benda yang

berukuran kecil menggunakan lup. Jika

orang tersebut mengamati dengan mata

berakomodasi maksimum, maka

pembentukan bayangan yang tepat

adalah....

Jawaban: b

Pembahasan:

Pada penggunaan lup dengan mata

berakomodasi maksimum, objek yang

diamati harus terletak antara titik

fokus dan titik pusat sumbu lensa

C2

Page 228: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

209

pengamatan

dengan mata

berakomodas

i maksimum

dan tidak

berakomodas

i

a.

b.

c.

sehingga bayangan benda yang

terbentuk berada di titik dekat mata.

Bayangan tersebut bersifat maya,

tegak dan diperbesar. F

F

F F

Page 229: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

210

d.

e.

13 V G

Suatu benda berukuran kecil diamati

menggunakan lup. Jika pengamatan

dilakukan dengan mata tak berakomodasi,

maka pembentukan bayangan yang tepat

adalah....

a.

Jawaban: a

Pembahasan:

Pada penggunaan lup dengan mata

tidak berakomodasi, objek yang

diamati harus terletak tepat pada titik

fokus lup sehingga bayangan benda

yang terbentuk berada di jauh tak

berhingga. Bayangan tersebut bersifat

maya, tegak dan diperbesar.

C2

F

Page 230: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

211

b.

c.

d.

e.

F

F F

Page 231: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

212

Menentukan

perbesaran

angular yang

dihasilkan

pada

pengamatan

menggunaka

n lup 14 V M

Seorang anak menggunakan sebuah lup

yang memiliki titik fokus 10 cm untuk

memperjelas tulisan pada peta yang sedang

dibacanya. Jika anak tersebut

menggunakan lup dengan mata

berakomodasi maksimum, maka

perbesaran angular yang dihasilkan lup

tersebut adalah ....

a. 2 kali

b. 3 kali

c. 3,5 kali

d. 4 kali

e. 4,5 kali

M = sn

f+ 1

M = 25 cm

10 cm+ 1

Jawaban: c

Diketahui:

f = 10 cm

Ditanya:

M = ...?

Jawab:

M = 2,5 + 1 M = 3,5 kali

Jadi, perbesaran angular yang

dihasilkan lup tersebut adalah 3,5 kali.

C3

Menentukan

besaran-

besaran

terkait

perbesaran

angular pada

lup

15 V G

Berikut ini gambar yang menunjukkan

pembentukkan bayangan pada lup yang

menghasilkan perbesaran angular sebesar 4

kali dengan mata tak berakomodasi

adalah....

a.

M = sn

f

4 = 25 cm

f

f = 25 cm

4

Jawaban: d

Diketahui:

M = 4 kali

Ditanya:

Gambar yang menunjukkan

perbesaran 4 kali = ...?

Jawab:

f = 6,25 cm

Jadi, gambar yang menunjukkan

C3

25 cm

6,25 cm F

Page 232: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

213

b.

c.

d.

e.

perbesaran lup dengan mata tak

berakomodasi sebesar 4 kali adalah

gambar d.

25 cm

6,25 cm F

50 cm

25 cm F

6,25 cm F

25 cm F

Page 233: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

214

Menyimpulk

an hubungan

antara jarak

fokus lup dan

perbesaran

yang

dihasilkan

16 G V

Perhatikan grafik hubungan antara jarak

fokus lup (f) terhadap perbesaran angular

(M) yang dihasilkan dari pengamatan

dengan mata berakomodasi maksimum

berikut ini!

Berdasarkan grafik tersebut, dapat

disimpulkan bahwa....

a. Semakin besar jarak fokus lup, maka

semakin besar perbesaran angular yang

dihasilkan.

b. Semakin besar jarak fokus lup, maka

semakin kecil perbesaran angular yang

dihasilkan.

c. Semakin kecil jarak fokus lup, maka

semakin kecil perbesaran angular yang

Jawab: b

Pembahasan:

Berdasarkan grafik tersebut tampak

bahwa semakin besar jarak fokus lup,

maka semakin kecil perbesaran

angular yang dihasilkan.

C2

4

1

2

0,5

M (kali)

50 25 12,5 6,25 f (cm)

Page 234: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

215

dihasilkan.

d. Semakin kecil jarak fokus lup, maka

perbesaran angular yang dihasilkan

tetap.

e. Jark fokus lup tidak berpengaruh

terhadap perbesaran angular yang

dihasilkan.

Menentukan

perbesaran

angular yang

dihasilkan

pada

pengamatan

menggunaka

n lup

17 G M

Perhatikan gambar pembentukan bayangan

benda pada lup berikut ini!

Perbesaran angular yang dihasilkan dari

pengamatan menggunakan lup tersebut

adalah ....

a. 4 kali

b. 3,5 kali

c. 3 kali

d. 2,5 kali

e. 2 kali

M = sn

f+ 1

M = 25 cm

12,5 cm+ 1

Jawaban: c

Diketahui:

F = 12,5 cm

s’ = 25 cm

Ditanya:

M = ...?

Jawab:

M = 2 + 1 M = 3 kali

Jadi, perbesaran angular yang

dihasilkan dari pengamatan

menggunakan lup tersebut adalah 3

kali.

C3

25 cm

12,5 cm F

Page 235: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

216

Mengidentifi

ka-si

pembentukan

bayangan

benda pada

mikroskop

melalui

pengamatan

dengan mata

berakomodas

i maksimum

dan tidak

berakomodas

i 18 V G

Seseorang sedang melakukan pengamatan

menggunakan sebuah mikroskop. Jika orang

tersebut mengamati dengan mata tak

berakomodasi, maka pembentukan bayangan

yang tepat adalah ....

a.

b.

c.

Jawaban: d

Pembahasan:

Pada penggunaan mikroskop dengan

mata tak berakomodasi, bayangan

benda yang terbentuk oleh lensa

objektif jatuh di fokus lensa okuler

dan bayangan tersebut merupakan

benda bagi lensa okuler. Kemudian

lensa okuler akan membentuk

bayangan akhir pada titik tak

terhingga.

C2

F

F

F F

Page 236: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

217

d.

e.

Page 237: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

218

Menyelesaika

n

permasalahan

terkait

pengamatan

suatu objek

melalui lup

dengan mata

berakomodas

i maksimum

dan tidak

berakomodas

i

19 V M

Seorang anak bermata normal, mengamati

sebuah benda menggunakan lup. Jika

perbesaran angular yang dihasilkan ketika

mata berakomodasi maksimum adalah 1,25

kali dari perbesaran angular ketika mata

tidak berakomodasi, maka besar

perbesaran angular lup ketika mata tidak

berakomodasi adalah ....

a. 2 kali

b. 3 kali

c. 4 kali

d. 5 kali

e. 6 kali

M1 = Sn

f+ 1

1,25M2 = 25

f+ 1

1,25M2 − 1 = 25

f

M2 = Sn

f

M2 = 25

f

Jawaban: c

Diketahui:

M1 = 1,25M2

Ditanya:

M2 = ...?

Jawab:

Perbesaran pada pengamatan dengan

mata berakomodasi maksimum adalah

f =25

1,25M2−1 ... (1)

Perbesaran pada pengamatan dengan

mata tidak berakomodasi adalah

f = 25

M2 ... (2)

Substitusikan persamaan (2) ke

persamaan (1)

C4

Page 238: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

219

f =25

1,25M2 − 1

25

M2=

25

1,25M2 − 1

1

M2=

1

1,25 − 1

1,25M2 − 1 = M2

1,25M2 − M2 = 1

0,25M2 = 1

M2 =1

0,25

M2 = 4 kali

Jadi, perbesaran angular lup ketika

mata tidak berakomodasi adalah 4

kali.

20 V M

Sebuah lup digunakan seorang anak

bermata normal untuk mengamati suatu

objek. Jika perbesaran angular yang

dihasilkan ketika mata berakomodasi

maksimum adalah 1,5 kali dari perbesaran

angular ketika mata tidak berakomodasi,

maka besar perbesaran angular lup ketika

mata berakomodasi maksimum adalah ....

a. a. 2 kali

Jawaban: b

Diketahui:

M1 = 1,5M2

Ditanya:

M2 = ...?

Jawab:

Perbesaran pada pengamatan dengan

mata berakomodasi maksimum adalah

C4

Page 239: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

220

b. 3 kali

c. 4 kali

d. 5 kali

e. 6 kali

M1 = Sn

f+ 1

1,5M2 = 25

f+ 1

1,5M2 − 1 = 25

f

M2 = Sn

f

M2 = 25

f

f =25

1,5M2 − 1

25

M2=

25

1,5M2 − 1

1

M2=

1

1,5 − 1

f =25

1,5M2−1 ... (1)

Perbesaran pada pengamatan dengan

mata tidak berakomodasi adalah

f = 25

M2 ... (2)

Substitusikan persamaan (2) ke

persamaan (1)

Page 240: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

221

1,5M2 − 1 = M2

1.5M2 − M2 = 1

0,5M2 = 1

M2 =1

0,5

M2 = 2 kali

Perbesaran ketika mata berakomodasi

maksimum

M1 = 1,5M2

M1 = 1,5 (2)

M1 = 3 kali

Jadi, perbesaran angular lup ketika

mata tidak berakomodasi adalah 2

kali.

Page 241: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

222

21 G M

Sebuah lup digunakan pada dua keadaan

pengamatan seperti pada gambar di bawah

ini!

Jika perbandingan perbesaran yang

dihasilkan pada dua keadaan pengamatan

tersebut adalah 2:3, maka besar fokus lup

yang digunakan adalah ....

a. 12 cm

b. 12,5 cm

c. 15 cm

d. 15,5 cm

e. 20 cm

M1

M2=

2

3

M1 =2

3M2

M1 = Sn

f

2

3 M2 =

25

f

2

3 M2 =

25

f

Jawaban:

Diketahui:

M1 : M2 = 3 : 2

Ditanya:

f = ...?

Jawab:

Perbandingan perbesaran lup ketika

pengamat mengamati dengan mata

berakomodasi (M1) dan tidak

berakomodasi (M2) adalah

Perbesaran pada pengamatan dengan

mata berakomodasi maksimum adalah

f =25

2

3 M2

... (1)

Perbesaran pada pengamatan dengan

mata tidak berakomodasi adalah

C4

F

(a)

F

(b)

Page 242: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

223

M2 = Sn

f+ 1

M2 = 25

f+ 1

M2 − 1 = 25

f

f =25

23 M2

25

M2 − 1=

25

23 M2

1

M2 − 1=

1

23 M2

M2 − 1 = 2

3M2

M2 − 2

3M2 = 1

f = 25

M2−1 ... (2)

Substitusikan persamaan (2) ke

persamaan (1)

Page 243: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

224

1

3M2 = 1

f =25

23 M2

2

f =25

23 (3)

f =25

2

M2 = 3 kali

Fokus lup dapat ditentukan dengan

memasukkan nilai M2 pada persamaan

(1) atau (2).

Melalui persamaan (1)

f = 12,5 cm

Jadi, fokus lensa lup adalah 12,5 cm.

22 V G

Perbesaran angular yang dihasilkan sebuah

lup ketika digunakan dengan mata tak

berakomodasi adalah 5/6 kali dari

perbesaran ketika lup digunakan dengan

mata berakomodasi maksimum. Jika lup

tersebut digunakan oleh pengamat dengan

mata berakomodasi pada jarak 45 cm,

maka jarak benda terhadap lup yang tepat

ditunjukkan oleh gambar ....

Jawaban: b

Diketahui:

M1 = perbesaran dengan mata tak

berakomodasi

M2 = perbesaran dengan mata

berakomodasi maksimum

M1 = 5/6 M2

s' = -45 cm

Ditanya:

s = ...?

C4

Page 244: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

225

a.

b.

c.

d.

e.

M1 = 5

6M2

M1 = Sn

f

5

6M2 =

25

f

M1 = Sn

f+ 1

M2 = 25

f+ 1

M2 − 1 = 25

f

Jawab:

Perbesaran pada pengamatan dengan

mata tidak berakomodasi adalah

f = 25

5

6M2

... (1)

Perbesaran pada pengamatan dengan

mata berakomodasi maksimum adalah

f =25

M2−1 ... (2)

Substitusikan persamaan (2) ke

persamaan (1)

4 cm F

4,5 cm F

4,5 cm F

4,5 cm F

5 cm

F

Page 245: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

226

f = 25

56 M2

25

M2 − 1 =

25

56 M2

1

M2 − 1 =

1

56 M2

5

6M2 = M2 − 1

M2 − 5

6M2 = 1

1

6M2 = 1

f =25

56 M2

f =25

56

(6)

f =25

5

M2 = 6 kali

Fokus lup dapat ditentukan dengan

memasukkan nilai M2 pada persamaan

(1) atau (2).

Melalui persamaan (1)

Page 246: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

227

1

𝑓=

1

𝑠+

1

𝑠′

1

𝑠=

1

𝑓−

1

𝑠′

1

𝑠=

1

5−

1

−(45)

1

𝑠=

1

5+

1

45

1

𝑠=

9

45+

1

45

1

𝑠=

10

45

𝑠 =45

10

f = 5 cm

Mata berakomodasi pada jarak 45 cm,

sehingga s’ = -45 cm maka

𝑠 = 4,5 cm

Jadi, jarak benda terhadap lup adalah

4,5 cm yang ditunjukkan seperti pada

gambar b.

23 V M

Perbandingan perbesaran sebuah lup ketika

digunakan tanpa akomodasi dan dengan

mata berakomodasi maksimum adalah

4:5. Jika lup tersebut digunakan oleh

pengamat dengan mata berakomodasi pada

Jawaban: c

Diketahui:

M1 = perbesaran dengan mata tak

berakomodasi

M2 = perbesaran dengan mata

C3

Page 247: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

228

jarak 50 cm, maka perbandingan yang

tepat antara perbesaran ketika mata tidak

berakomodasi dan ketika mata

berakomodasi pada jarak 50 cm adalah ....

a. 4:5

b. 9:8

c. 8:9

d. 9:10

e. 10:9 M1: M2 = 4: 5

M1 = 4

5 M2

M1 = Sn

f

4

5M2 =

25

f

M2 = Sn

f+ 1

M2 = 25

f+ 1

berakomodasi maksimum

M3 = perbesaran dengan mata

berakomodasi pada jarak 50 cm

M1:M2 = 4:5

s' = -50 cm

Ditanya:

M1:M3 = ...?

Jawab:

Perbesaran pada pengamatan dengan

mata tidak berakomodasi adalah

f = 25

4

5M2

... (1)

Perbesaran pada pengamatan dengan

mata berakomodasi maksimum adalah

Page 248: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

229

M2 − 1 = 25

f

f = 25

45

M2

25

M2 − 1 =

25

45

M2

1

M2 − 1 =

1

45

M2

4

5M2 = M2 − 1

M2 − 4

5M21

1

5M2 = 1

f =25

M2−1 ... (2)

Substitusikan persamaan (2) ke

persamaan (1)

M2 = 5 kali

Fokus lup dapat ditentukan dengan

memasukkan nilai M2 pada persamaan

(1) atau (2).

Melalui persamaan (1)

Page 249: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

230

f =25

45

M2

f =25

45

(5)

f =25

4

1

𝑓=

1

𝑠+

1

𝑠′

1

𝑠=

1

𝑓−

1

𝑠′

1

𝑠=

1

6,25−

1

−(50)

1

𝑠=

1

6,25+

1

50

1

𝑠=

8

50+

1

50

1

𝑠=

9

50

M3 = Sn

s

M3 = 25

509

M3 = 25 x 9

50

M3 =9

2

M1 = Sn

f

f = 6,25 cm

Mata berakomodasi pada jarak 50 cm,

sehingga s’ = -50 cm maka

𝑠 =50

9 cm

Perbesaran dengan mata berakomodasi

pada jarak 50 cm adalah

M3 = 4,5 kali

Perbesaran ketika mata tak

berakomodasi

Page 250: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

231

Menyebutkan

bagian-bagian

kamera beserta

fungsinya

24 V G

Perhatikan gambar di bawah ini!

Bagian kamera yang berfungsi untuk layar

penangkap/perekam bayangan yang

memiliki fungsi yang sama dengan retina

pada mata ditunjukkan oleh gambar ....

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

e. 5

Jawaban: e

Pembahasan:

Bagian kamera yang berfungsi sebagai

layar penangkap/perekam bayangan

yang memiliki fungsi yang sama

dengan retina pada mata adalah pelat

film yang ditunjukkan oleh gambar

nomer 5.

C1

Mengetahui

prinsip

pembentukan

bayangan pada

mikroskop

25 V V

Seseorang sedang melakukan pengamatan

menggunakan sebuah mikroskop. Jika

orang tersebut mengamati dengan mata

berakomodasi maksimum, maka benda

harus diletakkan pada....

a. Ruang I lensa objektif

b. Ruang II lensa objektif

Jawaban: b

Pembahasan:

Benda yang diamati menggunakan

mikroskop dengan mata berakomodasi

maksimum harus diletakkan pada

ruang II lensa objektif.

C1

4 5

1 2

3

Page 251: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

232

c. Ruang I lensa okuler

d. Ruang II lensa okuler

e. Ruang III lensa okuler

Menentukan

perbesaran yang

dihasilkan pada

pengamatan

menggunakan

mikroskop

26 V M

Suatu objek yang diletakkan pada sebuah

preparat, berjarak 1,1 cm dari lensa

objektif mikroskop. Jika jarak fokus lensa

objektif dan okuler secara berturut-turut

adalah 1 cm dan 4 cm, maka perbesaran

yang dihasilkan untuk pengamatan tidak

berakomodasi adalah....

a. 50 kali

b. 52,5 kali

c. 60 kali

d. 62 kali

e. 62,5 kali

1

fob=

1

sob+

1

s′ob

1

s′ob

= 1

fob−

1

sob

1

s′ob

= 1

1−

1

1,1

1

s′ob

=11

11−

10

11

1

s′ob

=1

11

s′ob =

11

1

Jawaban: a

Diketahui:

sob = 1,1 cm

fob = 1 cm

fok = 4 cm

Ditanya:

M = ...?

Jawab:

s′ob = 1 cm

Perbesaran mikroskop melalui

pengamatan tanpa akomodasi

C3

Page 252: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

233

M =s′

ob

sob ×

s𝑛

fok

M =11

1,1 ×

25

5

M = 10 × 5 M = 50 kali

27 G M

Perhatikan gambar pembentukan bayangan

oleh mikroskop berikut ini!

Jika pengamat memiliki penglihatan

normal, maka perbesaran mikroskop yang

dihasilkan adalah ....

a. 22 kali

b. 23 kali

c. 24 kali

d. 25 kali

e. 26 kali

1

fob=

1

sob+

1

s′ob

1

s′ob

= 1

fob−

1

sob

1

s′ob

= 1

1−

1

1,2

1

s′ob

=12

12−

10

12

1

s′ob

=2

12

s′ob =

12

2

Jawab: d

Diketahui:

Sob = 1,2 cm

fob = 1 cm

fok = 6,25 cm

Ditanya:

M = ...?

Jawab:

s′ob = 6 cm

C3

Sob = 1,2 cm

fok = 6,25 cm fob = 1 cm

Page 253: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

234

M =s′

ob

sob × (

s𝑛

fok+ 1)

M =6

1.2 × (

25

6,25+ 1)

M = 5 × (4 + 1)

Perbesaran mikroskop melalui

pengamatan dengan mata

berakomodasi maksimum

M = 5 × 5

M = 25 kali

Jadi, perbesaran mikroskop yang

dihasilkan adalah 25 kali.

28 V G

Sebuah mikroskop digunakan untuk

mengamati objek. Jika perbesaran yang

dihasilkan adalah 50 kali dengan mata

pengamat berpenglihatan normal dan mata

tak berakomodasi, maka gambar

pembentukan bayangan yang tepat adalah

....

a.

M =s′

ob

sob ×

s𝑛

fok

M =22

2,2 ×

25

5

M = 10 × 5

Jawaban: d

Diketahui:

M = 50 kali

Ditanya:

Gambar pembentukan bayangan yang

tepat = ...?

Jawab:

Perbesaran mikroskop melalui

pengamatan tanpa akomodasi

M = 50 kali

Jadi, pembentukan bayangan yang

C3

Sob = 2,2 cm

fok = 5 cm

22 cm

Page 254: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

235

b.

c.

d.

tepat ditunjukkan pada gambar d.

Sob = 1,2 cm

fok = 5 cm

11 cm

Sob = 2,2 cm

fok = 5 cm

22 cm

Sob = 1,2 cm

fok = 4 cm

22 cm

Page 255: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

236

e.

Menyelesaikan

permasalahan

terkait

pengamatan

suatu objek

melalui

mikroskop

dengan mata

berakomodasi

maksimum dan

tidak

berakomodasi

29 G M

Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika mikroskop tersebut kemudian

digunakan seseorang yang memiliki titik

jauh 45 cm dan panjang mikroskop awal

adalah 1,05 kali panjang mikroskop akhir,

𝑓𝑜𝑏 = 2,2 cm

𝑓𝑜𝑘 = 5 cm

𝑠′𝑜𝑘 = −𝑠𝑅 = −45 cm

𝑑 = 𝑠′𝑜𝑏 + 𝑠𝑜𝑘

Jawaban: b

Diketahui:

d = 1,05 d’

Ditanya:

∆𝑥 = ...?

Jawab:

Panjang mikroskop dapat ditentukan

melalui persamaan:

Jarak benda terhadap lensa okuler:

C4

Sob = 2,2 cm

fok = 6,25 cm

22 cm

fob = 2,2 cm fok = 5 cm

Page 256: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

237

maka besar panjang mikroskop akhir

adalah ....

a. 8 cm

b. 10 cm

c. 12 cm

d. 15 cm

e. 20 cm

1

𝑓𝑜𝑘

= 1

𝑠𝑜𝑘 +

1

𝑠′𝑜𝑘

1

𝑠𝑜𝑘 =

1

𝑓𝑜𝑘

− 1

𝑠′𝑜𝑘

1

𝑠𝑜𝑘 =

1

5 cm−

1

1

𝑠𝑜𝑘 =

1

5 cm− 0

1

𝑠𝑜𝑘 =

1

5 cm

𝑠𝑜𝑘 = 5 cm

d = s′ob + sok d = s′ob + 5

1

𝑓𝑜𝑘

= 1

𝑠𝑜(𝑜𝑘) +

1

𝑠𝑖(𝑜𝑘)

1

𝑠𝑜(𝑜𝑘)=

1

𝑓𝑜𝑘

− 1

𝑠𝑖(𝑜𝑘)

1

𝑠𝑜(𝑜𝑘)=

1

5 cm−

1

−45 cm

1

𝑠𝑜(𝑜𝑘)=

1

5 cm+

1

45 cm

1

𝑠𝑜(𝑜𝑘)=

9

45 cm+

1

45 cm

1

𝑠𝑜(𝑜𝑘)=

10

45 cm

Panjang awal mikroskop:

s′ob = d − 5 ... (1)

Ketika titik jauh pengamat 45 cm, maka:

Page 257: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

238

𝑠𝑜(𝑜𝑘) =45 cm

10

𝑠𝑜(𝑜𝑘) = 4,5 cm

d′ = si(ob) + so(ok)

d′ = s′ob + 4,5

d − d′ = −4,5 + 5

d − d′ = 0,5

1,05d′ − d′ = 0,5

0,05d′ = 0,5

0,05d′ = 0,5

d′ =0,5

0,05

Panjang mikroskop akhir:

s′ob = d′ − 4,5 ... (2)

Substitusikan persamaan (1) ke

persamaan (2) d − 5 = d′ − 4,5

d′ = 10 cm

Jadi, besar panjang mikroskop akhir

adalah 10 cm.

30 V M

Sebuah mikroskop memiliki jarak fokus

lensa objektif dan okuler berturut-turut 1

cm dan 5 cm digunakan untuk mengamati

sebuah objek tanpa akomodasi. Jika

kemudian mikroskop tersebut digunakan

seseorang yang memiliki titik jauh 20 cm

dan panjang mikroskop awal adalah 1,1

𝑓𝑜𝑏 = 1 cm

𝑓𝑜𝑘 = 5 cm

𝑠′𝑜𝑘 = −𝑠𝑅 = −20 cm

Jawaban: a

Diketahui:

d = 1,1 d’

Ditanya:

C4

Page 258: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

239

kali panjang mikroskop akhir, maka

bayangan benda dapat terlihat dengan jelas

tanpa akomodasi ketika lensa okuler

digeser sejauh ....

a. 1 cm ke dalam

b. 1 cm ke luar

c. 2 cm ke dalam

d. 2 cm ke luar

e. 3 cm ke dalam

𝑑 = 𝑠′𝑜𝑏 + 𝑠𝑜𝑘

1

𝑓𝑜𝑘

= 1

𝑠𝑜𝑘 +

1

𝑠′𝑜𝑘

1

𝑠𝑜𝑘 =

1

𝑓𝑜𝑘

− 1

𝑠′𝑜𝑘

1

𝑠𝑜𝑘 =

1

5 cm−

1

1

𝑠𝑜𝑘 =

1

5 cm− 0

1

𝑠𝑜𝑘 =

1

5 cm

𝑠𝑜𝑘 = 5 cm

d = s′ob + sok d = s′ob + 5

1

𝑓𝑜𝑘

= 1

𝑠𝑜(𝑜𝑘) +

1

𝑠𝑖(𝑜𝑘)

1

𝑠𝑜(𝑜𝑘)=

1

𝑓𝑜𝑘

− 1

𝑠𝑖(𝑜𝑘)

1

𝑠𝑜(𝑜𝑘)=

1

5 cm−

1

−20 cm

∆𝑥 = ...?

Jawab:

Panjang mikroskop dapat ditentukan

melalui persamaan:

Jarak benda terhadap lensa okuler:

Panjang awal mikroskop:

s′ob = d − 5 ... (1)

Ketika titik jauh pengamat 20 cm, maka:

Page 259: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

240

1

𝑠𝑜(𝑜𝑘)=

1

5 cm+

1

20 cm

1

𝑠𝑜(𝑜𝑘)=

4

20 cm+

1

20 cm

1

𝑠𝑜(𝑜𝑘)=

5

20 cm

𝑠𝑜(𝑜𝑘) =20 cm

5

𝑠𝑜(𝑜𝑘) = 4 cm

d′ = si(ob) + so(ok)

d′ = s′ob + 4

d − d′ = −4 + 5

d − d′ = 1

1,1d′ − d′ = 1

0,1d′ = 1

0,1d′ = 1

d′ =1

0,1

Panjang mikroskop akhir:

s′ob = d′ − 4 ... (2)

Substitusikan persamaan (1) ke

persamaan (2) d − 5 = d′ − 4

d′ = 10 cm

Untuk mengetahui nilai d dapat

mensubtitusikan terlebih dahulu nilai

d’ pada persamaan (2) s′ob = d′ − 4

s′ob = 10 − 4

Page 260: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

241

s′ob = d − 5

d = s′ob + 5

d = 6 + 5

∆x = d − d′ ∆x = 11 cm − 10 cm

∆x = 1 cm

s′ob = 6 cm

Kemudian substitusikan nilai s′ob

pada persamaan (1)

d = 11 cm

Lensa okuler digeser sejauh:

Jadi, lensa okuler harus digeser sejauh

1 cm ke dalam (ke arah lensa objektif).

31 V M

Seorang siswa bermata normal melakukan

percobaan menggunakan mikroskop yang

memiliki jarak fokus objektif dan okuler

yang berturut-turut 1 cm dan 5 cm. Jika

saat siswa mengamati tanpa akomodasi

perbesaran yang dihasilkan adalah 40 kali,

maka posisi benda terhadap lensa objektif

adalah ....

a. 0,25 cm

b. 1,25 cm

c. 2,25 cm

d. 3,25 cm

e. 4,25 cm

1

fob=

1

sob+

1

s′ob

1

sob=

1

fob−

1

s′ob

1

sob=

1

1−

1

s′ob

Jawaban: b

Diketahui:

fob = 1 cm

fok = 5 cm

M = 40 kali

Ditanya:

sob = ...?

Jawab:

C4

Page 261: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

242

1

sob= 1 −

1

s′ob

1

sob+

1

s′ob

= 1

M =s′

ob

sob ×

s𝑛

fok

40 =s′

ob

sob ×

25

5

40 =s′

ob

sob × 5

40

5=

s′ob

sob

8 =s′

ob

sob

8sob = s′ob

s′ob + sob

sob × s′ob

= 1

8sob + sob

sob × 8sob= 1

s′ob+ sob

sob × s′ob

= 1 ... (1)

Perbesaran mikroskop melalui

pengamatan tanpa akomodasi

s′ob = 8sob ...(2)

Substitusikan persamaan (2) ke

persamaan (1)

Page 262: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

243

9sob

8sob2 = 1

9sob = 8sob2

9sob = 8sob × sob 9sob

8sob= sob

1,25 = sob

sob = 1,25 cm

Jadi, posisi benda terhadap lensa

objektif adalah 1,25 cm.

32 G M

Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika perbesaran yang dihasilkan pada

pengamatan adalah 50 kali, maka panjang

mikroskop tersebut adalah ....

a. 11 cm

b. 12 cm

c. 14 cm

d. 16 cm

e. 17 cm

1

fob=

1

sob+

1

s′ob

1

sob=

1

fob−

1

s′ob

1

sob=

1

1−

1

s′ob

1

sob= 1 −

1

s′ob

Jawaban: d

Diketahui:

fob = 1 cm

fok = 6,25 cm

sok = 5 cm

M = 50 kali

Ditanya:

d = ...?

Jawab:

C4

fob = 1 cm fok = 6,25 cm

5 cm

Page 263: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

244

1

sob+

1

s′ob

= 1

M =s′

ob

sob × (

s𝑛

fok+ 1)

50 =s′

ob

sob × (

25

6,25+ 1)

50 =s′

ob

sob × (4 + 1)

50 =s′

ob

sob × 5

50

5=

s′ob

sob

10 =s′

ob

sob

10sob = s′ob

s′ob + sob

sob × s′ob

= 1

10sob + sob

sob × 10sob= 1

s′ob+ sob

sob × s′ob

= 1 ... (1)

Perbesaran mikroskop melalui

pengamatan dengan berakomodasi

maksimum

s′ob = 10sob ...(2)

Substitusikan persamaan (2) ke

persamaan (1)

Page 264: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

245

11sob

10sob2 = 1

11sob = 10sob2

11sob = 10sob × sob 11sob

10sob= sob

1,1 = sob

s′ob = 10sob

s′ob = 10 (1,1)

d = s′ob + sok d = 11 + 5

sob = 1,1 cm

Jarak bayangan yang dihasilkan lensa

objektif adalah

s′ob = 11 cm

Panjang mikroskop

d = 16 cm Jadi, panjang mikroskop tersebut

adalah 16 cm.

33 V G

Seorang siswa bermata normal melakukan

percobaan menggunakan mikroskop yang

memiliki jarak fokus objektif dan okuler

yang berturut-turut 1,2 cm dan 6,25 cm.

Jika saat siswa mengamati tanpa

akomodasi perbesaran yang dihasilkan

adalah 40 kali, maka posisi benda terhadap

lensa objektif yang tepat ditunjukkan pada

gambar ....

Jawaban: e

Diketahui:

fob = 1,2 cm

fok = 6,25 cm

M = 40 kali

Ditanya:

sob = ...?

Jawab:

C4

Page 265: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

246

a.

b.

c.

1

fob=

1

sob+

1

s′ob

1

sob=

1

fob−

1

s′ob

1

sob=

1

1,2−

1

s′ob

1

sob=

s′ob − 1,2

1,2 s′ob

M =s′

ob

sob ×

s𝑛

fok

40 =s′

ob

sob ×

25

6,25

40 =s′

ob

sob × 4

40

4=

s′ob

sob

10 =s′

ob

sob

10sob = s′ob

sob = 1,2 s′

ob

s′ob−1,2

... (1)

Perbesaran mikroskop melalui

pengamatan tanpa akomodasi

s′ob = 10sob ...(2)

Substitusikan persamaan (2) ke

persamaan (1)

1 cm

1 cm

13,2 cm

Page 266: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

247

d.

e.

sob = 1,2 s′

ob

s′ob − 1,2

sob = 1,2 (10sob)

10sob − 1,2

sob = 12 sob

10sob − 1,2

sob(10sob − 1,2) = 12 sob

10 sob2 − 1,2 sob = 12 sob

10 sob2 = 12 sob + 1,2 sob

10 sob2 = 13,2 sob

10 sob = 13,2 sob

sob

10 sob = 13,2

sob =13,2

10

sob = 1,32 cm

Jadi, posisi benda terhadap lensa

objektif adalah 1,32 cm yang

ditunjukkan pada gambar e.

Mengetahui

jenis-jenis

teropong dan

komponen

penyusunnya

34 V G

Berikut ini alat optik yang terdiri dari lensa

postif, cermin cekung, dan cermin datar

yang digunakan untuk mengamati benda

langit adalah ....

Jawaban: b

Pembahasan:

Alat optik yang terdiri dari lensa

postif, cermin cekung, dan cermin

datar yang digunakan untuk

mengamati benda langit adalah

C1

1,32 cm

1,32 cm

Page 267: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

248

a.

b.

teropong pantul yang termasuk

sebagai salah satu jenis teropong

bintang.

Page 268: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

249

c.

d.

e.

Page 269: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

250

Menentukan

perbesaran

benda yang

dihasilkan dari

pengamatan

melalui

teropong

35 V M

Jarak fokus lensa objektif dan okuler

sebuah teropong bintang secara berturut-

turut adalah 180 cm dan 5 cm. Jika

pengamatan dilakukan tanpa akomodasi,

maka perbesaran angular teropong adalah

....

a. 36 kali

b. 42 kali

c. 50 kali

d. 55 kali

e. 60 kali

M =

fob

fok

M = 180 cm

5 cm

Jawaban: a

Diketahui:

fob = 180 cm

fok = 5 cm

Ditanya:

M = ...?

Jawab:

Perbesaran angular teropong dengan

pengamatan yang dilakukan tanpa

akomodasi adalah

M = 36 kali

Jadi, perbesaran angular teropong

tersebut adalah 36 kali.

C3

Menyelesaikan

permasalahan

terkait

pengamatan

suatu objek

melalui

teropong dengan

mata

berakomodasi

maksimum dan

tidak

36 V M

Jarak lensa objektif terhadap lensa okuler

sebuah teropong bintang satu sama lain

adalah 105 cm. Mata dapat melihat

bayangan dengan terang jika berakomodasi

pada jarak 30 cm. Jika ketika okuler

digeser sejauh 2 cm keluar terbentuk

bayangan terang pada layar yang berada 42

cm di belakang okuler, maka jarak fokus

lensa objektif teropong adalah ....

a. 6 cm

b. 10 cm

Jawab: c

Diketahui:

d = 105 cm

s’ok

= -30 cm (keadaan 1)

s’ok = 42 cm (keadaan 2)

Ditanya:

fob dan fok = ...?

Jawab:

Terdapat dua keadaaan yang harus kita

analisis, yaitu sebelum lensa okuler

digeser dan setelah lensa okuler

C4

Page 270: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

251

berakomodasi c. 100 cm

d. 112 cm

1

𝑓𝑜𝑘

= 1

𝑠𝑜𝑘 +

1

𝑠′𝑜𝑘

1

𝑓𝑜𝑘

= 1

105 − 𝑓𝑜𝑏

+ 1

−30

digeser

Keadaan sebelum lensa okuler

digeser

Lensa objektif:

sobj = ∞

s’obj = fobj

Lensa okuler:

s’ok

= -30 (karena mata berakomodasi

pada jarak 30 cm)

Panjang mikroskop (d):

d = fob + sok

sok = d – fob

sok = 105 – fob

1

𝑓𝑜𝑘=

1

105− 𝑓𝑜𝑏−

1

30 ... (1)

Keadaan setelah lensa okuler

digeser

s’ok = 42 cm

d = 105 cm + 2 cm

d = 107 cm

d = fob + sok

sok = d – fob

sok = 107 – fob

Page 271: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

252

1

𝑓𝑜𝑘

= 1

𝑠𝑜𝑘 +

1

𝑠′𝑜𝑘

1

105 − 𝑓𝑜𝑏−

1

30=

1

107 − 𝑓𝑜𝑏

+1

42

1

105 − 𝑓𝑜𝑏−

1

107 − 𝑓𝑜𝑏

= 1

42+

1

30

(107 − 𝑓𝑜𝑏) − (105 − 𝑓𝑜𝑏

)

(105 − 𝑓𝑜𝑏)(107 − 𝑓𝑜𝑏)

= 5

210+

7

210

107 − 𝑓𝑜𝑏 − 105 + 𝑓𝑜𝑏

)

(105 − 𝑓𝑜𝑏)(107 − 𝑓𝑜𝑏)=

12

210

107 − 105 − 𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑏

(105 − 𝑓𝑜𝑏)(107 − 𝑓𝑜𝑏)=

2

35

2

(105 − 𝑓𝑜𝑏)(107 − 𝑓𝑜𝑏)=

2

35

1

(105 − 𝑓𝑜𝑏)(107 − 𝑓𝑜𝑏)=

1

35

35 = (105 − 𝑓𝑜𝑏)(107 − 𝑓𝑜𝑏)

(105 − 𝑓𝑜𝑏)(107 − 𝑓𝑜𝑏) = 35

11.235 − 212𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑏2 = 35

𝑓𝑜𝑏2 − 212𝑓𝑜𝑏 + 11.235 − 35 = 0

1

𝑓𝑜𝑘=

1

107− 𝑓𝑜𝑏+

1

42 ... (2)

Substitusikan persamaan (1) ke

persamaan (2)

Page 272: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

253

𝑓𝑜𝑏2 − 212𝑓𝑜𝑏 + 11.200 = 0

(𝑓𝑜𝑏 − 100)(𝑓𝑜𝑏 − 112) = 0

(𝑓𝑜𝑏)1 = 100 cm

(𝑓𝑜𝑏)2 = 112 cm

(𝑠𝑜𝑘)1 = 107 cm − 100 cm = 7 cm

(𝑠𝑜𝑘)2 = 107 cm − 112 cm = −5 cm

Untuk mengetahui jarak fokus lensa

objektif yang benar, maka kita dapat

mengujinya dengan menghitung jarak

benda ke lensa objektif

Jarak fokus lensa objektf yang diambil

adalah 100 cm (fob = 100 cm), hal ini

disebabkan karena nilai sok tidak boleh

negatif, karena jika negatif bayangan

dari lensa objektif jatuh di belakang

lensa okuler.

Jadi, jarak fokus lensa objektif

teropong adalah 100 cm.

37 V M

Pada sebuah teropong bintang, jarak antara

lensa objektif dan lensa okuler adalah 35

cm. Seberkas sinar merah (n = 1,52) dan

biru (n = 1,54) jatuh ke lensa objektif .

Sinar biru jatuh pada jarak 28 cm di

belakang lensa objektif pada sumbu utama

dan bayangan sinar biru oleh lensa okuler

terbentuk pada jarak tak hingga. Bayangan

akhir sinar merah berada pada jarak ....

a. 18,9 di depan lensa okuler

Jawaban: c

Diketahui:

d = 35 cm

nm = 1,52

nb = 1,54

Sinar biru:

s’ob = 28 cm

sob = ∞

s’ok = ∞

Ditanya:

s’ok (sinar merah) = ...?

C4

Page 273: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

254

b. 18,9 di belakang lensa okuler

c. 30,8 di depan lensa okuler

d. 30,8 di belakang lensa okuler

e. 50,8 di depan lensa okuler

1

𝑓= (𝑛 − 1) (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

1

𝑓𝑜𝑏= (𝑛𝑏 − 1) (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑏

1

28= (1,54 − 1) (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑏

1

28= 0,54 (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑏

1

28 (0,54)= (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑏

1

𝑓𝑜𝑘= (𝑛𝑏 − 1) (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑘

1

7= (1,54 − 1) (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑘

Jawab:

Sinar biru (lensa objektif)

s’ob = 28 cm = fob

sob = ∞

(1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑏=

1

28 (0,54) ... (1)

Sinar biru (lensa okuler)

s’ok = ∞

d = s’ob + sok

sok = d – s’ob

sok = 35 cm – 28 cm

sok = 7 cm = fok

Page 274: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

255

1

7= 0,54 (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑘

1

7 (0,54)= (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑘

1

𝑓𝑜𝑏= (𝑛𝑏 − 1) (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑏

1

𝑓𝑜𝑏= (1,52 − 1) (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑏

1

𝑓𝑜𝑏=

0,52

15,12

𝑓𝑜𝑏 =15,12

0,52

𝑓𝑜𝑏 = 29,1 cm

(1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑘=

1

7 (0,54) ... (2)

Sinar merah (lensa objektif)

Sinar biru (lensa objektif)

1

𝑓𝑜𝑏= (1,52 − 1) (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑏 ... (3)

Substitusikan persamaan (1) ke

persamaan (3):

1

𝑓𝑜𝑏= (1,52 − 1)

1

28 (0,54)

1

𝑓𝑜𝑏= (0,52)

1

28 (0,54)

Page 275: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

256

𝑓𝑜𝑏 = 29,1 cm = 𝑠′𝑜𝑏

1

𝑓𝑜𝑘= (𝑛𝑏 − 1) (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑘

1

𝑓𝑜𝑘= (1,52 − 1) (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑘

1

𝑓𝑜𝑘= (1,52 − 1)

1

7 (0,54)

1

𝑓𝑜𝑘= (0,52)

1

3,78

1

𝑓𝑜𝑘=

0,52

3,78

𝑓𝑜𝑘 = 3,78

0,52

𝑓𝑜𝑘 = 7,3 cm

Sinar merah (lensa okuler)

d = s’ob + sok

sok = d – s’ob

sok = 35 cm – 29,1 cm

sok = 5,9 cm

Jarak fokus lensa okuler

1

𝑓𝑜𝑘= (1,52 − 1) (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑘... (4)

Substitusi persamaan (2) ke

persamaan (4)

Bayangan akhir sinar merah dapat

ditentukan melalui persamaan:

Page 276: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

257

1

𝑓𝑜𝑘

= 1

𝑠𝑜𝑘 +

1

𝑠′𝑜𝑘

1

𝑠′𝑜𝑘=

1

𝑓𝑜𝑘

− 1

𝑠𝑜𝑘

1

𝑠′𝑜𝑘=

1

7,3−

1

5,9

1

𝑠′𝑜𝑘=

5,9

43,07−

7,3

43,07

1

𝑠′𝑜𝑘= −

1,4

43,07

𝑠′𝑜𝑘 = −43,07

1,4

𝑠′𝑜𝑘 = −30,8 cm Jadi, letak bayangan akhir sinar merah

berada pada jarak 30,8 cm di depan

lensa okuler.

Mengetahui

jenis-jenis

teropong dan

komponen

penyusunnya

38 G V

Perhatikan gambar berikut ini!

Jenis alat optik dengan pembentukan

bayangan seperti pada gambar di atas

Jawaban: e

Pembahasan:

Jenis alat optik dengan pembentukan

bayangan seperti pada gambar adalah

terpong bumi. Teropong bumi terdiri

dari tiga lensa positif, yaitu objektif,

okuler, dan lensa pembalik.

C2

Page 277: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

258

adalah ....

a. Mikroskop

b. Kamera

c. Teropong Bias

d. Teropong Pantul

e. Teropong Bumi

39 V V

Jenis teropong yang disebut juga sebagai

teropong sandiwara atau teropong belanda

atau teropong Galileo adalah ....

a. Teropong Bumi

b. Teropong Prisma

c. Teropong Bias

d. Teropong Panggung

e. Teropong Pantul

Jawab: d

Pembahasan:

Jenis teropong yang disebut juga

sebagai teropong sandiwara atau

teropong belanda atau teropong

Galileo adalah teropong panggung.

C1

40 V G

Berikut ini alat optik yang terdiri dari dua

lensa postif dan sepasang prisma segitiga

sama kaki adalah ....

a.

Jawab: e

Pembahasan:

Alat optik yang terdiri dari dua lensa

postif dan sepasang prisma segitiga

sama kaki adalah teropong prisma.

Prisma-prisma pada teropong tersebut

berfungsi memantulkan cahaya dengan

pemantulan sempurna.

Page 278: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

259

b.

c.

Page 279: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

260

d.

e.

Page 280: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

261

Keterangan Bentuk Representasi:

V = Verbal

M = Matematis

G = Gambar

D = Diagram

Page 281: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

262

Lampiran B.6

LEMBAR VALIDASI MATERI INSTRUMEN TES

Nama :

Instansi :

Petunjuk Pengisian:

1. Berilah tanda ceklist (√) pada kolom tingkat penilaian yang sesuai.

2. Kriteria skor penilaian:

Skor 5: Sangat Baik

Skor 4: Baik

Skor 3: Cukup Baik

Skor 2: Kurang Baik

Skor 1: Sangat Tidak Baik

No.

ASPEK YANG DINILAI

Keterangan

Soal Sesuai dengan

Indikator

Hanya Memiliki Satu

Kunci Jawaban

Pengecoh pada Pilihan

Jawaban Berfungsi

Soal Sesuai dengan Aspek

Ranah Kognitif yang

Diukur

5

4

3

2

1

5

4

3

2

1

5

4

3

2

1

5

4

3

2

1

1

2

3

Page 282: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

263

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Page 283: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

264

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

Page 284: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

265

34

35

36

37

38

39

40

Jakarta, April 2017

Validator

..........................................

NIP.

Page 285: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata
Page 286: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

266

LEMBAR VALIDASI KONSTRUK INSTRUMEN TES

Nama :

Instansi :

Petunjuk Pengisian:

1. Berilah tanda ceklist (√) pada kolom tingkat penilaian yang sesuai.

2. Kriteria skor penilaian:

Skor 5: Sangat Baik

Skor 4: Baik

Skor 3: Cukup Baik

Skor 2: Kurang Baik

Skor 1: Sangat Tidak Baik

No.

ASPEK YANG DINILAI

Keteran

gan

Soal Dirumuskan

Secara Jelas dan

Tegas

Rumusan Soal dan

Pilihan Jawaban

Merupakan

Pernyataan yang

Diperlukan Saja

Soal Tidak

Memberi

Petunjuk ke Arah

Kunci Jawaban

Soal Tidak

Mengandung

Pernyataan yang

Bersifat Negatif

Ganda

Panjang Pilihan

Jawaban Relatif

Sama

5

4

3

2

1

5

4

3

2

1

5

4

3

2

1

5

4

3

2

1

5

4

3

2

1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Page 287: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

267

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

Page 288: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

268

No.

ASPEK YANG DINILAI

Ket.

Panjang Pilihan

Jawaban Relatif

Sama

Pilihan Jawaban

Tidak

Mengandung

Pernyataan

“Semua Pilihan

Jawaban di atas

Salah"

maupun

Sebaliknya

Pilihan Jawaban

yang Berbentuk

Angka/Waktu

Disusun

Berdasarkan

Urutan Besar

Kecilnya Nilai

Angka atau

Kronologis

Gambar, Grafik,

Tabel, Diagram,

Wacana, dan

Sejenisnya Jelas

dan Berfungsi

Rumusan Soal

Tidak

Menggunakan

Ungkapan atau

Kata yang

Bermakna Tidak

Pasti (Sebaiknya,

Umumnya,

Kadang‐Kadang)

Butir Soal Tidak

Bergantung Pada

Jawaban Soal

Sebelumnya.

5

4

3

2

1

5

4

3

2

1

5

4

3

2

1

5

4

3

2

1

5

4

3

2

1

5

4

3

2

1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

Page 289: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

269

LEMBAR VALIDASI BAHASA INSTRUMEN TES

Nama :

Instansi :

Petunjuk Pengisian:

1. Berilah tanda ceklist (√) pada kolom tingkat penilaian yang sesuai.

2. Kriteria skor penilaian:

Skor 5: Sangat Baik

Skor 4: Baik

Skor 3: Cukup Baik

Skor 2: Kurang Baik

Skor 1: Sangat Tidak Baik

No.

ASPEK YANG DINILAI

Keterangan Soal Sesuai

dengan Kaidah

Bahasa

Indonesia

Bahasa yang

Digunakan

Komunikatif

Pilihan Jawaban Tidak

Mengulang Kata/Frase

yang Bukan Merupakan

Satu Kesatuan

Pengertian

5

4

3

2

1

5

4

3

2

1

5

4

3

2

1

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Page 290: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

270

No.

ASPEK YANG DINILAI

Keterangan Soal Sesuai

dengan Kaidah

Bahasa

Indonesia

Bahasa yang

Digunakan

Komunikatif

Pilihan Jawaban Tidak

Mengulang Kata/Frase

yang Bukan Merupakan

Satu Kesatuan

Pengertian

5

4

3

2

1

5

4

3

2

1

5

4

3

2

1

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

Page 291: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

271

No.

ASPEK YANG DINILAI

Keterangan Soal Sesuai

dengan Kaidah

Bahasa

Indonesia

Bahasa yang

Digunakan

Komunikatif

Pilihan Jawaban Tidak

Mengulang Kata/Frase

yang Bukan Merupakan

Satu Kesatuan

Pengertian

5

4

3

2

1

5

4

3

2

1

5

4

3

2

1

31.

32.

33.

34.

35.

36.

37.

38.

39.

40.

Jakarta, April 2017

Validator

..........................................

NIP.

Page 292: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

272

Lampiran B.7

HASIL KALIBRASI INSTRUMEN TES

D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi

11,11 Sangat Mudah 0,434 Sangat Signifikan

33,33 Sangat Mudah 0,558 Sangat Signifikan

0,00 Sangat Mudah 0,083 -

55,56 Sangat Mudah 0,579 Sangat Signifikan

44,44 Sedang 0,203 -

22,22 Sangat Mudah 0,561 Sangat Signifikan

22,22 Sangat Mudah 0,561 Sangat Signifikan

33,33 Sedang 0,314 Signifikan

44,44 Sedang 0,427 Sangat Signifikan

22,22 Mudah 0,096 -

100,00 Sedang 0,650 Sangat Signifikan

66,67 Mudah 0,480 Sangat Signifikan

44,44 Sedang 0,376 Signifikan

44,44 Sangat Mudah 0,659 Sangat Signifikan

44,44 Sedang -0,099 Sangat Signifikan

0,00 Sangat Mudah -0,023 -

66,67 Sedang 0,472 Sangat Signifikan

44,44 Mudah 0,365 Signifikan

11,11 Sedang -0,015 -

0,00 Sedang 0,329 Signifikan

33,33 Sangat Mudah 0,388 Signifikan

44,44 Mudah -0,347 Sangat Signifikan

-33,33 Sangat Sukar -0,388 -

44,44 Sedang 0,351 Signifikan

0,00 Sangat Sukar NAN NAN

0,00 Sangat Sukar NAN NAN

55,56 Sangat Mudah 0,703 Sangat Signifikan

-33,33 Sangat Sukar -0,517 -

33,33 Mudah 0,336 Signifikan

11,11 Mudah -0,130 Sangat Signifikan

33,33 Sedang 0,299 -

55,56 Sukar -0,116 Sangat Signifikan

22,22 Sangat Sukar 0,310 Signifikan

0,00 Sangat Sukar NAN NAN

55,56 Sangat Mudah 0,600 Sangat Signifikan

0,00 Sedang 0,089 -

-11,11 Sedang -0,091 -

22,22 Sedang 0,292 -

55,56 Mudah 0,557 Sangat Signifikan

66,67 Mudah 0,517 Sangat Signifikan

Page 293: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

Lampiran B.8

LEMBAR SOAL

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda

silang (x) pada huruf A, B, C, D, atau E pada lembar jawaban!

1. Perhatikan gambar di bawah ini!

Fungsi dari bagian mata yang ditunjukkan pada label B dan C secara berturut-

turut adalah ....

a. Mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dan menggerakkan lensa

mata

b. Mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dan mengatur pembiasan

cahaya yang terjadi di mata

c. Mengatur lebar pupil dan mengatur pembiasan cahaya yang terjadi di

mata

d. Mengatur pembiasan cahaya yang terjadi di mata dan tempat terbentuknya

bayangan

e. Menggerakkan lensa mata dan mengatur lebar pupil

2. Perhatikan gambar di bawah ini!

A

B

C

D E

1

2

3

4

5

Page 294: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

Bagian mata yang berfungsi untuk memberi warna pada mata ditunjukkan

oleh nomor ....

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

e. 5

3. Kondisi pembentukan bayangan yang tepat pada penderita cacat mata miopi

ditunjukkan oleh gambar ....

a.

b.

c.

d.

Page 295: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

e.

4. Seseorang tidak dapat melihat dengan jelas objek yang berjarak lebih jauh dari

200 cm di depannya. Kekuatan kacamata yang dibutuhkan oleh orang tersebut

agar objek dapat terlihat dengan jelas adalah ....

a. +4 dioptri

b. +0,5 dioptri

c. -0,25 dioptri

d. -0,5 dioptri

e. -0,75 dioptri

5. Jenis cacat mata dengan kondisi mata tidak mampu melihat dengan jelas objek

pada jarak 25 cm atau kurang dari 25 cm disebut ....

a. Miopi

b. Hipermetropi

c. Presbiopi

d. Astigmatisma

e. Silindris

6. Kondisi pembentukan bayangan yang tepat pada penderita cacat mata

hipermetropi ditunjukkan oleh gambar ....

a.

b.

Page 296: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

c.

d.

e.

7. Seseorang memiliki titik dekat pada jarak 40 cm, sehingga ia tidak dapat

membaca buku pada jarak normal. Fokus kacamata yang dibutuhkan oleh

orang tersebut agar dapat membaca buku pada jarak normal dapat ditentukan

melalui persamaan ....

a. 1

f=

1

sn +

1

PP

b. 1

f=

1

sn −

1

PP

c. 1

f=

1

−sn +

1

PP

d. 1

f=

1

−sn +

1

−PP

e. f = 1

sn +

1

−PP

Page 297: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

8. Perhatikan gambar berikut ini!

Cacat mata dengan pembentukan bayangan seperti pada gambar di atas dan

jenis lensa yang harus digunakan adalah ....

Cacat Mata Jenis Lensa

a. Miopi Negatif

b. Presbiopi Positif

c. Presbiopi Rangkap

d. Astigmatisma Bifokal

e. Astigmatisma Silinder

9. Seseorang sedang mengamati benda yang berukuran kecil menggunakan lup.

Jika orang tersebut mengamati dengan mata berakomodasi maksimum, maka

pembentukan bayangan yang tepat adalah ....

a.

b.

F

F

Page 298: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

c.

d.

e.

10. Seorang anak menggunakan sebuah lup yang memiliki titik fokus 10 cm untuk

memperjelas tulisan pada peta yang sedang dibacanya. Jika anak tersebut

menggunakan lup dengan mata berakomodasi maksimum, maka perbesaran

angular yang dihasilkan lup tersebut adalah ....

a. 2 kali

b. 3 kali

c. 3,5 kali

d. 4 kali

e. 4,5 kali

11. Berikut ini gambar yang menunjukkan pembentukkan bayangan pada lup yang

menghasilkan perbesaran angular sebesar 4 kali dengan mata tak

berakomodasi adalah ....

a.

F F

25 cm

6,25 cm F

Page 299: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

b.

c.

d.

e.

12. Perhatikan gambar pembentukan bayangan benda pada lup berikut ini!

Perbesaran angular yang dihasilkan dari pengamatan menggunakan lup

tersebut adalah ....

a. 4 kali

b. 3,5 kali

c. 3 kali

d. 2,5 kali

25 cm

6,25 cm F

50 cm

25 cm F

6,25 cm F

25 cm F

25 cm

12,5 cm F

Page 300: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

e. 2 kali

13. Seseorang sedang melakukan pengamatan menggunakan sebuah mikroskop. Jika

orang tersebut mengamati dengan mata tak berakomodasi, maka pembentukan

bayangan yang tepat adalah ....

a.

b.

c.

d.

e.

F

F

F F

Page 301: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

14. Sebuah lup digunakan seorang anak bermata normal untuk mengamati suatu

objek. Jika perbesaran angular yang dihasilkan ketika mata berakomodasi

maksimum adalah 1,5 kali dari perbesaran angular ketika mata tidak

berakomodasi, maka besar perbesaran angular lup ketika mata berakomodasi

maksimum adalah ....

a. 2 kali

b. 3 kali

c. 4 kali

d. 5 kali

e. 6 kali

15. Sebuah lup digunakan pada dua keadaan pengamatan seperti pada gambar di

bawah ini!

Jika perbandingan perbesaran yang dihasilkan pada dua keadaan pengamatan

tersebut adalah 3:2, maka besar fokus lup yang digunakan adalah ....

a. 12 cm

b. 12,5 cm

c. 15 cm

d. 15,5 cm

e. 20 cm

16. Perbesaran angular yang dihasilkan sebuah lup ketika digunakan dengan mata

tak berakomodasi adalah 5/6 kali dari perbesaran ketika lup digunakan dengan

mata berakomodasi maksimum. Jika lup tersebut digunakan oleh pengamat

dengan mata berakomodasi pada jarak 45 cm, maka jarak benda terhadap lup

yang tepat ditunjukkan oleh gambar ....

a.

F

(a)

F

(b)

4 cm F

Page 302: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

b.

c.

d.

e.

17. Perhatikan gambar di bawah ini!

Bagian kamera yang berfungsi untuk layar penangkap/perekam bayangan

yang memiliki fungsi yang sama dengan retina pada mata ditunjukkan oleh

gambar ....

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

e. 5

4,5 cm F

4,5 cm F

4,5 cm F

5 cm

F

4 5

1 2

3

Page 303: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

18. Perhatikan gambar pembentukan bayangan oleh mikroskop berikut ini!

Jika pengamat memiliki penglihatan normal, maka perbesaran mikroskop

yang dihasilkan adalah ....

a. 22 kali

b. 23 kali

c. 24 kali

d. 25 kali

e. 26 kali

19. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika mikroskop tersebut kemudian digunakan seseorang yang memiliki titik

jauh 45 cm dan panjang mikroskop awal adalah 1,05 kali panjang mikroskop

akhir, maka besar panjang mikroskop akhir adalah ....

a. 8 cm

b. 10 cm

c. 12 cm

d. 15 cm

e. 20 cm

20. Sebuah mikroskop memiliki jarak fokus lensa objektif dan okuler berturut-

turut 1 cm dan 5 cm digunakan untuk mengamati sebuah objek tanpa

akomodasi. Jika kemudian mikroskop tersebut digunakan seseorang yang

memiliki titik jauh 20 cm dan panjang mikroskop awal adalah 1,1 kali panjang

mikroskop akhir, maka bayangan benda dapat terlihat dengan jelas tanpa

akomodasi ketika lensa okuler digeser sejauh ....

Sob = 1,2 cm

fok = 6,25 cm fob = 1 cm

fob = 2,2 cm fok = 5 cm

Page 304: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

a. 1 cm ke dalam

b. 1 cm ke luar

c. 2 cm ke dalam

d. 2 cm ke luar

e. 3 cm ke dalam

21. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika perbesaran yang dihasilkan pada pengamatan adalah 50 kali, maka

panjang mikroskop tersebut adalah ....

a. 11 cm

b. 12 cm

c. 14 cm

d. 16 cm

e. 17 cm

22. Seorang siswa bermata normal melakukan percobaan menggunakan

mikroskop yang memiliki jarak fokus objektif dan okuler yang berturut-turut

1,2 cm dan 6,25 cm. Jika saat siswa mengamati tanpa akomodasi perbesaran

yang dihasilkan adalah 40 kali, maka posisi benda terhadap lensa objektif

yang tepat ditunjukkan pada gambar ....

a.

fob = 1 cm fok = 6,25 cm

5 cm

1 cm

Page 305: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

b.

c.

d.

e.

1 cm

13,2 cm

1,32 cm

1,32 cm

Page 306: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

23. Jarak fokus lensa objektif dan okuler sebuah teropong bintang secara berturut-

turut adalah 180 cm dan 5 cm. Jika pengamatan dilakukan tanpa akomodasi,

maka perbesaran angular teropong adalah ....

a. 36 kali

b. 42 kali

c. 50 kali

d. 55 kali

e. 60 kali

24. Jenis teropong yang disebut juga sebagai teropong sandiwara atau teropong

belanda atau teropong Galileo adalah ....

a. Teropong Bumi

b. Teropong Prisma

c. Teropong Bias

d. Teropong Panggung

e. Teropong Pantul

25. Berikut ini alat optik yang terdiri dari dua lensa postif dan sepasang prisma

segitiga sama kaki adalah ....

a.

b.

Page 307: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

c.

d.

e.

Page 308: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

Lampiran B.9

ANGKET RESPON SISWA

Nama :

Asal Sekolah:

Petunjuk Pengisian:

1. Berilah tanda ceklist (√) pada kolom tingkat penilaian yang sesuai.

2. Kriteria skor penilaian:

Skor 5: Sangat Setuju

Skor 4: Setuju

Skor 3: Cukup

Skor 2: Tidak Setuju

Skor 1: Sangat Tidak Setuju

Praktikabilitas Instrumen Tes

No. Indikator 5 4 3 2 1

1. Instrumen tes tidak menuntut peralatan yang

banyak dalam pengerjaannya

2. Instrumen tes memberikan kebebasan kepada

siswa untuk mengerjakan soal yang dianggap

mudah terlebih dahulu

3. Instrumen tes memiliki petunjuk pengerjaan

soal yang jelas

4. Instrumen tes memiliki ukuran tulisan yang

mudah dibaca

5. Instrumen tes memiliki gambar yang jelas dan

ukuran yang tepat

Komentar dan Saran

Page 309: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

Lampiran B.10

LEMBAR PEDOMAN OBSERVASI

Kelompok :

Anggota Kelompok: 1.

2.

3.

4.

5.

No. Aspek yang Dinilai Penilaian

Skor A B C

1.

Kerjasama Kelompok

2.

Cara Mengajukan

Pertanyaan

3.

Cara Menjawab

Pertanyaan

4.

Cara Menjawab

Pendapat Kelompok

Lain

5.

Cara Membuat

Kesimpulan

Skor Total

Rubrik Penilaian

A: Baik (skor 3)

B: Cukup (skor 2)

C: Kurang (skor 1)

Page 310: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

Nilai = Jumlah skor

Skor maksimum × 100

Catatan:

Jakarta, ............................

Obeserver

Page 311: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

LAMPIRAN C HASIL PENELITIAN

Page 312: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

291

Lampiran C.1

Lembar Hasil Validasi Judgment Ahli Aspek Materi

Page 313: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

292

Page 314: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

293

Page 315: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

294

Page 316: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

295

Lampiran C.2

Lembar Hasil Validasi Judgment Ahli Aspek Konstruk

Page 317: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

296

Page 318: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

297

Page 319: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

298

Page 320: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

299

Lampiran C.3

Lembar Hasil Validasi Judgment Ahli Aspek Bahasa

Page 321: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

300

Page 322: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

301

Page 323: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

302

Page 324: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

303

Lampiran C.4

Perhitungan Hasil Validasi Judgment Ahli Aspek Materi

Indikator 1

Butir

Soal

Skor Jumlah

Skor Ahli 1 Ahli 2

1 5 4 9

2 4 3 7

3 5 5 10

4 5 5 10

5 5 4 9

6 5 5 10

7 5 4 9

8 5 5 10

9 5 4 9

10 5 5 10

11 5 4 9

12 5 5 10

13 5 5 10

14 5 4 9

15 5 5 10

16 5 4 9

17 5 5 10

18 5 4 9

19 5 4 9

20 5 5 10

21 5 5 10

22 5 5 10

23 5 4 9

24 5 5 10

25 5 5 10

26 5 4 9

27 5 5 10

28 5 5 10

29 5 5 10

30 5 4 9

31 5 4 9

32 5 5 10

33 5 4 9

34 5 4 9

35 5 5 10

36 5 5 10

37 5 4 9

38 5 5 10

39 5 4 9

40 5 4 9

Indikator 2

Butir

Soal

Skor Jumlah

Skor Ahli 1 Ahli 2

1 5 4 9

2 5 4 9

3 5 4 9

4 5 5 10

5 5 5 10

6 5 4 9

7 5 5 10

8 5 5 10

9 5 4 9

10 5 5 10

11 5 5 10

12 5 4 9

13 5 5 10

14 5 5 10

15 5 4 9

16 5 5 10

17 5 5 10

18 5 5 10

19 5 4 9

20 5 5 10

21 5 4 9

22 5 5 10

23 5 5 10

24 5 4 9

25 5 5 10

26 5 4 9

27 5 4 9

28 5 5 10

29 5 4 9

30 5 5 10

31 5 5 10

32 5 5 10

33 5 5 10

34 5 4 9

35 5 4 9

36 5 5 10

37 5 5 10

38 5 4 9

39 5 5 10

40 5 5 10

Page 325: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

304

Indikator 3

Butir

Soal

Skor Jumlah

Skor Ahli 1 Ahli 2

1 5 5 10

2 5 5 10

3 5 4 9

4 5 5 10

5 5 4 9

6 5 5 10

7 5 4 9

8 5 4 9

9 5 4 9

10 5 5 10

11 5 5 10

12 5 4 9

13 5 5 10

14 5 5 10

15 5 5 10

16 5 4 9

17 5 4 9

18 5 5 10

19 5 4 9

20 5 4 9

21 5 4 9

22 5 5 10

23 5 4 9

24 5 4 9

25 5 5 10

26 5 5 10

27 5 4 9

28 5 5 10

29 5 5 10

30 5 4 9

31 5 5 10

32 5 4 9

33 5 5 10

34 5 5 10

35 5 4 9

36 5 5 10

37 5 4 9

38 5 5 10

39 5 5 10

40 5 4 9

Indikator 4

Butir

Soal

Skor Jumlah

Skor Ahli 1 Ahli 2

1 5 4 9

2 5 5 10

3 5 4 9

4 5 4 9

5 5 5 10

6 5 4 9

7 5 5 10

8 5 4 9

9 5 5 10

10 5 4 9

11 5 5 10

12 5 5 10

13 5 4 9

14 5 4 9

15 5 4 9

16 5 5 10

17 5 5 10

18 5 4 9

19 5 4 9

20 5 5 10

21 5 5 10

22 5 5 10

23 5 4 9

24 5 5 10

25 5 4 9

26 5 4 9

27 5 5 10

28 5 5 10

29 5 4 9

30 5 5 10

31 5 4 9

32 5 5 10

33 5 4 9

34 5 4 9

35 5 5 10

36 5 5 10

37 5 5 10

38 5 4 9

39 5 4 9

40 5 5 10

Page 326: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

305

Lampiran C.5

Perhitungan Hasil Validasi Judgment Ahli Aspek Konstruk

Indikator 1

Butir

Soal

Skor Jumlah

Skor Ahli 1 Ahli 2

1 5 4 9

2 4 5 9

3 5 5 10

4 5 5 10

5 5 4 9

6 5 4 9

7 5 5 10

8 5 5 10

9 5 5 10

10 5 4 9

11 5 5 10

12 5 5 10

13 5 5 10

14 5 5 10

15 5 5 10

16 5 5 10

17 5 4 9

18 5 5 10

19 5 5 10

20 5 5 10

21 5 4 9

22 5 5 10

23 5 5 10

24 5 5 10

25 5 4 9

26 5 4 9

27 5 5 10

28 5 5 10

29 5 5 10

30 5 4 9

31 5 5 10

32 5 4 9

33 5 5 10

34 5 5 10

35 5 5 10

36 5 5 10

37 5 4 9

38 5 4 9

39 5 5 10

40 5 5 10

Indikator 2

Butir

Soal

Skor Jumlah

Skor Ahli 1 Ahli 2

1 4 4 8

2 3 3 6

3 5 4 9

4 5 5 10

5 5 5 10

6 5 4 9

7 5 4 9

8 5 5 10

9 5 4 9

10 5 5 10

11 5 5 10

12 5 4 9

13 5 5 10

14 5 5 10

15 5 5 10

16 5 5 10

17 5 4 9

18 5 5 10

19 5 5 10

20 5 5 10

21 5 4 9

22 5 4 9

23 5 5 10

24 5 5 10

25 5 4 9

26 5 5 10

27 5 5 10

28 5 4 9

29 5 4 9

30 5 5 10

31 5 5 10

32 5 4 9

33 5 5 10

34 5 5 10

35 5 4 9

36 5 5 10

37 5 5 10

38 5 4 9

39 5 5 10

40 5 5 10

Page 327: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

306

Indikator 3

Butir

Soal

Skor Jumlah

Skor Ahli 1 Ahli 2

1 5 5 10

2 3 3 6

3 5 5 10

4 5 5 10

5 5 5 10

6 5 5 10

7 5 4 9

8 5 5 10

9 5 5 10

10 5 5 10

11 5 5 10

12 5 4 9

13 5 4 9

14 5 5 10

15 5 5 10

16 5 5 10

17 5 5 10

18 5 4 9

19 5 5 10

20 5 5 10

21 5 4 9

22 5 4 9

23 5 4 9

24 5 4 9

25 5 5 10

26 5 5 10

27 5 5 10

28 5 5 10

29 5 5 10

30 5 5 10

31 5 5 10

32 5 4 9

33 5 4 9

34 5 5 10

35 5 5 10

36 5 5 10

37 5 5 10

38 5 4 9

39 5 5 10

40 5 5 10

Indikator 4

Butir

Soal

Skor Jumlah

Skor Ahli 1 Ahli 2

1 5 5 10

2 3 3 6

3 5 5 10

4 5 5 10

5 5 5 10

6 5 4 9

7 5 5 10

8 5 5 10

9 5 5 10

10 5 4 9

11 5 4 9

12 5 5 10

13 5 5 10

14 5 5 10

15 5 5 10

16 5 5 10

17 5 5 10

18 5 5 10

19 5 4 9

20 5 5 10

21 5 5 10

22 5 5 10

23 5 5 10

24 5 4 9

25 5 5 10

26 5 5 10

27 5 5 10

28 5 5 10

29 5 5 10

30 5 4 9

31 5 4 9

32 5 5 10

33 5 5 10

34 5 5 10

35 5 5 10

36 5 4 9

37 5 5 10

38 5 5 10

39 5 5 10

40 5 5 10

Page 328: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

307

Indikator 5

Butir

Soal

Skor Jumlah

Skor Ahli 1 Ahli 2

1 5 5 10

2 5 5 10

3 5 4 9

4 5 5 10

5 5 4 9

6 5 4 9

7 5 5 10

8 5 5 10

9 5 5 10

10 5 5 10

11 5 5 10

12 5 5 10

13 5 5 10

14 5 5 10

15 5 5 10

16 5 5 10

17 5 5 10

18 5 4 9

19 5 5 10

20 5 5 10

21 5 5 10

22 5 5 10

23 5 5 10

24 5 5 10

25 5 4 9

26 5 4 9

27 5 5 10

28 5 5 10

29 5 5 10

30 5 5 10

31 5 4 9

32 5 5 10

33 5 5 10

34 5 4 9

35 5 5 10

36 5 5 10

37 5 4 9

38 5 5 10

39 5 5 10

40 5 5 10

Indikator 6

Butir

Soal

Skor Jumlah

Skor Ahli 1 Ahli 2

1 5 5 10

2 5 5 10

3 5 4 9

4 5 4 9

5 5 5 10

6 5 4 9

7 5 4 9

8 5 4 9

9 5 5 10

10 5 5 10

11 5 5 10

12 5 5 10

13 5 5 10

14 5 5 10

15 5 5 10

16 5 5 10

17 5 5 10

18 5 4 9

19 5 5 10

20 5 5 10

21 5 5 10

22 5 5 10

23 5 5 10

24 5 5 10

25 5 4 9

26 5 4 9

27 5 5 10

28 5 5 10

29 5 5 10

30 5 4 9

31 5 5 10

32 5 4 9

33 5 5 10

34 5 5 10

35 5 4 9

36 5 5 10

37 5 5 10

38 5 5 10

39 5 5 10

40 5 5 10

Page 329: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

308

Indikator 7

Butir

Soal

Skor Jumlah

Skor Ahli 1 Ahli 2

1 5 5 10

2 5 4 9

3 5 5 10

4 5 5 10

5 5 5 10

6 5 4 9

7 5 5 10

8 5 5 10

9 5 5 10

10 5 5 10

11 5 5 10

12 5 5 10

13 5 5 10

14 5 5 10

15 5 4 9

16 5 5 10

17 5 5 10

18 5 5 10

19 5 5 10

20 5 5 10

21 5 5 10

22 5 4 9

23 5 5 10

24 5 5 10

25 5 4 9

26 5 4 9

27 5 5 10

28 5 5 10

29 5 5 10

30 5 4 9

31 5 5 10

32 5 5 10

33 5 5 10

34 5 5 10

35 5 4 9

36 5 5 10

37 5 5 10

38 5 4 9

39 5 5 10

40 5 5 10

Indikator 8

Butir

Soal

Skor Jumlah

Skor Ahli 1 Ahli 2

1 5 5 10

2 5 4 9

3 5 5 10

4 5 5 10

5 5 5 10

6 5 5 10

7 5 5 10

8 5 5 10

9 5 5 10

10 5 5 10

11 5 5 10

12 5 5 10

13 5 5 10

14 5 4 9

15 5 5 10

16 5 5 10

17 5 5 10

18 5 5 10

19 5 5 10

20 5 5 10

21 5 5 10

22 5 5 10

23 5 5 10

24 5 5 10

25 5 4 9

26 5 4 9

27 5 5 10

28 5 5 10

29 5 5 10

30 5 5 10

31 5 5 10

32 5 5 10

33 5 4 9

34 5 5 10

35 5 5 10

36 5 5 10

37 5 5 10

38 5 5 10

39 5 5 10

40 5 5 10

Page 330: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

309

Indikator 9

Butir

Soal

Skor Jumlah

Skor Ahli 1 Ahli 2

1 5 5 10

2 5 5 10

3 5 5 10

4 4 4 8

5 5 4 9

6 5 5 10

7 5 5 10

8 4 4 8

9 5 5 10

10 5 4 9

11 4 4 8

12 4 5 9

13 4 5 9

14 4 5 9

15 4 5 9

16 5 5 10

17 4 5 9

18 4 4 8

19 5 5 10

20 5 5 10

21 5 5 10

22 4 4 8

23 5 5 10

24 5 4 9

25 5 5 10

26 5 5 10

27 3 4 7

28 3 3 6

29 5 5 10

30 5 5 10

31 5 4 9

32 5 5 10

33 3 5 8

34 4 4 8

35 5 5 10

36 5 4 9

37 5 5 10

38 5 5 10

39 3 4 7

40 4 4 8

Indikator 10

Butir

Soal

Skor Jumlah

Skor Ahli 1 Ahli 2

1 5 5 10

2 5 5 10

3 5 4 9

4 5 5 10

5 5 5 10

6 5 5 10

7 5 5 10

8 5 5 10

9 5 5 10

10 5 5 10

11 5 5 10

12 5 5 10

13 5 5 10

14 5 4 9

15 5 4 9

16 5 5 10

17 5 5 10

18 5 5 10

19 5 4 9

20 5 5 10

21 5 5 10

22 5 5 10

23 5 5 10

24 5 5 10

25 5 5 10

26 5 5 10

27 5 4 9

28 5 5 10

29 5 5 10

30 5 5 10

31 5 5 10

32 5 5 10

33 5 5 10

34 5 5 10

35 5 5 10

36 5 4 9

37 5 5 10

38 5 5 10

39 5 5 10

40 5 5 10

Page 331: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

310

Indikator 11

Butir

Soal

Skor Jumlah

Skor Ahli 1 Ahli 2

1 5 5 10

2 5 4 9

3 5 5 10

4 5 4 9

5 5 5 10

6 5 4 9

7 5 4 9

8 5 5 10

9 5 4 9

10 5 5 10

11 5 5 10

12 5 5 10

13 5 5 10

14 5 5 10

15 5 5 10

16 5 5 10

17 5 5 10

18 5 5 10

19 5 5 10

20 5 4 9

21 5 4 9

22 5 5 10

23 5 5 10

24 5 5 10

25 5 4 9

26 5 5 10

27 5 5 10

28 5 5 10

29 5 5 10

30 5 5 10

31 5 5 10

32 5 4 9

33 5 5 10

34 5 5 10

35 5 5 10

36 5 5 10

37 5 5 10

38 5 5 10

39 5 5 10

40 5 5 10

Page 332: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

311

Lampiran C.6

Perhitungan Hasil Validasi Judgment Ahli Aspek Bahasa

Indikator 1

Butir

Soal

Skor Jumlah

Skor Ahli 1 Ahli 2

1 4 4 8

2 4 4 8

3 4 5 9

4 5 4 9

5 5 5 10

6 5 5 10

7 4 5 9

8 5 5 10

9 5 5 10

10 5 4 9

11 5 5 10

12 5 4 9

13 5 5 10

14 5 5 10

15 5 5 10

16 4 5 9

17 5 5 10

18 5 4 9

19 5 5 10

20 5 5 10

21 5 5 10

22 5 5 10

23 5 5 10

24 4 5 9

25 5 5 10

26 5 5 10

27 5 5 10

28 5 5 10

29 5 5 10

30 5 5 10

31 5 5 10

32 5 4 9

33 5 5 10

34 5 5 10

35 5 5 10

36 5 5 10

37 5 5 10

38 4 5 9

39 5 5 10

40 5 5 10

Indikator 2

Butir

Soal

Skor Jumlah

Skor Ahli 1 Ahli 2

1 5 5 10

2 3 4 7

3 5 5 10

4 5 5 10

5 5 5 10

6 5 5 10

7 5 5 10

8 5 5 10

9 5 5 10

10 5 5 10

11 5 5 10

12 5 5 10

13 5 5 10

14 5 5 10

15 5 5 10

16 5 5 10

17 5 5 10

18 5 4 9

19 5 5 10

20 5 5 10

21 5 5 10

22 5 5 10

23 5 4 9

24 5 5 10

25 5 5 10

26 5 5 10

27 5 5 10

28 5 5 10

29 5 5 10

30 5 4 9

31 5 5 10

32 5 5 10

33 5 5 10

34 5 5 10

35 5 4 9

36 5 5 10

37 5 5 10

38 5 5 10

39 5 5 10

40 5 5 10

Page 333: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

312

Indikator 3

Butir

Soal

Skor Jumlah

Skor Ahli 1 Ahli 2

1 4 5 9

2 5 4 9

3 5 5 10

4 5 5 10

5 5 5 10

6 5 5 10

7 5 5 10

8 5 5 10

9 5 5 10

10 5 5 10

11 5 4 9

12 5 4 9

13 5 5 10

14 5 5 10

15 5 5 10

16 5 5 10

17 5 5 10

18 5 5 10

19 5 4 9

20 5 5 10

21 5 5 10

22 5 5 10

23 5 5 10

24 5 5 10

25 5 4 9

26 5 5 10

27 5 5 10

28 5 5 10

29 5 5 10

30 5 5 10

31 5 4 9

32 5 5 10

33 5 5 10

34 5 5 10

35 5 5 10

36 5 5 10

37 5 4 9

38 5 5 10

39 5 5 10

40 5 5 10

Page 334: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

313

Lampiran C.7

Perhitungan Hasil Posttest Siswa pada Uji Coba Skala Terbatas

Butir

soal

Skor Siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1

4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

5 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1

6 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

8 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1

9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

11 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1

12 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1

13 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

14 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0

15 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0

16 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

18 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0

19 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1

20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

21 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1

22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

24 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

25 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

Jumlah 18 21 15 16 20 13 19 18 15 17

Nilai 72 84 60 64 80 52 76 72 60 68

Page 335: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

314

Lampiran C.8

Perhitungan Hasil Kemampuan Representasi Siswa

pada Uji Coba Skala Terbatas

Butir

soal

Skor Siswa Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

3 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8

4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9

5 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 7

6 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9

7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8

8 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 5

9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

11 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 7

12 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 7

13 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9

14 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 5

15 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 6

16 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

18 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

19 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 6

20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

21 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 7

22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

24 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9

25 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

Page 336: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

315

Aspek

Kemampuan

Represetasi

Tipe Soal Butir Soal Presentase

Rata-Rata

Translasi

A Gambar – Verbal 1,8 75%

B Verbal – Gambar 2,3,6,17,25 76%

C Verbal – Verbal 5,24 80%

Interpretasi

D Verbal – Matematis 4,7,10,14,20,23 70%

E Verbal – Diagram 9,11,13,16,22 54%

F Diagram – Matematis 12,15,18,19,21 68%

Page 337: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

316

Lampiran C.9

Perhitungan Hasil Angket Respon Siswa pada Uji Coba Skala Terbatas

No. Indikator Jumlah

Skor Presentase Kategori

1. Instrumen tes tidak menuntut

peralatan yang banyak dalam

pengerjaannya

43 86% Baik

2.

Instrumen tes memberikan

kebebasan kepada siswa untuk

mengerjakan soal yang dianggap

mudah terlebih dahulu

42 84% Baik

3. Instrumen tes memiliki petunjuk

pengerjaan soal yang jelas 45 90%

Sangat

Baik

4. Instrumen tes memiliki ukuran

tulisan yang mudah dibaca 46 92%

Sangat

Baik

5. Instrumen tes memiliki gambar

yang jelas dan ukuran yang tepat 43 86% Baik

Rata-Rata 88% Baik

Page 338: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

317

Lampiran C.10

Perhitungan Hasil Posttest Siswa pada Uji Coba Skala Luas

Butir

Soal

Skor Siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1

2 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1

3 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0

4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

5 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

6 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

7 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1

8 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1

9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0

11 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

12 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

14 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1

15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0

16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

17 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

18 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0

19 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

21 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0

22 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

24 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1

25 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0

Jumlah 17 13 15 14 15 15 19 15 16 15 15 18 15 12 14 16 13 15 20 17 18 17 12 15 13 17 17 14 15 15

Nilai 68 52 60 56 60 60 76 60 64 60 60 72 60 48 56 64 52 60 80 68 72 68 48 60 52 68 68 56 60 60

Page 339: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

318

Lampiran C.11

Perhitungan Hasil Kemampuan Representasi Siswa

pada Uji Coba Skala Luas

Butir

Soal

Skor Siswa Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 24

2 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 24

3 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 23

4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 29

5 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 28

6 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29

7 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 10

8 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 23

9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 27

11 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

12 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28

14 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3

15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4

16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

17 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 27

18 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 17

19 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

20 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

21 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 7

22 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

23 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 26

24 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 23

25 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 24

Page 340: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

319

Aspek

Kemampuan

Represetasi

Tipe Soal Butir Soal Presentase

Rata-Rata

Translasi

A Gambar – Verbal 1,8 78%

B Verbal – Gambar 2,3,6,17,25 85%

C Verbal – Verbal 5,24 85%

Interpretasi

D Verbal – Matematis 4,7,10,14,20,23 54%

E Verbal – Diagram 9,11,13,16,22 55%

F Diagram – Matematis 12,15,18,19,21 37%

Page 341: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

320

Lampiran C.12

Perhitungan Hasil Angket Respon Siswa pada Uji Coba Skala Luas

No. Indikator Jumlah

Skor Presentase Kategori

1. Instrumen tes tidak menuntut

peralatan yang banyak dalam

pengerjaannya

43 79% Baik

2.

Instrumen tes memberikan

kebebasan kepada siswa untuk

mengerjakan soal yang dianggap

mudah terlebih dahulu

42 81% Baik

3. Instrumen tes memiliki petunjuk

pengerjaan soal yang jelas 45 82% Baik

4. Instrumen tes memiliki ukuran

tulisan yang mudah dibaca 46 84% Baik

5. Instrumen tes memiliki gambar

yang jelas dan ukuran yang tepat 43 75% Baik

Rata-Rata 80% Baik

Page 342: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

LAMPIRAN D SURAT IZIN PENELITIAN

Page 343: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

321

Page 344: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

LAMPIRAN E UJI REFERENSI

Page 345: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

322

Page 346: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

323

Page 347: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

324

Page 348: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

325

Page 349: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

326

Page 350: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

327

Page 351: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES MULTI REPRESENTASI …...verbal-diagram 54%, dan diagram matematis 68%. Kepraktisan instrumen yang diuji pada skala terbatas menghasilkan presentase rata-rata

328