desain kurikulum kelas bkic

8/17/2019 Desain Kurikulum Kelas Bkic

1/24

DESAIN KURIKULUM

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Pengembangan Kurikulum

yang dibina oleh Heni Listiana, M. Pd.I

Oleh Kelompok: 10

Emmy Febriani

Miftahol Jannah

is!i Mahmudatul Fitriyah

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PEMEKASAN

201


2/24

K!"! Pe#$!#"!%

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan

rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Desain Kurikulum” ini

dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

alam pr!ses penyusunan makalah ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan,

bimbingan serta kerja sama yang baik dari berbagai pihak. "leh karena itu, melalui kesempatan

ini penulis mengu#apkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu

menyusun makalah ini.

$enulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, masih banyak

kekurangan dan banyak kelemahan. "leh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari

pemba#a yang sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah ini.

Sem!ga makalah ini dapat memberikan manfaat bukan hanya bagi penulis melainkan juga

para pemba#a.

$amekasan, %& April %'()

$enulis


3/24

DA&TAR ISI

*A+AAN +

/ATA $0N1ANTA2

A3TA2 4S4

5A5 4. $0NA*+AN

(.( Latar "elakang(.% umusan Masalah(.& #u$uan

5A5 44. $05A*ASAN

%.& Pengertian

'engertian desain kurikulum%.% Prinsi'(

'rinsi' desain kurikulum%.) Pola('ola

desain kurikulum

%.* +ontohdesain kurikulum

5A5 444. $0NT$

&.( /esimpulan

&.% Saran

A3TA2 2/AN


4/24

BAB I

PENDAHULUAN

1'1 L!"!% Bel!k!#$

Desain kurikulum menyangkut 'ola 'engorganisasian unsur(unsur atau

kom'onen kurikulum. Penyusunan desain kurikulum da'at dilihat dari dua

dimensi, yaitu dimensi horisontal dan ertikal. Dimensi horisontal berkenaan

dengan 'enyusunan dari lingku' isi kurikulum. -usunan lingku' ini sering

diintegrasikan dengan 'roses bela$ar dan menga$arnya. Dimensi ertikal

menyangkut 'enyusunan sekuens bahan berdasrkan urutan tingkat

kesukaran. "ahan tersusun mulai dari yang mudah, kemudian menu$u 'ada

yang lebih sulit, atau mulai dengan yang dasar diteruskan dengan yanglan$utan.

Desain Kurikulum ini mendeskri'sikan seara ter'erini tentang

kom'onen yang harus ada 'ada setia' kurikulum serta desain kurikulum

yang da'at digunankan untuk 'roses 'embela$aran. /aana tersebut

menyebutkan bah0a dalam kurikulum itu terda'at bebera'a kom'onen,

diantaranya adalah tu$uan kurikulum, bahan a$ar atau materi atau isi dari

kurikulum tersebut, strategi menga$ar atau metode menga$ar, media

menga$ar dan ealuasi 'enga$aran serta 'enyem'urnaan 'enga$aran.

Kom'onen(kom'onen tersebut saling berhubungan satu dengan yang

lainnya. -etia' kom'onen mem'unyai isi yang sangat 'enting sekali bagi

kelangsungan kurikulum.

1'2 R(m()!# M!)!l!h&. 1'a 'engertian desain kurikulum2%. "agaimana 'rinsi'('rinsi' desain kurikulum2). "agaimana 'ola('ola desain kurikulum2

*. "agaimana ontoh desain kurikulum2

1'* T(+(!#&. Men$elaskan 'engertian desain kurikulum%. Men$elaskan 'rinsi'('rinsi' desain kurikulum). Men$elaskan 'ola('ola desain kurikulum*. Men$elaskan ontoh desain kurikulum


5/24

BAB II

PEMBAHASAN

2'1 Pe#$e%",!# De)!,# K(%,k(l(m

Desain adalah ranangan, 'ola atau model. Mendesain kurikulum adalah

'enyusunan ranangan atau menyusun model kurikulum sesuai dengan isi

dan misi sekolah. &

Desain kurikulum menyangkut 'ola 'engorganisasian unsur(unsur atau

kom'onen kurikulum. Penyusunan desain kurikulum da'at dilihat dari dua

dimensi, yaitu dimensi hori3ontal dan ertikal. Dimensi hori3ontal berkenaan

dengan 'enyusunan dariruang lingku' isi kurikulum. -usunan lingku' ini

sering diintegrasikan dengan 'roses bela$ar dan menga$arnya. Dimensi

ertikal menyangkut 'enyusunan sekuens bahan berdasarkan urutan tingkat

kesukaran. "ahan tersusun mulai dari yang mudah, kemudian menu$u 'ada

yang lebih sulit, atau mulai dengan yang dasar diteruskan dengan yang

lan$utan.%

Desain kurikulum da'at dide4nisikan sebagai renana atau susunan dari

unsur(unsur kurikulum yang terdiri atas tu$uan, isi, 'engalaman bela$ar, dan

ealuasi.

2'2 P%,#),p-P%,#),p De)!,# K(%,k(l(m-aylor menga$ukan dela'an 'rinsi' ketika akan mendesain kurikulum,

'rinsi'('rinsi' tersebut adalah sebagai berikut5&. Desain kurikulum harus memudahkan dan mendorong seleksi serta

'engembangan semua $enis 'engalaman bela$ar yang esensial bagi

'ena'aian 'restasi bela$ar, sesuai dengan hasil yang dihara'kan.%. Desain memuat berbagai 'engalaman bela$ar yang bermakna dalam

rangka merealisasikan tu$uan6tu$uan 'endidikan, khususnya bagi

kelom'ok sis0a yang bela$ar dengan bimbingan guru7

& /ina -an$aya, Kurikulum Dan Pembelajaran 8Jakarta5 Kanana, %99:;, hlm.


6/24

). Desain harus memungkinkan dan menyediakan 'eluang bagi guru

untuk menggunakan 'rinsi'('rinsi' bela$ar dalam memilih,

membimbing, dan mengembangkan berbagai kegiatan bela$ar di

sekolah7

*. Desain harus memungkinkan guru untuk menyesuaikan 'engalaman

dengan kebutuhan, ka'asitas, dan tingkat kematangan sis0a7@. Desain harus mendorong guru mem'ertimbangkan berbagai

'engalaman bela$ar anak yang di'eroleh diluar sekolah dan

mengaitkannya dengan kegiatan bela$ar di sekolah7


7/24

Karena mengutamakan isi atau bahan a$ar atau subject matter tersebut,

maka desain kurikulum ini disebut $uga subject academic curriculum.Model design urriulum ini mem'unyai bebera'a kelebihan dan

kekurangan. "ebera'a kelebihan dari model desain kurikulum ini adalah5

&; mudah disusun, dilaksanakan, diealuasi, dan disem'urnakan,%; 'ara 'enga$arnya tidak 'erlu di'ersia'kan khusus, asal menguasai

ilmu atau bahan yang akan dia$arkan sering di'andang sudah da'at

menyam'aikannya.

Kekurangan model desain ini, adalah5

&; Karena 'engetahuan diberikan seara ter'isah('isah, hal itu

bertentangan dengan kenyataan, sebab dalam kenyataan

'engetahuan itu meru'akan satu kesatuan,

%; Karena mengutamakan bahan a$ar maka 'eran 'eserta didik sangat'asif,

); Penga$aran lebih menekankan 'engetahuan dan kehidu'an masa

lalu, dengan demikian 'enga$aran lebih bersifat erbalistis dan

kurang 'raktis. 1tas dasar tesebut, 'ara 'engkritik menyarankan

'erbaikan kearah yang lebih terintegrasi, 'raktis, dan bermakna

serta memberikan 'eran yang lebih aktif ke'ada sis0a.a) The subject design

The subject design curriculum meru'akan bentuk desain yang

'aling murni dari subject centered design. Materi 'ela$araan

disa$ikan seara ter'isah('isah dalam bentuk mata 'ela$aran. Model

desain ini telah ada se$ak lama. Arang(orang Bunani dan kemudian

oma0i mengembangkan Trivium dan Quadrivium. Trivium meli'uti

gramatika, logika, dan retorika, sedangkan Quadrivium, matematika,

geometri, astronomi, dan musik. Pada saat itu 'endidikan tidak

diarahkan 'ada menari nafkah, teta'i 'ada 'embentukan 'ribadi

dan status sosial 8Liberal 1rt;. Pendidikan hanya di'eruntukan bagi

anak(anak golongan bangsa0an yang tidak usah beker$a menari

nafkah.

Pada abad &> 'endidikan tidak lagi diarahkan 'ada 'endidikan

umum 8iberal !rt ;, teta'i 'ada 'endidikan yang lebih yang bersifat


8/24

'raktis, berkenaan dengan mata 'enaharian 8'endidikan

okasional;. Pada saat itu mulai berkembang mata 'ela$aran 4sika,

kimia, biologi, bahasa yang masih bersifat teoritis, $uga berkembang

mata 'ela$aran 'raktis se'erti 'ertanian, ekonomi, tata buku,

kese$ahteraan keluarga, keteram'ilan, dan lain(lain. Isi 'ela$aran

diambil dari 'engetahuan, dan nilai(nilai yang telah ditemukan oleh

ahli(ahli sebelumnya. Para sis0a dituntut untuk menguasai semua

'engetahuan yang diberikan, a'akah mereka menyenangi atau

tidak, membutuhkannya atau tidak. Karena 'ela$aran('ela$aran

tersebut diberikannya seara ter'isah('isah, maka sis0a

menguasainya 'un ter'isah('isah 'ula. #idak $arang sis0a

menguasai bahan hanya 'ada taha' hafalan, bahan dikuasai seara

verbalistis.

Lebih rini kelemahan(kelemahan bentuk kurikulum ini adalah5

&; Kurikulum memberikan 'engetahuan ter'isah('isah, satu terle'as

dari yang lainnya.%; Isi kurikulum diambil dari masa lalu, terle'as dari ke$adian(

ke$adian yang hangat, yang sedang berlangsung saat sekarang.); Kurikulum ini kurang mem'erhatikan minat, kebutuhan dan

'engalaman 'ara 'eserta didik.*; Isi kurikulum disusun berdasarkan sistematika ilmu sering

menimbulkan kesukaran di dalam mem'ela$ari dan

menggunakannya.@; Kurikulum lebih mengutamakan isi dan kurang mem'erhatikan

ara 'enyam'aian. +ara 'enyam'aian utama adalah ekspositori

yang menyebabkan 'eranan sis0a 'asif.Meski'un ada kelemahan(kelemahan di atas, bentuk desain

kurikulum ini mem'unyai bebera'a kelebihan. Karena kelebihan(

kelebihan tersebut bentuk kurikulum ini lebih banyak di'akai.&; Karena materi 'ela$aran diambil dari ilmu yang sudah tersusun

seara sistematis logis, maka 'enyusunannya uku' mudah.%; "entuk ini sudah dikenal lama, baik oleh guru(guru mau'un orang

tua, sehingga lebih mudah untuk dilaksanakan.


9/24

); "entuk ini memudahkan 'ara 'eserta didik untuk mengikuti

'endidikan di Perguruan #inggi, sebab 'ada 'erguruan tinggi

umumnya digunakan bentuk ini.*; "entuk ini da'at dilaksanakan seara e4sien, karena metode

utamanya adalah metode ekspositori yang dikenal tingkat

e4siennya uku' tinggi.@; "entuk ini sangat am'uh sebagai alat untuk melestarikan dan

me0ariskan 0arisan budaya masa lalu.b) The Disciplines Design

"entuk ini meru'akan 'engembangan dari subject design, keduanya

masih menekankan ke'ada isiatau materi kurikulum. /alau'un

bertolak dari hal yang sama teta'i antara keduanya terda'at

'erbedaan. Pada subject design belum ada kriteria yang tegas tentanga'a yang disebut subject 8ilmu;. "elum ada 'erbedaan antara

matematika, 'sikologi dengan teknik atau ara mengemudi, semuanya

disebut subject . Pada disciplines design kriteria tersebut telah tegas,

yang membedakan a'akah suatu 'engetahuan itu ilmu atau subject

dan bukan adalah batang tubuh keilmuannya. "atang tubuh keilmuan

menentukan a'akah suatu bahan 'ela$aran itu disi'lin ilmu atau

bukan. Cntuk menegaskan hal itu mereka menggunakan istilah disi'lin.Isi kurikulum yang diberikan disekolah adalah disi'lin(disi'lin ilmu.

Menurut 'andangan ini sekolah adalah mikrokosmos dari dunia intelek,

batu 'ertama dari hal itu adalah isi dari kurikulum. Para 'engembang

kurikulum dari aliran ini ber'egang teguh 'ada disi'lin(disi'lin ilmu

se'erti5 4sika, biologi, 'sikologi, sosiologi, dan sebagainya.Perbedaan lain adalah dalam tingkat 'enguasaan, disciplines design

tidak se'erti subject design yang menekankan 'enguasaan fakta(fakta

dan informasi teta'i 'ada 'emahaman 8understanding;. Para 'eserta

didik di dorong untuk memahami logika atau struktur dasar suatu

disi'lin, memahami konse'(konse', ide(ide dan 'rinsi'('rinsi' 'enting,

$uga didorong untuk memahami ara menari dan menemukannya

8modes o" in#uir$ and discover$ ;. Hanya dengan menguasai hal(hal itu,


10/24

kata mereka, 'eserta didik akan memahami masalah dan mam'u

melihat hubungan berbagai fenomena baru.Proses bela$arnya tidak lagi menggunakan 'endekatan ekspositori

yang menyebabkan 'eserta didik lebih banyak 'asif, teta'i

menggunakan 'endekatan inkuiri dan diskaveri. Disciplines design

sudah mengintegrasikan unsur(unsur progresi%sme dan De&e$ . "entuk

ini memiliki bebera'a kelebihan dibandingkan dengan subject design.

Pertama, kurikulum ini bukan hanya memiliki organisasi yang

sistematik dan efektif teta'i $uga da'at memelihara integritas

intelektual 'engetahuan manusia. Kedua, 'eserta didik tidak hanya

menguasai serentetan fakta, 'rinsi' hasil hafalan teta'i menguasai

konse', hubungan dan 'roses('roses intelektual yang berkembang'ada sis0a.

Meski'un telah menun$ukkan bebera'a kelebihan bentuk, desain ini

masih memiliki bebera'a kelemahan. Pertama, belum da'at

memberikan 'engetahuan yang terintegrasi. Kedua, belum mam'u

mengintegrasikan sekolah dengan masyarakat atau kehidu'an. Ketiga,

belum bertolak dari minat dan kebutuhan atau 'engalaman 'eserta

didik. Keem'at, susunan kurikulum belum e4sien baik untuk kegiatan

bela$ar mau'un untuk 'enggunaannya. Kelima, meski'un sudah lebih

luas dibandingkan dengan subject design teta'i seara akademis dan

intelektual masih uku' sem'it.c) The 'road (ields Design

"aik subject design mau'un disi'lines design masih menun$ukan

adanya 'emisahan antara mata 'ela$aran. -alah satu usaha untuk

menghilangkan 'emisahan tersebut adalah mengembangkan the

broad %led design. Dalam model ini mereka menyatukan bebera'a

mata 'ela$aran yang 'endekatan atau berhubungan men$adi satu

bidang studi se'erti se$arah, geogra4, dan ekonomi digabung men$adi

Ilmu Pengetahuan -osial, 1l$abar, Ilmu Ckur, dan "erhitung men$adi

Matematika, dan sebagainya.


11/24

#u$uan 'engembangan kurikulum broad %eld adalah menyia'kan

'ara sis0a yang de0asa ini hidu' dalam dunia informasi yang sifatnya

s'esialistis, dengan 'emahaman yang bersifat menyeluruh. "entuk

kurikulum ini banyak digunakan disekolah dasar dan sekolah

menengah 'ertama, di sekolah menengah atas 'enggunaannya agak

terbatas a'alagi di 'erguruan tinggi sedikit sekali.1da dua kelebihan 'enggunaan kurikulum ini. Pertama, karena

dasarnya bahan yang ter'isah('isah, 0alau'un sudah ter$adi

'enyatuan bebera'a mata kuliah masih memungkinkan 'enyusunan

0arisan(0arisan budaya seara sistematis dan teratur. Kedua, karena

mengintegrasikan bebera'a mata kuliah memungkinkan 'eserta didik

melihat hubungan antara berbagai hal.Di sam'ing kelebihan tersebut, ada bebera'a kelemahan model

kurikulum ini. Pertama kemam'uan guru, untuk tingkat sekolah dasar

guru mam'u menguasai bidang yang luas, teta'i untuk tingkat yang

lebih tinggi, a'alagi di 'erguruan tinggi sukar sekali. Kedua, karena

bidang yang di 'ela$ari itu luas, maka tidak da'at diberikan seara

mendetil, yang dia$arkan hanya 'ermukaannya sa$a. Ketiga,

'engintegrasian bahan a$ar terbatas sekali, tidak menggambarkan

kenyataan, tidak memberikan 'engalaman yang sesungguhnya bagi

sis0a, dengan demikian kurang membangkitkan minat bela$ar.

Keem'at, meski'un kadarnya lebih rendah dibandingkan dengan

subject design, teta'i model ini teta' menekankan tu$uan 'enguasaan

bahan dan informasi. Kurang menekankan 'roses 'ena'aian tu$uan

yang sifatnya afektif dan kognitif tingkat tinggi.. earner *entered design

-ebagai reaksi sekaligus 'enyem'urnaan terhada' bebera'a

kelemahan subject centered design berkembang learner centered design.

Desain ini berbeda dengan subject centered, yang bertolak dari ita(ita

untuk melestarikan dan me0ariskan budaya, dan karena itu mereka

mengutamakan 'eranan isi dan kurikulum.


12/24

earner centered, memberi tem'at utama ke'ada 'eserta didik. Di

dalam 'endidikan atau 'enga$aran yang bela$ar dan berkembang adalah

'eserta didik sendiri. uru atau 'endidik hanya ber'eran meni'takan

situasi bela$ar(menga$ar, mendorong dan memberikan bimbingan sesuai

dengan kebutuhan 'eserta didik. Peserta didik bukanlah tiada daya, dia

adalah suatu organisme yang 'unya 'otensi untuk berbuat, ber'erilaku,

bela$ar dan $uga berkembang sendiri. Learner entered design bersumber

dari konse' +ousseau tentang 'endidikan alam, menekankan

'erkembangan 'eserta didik. Pengorganisasian kurikulum didasarkan

atas minat, kebutuhan dan tu$uan 'eserta didik.1da dua iri utama yang membedakan desain model learner centered

dengan subject centered. Pertama, learner centered designmengembangkan kurikulum dengan bertolak dari 'eserta didik dan

bukan dari isi. Kedua, learner centered bersifat not-preplanned

8kurikulum tidak diorganisasikan sebelumnya; teta'i dikembangkan

bersama antara guru dengan sis0a dalam 'enyelesaian tugas(tugas

'endidikan. Arganisasi kurikulum didasarkan atas masalah(masalah atau

to'ik(to'ik yang menarik 'erhatian dan dibutuhkan 'eserta didik dan

sekuensnya disesuaikan dengan tingkat 'erkembangan mereka.1da bebera'a ariasi model ini yaitu the activit$ atau e,perience

design humanistic design the open "ree design, dan lain(lain.The !ctivit$ atau ,perience Design

Model desain ini bera0al 'ada abad &:, atas hasil karya dari

ousseau dan Pestalo33i, yang berkembang 'esat 'ada tahun

&>%9&>)9.an 'ada masa ke$ayaan 'endidikan Progresif."erikut bebera'a iri utama activit$ atau e,perience design.

Pertama, struktur kurikulum ditentukan oleh kebutuhan dan minat

'eserta didik. Dalam mengem'lementasikan iri ini guru hendaknya5 a;

menemukan minat dan kebutuhan 'eserta didik, b; membantu 'ara

sis0a memilih mana yang 'aling 'enting dan urgen. Hal ini uku' sulit,

sebab harus da'at dibedakan mana minat dan kebutuhan yang


13/24

sesungguhnya dan mana yang hanya angan(angan. Cntuk itu guru

'erlu menguasai benar 'erkembangan dan karakteristik 'eserta didik.Kedua, karena struktur kurikulum didasarkan atas minat dan

kebutuhan 'eserta didik, maka kurikulum tidak da'at disusun $adi

sebelumnya, teta'i disusun bersama oleh guru dengan 'ara sis0a.

Demikian $uga tu$uan yang akan dia'ai, sumber(sumber bela$ar,

kegiatan bela$ar dan 'rosedur ealuasi, dirumuskan bersama sis0a.

Istilah yang mereka gunakan adalah teaher(student 'lanning.Ketiga, desain kurikulum tersebut menekankan 'rosedur 'emeahan

masalah. Di dalam 'roses menemukan minatnya 'eserta didik

menghada'i hambatan atau kesulitan(kesulitantertentu yang harus

diatasi. Kesulitan(kesulitan tersebut menun$ukkan 'roblema nyata

yang dihada'i 'eserta didik. Dalam menghada'i dan mengatasi

masalah(masalah tersebut, 'eserta didik melakukan 'roses bela$ar

yang nyata, sungguh(sungguh bermakna, hidu' dan releandengan

kehidu'annya. "erbeda dengan subject design yang menekankan isi,

activit$ design lebih mengutamakan 'roses 8keteram'ilan

memeahkan masalah;.1da bebera'a kelebihan dari desain kurikulum ini. Pertama, karena

kegiatan 'endidikan didasarkan atas kebutuhan dan minat 'eserta

didik, maka motiasi bela$ar bersifat instrinsik dan tidak 'erlu

dirangsang dari luar. Fakta(fakta, konse', keteram'ilan dan 'roses

'emeahan di'ela$ari 'eserta didik karena hal itu mereka 'erlukan.

Jadi bela$ar benar(benar relean dan bermakna. Kedua, 'enga$aran

mem'erhatikan 'erbedaan indiidual. Mereka turut dalam kegiatan

bela$ar kelom'ok karenamembutuhkannya, demikian $uga, kalau

mereka melakukan kegiatan indiidual. Ketiga, kegiatan(kegiatan

'emeahan masalah memberikan bekal keaka'an dan 'engetahuan

untuk menghada'i kehidu'an di luar sekolah."ebera'a kritik yang menun$ukkan kelemahan dilontarkan terhada'

model desain kurikulum ini.


14/24

Pertama, 'enekanan 'ada minat dan kebutuhan 'eserta didik belum

tentu ook dan memadai untuk menghada'i kenyataan dalam

kehidu'an. Kehidu'an dunia modern sangat kom'leks, 'eserta didik

belum tentu mam'u melihat dan merasakan kebutuhan(kebutuhan

esensial.Kedua, kalau kurikulum hanya menekankan minat dan kebutuhan

'eserta didik, dasar a'a yang digunakan untuk menyusun struktur

kurikulum. Kurikulum tidak mem'unyai 'ola dan struktur. Kedua kritik

ini tidak semuanya benar, sebab bebera'a tokoh atiity design telah

mengembangkan struktur ini. De0ey dalam sekolah laboratoriumnya

menyusun struktur disekitar kebutuhan manusia, kebutuhan sosial,

kebutuhan untuk membangun, kebutuhan untuk meneliti danbereks'erimen dan kebutuhan untuk bereks'resi dan keindahan.

Ketiga, activit$ design curriculum sangat lemah dalam kontinuitas

dan sekuens bahan. Dasar minat 'eserta didik tidak memberikan

landasan yang kuat untuk menyusun sekuens, sebab minat mudah

sekali berubah karena 'engaruh 'erkembangan, kematangan dan

faktor(faktor lingkungan. "ebera'a usaha telah dilakukan untuk

mengatasi kelemahan ketiga ini5 &; usaha untuk menemukan sekuens

'erkembangan kemam'uan mental 'eserta didik, se'erti

'erkembangan kemam'uan kognitif dari 'iaget, %; 'enelitian tentang

'usat('usat minat 'ada berbagai tingkat usia. Penemuan tentang

'usat('usat minat yang lebih terini di$adikan dasar 'enyusunan

sekuens kurikulum.Keem'at, kritik terhada' model desain kurikulum ini dikatakan tidak

da'at dilakukan oleh guru biasa. Kurikulum ini menuntut guru ahli

general education 'lus ahli 'sikologi 'erkembangan dan human

realtion. Model desain ini sulit menemukan buku(buku sumber, karena

buku yang ada disusun berdasarkan subject atau discipline design.

Kesulitan lain adalah a'abila 'eserta didik akan melan$utkan studi ke

'erguruan tinggi, sebab di 'erguruan tinggi digunakan model subject

atau discipline design.


15/24

/. Problem centered designProblem centered design ber'angkal 'ada 4lsafat yang mengutamakan

'eranan manusia 8man centered;. "erbeda dengan learned entered

yang mengutamakan manusia atau 'eserta didik seara indiidual,

problem centered design menekankan manusia dalam kesatuan

kelom'ok yaitu kese$ahteraan masyarakat.Konse' 'endidikan 'ara 'engembang model kurikulum ini berangkat

dari asumsi bah0a manusia sebagai makhluk sosial selalu hidu'

bersama. Dalam kehidu'an bersama ini manusia menghada'i masalah(

masalah bersama yang harus di'eahkan bersama 'ula. Mereka

berinteraksi, berkoo'erasi dalam memeahkan masalah(masalah sosial

yang mereka hada'i untuk meningkatkan kehidu'an mereka.Konse'(konse' ini men$adi landasan 'ula dalam 'endidikan dan

'engembangan kurikulum. "erbeda dengan learned centered, kurikulum

mereka disusun sebelumnya 8 preplanned;. Isi kurikulum beru'a masalah(

masalah sosial yang dihada'i 'eserta didik sekarang dan yang akan

datang. -ekuens bahan disusun berdasarkan kebutuhan, ke'entingan

dan kemam'uan 'eserta didik. Problem entered design menekankan

'ada isi mau'un 'erkembangan 'eserta didik. Minimal ada dua ariasi

model desain kurikulum ini, yaitu The !reas o" living design dan The

*ore design. a) 0he !reas o" iving Design

Perhatian terhada' bidang(bidang kehidu'an sebagai dasar

'enyusunan kurikulum telah dimulai oleh Herbert -'ener 'ada abad

&>, dalam tulisan yang ber$udul /hat kno0ledge is of most 0orth2

!reas o" living design se'erti learner centered design menekankan

'rosedur bela$ar melalui 'emeahan masalah. Dalam 'rosedur bela$ar

ini tu$uan yang bersifat 'roses 8 process objectives; dan yang bersifat

isi 8content objectives;, diintegrasikan. Penguasaan informasi(informasi

yang lebih bersifat 'asif teta' dirangsang. +iri lain dari model desain

ini adalah menggunakan 'engalaman dan situasi(situasi nyata dari


16/24

'eserta didik sebagai 'embuka $alan dalam mem'ela$ari bidang(bidang

kehidu'an.-trategi yang sama $uga digunakan dalam subject centered design,

teta'i 'elaksanaannya mengalami kesulitan, sebab dalam desain

tersebut hubungan mata 'ela$aran dengan bidang dan 'engalaman

hidu' 'eserta didik sangat keil. -ebaliknya dalam the areas o" living

hubungannya besar sekali. #ia' 'engalaman 'eserta didik sangat erat

hubungannya dengan bidang(bidang kehidu'an sehingga da'at

dikatakan suatu desain kurikulum bidang(bidang kehidu'an yang

dirumuskan dengan baik akan merangkumkan 'engalaman(

'engalaman sosial 'eserta didik. Dengan demikian, desain ini

sekaligus menarik minat 'eseta didik dan mendekatkannya 'ada'emenuhan kebutuhan hidu'nya dalam masyarakat.

Desain ini mem'unyai bebera'a kebaikan dibandingkan dengan

bentuk desain(desain lainnya.Pertama, the areas o" living design meru'akan the subject matter

design teta'i dalam bentuk yang terintegrasi. Pemisahan antara

subject dihilangkan oleh 'roblema('roblema kehidu'an sosial. Kedua,

karena kurikulum diorganisasikan di sekitar 'roblema('roblema

'eserta didik dalam kehidu'an sosial, maka desain ini mendorong

'enggunaan 'rosedur bela$ar 'emeahan masalah. Prinsi'('rinsi'

bela$ar aktif da'at ditera'kan dalam model desain ini. Ketiga,

menya$ikan bahan a$ar dalam bentuk yang relean, yaitu untuk

memeahkan masalah(masalah dalam kehidu'an.melalui kurikulum ini

'ara 'eserta didik akan mem'eroleh 'engetahuan, dan da'at

menginternalisasi artinya. Keem'at, desain tersebut menya$ikan bahan

a$ar dalam bentuk yang fungsional, sebab diarahkan 'ada 'emeahan

masalah 'eserta didik, seara langsung di'raktikan dalam kehidu'an.

Lebih dari itu kurikulum ini memba0a 'eserta didik dalam hubungan

yang lebih dekat dengan masyarakat. Kelima, motiasi bela$ar datang

dari dalam diri 'eserta didik, tidak 'erlu dirangsang dari luar.


17/24

"ebera'a kritik dilontarkan dan menun$ukan kelemahan model

desain ini. Pertama, 'enentuan lingku' dan sekuens dari bidang(bidang

kehidu'an yang sangat esensial 8'enting; sangat sukar, timbul

organisasi isi kurikulum yang berbeda(beda. Kedua, sebagai akibat dari

kesulitan 'ertama, maka lemahnya atau kurangnya integritas dan

kontinuitas organisasi isi kurikulumyang berbeda(beda. Ketiga, desain

tersebut sama sekali mengabaikan 0arisan budaya, 'adahal a'a yang

telah ditemukan 'ada masa lalu 'enting untuk memahami dan

memeahkan masalah(masalah masa kini. Keem'at, karena kurikulum

hanya memusatkan 'erhatian 'ada 'emeahan masalah sosial 'ada

saat sekarang, ada keenderungan untuk mengindoktrinasi 'eserta

didik dengan kondisi yang ada, 'eserta didik tidak melihat alternatif

lain, baik mengenai masa lalu mau'un masa yang akan datang, desain

tersebut akan mem'ertahankan status #uo. Kelima, sama halnya

dengan kritik terhada' learner centered design, baik guru mau'un

buku dan media lain tidak banyak yang disia'kan untuk model tersebut

sehingga dalam 'elaksanaannya akan mengalami bebera'a kesulitan.b) The *ore Design

The core design kurikulum timbul sebagai reaksi utama ke'ada

separate subject design, yang sifatnya ter'isah('isah. Dalam

mengintegrasikan bahan a$ar, mereka memilih mata 'ela$aranbahan

a$ar tertentu sebagai inti 8core;. Pela$aran lainnya dikembangkan di

sekitar core tersebut. Karena 'engaruh 'endidikan 'rogresif,

berkembang teori tentang core design yang didasarkan atas

'andangan 'rogresif. Menurut konse' ini inti(inti bahan a$ar di'usatkan

'ada kebutuhan indiidual dan sosial. #erda'at banyak ariasi 'andangan tentang the core design.

Mayoritas memandang core curriculum sebagai suatu model

'endidikan atau 'rogram 'endidikan yang memberikan 'endidikan

umum. Pada bebera'a kurikulum yang berlaku di Indonesia de0asa ini,

core curriculum disebut kelom'ok mata kuliah atau 'ela$aran dasar

umum, dan diarahkan 'ada 'engembangan kemam'uan(kemam'uan


18/24

'ribadi dan sosial. Kalau kelom'ok mata kuliah'ela$aran s'esialisasi

diarahkan 'ada 'engsaan keahlianke$u$uran tertentu, maka kelom'ok

mata 'ela$aran ini ditu$ukan 'ada 'embentukan 'ribadi yang sehat,

baik, matang, dan 0arga masyarakat yang mam'u membina ker$a

sama yang baik 'ula.The core curriculum diberikan guru(guru yang memiliki 'enguasaan

dan ber0a0asan luas, bukan s'esialis. Di sam'ing memberikan

'engetahuan, nilai(nilai dan keteram'ilan sosial, guru(guru tersebut

$uga memberikan bimbingan terhada' 'erkembangan sosial 'ribadi

'eserta didik.1da bebera'a ariasi desain core curriculum yaitu5 8&; the separate

subject core, 8%; the correlated core, 8); the "used core, 8*; the

activit$e,perience core, 8@; the areas o" living core, dan 8


19/24

sebelumnya. "erbentuk 'endidikan umum yang isinya diambil dari

masalah(masalah yang munul di masyarakat. "entuk desain ini

di'andang sebagai core design yang 'aling murni dan 'aling ook

untuk 'rogram 'endidikan umum.

The social problems core. Model desain ini 'un meru'akan 'roduk

dari 'endidikan 'rogresif. Dalam bebera'a hal model ini sama dengan

the areas o" living core. Perbedaannya terletak 'ada the areas living

core didasarkan atas kegiatan(kegiatan manusia yang uniersal teta'i

tidak berisi hal yang kontroersial, sedangkan the social problems core

didasarkan atas 'roblema('roblema yang mendasar dan bersifat

kontroersial. "ebera'a ontoh masalah sosial yang men$adi tema

model core design ini adalah kemiskinan, kela'aran, inasi, rasialisme,'erang sen$ata nuklir, dan sebagainya. Hal(hal diatas adalah sesuatu

yang mendesak untuk di'eahkan dan berisi suatu kontroersial

bersifat 'ro dan kontra. The areas o" living core enderung memelihara

dan mem'ertahankan kondisi yang ada, sedang the social problems

core menoba memberikan 'enilaian yang sifatnya kritis dari sudut

sistem nilai sosial dan 'ribadi yang berbeda.Penyusunan kurikulum the social problems core, mengikuti 'ola

se'erti yang digambarkan dengan urutan 'ertanyaan('ertanyaan

berikut5&; "agaimana gambaran masyarakat yang ada de0asa ini2%; 1'a akibatnya bila kita terus mem'ertahankan kondisi yang ada

ini2); "agaimana gambaran keadaan masyarakat yang ideal2*; Jika gambaran 'ada 'ertanyaan ) berbeda dengan 'ertanyaan %,

usaha a'a yang da'at dilakukan untuk mengatasinya, baik seara

kelom'ok mau'un indiidual.Kurikulum the social problems core tidak bersifat kaku,terbuka untuk

'enyem'urnaan 'ada setia' saat, agar teta' mutakhir dan relean

dengan 'erkembangan masyarakat. -ekuens kurikulum di susun

dengan mem'erhatikan 'rinsi'('rinsi' 'sikologis, se'erti5


20/24

kematangan, minat, tingkat kesukaran, 'engalaman dan 'enguasaan

sebelumnya. #erhada' model(model desain di atas da'at di tambahkan dua model

lain yang $uga menekankan 'endidikan umum yaitu the

unencapsulation design dan 'ecker2s 3umanistic design.The 4nencapsulation design. Model desain ini meru'akan reaksi

terhada' encapsulation. Menurut konse' encapsulation manusia

memiliki kemam'uan untuk mengamati dan memahami seluruh yang

ada di dunia ini, teta'i kenyataannya karena berbagai hambatan,

hanya sebagian keil yang mereka kuasai. The 4nencapsulation design

diarahkan 'ada kemam'uan yang lebih lengka', teta' dan seimbang.

Menurut Jose'h oye, 'enetus konse' ini, 'engetahuan dan

kemam'uan yang demikian akan tera'ai melalui 'enggunaan em'at

ara 'enguasaan, yaitu melalui5 'emikiran 8rasionalisme;, 'engamatan

8em'irisme;, 'erasaan 8intuisisme;, dan ke'erayaan 8otoritariasme;.'ecker2s 3umanistic Design. Desain ini $uga sama dengan

uncaptulsation menekankan 'endidikan umum. "eker ini

mengembangkan suatu model 'endidikan yang da'at menghilangkan

Gketerasingan 8alination yang mem'unyai makna yang sama dengan

encapsulation;. Ia berita(ita ingin mendidik anak men$adi manusia

Gideal yaitu manusia se$ati 8authenti; tidak 'alsu atau 'ura('ura,

'eraya ke'ada diri sendiri 8sel" reliant ; dan menyatu dengan

masyarakatnya. Desain kurikulum dari "eker lebih menekankan 'ada

isi dari 'ada 'roses. Isi kurikulumnya di'usatkan 'ada tiga bidang,

yaitu5 &; Dimensi indiidu, %; Dimensi sosial dan historis, dan );

Dimensi teologis.Dimensi indiidu membahas keadaan dan keberadaan manusia,

dimensi sosial dan historis membahas kehidu'an kemasyarakatan dan

se$arah 'erkembangan manusia, sedangkan dimensi teologis


21/24

membahas keharusan manusia beragama dan bahaya(bahaya

sekulerisme.*

2'. Pe#/()(#!# De)!,# K(%,k(l(m&. Merumuskan tu$uan 'rogram 'endidikan

%. Merumuskan kom'etensi). Merumuskan 'embela$aran*. Menghitung dan menentukan 0aktu@. Menentukan struktur kurikulum dan sebaran mata 'ela$aran@

2' o#"oh De)!,# K(%,k(l(m subject centered design&. -is0a memahami 'enangkokan tanaman mangga%. a. sis0a mengetahui batang mangga yang sia' di angkok

b. sis0a memahami 'roses 'enangkokan mangga. sis0a memahami faktor yang mem'engaruhi keberhasilan

'enangkokan mangga

d. sis0a memahami ara 'era0atan tanaman mangga hasilangkokan.

). a. uru men$elaskan materi terkait dengan tataara 'enangkokanb. uru mendemontrasikan tataara 'enangkokan. -is0a seara berkelom'ok mem'raktekkan 'enangkokan tanaman

manggad.-is0a seara mandiri mem'raktekkan 'enangkokan mangga serta

mengamati 'erkembangan dari angkokan mangga dan

mengum'ulkan hasil 'engamatan dalam bentuk la'oran 'raktikum.

*. /aktu 'emberian materi serta mendemontrsikan5 *@ menit/aktu 'raktek berkelom'ok 5 *9 menit/aktu untuk 'raktek seara mandiri di rumah 5 %& hari

@. Pemilihan batang mangga

Pemilihan media tanam

#ata ara menangkok yang benarHama dan 'enyebab kegagalan dalam 'enangkokan

* =ana -. -ukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek 8"andung5

ema$a osdakarya, &>>?;, hlm &&).

@ =ana -yaodih dan Erliana -yaodih, Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi

8"andung5 e4ka 1ditama, %9&%;, hlm. @@.


22/24

BAB IIIPENUTUP

*'1 Ke),mp(l!#

Desain kurikulum da'at dide4nisikan sebagai renana atau susunan dari

unsur(unsur kurikulum yang terdiri atas tu$uan, isi, 'engalaman bela$ar, dan

ealuasi.

Prinsi'('rinsi' desain kurikulum5 &; Desain kurikulum harus memudahkan

dan mendorong seleksi serta 'engembangan semua $enis 'engalaman

bela$ar yang esensial bagi 'ena'aian 'restasi bela$ar, sesuai dengan hasil

yang dihara'kan. %; Desain memuat berbagai 'engalaman bela$ar yang

bermakna dalam rangka merealisasikan tu$uan6tu$uan 'endidikan,

khususnya bagi kelom'ok sis0a yang bela$ar dengan bimbingan guru7 );

Desain harus memungkinkan dan menyediakan 'eluang bagi guru untuk


23/24

menggunakan 'rinsi'('rinsi' bela$ar dalam memilih, membimbing, dan

mengembangkan berbagai kegiatan bela$ar di sekolah7 *; Desain harus

memungkinkan guru untuk menyesuaikan 'engalaman dengan kebutuhan,

ka'asitas, dan tingkat kematangan sis0a7 @; Desain harus mendorong guru

mem'ertimbangkan berbagai 'engalaman bela$ar anak yang di'eroleh diluar

sekolah dan mengaitkannya dengan kegiatan bela$ar di sekolah7 >?.


24/24

-yaodih, =ana dan Erliana -yaodih. Kurikulum dan PembelajaranKompetensi. "andung5 e4ka 1ditama, %9&%

desain kurikulum kelas bkic

Documents