desain hydro setting room untuk pengeringan piringan...
TRANSCRIPT
309
Desain Hydro Setting Room untuk
Pengeringan Piringan pada Pabrik Baterai
Sumardi Sadi #1, Rizal Febriandi #2
Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Tangerang
Jl. Perintis Kemerdekaan I No. 33 Cikokol Kota Tangerang
[email protected], [email protected]
Abstrak— Hydro Setting Room berfungsi sebagai
tempat penyimpanan pelat timah yang digunakan
sebagai bahan baku dasar pembuatan baterai setelah
mengalami proses pencampuran bahan kimia, dimana
sistem ruangan dapat diatur suhu dan kelembabanya.
Bahan bahan yang digunakan yaitu : Pemanas,
Humidifier, sensor DHT11, FX2N-2AD sebagai input
analog, FX-2DA sebagai output analog, sistem Fuzzy
Logic sebagai algoritma pengendalian suhu dan
kelembaban ruangan, pemrograman menggunakan
ladder diagram PLC Mitsubishi FX3U-16MR dengan
Software GX-Developer, tampilan menggunakan HMI
Hitech PWS-6400-S yang diprogram menggunakan
Software ADP6 sebagai media monitoring ruangan dan
pengoperasian Hydro Setting Room, serta Software
Mathlab sebagai media penyimpan proses dalam bentuk
grafik.Metode dan prosedur yang digunakan adalah
metode pengamatan lapangan dan percobaan,
perencanaan alat, pengumpulan bahan, pembuatan
miniatur sistem, pembuatan program fuzzy logic
controller menggunakan PLC dengan bahasa ladder
diagram.Hasil pembahasan dari penelitian didapatkan
kesetabilan suhu ruangan dan kelembaban udara
ruangan, yaitu pada setting point temperatur 40 °C dan
setting point kelembaban 40 %, dan dapat direkam ke
dalam bentuk grafik menggunakan software mathlab.
Kata Kunci— Temperature, Relative Humidity, Fuzzy
Logic, PLC.
I. PENDAHULUAN
Sebagian besar proses manufakturing di dunia
industri membutuhkan suhu dan kelembaban tertentu
untuk mendukung proses manufakturing pada industri
tersebut. Salah satu contohnya di PT. XYZ,
memerlukan suatu ruangan yang bisa diatur suhu dan
kelembabanya untuk tempat reaksi kimia pada pelat
yang akan digunakan sebagai bahan baku utama dalam
pembuatan baterai atau aki yang dinamakan Hidro
Setting Room. Masalah yang timbul umumnya terjadi
ketidak stabilan antara suhu dan kelembaban aktual
dengan yang diinginkan (Set Point) karena pengaruh
dari reaksi kimia itu sendiri. Fuzzy logic sebagai
sistem control alternatif moderen dapat diterapkan
untuk mengatasi permasalahan yang bersifat non
linier. Dengan memanfaatkan pembacaan dari sensor
temperatur dan sensor kelembaban, nilai aktual dari
temperatur dan kelembaban tersebut digunakan
sebagai masukan fuzzy logic untuk memproses
keluaran yang sesuai dengan set point yang
diinginkan. Penggunaan PLC ( Programmable Logic
Controller ) telah di percaya sebagai pengendali utama
di dalam dunia industri karena kehandalan dan
fleksibilitasnya. Ada tiga hal yang harus dipenuhi oleh
sebuah piranti pengendali untuk dapat menerapkan
fuzzy logic, yaitu : memiliki kapasitas pemrograman
yang besar, dapat bekerja di dalam format bilangan
real, dan memiliki pemampuan pembacaan program
yang cepat ( Scanning Time ). PLC Mitsubishi FX3U-
16MR merupakan salah satu brand yang di anggap
memenuhi kriteria tersebut.
Fuzzy Logic
Pada pertengahan tahun 1960, Prof. Lotfi Zadeh
dari universitas California di barkeley menemukan
bahwa hukum benar atau salah dari logika Boolean
tidak memperhitungkan beragam kondisi nyata. Untuk
menghitung gradasi yang tidak terbatas jumlahnya
antara benar atau salah, Zadeh mengembangkan ide
penggolongan set yang dinamakan set fuzzy. Tidak
seperti logika Boolean, logika fuzzy mempunyai
banyak nilai dan membaginya kedalam derajat
keanggotaan dan derajat kebenaran. Hal ini telah
dibuktikan oleh Bart Kosko bahwa logika Boolean
adalah kasus khusus dari logika fuzzy.[2]
Fuzzyfikasi dan Fungsi Keanggotaan
Fuzzyfikasi adalah proses transformasi dari
masukan crips ke dalam masukan fuzzy [2]. Langkah
pertama dalam proses fuzzyfikasi adalah menentukan
label – label fuzzy pada daerah batasan crips dari
setiap masukan crips. Contoh, untuk Error kita dapat
menentukan daerah label ke dalam tiga label :
Negative, Zerro, Positive. Fungsi keanggotaan
dinyatakan untuk memberi arti numeric pada tiap
label. Setiap fungsi keanggotaan mengidentifikasi
daerah nilai masukan yang berhubungan dengan lebel.
Defuzzifikasi
Defuzzifikasi adalah proses pengubahan dari
bentuk fuzzy ke dalam bentuk crips.[2] Sebelum di
defuzzifikasi, yang harus dilakukan pertamakali
adalah proses komposisi, yaitu agresi proses clipping
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro (FORTEI 2017) ISBN 978-602-6204-24-0
Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo, 18 Oktober 2017
310
dari semua aturan fuzzy sehingga didapatkan satu
keluaran fuzzy tunggal. Ada beberapa metode yang
bias dilakukan pada saat proses defuzzifikasi, antara
lain : Weighted Average, Middle of Maxima, dan lain
sebagainya.
Sensor Temperatur Dan Kelembapan
Sensor adalah alat yang di gunakan untuk
mengubah sinyal yang di terima dalah hal ini adalah
temperatur dan kelembapan udara menjadi arus listrik
sehingga dapat di proses untuk pengendalian suatu
system.[7] Sensor yang biasa membaca temperatu dan
kelembapan udara salah satunya adalah DHT 11 dan
dikuatkan dengan menggunakan transmitter sehingga
sinyal yang dihasilkan dapat terbaca oleh prosesor.
Alat Dan Bahan
Sensor DHT11
DHT11 adalah suatu sensor yang dapat
mengukur dua parameter sekaligus, yakni suhu dan
kelembapan udara ( Humidity ).[7] Didalam sensor ini
terdapat sebuah thermistor bertipe NTC ( Negative
Temperature Coefficient ) untuk mengukur suhu,
sebuah sensor kelembapan tipe resistif dan sebuat
microcontroller 8-Bit untuk mengolah kedua sensor
tersebut dan mengirim hasilnya ke pin out dengan
format single wire bi-directional ( kabel tunggal dua
arah ). Jadi walau kelihatanya kecil, DHT11 ini
ternyata melakukan fungsi yang kompleks.
Gambar 1 Sensor DHT 11[7]
PLC ( Programmable Logic Controller )
Secara definisi, PLC ( Programmable Logic Controller
) adalah suatu alat yang dapat di program secara logic
dan berfungsi untuk mengontrol bermacam – macam
mesin melalui unit Input dan Output.[2]
Gambar 2 PLC Mitsubishi FX-3U-16 MR [8]
SCR ( Silicon Control Rectifier )
Berfungsi sebagai interface antara pengendali
dengan beban, dalam hal ini adalah Heater. SCR kali
ini menggunakan Omron G3PE-245B, dengan
tegangan Gate 24 Volt DC dan Beban 220 Volt 45
Ampere.
Gambar 3 SCR Omron G3PE-245B [14]
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mengamati kondisi lapangan dan metode experiment
secara langsung.
II. METODE PENELITIAN
Perencanaan System Fuzzy
Blok diagram perencanaan system fuzzy pada
penelitian ini secara umum adalah sebagai berikut.
Gambar 4 Blok Diagram System Control Fuzzy Logic[1]
Berdasarkan gambar 4 di atas, perencanaan
system fuzzy meliputi 2 masukan dan 3 keluaran.
Untuk masukan ini berbentuk nilai Error, yaitu hasil
dari pengurangan antara Setting Point (SP) dengan
Present Value (PV). Untuk masukan sendiri di bagi
lagi menjadi 4 masukan, yaitu, Temperature Error (
T_Error ), Humidity Error ( HR_Error ), Temperature
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro (FORTEI 2017) ISBN 978-602-6204-24-0
Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo, 18 Oktober 2017
311
Delta Error ( T_DError ), dan Humidity Delte Error (
HR_DError ). Sedangkan untuk keluaran atau Output
berupa 3 keluaran, yaitu Heater, Humidifier, dan
Exhaust Fan.
Gambar 5Flow Chart System Fuzzy Logic [1]
Perancangan Hardware
Blok diagram hardware yang akan dirancang secara
umum adalah sebagai berikut:
Gambar 6 Diagram Blok Hardware
Pada gambar diagram blok di atas, terdapat 12
bagian utama dari perencanaan Hard WareHydro
Setting Room. Pada perencanaan ini ruangan yang
digunakan terbuat dari Acrylic dengan ukuran 27000
CM3 atau 30 CM X 30 CM X 30 CM, adapun tampilan
dari ruangan Hydro Setting adalah sebagai berikut.
Gambar 7Miniature Hydro Setting Room
Perencanaan Software
Pada perencanaan software ini, agar lebih mudah
untuk dipahami maka penulis mencoba untuk
membagi menjadi 3 bagian, antara lain :
1. Pemrograman Transmitter dan Data
Logger
2. Pemrograman PLC
3. Pemrograman HMI
Pemrograman Transmitter
Transmitter adalah sebuah piranti atau modul
yang digunakan sebagai penguat sinyal dari
Transducer, pada skripsi ini penulis menggunakan
transducer DHT 11 yang merupakan sensor pembaca
Temperatur dan Kelembapan udara, sedangkan untuk
Transmitter penulis menggunakan Arduino Nano.
Adapun konfigurasi antara Arduino Nano dengan
sensor DHT 11 adalah sebagai berikut :
Gambar 8 Konfigurasi Sensor DHT11 dan Arduino Nano
Dari gambar diatas, dapat kita lihat pada PIN 1
DHT 11 yaitu VDD terhubung dengan sumber
tegangan 5 Volt DC, Pin nomer 2 yaitu DATA
terhubung dengan PIN D2 pada Arduini Nano, dan
PIN nomer 4 yaitu GND terhubung denganGround
atau ( - ). Untuk output Temperatur dikeluarkan
melalui PIN A6 pada Arduino Nano keluaran
Temperatur ini berupa sinyal PWM dengan rentang 0
~ 5 Volt. Sedangkan untuk Output Kelembapan di
keluarkan melalui PIN A6 pada Arduino Nano,
Keluaran Kelembapan ini berupa sinyal PWM dengan
rentang 0 ~ 5 Volt.
Pemrograman Data Logger
Data logger digunakan sebagai proses
monitoring perubahan suhu dan menampilkan ke
dalam bentuk grafik guna untuk keperluan analisa
data. pada skripsi kali ini, penulis mencoba membuat
Program Data Logger dengan memanfaatkan Software
Matlab. Adapun program Data logger adalah sebagai
berikut :
Setelah program selesai di ketik, maka program
tersebut siap untuk dijalakan, Adapun tampilannya
adalah sebagai berikut :
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro (FORTEI 2017) ISBN 978-602-6204-24-0
Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo, 18 Oktober 2017
312
Gambar 9 Tampilan Data Logger Matlab [12]
Pemrograman PLC (Programmable Logic Controller)
Pada bagian ini di jelaskan cara pemrograman
masukan Input Analog to Digital Converter
Mitsubishi FX2N-2AD menggunakan Software GX-
Developer dengan bahasa pemrograman Ladder
Diagram. Adapun program PLC sebagai berikut :
Gambar 10 Program Pembacaan ADC FX2N-2AD [11]
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebelum melakukan percobaan secara real time
terlebih dahulu melakukan pengukuran untuk
memperoleh data mengenai karakteristik dari masing
– masing hardware yang terintegrasi dengan sistem.
Lokasi titik pengukuran dapat di lihat pada gambar
berikut.
Gambar 11. Lokasi Titik Pengukuran Pada Sistem
Pengukuran Karakteristik Heater
Pengukuran Karakteristik Heateropen loop di
lakukan sebanyak 10 kali dengan nilai digital di mulai
dari 2 sampai 20, dengan hasil hasil pengukuran
sebagai berikut:
TABEL I
DATA HASIL PENGUKURAN KARAKTERISTIK HEATER
No Nilai
Digital
Output
Volt
(AC)
Temperatur
Awal
( °C )
Temperatur
Akhir
( °C )
Rata – Rata ( °C / dt )
1 2 100 26.6 39.0 0.20
2 4 117 29.5 45.0 0.26
3 6 118 27.0 45.0 0.30
4 8 120 27.5 48.5 0.35
5 10 120 26.5 48.7 0.37
6 12 200 27.0 51.0 0.40
7 14 213 27.3 52.5 0.43
8 16 215 26.7 54.9 0.48
9 18 217 27.0 58.2 0.52
10 20 220 26.5 58.5 0.52
Gambar 12. Pengambilan Data Temperatur menggunakan Matlab
Pengukuran Karakteristik Humidifier
Pengukuran Karakteristik Humidifier open loop
di lakukan sebanyak 10 kali dengan nilai digital di
mulai dari 2 sampai 20, dengan hasil hasil pengukuran
sebagai berikut:
TABELII
DATA HASIL PENGUKURAN KARAKTERISTIK
HUMIDIFIER
No Nilai
Digital
Frekuensi
On dalam
1 menit
Humidity
Awal
( % )
Humidity
Akhir
( % )
Rata –
Rata
( % / dt )
1 2 12 47.7 70.3 0.37
2 4 10 57.5 70.5 0.21
3 6 9 55.0 67.0 0.20
4 8 9 56.5 67.9 0.19
5 10 8 57.0 67.8 0.18
6 12 7 57.3 68.1 0.18
7 14 7 54.0 63.6 0.16
8 16 6 55.5 65.1 0.16
9 18 6 53.1 62.1 0.15
10 20 5 55.7 63.5 0.13
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro (FORTEI 2017) ISBN 978-602-6204-24-0
Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo, 18 Oktober 2017
313
Gambar 13. Pengambilan Data Kelembaban menggunakan Matlab
Pengukuran Tegangan Output Exhaust Fan
Pengukuran Tegangan output exhaust fan di
lakukan sebanyak 10 kali dengan nilai digital di mulai
dari 2 sampai 20, dengan hasil hasil pengukuran
sebagai berikut:
TABEL III
DATA HASIL PENGUKURAN TEGANGAN PADA EXHAUST
FAN
No Nilai
Digital
Tegangan
Output Keterangan
1 2 9.2 VDC Fan Pelan
2 4 15.6 VDC Fan Pelan
3 6 16.0 VDC Fan Pelan
4 8 16.4 VDC Fan Sedang
5 10 18.0 VDC Fan Sedang
6 12 19.5 VDC Fan Sedang
7 14 21.5 VDC Fan Sedang
8 16 22.7 VDC Fan Cepat
9 18 23.5 VDC Fan Cepat
10 20 24.0 VDC Fan Cepat
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian proses auto ini di lakukan sebanyak
empat kali dengan menggunakan setting
pointTemperature dan Humidity yang berbeda. Antara
lain :
1. Setting Point Temperature 40 °C
dan Humidity 60 %.
2. Setting Point Temperature 50 °C
dan Humidity 50 %.
3. Setting Point Temperature 60 °C
dan Humidity 40 %.
4. Setting Point Temperature 40 °C
dan Humidity 40 %.
Pengujian dengan setting point temperature 40 °C
Humidity 60 %.
Pengujian dilakukan selama kurang lebih 15
menit untuk mengetahui performa dari sistem. Dan
didapatkan hasil seperti pada grafik berikut:
Gambar 14. Grafik Hasil Pengujian 1 Proses Auto
Pengujian dengan setting point temperature 50 °C
Humidity 50 %.
Pengujian dilakukan selama kurang lebih 15
menit untuk mengetahui performa dari sistem. Dan
didapatkan hasil seperti pada grafik berikut:
Gambar 15 Grafik Hasil Pengujian 2 Proses Auto
Pengujian dengan setting point temperature 60 °C
Humidity 40 %.
Pengujian dilakukan selama kurang lebih 15
menit untuk mengetahui performa dari sistem. Dan
didapatkan hasil seperti pada grafik berikut:
Gambar 16 Grafik Hasil Pengujian 3 Proses Auto
Pengujian dengan setting point temperature 40 °C
Humidity 40 %.
Pengujian dilakukan selama kurang lebih 15
menit untuk mengetahui performa dari sistem. Dan
didapatkan hasil seperti pada grafik berikut:
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro (FORTEI 2017) ISBN 978-602-6204-24-0
Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo, 18 Oktober 2017
314
Gambar 17 Grafik Hasil Pengujian 4 Proses Auto
V. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat di
ambil kesimpulan bahwa :
1. Berdasarkan data hasil pengukuran, di dapat
bahwa karakteristik dari masing - masing
hardware adalah linear.
2. Modul sensor, modul ADC, modul DAC, dan
modul SCR dapat bekerja dengan baik.
3. Data temperature dan humidity telah berhasil
secara actual ditampilkan dalam bentuk grafik
melalui software matlab.
4. Program untuk kalibrasi temperature dan
humidity bekerja dengan baik.
5. Berdasarkan hasil percobaan bahwa algoritma
logika fuzzy telah berhasil bekerja secara
optimal, serta berhasil melakukan tracking
setting point.
6. Berdasarkan hasil percobaan, didapatkan bahwa
temperature berbanding terbalik dengan
humidity. Semakin tinggi temperature, maka
relative humidity nya akan semakin rendah, serta
semakin rendah temperature, maka relative
humidity akan semakin tinggi.
7. Berdasarkan hasil percobaan dari percobaan
pertama hingga percobaan ke empat, didapatkan
kesetabilah suhu dan kelembapan pada setting
point temperature 40 °C dan setting point
humidity 40 %.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Automous Room Air Cooler Using Fuzzy Logic Control
System, M. Abbas, M. Saleem Khan, Fareeha Zafar. 2011. http://www.ijser.org/paper/Autonomous_Room_Air_Coole
r_Using_Fuzzy_Logic_Control_System.html
[2]. Desain Dan Implementasi Pengendali Fuzzy Berbasis Diagram Ladder PLCMITSUBISHI Q02HCPU Pada
Sistem Motor Induksi, Syarif Jamaludin, FT UI, 2012.
[3]. Design of A Room Temperature And Humidity Controller Using Fuzzy Logic, Tarun Kumar Das, Yudhajit Das. 2013
http://www.ajer.org/papers/v2(11)/J02118697.pdf
[4]. Perpindahan Panas Heat Transfer, Luqman Buqari, ST,
MT. UNDIP –
Semarang.https://www.academia.edu/4783694/PERPINDA
HAN_PANAS_HEAT_TRANSFER_?auto=download [5]. Pemanfaatan Suhu Udara Dan Kelembapan Udara Dalam
Persamaan Regresi Untuk Simulasi Prediksi Total Hujan
Bulanan Di Pangkalpinang. Akhmat Fadoli. 2013. http://ejournal.uin-
malang.ac.id/index.php/Math/article/viewFile/2565/4518
[6]. Electrical Heating Element http://penjualheater.blogspot.co.id/p/blog-page_7.html
[7]. Temperature And Humidity Sensor DHT 11 Data Sheet
[8]. Mitsubishi PLC FX-3U(C) Programing Manual [9]. HITECH ADP6 Programing Manual
[10]. Mitsubishi FX2N-2AD Programing Manual
[11]. Mitsubishi FX2N-2DA Programing Manual [12]. Antarmuka MATLAB-Arduino Untuk Sensor Suhu Dan
Kelembaban Udara, Kusuma Wardana. 20016.
https://tutorkeren.com/artikel/tutorial-antarmuka-matlab-arduino-untuk-sensor-suhu-dan-kelembaban-udara.htm
[13]. https://www.banggood.com/DC-24V-Ultrasonic-Mist-
Maker-Fogger-Air-Humidifier-Water-Fountain-Pond-With-Adapter-p-1089905.html
[14]. SCR Omron G3PE-245B data sheet
[15]. Manual Book Arduino Nano