desain dan pengembangan mmi offline teknologi dasar serta aplikasinya pada pembelajaran teknologi di...

5
Seminar Nasional Pascasarjana X – ITS, Surabaya 4 Agustus 2010 ISBN No. 979-545-0270-1 Desain dan Pengembangan MMI Offline Teknologi Dasar Serta Aplikasinya pada Pembelajaran Teknologi di LPTK Wahid Munawar Prodi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung e-mail: awar@ bdg.centrin.net.id Abstrak Perubahan paradigma pembangunan pendidikan terpenting saat ini adalah perubahan cara berpikir dalam pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan, satu diantaranya adalah perubahan orientasi persekolahan ke orientasi belajar (from schooling to learning). (Ace S., 2001: 5). Implikasinya adalah perubahan perspektif yang menganggap bahwa pendidikan merupakan sektor layanan umum harus diubah menjadi pendidikan sebagai investasi produktif. Perubahan paradigma pendidikan sebagai investasi produktif, dimaknai pendidikan merupakan usaha peningkatan mutu dan keunggulan dalam persaingan yang sehat baik secara nasional maupun global. Permasalahan nyata saat ini, pembelajaran di sebagian besar lembaga pendidikan masih dilakukan secara konvensional, pembelajaran dilakukan dengan metoda ceramah atau demonstrasi dan dilanjutkan pada kegiatan praktek di laboratorium/bengkel/workshop. Pada pembelajaran teknologi dasar, guru/dosen masih menggunakan cara konvensional, seperti papan tulis, buku dan trainer kit yang bersifat dua dimensi (2D), padahal materi atau pokok bahasan pada pembelajaran teknologi dasar menjelaskan tentang proses dan hasil kerja yang bersifat pengetahuan dan keterampilan aplikasi, akibat menggunakan media visual 2 D, siswa/mahasiswa tidak dapat menggambarkan secara jelas, isi materi yang disampaikan guru/dosen, sehingga sering mengakibatkan terjadinya miskonsepsi pada siswa/mahasiswa. Implikasi pembelajaran teknologi yang bersifat verbalistik adalah ketidak mampuan dan tidak kompetitifnya lulusan di dunia kerja. Satu alternatif pemecahan masalah pembelajaran teknologi dasar yang berorientasi karir sebagai teknisi dengan kemampuan teknologi sesuai standar industri adalah pembelajaran teknologi berbantuan MMI offline. Tujuan penelitian adalah mendesain, mengembangkan dan mengaplikasikan MMI offline teknologi dasar pada pembelajaran teknik di LPTK. Penelitian ini termasuk developmental research. Desain dan pengembangan MMI offline dilakukan dengan 5 langkah utama, yaitu: (1) Analisis produk yang akan dikembangkan; (2) Pengembangan produk awal; (3) Validasi ahli dan revisi; (4) Ujicoba lapangan skala kecil; dan (5) Revisi produk dan ujicoba skala besar dan produk akhir. Produk MMI offline terdiri dari: audio, video dan animasi. Hasil Penelitian adalah produk CD MMI teknologi dasar dengan software macromedia flash MX, Camtasia Studio, atau 3ds Max, dengan muatan kompetensi, terdiri dari: (1) identifikasi peralatan utama dan bantu pekerjaan teknologi dasar; (2) langkah kerja proses; (3) pengetahuan K3 dalam pekerjaan teknologi dasar; (4) kriteria hasil pekerjaan teknologi dasar sesuai standar ASME dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sektor Logam dan Mesin. Aplikasi MMI offline teknologi dasar dapat mereduksi kesalahan konsep dan penguasaan teknologi yang verbalistik. Katakunci: mmi offline, teknologi dasar 1. Pendahuluan Realitas saat ini, pembelajaran teknologi di LPTK (Lembaga Pendidikan Teknologi dan Kejuruan), guru atau dosen masih menggunakan cara konvensional, yaitu menggunakan media visual yang bersifat dua dimensi (2D), padahal materi atau pokok bahasan pada pembelajaran teknologi menjelaskan tentang proses dan hasil kerja yang bersifat pengetahuan dan keterampilan aplikasi, akibat menggunakan media visual 2D, pembelajar tidak dapat menggambarkan secara jelas, isi materi yang disampaikan guru atau dosen sehingga sering mengakibatkan terjadinya miskonsepsi pada pembelajar (mahasiswa). Implikasi pembelajaran teknologi yang bersifat verbalistik adalah ketidak mampuan bekerja pada lulusan LPTK. Oleh karena itu, perlu dicarikan alternatif pembelajaran agar pembelajar memperoleh bekal kompetensi vokasional dan akademik yang relevan dengan tuntutan pekerjaan di dunia kerja atau industri. Satu alternatif pemecahan masalah pembelajaran teknologi yang berorientasi karir dengan kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja adalah pembelajaran multimedia interaktif offline teknologi dasar. Pada pembelajaran yang terkait dengan multimedia interaktif offline, mahasiswa belajar bagaimana mendesain dan mengembangkan multimedia interaktif offline. Pembelajaran dilakukan dengan mengeksplorasi daya

Upload: ahmad-wahyudin-rockn-roll

Post on 18-Dec-2014

966 views

Category:

Economy & Finance


3 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Desain dan pengembangan mmi offline teknologi dasar serta aplikasinya pada pembelajaran teknologi di lptk

Seminar Nasional Pascasarjana X – ITS, Surabaya 4 Agustus 2010 ISBN No. 979-545-0270-1

Desain dan Pengembangan MMI Offline Teknologi Dasar Serta Aplikasinya pada Pembelajaran Teknologi di LPTK

Wahid Munawar Prodi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia Bandung e-mail: awar@ bdg.centrin.net.id

Abstrak Perubahan paradigma pembangunan pendidikan terpenting saat ini adalah perubahan cara berpikir dalam pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan, satu diantaranya adalah perubahan orientasi persekolahan ke orientasi belajar (from schooling to learning). (Ace S., 2001: 5). Implikasinya adalah perubahan perspektif yang menganggap bahwa pendidikan merupakan sektor layanan umum harus diubah menjadi pendidikan sebagai investasi produktif. Perubahan paradigma pendidikan sebagai investasi produktif, dimaknai pendidikan merupakan usaha peningkatan mutu dan keunggulan dalam persaingan yang sehat baik secara nasional maupun global. Permasalahan nyata saat ini, pembelajaran di sebagian besar lembaga pendidikan masih dilakukan secara konvensional, pembelajaran dilakukan dengan metoda ceramah atau demonstrasi dan dilanjutkan pada kegiatan praktek di laboratorium/bengkel/workshop. Pada pembelajaran teknologi dasar, guru/dosen masih menggunakan cara konvensional, seperti papan tulis, buku dan trainer kit yang bersifat dua dimensi (2D), padahal materi atau pokok bahasan pada pembelajaran teknologi dasar menjelaskan tentang proses dan hasil kerja yang bersifat pengetahuan dan keterampilan aplikasi, akibat menggunakan media visual 2 D, siswa/mahasiswa tidak dapat menggambarkan secara jelas, isi materi yang disampaikan guru/dosen, sehingga sering mengakibatkan terjadinya miskonsepsi pada siswa/mahasiswa. Implikasi pembelajaran teknologi yang bersifat verbalistik adalah ketidak mampuan dan tidak kompetitifnya lulusan di dunia kerja. Satu alternatif pemecahan masalah pembelajaran teknologi dasar yang berorientasi karir sebagai teknisi dengan kemampuan teknologi sesuai standar industri adalah pembelajaran teknologi berbantuan MMI offline. Tujuan penelitian adalah mendesain, mengembangkan dan mengaplikasikan MMI offline teknologi dasar pada pembelajaran teknik di LPTK. Penelitian ini termasuk developmental research. Desain dan pengembangan MMI offline dilakukan dengan 5 langkah utama, yaitu: (1) Analisis produk yang akan dikembangkan; (2) Pengembangan produk awal; (3) Validasi ahli dan revisi; (4) Ujicoba lapangan skala kecil; dan (5) Revisi produk dan ujicoba skala besar dan produk akhir. Produk MMI offline terdiri dari: audio, video dan animasi. Hasil Penelitian adalah produk CD MMI teknologi dasar dengan software macromedia flash MX, Camtasia Studio, atau 3ds Max, dengan muatan kompetensi, terdiri dari: (1) identifikasi peralatan utama dan bantu pekerjaan teknologi dasar; (2) langkah kerja proses; (3) pengetahuan K3 dalam pekerjaan teknologi dasar; (4) kriteria hasil pekerjaan teknologi dasar sesuai standar ASME dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sektor Logam dan Mesin. Aplikasi MMI offline teknologi dasar dapat mereduksi kesalahan konsep dan penguasaan teknologi yang verbalistik. Katakunci: mmi offline, teknologi dasar

1. Pendahuluan Realitas saat ini, pembelajaran teknologi di LPTK (Lembaga Pendidikan Teknologi dan Kejuruan), guru atau dosen masih menggunakan cara konvensional, yaitu menggunakan media visual yang bersifat dua dimensi (2D), padahal materi atau pokok bahasan pada pembelajaran teknologi menjelaskan tentang proses dan hasil kerja yang bersifat pengetahuan dan keterampilan aplikasi, akibat menggunakan media visual 2D, pembelajar tidak dapat menggambarkan secara jelas, isi materi yang disampaikan guru atau dosen sehingga sering mengakibatkan terjadinya miskonsepsi pada pembelajar (mahasiswa).

Implikasi pembelajaran teknologi yang bersifat verbalistik adalah ketidak mampuan bekerja pada lulusan LPTK. Oleh karena itu, perlu dicarikan alternatif pembelajaran agar pembelajar memperoleh bekal kompetensi vokasional dan akademik yang relevan dengan tuntutan pekerjaan di dunia kerja atau industri. Satu alternatif pemecahan masalah pembelajaran teknologi yang berorientasi karir dengan kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja adalah pembelajaran multimedia interaktif offline teknologi dasar. Pada pembelajaran yang terkait dengan multimedia interaktif offline, mahasiswa belajar bagaimana mendesain dan mengembangkan multimedia interaktif offline. Pembelajaran dilakukan dengan mengeksplorasi daya

Page 2: Desain dan pengembangan mmi offline teknologi dasar serta aplikasinya pada pembelajaran teknologi di lptk

Seminar Nasional Pascasarjana X – ITS, Surabaya 4 Agustus 2010 ISBN No. 979-545-0270-1

imaginasi, kreasi dan inovasi siswa yang terkait dengan kerja di industri. MMI offline diperlukan untuk mereduksi kesalahan konsep dan penguasaan teknologi yang verbalistik sehingga diperoleh kompetensi yang sesuai standar kompetensi pekerjaan di industri. Rumusan masalahnya adalah :(1) Bagaimanakah desain dan pengembangan MMI offline teknologi dasar di LPTK?; (2) Bagaimanakah aplikasi model pembelajaran teknologi di LPTK menggunakan MMI offline teknologi dasar? 2. Kajian Pustaka MMI offline adalah multimedia interaktif pembelajaran yang dapat diakses melalui komputer dan internet sebagai bahan ajar. Faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangan MMI offline adalah fleksibilitas, efektivitas biaya, dan manfaat. Fleksibilitas terkait dengan MMI dapat diakses lewat apa saja. Efektivitas biaya terkait dengan MMI dapat digunakan untuk materi pembelajaran yang beragam. Kebermanfaatan terkait dengan makna pembelajaran (Pannen, 2006:1). Elemen dasar MMI yang biasa digunakan dalam pengembangan media pembelajaran diantaranya: (1) Grafik yaitu lambang-lambang, titik-titik dan simbol serta garis yang menghubungkan variabel satu dengan lainnya; (2) Teks merupakan sejenis data yang paling mudah dan memerlukan sedikit jumlah ruang ingatan; (3) Animasi merupakan tampilan gambar-gambar yang berurutan dalam bentuk pergerakan. Animasi juga merupakan suatu proses menjadikan suatu objek agar kelihatan hidup atau memberi gambaran bergerak kepada sesuatu yang pada dasarnya adalah statis; (4) Bunyi berfungsi sebagai pemberi penjelasan terhadap kesalahan atau masalah, menghasilkan ketertarikan kepada pengguna melalui musik, menarik perhatian melalui berbagai jenis bunyi. Desain dan pengembangan MMI dalam penelitian ini menggunakan macromedia flash MX. Macromedia Flash adalah sebuah tool yang dapat digunakan untuk membuat berbagai macam animasi, presentasi, game bahkan perangkat ajar. Selain itu Flash MX ini dapat digunakan sebagai tool untuk mendesain web, dan berbagai aplikasi multimedia lainnya (Yohanes ,2005: 6). Teknologi dasar adalah teknologi yang memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar tentang proses dan pengetahuan teknologi, penggunaan produk teknologi dan sistem, perancangan dan pembuatan karya teknologi. Hasil penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan adalah: pengembangan course ware sistem otomasi meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa, serta bahan ajar menjadi cukup relevan dengan kebutuhan lapangan kerja karena bahan ajar disusun berdasarkan kompetensi dunia kerja (Amay dkk, 2006: 112). 3. Metode Penelitian Desain dan pengembangan MMI off line teknologi dasar bertujuan menghasilkan produk, sehingga

jenis penelitian yang digunakan adalah developmental research (penelitian pengembangan). Model yang dipakai adalah penelitian pengembangan Borg & Gall yang menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan pendidikan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Prosedur penelitian pengembangan menurut Borg dan Gall (1983: 772), dilakukan dengan 5 langkah utama: (1) Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan; (2) Mengembangkan produk awal; (3) Validasi ahli dan revisi; (4) Ujicoba lapangan skala kecil; dan (5) Revisi produk dan ujicoba skala besar dan produk akhir. Berdasarkan prosedur penelitian yang dikemukakan oleh Borg dan Gall, pada penelitian ini dilakukan beberapa tahap kegiatan yaitu: (1) Tahap awal: persiapan pembuatanMMI off

line teknologi dasar, melalui kegiatan yaitu menelaah konsep-konsep utama dalam sub pokok bahasan atau pokok bahasan materi sesuai silabus mata ajar/kuliah teknologi dasar.

(2) Tahap pengembangan, meliputi kegiatan: (a) Membuat draft multimedia interaktif off line teknologi dasar; (b) Membuat multimedia interaktif off line teknologi dasar yang telah dipilih yang perlu didemonstrasi

(3) Tahap Validasi dan Revisi Validasi dilakukan 3 tahap : validasi ahli, validasi uji coba dan validasi lapangan. Pelaksanakan validasi ahli terhadap draft awal dari MMI off line teknologi dasar yang bertujuan untuk menilai apakah draft awal tersebut telah memenuhi syarat-syarat pembuatan MMI off line yang baik. Ahli yang dilibatkan dalam validasi: (1) Ahli bidang rekayasa perangkat lunak MMI off line; (2) Ahli bidang desain pembelajaran; (3) Ahli bidang teknik mesin dan elektro; dan (4) Praktisi teknik mesin dan elektro. Proses validasi pakar atau ahli menggunakan model focused group discussion (FGD).

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan MMI offline teknologi dasar dan model pembelajaran teknologi berbantuan MMI di LPTK. 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan Proses pembuatan draft awal dari CD MMI teknologi dasar dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut : (1) Pengumpulan bahan/materi yang akan ditampilkan pada CD MMI Teknologi Dasar; (2) Pembuatan video teknologi dasar; (3) Pembuatan animasi teknologi dasar dengan software 3ds Max; (4) Pembuatan narasi yang akan ditampilkan pada CD MMI teknologi dasar; (5) Pengeditan video teknologi dasar dengan software Camtasia Studio; (6) Pengeditan animasi dengan software Camtasia Studio; (7) Pengeditan audio dengan software Camtasia Studio; (8) Pengeditan tahap akhir menggunakan software Macromedia Flash MX. Isi CD MMI Teknologi Dasar sebagai berikut:

Page 3: Desain dan pengembangan mmi offline teknologi dasar serta aplikasinya pada pembelajaran teknologi di lptk

Seminar Nasional Pascasarjana X – ITS, Surabaya 4 Agustus 2010 ISBN No. 979-545-0270-1

(1) Halaman Menu Utama Halaman menu utama adalah halaman pertama yang akan aktif autorun pada saat CD MMI Teknologi Dasar dimasukkan ke dalam CD ROM Drive PC oleh siswa. Dengan desain ini, diharapkan siswa dapat lebih fokus ke inti penggunaan CD. Pada halaman menu utama ini terdapat beberapa tombol navigasi yaitu : (a) Menu Pendahuluan; (b) Menu Materi; (c) Menu Tes Teori; (d) Menu Praktek.

(2) Halaman Deskripsi Halaman ini berupa penjelasan secara singkat tentang isi dari CD MMI Teknologi Dasar sebagai arahan untuk siswa agar dapat mempelajari CD MMI secara cermat sesuai dengan tahapan pembelajaran.

(3) Halaman Petunjuk Belajar Halaman ini merupakan petunjuk bagi siswa dalam mempelajari materi yang terdapat pada CD MMI Teknologi Dasar agar tujuan dari proses pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan.

(4) Halaman Materi Halaman ini berisi tentang materi pelajaran Teknologi Dasar bagi siswa mulai dari teori-teori sampai pada lembar kerja yang harus dikerjakan oleh siswa, pada menu ini siswa diberikan semua materi yang berkaitan dengan kompetensi yang akan dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pada menu ini selain informasi berupa teks dilengkapi juga dengan gambar-gambar dari pada materi yang diperlukan oleh siswa agar lebih memahami kompetensi yang akan dicapai.

(5) Halaman Gambar Peralatan Pada halaman ini pengguna disajikan beberapa gambar tentang peralatan utama dan peralatan bantu proses las busur manual yang akan dipakai pada saat praktek pelaksanaan pengelasan sebagai bahan belajar.

Gambar 1. Halaman Peralatan Teknologi Dasar

(6) Halaman Tes Pada halaman ini siswa (pengguna) diberikan soal-soal pertanyaan yang terkait materi yang

telah dipelajari pada halaman materi pengelasan. Tes objektif ini dilakukan untuk mengukur tingkat penguasaan teori siswa pada materi pengelasan.

(7) Halaman Video Persiapan Bahan Pada halaman video persiapan bahan ini siswa (pengguna) diberikan berupa video demonstrasi mengenai langkah-langkah pada saat melakukan persiapan bahan untuk proses pengelasan. Dimulai dari membentuk bahan, meratakan bahan, sampai melakukan tag weld pada bahan yang akan di las. Diharapkan setelah melihat video ini siswa dapat melaksanakan proses persiapan bahan secara cermat sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

Gambar 2. Halaman video persiapan bahan

(8) Halaman Video Proses teknologi dasar (Pengelasan) Pada halaman ini diberikan video tentang proses teknologi dasar (pengelasan), video berisi tentang bagaimana mengelas mulai dari melakukan pengelasan layer pertama, layer kedua dan layer ketiga. Video proses pengelasan ini dilakukan oleh welder yang telah memiliki sertifikat kompetensi, diharapkan siswa dapat memahami tentang langkah-langkah yang harus dilakukan pada saat melakukan praktek pengelasan

(9) Halaman Animasi Teknologi Dasar Pada halaman animasi ini siswa (pengguna) diberikan animasi pada saat melakukan pengelasan, karena pada video proses pengelasan hal ini tidak dapat terlihat karena adanya busur listrik. Setelah melihat animasi ini diharapkan siswa (pengguna) dapat memahami dan melakukan penarikan elektroda sesuai dengan standar operasional prosedur.

(10) Halaman Finishing Hasil Pada video ini siswa (pengguna) diperlihatkan tentang bagaimana perlakuan terhadap hasil las yang sesuai dengan standar operasional prosedur yang ditetapkan agar hasil las dapat terlindungi dari cacat las yang mungkin bisa terjadi setelah proses pengelasan dilakukan. Pada video finishing ini diperlihatkan mulai dari pembersihan terak las dari benda kerja sampai pada penghilangan percikan-percikan las yang terdapat pada benda kerja

Page 4: Desain dan pengembangan mmi offline teknologi dasar serta aplikasinya pada pembelajaran teknologi di lptk

Seminar Nasional Pascasarjana X – ITS, Surabaya 4 Agustus 2010 ISBN No. 979-545-0270-1

hasil pengelasan agar hasil las tersebut sesuai dengan kriteria hasil las yang ditetapkan. Diharapkan setelah melihat video pengelasan ini siswa (pengguna) dapat melakukan proses finishing hasil las sesuai dengan standar operasional prosedur.

Gambar 3. Hasil uji MMI teknologi dasar

Hasil uji CD MMI teknologi dasar ditinjau dari aspek rekayasa perangkat lunak, desain pembelajaran, aspek komunikasi visual adalah sebagai berikut. Tabel 1: Hasil uji CD MMI Teknologi Dasar

No Aspek Uji Hasil Uji Baik

HHasil Uji Revisi

1. Rekayasa Perangkat Lunak

a. Reliable Baik b. Maintainable

c. Kemudahan penggunaan d. Ketepatan pemilihan

software e. Kompatibilitas f. Kemudahan eksekusi g. Reusable

Baik Baik Baik Baik Baik Baik

2. Desain

Pembelajaran a. Kejelasan tujuan pembelajaran b. Relevansi tujuan pembelajaran c. interaktivitas d. kontektualitas & aktualitas

Baik Baik

e. kedalaman materi

f. pemberian motivasi belajar

Revisi

3. Aspek Komunikasi Visual

a. komunikatif Baik b. audio (narasi,

sound effect) Revisi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran MMI teknologi dasar di LPTK dapat menggunakan dua model akses; (1) jaringan LAN (local area network); dan (2) jaringan WAN (wide are network). Pada tipe LAN, peserta didik (client) bisa mengakses topik materi (kompetensi) kepada komputer penyimpan data (server). Pada tipe koneksi WAN (intranet dan extranet), memungkinkan peserta didik mengembangkan dirinya, tidak tergantung kepada guru. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dalam mengarahkan, dan menyediakan bahan ajar sesuai dengan tuntutan kompetensi. Hasil penelitian model pembelajaran MMI offline yang cocok adalah: model tutorial dan model simulasi. Tutorial dalam program pembelajaran MMI ditujukan sebagai pengganti guru yang proses pembelajarannya diberikan lewat teks atau grafik pada layar yang menyediakan poin pertanyaan atau permasalahan, jika respon siswa benar komputer akan bergerak pada materi berikutnya, jika respon siswa salah komputer akan mengulangi materi sebelumnya atau bergerak pada salah satu bagian tertentu. Tahapan pembelajaran model tutorial adalah: (1) pengenalan materi; (2) penyajian informasi; (3) pertanyaan dan respon; (4) penilaian respon; (5) pemberian balikan respon; (6) pengulangan; (7) segmen pengaturan pembelajaran.

Gambar 4. Pembelajaran MMI Offline

Pembelajaran MMI model simulasi berorientasi pada upaya memberikan pengalaman nyata kepada siswa melalui peniruan suasana yang sedang dipelajarinya. Tahapan materi program pembelajaran model simulasi adalah; (1) penyajian masalah dalam bentuk latihan soal; (2) siswa mengerjakan soal; (3) program merekam penampilan siswa, mengevaluasi kemudian memberi umpan balik; (4) jika jawaban benar, program menyajikan materi selanjutnya dan jika jawaban salah program menyediakan fasilitas untuk mengulangi latihan atau remediasi yang dapat diberikan secara parsial atau pada akhir keseluruhan program. 5. Kesimpulan 1. Spesifikasi produk CD MMI Teknologi Dasar

adalah: (a) Jenis kompetensi yang dicapai meliputi pengetahuan K3 dalam pekerjaan

Page 5: Desain dan pengembangan mmi offline teknologi dasar serta aplikasinya pada pembelajaran teknologi di lptk

Seminar Nasional Pascasarjana X – ITS, Surabaya 4 Agustus 2010 ISBN No. 979-545-0270-1

teknologi dasar, identifikasi peralatan utama dan bantu pekerjaan teknologi dasar (las), langkah kerja proses teknologi dasar (las), serta kriteria hasil las sesuai standar ASME Section IX, serta berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sektor Logam dan Mesin; (b) CD MMI Teknologi Dasar menggunakan beberapa software, yaitu : Macromedia Flash MX; Camtasia Studio; 3ds Max; (c) Spesifikasi minimal komputer yang dapat memutar CD MMI Teknologi Dasar adalah Pentium 3, memori 64 Mb, CD Rom 32x, VGA 16 Mb; (d) CD MMI Teknologi Dasar memiliki fasilitas autorun yang memudahkan siswa (pengguna) dalam menggunakannya.

2. Aplikasi MMI offline teknologi dasar pada pembelajaran teknologi di LPTK dapat menggunakan dua model akses; (1) jaringan LAN (local area network); dan (2) jaringan WAN (wide are network).

3. Model pembelajaran MMI offline teknologi dasar di LPTK yang cocok adalah: model tutorial dan model simulasi.

6. Penghargaan Terima kasih disampaikan kepada: 1. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional atas kesempatan untuk melakukan Penelitian Hibah Pascasarjana yang dibiayai, pada tahun anggaran 2009 dan 2010. 2. Moh Sanny MT, ST, M.Pd alumni S2 PTK UPI atas keterlibatannya dalam penelitian ini.

7. Pustaka Ace Suryadi, (2001), Kebijakan Pendidikan

Nasional (makalah), Bandung: FPTK Universitas Pendidikan Indonesia: p.5.

Amay Suherman, Wahid M, Kamin S, (2006), “Desain dan Pengembangan Sistem Otomasi Untuk Meningkatkan Relevansi hasil Pendidikan Dengan Kebutuhan Lapangan Kerja”, Laporan Penelitian Hibah Bersaing, Bandung: UPI: p. 112.

Borg W.R. and Gall, M.D. (1983), Educational Research: An Introduction, New York: Longman Inc. p. 772.

Pannen, P, (2006), Profesional Development Training in ODL for Lecturer of UPI (modul), Bandung: SEAMEO AND UPI: p.1.

Yohanes BW, (2005), Pengenalan Flash MX Profesional 2004, EVO. p. 6.