dermatoglifi laporan genetika

13
DERMATOGLIFI I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan Praktikum Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi sidik jari sendiri, menentukan pola dari sidik jari tersebut, menghitung jumlah sulur dari sidik jari tersebut, menghitung frekuensi dari pola sidik jari tersebut. I.2 Dasar Teori Dermatoglifi sangat khas pada setiap individu. Antara satu orang dengan yang lainnya tidak mungkin memiliki gambaran yang sama persis, bahkan pada saudara kembar sekalipun. Pada seseorang juga tidak mungkin ditemukan pola yang sama satu dengan yang lain di antara kesepuluh jarinya sendiri. Di bidang kedokteran, dermatoglifi dapat dipakai untuk membantu menentukan diagnosa suatu penyakit. Kelainan-kelainan sejak lahir yang sangat erat hubungannya dengan perubahan-perubahan pada kromosom, umumnya disertai juga dengan kelainan dermatoglifi atau gambaran pola dermatoglifi yang khas. Menurut Olivier dermatoglifi atau pola sidik jari didefinisikan sebagai gambaran sulur-sulur dermal yang pararel pada jari-jari tangan dan kaki, serta telapak tangan dan telapak kaki. Istilah dermatoglifi diperkenalkan pertama kali oleh Cummin dan Midloo pada tahun 1926. 1

Upload: dhedhew-dewinta-febriyanti-4612

Post on 14-Aug-2015

1.385 views

Category:

Documents


66 download

TRANSCRIPT

Page 1: dermatoglifi laporan genetika

DERMATOGLIFI

I. PENDAHULUAN

I.1 Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi sidik jari sendiri, menentukan pola dari

sidik jari tersebut, menghitung jumlah sulur dari sidik jari tersebut, menghitung frekuensi

dari pola sidik jari tersebut.

I.2 Dasar Teori

Dermatoglifi sangat khas pada setiap individu. Antara satu orang dengan yang lainnya

tidak mungkin memiliki gambaran yang sama persis, bahkan pada saudara kembar sekalipun.

Pada seseorang juga tidak mungkin ditemukan pola yang sama satu dengan yang lain di

antara kesepuluh jarinya sendiri. Di bidang kedokteran, dermatoglifi dapat dipakai untuk

membantu menentukan diagnosa suatu penyakit. Kelainan-kelainan sejak lahir yang sangat

erat hubungannya dengan perubahan-perubahan pada kromosom, umumnya disertai juga

dengan kelainan dermatoglifi atau gambaran pola dermatoglifi yang khas.

Menurut Olivier dermatoglifi atau pola sidik jari didefinisikan sebagai gambaran sulur-

sulur dermal yang pararel pada jari-jari tangan dan kaki, serta telapak tangan dan telapak

kaki. Istilah dermatoglifi diperkenalkan pertama kali oleh Cummin dan Midloo pada tahun

1926.

Secara anatomis dermatoglifi akan membuat permukaan kasar pada telapak tangan jari

tangan, telapak kaki, dan jari kaki yang berfungsi dalam membantu proses memegang atau

berpijak sehingga tidak tergelincir. Pembentukan dermatoglifi dimulai dengan proliferasi sel

epitel basal epidermis volar pad sekitar minggu ke-10 sampai minggu ke-11 kehamilan. Sel-

sel kemudian membentuk lipatan-lipatan dan menjadi rigi epidermis. Pada bulan ke-enam

kehamilan pembentukan dermatoglifi berakhir sepenuhnya.

Dermatoglifi (Sidik jari) adalah hasil reproduksi tapak jari baik yang sengaja diambil,

dicapkan dengan tinta, maupun bekas yang ditinggalkan pada benda karena pernah tersentuh

dengan kulit telapak tangan/kaki. Kulit telapak adalah kulit pada bagian telapak tangan mulai

dari pangkal pergelangan sampai ke semua ujung jari dan kulit bagian dari telapak kaki mulai

dari tumit sampai ke ujung jari yang mana pada daerah tersebut terdapat garis halus menonjol

1

Page 2: dermatoglifi laporan genetika

yang keluar satu sama lain yang dipisahkan oleh celah/alur yang membentuk lukisan tertentu.

Kulit tapak terdiri dari 2 lapisan :

1. Lapisan dermal adalah kulit jangat/kulit yang sebenarnya. Kulit inilah yang

menentukan garis yang ada pada permukaan kulit telapak

2. lapisan epidermal adalah lapisan kulit luar/garis papilar. Garis inilah yang menjadi

perhatian kita untuk menentukan bentuk pokok perumusan dan perbandingan sidik

jari.

Jenis sidik jari dibagi dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

1. Visible impression adalah sidik jari yang dapat langsung dilihat tanpa menggunakan

alat Bantu.

2. Laten impression adalah sidik jari yang biasanya tidak dapat dilihat langsung tetapi

harus dengan menggunakan beberapa cara pengembangan terlebih dahulu supaya

dapat nampak lebih jelas.

3. Plastic impression adalah sidik jari yang berbekas pada benda yang lunak seperti

sabun, gemuk, permen, cokelat.

Sedangkan untuk sidik jari yang mengalami kerusakan atau cacat dibagi menjadi dua,

yaitu:

1. Cacat sementara adalah cacat pada bagian kulit luar (epidermal) dan garis yang

cacat/rusak tersebut dapat sembuh kembali seperti semula.

2. Cacat tetap adalah cacat yang disebabkan karena ikut rusaknya garis yang sampai

lapisan dermal.

Sidik jari yang cacat tetap atau sementara biasanya tidak akan mempengaruhi

identifikasi terhadap jari kecuali apabila sidik jari rusak sama sekali.

Ada tiga dalil atau aksioma yang melandasi daktiloskopi (ilmu sidik jari), yaitu:

1. Sidik jari setiap orang tidak sama.

2. Sidik jari manusia tidak berubah selama hidup.

3. Sidik jari dapat dirumuskan dan diklasifikasikan secara matematis.

Ketiga dalil yang telah dicetuskan oleh Sir Francois Galton (1822-1916) didasarkan

pada hasil penelitian terhadap beribu-ribu sidik jari manusia yang telah diteliti.

2

Page 3: dermatoglifi laporan genetika

Bentuk Pokok Sidik Jari

Ada tiga bentuk sidik jari yaitu busur (arch), sangkutan (loop), dan lingkaran

(whorl). Bentuk pokok tersebut terbagi lagi menjadi beberapa subgroup yaitu bentuk

busur terbagi menjadi plain arch dan tented arch, bentuk sangkutan terbagi menjadi

ulnar loop dan radial loop, sedangkan bentuk lingkaran terbagi menjadi plain whorl,

central pocket whorl, double loop whorl dan accidental whorl. Perbedaan utama dari

ketiga bentuk pokok tersebut terletak pada keberadaan core dan delta pada lukisan sidik

jarinya.

a. Loop

Loop adalah bentuk pokok sidik jari dimana satu garis atau lebih datang dari satu

sisi lukisan, melereng, menyentuh atau melintasi suatu garis bayangan yang ditarik

antara delta dan core, berhenti atau cenderung berhenti ke arah sisi semula. Syarat-

syarat (ketentuan) Loop:

1. Mempunyai sebuah delta.

2. Mempunyai sebuah core.

3. Ada garis melengkung yang cukup.

4. Mempunyai bilangan garis (ridge counting) >=1

Bentuk loop terdiri dari 2 jenis, yaitu:

1. Ulnar loop : garisnya memasuki pokok lukisan dari sisi yang searah dengan

kelingking, melengkung ditengah pokok lukisan dan kembali atau cenderung

kembali kearah sisi semula.

3

Page 4: dermatoglifi laporan genetika

2. Radial loop : garisnya memasuki pokok lukisan dari sisi yang searah dengan

jempol, melengkung ditengah pokok lukisan dan kembali atau cenderung kembali

kearah sisi semula.

Asal Tangan Delta Loop Singkatan

Kanan

Kiri

Kanan

Kiri

Kanan

Kiri

Kiri

Kanan

Radial

Radial

Ulnar

Ulnar

KA+KA=R

KI+KI=R

KA+KI=U

KI+KA=U

b. Arch (busur)

Arch merupakan bentuk pokok sidik jari yang semua garis-garisnya datang dari

satu sisi lukisan, mengalir atau cenderung mengalir ke sisi yang lain dari lukisan itu,

dengan bergelombang naik ditengah-tengah. Arch terdiri dari:

1. Plain arch adalah bentuk pokok sidik jari dimana garis-garis datang dari sisi

lukisan yang satu mengalir ke arah sisi yang lain, dengan sedikit bergelombang

naik ditengah..

2. Tented arch (tiang busur) adalah bentuk pokok sidik jari yang memiliki garis

tegak (upthrust) atau sudut (angle) atau dua atau tiga ketentuan loop.

c. Whorl (lingkaran)

4

Page 5: dermatoglifi laporan genetika

Whorl adalah bentuk pokok sidik jari, mempunyai 2 delta dan sedikitnya satu

garis melingkar didalam pattern area, berjalan didepan kedua delta. Jenis whorl

terdiri dari plain whorl, central pocket loop whorl, double loop whorl dan accidental

whorl.

d. Triradius

Titik triradus adalah titik yang dibentuk oleh tiga sulur yang mengarah ketiga arah

dengan sudut 120°. Pola sidik jari lengkung tidak memiliki titik triradius, pola sosok

memiliki satu triradius, pola lingkaran memiliki dua triradius. Di dalam dermatoglifi juga

dikenal dengan menghitung total sulur atau ridge count (TRC). Total hitung sulur adalah

jumlah sulur yang dilalui oleh garis yang ditarik dari titik pusat ke titik triradius. Dengan

demikian pola lengkung tidak mempunyai hitung sulur. Pada pola sosok, jika bagian yang

terbuka dari bentuk sosok menghadap ke tulang ulna atau ibu jari, disebut sosok ulnar. Jika

bentuk sosok menghadap ke tulang radius atau ke jari kelingking, disebut sosok radial. Untuk

mendapatkan total hitung sulur maka jumlah sulur dari semua jari dijumlahkan. Pada

perempuan, rata-rata total hitung sulur adalah 127, sedangkan pada laki-laki rata-rata total

hitung sulur adalah 144. Selain pada sidi jari, pada telapak tangan juga dapat dilihat adanya

suatu gambaran yang berupa sudut yang disebut sudut ATD yang menghubungkan titik

triradius di bawah jari telunjuk, triradius distal, dan triradius di bawah jari kelingking.

Besarnya sudut ATD merupakan rata-rata dari besarnya sudut ATD tangan kanan dan tangan

kiri. Rata-rata sudut ATD adalah antara 35° – 50°.

5

Page 6: dermatoglifi laporan genetika

Rumus Sidik Jari (Classification Formula)

Rumus sidik jari merupakan salah satu cara identifikasi. Dalam dunia kepolisian, rumus

jari digunakan sebagai cara untuk mengidentifikasi seseorang. Karena sidik jari merupakan

bentuk bentuk yang unik dan berbeda pada setiap orang, maka rumus sidik jari pun akan

berbeda pada tiap orang. Perumusan sidik jari (classification formula) merupakan

pembubuhan tanda tiap-tiap kolom kartu sidik jari yang menunjukkan interpretasi mengenai

bentuk pokok, jumlah bilangan garis, bentuk loop, dan jalannya garis.

II. BAHAN DAN METODA

II.1Alat dan bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tinta hitam, kaca, rol cat,

lembar data, penggaris dan busur, alat tulis

II.2Metoda praktikum

Pola sidik jari tangan dan telapak tangan dibuat pada kertas yang telah ditentukan dengan

menggunakan tinta yang telah disediakan. Kemudian pola sidik jari setiap jari ditentukan,

jumlah sulur setiap jari dan total hitung sulurnya dihitung, serta derajat sudut ATD setiap

telapak tangan dan rata-ratanya ditentukan.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1 Hasil

Berdasarkan hasil yang didapat dengan menempelkan ujung jari (dimulai dari ibu jari

sampai kelingking, tangan kanan dan kiri) adalah sebagai berikut :

Tangan Kanan :

1. Pola sulur pada ibu jari adalah whorl dengan total hitung sulur sebanyak 13.

2. Pola sulur pada telunjuk adalah whorl dengan total hitung sulur sebanyak 17.

3. Pola sulur pada jari tengah adalah whorl dengan total hitung sulur sebanyak 12.

4. Pola sulur pada jari manis adalah whorl dengan total hitung sulur sebanyak 17.

5. Pola sulur pada kelingking adalah whorl dengan total hitung sulur sebanyak 15.

Tangan Kiri :

6

Page 7: dermatoglifi laporan genetika

1. Pola sulur pada ibu jari adalah whorl dengan total hitung sulur sebanyak 19.

2. Pola sulur pada telunjuk adalah whorl dengan total hitung sulur sebanyak 15.

3. Pola sulur pada jari tengah adalah whorl dengan total hitung sulur sebanyak 9.

4. Pola sulur pada jari manis adalah whorl dengan total hitung sulur sebanyak 16.

5. Pola sulur pada kelingking adalah whorl dengan total hitung sulur sebanyak 17.

Total jumlah titik radius (ATD), tangan kanan didapat sudut sebesar 49° dan tangan kiri

dengan sudut 46°. Setelah dijumlah dan dirata-rata maka ATD yang didapat adalah 47,5°.

III.2 Pembahasan

Pada praktikum yang sudah dilakukan, didapatkan hasil dari menghitung total hitung

sulur atau ridge count (TRC), yaitu dengan menggunakan rumus :

TRC total = TRC tangan kanan + TRC tangan kiri

Hasil TRC (tangan kanan) = 74 (dengan penjelasan yang sudah ada diatas).

Hasil TRC (tangan kiri) = 76 (dengan penjelasan yang sudah ada diatas).

Jadi totalnya adalah = 74 + 76 = 150

Selain itu, hasil dari jumlah titik triradius (ATD) yang didapat dari sudut rata-rata

pada telapak tangan kanan dan tangan kiri yang menggunakan rumus :

ATDrata-rata = ATD tangan kanan + ATD tangan kiri

2

Dan hasil ATD yang didapat dari percobaan adalah :

ATDrata-rata = ATD tangan kanan + ATD tangan kiri

2

= 46° + 49° = 47,5°

2

Hasil ATD ini mennjukan bahwa nilai 47,5° masih berada dikisaran normal dari apa

yang telah ditetapkan.

7

Page 8: dermatoglifi laporan genetika

IV. KESIMPULAN

Dari hasil TRC yang didapat dari percobaan di atas adalah 150. Hasil dari rata-

rata sudut ATD yang didapat adalah 47,5°, ini menunjukan bahwa hasil yang didapat

masih berada pada kisaran normal (35° – 50°).

DAFTAR PUSTAKA

8

Page 9: dermatoglifi laporan genetika

Camin, Y.R., R. Widowati, Harini Nurcahya dan Darnelly. Penuntun Genetika Praktek.

Laboratorium Mikrobiologi Universitas Nasional. Jakarta. 1999.

www.digilib.unsri.ac.id dermatoglifi

Campbell, et. Al. 2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

http://duniashinichi.blogspot.com/2007/04/gen-yang-dipengaruhi-jenis-kelamin.html

http://www.answers.com/topic/sex-influenced-inheritance

http://zaifbio.wordpress.com/page/4/?q=Save+Us+From+Berlusconi

Suryo (2008).Genetika. Yogyakarta : Gadjah Mada University)

9