dermatofitosis

6
Pertemuan 1 I. Identifikasi Istilah Sepiginosa adalah dari arti Serpiginous, yaitu meranyap: mempunyai tepi bergelombang atau berlekuk-lekuk. <Dorland, W. A. Newman. 2011. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC.> II. Analisa Masalah Jawaban no.1 Beberapa parasit ada yang mempunyai enzim collagenase. Enzim ini dapat memecah kolagen yang ada di dermis. Sehingga parasite yang mempunyai enzim ini dapat menembus sampai dermis melalui fissure, folikel, atau menembus kulit secara utuh. Hal ini dpat menyebabkan gangguan sitemik dan reaksi yang cepat, karena mengingat pada lapisan dermis terdapat pembuluh darah. Jawaban no. 2 Perjalanan dari parasite yang menyerang melalui kulit pastinya ini ada kaitannya dengan lapisan-lapisan kulit. Berdasarkan kasus melihat bahwa dicurigainya infeksi karena parasite. Awal mulanya manusia terutama anak-anak berjalan di tanah tanpa menggunakan alas kaki. Ini dapat menyebabkan sumber infeksi berasal. Larva dari parasite menggunakan enzim protease untuk menembus kulit. Enzim ini menembus kulit sampai lapisan basal. Setelah penetrasi stratum corneum larva melepas kutikelnya, lalu bermigrasi beberapa hari dan biasanya letaknya diantara stratum germinativum dan stratum corneum. Saat itu larva berjalan-jalan sepanjang dermoepidermal. Selanjutnya adanya aktivitas larva ini menginduksi reaksi inflamasi eosinofilik setempat, dimana nilai eosinofil karena infeksi parasite meningkat. Setelah beberapa jam atau hari timbul gejala kelainan pada kulit. Larva selanjutnya bermigrasi pada epidermis tepat di atas membrane basalis dan ini jarang menembus dermis.

Upload: intan-nararia

Post on 15-Apr-2016

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kedokteran

TRANSCRIPT

Page 1: Dermatofitosis

Pertemuan 1

I. Identifikasi IstilahSepiginosa adalah dari arti Serpiginous, yaitu meranyap: mempunyai tepi bergelombang atau berlekuk-lekuk.<Dorland, W. A. Newman. 2011. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC.>

II. Analisa MasalahJawaban no.1Beberapa parasit ada yang mempunyai enzim collagenase. Enzim ini dapat memecah kolagen yang ada di dermis. Sehingga parasite yang mempunyai enzim ini dapat menembus sampai dermis melalui fissure, folikel, atau menembus kulit secara utuh. Hal ini dpat menyebabkan gangguan sitemik dan reaksi yang cepat, karena mengingat pada lapisan dermis terdapat pembuluh darah.Jawaban no. 2Perjalanan dari parasite yang menyerang melalui kulit pastinya ini ada kaitannya dengan lapisan-lapisan kulit. Berdasarkan kasus melihat bahwa dicurigainya infeksi karena parasite. Awal mulanya manusia terutama anak-anak berjalan di tanah tanpa menggunakan alas kaki. Ini dapat menyebabkan sumber infeksi berasal. Larva dari parasite menggunakan enzim protease untuk menembus kulit. Enzim ini menembus kulit sampai lapisan basal. Setelah penetrasi stratum corneum larva melepas kutikelnya, lalu bermigrasi beberapa hari dan biasanya letaknya diantara stratum germinativum dan stratum corneum. Saat itu larva berjalan-jalan sepanjang dermoepidermal. Selanjutnya adanya aktivitas larva ini menginduksi reaksi inflamasi eosinofilik setempat, dimana nilai eosinofil karena infeksi parasite meningkat. Setelah beberapa jam atau hari timbul gejala kelainan pada kulit. Larva selanjutnya bermigrasi pada epidermis tepat di atas membrane basalis dan ini jarang menembus dermis.<Djuanda. A, Hamzah. Aisah S. 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 4. Jakarta: FKUI.>Jawaban no.5Pada infeksi parasit antibody yang berperan yaitu IgM, IgG1, dan IgE. Namun antibody IgE merupakan cross reactive. Saat nilai eosinofil meningkat yaitu dalam pertumbuhan dan diferensiasi pada infeksi larva yang diinokulasi yang berperan adalah IL-5. Sedangkan saat larva tumbuh menjadi dewasa respon humoral dilakukan oleh IgG1, IgG4, dan IgE yang dikontrol oleh pelepasan sitokin pengatur sel Th2. Sitokin utama disini yang berperan adalah IL-4.<Syaifoellah. 2006. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI.>

Page 2: Dermatofitosis

Dermatofitosis

1. Penatalaksanaana. Tine kapitis:

Sistemik: Grseofulvin 10-25 mg/kg BB; Dewasa 500 mg/ hariKetoconazole 5-10 mg/kg BB; Dewasa 200 mg/ hari selama 7-14 hari.Topical:Mencuci kepala dan rambut dengan shampoo desinfektan antimikotik seperti larutan asam salisilat, asam benzoate, dan sulfur presipitatum. Obat-obat derivate imidazole 1-2 % dalam krim atau larutan dapat menyembuhkan, demikian pula ketokonazol krim atau larutan 2 %.

b. Tinea Barbae Umum: Rambut daerah jenggot dicukur bersih.Menjaga kebersihan umum.Khusus: Sistemik- Dapat diberikan griseovulfin 500 mg-1 gram/ hari selama 2-4 minggu.- Itrakonazol 100 mg/ hari selama 2 minggu atau ketokonazol 200 mg/ hari selama

3 minggu.

Topikal

- Kompres sol. Kaliumpermanganas 1:4.000 atau sol. asam asetat 0,025 %, 2-3 kali sehari.

- Antifungi: ketokonazol krim/ ointment 2% selama 5-7 hari atau itrakonazol 1% 5-7 hari.

- Epilasi rambut yang terinfeksi.- Antibiotik jika ada infeksi sekunder.

c. Tine korporisUmum:- Meningkatkan kebersihan badan- Menghindari pakaian yang tidak menyerap keringat.Khusus:Sistemik- Antihistamin - Griseofulvin; anak-anak: 15-20 mg/ kg BB/ hari

Dewasa : 500-1000 mg/ hari- Itrakonazol 100 mg/ hari selama 2 minggu.- Ketokonazol 200 mg/ hari selama 3 minggu.

Page 3: Dermatofitosis

Topikal - Salep Whitfield.- Campuran asam salisilat 5%, asam benzoate 10% dan resorsinol 5% dalam

spiritus.- Castellan’t paint.- Tolnaflat.- Imidazole.- Ketokonazol.- Piroksolamin siklik.

d. Tinea imbrikataSistemik- Griseofulvin 0,5 gram selama 1-2 bulan.Topikal - Keratolitik kuat yang bersifat fungisid antara lain: krisarobin 5%, sulfur 5% atau

asam salisilat 5%.- Castellanis’s paint.- Salep Whitfield 2 kali sehari.- Antimikotik golongan imidazole mempunyai khasiat baik.- Itrakonazol 100 mg/ hari selama 3 minggu.- Ketokonazol 200 mg/ hari selama 2-4 minggu.

e. Tinea pedis- Profilaksis sangat penting, mengeringkan kaki dengan baik setiap habis mandi,

kaus kaki yang selalu bersih dan bentuk sepatu selalu baik.- Griseofulvin 500 mg sehari selama 1-2 bulan.- Salep Whitfield I atau II, tolnaflat dan toksiklat berkasiat baik. - Obat-obat golongan Azol dan Terbinafin memberi hasil yang baik dan preparat

triazol baik dalam bentuk tablet, krim, atau larutan memberi hasil yang baik.f. Tinea manus

Dapat diberikan preparat haloprogin, tolnaflat, asam salisilat, dan preparat triazol baik dalam bentuk tablet, krim, ataupun larutan.

g. Tinea krurisTopikalSalep atau krim antibiotik. Lokasi ini sangat peka nyeri, jadi konsentrasi obat harus lebih rendah dibandingkan lokasi lain, misalnya asam salisilat, asam benzoate, sulfur dan sebagainya.SistemikDiberikan jika lesi meluas dan kronik; griseofulvin 500-1.000 mg selama 2-3 minggu atau ketokonazol 100 mg/ hari selama 1 bulan.

2. Komplikasi

Page 4: Dermatofitosis

a. Tinea kapitis Kerontokan, alopesia permanen. Setelah dewasa anak-anak dengan kepala yang gatal dan terbentuk patch atau

kerontokan rambut total akan memperlihatka kelakukan yang aneh, terisolasi dan disisikan dari pergaulan teman sebayanya.

b. Tinea korporis Infeksi bakter sekunder, selulitis Penyebaran tinea ke kaki, kulit kepala, kuku. Pyoderma, dermatophytid.

c. Tinea krurisTinea cruris dapat terinfeksi sekunder oleh candida atau bakteri yang lain.Pada infeksi jamur yang kronis dapat terjadi likenifikasi dan hiperpigmentasi kulit.

3. PrognosisPrognosis pada penyakit sebagian besar baik bila segera ditangani dengan baik dan cepat. Namun pada tinea imbrikata sering kali resisten terhadap pengobatan dan sering kambuh.

4. Pencegahan a. Selalu menjaga kebersihan diri, terutama kebersihan kulit dan kaki.b. Membiasakan mandi sekurang-kurangnya sekali sehari. Mencuci kaki dua kali sehari

dan keringkan dengan cara menekan-nekan (jangan digosok) dengan handuk.c. Mengeringkan kulit secara menyeluruh setelah mandi, hingga sampai lipatan-lipatan.d. Membiasakan agar masing-masing individu menyimpan dan menggunakan

handuknya sendiri agar tidak tercemar jamur atau kuman penyakit.e. Menggunakan kaos kaki dan pakaian dalam dari bahan katun, gantilah secara rutin

(sekurang-kurangnya sekali sehari).f. Gunakan bedak anti jamur pada sepatu atau kaos kaki untuk mencegah proliferasi

spora jamur.g. Untuk pengidap diabetes, jaga agar kadar gula darah tetap dalam batas normal.

 <Siregar, R. S. 2000. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Jakarta: EGC.>< Djuanda. A, Hamzah. Aisah S. 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 4. Jakarta: FKUI.>