dermatitis seboroik
DESCRIPTION
ssTRANSCRIPT
![Page 1: dermatitis seboroik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080905/55cf8f53550346703b9b3580/html5/thumbnails/1.jpg)
Aliah Ulfah M. Amor
NIM C111 11 373
245. DERMATITIS SEBOROIK
DEFINISI :
Dermatitis seboroik adalah peradangan kulit yang sering terdapat pada daerah tubuh berambut, terutama pada kulit kepala,alis mata dan muka, kronik dan superfisialis.
ETIOLOGI:
Etiologi dari penyakit ini belum terpecahkan. Faktor predisposisinya
adalah kelainan konstitusi berupa status seboroik (seborrhoic state) yang rupanya
diturunkan, bagaimana caranya belum dipastikan. Ini merupakan dermatitis yang
menyerang daerah–daerah yang mengandung banyak glandula sebasea,
bagaimanapun bukti terbaru menyebutkan bahwa hipersekresi dari sebum tidak
nampak pada pasien yang terkena dermatitis seboroik apabila dibandingkan dengan
kelompok sehat. Pengaruh hormonal seharusnya dipertimbangkan mengingat
penyakit ini jarang terlihat sebelum puberitas. Ada bukti yang menyebutkan bahwa
terjadi status hiperproliferasi, tetapi penyebabnya belum diketahui.
Dermatitis seboroik berhubungan erat dengan keaktivan glandula
sebasea. Glandula tersebut aktif pada bayi yang baru lahir, kemudian menjadi tidak
aktif selama 8-12 tahun akibat stimulasi hormon androgen dari ibu berhenti.
Dermatitis seboroik pada bayi terjadi pada umur bulan-bulan pertama, kemudian
jarang pada usia sebelum akil balik dan insidennya mencapai puncaknya pada umur
18-40 tahun, kadang-kadang pada umur tua. Dermatitis seboroik lebih sering terjadi
pada pria daripada wanita.
Meskipun kematangan kelenjar sebasea rupanya merupakan faktor
timbulnya dermatitis seboroik, tetapi tidak ada hubungan langsung secara kuantitatif
antara keaktifan kelenjar tersebut dengan suseptibilitas untuk memperoleh dermatitis
seboroik. Dermatitis seboroik dapat diakibatkan oleh proliferasi epidermis yang
meningkat seperti pada psoriasis. Pada orang yang telah mempunyai faktor
predisposisi, timbulnya dermatitis seboroik dapat disebabkan oleh faktor kelelahan,
stres emosional, infeksi, atau defisiensi imun.
Penelitian–penelitian melaporkan adanya suatu jamur lipofilik, pleomorfik,
Malasssezia ovalis (Pityrosporum ovale), pada beberapa pasien dengan lesi pada
![Page 2: dermatitis seboroik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080905/55cf8f53550346703b9b3580/html5/thumbnails/2.jpg)
kulit kepala. P. ovale dapat didapatkan pada kulit kepala yang normal. Ragi dari
genus ini menonjol dan dapat ditemukan pada daerah seboroik pada tubuh yang
kaya akan lipid sebasea, misalnya kepala dan punggung. Pertumbuhan P. ovale
yang berlebihan dapat mengakibatkan reaksi inflamasi, baik akibat produk
metabolitnya yang masuk ke dalam epidermis maupun karena sel jamur itu sendiri
melalui aktivasi sel limfosit T dan sel Langerhans. Hubungan yang erat terlihat
karena kemampuan untuk mengisolasi Malassezia pada pasien dengan DS dan
terapinya yang berefek bagus dengan pemberian anti jamur.
Bagaimanapun, beberapa faktor (misalnya tingkat hormon, infeksi jamur,
defisit nutrisi, dan faktor neurogenik) berhubungan dengan keadaan ini. Adanya
masalah hormonal mungkin dapat menjelaskan mengapa keadaan ini muncul pada
bayi, hilang secara spontan, dan muncul kembali setelah puberitas. Pada bayi
dijumpai hormon transplasenta meninggi beberapa bulan setelah lahir dan
penyakitnya akan membaik bila kadar hormon ini menurun. Juga didapati bahwa
perbandingan komposisi lipid di kulit berubah. Jumlah kolesterol, trigliserida, parafin
meningkat dan kadar sequelen, asam lemak bebas dan wax ester menurun.
Keadaan ini diperparah dengan peningkatan keringat. Stres emosional memberikan
pengaruh yang jelek pada masa pengobatan. Obat–obat neuroleptik seperti
haloperidol dapat mencetuskan dermatitis seboroik serta faktor iklim. Lesi seperti DS
dapat nampak pada pasien defesiensi nutrisi, contohnya defesiensi besi, defesiensi
niasin, dan pada penyakit Parkinson. DS juga terjadi pada defesiensi pyridoxine.
Berikut ini beberapa hal yang berpotensial menyebabkan dermatitis
seboroik yaitu:
Aktivitas kelenjar sebum yang berlebihan
Infeksi Pityrosporum ovale
Infeksi oleh Candida atau Staphylococcus
Hipersensitif terhadap bakeri ataupun antigen epidermal
Kelainan neurotransmiter (mis : pada penyakit parkinson)
Respon emosional terhadap stres atau kelelahan
Proliferasi epidermal yang menyimpang
Diet yang abnormal
Obat-obatan (arsen, emas, metildopa, simetidin, dan neuroleptik)
Faktor lingkungan (temperatur dan kelembaban)
![Page 3: dermatitis seboroik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080905/55cf8f53550346703b9b3580/html5/thumbnails/3.jpg)
Imunodefisiensi
UPAYA PREVENTIF YANG DAPAT DILAKUKAN:
Untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan individu,keluarga,kelompok dan masyarakat:
-hindari rangsangan gesek, lebih berhati-hati menggunakan sabun dan handuk
-hindari sabun yang beraroma
-gunakan sabun yang tinggi kadar minyaknya
-hindari makanan pemicu radang gatal,batasi makanan berprotein tinggi
-mandi dengan air hangat cenderung dingin jangan air panas
-hindari gosokan alkohol pada kulit yang meradang
-hindari kontak langsung dengan bahan/senyawa penyebab alergi,bila bisa ditemukan
-menggunakan krim pelembab(moisturiser). Krim pelembap dapat digunakan sesering mungkin
-menggunakan bath oil untuk mandi
-menghindar faktor-faktor dilingkungan yang memicu atau memperparah eksema,misalnya:mainan ,air liur,makanan disekitar mulut,pelapis cat seat,detergent,sabun,bubble bath,antiseptik,kontak dengan bulu hewan
-mengatasi gatal. Garukan akan memperparah eksema dan berisiko menyebabkan infeksi, misalnya: mengalihkan perhatian anak saat ia mengaruk,menghindari kondisi yang terlalu hangat untuk anak, menggunakan krim pelembap(yang ditaruh dikulkas sebelumnya)sebelum tidur, memakaikan sarung tangan pada anak saat tidur, selalu memotong pendek kuku anak jika gatal sangat berat, kompres dingin dan teknik balut basah dapat digunakan untuk membantu anak tidur.
![Page 4: dermatitis seboroik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080905/55cf8f53550346703b9b3580/html5/thumbnails/4.jpg)
USAHA PROMOTIF YANG DAPAT DILAKUKAN:
-Mencari tahu apa itu dermatitis seboroik baik itu dari puskesmas,talkshow,media cetak,media elektronik dll
-Survei kesehatan serta gizi pasien
-upaya pembinaan pengobatan tradisional
-upaya kesehatan lingkungan,penyuluhan air bersih,lingkungan perumahan,air buang limbah,makan dan minum