3. askep dermatitis seboroik

Upload: elisanggeria

Post on 10-Jan-2016

180 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Dermatitis

TRANSCRIPT

  • DERMATITIS SEBOROIK (DS)By: Elis Anggeria, S.Kep, Ns

    Page *

    DefinisiDermatitis seboroik merupakan kelainan inflamasi kronik kulit yang mengalami remisi dan eksaserbasi dengan area seboroik sebagai tempat predileksi. Kata dermatitis berarti adanya inflamasi pada kulit. Ekzema merupakan bentuk khusus dari dermatitis.

    Page *

    Dermatitis seboroik (DS) adalah peradangan kronik yg ditandai dengan ruam berwarna kemerahan, berbatas tegas, ditutupi sisik berminyak, pada daerah yang banyak mengandung kelenjar sebasea.

    Page *

    ETIOLOGIPenyebab DS belum diketahui secara pasti, hanya didapati aktivitas kelenjar sebasea berlebihan.DS dijumpai pada usia bayi dan pada usia setelah pubertas. ada kemungkinan penyebab dari DS berupa pengaruh hormon. Pada bayi dijumpai hormon transplasenta meninggi pada beberapa bulan setelah lahir dan penyakit ini akan membaik bila kadar hormon ini menurun. Penelitian lain menunjukkan bahwa malassezia furfur, jamur lipofilik, banyak jumlahnya pada penderita DS. Pengobatan dengan ketokonazole 2% akan menurunkan jumlah jamur ini dan menyembuhkan penyakit ini.

    Page *

    Manifestasi KlinisPruritusBerminyakBercak merah dengan berbagai ukuran dan bentuk yang menutup daerah inflamasi pada kulit kepala, muka, serta telinga. Daerah lain yang jarang terkena adalah daerah presternal dada.

    Page *

    Page *

    Page *

    EPIDEMIOLOGIInsiden DS mencapai puncaknya pada bayi usia tiga bulan yang akan menghilang pada usia enam sampai 12 bulan dan puncak kedua biasanya terjadi pada usia dekade ke-4 sampai 7 kehidupan. Laki-laki lebih sering menderita DS dibandingkan perempuan 1,5 : 1.

    Page *

    PATOGENESISFaktor yang sering dihubungkan dengan DS :Kulit berminyak (seborea) faktor predisposisiKeaktifan kelenjar sebaseaBBL : kelenjar sebasea besar, sekresi sebum banyak akibat androgen ibu.Pengaruh mikrobaJamur Pityrosporum ovale peranan pentingP.ovale secara fisiologis dapat didapatkan pada kulit kepala yang normal, ragi dari genus ini menonjol dan dapat ditemukan pada daerah seborik yang kaya akan lipid sebasea, misalnya kepala dan punggung.

    Page *

    Pertumbuhan P. ovale yang berlebihan dapat mengakibatkan reaksi inflamasi, baik akibat produk metabolitnya yang masuk kedalam epidermis maupun karena sel jamur itu sendiri melalui aktivitas sel linfosit T dan sel LangerhansLain-lain : kelainan neurologi, tanda awal infeksi HIV, stres emosi, suhu dingin, kelembaban rendah, banyak keringat, intake lemak yang tinggi

    Page *

    GAMBARAN KLINIKDermatitis Seboroik InfantilUmumnya DS pada infantil timbul untuk pertama kali antara usia 2 dan 6 minggu. dimulai dari scalp yang disebut sebagai cradle cap berupa skuama tebal, berminyak kekuningan yang berkonfluens terutama di daerah verteks dan frontal. Skuama dapat juga berbentuk lebar, kering, psoriasiformis atau berbentuk halus berwarna putih yang tersebar difus. Proses ini dapat meluas ke retroaurikular dapat juga timbul lesi pada wajah berbentuk eritroskuamosa yang terlihat di daerah dahi, alis dan lipatan nasolabial.Pada daerah dengan pakaian tertutup dapat menambah kelembaban, sehingga timbul lesi berbentuk dermatitis, khususnya pada lipatan leher, ketiak area anogenital dan lipatan paha. Dapat diserai infeksi oportunistik seperti C. albicans, S. aureus dan bakteri lain.

    Page *

    Dermatitis Seboroik dewasaMenurut daerah lesinya, DS terbagi tiga :SkalpKetombe atau pitiriasis sika merupakan bentuk awal DS. Pada fase lanjut, lesi berbentuk eritroskuamosa di perifolikuler lalu meluas mengenai sebagian besar skalp. Dapat sampai batas depan rambut yang disebut sebagai corona seborrhoeica atau ke belakang meluas ke daun telinga, leher dan periaurikular. Kadang-kadang dapat disertai otitis eksterna. Jika kronis mengakibatkan alopesia.WajahDS di wajah biasanya mengenai bagian tengah alis, glabela dan lipatan nasolabial berupa eritroskuamosa. Sering disertai blefaritis, jika mengenai kelopak mata. Lesi dapat berupa krusta kekuningan, yang bila diangkat menjadi ulkus dangkal. Pada laki-laki sering mengenai daerah janggut yang disebut sikosis barbe. Pada wanita sering mengenai paranasal berupa lesi eritematosa yang mudah flushing.

    Page *

    BadanPada badan, bentuk yang tersering adalah petoloid, biasanya mengenai dada dan interskapula dan lebih banyak ditemukan pada laki-laki. Awalnya lesi berupa papul folikuler berwarna merah kecoklatan yang berskuama berkonfluens tersusun sirsinar dengan skuama halus di bagian tengah, dan skuama kasar berminyak di bagian tepi.

    Page *

    DIAGNOSISDiagnosis DS dengan manifestasi klinis yang klasik mudah untuk ditegakkan tetapi pada beberapa kasus sulit, karena tidak adanya kriteria diagnostik yang pasti. Gambaran histopatologi DS tampak non spesifik, tetapi biopsi kulit tetap reliabel untuk membedakan dengan diagnosis banding lainnya.

    Dasar diagnosis :Mengenai daerah kulit yang berminyak (seborea)Distribusi dan lokalisasi yang khasRuam : bercak bersisik dengan dasar kemerahan, kadang krusta berminyak kekuninganKronis dan rekuren

    Page *

    DIAGNOSA BANDINGPsoriasisSkuama atau krusta pada DS pada wajah hamper delau terdapat puncak muara folikel yang terdiri mounds parakeratosis berbentuk agak memanjang dan terdapat globul plasma dengan sedikit netrofil, disebut shoulder parakeratosis. Jika ditemukan beberapa muarafolikel diagnossisnya hampir pasti DS. Ada beberapa variasi gambaran histopatologis DS misalnya skuama atau krusta tidak selalu berbentuk memanjang tetapi berbentuk kubah, terkadang tidak didapati residu plasma ataupun netrofil pada mounds parakeratotik tersebut. lesi pada daerah dada terkadang tidak terdapat skuama/krusta pada muara folikel.

    Page *

    Skuama atau krusta pada DS harus dibedakan dengan mounds parakeratosis lesi psoriasis lesi diwajah. Pada psoriasis dengan lesi eruptive, mound keratosis dapat ditemukan pada bibir muara folikel. Mounds parakeratosis pada lesi psoriasis diwajah dapat dibedakan dengan DS karena hanya mengandung sedikit plasama dan lebih banyak netrofil. Hal lain untuk membedakan dengan psoriasi yang eruvtive dengan DS, adanya daerah yang lebih pucat pada bagian atas stratum spinosum dan bertambahnya mitosis diatas stratum basal, papilla dermis lebih edema dan pembuluh darah yang lebih berkelok.

    Page *

    Pitiriasis RoseaPada pitiriasis rosea, skuamanya halus dan tidak berminyak. sumbu panjang lesi sejajar dengan garis kulit.TineaPada tine kapitis, dijumpai alopesia, kadang-kadang dijumpai kerion. pada tinea kapitis dan tinea kruris, eritem lebih menonjol di ponggir dan pinggirnya lebih aktif dibandingkan tengahnya.

    Page *

    PENATALAKSANAANTujuan penatalaksanan DS adalah :Menurunkan populasi Malassezia furfurMengurangi dan mengeleminasi gejala inflamasi (gatal, eritema, deskuamasi)Meunakkan dan membersihkan skuama dan krusta.Mencegah rekurensiMeningkatkan sistem imun.

    Page *

    Adapun penatalaksanaan DS meliputi :UmumDiet rendah lemakDS kulit kepala shampo yang sesuai (Zinc Pyrithione, Selenium Sulfida, Ketokonazol, Tar, dll)Hindari faktor pencetus kambuh (kelelahan, ketegangan jiwa, makanan berlemak, dll)Jaga kesehatan dan kebersihan kulitTopikalKulit kepala : Kortikosteroid topical (lotion hidrokortison 1%, mometason furoate 0,1%) setelah pemakaian shampoo.

    Page *

    Wajah, pangkal paha, aksila : salap hidrokortison 1%Badan : KS lebih potenLain-lain : - Tar, Sulfur, asam salisilatKrim ketokonazol 2%Sinar UVA-UVBSistemikInfeksi sekunder antibioticGatal antihistaminKasus berat dan luas ks sistemikKetokonazol 200 mg/hari (4-6mgg) hasil baik

    Page *

    PengkajianPada bayi terbagi dalam tiga bentuk, yaitu cradle cap, glabrous (daerah lipatan dan tengkuk ), dan generalisata (penyakit leiner) yang terbagi menjadi familial dan non familial. Sementara itu, pada orang dewasa, berdasarkan daerah lesinya,dermatitis seboroik terjadi pada kulit kepala (pitiriasis sika dan imflamasi) wajah (blefaritiis marginal, konjungtiviis, daerah lipatan nasolobial area jenggot,dahi,alis)daerah fleksura (aksila infra mamma umbikalis, interguteal, paha) badan (petaloid, pitirisiaform) dan generalisata (eritroderma, etroderma eksoliatif). Distribusinya biasanya bilateral dan simetris berupa bercak ataupun plakat dengan batas yang tidak jelas, eritrema ringan dan sedang, skuama berminyak dan kekuningan.

    Page *

    Pada pengkajian orang dewasa Di daerah wajah, skuama berlapis dapat dilihat bercak skuama yang kuning. Kelopak mata eritrema dan granular (blefaritis marginal) sering dijumpai pada wanita dengan infeksi konjungtiva. Kelopak mata daerah kekuningan, skuama halus, batasnya tidak jelas, dan kadang disertai rasa gatal.Jika menyerang glabella, terdapat kulit yang pecah dan bagian tengahnya mengerut disertai skuama halus dengan dasar yang eritrema. Pada lipatan nasolabial dan alea nasi terdapat skuama kekuningan dan kadang disertai fissure. Pada laki-laki yang sering mencukur janggut dan kumisnya. Seboroik muka didaerah jenggot disebut sikosis barbe.

    Page *

    Diagnosis keperawatanResiko tinggi serangan penyakit berulang b.d predisposisi genetik, perubahan hormon, status nutrisi, infeksi, serta stres emosional memengaruhi priode remisi dan eksaserbasi.Kebutuhan perencanaan pemenuhan informasi b.d tidak adekuat sumber informasi, ketidaktahuan program perawatan dan pengobatan.

    Page *

    Rencana Keperawatan

    Resiko tinggi serangan penyakit berulang b.d predisposisi genetik, perubahan hormon, status nutrisi, infeksi, serta stres emosional memengaruhi priode remisi dan eksaserbasiTujuan : terjadi penurunan resiko serangan penyakit berulang.Kriteria evaluasi :Mengungkap pengertian tentang proses infeksi, tindakan yang dibutuhkan untuk menurunkan serangan penyakit berulang.Mengenal perubahan gaya hidup/tingkah laku untuk mencagah terjadinya serangan penyakit berulangSecara subjektif menyatakan motivasi yang kuat untuk menurunkan resiko.

    Page *

    intervensiRasionalberitahukan pasien/orang terdekat mengenai dosis, aturan dan efek pengobatan, diet yang dianjurkan, dan pembatasan aktivitas yang dapat dilakukanInformasi dibutuhkan untuk meningkatakan perawatan diri, untuk menamb kejelasan efektivitas pengobatan dan mencegah kompilikasi.Pasien perlu diinginkan bahwa dermatitis seroboik merupakan masalah kronik yang cendrung hilang timbul. tujuan terapinya adalah untuk mnjaga keadaan tersebut tetap terkendali.pasien harus didorong agar mematuhi program terapinya.pasien yang putus asa dan kecil hati dengan penampakan tubuhnya harus dihadapi dengan kepekaan dan kesadaran aakan kebutuhan pasien untuk mengekspresikan perasaannya. Untuk menghindari infeksi sekunder.Pasien dan orang tua harus menjaga kondisi kulit dan mempertahankan lipatan kulit agar tetap bersih dan kering.Intruksi untuk menggunakan sampo obat harus ditegaskan kembali kepada penderita ketombe yang memerlukan terapi.Pada pasien dewasa, pengguna sampo yang dilakukan secara benar akan menurunkan resiko serangan penyakit berulang.Berikan dukungan.Dukungan positif akan memberikan motivasi pada pasien dan orang tua untuk meninggatkan upaya dalam menurunkan resiko serangan panyakit berulang

    Page *

    Kebutuhan pemenuhan informasi b.d tidak adekuatnya sumber informasi, ketidaktahuan program perawatan dan pengobatanTujuan : terpenuhnya pengetahuan pasien tentang kondisi penyakit.Kriteria evaluasi : Mengungkapkan pengertian tentang proses infeksi dan tindakan yang dibutuhkan dengan kemungkinan komplikasi Mengenal perubahan gaya hidup/tingkah laku untuk mencegah terjadinya komplikasi.

    Page *

    Intervensi Rasionalkaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit dermatitis seroboik.Dengan mengetahui tingkat pengetahuan pasien dan keluarga tentang dermatitis seboroik, memberikan data dasar bagi perawat dalam memberikan pemenuhan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pasien dan keluarga.Jelaskan tentang pentingnya pengobatan topikal dan sistemikPemberian pengobatan dirumah dibutuhkan untuk mengurangi kerusakan pada kulit.Jelaskan tentang pentingnya pengobatan topikal dan sitemik Pemberian pengobatan dirumah dibutuhkan untuk mengurangi kerusakan pada kulit.Jelaskan pentingnya istirahatSeseorang dengan dermatitis seborea memerlukan nasihat untuk menghilangkan iritan eksternal dan menghidari panas yang berlebihan, serta perspirasi. Kebiasaan menggaruk dan menggosok bagian yang gatal akan memperpanjang lamanya penyakitMeningkatkan cara hidup sehat seperti intake makanan yang baik, keseimbangan antara aktivitas dan istirahat, serta monitor status kesehatan dan adanya infeksiMeningkatkan sistem imun dan pertahanan terhadapa infeksi.Identifikasi sumber-sumber pendukung yang memungkinkan untuk mempertahankan perawatan dirumah yang dibutuhkanKeterbatasan aktivitas dapat mengganggu kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

  • Semoga Bermanfaat

    *