dermatitis seboroik

19
Zabit Waladi Miftahul Jannahbhrgstss Pembimbing Pembimbing dr. Sulamsih Sri Budini, Sp. KK

Upload: santyoona

Post on 03-Oct-2015

32 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

ds lebih sering terjadi pada daerah wajah,kepala dan lipatan

TRANSCRIPT

  • Zabit Waladi Miftahul Jannahbhrgstss

    Pembimbing

    dr. Sulamsih Sri Budini, Sp. KK

  • Pada dewasa berkisar 5% pada usia 30-40 tahun

    pada umum nya prevalensi dermatitis seboroik berkisar antara 1 % sampai 3 % pada populasi yang sehat dan meningkat pada pasien dengan immunocompromised terutama dengan AIDS.

  • Tinjauan Pustaka

  • Gejala Klinis

    Lesi berupa patch eritematous, disertai krusta kasar, pecah-pecah

    dan berminyak.

    Lesi sering ditemukan pada daerah kulit dengan kelenjar minyak

    yang banyak dan aktif (kulit kepala, wajah, alis, nasolabial, telinga, punggung, lipat paha).

    Lesi terasa gatal.

  • Penegakan Diagnosa

    AnamnesisPemeriksaan Fisik (Dermatologis)Pemeriksaan Penunjang

    Dermatitis SeboroikDermatitis Kontak AlergikaDermatitis Kontak IritanPsoriasis vulgaris

    Diagnosis Banding

  • Keluhan Utama : Bercak merah di wajah

    Keluhan Tambahan : Gatal

    Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan timbul bercak merah pada wajah sejak 1 tahun yang lalu. Bercak disertai adanya rasa gatal. Awalnya berupa bintik-bintik kecil pada pipi, namun semakin hari semakin membesar dan meluas pada daerah dahi dan hidung, rasa gatal juga memberat terutama saat pasien berkeringat dan stres. Saat gatal muncul pasien selalu menggaruk di bagian tersebut tetapi rasa gatal semakin memberat. Rasa gatal berkurang setelah pasien mandi. Namun bercak merah pada wajah tidak menghilang. Pasien juga mengatakan permukaan kulit berminyak dan bersisik.

  • Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien belum pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Pasien menderita diabetes melitus sejak 8 bulan yang lalu.

    Riwayat Penyakit Keluar ga : Tidak ada keluarga pasien yang mengalami hal yang sama seperti pasien.

    Riwayat Kebiasaan Sosial : Pasien bekerja sebagai petani.

    Riwayat Penggunaan Obat : Obat salap gatal dari puskesmas (tidak tau nama obatnya) Metformin 2x500 mg tablet

  • Status DermatologisRegio : fasialis (nasolabialis dan maxillaris).

    Deskripsi Lesi :Tampak patch dan plak eritematous berbatas tegas dengan skuama kasar berminyak diatasnya, ukuran plakat, tepi irregular dengan distribusi regional.

  • Diagnosis BandingDermatitis seboroikDermatitis kontak alergikaDermatitis kontak iritanPsoriasis vulgarisPlanning DiagnostikPemeriksaan KOH Pemeriksaan histopatologiDiagnosis KlinisDermatitis seboroik

  • Sistemik: Cetirizine 10 mg tablet 2 x 1

    Topikal: Hidrokortison krim 2,5 % (pagi dan malam)

    Metformin 2 x 500 mg (tablet) (terapi dari bagian penyakit dalam)Memberi penjelasan mengenai penyakit sehingga perlu pemakaian obat yang teratur mencegah faktor-faktor yang dapat menyebabkan kekambuhan atau memperparah penyakit salah satunya dengan menjaga kebersihan kulit pasien dan menghindari faktor yang dapat menimbulkan stres.

  • TEMUAN KLINISTEORIIdentitas pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 50 tahun.Menurut Boni and Elewski tahun 2009, Dermatitis seboroik sering terjadi pada laki-laki dibandingkan pada wanita. Prevalensi kejadian sering mengenai pada usia bayi, dewasa muda dan usia diatas 50 tahun. Hal ini sesuai dengan yang ditemukan pada pasien. Penyebab pada pasien ini tidak diketahui, namun terdapat faktor risiko stres dan penyakit diabetes mellitusMenurut Mokos et al tahun 2012 dan Boni et al tahun 2009 bahwa penyebab terjadinya dermatitis seboroik belum diketahui secara pasti, namun dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor pencetus seperti Malassezia furfur, hormon androgen, peningkatan sebum, respon imun, faktor neurologi, faktor kebiasaan sosial, faktor stres

  • Gejala yang dirasakan pasien berupa gatal pada dahi, hidung dan pipi. Deskripsi Lesi : Tampak patch dan plak eritematous berbatas tegas dengan skuama kasar berminyak diatasnya, ukuran plakat, tepi irregular dengan distribusi regional. Menurut oleh Thomas et al tahun 2010,Luigi et al tahun 2009, Mokos et al tahun 2012 pada dermatitis seboroik didapatkan gejala berupa gatal, kilit berminyak, terasa tebal dan pada lesi didapatkan patch dan plak eritematous dengan ukuran yang bervariasi. Lesi biasanya mengenai daerah kulit kepala, wajah, telinga, punggung dan lipatan kulitPemberian Cetirizin 10 mg

    hidrokortison krim 2,5 %.Menurut Luigi 2009, terapi dermatitis seboroik biasanya diberikan antifungal apabila dicurigai adanya pertumbuhan jamur, berupa ketokonazol 2 %, bifonazol, ciclopirox olamin 1-1,5 %. Pemberian kortikosteroid berupa hidrokortison 1 % krim, betametason dipropionat 0,05 % lotion. Pemberian antihistamin sistemik diberikan untuk mengurangi reaksi inflamasi pada pasien. Dimana pada teori dijelaskan bahwa pada dermatitis seboroik dapat terjadi reaksi autoimun yang dapat menstimulasi histamin dan reseptor-reseptornya sehingga menimbulkan gejala gatal pada pasien. Kortikosteroid potensi rendah dapat diberikan pada kulit yang tipis

  • Pemberian Cetirizin 10 mg

    hidrokortison krim 2,5 %.Menurut Luigi 2009, terapi dermatitis seboroik biasanya diberikan antifungal apabila dicurigai adanya pertumbuhan jamur, berupa ketokonazol 2 %, bifonazol, ciclopirox olamin 1-1,5 %. Pemberian kortikosteroid berupa hidrokortison 1 % krim, betametason dipropionat 0,05 % lotion. Pemberian antihistamin sistemik diberikan untuk mengurangi reaksi inflamasi pada pasien. Dimana pada teori dijelaskan bahwa pada dermatitis seboroik dapat terjadi reaksi autoimun yang dapat menstimulasi histamin dan reseptor-reseptornya sehingga menimbulkan gejala gatal pada pasien. Kortikosteroid potensi rendah dapat diberikan pada kulit yang tipis

  • Diagnosis BandingDefinisi dan manifestasi KlinisGambaran LesiDermatitis SeboroikPeradangan kulit kronis dengan predileksi diarea kelenjar sebasea. Gejala klinis patch eritematus, gatal dan skuamaMakula atau plakat,folikuler, perifolikuler atau papula eritema disertai skuama dan krusta tipis sampai tebal yang kering, Basah atau berminyakDermatitis kontak alergikaInflamasi pada kulit melalui mekanisme imunologik akibat papran bahan alergen. Bila paparan dihentikan biasanya lesi akan membaik Gejala klinis pruritus dan distribusi khasvesikel dan papul dengan dasar eritematus, berbatas tegas, polimorf dan dapat dijumpai skuama. Pada kontak allergen berulang maka lesi yang ditemukan berupa plak eritematus, batas tidak tegas, pada permukaan ditemukan skuama.

  • Dermatitis Kontak iritanInflamasi pada kulit melalui mekanisme non-imunologik, disebabkan karena terpapar bahan iritan eksogen berupa agen kimiawi, fisik, maupun biologik. Gejalanya berupa rasa terbakar, gatal, dan nyeri seperti tersengat.Lesi berupa eritema, edema, berbatas tegas, vesikel, eksudasi, bula, dan nekrosis jaringanPsoriasis vulgarisPeradangan kulit yang kronik residif, ditandai dengan timbulnya rasa gatal dan panas pada daerah yang mudah terkena trauma.Lesi yang timbul berupa plak eritematus, diatasnya terdapat skuama kasar, tranparan, berlapis-lapis dan bewarna putih keperakan.

  • Follow up tanggal13 februari 2015

    Lesi tampak menghilangdan mengalami perbaikan.