departemen pekerjaan umum direktorat · pdf filesesuai dengan mekanisme dan prinsip-prinsip...

Download DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT · PDF filesesuai dengan mekanisme dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan dalam Pedoman dan Petunjuk ... Untuk melaksanakan kegiatan PAMSIMAS

If you can't read please download the document

Upload: ledang

Post on 06-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U MD I R E K T O R A T J E N D E R A L C I P T A K A R Y A

    Jl. Patimura 20 Kebayoran Baru, Jakarta 12110, Telp. 72796588 Fax. 72796588

    Nomor : PR.01.03-DC/664 Lampiran : 4 lembar

    Jakarta, 30 Nopember 2009

    Kepada Yth. 1. Bupati/Walikota 2. Kepala Dinas PU/Cipta Karya Kabupaten/Kota 3. Kepala Bappeda Kabupaten/Kota di- Tempat Perihal : Kesanggupan Penyediaan Dana Bantuan Operasional Proyek (BOP), Dana Daerah

    untuk Urusan Bersama (DDUB) dan Kesiapan Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten/Kota

    Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM Mandiri) di Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum, tahun anggaran 2010, bersama ini kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut : 1. PNPM di lingkungan Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum Tahun Anggaran 2010 terdiri

    dari : a. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) b. Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) c. Program Pembangunan Air Minum dan Sanitasi berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) d. Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW). Kegiatan-kegiatan ini dilaksanakan oleh masyarakat dengan mekanisme swakelola/kontraktual melalui pelibatan masyarakat baik laki-laki maupun perempuan mulai dari tahap musyawarah/rembug desa sampai pada pelaksanaan kegiatannya. Penanggungjawab kegiatan di tingkat masyarakat berada pada Organisasi Masyarakat yang dibentuk atas dasar musyawarah desa. Alokasi dana dan jumlah desa/kelurahan PNPM Mandiri 2010 pada masing-masing kabupaten/kota adalah seperti terlampir.

    2. Bagi Kabupaten/Kota yang mendapatkan alokasi dana PNPM Mandiri 2010 di lingkungan Ditjen. Cipta Karya diharuskan menyampaikan surat kesanggupan penyediaan dana Biaya Operasional Proyek (BOP) dan Dana Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB) serta kesanggupan melaksanakan kegiatan sesuai dengan mekanisme dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan dalam Pedoman dan Petunjuk teknis masing-masing program.

    3. Persyaratan penyediaan dana BOP dan DDUB untuk masing-masing program adalah sebagai berikut: a. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP)

    Untuk melaksanakan kegiatan PPIP diperlukan dukungan penyediaan BOP dari dana APBD minimal sebesar 7% dari total BLM. Dana BOP tersebut untuk biaya operasional Satuan Kerja dan Tim Pelaksana di tingkat Kabupaten/Kota yang mencakup antara lain : pembelian ATK, perjalanan dinas ke desa/provinsi/pusat, komputer, sewa kendaraan, dokumentasi, dan pelaporan, serta pelatihan OMS dan KPP. Dana BOP ini dialokasikan pada SKPD Dinas PU/Bidang Cipta Karya sebagai Atasan Langsung Satuan Kerja Kabupaten. Untuk melaksanakan kegiatan RIS-PNPM Mandiri, dukungan penyediaan BOP dari APBD sebesar 5% dari total BLM, sesuai Surat Dirjen Tanggal 30 Juli 2009, nomor PR.01.03-DC/518.

  • b. Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP)/PNPM Mandiri Perkotaan

    Untuk melaksanakan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan (P2KP) diperlukan dukungan penyediaan biaya operasional (BOP) dan DDUB dari dana APBD yaitu : i. Dana BOP

    Pemerintah provinsi berkewajiban menyediakan dana Biaya Operasional minimal sebesar 1% dari total alokasi pagu BLM PNPM Mandiri Perkotaan TA.2010 di masing-masing provinsi.

    Pemerintah Kabupaten/kota berkewajiban dana Biaya Operasional minimal sebesar 5% dari total alokasi pagu BLM PNPM Mandiri Perkotaan TA.2010 di masing-masing kabupaten/kota.

    Dana BOP ini dialokasikan pada SKPD unit pelaksana kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan.

    ii. DDUB Pendanaan PNPM Mandiri Perkotaan merupakan urusan bersama, maka sesuai dengan

    Peraturan Menteri Keuangan No. 168/MK.07/2009 tanggal 4 Nopember 2009 tentang Dana Daerah Untuk Urusan Bersama (DDUB) dan surat Menteri Keuangan No. S-170/MK.07/2009 tanggal 19 Maret 2009 perihal Rekomendasi tentang Keseimbangan Pendanaan di daerah dalam rangka Perencanaan Pengalokasian Dana Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan sebagai pendekatan dalam menetapkan besaran DDUB untuk masing-masing kabupaten/kota, maka komposisi APBN dan APBD untuk kabupaten/kota dengan kategori miskin/sangat miskin (prioritas 1 dan prioritas 2) adalah 80% dari APBN dan 20% dan DDUB (APBD). Sedangkan kabupaten/kota dengan kategori sedang dan tidak miskin (daerah non prioritas) adalah 60% dan sumber APBN dan 40% dari sumber DDUB (APBD). Daftar DDUB Kabupaten/kota yang harus disediakan pada TA.2010 seperti terlampir.

    Mekanisme pencairan dari sumber DDUB (APBD) akan dilaksanakan pada pencairan tahap II, dimana untuk DDUB 20% maka pencairan tahap II = 20% (APBD) + 30% (APBN), sedangkan untuk DDUB 40% maka pencairan tahap II = 40% (APBD) + 10% (APBN).

    Beberapa ketentuan terkait penetapan alokasi BLM dan daftar lokasi serta besaran DDUB yang harus disediakan oleh Kabupaten/Kota untuk PNPM Mandiri Perkotaan, terlampir.

    c. Program Pembangunan Air Minum dan Sanitasi berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) Untuk melaksanakan kegiatan PAMSIMAS diperlukan dukungan penyediaan biaya operasional (BOP) dan DDUB dari dana APBD yaitu : i. Dana BOP minimal sebesar 5% dari total BLM. Dana BOP tersebut untuk biaya operasional

    Satuan Kerja dan Tim Pelaksana/PMU di tingkat Kabupaten yang mencakup antara lain : pembelian ATK, perjalanan dinas ke desa/provinsi/pusat, komputer, sewa kendaraan dan serta dokumentasi dan pelaporan. Dana BOP ini dialokasikan pada SKPD Dinas PU/Bidang Cipta Karya sebagai Atasan Langsung Satuan Kerja Kabupaten.

    ii. DDUB sebesar Rp. 27.500.000,- (dua puluh tujuh juta lima ratus rupiah) per desa atau (10% dari total BLM per desa). Dana DDUB agar dialokasi pada kategori jenis belanja bantuan sosial agar dana BLM tersebut tidak terpotong oleh pajak.

  • d. Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)

    Untuk melaksanakan kegiatan PISEW diperlukan dukungan penyediaan biaya operasional (BOP) dan DDUB dari dana APBD yaitu : i. Dana BOP disebut PAP (Pembinaan dan Administrasi Proyek). Dana PAP dimaksudkan

    untuk : Mengoptimalkan kinerja Tim Koordinasi Kabupaten maupun aparatur kecamatan dalam

    pembinaan pengelolaan dan administrasi program PISEW di daerah. Kegiatan koordinasi ini dititikberatkan pada koordinasi antar instansi di lingkungan Tim Koordinasi, penyusunan dan review RENSTRA kecamatan serta pembinaan monitoring dan pengawasan pelaksanaan program PISEW di lapangan. Selain itu, juga untuk membiayai honor Fasilitator Desa (FD). Dana PAP untuk kegiatan ini dialokasi pada SKPD di Bappeda.

    Dana Operasional PPK PISEW Satker Kabupaten ditentukan sebesar 5% dari total dana BLM yang diterima kabupaten yang bersangkutan. Dana PAP untuk kegiatan ini dialokasikan pada SKPD di Dinas PU Bidang Cipta Karya sebagai Atasan Langsung Satuan Kerja Kabupaten.

    ii. DDUB disebut Activity Sharing. Dana ini bersumber dari APBD atau sumber lain yang lokasinya diintegrasikan dengan lokasi PISEW. Dana Activity Sharing ini ditentukan sebesar minimal 13% dari total dana BLM yang diterima kabupaten yang bersangkutan.

    4. Dalam rangka pembentukan unit pelaksana kegiatan PNPM 2010, dimohon Bupati/Walikota agar segera mengusulkan kepada kami nama-nama calon Pejabat Inti Satker Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kabupaten/Kota yang terdiri dari : a. Kepala Satuan Kerja b. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Jumlah PPK sesuai dengan jumlah program PNPM yang

    dialokasikan di tingkat kab/kota (PPK PPIP dan atau PPK P2KP dan atau PPK PAMSIMAS dan atau PPK PISEW).

    c. Pejabat Yang Melakukan Pengujian dan Perintah Pembayaran d. Bendahara.

    Calon Pejabat Inti Satker yang diusulkan agar mengikuti ketentuan sebagai berikut : a. PNS yang tidak sedang menjalani proses hukum dan bertugas di lingkungan Dinas PU/Bidang Cipta

    Karya. b. Diutamakan pejabat lama yang mempunyai kinerja baik. c. Memenuhi persyaratan sesuai dengan lampiran Peraturan Menteri PU No. 02/PRT/M/2008,

    terlampir. Berdasarkan beberapa hal tersebut, kami mohon Bupati/Walikota agar segera menyampaikan surat kesanggupan penyediaan dana BOP dan DDUB, kesanggupan pelaksanaan sesuai dengan pedoman serta usulan Pejabat Inti Satker paling lambat tanggal 15 Desember 2009, kepada :

    Direktur Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum Gedung Menteri Lantai 3 Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Telp./fax. 021-7247564/7260856