dentin

6
Dentin merupakan struktur penyusun gigi yang terbesar. Jaringan ini jauh lebih lunak dibandingkan email karena komposisi material organiknya lebih banyak dibandingkan email yaitu mencapai 20 %, di mana 85 % dari material organik tersebut adalah kolagen. Sisanya adalah air sebanyak ± 10 % dan material anorganik 70 %. Dentin berwarna kuning terang yang terlihat radiolucent daripada enamel dan merupakan bagian terbesar dari gigi: Ruang pulpa terletak pada permukaan dalam dentin Lebih keras dari tulang tetapi lebih lunak dibandingkan enamel Mempunyai kemampuan tetap tumbuh dan memperbaiki Dentin merupakan komponen terbesar jaringan keras gigi. Di daerah mahkota ditutupi oleh email, sedangkan di daerah akar oleh sementum. Secara internal, dentin membentuk dinding rongga pulpa. Dentin tersusun atas bahan anorganik (70% berat), yang sebagian besar adalah hidroksi apatit, dua puluh persen bahan organik, yang sebagian besarnya (90%) adalah serabut kolagen, dan air, 10%. Sebagian besar kolagen adalah kolagen tipe 1 walaupun kadang-kadang terdapat sedikit tipe V. Matriks yang bukan kolagen antara lain terdiri atas fosfoprotein, proteoglikan, protein yang mengandung g- karboksiglutamat, faktor pertumbuhan, dan lipid. Dentin intertubular adalah dentin yang terletak diantara cincin dentin peritubulus dan membentuk keseluruhan badan

Upload: martarayani

Post on 02-Jan-2016

1.346 views

Category:

Documents


30 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dentin

Dentin merupakan struktur penyusun gigi yang terbesar. Jaringan ini jauh lebih lunak

dibandingkan email karena komposisi material organiknya lebih banyak dibandingkan email

yaitu mencapai 20 %, di mana 85 % dari material organik tersebut adalah kolagen. Sisanya

adalah air sebanyak ± 10 % dan material anorganik 70 %. Dentin berwarna kuning terang

yang terlihat radiolucent daripada enamel dan merupakan bagian terbesar dari gigi:

Ruang pulpa terletak pada permukaan dalam dentin

Lebih keras dari tulang tetapi lebih lunak dibandingkan enamel

Mempunyai kemampuan tetap tumbuh dan memperbaiki

Dentin merupakan komponen terbesar jaringan keras gigi. Di daerah mahkota ditutupi

oleh email, sedangkan di daerah akar oleh sementum. Secara internal, dentin membentuk

dinding rongga pulpa. Dentin tersusun atas bahan anorganik (70% berat), yang sebagian besar

adalah hidroksi apatit, dua puluh persen bahan organik, yang sebagian besarnya (90%) adalah

serabut kolagen, dan air, 10%. Sebagian besar kolagen adalah kolagen tipe 1 walaupun

kadang-kadang terdapat sedikit tipe V. Matriks yang bukan kolagen antara lain terdiri atas

fosfoprotein, proteoglikan, protein yang mengandung g-karboksiglutamat, faktor

pertumbuhan, dan lipid.

Dentin intertubular adalah dentin yang terletak diantara cincin dentin peritubulus dan

membentuk keseluruhan badan (bulk) dentin. Matriks organiknya terutama terdiri atas

serat kolagen.

Dentin interglobular adalah suatu matriks organik yang tetap tidak termineralisasi

karena globulus yang akan menjadi termineralisasi gagal mengadakan koalesen. Hal

sering terjadi pada dentin sekeliling pulpa. Daerah dentin inter-globulus yang luas

merupakan tanda khas pada anomali dental tertentu. (hipofosfatasia, dan riketsia).

Dentin peritubular, dentin yang melapisi tubulus. Dentin peritubular menjadi lebih

besar, secara bertahap mengisi tubulus dengan material terkalsifikasi, yang melaju

dari pertautan dentin ke arah pulpa.

Page 2: Dentin

Perbedaan dentin peritubular dan dentin intertubular:

Dentin peritubular mempunyai matriks organik dengan serabut kolagen lebih sedikit

daripada dentin intertubular, dentin peritubular lebih bermineral dan lebih keras. Bila pulpa

bertambah tua, deposisi dentin peritubular yang terus-menerus dapat melenyapkan tubuli

dentin disebelah perifer. Pelenyapan tubuli ini menghasilkan pembentukan dentin sklerotik,

yang kelihatan seperti kaca di bawah pancaran sinar. Sklerosis mengurangi permeabilitas

dentin dan dapat digunakan sebagai mekanisme pelindung pulpa. Rangsangan ringan yang

berlangsung sebentar dapat mempercepat produksi dentin peritubular, dapat menghasilkan

sklerosis di bagian perifer, jadi dapat mengurangi permeabilitas dentin dan menaikkan

perlindungan pulpa.

Oleh dentinogenesis, odontoblas terlibat dalam pembentukan gigi dan perlindungan

pulpa dari rangsangan yang membahayakan. Untuk memenuhi fungsi formatif dan protektif

pulpa, odontoblas menumpuk dentin primer, sekunder, dan reparatif.

Dentin Primer

Dentin primer disusun sebelum erupsi gigi dan dibagi ke dalam dentin mantel dan

dentin sirkumpulpal.Dentin mantel,lapisan pertama dentin mengapur,ditumpuk pada

email,dan merupakan sisi dentin pada pertemuan dentin-email.Dentin sirkumpulpal

adalah dentin yang dibentuk setelah lapisan dentin mantel.Dentin primer memenuhi

fungsi formatif pertama pulpa. Dentin sklerotik adalah dentin primer yang telah

berubah komposisi akibat usia atau iritasi kronis ringan (misalnya karies yang

berkembang lambat). Dentin sklerosis akibat usia disebut dentin sklerosis fisiologis

Page 3: Dentin

dan akibat iritasi ringan disebut dentin sklerosis reaktif. Dentin ini sering dapat dilihat

dalam radiograf sebagai daaerah yang lebih radioopak didalam tubulus berbentuk

dentin tersier, dentin yang terbentuk sebagai respons terhadap iritasi (dikatakan juga

dentin iritatif, dentin reparatif, atau dentinal bridge).

Dentin Sekunder

Dentin sekunder disusun setelah erupsi gigi. Dapat dibedakan dari dentin primer

karena tubuli membengkok tajam dan menghasilkan suatu garis demarkasi,menurut

Provenza. Dentin sekunder ditumpuk secara tidak rata pada dentin primer dengan

suatu kecepatan rendah dan mempunyai pola inkremental dan struktur tubular kurang

teratur dibandingkan dengan dentin primer.Misalnya,dentin sekunder ditumpuk dalam

kuantitas lebih besar pada dasar dan atap ruang pulpa daripada pada dinding

pulpa.Deposisi yang tidak rata ini menerangkan pola reduksi kamar pulpa dan tanduk

pulpa kalau gigi menua.Deposisi dentin sekunder ini melindungi pulpa. Dentin

sekunder merupakan deposisi dentin setelah selesainya pembentukan dentin primer

dan terjadi secara fisiologis.

Dentin Reparatif

Suatu lapisan dentin yang terbentuk diantara dentin dan pulpa, merupakan pelindung

tambahan bagi odontoblas dan sel-sel lain di dalam pulpa karena bertambahnya jarak

antara pulpa dengan rangsang tang merusak tersebut. Dentin reparatif juga dikenal

sebagai dentin iregular atau dentin tersier, disusun oleh pulpa sebagai salah suatu

respon protektif terhadap rangsangan yang membahayakan. Rangsangan ini dapat

diakibatkan karies,prosedur operatif, reparatif ditumpuk pada daerah yang

dipengaruhi pada kecepatan yang meningkat pada rata-rata 15µm tiap hari.

Kecepatan, kualitas dan kuantitas dentin reparatif yang ditumpuk tergantung dari

keparahan dan lamanya kerusakan pada odontoblas dan biasanya dihasilkan oleh

odontoblas “pengganti”. Jika suatu rangsangan ringan dikenakan pada odontoblas

untuk periode waktu yang panjang. Seperti abrasi, dentin reparatif mungkin ditumpuk

pada suatu kecepatan lebih lambat. Jaringan ini ditandai oleh tubuli yang tidak teratur.

Sebaliknya, suatu lesi karies yang agresif atau suatu rangsangan yang mendadak lain

akan merangsang produksi dentin reparatif dengan tubuli yang lebih sedikit dan lebih

tidak teratur. Bila odontoblas mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki,

odontoblas yang hancur akan meninggalkan tubulu kosong yang disebut dead tract

kecuali kalau pulpa terlalu atrofik. Karena dentin reparatif mempunyai lebih sedikit

tubuli, meskipun kurang bermineral, akan merintangi masuknya produk yang

Page 4: Dentin

membahayakan ke dalam pulpa. Bila karies berkembang dan bila lebih banyak

odontoblas mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki, lapisan dentin reparatif

menjadi lebih atubular dan dapat diperbaiki, lapisan dentin reparatif menjadi lebih

atubular dan dapat mempunyai inklusi (inclusion) sel, yaitu odontoblas yang terjebak.

Inklusi seluler tidak umum pada gigi manusia. Pada penghilangan karies, sel

mesenkim daerah kaya-sel berkembang menjadi odontonblas untuk mengganti yang

mengalami nekrosis. Odontoblas yang baru terbentuk ini dapat menghasilkan dentin

yang teratur atau suatu dentin amorfus, pengapurannya jelek dan permeabel. Daerah

demarkasi antara dentin sekunder dan dentin repartif disebut garis kalsiotraumatik.