dengan kapal laut dimulai h-15 di maluku utarahubla.dephub.go.id/publikasi/newsletter/info...

16
Edisi V 2017 Angkutan Lebaran 2017 dengan Kapal Laut Dimulai H-15 8 16 Presiden Resmikan Tiga Pelabuhan di Maluku Utara

Upload: nguyennga

Post on 28-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: dengan Kapal Laut Dimulai H-15 di Maluku Utarahubla.dephub.go.id/publikasi/Newsletter/INFO MARITIM...sebelumnya belum pernah bisa dilakukan. Pelaksanaan pemanduan di salah satu selat

Edisi V 2017

Angkutan Lebaran 2017 dengan Kapal Laut Dimulai H-15 8 16Presiden Resmikan Tiga Pelabuhan

di Maluku Utara

Page 2: dengan Kapal Laut Dimulai H-15 di Maluku Utarahubla.dephub.go.id/publikasi/Newsletter/INFO MARITIM...sebelumnya belum pernah bisa dilakukan. Pelaksanaan pemanduan di salah satu selat

2 Edisi V 2017

Media internal direktorat Jenderal Perhubungan laut

SuSunan PenguruSPenanggung Jawab

direktur Jenderal Perhubungan lautSekretaris direktorat Jenderal Perhubungan laut

Pengarah direktur lalu lintas dan angkutan laut

direktur kepelabuhanandirektur Perkapalan dan kepelautan

direktur kenavigasiandirektur kesatuan Penjagaan laut dan Pantai

redaktur Pelaksanakepala bagian organisasi dan hubungan Masyarakat

redakturkepala Sub bagian hubungan Masyarakat

Penyunting/editorSilo darmono

Staf redaksiPresti Febriana

Putri Mayan kalingikhairil nur Wibowo

anik Vianti

Desain grafis & Fotografertim dersain grafis

indi astonoabdurahman

Sekretariatrustam hidayatibrahim Pilpala

Syahroni

alamat redaksigedung karya lt. 15. kementerian Perhubungan

Jl. Medan Merdeka barat no.8. Jakarta 10110 021 – 3847118 ext. 4135 [email protected] @djplkemenhub151 ditjen Perhubungan laut dan Fan Page djplkemenhub151 djplkemenhub151

Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Komitmen ini dibingkai oleh

semangat Nawa Cita dimana negara akan selalu hadir di setiap jengkal wilayah nusantara, termasuk wilayah maritim.

Atas dasar komitmen dan semangat itulah sejak pertama kali kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terbentuk Kabinet kerja dengan perhatian kepada sek-tor maritim begitu tinggi. Banyak program yang dibuat pemer-intah agar sektor maritim betul-betul menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia di seluruh pelosok tanah air.

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan kemudian berusaha sekuat tenaga merealisasikan program besar tersebut di atas dengan membuat Tol Laut, Short Sea Shipping, kapal perintis, dan termasuk membangun kapal-kapal penumpang, kapal patroli, dan kapal kenavigasian. Kementerian Perhubungam juga kemu-dian membangun dan merevitalisasi ratusan pelabuhan, terutama yang berlokasi di wilayah Indonesia timur. Tujuannya tentu saja untuk mencapai kemandirian maritim, sehingga cita-cita menjadi-kan Indonesia sebagai poros maritim dunia dapat tercapai.

Berbagai program yang dikerjakan dengan tidak mengenal le-lah itu akhirnya mulai membuahkan hasil. Program tol laut yang menghubungkan seluruh wilayah nusantara dengan kapal-kapal niaga berjadwal telah terlaksana dengan baik. Begitu pun pro-gram Short Sea Shipping yang melayani antara Provinsi Lampung hingga Jakarta dan Surabaya telah berjalan. Begitu juga dengan program pelayanan kapal perintis dan kapal khusus ternak semakin mendapat sambutan positif dari masyarakat.

Dari beberapa capaian kinerja tersebut di atas, ada tiga ca paian yang dapat dikatakan sebagai fenomenal dan menjadi tonggak se-jarah maritim Indonesia. Ketiga capaian itu adalah pelaksanaan pelayanan pemanduan di Selat Malaka dan Selat Singapura yang sebelumnya belum pernah bisa dilakukan. Pelaksanaan pemanduan di salah satu selat tersibuk di dunia ini, selain menunjukkan ke-mandirian maritim nasional juga sebagai wujud kedaulatan NKRI.

Kemudian capaian fenomenal yang kedua adalah datangnya kapal raksasa Compagnie Maritime d'Affrettement - Compagnie Gen-eral Maritime (CMA-CGM) Otello. Kapal berbendera Perancis yang berkapasitas 8.238 teus ini melayani rute Pelabuhan Tanjung Priok langsung menuju Los Angeles, Amerika Serikat. Sedangkan capaian yang ketiga adalah pembangunan dan revitalisasi ratusan pelabuhan di seluruh pelosok nusantara, terutama pelabuhan-pelabuhan yang berada di kawasan Indonesia timur.

Ketiga capaian ini mendapat apresiasi dari Menteri Perhubun-gan Budi Karya Sumadi. Menhub menilai bahwa capaian kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut itu semakin menunjukkan bahwa Indonesia siap menyongsong era kemandirian maritim. Wisnu

KeMAnDiRiAn MARiTiM

kolomredaksi

dua kapal kenavigasian kelas i diluncurkan di batam

kemhub luncurkan dua kapal Perintis

ditjen hubla Menggelar regional Marpolex 2017 di bali

Menhub optimistis indonesia Mampu Mandiri di bidang Maritim

Halaman 6

Halaman 11

Halaman 12

Halaman 14

Page 3: dengan Kapal Laut Dimulai H-15 di Maluku Utarahubla.dephub.go.id/publikasi/Newsletter/INFO MARITIM...sebelumnya belum pernah bisa dilakukan. Pelaksanaan pemanduan di salah satu selat

3Edisi V 2017

MenyongSong KeManDirian MaritiM inDoneSia

Direktur Jenderal Per-hubungan Laut Ke-menterian Perhubungan

A. Tonny Budiono mengatakan dalam beberapa waktu terakhir ini Kementerian Perhubungan, khususnya Direktorat Jenderal Perhu bungan Laut telah berhasil memeroleh beberapa capaian. Ca-paian tersebut diantaranya adalah Pemanduan Selat Malaka dan Selat Singapura, mendatangkan kapal raksasa, dan pembangunan infra-struktur pelabuhan.

Capaian tersebut disampaikan Dirjen Tonny saat memberikan ku-liah umum di depan puluhan ma-hasiswa Universitas Gajah Mada, Yogya karta, Jumat (12/5/2017).

Dalam kuliah umum tersebut, Tonny berbagi pengalaman dan

memaparkan pencapaian apa saja yang sudah dihasilkan oleh Ke-menterian Perhubungan, khususnya dalam mewujudkan “Kemandirian Maritim”.

Beberapa pencapaian itu meru-pakan bagian dari pelaksanaan pro-gram tol laut, sekaligus menunjuk-kan bahwa Indonesia mampu men-jadi Negara yang Mandiri di bidang maritim, sehingga ke depan Peme-rintah optimis mampu mengem-balikan kejayaan Indonesia se bagai

bangsa maritim yang besar dan sejalan dengan Program

Nawacita Nasional yakni mewujudkan Indonesia

sebagai Poros Maritim Dunia.

Keberhas i l an melakukan peman-duan di wilayah Se-lat Malaka dan Selat

Singapura merupak-an langkah penting

setelah sekitar 11 ta-hun melakukan diplomasi maraton dengan dua negara pantai yaitu Si ngapura dan Malaysia. Peristiwa berse-

jarah ini diresmikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Harbour Bay, Batam, Kepulauan Riau, dengan didampingi oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut A Tonny Budiono pada Senin, 10 April 2017.

“Pada hari ini, Senin 10 April 2017 merupakan hari yang berse-jarah bagi kita bangsa Indonesia. Dimana pada hari ini kita bersama-sama menyaksikan peristiwa penting yaitu resminya beroperasinya pe-manduan di Perairan Selat Malaka dan Selat Singapura oleh Operator Pemanduan yang secara resmi ditun-juk Pemerintah Indonesia yaitu PT. Pelabuhan Indonesia I,” kata Men-hub Budi Karya dalam sambutannya.

Proses beroperasinya peman-

Page 4: dengan Kapal Laut Dimulai H-15 di Maluku Utarahubla.dephub.go.id/publikasi/Newsletter/INFO MARITIM...sebelumnya belum pernah bisa dilakukan. Pelaksanaan pemanduan di salah satu selat

4 Edisi V 2017

duan di Selat Malaka dan Selat Singapura ini merupakan hasil per-juangan yang panjang Pemerintah Indonesia melalui pembahasan antar Negara Pantai (The Littoral States) yang terdiri dari negara Indone-sia, Malaysia dan Singapura dalam Forum Tripartite Technical Expert Group (TTEG).

Pembahasan itu mulai berhasil pada pertemuan Forum TTEG ke-41 di Jogjakarta yang ditindaklan-juti dengan pertemuan Intersessional Meeting of The Working Group on Voluntary Pilotage Services in Straits of Malacca and Singapore yang dise-lenggarakan di Bandung pada Janu-ari 2017 lalu.

Pemanduan kapal Selat Malaka

ini selain untuk meningkatkan kes-elamatan pelayaran dan perlindun-gan lingkungan maritim juga untuk menjaga kedaulatan wilayah terito-rial Indonesia. Termasuk juga ada potensi pemasukan untuk negara melalui Penerimaan Negara Bukan

Pajak (PNBP). Terlebih, pemanduan di salah satu selat tersibuk di dunia ini merupakan amanat UU Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran, khususnya Pasal 198 ayat 1. Peman-duan ini juga sangat strategis untuk menjaga kedaulatan NKRI.

Berdasarkan data resmi Kemen-terian Perhubungan, dephub.go.id, tidak kurang dari 90 ribu kapal ber-bagai ukuran melintas di selat yang panjangnya sekitar 550 mil itu per tahun atau 7.500 kapal per bulan.

Menhub Budi Karya pada 16 Mei 2017 lalu berkunjung ke Si-ngapura untuk mempromosikan Pe-manduan di Selat Malaka dan Selat Singapura. Menhub meminta Dubes Singapura mengundang stakeholders, perusahaan pelayaran dan operator pelabuhan untuk hadir di Kedutaan Besar RI di Singapura. “Kita ingin mempromosikan pelayanan jasa pe-manduan di Selat Malaka dan Selat Singapura,” ujar Menhub Budi.

Di depan para stakeholders yang hadir, dia memaparkan proyek pem-bangunan pelabuhan Kuala Tanjung dan Pemanduan Di Selat Malaka dan Selat Singapura. Menhub Budi menyampaikan agar para stakeholders dapat memanfaatkan jasa peman-duan Selat Malaka dan Singapura yang disediakan Pelindo I tersebut.

Adapun jasa pemanduan yang disediakan Pelindo I adalah Iyu Ke-cil – Nongsa (70 NM), Horsburgh – One Fanthom Bank (260 NM), Horsburgh – Dumai (220 NM), Horsburgh – Pulau Berhala (425 NM), Horsburgh – Lhokseumawe (540 NM), Horsburgh – Pulau Sa-bang (680 NM) dan sebaliknya. Tar-if Horsburgh – Lhokseumawe sebe-sar 15.000 USD, kalau pp menjadi 30.000 USD.

Sedangkan, kapal besar yang berhasil didatangkan adalah ka-pal raksasa Compagnie Maritime d’Affretement – Compagnie Gen-erali Maritime (CMA CGM) Otello. Kapal berkapasitas 8.238 teus tersebut datang ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Minggu (23/4/2017) dan langsung menuju Los Angeles, Amerika Serikat.

KiTA ingin MeMPRoMosiKAn PeLAyAnAn jAsA

PeMAnDUAn Di seLAT MALAKA DAn seLAT

singAPURA.

Page 5: dengan Kapal Laut Dimulai H-15 di Maluku Utarahubla.dephub.go.id/publikasi/Newsletter/INFO MARITIM...sebelumnya belum pernah bisa dilakukan. Pelaksanaan pemanduan di salah satu selat

5Edisi V 2017

Pelayaran CMA-CGM ini di-yakini dapat meningkatkan efisien-si biaya logistik antara 20% hingga 30%. Waktu pengiriman pun bisa lebih cepat hingga 10 hari. Dengan begitu, akan membuat efisiensi lo-gistik Indonesia menjadi lebih baik.

Sementara, pembangunan in fra struktur pelabuhan seba-gai “backbone” keberhasilan ke-mandirian maritim Indonesia telah dilakukan oleh Kementerian Perhubungan di berbagai penjuru tanah air, terutama di kawasan In-donesia Timur seperti Papua dan Maluku. Saat ini Kemen terian Per hubungan sedang mengem-bangkan 24 pela buhan stra tegis termasuk 5 pelabuhan pengumpul antara lain Pelabuhan Kuala Tan-jung, Pelabuhan Kalibaru, Pelabu-han Tanjung Perak, Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Bitung, dan 19 pelabuhan untuk penumpang.

Ketiga kinerja itu semakin menunjukkan bahwa Indonesia siap menyongsong era kemandirian ma ritim yang menjadi salah satu bagian dari program besar men-jadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia sesuai semangat Nawa Cita yang digagas oleh Pres-iden Joko Widodo dan Wakil Pres-iden Jusuf Kalla.

Selain menjelaskan tentang kemandirian maritim, dalam kuliah umum itu juga Tonny berbagi ilmu tentang Kenavigasian, khususnya terkait dengan upaya peningka-tan keselamatan dan keamanan pelayaran melalui pengaturan lalu lintas kapal di alur pelayaran.

Tonny menguraikan bahwa tidak hanya di darat saja harus ter-tib mengikuti peraturan lalu lintas yang telah ditetapkan, di laut juga ada tata caranya sendiri bagaimana berlalu lintas dengan aman dan se-lamat.

Untuk itu, guna meningkat-kan efisiensi dan mengurangi ang-ka kecelakaan kapal, maka perlu diatur tata cara berlalu lintas di alur pelayaran, misalnya saja tata cara pemanduan, komunikasi, dan pros-es keluar masuk di laut. silo

Page 6: dengan Kapal Laut Dimulai H-15 di Maluku Utarahubla.dephub.go.id/publikasi/Newsletter/INFO MARITIM...sebelumnya belum pernah bisa dilakukan. Pelaksanaan pemanduan di salah satu selat

6 Edisi V 2017

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku optimistis Indonesia da-

pat menjadi Negara yang mandiri di bidang maritim. Optimisme Men-hub Budi itu terkait dengan bebe-rapa capaian yang diraih oleh Direk-torat Jenderal Perhubungan Laut .

“Pemerintah optimistis mampu mengembalikan kejayaan Indone-sia sebagai bangsa maritim yang besar dan sejalan dengan Program Nawacita Nasional, yakni mewu-judkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia,” kata Menhub Budi Karya saat memberikan arahan seka-ligus membuka Rapat Kerja Direk-torat Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, Rabu (3/5/2017).

Menhub menyampaikan ap re-siasinya terhadap capaian-capaian Ditjen Perhubungan Laut pada kuartal I tahun 2017. “Saya apresiasi capaian Ditjen Perhubungan Laut, bukan sekadar karena berhasil mem-bangun pelabuhan tetapi juga ca-paian lainnya,” kata Menhub.

Capaian itu diantaranya penye-lenggaraan tol laut, pemanduan ka-pal di Selat Malaka, dan hadirnya kapal yang sangat besar dan direct call langsung tujuan ekspor. Dan terbaru hadirnya kerja sama dengan pemerintah Filipina dalam penye-lenggaraan kapal Ro-Ro Davao-Bitung.

Menhub menegaskan bahwa komitmen Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo dalam mewujud-kan visi mengembalikan kejayaan maritim Indonesia harus dicapai dengan melakukan pembangunan sektor maritim. Termasuk melaku-kan kerjasama dengan seluruh stake-holder maritim yang menghasilkan kemandirian di sektor maritim.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut A Tonny Budiono dalam sam-butannya menyampaikan bahwa pe-nyelenggaraan Raker yang berlang-

sung pada tanggal 3 – 5 Mei 2017 merupakan momentum strategis untuk bersinergi mencari solusi bagi pembangunan transportasi laut.

Raker ini mengangkat tema “Peningkatan Keselamatan Dan Ke-amanan Pelayaran Serta Pelayanan Sub Sektor Transportasi Laut dan Percepatan Pembangunan Transpor-tasi Melalui Kerja Sama dan Peran Serta Swasta Dan BUMN. ” Adapun sub temanya adalah “Melalui Rapat Kerja Direktorat Jenderal Perhu-bungan Laut Tahun 2017 Kita Raih Kemandirian Maritim Menuju Po-ros Maritim Dunia”.

Sedangkan nara sumber yang

memberi pengarahan kepada para peserta Raker diantaranya adalah Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Kementerian Perda-gangan, Kementerian BUMN, Ket-ua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan Akade-misi. Pengarahan juga disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Sesditjen Hubla, dan Para Di-rektur.

Adapun peserta Raker berjum-lah 336 Pejabat yang terdiri dari Pe-jabat Eselon I sampai dengan Eselon III di Kantor Pusat Ditjen Hubla dan seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Ditjen Hubla. Presti

MenHUb oPTiMisTis inDonesiA MAMPU MAnDiRi Di biDAng MARiTiM

Page 7: dengan Kapal Laut Dimulai H-15 di Maluku Utarahubla.dephub.go.id/publikasi/Newsletter/INFO MARITIM...sebelumnya belum pernah bisa dilakukan. Pelaksanaan pemanduan di salah satu selat

7Edisi V 2017

Menteri Perhubungan RI yang diwakili oleh Direk-tur Jenderal Perhubungan

Laut Kementerian Perhubungan A. Tonny Budiono menyambut ke-datangan pelayaran perdana kapal Roll On Roll Of (Ro-Ro) MV Super Shuttle Roro 12 rute Davao (Filipina) – Bitung (Indonesia) di Pelabuhan Bitung, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (2/5/2017).

Kedatangan kapal Ro Ro be-sar yang langsung datang dari Davao tersebut sebagai pertanda dimulainya era baru kerjasama maritim antara pe-merintah Indonesia dengan Filipina.

Dalam sambutan Menhub yang dibacakan Dirjen Tonny menye-butkan bahwa Pelayaran Perdana Kapal Ro-Ro Rute Davao-General Santos Filipina – Bitung Indonesia ini merupakan perwujudan dari Pe-nandatanganan Deklarasi Bersama tentang Konektivitas Laut Indone-sia – Filipina yang dilakukan pada 28 April 2017 dan secara resmi telah diluncurkan pada tanggal 30 April 2017 lalu di Manila Filipina dengan disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Pre-siden Filipina Rodrigo Duterte.

“Hal ini merupakan prestasi bangsa Indonesia yang tentunya menjadi bagian penting dari pem-bangunan konektivitas ASEAN,” ujar A. Tonny Budiono.

Tonny juga menyampaikan bahwa penandatanganan Deklarasi Bersama Indonesia – Filipina meru-pakan tindak lanjut dari pertemuan BIMP-EAGA Sea Linkages Working Group di Manado tanggal 19 – 20 April 2017 lalu, yang dihadiri oleh perwakilan dari Negara anggota BIMP EAGA Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Filipina serta perwakilan dari BIMP Facili-tation Centre (FC), BIMP EAGA Business Council (BEBC) dan Asian Development Bank (ADB).

Lebih jauh Dirjen Tonny me-ngatakan perwujudan konektivitas laut Indonesia-Filipina juga sejalan dengan visi Pemerintah Indonesia

dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yaitu mengembalikan kejayaan maritim Indonesia.

“Sehingga pada akhirnya men-jadi langkah maju untuk ‘mendomi-nasi’ di dunia maritim dan mewujud-kan Indonesia sebagai Poros Mari-tim Dunia,” tutur Tonny.

Sebelumnya, saat peluncuran pelayaran perdana kapal MV. Su-per Shutle Roro 12 di Kudos Port, Davao Filipina, Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa layanan pelayaran tersebut diharap-kan dapat dimanfaatkan secara optimal dalam memajukan sub ka-wasan, baik hal konektivitas, perda-gangan, hingga people to people con-tact antara Indonesia-Filipina mau-pun ASEAN.

“Saat ini pelayanan Ro-Ro baru menghubungkan Indonesia dan Fi-lipina. Namun akan dikembangkan sehingga menghubungkan wilayah dari negara ASEAN lain, sehingga mendukung konektivitas ASEAN,” kata Menhub Budi. silo

eRA bARU KeRjAsAMA MARiTiM inDonesiA-FiLiPinA

Page 8: dengan Kapal Laut Dimulai H-15 di Maluku Utarahubla.dephub.go.id/publikasi/Newsletter/INFO MARITIM...sebelumnya belum pernah bisa dilakukan. Pelaksanaan pemanduan di salah satu selat

8 Edisi V 2017

Seperti tahun sebelumnya, pada tahun ini pelaksanaan angku-tan laut Lebaran, akan dimulai

H-15 hingga H+15 libur Idul Fitri atau 10 Juni hingga 11 Juli 2017 de-ngan pemantauan di 52 pelabuhan.

Tahun ini, Pemerintah mem-prediksi penumpang angkutan laut Lebaran, akan mengalami kenaik-an sekitar tiga persen menjadi 1.724.748 penumpang dibanding-kan realisasi tahun lalu sebesar 7,33

persen yakni 1.674.513. Dirjen Perhubungan Laut Ke-

menterian Perhubungan (Kemen-hub) A Tonny Budiono mengemu-kakan, dari 52 pelabuhan yang di-pantau Ditjen Hubla, ada 20 pelabu-han dengan penumpang tertinggi setiap tahunnya. Ke 20 pelabuhan itu diantaranya Batam, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Pinang, Ternate, Tanjung Perak (Surabaya), Sun-gai Pakning, Tanjung Batu Kundur,

Tanjung Uban, Tarakan, dan Makas-sar. Selanjutnya pelabuhan Baubau, Dumai, Selat Panjang, Sorong, Pare-pare, Balipapan, Ambon, Tanjung Emas (Semarang), Nunukan, dan Pelabuhan Kendari.

“Kami menyiapkan 1.278 unit kapal penumpang milik PT. Pelni dan swasta untuk angkutan laut Lebaran tahun 2017 ini, mening-kat lima unit dari tahun sebelumnya 1.273,” ungkap Dirjen Tonny.

AngKUTAn LebARAn 2017 DengAn KAPAL LAUT DiMULAi H-15

Page 9: dengan Kapal Laut Dimulai H-15 di Maluku Utarahubla.dephub.go.id/publikasi/Newsletter/INFO MARITIM...sebelumnya belum pernah bisa dilakukan. Pelaksanaan pemanduan di salah satu selat

9Edisi V 2017

Sedangkan untuk memastikan kelaiklautan kapal angkutan laut Lebaran, Ditjen Hubla menyeleng-garakan uji petik kelaiklautan kapal penumpang yang sudah dimulai se-jak 17 April 2017.

Pada masa Angkutan Lebaran tahun ini Ditjen Hubla melakukan inovasi baru dalam pemantauan dan pengawasan pelaksanaan angkutan Lebaran. Beda dari biasanya yang memantau dari 52 pelabuhan dan pemasangan CCTV serta tracking di kapal Pelni dan kapal perintis un-tuk informasi real time. Tahun ini, Ditjen Hubla juga meningkatkan layanan melalui penerapan aplikasi pelaporan angkutan Lebaran dengan kapal melalui online.

“Selain fokus utama pemantau-an di 52 pelabuhan yang diprediksi mengalami lonjakan penum pang pada masa mudik Lebaran, kami juga menyiapkan aplikasi sistem pel-aporan angkutan laut Lebaran yang dapat diakses melalui smartphone dan komputer,” kata DirjenTonny.

Dirjen Tonny mengajak jajaran-nya untuk dapat mendiskusikan ke-siapan angkutan laut Lebaran 2017 dengan sungguh-sungguh, mencak-up kesiapan posko, armada, pelabu-han, prediksi penumpang, rencana operasi dan pelaporan kegiatan serta evaluasi.

“Dengan begitu angkutan Le-baran 2017 dapat terlaksana dengan lancar, selamat, aman, dan tidak ken-dala apapun,” tuturnya.

Seluruh jajaran Ditjen Hubla diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran dan pengalamannya dari penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun-tahun sebelumnya.

Ditjen Hubla, memiliki tang-gung jawab dan tugas mulia untuk memberikan pelayanan jasa trans-portasi yang selamat dan terjangkau bagi masyarakat luas. Pada masa ang-kutan Lebaran, pada umumnya ma-syarakat melakukan perjalanan pada waktu bersamaan dengan ber bagai tujuan, untuk menyikapi kondisi tersebut, Ditjen Hubla secara rutin selenggarakan angkutan Lebaran.

Sedangkan Kemenhub sebagai koordinator Angkutan Lebaran 2017 sudah mempersiapkan infrastruktur dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan angkutan Lebaran mendatang. Kemenhub juga meningkatkan koordinasi de-ngan para pemangku kepentingan seperti Mabes Polri, Kementerian PUPR, PT Jasa Marga, Kementeri-an Kesehatan, Kementerian ESDM

dan PT Pertamina sudah dilakukan untuk penye-lenggaraan Angkutan Lebaran 2017 yang lebih baik dan manusiawi.

Mudik Sepeda Motor GratisKemenhub tahun ini kembali

menyelenggarakan program mudik sepeda motor gratis menggunakan truk, kereta api, dan juga kapal laut yang tahun sebelumnya sempat di-tiadakan.

Penyelenggaraan kembali mu-dik gratis ini, menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi karena keprihatinan yang mendalam mengingat masih banyaknya masya-rakat yang mudik dengan sepeda motor untuk pulang ke kampung halaman. Menhub berharap penye-lenggaraan mudik gratis dapat men-gurangi kemacetan dan melancarkan arus mudik secara keseluruhan.

Tahun ini Kemenhub menye-diakan kapasitas angkut untuk 208 ribu lebih penumpang dan 44 ribu sepeda motor, melalui tiga moda tersebut. Jumlah ini meningkat 57 persen dari tahun sebelumnya untuk sepeda motor dan 55 persen kapasi-

tas penumpang.Anggaran yang disediakan

Kemenhub untuk program mudik sepeda motor gratis adalah Rp90 miliar Anggaran terbesar dialokasi-kan untuk mudik gratis sepeda mo-tor dengan kapal laut yakni berjum-lah Rp32 miliar. Disusul angkutan darat menggunakan truk dan bus dengan biaya Rp30 miliar. Terakhir dengan kereta api dengan alokasi

Rp28 miliar.Untuk angkutan

laut rutenya adalah Ja-karta melalui Pelabu-han Tanjung Priok ke Semarang (Pelabuhan Tanjung Emas). Untuk

mudik dan arus balik. Tiga armada disiapkan, satu berkapasitas 1.000 motor dan 2.000 penumpang serta dua kapal masing-masing berkapa-sitas 500 sepeda motor dan 1.000 penumpang. Disediakan kuota se-banyak 16.000 sepeda motor dan 32.000 penumpang.

Untuk keberangkatan atau arus mudik dari Pelabuhan Tanjung Priok, sebanyak enam pelayaran dimulai 16 Juni 2017 hingga 23 Juni 2017. Sedangkan untuk arus balik dari Pelabuhan Tanjung Emas mulai 27 Juni 2017 – 4 Juli 2017.

Untuk informasi mudik gratis sepeda motor dengan kapal laut ini, masyarakat dapat mencari tahu di media sosial milik Kementerian Per-hubungan juga Ditjen Hubla sep-erti facebook Ditjen Perhubungan Laut, twitter @djplkemenhub151, Instagram @djplkemenhub151, por-tal hubla.dephub.go.id, dan contact center Kemenhub di 151. silo

Page 10: dengan Kapal Laut Dimulai H-15 di Maluku Utarahubla.dephub.go.id/publikasi/Newsletter/INFO MARITIM...sebelumnya belum pernah bisa dilakukan. Pelaksanaan pemanduan di salah satu selat

10 Edisi V 2017

Direktur Jenderal Perhubungan Laut A Tonny Budiono hari ini, Senin (15/5/2017), melaku-kan ramp check atau uji petik kelaiklautan ka-

pal di Pelabuhan Merak, Banten. Kegiata tersebut dii-kuti juga oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Capt. Rudiana, GM ASDP Merak Tommy L Kaunang, dan KSOP Banten Abdul Aziz.

Kapal penyeberangan yang menjadi objek pemerik-saan Dirjen Hubla bersama tim Marine Inspector Ditjen Hubla adalah KMP HM Baruna I milik PT Hasta Mitra Baruna dan KMP Sebuku yang di-operasikan oleh PT ASDP Indonesia Ferry.

Pada saat melakukan pemerik-saan KMP Sebuku, kru kapal ter-paksa harus menjebol salah satu springkle atau pipa penyemprot air otomatisnya bila terjadi kebakaran. Kejadian itu dilakukan karena Dirjen Tonny meminta agar alat pemadam kebakaran itu dites kela-yakannya.

Berdasarkan penjelasan dari kru ka-pal, KMP Sebuku menggunakan springkle otomatis dengan sistem sensor panas. Sehingga untuk springkle itu hanya akan menyemprotkan air ketika men-detekksi panas api. Tapi karena diuji coba dan tidak ada sumber panas, maka terpaksa dilakukan secara manual yang mengharuskan ujung springkle-nya dipecah.

Menurut Dirjen Tonny, semestinya prosedur uji co-banya tidak seperti ini. “SOP-nya harus diperbaiki lagi dan lakukan latihan secara rutin,” kata Dirjen Tonny yang didampingi oleh Direktur Perkapalan dan Kepe-lautan Capt. Rudiana.

Meskipun demikian, lanjut Tonny, hasil pemeriksaan sampling ini secara umumnya tidak ada temuan yang fatal. Semua kekurangan yang ditemukan si-

fatnya minor.Sebelum KMP Sebuku, Dirjen Tonny

juga memeriksa KMP HM Baruna I milik PT Hasta Mitra Baruna. Di kapal ini pun, tim

marine inspector menemukan springkle yang tidak berfungsi dengan baik.

Pada kesempatan itu Dirjen Tonny menegaskan bahwa operator kapal jangan pernah mengabaikan aspek keselamatan palayaran. Sekecil apa pun tingkat keru-sakannya harus segera diperbaiki karena menyangkut keselamatan penumpang.

“Jangan pernah bermain-main dengan keselamatan atau kami terpaksa tidak memberi izin berlayar. Operator dan awak kapal harus sadar bahwa keselamatan pelayaran adalah paling utama,” tutur Tonny. Mayan

DiRjen HUbLA Ramp CheCk KAPAL PenyebeRAngAn Di PeLAbUHAn MeRAK

Page 11: dengan Kapal Laut Dimulai H-15 di Maluku Utarahubla.dephub.go.id/publikasi/Newsletter/INFO MARITIM...sebelumnya belum pernah bisa dilakukan. Pelaksanaan pemanduan di salah satu selat

11Edisi V 2017

Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melun-

curkan 2 kapal kenavigasian Kelas I, KN Nipa dan KN Masalembo dari galangan kapal PT. Citra Shipyard, Batam, hari ini, Rabu (24/5/2017).

“KN Nipa akan dipangkalkan pada Distrik Navigasi Kelas I Tan-jung Pinang dan KN Masalembo akan dipangkalkan pada Distrik Navigasi Kelas I Surabaya,” kata Di-rektur Jenderal Perhubungan Laut A. Tonny Budiono.

Hadir pada kesempatan itu, Gubernur Provinsi Riau Dr. H. Nur-din Basirun, Direktur Kenavigasian Bambang Witanto, dan Direktur Utama PT. Citra Shipyard Ali U Lai.

Dirjen Tonny Budiono men-gungkapkan, saat ini wajah perairan Indonesia terus berubah. Dengan adanya kegiatan ekonomi di laut seperti pelayaran, pembangunan pelabuhan, kegiatan lepas pantai, konservasi alam, perikanan, dan lain-nya tentu membutuhkan peralatan kenavigasian. Hal tersebut menun-jukkan bahwa peran navigasi laut sangat besar dalam menunjang aspek keselamatan pelayaran.

Ibarat jalan tol, pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal

Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan harus menyiapkan fasilitas penunjangnya, seperti ram-bu-rambu atau Sarana Bantu Navi-gasi Pelayaran (SBNP) yang cu-kup dan andal, alur pelayaran yang aman dan ekonomis, penyelengga-raan telekomunikasi pelayaran serta sistem lalu lintas pelayaran yang baik sehingga dapat memberikan informasi yang akurat dan jelas ke-pada kapal-kapal yang berlayar. Se-hingga keselamatan pelayaran dapat terjamin.

Guna mendukung peningkatan keselamatan pelayaran, pada tahun 2017 Kementerian Perhubungan te lah mengalokasikan anggaran se-be sar Rp6,27 triliun atau sebesar 13,64% dari DIPA Kemenhub ta-

hun 2017 untuk peningkatan kesela-matan dan keamanan transportasi, termasuk di dalamnya anggaran ke-giatan di bidang kenavigasian yaitu sebesar Rp1,48 triliun.

“Hal itu menunjukkan bahwa aspek keselamatan pelayaran telah menjadi prioritas utama pemerintah dalam menyelenggarakan transpor-tasi laut,” ujarnya.

Sebagai informasi, pemba-ngunan 2 kapal kelas I kenavigasian itu menggunakan anggaran APBN sebesar Rp 233,77 miliar. Kedua ka-pal itu memiliki spesifikasi panjang 60 meter, lebar 12 meter, tinggi 4,7 meter, kecepatan 15 knot, jarak jela-jah kapal 4000 nautical mile, kapasi-tas tangki bahan bkar 220 ton, dan tangki air tawar 100 ton. Presti

DUA KAPAL KenAvigAsiAn KeLAs i DiLUncURKAn Di bATAM

Page 12: dengan Kapal Laut Dimulai H-15 di Maluku Utarahubla.dephub.go.id/publikasi/Newsletter/INFO MARITIM...sebelumnya belum pernah bisa dilakukan. Pelaksanaan pemanduan di salah satu selat

12 Edisi V 2017

Direktorat Jenderal Per-hubungan laut kembali Kementerian Perhubungan

menggelar Regional Marine Polu-tion Exercise (Marpolex) Tahun 2017 di Bali. Kegiatan ini diikuti oleh Pemerintah Indonesia dengan meli-batkan Tim Lokal, Tim Daerah dan Tim Nasional dan perwakilan dari Philippine Coast Guard dan Japan Coast Guard.

Pada tahun ini, Indonesia men-jadi tuan rumah kegiatan Regional Marpolex Tahun 2017 pada tanggal 15 – 18 Mei 2017 di Pelabuhan Be-noa Bali yang diselenggarakan secara bergiliran dengan Filipina setiap 2 tahun sekali.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa kegiatan ini menunjukan eksistensi Indonesia sebagai salah satu negara maritim yang memiliki peran pen-ting di kancah Internasional khusus-nya dalam penanggulangan pence-

maran tumpahan minyak di laut.Senada dengan Menhub Budi,

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, A. Tonny Budiono menyebutkan bahwa Regional Marpolex saat ini merupakan satu-satunya kegiatan latihan penanggulangan pencemaran minyak di Indonesia dengan skala internasiona. Kegiatan ini menjadi parameter acuan kemampuan dan kesiapsiagaan nasional dan regional penanggulangan pencemaran minyak di Indonesia dan wilayah sekitarnya.

“Hal ini selaras dengan slogan dari International Maritim Organi-zation (IMO) yaitu Safe, Secure and Efficient Shipping on Clean Oceans”, ujar Tonny.

Regional Marpolex tahun 2017 ini menggunakan konsep Real-Situation, yakni dengan melakukan pelatihan dikondisikan sesuai den-gan keadaan pada saat nyata terjadi keadaan darurat. Misalnya saja tum-pahan minyak di laut, baik dari segi

mekanisme prosedur, alur komando, komunikasi, dan penyampaian infor-masi serta organisasi operasi.

Konsep latihan yang akan di-laksanakan pada Regional Marpo-lex 2017, tidak hanya menguji coba kesiapsiagaan personel dan peralatan dalam penanggulangan tumpahan minyak, namun juga menguji coba prosedur penanggulangan tumpahan minyak dengan melibatkan bantuan negara tetangga.

Pada kegiatan simulasi, lanjut-nya, terdapat 600 personel yang ter-libat, 24 kapal, satu unit ambulance, dan unsur pendukung lainnya dari perwakilan Indonesia. Sedangkan Filipina sebanyak 230 personel dan empat kapal Filipina Coast Guard. Jepang mengirimkan tiga orang dari Japan Coast Guard. Dihadiri pula oleh perwakilan dari negara-negara Anggota ASEAN sebagai Observer, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Vietnam. Presti

DiTjen HUbLA MenggeLAR RegionAL maRpolex 2017 Di bALi

Page 13: dengan Kapal Laut Dimulai H-15 di Maluku Utarahubla.dephub.go.id/publikasi/Newsletter/INFO MARITIM...sebelumnya belum pernah bisa dilakukan. Pelaksanaan pemanduan di salah satu selat

13Edisi V 2017

Direktur Perkapalan dan Ke-pelautan Ditjen Perhu-bungan Laut Kementerian

Perhubungan Capt. Rudiana men-egaskan bahwa penerapan Konvensi Air Ballas akan diberlakukan 8 Sep-tember 2017.

“Penerapan konvensi ini ber-tujuan untuk memberikan perlin-dungan lingkungan maritim dalam meminimalisasi risiko invasi spesies asing melalui air ballas,” kata Rudiana di sela pembukaan Regional Workshop On The Implolementation of Ballas Wa-ter Management Convention, di Sura-baya, Jawa Timur, Selasa (2/5/2017).

Konvensi tersebut menjadi pen-ting untuk dilaksanakan, mengingat mayoritas perdagangan dunia di-selenggarakan menggunakan trans-portasi laut. Sekitar 40 persen di an-taranya melalui perairan di wilayah Asia Tenggara yang tentunya me-nimbulkan risiko rusaknya ling-kungan maritime.

Dalam menghadapi situasi semacam ini, semua unsur harus bekerjasama guna memastikan dan memperkuat terwujudnya pertumbu-han ekonomi yang ramah lingkungan secara berkelanjutan.

Perlindungan lingkungan mari-tim juga memeroleh perhatian khu-sus Presiden RI Joko Widodo, yang telah menegaskan kembali komitmen Indonesia melindungi lingkungan maritim pada Sidang Komite Per-lindungan Hukum IMO (MEPC) ke-69 di London pada tahun 2016.

Regional Workshop Perlin-dungan Lingkungan Maritim kali ini, membahas ketentuan Konvensi Air Ballas. Kegiatan ini dilakukan kerja sama Ditjen Perhubungan Laut Ke-menterian Perhubungan (Kemhub) dengan Internasional Maritime Orga-nization (IMO).

Dirjen Perhubungan Laut A Tonny Budiono dalam sambutan ter-

tulis yang dibacakan Direktur Perka-palan dan Kepelautan Capt. Rudiana menyebutkan bahwa tujuan penye-lenggaraan workshop adalah mem-berikan panduan bagi semua pihak yang terlibat dalam inspeksi Negera Bendera dan Negara Pelabuhan ber-dasarkan ketentuan Konvensi Mana-jemen Air Ballas.

“Penyelenggaraan Workshop ini merupakan bentuk nyata keaktifan dan kerjasama yang baik antara In-donesia dengan IMO,” jelas Rudiana.

Perwakilan IMO Markus Hela-vuori sebagai Technical Officer Sub Division for Protective Measures Mari-time Environment Division IMO me-

nyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan workshop. “Kami mengapresiasi inisiatif Indonesia menyelenggarakan workshop Air Bal-las Management Convention,” kata Markus.

Kegiatan ini diikuti 45 orang perwakilan dari negara-negara ASE-AN dan Timor Leste, serta lima orang observer dengan narasumber praktisi bidang perlindungan ling-kungan maritim dari IMO.

Seperti diketahui, Indonesia telah meratifikasi konvensi air ballas dengan Peraturan Presiden Nomor 132 Tahun 2015. Presti

Konvensi AiR bALLAs MULAi beRLAKU 8 sePTeMbeR 2017

Page 14: dengan Kapal Laut Dimulai H-15 di Maluku Utarahubla.dephub.go.id/publikasi/Newsletter/INFO MARITIM...sebelumnya belum pernah bisa dilakukan. Pelaksanaan pemanduan di salah satu selat

14 Edisi V 2017

KeMHUb LUncURKAn DUA KAPAL PeRinTis

Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Per-hubungan Laut melun-

curkan dua unit kapal perintis tipe GT 1200 di Bat, Selasa (9/5/2017). Kedua kapal diberi nama KM Sabuk Nusantara 108 dan 109 dan siap di-operasikan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi di-lakukannya peluncuran kedua kapal pe rintis tersebut, sebagai sarana me-ningkatkan konektivitas dan peme r-sa tu wilayah di Indonesia.

“Peluncuran kedua kapal ini, bentuk nyata upaya Pemerintah ha-dir mempersatukan seluruh wilayah Indonesia dengan menyediakan sa-rana transportasi laut yang memadai melalui pengadaan kapal perintis,” kata Menhub Budi.

Peluncurannya secara resmi di-lakukan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Ditjen Perhubun-gan Laut, Bay M Hasani yang me-wakili Direktur Jenderal Perhu-bungan Laut, A. Tonny Budiono. “Alhamdulillah pada hari ini, kita dapat meluncurkan kapal perintis tipe GT 1200,” ujar Bay.

Rencananya kedua kapal baru karya anak bangsa itu, akan ditem-patkan di wilayah perairan yang melewati ketinggian gelombang ra-ta-rata di atas kurang lebih 2 meter

yang umumnya terdapat di wilayah Samudera Hindia dan Indonesia Ba-gian Tengah/ Timur.

“Pemerintah terus berupaya meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana transportasi laut se-bagai wujud nyata dalam memper-lancar arus penumpang, barang dan jasa di seluruh penjuru tanah air,” jelas Bay.

Lebih lanjut dia menyebutkan bahwa salam kurun waktu tahun 2015 hingga 2017, Ditjen Hubla Kemenhub telah membangun 100 unit kapal perintis.

Anggaran pembangunan dua kapal perintis tersebut, Kemen terian Perhubungan cq Ditjen Perhu-

bungan Laut mengeluarkan ang-garan sebesar Rp54 miliar. Pem-bangunan dua unit kapal perintis Tipe GT 1200 (Paket Q dan Paket R) dilaksanakan oleh KSO PT. Per-mata Barito – PT. Batamec. Masa kontrak selama 25 bulan.

Adapun data umum Kapal GT 1200 adalah sebagai berikut: Panjang Seluruh (LOA) 62,80 M, Panjang Antara Garis Tegak (LBP) 57,36 M, Lebar (moulded) (B) 12,00 M, Tinggi (moulded) (H) 4,00 M, Sarat air (d) 2.70 M, Kecepatan Percobaan 12.00 Knot, Daya Mesin Utama 2 x 1080 HP, Penumpang 400 orang, dan jumlah awak kapal 36 orang. Mayan

Page 15: dengan Kapal Laut Dimulai H-15 di Maluku Utarahubla.dephub.go.id/publikasi/Newsletter/INFO MARITIM...sebelumnya belum pernah bisa dilakukan. Pelaksanaan pemanduan di salah satu selat

15Edisi V 2017

DiTjen HUbLA seLenggARAKAn biMTeK TATA cARA PeMeRiKsAAn KeceLAKAAn KAPAL

Ditjen Peruhubungan Laut melalui Direktorat KPLP Ditjen Perhuhungan Laut

Kementerian Perhubungan menye-lenggarakan Diklat Bimbingan Teknis Tata Cara Pemeriksaan Ke-celakaan Kapal. Kegiatan ini dibuka oleh Kasubdit Tertib Berlayar Di-rektorat KPLP Capt. Prihartanta EB Jatnika, MM., mewakili Dirjen Per-hubungan Laut A.Tonny Budiono di Badung, Bali, Senin (22/5/2017).

Kegiatan yang berlansung di Hotel Sovereign Badung, Bali ini dihadiri oleh lebih dari 96 orang peserta yang berasal dari Ditjen Per-hubungan Laut, Kantor Syahbandar dan KSOP, dan Unit Pelaksana Tek-nis (UPT) Ditjen Hubla lainnya di berbagai daerah di Indonesia. Peser-ta rata-rata adalah para inspektor di tempat kerjanya masing-masing.

Diklat ini dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi, kinerja dan profesionalisme SDM di bidang pemeriksaan kecelakaan kapal. Se-lain itu juga sebagai bagian dari pro-gram capacity building bagi petugas pemeriksa kecelakaan kapal.

“Juga sebagai sarana sharing atas kendala dan mencarikan solusi yang komprehensif terkait pelaksaan tu-gas pemeriksaan kecelakaan kapal dilingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut ujar,” Dirjen Hubla dalam sambutan tertulis yang dibacakan Capt. Prihartanta.

Dirjen Hubla mengatakan bahwa pemeriksaan kecelakaan ka-pal adalah kegiatan penyelidikan dan pengusutan suatu peristiwa ke-celakaan kapal yang dilakukan oleh pejabat pemerintah yang berwenang untuk mengetahui sebab-sebab ter-jadinya kecelakaan kapal.

Penyelidikan ini untuk menen-tukan ada atau tidaknya kesalahan atau kelalaian dalam penerapan stan-dar profesi kepelautan yang dilaku-kan oleh Nakhoda atau pemimpin

kapal dan atau perwira kapal atas terjadinya kecelakaan kapal.

Hasil pemeriksaan kecelakaan kapal oleh para petugas di la pangan, tentunya menjadi dasar dalam

meng ambil langkah-langkah atau kebijakan yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan ka-pal dengan sebab-sebab kecelakaan yang serupa tegas Dirjen Hubla. silo

Page 16: dengan Kapal Laut Dimulai H-15 di Maluku Utarahubla.dephub.go.id/publikasi/Newsletter/INFO MARITIM...sebelumnya belum pernah bisa dilakukan. Pelaksanaan pemanduan di salah satu selat

16 Edisi V 2017

PResiDen ResMiKAn TigA PeLAbUHAn Di MALUKU UTARA

Tiga pelabuhan di wilayah terluar Maluku Utara yakni Tapaleo, Bicoli, dan Waya-

bula diresmikan Presiden Joko Widodo, Senin (8/5/2017).

Presiden Jokowi menjelaskan, Provinsi Maluku Utara menjadi salah satu wilayah yang menjadi priori tas untuk pembangunan infra-struktur pelabuhan.

“Negara kita negara besar. Ada 17 ribu pulau. Tetapi baru sebagian kecil yang memiliki pelabuhan. Oleh karena itu, di sini termasuk yang kami berikan prioritas. Alhamdulilah dalam tiga tahun pembangunan ke-tiga pelabuhan selesai,” ujar Pre siden Jokowi.

Presiden Jokowi meminta kepa-da Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, agar menambah frekuensi kapal yang singgah di pelabuhan-pelabuhan di provinsi Malut, terma-suk di pelabuhan Tapaleo.

“Saya minta agar frekuensi ka-pal yang datang ke Tapaleo lebih banyak. Sekarang kan dua ming-gu sekali. Kalau bisa tambah jadi seminggu sekali. Kalau bisa sehari sekali. Kenginan harus seperti itu. Harus lebih baik dan baik lagi,” ung-kap Presiden yang disambut tepuk tangan masyarakat setempat.

Menhub Budi Karya me-ngatakan, saat ini pelabuhan Tapaleo disinggahi kapal perintis dan kapal fery dengan frekuensi masing-masing dua kali sebulan. Untuk peningkatan frekuensi, pihaknya telah berdiskusi dengan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan frekuensi kapal.

“Ini menjadi PR (Pekerjaan Rumah) kami untuk meningkat-kan frekuensi kapal di Pelabuhan Tapaleo dan dua pelabuhan lainnya. Kami sudah diskusi dengan Pemda dan Bupati,” ujar Budi Karya yang didampingi Direktur Jenderal Per-hubungan Laut A Tonny Budiono.

Pelabuhan Tapaleo dibangun

selama tiga tahun, mulai dari ta-hun 2014 hingga 2017 dengan ke-dalam kolam pelabuhan hingga 15 Lws yang mampu disinggahi kapal berkapasitas 1000 DWT.

Sedangkan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani mengungkapkan suka cita dan rasa bahagianya atas kedatangan Presiden Joko Widodo ke Desa Tepaleo, Halmahera Tengah untuk meresmikan Pelabuhan Tapa-leo. “Alhamdulillah desa ini bisa di-kunjungi. Lebih dari 60 tahun yang lalu presien RI yang pertama tiba di

sini. Pak Jokowi menjadi Presiden kedua setelah Bung Karno yang menginjakkan kaki di sini,” tutur Abdul Gani.

Gani mengatakan, keberadaan pelabuhan sangat penting bagi masya rakat Malut, khususnya di Ta-paleo, dikarenakan masih belum ter-sambungnya akses jalan darat dan belum adanya akses transportasi udara. “Pelabuhan ini sangat pen-ting yang merupakan bagian dari program tol laut yang dicanangkan pemerintah,” katanya. silo