demensia

23
Sleep and activity By: by: Qurotul A’yun, S.Kep,Ns Fikes Universitas merdeka surabaya

Upload: unmer-surabaya-n-smk-roudlotul-hikmah

Post on 23-Jun-2015

173 views

Category:

Health & Medicine


0 download

DESCRIPTION

Demensia

TRANSCRIPT

Page 1: Demensia

Sleep and activityBy: by:

Qurotul A’yun, S.Kep,Ns

FikesUniversitas merdeka surabaya

Page 2: Demensia

TIDUR

Johnson“ salah satu kebutuhan fisiologis manusia “.

Page 3: Demensia

•Secara psikologis, tidur memungkinkan seseorang untuk mengalami perasaan sejahtera serta energy psikis dan kewaspadaan untuk menyelesaikan tugas-tugas. Kinerja, kewaspadaan, angka akivitas, dan kesehatannya dipengaruhi oleh pola tidur dan bangun yang terganggu.

Page 4: Demensia

Gejala klinis gangguan tidurINSOMNIA

Insomnia adalah ketidakmampuan untuk tidur walaupun ada keinginan untuk melakukannya.

Keluhan : “ ketidakmampuan untuk tidur, sering

terbangun, ketidakmampuan untuk kembali tidur pada dini hari “

Page 5: Demensia

Macam – macam insomniaJangka pendek

berakhir beberapa minggu dan muncul akibat pengalaman stress yang bersifat sementara seperti

kehilangan orang yang dicintai, tekanan ditempat kerja atau takut kehilangan pekerjaan.

Biasanya kondisi ini dapat hilang tanpa intervensi medis setelah orang tersebut beradaptasi terhadap stressor.

Page 6: Demensia

Lanjutan..

Sementara episode malam gelisah yang tidak sering terjadi yang disebabkan oleh perubahan-perubahan lingkungan seperti:

konstruksi bangunan yang bising, pengalaman yang menimbulkan

ansietas.

Page 7: Demensia

Lanjutan.....

•Kronis ▫berlangsung selama 3 minggu atau seumur

hidup. Kondisi ini dapat disebabkan oleh: kebiasaan tidur yang buruk, masalah psikologis, penggunaan obat tidur berlebihan penggunan alcohol berlebihan gangguan jadwal tidur-bangun dan masalah

ksehatan lainnya.

Page 8: Demensia

•HIPERSOMNIAHipersomnia dicirikan dengan tidur lebih dari 8 atau 9 jam per periode 24 jam, dengan keluhan tidur berlebihan.

Page 9: Demensia

•Apnea TidurApnea tidur adalah berhentinya pernapasan selama tidur.

Page 10: Demensia

• Gejala...▫ Dengkuran yang keras dan periodic▫ Aktivitas malam hari yang tidak biasa, seperti duduk

tegak, berjalan dengan tidur, terjatuh dari tempat tidur▫ Gangguan tidur dengan seringnya terbangun di malam

hari (nocturnal warking).▫ Perubahan memori▫ Rasa kantuk yang berlebihan di siang hari▫ Nokturia▫ Sakit kepala di pagi hari

pernapasan dapat berhenti paling banyak 300 kali, dan episode apnea dapat berakhir dari 10 sampai 90 detik.

Page 11: Demensia

Penatalaksanaan Gangguan Tidur Pada Lansia1. Pencegahan Primer

1. Tidur seperlunya,tetapi tidak berlebihan, agar merasa segar dan sehat di hari berikutnya. Pembatasan waktu tidur dapat memperkuat tidur, berlebihannya waktu yang dihabiskan di tempat tidur tampaknya berkaitan dengan tidur yang dangkal atau terputus-putus.

2. Waktu bangun yang teratur di pagi hari memperkuat siklus sirkadian dan menyebakan awitan tidur yang teratur.

3. Jumlah latihan stabil setiap harinya dapat memperdalam tidur. Namun, latihan yang hanya dilakukan kadang-kadang tidak dapat memperbaiki tidur pada malam berikutnya

4. Bunyi bising yang bersifat kadang-kadang ( missal : bunyi pesawat terbang yang melintas ) dapat mengganggu tidur sekalipun orang tersebut tidak terbangun oleh bunyinya dan tidak dapat mengingatnya di pagi hari. Kamar tidur kedap suara dapat membantu bagi orang-orang yang harus tidur di dekat kebisingan

Page 12: Demensia

5. Meskipun ruangan yang terlalu hangat dapat mengganggu tidur, namun tidak ada bukti yang menujukkan kamar yang terlalu dingin dapat membantu tidur.

6. Rasa lapar menngganggu tidur, kudapan ringan dapat membantu tidur

7. Pil tidur yang hanya kadang-kadang saja digunakan dapat bersifat menguntungkan, namun penggunaannya yang kronis efektif pada kebanyakan penderita insomnia.

8. Kafein di malam hari dapat mengganggu tidur, meskipun pada orang-orang yang tidak berfikir demikian

9. Alcohol membantu orang-orang yang tegang untuk tertidur lebih mudah,tetapi tidur tersebut akan teputus-putus

10. Orang-orang merasa marah dan frustasi karena tidak dapat tidur tidak oleh berusaha terlalu keras untuk tertidur tetapi harus menyalakan lampu dan melakukan hal lain yang berberda

11. Penggunaan tembakau secara kronis dapat mengganggu tidur

Page 13: Demensia

Tindakan pencegahan primer lainnya antara lain adalah

• Kasur yang baik memungkinkan kesejajaran tubuh yang tepat• Suhu kamar harus cukup dingin ( kurang dari 24oC sehingga cukup nayaman.• Asupan kalori harus minimal pada saat

menjelang tidur.• Latihan sedang di siang hari atau sore hari merupakan hal ang dianjurkan

Page 14: Demensia

• 2. Pencegahan sekunderPengkajian oleh perawat harus mencakup factor-faktor berikut ini :

▫ Seberapa baik lansia tersebut tidur di rumah?▫ Berapa kali lansia tersebut terbangun di malam hari?▫ Kapan lansia tersebut pergi ke tempat tidur dan terbangun?▫ Ritual apa saja yang terjadi menjelang tidur ( mis: kudapan menjelang tidur,

menonton televisi, mendengarkan musik, membaca.)?▫ Berapa jumlah dan jenis latihan yang dilakukan setiap hari?▫ Apakah posisi yang paling disukai ketika di tempat tidur?▫ Apa jenis lingkungan kamar yang paling disukai ( tenang, musik lembut, lampu

remang-remang, gelap total, kamar tertutup)?▫ Berapa suhu yang disukai?▫ Berapa banyak ventilasi yang diinginkan?▫ Aktivitas apa yang biasanya dilakukan beberapa jam sebelum tidur?▫ Apa saja obat tidur atau obat lain yang diingesti sebelum tidur secara rutin?▫ Berapa banyak waktu yang dihabiskan orang tersebut dalam hobinya?▫ Persepsi orang tersebut tentang kepuasan hidup dan status kesehatannya.

Page 15: Demensia

•Pencegahan TersierJika terdapat gangguan tidur seperti apnea tidur yang mengancam kehidupan, kondisi pasien memerlukan rehabilitasi melalui tindakan-tindakan seperti pengangkatan jaringan yang menyumbat di mulut dan mempengaruhi jalan napas.

Page 16: Demensia

pengkajian

•pengamatan langsung•mengajukan pertanyaan pada pasien dan

anggota keluarganya• mengenal pola tidurnya dengan meminta

pasien menyimpan catatan tidur selama 3 sampai 4 minggu. 

Page 17: Demensia

Pertanyaan....• Seberapa baik orang tersebut tidur di rumah.• Waktu tidur dan waktu terbangun.• Ritual waktu tidur dan lingkungan yang diinginkan pada waktu

tidur malam (jumlah cahaya dan ventilasi, suhu ruangan, pintu terbuka atau tertutup musik, jenis baju tidur).

• Frekuensi dan durasi waktu terbangun.• Aktivitas yang biasanya dilakukan pada jam-jam awal menjelang

malam.• Makanan atau cairan yang dikonsumsi tepat sebelum waktu tidur.• Aktivitas dan waktu luang dan hobi.• Obat yang diminum, termasuk obat yang membantu tidur• Kecenderungan tidur sendiri atau dengan pasangan.• Persepsi mengenai status kesehatan dan kepuasan terhadap

hidup.• Berapa kali pergi ke kamar mandi pada waktu malam hari.

Page 18: Demensia

Penatalaksanaan Terapeutik

Bootzin dan Nicassio menganjurkan aturan-aturan berikut untuk mempertahankan kenormalan pola tidur:▫ Pergi tidur jika hanya mengantuk

▫ Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur; jangan membaca, menonton televisi, atau makan di tempat tidur.

▫ Jika tidak dapat tidur, bangun dan pindah ke ruangan lain. Bangun sampai anda benar-benar mengantuk, kemudian baru kembali ke tempat tidur. Jika tidur masih tidak bisa dilakukan dengan mudah, bangun lagi dari tempat tidur. Tujuannya adalah menghubungkan antara tempat tidur dan tidur cepat. Ulangi langkah ini sesering yang diperlukan sepanjang malam.

▫ Siapkan alarm dan bangun di waktu yang sama setiap pagi tanpa memperdulikan berapa banyak anda tidur di malam hari. Hal ini membantu tubuh menetapkan irama tidur bangun yang konstan.

▫ Jangan tidur di siang hari.

Page 19: Demensia

Intervensi KeperawatanBerikut ini adalah intervensi keperawatan yang dianjurkan:• Pertahankan kondisi yang kondusif untuk tidur, yang mencakup perhatian pada

faktor-faktor lingkungan dan kegiatan ritual menjelang tidur.• Bantu orang tersebut untuk rileks pada saat menjelang tidur dengan memberi

usapan punggung, masase kaki, atau kudapan tidur bila diinginkan. Latihan pasif dan gerakan mengusap memberikan efek yang menidurkan.

• Memberikan posisi yang tepat, menghilangkan nyeri, dan memberi kehangatan dengan selimut-selimutkonvensional atau selimut listrik juga dapat membantu.

• Jangan membiarkan pasien meminum kafein (kopi, teh, cokelat) di sore hari dan di malam hari.

• Lakukan tindakan-tindakan yang masuk akal seperti memutar musik lembut di radio dan menawarkan susu hangat dan minuman hangat lainnya atau kudapan yang lebih berat untuk meningkatkan tidur pada lansia tanpa menggunakan hipnotik. Pada waktu malam, secangkir anggur, sherry, brandi atau bir dapat memberikan kehangatan internal dan relaksasi pada lansia yang perlu tidur. Namun, efek satu minuman hanya berlangsung selama dua per tiga siklus tidur. Sedasi juga bersifat sama, yang menyebabkan tidur terputus-putus.

Page 20: Demensia

• Tidur siang merupakan hal yang tepat; namun, jumlah tidur siang tidak boleh lebih dari 2 jam.

• Latihan setiap hari juga dianjurkan. Hal ini merupakan cara yang terbaik untuk meningkatkan tidur. Latihan harus dilakukan di pagi hari daripada menjelang tidur karena pada jam-jam tersebut latihan hanya akan menimbulkan efek menyegarkan daripada menidurkan.

• Mandi air hangat terkadang dapat merilekskan lansia tetapi beberapa diantaranya tidak menyukai intervensi ini, mengeluh pusing pada saat mereka bangun.Jika tindakan-tindakan ini gagal memperbaiki kualitas tidur, obat-obatan bermanfaat untuk sementara waktu, tetapi hanya boleh menjadi upaya terakhir.Perawat yang terampil harus memiliki kewaspadaan yang tinggi berkaitan dengan penggunaan obat-obatan tersebut dan harus mengkaji lansia dengan sering untuk memastikan bahwa rasa kantuk yang berlebihan di siang hari, konfusi, dan disorientasi tidak terjadi. Jika terdapat bukti-bukti adanya kondisi ini, obat-obat tersebut harus dihentikan secara bertahap dan dilakukan tindakan nonfarmakologis.

Page 21: Demensia

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN AKTIVITAS PADA LANSIA

Page 22: Demensia

Diagnosa1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan depresi

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan depresi dapat teratasi dan aktivitas dapat dilakukan.Kriteria hasil :1. Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dan depresi hilang.Intervensi :

1. Upaya pencegahan terhadap osteoporosis, baik melalui intervensi secara medis, nutrisi, maupun secara penyesuaian gaya hidup.

2. Upaya pencegahan terhadap jatuh sesuai dengan hasil pengkajian mengenai faktor lingkungan sebagai faktor risiko serta dilakukannya pembedahan terhadap risiko faktor lingkungan.

3. Pemeliharan kekuatan dan ketahanan sistem muskuloskeletal, yang termasuk pengondisian program latihan harian baik kontraksi otot isometrik dan isotonik, aktivitas penguatan dan aerobik, nutrisi untuk meningkatkan anabolisme protein dan pembentukan tulang dan sikap komitmen terhadap latihan.

4. Pemeliharaan fleksibilitas sendi yang terlibat dalam latihan rentang gerak, posisi yang tepat dan aktivitas kehidupan sehari-hari.

5. Pemeliharaan ventilasi yang normal meliputi hiperinflasi dan mobilisasi serta menghilangkan sekresi.

Page 23: Demensia

TERIMA KASIH