demam tifoid dan paratifoid adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh salmonella typhi dan...

4
Demam Tifoid dan paratifoid adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh salmonella typhi dan salmonella paratyphi . Penyakit yang tersebar hampir di seluruh dunia ini merupakan penyakit problem kesehatan masyarakat di dunia, terutama di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia (Muliawan, 1999). Pada tahun 2000 demam tifoid telah menyebabkan lebih dari 21,6 juta kesakitan dan 216.510 kematian, dan paratyphoid menyebabkan lebih dari 5 juta kesakitan. Insidensi lebih dari 100/100000 penduduk per tahun terjadi di wilayah Asia Selatan, Asia Tengah, Asia Tenggara dan wilayah bagian Selatan Afrika. Berdasarkan survey kesehatan nasional (SURKENAS) tahun 2001, penyakit demam tifoid merupakan penyebab kematian umum ke delapan di Indonesia dengan angka sebesar 4,3%. Berdasarkan sistem pencatatan dan pelaporan rumah sakit (SP2RS) tahun 2000 penyakit demam tifoid dan paratifoid merupakan penyebab kematian ke tiga (73,9/1000 pasien keluar) penderita rawat inap di rumah sakit umum (RSU), meningkat jika di bandingkan pada tahun 1999 yang menempatkannya pada urutan ketujuh (12,9/1000 pasien keluar) dan penyakit ini juga merupakan urutan kedua paling banyak dari jumlah penderita yang dirawat inap di RSU di Indonesia 4 . Berdasarkan hasil studi pendahuluan untuk mengetahui kasus demam tifoid yang dilakukan peneliti di Puskesmas Godean II pada bulan September 2011, Kasus Demam Tifoid di Kabupaten Sleman Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman pada Tahun 2010 berjumlah 1231 kasus dan pada tahun 2011 mengalami kenaikan kasus berjumlah 2.022 kasus 5 . Berdasarkan data yang

Upload: agung-cahyono

Post on 08-Feb-2016

37 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

epi

TRANSCRIPT

Page 1: Demam Tifoid Dan Paratifoid Adalah Penyakit Infeksi Akut Yang Disebabkan Oleh Salmonella Typhi Dan Salmonella Paratyphi

Demam Tifoid dan paratifoid adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh

salmonella typhi dan salmonella paratyphi. Penyakit yang tersebar hampir di seluruh

dunia ini merupakan penyakit problem kesehatan masyarakat di dunia, terutama di

negara-negara berkembang, termasuk Indonesia (Muliawan, 1999). Pada tahun 2000

demam tifoid telah menyebabkan lebih dari 21,6 juta kesakitan dan 216.510 kematian,

dan paratyphoid menyebabkan lebih dari 5 juta kesakitan. Insidensi lebih dari

100/100000 penduduk per tahun terjadi di wilayah Asia Selatan, Asia Tengah, Asia

Tenggara dan wilayah bagian Selatan Afrika. Berdasarkan survey kesehatan nasional

(SURKENAS) tahun 2001, penyakit demam tifoid merupakan penyebab kematian umum

ke delapan di Indonesia dengan angka sebesar 4,3%. Berdasarkan sistem pencatatan dan

pelaporan rumah sakit (SP2RS) tahun 2000 penyakit demam tifoid dan paratifoid

merupakan penyebab kematian ke tiga (73,9/1000 pasien keluar) penderita rawat inap di

rumah sakit umum (RSU), meningkat jika di bandingkan pada tahun 1999 yang

menempatkannya pada urutan ketujuh (12,9/1000 pasien keluar) dan penyakit ini juga

merupakan urutan kedua paling banyak dari jumlah penderita yang dirawat inap di RSU

di Indonesia4.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan untuk mengetahui kasus demam tifoid yang

dilakukan peneliti di Puskesmas Godean II pada bulan September 2011, Kasus Demam

Tifoid di Kabupaten Sleman Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman pada Tahun 2010

berjumlah 1231 kasus dan pada tahun 2011 mengalami kenaikan kasus berjumlah 2.022

kasus5. Berdasarkan data yang di peroleh di Puskesmas Godean II kasus demam tifoid

pada 2010 berjumlah 169 kasus (jumlah kasus baru 148 dan kasus lama 21 kasus)

mengalami peningkatan pada tahun 2011 berjumalah 228 kasus (jumlah kasus baru

sebanyak 160 kasus dan kasus lamanya 68 kasus)6.

Penyakit demam tifoid berhubungan erat dengan sanitasi lingkungan khususnya air

bersih, sanitasi makanan dan higiene perorangan yang jelek, air yang bersih merupakan

salah satu faktor risiko penyebab kejadian demam tifoid. sanitasi lingkungan yang

mencakup sumber air bersih harus lebih diperhatikan karena air yang bersih dan sehat

sangat baik untuk kesehatan sehingga tidak menimbulkan penyakit7.

Sanitasi makanannya juga harus diperhatikan dan dijaga kebersihannya mulai dari

bahan-bahan yang digunakan, cara pengolahannya sampai pada penyajiannya harus dijaga

kebersihannya karena penularan demam tifoid adalah secara falco oral dan banyak

terdapat di masyarakat dengan higiene dan sanitasi yang kurang baik. Kuman salmonella

thyposa masuk dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang tercemar7.

Page 2: Demam Tifoid Dan Paratifoid Adalah Penyakit Infeksi Akut Yang Disebabkan Oleh Salmonella Typhi Dan Salmonella Paratyphi

Hubungan antara Sumber Air Bersih, Sanitasi Makanan dan Higiene Perorangan yang dengan

kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Godean II Kabupaten Sleman.

1. Analisis Univariat

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kasus Demam Tifoid Berdasarkan Karakteristik Responden

Karakteritik subyek Kasus Kontrol

n % n %

Jenis Kelamin- Laki-laki- Perempuan

1731

35,464,6

1731

35,464,6

Jumlah 48 100 48 100

Pendidikan - Tidak Sekolah- SD- SMP- SMA

181623

2,116,733,347,9

231330

4,26,227,162,5

Jumlah 48 100 48 100

Berdasarkan karakteristik subyek, pada kelompok kasus subyek laki-laki terdiri dari 17 orang

(35,4%) sedangkan subyek perempuan pada kelompok kontrol terdiri dari 31 orang (64,6%)

Distribusi subyek berdasarkan tingkat pendidikan diperlihatkan bahwa kelompok kasus yang

tidak sekolah yaitu 1 orang (2,1%) serta terbanyak pada kelompok SMA yaitu 23 orang (47,9%). Pada

kelompok kontrol, subyek yang tidak sekolah terdiri dari 2 orang (4,2%) dan subyek terbanyak pada

kelompok SMA yaitu 30 orang (62,5%).

Tabel 2. Distribusi frekuensi kasus berdasarkan desa tempat tinggal subyek

Desa Kasus Kontrol

n % n %

SidoarumSidorejoSidokarto

22521

45,810,443,8

22521

45,810,443,8

Jumlah 48 100 48 100

Dari tabel diatas dapat dilihat kebanyakan kasus dan kontrol berasal dari desa Sidoarum yaitu 22

orang (45,8%) dan desa Sidokarto yaitu 21 orang (43,8%), hal ini mungkin karena jumlah penduduk

dan kunjungan ke puskesmas banyak berasal desa Sidoarum dan Sidokarto, sedangkan yang paling

sedikit berasal dari Desa Sidorejo yaitu 5 orang (10,4%). Wilayah Puskesmas Godean II berada di Desa

Sidokarto yang berdekatan dengan Desa Sidoarum

Page 3: Demam Tifoid Dan Paratifoid Adalah Penyakit Infeksi Akut Yang Disebabkan Oleh Salmonella Typhi Dan Salmonella Paratyphi

2. Analisis Bivariat

a. Hubungan antara sumber air bersih dengan kejadian demam tifoid

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan kualitas sarana air bersih, sanitasi

makanan, kebiasaan mencuci tangan, dan kebiasaan buang air besar dengan kejadian demam tifoid.

Hubungan antara variabel ini diuji dengan analisis statistik dengan uji Chi Square pada taraf

signifikansi 0,05.

Tabel 3. Hubungan Sumber Air Bersih dengan Demam Tifoid

Sarana air bersih Kasus Kontrol OR CI p value

n % n %

Tidak memenuhi syarat Memenuhi syarat

42 87,5 21 43,8 9,000 (3,219-25,161)

0,000

6 12,5 27 56,2

Jumlah 48 100 48 100

Berdasarkan tabel 3 diperoleh OR= 9,000 , berarti subyek yang sarana air bersihnya tidak

memenuhi syarat dapat meningkatkan resiko terkena demam tifoid 9,000 kali dibandingkan subyek

yang sarana air bersihnya memenuhi syarat. Dan nilai p-value sebesar 0,000. Dikarenakan nilai p

value ini lebih kecil dari α = 0,05 dan pada tingkat kemaknaan 95% CI yaitu (3,129 – 25,161) tidak

mencakup angka 1, hal ini berarti ada hubungan yang signifikan antara kualitas sarana air bersih

dengan kejadian demam tifoid.