demam dengue

3
Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue/DBD (dengue haemorrhagic fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan ditesis hemoragik. Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi (peningkatan hematocrit) atau penumpukan cairan di rongga tubuh. Sindrom renjatan dengue (dengue shock syndrome) adalah demam berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan/syok. (Sudoyo Aru, dkk 2009). Klasifikasi derajat penyakit infeksi virus dengue DD/DBD Deraja t Derajad Laboratorium DD Demem disertai 2 atau lebih tanda : myalgia, sakit kepala, nyeri retroorbital, arthralgia Leukopenia Trombositopenia, tidak ditemukan bukti ada kebocoran plasma Serolgi dengue positif DBD I Gejala diatas ditambah uji bending positif Trombositopenia (<100.000/ul) bukti ada kebocoran plasma DBD II Gejala diatas ditambah perdarahan spontan DBD III Gejala diatas ditambah kegagalan sirkulasi (kulitdingin dan lembab serta gelisah) DBD IV Syok berat disertai dengan tekanan darah dan nadi tidak terukur Klasifikasi derajat DBD menurut WHO Derajat 1 Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan adalah uji tourniquet positif Derajat Derajat 1 disertai perdarahan spontan dikulit dan/atau

Upload: melanton-ifan-fernando-rajagukguk

Post on 04-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Page 1: Demam Dengue

Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue/DBD (dengue haemorrhagic fever/DHF) adalah

penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan

atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan ditesis

hemoragik. Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi

(peningkatan hematocrit) atau penumpukan cairan di rongga tubuh. Sindrom renjatan dengue (dengue

shock syndrome) adalah demam berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan/syok. (Sudoyo Aru, dkk

2009).

Klasifikasi derajat penyakit infeksi virus dengue

DD/DBD Derajat Derajad Laboratorium

DD Demem disertai 2

atau lebih tanda :

myalgia, sakit

kepala, nyeri

retroorbital,

arthralgia

Leukopenia

Trombositopenia, tidak

ditemukan bukti ada

kebocoran plasma

Serolgi

dengue

positif

DBD I Gejala diatas

ditambah uji

bending positif

Trombositopenia (<100.000/ul) bukti

ada kebocoran plasma

DBD II Gejala diatas

ditambah

perdarahan spontan

DBD III Gejala diatas

ditambah kegagalan

sirkulasi (kulitdingin

dan lembab serta

gelisah)

DBD IV Syok berat disertai

dengan tekanan

darah dan nadi

tidak terukur

 

Klasifikasi derajat DBD menurut WHO

Derajat

1

Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi

perdarahan adalah uji tourniquet positif

Derajat

2

Derajat 1 disertai perdarahan spontan dikulit dan/atau perdarahan lain

Derajat

3

Ditemukan tanda kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lembut,

tekanan nadi menurun (<20 mmHg) atau hipotensi disertai kulit dingin,

lembab, dan pasien menjadi gelisah

Page 2: Demam Dengue

Derajat

4

Syok berat, nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diukur

Sumber : BA Infeksi dan pediatric tropis

 

B.      Etiologi

Virus dengue, termasuk genus Flavivirus, keluarga flaviridae. Terdapat empat serotype virus yaitu

DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Keempatnya ditemukan di Indonesia dengan DEN-3 serotipe

terbanyak. Infeksi salah satu serotipe akan menimbulkan antibody terhadap serotipe yang

bersangkutan, sedangkan antibody yang terbentuk terhadap serotipe yang lain sangat kurang,

sehingga tidak dapat memberikan perlindungan yang memadai terhadap serotipe yang lain tersebut.

Seseorang yang tinggal di daerah endemis dengue dapat terinfeksi oleh 3 atau 4 serotipe selama

hidupnya. Keempat serotipe virus dengue dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia (Sudoyo,

dkk 2009).

 

C.      Manifestasi Klinis

Demam Dengue

Merupakan penyakit demam akut selama 2-7 hari, ditandai dengan dua atau lebih manifestasi klinis

sebagai berikut :

–          Nyeri kepala

–          Nyeri retro-orbital

–          Myalgia/artragia

–          Ruam kulit

–          Manifestasi perdarahan (petekie atau uji bending positif)

–          Leukopenia

–          Pemeriksaan serologi dengue positif; atau ditemukan DD/DBD yang sudah dikonfirmasi pada

lokasi dan waktu yang sama

Demam Berdarah Dengue

Berdasarkan kriteria WHO 1997 diagnosis DBD ditegaskan bila semua hal dibawah ini dipenuhi :

1. Demem atau riwayat demam akut Antara 2-7 hari, biasanya bersifat bifasik

2. Manifestasi perdarahan yang biasanya berupa :

Uji tourniquet positif

Petekie, ekimosis, atau purpura

Perdarahan mukosa (epistaksis, perdarahan gusi), saluran cerna, tempat bekas suntikan

Hematemesis atau melena

3. Trombositopenia < 100.000/ul

4. Kebocoran plasma yang ditandai dengan

Peningkatan nilai hematocrit > 20% dari nilai baku sesusai umur dan jenis kelamin

Penurunan nilai hematocrit > 20% setelah pemberian cairan yang adekuat

Tanda kebocoran plasma seperti : hipoproteinemia, asites, efusi pleura

Syndrome Syok Dengue

Seluruh kriteria DBD diatas diserta dengan tanda kegagalan sirkulasi yaitu :

Page 3: Demam Dengue

1. Penurunan kesadaran, gelisah

2. Nadi cepat, lemah

3. Hipotensi

4. Tekanan darah turun < 20 mmHg

5. Perfusi perifer menurun

6. Kulit dingin-lembab

 

D.     Masalah yang Lazim Muncul

1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d kebocoran plasma darah

2. Nyeri akut

3. Hipertermia b.d proses infeksi virus dengue

4. Kekurangan volume cairan b.d pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler

5. Resiko syok (hipovolemik) b.d perdarahan yang berlebihan, pindahnya cairan intravaskuler ke

ekstravaskuler

6. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake nutrisi yang tidak adekuat

akibat mual dan nafsu makan yang menurun

7. Resiko perdarahan b.d penurunan factor-faktor pembekuan darah (trombositopenia)

8. Ketidakefektifan pola napas b.d jalan napas terganggu akibat spasme otot-otot pernapasan,

nyeri, hipoventilasi.

 

E.      Discharge Planing

1. Minum yang cukup, diselingi minuman sari buah-buahan (tidak harus jus jambu)  dan ukur

jumlah cairan yang keluar dan yang diminum

2. Upayakan untuk makan dan istirahat yang cukup

3. Untuk perlindungan gunakanlah obat anti nyamuk yang mengandung DEET saat mengunjungi

tempat endemic dengue

4. Cegah perkembangbiakan nyamuk dan kenali tanda dan gejala

5. Buanglah sampah pada tempatnya dan perbaiki tempat penyimpanan air untuk mencegah

nyamuk berkembang biak dengan menutup tempat penampungan, mengosongkan air tergenang

dari ban bekas, kaleng bekas dan pot bunga

6. Pada pasien DBD tidak boleh diberikan asetosal, aspirin, anti-inflamasi nonsteroid karena

potensial mendorong terjadinya perdarahan

7. Melakukan abatesasi tempat-tempat penampungan air untuk mencegah berkembangbiaknya

nyamuk. Untuk abate yang ditaburkan ke dalam bak tendon air, satu sendok makan abate untuk

bak ukuran 1m x 1m x 1m atau 10mg dalam 100 liter air. Jangan dikuras 1 bulan karena obat ini

melapisi dinding bak air sehingga kalau ada jentik, jentik akan mati.