demam chikungunya

16
ISYANTO Demam Chikungunya

Upload: ibnuakil

Post on 24-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

demam cikungunya

TRANSCRIPT

Page 1: Demam Chikungunya

ISYANTO

Demam Chikungunya

Page 2: Demam Chikungunya

Pendahulan

Demam chikungunya: penyakit infeksi virus akut ditandai sekumpulan gejala mirip infeksi virus dengue, yaitu : demam mendadak, artralgia, ruam makulopapular dan leukopenia

Istilah lain: knokket, koorts, abu rokab, mal de genoux, dengue, dyenga, dan demam tiga hari

Dalam bahasa Swahili, chikungunya artinya terikat, yang dalam hal ini berkaitan dengan kejang urat yang merupakan suatu tanda dari artralgia

Pada umumnya disebarluaskan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus

Page 3: Demam Chikungunya

Epidemiologi & transmisi

Insiden demam chikungunya per satuan jumlah penduduk per tahun sulit didapatkan karena karakteristik kejadiannya bersifat outbreak atau meningkat dengan cepat, sesaat, pada wilayah tertentu yang relatif terlokalisir

Namun demikian, di wilayah Afrika, angka kejadinya relatif tetap, karena siklusnya yang melibatkan beberapa jenis primata liar, vertebrata sebagai reservoir dan nyamuk Aedes (sylvan transmission cycle)

Virus chikungunya bersifat endemik sepanjang tahun di gurun Sahara, Afrika. Di Afrika Selatan dilaporkan 2 juta orang telah terinfeksi virus ini juga

dilaporkan di Tanzania, Mozambique, Uganda, Rhodesia, Afrika Selatan, Angola, Zaire, Nigeria dan Senegal

Di Asia, endemi yang melibatkan ribuan orang pernah terjadi di India, Pakistan, Srilanka dan Maladewa. Di kawasan Asia tenggara, sekitar tahun 1980-an pernah terjadi outbreak terlokalisir dan beberapa kasus sporadik di Burma, Thailand dan Filipina

Di Indonesia, antara tahun 1983-1985 pernah dilaporkan outbreak di Sumatra Utara, Kalimantan, Sulawesi Selatan, Timor Timur dan Nusa Tenggara

Page 4: Demam Chikungunya

Hampir semua infeksi chikungunya pada manusia terjadi pada daerah yang merupakan habitat Aedes aegypti transmisi terhadap manusia telah ditunjukkan kelompok Aeries furcifer taylori

Berbeda dengan di Afrika, di Asia penyebaran virus ini pada umumnya hanya ditransmisikan oleh Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Distribusi geografi meningkat pada area dengan populasi Aedes aegypti berada di atas nilai ambang yang diperlukan untuk transmisi dengan populasi manusia yang peka terhadap infeksi

Siklus semacam ini terjadi pada sebagian besar wabah di perkotaan dalam 20 tahun terakhir. Infeksi paling tinggi terjadi pada wanita dan anak yang ada di rumah pada siang hari

Bila Aedes aegypti ditemukan di gedung-gedung sekolah dan rumah sakit, maka wabah mungkin akan segera terjadi pada anak-anak sekolah dan pekerja rumah-sakit disekitarnya, karena pandemi chikungunya bersifat eksplosif

Page 5: Demam Chikungunya

Etiologi

Genus alphavirus dan famili dari Togaviridae Partikel berbentuk sferis berdiameter + 42 nm, memiliki

pembungkus yang mengandung lipid dengan tonjolan halus. lntinya berdiameter + 25-30 nm yang pada potongan melintang berbentuk heksagonal dan mengandung nukleokapsid yang tidak simetris

Genom single strainded RNA, dengan koefisien sedimentasi 46 dan berat molekul + 4,2x106 dalton

Ektrak fenol dari virus chikungunya memiliki material yang infeksius. Bentuk prekursor virus dalam matriks sitoplasma menjadi lurus dalam membran sel atau berlawanan dengan membran vakuola

Membran sel pejamu dimodifikasi selama infeksi dan mengandung antigen virus ketika bergabung ke dalam pembungkus virus

Page 6: Demam Chikungunya

Manifestasi Klinis

Dapat asimptomatisDemam tinggi mendadak selama 1 – 6 hariSakit kepala, fotofobia ringan, mialgia dan artralgia yang

melibatkan berbagai sendi, serta dapat pula disertai anoreksia, mual dan muntah

Nyeri sendi (atralgia dan/atau artritis) merupakan gejala yang menonjol dan dapat menjadi persisten (pada sebagian kecil kasus dapat menetap hingga satu tahun)

Pada kulit: petekiae atau ruam makulopapular pada tubuh dan ekstremitas yang mengikuti atau terjadi dengan segera setelah demam

Limfadenopati hebatDemam mereda setelah 2 hari, namun keluhan lain menetap

5 – 7 hari

Page 7: Demam Chikungunya

Hari sakit

Pasien rawat inap Pasien rawat jalan

Chikungunya(32 kasus)

Dengue(523 kasus)

No. %

Chikungunya(17 kasus)

No. %

Dengue(29 kasus)

No. %

No. %0 8 .25 2 0.4 0 0 0 01 15 47 44 8 11 65 8 272 5 16 67 13 1 6 5 17

  3 2 6 145 28 2 12 3 104 1 3 148 28 0 0 7 245 84 16 3 17 4 146 20 4 2 7

  7 1 3 11 2

8 atau Iebih

3 0.6

Page 8: Demam Chikungunya

Lama demam(hari)

Chikungunya (32 kasus)No. %

Dengue (241 kasus) (+)No. %

2 11 34.4 8 3.3

3 4 12.5 16 6.6

4 5 15.6 33 13.7

5 .5 15.6 52 21.6

6 2 6.3 52 21.6

7 3 9.4 38 15.8

8 atau lebih 2mean 4,0 hari

6.3 42mean 5,85 hari

17.4

Page 9: Demam Chikungunya

Rawat Inap Rawat Inap

Gejala Klinis Chikungunya(32 kasus)

Dengue(142 kasus)

Chikungunya Dengue Primer

(27 kasus)

No. % No. % No. % No. %

Sakit kepala 13/19 68 37/83 45 2 12 4 15

Injeksi 28/31 90 121/125 97 12 71 27 100

Enantema 3/27 11 7/84 8 0 0

Rinitis 3/11 6 6/47 13 4 24 6 22

Batuk 7/30 22 17/79 22 1 6 11 41

Muntah 19/32 59 73/126 58 6 35 15 56

Diare 5/32 16 5/78 6 1 6 1 4

Sakit abdomen 6/19 32 38/76 50 3 18 2 7

Limfadenopati 8/26 31 32/79 41

Gelisah 10/30 33 17/79 22

Page 10: Demam Chikungunya

Manifestasi

Perdarahan

Chikungunya Dengue

Rawat Jalan(17 kasus)

Rawat Inap(32 kasus)

Rawat Jalan(27 kasus)

Rawat Inap(135 kasus)

Tes torniket (+)

3/17 18 24/31 77,4 4/27 14,8 94/112 83,9

Petekia, scallered

0/17 0 10/32 31,2 4/27 7,4 60/129 46,5

Ruam petekia

0/32 0 13/129 10,1

Ruam 0/17 0 19/32 59,4 2/27 7,4 16/132 12,1

Epistaksis 0/17 0 4/32 12,5 1/27 3,7 20/106 18,9

Perdarahan gusi

0/32 0 2/135 1,5

Melena/hematemesis

0/17 0 0/32 0 0/27 0 14/119 11,8

Page 11: Demam Chikungunya

…Manifestasi Klinis

Pada bayi, demam yang mendadakKejang demam dapat terjadi pada sepertiga

pasienSetelah 3-5 hari demam, timbul ruam

makulopapular minimal dan limfadenopati, injeksi konjungtiva, pembengkakan kelopak mata, faringitis

Arthralgia mungkin sangat hebat, walaupun hal tersebut jarang tampak.

Page 12: Demam Chikungunya

Diagnosis

Pemeriksaan serologi 2 minggu setelah onset demamComplement fixing antibody berkembang lebih

lambatNeutralizing antibody dapat diukur dengan metode

pengenceran virus, dengan menggunakan salah satu dari berbagai kultur jaringan atau metode plaque assay

Isolasi virus dilakukan dengan inokulasi serum fase akut atau materi intraserebri yang mencurigakan pada tikus usia 1 atau 2 hari atau kultur jaringan

Pada pasasi awal, kematian dapat terjadi dalam waktu 2-5 hari setelah inokulasi

Page 13: Demam Chikungunya

Manifestasi Dengue (%) Chikungunya (%)

Lama demam: 2-4 hari 5-7 hari >7 hari

23,659,017,4

62,531,26,3

Manifestasi perdarahan:

Tes torniket (+) 83,9 77,4

Petekiae scallered 46,5 31,3

Ruam petekiae 10,1 0,0

Epistaksis 18,9 12,5

Perdarahan gusi 1,5 0,0

Hematemesis/melena 11,8

Hepatomegali 90,0 75,0

Syok 35,2 0,0

Page 14: Demam Chikungunya

Terapi

SuportifTirah baring dianjurkan selama masa demamAntipiretik atau kompres digunakan untuk

mempertahan suhu tubuh dibawah 40°C (104°F)Analgesik atau sedasi ringan untuk mengendalikan

nyeri. Asam salisilat tidak boleh digunakanArtritis setelah sakit mungkin memerlukan terapi

dengan obat anti radang dan fisioterapiKejang demam dapat diterapi dengan fenobarbital

yang diberikan secara intravena atau oral dan diteruskan sampai temperatur normal

Page 15: Demam Chikungunya

Prognosis

Tidak fatal dan jarang menyebabkan kematian, jarang dilaporkan menyebabkan kematian, invasi ke susunan saraf pusat dan perdarahan berat

Artralgia dapat terjadi selama berminggu-minggu. Aktivitas berat (exercise) mungkin dapat memperpanjang gejala ini

Pada pasien yang lebih tua gejala sisa mungkin terjadi bersama-sama dengan proses patologik lainnya

Sulit memperkirakan frekuensi kematian yang secara langsung disebabkan oleh demam chikungunya

Bayi dengan chikungunya mungkin mengalami defisit neurologik setelah kejang demam

Page 16: Demam Chikungunya

Pencegahan

Mengendalikan vektor pembawa virus Chikungunya, yaitu nyamuk dan menghindari gigitannya

Upaya: membersihkan/menutup/membuang tempat-tempat yang berpotensial menjadi genangan air, menguras bak/tempat penampungan air secara berkala, memasang kelambu, menggunakan pakaian dan celana panjang dan mengoleskan repellant pada kulit

Akhir-akhir ini telah diupayakan pengembangan vaksinasi untuk Chikungunya, namun demikian, produksi komersial virus chikungunya, belum dicoba

Mortalitas yang rendah, mengakibatkan perkembangan vaksin chikungunya mendapat prioritas yang kurang dalam kesehatan masyarakat